konsentrasi visfatin serum berkorelasi positif dengan kadar triasilgliserol dan dan diturunkan oleh...

6
Konsentrasi visfatin serum berkorelasi positif dengan kadar triasilgliserol dan dan diturunkan (down regulated) oleh pemberian makanan yang berlebihan (overfeeding) pada pria muda sehat. Abstrak: Latar belakang: Visfatin adalah sebuah adipokin yang mirip dengan insulin. Visfatin meningkat pada obesitas dan diabetes tipe 2. Tetapi peran visfatin dalam metabolisme glukosa dan lipid masih belum jelas. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti korelasi visfatin dengan fenotip glukosa, lipid, dan komposisi tubuh dan respon pemberian visfatin pada pria muda sehat yang diberikan makanan yang berlebihan (overfeeding) dalam jangka pendek. Metode: Enam puluh satu pria muda yang sehat direkrut dari populsi New-foundland. Konsentrasi visfatin serum, interleukin 6, insulin, kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol LDL, dan triasilgliserol diukkur dengan autoanalizer, dan persentase lemat tubuh (% body fat/BF) dan persentase lemak dada-perut (%trunk fat/TF) diukur dengan absorpsiometri sinar x dual energi. Resistensi insulin (IR) dan fungsi sel β dinilai dengan model homeostasis. Semua pengukuran dilakukan pada saat awal penelitian dan setelah protokol pemberian makan yang berlebihan selama 7 hari yang melebihi kebutuhan normal sebanyak 70%. Semua subyek diklasifikasikan

Upload: rizkyferrianferdiansyah

Post on 29-Jul-2015

87 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsentrasi Visfatin Serum Berkorelasi Positif Dengan Kadar Triasilgliserol Dan Dan Diturunkan Oleh Pemberian Makanan Yang Berlebihan Pada Pria Muda Sehat

Konsentrasi visfatin serum berkorelasi positif dengan kadar triasilgliserol dan dan

diturunkan (down regulated) oleh pemberian makanan yang berlebihan

(overfeeding) pada pria muda sehat.

Abstrak:

Latar belakang: Visfatin adalah sebuah adipokin yang mirip dengan insulin.

Visfatin meningkat pada obesitas dan diabetes tipe 2. Tetapi peran visfatin dalam

metabolisme glukosa dan lipid masih belum jelas.

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti korelasi visfatin dengan

fenotip glukosa, lipid, dan komposisi tubuh dan respon pemberian visfatin pada

pria muda sehat yang diberikan makanan yang berlebihan (overfeeding) dalam

jangka pendek.

Metode: Enam puluh satu pria muda yang sehat direkrut dari populsi New-

foundland. Konsentrasi visfatin serum, interleukin 6, insulin, kolesterol total,

kolesterol HDL, kolesterol LDL, dan triasilgliserol diukkur dengan autoanalizer,

dan persentase lemat tubuh (% body fat/BF) dan persentase lemak dada-perut

(%trunk fat/TF) diukur dengan absorpsiometri sinar x dual energi. Resistensi

insulin (IR) dan fungsi sel β dinilai dengan model homeostasis. Semua

pengukuran dilakukan pada saat awal penelitian dan setelah protokol pemberian

makan yang berlebihan selama 7 hari yang melebihi kebutuhan normal sebanyak

70%. Semua subyek diklasifikasikan berdasarkan % BF menjadi kurus (<21%),

overweight (21-25%), atau obese (> 26)/

Hasil: Analisis regresi multipel menunjukkan bahwa triasilgliserol berkorelasi

dengan serum visfatin puasa (P<0,001). Visfatin serum berkurang secara

keseluruhan sebanyak 19%; 23% pada orang kurus, 9% pada overweight, dan

18% pada obese (P<0,001) setelah protokol overfeeding. Semua variabel yang

diukur, termasuk interleukin 6, berhubungan dengan berkurrangnya visfatin ini.

Sebaliknya pada mencit, konsentrasi visfatin sebelum dan sesudah overfeeding

tidak berkorelasi dengan glukosa, insulin, resistensi insulin, fungsi sel β, %BF,

dan % TF.

