komunikasi instruksional dalam membina … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa...

86
KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN UNIT 373 AT-TAHIRIYAH II Oleh: SITI SARAH NIM:104051001805 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H./2008 M.

Upload: haphuc

Post on 28-Apr-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA AKHLAK

SISWA DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN

UNIT 373 AT-TAHIRIYAH II

Oleh:

SITI SARAH

NIM:104051001805

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H./2008 M.

Page 2: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA AKHLAK

SISWA DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN

UNIT 373 AT-TAHIRIYAH II

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I)

Oleh:

SITI SARAH NIM:104051001805

Pembimbing

Drs. Suhaimi, M. Si NIP. 150270810

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H./2008 M.

Page 3: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM

MEMBINA AKHLAK SISWA DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN UNIT

373 AT-TAHIRIYAH II telah diujikan dalam sidang munaqasyah

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pada 9 Juni 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I.) pada Program Studi

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 9 Juni 2008

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota,

Dr. Arief Subhan, M.A.

NIP.150262442

Sekretaris Merangkap Anggota,

Umi Musyarrofah, M.A.

NIP.150281980 Anggota,

Penguji I

Dra. Armawati Arbi, M. Si

NIP.150246288

Penguji II

Drs. Wahidin Saputra

NIP.150276299

Pembimbing,

Drs. Suhaimi, M. Si NIP. 150270810

Page 4: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

ABSTRAK

Siti Sarah, 104051001805, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Komunikasi Instruksional Dalam Membina Akhlak Siswa di Taman Pendidikan Al-Qur’an Unit 373 At-Tahiriyah II.

Komunikasi instruksional merupakan salah satu jenis komunikasi instruksi atau perintah. Perintah tersebut dapat berupa kalimat instruksi seseorang kepada lawan bicaranya atau sasaran yang hendak dituju, dimana khalayak tersebut mendengarkan dan mematuhi instruksi dari pemberi perintah tersebut, sehingga ada feedback yang dihasilkan. Komunikasi dalam pendidikan adalah proses komunikasi yang melibatkan banyak komponen yang terdiri atas semua komponen yang ada di lingkungan sekolah, seperti guru, murid, kepala sekolah, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, melalui komunikasi instruksional diharapkan bisa terjadi proses belajar mengajar. Pendidikan merupakan suatu komunikasi instruksional, karena dalam pendidikan melibatkan tiga komponen, yang terdiri dari pengajar (komunikator), materi pengajaran (pesan), dan murid (komunikan).

Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana komunikasi instruksional yang digunakan oleh guru dalam pembinaan akhlak anak dan ingin mengetahui apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat komunikasi instruksional dalam pembinaan akhlak anak. Melalui wawancara dan observasi guna mendapatkan informasi data penelitian yang dibutuhkan.

Analisis dalam skripsi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Taylor adalah sebagai prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang diamati.

Dari hasil penelitian ini, bahwa komunikasi yang digunakan oleh guru TPA unit 373 At-Tahiriyah II adalah komunikasi verbal, komunikasi non verbal dan komunikasi antarpribadi (interpersonal communication). Faktor pendukung yang ditemui adalah komunikator (guru), komunikan (murid), masyarakat sekitar dan juga pesan (materi). Sedangkan faktor penghambatnya adalah keadaan guru yang tidak siap atau jenuh dalam mengajar, hambatan semantik atau bahasa yang digunakan terlalu tinggi, hambatan fisik, dan hambatan kerangka berfikir. Murid yang berperangai buruk, perhatian yang bercabang, dan tidak adanya tanggapan.

Page 5: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

KATA PENGANTAR

Hanya kalimat Thayyibah yakni Alhamdulillah was Syukrulillah yang dapat

penulis haturkan Kehadirat Ilahi Rabbi, di atas segala Karunia, Hidayah, Taufiq serta

Inayah-Nya, sehingga terselesainya penyusunan skripsi.

Atas do’a, usaha, dan perjalanan panjang, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

salah satu tugas penting yang mempertaruhkan segenap keilmuan yang penulis pelajari

selama menuntut ilmu di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, walaupun jauh dari

kesempurnaan.

Rampungnya skripsi ini bukan semata-mata atas usaha penulis saja, melainkan

atas bantuan yang datang dari berbagai pihak yang telah tulus ikhlasnya membantu

penulis sehingga selesai. Untuk itu, dari lubuk hati terdalam, penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini:

1. Dr. H. Murodi, M.A., Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Wahidin Saputra, M.A., Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Umi Musyarrofah, M.A., Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. Suhaimi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing, yang telah berkenan meluangkan

waktu untuk memberikan pengarahan dan petunjuk yang sangat berharga bagi

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 6: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

5. Para Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan ilmu serta

wawasannya selama penulis menuntut ilmu. Tak lupa pula seluruh staf Perpustakaan

Umum dan Perpustakaan Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan pelayanan dalam hal penyediaan bahan pustaka untuk

kelancaran penulisan skripsi ini.

6. Kepada Ibu Neneng Juairiyah S. Pd, selaku Kepala Sekolah TPA unit 373 At-

Tahiriyah II, yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian dan juga

memberikan data-data yang diperlukan. Tak lupa pula dewan guru; Ibu Dewi, Ibu

Wilah, Bapak Zikri dan murid-murid TPA yang baik dan manis, yang telah

meluangkan waktunya untuk diwawancarai, sehingga penulis mendapat kemudahan

dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Kedua orang tuaku Tercinta, Ayahanda H. Abdul Rasyid (Alm.) dan Ibunda Hj.

Syarifah, yang dengan kelembutan, kasih sayang dan cintanya membesarkan,

mendidik, dan tak henti-hentinya mendoakan dan juga memotivasi penulis. Ayah...

Umi.... Skripsi ini Ananda persembahkan sebagai bakti dan penghargaan.

8. Kakanda tersayang; Kanda Harun, Kanda Anas, Kanda Koi, Kanda Lala, dan Kanda

Qia dan juga Adinda tersayang; 0by, Ade Ahmad, dan Della (belajar yang rajin

yaa!!) yang telah memberikan motivasi, semangat, do’a dan menambah keceriaan

penulis saat penyelesaian skripsi ini.

