konsepsi siswa tentang teorema pythagoras kelas viii ......3 dan 5 merupakan segitiga siku-siku dan...

46
KONSEPSI SISWA TENTANG TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII SMP NEGERI 10 SALATIGA JURNAL Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Matematika pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Oleh SYAIFUL ALI GUNTORO 202011039 PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Upload: others

Post on 12-Feb-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • KONSEPSI SISWA TENTANG TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII

    SMP NEGERI 10 SALATIGA

    JURNAL

    Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Matematika

    pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

    Oleh

    SYAIFUL ALI GUNTORO

    202011039

    PENDIDIKAN MATEMATIKA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

    SALATIGA

    2016

  • KONSEPSI SISWA TENTANG TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII

    SMP N 10 SALATIGA

    Syaiful Ali Guntoro

    1 , Novisita Ratu

    ,2 ,Tri Nova Hasti Yunianta

    3

    Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universias Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711 1Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UKSW, email:[email protected]

    2Dosen pendidikan Matematika FKIP UKSW, email: [email protected]

    3Dosen pendidikan Matematika FKIP UKSW, email: [email protected]

    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsepsi siswa kelas VIII SMP N 10 Salatiga Tahun Ajaran

    2015/2016 tentang teorema Pythagoras. Subjek yang digunakan sebanyak 6 siswa kelas VIII di SMP N 10

    Salatiga dengan teknik pengambilan subjek random sampling. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

    kualitatif. Data di peroleh dengan metode triangulasi teknik (observasi, tes dan wawancara). Berdasarkan

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsepsi siswa tentang teorema Pythagoras berbeda-beda anatara siswa

    satu dengan siswa yang lain. Konsepsi segitiga-segitiga yang memenuhi karakteristik syarat dan ide-ide yang

    dapat berlaku dalam teorema Pythagoras dipahami oleh semua subjek, tetapi terdapat satu subjek yang

    menambahan bahwa segitiga tumpul juga memenuhi karakteristik syarat dan ide-ide yang dapat berlakunya

    teorema Pythagoras. Konsepsi hubungan antara sisi miring dan sisi siku-siku segitiga dari data yang diperoleh

    dipahami oleh tiga subjek yaitu AD, MY, dan MH, sedangkan konsepsi dari tiga subjek lain memiliki konsepsi

    yang berbeda dari ide-ide aturan teorema Pythagoras tersebut.Berdasarkan dari data yang diperoleh terdapat

    lima subjek memiliki konsepsi yang memenuhi prosedur pembuktian teorema Pythagoras dan hanya ada satu

    subjek yangselalu menyatakan bahwa c merupakan sisi miring pada segitiga.

    Kata kunci : konsepsi siswa, pokok bahasan teorema Pythagoras

    PENDAHULUAN

    Matematika adalah ilmu yang wajib dipahami oleh siswa, karenamerupakan salah satu dasar

    ilmu untuk mempelajari ilmu pengetahuan lainnya. (Cockroft dalam Abdurrahman, 2010) juga

    menjelaskan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa, karena selalu digunakan dalam semua

    segi kehidupan. Carl Friedrich Gauss yang disebut prince of mathematician juga mengatakan bahwa

    matematika merupakan queen of the sciences (Burton, 2006).Piaget (Walle, 2008) menyatakan,

    pembelajaran matematika dituntut untuk menguasai konsep, karena setiap konsep dari matematika

    saling berkaitan. Konsep matematika berisi hubungan-hubungan logis yang dikonstruksi di dalamnya

    dan yang ada didalam pikiran sebagai bagian dari jaringan ide.

    Setiap siswa pasti memiliki tafsiran konsep yang berbeda-beda.Tafsiran perorangan dari suatu

    konsep ilmu inilah yang disebut konsepsi (Berg, 1991).Sutriyono (2012) menyatakan bahwa bagi

    siswa, konsepsi mereka tentang matematika adalah tidak salah karena konsepsi mereka adalah

    berdasarkan skim tindakan mereka sendiri.Tingkatan pemahaman konsep menurut Polattsek;pertama

    pemahaman komputasional, yaitu dapat menerapkan rumus dalam perhitungan sederhana dan

    mengerjakan sesuatu secara algoritmik.Kedua pemahaman fungsional, yaitu dapat mengkaitkan suatu

    konsep/prinsip dengan konsep/prinsip lainnya, dan menyadari proses yang dikerjakannya. Menurut

    mailto:[email protected]:[email protected]

  • Suhendra (2007) seseorang dikatakan memahami konsep matematika bila ia telah mampu melakukan

    beberapa hal, antara lain: 1) menemukan kembali suatu konsep yang sebelumnya belum diketahui

    berlandaskan pada pengetahuan dan pengalaman yang telah diketahui dan dipahaminya sebelumnya;

    2) mendefinisikan atau mengungkapkan suatu konsep dengan cara membuat kalimat sendiri namun

    tetap memenuhi ketentuan berkenaan dengan gagasan konsep tersebut; 3) mengidentifikasi hal-hal

    yang relevan dengan suatu konsep dengan cara-cara yang tepat; dan 4) memberikan contoh (dan

    bukan contoh) atau ilustrasi yang berkaitan dengan suatu konsep guna memperjelas konsep tersebut.

