konsep psikoterapi dalam perspektif...

Download Konsep Psikoterapi Dalam Perspektif Islamlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-jou... · sering dikenal dengan istilah psikosomatik (dari sakit ... terapi lslami

If you can't read please download the document

Upload: buimien

Post on 06-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Konsep PsikoterapiDalam Perspektif Islam

    Oleh Mansur*

    Kata Kunci:

    Pendahuluan

    Abad ke-20 sebagai the end of ideology dan beralih kepada ekspansiekonomi dengan isu pasar bebas dan globalisasi.1 Di era globalisasi inimanusia dihadapkan berbagai tantangan, baik tantangan internal(nasional) mupun tantangan eksternal.2 Dalam kehidupan modern inimenjadikan materi atau uang sebagai symbol kekuatan yang mengontrolkehidupan, sehingga mereka berlomba-lomba untuk mendapatkannya.Hal itu sesuai dengan pendapat Gary Zukav:

    Money is simbol of external power. Those who have the most money have themost ability to control their environment and those within it, while those who theleast money have the least within it. Money is ecquired, lost, stolen, inheried andfought for.3

    Dengan demikian dalam kondisi seperti itu terlihat juga adanyakesenjangan sosial ekonomi yang cukup dalam. Kesenjangan sosialekonomi itu bisa dipersepsikan sebagai sesuatu yang tidak memberikanrasa enak atau nyaman, baik dari segi fisiologis mupun psikologis. Dari

    Akhir-akhir ini terdapat berbagai permasalahan yangdihadapi oleh manusia, terutama akibat kesenjangansosial ekonomi yang tidak memberikan rasa enak ataunyaman, baik dari segi fisiologis mupun psikologis,yang keduanya membawa akibat tidak baik. Manusiamempunyai tugas untuk berikhtiar dalam rangkamencari penyembuhan terhadap penyakit yangdideritanya. Komplikasi penyakit fisik akibat kondisipsikis yang melemah bisa disebabkan jiwa yang sakit,sering dikenal dengan istilah psikosomatik (dari sakitbadan yang disebabkan oleh sakitnya jiwa). Olehkarena itu perlu adanya upaya penyembuhanterhadap mereka yang mengalami ganguan kejiwaan(neorosis) atau penyakit kejiwaan (psikosis) sebagaiakibat kefrustasian menghadapi kenyataan hidup.Tulisan ini berusaha memberikan solusi terapi yangdidasarkan pada al-Quran.

  • dimensi fisiologis antara lain tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhanfisik akibat fluktuasi penduduk dan perkembangan ekonomi (kapitalis)yang menyebabkan pemerataan pencukupan kebutuhan tidak terrealisir.

    Dimensi psikologis merupakan zona yang terluas pada masalahkesenjangan sosial. Permasalahannya adalah karena kekompleksitasankejiwaan manusia dalam menerima suatu aksi sosial ataupun caramereaksinya. Kesenjangan sosial yang bertendensi fisiologis maupunpsikologis keduanya membawa akibat tidak baik, dalam intensitasnyasemakin tinggi dalam pengertian konflik kejiwaan itu semakin komplekakan membawa permasalahan kejiwaan Kasus ini perlu dicarikansolusinya, yang bisa langsung dirasakan seperti kelaparan diantisipasidengan menyuplai bahan makanan, hal ini sulit dilakukan. Fase pertamamemediatori kesenjangan sosial tersebut dengan meningkatkan tarafpendidikan, pengangguran sebagai suatu kesenjangan sosial, umumnyadidominasi oleh faktor sumber daya yang rendah karena kurangnya faktorpendidikan, dalam pengertian umun yaitu pendidikan umum danvokasional.

    Maka psikologi berkembang mempunyai tujuan dan alasan-alasanyakni memecahkan berbagai problem dan menguak misteri hidup manusiaserta mengupayakan peningkatan sumber daya manusia.4 Pengertian yanglebih spesifik dalam usaha menumbuhkembangkan dan pembinaan dalamlingkup sekolah yaitu bimbingan. Diharapkan dari proses bimbingan itu,pendidikan akan berjalan lebih optimal dan tidak akan terjadi kasustersebut. Sebab secara operasional pendidikan merupakan petunjuk danpenangkal, hal ini merupakan langkah awal yang sifatnya preventif.5 Disamping itu juga merupakan kegiatan penyembuhan terhadap merekayang mengalami ganguan kejiwaan (neorosis) atau penyakit kejiwaan(psikosis) sebagai akibat kefrustasian menghadapi kenyataan hidup.Penyembuhan ini dimaksudkan untuk mengembalikan keseimbangan danbisa mengadakan penyesuaian diri dengan baik. Kondisi semacam inimemerlukan bantuan seorang psikoterapist (psikolog, psikiater, ataukonselor) maupun agamawan (kyai, pendeta, pastur) dalam menyembuh-kan gangguan kejiwaan tersebut. Dalam literatur kesehatan mental danpsikologi biasanya penyakit itu terdapat istilah yang bernama tingkahlaku normal dan tingkah laku tidak normal.6 Dari situlah para psikoterapistatau agamawan bekerja guna menormalkan tingkah laku yang tidaknormal atau bisa dikatakan menyembuhkan gangguan kejiwaan. Karenatelah kita ketahui bahwa orang yang tingkah lakunya tidak normalbiasanya mengalami gangguan jiwanya. Selaras dengan argumentasitersebut bahwa tujuaan dari psikoterapi tersebut adalah proses kegiatandalam memberikan bantuan terhadap seseorang dalam rangka untukmenyesuaikan diri dan memenuhi kebutuhannya. Adapun tujuanpsikoterapi merupakan usaha untuk membantu seseorang agar lebih

  • efektif untuk memenuhi kebutuhannya merangsang untuk menilai apayang sedang dilakukan dan memeriksa seberapa jauh tindakannyaberhasil.