9. Ahmad Fitroh, S.H.I., atas kasih sayang, perhatian, bantuan, do’a, motivasi dan

semangat agar penulis tidak putus asa, juga kesabaran dan kesetiaannya menemani

penulis berkeluh kesah hingga rampungnya skripsi ini.

10. Sahabat sejatiku Nina Shabrina, yang selalu setia berbagi pengalaman suka dan

duka, dan tak juga jenuh menemani penulis berkeluh kesah serta memberikan

Page 7: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

semangat dan motivasi (Shohabati, u’re the best!!). My Sister Fitri Yuni, yang telah

memberikan semangat, do’a, perhatian dan juga kasih sayangnya.

11. Teman-teman KPI B angkatan 2004; Aal, Anie, Iva, Mimin, Imoet, dan Kasih atas

segala motivasi dan do’anya. Teman-teman KKS ’07; Mika, Yayu, Eza, Ika, Eva,

dan juga sahabat-sahabatku Aniez, Tya, Hj. Iik, dan Zee yang telah, menemani,

memberikan semangat, mendo’akan dan menambah keceriaan penulis. Thank’s for

all.

Untuk semua itu, penulis tidak dapat membalas jasa dan memberi penghargaan

sebagaimana mestinya selain memohon kehadirat Allah SWT semoga amal dan jasa

yang penulis terima dari mereka, diterima oleh Allah SWT sebagai amal saleh di sisi-

Nya. Akhirnya dengan ketulusan hati penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang

baik dari pembaca guna menyempurnakan skripsi ini.

Jakarta, 21 Mei 2008

Penulis

Page 8: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………….. i

ABSTRAK……………………………………………………………. iv

DAFTAR ISI………………………………………………………….. v

DAFTAR TABEL................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………... 1

A. Latar Belakang……………………………………… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………………. 6

C. Tujuan Penelitian ………………………………….. 7

D. Manfaat Penelitian…………………………………. 7

E. Metodologi Penelitian……………………………… 7

F. Tinjauan Pustaka....................................................... 10

G. Sistematika Penulisan……………………………… 10

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN……………………………. 12

A. Komunikasi………………………………………… 12

1. Guru Sebagai Komunikator……………………. 12

2. Pesan Komunikasi Instruksional Dalam

Membina Akhlak................................................ 15

3. Proses Komunikasi Instruksional di Kelas…….. 20

4. Siswa di TPA unit 373 At-Tahiriyah II………... 22

5. Efek Komunikasi Instruksional di TPA……….. 23

6. Hambatan Komunikasi………………………… 24

B. Akhlak…………………………………………….. 26

Page 9: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

A. Pengertian Akhlak……………………………... 26

B. Pembagian Akhlak…………………………….. 28

C. Metode Pembinaan Akhlak…………………… 30

D. Pentingnya Pembinaan Akhlak………………. 33

BAB III PROFIL TPA UNIT 373 AT-TAHIRIYAH II…………. 39

A. Sejarah Berdiri.....……………………………………. 39

B. Visi, Misi dan Tujuan.....…………………………….. 41

C. Program.....…………………………………………… 42

D. Sarana, Prasarana dan Struktur Organisasi…………… 44

E. Proses Belajar Mengajar TPA At-Tahiriyah II……….. 46

F. Aktivitas Pembinaan Akhlak Anak

di TPA At-Tahiriyah II………………………………... 48

BAB IV KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DAN MURID

DI TPA UNIT 373 AT-TAHIRIYAH II……………........ 54

A. Persiapan Mengajar di TPA unit 373 At-Tahiriyah II…. 54

B. Hambatan Komunikasi Instruksional Guru dan Murid

di TPA unit 373 At-Tahiriyah II………………………. 60

C. Evaluasi Mengajar di TPA unit 373 At-Tahiriyah II….. 72

BAB V PENUTUP………………………………………………… 76

A. Kesimpulan…………………………………………… 76

B. Saran-saran……………………………………………. 77

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….. 78

LAMPIRAN……………………………………………………….. .. 80

Page 10: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Penyajian Materi Adab dan Do’a Harian……………………… 55

2. Tabel 2 Penyajian Materi Tajwid………………………………………. 56

3. Tabel 3 Penyajian Materi Ayat-ayat Pilihan …………………………… 57

4. Tabel 4 Penyajian Materi Dinul Islam………………………………….. 59

5. Tabel 5 Faktor Pendukung……………………………………………… 73

6. Tabel 6 Faktor Penghambat…………………………………………….. 74

Page 11: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar Strata satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 Mei 2008

Siti Sarah

Page 12: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, dengan berkomunikasi

manusia melakukan suatu hubungan karena manusia adalah makhluk sosial tidak

dapat hidup dengan sendiri-sendiri melainkan satu sama lain saling membutuhkan.

Hubungan antara individu yang satu dengan yang lainnya dapat dilakukan dengan

berkomunikasi, kehidupan manusia tidak akan berkembang dan tidak akan

menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Dengan berkomunikasi manusia mencoba

mengekspresikan keinginannya dan dengan komunikasi itu pula manusia

melaksanakan kewajibannya.

Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan

sehari-hari. Kalau boleh dibandingkan, komunikasi sama pentingnya dengan udara

untuk bernapas. Ketika manusia lahir, manusia bukan saja membutuhkan pertukaran

pesan-pesan dengan lingkungannya, terutama dengan orang tua yang berlangsung

secara tetap. Hal ini dapat disaksikan pada saat bayi itu lapar, sakit dan sebagainya.

Komunikasi juga merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan

pribadi dan untuk kontak sosial. "Melalui komunikasi, manusia tumbuh dan belajar,

menemukan pribadinya dan orang lain, bergaul, bersahabat, bermusuhan, mencintai

atau mengasihi orang lain, membenci orang lain dan sebagainya".1

1 M. Budyatna & Nina Muthmainnah, Komunikasi Antar Pribadi, (Jakarta: UT, 1994), h. 3.

Page 13: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Secara sederhana, komunikasi dapat dirumuskan sebagai proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang

menimbulkan efek tertentu.2

Komunikasi juga merupakan hubungan kontak antar manusia baik

individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari, disadari atau tidak

komunikasi adalah bagian dari kehidupan itu sendiri, karena manusia melakukan

komunikasi dalam pergaulan dan kehidupannya.

Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya.

Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia dilahirkan adalah suatu tanda

komunikasi.3 Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris disebut dengan

communication, berasal dari kata communication atau communis yang berarti "sama"

atau "sama maknanya" atau pengertian "bersama", dengan maksud untuk mengubah

pikiran, sikap, perilaku, penerima dan melaksanakan apa yang diinginkan

komunikator.4

Komunikasi dalam pendidikan adalah proses komunikasi yang

melibatkan banyak komponen yang terdiri atas semua komponen yang ada di

lingkungan sekolah seperti guru, murid, kepala sekolah, dan sebagainya. Khususnya

dalam proses pembelajaran, maka pengajar berfungsi sebagai komunikator dan

murid sebagai komunikan.

Ditinjau dari proses komunikasi, pendidikan adalah bagian dari

komunikasi, yaitu proses pendidikan melibatkan dua komponen yang terdiri dari

pengajar sebagai komunikator dan murid sebagai komunikan. Hal ini sesuai dengan

yang diungkapkan oleh Willbur Schramm, bahwa komunikasi didasarkan atas

2 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori & Praktek, (Bandung: Remaja, 2005), h. 10. 3 Ibid, h. 1. 4 Ibid, h. 8.

Page 14: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

hubungan antara dua orang, atau antara seseorang dengan orang lain. Hakikat

hubungan ini adalah setara (in tune) antara satu sama lainnya, yang terfokus pada

informasi yang sama, kesangkutpautan tersebut berada dalam komunikasi tatap muka

(face to face communication).5

Perlu disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam

kehidupan bersosialisasi, bahkan pada bidang pendidikan. Seorang guru harus

dibekali ilmu komunikasi agar apa yang disampaikannya dapat menjadi efektif dan

murid dapat memahami pelajaran dengan mudah. Telah disepakati, bahwa fungsi

komunikasi adalah menyampaikan informasi, mendidik, menghibur dan

mempengaruhi. Dalam komunikasi istilah pendidikan dan pengajaran adalah dua

komponen yang saling melibatkan antara pengajar sebagai komunikator dan pelajar

sebagai komunikan.

Komunikasi dalam istilah pendidikan di kenal sebagai komunikasi

instruksional (instructional communication) salah satu aspek fungsi komunikasi

untuk meningkatkan kualitas berfikir pada pelajar (komunikan) dalam situasi

instruksional yang terkondisi.

Komunikan atau penerima pesan dapat digolongkan dalam tiga jenis,

yakni: personal, kelompok, dan massa. Komunikasi personal yaitu komunikasi yang

ditujukan kepada sasaran tunggal. Komunikasi kelompok yaitu komunikasi yang

ditujukan kepada kelompok tertentu. Komunikasi massa yaitu komunikasi yang

ditujukan kepada massa atau komunikasi yang menggunakan media massa.

Komunikasi dalam proses pembelajaran di lembaga pendidikan termasuk

jenis komunikasi kelompok yang dilakukan oleh guru kepada kelompok atau murid.

5 Onong Uchjana Effendi, Kepemimpinan & Komunikasi, (Bandung: CV Mandar Maju, 1998), h.

58.

Page 15: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Dilihat dari segi tujuan komunikasi di lembaga pendidikan adalah mentransfer dan

meningkatkan pengetahuan murid termasuk juga pengetahuan agama Islam.

Sedangkan tujuan pendidikan agama Islam antara lain membentuk dan membina

akhlak murid, karena akhlak merupakan salah satu ajaran pokok dalam Islam,

disamping aqidah dan syari’ah, bagi kehidupan manusia. Allah SWT mengutus Nabi

Muhammad saw dan menjadikannya suri tauladan yang baik bagi umatnya. Firman

Allah SWT:

حسنة لمن آقل خر آان يرجوا اهللا واليوم الد آان لكم في رسول اهللا أسوة

.وذآر اهللا آثيرا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab:21)

Pembinaan akhlak bertujuan menuntun murid supaya meniru akhlak yang

ditunjukkan Allah melalui rasul-Nya dan supaya murid tidak mengalami

penyimpangan perilaku, sehingga akan memiliki akhlak yang terpuji. Suatu

perbuatan yang terpuji menurut pandangan akal dan syara (hukum Islam) di sebut

akhlak yang baik.

Namun dalam era globalisasi ini, kita banyak mendengar berita tentang

tindakan kurang terpuji yang dilakukan oleh kalangan pelajar, sebagai contoh

maraknya tawuran dan kekerasan antar pelajar bahkan penyalahgunaan obat-obatan

terlarang. Penyimpangan perilaku pelajar tersebut merupakan masalah bagi seluruh

unsur dalam pendidikan, diantaranya guru,murid, orang tua, masyarakat dan

pemerintah. Khaerudin Ralia menyatakan bahwa seorang guru yang ideal antara lain

harus memiliki kepribadian yang utuh dimana seluruh potensi (intelektual, emosi,

Page 16: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

cita, karsa, rasa, dan tingkah laku) berjalan seimbang dan saling mengisi. Disamping

itu, dia juga harus mengetahui setiap pribadi peserta didiknya yang berbeda-beda

psikologisnya.6

Taman Pendidikan Al-Qur’an unit 373 At-Tahiriyah II yang dipimpin oleh

Neneng Juairiyah, S.Pd. berdiri sejak tahun 1993 dan dikukuhkan oleh LPPTKA

BKPRMI DKI JAKARTA pada tanggal 1 Januari 2003. Dalam perkembangannya

hingga saat ini, Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ) unit 373 At-Tahiriyah II

menyelenggarakan Lembaga Pendidikan diantaranya Taman Kanak-Kanak Al-

Qur’an dan Taman Pendidikan Al-Qur’an. Tujuan didirikan Lembaga Pendidikan

Al-Qur’an ini adalah untuk menyiapkan generasi qur’ani dan berakhlak mulia. Untuk

itu, Penulis melihat, bahwa Taman Pendidikan Al-Qur’an ini merupakan sarana

pembelajaran yang memiliki peranan penting sekaligus juga berfungsi sebagai media

untuk mengkomunikasikan pesan-pesan agama terutama dalam pembinaan akhlak

anak.

