skripsi rischa mahmudhi haris 07670007

108
PENGEMBANGAN MEDIA BELAJAR MANDIRI BUKU CATATAN BERBASIS KIMIA UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X SEMESTER GASAL PADA MATERI PERKEMBANGAN TEORI ATOM DAN STRUKTUR ATOM Skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Kimia Diajukan oleh: Rischa Mahmudhi Haris 07670007 Kepada: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2011

Upload: rahmat-bn

Post on 24-Jul-2015

1.207 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

iv

PENGEMBANGAN MEDIA BELAJAR MANDIRI BUKU CATATAN

BERBASIS KIMIA UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X SEMESTER

GASAL PADA MATERI PERKEMBANGAN TEORI ATOM DAN

STRUKTUR ATOM

Skripsi

untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Kimia

Diajukan oleh:

Rischa Mahmudhi Haris

07670007

Kepada:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2011

Page 2: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

v

Page 3: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

vi

Endaruji Setiadi, S.Si.

NOTA DINAS KONSULTAN

Hal. : Skripsi Rischa Mahmudhi Haris

Kepada Yth. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Assalamu’alaikum wr wb.

Setelah membaca, meneliti, dan menyarankan perbaikan seperlunya, kami

selaku pembimbing menyatakan bahwa skripsi saudara:

Nama : Rischa Mahmudhi Haris

NIM : 07670007

Prodi : Pendidikan Kimia

Judul : Pengembangan Media Belajar Mandiri Buku Catatan Berbasis

Kimia untuk Siswa SMA/MA Kelas X Semester Gasal pada Materi

Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom

Sudah memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Sains pada program studi pendidikan kimia.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Atas perhatiannya kami ucapkan

terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr wb.

Yogyakarta, 21 November 2011

Konsultan,

Endaruji Setiadi, S.Si.

NIP. --

iv

Page 4: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

vii

Shidiq Premono, S.Pd.I.

NOTA DINAS KONSULTAN

Hal. : Skripsi Rischa Mahmudhi Haris

Kepada Yth. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Assalamu’alaikum wr wb.

Setelah membaca, meneliti, dan menyarankan perbaikan seperlunya, kami

selaku pembimbing menyatakan bahwa skripsi saudara:

Nama : Rischa Mahmudhi Haris

NIM : 07670007

Prodi : Pendidikan Kimia

Judul : Pengembangan Media Belajar Mandiri Buku Catatan Berbasis

Kimia untuk Siswa SMA/MA Kelas X Semester Gasal pada Materi

Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom

Sudah memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Sains pada program studi pendidikan kimia.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Atas perhatiannya kami ucapkan

terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr wb.

Yogyakarta, 21 November 2011

Konsultan,

Shidiq Premono, S.Pd.I

NIP. --

v

Page 5: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

viii

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Rischa Mahmudhi Haris

NIM : 07670007

Prodi : Pendidikan Kimia

Fakultas : Sains dan Teknologi

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengembangan Media Belajar

Mandiri Buku Catatan Berbasis Kimia untuk Siswa SMA/MA Kelas X Semester

Gasal pada Materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom” merupakan

hasil penelitian saya sendiri, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan

saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang

lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Yogyakarta, 25 November 2011

Penulis,

Rischa Mahmudhi Haris

NIM. 07670007

vi

Page 6: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

ix

MOTTO

Waktu paling sia-sia adalah waktu untuk tidak memulai

(Dawson Trotman – aktifis Amerika)

“ngerti margo dilakoni”

Sesuatu yang tidak tahu apabila dilakukan akan tahu

(Rischa Mahmudhi Haris)

Sesuatu tidak dapat menjadi apa yang ingin dicapai, kalau tetap apa adanya

(Max Depree – usahawan AS)

vii

Page 7: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

x

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada almamaterku

Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

viii

Page 8: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan segala nikmat serta rahmat-Nya, sehingga Skripsi

dengan judul “Pengembangan Media Belajar Buku Catatan Berbasis Kimia untuk

Siswa SMA/MA Kelas X Semester Gasal pada Materi Perkembangan Teori Atom

dan Struktur Atom” dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tercurah

kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membebaskan kita dari zaman

kegelapan.

Terselesainya penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan

dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, diucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, M.A,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi Univesitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

2. Esti Wahyu Widowati, M.Biotech., selaku ketua Program Studi Pendidikan

Kimia.

3. Jamil Suprihatiningrum, M.Pd.Si., selaku Dosen Pembimbing, yang dengan

sabar membimbing dan mengarahkan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Liana Aisyah, S.Si,M.A., selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah

memberikan motivasi dan arahan dalam menyelesaikan pendidikan di

Universitas.

5. Ayah dan Ibu, yang telah menjadi sponsor utama dalam kehidupan ini, baik

moral maupun material.

ix

Page 9: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

xii

6. Shidiq Premono, S.Pd.I., selaku ahli media, yang telah membantu

memfasilitasi dan memberikan masukan yang konstruktif.

7. Indah Mustika Sari, Rahmawati, Sri Nugraha Saptariawati, Dewi Perwita

Sari, dan Prasetyaning Siwi Ratna Dewati, selaku peer reviewer, yang

kooperatif.

8. Nur Lailatul Badriyah, S.Pd., Ika Ari Yulianti, M.Sc., Andung Dwi Latifah,

S.Pd., Muhayin, S.Pd. dan Endah Retnaningsih, S.Pd, selaku reviewer, yang

telah membantu dalam proses penelitian.

9. Keluarga besar, yang selalu mendukung tanpa mengenal lelah.

10. Yusuf Masyikuri, S.H., yang selalu memotivasi untuk terus maju.

11. Sari Anggraeni Sholihah, yang memberikan semangat untuk selalu

berkembang dalam meraih prestasi.

12. Sahabat-sahabatku Hada Ahkamajaya, Ahmad Rifa’I, Alfan Bahtiar, Alfan

Hidayat, Muhammad Fatoni, Mega Lia Lusfita Dewi, Nurdiyansah Dwi

Sasongko, Wida Nurul Azizah, dan penghuni kontrakan Jomblangan.

13. Teman-teman MAN Pacitan, Pendidikan Kimia, kampus, dan UKM

Olahraga, we are inseparable.

14. Guru-guru dan dosen-dosenku, terima kasih atas bimbingan dan

dukungannya.

15. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu per satu.

x

Page 10: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

xiii

Demikian ucapan kata pengantar yang dapat disampaikan, tentunya skripsi

ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat

diharapkan, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Yogyakarta, 25 November 2011

Penulis,

Rischa Mahmudhi Haris

NIM. 07670007

xi

Page 11: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

xiv

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ..................................................... ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ...................................... iii

NOTA DINAS KONSULTAN .......................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................. vi

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii

ABSTRAK ......................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 8

C. Batasan Masalah .................................................................................... 8

D. Rumusan Masalah .................................................................................. 9

E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 9

G. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan .................................................... 10

H. Asumsi dan Keterbatasan ....................................................................... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 12

A. Deskripsi Teori dan Penelitian Yang Relevan ....................................... 12

1. Deskripsi Teori ................................................................................. 12

a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ...................................... 12

b. Ilmu Kimia Tentang Perkembangan Teori Atom Dan Struktur

Atom .......................................................................................... 15

c. Pembelajaran .............................................................................. 22

xii

Page 12: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

xv

d. Pembelajaran Aktif .................................................................... 25

e. Media Pembelajaran ................................................................... 27

f. Media Alternatif Dalam Pembelajaran Kimia ........................... 39

2. Penelitian Yang Relevan .................................................................. 42

B. Kerangka Berpikir .................................................................................. 45

C. Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 48

BAB III METODE PENGEMBANGAN .......................................................... 49

A. Model Pengembangan ............................................................................ 49

B. Prosedur Pengembangan ........................................................................ 49

C. Penilaian Produk .................................................................................... 51

1. Desain Penilaian Produk .................................................................. 51

a. Subjek Penilai ............................................................................ 53

b. Jenis Data ................................................................................... 53

c. Instrument Pengumpulan Data ................................................... 53

d. Teknik Analisis Data .................................................................. 54

1. Data Proses Pengembangan Produk ..................................... 54

2. Data Kualitas Produk Yang Dihasilkan ............................... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 59

A. Hasil Penelitian Pengembangan ............................................................. 59

B. Pembahasan ............................................................................................ 60

1. Tahap Perencanaan .......................................................................... 60

2. Tahap Pengorgaisasian ..................................................................... 61

3. Tahap Pelaksanaan ........................................................................... 61

4. Tahap Penilaian ................................................................................ 62

5. Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia ............................................ 68

a. Penilaian Buku Catatan Berbasis Kimia .................................... 70

b. Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia Tiap Aspek .................. 74

1. Aspek Penulisan dan Organisasi Buku Catatan ................... 74

2. Aspek Isi .............................................................................. 75

3. Aspek Keterlaksanaan .......................................................... 76

4. Aspek Kebahasaan ............................................................... 76

xiii

Page 13: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

xvi

5. Aspek Mutu Gambar ............................................................ 77

6. Aspek Tampilan Menyeluruh............................................... 77

c. Kajian Produk Akhir .................................................................. 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 81

A. Kesimpulan ............................................................................................ 81

B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih

Lanjut ..................................................................................................... 81

1. Saran Pemanfaatan ........................................................................... 82

2. Diseminasi ........................................................................................ 82

3. Pengembangan Produk Lebih Lanjut ............................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 83

xiv

Page 14: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

xvii

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1. Atribut Media dan Jenis Media ............................................................ 39

Tabel 2. Kisi-kisi Angket Penilaian Buku Catatan Berbasis Kimia ................. 54

Tabel 3. Kriteria Kategori Penilaian Ideal ......................................................... 57

Tabel 4. Hasil Penilaian Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia menurut Ahli

Kimia (reviewer) ................................................................................. 60

Tabel 5. Hasil Respon Peserta Didik tentang Kualitas Buku Catatan Berbasis

Kimia Untuk SMA/MA ...................................................................... 60

Tabel 6. Tinjauan dan Masukan oleh Peer Reviewer......................................... 62

Tabel 7. Tinjauan dan Masukan oleh Ahli Media .............................................. 65

Tabel 8. Penilaian dan Masukan oleh Reviewer ................................................ 66

Tabel 9. Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia................................................ 69

Tabel 10. Persentase Keidealan Tiap Aspek Penilaian Buku Catatan Berbasis

Kimia ................................................................................................... 72

Tabel 11. Persentase Kriteria Kategori Penilaian Ideal ..................................... 73

xv

Page 15: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

xviii

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ..................................................... 27

Gambar 2. Prosedur Penelitian Pengembangan Buku Catatan .......................... 52

Gambar 3. Grafik Skor Rata-rata Tiap Aspek Penilaian .................................... 73

Gambar 4. Grafik Persentase Keidealan Tiap Aspek Penilaian ......................... 74

xvi

Page 16: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

xix

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1. Hasil Penilaian Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia menurut

Ahli Kimia (Reviewer) .................................................................. 85

Lampiran 2. Hasil Respon Peserta Didik Terhadap Kualitas Buku Catatan

Berbasis Kimia .............................................................................. 86

Lampiran 3. Hasil Perhitungan .......................................................................... 87

Lampiran 4. Surat Keterangan Validasi Instrument Penelitian.......................... 92

Lampiran 5. Surat Pernyataan Ahli Media......................................................... 98

Lampiran 6. Surat Pernyataan Peer Reviewer ................................................... 104

Lampiran 7. Surat Pernyataan Ahli Kimia (Reviewer) ...................................... 110

Lampiran 8. Angket Hasil Respon Peserta Didik .............................................. 138

xvii

Page 17: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

xx

ABSTRAK

Pengembangan Media Belajar Mandiri Buku Catatan Berbasis Kimia Untuk

Siswa SMA/MA Kelas X Semester Gasal Pada Materi Perkembangan Teori

Atom Dan Struktur Atom

Oleh:

Rischa Mahmudhi Haris

07670007

Dosen Pembimbing:

Jamil Suprihatiningrum, M.Pd.Si.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media belajar mandiri

di bidang pendidikan kimia. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengembangkan

buku catatan berbasis kimia dalam SMA/MA Kelas X Semester Gasal pada

Materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom yang memiliki karakteristik

tertentu berdasarkan penilaian ahli media, peer reviewer, pendidik, dan peserta

didik, (2) mengetahui kelayakan buku catatan berbasis kimia yang telah

dikembangkan berdasarkan penilaian guru kimia dan respon siswa SMA/MA.

Pengembangan buku catatan berbasis kimia ini dibimbing oleh dosen

pembimbing dan mendapat masukan dari peer reviewer dan ahli media dengan

model prosedural. Instrumen penilaian buku catatan berbasis kimia berupa angket

yang berisi aspek dan kriteria tertentu. Penilaian dilakukan oleh guru kimia

SMA/MA di Pacitan. Penelitian yang dilakukan meliputi 6 aspek penilaian

dengan 21 indikator penilaian serta respon dari peserta didik yang meliputi 4

aspek penilaian dan 18 indikator penilaian. Hasil penelitian berupa data kualitatif

kemudian ditabulasikan dan dianalisis dengan pedoman kriteria kategori penilaian

ideal untuk menentukan kelayakan buku catatan berbasis kimia.

Produk penelitian ini berupa buku catatan berbasis kimia dalam

pembelajaran materi perkembangan teori atom dan struktur atom untuk siswa

SMA/MA. Buku catatan berbasis kimia yang telah dikembangkan mempunyai

kualitas Baik (B) menurut penilaian 5 guru kimia SMA/MA dengan persentase

keidealan 84,38% serta respon dari 12 peserta didik dengan persentase 96,30%

menyatakan baik dan 3,7% menyatakan tidak baik, sehingga layak digunakan

sebagai media belajar mandiri.

Kata kunci: Pengembangan Media Belajar Mandiri, Buku Catatan Berbasis

Kimia, Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom

xviii

Page 18: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan tidak terlepas dari suatu proses belajar. Belajar merupakan

proses kegiatan sepanjang hayat yang tidak akan pernah berhenti selama

manusia masih hidup yang juga dapat dilakukan setiap saat dan di mana saja

manusia berada. Belajar juga merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi oleh

manusia. Belajar dapat dilakukan dengan suatu proses pembelajaran. Proses

pembelajaran tidak harus dilakukan di sekolah, tetapi dapat dilakukan di

mana saja manusia berada dan kapanpun manusia ingin belajar. Jadi,

seharusnya pembelajaran tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.

Saat ini banyak permasalahan yang timbul dalam dunia pendidikan,

khususnya terkait dengan hasil belajar peserta didik yang menurun. Hal ini

perlu dicari solusi yang tepat agar proses pembelajaran yang berlangsung di

kelas dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan hasil belajar

mereka. Permasalahan tersebut menuntut pendidik agar mengembangkan

kreativitas dalam memilih metode dan media pembelajaran yang diharapkan

dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan.

Pendidikan merupakan salah satu usaha manusia untuk

mengembangkan potensi dirinya melalui suatu proses pembelajaran. Tujuan

langsung pendidikan adalah perubahan kualitas hasil belajar peserta didik

baik ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar peserta didik

1

Page 19: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

2

dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal di

antaranya minat dan kemauan seorang peserta didik dalam mengelola materi

yang diterima. Faktor eksternal di antaranya tersedianya media dan kehadiran

seorang pendidik dalam proses pembelajaran sangatlah penting. Adapun

pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang dilakukan oleh peserta

didik dengan pendidik, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan

menggunakan berbagai sumber belajar dan media belajar.

Sumber belajar dapat diperoleh dari pendidik, buku-buku, atau media

cetak maupun media audio lain yang diharapkan dapat memperoleh

pengetahuan yang lebih luas. Kemajuan dalam pendidikan tidak akan terjadi

tanpa membenahi proses pembelajaran yang digunakan. Dengan kata lain,

kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran. Oleh

karena itu, pembelajaran yang akan dilaksanakan harus disesuaikan dengan

amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan tentang salah satu standar yang harus dikembangkan

adalah standar proses.