Kesimpulan: Visfatin diturunkan dengan pemberian makanan secara berlebihan.

Pada kondisi yang fisiologis, visfatin tidak berperan dalam metabolisme glukosa

tetapi berperan dalam meregulasi metabolisme lipid.

Page 2: Konsentrasi Visfatin Serum Berkorelasi Positif Dengan Kadar Triasilgliserol Dan Dan Diturunkan Oleh Pemberian Makanan Yang Berlebihan Pada Pria Muda Sehat

Kata kunci: Visfatin, resistensi insulin, lipid, komposisi tubuh, regulasi nutrisi.

Pendahuluan

Visfatin, disebut juga dengan pre-B cell colony-enhancing faktor 1

(PBEF1), merupakan adipokin baru yang disekresi oleh jaringan lemak visceral

dan subkutan, sum-sum tulang manusia, hati dan otot. PBEF1 awalnya diketahui

sebagai faktor yang berhubungan dengan aktivitas formasi koloni sel pre-B dari

stem sel dan sehingga didefinisikan sebagai sitokin, yang bekerja pada sel

prekursor sel B awal. PBEF1, kini dikenal dengan nama visfatin, dikalkulasi

memiliki massa molekul 52 kDa yang terdiri dari 473 asam amino dan terlibat

pada terjadinya resistensi insulin terkait obesitas dan diabetes melitus tipe 2 pada

manusia dan model hewan. Konsentrasi visfatin plasma meningkat saat terjadi

obesitas, dan memberikan efek insulin-mimetik pada myosit dan adiposit yang

dikultur dan menurunkan konsentrasi glukosa plasma pada mencit. Visfatin

plasma juga meningkat pada pasien diabetes melitus tipe 2. Resistensi insulin dan

defisiensi fungsi sel β merupakan dua karakteristik prinsip diabetes melitus tipe 2.

Hasil penelitian pada hewan dan in vitro menunjukkan bahwa visfatin merupakan

salah satu faktor yang berperan dalam hubungan kompleks yang mengontrol

resistensi insulin.

Walaupun visfatin menunjukkan fungsi yang mirip insulin pada mencit,

masih belum jelas bagaimana visfatin berhubungan dengan fenotip terkait

resistensi insulin pada manusia karena penelitian yang sebelumnya menunjukkan

inkonsistensi fungsi adipokin tersebut pada manusia dan hewan pengerat. Masih

belum diketahui apakah konsentrasi serum visfatin berkorelasi dengan jumlah

lemak tubuh pada orang sehat seperti yang diteliti pada mencit. Perubahan status

nutrisional seperti pemberian makanan berlebihan, pemberian makanan yang

kurang, dan olahraga memiliki efek yang besar pada metabolisme jaringan

adiposa dan dapat mempengatuhi konsentrasi visfatin. Walaupun visfatin dulu

dianggap sebagai penghubung antara obesitas dan diabetes, hingga sekarang data

yang menunjukkan regulasi nutrisi oleh visfatin masih kurang.

Informasi yang diperoleh saat memeriksa respon terhadap perubahan

nutrisional akan memberikan pengetahuan yang mendalam mengenai mekanisme

Page 3: Konsentrasi Visfatin Serum Berkorelasi Positif Dengan Kadar Triasilgliserol Dan Dan Diturunkan Oleh Pemberian Makanan Yang Berlebihan Pada Pria Muda Sehat

dan peran adipokin ini pada obesitas dan sindroma metabolik. Pada penelitian ini,

kami meneliti hubungan antara konsentrasi visfatin serum puasa pada saat awal

penelitian dan respon setelah dilakukan pemberian makanan yang berlebihan

dalma jangka pendek, dengan fenotip glukosa, lipid, dan komposisi tubuh pada

pria muda yang sehat.