    Melihat pentingnya psikoterapi dalam membentuk pribadi yang utuhdan dapat menggunakan kemampuan serta kesempatan, juga sikap tenangdan seimbang sehingga dapat mencapai kebahagiaan lahir dan batin,maka seorang muslim sudah barang tentu akan berpegang teguh padafalsafah hidupnya yaitu ayat-ayat Quraniyah dan ayat-ayat kauniyah.Kebahagiaan itu bukan hanya kesempurnaan interpersonal-relationshipdan interaksi dengan kosmos, tetapi dengan sang prima cause (pencipta).

    Makna PsikoterapiSecara bahasa bahwa psikoterapi adalah berasal dari dua kata yaitu

    psyche artinya pelaksanaan kegiatan psikologis yang terdiri dari bagiansadar dan bagian tak sadar Sedangkan terapi telah mengandung artiyakni prosedur untuk menyembuhkan atau meringankan.7 Adapun dalamkamus Inggris menurut John Echols dan Hasan Shadily mengartikan bahwapsichoterapi adalah pengobatan penyakit dengan cara kebatinan.8

    Menurut Breuer dan S. Freud istilah psikoterapi juga bisa disebutautotherapia. Artinya (penyembuhan diri sendiri) yang dilakukan tanpamenggunakan obat-obatan biasa. Sesuai dengan istilahnya, makapsikoterapi digunakan untuk menyembuhkan pasien yang menderitapenyakit gangguan rohani (jiwa).9 Adapun menurut pendapat HasanLanggulung dalam bukunya Teori-teori Kesehatan Mental bahwapengertian psikoterapi adalah pengobatan jiwa.

    Berdasarkan dari definisi tersebut di atas baik ditinjau dari etimologimaupun pengertian dari para ahlinya telah jelas bahwa psikoterapi adalahmerupakan proses atau teknik untuk memberikan bantuan kepada klienatau penderita gangguan jiwa, sehingga dengan harapan si klien tersebutdapat merubah pola hidup yang di rasa tidak sesuai dengan agjaranlslam itu sendiri. Dengan harapan si klien tersebut dapat menyesuaikandiri dan dapat hidup di tengah-tengah masyarakat.

    Psikoterapi dalam Perspektif lslam

    Dari pengertian tersebut di atas maka psikoterapi dapat diartikansebagai perawatan jiwa, pengobatan jiwa atau bisa diartikan pengobatan,sejalan dengan perkataan William James bahwa terapi terbaik bagikeresahan jiwa adalah keimanan kepada Tuhan10 sejalan yang ada dalamAl-Quran:

    Dan kami turunkan dari Al Quran sesuatu yang menjadi penawar dan rahmatbagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepadaorang-orang zalim selain kerugian (QS. Al-Israa : 82). 11

  • Dan dalam firman Allah SWT yang lain:

    Apakah (patut Al-Quran) dalam bahasa asing sedang (Rasul adalah orang) Arab?Katakanlah Al-Quran adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yangberiman dan petunjuk serta obat (QS: Fushilat: 44).12

    Ayat-ayat yang dikutip tersebut di atas adalah merupakan petunjukatau pelajaran, bahwa agama mempunyai sifat terapi bagi gangguan jiwa,yang mana gangguan jiwa tersebut mempunyai ciri-ciri. Adapun ciri-ciritersebut menurut Kanfer dan Goldstein adalah: Pertama, hadirnyaperasaan cemas dan perasaan tegang di dalam diri; Kedua, merasa tidakpuas (dalam artian negatif) terhadap perilaku diri sendiri; Ketiga,perhatian berlebih-lebihan terhadap problem yang dihadapi; Keempat,ketidakmampuan untuk berfungsi secara efektif di dalam menghadapiproblem.13

    Kadang-kadang ciri-ciri tersebut tidak dirasakan oleh penderita,sedang yang merasakan akibat perilaku penderita adalah masyarakat disekitarnya. Orang di sekitarnya merasa bahwa perilaku yang dilakukanadalah merugikan diri penderita, tidak efektif, merusak dirinya sendiri.Dalam kasus demikian seringkali terjadi pada orang-orang merasaterganggu dengan perilaku penderita.14 Gangguan itu muncul karenaseseorang tidak bisa mengontrol dirinya atau jiwanya dalam menghadapiberbagai persolan dan romantika hidup. Terlebih lagi tidak ada sandarankepada Allah atau agama. Menurut pendapat Bernard Spilka bahwa to many people, religion must mean only one thing whatever they believeit to be.15 Maksudnya bahwa bagi manusia, agama mempunyai artiterhadap sesuatu hal yang harus dipercayainya.

    Adapun penafsiran kata Syifaun pada surat Al-lsra tersebutdiartikan sebagai penjelas bagi orang-orang yang tidak mengetahui,sedangkan Syifaun dalam surat Fushilat tersebut adalah mempunyaiarti penyembuhan dari kebutaan hati. Dalam kedua arti tersebut tidakada perbedaan yang signifikan, menurut hemat penulis keduanyamempunyai prinsip yang sama, yang mana keduanya bertujuan dalamrangka untuk pengobatan. Kedua ayat tersebut juga memberi pelajaranbagi orang-orang yang mengetahui, digunakan untuk mengobati orang-orang yang mengalami gangguan secara psikologi terjangkit pada diriorang-orang yang beragama lslam. Meskipun demikian kita tidak perluberkecil hati bahwa segala penyakit yang ada di sekitar diri kita pastidapat disembuhkan. Oleh karena itu kesembuhan suatu penyakit selaluada lantarannya, mungkin karena obat yang digunakan itu cocok, atauistirahatnya cukup, dan masih banyak lagi faktor-faktor yang menyebabkanpenyakit itu bisa di sembuhkan. Seperti dalam Hadis yang diriwayatkanoleh Bukhori telah memberikan ketenangan jiwa kepada orang-orangyang terjangkit penyakit.

  • Allah tidaklah menurunkan suatu penyakit, melainkan Allahmenurunkan obatnya. (HR. Bukhori).

