konsep dasar bronkopneumonia

Upload: adrian-wiranata

Post on 06-Jul-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Konsep Dasar Bronkopneumonia

    1/11

    A. Konsep Dasar Bronkopneumonia

    1. Pengertian Bronkopneumonia

    Bronkhopneumonia merupakan infeksi saluran nafas bagian bawah yang dapat

    disebabkan oleh berbagai etiologi dengan tanda penyakit yang paling menonjol adalah

    akibat dari peradangan perinken paru (pedoman pemberantasan ISPA, 2002

    Bronkhopneumonia terjadi pada ujung akhir bronkheolus yang tersumbat oleh

    eksudat mukopurulen yang membentuk ber!ak konsolidasi dalam lobis yang berada

    didekatnya ("ong, 200# $ #%0&

    Bronkhopneumonia adalah suatu radang paru (bronkus yang disebsbkan oleh

     berma!am'ma!am etiologi seperti bakteri, irus,jamur, dan benda asing ()gastiah,

    *++$-.&

    /ari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bronkhopneumonia

    adalah infeksi saluran pernafasan bagian bawah bronkus yang menyebar ke jaringan paru

    sekitarnya (perinken paru yang tersumbat oleh eksudat mukopurulen yang membentuk 

     ber!ak konsolidasi dalam lobus yang disebabkan oleh berma!am'ma!am etiologi seperti

     baktei, jamur, irus, parasit dan benda asing&

    2. Etiologi Bronkopneumonia

    a& Baktei$ genus streptokokus, stafilokokus, pnemokokus, hemofilus, bordetella, dan

    korinebakterium (/epkes I& 200* b& 1irus$ golongan miksoirus, adenoirus, pikornairus, irus influena&

    !& 3amur$ aspergilus, hitoplasma, koksidoidomikosis&

    d& Aspirasi$ !airan amnion, makanan, !airan lambung, benda saing&

    3. Anatomi Fisiologi Saluran Pernafasan

    Saluran penghantar udara hingga men!apai paru'paru adalah hidung, faring,

    laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus (Pri!e, *+++

    Pada penyakit bronkhopneumonia infeksi terjadi pada saluran pernafasan bawah,

    dimana saluran pernafasan bagian bawah terdiri dari trakea, bronkus, bronkiolus, dan

    aleoli&

    a& 4rakea

    4rakea atau batang tenggorokan disokong oleh !in!in tulang rawan yang berbentuk 

    seperti sepatu kuda yang panjangnya kurang lebih + (sembilan sentimeter&

     b& Bronkus

    Bronkus utama kiri dan kanan tidak simetris& Bronkus kanan lebih pendek dan lebih

    lebar& Sebaliknya bronkus kiri lebih panjang dan lebih sempit& 5abang utama bronkus

    kanan dan kiri ber!abang lagi menjadi bronkus lobaris dan kemudian bronkus

    segmentalis&per!abangan ini berjalan terus menjadi bronkus yang ukurannya semakin

    ke!il sampai akhirnya menjadi bronkiolus terminal&

    !& Bronkiolus terminal

  • 8/17/2019 Konsep Dasar Bronkopneumonia

    2/11

    Bronkiolus terminal disebut saluran penghantar udara karena fungsi utamanya yaitu

    menghantarkan udara ketempat pertukaran gas yaitu aleolus

    d& Paru'paru

    Paru'paru merupakan alat pernafasan yang utama, organ yang elastis, berbentuk 

    kru!ut, dan letaknya didalam rongga dada tau toraks& 6edua paru'paru saling terpisah

    oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar&

    Setiap paru'paru mempunyai apeks dan basis& Paru'paru kanan lebih besar dari pada

     paru'paru kiri dan dibagi menjadi tiga lobus oleh fisura intrlobaris dan paru'paru kiri

    dibagi menjadi dus lobus&

    Pernafasan adalah suatu proses ganda yaitu pertukaran gas didalam jaringan

    (pernafasan dalam dan yang terjadi didalam paru'paru (pernafasan luar& Proses

     pernafasan dapat dibedakan menjadi tiga segmen$

    * 1entilasi$ 7erupakan segmen pertam, yaitu masuknya !ampuran gas'gas keluar 

    dan kedalam paru'paru&

    2 4ransportasi$ 7erupakan stadium kedua dari respirasi, yaitu difusi gas antara

    aleolus dan kapiler paru, distribusi darah dalam sirkulasi pulmonal, dan reaksi

    kimia dan fisik dari oksigen dengan darah&

    - espirasi sel$ 7erupakan stadium terakhir dari respirasi yaitu saat dimana

    metabolik dioksida mendapatkan energi dan karbondioksida terbentuk sebagai

    sampah, proses metabolik sel dan dikeluarkan oleh paru'paru&

    4. Manifestasi Klinis

    Se!ara umum dapat dibagi menjadi $

    a& 7anifestasi nonspesifik infeksi dan toksisitas berupa demam, sakit kepala, iritabel,