Berdasarkan pemikiran di atas, meneguhkan penulis untuk menyusun skripsi

dengan judul Komunikasi Instruksional Dalam Membina Akhlak Siswa Di

Taman Pendidikan Al-Qur’an Unit 373 At-Tahiriyah II.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Banyak kegiatan yang dilakukan LPQ terhadap anak didiknya,

diantaranya program pra TKA, TPA, dan TQA selain itu juga kegiatan lomba bagi

antar murid yang berkaitan dengan masalah agama guna memperluas wawasan serta

menyiapkan generasi qur'ani (generasi yang terampil membaca, menulis, menghafal,

6 Khaerudin Ralia, Profil Guru Dalam Format Ideal Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Media

Pembinaan, no 08/XXVIII, nov 2001), h. 32.

Page 17: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

memahami dan mengamalkan Al-Qur'an), juga mengadakan dakwah Islamiyah

melalui kegiatan sosial keagamaan guna membentuk anak didik yang beriman,

berilmu, beramal, dan bertakwa kepada Allah SWT.

Melihat luas dan banyaknya kegiatan sekolah dan kegiatan guru dengan

murid dalam proses belajar mengajar, maka penulis hanya akan melihat aspek

komunikasi instruksional dalam upaya pembinaan akhlak anak di TPA unit 373 At-

Tahiriyah II, maka penulis merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana aktivitas komunikasi instruksional dalam pembinaan akhlak anak di

TPA unit 373 At-Tahiriyah II?

2. Apa saja faktor penghambat dan pendukung komunikasi instruksional dalam

pembinaan akhlak anak di TPA unit 373 At-Tahiriyah II?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan batasan dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui aktivitas komunikasi instruksional dalam pembinaan akhlak

anak di TPA unit 373 At-Tahiriyah II.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung komunikasi

instruksional dalam pembinaan akhlak anak di TPA unit 373 At-Tahiriyah II.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Mengkaji komunikasi yang dikembangkan di Lembaga Pendidikan Al-Qur’an

(LPQ), khususnya di TPA unit 373 At-Tahiriyah II.

Page 18: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk menambah wawasan

bagi kalangan teoritis dan praktis di lingkungan Taman Pendidikan Al-Qur’an

(TPA), Lembaga Komunikasi, dan Lembaga Dakwah pada umumnya dan terutama

bagi pengelola TPA unit 373 At-Tahiriyah, sebagai salah satu upaya pembinaan

akhlak anak.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

menurut Taylor adalah sebagai prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data

deskriptif, berupa kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang diamati.7

Mengenai sumber data utama dalam penelitian kualitatif menurut Lofland ialah kata-

kata, tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lainnya.8

Dalam penelitian ini, penulis ingin menggambarkan kegiatan komunikasi

instruksional pembinaan akhlak anak di TPA unit 373 At-Tahiriyah II.

2. Metode Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah para guru dan murid di TPA unit 373 At-Tahiriyah II

yang terdiri dari 4 kelas.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah aktivitas komunikasi instruksional di TPA unit At-

Tahiriyah II. Dalam penelitian ini sumber data utama adalah para guru, murid

7 Lexy J. Moleong, Metodologi Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h. 4. 8 Ibid., h. 157.

Page 19: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

dan pengurus TPA unit 373 At-Tahiriyah II. Selain itu data juga diperoleh dari

referensi-referensi yang berhubungan dengan judul penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam membahas masalah

penelitian ini adalah dengan menggunakan metode:

a. Observasi

Observasi merupakan metode pertama yang digunakan dalam penelitian ini.

Teknik observasi atau pengamatan yang penulis gunakan adalah bersifat

langsung dengan mengamati proses komunikasi instruksional dalam membina

akhlak siswa.

b. Wawancara

Wawancara merupakan data yang digunakan dengan tujuan mendapatkan

keterangan secara lisan dari responden yang dikerjakan secara sistematis dan

berlandaskan pada tujuan penyelidikan. Wawancara penulis lakukan secara

langsung dengan para guru yang teridri dari 4 guru, murid yang trediri dari 6

murid dan pengurus TPA yaitu Kepala Sekolah TPA unit 373 At-Tahiriyah II

guna mendapatkan informasi data penelitian yang dibutuhkan.

4. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, dan dikelompokkan sesuai dengan tujuan penelitian

untuk dianalisis dan diberikan interpretasi dengan cara mengklarifikasikannya

dengan kerangka teori yang ada dan akhirnya disimpulkan.

5. Analisa Data

Page 20: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Data yang ada (salinan hasil wawancara dan observasi) dikumpulkan dan

dianalisis dari teori-teori pendukung yang menjadi acuan analisis data.

F. Tinjauan Pustaka

1. Pada tahun 2007, Ahmad Falih, NIM: 203051001415, dengan judul skripsi

”Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Agama Islam di Sekolah Dasar

Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan”. Skripsi ini menemukan bahwa

komunikasi instruksional dikemas dengan menerapkan kompetensi untuk

menarik perhatian siswa agar mereka tertarik dengan pelajaran agama.

2. Pada tahun 2007, Mayasari Masjuni, NIM: 103051028528, dengan judul skripsi

”Bentuk Komunikasi Ustadz Terhadap Santri Dalam Penanaman Nilai-Nilai

Agama Di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Ridho Cilangkap Jakarta

Timur”. Skripsi ini menemukan bahwa Bentuk komunikasi yang digunakan

ustadz terhadap santri ialah komunikasi verbal, non verbal, komunikasi

interpersonal, dan komunikasi kelompok kecil.

Kelebihan dari skripsi yang penulis teliti adalah lebih menganalisa

terhadap pembinaan akhlak dengan mengunakan komunikasi instruksional di

tempat dan objek penelitian yang berbeda dengan beberapa penelitian di atas.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diuraikan dalam

penulisan ini, maka penulis membagi sistematika penyusunan ke dalam lima bab,

masing-masing bab dibagi ke dalam sub bab dengan perincian sebagai berikut:

Page 21: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Bab I Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi

Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.

