konsep dasar epidemiologi
DESCRIPTION
bnTRANSCRIPT
HAND OUT
Mata Kuliah : Epidemiologi Dalam Kebidanan
Pokok Bahasan : Konsep Dasar Epidemiologi
Sub Pokok Bahasan : 1. Sejarah Perkembangan Epidemiologi
2. Batasan dan Pengertian
3. Peran Epidemiologi bagi petugas kesehatan
4. Manfaat Epidemiologi
5. Jangkauan Epidemniologi
Objektif Perilaku Siswa ( OPS )
1. Setelah selesai mengikuti pokok bahasan ini, mahasiswa dapat
menjelaskan beberapa pengertian kepemimpinan sesuai dengan
referensi.
2. Setelah topik ini dibahas, mahasiswa dapat menyebutkan teori-teori
lahirnya seorang pemimpin sesuai dengan referensi.
3. Setelah topik ini dibahas, mahasiswa dapat menyebutkan tipe-tipe
kepemimpinan sesuai dengan referensi.
4. Setelah selesai mengikuti pokok bahasan ini, mahasiswa dapat
menyebutkan sifat-sifat pemimpin dengan benar sesuai dengan
referensi.
Sumber Pustaka :
1. Azrul, Anwar, 1996, Pengantar Administrasi Kesehatan, Jakarta,
Binapura Aksara
2. Hasibuan. S. P., 2003, Manajemen : Dasar, Pengertian, dan Masalah,
Jakarta, Bumi Aksara
Muninjaya, Gde,2005, Manajemen Kesehatan, Bali, EGC.
KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI
A. SEJARAH EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi pada mulanya diartikan sebagai studi tentang epidemi. Hal ini
berarti bahwa epidemiologi hanya mempelajari penyakit-penyakit menular saja tetapi
dalam perkembangan selanjutnya epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit
non infeksi, sehingga dewasa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai studi tentang
penyebaran penyakit pada manusia di dalam konteks lingkungannya.
Mencakup juga studi tentang pola-pola penyakit serta pencarian determinan-
determinan penyakit tersebut. Dapat disimpulkan bahwa epidemiologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang penyebaran penyakit serta determinan-determinan yang
mempengaruhi penyakit tersebut
Epidemiologi merupakan ilmu yang telah dikenal lewat catatan sejarah pada
zaman dahulu kala dan bahkan berkembang bersamaan dengan ilmu kedokteran
karena kedua disiplin ilmu ini berkaitan satu sama lainnya. Epidemiologi dalam
pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan penyakit butuh ilmu kedoteran
seperti ilmu faal, biokimia, patologi, mikrobiologi dan genetika.
Perbedaan antara ilmu kedokteran dengan ilmu epidemiologi terletak pada
cara penanganan masalah kesehatan. Ilmu kedokteran menekankan pada pelayanan
kasus demi kasus sedangkan epidemioogi menekankan pada kelmpok individu. Oleh
karena itu, selain membutuhkan ilmu kedokteran, epidemiologi juga membutuhkan
disiplin lmu-ilmu lain seperti demografi, sosiologi, antropologi, geologi, lingkungan
fisik, ekonomi, budaya dan statiska.
Dalam perkembangan ilmu epidemiologi sarat dengan hambatan-hambatan
karena belum semua ahli bidang kedokteran setuju metode yang di gunakan pada
epidemioogi. Hal ini disebabkan karena perbedaan paradigma dalam menangani
masalah kesehatan antara ahli pengobatan dengan metode epidemiologi terutama
pada saat berlakunya paradigma bahwa penyakit disebabkan oleh roh jahat.
Keberhasilan menembus paradigma tersebut berkat perjuangan yang gigih
para ilmuwan terkenal di kala itu. Seperti sekitar 1000 SM Cina dan India telah
mengenalkan variolasi, Abad ke 5 SM muncul Hipocrates yang memperkenalkan
bukunya tentang air,water and places, selanjutnya Galen melengkapi dengan faktor
atmosfir, faktor internal serta faktor predisposisi. Abad 14 dan 15 terjjadi karantina
berbagai penyakit yang di pelopori oleh V. Fracastorius dan Sydenham, selanjutnya
pada tahun 1662 John Graunt memperkenalkan ilmu biostat dengan mencatata
kematian PES & data metriologi. Pada tahun 1839 William Farr mengembangkan
analisis statistik, matematik dalam epidemiologi dengan mengembangkan sistem
pengumpulan data rutin tentang jumlah dan penyebab kematian dibandingkan pola
kematian antara orang-orang yang menikah dan tidak, dan antara pekerja yang
berbeda jenis pekerjaannya di inggris. Upaya yang telah dilakukan untuk
mengembangkan sistem pengamatan penyakit secara terus menerus dan menggunakan
informasi itu untuk perencanaan dan evaluasi program telah mengangkat nama
William Farr sebagai the founder of modern epidemiology.
