berduka dan kehilangan - copy

60
KEHILANGAN, BERDUKA, DAN KEMATIAN

Upload: ulfa-pradipta

Post on 24-Jul-2015

577 views

Category:

Education


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Berduka dan kehilangan - copy

KEHILANGAN, BERDUKA, DAN KEMATIAN

Page 2: Berduka dan kehilangan - copy

Materi yang akan dibahas•LOSS ( KEHILANGAN)•GRIEF (BERDUKA)•PERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL•PERAWATAN JENASAH

Page 3: Berduka dan kehilangan - copy

KEHILANGAN• LOSS/KEHILANGAN adalah suatu keadaan individu yang

berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan (Lambert dan Lambert,1985,h.35).

• Kehilangan adalah kenyataan/situasi yang mungkin terjadi dimana sesuatu yang dihadapi, dinilai terjadi perubahan, tidak lagi memungkinkan ada atau pergi/hilang.

• Dapat dikatakan juga sebagai suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu kekurangan atau tidak ada sesuatu yang dulunya ada (Wilkinson, 2005).

Page 4: Berduka dan kehilangan - copy

• Sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda.

• Dapat terjadi : tiba-tiba atau bertahap• Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi kehilangan,

tergantung:1. Arti dari kehilangan2. Sosial budaya3. Kepercayaan / spiritual4. Peran seks5. Status social ekonomi6. Kondisi fisik dan psikologi individu

Page 5: Berduka dan kehilangan - copy

Tipe Kehilangan•Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu:1. Aktual atau nyataMudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain, misalnya amputasi, kematian orang yang sangat berarti / di cintai.•2. PersepsiHanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan, misalnya; seseorang yang berhenti bekerja / PHK, menyebabkan perasaan kemandirian dan kebebasannya menjadi menurun.

Page 6: Berduka dan kehilangan - copy

• Rentang Respon Kehilangan

• Denial—–> Anger—–> Bergaining——> Depresi——> Acceptance

1. Penyangkalan (denial)2. Marah (anger)3. Tawar menawar (bargaining)4. Depresi 5. Penerimaan (acceptance)

Page 7: Berduka dan kehilangan - copy

Tahap Penyangkalan

Reaksi: Terkejut, tidak percaya, merasa terpukul, menyangkal pernyataan kehilangan.

Kadang berhalusinasi (seolah-olah masih melihat atau mendengar suara orang tsb)

Reaksi fisik : keletihan, kelemahan, wajah pucat, mual, diare,sesak nafas, detak jantung cepat, menangis, gelisah

Page 8: Berduka dan kehilangan - copy

Tahap Marah

Individu mulai sadar dengan kenyataan kehilangan.

Menunjukkan perasaan marah meningkat yang diproyeksikan pada orang tertentu atau yang ada dilingkungannya.

Reaksi fisik : wajah merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal.

Page 9: Berduka dan kehilangan - copy

Tahap Tawar Menawar:

Reaksi: Menyatakan kata-kata ”seandainya saya

hati-hati”, “kenapa harus terjadi pada keluarga saya”.

Page 10: Berduka dan kehilangan - copy

Tahap Depresi:Reaksi : menarik diri, tidak mau bicara, putus asa.Reaksi fisik: menolak makan, susah tidur, letih,

libido menurun.

Tahap Penerimaan : Reorganisasi perasaan kehilangan

Gambaran objek atau orang yang hilang mulai dilepas perlahan, perhatian dialihkan pada objek baru

Page 11: Berduka dan kehilangan - copy

SUMBER GANGGUAN ATAU KEHILANGAN

• Eksternal:Pikiran, sikap, tindakan yang tidak sesuai dengan nilai individu,keyakinan atau moral dan konflik interpersonal yang mengancam konsistensi individu, harga diri,rasa aman

• Internal : Kematian orang yang disayangi, penghentian kerja (PHK), penyakit atau kehilangan tubuh tertentu

Page 12: Berduka dan kehilangan - copy

Tipe KehilanganKehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu:1. Aktual atau nyata•Mudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain, misalnya amputasi, kematian orang yang sangat berarti / di cintai.2. Persepsi•Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan, misalnya; seseorang yang berhenti bekerja / PHK, menyebabkan perasaan kemandirian dan kebebasannya menjadi menurun.