Bab II Kerangka Teori yang terdiri dari; Guru Sebagai Komunikator, Pesan

Komunikasi Instruksional Dalam Membina Akhlak, Proses Komunikasi

Instruksional di Kelas, Siswa di TPA unit 373 Attahiriyah II, Efek

Komunikasi Instruksional di TPA, Hambatan Komunikasi, Pengertian

Akhlak, Pembagian Akhlak, Metode Pembinaan Akhlak dan Pentingnya

Pembinaan Akhlak.

Bab III Profil TPA unit 373 At-Tahiriyah II meliputi; Sejarah Berdiri, Visi, Misi

dan Tujuan, Program, Sarana, Prasarana, dan Struktur Organisasi, Proses

Belajar Mengajar TPA At-Tahiriyah II, dan Aktivitas Pembinaan Akhlak

Anak di TPA At-Tahiriyah II.

Bab IV Komunikasi Instruksional guru dan murid di TPA unit 373 At-Tahiriyah

II, meliputi: Persiapan Mengajar di TPA unit 373 At-Tahiriyah II,

Komunikasi Instruksional di TPA unit 373 At-Tahiriyah II, Evaluasi

Mengajar di TPA unit 373 At-Tahiriyah II.

Bab V Penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran-saran.

Bagian terakhir memuat Daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 22: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Komunikasi

1. Guru Sebagai Komunikator

Sebelumnya saya akan menjelaskan pengertian komunikasi. Secara

etimologi menurut Onong Uchjana Effendi, istilah komunikasi berasal dari

Bahasa Inggris Communication yang bersumber dari bahasa Latin

Communication yang berarti "pemberitahuan" atau pertukaran pikiran. Makna

hakiki dari Communication ini ialah Communis yang berarti "sama atau

kesamaan arti". Sama halnya dengan pengertian tersebut.9 Astrid Susanto,

mengemukakan "perkataan komunikasi berasal dari kata Communicare yang di

dalam bahasa latin mempunyai arti "berpartisipasi atau memberitahukan",

menyampaikan pesan, informasi, pikiran, perasaan, gagasan, dan pendapat yang

dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dengan mengharapkan jawaban,

tanggapan atau arus balik atau feedback. Kata Communis berarti milik bersama"

atau berlaku di mana-mana".10

Sedangkan ditinjau dari terminologi menurut Onong Uchjana Effendi,

"komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain

untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat dan prilaku baik secara

langsung atau lisan maupun tidak langsung atau melalui media".

Untuk lebih memahami pengertian komunikasi, tepatlah apa yang

dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, "The Structure and

9 Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1992), h. 9. 10 Phil Astrid Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Bina Cipta, 1988), h.

29.

Page 23: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Function of Communication in Society". Bahwa cara yang baik untuk menjawab

pertanyaan sebagai berikut: "Who Says What in Which Channel To Whom With

What Effect?".

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi

lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut, yakni: komunikator, pesan

komunikan, media dan efek.

Jadi pada dasarnya Lasswell menyatakan bahwa komunikasi adalah

proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media

yang menimbulkan efek.11

Guru sebagai komunikator sangat berperan dalam proses belajar

mengajar. Seorang guru menjadi pendidik bagi generasi di zamannya. Ia akan

memegang peranan penting dalam perkembangan suatu masyarakat. Oleh

karenanya, jika ia dapat melaksanakan kewajibannya dalam mengajar, ikhlas

dalam melaksanakan tugas, dan mengarahkan anak didiknya kepada pendidikan

agama serta perilaku yang baik, maka ia akan mendapat keberuntungan, baik di

dunia maupun di akhirat.

Menjadi pendidik merupakan tugas yang sangat mulia. Tugas ini bisa

dikatakan mulia tentu saja bila dikerjakan dengan ikhlas karena Allah SWT

semata. Aktifitas ini juga mulia bila yang bersangkutan mendidik anak didiknya

dengan pendidikan Islam yang baik dan benar.

Seorang guru adalah sebagai pemimpin di sekolah yang menjadi tempat

untuk mengabdikan dan mengamalkan ilmunya. Ia bertanggung jawab atas apa

yang terjadi pada anak didknya. Oleh karenanya, sebelum menjadi seorang guru,

11 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Rosda Karya,

2000), h. 10.

Page 24: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

diharuskan terlebih dahulu memperbaiki diri, baru hal itu dipraktekkan di

sekolah.

Masa anak-anak adalah masa bermain dan masa melihat, yaitu senang

bermain dan juga mengamati gerak gerik yang dilakukan guru. Anak akan

mencontoh dan juga meniru apa saja yang dilihatnya, baik itu akhlak yang baik

ataupun akhlak yang buruk. Maka bagi guru tidak hanya menjelaskan apa itu

pengertian akhlak yang baik dan akhlak yang buruk, akan tetapi guru juga

memberikan contoh dan menjadi teladan (uswatun hasanah), baik melalui lisan,

tulisan ataupun tingkah laku. Guru dapat menganjurkan murid untuk

meninggalkan akhlak yang buruk dalam kehidupan sehari-harinya, tujuannya

adalah agar murid dapat memahami akhlak yang baik dan buruk sehingga anak

dapat menerapkan dalam kehidupannya. Terlihat sekali peran guru dalam

pembinaan akhlak anak saat masa pendidikannya di Taman Pendidikan Al-

Qur’an.

