kontribusi sumber daya hutan terhadap pembangunan ekonomi

36
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH GEOGRAFI EKONOMI Yang dibina oleh Bapak I Nyoman Ruja Disusun oleh: Fendy Setya Pratama Fidya Yuniarti Handayani Irfan Prasetya Dharma Munawaroh Rusanalia Amanda UNIVERSITAS NEGERI MALANG Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 1

Upload: ngothuy

Post on 15-Jan-2017

223 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari

Geografi Ekonomi

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

GEOGRAFI EKONOMI

Yang dibina oleh Bapak I Nyoman Ruja

Disusun oleh:

Fendy Setya Pratama

Fidya Yuniarti Handayani

Irfan Prasetya Dharma

Munawaroh

Rusanalia Amanda

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI

September 2014

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 1

Page 2: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sekitar sepertiga dari daratan bumi, atau 3,9 milyar hektarnya ditutupi

hutan. Hutan merupakan sumber energy, mineral dan merupakan rumah dari

berbagai spesies flora dan fauna juga sebagai penyerap CO2. Tetapi, setiap

tahun 13 juta hektar hilang.

Hutan-hutan ini memberikan kita banyak keuntungan yang tidak

terhingga. Hutan memproduksi oksigen, ia juga menyerap karbondioksida,

menyimpan air, melindungi kita dari banjir, dan mencegah tanah dari erosi.

Hutan juga memberi banyak materi yang kita butuhkan sehari hari seperti

kayu, kertas dan hutan sangat penting bagi keanekaragaman hayati."

Masalah utama di banyak negara berkembang dan ambang industri

adalah tidak memperhitungkan perlindungan hutan bagi penggunaan lahan.

Penggunaan bagi pertanian dan peternakan atau permbangunan industri sering

dilihat secara jangka pendek. Disini para ahli dan organisasi lingkungan

berharap pada kerangka perlindungan iklim internasional. bagian dari iklim

perjanjian berikut pada tahun 2013: "Untuk pertama kalinya kita memiliki

peluang, bahwa unsur karbon yang terkait dengan hutan, juga dihitung nilai

ekonominya . Dan juga dalam jangka menengah, hendaknya perlindungan dan

pengelolaan hutan yang ekonomis merupakan pilihan pemanfaatan lahan yang

menarik bagi masyarakat setempat."

Dengan adanya fenomena diatas kami mengambil judul “Kontribusi

Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi

Ekonomi” agar hutan yang ada di Indonesia dimanfaatkan secara maksimal

dan tetap memperhatikan kelestariannya tanpa merusak ekosistem yang ada

sehingga pembangunan ekonomi bisa terus berkembang dari kontribusi

sumber daya hutan yang ada.

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 2

Page 3: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca

agar mereka siap dan tanggap terhadap permasalahan sumber daya hutan

yang ada di Indonesia agar masa sekarang dan yang akan dating tetap bisa

menikmati hasil dari sumber daya hutan Indonesia.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya sebagai berikut.

A. Apakah pengertian hutan dan kehutanan?

B. Apa sajakah fungsi dan manfaat hutan bagi manusia dan lingkungan?

C. Bagaimana potensi kekayaan sumber daya hutan indonesia?

D. Bagimana dampak peningkatan produksi hutan ?

E. Bagaiman dampak kerusakan hutan?

F. Bagaimana usaha pelestarian hutan?

G. Apakah fungsi hutan dalam pembangunan ekonomi?

H. Bagaimana peran hutan dalam pembangunan nasional indonesia di masa

yang akan dating?

3. Tujuan Masalah

Berdasarak rumusan masalah di atas maka tujuannya adalah sebagai berikut.

A. Mendeskripsikan pengertian hutan dan kehutanan.

B. Mendeskripsikan fungsi dan manfaat hutan bagi manusia dan lingkungan.

C. Mendeskripsikan potensi kekayaan sumber daya hutan indonesia.

D. Mendeskripsikan dampak peningkatan produksi hutan.

E. Mendeskripsikan dampak kerusakan hutan.

F. Mendeskripsikan pelestarian hutan.

G. Mendeskripsikan Fungsi hutan dalam pembangunan.

H. Mendeskripsikan peran hutan dalam pembangunan nasional indonesia di

masa yang akan dating.

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 3

Page 4: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

PEMBAHASAN

Pembahasan dalam makalah ini menguraikan tentang kontribusi sumber

daya hutan terhadap pembangunan ekonomi dikaji dari geografi ekonomi. Hal-hal

yang diuraikan antara lain Mendeskripsikan pengertian hutan dan kehutanan,

fungsi dan manfaat hutan bagi manusia dan lingkungan, potensi kekayaan sumber

daya hutan Indonesia, dampak peningkatan produksi hutan, dampak kerusakan

hutan, usaha pelestarian hutan, fungsi hutan dalam pembangunan dan Peran Hutan

Dalam Pembangunan Nasional Indonesia Di Masa Yang Akan Datang. Berikut

uraian lebih jelasnya di bawah ini.

A. Pengertian Hutan dan Kehutanan

Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan

lebat yang berisi antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan

lain sebagainya serta menempati daerah yang cukup luas. Negara Kita

Indonesia memiliki kawasan hutan yang sangat luas dan beraneka ragam

jenisnya dengan tingkat kerusakan yang cukup tinggi akibat pembakaran

hutan, penebangan liar, dan lain sebagainya.

Dari sudut pandang orang ekonomis, hutan merupakan tempat

menanam modal jangka panjang yang sangat menguntungkan dalam bentuk

hak pengusaha hutan. Sudut pandang ilmuwan, hutan menjadi sangat

bervariasi sesuai dengan spesifikasi ilmu. Ahli silvikultur mempunyai

pendangan berbeda dengan ahli manajemen hutan atau ahli ekologi atau ahli-

ahli lainya, menurut silvika hutan merupakan suatu asosiasi dari tumbuh-

tumbuhan yang sebagian besar terdiri atas pepohonan atau vegetasi berkayu

yang menempati areal luas. Menurut ahli ekologi hutan adalah sebagai suatu

masyarakat t umbuh-tumbuhan yang dikuasai oleh pohon-pohon dan keadaan

lingkungan berbeda dengan keadaan di luar hutan .Ahli kehutanan

mengartikan hutan sebagai hutan komunitas biologi yang didominasi oleh

pohon-pohonan tanaman keras.

