konsep dasar sterilisasi (rischa)

21
KONSEP DASAR STERILISASI DAN DESINFEKSI OLEH RIZCHA RINANDA PRODI D3 KEBIDANAN

Upload: stikesby-kebidanan

Post on 15-Jan-2017

255 views

Category:

Automotive


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

KONSEP DASAR STERILISASI DAN DESINFEKSI

OLEH RIZCHA RINANDAPRODI D3 KEBIDANAN

Page 2: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

STERILISASI Setiap proses (kimia

atau fisik) yang membunuh semua bentuk makhluk hidup terutama mikroorganisme.

Page 3: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

DesinfeksiDesifenksi adalah proses membunuh mikroorganisme patogen bentuk vegetatif yang di lakukan terhadap benda mati

Page 4: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

ANTISEPTIK Antiseptik adalah

senyawa kimia yang di gunakan untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan luar tubuh.

Contoh antiseptik :Yodium, Etakridin laktat (rivanol),Alkohol, Hidrogen peroksida

Page 5: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

PENGENDALIAN MIKROORGANISME SECARA FISIK Definisi

pengendalian M.0 Menghambat/mengurangi

jumlah aktivitas mikroorganisme

Mencegah penyebaran penyakit dan penyebaran infeksi

Mencegah pembusukan dan perusakan oleh mikroorganisme

Membasmi mikroorganisme pada tanaman/inang yang terinfeksi

Proses-proses yang dapat dilakukan dalam pengendalian M.O yaitu dengan cara : sterilisasi

Page 6: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

MACAM-MACAM PENANAGAN LIMBAH

Page 7: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis.

Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah.

Page 8: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

Penanganan limbah padat B.1. Penimbunan

Terdapat dua cara penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu metode penimbunan terbuka (open dumping) dan metode sanitary landfill. Pada metode penimbunan terbuka, sampah dikumpulkan dan ditimbun begitu saja dalam lubang yang dibuat pada suatu lahan, biasanya di lokasi tempat pembuangan akhir (TPA).

B.2. Inseinerasi Insinerasi adalah pembakaran sampah/Iimbah padat menggunakan

suatu alat yang disebut insinerator. Kelebihan dari proses insinerasi adalah volume sampah berkurang sangat banyak (bisa mencapai 90 %).

B.3. Pembuatan Kompos Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik, seperti

sayuran, daun dan ranting, serta kotoran hewan, melalui proses degradasi/penguraian oleh mikroorganisme tertentu. Kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah dan menyediakan zat makanan yang diperlukan tumbuhan, sementara mikroba yang ada dalam kompos dapat membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman.

Page 9: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

PENANGANAN LIMBAH GAS C.1. . Mengontrol Emisi Gas Buang

Gas-gas buang seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon dapat dikontrol pengeluarannya melalui beberapa metode. Gas sulfur oksida dapat dihilangkan dari udara hasil pembakaran bahan bakar dengan cara desulfurisasi menggunakan filter basah (wet scrubber).

C.2. Menghilangkan Materi Partikulat dari Udara PembuanganFilter udaraFilter udara adalah alat untuk menghilangkan materi partikulat padat, seperti debu, serbuk sari, dan spora, dari udara. Alat ini terbuat dari bahan yang dapat menangkap materi partikulat sehingga udara yang melewatinya akan tersaring dan keluar sebagai udara bersih (bebas dari materi partikulat).

Page 10: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

Peranan tenaga kesehatan/bidan dalam sterilisasi dan desinfeksi Peranan Tenaga Kesehatan

dalam Sterilisasi dan DisinfeksiDalam dunia kesehatan khususnya bidan sterilisasi dan disinfeksi digunakan sebagai pencegah infeksi (PI).Dengan adanya praktek pencegah infeksi dapat mencegah mikroorganisme berpindah dari satu individu ke individu lainnya (ibu,bayi baru lahir(BBL),dan para penolong persalinan)sehingga dapat memutus rantai penyebaran infeksi.

Tindakan- tindakan pencegahan infeksi termasuk hal-hal berikut:• Cuci tangan• Memakai sarung tangan dan perlengkapan pelindung lainnya• Menggunakan teknik asepsis atau aseptik• Memproses alat bekas pakai• Menangani peralatan tajam dangan aman• Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan (termasuk pengelola sampah secara benar)

Page 11: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

MELAKUKAN STERILISASI & DESINFEKSI

Page 12: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

STERILISASI & DESINFEKSI Pada cara sterilisasi &

desinfeksi ada 3 cara yang dapat di lakukan

yaitu: Cara pemanasan

cara pemanasan di bagi menjadi dua bagian yaitu: sterilisasi pemanasan kering dan sterilisasi pemanasan uap basah.

Cara kimiawi Penggunaan saringan(filter)

Page 13: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

CARA PEMANASAN

Page 14: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

1. Cara pemanasan kering a. Pemijaran/flambir

Cara ini dipakai langsung, sederhana, cepat dan dapat menjamin sterilisasinya, namun penggunaannya terbatas pada beberapa alat saja, misalnya: benda-benda dari logam (instrument), benda-benda dari kaca, benda-benda dari porselen. Caranya yaitu:1. Siapkan bahan yang disterilkan, baskom besar yang bersih, brand spritus, korek api.2. Kemudian brand spritus dituangkan secukupnya ke dalam waskom tersebut. Selanjutnya dinyalakan dengan api.3. Alat-alat instrumen dimasukkan ke dalam nyala api.