    Manusia mempunyai tugas untuk melaksanakan ikhtiar dalam rangkamencari penyembuhan terhadap penyakit yang diderita oleh seseorang.16

    Dalam firman Allah SWT yang lain juga termasuk sebagai pengobatan,sebagai berikut: Dan apabila aku sakit, Dialah yang memyembuhkanaku (QS. Asy-Syuara: 80).17 Kata Yasyfin pada ayat tersebutmenunjukkan kisah Nabi lbrahim a.s. yang sedang memberikan penjelasanpada kaumnya dengan pendekatan rasional persuasif, supaya kaumnyaberiman kepada Allah SWT. Penjelasan pada ayat tersebut telahtergambar pada kehidupan riil, misalnya seperti kasus stress. Gangguanstress termasuk gangguan kejiwaan yang berupa penyakit yang berakibatdari ketidakmampuan dalam menghadapi kenyataan hidup yang berupasuatu problem atau banyaknya masalah, sementara itu tidak ada yangmau tahu tentang diri, sehingga dia merasa tidak ada yang maumembantu, akibatnya ia merasa punya masalah sendiri dan merasamenanggung beban yang berat.

    Tidak disadari bahwa pada umumnya stress bisa menimbulkanbeberapa penyakit fisik, karena orang yang depresi akan mengalamiperubahan pada pertahanan tubuh menjadi lemah, oleh karena itupenyakit akan mudah menyerangnya. Komplikasi penyakit fisik akibatkondisi psikis yang melemah itu bisa dikatakan sebagai suatu sebab danistilah yang sekarang di kenal dengan istilah psikosomatik (dari sakitbadan yang disebabkan oleh sakitnya jiwa)

    Oleh karena banyak orang yang menghindari hal-hal yangmenyebabkan terjadinya stress. Biasanya dilakukan dengan mencarihiburan-hiburan untuk melepaskan kejenuhannya, biasanya jugarefresing di tempat-tempat rekreasi dengan tujuan yang sama. Tapi yangmenjadi hambatan yaitu orang yang tidak berduit untuk melakukan hal-hal seperti diatas membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sejalan denganfirman Allah SWT yang menerangkan masalah yang sama yaitu sebagaiberikut:

    Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan)tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamuterhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. (QS.At-Taubah:14)18

    Di samping itu kata syifaun juga terdapat dalam surat An-Nahl yaitu:

    Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalanTuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman(madu) yang macam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang

  • menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.(QS.An-Nahl: 69)19

    Dari ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kesehatan hatiakan berhubungan dengan kesehatan badan. Secara higienis diketahuibahwa sumber dari penyakit kejiwaan adalah dada. Pada dada tersimpanhati yang mempunyai kegunaan sebagai sentralisasi dan pusatproduktivitas membagikan fungsi-fungsi biologis jasmani manusia. Karenahati mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan psikisdan fisik manusia.

    Dengan demikian istilah penyakit jiwa menurut Al-Quran disebutkanbahwa penyakit hati dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, sebagaiilustrasi dapat dicatat, bahwa problem-problem yang dihadapi sehari-hariadakalanya tidak tertampung di dalam otak. Ada masanya dikirim kealam sadar dan dibekukan di bawah sadar. Kalau tidak ada penyelesaianyang positif secara psikologis, mempunyai efek-efek psikologis yang dapatmengakibatkan sesak dada. Sesak dada itu merupakan manifestasi dariketidakenakan badan dan rohani, di mana gejala itu memberikanpenyakit-penyakit jasmaniah yang harus diobati dengan secarasomathoterapi dan penyakit rohaniah yang harus diobati dengan carapsikoterapi.

    Dari penjelasan tersebut telah menggambarkan bahwa pada dasarnyaterapi lslami terutama yang dijelaskan dalam Al-Quran bisa diterapkandan kemungkinan besar sembuh adalah bagi orang-orang muslim yangpercaya akan kebenaran Al-Quran, sedangkan yang menjadi psikiaternyaatau sebagai dokter terapinya adalah Allah SWT. Bukan berarti secaralangsung Allah, hal itu sangat mustahil. Tetapi di sini yang dimaksudkanadalah orang yang disebut psikiater yang bertendensi pada ajaran-ajaranAllah semata. Oleh karena itu apabila seseorang menguasai keduanyayaitu ajaran tauhid lslam dan mengetahui ilmu-ilmu jiwa, makapsikoterapis dan terapis adalah merupakan wakil-wakil Allah di mukabumi khalifatullah filardi, yaitu manusia yang beriman dan bertakwakepada-Nya.

    Jadi, antara psikiater dan kliennya harus bertendensi pada kalamAllah, karena dalam ajaran lslam kita temukan ajaran yang memberikanterapi untuk kesehatan mental. Orang akan mempunyai mental yangsehat selama menunjukkan kebiasaan menurut ukuran umum dan agama.Sebaliknya kalau menyeleweng lebih-lebih terhadap agama, berarti orangitu sudah termasuk kejangkitan penyakit jiwa, untuk itu harus segeradikembalikan kepada tingkah laku yang sesuai dengan Al-Quran.

  • Fungsi dan Tujuan Psikoterapi

    1.Fungsi psikoterapi

    Fungsi psikoterapi bisa mengambil salah satu firman Allah sebagaiberikut:

    Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmudan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjukserta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS.Yunus: 57)20

    Ayat tersebut menjelaskan bahwa pengobatan yang dari kata syifalima fissudur, mengobati gangguan kejiwaan atau penyakit-penyakitkejiwaan, sehingga umat lslam mempunyai mental yang sehat ataukesehatan mental. Dengan demikian apabila seorang dikatakan sehatmental jika jalan untuk menyelamatkan dunia dan akherat itu adalahpenyerahan diri kepada Allah sebagai pencipta alam semesta yaitu lslam,dengan cara mematuhi segala perintah Allah (yang diaplikasikan dalambentuk amal saleh) dan menghindari segala larangan-Nya (denganmenjauhi segala bentuk perusakan manusia dan alam lingkungan).21

