konsep lingkungan dan keperawatan

8
Konsep Utama dari Paradigma Keperawatan (Lingkungan dan Keperawatan) Paradigma adalah hubungan teori-teori yang membentuk susunan yang mengukur teori itu berhubungan satu dengan yang lain sehingga menimbulkan hal-hal yang perlu diselidiki (Depkes RI, 1989). Sedangkan yang dimaksud dengan paradigma keperawatan adalah suatu pandangan global yang dianut oleh mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan) atau hubungan berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan di antara teori tersebut guna mengembangkan model koseptual dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan (Asmadi, 2008). Paradigma keperawatan terdiri dari empat unsur, yaitu keperawatan, manusia, sehat-sakit dan lingkungan. Keempat unsur inilah yang membedakan paradigma keperawatan dengan teori lain. Teori keperawatan didasarkan pada keempat konsep tersebut yakni konsep manusia, konsep sehat-sakit, konsep lingkungan dan konsep keperawatan. 3. Konsep Lingkungan Secara umum (pada paradigma keperawatan), yang dimaksud dengan lingkungan adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia, baik faktor dari dalam diri/internal (seperti aspek-aspek genetika, struktur, fungsi tubuh dan psikologis) maupun faktor dari luar/eksternal (seperti lingkungan fisik, biologik, sosial, kultural, dan spiritual. Kedua lingkungan tersebut (eksternal dan internal) akan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia termasuk persepsinya tentang sehat, sakit, cara- cara memelihara dan mempertahankan kesehatan serta menanggulangi penyakit.

Upload: ira-ajah

Post on 21-Jan-2016

858 views

Category:

Documents


95 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Lingkungan Dan Keperawatan

Konsep Utama dari Paradigma Keperawatan (Lingkungan dan Keperawatan)

Paradigma adalah hubungan teori-teori yang membentuk susunan yang mengukur teori itu berhubungan satu dengan yang lain sehingga menimbulkan hal-hal yang perlu diselidiki (Depkes RI, 1989). Sedangkan yang dimaksud dengan paradigma keperawatan adalah suatu pandangan global yang dianut oleh mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan) atau hubungan berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan di antara teori tersebut guna mengembangkan model koseptual dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan (Asmadi, 2008). Paradigma keperawatan terdiri dari empat unsur, yaitu keperawatan, manusia, sehat-sakit dan lingkungan. Keempat unsur inilah yang membedakan paradigma keperawatan dengan teori lain. Teori keperawatan didasarkan pada keempat konsep tersebut yakni konsep manusia, konsep sehat-sakit, konsep lingkungan dan konsep keperawatan.

3. Konsep Lingkungan

Secara umum (pada paradigma keperawatan), yang dimaksud dengan lingkungan adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia, baik faktor dari dalam diri/internal (seperti aspek-aspek genetika, struktur, fungsi tubuh dan psikologis) maupun faktor dari luar/eksternal (seperti lingkungan fisik, biologik, sosial, kultural, dan spiritual. Kedua lingkungan tersebut (eksternal dan internal) akan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia termasuk persepsinya tentang sehat, sakit, cara-cara memelihara dan mempertahankan kesehatan serta menanggulangi penyakit.

Sedangkan berdasarkan teori Nightingale (teori yang dikenal sebagai teori keperawatan modern yang dicetuskan oleh Florence Nightingale), yang menjadi titik berat adalah pada aspek lingkungan. Nightingale meyakini bahwa kondisi lingkungan yang sehat penting untuk penanganan perawatan yang layak. Komponen lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan yaitu: udara segar, air bersih, saluran pembuangan yang efisien, kebersihan dan cahaya. Aspek lingkungan yang diutamakan Nightingale dalam merawat klien adalah ventilasi yang cukup bagi klien. Ia berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh karena itu, setiap perawat harus menjaga udara yang dihirup klien tetap bersih. Selain itu, Nightingale juga yakin sinar matahari dapat memberi manfaat yang besar bagi kesehatan klien. Oleh sebab itu, perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak terdapat kontraindikasi (Asmadi, 2008). Namun, inti dari konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.

a. Lingkungan fisik (physical enviroment)

Page 2: Konsep Lingkungan Dan Keperawatan

Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, dan bau-bauan.

Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien di tempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.

b. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat

menyebabkan stres fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.

Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.

c. Lingkungan sosial (social environment)Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan

data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya.