Dalam proses pendidikan di sekolah, pendidik mempunyai tugas utama

yaitu sebagai pendidik yang harus membina dan mengajarkan hal-hal yang

baik kepada peserta didik. Selain itu, pendidik menyampaikan materi

pelajaran kepada peserta didik melalui interaksi komunikasi dalam proses

pembelajaran yang dilakukannya. Pendidik merupakan komponen

pembelajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena

keberhasilan proses pembelajaran sangat ditentukan oleh faktor pendidik.

Page 20: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

3

Keberhasilan pendidik dalam menyampaikan materi sangat tergantung

pada kelancaran interaksi antara pendidik dan peserta didiknya. Sedangkan

peserta didik mempunyai tugas utama adalah untuk belajar dari apa yang

didengar, dilihat, dan dilakukan oleh peserta didik maupun pendidik.

Keterkaitan antara belajar dan mengajar itulah yang disebut pembelajaran.

Untuk memperoleh proses pembelajaran yang menarik, seorang guru harus

mempunyai metode, model, dan pendekatan yang sesuai dengan kondisi

peserta didik yang akan belajar. Hal ini diharapkan tujuan pembelajaran

tercapai. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dipengaruhi oleh salah satu

komponen pembelajaran yaitu media pembelajaran. Media tersebut dapat

berupa buku, ringkasan materi, hand out, modul, dan lain-lain.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia di MA Negeri Pacitan

dalam lingkungan pendidikan bahwa belum ada solusi yang tepat untuk

menumbuhkan minat dan hasil belajar kimia yang sesuai dengan situasi dan

kondisi sekolah tersebut. Tingginya kesulitan belajar peserta didik menjadi

salah satu penyebab permasalahan dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan

lemahnya peserta didik untuk mencatat atau memahami catatan dari informasi

yang didapat. Berdasarkan hal tersebut di atas diadakannya terobosan baru

melalui media belajar mandiri menggunakan buku catatan berbasis kimia

yang nantinya akan dikembangkan oleh peserta didik dengan tata bahasa

sendiri dan diharapkan materi yang disampaikan dapat dipahami dengan

mudah.

Page 21: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

4

Materi mata pelajaran kimia yang bersifat abstrak sering menjadi

kendala bagi peserta didik dalam memahaminya. Dengan adanya media

belajar buku catatan berbasis kimia diharapkan dapat membantu peserta didik

dalam memahami materi tersebut dengan belajar mandiri.

Kimia bukan hanya mata pelajaran hafalan, namun perlu adanya

pemahaman yang mendalam tentang konsep kimia. Peserta didik diharapkan

mampu menerima dan menyimpan materi pelajaran yang telah disampaikan

dari sumber belajar dengan adanya media belajar. Menanggapi hal tersebut,

tentu harus ada cara bagaimana agar pelajaran yang disampaikan dapat

menarik dan dapat memotivasi mereka.

Menurut hasil wawancara dengan guru dan beberapa peserta didik di

MA Negeri Pacitan, bahwa buku teks pelajaran yang mempunyai tulisan

kurang dapat dipahami dan membingungkan oleh peserta didik merupakan

salah satu alasan mereka untuk tidak membaca buku, khususnya buku teks

kimia. Hal lain yang dapat mempengaruhi kurangnya minat untuk membaca

buku teks pelajaran adalah bentuk buku yang sudah tebal dan dilihat dari

covernya sudah kurang menarik.

Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya media alternatif yang dapat

menumbuhkan minat mereka untuk membaca dan mempelajari buku kimia.

Salah satu media alternatif yang dapat dikembangkan adalah buku catatan

berbasis kimia. Buku catatan bukanlah sesuatu yang asing dalam proses

belajar terutama bagi peserta didik yang suka menuangkan buah pikiran ke

dalam sebuah tulisan. Hal ini diasumsikan dapat membantu peserta didik

Page 22: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

5

untuk memahami materi yang telah dipelajari atau yang telah diajarkan oleh

pendidik yang kemudian dituangkan dalam sebuah tulisan dengan tata bahasa

sendiri.

Berdasarkan hal tersebut diasumsikan peserta didik dapat mempunyai

minat untuk mengulang kembali materi yang telah diberikan oleh pendidik

dengan membaca kembali apa yang ditulis dalam buku catatannya. Buku

catatan pun akan menjadi dekat dengan kehidupan mereka karena sesuatu

yang didengar, dilihat, maupun dilakukan dapat dituangkan dalam sebuah

tulisan yang tidak asing bagi kehidupan mereka dan identik dengan suatu

yang menyenangkan dan menghibur.

Proses pembelajaran saat ini sangatlah beragam yang disesuaikan

dengan kondisi dan situasi sekolah tersebut. Akan tetapi berdasarkan hasil

survei dan wawancara di sekolah yaitu MAN Pacitan dan SMA

Muhammadiyah 5 Yogyakarta masih banyak sekolah-sekolah yang masih

menggunakan model pembelajaran ceramah dengan cara komunikasi satu

arah. Pendidik lebih aktif menyampaikan materi sedangkan peserta didik

tidak begitu memperhatikan materi yang telah disampaikan pendidik. Hal

tersebut dikarenakan tidak adanya timbal balik antara pendidik dengan

peserta didik, sehingga pendidik tidak bisa mengetahui sejauhmana peserta

didik dapat menyerap materi yang telah disampaikan. Model pembelajaran

tersebut kurang dapat membuat peserta didik lebih bersemangat untuk belajar.

Kesan monoton dalam penyampaian materi pelajaran akan menimbulkan

Page 23: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

6

kejenuhan peserta didik, sehingga hasilnya adalah pembelajaran yang

dilakukan kurang maksimal.

Adanya perbedaan dalam proses pembelajaran di sekolah yang satu

dengan sekolah yang lain, tidak terlepas dari bagaimana kondisi sekolah

tersebut. Sekolah yang kurang memiliki fasilitas yang memadai dapat

menjadi kendala tersendiri bagi seorang pendidik untuk mengembangkan

kemampuan peserta didik dan mengoptimalkan materi pelajaran. Pendidik

memerlukan sesuatu untuk mendukung dan membantunya dalam proses

pembelajaran, khususnya dalam pemahaman materi pelajaran. Melihat

kondisi yang demikian, pemilihan media belajar sangat menentukan dalam

mencapai keberhasilan dari hasil proses pembelajaran, apalagi jika sekolah

yang bersangkutan tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk membantu

penyelenggaraan proses pembelajaran.

Menurut hasil wawancara dengan beberapa peserta didik di MAN

Pacitan pada tanggal 8 Juni 2011, penggunaan media buku sebenarnya sudah

sering digunakan dan dilakukan, tetapi penggunaan media buku catatan

berbasis kimia belum banyak diterapkan atau digunakan. Khususnya buku

catatan yang ditulis sendiri oleh peserta didik mengikuti alur materi yang

telah tersusun dalam buku tersebut. Peserta didik diharapkan dapat

mengembangkan pola pikirnya untuk mengingat dan memahami tentang

materi yang telah disampaikan. Hal ini dikarenakan masih rendahnya minat

dan hasil belajar mata pelajaran kimia, sedangkan hasil belajar diharapkan

dapat mencapai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Page 24: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

7

Media buku catatan berbasis kimia yang dikembangkan merupakan

sarana untuk memberikan kesan tersendiri kepada peserta didik tentang

materi yang telah disampaikan. Selain itu, buku catatan tersebut diharapkan

memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam mengingat dan memahami

materi yang disampaikan. Buku catatan berbasis kimia ini termasuk media

sederhana yang diasumsikan dapat diterapkan di sekolah. Konsep buku

catatan berbasis kimia adalah menuangkan hasil pemikiran peserta didik

dalam bentuk tulisan dengan tata bahasa sendiri. Hal tersebut dikarenakan

dengan menulis dapat melukiskan lambang-lambang yang menggambarkan

suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang dan diharapkan orang lain juga

dapat memahaminya.

Berdasarkan hal tersebut di atas dalam mengetahui kelayakan

penggunaan buku catatan berbasis kimia, diasumsikan dapat menjadi inovasi

dalam proses pembelajaran di sekolah, maka penelitian ini penting dilakukan.

Buku catatan berbasis kimia diasumsikan dapat membantu peserta didik

untuk lebih memahami dan memberikan motivasi belajar agar prestasi belajar

peserta didik dapat meningkat. Oleh karena itu, skripsi ini diberi judul:

“Pengembangan Media Belajar Mandiri Buku Catatan Berbasis Kimia untuk

Siswa SMA/MA Kelas X Semester Gasal pada Materi Perkembangan Teori

Atom dan Struktur Atom”.

Page 25: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat

diidentifikasi permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu:

1. Materi yang bersifat abstrak dapat lebih mudah dipahami oleh peserta

didik dengan menggunakan media belajar.

2. Terdapat berbagai media pembelajaran yang digunakan untuk belajar

mandiri (seperti : bahan ajar, hand out, buku mandiri terprogram, buku

elektronik, dan lain-lain), tetapi masih banyak peserta didik yang belum

dapat menggunakan media tersebut untuk belajar mandiri.

3. Masih rendahnya minat dan hasil belajar mata pelajaran kimia,

sedangkan hasil belajar diharapkan dapat mencapai di atas Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM).

C. Batasan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini dan karena

terbatasnya waktu, maka diadakan batasan pada masalah sebagai berikut:

1. Pengembangan media belajar ini berupa buku catatan berbasis kimia

yang memiliki karakteristik tertentu berdasarkan penilaian ahli media,

peer reviewer, pendidik, dan peserta didik.

2. Kelayakan Buku Catatan Berbasis Kimia untuk siswa SMA/MA Kelas X

Semester Gasal pada Materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur

Atom.

Page 26: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

9

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang akan diteliti

pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan buku catatan berbasis kimia untuk

SMA/MA kelas X Semester Gasal pada Materi Perkembangan Teori

Atom dan Struktur Atom berdasarkan karakteristik tertentu?

2. Apakah buku catatan berbasis kimia yang telah dikembangkan

berdasarkan layak digunakan sebagai media belajar mandiri?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:

1. Mengembangkan buku catatan berbasis kimia dalam SMA/MA Kelas X

Semester Gasal pada Materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur

Atom yang memiliki karakteristik tertentu.

2. Mengetahui kelayakan buku catatan berbasis kimia yang telah

dikembangkan untuk digunaka sebagai media belajar mandiri.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan mengenai

bagaimana menggunakan media belajar mandiri yang tepat dan dapat

Page 27: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

10

digunakan dalam proses pembelajaran. Menjadikan kimia sebagai mata

pelajaran yang menarik untuk dipelajari oleh semua peserta didik.

2. Bagi Pendidik

Menambah wawasan pendidik dalam peningkatan media belajar dan juga

dapat dijadikan salah satu media belajar alternatif yang melibatkan

peserta didik dalam peningkatan motivasi dan hasil belajar peserta didik.

3. Bagi Peserta Didik

Memberikan pengalaman baru tentang cara belajar kimia dan dapat

digunakan untuk melatih diri agar lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini berguna untuk menambahkan inovasi bagi peningkatan dan

perbaikan kualitas pendidikan yang dilaksanakan.

G. Spesifikasi Produk yang diharapkan

Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain:

1. Buku catatan berbasis kimia untuk SMA/MA Kelas X Semester Gasal

pada Materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom.

2. Buku catatan berbasis kimia disajikan dalam bentuk buku dan memuat

berbagai gambar yang menarik.

3. Buku catatan berbasis kimia memuat alur materi yang mudah dipahami

dan dikembangkan oleh peserta didik.

Page 28: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

11

4. Buku catatan berbasis kimia mempunyai daya tarik pembaca untuk lebih

berimajinasi.

H. Asumsi dan Keterbatasan

Penelitian pengembangan buku catatan berbasis kimia ini diasumsikan

dapat:

1. Menjadi media belajar mandiri bagi peserta didik SMA/MA Kelas X

Semester Gasal pada Materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur

Atom.

2. Menjadi sumber belajar alternatif bagi peserta didik dalam pembelajaran

kimia SMA/MA Kelas X Semester Gasal pada Materi Perkembangan

Teori Atom dan Struktur Atom.

3. Meningkatkan minat dan motivasi peserta didik untuk belajar kimia.

4. Adanya buku catatan berbasis kimia dapat memudahkan peserta didik

untuk memahami materi kimia yang abstrak dan sulit untuk dipahami.

5. Memberikan inovasi pengembangan dalam penelitian pendidikan.

Adapun keterbatasan buku catatan berbasis kimia antara lain:

1. Terbatas pada materi perkembangan teori atom dan struktur atom

2. Terbatas pada metode belajar visual

3. Memerlukan waktu di luar proses pembelajaran

Page 29: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori Dan Penelitian Yang Relevan

1. Deskripsi Teori

a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan

antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan

arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar

nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar

kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,

standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.1

Dalam dokumen ini dibahas standar isi sebagaimana dimaksud

oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, yang secara

keseluruhan mencakup:2

1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman

dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan,

2. beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan

menengah,

1 Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tanggal 12 Mei 2006

tentang Standar Isi. Alamat website. Hlm 1 2 ibid Hlm 1

12

Page 30: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

13

3. kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan

oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan penyusunan

kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi, dan

4. kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada

satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Standar Isi dikembangkan oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005. Kurikulum merupakan pedoman lembaga

pendidikan dalam melaksanakan proses-proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 (KBK)

adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh

masing-masing satuan pendidikan/sekolah. Terkait dengan

penyusunan KTSP ini, BSNP telah membuat Panduan Penyusunan

KTSP. Panduan ini diharapkan menjadi acuan bagi satuan pendidikan

SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan

SMK/MAK dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang

akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang

bersangkutan.3

Menyadari bahwa pengembangan kurikulum merupakan proses

yang dinamis, maka penyusunan dan pelaksnaan KTSP didasarkan

pada prinsip pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut dikembangkan dan

3 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran berbasis kompetensi dan konstektual, Jakarta: Bumi

Aksara, 2008. Hlm 17

Page 31: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

14

diterapkan dalam rangka melayani dan membantu peserta didik

mengembangkan dirinya secara optimal, baik dalam kaitannya dengan

tuntutan studi lanjut, memasuki dunia kerja, maupun belajar sepanjang

hayat secara mandiri dalam masyarakat. KTSP dikembangkan

berdasarkan prinsip-prinsip berikut:4

1. berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik dan lingkungannya;

2. beragam dan terpadu;

3. tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, da

seni;

4. relevan dengan kebutuhan kehidupan;

5. menyeluruh dan berkesinambungan;

6. belajar sepanjang hayat;

7. seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

KTSP dikembangkan berdasarkan beberapa karakteristik atau

ciri utama (@MA-TEC, 2001), yaitu (1) berpusat pada peserta didik

(focus on learners), (2) memberikan mata pelajaran dan pengalaman

belajar yang relevan dan konstektual (provide relevant and

contextualzed subject matter), dan (3) mengembangkan mental yang

kaya dan kuat pada siswa (develop rich and robust mental models).5

Dengan demikian, KTSP memiliki karateristik sebagai berikut:6

4 ibid Hlm 18

5 ibid Hlm 20

6 ibid Hlm 20-21

Page 32: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

15

1. berbasis kompetensi dasar (curriculum based competencies),

bukan materi pelajaran;

2. bertumpu pada pembentukan kemampuan yang dibutuhkan oleh

peserta didik (developmentally-appropriate), bukan penerusan

materi pelajaran;

3. berpendekatan atau berpusat pembelajaran (learner centered

curriculum), bukan pengajaran;

4. berpendekatan terpadu atau integratif (integrative curriculum atau

learning across curriculum), bukan diskrit;

5. bersifat diversifikatif, pluralistis, dan multikultural;

6. bermuatan empat pilar pendidikan kesejagatan, yaitu belajar

memahami (learning to know), belajar berkarya (learning to do),

belajar menjadi diri sendiri (learning to be oneself), dan belajar

hidup bersama (learning to live together);

7. berwawasan dan bermuatan manajemen berbasis sekolah.

b. Ilmu Kimia tentang Perkembangan Teori Atom dan Struktur

Atom.

Ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari

tentang materi yang meliputi struktur, susunan, sifat, dan perubahan

materi serta energi yang menyertainya.7 Ilmu kimia sangat erat

kaitannya dengan kehidupan manusia di dunia, karena manusia dan

alam semesta dimana mereka tinggal tersusun oleh materi.

7 J.M.C. Johari, dan M. Rachmawati, Kimia SMA dan MA untuk Kelas X, Jakarta: Erlangga, PT

Gelora Aksara Pratama, 2006. Hlm 4

Page 33: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

16

Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan volum

(menempati ruang).8 Materi merupakan bagian dari kehidupan

manusia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.

Semua materi pada dasarnya tersusun dari berbagai partikel

dasar yang sama, yakni atom. Teori atom pertama diajukan oleh John

Dalton. Salah satu isi teorinya adalah materi tersusun dari partikel-

partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi, yakni atom. Akan tetapi,

penemuan partikel-partikel subatomik (elektron, proton, dan neutron)

yang diikuti dengan penemuan keradioaktifan menyebabkan

timbulnya teori/model atom baru, yang dikemukakan oleh J.J.

Thomson yang diikuti oleh Ernest Rhuterford. Akan tetapi,

kelemahan model atom Rhuterford mendorong Niels Bohr untuk

menggabungkan model atom Rhuterford dengan teori kuantum

Planck dalam ilmu fisika, dan merumuskan model atom Bohr.

Selanjutnya model atom Bohr diganti dengan teori atom mekanika

kuantum.9

1. Teori Atom Dalton

Jhon Dalton berpendapat bahwa konsep atom Democritus

benar karena tidak bertentangan dengan hukum kekekalan massa

dan hukum perbandingan tetap. Berdasarkan pemikiran tersebut,

di tahun 1803 merumuskan teori atomnya sebagai berikut:10

8 ibid Hlm 16

9 ibid Hlm 43

10 Brady, James E, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Jakarta: Binarupa Aksara, 1999. Hlm 50

Page 34: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

17

a) Zat terdiri dari partikel-pertikel kecil yang tidak kelihatan yang

disebut atom.

b) Semua atom dari suatu elemen adalah sama, tetapi berbeda

dari atom elemen lainnya.

c) Senyawa kimia dibentuk oleh atom-atom elemennya dalam

suatu perbandingan yang tetap.

d) Suatu reaksi kimia hanyalah berupa penggeseran atom dari

suatu senyawa ke yang lain, sedangkan atom masing-masing

masih tetap berfungsi dan tidak berubah.

Dalam perkembangannya, tidak semua isi teori atom Dalton

adalah benar. Perkembangan teori atom menyebutkan bahwa atom

ternyata masih dapat dibagi lagi menjadi partikel-partikel yang

lebih kecil lagi yang disebut partikel-partikel subatomik. Hal ini

berkat penemuan metode elektrolisis yang dapat mengurai

senyawa stabil menjadi atom-atom bermuatan dengan bantuan

arus listrik. Fakta bahwa atom dapat mengandung muatan listrik

mendorong ilmuwan memikirkan kembali tentang gambaran

struktur atom, yakni keberadaan partikel subatomik dalam atom.11

2. Model Atom Thomson

J.J. Thomson dalam pembuatan suatu model atom berasumsi

bahwa massa elektron lebih kecil dari massa atom dan merupakan

penyusun atom. Hal ini didasarkan nilai e/m sinar katode ~1.800

11

ibid Hlm 51

Page 35: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

18

nilai e/m ion dari atom terkecil yakni hidrogen. Oleh karena atom

bermuatan netral, maka elektron-elektron yang bermuatan negatif

harus dinetralkan oleh suatu muatan positif dalam atom. Secara

umum model atom Thomson dapat dinyatakan “atom berbentuk

bulat dimana muatan listrik positif yang tersebar merata dalam

atom dinetralkan oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif

yang berada diantara muatan positif. Elektron-elektron dalam

atom diumpamakan seperti butiran kismis dalam roti.12

Penemuan keradioaktifan yang diawali Henry Becquerel

pada tahun 1896 menguatkan keyakinan bahwa atom bukanlah

partikel terkecil dari materi. Atom dari unsur-unsur tertentu

memancarkan sinar radioaktif. Apabila sinar merupakan kumpulan

partikel-partikel, berarti atom bukanlah partikel terkecil penyusun

materi.13

3. Model Atom Rhuterford

Dalam percobaan pada tahun 1903 Philipp Lenard (1862-

1947) yang memperlajari pengaruh fotolistrik yaitu dengan

memodifikasi tabung sinar katode dengan menempatkan suatu

jendela dari lempeng aluminium (Al) yang sangat tipis. Dengan

mengamati elektron yang menembus lempeng tersebut, jika model

atom Thomson benar, maka berkas elektron yang menembus

12

J.M.C. Johari, dan M. Rachmawati, Kimia SMA dan MA untuk Kelas X, Jakarta: Erlangga, PT

Gelora Aksara Pratama, 2006. Hlm 47 13

ibid Hlm 48

Page 36: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

19

lempeng akan kehilangan banyak energi sehingga berkas elektron

akan dibelokkan. Akan tetapi, dalam pembuktiannya sebagian

berkas elektron tidak dibelokkan sehingga eletron tersebar merata

dalam muatan positif atom. Dengan pernyataan bukti tersebut

menyataka bahwa model atom Thomson adalah tidak benar.14

Pada tahun 1911, Ernest Rutherford melanjutkan eksperimen

Lenard dengan partikel α sebagai pengganti elektron. Dalam

pelaksanaannya dibantu oleh 2 orang asistennya yaitu Hans

Geiger dan Ernst Marsden yang menyimpulkan bahwa:15

a) Sebagian besar ruang dalam atom adalah ruang hampa. Hal ini

dikarenakan sebagian partikel α diteruskan, atau tidak

mengalami pembelokan.

b) Terdapat suatu bagian yang sangat kecil tetapi sangat padat

dalam atom yang disebut inti atom. Hal ini ditunjukkan oleh

adanya partikel α yang dapat dipantulkan kembali oleh inti

atom dengan fraksi yang sangat kecil.

c) Muatan inti atom sejenis dengan muatan partikel α, yaitu

bermuatan positif. Hal ini dikarenakan adanya sebagian kecil

partikel α yang dibelokkan. Pembelokan ini terjadi akibat gaya

tolak-menolak antara muatan listrik sejenis.

Dengan pernyataan yang diungkapkan di atas, Rutherford

mengajukan model atom yaitu “atom tersusun dari inti yang

14

ibid Hlm 51 15

ibid Hlm 52

Page 37: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

20

bernuatan positif dikelilingi oleh elektron-elektron yang

bermuatan negatif, seperti halnya planet-planet yang mengelilingi

matahari. Massa atom terpusat pada inti dan sebagian besar

volume atom merupakan ruang hampa karena atom bersifat netral,

maka jumlah muatan positif dalam inti (jumlah proton) harus sama

dengan jumlah muatan elektron.16

4. Model Atom Bohr

Para ilmuwan menyadari bahwa model atom Rutherford

bersifat tidak stabil karena bertentangan dengan hukum fisika

klasik dari Maxwell, sehingga pada tahun 1913, seorang ilmuwan

berhasil memperbaiki kelemahan model atom Rutherford tersebut

dengan menerapkan Teori Kuantum dari Planck.17

Seorang fisikawan Denmark, Niels Bohr (1885-1962)

melakukan percobaan dengan mengamati spektrum atom

menggunakan unsur hidrogen. Hasil pengamatan menunjukkan

bahwa spektrum hidrogen merupakan garis-garis yang terpisah

menurut aturan tertentu. Garis-garis terpisah itu merupakan

lintasan elektron dengan tingkat energi tertentu.18

Berdasarkan hasil pengamatannya, Bohr menyusun teori

atom sebagai berikut:19

16

ibid Hlm 52 17

Sugiyarto, K H, Kimia Anorganik I Dasar-dasar Kimia Anorganik Nonlogam, Yogyakarta:

UNY 2000. Hlm 1.6 18

ibid Hlm 1.6 19

ibid Hlm 1.10

Page 38: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

21

a) Atom terdiri atas inti atom bermuatan positif dan elektron

bermuatan negatif yang bergerak mengelilingi inti atom.

b) Elektron bergerak mengelilingi inti atom pada jarak tertentu

yang disebut lintasan elektron.

c) Selama bergerak mengelilingi inti atom, elektron tidak

memancarkan maupun menyerap energi.

d) Elektron dapat berpindah ke lintasan yang lebih tinggi dengan

menyerap energi dan dapat pula berpindah ke lintasan yang

lebih rendah dengan memancarkan energi.

5. Teori Atom Mekanika Kuantum (teori atom modern)

Teori mekanika gelombang merupakan dasar teori atom

modern, tokohnya yaitu Louis de Broglie, Erwin Schrodinger, dan

Werner Heisenberg. Menurut teori atom modern, atom terdiri atas

inti yang terdiri dari dua jenis nukleon (proton dan neutron) dan

elektron yang berada di sekeliling inti atom. Massa proton sama

dengan massa neutron, proton bermuatan positif dan neutron tidak

bermuatan (netral). Elektron mempunyai sifat dualistik, yaitu

dapat bersifat sebagai partikel dan gelombang, sehingga

kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan secara

pasti, yang dapat dikatakan adalah kebolehjadian menemukan

elektron pada jarak tertentu dari inti. Oleh karena itu,

kebolehjadian menemukan elektron digambarkan berupa awan,

Page 39: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

22

tebal tipisnya awan menyatakan besar kecilnya kebolehjadian

menemukan elektron di daerah itu, yang disebut dengan orbital.20

Atom memiliki banyak orbital, tiap orbital maksimum

ditempati 2 elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi

tertentu sebuah elektron. Hal ini karena elektron dalam orbital

memiliki energi tertentu yang khas bagi orbital tersebut. Elektron

dengan energi terendah menempati orbital yang paling dekat

dengan inti, sedangkan yang energinya lebih besar dapat

menempati orbital yang jauh dari inti. Orbital yang mempunyai

tingkat energi sama atau hampir sama dapat membentuk kulit

atom, jadi kulit atom adalah kumpulan dari orbital-orbital.21

c. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction”

yang dalam bahasa Yunani disebut “instructus” atau “intruere” yang

berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional

adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara

bermakna melalui pembelajaran. Pengertian ini lebih mengarah

kepada guru sebagai pelaku perubahan.22

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan

pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui

interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan,

20

ibid Hlm 1.24 21

ibid Hlm 1.24 22

Drs. Bambang Warsita,M.Pd., Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2008. Hlm 265

Page 40: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

23

dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi

dasar (BSNP, 2006: 16). Pengalaman belajar yang dimaksud dapat

terwujud melalui penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi

dan berpusat pada peserta didik (student centered). Pengalaman

belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.23

Ada lima prinsip yang menjadi landasan pengertian pembelajaran

yaitu:24

1. Pembelajaran sebagai usaha untuk memperoleh perubahan

perilaku, prinsip ini mengandung makna bahwa ciri utama proses

pembelajaran itu adalah adanya perubahan perilaku dalam diri

peserta didik (walaupun tidak perubahan perilaku peserta didik

merupakan hasil pembelajaran).

2. Hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku secara

keseluruhan. Prinsip ini mengandung makna bahwa perubahan

perilaku sebagai hasil pembelajaran meliputi semua aspek perilaku

dan bukan hanya satu atau dua aspek saja. Perubahan-perubahan

itu meliputi aspek kognitif, afektif, dan motorik.

3. Pembelajaran merupakan suatu proses. Prinsip ketiga ini

mengandung makna bahwa pembelajaran itu merupakan suatu

aktifitas yang berkesinambungan, di dalam aktifitas itu terjadi

adanya tahapan-tahapan aktivitas yang sistematis dan terarah. Jadi,

pembelajaran bukan sebagai suatu benda atau keadaan statis,

23

ibid Hlm 266 24

ibid Hlm 266-267

Page 41: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

24

melainkan merupakan suatu rangkaian aktivitas-aktivitas yang

dinamis dan saling berkaitan.

4. Proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang

mendorong dan adanya suatu tujuan yang akan dicapai. Prinsip ini

mengandung makna bahwa aktivitas pembelajaran itu terjadi

karena adanya kebutuhan yang harus dipuaskan dan adanya tujuan

yang ingin dicapai. Atas dasar prinsip itulah pembelajaran akan

terjadi. Belajar tidak akan efektif tanpa adanya dorongan atau

motivasi dan tujuan.

5. Pembelajaran merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada

dasarnya adalah kehidupan melalui situasi yan nyata dengan

tujuan tetentu, pembelajaran merupakan bentuk interaksi individu

dengan lingkungannya sehingga banyak memberikan pengalaman

dari situasi nyata.

Berdasarkan berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

dalam kegiatan pembelajaran perlu dipilih strategi yang tepat agar

tujuan dapat dicapai. Strategi pembelajaran adalah suatu cara atau

metode yang dilakukan oleh pendidik (guru) terhadap peserta didik

(siswa) yang lain dalam upaya terjadinya perubahan pada aspek

kognitif, afektif, dan motorik secara berkesinambungan.25

25

ibid Hlm 267

Page 42: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

25

d. Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik berperan secara aktif dalam proses

pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar peserta

didik maupun peserta didik dengan pendidik dalam proses

pembelajaran tersebut.26

Menurut Bonwell (1995), pembelajaran aktif memiliki karakteristik-

karakteristik sebagai berikut:27

1. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian

informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan

ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau

permasalahan yang dibahas,

2. Peserta didik tidak hanya mendengarkan pelajaran secara pasif

tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi

pembelajaran,

3. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan

dengan materi pelajaran,

4. Peserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis,

menganalisa dan melakukan evaluasi,

5. Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses

pembelajaran.

26

T.M.A Ari Samadhi, Pembelajaran Aktif (Active Learning), Teaching Improvement Workshop,

Engineering Education Development Project, alamat website. Hlm 47 27

ibid hlm 47

Page 43: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

26

Di samping karakteristik tersebut di atas, secara umum suatu

proses pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal.

Pertama, interaksi yang timbul selama proses pembelajaran akan

menimbulkan positive interdependence dimana konsolidasi

pengetahuan yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara bersama-

sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. Kedua, setiap individu

harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pendidik harus

dapat mendapatkan penilaian untuk setiap peserta didik, sehingga

terdapat individual accountability. Ketiga, proses pembelajaran aktif

ini agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan tingkat kerjasama

yang tinggi, sehingga akan memupuk social skills.28

Dengan demikian kualitas pembelajaran diharapkan dapat

ditingkatkan, sehingga penguasaan materi juga meningkat. Suatu studi

yang dilakukan Thomas (1972) menunjukkan bahwa setelah 10 menit

pembelajaran, peserta didik cenderung akan kehilangan

konsentrasinya untuk mendengar pelajaran yang diberikan oleh

pendidik secara pasif. Hal ini tentu saja akan makin membuat

pembelajaran tidak efektif jika pembelajaran terus dilanjutkan tanpa

upaya-upaya untuk memperbaikinya. Dengan menggunakan cara-cara

pembelajaran aktif hal tersebut dapat diharapkan dapat dihindari.

Pemindahan peran pada peserta didik untuk aktif belajar diharapkan

dapat mengurangi kebosanan, bahkan bisa menimbulkan minat belajar

28

ibid Hlm 47

Page 44: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

27

yang besar pada peserta didik. Pada akhirnya hal ini akan membuat

proses pembelajaran mencapai learning outcomes yang diinginkan.29

Banyak cara, metode atau teknik yang dapat dipergunakan

dalam teknik pembelajaran. Secara garis besar dapat dilihat dalam

bentuk lain dalam piramida belajar.30

Gambar 1.

Kerucut Pengalaman Edgar Dale

e. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau

pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim

ke penerima pesan. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan

29

ibid Hlm 47 30

ibid Hlm 46

Page 45: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

28

(Association of Education and Communication Technology/AECT) di

Amerika misalnya, membatasi media sebagai segala bentuk dan

saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne

(1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen

dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.

Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala

alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk

belajar.31

Berbeda dengan pendapat di atas, batasan yang diberikan oleh

Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA).

Dikatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik

tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya

dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca.32

Berbagai pendapat tentang pengertian media, maka secara

umum bahwa media adalah sumber belajar, maka secara luas media

dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang

memungkinkan peserta didik memperoleh pengetahuan dan

keterampilan.33

Dalam proses pembelajaran kehadiran media mempunyai arti

yang cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan

bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media

31 Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatanya,

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993 Hlm: 6 32

ibid Hlm 6 33

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta,

1997. Hlm 136

Page 46: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

29

sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada

peserta didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media

dapat mewakili apa yang kurang mampu pendidik ucapkan melalui

kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakkan bahan dapat

dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, peserta

didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.34

Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat

apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan

pembelajaran yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, pembelajaran

harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media.

Apabila hal tersebut diabaikan, media tersebut bukan lagi sebagai alat

bantu pembelajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian

tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.35

Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan-persamaan

diantaranya yaitu bahwa media adalah sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian

siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.36

Akhirnya,

dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat

34

ibid Hlm 136-137 35

ibid Hlm 137 36

Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatanya,

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993 Hlm: 7

Page 47: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

30

dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan

pembelajaran.37

1. Media Sebagai Alat Bantu

Media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah

suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri karena pendidik

menghendaki untuk membantu tugas seorang pendidik

menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan

kepada peserta didiknya. Seorang pendidik sangat menyadari

bahwa tanpa bantuan media yang digunakan, maka materi

pelajaran yang abstrak dan kompleks/rumit sangat sulit untuk

dipahami dan dicerna oleh peserta didik.38

Setiap materi pelajaran yang disampaikan oleh pendidik tentu

memiliki tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Pada satu sisi ada

materi pelajaran yang dianggap mudah dipahami dan dicerna

tanpa menggunakan bantuan media. Sisi lain ada materi pelajaran

yang sangat sulit untuk dipahami dan sangat memerlukan alat

bantu berupa media belajar. Media belajar tersebut untuk

membantu dalam memahami materi tersebut seperti globe,

gambar, grafik, video, dan sebagainya. Materi pelajaran yang

mempunyai tingkat pemahaman atau kesukaran yang tinggi,

sangat sulit untuk dipahami oleh peserta didik, apalagi dengan

37

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta,

1997. Hlm 137 38

ibid Hlm 137

Page 48: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

31

peserta didik yang kurang menyukai materi pelajaran yang

disampaikan.

Seorang peserta didik yang cepat merasa bosan dan kelelahan

tidak dapat dihindari. Hal ini banyak disebabkan penjelasan

seorang guru yang terlalu panjang dan rumit sehingga peserta

didik kesulitan untuk memahami dan mencerna materi yang telah

disampaikan. Hal ini akan berakibat terhadap penjelasan yang

diberikan oleh guru akan menjadi simpang siur, tidak ada fokus

terhadap materi. Salah satu cara untuk dijadikan solusi adalah

dengan menggunakan alat bantu pembelajaran yang berupa media

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Hal

lain juga memberikan inovasi terhadap suasana kelas yang kurang

efektif dan kondusif sehingga rasa bosan dan kelelahan yang

peserta didik rasakan akan hilang dengan sejenak dan kembali

dapat fokus terhadap materi yang telah disampaikan.

Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan

jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi

dengan keyakinan bahwa proses pembelajaran dengan bantuan

media mempertinggi kegiatan belajar peserta didik dalam

tenggang waktu yang cukup lama. Kegiatan pembelajaran peserta

didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil

belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. Akhirnya

dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam proses

Page 49: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

32

pembelajaran dan pendidik yang mempergunakannya untuk

membelajarkan peserta didik untuk mencapai tujuan

pembelajaran.39

2. Media Sebagai Sumber Belajar

Pembelajaran adalah suatu proses yang mengolah sejumlah

nilai untuk dikonsumsi oleh setiap peserta didik. Nilai-nilai itu

tidak datang dengan sendirinya, tetapi terambil dari berbagai

sumber. Sumber belajar yang sesungguhnya banyak sekali

terdapat dimana-mana; di sekolah, di halaman, di pusat kota, di

pedesaan, dan sebagainya. Udin Saripuddin dan Winataputra

mengelompokkan sumber-sumber belajar manjadi lima kategori,

yaitu manusia, buku/perpustakaan, media massa, alam lingkungan,

dan media pendidikan. Oleh karena itu, sumber belajar adalah

segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana

materi pelajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.40

Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut

membantu guru memperkaya wawasan peserta didik. Aneka

macam bentuk dan jenis media pendidikan yang digunakan oleh

guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi peserta didik. Dalam

menerangkan suatu benda, guru dapat membawa bendanya secara

langsung ke hadapan peserta didik di kelas. Dengan menghadirkan

39

ibid Hlm 138 40

ibid Hlm 139

Page 50: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

33

bendanya seiring dengan penjelasan mengenai benda itu, maka

benda itu dijadikan sebagai sumber belajar.41

Konsep belajar adalah mengingat, belajar adalah memahami,

belajar adalah menerapkan (melakukan, keterampilan, praktik),

dan belajar adalah pengembangan diri. Aspek yang perlu

dikembangkan dalam belajar adalah semua aspek yang ada pada

manusia. Sedangkan menurut Howard Gardner manusia

mempunyai delapan kemampuan jamak (8 ways of knowing

multiple intelligencis), yaitu: 1) verbal/linguistic; 2)

logical/mathematical; 3) visual/spatial; 4) intrapersonal; 5)

interpersonal; 6) musical/rhythmic; 7) bodily/kinesthetic; dan 8)

naturalist. Selain itu juga ada kecerdasan spiritual dan aksential.

Oleh karena itu, sumber belajar adalah semua komponen

sistem instruktional baik yang secara khusus dirancang maupun

yang menurut sifatnya dapat dipakai atau dimanfaatkan dalam

kegiatan pembelajaran. Adapun sumber itu meliputi sebagai

berikut:42

a) Pesan adalah informasi pembelajaran yang akan disampaikan

yang dapat berupa ide, fakta, ajaran, nilai, dan data.

b) Orang adalah manusia yang berperan sebagai pencari,

penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan.

41

ibid Hlm 139 42

Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2008. Hlm 209

Page 51: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

34

c) Bahan adalah merupakan perangkat lunak (software) yang

mengandung pesan-pesan pembelajaran yang biasanya

disajikan melalui peralatan tertentu ataupun oleh dirinya

sendiri.

d) Alat adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk

menyajikan pesan yang tersimpan dalam bahan.

e) Teknik adalah prosedur atau langkah-langkah tertentu yang

disiapkan dalam menggunakan, bahan, alat, lingkungan, dan

orang untuk menyampaikan pesan.

f) Latar/lingkungan adalah situasi di sekitar terjadinya proses

pembelajaran tempat peserta didik menerima pesan

pembelajaran. Lingkungan dibedakan menjdai dua macam,

yaitu lingkungan fisik dan lingkungan nonfisik.

3. Hakekat Menulis

Nurgiyantoro mengemukakan bahwa kegiatan menulis

merupakan kegiatan menghasilkan bahasa dan mengorganisasikan

pikiran secara tertulis. Selanjutnya, dilakukan bahwa kegiatan

menulis ini menghendaki orang untuk menguasai lambang-

lambang atau simbol-simbol visual dan aturan tata tulis khususnya

yang menyangkut masalah ejaan. Maksudnya agar penulis mampu

Page 52: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

35

menuangkan gagasan ke dalam bahasa yang tepat, teratur dan

lengkap.43

Menurut Tarigan, menulis adalah menurunkan atau

melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu

bahasa yang dipahami oelh seseorang, sehingga orang lain dapat

membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka

memahami bahasa dan gambaran grafik itu.44

Sementara itu, Erne

mengemukakan keterampilan menulis adalah keterampilan

mengorganisasikan pikiran, ide, dan pengalaman dengan

mempergunakan bahasa tulis yang baik dan benar.45

Menurut Suniamiharjo, menulis adalah kegiatan melahirkan

pikiran dan perasaan dengan tulisan. Selain itu, menulis juga dapat

diartikan berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

kehendak kepada orang lain secara tertulis. Menulis menurut

Marwoto dimaksudkan sebagai keterampilan seseorang untuk

mngungkapkan ide, pikiran, ilmu pengetahuan, dan pengalaman-

pengalaman hidup di dalam bahasa tulis yang runtut, jelas,

ekspresif, enak dibaca, dan dapat dipahami oleh orang lain.

Selanjutnya menurut Widyatama, menulis adalah keseluruhan

rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan

43

Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, Yogyakarta: BPFE,

1995 Hlm 153 44 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa,

1986. Hlm. 98 45

Fachrudin Ambo Enre, Dasar-dasar Keterampilan Menulis, Jakarta: Depdikbud, 1988. Hlm 78

Page 53: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

36

menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk

bisa dipahami tepat seperti yang dimaksudkan oleh pengarang.46

Dari berbagai pengertian tentang menulis di atas, dapat

disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan produktif

menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan secara baik

dan tepat untuk disampaikan kepada pembaca.47

4. Fungsi Menulis

Menurut Darwadi, ada tujuh fungsi kegiatan menulis yaitu:48

1. Sarana untuk menemukan sesuatu

2. Memunculkan ide baru

3. Melatih mengorganisasikan dan menjernihkan berbagai

konsep atau ide yang dimiliki

4. Melatih sikap objektif yang ada pada diri seseorang

5. Membantu diri untuk menyerap dan memproses informasi

6. Melatih untuk memecahkan beberapa masalah sekaligus

7. Kegiatan menulis dalam sebuah bidang ilmu atau

memungkinkan untuk menjadi aktif dan tidak hanya menjadi

penerima informasi.

Menurut Marwoto, menyatakan bahwa fungsi menulis yaitu:

1. Memperdalam pemahaman suatu ilmu

46

ibid Hlm 85 47

ibid Hlm 104 48

ibid Hlm 148

Page 54: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

37

2. Membuktikan dan sekaligus menyadari ilmu pengetahuan,

ide dan pengalaman hidup

3. Dapat mengembangkan pengalaman, pengetahuan, dan ide-

ide yang berguna bagi masyarakat secara lebih luas

4. Meningkatkan prestasi kerja serta mengembangkan profesi

5. Memperlancar pengembangan ilmu, teknologi, dan seni.

Adapun fungsi menulis menurut Erne adalah sebagai berikut:

1. Dapat memotong kembali apa yang pernah diketahui

2. Dapat menghasilkan ide-ide baru

3. Membantu mengorganisasikan pikiran dan menempatkan

dalam suatu bentuk yang berdiri sendiri.

Berbagai macam fungsi berdasarkan beberapa pemikiran di atas,

dapat diperoleh garis besar tentang fungsi menulis adalah:

1. Menghasilkan ide-ide yang baru

2. Melatih mengorganisasikan dan menjernihkan berbagai

konsep atau ide yang dimiliki

3. Membantu untuk aktif menyerap dan memproses informasi

4. Melatih memecahkan beberapa masalah sekaligus

5. Membantu mengorganisasikan pikiran sehingga lebih

tersistem dan tersusun secara rapi.

5. Pembuatan Ringkasan secara Kooperatif (Cooperatif Script)

Menurut Agus Suprijono pembuatan ringkasan secara

kooperati merupakan metode belajar dimana peserta didik

Page 55: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

38

bekerja secara berpasangan dan bergantian secara lisan

mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.49

Menurut Martinis pembuatan ringkasan mempunyai

beberapa manfaat bagi peserta didik, diantaranya membantu daya

ingat peserta didik terhadap materi yang telah dipelajarai.

Pembuatan ringkasan dapat membantu peserta didik untuk

mengingat/mempelajari kembali hal-hal yang telah dibaca.

Seorang peserta didik dapat saja membaca dengan cepat dan

lancar. Akan tetapi, apabila diminta untuk mengulangi kembali

isinya, sejumlah gagasan atau ide pokok akan terlupakan.50

Pembuatan ringkasan menurut Zuehdi, membaca

mendorong pembaca untuk membaca secara selektif dan penuh

pemikiran. Untuk membuat ringkasan yang bagus, pembaca

harus memilih hal-hal penting, menentukan hal-hal yang satu

dengan yang lainnya, dan menyatakan kembali gagasan

pengarang ke dalam pernyataan yang padat dan akurat dengan

kata-kata sendiri.51

Dalam suatu bacaan, terdapat beberapa gagasan dan kata

kunci yang harus diingat. Martinis menyatakan bahwa

pembuatan ringkasan akan membantu peserta didik memahami

dan mengingat poin-poin penting dalam suatu bacaan.

49

Agus Supriyono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009. Hlm 64 50

Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007. Hlm 112 51

Darmiyati Zuehdi, Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca: Peningkatan Komprehensif,

Yogyakarta: UNY Press, 2007. Hlm 52

Page 56: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

39

Sudarmanto menyatakan bahwa manfaat pembuatan ringkasan

adalah sebagai berikut:52

a) Membantu mengingat ide atau fakta

b) Membedakan ide atau gagasan yang berlawanan

c) Memperbanyak ketepatan antar hubungan pernyataan

d) Menaruh perhatian pada bagian yang memiliki bobot dan

makna penting.

f. Media Alternatif dalam Pembelajaran Kimia

Media apapun yang akan dipilih dan walaupun telah

memperhatikan karakteristiknya, maka keoptimalan media itu masih

bergantung pada atribut berikut.

Tabel 1.

Atribut Media dan Jenis Media53

ATRIBUT MEDIA

Cetak Model Obyek Gambar

Grafis

Audio Video

Warna Ya Ya Ya Ya - Ya

3-dimensi - Ya Ya - - -

Gerak - Ya Ya - - Ya

Kontrol Siswa Siswa Siswa Dosen Siswa Siswa

Pilihan

bebas

Tinggi - - Sedang Sedang Rendah

Sensoris Visual Visual Visual Visual Audio Audio

visual

Simbol Ikonik

digital

Ikonik Ikonik Ikonik

digital

Digital Ikonik

digital

52

ibid Hlm 65 53

Mulyati Arifin dkk, Strategi Belajar Mengajar Kimia, Bandung: Universitas Pendidikan

Indonesia, 2000. Hlm 166

Page 57: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

40

Pada tabel di atas, “media cetak” merupakan media yang paling

umum dapat diterapkan. Kelemahannya yang tidak dapat dihindari dari

jenis media ini adalah faktor dimensi dan gerak, dan hanya mengandalkan

indera pandang saja. “Media model” mengandung atribut yang lebih

lengkap; media ini sangat membantu di dalam mengkonkritkan suatu

objek yang abstrak atau berada di luar jangkauan, namun penggunaannya

sangat terbatas pada tujuan/isi dari pembelajaran.54

Dalam penyusunan skripsi ini menggunakan media belajar dalam

bentuk buku. Akan tetapi buku yang digunakan merupakan buku catatan

materi pelajaran yang akan diisi oleh peserta didik sendiri dengan

pemahaman yang telah diterima. Selain itu, buku ini diharapkan dapat

membantu peserta didik untuk mengulangi materi yang telah diterima di

sekolah dengan mengembangkan sendiri materi pelajaran tersebut. Oleh

karena itu, buku ini diharapkan dapat dijadikan media alternatif

khususnya dalam pelajaran kimia yang dapat menumbuhkan minat dan

meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.

Adapun kelebihan dan keterbatasan media cetak adalah sebagai berikut:55

1. Kelebihan Media Cetak

a) Peserta didik dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat

sumber lain, misalnya: kamus, buku acuan, menggunakan

kalkulator, dan lain-lain.