    Dari ayat Yunus tersebut telah jelas bahwa fungsi psikoterapi sebagaipengobatan, penyembuhan, dan penyesuaian. Pengobatan danpenyembuhan akan terjadi apabila sudah terjadi suatu penyakit, haltersebut dikarenakan tidak mewaspadai adanya penyakit yang akantimbul, sehingga jalan keluarnya adalah diadakan tindakan kuratif. Laindengan tindakan preventif yang seharusnya dititik beratkan pada semuaorang muslim, agar sejalan dengan pepatah yang berlaku Pencegahanpangkal segala pengobatan atau dengan istilah lain Prevention is betterthan cure (pencegahan lebih baik dari pengobatan). Usaha pencegahandalam jangka panjang akan lebih baik hasilnya dari padapenyembuhan.22 Setelah mendapatkan pengobatan dan penyembuhanpada akhirnya menjalankan penyesuaian atau mengaktualisasikan diriyang disebut penyesuaian. Misalnya seperti penyesuaian yang merupakanobat atau penyembuhan (penyesuaian masalah). Apabila ada orang tuanon lslam agar anak-anaknya untuk mengikuti keyakinan orang tuanya,maka Al-Quran memberikan solusi dalam rangka untuk mengantisipasihal-hal yang tidak diinginkan yaitu anjuran untuk tetap menjagakeharmonisan keluarga dengan sikap menyesuaikan diri, bersikap maniskepada mereka, dan anak-anaknya tetap memegang teguh aqidahnya.

    2. Tujuan psikoterapi

    Psikoterapi tidak ditujukan pada orang-orang yang menderita penyakitjiwa saja, akan tetapi lebih banyak diperlukan oleh orang-orang yangsebenarnya tidak sakit, akan tetapi tidak mampu menghadapi kesukaran-

  • kesukaran hidup sehari-hari dan tidak pandai menyelesaikan persoalan-persoalan yang tidak selesai itulah yang banyak menghilangkan rasabahagia.

    Dalam keadaan seperti ini, maka psikoterapi adalah sangat penting,karena semua atau sebagian besar dari kebobrokan di bidang sosial,ekonomi, politik, dan moral bukan terletak pada peraturan-peraturansosial dan faktor-faktor ekonomi dan politik itu, akan tetapi terletak padapelaku-pelaku sosial, ekonomi dan demikian pula persoalan moral yangjelas terletak pada sikap dan tingkah laku orangnya.23 Dalam hal ini,maka dengan melalui psikoterapi itu klien akan tertolong untuk dapatmengenal serta menghadapi problemnya serta merasa bertanggung jawabuntuk memecahkannya yang akhirnya ia mampu mengembangkan sikapdan tehnik tidak saja untuk memecahkan problem masa sekarang akantetapi juga memperbesar kedayagunaannya sebagai makhluk sosial.Dengan demikian maka klien tersebut harus semakin mengurangisubjektivitasnya, bahkan lebih memperhatikan cara pemecahan problemyang dihadapi dari pada problemnya itu sendiri, lebih memahami bahwadirinya itu merupakan bagian dari dunia sekitarnya dan bahwa duniasekitarnya itu mengandung nilai-nilai bagi kebaikan hidupnya.

    Dalam memahami tentang tujuan psikoterapi harusnya menengok daribeberapa teknik yang digunakan, karena penggunaan teknik-teknikpsikologis untuk penyembuhan gangguan atau penyakit mental. Dalamkaitannya dengan tujuan psikoterapi dalam Islam dapat diartikan sebagaiperbaikan pengalaman dan penyesuaian atau bisa disebut membersihkandiri. Dengan demikian psikoterapi dengan menggunakan pendekatanagama sebagai cara untuk mendiagnosa penyakit yang berhubungandengan gangguan rohani manusia.24

    Tujuan psikoterapi secara global yang tercantum dalam Al-Quranadalah terbentuknya insan kamil. Pribadi yang utuh atau insan kamilyaitu manusia yang dapat menjalankan hubungan horizontal yaitu sesamamanusia dan alam dengan baik dan dapat melangkah melaksanakanhubungan vertikal yaitu dengan Allah SWT. Hubungan manusiadengan manusia itu merupakan adaptasi penyesuaian diri terhadap norma-norma masyarakat yang berlaku pada lingkungan tersebut. Dalam hal inimanusia harus mengeliminasi hal-hal yang negatif dari suatu interaksi,sehingga akan tetap baik, sehingga adanya hubungan tersebut agar adanyahubungan yang hormonis. Dengan demikian kondisi tenteram dan bahagiatetap terpelihara, seperti harapan lslam. Tujuan psikoterapi jugamengandung arti yang sama dengan tujuan hidup yaitu secara universalmengacu pada tujuan kebahagiaan besok di akherat atau kehidupanyang bersifat eskatologis. Dari pengertian dari tujuan tersebut bisadikatakan rahmatan lil alamin

  • Ruang Lingkup Psikoterapi

    Dalam kaitannya dengan wilayah atau ruang lingkup yang menjadigarapannya para ahli psikiater adalah segala problem kejiwaan yang tidakmenyenangkan. Bahwa penyakit jiwa ini bisa diobati sebagaimanapenyakit jasmani, bahwa penyakit jiwa pengobatannya melalui saranayang tepat yakni lewat pendidikan moral. Oleh karena itu, karena jiwamerupakan fakultas Ilahi, bukan jasmani, dan sekaligus digunakan untuktubuh dan terikat dengan tubuh cara fisik dan Ilahi sedemikian sehinggasalah satu dari keduanya ini tidak bisa dipisahkan dari yang lainnya.Maka kita harus mengetahui bahwa salah satu dari keduanya (jiwa danraga) tergantung pada yang lain. Maksudnya ketika ada perubahan karenaia berubah, ketika sehat karena ia sehat dan sakit karena ia sakit.25

    Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalamkehidupan sehari-hari antara jiwa dan raga saling mempengaruhi dalamaktifitasnya. Misalnya seperti orang yang sakit tubuhnya apalagi jikapenyebab sakitnya adalah salah satu dari dua organ tubuh yakni otakdan hati maka orang itu akan berubah akalnya dan sakit jiwanya sampai-sampai dia lupa diri, menentang akal sehat. Untuk itu di situlah wilayahatau ruang lingkup dalam psikoterapi yang bertujuan dalam rangka untukmenemukan penyebab penyakit-penyakit jiwa. Andaikata penyebabnyaadalah jiwa misalnya merasa takut, memikirkan hal-hal yang buruk, ngeriterhadap kejadian-kejadian, hawa nafsu yang bergolak, maka kita harusmenyembuhkannya dengan cara yang tepat, yakni kembali kepada al-Quran.