    Salah satu konsep yang dipelajari dalam matematika di sekolah adalah geometri. Geometri

    diajarkan di semua jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, dan SMA, bahkan di Perguruan Tinggi.

    Geometri dalam pembelajaran matematika di sekolah mencakupbangun-bangun geometri (bangun

    datar dan bangun ruang), garis dan sudut, kesebangunan, kekongruenan, transformasi, dan geometri

    analitis (Darsono, 2010). Objek-objek yang dipelajari berupa fakta, konsep, dan prinsip geometri,

    dimana dengan menguasai objek-objek tersebut maka diharapkan kemampuan verbal, visual,

    menggambar, dan berfikir logis siswa dapat tumbuh dan berkembang (Huzaifah, 2011).Konsep

    geometri sebagai salah satu konsep matematika yang dipelajari sejak SD masih kurang dikuasai oleh

    siswa. Salahsatu materi yang belum dikuasi oleh siswa yaitu teorema Pythagoras.

    Teorema Pythagoras atau sering disebut dalil pythagoras adalah sebuah teorema yang

    menunjukkan hubungan antarsisi pada segitiga siku-siku. Menurut konsep teorema ini, kuadrat sisi

    miring segitiga siku-siku merupakan jumlah kuadrat kedua sisi lainnya, teorema Pythagoras hanya

    berlaku pada segitiga siku-siku (Suryadi, 2009). Konsepsi siswa bahwa a2 = b

    2 + c

    2, jadi jika posisinya

    diubah atau bentuk segitiganya diputar dan penamaan sisi berbeda, konsepsi siswa tetap a2 = b

    2 + c

    2.

    Hasil pekerjaan siswa terkait hubungan antara sisi-sisi segitiga siku-siku dapat dilihat pada Gambar 1.

    Gambar 1.

    Konsep siswa tentang teorema pythagoras

  • Terdapat beberapa penelitian terkait konsepsi siswa dalam materi geometri seperti penelitian

    yang dilakukan oleh Siswoko Nugroho (2014) dengan judul “Konsepsi Bangun Ruang Prisma Siswa

    Kelas VIII SMP Kanisius Girisonta” yang bertujuan untuk mengetahui bahwa konsepsi siswa

    kelasVIII tentang bangun prisma beragam. Berdasarkanhasil penelitian menunjukkan bahwa setiap

    siswa dapat mendefinisikan dan mengelompokkan bentuk prisma berdasarkan bentuk alasnya, namun

    siswa mengalamai kesulitan ketika menentukan jumlah dan menyebutkan diagonal sisi, diagonal

    ruang dan bidang diagonal.

    Selain itu, penelitian yang dilakukan Ningrum (2012) dengan judul“Konsepsi Siswa SD

    Tentang Bangun Datar dan Unsur-Unsurnya” dengantujuan untuk mengetahui konsepsi siswa SD

    terhadap bangun datar dan unsur-unsurnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada setiap konsep

    bangundatar, kesulitan yang dialami siswa adalah siswa tidak mudah memilih jawaban secara verbal,

    tetapi ketika siswa diberikan gambar siswa mampu menunjukkan gambar dengan tepat dari bangun

    yang dimaksud.

    Selanjutnya penelitian yang dilakukan Ardhianingsih (2010) dengan judul “Pemahaman

    Siswa Kelas V SD Tentang Bangun Datar dan Bangun Ruang” dengan tujuan untuk mengetahui

    pemahaman siswa mengenai konsep-konsep matematika khususnya bangun datar dan bangun ruang.

    Berdasarkan hasil penelitiannya ditemukan masih ada keterbatasan dari banyak siswa untuk

    menentukan syarat cukup dan perlu dalam penjelasan konsep-konsep bangun datar dan bangun ruang.

    Berdasarkan hasil dari penelititan tersebut perlu diadakan penelitian lebih lanjut terkait hal

    tersebut untuk mengetahui konsepsi siswa tentang pythagoras. Oleh karena itu penelitian ini

    dilakukan untuk mengetahui konsepsi siswa terhadap materi Pythagoras pada siswa kelas VIII SMP

    N 10 Salatiga.

    METODE PENELITIAN

    Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

    penelitian yang dilakukan pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen

    kunci penelitian (Sugiono, 2010).Penelitian ini dilakukandi SMP Negeri 10 Salatiga yang berlokasi di

    jalan argobogo Salatiga.Teknik dalam pengambilan subjek menggunakan purposive sampling. Subjek

    dalam penelitian ini adalah enam siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Salatiga Tahun Ajaran 2015 / 2016.