Subyek dan metode

Semua subyek direkrut dari St John’s area of the Canadian province of

Newfoundland and Labrador. Total 61 pria muda berpartisipasi dalam penelitian

ini. Pria muda yang sehat diseleksi pada penelitian yang diberikan makanan yang

berlebihan (overfeeding) karena mereka dapat mentleransi overfeeding lebih baik

dibanding pria yang lebih tua, dan risiko potensia yang disebabkan oleh

overfeeding lebih kecil. Subyek yang memiliki kriteria di bawah ini dimasukkan

ke dalam penelitian: 1) Laki-laki, 2) berusia 19-29 tahun, 3) paling tidak generasi

ketiga dari Newfoundland; 4) sehat tanpa penyakit metabolik, kardiovaskuler, atau

endokrin, 5) tidak sedang meminum obat untuk metabolisme lipid, 6) memiliki

berat badan stabil (+2,5 kg) dalam 6 bulan terakhir. Semua subyek memberikan

ijin tertulis, dan disetujui oleh Komite etik fakultas kedokteran universitas

memorial Newfoundland.

Pemeriksaan serum

Sampel darah diambil dari semua subyek, setelah berpuasa selama

semalam 12 jam, sebelum dan setelah penelitian. Serum disimpan dalam suhu -

80°C untuk analisis yang selanjutnya. Konsentrasi visfatin serum diukur dalam

duplikasi dengan assay enzim immunometrik (Phoenix Pharmaceutical, Belmont,

CA) visfatin manusia (COOH-terminal) dilakukan pada Alisei Quality system

(SEAC Radim Group, Pomezia, Italy). Sensitivitas assay adalah 2 ng/mL dan CV

interassay adalah < 10% dan 5% secara respektif. Konsentrasi interleukin-6 (IL-^)

serum diukur dalam duplikasi melalui penggunaan alat Access IL-6 (Beckman

Coulter Inc, Fullerton, CA) dilakukan pada sebuah Unicel DxI 800 Access

Immunoassay system (Beckman Coulter Inc.). Konsentrasi glukosa, triasilgliserol,

kolesterol total, dan kolesterol HDL serum diukur dengan menggunakan formula

berikut ini: (kolesterol total)-(kolesterol HDL)-(triasilgliserol/2,2). Nilai

perhitungan ini reliabel tanpa adanya hiperlipidemia berat. Konsentrasi insulin

Page 4: Konsentrasi Visfatin Serum Berkorelasi Positif Dengan Kadar Triasilgliserol Dan Dan Diturunkan Oleh Pemberian Makanan Yang Berlebihan Pada Pria Muda Sehat

serum diukur dengan Immulite Immunoassay analyzer (DPC, Los Angeles, CA).

Pemeriksaan model homeostasis (HOMA) digunakan untuk menilai resistensi

insulin [HOMA-IR=insulin(µU/mL) x glukosa (mmol/L)/22,5] dan fungsi sel β

[HOMA- β = 20 x insulin (µU/mL)/(glukosa-3,5)].

Pemeriksaan komposisi tubuh

Persentase lemak tubuh total (%BF) dan persentase lemak dada-perut

(%TF) ditentukan dengan absorptiometri sinar X dual-energy (DXA) Lunar

Prodigy (GE Medical systems, Madison, WI). Walaupun %BF dan %TF sangat

berkorelasi, %TF menrepresentasikan lemak visceral lebih baik dari %BF.

Pengukuran dilakukan pada subyek setelah melepaskan semua asesoris yang

terbuat dari logam, kemudian berbaring posisi terlentang. Software versi 4.0

digunakan untuk analisis. Semua pemeriksaan dilakukan sebelum pemberian

makanan yang berlebihan (overfeeding) dan sehari setelah overfeeding.

Protokol emberian makanan yang berlebihan (overfeeding)

Pada penelitian sebelumnya, strategi overfeeding jangka panjang dan

jangka pendek digunakan untuk memeriksa respon biokimia dan metabolik.

Sebagian besar penelitian overfeeding bersifat jangka pendek, berkisar antara 12

jam hingga 22 hari. Overfeeding mempunyai efek yang cepat pada ekspresi gen