Menurut UU No. 5 tahun 1967 hutan diartikan sebagai lapangan

bertumbuhan pohon-pohon yang secara menyeluruh merupakan persekutuan

hidup alam hayati beserta alam lingkungannya. Menurut Wikipedia

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 4

Page 5: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

Ensiklopedia Bebas, 2009; Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi

dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan

semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi

sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan,

modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu

aspek biosfer Bumi yang paling penting.

Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat

menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di

dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.

Hutan merupakan suatu kumpulan tetumbuhan, terutama pepohonan atau

tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas. Keunggulan

yang lebih penting bagi hutan dari sumberdaya alam lain adalah merupakan

sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Sumber-sumber hutan tidak akan

kunjung habis dan kering , ia akan selalu ada asalkan diurus dan dijaga sebaik-

baiknya. Pengelolaan sumber kehutanan modern berdasarkan sifat renewable

dan potensi serba guna bagi kesejahteraan rakyat sepanjang masa . (Mubyarto,

1985)

Tekanan penduduk dan ekonomi yang semakin besar mengakibatkan

pengambilan hasil hutan semakin intensif, gangguan terhadap hutan semakin

besar sehingga fungsi hutan juga berubah.

Kehutanan adalah suatu kegiatan yang bersangkut paut dengan

pengelolaan ekosistem hutan dan pengurusannya, sehingga ekosistem tersebut

mampu memenuhi kebutuhan barang dan jasa . tujuan pembangunan

kehutanan Indonesia adalah membagi lahan hutan ke dalam pengelolaaan yang

terdiri atas pengelolaan hutan produksi berfungsi ekonomi dan ekologi yang

sama kuat atau seimbang, pengelolaan hutan konservasi yang berfuungsi

ekologi dan pengelolaan hutan kebun kayu sebagai fungsi ekonomi. Saat

sekarang telah ditetapkan bahwa pembangunan kehutanan dan perkebunan

dititikberatkan pada pemanfaatan sumber daya hutan dan kebun pada

kepentingan ekonomi, ekologi dan social secara seimbang.

Pengelolaan hutan bukan hanya sekedar menetapkan hutan sebagai

perlindungan tanah, iklim, sumber air dan pemenuhan kebutuhan akan kayu

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 5

Page 6: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

dan produk lainya. Tetapi, pengelolaan hutan harus ditunjukkan untuk

mendayagunakan semua lahan demi kepentingan Negara, bahkan Negara lain

juga. Dengan demikian, secara partial akan mengerti tentang fungsi

hidrologik, penyangga hayati, kesuburan tanah, ekonomi,social, kebudayaan,

rekreasi, dan estetika dari hutan secara keseluruhan. Sedangkan secara utuh

atau menyeluruh perlu diperhatikan kaitan fungsi dan masalah yang satu

terhadap fungsi dan masalah lainnya. Adapun kegiatan kehutanan ini meliputi:

a. Penatagunaan Hutan

Penatagunaan hutan merupakan kegiatan perekaan pengukuran dan

pemetaan fungsi dan tipe hutan dengan tujuan mencapai pemanfaatan hutan

secara maksimal dan lestari. Penatagunaan hutan tersebut dilaksanakan

berdasarkan pertimbangan letak dan keadaan hutan, topograti, keadaan dan

sifat tanah, iklim, keadaan dan perkembangan masyarakat.

b. Pengusahaan Hutan

Pengusahaan hutan bertujuan untuk memperoleh dan meninggikan

produksi hasil hutan demi pembangunan ekonomi bagi masyarakat,

peningkatan devisa dan pendapatan negara, dan perluasan serta pemerataan

kesempatan kerja, kesempatan berusaha, pengembangan sumber energi

nonminyak. Pengusahaan hutan diselenggarakan berdasarkan asas kelestarian

dan asas perusahaan yang meliputi penanaman, pemeliharaan, pemanenan,

pengolahan, dan pemasaran hasil.

c. Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan

Pelaksanaan reboisasi dan rehabilisasi hutan dilakukan melalui program

penyelamatan hutan, tanah dan air serta bertujuan mencegah terjadinya banjir,

erosi, dan kekeringan. Secara tidak langsung, reboisasi dan rehabilisasi hutan

bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan daya

dukung lahan serta terbinanya petani sebagai pelestari sumber daya alam,

terutama pemantaatan daerah aliran sungai (DAS).

d. Perlindungan Hutan

Hutan perlu dilindungi dengan tujuan agar kelestariannya memenuhi

fungsi yang meliputi pencegahan dan mebatasi kerusakan-kerusakan hutan

dan hasil akibat oleh perbuatan manusia dan ternak. kebakaran dan hama

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 6

Page 7: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

penyakit. Pelaksanakan perlindungan hutan ini perlu mengikutsertakan

masyarakat, terutama dengan sistem hutan kemasyarakatan.

e. Inventarisasi dan Perencanaan

Inventarisasi bertujuan untuk mengetahui potensi hutan yang

bersangkutan agar diperoleh suatu perencanaan hutan yang baik, terutama

dalam hal kelestarian.

f. Pengurusan Hutan

Pengurusan hutan bertujuan untuk mencapai manfaat hutan sebesar-

besarnya yang serbaguna dan lestari dalam pembangunan masyarakat. Untuk

terlaksananya pengurusan hutan, maka dibentuk kesatuan-kesatuan

Pemangkuan Hutan yang pelaksanaannya diatur oleh Menteri Kehutanan.

g. Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Kegiatan-kegiatan konservasi sumber daya alam dan lingkungan

mengarah ke satu perlindungan ekologi untuk menunjang sistem penyangga

kehidupan, pengawetan keberadaan keanekaragaman hayati, pelestarian

manfaat, dan lingkungan secara berkelanjutan. Kegiatan-kegiatan tersebut

dilakukan melalui upaya rehabilitasi, pembinaan dan pengelolaan hutan

lindung, suaka alam dan taman wisata alam.

h. Ilmu Pengetahuan Hutan

Hutan yang ada sekarang ini merupakan sumber daya alam yang dapat

diperbaharui (renewable natural resources) secara langsung ataupun tidak

langsung berpengaruh terhadap pembangunan nasional. Penelitian-penelitian

yang terarah perlu dilakukan untuk mencegah kerugian yang tidak diinginkan.