Page 15: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

b. Dengan cara udara panas kering

Cara ini pada dasarnya adalah merupakan suatu proses oksidasi, cara ini memerlukan suhu yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan sterilisasi pemanasan basah. Adapun alat yang dapat dilakukan dengan cara ini yaitu benda-benda dari logam, zat-zat seperti bubuk, talk, vaselin, dan kaca.Caranya yaitu:1. Alat bahan harus dicuci, sikat dan desinfeksi terlebih dahulu2. Dikeringkan dengan lap dan diset menurut kegunaannya3. Berilah indikator pada setiap set4. Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai aluminium foil.5. Oven harus dipanaskan dahulu sampai temperatur yang diperlukan.6. Kemudian alat dimasukkan dan diperhatikan derajat pemanasannya.

Page 16: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

2.    Panas Basah Yang dimaksud panas basah adalah pemansan menggunakan air atau uap air. Uap air

adalah media penyalur panas yang terbaik dan terkuat daya penetrasinya. Panas basah mematikan mikroba. Oleh karena koagulasi dan denaturasi enzim dan protein protoplasma mikroba. Untuk mematikan spora diperlukan panas basah selama 15 menit pada suhu 121 oC. Sterilisasi panas basah dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu:

a.    Panas basah <100 oC (Pasteurisasi) Pasteurisasi yaitu pemanasan pada suhu 60 oC selama 30 menit. Pasteurisasi tidak dapat

membunuh spora atau dipanaskan pada suhu 71,6 – 80 oC selama 15 – 30 detik kemudian cepat – cepat didinginkan.

b.    Panas basah pada suhu 100 oC Di sini menggunakan air mendidih (suhu 100 oC) selama 10 menit. Untuk mematikan

bentuk spora dilakukan pemansan 3 hari berturut – turut selama 15 – 45 menit sehingga spora yang tidak mati pada pemanasan pertama akan beruah menjadi bentuk vegetatif pada hari kedua steleh inkubasi pada shu 37 oC begituu pula spora yang tidak mati pada hari kedua, akan berubah menjadi bentuk vegetatif pada hari ketiga.

c.    Panas basah >100 oC Sterilisasi dengan cara ini hasilnya mutlak steril, sehingga biasa dipergunakan di rumah

sakit dan laboratorium besar. Cara ini menggunakan tangki yang diisi dengan uap air yang disebut autoclave. Alat yang disterilkan adalah alat dari kaca, kain kasa, media pembenihan, cairan injeksi, dan bahan makanan.

Page 17: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

CARA KIMIAWI

Page 18: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

  Sterilisasi dengan Cara Kimia

Sterilisasi dengan cara kimia biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan cara kimia:

1. Jenis bahan yang digunakan

2. Konsentrasi bahan kimia 3. Sifat Kuman 4. pH 5. Suhu

Langkah-langkah kunci pada disinfeksi tingkat tinggi secara kimia termasuk:Letakkan peralatan dalam keadaan kering (sudah didekontaminasi dan cuci bilas) ke dalam wadah dan tuangkan desinfektan

“Ingat: Jika peralatan basah sebelum direndam dalam larutan kimia maka akan terjadi pengenceran larutan tersebut sehingga dapat mengurangi daya kerja atau efektifitasnya”

Pastikan peralatan terendam seluruhnya dalam larutan kimia

‘Rendam peralatan terendam seluruhnya dalam larutan kimia

Rendam peralatan selama 20 menit Catat lama waktu peralatan direndam dalam

larutan kimia di buku khusus Bilas peralatan dengan air matang dan angin-

anginkan sampai kering di wadah disinfeksi tingkat tinggi yang berpenutup

Setelah kering, peralatan dapat segera digunakan atau disimpan dalam wadah disinfeksi tingkat tinggi berpenutup rapat.

Page 19: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

PENGGUNAAN SARINGAN(FILTRASI) Metode penyaringan berbeda dengan metode pemanasan. Sterilisasi

dengan metode pemanasan dapat membunuh mikroorganisme tetapi mikroorganisme yang mati tetap berada pada material tersebut, sedangkan sterilisasi dengan metode penyaringan mikroorganisme tetap hidur hanya dipisahkan dari material. Bahan filter/penyaringan adalah scjenis porselin yang berpori yang dibuat khusus dari masing-masing pabrik.Ada banyak macam filter yaitu :

1) Berkefeld V.2) Coarse N, M dan W.3) Fine.4) Chamberland.5) Seitz.6) Sintered glass.Metode filtrasi ini hanya dipakai untuk sterilisasi larutan gula, cairan lain seperti serum atau sterilisasi hasil produksi mikroorganisme seperti enzym dan exotoxin dan untuk memisahkan fitrable virus dan bakteria dan organisme lain.

Page 20: Konsep dasar sterilisasi (rischa)

Salah satu contoh filtrasi yaitu   Chamberland filter.

Elemen penyaring pada alat ini adalah porselin yang tidak dilapisi dengan email. Porositasnya bervariasi yakni : L1, L2, L3 dan seterusnya. Yang biasa digunakan untuk penyaring bakteri adalah L3.

Page 21: Konsep dasar sterilisasi (rischa)