konsep teori berduka dan kehilangan

21
A. KONSEP TEORI 1. Definisi Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan yang dimanifestasikan adanya perasaan sedih, cemas, gelisah, sesak nafas susah tidur dan lain lain. Berduka merupakan respon normal pada semua kehilangan kejadian (NANDA,2011) Berduka adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi, ketika kehilangan dan berduka terjadi, individu merasa tidak nyaman tanpa mengetahui penyebab terhadap emosi. 2. Etiologi Kehilangan berduka dapat disebabkan oleh: kehilangan seseorang yang dicintai Kehilangan yang ada pada diri sendiri Kehilangan objek eksternal Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal Kehilangan keidupan atau meninggal 3. Rentang Respon Rentang respon terhadap individu yang berduka Fase pengingkaran fase marah fase tawar menawar fase depresi fase menerima a. Fase pengingkaran

Upload: fitriza-afka

Post on 07-Jul-2016

364 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

KONSEP TEORI berduka dan kehilangan

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP TEORI berduka dan kehilangan

A. KONSEP TEORI

1. Definisi

Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan yang

dimanifestasikan adanya perasaan sedih, cemas, gelisah, sesak nafas susah tidur

dan lain lain. Berduka merupakan respon normal pada semua kehilangan

kejadian (NANDA,2011)

Berduka adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi,

ketika kehilangan dan berduka terjadi, individu merasa tidak nyaman tanpa

mengetahui penyebab terhadap emosi.

2. Etiologi

Kehilangan berduka dapat disebabkan oleh:

kehilangan seseorang yang dicintai

Kehilangan yang ada pada diri sendiri

Kehilangan objek eksternal

Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal

Kehilangan keidupan atau meninggal

3. Rentang Respon

Rentang respon terhadap individu yang berduka

Fase pengingkaran fase marah fase tawar menawar fase

depresi fase menerima

a. Fase pengingkaran

Reaksi pertama individu mengalami syok,tidak percaya atau mengingkari

kenyataan bahwa kehidupan itu benar memang terjadi. Reaksi fisik yang

terjadi pada fase ini adalah letih, lemah, pucat, diare, gangguan pernafasan

detak jantung cepat, menangis, gelisah dan tidak tau harus berbuat apa.

Reaksi ini dapat berakhir dan beberapa menit atau beberapa tahun

b. Fase marah

Page 2: KONSEP TEORI berduka dan kehilangan

Timbul dimulai adanya kesadaran atau kenyataan terjadi kehilangan

individu menunjukan rasa marah yang meningkat yang sering diproyeksikan

kepada orang lain atau pada diri sendiri

c. Fase tawar menawar

Indiividu telah mampu mengungkapkan rasa marah secara intensif maka ia

akan maju pada fase tawar menawar dengan memohon kemurahan kepada

tuhan

d. Fase depresi

Menunjukan sikap menarik diri dan tidak mau bicara dan menyatakan

keputus asaan, perasaan tidak berharga dan rasa ingin bunuh diri.

e. Fase menerima

apabila individu memulai pada fase ini, dan menerima dengan perasaan

damai maka dia akan mengakhiri proses berduka serta mengatasi perasaan

kehilangan dengan tuntas. Tetapi bila tidak dapat menerima fase ini maka ia

akan mempengaruhi kemampuannya dalam mengatasi rasa kehilangan

selanjutnya

4. Manifestasi klinis

a) Perasaan sedih menangis

b) Perasaan putus asa, kesepian

c) Mengingkari kehilangan

d) Kesulitan dalam mengekspresikan kehilangan

e) Konsentrasi menurun

f) Marah yang berlebihan

g) Tidak berminat dalam berinteraksi dengan orang lain

h) Merenungkan perasaan bersalah secara berlebihan

i) Reaksi emosional yang lambat

j) Adanya perubahan dalam kebiasaan, makan , pola tidur , dan tingkat aktivitas

5. Tipe kehilangan

A. Aktual atau nyata

Page 3: KONSEP TEORI berduka dan kehilangan

Mudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain, misalnya amputasi,, kematian

orang yang sangat berarti/ dicintai

B. Persepsi

Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan misalnya ,

seseorang yang diPHK, menyebabkan kemandiriann dan kebebasan menurun

6. Pohon masalah

Ketidakberdyaan

Keputus asaan

Berduka disfungsional

Kehilangan keluarga/yg dicintai

Page 4: KONSEP TEORI berduka dan kehilangan

B. KONSEP TEORITIS DENGAN BERDUKA

A. Pengkajian

Pengkajian meliputi upaya mengamati dan mendengar isi duka cita klien; apa

yang dipikirkan,dikatakan, dan diperhatikan melalui prilaku. Beberap percakapan

yang merupakan bagian pengkajian agar mengetahuin apa yang mereka pikirkan dan

dirasakan adalah :

- persepsi yang adekuat tentang kehilangan

- dukungan yang tidak adekuat ketika berduka akiat kehilangan

- perilaku koping yang adekuat selaa proses

1. Identitas klien

Mencakup nama, umur, alamat, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerja

dan tanggal pengkajian.