    gelisah, malaise, nafsu makan kurang, dan keluhan gasrtointestinal&

     b& 8ejala umum saluran pernafasan bagian bawah berupa batuk, takipne, ekspektorsi

    sputum, nafas !uping hidung, sesak nafas, merintih dan sianosis

    Anak yang lebih besar dengan bronkopnemonia akan lebih suka berbaring pada sisi

    yang sakit dengan lutu tertekuk karena nyeri dada&

    !& 4anda bronkopnemonia berupa retraksi (penarikan dinding dada bagian bawah ke

    dalam saat bernafas bersama dengan peningkatan frekuensi nafas perkusi pekak,

    fremitus melemah, suara nafas melemah, dan ron!hi&

    d& 4anda efusi pleura atau empiema berupa gerak eksursi dada tertinggal didaerah efusi

    suara nafas tubuler tepat diatas baras !airan, nyeri dada karena iritasi pleura, (nyeri

     berkurang bila efusi bertambah dan berubah menjadi nyeri tumpul, kaku

    kuduk9meningismus (iritasi meningen tanpa implamasi bila terdapat iritasi pleura

    lobus atas, nyeri abdomen, (kadang terjadi bila iritasi mengenai diafragma& Pada

    neonatus dan bayi ke!il tanpa bronkhopnemonia tidak jelas, efusi pleura pada bayi

    akan menimbulkan pekak perkusi (Brunner and Suddart, 2002 $ .:

  • 8/17/2019 Konsep Dasar Bronkopneumonia

    3/11

    e& Adapun jumlah respiratori normal pada anak usia *'*2 bulan (-0'%0;9menit, *'2

    tahun (2.'.0;9menit, -'. tahun (20'-0;9menit, .'+ tahun (*.'-0;9menit, dan *0

    tahun (*.'-0;9menit& ()gastiah, 200&

    5. Penatalaksanaan

    /alam hal pengobatan Bronkhopneumonia9pneumonia perlu di perhatikan

    keadaan klinisnya, Bila keadaan klinisnya baik dan tidak ada indikasi rawat dapat diobati

    di rumah& 3uga di perhatikan ada tidaknya faktor modifikasi yaitu keadaan yang dapat

    meningkatkan risiko infeksi dengan mikroorganisme patogen yang spesifik& (Persatuan

    /okter Paru Indonesia, 200-&

    a& Penderita awat 3alan

    * Pengobatan Suportif9Simphomatik

    a Istirahat di tempat tidur

     b 7inum se!ukupnya untuk mengatasi dehidrasi

    ! Bila panas tinggi perlu di kompres atau minum obat penurun panas

    d Bila perlu dapat diberikan mukolitik dan ekspektoran

    2 Pemberian antibiotik harus diberikan (se!ara bagan kurang dari jam

     b& Penderita awat Inap /i uang awat Biasa

    * Pengobatan rawat inap di ruang rawat biasa

    a Pemberian terapi oksigen *'2 liter9menit

     b Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan elektrolit

    ! Pemberian obat antipiretik mukolotik

    2 Pemberian antibiotik harus diberikan (se!ara bagan kurang dari jam

    !&

  • 8/17/2019 Konsep Dasar Bronkopneumonia

    4/11

    (* Bronkopneumoni pada pemeriksaan perkusi terdengar keredupan dan suara

     pernapasan pada auskultasi terdengar mengeras, pada stadium resolusi ronkhi

    terdengar lagi

    (2 Pneumoni tergantung dari pada luas daerah auskultasi yang terkena pada

     perkusi sering tidak ditemukan kelainan hanya terdengar ronkhi basah,

    nyaring halus9sedang& ()gastiyah, *++:

    a&

    . Komplikasi

    Pada pneumoni komplikasi yang terjadi adalah sebagai berikut$

    a& 8agal jantung, ditandai dengan denyut nadu !epat (?*%0;9menit& 6apasitas ital dan