    Instrumen yang digunakan untuk penelitian sebelumnya diberikan kepada subjek, terlebih dahulu

    dilakukan uji validitas konstruksi yang diperoleh melalui expert judgement atau melalui pendapat para

    ahli (Sugiyono, 2010).Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun dan para

    ahli member keputusan apakah instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan dan

    mungkin dirombak total. Para ahli yang menjadi validator dalam penelitian ini adalah Ibu Erlina

    Prihatnani, S. Si., M. Pd, Ibu Istiarini, S.Pd, dan ibu Sri Rejeki, S.Pd.

  • Pengambilan data menggunakan model milik Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010).

    Konsepsi siswa terhadap teorema Pythagoras diukur melalui tes tertulis dan dilanjutkan dengan

    wawancara non terstruktur.Teknik analisis data melalui empat tahap yaitu pengumpulan data (data

    collection)pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dengan memberikan tes dan wawancara kepada

    subjek penelititan, reduksi data (data reduction) tahap ini dilakukan pengelompokan hasil tes dan

    wawancara sesuai indikator, penyajian data (datadisplay) pada tahap ini penelititan menyajikan data

    yang sudah terkumpul dari siswa kemudian dideskripsikan. dan kesimpulan-kesimpulan/verifikasi

    (conclusion drawing/verification) pada tahap ini ditarik kesimpulan berdasarkan penelitian yang

    sudah dilakukan mengeneai konsepsi siswa tentang teorema Pythagoras. Peneliti menjadi instrument

    utama dalam penelitian ini,dan instrumen pendukung penelitian berupa soal tes matematika kisi-kisi

    instumen dapat dilihat pada Tabel 1.

    Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

    No Standart

    Kompetensi

    Kompetensi

    Dasar Indikator soal

    No

    Soal

    1

    Menggunakan

    Teorema

    Pythagoras

    dalam

    pemecahan

    masalah

    Menggunaka

    n Teorema

    Pythagoras

    untuk

    menentukan

    panjang sisi-

    sisi segitiga

    siku-siku.

    Diberikan susunan empat segitiga siku-siku

    yang membentuk persegi, siswa diminta

    membuktikan teorema pythagoras dari

    gambar tersebut

    4

    Diberikan gambar bangun datar yang terdiri

    dari dua segitiga sikusiku, segitiga pertama

    diketahui dua panjang sisi, dan segitiga

    kedua diketahui hanya satu sisi. Siswa

    diminta menentukan panjang sisi lain.

    3

    Diberikan beberapa gambar segitiga, siswa

    diminta menentukan apakah dalam segitiga

    tersebut berlaku teorema pythagoras.

    1

    Diberikan gambar gambar segitiga siku-

    siku dengan panjang sisi diketahui dan

    siswa diminta menulis rumus mencari

    masing masing sisi pada segitiga tersebut.

    2

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Hasil penelitian menunjukkan dari 6 subjek yang diteliti diperoleh konsepsi setiap subjek

    berbeda-beda. Berikut deskripsi konsepsi dari setiap subjek.

    Konsep Segitiga-Segitiga yang dapatBerlaku Teorema Pythagoras.

    Subjek AD pada konsep yang pertama yaitu menemukan segitiga yang belaku teorema

    pythagoras pada soal nomor 1. Subjek AD dapat menemukan segitiga-segitiga yang berlaku teorema

    pythagoras, yaitu segitiga pada nomor 3 dan 5 dari 6 segitiga yang berbeda. Alasan subjek AD adalah

    bahwa segitiga tersebut merupakan segitiga siku-siku dapat dilihat pada Gambar 2.

  • Gambar2 Gambar 3

    Gambar 3 menunjukkan subjek MY pada konsep yang pertama yaitu menemukan segitiga

    yang berlaku teorema pythagoras pada soal nomor 1.Subjek MY menemukan segitiga yang dapat

    berlaku teorema pythagoras adalah segitiga pada nomor 3 dan 5. Subjek MY juga berpendapat bahwa

    segitiga nomor 1 dan 2 juga dapat berlaku teorema pythagoras tetapi dengan syarat tambahan ditarik

    garis tinggi (garis bantu) sehingga segitiga tersebut menjadi segitiga siku-siku yang sama.

    Konsepsi subjek IS tentang segitiga yang berlaku teorema pythagoras menurut subjek adalah

    segitiga pada nomor 3 dan 5 alasan subjek karena pada segitiga tersebut merupakan segitiga siku-

    siku. Subjek IS menyatakan bahwa segitiga yang berlaku teorema pythagoras hanya segitiga siku-siku

    karena konsep dari pythagoras berlaku pada segitiga siku-siku dapat dilihat pada Gambar 4.

    Gambar 5 menunjukkan subjek MH pada konsep pertama segitiga yang berlaku teorema

    pythagoras menurut subjek adalah segitga pada nomor 3, 5 dan 6. Alasannya bahwa segitiga nomor

    3 dan 5 merupakan segitiga siku-siku dan segitiga 6 merupakan segitiga tumpul,sehingga subjek

    berpendapat bahwa yang berlaku pada teorema pythagoras adalah segitiga yang memiliki sudut 90o

    atau lebih dari 90o.