2. Faktor Presidposisi

a) Faktor genetik

Biasanya pada klien dengan berduka individu yang dilahirkan dan di

besarkan dalam keluarga yang mempunyai riwayat depresi akan sulit

mengembangkan sikap optimis dalam menghadapi suatu permasalahan

termasuk dalam menghadapi perasaan keilangan

b) Kesehatan jasmani

Biasanya pada klien yang berduka individunya dengan keadaan fisik

sehat, pola hidup, cenderung mempunyai kemampuan mengatasi stres yang

lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang mengalami gangguan fisik.

c) Kesehatan mental

Biasanya pada klien berduka individu yang mengalami gangguan resiko

berduka yang mempunyai riwayat depresi yang ditandai dengan perasaan

yang tak berdaya dan pesimis, biasanya sangat peka dalam mengadapi status

Page 5: KONSEP TEORI berduka dan kehilangan

kehilangan/ berduka

d) Struktur kepribadian

Biasanya pada klien dengan berduka, individu dengan konsep yang

negatif, perasaan rendah diri akan menyebabkan rasa percaya diri rendah.

3. Faktor Presitasi

Ada beberapa stressor yang dapat menimbulkan perasaan kehilangan.

Kehilangan kasi sayang secara nyata ataupun imajinasi individu seperti

kehilangan sifat biopsikososial antara lain meliputi : biasanya pada klien

kehilangan dan berduka bisa dengan kehilangan kesehatan, kehilangan peran

dalam keluarga.

4. Faktor Penyebab

a. Faktor predisposisi

Faktor genetik

Individu dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga yang

mempunyai riwayat depresi akan sulit mengembangkan sikap

optimis dalam menghadapi suatu permasalahan termasuk dalam

menghadapi perasaan keilangan

Kesehatan jasmani

individunya dengan keadaan fisik sehat, pola hidup, cenderung

mempunyai kemampuan mengatasi stres yang lebih tinggi

dibandingkan dengan individu yang mengalami gangguan fisik.

Kesehatan mental

individu yang mengalami gangguan resiko berduka yang

mempunyai riwayat depresi yang ditandai dengan perasaan

Struktur kepribadian

Page 6: KONSEP TEORI berduka dan kehilangan

individu dengan konsep yang negatif, perasaan rendah diri

akan menyebabkan rasa percaya diri rendah.

b. Faktor presipitasi

Ada beberapa stressor yang dapat menimbulkan perasaan kehilangan.

Kehilangan kasi sayang secara nyata ataupun imajinasi individu seperti

kehilangan sifat biopsikososial antara lain meliputi : biasanya pada klien

kehilangan dan berduka bisa dengan kehilangan kesehatan, kehilangan peran

dalam keluarga.

5. Proses Terjadi

a) Stressor internal atau eksternal - gangguan keilangan - individu memberi

makna positif - melakukan kompensasi dengan kegiatan positif - perbaikan (

beradaptasi - merasa nyaman )

b) Stressor internal atau eksternal - gangguan dan kehilangan - individu

memberi makna - merasa tidak berdaya - marah dan berlaku agresi -

diekspresikan kedalam diri - muncul gejala sakit fisik.

c) Stressor internal dan eksternal angguan dan kehilangan - individu memberi

makna - merasa tidak berdaya - marah dan berlaku agresi - diekspresikan

kedalam diri - kompensi dengan perilaku konstruktif - perbaikan /

beradaptasi dan merasa nyaman

d) Stressor internal dan eksternal - gangguan dan kehilangan - individu

memberi makna - merasa tidak berdaya - marah dan berlaku agresi

diekspresikan keluar diri individu - kompensasi dengan perilaku destruktif -

merasa bersalah - ketidakberdayaan.

6. Mekanisme Koping .

Koping yang sering digunakan individu dengan berduka antara lain:

Denial, represi, intelektual regresi, disosiasi, supresi dan proyeksi yang

digunakan untuk menghindari intensitas stress yang rasakan sangat menyakitkan,

regresi dan disosiasi sering ditemukan pada pasien depresi yang dalam keadaan

psikologis mekanisme koping tersebut sering dipakai secara berlebihan dan tidak

Page 7: KONSEP TEORI berduka dan kehilangan

tepat.