    compliance  paru yang menurun dan aliran darah mengalami konsolidasi

    menimbulkan pirau 9shunt kanan ke kiri dengan entilasi perfusi yang mismat!h,

    sehingga berakibat pada hipoksia, dan kerja jantung mengalami peningkatan

    menyebabkan nadi kuat dan !epat serta tekanan darah meningkat& 7eningkatnya nadi

    dan tekanan darah menyebabkan penurunan fungsi entrikel sehingga jantung tidak 

    mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan&

     b& @ipoksia, ditandai dengan sianosis, penurunan fungsi entrikel menyebabkan jantung

    tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan, hal

    ini menyebabkan hipoksia pada jaringan&

    !& 7enurunnya oksigen akan menghambat pembentukan sumber energi, sehingga

    terlihat lemah dan tonus otot menurun yang menyebabkan lemah untuk makan karena

    tidak dapat menghisap&

    d& 7eningkatkan mukus pada bronkus dan aleoli sampai ke kaum pleura

    menyebabkan efusi pleura ditandai dengan perkusi dada redup&

    !. Faktor resiko Bronk"opneumonia#pneumonia

    Berdasarkan hasil penelitian dari berbagai negara termasuk indonesia dan berbagai

     publikasi ilmiah, dilaporkan berbagai faktor resiko baik yang meningkatkan insiden

    (morbiditas maupun kematian (mortalitas akibat pneumonia9bronkopneumonia (/epkes I,

    2002&

    a& mur 2 bulan

    2 =aki'laki

    - 8ii kurang

    # Berat badan lahir rendah

    . 4idak mendapat ASI memadai

    % Polusi udara

    : 6epadatan tempat tinggal

  • 8/17/2019 Konsep Dasar Bronkopneumonia

    5/11

    Imunisasi yang tidak memadai

    + /efisiensi itamin

    *0 Pemberian makanan tambahan terlalu dini

     b& mur 2 bulan

    2 4ingkat sosial ekonomi rendah

    - 6urang gii

    # Berat badan lahir rendah

    . 4ingkat jangkauan pelayanan kesehatan yang rendah

    % 6epadaran tempat tinggal

    : Imunisasi yang tidak memadai

    7enderita penyakit kronis

    + Aspek keper!ayaan setempat dalam praktik pen!arian pengobatan yang salah

    ASUHAN KEPERAWATAN BRONCHOPNEUMONIA

     A. PENGERTIAN1. Broncho pneumoni adalah frekuensi komplikasi pulmonari, batuk produktif an! lama, tanda dan!e"alana biasana suhu menin!kat, pernafasan menin!kat #$u%anne G Bare, 1&&'(.). Broncho pneumonia adalah radan! paru an! men!enai satu atau beberapa lobus paru an! ditandaiden!an adana bercak infiltrat # *halle and *on!,1&&+(.

    '. Broncho pneumonia adalah radan! paruparu an! disebabkan oleh bakteri, -irus, "amur, dan bendabenda asin! #$il-ia Anderson,1&&(.. Bronkopneumonia adalah radan! paruparu an! men!enai satu atau beberapa lobus paruparu an!ditandai den!an adana bercakbercak infiltrat an! disebabkan oleh bakteri,-irus, "amur dan bendaasin!.

    B. ETI/0/GIenurut *hale2s dan *on! #1&&+3 144( disebutkan bah5a $treptococus, staphlococcus atau basilektrik seba!ai a!en penebab di ba5ah umur ' bulan.$elain itu "u!a dapat disebabkan oleh bakteri 3 6iplococus Pneumonia, Pneumococcus, $tretococcus7emoliticus Aureus, 7aemophilus Influen%a, Basilus 8riendlander #9lebsial Pneumoni(, cobacteriumTuberculosis. :irus 3 Respirator sntical -irus, -irus influen%a, -irus sitome!alik.;amur 3

  • 8/17/2019 Konsep Dasar Bronkopneumonia

    6/11

    a. Rinitis rin!anb. Anoreksiac. Gelisahd. 6emame. alaisef. Napas cepat = dan!kal #?4@4(!. Ekspirasi bersemih. 0ebih dari ' tahun sakit kepala = kedin!inani. 9uran! dari ) tahun -omitus = diare rin!an