Menurut ibu Neneng Juairiyah, S.Pd., bahwa dalam mendidik anak, peran

guru sangat besar sekali bagi perkembangan anak, terutama dalam mengajarkan

akhlak yang baik agar dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena

anak pada masa di TPA ini hanya menerima pelajaran melalui lisan, tulisan,

tingkah laku ataupun kebiasaan yang terlihat oleh murid, baik itu perbuatan

dengan akhlak yang baik ataupun yang buruk. Maka guru harus menjadi contoh

atau panutan yang baik untuk muridnya.12

Penulis setuju dengan ibu Neneng Juairiyah, bahwa daya tangkap anak

pada masa Taman Pendidikan Al-Qur’an hanya menerima segala bentuk

12 Neneng Juairiyah, S. Pd., Kepala Sekolah Unit 373 At-Tahiriyah, Wawancara Pribadi, Jakarta,

27 Mei 2008.

Page 25: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

kegiatan, baik itu berupa lisan, tulisan, tingkah laku ataupun kebiasaan yang

tampak oleh murid dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di

lingkungannya.

2. Pesan Komunikasi Instruksional Dalam Membina Akhlak

Sebelumnya saya akan menjelaskan pengertian komunikasi instruksional.

Komunikasi instruksional berarti komunikasi dalam bidang pendidikan dan

pengajaran. Istilah instruksional berasal dari kata instruction yang berarti

pengajaran, pelajaran, atau perintah dan juga bisa diartikan instruksi.

Arti dari kata instruksional bergantung pada bidang dan konteks

pembahasannya. Webster's Thrid New International Dictionary of The English

Language mencantumkan kata instruksional (dari kata to instruct) dengan arti

"memberi pengetahuan atau informasi khusus dengan maksud melatih dari

berbagai bidang khusus, memberikan keahlian atau pengetahuan dalam berbagai

bidang seni atau spesialisasi tertentu" atau dapat berarti pula "mendidik dalam

subjek atau bidang pengetahuan tertentu" disini juga dicantumkan makna lain

yang berkaitan dengan komando atau perintah.13

Komunikasi instruksional mempunyai fungsi edukatif atau tepatnya

mengacu kepada fungsi edukatif dari fungsi komunikasi secara keseluruhan,

instruksional berasal dari kata instruction artinya pembelajaran atau pengajaran.

Komunikasi instruksional lebih ditekankan pula kepada perencanaan dan

pelaksanaan secara operasional yang didukung oleh teori untuk kepentingan

keberhasilan efek perubahan perilaku pada pihak sasaran (komunikan).

13 Pawit M. Yusuf, Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional, (Jakarta: Pers, 2002),

h. 6.

Page 26: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Efek perubahan perilaku inilah yang tampaknya merupakan tujuan akhir

dari pelaksanaan komunikasi instruksional. Di lihat dari prosesnya maka

pendidikan merupakan suatu komunikasi instruksional, karena dalam pendidikan

melibatkan tiga komponen yang terdiri dari pengajar (komunikator), materi

pengajaran (pesan), dan siswa (komunikan).14

Dalam dunia pendidikan, kata instruksional tidak diartikan perintah,

tetapi lebih mendekati kedua arti yang pertama, yakni pengajaran atau pelajaran

bahkan akhir-akhir ini kata tersebut diartikan sebagai pembelajaran. Memang

ketiga kata tersebut bisa berlainan maknanya karena masing-masing

menitikberatkan faktor-faktor tertentu yang menjadi perhatiannya.

Istilah pengajaran adalah proses, perbuatan, cara mengajar atau

mengajarkan.15. Dari pengertian diatas, dapat digali beberapa unsur yang

termasuk dalam kegiatan pengajaran, perbuatan, maupun metode yang digunakan

dalam pengajaran. Pengajaran juga diartikan suatu usaha yang bersifat sadar dan

tujuan sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak

didik.

Arti belajar lebih menitikberatkan bahan belajar atau materi yang akan

disampaikan atau diajarkan oleh guru. Dengan pengertian lain, informasi yang

mengandung pesan belajar itulah yang diutamakan. Namun, apabila diamati lebih

jauh, disampaikan atau tidak oleh guru, yang namanya pelajaran tetap ada,

karena sebenarnya ia adalah benda mati, berupa sederetan informasi yang bisa

berarti apabila digunakan.16 Ki Hajar Dewantara juga menjelaskan bahwa

14 Ibid., h. 4. 15 Departemen Pendidikan & Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1995), h. 7. 16 Mudhofir, Teknologi Instruksional, (Bandung: PT Rosda Karya, 1990), h. 9.

Page 27: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

pengajaran itu adalah bagian dari pendidikan dan menyatakan bahwa pengajaran

Onder Wijs itu tidak lain dan tidak bukan ialah salah satu bagian dari pendidikan.

Jelasnya, bahwa pengajaran adalah bagian dari pendidikan dengan cara memberi

ilmu atau pengetahuan.

Para ahli pendidikan telah mencoba merumuskan batasan pengertian

tentang pengajaran, diantaranya seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Hasan

Langgulung bahwa pengajaran adalah pemindahan pengetahuan dari seseorang

yang mempunyai pengetahuan kepada orang lain yang belum mengetahui.17. Dari

terminologi diatas, terdapat unsur-unsur substansial kegiatan pengajaran yang

meliputi: pertama pengajaran adalah upaya pemindahan pengetahuan. Kedua

pemindahan pengetahuan (pengajar) kepada orang lain yang belum mengetahui

(pelajar) melalui suatu proses belajar mengajar.

Pengetahuan yang dipindahkan diperoleh dari dua sumber, yaitu pertama

dari sumber Ilahi dan kedua dari sumber manusiawi. Kedua jenis pengetahuan ini

saling melengkapi dan pada hakikatnya keduanya berasal dari Allah yang

menciptakan manusia dan memberinya dari berbagai potensi untuk bisa

memahami dan memperoleh pengetahuan.

Pengetahuan yang bersumber dari Ilahi yaitu pengetahuan yang langsung

datang dari Allah melalui wahyunya. Adapun pengetahuan yang berasal dari

manusia yaitu pengetahuan yang dipelajari dari manusia dari berbagai

pengalaman pribadi dalam kehidupan, juga dalam usahanya dalam menelaah dan

memecahkan berbagai problem yang dihadapinya melalui pendidikan dan

pengajaran serta penelitian ilmiah.