Sebab, hutan mempunyai hubungan yang erat dengan masalah manusia dan

kepentingan masyarakat.

Untuk itu, perlu dilakukan pengkajian tentang ilmu-ilmu yang berkaitan

dengan kehutanan, antara lain:

1. Ilmu Tanah Hutan: Ilmu ini sangat dibutuhkan di dalam mempelajari

keadaan lantai hutan, di mana serasah merupakan bagian penting bagi

kehidupan pohon dan kesuburan tanah.

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 7

Page 8: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

2. Dendrologi: Ilmu ini merupakan perpaduan antara taksonomi, ekologi, dan

geologi di mana harus mengenal pohon-pohon dengan ciri-cirinya serta

memberi nama dan menggolongkan dengan dibantu ilmu morphologi

dalam menafsirkan bentuk dan strukturnya.

3. Ekologi Hutan: Ilmu ini mirip dengan ilmu silvika yang mempelajari

tentang vegetasi dengan lingkungannya terhadap pengaruh bentuk dan

struktur tanaman. Ilmu silvika mempelajari faktor lingkungan terhadap

jenis tanaman yang terbatas dan ekologi mempelajari hutan secara

menyeluruh.

4. Silvika: Ilmu ini mirip atau equivalen dengan ilmu ekologi hutan. Sebab,

silvika merupakan cabang ilmu ekologi yang mempelajari kehidupan dari

pohon dalam hutan dan sejarah hidup serta sifat-sifat umum dari pohon-

pohon dan tegakan terhadap faktor-faktor lingkungan. Jadi, ilmu silvika

adalah ilmu yang mempelajari sejarah hidup dan ciri-ciri umum pohon

beserta tegakan hutan dalam kaitannya dengan faktor-faktor lingkungan.

Ahli silvika memandang hutan sebagai suatu bentuk kompleks yang

tersusun atas unit-unit vegetasi yang terkait dengan faktor habitat yang

berbeda. Seorang ahli silvika akan selalu menghubungkan vegetasi hutan

dengan pengaruhnya terhadap lingkungan. Hutan secara menyeluruh

dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang mewujudkan suatu kualitas

tempat tumbuh dari kapasitas berproduksi wilayah hutan.

5. Silvikultur Merupakan suatu ilmu dan seni menghasilkan serta memelihara

hutan dengan menggunakan pengetahuan silvika untuk memperlakukan

hutan serta mengendalikan susunan dan pertumbuhannya. llmu silvi kultur

analog dengan ilmu agronomi dan hortikultura di bidang pertanian karena

membicarakan cara-cara membudidayakan tumbuhan. Silvikultur dibagi

menjadi dua bagian, yakni silvika dan silvikultur, di mana silvika sebagai

dasar teori dan silvikultur sebagai pelaksanaan di lapangan. Seperti suatu

pohon akan mampu hidup dan berkembang apabila ditanam dalam tapak

yang telah dipilih serta harus ditanam secara vegetatif ataupun generatif.

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 8

Page 9: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

6. Ilmu Ukur Kayu: Merupakan ilmu yang mempelajari besar massa kayu

yang masih berdiri dan banyaknya kayu yang dapat ditebang, agar tidak

membahayakan asas kelestarian.

7. Inventarisasi: Merupakan ilmu untuk mengetahui potensi hutan yang

bersangkutan dan berbagai arti ekonomi, lingkungan, dan fungsi sosial

serta nilai sumber dayanya sebagai perencanaan hutan yang baik dan

lestari.

8. Penafsiran Potret Udara: Suatu ilmu yang khusus mengumpulkan data

penting bagi inventarisasi dan perencanaan hutan. Dari survei ini dapat

diperoleh gambaran kasar mengenai keadaan dan penyebaran setiap tipe

vegetasi, terutama penyebaran dan luas hutan, massa tegakan atau

kerapatannya, dan perkiraan jenis-jenis tumbuhan penting.

9. Pengelolaan DAS. Suatu ilmu yang mempelajari manfaat hutan yang

berkaitan dengan sifat-sifat mikro dan makro kayu seperti cacat, sifat

fisika, dan kimia kayu.

B. Fungsi dan Manfaat Hutan Bagi Manusia dan Lingkungan

Hutan memiliki banyak manfaat untuk kita semua. Hutan merupakan

paru-paru dunia (planet bumi) sehingga perlu kita jaga karena jika tidak maka

hanya akan membawa dampak yang buruk bagi kita di masa kini dan masa

yang akan datang.

1. Manfaat hutan salah satunya di bidang ekonomi

a. negara dengan hasil kayunya sebagai bahan baku atau bahan dasar industri

yang berbasis kayu, kayu sebagai bahan bangunan, furniture, dll yang

memiliki nilai ekonomi tinggi dan berdampak pada perkembangan

ekonomi masyarakat. 

b. pekerja hutan dengan memperkejakan orang-orang yang dibidangnya

berarti mengurangi pengangguran dan mensejahterahkan rakyat secara

tidak langsung negara membatu mensejahterahkan rakyat dan

perekonomian negara jadi lebih baik 

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 9

Page 10: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

c. flora fauna yg ada di hutan bisa juga dijadikan tempat wisata yang bisa

menarik wisatawan domestik atau asing jadi negara dapat pemasukan lagi

dan dikenal juga karena ada tempat wisata yang menarik 

d. banyak oksigen dan udara jadi bersih sehingga orang sakit berkurang dan

subsidi kesehatan berkurang. hutan gundul bencana datang banjir, tanah

longsor, kekurangan air bersih dan seterusnya akhirnya ada biaiya yang

dikeluarkan untuk menanggulangi masalah tersebut. 

2. Manfaat/Fungsi Klimatologis

a. Hutan dapat mengatur iklim

b. Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi

kehidupan.