     ". 0eukositosisk. 8ototora pneumonia lobar ). Pneumonia :irusa. Batuk, rinitisb. 6emam rin!an, batuk rin!an dan malaise sampai demam tin!!i, batuk hebat dan protasi #kelesuan(c. Empisema obstruktif d. 7asil foto tora bronkopneumoniae. Penurunan leukosit'. Pneumonia mikroplasmaa. A5al demam, men!!i!il, sakit kepala, anoreksia, mial!ia #neri otot(b. Rinitis, sakit ten!!orokan

    c. Batuk kerin! berdarahd. 7asil foto tora area konsolidas

    E. PAT/8I$I/0/GIBakteri dan -irus penebab terisap ke paru perifer melalui saluran napas menebabkan reaksi "arin!anberupa edema, sehin!!a akan mempermudah proliferasi dan penebaran kuman. Ba!ian paru an!terkena men!alami konsolidasi aitu ter"adina sel PN #polimofonuklear( fibrin eritrosit, cairan edemadan kuman al-eoli. 9elan"utan proses infeksi berupa deposisi fibril dan leukosit PN di al-eoli dan prosesfa!ositosis an! cepat dilan"utkan stadium resolusi den!an menin!katna "umlah sel makrofa! di al-eoli,de!enerasi sel dan menipisna febrio serta men!hilan!kan kuman dan debris #ans"oer, )4443 &++(.

    8. ANI8E$TA$I 90INI$$ecara umum dapat diba!i men"adi3

    1. anifestasi nonspesifik infeksi dan toksisitas berupa demam, sakit kepala, iritabel, !elisah, malaise,nafsu makan kuran!, keluhan !astrointestinal.). Ge"ala umum saluran pernapasan ba5ah berupa batuk, takipneu, ekspektorasi sputum, napas cupin!hidun!, sesak napas, air hun!er, merintih, dan sianosis.'. Tanda pneumonia berupa retraksi #penarikan dindin! dada ba!ian ba5ah ke dalam saat bernapasbersama den!an penin!katan frekuensi napas(, perkusi pekak, fremitus melemah, suara napasmelemah, dan ronkhi.. Tanda efusi pleura atau empiema berupa !erak ekskursi dada tertin!!i di daerah efusi, perkusi pekak,fremitus melemah, suara napas melemah, suara napas tubuler tepat diatas batas cairan, friction rub,neri dada karena iritasi pleura #neri berkuran! bila efusi bertambah dan berubah men"adi neri tumpul(,kaku kuduk>menin!ismus #iritasi menin!en tanpa enflamasi( bila terdapat iritasi pleura lobus atas, neriabdomen #kadan! ter"adi bila iritasi men!enai diafra!ma pada pneumonia lobus kanan ba5ah(.?. Tanda infeksi ekstrapulmonal.

    G. PEERI9$AAN PENCN;ANG1. Pen!ambilan sekret secara broncoscop dan fun!si paru untuk preparasi lan!sun!, biakan dan testresistensi dapat menemukan atau mencari etiolo!ina, tetapi cara ini tidak rutin dilakukan karena sukar.). $ecara laboratorik !ambaran darah tepi leukositosis mencapai 1?.4444.444>mmD den!an per!esaranke kiri. Crin ber5arna lebih tua, terdapat albuminuria rin!an karena suhu naik dan sedikit torak hialin.

     Analisa !as darah arteri menun"ukan asidosis metabolik den!an atau tanpa retensi

  • 8/17/2019 Konsep Dasar Bronkopneumonia

    7/11

    an! mempunai spektrum luas seperti ampisillin. Pen!obatan ini diteruskan sampai bebas demam ?hari.b. Pemberian /) dan cairan intra-ena biasana diperlukan campuran !lukosa ?F dan Na

  • 8/17/2019 Konsep Dasar Bronkopneumonia

    8/11

  • 8/17/2019 Konsep Dasar Bronkopneumonia

    9/11

    a. $uhu tubuh dalam rentan! normalb. Nadi dan RR dalam rentan! normalc. Tidak ada perubahan 5arna kulit dan tidak ada pusin!9eteran!an skala 31 $elalu ditun"ukan) $erin! ditun"ukan' 9adan! ditun"ukan ;aran! ditun"ukan? Tidak pernah ditun"ukanNI< 3 8e-er treatmentInter-ensia. onitor suhu seserin! mun!kinb. onitor tekanan darah, nadi dan RRc. onitor kesadarand. Berikan antipiretike. 9ompres pasien pada lipatan paha dan aksilaf. Tin!katkan sirkulasi udara. 6ia!nosa 3 Resiko kekuran!an -olume cairan berhubun!an den!an output berlebih.Tu"uan 3 $etelah dilakukan tindakan kepera5atan diharapkan kebutuhan cairan terpenuhi.N/< 3 8luid Balance