    Jenis-jenis Kelainan Jiwa

    Dalam hal ini akan membahas mengenai kelainan jiwa yang berartimengungkapkan ekses dari suatu masalah terhadap jiwa, umumnya bilaekses itu intensitasnya sedang, sering disebut sebagai neorosis dan apabilafrekuensi tinggi maka disebut psikosis, itulah yang dimaksud dalamstatemen jenis-jenis kelainan jiwa.

    Klasifikasi jenis-jenis kelainan jiwa tidak pernah dibicarakan dalamAl-Quran baik secara ekplisit maupun implisit. Ayat-ayat Al-Quran yangada hanyalah mendeskripsikan faktor-faktor munculnya neurosis ataupsikosis. Faktor tersebut antara lain adalah faktor internal yang potensialdimiliki oleh manusia. Jenis-jenis kelainan jiwa akan timbul karena dariberbagai faktor, baik faktor eksternal maupun faktor internal.

    1. Faktor internal.

    Dalam kaitannya dengan kelainan jiwa, semua manusia yangmempunyai kelainan jiwa biasanya sifat-sifat dalam segala aktifitas dalamkehidupan sehari-hari, yang mana faktor internal itu bisa disebut potensi-

  • potensi negatif yang dimiliki antara lain: (a) Kikir26 (b) Berbuat zalim(aniaya)27 (c) Dengki28 (d) Malas dan putus asa.29

    Sifat-sifat internal tersebut adalah sebagian contoh saja darikompleksitas potensi negatif manusia yang diterangkan dalam Al-Quran.Semua konsekwensi dari sifat negatif manusia yang tidak disublimasikanberupa ketidakpuasan, konflik jiwa, tekanan perasaan dan menyebabkanorang lain menderita lahir dan batin karena sifat agresif-egois, dan tidakpeduli dengan orang lain. Orang dengan karakter tersebut dan tidakdapat menyesuaikan diri dianggap mempunyai kepribadian psychopathi(psychopath). Psychopathi adalah ketidaksanggupan untuk menyesuaikandiri yang mendalam dan kronis.30

    2. Faktor eksternal.

    Faktor eksternal ini adalah merupakan faktor yang berasal dari luarmanusia, yang mana dapat berasal dari pengaruh milieu (lingkungan),kultur negatif yang sekiranya sudah mentradisi dalam kalangan tertentu.Oleh karena seorang yang menyadari betul bahwa kemuliaan dankesuksesan dalam hidup ini, baik secara material maupun secara spiritualharus diraih dengan mengikutsertakan peran Allah SWT.31 Di manapun berada, dan apabila ada seseorang yang jauh dari peran Allahseyogyanya harus dihindari dalam suatu pergaulan.

    Perbuatan tidak terpuji seperti munafik, suatu penyakit jiwa yaitupenyakit mental yang kronis. Sebab pola hidup yang diterapkan selaludualisme atau bermuka dua, hal itu akan menciptakan kondisi yangtidak baik yaitu kerusakan pada diri sendiri dan interaksi sosialnya.Karakter negatif akibat pengaruh eksternal adalah syirik, karena lslammengajarkan bahwa setiap orang yang lahir itu suci, artinya mengesakanAllah SWT. Namun apabila ia syirik atau bahkan kafir, hal itu disebabkanoleh faktor dari luar atau milieu (lingkungan).

    Teknik Terapi Menurut Islam

    Dalam melakukan sesuatu perbuatan pasti menggunakan berbagaicara atau jalan, dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkanatau bisa disebut alat atau strategi yang digunakan dalam prosespengobatan terhadap pasien yang menderita. Di sini penulis akanmemaparkan beberapa teknik terapi yang ada dalam Al-Quran.

    1. Nasehat atau bimbingan.

    Sejalan dengan firman Allah SWT yang menjelaskan tentang caramenasehati atau membimbing, sebagaimana di bawah ini:

  • Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yangbaik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.Sesungguhnya Tuhanmu Dialahyang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat Dari jalan-Nya dan Dialahyang lebih mengetahui orang yang mendapat petunjuk. ( QS. An-Nahl:125)32

    Yang dijadikan pedoman serta materi bimbingan atau nasehat tersebutadalah Al-Quran, seperti yang tersirat dalam firman Allah SWT, sebagaiberikut:

    Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmudan penyembuhan bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjukserta rahmat bagi orang-orang beriman. (QS. Yunus: 57)33

    Dari ayat di atas dapat kita ambil pelajaran bahwa sesungguhnyamanusia harus pandai-pandai mengambil pelajaran dari nasehat oranglain, atau sebaliknya harus pandai-pandai memberikan nasehat kepadaorang lain selama orang yang kita nasehati selalu bersifat terbuka.34

    Apabila psikiater dalam usahanya merenovasi dan merehabilitasikepribadian atau tingkah laku yang tidak baik melekat pada diri manusia,dengan demikian sudah barang tentu harus dapat merubah pikiran dankecenderungannya, usaha pertama kali yang harus dikerjakan adalahdengan mauidhoh atau nasehat dan penerangan, karena psikoterapidiharapkan akan memberikan petunjuk ke arah yang benar. Carabimbingan yang diperintahkan dalam proses dialogis adalah berbicaradengan perasaan halus juga mengindikasikan teknik bimbingan lainnyaseperti sugesti, wawancara dan penyaluran emosi.

