kondukto
TRANSCRIPT
LAPORAN KIMIA ANALITIK KI-2221
Percobaan 7
TITRASI KONDUKTOMETRI
Nama : Nisrina Rizkia
NIM : 10510002
Kelompok : 1
Tanggal Percobaan : 03 April 2012
Tanggal Laporan : 10 April 2012
Asisten Praktikum : Mahdina Kartika (10508017)
LABORATORIUM KIMIA ANALITIKPROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2012
TITRASI KONDUKTOMETRI
I. Tujuan
1. Menentukan konsentrasi HCl, asam asetat , dan NaOH dalam sampel dengan
metode titrasi konduktometri.
2. Menentukan tetapan disosiasi dan nilai Ka dari asam lemah HOAc.
II. Dasar Teori
Arus listrik mengalir di dalam larutan karena adanya pergerakan ion-ion
bermuatan di dalam larutan tersebut. Kemampuan larutan untuk menghantarkan arus
listrik disebut dengan hantaran larutan yang bergantung pada jumlah, ukuran, dan
muatan ion-ion yang terdapat di dalam larutan. Jika ion-ion dalam larutan. Jika ion-ion
dalam larutan digantikan oleh ion-ion yang lain maka kemampuan larutan menghantar
listrik akan berubah.
( Ag+ + NO3- ) + ( Li+ + Cl- ) AgCl(S) + ( Li+ + NO3
-)
Penambahan lebih lanjut LiCl ke dalam larutan AgNO3 akan menyebabkan
hantaran larutan semakin berkurang. Pada titik ekivalen, hantaran larutan mencapai
minimum karena seluruh ion Ag+ telah digantikan oleh ion Li+. Kemudian hantaran
larutan akan meningkat seiring bertambahnya titran. Titrasi konduktometri dapat
menentukan tetapan disosiasi asam lemah. HOAc + H2O H3O+ + OAc-
Nilai hantaran yang terbaca adalah jumlah ion hidrogen dan ion asetat. Nilai tetapan
disosiasi dapat dihitung dengan persamaan : =
L : daya hantar dan LHOAc 100% = LNaOAc + LHCl - LNaCl dan Ka =
Penambahan titran pada larutan menyebbakan pengenceran. Hantaran yang dibaca
sebelum dan setelah penambahan titran tidak bias dibandingkan sehingga harus ada
nilai koreksi.
L’ =
dimana V : volume sampel, ν : volume titran, dan L : nilai hantaran sebelum koreksi.
III. Data Pengamatan
[NaOH] = 0.2186 M
[CH3COOH] = 0.2011 M
a. Penentuan Konsentrasi HCl
Volume HCl = 25 mL
Volume NaOH
(mL)
L (mS)
0 5.06
1 4.44
2 3.79
3 3.20
4 2.61
5 1.99
6 1.436
7 1.641
8 2.03
9 2.42
10.1 2.90
b. Penentuan Konsentrasi HOAc
Volume HOAc = 25 mL
Volume NaOH
(mL)
L (mS)
0 0.232
1 0.252
2 0.395
3 0.561
4 0.709
5.1 0.867
6 1.026
7 1.267
8 1.675
9 2.09
10 2.48
c. Penentuan Konsentrasi NaOH
Volume NaOH = 25 mL
Volume NaOH
(mL)
L (mS)
0 2.72
1 2.4
2 2.09
3 1.810
4 1.520
5 1.243
6 1.082
7 1.059
8 1.055
9 1.049
10.1 1.047
IV. Pengolahan Data
a. Penentuan L’
i. Penentuan Konsentrasi HCl
L’ = x L
L’ = x 5.06
L’ = 5.06 mS
Dengan perhitungan yang sama akan didapatkan hasil sebagai berikut:
Volume NaOH
(mL)
L (mS) L’ (mS)
0 5.06 5.06
1 4.44 4.6176
2 3.79 4.0932
3 3.20 3.584
4 2.61 3.0276
5 1.99 2.388
6 1.436 1.78064
7 1.641 2.10048
8 2.03 2.6796
9 2.42 3.2912
10.1 2.90 4.0716
ii. Penentuan Konsentrasi HOAc
L’ = x L
L’ = x 0.232
L’ = 0.232 mS
Dengan perhitungan yang sama akan didapatkan hasil sebagai berikut:
Volume NaOH
(mL)
L (mS) L’ (mS)
0 0.232 0.232
1 0.252 0.26208