3. Manfaat/Fungsi Hidrolis

a. Dapat menampung air hujan di dalam tanah

b. Mencegah intrusi air laut yang asin

c. Menjadi pengatur tata air tanah

4. Manfaat/Fungsi Ekologis

a. Mencegah erosi dan banjir

b. Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah

c. sebagai wilayah untuk melestarikan kenaekaragaman hayati.

C. Potensi Kekayaan Sumber Daya Hutan Indonesia

Hutan Indonesia layaknya paru-paru dunia dalam  menghasilkan oksigen

bagi kehidupan makhluk dibumi. Lekat dengan sebutan  paru-paru dunia tidak

datang begitu saja. Itu karena Negara Indonesia kaya akan potensi hutan dan hasil

hutan. Luas potensi hutan di Indonesia yang mencapai lebih dari sepertiga luas

daratan Indonesia membuat Indoneia dikenal dunia sebagai Negara yang

melimpah hasil kekayaan alam. Sebagai buktinya adalah Negara belanda yang

brabad-abad silam menjajah Indonesia hingga 3,5 abad lamanya. Bukan waktu

yang singkat jelas, dan tidak mungkin kalau pengerukan kekayaan alam hanya

menguntungkan sedikit saja.

Bahkan beberapa waktu lalu sehubungan dengan meluasnya isu global

warming, hutan di kaliamantan dideklarasikan sebagai paru-paru dunia,

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 10

Page 11: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

Maksudnya adalah bahwa hutan Kalimantan merupakan hutan utama penyangga

dan pemasok udara bersih yang harus dipertahankan keberadaannya. Ini

menyangkut konsekuensi juga tata kelola hutan dan tata kota di kalimantan

haruslah memperhatikan kelestarian hutan agar paru-paru yang dimaksud tetap

mampu menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

Bukan hanya Kalimantan saja yang mempunyai hutan dengan luas yang

dapat dibanggakan karena ternyata secara perhitungan luas seluruh hutan di

Indonesia adalah 133.300.543,98 ha. Ini mencakup kawasan suaka alam, hutan

lindung, dan hutan produksi. Provinsi dengan luas hutan terbesar adalah gabungan

provinsi Papua dan Papua Barat dengan 40,5 juta ha. Disusul oleh provinsi

Kalimantan Tengah (15,3 juta ha), dan Kalimantan Timur (14,6 juta ha).

Sedangkan provinsi di Indonesia dengan luas hutan tersempit adalah DKI Jakarta

(475 ha).

Data luas hutan Indonesia ini merupakan data de yure  berdasarkan SK

Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi yang dikeluarkan oleh Menteri

Kehutanan. Mengenai jumlah riil luas hutan di lapangan kemungkinan dapat

berbeda. Hal ini karena beberapa SK penunjukan dikeluarkan sejak lebih dari

sepuluh tahun yang lalu, bahkan luas hutan di provinsi Kalimantan Tengah telah

dikeluarkan sejak tahun 1982 dan sepertinya belum direvisi ulang. untuk data luas

hutan di tiap provinsi di Indonesia beserta SK Penunjukan Kawasan Hutan dan

Perairan Provinsi yang dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan dapat dilihat pada

lampiran.

D. Dampak Peningkatan Produksi Hutan

Prospektivitas sektor kehutanan yang cukup banyak menarik investor ini

membuat sector kehutanan semakin menonjol. Para pengusaha mengusahakan

pemanfaatan hutan seefektif mungkin dengan menggunakan cara yang paling

efektif. Sehingga praktek pengelolaan hutan tanpa memperhatikan kelestarian

hutan terjadi. Peningkatan total produksi sumber daya kehutanan ini membawa

pengaruh sangat luas. Baik itu pengaruh negative maupun positif.

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 11

Page 12: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

a. Dampak positif peningkatan produksi hasil kehutanan

Peningkatan output total pengelolaan hasil hutan tentu saja tidak hanya

membawa pengaruh pada satu sector saja, yaitu peningkatn PDB secara fisik dari

hasil hutan, tetapi membawa pengaruh juga terhadap sektor lain. Peningkatan

sektor lain ini merupakan dampak tidak langsung dari peningkatan pengelolaan

dan produksi hasil hutan.

Sektor yang mendapat efek antara lain sector perhubungan. Khususnya

dalam hal pengangkutan kayu dan hasil pengelolaan hutan industri-industri

perkayuan. Pada tahun1997 sampai tahun 2003, menurut data yang diterbitkan

oleh dinas perhubungan pada 2003 terjadi pengingkatan yang sangat tajam pada

sector perhubungan khususnya pada bidang pengangkutan barang. Menurut data

grafik, ini terjadi karena permintaan jasa pengangkutan produksi hasil hutan untuk

distribusi meningkat sejalan dengan meningkatnya hasil produksi. Sektor lain

yang juga terkena imbas positif dari meningkatnya produksi hasil hutan adalah

perkembangan UMKM(Usaha Mikro dan Kecil Menengah). Sektor ini

berkembang karena bahan baku pembuatan kerajinan semakin mudah ditemui

sejalan semakin banyaknya perusahaan yang mengolah hassil hutan menjadi

produk setengah jadi atau bahan baku industri perusahaan lain.

Sektor selanjutnya adalah sector perdagangan. Dimana peningkatan

produksi dalam negeri dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri sendiri maupun

untuk mencukupi kebutuhan pasar internasional, yaitu untk keperluan ekspor.

Ekspor hasil hutan kita pada tahun 1997 menurut data Direktorat Jenderal Bina

Produksi Kehutanan/ Directorate General of Forest Production Developmen

menunjukkan data yang meningkat khususnya pada tahun 1997 sampai tahun

2001. Yaitu US $ 236.248 ribu ton pada tahun 1997 dan mencapaiUS $ 510.500

ribu ton pada 2001. Kemudian puncak dampak dari peningkatan hasil produksi

hutan adalah adanya peningkatan PDB. Pada tahun 1997, kontribusi hasil hutan

terhadap PDB mencapai 39% atau jika dirupiahkan mencapai US $ 5.5 Milyard.