54

ibid Hlm 166 55

Anderson, Ronald H., Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran (Selecting and

Developing), terjemah Yusufhadi Miorso, Jakarta: Grafika Offset, 1987. Hlm 170-172

Page 58: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

41

b) Peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-

masing. Materi pelajaran dapat dirancang dengan berbagai

cara sehingga memberi kesempatan kepada siswa untuk

berjalan sesuai dengan kemampuan masing-masing.

c) Media ini biasanya mudah dibawa. Peserta didik dapat

mempelajari dimanapun dan kapanpun sesukanya.

d) Instruktur dan peserta didik dapat dengan mudah mengulangi

materi pelajaran. Bahan itu juga dapat disimpan sebagai

referensi kelak jika peserta didik sudah bekerja.

e) Gambar atau foto hitam putih mungkin mudah diadaptasikan

ke halaman cetak. Apabila masalah komunikasi memang dapat

diselesaikan dengan satu atau dua gambar berwarna, maka

biaya untuk itu perlu dipertimbangkan.

f) Isi pesan media cetak memang sudah “baku” tetap, tetapi

suksesnya dapat dengan mudah dirangkai kembali, baik oleh

siswa maupun oleh instruktur, atau dengan jalan

memperbaikinya.

g) Materi pelajaran dapat diproduksi dengan ekonomis, dapat

didistribusikan dengan mudah, mudah diperbaiki, juga dapat

digunakan untuk menyajikan gambar diam, baik hitam putih

ataupun berwarna, dapat digunakan sebagai alat bantu

instruktusional, atau media untuk mengajar, dan dapat dengan

mudah dipindah-pindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.

Page 59: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

42

2. Keterbatasan Media Cetak

a) Mencetak medianya biasanya dapat memerlukan waktu

beberapa hari samapi berbulan-bulan, tergantung kepada

kompleksnya pesan yang dicetak dan keadaan alat percetakan

setempat.

b) Mencetak gambar atau foto berwarna biasanya memerlukan

biaya yang mahal.

c) Sukar menampilkan gerak di halaman media cetak.

d) Pelajaran yang terlalu banyak disajikan, dengan media cetak

cenderung untuk mematikan minat dan menyebabkan

kebosanan. Demikian juga halnya dengan unit pembelajaran

terprogram yang terlalu panjang. Rentang waktu belajar dan

desain pelajarannya harus benar-benar dipikirkan masak-

masak.

e) Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat rusak,

hilang atau musnah.

2. Penelitian Yang Relevan

a. Penelitian yang dilakukan oleh Melyza Arantika pada tahun 2010

yang berjudul Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Kimia

Berbahasa Inggris untuk Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf

Internasional (RSMA BI) Kelas XI Semester 1 berdasarkan Standar

Isi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan Lembar Kerja

Siswa (LKS) digunakan untuk mendukung hasil belajar siswa yang

Page 60: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

43

menitikberatkan pada mekanisme keterampilan mengerjakan soal

dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) yang menggunakan bahasa inggris.

Keterkaitan dengan penelitian ini adalah keterampilan mengerjakan

soal-soal yang ada dalam buku catatan kimia. Peserta didik menulis

informasi yang diperoleh dari proses pembelajaran baik di sekolah

maupun di luar sekolah. Oleh karena itu, peserta didik diharapkan

dapat mengerjakan soal-soal latihan yang berada dalam buku catatan

kimia secara sistematis menurut prosedur pengerjaan soal latihan.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Udin Priyono pada tahun 2011 dengan

judul Pengembangan Majalah Kimia sebagai Alternatif Sumber

Belajar Mandiri pada Mata Pelajaran Kimia untuk Peserta Didik

SMA/MA Kelas XI. Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk

mendapatkan ilmu pengetahuan khususnya kimia tidak harus

bersumber pada buku teks pelajaran yang terkesan abstrak. Oleh

karena itu, majalah kimia dibuat untuk digunakan sebagai alternatif

sumber belajar mandiri bagi peserta didik dan memperoleh informasi

tentang kimia yang tidak terdapat dalam buku teks pelajaran.

Keterkaitan dengan penelitian ini adalah dalam mencari informasi

tentang materi kimia tidak harus terpancang dengan buku teks

pelajaran. Informasi-informasi tentang kimia yang terbaru tidak

melalui buku teks pelajaran, tetapi melalui media internet dan buku-

buku (majalah) yang selalu terbit setiap jadwal terbitnya.

Page 61: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

44

c. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Marwati Rahayuningsih pada

tahun 2008 yang berjudul Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum

IPA Kimia untuk SMP/MTs Kelas VII. Penelitian ini menyimpulkan

bahwa pembuatan buku petunjuk praktikum menitikberatkan pada

sistematika atau langkah-langkah dalam melaksanakan praktikum

sesuai prosedur yang direncanakan. Keterkaitan dengan penelitian ini

adalah dalam penyusunan atau penggunaan buku catatan berbasis

kimia mengikuti alur materi yang telah disampaikan. Oleh karena itu,

materi yang diterima oleh peserta didik diharapkan dapat dikontrol

oleh pendidik.

d. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Irawan Sugiyarto pada tahun 2008

yang berjudul Keefektifan Strategi Analisis Fitur Semantik (Semantic

Feature Analysis) dalam Keterampilan Menulis Deskripsi Faktual

Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Yogyakarta. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa penggunaan strategi analisis fitur semantik

untuk meningkatkan keterampilan menulis peserta didik yang

menguatkan pada penguasaan kosakata yang mendasar untuk

memahami konsep yang penting dalam sebuah teks. Keterkaitan

dengan penelitian ini adalah dalam menulis mempunyai teknik

tertentu agar apa yang dituliskan dapat dipahami oleh pembaca. Oleh

karena itu, strategi analisis fitur semantic dapat membantu peserta

didik untuk menulis ke dalam sebuah ringkasan materi. Analisis fitur

semantik merupakan teknik menulis yang membantu menguatkan

Page 62: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

45

penguasaan kosakata yang mendasar untuk memahami konsep yang

penting di dalam teks.

Keempat penelitian tersebut relevan dengan penelitian

pengembangan ini. Buku catatan berbasis kimia merupakan media belajar

yang dapat digunakan untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran.

Buku catatan berbasis kimia sendiri terdiri dari berbagai informasi kimia,

latihan soal-soal, langkah-langkah konsep materi yang akan dipelajari,

dan memberikan motivasi untuk menulis dan memahami suatu konsep

materi khususnya kimia. Oleh karena itu, buku catatan berbasis kimia

diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi peserta didik dan pendidik

untuk melaksanakan proses pembalajaran.

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran merupakan suatu proses peserta didik untuk memperoleh

ilmu pengetahuan dan pengalaman belajar. Suatu proses pembelajaran yang

ada di sekolah tidak lepas kaitannya dengan kurikulum yang akan digunakan.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan bahwa pembelajaran yang

digunakan di sekolah cenderung berpusat pada pendidik (teacher centered)

dan penyampaiaan materinya satu arah, sehingga dengan metode seperti ini

cenderung mononton, membosankan, dan kurang meningkatkan kemampuan

peserta didik untuk mengembangkan hasil pemikirannya khususnya pada

materi kimia yang bersifat abstrak. Paradigma ini seharusnya segera diganti

dengan paradigma baru yang pembelajarannya berpusat pada peserta didik

(student centered), sehingga pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih

Page 63: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

46

bermakna dan peserta didik mampu mengembangkan hasil pemikirannya dan

tidak bergantung pada hafalan materi semata.

Dalam pembelajaran yang dilaksanakan pendidik hanya sebagai

fasilitator dan motivator kepada peserta didik, sehingga pendidik bukan hanya

satu-satunya sumber belajar yang harus selalu dipahami. Dalam pembelajaran

pendidik mengajak peserta didik untuk ikut berpartisipasi dalam proses

belajar dan juga peserta didik terlibat langsung dalam pemahaman materi

yang akan dipalajari. Oleh karena itu diharapkan dapat membawakan kesan

yang menyenangkan dan akan disimpan di dalam memori peserta didik dalam

jangka waktu yang lama. Peserta didik mampu mencari ilmu pengetahuan

dengan cara sendiri dan dengan pemahaman materi sendiri.

Keberadaan buku bagi peserta didik sangatlah penting untuk

membantu dalam pemahaman materi pelajaran khususnya kimia. Buku

merupakan salah satu sumber belajar yang sering digunakan oleh peserta

didik untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Buku teks yang sering digunakan

oleh peserta didik belum mampu untuk memberikan pemahaman yang lebih

berarti bagi peserta didik, yaitu buku yang menarik dan dapat meningkatkan

motivasi belajar khususnya pelajaran kimia yang bersifat abstrak.

Buku catatan berbasis kimia yang disusun ini diharapkan dapat

membantu dan mengatasi kesulitan pemahaman materi pelajaran kimia. Hal

ini merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut

khususnya bagi peserta didik dalam pemahaman materi dengan tipe

pembelajaran visual. Buku ini diharapkan dapat lebih dekat dalam kehidupan

Page 64: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

47

sehari-hari peserta didik, sehingga akan memberikan dampak yang positif

untuk menghilangkan pembelajaran yang sudah terkesan rumit khususnya

pelajaran kimia yang bersifat abstrak.

Buku catatan berbasis kimia yang disusun akan melalui empat tahapan.

Tahap yang pertama adalah perencanaan, yaitu analisis kurikulum dan

pemilihan topik materi yang akan dimuat dalam buku catatan kimia. Tahap

yang kedua adalah pengorganisasian yaitu pengumpulan referensi dan

membuat rancangan yang sesuai indikator. Tahap yang ketiga adalah

pelaksanaan yaitu pembuatan buku catatan kimia dan dikonsultasikan ke

dosen pembimbing dan peer reviewer. Setelah mendapatkan masukan, hasil

pembuatan dikonsultasikan dengan ahli media. Dengan berbagai masukan

yang diperoleh, maka buku catatan kimia akan dikonsultasikan ke dosen

pembimbing dan direvisi kembali. Setelah selesai direvisi, tahap yang

terakhir adalah penilaian yaitu akan dinilai oleh lima orang guru kimia

SMA/MA dan respon dari sepuluh orang peserta didik SMA/MA. Penilaian

yang akan digunakan adalah instrumen penilaian yang diambil dari

penjabaran kriteria buku catatan kimia yang akan dijadikan indikator

penilaian. Setelah melalui tahap penilaian, maka diharapkan buku catatan

berbasis kimia yang dihasilkan dapat membantu dan memberikan motivasi

belajar peserta didik dalam memahami materi kimia, sehingga dapat

meningkatkan prestasi hasil belajar yang dilaksanakan.

Page 65: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

48

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka timbul pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan buku catatan berbasis kimia tingkat SMA/MA

Kelas X Semester gasal yang memenuhi kriteria kualitas baik atau sangat

baik?

2. Bagaimana kelayakan buku catatan berbasis kimia tingkat SMA/MA

Kelas X Semester gasal berdasarkan penilaian pendidik SMA/MA?

3. Bagaimana kelayakan buku catatan berbasis kimia tingkat SMA/MA

Kelas X Semester gasal berdasarkan penilaian peserta didik SMA/MA?

Page 66: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

49

BAB III

METODE PENGEMBANGAN

A. Model Pengembangan

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media belajar

dengan menggunakan model prosedural. Model prosedural bersifat deskriptif

dengan menggariskan langkah-langkah yang diikuti untuk menghasilkan

suatu produk. Tujuan produk yang dihasilkan untuk mengembangkan media

pembelajaran yang berupa buku catatan atau buku agenda berbasis kimia

serta untuk mengetahui kualitas buku catatan yang telah disusun.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur dalam penelitian pengembangan ini melalui beberapa tahap, sebagai

berikut:

1. Tahap Perencanaan

a. Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum bertujuan untuk mengkaji materi kimia

SMA/MA yang sesuai untuk disampaikan melalui pengembangan

media belajar buku catatan berbasis kimia. Proses ini meliputi kajian

materi kimia yang sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP).

b. Pemilihan Topik yang akan digunakan

Materi kimia yang akan diterapkan adalah materi pokok struktur

atom. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam materi ini

49

Page 67: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

50

dapat dikaji lebih dalam lagi untuk menentukan indikator pencapaian

hasil belajar yang disesuaikan dengan KTSP.

2. Tahap Pengorganisasian

Materi kimia yang telah dipilih kemudian diorganisasikan untuk

ditata sedemikian rupa yang disesuaikan dengan prosedur pembuatan

buku catatan berbasis kimia. Tahap pengorganisasian buku catatan

berbasis kimia adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan materi kimia kelas X SMA/MA dari berbagai

referensi tentang materi perkembangan teori atom dan struktur atom.

Sumber materi yang dapat dijadikan referensi adalah buku-buku kimia

dan situs-situs internet, baik situs kimia maupun non-kimia.

b. Membuat rancangan buku catatan berbasis kimia SMA/MA kelas X

materi perkembangan teori atom dan struktur atom yang sesuai

dengan indikator. Rancangan ini meliputi deskripsi prosedur

pembuatan buku catatan berbasis kimia dan analogi yang akan

digunakan dalam pembuatan buku catatan berbasis kimia.

3. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini meliputi:

a. Membuat buku catatan berbasis kimia SMA/MA kelas X pada materi

perkembangan teori atom dan struktur atom. Gambar-gambar inovasi

dan penempatan penjelasan gambar dibuat dengan menggunakan

software corel draw X4.

Page 68: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

51

b. Mengkonsultasikan buku catatan berbasis kimia yang dihasilkan

kepada dosen pembimbing dan peer reviewer untuk memberikan

revisi dan masukan.

c. Mengkonsultasikan kembali buku catatan berbasis kimia yang telah

direvisi kepada dua orang ahli media untuk mendapatkan revisi dan

masukan.

d. Buku catatan atau buku agenda berbasis kimia yang dihasilkan siap

dinilaikan kepada reviewer.

4. Tahap Penilaian

Produk buku catatan berbasis kimia yang telah dikembangkan

kemudian dinilai oleh lima orang guru kimia SMA/MA dan sepuluh orang

peserta didik SMA/MA dengan menggunakan instrumen penilaian

kualitas buku catatan berbasis kimia. Data yang diperoleh kemudian

ditabulasi dan dianalisis dengan kategori penilaian ideal. Buku catatan

berbasis kimia yang dihasilkan dinyatakan layak digunakan sebagai media

belajar yang baik apabila kualitas sangat baik. Jika tidak memenuhi, maka

diadakan revisi hingga memperoleh nilai sangat baik.

C. Penilaian Produk

1. Desain Penilaian Produk

Desain penilaian produk buku catatan berbasis kimia dalam

penelitian pengembangan ini menggunakan desain penilaian deskriptif

yang tahap-tahapannya dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 69: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

52

tidak

ya

Gambar 2.

Prosedur Penelitian Pengembangan Buku Catatan Kimia

Kajian Kurikulum

Pengumpulan Referensi Materi

Rancangan Buku Catatan Kimia

Pembuatan Buku Catatan Kimia Dosen

Pembimbing Peer Reviewer

Revisi I Buku Catatan Kimia

Ahli Media

Revisi II

Penilaian Guru Kimia SMA/MA

Dan siswa SMA/MA Revisi III

Revisi IV

Produk Akhir Buku Catatan Kimia

Kualitas Baik/Sangat Baik

Analisis Data

Page 70: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

53

a. Subjek Penilai

Subjek penilai kualitas produk buku catatan berbasis kimia dalam

penelitian pengembangan ini adalah reviewer, yaitu: lima orang pendidik

kimia SMA/MA. Subjek penilai dalam penelitian pengembangan ini

mewakili pendidik dan peserta didik SMA Negeri, SMA Swasta, MA

Negeri, atau MA Swasta.

b. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian pengambangan ini adalah:

1. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa nilai kategori, yaitu: SB (sangat baik), B (baik),

C (cukup), K (kurang), dan SK (sangat kurang).

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai penskoran, yaitu: SB=5, B=4, C=3, K=2,

dan SK=1.

c. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen dalam penelitian ini berupa angket tentang kualitas buku

catatan berbasis kimia yang disusun dengan mengadaptasi dari angket

penilaian oleh Muhammad Zamhari dengan pengembangan lebih lanjut

oleh penulis. Kualitas buku catatan kimia ini ditinjau dari beberapa aspek,

yaitu: aspek penulisan dan organisasi buku catatan, aspek isi, aspek

keterlaksanaan, aspek kebahasaan, aspek mutu gambar, dan aspek

tampilan menyeluruh.