Page 13: Berduka dan kehilangan - copy

Jenis KehilanganTerdapat 5 katagori kehilangan, yaitu:

1. Kehilangan seseorang seseorang yang dicintai•Kehilangan seseorang yang dicintai dan sangat bermakna atau orang yang berarti adalah salah satu yang paling membuat stress dan mengganggu dari tipe-tipe kehilangan, yang mana harus ditanggung oleh seseorang.2. Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss of self)•kehilangan diri atau anggapan tentang mental seseorang. Anggapan ini meliputi perasaan terhadap keatraktifan, diri sendiri, kemampuan fisik dan mental, peran dalam kehidupan, dan dampaknya. Kehilangan dari aspek diri mungkin sementara atau menetap, sebagian atau komplit. Beberapa aspek lain yang dapat hilang dari seseorang misalnya kehilangan pendengaran, ingatan, usia muda, fungsi tubuh. •

Page 14: Berduka dan kehilangan - copy

3. Kehilangan objek eksternal•Kehilangan objek eksternal misalnya kehilangan milik sendiri atau bersama-sama, perhiasan, uang atau pekerjaan. Kedalaman berduka yang dirasakan seseorang terhadap benda yang hilang tergantung pada arti dan kegunaan benda tersebut.

4. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal•Kehilangan diartikan dengan terpisahnya dari lingkungan yang sangat dikenal termasuk dari kehidupan latar belakang keluarga dalam waktu satu periode atau bergantian secara permanen. Misalnya pindah kekota lain, maka akan memiliki tetangga yang baru dan proses penyesuaian baru.

Page 15: Berduka dan kehilangan - copy

5. Kehilangan kehidupan/ meninggal•Seseorang dapat mengalami mati baik secara perasaan, pikiran dan respon pada kegiatan dan orang disekitarnya, sampai pada kematian yang sesungguhnya. Sebagian orang berespon berbeda tentang kematian.

Page 16: Berduka dan kehilangan - copy

Faktor Predisposisi

• GenetikRiwayat kelg depresi sulit mengembangkan sikap optimistik dalam menghadapi permasalahan.

• Kesehatan fisik Keadaan fisik sehat cenderung mampu mengatasi stress

• Kesehatan mentalIndiv gg jiwa dg riwayat depresi merasa masa depan suram peka dg situasi kehilangan

• Pengalaman kehilangan masa laluKehilangan masa kanak-kanak mempengaruhi kemampuan menghadapi kehilangan dimasa dewasa.

Page 17: Berduka dan kehilangan - copy

Faktor Presipitasi

Stres dari perasaan kehilangan: Stres nyata atau Imajinasi

Kehilangan bersifat bio-psiko-sosial

Kehilangan kesehatan, kehilangan harga diri, kehilangan pekerjaan,kehilangan peran dalam

keluarga, kehilangan posisi di masyarakat.

Page 18: Berduka dan kehilangan - copy

Implikasi Kebidanan

• Pengkajian1. Mengkaji pasien dan angg kelg berduka menentukan tingkat berduka2. Mengkaji gejala klinis berduka: sesak di dada,

nafas pendek, berkeluh kesah, perasaan penuh

diperut, kehilangan kekuatan otot, distres perasaan yg hebat.

Page 19: Berduka dan kehilangan - copy

3. Kaji karakteristik berduka, kaji respon fisiologis, respon tubuh terhadap kehilangan (reaksi

stress)4. Faktor yg mempengaruhi reaksi stress : umur,

culture, keyakinan spiritual, peran seks, status sosek.

5. Faktor predisposisi6. Faktor presipitasi dan mekanisme koping.

Page 20: Berduka dan kehilangan - copy

Intervensi

Tujuan: Pasien dapat melalui proses berduka secara normal dan sehat

Prinsip :a. Tahap Penyangkalan: (memberikan kesempatan untuk

mengungkapkan perasaan)1) Dorong pasien mengungkapkan perasaan duka2) Tingkatkan kesadaran pasien scr bertahap, siap mental

3) Dengarkan pasien dengan penuh pengertian, jangan menghukum atau menghakimi 4) Jelaskan bahwa sikap pasien wajar terjadi

Page 21: Berduka dan kehilangan - copy

5) Beri dukungan nonverbal : memegang tangan, menepuk bahu6) Jawab pertanyaan pasien dgn bahasa sederhana,

jelas dan singkat.7) Amati respon pasien selama bicara8) Tingkatkan kesadaran pasien scr bertahap