    Gambar 4 Gambar 5

  • Subjek DN pada konsep pertama segitiga yang berlaku teorema pythagoras menurut subjek

    adalah segitiga pada nomor 3 dan 5. Alasan subjek adalah segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku

    dapat dilihat pada Gambar 6

    Subjek AZ pada konsep pertama segitiga yang berlaku teorema pythagoras menurut subjek

    adalah sagita pada nomor 1, 2,3 dan 5 alasannya pada nomor 1 segitiga tersebut adalah segitiga sama

    kaki dan segitiga 2 merupakan segitiga sama sisa dan segitiga 3 dan 5 adalah segitiga siku-siku.dapat

    dilihat pada Gambar 7.

    Gambar 6 Gambar 7

    Berdasarkan dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa konsepsi siswa terhadap

    segitiga yang berlaku teorema pythagoras dari data 6 subjek yang di ambil. Semua subjek menyatakan

    bahwa segitiga yang berlaku teorema pythagoras adalah segitiga siku-siku. Dua subjek menyatakan

    bahwa segitiga sama kaki dan sama sisi juga berlaku teorema pythagorasakan tetapi salah satu subjek

    menyatkan segitiga sama kaki dan sama sisi dapat menjadi berlaku teorema pythagoras dengan

    melalui syarat tambahan yaitu ditarik daris bantu (garis tinggi). Selain itu satu subjek juga

    menyatakan segitiga tumpul merupakan segitiga yang berlaku teorema pythagoras.

    Konsep Hubungan Antara Sisi miring dengan Sisi siku-siku Segitiga.

    Konsepsi subjekAD dapat dilihat pada Gambar 8.Subjek AD dapat menemukan hubungan sisi

    siku-siku dengan sisi miring segitiga.Alasannya bahwa akar kuadrat sisi miring adalah jumlah akar

    kuadrat dari sisi siku-siku. Ketika segitiga diputar subjek tetap dapat menemukan mana yang

    merupakan sisi miring pada segitiga sehingga teorema pythagorasnya dapat berlaku. Subjek dapat

    mengetahui dimana letak setiap sisi miring dari segitiga tersebut meskipun di putar posisinya subjek

    memahami konsep bahwa sisi miring segitiga adalah sisi yang berada pada depan sudut siku-siku.

    Subjek juga dapat menerapkan konsep hubungan tersebut pada soal nomor 3. Subjek AD dapat

    menyelesaikan dengan baik dan benar dalam prosesnya subjek AD menyelesaikan soal dengan konsep

    bahwa hubungan antara sisi miring segitga pertama adalah salah satu sisi siku dari segitiga kedua,

    sehingga untuk mencari sisi miring kedua harus menemukan sisi miring yang pertama.

  • Gambar 8 Gambar 9

    Gambar 9 menunjukka bahwa konsepsi subjek MY dapat menemukan hubungan sisi siku-siku

    dengan sisi miring segitiga.Alasanya subjek bahwa akar kuadrat sisi miring adalah jumlah akar

    kuadrat dari sisi siku-siku. Ketika segitiga diputar subjek tetap dapat menemukan mana yang

    merupakan sisi miring pada segitiga sehingga teorema pythagorasnya dapat berlaku.Subjek MY

    dalam menerapkan hubungan sisi miring dengan sisi siku siku segitiga untuk menyelesaikan soal pada

    nomor 3. Subjek menggunakan du langkah yaitu langkah awal mencari panjang sisi miring AC subjek

    menggunakan konsep hubungan sisi tersebut dan mendapatkan panjang sisi AC langkah berikutnya

    subjek menggunakan panjang sisi AC untuk mencari sisi CD sehingga didapat panjang sisi CD.

    Konsepsi subjek IS dapat dilihat pada Gambar 10, subjek IS menyatakan bahwa hubungan

    antara sisi miring dengan sisi siku-siku segitiga. Tetapi subjek IS hanya menguasinya pada akar

    kuadrat sisi miring adalah jumlah akar kuadrat sisi siku-sikunya, ketika mencari salah satu siku-

    sikunya konsep subjek kurang tepat. Hal ini mengakibatkan subjek melupakan tanda kuadrat lagi

    sehingga hasil yang di dapat tidak sesuai dengan konsep.