Nilai ini setara dengan setengah dari nilai total ekspor minyak gas.

b. Dampak negatif peningkatan produksi hutan

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 12

Page 13: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

Masalah utama yang muncul dari pengelolaan hutan tanpa memperhatikan

kelestariannya adalah masalah illegal loging. Illegal loging terjadi karena setiap

pengusaha ingin mendapatkan hasil maksimum dari apa yang telah mereka

investasikan, baik itu berupa investasi modal uang, modal fisik berupa mesin dan

pabrik, maupun modal dalam bentuk ijin usaha pengelolaan hutan. Ijin usaha yang

diberikan oleh pemerintah kepada pengusaha sebenarnya telah jelas arah tujuan

dan batasan-batasan yang seharusnya dieksploitasi dan yang tidak dieksploitasi.

Karena tujuan utama pemerintah mengeluarkan peraturan perijinan usaha

perhutanan menurut UU.NO 5 tahun 1967 adalah sebagai agar pemenuhan hasil

hutan terutama kayu yang permintaannya semakin meningkat dapat tercukupi. Hal

lain yang juga menjadi pertimbangan utama pemerintah dalam pemberian ijin

usaha pengelolaan hutan adalah untuk peningkatkan nilai jual produk kayu.

Namun, pengusaha  ternyata tidak memperhatikan aturan yang dibuat oleh

pemerintah dalam pengelolaan hutan. Hal lain yang juga menonjol tidak dipatuhi

oleh pengusaha adalah tentang reboisasi hutan setelah tebang pilih dilakukan. Hal

ini jelas akan membawa dampak lanjutan yang merugikan. Salah satu dampak

langsungnya adalah pemakaian lahan untuk untuk lahan pertanian oleh penduduk.

Penduduk memang lebih diuntungkan secara ekonomi karena akan memperoleh

hasil panen dari kegiatan pertanian yang dilakukan. Tapi, kerugian yang

mengancam kemudian hari juga sangat besar. Antara lain banjir, tanah longsor,

dan menurunnya daya dukung lingkungan.

Data survey diwilayah jawa timur khususnya di daerah tuban sebagai

perwakilan menyebutkan kerusakan hutan untuk tahun 2011 mencapai 1.970

pohon yang di tebang secara liar, ini berarti meningkat jika dibandingkan tahun

2010 yaitu 1.889 pohon yang di tebang. Bila dinominalkan, kerusakan hutan

ditahun 2011 akibat pencurian, negara mengalami kerugian Rp. 1.490.691.000.

Dan luas lahan hutan akibat pengerusakan mencapai 0,30 Ha, adapun Untuk tahun

2012 sampai bulan maret ini sudah ada lebih dari 50 pohon kayu jati yang

ditebang liar. Sedangkan ditahun 2011 luas lahan yang terbakar sudah mencapai

55 Ha, sehingga total kerugian berkisar Rp 155.913.000, ini disebabkan oleh

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 13

Page 14: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

pembalakan hutan yang diduga dilakukan oleh masyarakat sekitar hutan

(perhutani KPH Parengan).

Masalah pemanfaatan sumber daya hutan yang berujung pada kasus

pemanfaatan hasil hutan secara berlebih ini sebenarnya telah mendapat

penanganan serius dari dinas terkait. Ini dilakukan untuk mencegah eksploitasi

secara berlebihan disamping tetap menjalankan fungsi produksi untuk memnuhi

kebutuhan dalam negeri maupun untuk keperluan ekspor. Peraturan yang

dikeluarkan pemerintah untuk menangani masalah pembalakan hutan perusahaan

pemegang ijin antara lain UUD 45, UU No. 5 tahun 1990, UU No 23 tahun 1997,

UU No. 41 tahun 1999, PP No 28 tahun 1985 dan beberapa keputusan Menteri

Kehutanan serta beberapa keputusan Dirjen PHPA dan Dirjen Pengusahaan

Hutan. Namun gangguan terhadap sumber daya hutan terus berlangsung bahkan

intensitasnya makin meningkat.

Pembalakan liar tentu saja menyebabkan kerugian negara. Terdapat 2 tolak

ukur utama kerugian ekonomi karena illegal logging. Yang pertama adalah Izin

Pembalakan Tidak Dilakukan. Apabila penebangan hutan seharusnya berizin

menjadi tak berizin maka bisa dipastikan jumlah pohon yang ditebang tidak

terkontrol, yang seharusnya maksimal sekian hektar menjadi lebih dari luas

maksimal hutan yang boleh ditebang. Hal ini menyebabkan daya serap air tanah

menjadi berkurang. Jika demikian tentu ada dampak jangka panjang dinatara

bencana tanah longsor, habitat yang berkurang bagi hewan hutan, dan fungsi

hutan sebagai paru-paru dunia berkurang. Tentu biaya untuk menanggulangi

masalah ini akan besar dan ini merugikan keuangan negara.

Yang kedua adalah Pajak dan Retribusi Untuk Penebangan Hutan. Tentu

saja pajak dan retribusi pembalakan liar akan masuk kantong para mekelar

pembalakan liar tidak masuk ke kas negara. Tentu saja hal ini merugikan

keuangan negara. Pada web Kontan.co.id disebutkan bahwa kerugian negara

ditaksir Rp180,2 triliyun akibat kegiatan pembalakan liar di Provinsi Kalimantan

Tengah dan Provinsi Kalimantan Timur. Sungguh kerugian yang besar sekali. Di

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 14

Page 15: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

Kalimantan Tengah kerugian negara akibat pembalakan liar adalah yang terbesar

yaitu Rp158,5 triliyun. Jumlah yang luar biasa

Akibat lain yang menjadi masalah illegal logging adalah terganggunya

system alam sehingga alam menjadi sangat reaktif terhadap segala sesuatu. Hal

yang paling merugikan adalah tentang potensi pembakaran hutan. Kebakaran

hutan ini sangat merugikan, dan dampak kerugian ini bisa dirasakan secara

langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung dari kebakaran hutan

terhadap system perekonomian nasional adalah hilangnya hasil hutan. Sedangkan

dampak langsung yang ditanggung oleh sektor hutan adalah hilangnya sumber

daya hayati dan terganggunya system alam. Sedangkan akibat tidak langsungnya

adalah terganggunya kesehatan karena asap, hilangnya pekerjaan pekerja

hutan,dan kerugian yang ditanggung sektor pengangkutan hasil hutan maupun

transportasi yang melintasi kawasan hutan.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab lain

kebakaran hutan adalah faktor manusia yang berawal dari kegiatan atau

permasalahan sebagai berikut:

a. Sistem perladangan tradisional dari penduduk setempat yang berpindah-

pindah.

b. Pembukaan hutan oleh para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH)

untuk insdustri kayu maupun perkebunan kelapa sawit.

c. Penyebab struktural, yaitu kombinasi antara kemiskinan, kebijakan

pembangunan dan tata pemerintahan, sehingga menimbulkan konflik antar

hukum adat dan hukum positif negara.