    2. Zikir (mengingat Allah).

    Orientasi zikir secara umum adalah perbuatan mengingat Allah SWTdan keagungan-Nya yang melingkupi atau mencakup seluruh aspekibadah dan perbuatan baik seperti bertasbih, tahmid, salat, membaca Al-Quran, berdoa, dan melakukan suatu perbuatan yang terpuji.

    Secara spesifik arti dari zikir menyebut nama Allah SWT yangdianjurkan sebanyak-banyaknya dengan memenuhi tata tertib, metode,rukun, dan syarat-syaratnya.35 Mengingat keagungan, kemurahan Allahmerupakan obat terhadap komplikasi penyakit hati (kejiwaan) yangoperasionalnya merupakan suatu teknik, sebagaimana dalam firman AllahSWT:

    (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram denganmengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjaditentram. (QS. Ar-Rad: 28)36

  • Bahwa teknik dalam terapi tentang zikir atau mengingat denganmenyebut secara lesan dan dihayati ini pada hakekatnya akan mempunyaiefek sebagai obat yang paling mujarab. Sering kita mendengar syair-syairIslami yang menyatakan bahwa aku dekat Engkau dekat, aku jauhEngkau jauh. Urgensitas zikir itu diketahui tidak hanya dari nash Al-Quran maupun Hadits namun dalam realitasnya bahwa orang yangberzikir akan merasakan ketenangan dan ketenteraman dalam jiwanya.Teknik ini sudah tidak diragukan lagi, sebab secara psikologis, kegelisahandan kecemasan yang dirasakan seseorang ketika ia merasa lemah, teratasiketika ia mendapatkan sandaran atau penolong baginya. Dalammejalankan zikir dianjurkan harus dengan sikap rendah hati,menyadarkan penuh kepada Allah, dan dengan suara yang halus akanmembawa ekses ketenangan bagi mereka yang melakukannya.

    3. Salat.

    Dalam teknik yang ketiga ini, dimaksudkan adalah salat baik yangdifardlukan maupun yang disunnahkan, dalam lslam telah menganjurkanpara pengikutnya untuk mencapai kebaikan dengan menggunakanperantara ibadah salat.37 Salat yang dilakukan dari awal sampai akhirada beberapa hal yang secara fisik atau psikis menyebabkan keadaantenteram, jiwa yang tenang dan pikiran yang bebas, sebab penyerahandiri seutuhnya kepada Allah SWT akan melepaskan diri dariproblematika kehidupan.38 Terapi dalam salat menurut Jamaludin Ancokada empat aspek yang meliputi yaitu:

    Pertama, aspek olah raga, terlihat pada aktifitas fisik yangmenyebabkan perubahan konsentrasi otot pada bagian-bagian tertentudalam melaksanakan salat, hal itu merupakan proses relaksasi dankeseimbangan ketegangan urat saraf ini juga akan mengurangi kecemasanjiwa.

    Kedua, aspek meditasi yaitu identik dengan melakukan salat yangkhusu yang mana akan menghilangkan kecemasan jiwa bahkan rasa sakit,sebab rangsangan rasa sakit dapat dihambat kedatangannya ke otak.Contohnya adalah peristiwa pencabutan anak panah dari tubuh sahabatAli bin Abi Thalib RA, saat beliau sedang salat.

    Ketiga, aspek auto-sugesti adalah puji-pujian, doa dan pengucapanbacaan-bacaan doa tersebut akan mendapat kekuatan meniru dari apayang tersirat dalam pikiran yang sehat.

    Keempat, aspek kebersamaan maksudnya adalah salat berjamaahsecara psikologis merupakan bagian terapi yaitu group therapi, yangberfungsi untuk menghilangkan rasa keterasingan diri.39

    Dari kedua pendekatan tersebut yaitu salat dan zikir terdapat indikasikesamaan fungsi, namun salat adalah merupakan segmen zikir walaupun

  • zikir belum tentu sama dengan salat. Jadi dalam memahami masing-masing fungsinya untuk menenangkan jiwa bisa diintegrasikan kepadasalat satu dari keduanya.

    4. Puasa.

    Dalam hal ini teknik yang dimaksud penulis adalah meliputi puasasunat maupun yang diwajibkan.40 Bahwa pendekatan puasa inimenandakan seorang muslim wajib untuk melaksanakan puasa, berartitelah menjalankan perintah Allah SWT, dan menjauhi larangan-Nya.Dalam Hadis pun di jelaskan setiap hamba yang berpuasa karena Allahsemata-mata, berarti mereka telah menjauhkan diri dari api neraka. 41

    Tinjauan secara psikologis dan psikososial terhadap puasa adalahmerupakan sikap qanaah yang terdapat pada orang yang berpuasa, yaituwalaupun dalam keadaan lapar, haus dan hawa nafsu yang terkekang, iamerasa cukup atau menerima apa adanya. Urgensi lainya berupa sifatpengasih dan penyayang yang berbasisi pada kesadaran diri berintrospeksidiri. Ia merasakan bagaimana orang yang selalu kekurangan setiap harinya,padahal ia kekurangan dalam sehari saja kadang mengeluh. Dari peristiwaitu maka ia sadar dan perhatian terhadap keadaan sosial di sekitarnya.

    5. Zakat Dan Haji.

    Teknik ini adalah zakat dan haji yang merupakan rukun lslam,walaupun tujuan operasionalnya berbeda, akan tetapi mempunyai indikasiekses yang sama, yaitu kuatnya perasaan afiliasi sosial. Zakatmengantisipasi kesenjangan sosial, sehingga tidak ada friksi dalamberinteraksi sosial. Dalam hukum haji telah diterangkan dalam Al-Quran. surat Ali Imran.42

    Pelaksanaan ibadah haji mengharuskan setiap orang lslam (manusia)untuk melepaskan segala macam atribut keduniawian yang ia punyaselama hidupnya, tidak ada perbedaan antara atasan dan bawahan,penguasa atau rakyat, semua memakai pakaian haji yang sederhana.Ibadah haji menyatukan muslim dari seluruh penjuru bangsa, negara,dan ras dengan berbagai status sosial masing-masing.

