konduktometrii.docx

3
Pembahasan Kond ukt ome tri ter mas uk sal ah satu met ode ele ktr oana lit ik yang ber das arkan pada kondu kt ans i at au day a hant ar li st ri k suatu el ekt roli t men gguna kan el ektr oda. Ti tr asi kondukt omet ri mer upak an metode unt uk meng analisa laruta n ber dasarkan kemampuan ion dalam menghantarkan muatan listrik di antara dua elektroda melalui tindakan titrasi. Pengukuran konduktovitas dapat pula digunakan untuk penentuan titik ahir titrasi. Titrasi konduktometri dapat dil akuk an deng an dua car a, ter gant ung pada fre kue nsi arus yang digunak an. Ti tra si konduktometri arus rendah dan titrasi konduktometri arus tinggi. Pada titrasi konduktometri arus rendah, fre kue nsi maksimalny a 300 Hz pena mba han sua tu ele ktol it ke ele ktr oli t lai n pada keadaan yang tidak ada perubahan volume yang begitu besar akan mempengaruhi konduktovitas la rut an ter adi reaksi ioni k at au ti dak. !i ka ti dak ter adi reaksi ionik, maka perubahan kondu kt ovi ta s sedikit sekali atau hampir ti dak ada. "edan gkan pad a ti trasi ar us ti nggi frekuensinya hingga mega hertz. Prinsip dasar dari metode ini adalah substitusi ion#ion dengan suatu konduktivitas tertentu oleh ion#ion dengan konduktivitas yang lain. Titrasi konduktometri tidak memerlukan indikator, hal ini dikar enakan titi k ekival en dapat diamati dengan mudah melalui grafik antara volume titran yang ditambahkan dan besarnya kondukt ans i suatu larutan has il tit ras i ter sebut. Ti tra si konduktometri dapat dil akukan ik a larutan#larutan yang akan digunakan dapat membentuk suatu larutan elektrolit. $arutan elektrolit tersebut dapat menghantarkan arus listrik atau aliran elektron sehingga mempunyai daya hantar. $a ruta n el ektr ol it bi asanya meru paka n ga ra m ka re na dala m ai r da pa t me ngio n dan menghantarkan arus listrik. Titrasi konduktometri uga dapat dilakukan terhadap asam lemah dan  basa lemah, asam kuat dan basa kuat, maupun asam kuat dengan basa lemah seperti yang dipraktik umkan kal i ini . Ti tra si kond ukt ome tri ini tid ak dapa t dil akuk an pada lar uta n non elektrolit atau larutan yang tidak dapat menghasilkan ion#ion dalam air. Titrasi konduktometri ini akan dipengaruhi oleh faktor suhu dan konsentrasi. "uatu ion dalam sebuah larutan akan bergerak bebas. Ketika dipanaskan atau diberikan kenaikan suhu maka ger aka n dar i ion#ion dal am lar utan aka n semaki n aca k seh ingga kemampu an unt uk menghantarkan elektron atau listrik akan semakin meningkat. Hal ini berati konduktansinya mening kat. %egitu sebal iknya ika suhu diturunkan . "emaki n besar konsentra si maka semakin  banyak umlah ion#ion yang b erada dalam larutan akibatnya kemungkinan menghantarkan listrik akan semakin meningkat. Ketika konsen trasi dituru nkan maka umla h ion dalam satuan volum  pelarut akan menurun sehingga konduktansi akan menurun uga. &uatan ion uga mempeng aruhi, mi sal nya ion ' (#  akan lebih mudah menghanta rka n listrik dibandingkan ' # . Pergerakan ion dalam larutan selain pengaruh suhu uga mempengaruhi konduktansi, di antarnya  penggunaan pelarut air yang berlebih menyebabkan pergerakan ion lambat, viskositas yang terlalu besar uga menyebabkan ion menadi lebih lambat. Pergerakan ion yang lambat akan menurunkan konduktansi. Ti tra si kondukt omet ri dil akuk an dengan men ggunaka n ala t kond ukt ometer unt uk mempermudah dalam pengukuran konduktansi suatu larutan. Prinsip kera konduktometer adalah  bagian konduktor )elektroda* dimasukkan ke dalam larutan akan menerima rangsang dari suatu ion#io n yang meny ent uh per mukaan kond ukt or, lal u has iln ya akan diproses dan sebagai  outputnya berupa angka konduktansi. "emakin banyak konsentrasi suatu ion dalam larutan maka semakin besar nilai daya hantarnya karena semakin banyak ion#ion dari larutan yang menyentuh