    Gambar 10 Gambar 11

    Gambar 11 menunjukkaan konsepsi subjek MH adalah dari tiga gambar yang disajikan dalam

    soal, subjek memiliki konsep hubungan antara sisi miring segitiga dan sisi siku-sikunya pada gambar

    pertama. Ketika gambar di ubah posisinya subjek tetap dalam konsepnya. Subjek beranggapan bahwa

    karena segitiga sama.Akan tetapi subjek dalam memacahkan soal yang menggunakan penerapan

    hubungan sisi miring dan sisi siku-siku, subjek mampu menyelesaikan dengan baik. Alasan subjek

    dalam menyelesaikan subjek memisahkan menjadi 2 buah segitiga siku-siku yang saling mencari sisi

    miring segitiga awal terlebih dahulu

    Gambar 12 menunjukkan bahwa konsepsi subjek DN adalah untuk mencari sisi miring a = b2

    + c2 dan untuk mencari sisi siku-sikunya b = a

    2 – c

    2 begitu juga untuk segitiga yang lain. Subjek tidak

    menggunakan akar alasan subjek adalah hubungan antara sisi miring dengan sisi siku-siku bahwa sisi

    miring segitiga merupakan jumlah kuadrat dari sisi siku-siku segitiga. Sedangkan sisi siku-siku

    segitiga adalah selisih antara kuadrat sisi miring yang dikurangi oleh sisi siku yang di ketahui. Hal ini

  • dibawa subjek untuk memecahkan soal yang menggunakan konsep hubungan sisi miring dengan sisi

    siku-siku menyatakan bahwa AD = √ .

    Gambar 12 Gambar 13

    Gambar 13 menunjukkan bahwa konsepsi subjek AZ dalam hubungan sisi miring dengan sisi

    siku-siku segitiga adalah untuk mencari sisi miring a = b2 + c

    2 dan untuk mencari sisi siku-siku b = a

    2

    – c2 begitu juga untuk segitiga yang lain. Subjek AZ tidak menggunakan akar alasannya adalah

    hubungan antara sisi miring dengan sisi siku-siku bahwa sisi miring segitiga merupakan jumlah

    kuadrat dari sisi siku-siku segitiga. Sedangkan sisi siku-siku segitiga adalah selisih antara kuadrat sisi

    miring yang dikurangi oleh sisi siku yang di ketahui. Hal ini digunakan subjek AZ untuk memecahkan

    soal yang menggunakan konsepsi tersebut menyatakan bahwa AD = √ berikut penyelesaian subjek.

    Berdasarkan dari penjelasan di atas bahwa konsepsi siswa terhadap hubungan antara sisi

    miring segitiga dengan sisi siku-siku segitiga dari data keseluruan 6 subjek 3 subjek menyatakan

    bahwa panjang sisi miring adalah jumlah akar kuadrat dari sisi-sisi siku-siku segitiga. Dua subjek lain

    mengungkapkan bahwa sisi miring segitiga sama dengan jumlah kuadrat sisi siku-siku dan satu subjek

    menyatakan akar dari jumlah sisi siku-siku.

    Konsep Pembuktian Teorema Pythagoras

    Subjek AD mampu membuktikan bahwa hasil dari teorema Pythagoras tersebut didapat dari

    luas pesegi besar dikurangi jumlah luas persegi kecil ditambah empat kali luas segitiga siku-siku.

    Alasannya bahwa kedua bangun tersebut sama karena “bertumpuk” bertumpuk yang dimaksud subjek

    adalah satu bangun yang sama. Hal ini dapat kita liat pada gambar dibawah Gambar 14

    Gambar 14 Gambar 15

  • Gambar 15 menunjukkan bahwa subjek MY membuktikan teorema Pythagoras tersebut

    diperoleh dari luas segitiga besar dikurangi jumlah luas empat kali segitiga siku-siku dan luas persegi

    kecil. Alasanya pada gambar tersebut dapat di buat 2 buah persegi besar yang satu sudah membentuk

    persegi besar dan satunya susunan antara empat buah segitiga dan persegi kecil.

    Subjek IS menyatakan bahwa luar pesegi besar sama dengan luas empat buah segitiga

    didalam di tambah luas persegi kecil yang di dalam. Alasan subjek adalah karena bangun tersebut

    adalah sama. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 16.

    Gambar 16 Gambar 17

    Gamba 17 menunjukkan bahwa Subjek dapat membuktikan dengan konsep empat buah luas

    segitga ditambah luas persegi kecil sama dengan luas persegi luar (persegi besar). Alasan subjek MH

    adalah bangun dari gambar tersebut sebetulnya satu bangun yang sama.

    Subjek DN dalam konsep pembuktian teorema Pythagoras subjek menyatakan bahwa a2 + b

    2

    = c2. Alasan subjek adalah karena c merupakan sisi miring segitiga. Hal ini dapat dilihat pada Gambar

    18.

    Gambar 18 Gambar 19

    Gambar 19 menunjukkan konsep pembuktian teorema Pythagorasoleh subjek AZ. Subjek AZ

    menyatakan bahwa hasil dari tersebut didapat dari luas persegi besar dikurangi jumlah luas persegi

    kecil ditambah empat kali luas segitga siku-siku. Alasan subjek adalah itu merupakan satu bangun

    yang sama.