Perhitungan kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan dilakukan oleh

beberapa lembaga, menyebutkan bahwa kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan

yang ditanggung 3 negara (Indonesia, singapura, Malaysia) mencapai 1,45 milyar

pada tahun 1997/1998. Menurut perhitungan mentri Negara lingkungan hidup

kerugian dan United Nation Development Program kerugian nasional mencapai

1,47 Triliun. Metode yang digunakan dalam perhitungan adalah Sistem Neraca

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 15

Page 16: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

Sosial Ekonomi (SNSE). Kerusakan hutan yang terjadi memberikan akibat yang

nyata bagi kehidupan manusia.

E. Dampak Kerusakan Hutan

Sekarang orang merasakan betapa pentingnya menjaga dan

memeliharahutan karena begitu banyak bencana yang terjadi akibat kelalaian dan

keserakahan manusia. Hutan diperlakukan semena-mena tanpa memikirkan

dampak dan akibatnya ketika hutan menjadi rusak. Menjaga dan

memelihara hutan dampaknya bukan saja untuk saat ini tetapi untuk masa depan

anak dan cucu. Kerusakan hutan yang terjadi memberikan  dampak

langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan sekitar. Akibat dan dampak

dari kerusakan hutan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Terganggunya sistem hidro-orologis

Banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau merupakan

salah satu contoh dari tidak berfungsinya hutan untuk menjaga tata air. Air hujan

yang jatuh tidak dapat diserap dengan baik oleh tanah, laju aliran permukaan atau

runoff begitu besar. Air Hujan yang jatuh langsung mengalir ke laut membawa

berbagai sedimen dan partikel hasil dari erosi permukaan.

Terjadinya banjir bandang dimana-mana yang menimbulkan kerugian harta

maupun nyawa. Masyarakat yang terkena dampaknya kehilangan harta benda dan

rumah tempat mereka berteduh akibat terbawa banjir bandang, bahkan ditambah

kerugian jiwa yang tak ternilai harganya.

2. Hilangnya Biodiversitas

Hutan Indonesia memiliki beranekaragam spesies flora dan fauna,

penebangan dan pengrusakan hutan menyebabkan spesies-spesies langka akan

punah. Bahkan spesies yang belum diketahui nama dan manfaatnya hilang dari

permukaan bumi. Hutan Indonesia yang termasuk hutan hujan tropis memiliki

3000 jenis tumbuhan di dalam satu hektar ditambah lagi jenis satwa yang ada di

dalamnya. Jika laju deforestasi yang mencapai 1-2 juta hektar per tahun tidak

dapat dicegah maka hutan-hutan tropis ini akan hilang.

3. Kemiskinan dan Kerugian secara ekonomis

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 16

Page 17: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

Masyarakat Indonesia akan bertambah miskin jika kita tidak mempunyai

hutan, itulah yang dikatakan Presiden Bambang Yudhoyono. Departemen

Kehutanan mengemukakan bahwa kerugian negara per hari mencapai Rp. 83

milyar, itu hanya dari kerusakan hutan akibat penebangan liar. Berapakah

kerugian jika semua faktor dan penyebabkan kerugian kita hitung?

4. Perubahan Iklim dan Pemanasan Global

Hutan sebagai paru-paru dunia penghasil oksigen bagi semua mahluk di

bumi tidak bisa menjalankan fungsinya mendaur ulang karbondioksida.

Karbondioksida di udara semakin tinggi menyebabkan efek gas rumah kaca.

5. Kerusakan Ekosistem Darat maupun Laut

Pengertian dan definisi hutan sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa

hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi jenis pepohonan

dalam persekutuan dengan lingkungannya, yang satu dengan lain tidak dapat

dipisahkan. Jika salah satu komponen hutan di rusak, akan berpengaruh

terhadap komponen ekosistem yang lain. Hubungan keterkaitan antara struktur

dan fungsi di dalam ekosistem berjalan dalam keseimbangan yang harmonis,

tetapi bila struktur hutan menjadi rusak, akibat dan dampaknya akan

mempengaruhi fungsi hutan itu sendiri.

Kerusakan tidak hanya terjadi pada ekosistem hutan di darat, namun

berdampak pada kerusakan ekosistem di laut juga. Akibat kerusakan hutan terjadi

erosi dan banjir membawa sedimen ke laut yang merusakan ekosistem laut. Ikan

dan Terumbu karang sebagai mahluk hidup diperairan mendapat akibat dari

aktivitas pengrusakan di darat. Kerusakan seperti ini sangat dirasakan oleh pulau-

pulau kecil di Indonesia, dengan ciri daerah DAS yang pendek dan topografi yang

curam sangat cepat pengaruhnya terhadap lingkungan laut.

1. Abrasi Pantai

Bila pohon-pohon di pesisir pantai ditebang maka tidak ada lagi

perlindungan bagi kawasan pantai. Salah satu fungsi hutan mangrove maupun

hutan pantai adalah menjaga daerah pantai dari hempasan ombak laut. Ombak laut

yang menerjang pesisir pantai, dapat menyebabkan abrasi pantai.

2. Intrusi dari Laut

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 17

Page 18: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

Air laut dapat meresap sampai ke darat jika hutan-hutan pesisir seperti

hutan mangrove dan hutan pantai dirusakan. Ditambah “penambangan” air

sebagai kebutuhan hidup rumah tangga yang menyedot terus persediaan air tanah

tanpa adanya keseimbangan infiltrasi dari air hujan yang jatuh.

