konsep sterilisasi dan desinfeksi

5
KONSEP STERILISASI DAN DESINFEKSI A. Definisi Sterilisasi dan Desinfeksi Sterilisasi adalah proses pengolahan suatu alat atau bahan dengan tujuan mematikan semua mikroorganise termasuk endospora pada suatu alat/bahan. Sterilisasi adalah cara yang paling aman dan paling efektif untuk pengelolaan alat kesehatan yang berhubungan dengan darah atau jaringan di bawah kulit yang secara normal bersifat steril (Darmadi, 2008) . Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu (alat, bahan, media, dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya baik yang patogen ataupun yang apatogen. Atau juga bisa dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme, baik bentuk vegetatif maupun bentuk spora (Melnick, 2010). Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik yang digunakan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen (Melnick, 2010). B. Macam-Macam Sterilisasi Menurut Ester (2008), macam-macam sterilisasi adalah sebagai berikut : 1. Sterilisasi dengan pemanasan kering 1) Pemijaran/flambir Cara ini dipakai langsung, sederhana, cepat dan dapat menjamin sterilisasinya,

Upload: ulfa-zaizafun-solikhah

Post on 15-Feb-2016

685 views

Category:

Documents


113 download

DESCRIPTION

Konsep Sterilisasi Dan Desinfeksi

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Sterilisasi Dan Desinfeksi

KONSEP STERILISASI DAN DESINFEKSI

A. Definisi Sterilisasi dan Desinfeksi

Sterilisasi adalah proses pengolahan suatu alat atau bahan dengan tujuan mematikan semua mikroorganise termasuk endospora pada suatu alat/bahan. Sterilisasi adalah cara yang paling aman dan paling efektif untuk pengelolaan alat kesehatan yang berhubungan dengan darah atau jaringan di bawah kulit yang secara normal bersifat steril (Darmadi, 2008).

Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu (alat, bahan, media, dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya baik yang patogen ataupun yang apatogen. Atau juga bisa dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme, baik bentuk vegetatif maupun bentuk spora (Melnick, 2010).

Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik yang digunakan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen (Melnick, 2010).

B. Macam-Macam Sterilisasi Menurut Ester (2008), macam-macam sterilisasi adalah sebagai berikut :

1. Sterilisasi dengan pemanasan kering 1) Pemijaran/flambir

Cara ini dipakai langsung, sederhana, cepat dan dapat menjamin sterilisasinya, namun penggunaannya terbatas pada beberapa alat saja, misalnya: benda-benda dari logam (instrument), benda-benda dari kaca, benda-benda dari porselen. 

2)  Dengan cara udara panas keringCara ini pada dasarnya adalah merupakan suatu proses

oksidasi, cara ini memerlukan suhu yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan sterilisasi pemanasan basah. Adapun alat yang dapat dilakukan dengan cara ini yaitu benda-benda dari logam, zat-zat seperti bubuk, talk, vaselin, dan kaca.

2. Sterilisasi dengan pemanasan basah. 1) Dimasak dalam air biasa.

Suhu tertinggi 100 ºC, tapi pada suhu ini bentuk vegetatif

Page 2: Konsep Sterilisasi Dan Desinfeksi

dapat dibinasakan tetapi bentuk yang spora masih bertahan. Oleh karna itu agar efektif membunuh spora maka dapat ditambahkan natrium nitrat 1% dan phenol 5%.

2) Dengan uap air.Cara ini cukup efektif dan sangat sederhana. Dapat dipakai

dengan dandang/panci dengan pemanas air yang bagiannya diberi lubang/sorongan, agar uap air dapat mengalir pada bagian alat yang akan disterilkan. Waktu yang digunakan untuk sterilisasi adalah 30 menit.

3) Sterilisasi dengan uap air bertekanan tinggi.Jenis sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling

umum digunakan dalam setiap rumah sakit dengan menggunakan alat yang disebut autoclave.

3. Sterilisasi dengan penambahan zat-zat kimia Cara ini tidak begitu efektif bila dibandingkan dengan cara

pemanasan kering. Cara ini dipergunakan pada bahan-bahan yang tidak tahan pemanasan atau cara lain tidak bisa dilaksanakan karena keadaan. Contoh zat kimia : Formaldehyda, hibitane, Cidex.

4. Sterilisasi dengan radiasi ultraviolet Sterilisasi dengan radiasi ultraviolet biasanya digunakan di

tempat-tempat khusus.Misalnya: di kamar operasi, kamar isolasi, dan ditempat yang udaranya harus steril. Hal ini dapat dilakukan dengan sterilisasi udara (air sterilization) yang memakai radiasi ultraviolet. 

5. Sterilisasi dengan filtrasi Cara ini digunakan untuk udara atau bahan-bahan berbentuk

cairan. Filtrasi udara disebut HEPA (Hight Efficiency Paticulate Air). Sterilisasi dengan penyaringan dilakukan untuk mensterilisasi cairan yang mudah rusak jika terkena panas, atau mudah menguap (volatile) dan bahan yang tidak tahan panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik. Dengan menggunakan metode ini virus tidak dapat tersaring.

C.  Macam-Macam DesinfeksiMenurut Tambayong (2009), macam-macam desinfeksi antara lain :

Page 3: Konsep Sterilisasi Dan Desinfeksi

1. Aseptik /AsepsisMerupakan suatu upaya untuk mencegah masuknya

mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang sering menyebabkan infeksi. Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah mikroorganisme baik pada permukaan hidup maupun benda mati agar alat-alat kesehatan dapat aman digunakan.

2. Antisepsis Merupakan proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit,

selaput lendir atau bagian tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimikrobial (antiseptik).

3. Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)Merupakan proses yang menghilangkan semua mikroorganisme

kecuali beberapa endospora bakteri pada benda mati dengan merebus, mengukus atau menggunakan desinfektan kimia.

Page 4: Konsep Sterilisasi Dan Desinfeksi

DAFTAR PUSTAKA

Ester, Monica. 2008. Pedoman Perawatan Pasien. Jakarta : EGC.Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial : Poblematika dan

Pengendaliannya. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.Melnick. 2010. Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan. Jakarta : EGC.Tambayong. 2009. Mikrobiologi Untuk Keperawatan & Kedokteran.

Jakarta : Bina Rupa Aksara.