Upload: hana-nixma

Post on 07-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

konduktometri

TRANSCRIPT

7/17/2019 konduktometrii.docx

http://slidepdf.com/reader/full/konduktometriidocx 1/3

Pembahasan

Konduktometri termasuk salah satu metode elektroanalitik yang berdasarkan pada

konduktansi atau daya hantar listrik suatu elektrolit menggunakan elektroda. Titrasi

konduktometri merupakan metode untuk menganalisa larutan berdasarkan kemampuan ion

dalam menghantarkan muatan listrik di antara dua elektroda melalui tindakan titrasi. Pengukuran

konduktovitas dapat pula digunakan untuk penentuan titik ahir titrasi. Titrasi konduktometridapat dilakukan dengan dua cara, tergantung pada frekuensi arus yang digunakan. Titrasi

konduktometri arus rendah dan titrasi konduktometri arus tinggi. Pada titrasi konduktometri arus

rendah, frekuensi maksimalnya 300 Hz penambahan suatu elektolit ke elektrolit lain pada

keadaan yang tidak ada perubahan volume yang begitu besar akan mempengaruhi konduktovitas

larutan teradi reaksi ionik atau tidak. !ika tidak teradi reaksi ionik, maka perubahan

konduktovitas sedikit sekali atau hampir tidak ada. "edangkan pada titrasi arus tinggi

frekuensinya hingga mega hertz. Prinsip dasar dari metode ini adalah substitusi ion#ion dengan

suatu konduktivitas tertentu oleh ion#ion dengan konduktivitas yang lain.

Titrasi konduktometri tidak memerlukan indikator, hal ini dikarenakan titik ekivalen

dapat diamati dengan mudah melalui grafik antara volume titran yang ditambahkan dan besarnyakonduktansi suatu larutan hasil titrasi tersebut. Titrasi konduktometri dapat dilakukan ika

larutan#larutan yang akan digunakan dapat membentuk suatu larutan elektrolit. $arutan elektrolit

tersebut dapat menghantarkan arus listrik atau aliran elektron sehingga mempunyai daya hantar.

$arutan elektrolit biasanya merupakan garam karena dalam air dapat mengion dan

menghantarkan arus listrik. Titrasi konduktometri uga dapat dilakukan terhadap asam lemah dan

 basa lemah, asam kuat dan basa kuat, maupun asam kuat dengan basa lemah seperti yang

dipraktikumkan kali ini. Titrasi konduktometri ini tidak dapat dilakukan pada larutan non

elektrolit atau larutan yang tidak dapat menghasilkan ion#ion dalam air.

Titrasi konduktometri ini akan dipengaruhi oleh faktor suhu dan konsentrasi. "uatu ion

dalam sebuah larutan akan bergerak bebas. Ketika dipanaskan atau diberikan kenaikan suhumaka gerakan dari ion#ion dalam larutan akan semakin acak sehingga kemampuan untuk 

menghantarkan elektron atau listrik akan semakin meningkat. Hal ini berati konduktansinya

meningkat. %egitu sebaliknya ika suhu diturunkan. "emakin besar konsentrasi maka semakin

 banyak umlah ion#ion yang berada dalam larutan akibatnya kemungkinan menghantarkan listrik 

akan semakin meningkat. Ketika konsentrasi diturunkan maka umlah ion dalam satuan volum

 pelarut akan menurun sehingga konduktansi akan menurun uga. &uatan ion uga

mempengaruhi, misalnya ion '(# akan lebih mudah menghantarkan listrik dibandingkan '#.

Pergerakan ion dalam larutan selain pengaruh suhu uga mempengaruhi konduktansi, di antarnya

 penggunaan pelarut air yang berlebih menyebabkan pergerakan ion lambat, viskositas yang

terlalu besar uga menyebabkan ion menadi lebih lambat. Pergerakan ion yang lambat akanmenurunkan konduktansi.

Titrasi konduktometri dilakukan dengan menggunakan alat konduktometer untuk 

mempermudah dalam pengukuran konduktansi suatu larutan. Prinsip kera konduktometer adalah

 bagian konduktor )elektroda* dimasukkan ke dalam larutan akan menerima rangsang dari suatu

ion#ion yang menyentuh permukaan konduktor, lalu hasilnya akan diproses dan sebagai

 outputnya berupa angka konduktansi. "emakin banyak konsentrasi suatu ion dalam larutan maka

semakin besar nilai daya hantarnya karena semakin banyak ion#ion dari larutan yang menyentuh

7/17/2019 konduktometrii.docx

http://slidepdf.com/reader/full/konduktometriidocx 2/3

konduktor dan semakin tinggi suhu suatu larutan maka semakin besar nilai daya hantarnya, hal

ini karena saat suatu partikel berada pada lingkungan yang suhunya semakin bertambah maka

 pertikel tersebut secara tidak lansung akan mendapat tambahan energi dari luar dan dari sinilah

energi kinetik yang dimiliki suatu partikel semakin tinggi )gerakan molekil semakin cepat*.

Penambahan titran dalam praktikum dilakukan secara bertahap menggunakan buret.