    Penutup

    Kesehatan hati manusia akan berhubungan dengan kesehatan badan.Secara higienis diketahui bahwa sumber dari penyakit kejiwaan adalahdada. Pada dada tersimpan hati yang mempunyai kegunaan sebagaisentralisasi dan pusat produktivitas membagikan fungsi-fungsi biologisjasmani manusia. Karena hati mempunyai peranan yang sangat pentingdalam kehidupan psikis dan fisik manusia.

  • Istilah penyakit jiwa menurut Al-Quran adalah penyakit hati, bahwaproblem-problem yang dihadapi sehari-hari adakalanya tidak tertampungdi dalam otak. Ada masanya dikirim ke alam sadar dan dibekukan dibawah sadar. Kalau tidak ada penyelesaian yang positif secara psikologis,mempunyai efek-efek psikologis yang dapat mengakibatkan sesak dada.Sesak dada itu merupakan manifestasi dari ketidakenakan badan danrohani, di mana gejala itu memberikan penyakit-penyakit jasmaniah yangharus diobati dengan secara somathoterapi dan penyakit rohaniah yangharus diobati dengan cara psikoterapi.

    Dari penjelasan tersebut telah menggambarkan bahwa pada dasarnyaterapi lslami terutama yang dijelaskan dalam Al-Quran bisa diterapkandan kemungkinan besar sembuh adalah bagi orang-orang muslim yangpercaya akan kebenaran Al-Quran, sedangkan yang menjadi psikiaternyaatau sebagai dokter terapinya adalah Allah SWT. Bukan berarti secaralangsung Allah, hal itu sangat mustahil. Tetapi di sini yang dimaksudkanadalah orang yang disebut psikiater yang bertendensi pada ajaran-ajaranAllah semata. Oleh karena itu apabila seseorang menguasai keduanyayaitu ajaran tauhid lslam dan mengetahui ilmu-ilmu jiwa, makapsikoterapis dan terapis adalah merupakan wakil-wakil Allah di mukabumi khalifatullah filardi, yaitu manusia yang beriman dan bertakwakepada-Nya.

    Jadi, antara psikiater dan kliennya harus bertendensi pada kalamAllah, karena dalam ajaran lslam kita temukan ajaran yang memberikanterapi untuk kesehatan mental. Dalam proses pengobatan akan terdiridari dua faktor, yaitu klien dan psikoterapist. Klien adalah orang yangmengalami gangguan atau kelainan kejiwaan yang berkonsultasi kepadaseorang psikoterapist guna penyelesaian masalah psikis yang dideritanyayang bisa disebut pasien. Berkaitan dengan keberadaan klien atau orangyang mengalami gangguan atau kelainan jiwa tersebut, Al-Quranmengisyaratkan bahwa pasien atau klien dalam memecahkan masalahbesar kemungkinan cepat sembuh, jika pasien tersebut mempunyaikeyakinan (lslam), karena seorang yang sakit akan cepat sembuh bilapunya keyakinan yang kuat. Dan klien yang dapat disembuhkan adalahmereka orang yang mengimani akan eksistensi Allah SWT sebagaiTuhannya dan juga menyakini akan kebesaran Al-Quran yangmerupakan petunjuk kebenaran dari Allah bagi mereka.[]

  • Catatan Akhir:

    *Penulis adalah dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)Salatiga.

    1M. Dawam Rahardjo, Esei-esei Ekonomi Politik, LP3ES, Jakarta, hlm.58-62.

    2Mastuhu, Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional dalamAbad 21, Safiria Insania Press, Yogyakarta, 2003, hlm. 31.

    3Gary Zukav, The Seat of The Soul, an Inspiring Vision of HumanitysSpiritual Destiny, Rider and Co., London, 1991, hlm. 24.

    4Jalaludin, Psikologi Agama , Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996,hlm. 9.

    5Fadhil Al-Djamali, Menerabas Krisis Pendidikan Dunia Islam, GoldenTerayon Press, Jakarta, 1988, hlm. 49.

    6Hasan Langgulung, Teori-teori Kesehatan Mental, Pustaka Al-Husna,Jakarta, 1986, hlm. 37.

    7Dali Gulo, Kamus Psikologi, PT. Tonis, Bandung, tt, hlm. 229.8John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Bahasa lnggris-lndonesia,

    PT. Gramedia, Jakarta, 1996, hlm. 454.9Jalaludin, Psikologi Agama, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996,

    hlm. 139.10Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori Suroso, Psikologi lslam, Solusi

    lslam Atas Problem-problem Psikologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001,hlm. 95.

    11Depag, Al-Quran dan Terjemahnya, Jamunu, Jakarta, 1969, hlm.437.

    12Ibid, hlm. 779.13Jamaludin Ancok dan Fuad Nasori Suroso, op.cit., hlm. 91.14Ibid., hlm. 91.15Bernard Spilka, The Psychology of Religion an Empirical Approach,

    Prentice-Hall, INC., Englewood Cliffs, 1967, hlm. 9.16Arifin, Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan

    Agama di Sekolah dan di Luar Sekolah, Bulan Bintang, Jakarta, 1979,hlm. 83

    17Depag, op.cit., hlm. 579.18Ibid., hlm. 280.19Ibid., hlm. 412.20Depag., op.cit., hlm. 315.21Kaelany, lslam, lman dan Amal Saleh, Rineka Cipta, Jakarta, 2000,

    hlm. 1.22Sudan, Al-Quran dan Panduan Kesehatan Masyarakat, Dana Bakti

    Prima Yasa, Yogyakarta, 1997, hlm. 90.

  • 23Zakiyah Daradjat, Peranan Psikoterapi dalam Pembinaan Mental,Gunung Agung, Jakarta, 1983, hlm. 80.