  • Berdasarkan dari penjelasan di atas pada konsepsi pembuktian teorema Pythagoras dari 6

    subjek yang diteliti, terdapat 6 subjek yang memenuhi kriteria ide-ide dan karakteristik teorema

    pythagoras, yaitu subjek AD, MY, MH, IS, dan AZ. Sedangkan subjek DN dalam konsep pembuktian

    teorema pythagoras subjek memahami bahwa sisi miring segitiga adalah c maka dapat di buktikan

    bahwa .

    PENUTUP

    Konsepsi segitiga-segitiga yang memenuhi karakteristik syarat dan ide-ide yang dapat berlaku

    dalam teorema Pythagorasdipahami oleh semua subjek, tetapi terdapat satu subjek yang menambahan

    bahwa segitiga tumpul juga memenuhi karakteristik syarat dan ide-ide yang dapat berlakunya teorema

    Pythagoras. Konsepsi hubungan antara sisi miring dan sisi siku-siku segitiga dari data yang diperoleh

    dipahami oleh 3 subjek yaitu AD, MY, dan MH, sedangkan konsepsi dari 3 subjek lain memiliki

    konsepsi yang berbeda dari ide-ide aturan teorema Pythagoras tersebut.Berdasarkan dari data yang

    diperoleh terdapat 5 subjek memiliki konsepsi yang memenuhi prosedur pembuktian teorema

    Pythagoras dan hanya ada satu subjek yangselalu menyatakan bahwa c merupakan sisi miring pada

    segitiga.

    Guru sebaiknya memperkuat konsep matematika yang dijelaskan kepada siswa. Sehingga

    siswa tidak mengalami kesalahan konsep. Guru dalam menjelaskan definisi sebaiknya jangan

    menggunakan satu referensi saja, guru juga harus mencari referensi tambahan agar lebih tepat dalam

    memberikan suatu definisi kepada siswa.Hal tersebut agar siswa dapat memahami konsep yang

    diajarkan oleh guru dengan benar.Siswa sebaiknya tidak menganggap remeh materi yang di ajarkan

    oleh guru agar tidak mengalami kesalahan konsep. Sebaiknya siswa juga mempelajari kembali apa

    yang sudah di ajarkan guru untuk lebih memperdalam konsep.Kepada peneliti dan pembaca yang

    ingin melakukan penelitian lanjutan maupun penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, peneliti

    menyarankan untuk melakukan penelitian tentang segitiga yang dapat berlaku teorema Pythagoras,

    karena pada materi tersebut masih terdapat siswa SMP yang belum memahami konsep tersebut. Selain

    itu juga dapat dilakukan penelitian untuk konsep-konsep matematika yang lain.

    DAFTAR PUSTAKA

    Abdurrahman, Mulyono. 2010. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:Rineka Cipta.

    Burton, David. 2006. The History of Mathematics: An Introduction, Seven Edition.MCGrawHill.

    http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=the+history+of+mathematics:+an+introductio

    n+filetype%3Apdf&source=web&cd=1&ved=0CCMQFjAA&url=http%3A%2F%2Fvncar

    t.googlecode.com%2Ffiles%2Fburtonthe_history_of_mathematics_an_introduction__6th_

    ed%282%29.pdf&ei=NZU4T5boIcqrrAer9_zVBQ&usg=AFQjCNEBbdgc-qPWQJ-

    yjvYgr9mpXyoA&cad=rja. Diakses pada tanggal 7Maret 2016 pada pukul 22.00 WIB.

    https://kimiamath.wordpress.com/2015/07/24/pembuktian-teorema-pythagoras/. Diakses pada tanggal

    7 Maret 2016. 20.48 WIB

    Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Suhendra,dkk,2007. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika.Jakarta: Universitas Terbuka

    Sutriyono. 2012. Skim Pengurangan Bilangan Bulat Siswa SD Kelas 2 & 3. Salatiga: Program

    Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana.

    Walle, John A Van de.2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Pengembangan Pengajaran.

    Jakarta: Penerbit Erlangga

    Van den Berg, Euwe. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remidiasi. Salatiga: Universitas Kristen Satya

    Wacana

    https://kimiamath.wordpress.com/2015/07/24/pembuktian-teorema-pythagoras/

  • LAMPIRAN

  • LAMPIRAN 1. SOAL TES

    Soal

    Mata Pelajaran : Matematika

    Materi : Pythagoras

    Alokasi Waktu : 1 x 40 menit

    Kerjakan dengan baik dan benar !

    1. Perhatikan gambar-gambar di bawah ini, dari gambar tersebut mana sajakah yang

    dapat digunakan dalam pythagoras!

    Nama :

    No :

    Kelas :

  • 2. Tentukan rumus pythagorasnya dari segitiga-segitiga di bawah ini!

    a = a = a =

    b = b = b =

    c = c = c =

    3. Perhatikan gambar di bawah ini !

    Tentukan panjang AD dalam bentuk a, b, c,!