Page 22: Berduka dan kehilangan - copy

b. Tahap marah1) Beri dorongan dan kesempatan pasien mengungkapkan rasa marahnya secara verbal2) Dengarkan dgn empaty, jangan

memberi respon yang mencela3) Bantu klien memanfaatkan sumber- sumber pendukung

Page 23: Berduka dan kehilangan - copy

c. Tahap Tawar menawar Bantu pasien mengidentifikasi rasa

bersalah dan rasa takutnya 1) Amati perilaku klien 2) Diskusikan bersama pasien ttg

perasaan 3) Tingkatkan HD pasien 4) Cegah tindakan merusak diri

Page 24: Berduka dan kehilangan - copy

d. Tahap Depresi (mengidentifikasi tk depresi, resiko merusak diri dan membantu pasien mengurangi rasa bersalah)1) Amati perilaku pasien2) Diskusikan bersama pasien mengenai perasaan3) Cegah tindakan merusak diri4) Hargai perasaan pasien5) Bantu pasien mengidentifikasi dukungan positif yang terkait dengan kenyataan6) Beri kesempatan pasien menungkapkan perasaannya bila perlu biarkan ia menangis sambil tetap didampingi7) Bahas pikiran yang selalu timbul bersama pasien

Page 25: Berduka dan kehilangan - copy

e. Tahap Penerimaan (membantu pasien menerima kehilangan yang tidak bisa dielakkan)1) Sediakan waktu untuk mengunjungi pasien scr teratur2) Bantu pasien/kelg berbagi rasa, karena biasanya setiap anggota kelg tdk berada pada tahap yg sama pada saat bersamaan

Page 26: Berduka dan kehilangan - copy

Tujuan tindakan keperawatan: Keluarga dapat merawat pasien yang berduka

Tindakan keperawatan: 1. Mengenal masalah berduka pada pasien2. Menjelaskan pada keluarga tentang cara merawat pasien

dengan berduka berkepanjangan3. Mempraktekkan pada keluarga cara merawat pasien

dengan berduka berkepanjangan4. Mengevaluasi kemampuan pasien yang berduka5. Melakukan rujukan

TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA

Page 27: Berduka dan kehilangan - copy

Dampak kehilangan

1. Anak – anakkehilangan dapat mengancam untuk berkembang regresi takut ditinggal dan sepi

2. Remaja atau dewasa mudakehilangan dapat menyebabkan desintegrasi dalam keluarga

3. Dewasa tuakehilangan khususnya kematian pasangan hidup pukulan berat dan menghilangkan semangat

Page 28: Berduka dan kehilangan - copy

BERDUKA adalah respon fisik dan psikologis yang terpola spesifik pada individu yang mengalami kehilangan. Respon/reaksi normal, karena melalui proses berduka individu mampu memutus ikatan dengan benda/orang yang terpisah dan berikatan dengan benda/orang baru.

Berduka bisa mencakup aspek fisik/psikologis, kognitif dan perilaku

BERDUKA

Page 29: Berduka dan kehilangan - copy

• Berduka (grieving) merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan.

• Berduka diwujudkan dalam berbagai cara yang unik pada masing-masing orang dan didasarkan pengalaman pribadi, ekspektasi budaya, dan keyakinan spiritual yang dianutnya.

• Berkabung adalah periode penerimaan terhadap kehilangan dan berduka.

• Berkabung terjadi dalam masa kehilangan dan sering dipengaruhi oleh kebudayaan atau kebiasaan .

Page 30: Berduka dan kehilangan - copy

• Berduka (Grieving) : reaksi terhadap kehilangan yang merupakan respon emosional yang normal.

Berduka Proses memecahkan masalah

Normal terkait kematian.

Menentukan kesehatan jiwa individu, karena memberi kesempatan individu untuk melakukan koping terhadap kehilangan secara bertahap sehingga dapat menerima kehilangan

Page 31: Berduka dan kehilangan - copy

• Berduka diwujudkan dalam berbagai cara yang unik pada masing-masing orang dan didasarkan pengalaman pribadi, ekspektasi budaya, dan keyakinan spiritual yang dianutnya.

• Berkabung adalah periode penerimaan terhadap kehilangan dan berduka.