7. Genogram

Biasanya pada genogram berikan penjelasan klien dengan hubungannya dikeluarga

dan biasanya brduka klien sulit untuk membuat klien mau melakukan sesuatu.

8. Pemeriksaan Fisik

a) TTV

Nadi : biasanya klien yang mengalami kehilangan dan berduka nadinya

meningkat.

Pernapasan : biasanya klien yang mengalami kehilangan dan berduka

pernapasannya meningkat.

TD : biasanya klien yang mengalami kehilangan dan berduka tekanan

darahnya meningkat.

b) Ukuran

BB : biasanya klien yang mengalami kehilangan dan berduka berat badannya

menurun.

c) Keluhan fisik yang dirasakan

biasanya klien akan mengeluh kesehatan fisiknya seperti sakit kepala dan pusing

6. Spiritual

a) Nilai dan keyakinan

biasanya klien dengan mekanisme kopingnya terhadap kehilangan dan berduka

yang baik akan bersinambungan dengan kegiatan agama yang baik pula.

Page 8: KONSEP TEORI berduka dan kehilangan

b) Kegiatan ibadah

biasanya klien dengan kehilangan dan berduka ibadah kliennya akan berdampak

baik dalam menangani berduka dan kehilangannya. Klien dengan mekanisme

koping mal adaptif biasanya kegiatan agamanya terganggu.

7. Konsep Diri

a) Citra tubuh

biasanya klien berduka dan kehilangan memiliki persepsi klien terhadap

tubuhnya yaitu bagian tubuh yang disukai atau tak disukai.

b) Identitas diri

biasanya klien berduka dan kehilangan status dan posisi klien sebelum masuk,

kepuasan klien terhadap statusnya, dan kepuasan klien dengan perempuan atau

laki-laki.

c) Peran diri

biasanya klien berduka dan kehilangan memiliki tugas dan peran yang diberi

oleh keluarga dan masyarakat serta kemampuan klien dalam melaksanakan tugas

atau perannya.

d) Ideal diri

biasanya klien berduka dan kehilangan berharap akan terhadap tubuh,

lingkungan serta terhadap penyakit.

e) Harga diri

biasanya klien berduka dan kehilangan berhubungan dengan orang lain seta

penilaian dan penghargaan orang lain terhadap diri dan kehidupan.

8. Analisa Data

NO DATA MASALAH

1 DS :

Biasanya klien merasa putus asa dan kesepian

Biasanya klien kesulitan mengekspresikan

perasaan

Biasanya klien mengalami konsentrasi

Berduka disfungsional

Page 9: KONSEP TEORI berduka dan kehilangan

menurun

Biasanya klien mengeluh tidak bisa tidur

Biasanya klien mengeluh tidak nafsu makan

DO :