    4. Perhatikan gambar dibawah ini!

    Apakah gambar tersebut dapat dibuktikan bahwa

  • LAMPIRAN 2. UJI VALIDASI INSTRUMEN

  • LAMPIRAN 3 . SUBJEK PENELITIAN

    Subjek Penelititan

    Nama Siswa Inisial Kelas

    Anita Dwi Saputri AD VIII H

    Maryani MY VIII H

    Irani Suciati IS VIII H

    Mazroatul Hazanah MH VIII H

    Dhea Nur Kirana DN VIII H

    Adilla Zulifiana AZ VIII H

  • LAMPIRAN 4. HASIL JAWABAN TES

    Hasil jawaban tes

  • LAMPIRAN 5. HASIL WAWANCARA

    Kisi-kisi soal wawancara

    Nama : Anita Dwi S

    Hari/tanggal : Rabu/ 10 Februari 2016

    Waktu : 09.15-selesai.

    P: “selain pada segitiga no 3 dan no 5 pada gambar, apakah terdapat segitiga lain yang memenuhi

    karakteristik berlakunya teorema Pythagoras?”

    S: “tidak ada pak, karena teorema Pythagoras hanya berlaku pada segitiga siku-siku. Dan pada

    gambar tidak ada lagi segitiga siku-siku selain nomor 3 dan nomor 5.”

    P: “untuk hubungan sisi miring dangan sisi-siku-siku segitiga. Pada soal nomor 2 jika a = b2+c

    2

    apakah konsepsi tersebut dapat digunakan?”

    S: “bukan pak, karena konsepnya pada hubungan sisi-miring segitiga adalah jumlah akar kuadrat dari

    sisi siku-siku segitiga pak. Jika a = b2+c

    2 kurang tanda akarnya pak sehingga tidak dapat digunakan

    untuk konsep hubungan tersebut”

    P: “coba jelaskan konsepsi kamu terhadap soal nomor 3?”

    S: “pada gambar soal nomor itu menggunakan 2 langkah cara pak, langkah pertama mencari panjang

    sisi AC pak menggunakan konsep nomor 2. Setelah didapatkan hasil dari panjang AC, kemudian di

    gunakan untuk mencari panjang AD. Alasannya karena panjang AC merupakan sisi siku-siku pada

    segitiga ACD.”

    P: “bagaimana sudut pandangmu mengenai pembuktian pada soal nomor 4. Apakah dapat

    dibuktikan?”

    S: “pada soal nomor 4 itu adalah bdua bangun yang bertumpuk (maksud dari subjek bertumpuk adalah

    dua buah bangun yang sebetulnya sama. Yang terdiri dari 2 buah bangun. Pada bangun pertama

    persegi yang besar. Dan pada bangun yangkedua terdiri dari persegi kecil dan 4 buah segitiga siku-

    siku.

    Nama : Maryani

    Hari/tanggal : Rabu/ 10 Februari 2016

    Waktu : 09.30-selesai.

    P : “untuk soal nomor 1. selain nomor 3 dan nomor 5 pada gambar, apakah terdapat segitiga lain yang

    dapat memenuhi karakteristik atau ide-ide berlakunya pada teorema Pythagoras?”

    S: “tidak pak, karena teorema Pythagoras hanya berlaku pada segitiga siku-siku.”

    P : “jika saya mengatakan gambar nomor 1 dan nomor 2 dapat berlaku teorema Pythagoras apakah

    alasanya kedua bangun tersebut dapat berlaku teorema Pythagoras?”

  • S : “pada gambar nomor 1 dan nomor 2 dapat berlaku jika di tambahkan garis tinggi pada bangun

    tersebut pak, sehingga bangun tersebut terbagi menjadi segitiga siku-siku yang sama besarnya.”

    P: “pada soal nomor 2 konsepsi hubungan sisi miring dengan sisi siku-siku segitiga ketiga segitiga

    tersebut sama?”

    S: “soal pada nomor 2 sebetulnya sama pak, hanya mengalami perputaran bangun dan nama sisi yang

    di ubah.”

    P : “bagaimana cara menyelesaikanpada soal pada nomor 3 menurut konsepsi kamu?”

    S: “menyelesaikan pada soal nomor 3 menggunakan dua langkah penyelessain untuk pertama

    menggunakan segitiga ABC danmencari sisi miring AC. Setelah ketemu mencari sisi miring ACD

    dengan menggunakan sisi AC pada segitiga ABC sebagai sisi siku-siku segitiga ACD. Sehingga di

    dapat panjang sisi miring AD untuk segitiga ACD.”

    P: “jelaskan konsep kamu mengenai pembuktian pada soal nomor 4.”

    S: “soal nomor 4 terdiri dari dua buah bangun yang sama yaitu adalah persegi besar. Tetapi pada

    bangun satu sudah terbentuk persegi besar dan satu lagi terbentuk dari satu persegi ditambah empat

    buah segitiga siku-siku.”

    Nama : Irani Suciati

    Hari/tanggal : Rabu/ 10 Februari 2016

    Waktu : 09.45-selesai.