    Indicatora. embran mukosa lembabb. 9elembaban kulit dalam baas normalc. Tidak ada asitesd. Tidak haus berlebih9eteran!an skala 31 $elalu ditun"ukan) $erin! ditun"ukan' 9adan! ditun"ukan ;aran! ditun"ukan? Tidak pernah ditun"ukanNI< 3 8luid ana!ementInter-ensi

    a. ontor berat badanb. Pertahankan intake dan outputc. onitor status hidrasid. onitor TT:e. onitor indikasi kelebihan cairanf. onitor hasil laboratorium berhubun!an den!an retensi cairan?. 6ia!nosa ? 3 Intoleransi akti-itas berhubun!an den!an !an!!uan suplai oksi!en.Tu"uan 3 $etelah dilakukan tindakan kepera5atan diharapkan akti-itas cukup.N/< 3 Acti-it toleranceIndicatora. Pola napas dalam rentan! normalb. *arna kulit normalc. 9emampuan untuk berbicara saat akti-itas

    d. 9ebutuhan oksi!en akti-itas terpenuhi9eteran!an skala 31 $elalu menun"ukan) $erin! menun"ukan' 9adan! menun"ukan ;aran! menun"ukan? Tidak pernah menun"ukanNI< 3 Acti-it TherapInter-ensia. Tentukan kesedian pasien untuk menin!katkan akti-itas sesuai kondisi fisikb. Bantu pasien untuk memilih akti-itas an! sesuai kondisinac. Bantu pasien untuk fokus dalam melakukan akti-itasnad. onitor emosiaonal, fisik dan spiritual terhadap akti-itase. Bantu keluar!a memonitor penin!katan akti-itas ke arah tu"uan+. 6ia!nosa + 3

  • 8/17/2019 Konsep Dasar Bronkopneumonia

    10/11

    1 Tidak pernah dilakukan) ;aran! dilakukan' 9adan! dilakukan $erin! dilakukan? $elalu dilakukanNI< 3 Anciet ReductionInter-ensia. Tenan!kan pasien dan keluar!ab. Berikan informasi pada pasien dan kelur!a tentan! dia!nosa, pro!nosis dan tindakanc. $ediakan akti-itas untuk menurunkan kete!an!and. Berusaha memahami keadaan pasien dan keluar!ae. Temani pasien untuk mendukun! keamanan dan menurunkan rasa takutf. Tentukan kemampuan pasien dan kelur!a untuk men!ambil keputusan

    6. E:A0CA$I1. 6ia!nosa 1 3 Bersihan "alan napas tidak efektif b.d produksi mucus menin!kata. endemonstrasikan batuk efektif dan suara napas an! bersih#tidak ada suara nafas tambahan(b. enun"ukan "alan napas an! paten#"alan nafas paten(

    c. ampu men!eluarkan sputum#tidak ada sputum(d. ampu men!identifikasikan dan mence!ah faktor pen!hambat "alan napas#tidak ada faktor pen!hambat "alan nafas(). 6ia!nosa ) 3 Gan!!uan pertukaran !as b.d perubahan kapiler al-eolia. endemontrasikan penin!katan -entilasib. /ksi!enasi an! adekuatc. emelihara kebersihan parud. Bebas dari tandatanda distress pernapasane. TT: dalam rentan! normal#$ '+Jmt('. 6ia!nosa ' 3 7ipertermia b.d proses infeksia. $uhu tubuh dalam rentan! normal

    #suhu '+,@K6(b. Nadi dan RR dalam rentan! normal#N @4>mt, RR ) >mt(c. Tidak ada perubahan 5arna kulit dan tidak ada pusin!#5arna kulit normal dan tidak pusin!(. 6ia!nosa 3 Resiko kekuran!an -olume cairan b.d output berlebiha. embran mukosa lembabb. 9elembaban kulit dalam batas normalc. Tidak ada asitesd. Tidak haus berlebih#tidak ada dehidrasi(?. 6ia!nosa ? 3 Intoleransi akti-itas b.d !an!!uan suplai oksi!ena. Pola napas dalam rentan! normal

    #pola nafas normal(b. *arna kulit normal#tidak sianosis(c. 9emampuan untuk berbicara saat akti-itasd. 9ebutuhan oksi!en akti-itas terpenChi+. 6ia!nosa + 3

  • 8/17/2019 Konsep Dasar Bronkopneumonia

    11/11