konsep pembiayaan pendidikan di era otonom

12
KONSEP PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI ERA OTONOM MAYA KUSUMA WARDANA 143111095

Upload: maya-kusuma-wardana

Post on 10-Jan-2017

37 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

KONSEP PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI ERA OTONOM

MAYA KUSUMA WARDANA143111095

Pembiayaan pendidikan merupakan semua biaya yang dikeluarkan oleh semua kalangan baik pemerintah pusat, daerah, orang tua serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan untuk mencapai mutu pendidikan yang diharapkan.

Pembiayaan Pendidikan

Peran sumber-sumber daya pendidikan (dana pendidikan) yang telah tertuang dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum pasal 1 ayat 23 yang menjelaskan bahwa Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 46

• Dalam pasal 47 disebutkan tentang sumber pendanaan pendidikan yaitu :

• Sumbr pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan keberlanjutan.

• Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat mengerahkan sumber daya yang ada sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Ketentuan mengenai sumber pendanaan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah

Konsep otonomi Pendidikan

Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pemberlakuan Undang-undang (UU No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah/Otda) pada tahun 2001, yang telah diperbaharui dengan UU No. 32 tahun 2004, yaitu memutuskan suatu keputusan dan atau kebijakan secara mandiri dimana kewenangan yang dulu berada di pusat sekarang telah diserahkan kepada daerah dalam hal ini propinsi dan kabupaten/kota.

Pembiayaan sebelum otonomi daerah:

• Sekolah dasar (SD) menjadi tanggung jawab Pemda.• SLTP dan SLTA (dan juga perguruan tinggi) menjadi

tanggung jawab Pusat. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 46

Pemberian otonomi ini dimaksudkan untuk lebih memandirikan daerah dan memberdayakan masyarakat sehingga lebih leluasa dalam mengatur dan melaksanakan kewenangannya atas prakarsa sendiri

UNDANG-UNDANG NO. 20 TAHUN 2003 PASAL 46

1. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

2. Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan anggaran pendidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 31 ayat (4)

3. Ketentuan mengenai tanggung jawab pendanaan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

SETELAH DIBERLAKUKANNYA OTONOMI DAERAH

Pengelolaan sekolah dari SD hingga SMA menjadi tanggung jawab Pemda.Tidak ada lagi Kanwil dan Kandepdiknas, yang ada hanyalah Dinas Pendidikan di tingkat kabupaten/kota yang berada di bawah kendali Pemda, dan Dinas Pendidikan propinsi yang berada di bawah kendali Pemprop.Antara Dinas Pendidikan kabupaten/kota dengan Dinas Pendidikan propinsi tidak ada hubungan hierarkhis, sedangkan propinsi masih tetap mengemban amanat sebagai perwakilan pemerintah pusat.Pusat tidak lagi punya “tangan” di daerah untuk mengimplementasikan program-programnya.

Implikasinya, setiap program di tingkat sekolah harus dilakukan melalui koordinasi dengan Pemda.

• UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) memberi beban yang sangat berat bagi pemerintah. Pasal 49

Permasalahan dalam pelaksanaan Otonomi Pendidikan

Pelaksanaan desentralisasi pendidikan atau disebut Otonomi Pendidikan masih belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan yang diharapkan, disebabkan karena kekurang-siapan pranata sosial, politik dan ekonomi. Otonomi pendidikan akan memberi efek terhadap kurikulum, efisiensi administrasi, pendapatan dan biaya pendidikan serta pemerataannya. Ada 6 faktor yang menyebabkan pelaksanaan otonomi pendidikan belum jalan, yaitu :

Faktor Yang Menyebabkan Pelaksanaan Otonomi Pendidikan Belum Jalan

Belum jelas aturan permainan tentang peran dan tata kerja ditingkat kabupaten dan kota. Pengelolaan sektor publik termasuk pengelolaan pendidikan yang belum siap untuk dilaksanakan secara otonom karena SDM yang terbatas serta fasilitas yang tidak memadai.

Dana pendidikan dari APBD belum memadai.

Kurangnya perhatian pemerintah maupun pemerintah daerah untuk lebih melibatkan masyarakat dalam pengelolaan pendidikan. Otoritas pimpinan dalam hal ini Bupati/ Walikota sebagai penguasa tunggal di daerah kurang memperhatikan dengan sungguh-sungguh kondisi pendidikan di daerahnya sehingga anggaran pendidikan belum menjadi perioritas utama.

Otonomi daerah adalah Semua kewenangan dan kebijakan di berikan kepada pemerintah daerah. Salah satu tujuan dari kebijakan otonomi daerah adalah peningkatan mutu pendidikan.

Namun permasalahannya adalah Dapat kita ketahui bahwasanya setiap daerah itu memiliki sumber daya, prasarana, dan kemampuan pembiayaan yang berbeda-beda sehingga dalam konteks ini pendidikan di satu sisi berhasil meningkatkan aspirasi pendidikan masyarakat, namun di sisi lain mutu pendidikan merosot karena sumber dana untuk mendukungnya terbatas.

Bagaimana anda menanggapi hal tersebut?????