Selanjutnya pada tahun 1848, John Snow menggunakan metode Epidemiologi
dalam menjawab epidemi cholera di London, Kemudian berkembang usaha vaksinasi,
analisis wabah, terakhir penggunaan metode epidemiologi pada penyakit keracunan
dan kanker. Perkembangan epidemiologi surveilans setelah perang dunia II disusul
perkembangan epidemiologi khusus. hal yang sama juga dilakukan Edwin Chadwik
Pada tahun 1892 yaitu melakukan riset tentang masalah sanitasi di inggeris, serta
Jacob henle, robert koch, Pasteur mengembangkan teori kontak penularan.
Dari tokoh-tokoh tersebut paling tidak telah meletakkan konsep epidemiologi
yang masih berlaku hingga saat ini. Konsep-konsep tersebut antara lain:
1. Pengaruh lingkungan terhadap kejadian suatu penyakit
2. Penggunaan data kuantitatif dan statistik
3. Penularan penyakit
4. Eksprimen pada manusia
Di dalam perkembangan batasan epidemiologi selanjutnya mencakup
sekurang-kurangnya 3 elemen, yakni :
1. Mencakup semua penyakit
Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi maupun
penyakit non infeksi, seperti kanker, penyakit kekurangan gizi (malnutrisi),
kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja, sakit jiwa dan sebagainya. Bahkan di
negara-negara maju, epidemiologi ini mencakup juga kegiatan pelayanan kesehatan.
2. Populasi
Apabila kedokteran klinik berorientasi pada gambaran-gambaran dari
penyakit-penyakit individu maka epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada
distribusi penyakit pada populasi (masyarakat) atau kelompok.
3. Pendekatan ekologi
Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan
lingkungan manusia baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Hal inilah yang
dimaksud pendekatan ekologis. Terjadinya penyakit pada seseorang dikaji dari
manusia dan total lingkungannya.
B. BATASAN DAN PENGERTIAN
Jika ditinjau dari asal kata ( Bahasa Yunani ) Epidemiologi berarti Ilmu yang
mempelajari tentang penduduk { EPI = pada/tentang ; DEMOS = penduduk ; LOGOS
= ilmu }. Dalam pengertian modern pada saat ini EPIDEMIOLOGI adalah : “ Ilmu
yang mempelajari tentang Frekwensi dan Distribusi (Penyebaran) masalah kesehatan
pada sekelompok orang/masyarakat serta Determinannya (Faktor–factor yang
Mempengaruhinya).
Dari definisi tersebut di atas, dapat dilihat bahwa dalam pengertian
epidemiologi terdapat 3 hal Pokok yaitu :
1. Frekwensi masalah kesehatan
Frekwensi yang dimaksudkan disini menunjuk pada besarnya masalah
kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia/masyarakat. Untuk dapat
mengetahui frekwensi suatu masalah kesehatan dengan tepat, ada 2 hal yang harus
dilakukan yaitu :
a. Menemukan masalah kesehatan yang dimaksud.
b. Melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut.
2. Distribusi ( Penyebaran ) masalah kesehatan.
Yang dimaksud dengan Penyebaran / Distribusi masalah kesehatan disini
adalah menunjuk kepada pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan
tertentu. Keadaan tertentu yang dimaksudkan dalam epidemiologi adalah :
a. Menurut Ciri – ciri Manusia ( MAN )
b. Menurut Tempat ( PLACE )
c. Menurut Waktu ( TIME )
3. Determinan ( Faktor – factor yang mempengaruhi )
Yang dimaksud disini adalah menunjuk kepada factor penyebab dari suatu
penyakit / masalah kesehatan baik yang menjelaskan Frekwensi, penyebaran ataupun
yang menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri. Dalam hal ini
ada 3 langkah yang lazim dilakukan yaitu :
a. Merumuskan Hipotesa tentang penyebab yang dimaksud.
b. Melakukan pengujian terhadap rumusan Hipotesa yang telah disusun.
c. Menarik kesimpulan.