2 0.395 0.4266
3 0.561 0.62832
4 0.709 0.82244
5.1 0.867 1.043868
6 1.026 1.27224
7 1.267 1.62176
8 1.675 2.211
9 2.09 2.8424
10 2.48 3.472
iii. Penentuan Konsentrasi NaOH
L’ = x L
L’ = x 2.72
L’ = 2.72 mS
Dengan perhitungan yang sama akan didapatkan hasil sebagai berikut:
Volume NaOH
(mL)
L (mS) L’ (mS)
0 2.72 2.72
1 2.4 2.496
2 2.09 2.2572
3 1.810 2.0272
4 1.520 1.7632
5 1.243 1.4916
6 1.082 1.34168
7 1.059 1.35552
8 1.055 1.3926
9 1.049 1.42664
10.1 1.047 1.469988
b. Kurva Titrasi Konduktometri
i. Kurva titrasi konduktometri HCl-NaOH
ii. Kurva titrasi konduktometri HOAc-NaOH
iii. Kurva titrasi konduktometri NaOH-HOAc
c. Penentuan Konsentrasi Sampel
i. Penentuan Konsentrasi HCl
Menentukan Volume pada titik ekivalen
y1 = -0.548x + 5.153
y2 = 0.567x - 1.762
y1 = y2
-0.548x + 5.153 = 0.567x - 1.762
5.153 + 1.762 = 0.567 x + 0.548 x
x = 6.201793722
Volume ekivalen = 6.201793722 mL
HCl(aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H2O(aq)
0.216913937 M
ii. Penentuan Konsentrasi HOAc
y1 = 0.199x + 0.088y2 = 0.618x - 2.718y1 = y2
0.199x + 0.088 = 0.618x - 2.718
0.088 + 2.718 = 0.618 x – 0.199 x
x = 6.696897375
Volume Ekivalen = 6.696897375 mL
HOAc(aq) + NaOH (aq) NaOAc (aq) + H2O(aq)
0.234230683 M
iii. Penentuan Konsentrasi NaOH
y1 = -0.237x + 2.725y2 = 0.032x + 1.139y1 = y2
-0.237x + 2.725 = 0.032x + 1.1392.725 – 1.139 = 0.032 x + 0.237 xx = 5.895910781
Volume ekivalen = 5.895910781 mL
NaOH(aq) + HOAc(aq) NaOAc (aq) + H2O(aq)
0.189706825 M
d. Penentuan Tetapan Disosiasi HOAc
L’ NaOAc didapat dari persamaan regresi linier saat NaOH mencapai titik
kesetimbangan dengan HOAc
y= y1 = -0.237x + 2.725
y1 = (-0.237 x 5.895910781) + 2.725
y1 = 1.327669145
L’ NaOAc = 1.327669145 mS
L’ HCl = L’ saat penambahan volume NaOH 0 mL pada titrasi konduktometri HCl – NaOH
L’ HCl = 5.06 mS
y1 = -0.548x + 5.153y1 = ( -0.548 x 6.201793722 ) + 5.153y1 = 1.75441704
L’ NaCl = 1.75441704 Ms
1.75441704
4.633252105 mS
L’ HOAc = 0.232 mS
= 0.05007282
0.000530794
Ka = 5.30794 x 10-4
V. Pembahasan
Pada percobaan kali ini menggunakan prinsip daya hantar suatu larutan untuk
menentukan konsentrasi suatu spesi dalam sebuah larutan sampel. Pada percobaan kali
ini juga dapat dtentukan tetapan disosiasi dan tetapan kesetimbangan asam lemah
dengan memanfaatkan nilai hantarn larutan. Hantaran yang ditimbulkan dari suatu
larutan berasal dari adanya pergerakan ion-ion bermuatan di dalam suatu larytan
tersebut. Pada percobaan ini dilakukan titrasi konduktometri, prinsipnya adalah jika
ion-ion dalam suatu larutan digantikan oleh ion-ion yang lain maka kemampuan
larutan dalam menghantarkan listrik akan berubah. Terdapat dua kemungkinan ketika
dilakukan pencampuran, di mana terjadi pertukaran ion , yaitu bertambah besarnya
nilai hantaran ketka ion-ion dalam larutan semakin banyak dan muatan yang
dimilikinya semakin besar. Sedangkan, berkurangnya nilai hantaran adalah ketika
berkurangnya jumlah ion-ion dalam larutan dan ukuran ion yang semakin besar.