Page 71: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

54

Aspek penelitian divalidasi secara logis dan teoritik, yaitu dengan

mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing. Hasil validasi tersebut

adalah berupa instrumen yang siap digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian. Kisi-kisi instrumen penelitian buku catatan berbasis kimia

yang berisi materi perkembangan teori atom dan struktur atom sebagai

media belajar mandiri peserta didik SMA/MA semester gasal sebagai

berikut:

Tabel 2.

Kisi-kisi Angket Penilaian Buku Catatan Berbasis Kimia

No. Aspek Kriteria Jumlah

1. Penulisan dan Organisasi

Buku catatan

1, 2, 2

2. Isi 3, 4, 5, 6, 4

3. Keterlaksanaan 7, 8, 2

4. Kebahasaan 9, 10, 11, 12, 13, 14, 6

5. Mutu Gambar 15, 16, 2

6. Tampilan Menyeluruh 17, 18, 19, 20, 21. 5

Jumlah 21

d. Teknik Analisis Data

a. Data Proses Pengembangan Produk

Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif dengan

menggunakan dua variabel, yaitu: variabel penyusunan buku catatan

berbasis kimia dan variabel kualitas buku catatan berbasis kimia. Data

yang diperoleh, dikumpulkan kemudian dianalisis.

Proses pengembangan produk yang dilakukan meliputi:

Page 72: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

55

1. Analisis kurikulum 2006 dan materi mata pelajaran kimia

SMA/MA kelas X semester gasal yaitu tentang perkembangan

teori atom dan struktur atom.

2. Pengumpulan referensi mengenai materi pelajaran kimia

SMA/MA kelas X semester gasal. Sumber materi yang digunakan

adalah buku-buku kimia dan situs-situs internet, baik situs kimia

maupun situs nonkimia. Sumber materi yang digunakan sebagai

referensi antara lain:

a. Hermawan, Aktif Belajar Kimia: untuk SMA/MA Kelas X,

Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,

2009.

b. Khamidinal dkk, Kimia : SMA/MA Kelas X, Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

c. J.M.C. Johari, M.Sc. dan Ir. M. Rachmawati, M.Phill, Kimia

SMA dan MA untuk Kelas X, Jakarta: Erlangga, PT Gelora

Aksara Pratama, 2006.

d. Situs-situs kimia, seperti:

1. http://www.chem-is-try.org

2. http://www.belajarkimia.com

3. http://www.kitchenchemistry.com

3. Tahap selanjutnya yaitu tahap pembuatan buku catatan berbasis

kimia. Buku catatan berbasis kimia ini dikoreksi oleh dosen

pembimbing dan peer reviewer untuk mendapatkan revisi. Hasil

Page 73: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

56

revisi I kemudian dikoreksi oleh ahli media untuk mendapatkan

revisi II. Hasil revisi II buku catatan berbasis kimia kemudian

dinilai kualitasnya oleh reviewer, yaitu 5 guru kimia dan 10

peserta didik SMA/MA dan didapatkan data kualitas buku catatan

berbasis kimia yang akan dianalisis. Setelah tahap-tahap tersebut

selesai diperoleh produk akhir berupa buku catatan berbasis kimia

sebagai media belajar kimia untuk SMA/MA kelas X semester

gasal.

b. Data Kualitas Produk yang Dihasilkan

Kualitas produk buku catatan berbasis kimia ditentukan melalui

analisis terhadap angket penilaian kualitas buku catatan berbasis kimia

yang akan direvisi oleh reviewers. Reviewers dalam penelitian ini

adalah 5 orang pendidik bidang kimia dan 10 peserta didik SMA/MA.

Langkah-langkah analisis data kualitas buku catatan berbasis kimia

yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Mengubah penilaian huruf menjadi skor dengan menggunakan

skala Likert, dengan ketentuan:

SB (sangat baik) = 5

B (baik) = 4

C (cukup) = 3

K (kurang) = 2

SK (sangat kurang) = 1

Page 74: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

57

Setelah data terkumpul, kemudian menghitung skor rata-rata dengan

rumus:56

𝑋 = x

N

𝑋 = skor rata-rata

𝑥 = jumlah skor

N = jumlah penilai

Mengubah skor rata-rata buku catatan berbasis kimia menjadi

nilai kuantitatif dengan menggunakan kriteria penilaian ideal sebagai

berikut:

Tabel 3.

Kriteria Kategori Penilaian Ideal

No. Rentang Skor (i) Kuantitatif Kategori Kualitatif

1. 𝑋 > (Mi + 1,8 SBi) Sangat Baik

2. (Mi + 0,6 SBi) < 𝑋 ≤ (Mi + 1,8 SBi) Baik

3. (Mi − 0,6 SBi) < 𝑋 ≤ (Mi + 0,6 SBi) Cukup

4. (Mi − 1,8 SBi) < 𝑋 ≤ (Mi – 0,6 SBi) Kurang

5. 𝑋 ≤ (Mi − 1,8 SBi) Sangat Kurang

Keterangan:

Mi : rata-rata ideal yang dapat dicari dengan menggunakan rumus

Mi = 1 2 x (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

SBi : simpangan baku ideal yang dapat dicari dengan menggunakan

rumus

56 Sukardjo dan Lis Permana Sari, Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia, Yogyakarta: UNY,

2009. Hal 72

Page 75: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

58

SBi = (1 2 x 1 3 ) x (skor maksimal ideal – skor minimal

ideal)

Skor maksimal ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

Skor minimal ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

Menghitung nilai keseluruhan buku catatan berbasis kimia

dengan menghitung skor rata-rata seluruh kriteria penilaian, kemudian

diubah menjadi nilai kualitatif sesuai dengan kriteria kategori

penilaian ideal dalam Tabel 3 di atas.

Page 76: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengembangan

Penelitian ini telah berhasil mengembangkan dan menyusun Buku

Catatan Berbasis Kimia pada Materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur

Atom untuk Siswa SMA/MA Kelas X Semester Gasal dengan mengacu pada

kualitas buku catatan berbasis kimia yang baik. Selain sub materi pokok di

atas, terdapat latihan soal dan teka-teki kimia yang juga didukung dengan

adanya puisi kimia dan motivasi belajar. Pengembangan buku catatan

berbasis kimia ini melalui beberapa tahap peninjauan, yaitu oleh satu orang

ahli media dan lima orang peer reviewer.

Setelah direvisi berdasarkan masukan ahli media dan peer reviewer,

maka selanjutnya Buku Catatan Berbasis Kimia dinilai oleh 5 orang guru

kimia SMA/MA di Pacitan. Hasil penilaian ke-5 orang reviewer tentang

Buku Catatan Berbasis Kimia pada Materi Perkembangan Teori Atom dan

Struktur Atom untuk Siswa SMA/MA Kelas X Semester Gasal disajikan

pada Tabel 4.

59

Page 77: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

60

Tabel 4: Hasil Penilaian Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia Menurut

Ahli Kimia (reviewer)

Terlampir

Hasil respon dari 12 orang peserta didik tentang Buku Catatan Berbasis

Kimia disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5: Hasil Respon Peserta Didik tentang Kualitas Buku Catatan

Berbasis Kimia untuk SMA/MA

Terlampir

B. Pembahasan

Proses pengembangan Buku Catatan Berbasis Kimia yang dilakukan melalui

beberapa tahap prosedur pengembangan meliputi:

1. Tahap Perencanaan

Proses pengembangan Buku Catatan Berbasis Kimia yang dilakukan

meliputi:

a. Analisis Kurikulum

Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan untuk SMA/MA.

b. Pemilihan topik yang akan digunakan

Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom dipilih sebagai topik

yang akan dikembangkan karena materi tersebut memerlukan daya

menghafal yang tinggi.

Page 78: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

61

2. Tahap Pengorganisasian

Materi yang dipilih kemudian diorganisasikan untuk ditata sedemikian

rupa yang disesuaikan dengan prosedur pembuatan Buku Catatan

Berbasis Kimia. Tahap pengorganisasian Buku Catatan Berbasis Kimia

adalah sebagai berikut:

a. Pengumpulan sumber materi sebagai referensi dalam penyusunan

Buku Catatan Berbasis Kimia.

b. Membuat rancangan Buku Catatan Berbasis Kimia pada Materi

Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom untuk Peserta Didik

SMA/MA Kelas X Semester Gasal yang sesuai dengan indikator.

3. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini meliputi:

a. Membuat Buku Catatan Berbasis Kimia untuk SMA/MA Kelas X

pada Materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom. Gambar-

gambar inovasi dan penempatan penjelasan gambar dibuat dengan

menggunakan software corel draw X4.

b. Mengkonsultasikan Buku Catatan Berbasis Kimia yang dihasilkan

kepada dosen pembimbing dan peer reviewer untuk memberikan

revisi dan masukan.

c. Mengkonsultasikan kembali Buku Catatan Berbasis Kimia yang telah

direvisi kepada satu orang ahli media untuk mendapatkan revisi dan

masukan.

Page 79: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

62

d. Buku Catatan Berbasis Kimia yang dihasilkan siap dinilaikan kepada

reviewer.

4. Tahap Penilaian

Produk Buku Catatan Berbasis Kimia mengalami 3 kali revisi

sebelum dinilaikan kepada reviewer, dengan mendapatkan tinjauan dan

masukan sebagai berikut:

1) Tinjauan dan masukan oleh peer reviewer

Tinjauan dan masukan oleh peer reviewer dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6: Tinjauan dan Masukan oleh Peer Reviewer

No. Hal Tinjauan dan Masukan

1. 2 Font disamakan agar lebih rapi

2. 3 dan 4 Tabel periodik unsur lebih diperbesar agar dapat dibaca,

kalau perlu dijadikan satu halaman A4 penuh untuk satu

tabel periodik unsure

3. 6 Keterangan pada gambar menggunakan bahasa Indonesia

agar lebih mudah dipahami

4. 7 dan 8 Konfigurasi elektron dari semua unsur tidak perlu

dijabarkan semua karena hanya akan membuat peserta

didik kurang berlatih untuk membuat konfigurasi elektron

5. 11,12,13 Tulisan lebih dirapikan agar menjadi mudah dibaca dan

lebih menarik

6. --- Lebih baik setelah ada gambar diberi keterangan untuk

memudahkan peserta didik dalam mengembangkan buah

pikiran

7. --- Diberikan satu ruang atau halaman untuk peserta didik

menuliskan apa yang peserta didik tanyakan/yang tidak

dipahami (curhatan)

Page 80: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

63

8. --- Dibagian awal buku seharusnya diberikan penjelasan

bagian cara pengisian buku, siapa yang dapat mengisi

buku, dan bagaimana cara menilaikan hasil penulisannya

9. --- Diberikan pertanyaan yang lebih terstruktur untuk

membimbing peserta didik dalam mengembangkan buah

pikirannya dalam bentuk tulisan

10. --- Agar lebih mudah dipahami dan digunakan oleh peserta

didik, diberikan halaman untuk membantu dalam

penggunaannya

11. 48 Puisi kimia sebaiknya ditempatkan dihalaman belakang

12. 49, 50 Soal-soal latihan lebih diperbanyak

Buku Catatan Berbasis Kimia yang telah mendapatkan tinjauan dan

masukan dari peer reviewer direvisi menurut masukan. Akan tetapi tidak

semua masukan dijadikan revisi produk, karena maksud dan tujuan

masukan yang diberikan belum sesuai dengan tujuan dari tampilan yang

sudah ada didalam Buku Catatan Berbasis Kimia, kemudian

diorganisasikan dalam bentuk buku. Selain ditinjau oleh peer reviewer,

produk Buku Catatan Berbasis Kimia juga ditinjau dan diberi masukan

oleh satu orang ahli media.

Tinjauan dan masukan oleh peer reviewer terhadap buku catatan

berbasis kimia yang ditindaklanjutin antara lain:

a) Pada saran nomor 1, 3, 5, 6, 7, dan 10 diganti dengan sesuai yang

disarankan.

b) Tabel periodik unsur pada saran nomor 2 tidak diperbesar karena akan

mengurangi tampilan dari buku tersebut. Oleh karena itu, untuk

Page 81: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

64

mengatasi hal tersebut diberikan alamat website tabel periodik agar

peserta didik lebih mudah mencari dan memahami tabel tersebut.

c) Pada saran nomor 4 konfigurasi elektron dari semua unsur tetap

ditampilkan karena untuk memberikan informasi tentang bagaimana

konfigurasi elektron yang benar.

d) Pada saran nomor 8 dan 9 tidak ditindaklanjuti karena di semua

halaman buku catatan sudah terisi dengan berbagai gambar dan

tulisan. Oleh karena itu, solusi yang dilakukan adalah penjelasan

penggunaan buku catatan berbasis kimia disampaikan secara lisan

sebelum buku tersebut digunakan.

e) Pada saran nomor 11 tidak ditindaklanjuti karena puisi kimia tersebut

berguna untuk memberikan jeda berpikir peserta didik sebelum

mengerjakan soal selanjutnya.

f) Pada saran nomor 12 tidak ditindaklanjuti karena materi yang

ditampilkan dalam buku catatan tersebut hanya lingkup sub materi

perkembangan teori atom dan struktur atom.

2) Tinjauan dan masukan oleh ahli media

Tinjauan dan masukan oleh ahli media dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7: Tinjauan dan Masukan oleh Ahli Media

No. Hal Tinjauan dan Masukan

1. cover Halaman cover disesuaikan dengan judul buku yang dibuat

2. 1 Redaksi kata pengantar diperbaiki

3. 2 Kata “personal identity” diganti menggunakan bahasa

Indonesia dan menggunakan font yang sama dengan yang

Page 82: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

65

lain

4. 3, 4 Tulisan dan gambar tabel periodik unsur lebih diperbesar

atau ditampilkan halaman websitenya agar dapat dicari oleh

peserta didik

5. 5 Gambar tabel jari-jari atom lebih diperjelas dan diberi kata

pengantar untuk mengtahui fungsi dari tabel tersebut dan

diberikan sumber informasi yang ditampilkan

6. 6 Gambar yang ditampilkan menggunakan bahasa Indonesia

agar lebih mudah digunakan oleh peserta didik

7. 7, 8 Diberikan kata pengantar untuk peserta didik dalam tabel

konfigurasi unsur agar peserta didik lebih memahami fungsi

gambar tesebut

8. 9, 10 Dalam aturan konfigurasi elektron masing-masing diberikan

contoh dan tabel periode dan golongan diberikan kalimat

pengantar

9. 11, 12,

13

Dalam penulisan etimologi unsur harap dirapikan agar lebih

menarik dan mudah dibaca

10. 14 Penulisannya menggunakan bahasa yang baku

11. 15 Kalender belajar diberikan penjelasan dalam

penggunaannya

12. 16 Arah panah peta konsep diberikan penjelasan agar alurnya

tidak salah (miskonsepsi)

13. --- Setiap gambar diberikan kalimat pengantar agar peserta

didik dapat mengetahui fungsi dan tujuan gambar tersebut

14. --- Fitur setiap bab dibuat sama

15. 47 Format pertanyaan teka-teki silang dibuat sama

16. --- Diberikan halaman daftar pustaka

Buku Catatan Berbasis Kimia kemudian direvisi berdasarkan

masukan dari ahli media dengan dikonsultasikan kepada Dosen

Page 83: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

66

Pembimbing sehingga mendapatkan prosuk revisi II. Produk yang

dihasilkan kemudian dinilai kualitasnya oleh 5 orang guru kimia

(reviewer) SMA/MA di Pacitan.

Tinjauan dan masukan oleh ahli media terhadap buku catatan

berbasis kimia yang ditindaklanjuti antara lain:

a) Pada saran nomor 1 sampai 15 diganti sesuai yang disarankan.

b) Pada saran nomor 16 tidak ditindaklanjuti karena disetiap

gambar dan tulisan materi sudah ada sumber materi yang

ditampilkan sehingga untuk daftar pustaka tidak ditampilkan.