• Berkabung terjadi dalam masa kehilangan dan sering dipengaruhi oleh kebudayaan atau kebiasaan .

Page 32: Berduka dan kehilangan - copy

– Teori EngelsMenurut Engel (1964) proses berduka mempunyai beberapa fase yang dapat diaplokasikan pada seseorang yang sedang berduka maupun menjelang ajal.Fase I (shock dan tidak percaya)•Seseorang menolak kenyataan atau kehilangan dan mungkin menarik diri, duduk malas, atau pergi tanpa tujuan. Reaksi secara fisik termasuk pingsan, diaporesis, mual, diare, detak jantung cepat, tidak bisa istirahat, insomnia dan kelelahan.Fase II (berkembangnya kesadaran)•Seseoarang mulai merasakan kehilangan secara nyata/akut dan mungkin mengalami putus asa. Kemarahan, perasaan bersalah, frustasi, depresi, dan kekosongan jiwa tiba-tiba terjadi.

Page 33: Berduka dan kehilangan - copy

Fase III (restitusi)•Berusaha mencoba untuk sepakat/damai dengan perasaan yang hampa/kosong, karena kehilangan masih tetap tidak dapat menerima perhatian yang baru dari seseorang yang bertujuan untuk mengalihkan kehilangan seseorang.Fase IV•Menekan seluruh perasaan yang negatif dan bermusuhan terhadap almarhum. Bisa merasa bersalah dan sangat menyesal tentang kurang perhatiannya di masa lalu terhadap almarhum.Fase V•Kehilangan yang tak dapat dihindari harus mulai diketahui/disadari. Sehingga pada fase ini diharapkan seseorang sudah dapat menerima kondisinya. Kesadaran baru telah

berkembang.

Page 34: Berduka dan kehilangan - copy

-Teori Kubler-Ross•Kerangka kerja yang ditawarkan oleh Kubler-Ross (1969) adalah berorientasi pada perilaku dan menyangkut 5 tahap, yaitu sebagai berikut:

• Penyangkalan (Denial)• Kemarahan (Anger)• Penawaran (Bargaining)• Depresi (Depression)• Penerimaan (Acceptance)

Page 35: Berduka dan kehilangan - copy

• Teori Martocchio• Martocchio (1985) menggambarkan 5 fase kesedihan yang

mempunyai lingkup yang tumpang tindih dan tidak dapat diharapkan. Durasi kesedihan bervariasi dan bergantung pada faktor yang mempengaruhi respon kesedihan itu sendiri. Reaksi yang terus menerus dari kesedihan biasanya reda dalam 6-12 bulan dan berduka yang mendalam mungkin berlanjut sampai 3-5 tahun.

Page 36: Berduka dan kehilangan - copy

-Teori Rando•Rando (1993) mendefinisikan respon berduka menjadi 3 katagori:

1. Penghindaran•Pada tahap ini terjadi shock, menyangkal dan tidak percaya.

2. Konfrontasi•Pada tahap ini terjadi luapan emosi yang sangat tinggi ketika klien secara berulang-ulang melawan kehilangan mereka dan kedukaan mereka paling dalam dan dirasakan paling akut.

3. Akomodasi•Pada tahap ini terjadi secara bertahap penurunan kedukaan akut dan mulai memasuki kembali secara emosional dan sosial dunia sehari-hari dimana klien belajar untuk menjalani hidup dengan kehidupan mereka.-

Page 37: Berduka dan kehilangan - copy

PERBANDINGAN EMPAT TEORI PROSES BERDUKA

ENGEL (1964) KUBLER-ROSS

(1969)

MARTOCCHIO

(1985)

RANDO (1991)

Shock dan tidak

percaya

Menyangkal Shock and disbelief Penghindaran

Berkembangnya 

kesadaran

Marah Yearning and protest

Restitusi Tawar-menawar Anguish,

disorganization

and despair

Konfrontasi

Idealization Depresi Identification in

bereavement

Reorganization /

the out

come

Penerimaan Reorganization and

restitution

Akomodasi

Page 38: Berduka dan kehilangan - copy

Karakteristik Berduka menurut Burgers dan Lazare (1976)

1. Berduka yang menunjukkan reaksi syok dan ketidakyakinan.2. Berduka yang menunjukkan perasaan sedih dan hampa bila

teringat tentang kehilangan orang yang disayangi.3. Berduka yang menunjukkan perasaan tidak nyaman dan

sering disertai dengan menangis, serta keluhan-keluhan sesak pada dada, rasa tercekik, nafas pendek.