Pada kurva titrasi konduktometri larutan HCl-NaOH menunjukkan nilai
hantaran yang menurun kemudian naik kembali. Nilai hantaran yang menurun
disebabkan larutan HCl yang dititrasi dengan NaOH membntuk spesi Na+ + Cl- dan
H2O di mana ion H+ pada HCl akan digantikan oleh ion Na+ seiring ditambahkannya
NaOH , ukuran Na+ yang lebih besar membuat nilai hantaran semakin menurun,
hingga pada titik ekivalen di mana seluruh ion H+ digantikan oleh ion Na+ sehingga
terbentuk Na+ + Cl- dan H2O . Semakin ditambahkannya NaOH maka nilai hantaran
akan semakin besar setelah melewati titik ekivalen , bertambahnya nilai hantaran
menunjukkan kontribusi dari ion Na+ dan Cl- . Reaksi titrasi konduktometri yang
terjadi adalah :
(H + + Cl-)(aq) + (Na+ + OH-)(aq) Na+ + Cl- (aq) + H2O(l)
Pada titrasi konduktometri larutan HOAc dengan larutan NaOH , dapat
dilihat dari kurva bahwa nilai hantaran selalu naik, namun pada awalnya kenaikan
tidak cukup drastis, bentuk kurvanya landai hal itu disebabkan HOAc merupakan
asam lemah sehingga tidak terionisasi sempurna. Sehingga hanya beberapa ion H+
yang digantikan oleh Na+ . Ketika berada dalam titik ekivalen menandakan bahwa
terbentuknya NaOAc dan H2O, ketika ditambahkan NaOH secara terus-menerus
akan menyebabkan nilai hantaran setelah melewati titik ekivalen akan naik drastis.
Persamaan reaksi yang terjadi adalah :
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) NaCH3COO(aq) + H2O(l)
Pada titrasi konduktometri larutan NaOH terhadap HOAc , dapat dilihat dari
kurva bahwa nilai hantaran turun secara drastis, hal itu karena ion OH - yang memiliki
hantaran yang baik digantikan oleh ion CH3COO- . Ketika mencapai titik ekivalen
maka terbentuk spesi NaCH3COO, ketika terus ditambahakan CH3COOH maka akan
membuat nilai hantaran meningkat kembali namun tidak begitu tajam hal tersebut
dikarenakan CH3COOH merupakan asam lemah yang tidak terionisasi sempurna.
NaOH (aq) + CH3COOH(aq) NaCH3COO(aq) + H2O(l)
Dari hasil percobaan didapatkan Konsentrasi HCl dalam sampel adalah
0.216913937 M , konsentrasi HOAc dalam sampel adalah 0.234230683 M,
konsentrasi NaOH dalam sampel adalah 0.189706825 M dan tetapan disosiasi dari
HOAc adalah 0.05007282 dan Ka = 5.30794 x 10-4 . Nilai tetapan kesetimbangan
HOAc dari hasil percobaan berbeda dengan literature yaitu 1.8 . 10-5. Hal tersebut
mungkin disebabkan karena kurang tepatnya pembacaan saat penambahan titran,
begitu juga pembacaan nilai hantaran yang kurang tepat. Kelebihan titrasi
konduktometri adalah tidak memerlukan indicator untuk melihat titik akhir titrasi
namun hanya dengan nilai hantaran akan terlihat titik ekivalen. Titrasi konduktometri
juga memiliki beberapa kelemahan antara lain hanya dapat diterapkan pada larutan
elektrolit saja, dan sangat dipengaruhi temperatur.
VI. Kesimpulan
1. Konsentrasi HCl dalam sampel adalah 0.216913937 M , konsentrasi HOAc
dalam sampel adalah 0.234230683 M, konsentrasi NaOH dalam sampel adalah
0.189706825 M.
2. Tetapan disosiasi dari HOAc adalah 0.05007282 dan Ka = 5.30794 x 10-4
VII. Daftar Pustaka
Christian, G. D.; O’Reilly, J. E. ‘Instrumental Analysis’ 2nd edition; Allyn and Bacon,
Inc., Boston, 1986.
Skoog, D. A. ‘Principles of Instrumental Analysis’ 3rd edition, Saunders College
Publishing, Philadelphia, 1985.