Pengertian Epidemiologi Menurut Pendapat Para Ahli
Sebagai ilmu yang selalu berkembang, Epidemiologi senantiasa mengalami
perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam
batasan/definisinya. Beberapa definisi telah dikemukakan oleh para pakar
epidemiologi, diantaranya adalah :
1. Greenwood ( 1934 )
Mengatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala
macam kejadian yang mengenai kelompok ( herd ) penduduk.
Kelebihannya adalah adanya penekanan pada Kelompok Penduduk yang mengarah
kepada Distribusi suatu penyakit.
2. Brian Mac Mahon ( 1970 )
Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease
frequency in man. Epidemiologi adalah Studi tentang penyebaran dan penyebab
frekwensi penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Di sini
sudah mulai menentukan Distribusi Penyakit dan mencari Penyebab terjadinya
Distribusi dari suatu penyakit.
3. Wade Hampton Frost ( 1972 )
Mendefinisikan Epidemiologi sebagai Suatu pengetahuan tentang fenomena
massal ( Mass Phenomen ) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah ( Natural
History ) penyakit menular. Di sini tampak bahwa pada waktu itu perhatian
epidemiologi hanya ditujukan kepada masalah penyakit infeksi yang terjadi/mengenai
masyarakat/massa.
4. Anders Ahlbom & Staffan Norel ( 1989 )
Epidemiologi adalah Ilmu Pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada
populasi manusia.
5. Gary D. Friedman ( 1974 )
Epidemiology is the study of disease occurance in human populations.
6. Abdel R. Omran ( 1974 )
Epidemiologi adalah suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan
kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta
akibat – akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
7. Barbara Valanis
Epidemiology is term derived from the greek languang ( epid = upon ; demos
= people ; logos = science ).
8. Last ( 1988 )
Epidemiology is study of the distribution and determinants of health – related
states or events in specified population and the application of this study to control of
problems.
9. Elizabeth Barrett
Epidemiology is study of the distribution and causes of diseases.
10. Hirsch ( 1883 )
Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis – jenis
penyakit pada manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengkaitkan
dengan kondisi eksternal
11. Judith S. Mausner ; Anita K. Bahn
Epidemiology is concerned with the extend and types of illness and injuries in
groups of people and with the factors which influence their distribution.
12. Robert H. Fletcher ( 1991 )
Epidemiologi adalah disiplin riset yang membahas tentang distribusi dan
determinan penyakit dalam populasi.
13. Lewis H. Rohf ; Beatrice J. Selwyn
Epidemiology is the description and explanation of the differences in
accurence of events of medical concern in subgroup of population, where the
population has been subdivided according to some characteristic believed to influence
of the event.
14. Lilienfeld ( 1977 )
Epidemiologi adalah suatu metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan
dengan penilaian biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan
populasi.
15. Moris ( 1964 )
Epidemiologi adalah suatu pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu
penduduk.
Pengertian Epidemiologi Ditinjau Dari Berbagai Aspek
1. Aspek Akademik
Secara akademik, epidemiologi berarti Analisa data kesehatan, sosial-
ekonomi, dan trend yang terjadi untuk mengindentifikasi dan menginterpretasi
perubahan-perubahan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi pada masyarakat umum
atau kelompok penduduk tertentu.
2. Aspek Klinik
Ditinjau dari aspek klinik, Epidemiologi berarti Suatu usaha untuk mendeteksi
secara dini perubahan insidensi atau prevalensi yang dilakukan melalui penemuan
klinis atau laboratorium pada awal timbulnya penyakit baru dan awal terjadinya
epidemi.
3. Aspek praktis
Secara praktis epidemiologi berarti ilmu yang ditujukan pada upaya
pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu, kelompok penduduk atau
masyarakat umum.
4. Aspek Administrasi
Epidemiologi secara administratisi berarti suatu usaha mengetahui keadaan
masyarakat di suatu wilayah atau negara agar dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat
C. PERAN EPIDEMIOLOGI DALAM BIDANG KESEHATAN
Dari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor
penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka
epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat
berupa :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau
masalah kesehatan dalam masyarakat.
2. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan
mengambil keputusan.
3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau
telah dilakukan.
4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit
dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.
5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang
perlu dipecahkan.