4. Mengenang almarhum terus menerus5. Memperoleh pengalaman perasaan berduka.6. Cenderung menjadi mudah tersinggung dan marah.

Page 39: Berduka dan kehilangan - copy

Jenis berduka1. Berduka normal

Perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal

2. Berduka antisipatif

Proses melepaskan diri yang muncul sebelum kehilangan sesungguhnya terjadi.

3. Berduka yang rumit

Seseorang sulit maju ke tahap berikutnya.

Berkabung tidak kunjung berakhir.

4.Berduka tertutup

Kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara terbuka.

Page 40: Berduka dan kehilangan - copy

6 (Enam) tingkatan Berduka

• 1. Syok• 2. Tidak yakin• 3. Mengembangkan kesadaran diri• 4. Restitusi• 5. Mengatasi kehilangan• 6. Idealisasi dan hasil

Page 41: Berduka dan kehilangan - copy

RESPON BERDUKATahap respon berduka menurut Kubler - Ross

:• Denial• Anger• Bargainning • Depression• Acceptance

Page 42: Berduka dan kehilangan - copy

Proses berduka:• Fase awal

Dimulai dengan adanya kehilangan spt kematian.Berlangsung beberapa mingguReaksi : syok, tidak yakin atau tidak percaya

perasan dingin, perasaan kebal (mati rasa) dan bingung

Berakhir setelah beberapa hari

Kembali berduka berlebihan

Menangis dan ketakutan

Page 43: Berduka dan kehilangan - copy

Lanjutan……

• Fase PertengahanDimulai : kira-kira 3 minggu sesudah kematianBerakhir : kurang lebih 1 tahunPola tingkah laku yang ditunjukan:a. Perilaku obsesi, meliputi : pengulangan pikiran tentang peristiwa kematian.b. Suatu pencarian arti dari kematian

Page 44: Berduka dan kehilangan - copy

Lanjutan….

• Fase PemulihanTerjadi sesudah kurang lebih satu tahun.Individu memutuskan untuk tdk mengenang masa lalu.

Meningkat partisipasi pada kegiatan sosial

Page 45: Berduka dan kehilangan - copy

1. Denial (Penolakan)• Reaksi pertama• Syok, tidak percaya, mengerti, atau mengingkari

kenyataan.• Reaksi fisik :

- Letih - lemah - pucat- mual - diare - menangis- gangguan pernafasan - gelisah- detak jantung cepat- tidak tahu berbuat apa

• Berlangsung beberapa menit hingga beberapa tahun

Page 46: Berduka dan kehilangan - copy

2. Anger (Marah)• Individu menolak kehilangan.• Kemarahan timbul sering diproyeksikan kepada

orang lain atau dirinya sendiri.• Perilaku :

- agresif - bicara kasar- menyerang orang lain - menolak pengobatan- menuduh dokter atau perawat tidak kompeten

• Respon fisk :- muka merah - denyut nadi cepat- gelisah - susah tidur- tangan mengepal

Page 47: Berduka dan kehilangan - copy

3. Bargainning (Tawar – menawar)

• Penundaan kesadaran atas kenyataan terjadinya kehilangan.

• Berupaya melakukan tawar – menawar dengan memohon kemurahan Tuhan.

Page 48: Berduka dan kehilangan - copy

4. Depression ( Depresi)

• Menunjukan sikap menarik diri• Kadang bersikap sangat penurut• Tidak mau bicara• Menyatakan keputusasaan• Rasa tidak berharga• Bisa muncul keinginan bunuh diri• Gejala fisik :

- menolak makan - susah tidur- letih - libido turun

Page 49: Berduka dan kehilangan - copy

5. Acceptance ( Penerimaan)

• Reorganisasi perasaan kehilangan• Pikiran tentang objek yang hilang akan mulai

berkurang atau hilang beralih ke objek baru.• Menerima kenyataan kehilangan• Mulai memandang ke depan.• Apabila dapat memulai tahap ini dan

menerima dengan perasaan damai tuntas• Apabila kegagalan masuk ketahap penerimaan

mempengaruhi dalam mengatasi perasaan kehilangan selanjutnya

Page 50: Berduka dan kehilangan - copy

Askeb kehilangan dan berduka

• Pengkajian 1. Faktor genetik2. Kesehatan fisik3. Kesehatan mental4. Pengalaman kehilangan dimasa lalu5. Struktur kepribadian6. Adanya stresor perasaan kehilangan