Page 3: Konsep Lingkungan Dan Keperawatan

4. Konsep Keperawatan

Pada paradigma keperawatan, yang dimaksud dengan keperawatan adalah suatu profesi yang mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan, mendahulukan kepentingan kesehatan masyarakat di atas kepentingan sendiri, suatu bentuk pelayanan atau asuhan yang bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan berpegang pada standar pelayanan atau asuhan keperawatan serta menggunakan kode etik keperawatan sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan pelayanan atau asuhan keperawatan (kusnanto,2003). Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan berupa layanan bio-psiko-sosio-spiritual komprehensif yang ditunjukkan bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (LokaKarya Keperawatan Nasional, 1983). Pada konsep keperawatan terdapat asuhan keperawatan yang merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan (tindakan mandiri perawat professional melalui kerja sama dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan) yang langsung diberikan kepada klien atau pasien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Pada konsep ini, perawat sebagai tenaga professional yang mempunyai kemampuan baik intelektual, teknis maupun interpersonal dan moral yang bertanggung jawab dan berwenang melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan.

Sedangkan berdasarkan teori Nightingale yang dimaksud keperawatan adalah profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan dan menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Ningtingale menegaskan bahwa keperawatan adalah Ilmu dan kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit. Menurut Nightingale, tujuan tindakan keperawatan terdiri dari:

a. Memelihara, mencegah infeksi, dan cedera; b. memulihkan dari saki; c. melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan.

Selain itu, Nightingale juga mengemukakan alasan tindakan keperawatan yaitu:

a. Menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan

b. mencegah penyakit dan luka.

Nightingale mengatakan bahwa di dalam teori keperawatan terdapat beberapa konsep, yakni:

a. Konsep individu (Merupakan kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang lengkap dan berpotensi).

b. Konsep sehat (Keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya secara penuh).

Page 4: Konsep Lingkungan Dan Keperawatan

c. Konsep lingkungan (Bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang).

Referensi:

Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Depkes RI. (1989). Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan.

Kusnanto. (2003). Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Lokakarya Keperawatan Nasional, 1983. Sinopsis Dasar-Dasar Keperawatan. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Depkes RI, Jakarta.

http://indonesiannursing.com/2008/07/konsep-model-florence-nightingle/

Page 5: Konsep Lingkungan Dan Keperawatan

Analisis

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa teori Nightingle menfokuskan pada aspek lingkungan. Kenapa Nightingale lebih memilih fokus terhadap aspek lingkungan daripada aspek lainnya? Berdasarkan analasis terhadap kejadian yang terjadi ketika Nightingale hidup, ternyata pada tahun 1854 terjadi sebuah perang yang terjadi di Semenanjung Krimea. Pada perang tersebut, banyak memakan korban sehingga membuat Nightingale mengajukan surat kepada menteri penerangan inggris saat itu, Sydney Hubert, untuk menjadi sukarelawan dan Nightingale merupakan wanita satu-satunya yang mendaftarkan diri sebagai sukarelawan. Ketika itu, para korban dibawa ke rumah sakit. Namun, kondisi rumah sakit tersebut sangat mengerikan karena semua ruangan penuh sesak dengan prajurit yang terluka dan beratus-ratus prajurit bergelimpangan di halaman tanpa tempat berteduh dan tanpa ada yang merawat. Seketika, Nightingale pun terhenyak. Lalu, dia melakukan perubahan-perubahan penting dengan mengatur tempat tidur para korban di ruangan dan untuk penderita di luar ruangan, Nightingale mengusahakan setidaknya tempat tidur para korban bernaung di bawah pohon dan Nightingale juga mendirikan tenda. Kemudian Nightingale juga rutin untuk menjaga korban-korbannya di rumah sakit. Penjagaan dilakukan secara teliti, begitu juga perawatan dilakukan dengan cermat. Nightingale mengganti perban secara berkala, memberikan obat pada waktunya, mengepel lantai rumah sakit setiap hari, membersihkan meja dan kursi, serta mencuci baju-baju kotor dengan mengerahkan bantuan tenaga dari penduduk setempat. 

Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa alasan Nightingale berfokuskan pada aspek lingkungan adalah karena ketika ia menjadi sukarelawan atas perang di Semenanjung Krimea, ia melihat kondisi rumah sakit yang sangat tidak layak karena semua ruangan di rumah sakit tersebut penuh sesak oleh korban-korban (prajurit-prajurit) yang tergeletak tanpa ada seorang pun yang merawat. Atas kondisi tersebut, Nightingale pun melakukan perubahan terhadap tempat tidur korban-korban tersebut dan melakukan banyak kegiatan bersih-bersih karena lingkungan yang bersih juga merupakan salah satu aspek yang dapat membantu proses penyembuhan korban-korban. Oleh karena itulah, Nightingale mengemukakan bahwa ada 5 kompenan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan, yakni udara segar, air bersih, saluran pembuangan yang efisien, cahaya, dan salah satu komponen penting lainnya adalah kebersihan.