D. MANFAAT EPIDEMIOLOGI
Apabila Epidemiologi dapat dipahami dan diterapkan dengan baik, akan
diperoleh berbagai manfaat yang jika disederhanakan adalah sebagai berikut :
1. Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan.
Yaitu membantu pekerjaan dalam Perencanaan ( Planning ) dari pelayanan
kesehatan, Pemantauan ( Monitoring ) dan Penilaian ( Evaluation ) suatu upaya
kesehatan. Data yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan
untuk melihat apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak
(Pemantauan) dan ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak
(Penilaian).
2. Dapat Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan.
Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun
langkah – langkah penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan ataupun
yang bersifat pengobatan.
3. Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit.
Salah satu masalah kesehatan yang sangat penting adalah tentang penyakit.
Dengan menggunakan metode Epidemiologi dapatlah diterangkan Riwayat Alamiah
Perkembangan Suatu Penyakit ( Natural History of Disease ). Pengetahuan tentang
perkembangan alamiah ini amat penting dalam menggambarkan perjalanan suatu
penyakit. Dengan pengetahuan tersebut dapat dilakukan berbagai upaya untuk
menghentikan perjalanan penyakit sedemikian rupa sehingga penyakit tidak sampai
berkelanjutan. Manfaat / peranan Epidemiologi dalam menerangkan perkembangan
alamiah suatu penyakit adalah melalui pemanfaatan keterangan tentang frekwensi dan
penyebaran penyakit terutama penyebaran penyakit menurut waktu. Dengan
diketahuinya waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit, maka dapatlah
diperkirakan perkembangan penyakit tersebut.
4. Dapat Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan.
Karena Epidemiologi mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah
kesehatan, maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan masalah kesehatan
tersebut. Keadaan yang dimaksud di sini merupakan perpaduan dari keterangan
menurut cirri – cirri manusia, tempat dan waktu.
E. RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI
1. Masalah kesehatan sebagai subjek dan objek epidemiologi
Epidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah-masalah penyakit-
penyakit saja, tetapi juga mencakup masalah kesehatan yang sangat luas ditemukan di
masyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah kesehatan lingkungan,
pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya. Dengan
demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara
keseluruhan.
2. Masalah kesehatan pada sekelompok manusia
Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan
memanfaatkan data dari hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia, apakah itu
menyangkut masalah penyakit, keluarga berencana atau kesehatan lingkungan.
Setelah dianalisis dan diketahui penyebabnya dilakukan upaya-upaya penanggulangan
sebagai tindak lanjutnya.
3. Pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan dalam
merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan.
Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang masalah
kesehatan dan penyebab dari masalah tersebut dengan cara menganalisis data tentang
frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok manusia
atau masyarakat. Dengan memanfaatkan perbedaan yang kemudian dilakukan uji
statistik, maka dapat dirumuskan penyebab timbulnya masalah kesehatan.
E. EPIDEMIOLOGI KEPERAWATAN
Dalam ilmu keperawatan dikenal istilah community health nursing (CHN) atau
keperawatan kesehatan masyarakat, dimana ilmu pengetahuan epidemiologi
digunakan CHN sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai
dasar untuk intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi. Metode epidemiologi
sebagai standard kesehatan, disajikan sebagai alat untuk memperkirakan kebutuhan
masyarakat.
Monitoring perubahan status kesehatan masyarakat dan evaluasi pengaruh
program pencegahan penyakit, dan peningkatan kesehatan. Riset/studi epidemiologi
memunculkan badan pengetahuan (body of knowledge) termasuk riwayat asal
penyakit, pola terjadinya penyakit, dan faktor-faktor resiko tinggi terjadinya penyakit,
sebagai informasi awal untuk CHN. Pengetahuan ini memberi kerangka acuan untuk
perencanaan dan evaluasi program intervensi masyarakat, mendeteksi segera dan
pengobatan penyakit, serta meminimalkan kecacatan.
Program utama pencegahan difokuskan pada menjaga jarak perantara penyakit
dari host/tuan rumah yang rentan, pengurangan kelangsungan hidup agent,
penambahan resistensi host dan mengubah kejadian hubungan host, agent, dan
lingkungan. Kedua, program mengurangi resiko dan screening, ketiga : strategi
mencegah pada pribadi perawat dengan body of knowlwdge yang berasal dari riset
epidemiologi, sebagai dasar untuk pengkajian individu dan kebutuhan kesehatan
keluarga dan intervensi perencanaan perawatan.