17 Hasan Langgulung, Pendidikan dan Peradaban Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1983), h. 3.

Page 28: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Kembali kepada masalah komunikasi instruksional. Pengajar

(komunikator) dan pelajar (komunikan/sasaran) sama-sama melakukan interaksi

psikologis (terjadinya pengaruh hubungan timbal balik tentang kejiwaan, dan

saling mempengaruhi) yang nantinya diharapkan bisa berdampak berubahnya

pengetahuan, sikap, dan keterampilan di pihak komunikan.

Suatu cara untuk merumuskan tujuan instruksional ialah

mengidentifikasikan produk akhir pengajaran berupa perilaku yang dapat

diamati. Cara untuk menentukan siswa telah mempelajari sesuatu ialah

mengamati hasil dari perilakunya. Hasil-hasil ini merupakan tujuan-tujuan

perilaku (behavioral objectives).

Proses interaksi psikologis ini berlangsung paling tidak antara dua orang

dengan cara berkomunikasi. Dalam situasi formal, proses ini terjadi ketika sang

komunikator berupaya membantu terjadinya proses perubahan atau proses belajar

di pihak sasaran atau komunikan, teknik atau alat untuk melaksanakan proses ini

adalah komunikasi instruksional.18

Pesan komunikasi instruksional yang digunakan guru dalam membina

akhlak siswa yaitu jika terdapat siswa yang berbuat kesalahan, maka guru

tersebut langsung mengajaknya berbicara dan menasehatinya agar perilaku

tersebut tidak diulangi kembali. Guru juga mengajarkan kepada siswa agar dapat

bersifat dermawan, dengan cara menginfakkan makanannya kepada salah satu

temannya yang tidak membawa makanan.

Tak lupa guru selalu mengajarkan kepada siswa mengenai akhlak

terhadap orang tua. Seorang anak diwajibkan berbakti kepada kedua orang tua

18 Pawit, Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional, h. 23.

Page 29: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

setelah melaksanakan kewajiban kepada Allah SWT, dengan cara menjaga

hubungan baik dengan orang tua, mematuhi segala perintahnya (sepanjang

perintah tersebut sejalan dengan aturan Allah SWT)tidak berkata kasar dan

menyakitinya. Hal ini senantiasa diajarkan kepada para siswa, dalam membina

akhlak, sehingga proses internalisasi akhlak yang disampaikan dapat melekat

dalam diri anak.

3. Proses Komunikasi Instruksional di Kelas

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran

atau perasaan oleh seseorang atau komunikator kepada orang lain atau

komunikan. Pikiran bisa berupa gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang

muncul dari benak perasaan yang berupa keyakinan, kepastian, kekhawatiran dan

sebagainya yang muncul dari hati. Komunikasi adalah proses yang dinamis, yang

karena di dalamnya pengirim lambang yang disebut sender dan penerima

lambang yang disebut receiver saling mempengaruhi.

Adapun proses berlangsungnya komunikasi dibagi menjadi dua bagian:

1. Proses Komunikasi Secara Primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau

perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol)

sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah

bahasa, isyarat, gambar, warna dan sebagainya yang secara langsung mampu

"menerjemahkan" pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.19

2. Proses Komunikasi Secara Sekunder

19 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h. 11.

Page 30: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan

oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai

media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.20 Seorang

komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya,

karena komunikan sebagai sasarannya. Benda di tempat yang relatif jauh atau

jumlahnya banyak, yang sering digunakan adalah surat, televisi, film, surat

kabar, majalah, radio, dan lain-lain.

Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila sekiranya timbul pengertian

di kedua belah pihak, yaitu si pengirim dan si penerima informasi dapat

memahaminya. Hal ini tidak berarti bahwa kedua belah pihak harus menyetujui

sesuatu gagasan tersebut, tetapi yang penting adalah memahami telah berhasil

baik.

Proses komunikasi instruksional di kelas adalah murid TPA unit 373 At-

Tahiriyah II mulai belajar, diawali dengan klasikal awal, yaitu mereka membaca

do’a mau belajar, mengulang surah-surah pendek yaitu mulai dari surah Al

Ikhlash sampai An Naas, kemudian guru akan mengabsen, lalu dilanjutkan

dengan membaca iqro satu persatu. Untuk murid TPA atau yang sudah tahap Al

Qur’an, sebelum belajar, mereka juga memulai dengan klasikal awal. Para murid

membaca do’a sebelum memulai pelajaran, mengulang ayat-ayat pilihan yang

sudah diberikan dengan bersama-sama. Tujuannya agar mereka cepat menghafal

ayat-ayat tersebut. Setelah itu, barulah para murid mulai membaca Al Qur’an

secara bergantian.

20 Phil Astrid Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, h. 5.

Page 31: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Cara membaca Al Qur’an yang diterapkan di TPA At-Tahiriyah II ini

ialah setiap anak memiliki kartu data prestasi bacaan, ketika murid membaca

bacaannya, kemudian terkadang para murid tersebut harus mengulang bacaan

keesokan harinya. Maka di kartu data prestasi murid, guru tersebut harus menulis

kata ulang, jika bacaannya masih belum benar dan lancar. Tetapi jika benar dan

lancar, maka guru menulis kata lanjut di kartu data prestasi tersebut.

Setelah semua kegiatan selesai, maka berakhirlah kegiatan belajar

mereka. Ini di akhiri dengan klasikal akhir, yaitu para murid membaca doa

sebelum pulang selanjutnya mereka juga selalu diajarkan untuk bersopan santun,

misalnya ketika akan pulang, mereka terbiasa mencium tangan para guru dan

selalu mengucapkan salam.

4. Siswa di TPA unit 373 At-Tahiriyah II

Peserta didik yang belajar di TPA unit 373 At-Tahiriyah II berusia mulai

dari 3 tahun sampai dengan 12 tahun.

Kelompok belajar adalah sekumpulan orang yang jumlahnya lebih dari

dua orang untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Tujuannya adalah untuk

menyelesaikan tugas melalui kerjasama sebagai suatu kelompok.21 Kelompok

belajar adalah salah satu strategi belajar mengajar. Ialah suatu cara mengajar,

dimana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi

menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari lima atau tujuh siswa,

mereka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas

21 Drs. A. Surjadi, MA, Ph.D, Membuat Siswa Aktif Belajar, (Bandung: CV. Mandar Maju,

1989), h. 86.