3. Hilangnya budaya masyarakat

Dirasakan sangat nyata bahwa hutan menjadi sumber penghidupan dan

inspirasi dari kehidupan masyarakat. Berbagai ragam budaya yang terkait dengan

hutan seperti simbol-simbol dan maskot yang diambil dari hutan, misalnya

Harimau sebagai maskot dari Reog, pencak silat sebagai seni bela diri Indonesia,

Bekantan sebagai maskot dari Kalimantan, dan sebagainya. Jika semua ini punah

maka hilanglah sumber inspirasi dan kebanggaan dari masyarakat setempat.

F. Usaha Pelestarian Hutan

Ada berbagai cara untuk menjaga kelestarian hutan, yaitu:

1) Tidak mencoret-coret pohon dan bebatuan di hutan. Kebiasaan ini sangat

sering terjadi. Padahal, mencoret-coret pohon dan bebatuan akan menutupi

stomata atau tempat keluar masuknya udara dalam pohon dan bebatuan itu

sendiri. Hal tersebut dapat mengganggu pertukaran udara dari sel

tumbuhan ke lingkungan sekitar.Selain itu juga membuat keindahan hutan

menjadi berkurang.

2) Tidak membuang sampah maupun puntung rokok di hutan. Sampah yang

dibuang di hutan akan membuat hutan menjadi kotor. Yang lebih

berbahaya adalah jika puntung rokok yang belum mati benar dibuang di

hutan, maka dapat memicu terjadinya kebakaran hutan.

3) Kurangi penggunaan kertas berlebih. Apa hubungannya kertas dengan

hutan? Tentu saja ada.Kertas dibuat dari getah pepohonan di hutan.

Dengan menekan penggunaan kertas, penebangan pohon akan berkurang.

4) Sistem tebang pilih dan tebang tanam. Jika akan menebang pohon untuk

dimanfaatkan, lakukan system tebang pilih yaitu dengan memilih tanaman

yang akan ditebang. Pohon yang layak ditebang adalah yang sudah

tua.Selain itu penebangan juga harus diberi jarak, bukannya satu tempat

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 18

Page 19: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

ditebang semua.Lakukan juga system tebang tanam, yaitu penebangan

yang diiringi dengan penanaman pohon baru.

5) Mencegah penebangan liar. Saat ini kasus penebangan liar atau illegal

logging semakin banyak terjadi di Indonesia.Oleh karena itu, pengawasan

hutan harus semakin ditingkatkan.Selain itu, diperlukan adanya hukum

yang kuat bagi para pelaku karena telah merugikan Negara.

6) Melakukan reboisasi atau penghijauan. Reboisasi adalah penanaman

kembali hutan yang telah gundul.Hal ini sangat penting untuk mencegah

kerusakan hutan dan untuk mencegah terjadinya erosi, tanah longsor

maupun banjir.

G. Fungsi Hutan Dalam Pembangunan Ekonomi

Dalam pola umum pembangunan jangka panjang kedua diletakkan pada

bidang ekonomi diantaranya dititik beratkan pada pembangunan ekonomi yang

mengelola kekayaan bumi Indonesia. Di samping untuk memberikan kemanfaatan

masa kini, juga harus menjamin kehidupan masa depan. Pembangunan kehutanan

harus makin di arahkan. Untuk meningkatkan pemanfaatan hutan bagi industry

dalam negeri sehingga dapat menghasilkan nilai tambah dan menciptakan

lapangan kerja yang sebesar-besarnya. Fungsi hutan dan kehutanan sebagai bagian

dari pembangunan nasional, mempunyai keterkaitan erat sebagai modal utama

yang turut meletakkan dasar yang cukup kuat dalam proses tinggal landas

memasuki PJP II. diantaranya sebagi berikut:

a. Pembangunan kehutanan diarahkan untuk memberikan manfaat bagi

sebesar-besar kemakmuran rakyat dengan tetap menjaga kelestarian dan

kelangsungan fungsi hutan dan dengan mengutamakan pelestarian SDA

dan fungsi lingkungan hidup, memelihara tata air, serta untuk memperluas

kesempatan usaha dan lapangan kerja, meningkatkan sumber pendapatan

Negara devisa serta memacu pembangunan daerah.

b. Pengembangan hasil hutan kayu dan non kayu diselenggarakan melalui

upaya peningkatan pengusahaan hutan produksi, hutan rakyat, hutan

tanaman industry dan upaya peningkatan produktivitas hutan alam yang

didukung oleh penyediaan bibit hutan tanaman hutan yang gundul dan

budi daya hutan yang tangguh

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 19

Page 20: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

c. Hutan sebagai salah satu penentu ekosistem, pengelolaanya ditingkatkan

secara terpadu dan berwawasan lingkungan untuk menjaga dan

memelihara tanah, air, udara, iklim dan lingkungan hidup serta

memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.

d. Upaya rehabilitasi hutan dan tanah kritis, konservasi tanah, rehabilitasi

sungai, danau, rawa, hutan rawa, pelestarian gua-gua alam, karang laut,

flora dan fauna langka serta pengembangan fungsi daerah aliran sungai

ditingkatkan dan makin disempurnakan

e. Dalam pembangunan kehutanan, keikutsertaan mesyarakat dikawasan

hutan sekitar termasuk masyarakat transmigrasi kehutanan perlu diberi

peluang dan ditingkatkan

f. Pengusahaan hasil hutan disesuaikan dengan daya dukung sumberdaya

alamnya agar kelestarian sumber daya hutan terjamin dan kerusakan hutan

dapat dicegah

g. Pembangunan kehutanan perlu didukung dengan kegiatan penyuluhan,

pendidikan dan pelatihan, peraturan perundang-undangan, penyediaan

informasi serta penelitian dan pengembangan.

H. Peran Hutan Dalam Pembangunan Nasional Indonesia Di Masa Yang

Akan Datang

Adapun peran hutan yang diharapkan di masa yang akan datang, antara

lain:

1) Menyediakan lahan untuk bercocok tanam atau berbagai usaha lain

bagi masyarakat di sekitar hutan, tetapi tanpa merubah fungsi utama

hutannya.