    24Jalaluddin, Psikologi Agama, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996,hlm.130.

    25Ibnu Miskawaih, Menuju Kesempurnaan Akhlak, Mizan, Bandung,1998, hlm. 162.

    26Rustam Effendi, Produksi dalam lslam, Magister lnsania Press,Yogyakarta, 2003, hlm. 32.

    27A. Charis Zubair, Etika Rekayasa Menurut Konsep lslam, PustakaPelajar, Yogyakarta, 1997, hlm. 42.

    28Departemen Agama RI, op.cit., hlm. 30.29M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Remaja Rosda Karya,

    Bandung, 1987, hlm. 127.30Zakiyah Daradjat, Kesehatan Mental, Gunung Agung, Jakarta, 1982,

    hlm. 51.31Daud Rasyid, lslam dalam Berbagai Dimensi, gema lnsani Press,

    Jakarta, 1998, hlm. 7332Departemen Agama RI., op.cit., hlm. 421.33Ibid., hlm. 315.34Arifin, op cit., hlm. 13.35Hanna Djumhana Bastaman, lntegritas Psikologi dengan lslam,

    Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1995, hlm. 158.36Departemen Agama RI., op. cit., hlm. 373.37Ibid., hlm. 16.38Ismail Yakub, Ihya Al-Ghazali, terj., Jilid I C.V.Faizan, Semarang,

    tt., hlm. 521.39Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori Suroso, op.cit., hlm. 98-100.40Departemen Agama RI., op.cit., hlm. 44.41Adib Bisri Mustofa, Tarjamah Shahih Muslim, Jilid II, CV. Asy

    Syifa, Semarang, 1993, hlm. 378.42Departemen Agama RI, op.cit., hlm. 92.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Ancok, Djamaludin dan Fuad Nashori Suroso, Psikologi lslam, Solusi lslamAtas Problem-problem Psikologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001.

    Arifin, Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agamadi Sekolah dan di Luar Sekolah, Bulan Bintang, Jakarta, 1979.

    Bastaman, Hanna Djumhana, lntegritas Psikologi dengan lslam, PustakaPelajar, Yogyakarta, 1995.

    Daradjat, Zakiyah, Kesehatan Mental, Gunung Agung, Jakarta, 1982.

    Daradjat, Zakiyah, Peranan Psikoterapi dalam Pembinaan Mental, GunungAgung, Jakarta, 1983.

    Depag, Al-Quran dan Terjemahnya, Jamunu, Jakarta, 1969.

    Al-Djamali, Fadhil, Menerabas Krisis Pendidikan Dunia Islam, GoldenTerayon Press, Jakarta, 1988.

    Echols, John M. dan Hasan Shadily, Kamus Bahasa lnggris-lndonesia,PT. Gramedia, Jakarta, 1996.

    Effendi, Rustam, Produksi dalam lslam, Magister lnsania Press, Yogyakarta,2003.

    Gulo, Dali, Kamus Psikologi, PT. Tonis, Bandung, tt.

    Jalaluddin, Psikologi Agama, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996.

    Kaelany, lslam, lman dan Amal Saleh, Rineka Cipta, Jakarta, 2000.

    Langgulung, Hasan, Teori-teori Kesehatan Mental, Pustaka AlHusna,Jakarta, 1986.

    Mastuhu, Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional dalamAbad 21, Safiria Insania Press, Yogyakarta, 2003.

    Miskawaih, Ibnu, Menuju Kesempurnaan Akhlak, Mizan, Bandung,1998.

    Mustofa, Adib Bisri, Tarjamah Shahih Muslim, Jilid II, CV. Asy Syifa,Semarang, 1993.

    Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Remaja Rosda Karya,Bandung, 1987.

    Rahardjo, M. Dawam, Esei-esei Ekonomi Politik, LP3ES, Jakarta, tt.

    Rasyid, Daud, lslam dalam Berbagai Dimensi, Gema lnsani Press,Jakarta, 1998.

  • Spilka, Bernard, The Psychology of Religion an Empirical Approach,Prentice-Hall, INC., Englewood Cliffs, 1967.

    Sudan, Al-Quran dan Panduan Kesehatan Masyarakat, Dana Bakti PrimaYasa, Yogyakarta, 1997.

    Yakub, Ismail, Ihya Al-Ghazali, terj., Jilid I C.V.Faizan, Semarang.

    Zubair, A. Charis, Etika Rekayasa Menurut Konsep lslam, Pustaka Pelajar,Yogyakarta, 1997.

    Zukav, Gary, The Seat of The Soul, an Inspiring Vision of HumanitysSpiritual Destiny, Rider and Co., London, 1991.

    /ColorImageDict > /JPEG2000ColorACSImageDict > /JPEG2000ColorImageDict > /AntiAliasGrayImages false /DownsampleGrayImages true /GrayImageDownsampleType /Bicubic /GrayImageResolution 300 /GrayImageDepth -1 /GrayImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeGrayImages true /GrayImageFilter /DCTEncode /AutoFilterGrayImages true /GrayImageAutoFilterStrategy /JPEG /GrayACSImageDict > /GrayImageDict > /JPEG2000GrayACSImageDict > /JPEG2000GrayImageDict > /AntiAliasMonoImages false /DownsampleMonoImages true /MonoImageDownsampleType /Bicubic /MonoImageResolution 1200 /MonoImageDepth -1 /MonoImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeMonoImages true /MonoImageFilter /CCITTFaxEncode /MonoImageDict > /AllowPSXObjects false /PDFX1aCheck false /PDFX3Check false /PDFXCompliantPDFOnly false /PDFXNoTrimBoxError true /PDFXTrimBoxToMediaBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXSetBleedBoxToMediaBox true /PDFXBleedBoxToTrimBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXOutputIntentProfile () /PDFXOutputCondition () /PDFXRegistryName (http://www.color.org) /PDFXTrapped /Unknown

    /Description >>> setdistillerparams> setpagedevice