"etiap penambahan 0,+ m$ titran dilakukan pencatatan konduktansi larutan tersebut. Hal inidimaksudkan untuk memudahkan dalam pembuatan grafik titrasi. "etelah penambahan titran

larutan dihomogenkan menggunakan stirer magnetik. Hal tersebut selain memudahkan praktikan

dalam menggoyang gelas kimia uga mempercepat teradinya reaksi pada larutan sehingga semua

titran yang ditambahkan benar#benar sudah bereaksi dan konduktansinya yang terukur sudah

representatif atau meakili konduktansi disetiap bagian larutan. "elanutnya elektroda dari

konduktometer dicelupkan ke dalam larutan dan terukur konduktansinya. -lektroda tersebut

dibersihkan dengan akuades dari sisa larutan pada pengukuran sebelumnya kemudian dikalibrasi

dengan larutan Kl hingga menunukkan konduktansi //3 1s agar konduktansi yang terukur 

dari larutan adalah tepat.

Titrasi yang pertama adalah titrasi asam kuat dengan basa kuat antara Hl dan 2aH.4eaksi yang teradi dalam titrasi ini adalah

Hl )a5* 6 2aH )a5* 2al )a5* 6 H( )l*

Konduktansi larutan aalnya /777 1s kemudian menurun terus setelah ditambahkan Hl. !ika

diplotkan antara penambahan Hl dan konduktansi adalah sebagai berikut

Percobaan yang sudah dilakukan yaitu larutan 2aH dititrasi dengan Hl. Kurva titrasinya

ditunukkan pada grafik di atas. Pada literatur ditunukkan daya hantar H 6 turun sampai titik 

ekivalen tercapai. 8alam hal ini umlah H6 makin berkurang di dalam larutan, sedangkan daya

hantar H# berrtambah setelah titik ekivalen tercapai karena umlah H# di dalam larutan

 bertambah. Pada percobaan ini titik ekivalen belum tercapai karena mol ekivalen dari titrasi

 belum sampai akibat H6

yang ditambahkan kurang. !ika kedua larutan memiliki konsentrasi samayaitu 0,0/ & maka dibutuhkan (+ m$ Hl agar tercapai titik ekivalen. 9rafik asam kuat dengan

 basa kuat adalah

Titrasi yang kedua adalah titrasi basa lemah dengan asam kuat. $arutan yang digunakan

adalah 2H3 dan Hl. Persamaan reaksi yang teradi adalah

Hl )a5* 6 2H3 )a5* 2Hl )a5*

Konduktansi larutan 2H3 perlahan#lahan naik setelah ditambahkan Hl mulai dari konduktansi

aal sebesar /:; 1s hingga ;; 1s pada saat penambahan Hl hingga <,+ m$. 9rafik 

konduktansi terhadap volume Hl yang ditambahkan adalah sebagai berikut

!ika dibandingkan dengan literatur, konduktansinya akan naik secara perlahan  kemudian akan

konstan.

abang pertama dari grafik mencerminkan hilangnya ion#ion hidrogen selama penetralan, tetapi

setelah titik akhir dicapai, grafik menadi horisontal karena larutan air ammonia yang berlebih

tidak terionisasi dengan cukup. Ketidaksesuaian grafik dengan literatur dikarenakan titik akhir 

7/17/2019 konduktometrii.docx

http://slidepdf.com/reader/full/konduktometriidocx 3/3

 belum tercapai akibatnya tidak terbentuk garis horisontal. Titrasi yang dilakukan hanya

 penambahan <,+ m$ Hl.

Titrasi yang ketiga adalah asam lemah dengan basa lemah. $arutan yang digunakan

adalah H3H dan 2H3. 4eaksi yang teradi adalah

H3H )a5* 6 2H3 )a5* H32H )a5*

Konduktansi aal dari larutan adalah /: 1s kemudian setelah penambahan 2H 3 perlahan#lahannaik hingga mencapai (+/ 1s. 9rafik literatur menunukkan baha setelah titik ekivalen

tercapai, larutan air#amoniak yang berlebih hanya mempunyai sedikit efek atas konduktansi

karena disosiasinya ditekan oleh garam ammonium yang berbeda dalam larutan.

9rafik literatur menunukkankan baha grafik menurun sedikit karena di akibatkan kurangnya

H6, kemudian teradi kenaikan hal ini diakibatkan karena bertambahnya 2H6. 9rafik dari

 percobaan yang dilakukan adalah

!ika dibandingkan maka grafik kurang sesuai, hal ini dikarenakan konsentrasi dari larutan yang

 auh berbeda sehingga dibutuhkan semakin banyak 2H3 untuk menetralkan H3H.Kesalahan#kesalahan praktikan uga dapat mempengaruhi hasil. Ketidakbersihan peralatan yang

digunakan maupun ketidaktepatan dalam penggunaan konduktometer dapat menyebabkan hasil

yang menyimpang.