3) Penilaian dan masukan oleh reviewer

Buku Catatan Berbasis Kimia mendapatkan masukan-masukan dari

reviewer yang digunakan sebagai acuan revisi tahap penilaian. Masukna

tersebut dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8: Penilaian dan Masukan oleh Reviewer

No. Hal Tinjauan dan Masukan

1. --- Jabaran materi kimia dalam peta konsep, selain disesuaikan

dengan ilmu pengetahuan, teknlogi, dan kehidupan juga

ditambahkan refleksi yang mengacu kepada Pencipta-Nya.

(integrasi)

2. --- Dalam pemahaman materi yang menggunakan analogi untuk

pemahaman materi dipilihkan analogi yang mudah dipahami dan

dimengerti oleh peserta didik

3. --- Untuk penempatan sub bab nomor atom dan nomor massa

dipindah dan diletakkan sebelum sub bab konfigurasi elektron

Page 84: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

67

4. --- Dalam penggunaan kata maupun penyusunan kalimat

menggunakan bahasa yang baku dan mudah dimengerti oleh

peserta didik

Buku Catatan Berbasis Kimia yang telah diberi masukan oleh reviewer

direvisi akhir sehingga didapatkan produk Buku Catatan Berbasis Kimia.

Penilaian dan masukan oleh reviewer terhadap buku catatan

berbasis kimia yang ditindaklanjuti antara lain:

a. Pada saran nomor 1 tidak ditindaklanjuti karena materi yang

digunakan sulit untuk diintegrasikan sehingga jabaran materi kimia

tetap ditampilkan sesuai peta konsep yang ada.

b. Pada saran nomor 2, 3, dan 4 ditindaklanjuti sesuai dengan yang

disarankan.

Kendala-kendala dalam penelitian pengembangan ini adalah:

a. Kendala biaya

Proses percetakan Buku Catatan Berbasis Kimia memerlukan biaya

yang besar sehingga dalam pembuatannya menggunakan print/cetak

sendiri.

b. Peneliti

Terbatasnya kemampuan peneliti dalam bidang seni, khususnya

penggunaan animasi gambar dan penempatannya masih belum bisa

menghasilkan buah pikiran yang dikembangkan oleh pembaca

sehingga belum dapat menghasilkan produk yang sempurna.

Page 85: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

68

c. Ahli media

Terbatasnya dosen yang memiliki kompetensi dalam menguasai

media pembelajaran seperti Buku Catatan Berbasis Kimia yang

dikembangkan ini.

d. Ahli kimia

Terbatasnya ahli kimia (guru kimia SMA/MA) yang memiliki

kompetensi dalam menilai suatu media pembelajaran seperti Buku

Catatan Berbasis Kimia yang dikembangkan ini.

5. Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia

Berdasarkan teknik analisis data yang digunakan, maka data yang

diperoleh dari penilaian reviewer berupa data kualitatif diubah ke dalam

bentuk kuantitatif. Data kuantitatif tersebut ditabulasi dan dianalisis tiap

aspek penilaian. Skor terakhir yang diperoleh, dikonversi menjadi tingkat

kelayakan produk secara kualitatif dengan pedoman menurut kriteria

kategori penilaian ideal (tabel 3). Berdasarkan pedoman tersebut dapat

diperoleh kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia pada Materi

Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom untuk SMA/MA Kelas X

Semester Gasal untuk setiap aspek penilaian dilihat pada Tabel 9.

Page 86: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

69

Tabel 9: Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia

No. Aspek Kriteria Skor rata-rata

1. Penulisan dan Organisasi

Buku catatan

1, 2, 8,2

2. Isi 3, 4, 5, 6, 17

3. Keterlaksanaan 7, 8, 8,6

4. Kebahasaan 9, 10, 11, 12, 13, 14, 24,8

5. Mutu Gambar 15, 16, 8,8

6. Tampilan Menyeluruh 17, 18, 19, 20, 21. 21,2

Jumlah 88,6

Produk akhir penelitian pengembangan ini adalah tersusunnya

Buku Catatan Berbasis Kimia untuk SMA/MA Kelas X Semester Gasal

yang telah mengalami beberapa revisi. Sebelum Buku Catatan Berbasis

Kimia diuji kualitasnya oleh guru kimia (reviewer), buku catatan berbasis

kimia ini telah melewati beberapa tahapan revisi melalui masukan dari

Dosen Pembimbing, peer reviewer, dan juga ahli media.

Penentuan kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia yang telah

disusun, didasarkan pada penilaian 5 orang guru kimia (reviewer)

SMA/MA di Pacitan. Penilaian dilakukan dengan cara mengisi lembar

penilaian (angket) Buku Catatan Berbasis Kimia berbentuk check list

yang telah disediakan berdasarkan “Kriteria Penilaian Kualitas Buku

Catatan Berbasis Kimia”. Data yang diperoleh dianalisis untuk

menentukan kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia.

Page 87: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

70

a. Penilaian Buku Catatan Berbasis Kimia Materi Perkembangan

Teori Atom dan Struktur Atom untuk Siswa SMA/MA menurut

Guru Bidang Studi Kimia

Penilaian Buku Catatan Berbasis Kimia dilakukan oleh 5 orang

guru kimia SMA/MA dengan cara mengisi lembar check list (angket)

penilaian Buku Catatan Berbasis Kimia yang telah disediakan.

Lembar penilaian tersebut terdiri dari 21 kriteria penilaian beserta

penjabarannya. Hasil penilaian berupa data kualitatif kemudian

ditabulasi dan dianalisi menjadi data kuantitatif untuk menentukan

kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia yang dihasilkan. Hasil

perhitungan skor menurut kriteria kategori penilaian ideal tersebut

dapat dilihat pada tabel 4. Skor akhir yang diperoleh untuk Buku

Catatan Berbasis Kimia yang telah dikembangkan adalah 88,6 dari

skor maksimal 105 dengan persentase keidealan 84,38% dan

mempunyai kualitas Baik (B). Data skor rata-rata penilaian kualitas

Buku Catatan Berbasis Kimia Materi Pokok Perkembangan Teori

Atom dan Struktur Atom dapat dilihat pada tabel 4.

Seperti dapat dilihat pada tabel 4, persentase keidealan tertinggi

pada aspek mutu gambar (E), yaitu 88% dan persentase keidealan

terendah pada aspek penulisan dan organisasi buku catatan (A), yaitu

82%. Pada aspek mutu gambar, gambar yang berkaitan dengan materi

yang disajikan bagi peserta didik sangat mudah dipahami dan mudah

dikembangkan sehingga dapat membantu peserta didik untuk

Page 88: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

71

mengembangkan pemikiran terhadap materi yang dituangkan dalam

bentuk tulisan. Sedangkan pada aspek penulisan dan organisasi buku

catatan, persentase keidealannya terendah dikarenakan dalam

penyusunan konsep dan sub konsep belum berurutan sesuai silabi

sehingga peserta didik yang mengembangkan dan menggunakan buku

catatan tersebut belum bisa maksimal. Hal ini dapat diatasi dengan

penyampaian guru kimia dalam proses pembelajaran dapat

disesuaikan dengan peta konsep yang sudah disajikan dalam Buku

Catatan Berbasis Kimia sehingga peserta didik dapat mengembangkan

hasil pemikirannya dan dapat dituangkan dalam bentuk tulisan.

Selain penilaian oleh guru kimia, Buku Catatan Berbasis Kimia

ini juga dinilai oleh 12 peserta didik dengan cara mengisi lembar

check list (angket) respon peserta didik terhadap Buku Catatan

Berbasis Kimia yang telah disediakan. Lembar respon tersebut terdiri

dari 18 kriteria respon peserta didik. Hasil respon berupa data

kualitatif yang kemudian diubah ke dalam bentuk persentase. Hasil

persentase respon peserta didik terhadap Buku Catatan Berbasis

Kimia dapat dilihat pada tabel 5. Berdasarkan tabel 5 tentang respon

peserta didik terhadap Buku Catatan tersebut sangat mendukung dan

membantu peserta didik dalam memahami materi kimia khususnya

pada materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom. Secara

garis besar Buku Catatan Berbasis Kimia yang telah dikembangkan

Page 89: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

72

dapat membantu peserta didik dalam memahami materi kimia,

sehingga buku catatan tersebut mempunyai kualitas Baik.

Secara umum, penampilan fisik Buku Catatan Berbasis Kimia

dapat mendorong minat membaca dan menulis peserta didik karena

buku yang dikembangkan tersebut menuntun peserta didik untuk

membaca dan menulis. Peserta didik dapat menuangkan pemikirannya

yang diperoleh dari proses pembelajaran, membaca, browsing internet

atau mendapatkan informasi dari sumber lain. Selain itu, dalam

penulisan buku tersebut menggunakan bahasa sendiri yang lebih

mudah dipahami dan sederhana.

Tabel 10. Persentase Keidealan Tiap Aspek Penilaian Buku

Catatan Berbasis Kimia

No. Aspek Skor

rata-rata

Skor rata-

rata Ideal

Persentase

keidealan (%)

1. Penulisan dan Organisasi

Buku catatan

8,2 10 82 (C)

2. Isi 17 20 85 (B)

3. Keterlaksanaan 8,6 10 86 (B)

4. Kebahasaan 24,8 30 82,67 (C)

5. Mutu Gambar 8,8 10 88 (B)

6. Tampilan Menyeluruh 21,2 25 84.8 (B)

Jumlah 88,6 105 84,38 (B)

Page 90: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

73

Tabel 11: Persentase Kriteria Kategori Penilaian Ideal

No. Rentang Skor (i) Kuantitatif Kategori Kualitatif

1. 𝑋 > 92% Sangat Baik

2. 84% < 𝑋 ≤ 92% Baik

3. 76% < 𝑋 ≤ 84% Cukup

4. 68% < 𝑋 ≤ 76% Kurang

5. 𝑋 ≤ 68% Sangat Kurang

Grafik Skor Rata-rata Tiap Aspek Penilaian Buku Catatan

Berbasis Kimia dengan Skor idealnya

Gambar 3: Grafik Skor Rata-rata Tiap Aspek Penilaian Buku Catatan

Berbasis Kimia dengan Skor Ideal Materi Pokok Perkembangan Teori

Atom dan Struktur Atom Menurut Penilaian Guru Kimia SMA/MA

8.2

17

8.6

24.8

8.8

21.2

10

20

10

30

10

25

0

5

10

15

20

25

30

35

A B C D E F

Sko

r

Aspek

Skor Rata-rata

Skor Rata-rata Ideal

Page 91: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

74

Grafik Persentase Keidealan Tiap Aspek Penilaian Buku Catatan

Berbasis Kimia

Gambar 4: Grafik Persentase Keidealan Tiap Aspek Penilaian Buku

Catatan Berbasis Kimia Materi Pokok Perkembangan Teori Atom dan

Struktur Atom Menurut Penilaian Guru Kimia SMA/MA

Keterangan :

A : Aspek Penulisan dan Organisasi Buku Catatan

B : Aspek Isi

C : Aspek Keterlaksanaan

D : Aspek Kebahasaan

E : Aspek Mutu Gambar

F : Aspek Tampilan Menyeluruh

b. Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia Tiap Aspek Penilaian

1. Aspek Penulisan dan Organisasi Buku Catatan

Aspek penulisan dan organisasi buku catatan (aspek A)

memperoleh skor rata-rata 8,2 dengan kualitas Cukup (C) dengan

82

8586

82.67

88

84.8

7980818283848586878889

A B C D E F

Per

sen

tase

Aspek

Persentase Keidealan

Persentase Keidealan

Page 92: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

75

persentase keidealan sebesar 82%. Aspek penulisan dan organisasi

buku catatan ini meliputi kriteria nomor 1 dan 2, yaitu: (1)

Organisasi konsep dan subkonsep berurutan sesuai silabi

kurikulum 2006, (2) Kesesuaian konsep dengan materi pokok

kimia dalam kurikulum 2006. Berdasarkan penilaian para

reviewer, Buku Catatan Berbasis Kimia sudah mencakup kedua

kriteria di atas. Organisasi konsep dan subkonsep dinilai sudah

berurutan sesuai silabi kurikulum 2006, tetapi masih ada beberapa

reviewer yang memberikan penilaian masih kurang sesuai dengan

silabi kurikulum 2006. Kesesuaian konsep dengan materi pokok

kimia dalam kurikulum 2006 sudah memenuhi kriteria.

2. Aspek Isi

Aspek isi (Aspek B) meliputi 4 kriteria , yaitu: (1) Jabaran

materi kimia dalam peta konsep sesuai dengan ilmu pengetahuan,

teknologi dan kehidupan, (2) Alur materi kimia jelas dan mudah

dikembangkan, (3) Penggunaan informasi baru tentang kimia

yang berkaitan dengan materi kimia, (4) Terdapat pertanyaan atau

kegiatan yang mengarahkan pada pemahaman materi kimia. Skor

rata-rata yang diperoleh untuk aspek isi sebesar 17 dengan

kategori Baik (B) dengan persentase 85%. Jabaran materi Buku

Catatan yang disusun dalam peta konsep sudah sesuai dengan

ilmu pengetahuan, teknologi dan kehidupan serta alur materinya

mudah dikembangkan oleh peserta didik. Selain itu, penggunaan

Page 93: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

76

informasi baru kimia berkaitan dengan materi kimia dan juga

terdapat pertanyaan yang mengarahkan pada pemahaman materi

kimia.

3. Aspek Keterlaksanaan

Aspek keterlaksanaan (Aspek C) meliputi 2 kriteria, yaitu:

(1) Kemudahan penulisan allure materi kimia yang disajikan bagi

peserta didik, (2) penggunaanya fleksibel bagi peserta didik. Skor

rata-rata yang diperoleh untuk aspek keterlaksanaan sebesar 8,6

dengan kategori Baik (B) dengan persentase 86%. Peserta didik

mudah mengembangkan materi yang disajikan dengan mengikuti

alur penulisan buku catatan berbasis kimia. Selain itu, peserta

didik juga dapat menggunakan buku catatan tersebut di manapun,

kapanpun berada. Peserta didik dapat menggunakannya setelah

proses pembelajaran atau setelah membaca buku panduan kimia.

4. Aspek Kebahasaan

Skor rata-rata yang diperoleh aspek kebahasaan (Aspek D)

sebesar 24,8 dengan kategori Cukup (C) dengan persentase

82,67%. Aspek ini terdiri dari 6 kriteria yaitu: (1) Pemilihan kata

dalam penajabaran materi kimia menarik dan sesuai EYD, (2)

Penggunaan bahasa yang komunikatif dan benar, (3) Kebenaran

dan ketepatan penggunaan istilah kimia yang digunakan, (4)

Kalimat tidak menimbulkan makna ganda dan penggunaan kiasan,

(5) Teks mengarah pada pemahaman konsep materi kimia, (6)

Page 94: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

77

Tema gambar sesuai dengan taraf berpikir peserta didik. Buku

Catatan Berbasis Kimia yang disusun sudah memenuhi kriteria

aspek kebahasaan tentang pemilihan kata dan penggunaan EYD,

penggunaan bahasa yang komunikatif, kebenaran penggunaan

istilah kimia, dan penggunaan kalimat yang tidak menimbulkan

makna ganda. Penggunaan teks dalam buku catatan tersebut

belum sepenuhnya mengarah pada pemahaman konsep materi

kimia. Selain itu, tema gambar yang dipilih masih kurang sesuai

dengan taraf berpikir peserta didik karena pemilihan analogi

kalimat masih belum sesuai sehingga menimbulkan kurang

pahamnya peserta didik terhadap materi kimia.

5. Aspek Mutu Gambar

Aspek mutu gambar (Aspek E) yang mencakup 2 kriteria

penilaian memperoleh skor rata-rata 8,8 dengan kualitas Baik (B)

dan persentase keidealan sebesar 88%. Kedua kriteria dalam aspek

ini adalah (1) Kesesuaian gambar dengan konsep materi kimia

yang dijelaskan, (2) Gambar menarik dan berkarakter. Aspek ini

mempunyai persentase keidealan tertinggi karena gambar yang

ditampilkan sesuai konsep materi kimia dan menarik bagi peserta

didik sehingga mudah untuk mengembangkan materi kimia.