2) Menyediakan berbagai hasil hutan bukan kayu untuk bahan baku

industri dan keperluan masyarakat setempat maupun masyarakat

lainnya.

3) Memberikan manfaat selain kayu, berupa: hasil hutan bukan kayu,

lahan untuk kegiatan budidaya tanam-tanaman yang bernilai ekonomi

tinggi (jamur, tumbuhan obat dll), jasa keindahan untuk obyek

ekowisata, jasa menghasilkan air segar bersih dan kaya mineral, dll

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 20

Page 21: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

4) Berbagai upaya konservasi dalam rangka memelihara dan

meningkatkan nilai ekologis, sosial budaya dan ilmu pengetahuan,

sebagai bentuk kontribusi hutan Indonesia terhadap pemeliharaan

kualitas lingkungan dunia.

5) Keberadaan hutan yang cukup luas dan dengan kualitas yang tinggi,

utamanya hutan alam, akan sangat menguntungkan bagi posisi dan

nama baik (citra) bangsa Indonesia dimata negara-negara lain di dunia,

terutama di mata negara-negara maju.

PENUTUP

1. Kesimpulan

Hutan adalah sebagai lapangan bertumbuhan pohon-pohon yang secara

menyeluruh merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam

lingkungannya yang banyak memberikan manfaat pada manusia dan

lingkungannya salah satunya untuk memenuhi kebutuhan akan sandang, pangan

dan papannya, sehingga banyak potensi yang harus dimanfaatkan dan tetap

memperhatikan keseimbangan akan flora dan fauna yang menghuni hutan

tersebut.

2. Saran

Untuk semua masyarakat Indonesia diharapkan kesadaran yang tinggi

untuk menjaga dan melestarikan hutan yang ada di Indonesia terutama lingkungan

tempat tinggal sendiri agar kelestarianya terjaga dan tetap bisa menikmati hasil

hutan terutama pembangunan di Indonesia. Tidak melakukan pembabatan hutan

secara besar-besaran tetapi harus melakukan reboisasi atau tebang pilih tanam

pohon, untuk pemerintah diharapkan memperketat peraturan perundang-undangan

dan tidak menerima suap sekecil apapun untuk masalah kehutanan.

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 21

Page 22: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

DAFTAR PUSTAKA

Alreadyshare in Economics. 2011. Pelestarian Hutan Sebagai Pootensi Ekonomi. (Online), file:///C:/Users/lenovo/Downloads/hutan/PELESTARIAN%20HUTAN%20SEBAGAI%20POTENSI%20EKONOMI%20_%20alreadyshare. diakses pada tanggal 18 September 2014.

Arief, Arifin. 2001. Hutan Dan Kehutanan. Yogyakarta: Kanisius.Bandung, Juju. 2013. Menjaga Kelestarian Hutan. (Online),

http://jujubandung.blogspot.com/2013/06/menjaga-kelestarian-hutan.html di akses tanggal 25 September 2014.

Buku PR. 2012. Usaha Pelestarian Hutan. (Online), www.bukupr.com/2012/03/usaha-pelestarian-hutan-cara-lain-untuk.html di akses tanggal 25 September 2014.

Dendodaus. 2012. Peran Dan Fungsi Hutan. (Online), http://dendodaus.blogspot.com/2012/05/peran-dan-fungsi-hutan-dalam.html. diakses tanggal 04 September 2014. David. 2010. Peran Hutan Dalam Pembangunan. (Online), http://david-pas.blogspot.com/2010/02/peranan-hutan-dalam-pembangunan.html di akses tanggal 25 September 2014.

Don, Dani. 2012. Cara Melestarikan Hutan Di Dunia. (Online), http://caramelestarikanhutandidunia.blogspot.com/ di akses tanggal 25 September 2014.

Driyanah. Tanpa tahun. Pembangunan Ekonomi. (Online), http://d-riyana-h-feb10.web.unair.ac.id/artikel_detail-50000-Ekonomi%20Pembangunan-ECONOMIC%20ESSAY.html. diakses tanggal 04 September 2014.

evanevn. 2012. Fungsi Dan Manfaat Hutan. (online), http://evanevn.blogspot.com/2012/07/fungsi-dan-manfaat-hutan.html diakses tanggal 04 September 2014.

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 22

Page 23: Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi

Junaidi, Wawan. 2010. Fungsi Hutan Dalam Pembangunan. (Online), http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/01/fungsi-hutan-dalam-pembangunan.html di akses tanggal 25 September 2014.

Junior, Mallo. 2013. Peranan Hutan Dalam Pembangunan. (Online), http://mallojunior.blogspot.com/2013/11/peranan-hutan-dalam-pembangunan-di.html di akses tanggal 25 September 2014.

Kompasiana. 2012. Manfaat Hutan. (Online), http://politik.kompasiana.com/2012/04/13. diakses pada tanggal 18 September

Kompasiana. 2013. Pengertian Hutan Manfaat Hutan Yang Yang Mempengaruhi Persebaran Hutan. (Online), http://green.kompasiana.com/penghijauan/2013/04/07/pengertian-hutan-manfaat-hutan-yang-mempengaruhi-persebaran-hutan-549007.html diakses pada tanggal 18 September 2014.

Tri, Donny. 2013. Usaha Pelestarian Hutan. (Online), http://lingkungan-donny.blogspot.com/2013/02/usaha-pelestarian-hutan.html di akses tanggal 25 September 2014.

WHO. 2012. Jenis Kegiatan Di Bidang Kehutanan. (Online), http://worldhealth-bokepzz.blogspot.com/2012/04/jenis-kegiatan-di-bidang-kehutanan.html di akses tanggal 25 September 2014.

Yoyo, Uwityang. 2009. Pelestarian Hutan Member Manfaat Bagi Ekonomi Rakyat Dan Lingkungan. (Online), http://uwityangyoyo.wordpress.com/2009/11/30/pelestarian-hutan-memberi-manfaat-bagi-ekonomi-rakyat-dan-lingkungan/ diakses pada tanggal 18 September 2014.

Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 23