    P: “apakah pada soal nomor 1 terdapat bangun lain selain yang kamu sebutkan pada hasil tes tadi?

    Yaitu selain nomor 3 dan nomor 5?”

    S: “tidak pak, karena tidak ada bangun segitiga siku-siku lain pada gambar tersebut.”

    P: “pada soal nomor 2 yang berkaitan pada hubungan sisi miring dengan sisi siku-siku, apakah untuk

    mencari sisi siku-siku pada segitiga tersebut semua sama?”

    S: “ya pak karena semua segitiga sama pak merupakan segitiga siku-siku pak.”

    P: “coba jelaskan konsepsi yang terdapat pada soal nomor 3?”

    S: “pertama mencari Nilai dari hasil itu pak bisa di cari √√ pak.”

    P: “bagaimana konsepsi untuk menyelesaikan pembuktian pada nomor 4?”

    S: “pembuktian untuk soal nomor 4 itu pak. Luas segitiga persegi besar sama dengan luas persegi

    kecil ditambah empat kali luas segitiga siku-siku pak. Maka akan di dapat hasil bahwa a2 +b

    2= c

    2.”

    Nama : Mazroatul Hazanah

    Hari/tanggal : Rabu/ 10 Februari 2016

    Waktu : 10.00-selesai.

    P: “Pada soal nomor 1 gambar mana sajakah yang dapat digunakan dalam teorema Pythagoras?”

  • S: “yaitu nomor 3,5 dan 6 karena nomor 3 merupakan segitiga siku-siku nomor 5 memiliki sisi miring

    dan memiliki siku-siku dan nomor 6 karena segitiga tumpul.”

    P: “pada soal nomor 2 yang berkaitan dengan konsepsi hubungan sisi miring dengan sisi siku-siku

    segitiga apakah untuk mencari setiap sisi menggunakan cara yang sama?”

    S: “ya pak, karena ketiga bangun yang terdapat pada nomor 2 merupakan segitiga siku-siku.”

    P: “coba jelaskan bagaimana cara untuk menentukan panjang AD pada soal nomor 3?”

    S: “langkah pertama mencari panjang AC kemudian panjang AC digunakan untuk mencari panjang

    AD karena AC merupakan sisi pada siku-siku segitiga ACD.”

    P: “bagaimana konsepsimu mengenai pembuktian pada soal nomor 4?”

    S: “pembuktian untuk soal nomor 4 itu pak.Luas segitiga persegi besar sama dengan luas persegi kecil

    ditambah empat kali luas segitiga siku-siku pak.Maka akan di dapat hasil bahwa a2 +b

    2= c

    2.”

    Nama : Dhea Nur Kirana

    Hari/tanggal : Rabu/ 10 Februari 2016

    Waktu : 10.15-selesai.

    P: “pada soal nomor 1 apakah kamu temukan segitiga yang dapat digunakan teorema Pythagoras

    selain nomor 3 dan nomor 5?”

    S: “tidak pak,karena tidak ada segitiga siku-siku lainnya selain segitiga nomor 3 dan 5.”

    P: “bagaimana konsepsimu tentang hubungan sisi miring dengan siku-siku segitiga?”

    S: “hubungan sisi miring dengan sisi siku-siku segitiga adalah a=b2+c2 dan untuk mencari sisi miring

    c= a2+ b

    2”

    P: “bagaimanamu cara menyelesaikan soal nomor 3?”

    S: “mencari panjang AD= √ “

    P: “bagaiman konsepsimu tentang pembuktian teorema Pythagoras pada soal nomor 4?”

    S: “karena c adalah sisi miring pada segitiga dan rumus menghitung sisi mirig adalah b2+a

    2=c

    2”

    Nama : Adelia Zulifiana

    Hari/tanggal : Rabu/ 10 Februari 2016

    Waktu : 10.30-selesai.

    P: “pada soal nomor 1 segitiga mana sajakah yang dapat digunakan teorema Pythagoras menurut

    kamu?”

    S: “yang dapat digunakan dalam teorema Pythagoras yaitu pada nomor 1,2,3 dan 5 alasannya karena

    pada segitiga tersebut merupakan segitiga yang memiliki sudut istimewa”

    P: “bagaimana konsepsimu tentang hubungan sisi miring dengan siku-siku segitiga pada soal nomor

    2?”

  • S:” hubungan sisi miring dengan sisi siku-siku segitiga adalah a=b2+c

    2 dan untuk mencari sisi miring

    c= a2+ b

    2”

    P: “bagaimanamu cara menyelesaikan soal nomor 3?”

    S: “mencari panjang AC= √ dan AD= √ ”

    P: “jelaskan konsepsimu berkaitan dengan pembuktian tentang teorama Pythagoras yang terdapat

    pada soal nomor 4?”

    S: “luas bangun tersebut merupakan luas persegi besar ditambah luas persegi kecil ditampah luas

    segitiga sehingga akan didapat bahwa a2+b

    2=c

    2.”