Page 51: Berduka dan kehilangan - copy

Perencanaan Tindakan

Secara umum :1. Membina dan meningkatkan hubungan

saling percaya dengan cara :– Mendengarkan pasien berbicara– Memberi dorongan agar agar pasien mau

mengungkapkan perasaannya.– Menjawab pertanyaan pasien secara

langsung– Menunjukkan sikap menerima dan empati

Page 52: Berduka dan kehilangan - copy

2. Mengenali faktor-faktor yang mungkin menghambat.

3. Mengurangi atau menghilangkan faktor penghambat.

4. Memberi dukungan terhadap respons kehilangan pasien.

5. Meningkatkan rasa kebersamaan antar anggota keluarga.

6. Menentukan tahap keberadaan pasien.

Page 53: Berduka dan kehilangan - copy

Secara khusus :1. Tahap Denial

– Memberikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan perasaan

– Menunjukan sikap menerima dengan ikhlas dan mendorong pasien untuk berbagi rasa

– Memberi jawaban yang jujur terhadap pertanyaan pasien tentang sakit, pengobatan

Page 54: Berduka dan kehilangan - copy

2. Tahap AngerMengijinkan dan mendorong pasien

mengungkapkan rasa marah sacara verbal tanpa melawan kemarahan :

– Menjelaskan kepada keluarga bahwa kemarahan pasien sebenarnya tidak ditujukan kepada mereka.

– Membiarkan pasien menangis– Mendorong pasien untuk membicarakan

kemarahannya

Page 55: Berduka dan kehilangan - copy

3. Tahap BargainningMembantu pasien mengungkapkan rasa bersalah dan

takut :– Mendengarkan ungkapan dengan penuh perhatian– Mendorong pasien untuk membicarakan rasa takut

atau rasa bersalahnya– Bila psien selalu mengungkapkan “kalau” atau

“seandainya ….” beritahu pasien bahwa perawat hanya dapat melakukan sesuatu yang nyata.

– Membahas bersama pasien mengenai penyebab rasa bersalah dan rasa takunya.

Page 56: Berduka dan kehilangan - copy

5. Tahap Depression- Membantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah

dan takut :– Mengamati perilaku pasien dan bersama

dengannya membahas perasaannya– Mencegah tindakan bunuh diri atau merusak diri

sesuai derajat risikonya- Membantu pasien mengurangi rasa bersalah :– Menghargai perasaan pasien– Membantu pasien menemukan dukungan yang

positif dengan mengaitkan dengan kenyataan– Memberi kesempatan menangis dan

mengungkapkan perasaan– Bersama pasien membahas pikiran negatif yang

selalu timbul

Page 57: Berduka dan kehilangan - copy

5. Tahap Acceptance Membantu pasien menerima kehilangan yang

tidak bisa dielakan :– Membantu keluarga mengunjungi pasien

secara teratur– Membantu keluarga berbagi rasa– Membahas rencana setelah masa

berkabung terlewati– Memberi informasi akurat tentang

kebutuhan pasien dan keluarga.

Page 58: Berduka dan kehilangan - copy

Sekarat

• Sekarat (dying) merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian, yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal,

Page 59: Berduka dan kehilangan - copy

Kematian

• Kematian ( death) merupakan kondisi terhentinya pernafasan, nadi, dan tekanan darah, serta hilangnya respon terhadap stimulus eksternal, ditandai denagn terhentinya aktifitas listrik otak, atau dapat juga dikatakan terhentinya fungsi jantung dan paru secara menetap atau terhentinya kerja otak secara menetap.

Page 60: Berduka dan kehilangan - copy

Perubahan tubuh setelah kematian• Algor mortis (dingin)

suhu tubuh perlahan – lahan turun• Rigor mortis ( kaku mayat)

terjadi sekitar 2 – 4 jam setelah kematian.• Livor mortis (lebam mayat)

sel darah mengalami hemolisis dan darah turun kebawah

• Pembekuan darah• Putrefaction (Pembusukan) dan autolisis