6. Aspek Tampilan Menyeluruh

Aspek tampilan menyeluruh (Aspek F) memperoleh skor

rata-rata sebesar 21,2 dengan kualitas penilaian Baik (B) dan

Page 95: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

78

persentase keidealan sebesar 84,8%. Aspek tampilan menyeluruh

ini meliputi 5 kriteria penilaian yaitu: (1) Cover buku menarik, (2)

Desain halaman buku teratur, (3) Cetakan gambar mudah

dipahami, (4) Cetakan huruf mudah dibaca, dan (5) Kejelasan

kalimat yang menyertai suatu gambar/ilustrasi dan kesesuaiannya

dengan gambar yang dijelaskan. Secara keseluruhan, tampilan

fisik Buku Catatan Berbasis Kimia ini dapat menarik minat siswa

untuk belajar kimia, khususnya materi Perkembangan Teori Atom

dan Struktur Atom.

Secara keseluruhan, Buku Catatan Berbasis Kimia

berkualitas baik dan sudah dapat dijadikan sebagai media belajar

mandiri untuk belajar kimia pada materi Perkembangan Teori

Atom dan Struktur Atom. Hal ini tentu tidak lepas dari masukan

dan saran yang diberikan oleh Dosen Pembimbing, Peer

Reviewer, Ahli Media, dan Reviewer.

c. Kajian Produk Akhir

Buku catatan berbasis kimia merupakan media belajar mandiri

yang diperuntukan bagi peserta didik. Dalam buku catatan berbasis

kimia terdapat berbagai materi dan informasi tentang kimia

khususnya pada materi perkembangan teori atom dan struktur atom.

Selain materi tersebut juga terdapat tabel konfigurasi elektron setiap

unsur dan soal-soal latihan untuk mendukung tercapainya tujuan

pembelajaran. Buku catatan berbasis kimia menggunakan peta konsep

Page 96: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

79

yang berguna untuk membantu peserta didik untuk mengembangkan

buah pikirannya tentang materi kimia sehingga pemikiran peserta

didik diasumsikan tidak meluas dari peta konsep.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, buku catatan

berbasis kimia mempunyai kualitas baik. Buku catatan tersebut

mempunyai daya tarik yang tinggi terhadap minat belajar peserta

didik karena mempunyai cover yang menarik dan di dalam buku

catatan berbasis kimia banyak inovasi tentang cara mempelajari kimia

serta mempunyai warna yang menarik.

Buku catatan berbasis kimia mempunyai berbagai kelebihan

antara lain: mempunyai warna yang menarik bagi peserta didik,

mempunyai peta konsep yang memudahkan peserta didik untuk

mengembangkan pemikiran tentang materi kimia, terdapat kalimat

motivasi untuk membangkitkan minat belajar peserta didik, terdapat

berbagai latihan soal, dan terdapat puisi tentang kimia. Buku tersebut

juga mempunyai kelemahan, antara lain: dalam penggunaannya

memerlukan waktu yang lama, hanya dapat mengembangkan

keterampilan membaca, menulis, dan mendengarkan suatu materi, dan

terbatas pada aspek visual.

Hasil penelitian yang dihasilkan dari skripsi ini, media buku

catatan berbasis kimia mempunyai kualitas baik. Harapan peneliti,

buku catatan berbasis kimia ini dapat digunakan di lembaga

pendidikan untuk membantu peserta didik dalam memahami materi

Page 97: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

80

pelajaran kimia. Selain itu, dapat dijadikan media belajar mandiri dan

media belajar pendamping untuk meningkatkan hasil belajar peserta

didik. Selain harapan di atas, buku catatan berbasis kimia ini lebih

disempurnakan agar penggunaannya lebih mempunyai kualitas yang

tinggi, serta digunakan untuk pendamping media yang lain.

Kombinasi antar media pembelajaran dapat lebih meningkatkan

kualitas dari media tersebut sehingga tujuan dari pembelajaran dapat

tercapai.

Page 98: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian pengembangan ini adalah:

1. Telah dikembangkan Buku Catatan Berbasis Kimia Materi Perkembangan

Teori Atom dan Struktur Atom untuk Siswa SMA/MA Kelas X Semester

Gasal menggunakan model pengembangan prosedural yang direvisi

berdasarkan masukan dari Dosen Pembimbing, Peer Reviewer, Ahli

Media, dan dinilai kualitasnya oleh Reviewer (5 orang Guru Kimia

SMA/MA di Pacitan).

2. Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia Materi Perkembangan Teori Atom

dan Struktur Atom untuk Siswa SMA/MA Kelas X Semester Gasal yang

telah dikembangkan berdasarkan penilaian reviewer (5 orang guru kimia

SMA/MA) adalah baik dengan skor 88,6 dari skor maksimal 105 dan

persentase keidealan sebesar 84,38%. Berdasarkan penilaian tersebut,

maka Buku Catatan Berbasis Kimia layak digunakan peserta didik sebagai

media belajar penunjang.

B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih

Lanjut

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media belajar kimia.

Adapun saran pemanfaatan, diseminasi, dan pengembangan produk lebih

lanjut adalah:

81

Page 99: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

82

1. Saran Pemanfaatan

Penulis menyarankan agar Buku Catatan Berbasis Kimia Materi

Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom yang telah dikembangkan

ini perlu diujicobakan dalam kegiatan pembelajaran kimia bagi peserta

didik SMA/MA untuk mengetahui sejauhmana kekurangan dan kelebihan

Buku Catatan Berbasis Kimia tersebut. Pada proses pembelajaran kimia,

Buku Catatan Berbasis Kimia dapat digunakan sebagai salah satu media

belajar yang dapat digunakan di sekolah maupun di rumah.

2. Diseminasi

Buku Catatan Berbasis Kimia Materi Perkembangan Teori Atom

dan Struktur Atom yang dikembangkan ini dapat lebih layak digunakan

sebagai penunjang media belajar apabila telah dibuktikan secara

eksperimen kepada peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga

diperoleha data berupa nilai kemampuan peserta didik baik dalam proses

maupun hasil pembelajaran.

3. Pengembangan Produk Lebih Lanjut

Buku Catatan Berbasis Kimia Materi Perkembangan Teori Atom

dan Struktur Atom ini dapat digunakan dan dikembangkan lebih lanjut

dalam proses pembelajaran yang melibatkan peserta didik dan pendidik.

Pendidik diharapkan lebih kreatif dalam mengajar, sedangkan peserta

didik lebih aktif dalam belajar untuk memperoleh pengalaman belajar.

Page 100: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

83

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Ronald H, 1987, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk

Pembelajaran (Selecting and Developing), terjemah Yusufhadi Miorso,

Jakarta: Grafika Offset.

Arifin, Mulyatin dkk, 2000, Strategi Belajar Mengajar Kimia, Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Brady, James E, 1999, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Jakarta: Binarupa

Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 1997, Strategi Belajar Mengajar,

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Enre, Fachrudin Ambo, 1988, Dasar-dasar Keterampilan Menulis, Jakarta:

Depdikbud.

Hermawan, 2009, Aktif Belajar Kimia: untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Johari, J.M.C. dan M. Rachmawati, 2006, Kimia SMA dan MA untuk Kelas X,

Jakarta: Erlangga, PT Gelora Aksara Pratama.

Khamidinal dkk, 2004, Kimia : SMA/MA Kelas X, Jakarta: Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional.

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tanggal

12 Mei 2006 tentang Standar Isi. Alamat website:

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBQQFjAA&

url=http%3A%2F%2Fakhmadsudrajat.files.wordpress.com%2F2009%2F04

%2Fpermendiknas-no-22-tahun-

2006.pdf&ei=kkGsTdb1HYPKrAfxpqWoCA&usg=AFQjCNFdmim4ncWn

_UYC8f8VvaUjTltTDA di download tanggal 18 April 2011 pukul 21.00

WIB.

Muslich, Masnur, 2008, KTSP Pembelajaran berbasis kompetensi dan

konstektual, Jakarta: Bumi Aksara.

Nurgiyantoro, Burhan, 1995, Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra,

Yogyakarta: BPFE.

Page 101: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

84

Sadiman, Arief S. dkk, 1993, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatanya, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyarto, K H, 2000, Kimia Anorganik I, Dasar-dasar Reaksi Anorganik

Nonlogam, Yogyakarta: FMIPA, UNY.

Sukardjo dan Lis Permana Sari, Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia,

Yogyakarta: UNY, 2009.

Supriyono, Agus, 2009, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tarigan, Henry Guntur, 1986, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,

Bandung: Angkasa.

T.M.A Ari Samadhi, Pembelajaran Aktif (Active Learning), Teaching

Improvement Workshop, Engineering Education Development Project,

alamat website:

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=2&ved=0CBwQFjAB&

url=http%3A%2F%2Fizaskia.files.wordpress.com%2F2010%2F03%2Fmak

alah-active-

learning.doc&ei=fKSvTY7CL4T5rQehxfyHCQ&usg=AFQjCNG6Js6VWq

KSS0GF47qfaRJGobEv1g di download tanggal 21 April 2011 pukul 10.51

WIB.

Warsita, Bambang, 2008, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya,

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Yamin, Martinis, 2007, Kiat Membelajarkan Siswa, Jakarta: Gaung Persada Press.

Zuehdi, Darmiyati, 2007, Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca:

Peningkatan Komprehensif, Yogyakarta: UNY Press.

Page 102: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

85

Lampiran I

Tabel 4: Hasil Penilaian Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia Menurut

Ahli Kimia (reviewer)

Aspek

penilaian

Kriteria Penilai ∑

skor

∑ per

aspek

Rata-

rata I II III IV V

A 1 4 3 4 4 4 19 41 8,2

2 5 5 4 4 4 22

B 3 4 4 5 4 4 21 85 17

4 4 4 4 4 4 20

5 4 4 5 5 5 23

6 4 4 5 4 4 21

C 7 4 3 4 4 5 20 43 8,6

8 4 4 5 5 5 23

D 9 4 4 4 4 4 20 124 24,8

10 4 4 5 4 4 21

11 4 4 4 5 4 21

12 5 4 5 5 4 23

13 4 3 4 4 4 19

14 4 4 3 4 5 20

E 15 4 4 4 5 5 22 44 8,8

16 4 3 5 5 5 22

F 17 5 4 5 5 4 23 106 21,2

18 4 4 5 5 4 22

19 4 4 4 4 4 20

20 4 4 5 5 4 22

21 4 4 3 4 4 19

Jumlah Skor 87 81 92 93 90 443 443 88,6

Page 103: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

86

Lampiran II

Tabel 5: Hasil Respon Peserta Didik tentang Kualitas Buku Catatan

Berbasis Kimia untuk SMA/MA

Aspek Kriteria Respon

Ya (%) Tidak (%)

A 1 100 --

2 83,33 16,67

3 100 --

B 4 100 --

5 100 --

C 6 91,67 8,33

7 91,67 8,33

8 100 --

9 100 --

10 100 --

11 83,33 16,67

12 100 --

13 91,67 8,33

14 100 --

15 100 --

F 16 91,67 8,33

17 100 --

18 100 --

Jumlah rata-rata 96,30% 3,7%

Page 104: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

87

Lampiran III

PERHITUNGAN

N = 5

A. Aspek Penulisan dan Organisasi Buku Catatan

𝑋 = x

N =

41

5 = 8,2

B. Aspek Isi

𝑋 = x

N =

85

5 = 17

C. Aspek Keterlaksanaan

𝑋 = x

N =

43

5 = 8,6

D. Aspek Kebahasaan

𝑋 = x

N =

124

5 = 24,8

E. Aspek Mutu Gambar

𝑋 = x

N =

44

5 = 8,8

F. Aspek Tampilan Menyeluruh

𝑋 = x

N =

106

5 = 21,2

Page 105: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

88

Hasil Penilaian Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia Menurut Ahli Kimia

(reviewer)

Aspek

penilaian

Kriteria Penilai ∑

skor

∑ per

aspek

Rata-

rata I II III IV V

A 1 4 3 4 4 4 19 41 8,2

2 5 5 4 4 4 22

B 3 4 4 5 4 4 21 85 17

4 4 4 4 4 4 20

5 4 4 5 5 5 23

6 4 4 5 4 4 21

C 7 4 3 4 4 5 20 43 8,6

8 4 4 5 5 5 23

D 9 4 4 4 4 4 20 124 24,8

10 4 4 5 4 4 21

11 4 4 4 5 4 21

12 5 4 5 5 4 23

13 4 3 4 4 4 19

14 4 4 3 4 5 20

E 15 4 4 4 5 5 22 44 8,8

16 4 3 5 5 5 22

F 17 5 4 5 5 4 23 106 21,2

18 4 4 5 5 4 22

19 4 4 4 4 4 20

20 4 4 5 5 4 22

21 4 4 3 4 4 19

Jumlah Skor 87 81 92 93 90 443 443 88,6

Page 106: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

89

Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia

No. Aspek Kriteria Skor rata-rata

1. Penulisan dan Organisasi

Buku catatan

1, 2, 8,2

2. Isi 3, 4, 5, 6, 17

3. Keterlaksanaan 7, 8, 8,6

4. Kebahasaan 9, 10, 11, 12, 13, 14, 24,8

5. Mutu Gambar 15, 16, 8,8

6. Tampilan Menyeluruh 17, 18, 19, 20, 21. 21,2

Jumlah 88,6

Persentase Keidealan Tiap Aspek Penilaian Buku Catatan

Berbasis Kimia

No. Aspek Skor

rata-rata

Skor rata-

rata Ideal

Persentase

keidealan (%)

1. Penulisan dan Organisasi

Buku catatan

8,2 10 8,2

10 x 100%

= 82 (C)

2. Isi 17 20 17

20 x 100%

= 85 (B)

3. Keterlaksanaan 8,6 10 8,6

10 x 100%

= 86 (B)

4. Kebahasaan 24,8 30 24,8

30 x 100%

= 82,67 (C)

5. Mutu Gambar 8,8 10 8,8

10 x 100%

Page 107: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

90

= 88 (B)

6. Tampilan Menyeluruh 21,2 25 21,2

25 x 100%

= 84.8 (B)

Jumlah 88,6 105 84,38 (B)

Jumlah rata-rata skor = 8,2 + 17 + 8,6 + 24,8 + 8,8 + 21,2 = 88,6

Skor maksimal ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

21 x 5 = 105

Skor minimal ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

21 x 3 = 63

Mi = ½ x (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

= ½ x (105 + 63)

= ½ x 168 = 84

SBi = (1/2 x 1/3) x (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)

= (1/2 x 1/3) x (105 – 63)

= 1/6 x 42 = 7

Kriteria Kategori Penilaian Ideal

No. Rentang Skor (i) Kuantitatif Kategori Kualitatif

1. 𝑋 > (Mi + 1,8 SBi) Sangat Baik

2. (Mi + 0,6 SBi) < 𝑋 ≤ (Mi + 1,8 SBi) Baik

3. (Mi − 0,6 SBi) < 𝑋 ≤ (Mi + 0,6 SBi) Cukup

4. (Mi − 1,8 SBi) < 𝑋 ≤ (Mi – 0,6 SBi) Kurang

5. 𝑋 ≤ (Mi − 1,8 SBi) Sangat Kurang

Page 108: Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007

91

Hasil yang diperoleh adalah

Persentase Kriteria Kategori Penilaian Ideal

No. Rentang Skor (i) Kuantitatif Kategori Kualitatif

1. 84,38% > (84 + 1,8 x 7)/105 x 100%

= 92%

Sangat Baik

2. (84 + 0,6 x 7)/105 x 100% = 84%

< 84,38% ≤

(84 + 1,8 x 7)/105 x 100% = 92%

Baik

3. (84 − 0,6 x 7)/105 x 100% = 76%

< 84,38% ≤

(84 + 0,6 x 7)/105 x 100% = 84%

Cukup

4. (84 − 1,8 x 7)/105 x 100% = 68%

< 84,38% ≤

(84 – 0,6 x 7)/105 x 100% = 76%

Kurang

5. 84,38% ≤ (84 − 1,8 x 7)/105 x 100%

= 68%

Sangat Kurang