Biasanya klien tampak sedih dan menangis

Biasanya klien tampak putus asa dan kesepian

Biasanya klien tampak adanya perubahan

dalam kebiasaan makan, pola tidur dan tingkat

aktivitas

Reaksi emosional klien biasanya tampak

melambat

Biasanya klien tampak murah berlebihan

Tindakan Keperawatan untuk Pasien Kehilangan dan Berduka

NO TAHAP TINDAKAN KEPERAWATAN

1 Mengingkari Jelaskan proses berduka

Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan

perasaannya

Secara verbal dukung klien, tetapi jangan dukung

pengingkaran yang dilakukan

Jangan bantah pengingkaran pasien, tetapi sampaikan

fakta

Contoh : “pemakaman dilakukan pukul 15.00 WIB

Duduk disamping klien

Teknik komunikasi diam dan sentuhan

2 Marah dorong dan beri waktu kepada pasien untuk

mengungkapkan kemarahan secara verbal tanpa

melawan kemarahan

Bantu pasien atau keluarga untuk mengerti bahwa marah

Page 10: KONSEP TEORI berduka dan kehilangan

adalah respon yang normal karena merasakan

kehilangan dan ketidak berdayaan

Fasilitasi ungkapan kemarahan pasien dan keluarga

Hindari menarik diri dan dendam karena pasien atau

keluarga bukan marah kepada perawat

Tangani kebutuhan pasien pada segala reaksi

kemarahannya

3 Tawar menawar Bantu pasien untuk mengidentifikasi rasa bersalah dan

rasa takutnya

Dengarkan dengan penuh perhatian

Ajak pasien bicara untuk mengurangi rasa bersalah dan

ketakutan tidak rasional

Beri dukungan rasional

4 Depresi Identifikasi tingkat depresi dan bantu mengurangi rasa

bersalah

Berikan kesempatan kepada pasien untuk

mengekspresikan kesihannya

Beri dukungan non verbal dengan cara duduk disamping

pasien dan memegang tangan pasien

Hargai perasaan pasien

Bersama pasien bahas pikiran negatif yang sering timbul

Latih pasien dalam mengidentifikasi hal positif yang

msih di miliki

5 Penerimaan Bantu pasien dalam mengidentifikasi rencana kegiatan

yang akan di lakukan

Bantu keluarga dan teman pasien untuk dapat mengerti

penyebab kematian

Jika keluarga mengikuti proses pemakaman hal yang

dapat di lakukan adalah menerima kenyataan, melihat

foto-foto proses pemakaman

Urus surat-surat yang di perlukan, seperti pensuiun,

Page 11: KONSEP TEORI berduka dan kehilangan

menutup buku tabungan

9. Daftar Masalah

Berduka disfungsional

10. Pohon Masalah

Ketidak berdayaan

Keputusasaan

Berduka disfungsional core of problem

Kehilangan keluarga / orang dicintai

11. Daftar Diagnosa Keperawatan

Berduka disfungsional

Page 12: KONSEP TEORI berduka dan kehilangan

SP 1 : RESPON MENGINGKARI TERHADAP KEMATIAN ANAK

ORIENTASI:

“ Slamat pagi/sore, bapak tono. Perawat C. bagaimana perasaan bapak sekarang? Saya

kan menemani bapak samapai kemakan. Apakah bapak mau mehnyampaikan sesuatu?”

KERJA

“ bapak mau minum? Saya ambilkan. Bagaimana dengan makan? Coba sedikit, ya pak

agar bapak tidak lemas.” Saya mengerti bapak sangat sulit menerima kenyataan ini. Tapi

kondisi sebenarnya memang anak bapak telah meninggal. Sabar ya, Bu ” “Saya tidak

bermaksud untuk tidak mendukung bapak. Tapi coba bapak pikir, jika bapak ke rumah

nanti, bapak tidak akan bertemu dengan anak bapak karena beliau memang sudah

meninggal. Itu sudah menjadi kehendak Tuhan, Pak. Bapak harus berusaha menerima

kenyataan ini.” “pak, hidup matinya seseorang semua sudah diatur oleh Tuhan.

Meninggalnya anak bapak juga merupakan kehendak-Nya sebagai Maha Pemilik Hidup.

Tidak ada satu orang pun yang dapat mencegahnya, termasuk saya ataupun bapak

sendiri.” “bapak sudah bisa memahaminya?” Bapak masih punya saudara-saudara, anak-

anak yang lain dan orang lain yang sayang sama bapak.

TERMINASI:

“ setelah kembali dari makam, bagaimana perasaan bapak? Bapak tampak masih sedih.

Saya akan pulang dulu. Usahakan bapak makan, minum, dan istirahat nanti, dua hari lagi

saya akan datang. Sampai jumpa.”

SP 2 KELUARGA: RRESPON MARAH TERHADAP KEMATIAN ANAK

ORIENTASI:

“ selamat pagi/sore. Saya perawat C yang kemaren. Tampaknya bapak sedang kesal.

Bapak dapat ceritakan. Saya akan menemani bapak selama 20 menit.

KERJA:

“apa yang membuat bapak kesal? Apa yang bapak rasakan saat kesal? Dan apa yang telah

bapak lakukan? Baik, ada beberapa cara untuk mereda kekesalan bapak yaitu tarik nafas

dalam yaitu dengan cara menarik nafas dalam dari hidung perlahan rasakan udara yang

masuk keparu bapak kemudian bapak tahan sekitar 3 detik kemudian bapak hembuskan

Page 13: KONSEP TEORI berduka dan kehilangan

melalui mulut, baik saya akan mempraktekkan nya caranya. Setelah saya praktekkan

bapak bisa lakukan sendirikan coba bapak lakukan? Bagaimana bapak apakah perasaan

bapak lebih baik sekarang? Selain cara yang tadi bapak juga bisa istigfar, berwudhu,

salat, dan bercakap-cakap. Bapak punya hobi olahraga? Nah itu juga dapat bapak

lakukan.”

TERMINASI:

“nah, kalau masih muncul rasa kesal? Coba lakuakn cara yang telah kita bahas tadi. Mau

coba cara yang mana? Mau dijadwalkan? Baiklah, dua hari lagi kita bertemu lagi. Sampai

jumpa.”

SP 3 KELUARGA: RESPON TAWAR-MENAWAR TERHADAP KEMATIAN ANAK

ORIENTASI:

“ selamat pagi /sore. Bagaimana perasaan bapak har ini? Apakah bapak sudah melakukan

cara yang sudah saya ajarkan untuk mengurangi kekesalan bapak? Dapatkah kita

bercerita tetang perasaan bapak hari ini?kita bicara 15 menit saja. Di mana kita bicara? Di

ruang ini saja?

KERJA:

“ saya dapat memahami pperasaan bapak. Silahkan bercerita tetang perasaan bapak.

Tidak ada yang dapat kita salahkan pak. Saya mengerti, sulit bagi bapak untuk menerima

kehilangan ini. Bagus, bapak sudah menyadari perasaan yang di ungkapkan karena

semua ini adalah kehendak Allah. Apabila perasaan bersalah dan takut itu muncul

kembali, bapak dapat berzikir, salat, atau melakukan kegiatan ibadah yang lain.

Bagaimana, pak? Apakah bapak akan coba lakukan?”

TERMINASI:

“bagaimana perasaan bapak setelah kita bicara? Iya, pak. Bapak tterus berdoa ya. Silakan

bercerita dengan anggota keluarga. Bagus, baak sudah dapat mengungkapkannya. Nanti

bapak dapat berzikir dan istigfar setiap saat dan saat rasa bersalah itu muncul kembali.

Bapak, dua hari lagi saya akan datang. Kita akan bicara tentang perasaan bapak. Saya

pamit dulu ya pak, sampai jumpa.”

Page 14: KONSEP TEORI berduka dan kehilangan

SP 4 KELUARGA: RESPON DEPRESI TERHADAP KEMATIAN ANAK

ORIENTASI:

“ selamat pagi/sore. Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah ada yang ingin bapak

ceritakan kepada saya?hari ini kita berbica tentang kegiatan positif yang dapat bapak

lakukan. Berapa lama kita bicara pak?

KERJA:

“ baiklah, pak. Saya akan duduk disebelah bapak dan menemani bapak. Saya siap

mendenganrkan apabila ada yang ingin disampaikan. Bapak boleh menangis, jangan

ditahan. Bapak punya hak untuk menangis. Dengna menangis, akan ada perasaan lega.

Bapak, saya dapat merasakan apa yang sedang bapak rasakan.bapak dapat menggunakan

kesempatan yang ada untuk bercakap-cakap anggota keluarga yanga da seoerti anak

bapak yang dua lagi, istri bapak.” ( mulai membawa kerealitas aspek positif) “ bapak

dapat berbicara dengan tetangga yang mempunyai pengalaman sama seperti bapak.

Sekarang, bagaimana akalau kita berdiskusitentang kegiatan positif yang bapak lakukan?

Wow, banyak sekali kegiatan yang dapat bapak lakuakan.”

TERMINASI:

“ bapak, bagaimana perasaan bapak setelah kita bicara? Iya, benar, masih banyak yang

dapat bapak lakukan. Bapak dapat lakukan kegiatan yang tadi sudah kita bahas. Saya

percaya bapak bisa. Saya pamit ya, pak. Dua hari lagi saya akan datang untuk

membicarakantentang perasaan bapak. Kira-kira jam berapa saya boleh datang? Baik,

pak. Sampai jumpa.”

SP 5 KELUARGA: RESPON PENERIAMAAN TERHADAP KEMATIAN ANAK

ORIENTASI:

“ selamat pagi/sore. Bagaimana perasaan bapak hari ini? Seperti janji saya dua hari yang

lalu, sekarang saya datang untuk berbicaratentang perasaan bapak. Bagaimana kalau kita

bicara disini? 30 menit saja, setuju pak?

KERJA

“ bapak tampak tenang dan berbeda dari 2 hari yang lalu. Saya dengar bapak sudah

banyak melakukan aktivitas. Bagus. Kegiatan apa lagi sudah bapak rencanakan untuk

mengisi waktu? Saya percaya bapak dapat kembali semangat dalam mengisi kehidupan

Page 15: KONSEP TEORI berduka dan kehilangan

ini. Kspsn bapak mau mengurus surat asuransi, buku tabungan, atau suat penting lainnya?

Kapan bapaka kan berziarah kemakam anak bapak? Bapak sudah melihat foto-foto proses

pemakaman anak bapak? Ya, bapak tampak sudah sengat lagi.”

TERMINASI

“ bapak, tidak terasa kita sudah lama bicara, bagaimana perasaan bapak? Syukurlah.

Bapak jangan lupa dengan jadwalaktivitas dan waktu untuk mengurus surat-surat penting

anak bapak. Saya pamit ya pak. Sampai jumpa.”