Page 32: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan pula

oleh guru.22

5. Efek Komunikasi Instruksional di TPA unit 373 At-Tahiriyah

Efek adalah hasil dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku

orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Komunikasi yang

digunakan oleh para guru dalam membina akhlak anak yaitu dengan cara nasihat.

Nasihat tersebut umumnya diberikan kepada seorang yang terlihat perilakunya

menyimpang. Misalnya, pada saat belajar ada murid yang berlari-larian mengejar

temannya dan saling bertengkar, maka dalam hal ini tindakan guru adalah ketika

di ruang belajar, guru menasehati kepada para murid tanpa menyinggung

perasaan yang murid yang berlari-larian dan saling bertengkar tadi, dan ini

menunjukkan adanya saling menyayangi, saling menghormati dan juga kelemah

lembutan antara sesama teman. Dengan memberikan nasehat itu, tujuannya yaitu

agar timbul kesadaran pada diri murid, agar dapat bersikap baik terhadap sesama.

Kedua dengan cara pembiasaan. Bagi anak-anak, pembiasaan ini sangat

penting. Karena dengan pembiasaan itulah aktivitas anak menjadi teratur.

Pembiasaan yang baik, akan membentuk sosok manusia yang berkepribadian

yang baik pula. Sebaliknya, pembiasaan yang selalu buruk, akan membentuk

sosok manusia yang berkepribadian yang buruk pula. Begitulah biasanya terlihat

dan terjadi pada diri seseorang. Misalnya, guru TPA unit 373 At-Tahiriyah II

menyuruh para murid untuk menunaikan shalat tepat waktu di rumahnya, agar itu

menjadi kebiasaan yang ada pada dirinya dalam kehidupan sehari-hari.

22 Dra. Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), h. 15.

Page 33: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Menanamkan kebiasaan pada anak memang terkadang sulit. Tetapi

sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan sulit pula untuk mengubahnya. Maka,

penting dalam kehidupan anak untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang

baik saja, jangan sekali-kali mendidik atau menyuruh anak untuk berkata

bohong, tidak disiplin dan sebagainya. Tetapi menanamkan kebiasaan untuk

berbuat baik, seperti suka menolong orang saat ada yang kesulitan, ikhlas

melakukan puasa, gemar menunaikan shalat lima waktu dan lain sebagainya,

maka pembinaan akhlak anak sangat berpengaruh di lingkungan TPA unit 373

At-Tahiriyah II.

6. Hambatan Komunikasi

Hambatan komunikasi tidak menyebabkan komunikasi berhenti, tetapi ia

menahan (menimbulkan kesulitan) pada aliran pesan itu. Menurut Hafied

Cangara dalam karyanya ”Pengantar Ilmu Komunikasi”, mengatakan bahwa

hambatan komunikasi ialah adanya hambatan yang membuat proses komunikasi

tidak berlangsung sebagaimana harapan komunikator dan penerima.23

Hambatan komunikasi di antaranya sebagai berikut:

1. Hambatan Teknis

Hambatan teknis terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam

berkomunikasi mengalami gangguan, sehingga informasi pengajaran yang

ditransmisi melalui saluran mengalami kerusakan (channel noise).

2. Hambatan Semantik

23 Prof. Dr. H. Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1998), h. 153.

Page 34: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Hambatan semantik ialah hambatan komunikasi yang disebabkan karena

kesalahan pada bahasa yang digunakan. Hambatan semantik sering terjadi

karena:

a. Kata-kata yang digunakan terlalu banyak memakai bahasa asing sehingga

sulit dimengerti oleh khalayak tertentu.

b. Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang

digunakan oleh penerima.

c. Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana metinya, sehingga

membingungkan penerima.

d. Latar belakang budaya yang menyebabkan salah persepsi terhadap

simbol-simbol bahasa yang digunakan.

3. Hambatan Psikologis

Hambatan psikologis terjadi karena adanya hambatan yang disebabkan

oleh persoalan-persoalan dalam diri individu. Misalnya rasa curiga penerima

kepada sumber, situasi berduka atau karena gangguan kejiwaan sehingga dalam

penerimaan dan pemberian informasi tidak sempurna.

4. Hambatan fisik

Hambatan fisik ialah hambatan yang disebabkan karena kondisi

geografis. Misalnya jarak yang jauh sehingga sulit dicapai, tidak adanya sarana

kantor pos, kantor telepon, jalur transportasi, dan lain sebagainya.

5. Hambatan status

Page 35: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Hambatan status ialah hambatan yang disebabkan karena jarak sosial di

antara peserta komunikasi. Misalnya perbedaan status antara senior dan yunior

atau atasan dan bawahan.

6. Hambatan kerangka berpikir

Hambatan kerangka berpikir ialah hambatan yang disebabkan adanya

perbedaan persepsi antara komunikator dan khalayak terhadap pesan yang

digunakan dalam berkomunikasi.

7. Hambatan budaya

Hambatan budaya ialah hambatan yang terjadi disebabkan karena adanya

perbedaan norma, kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang

terlibat dalam komunikasi.24

B. Akhlak

1. Pengertian Akhlak

Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak,

yaitu pendekatan linguistic (kebahasaan), dan pendekatan terminologik

(peristilahan).

Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu isim

mashdar (bentuk infinitif) dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai dengan

timbangan (wazan) tsulatsi mazid af'ala, yuf'ilu, if'alan yang berarti al-sajiyah

(perangai), ath-thabi'ah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-'adat (kebiasaan,

kelaziman), al-maru'ah (peradaban yang baik), dan al-din (agama).25 Sedangkan

para cendekiawan mendefinisikan akhlak sebagai berikut.

24 Ibid,. h. 153-156. 25 Drs. H. Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), h. 1

Page 36: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Menurut Ibnu Maskawaih akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa

yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan

pertimbangan.

Menurut Dr. Ahmad Amin memberikan definisi bahwa yang disebut akhlak

”Adatul-Iradah”, atau kehendak yang dibiasakan. Selanjutnya ada pula yang

mengatakan bahwa akhlak itu adalah hasil pembentukan dan pembinaan. Maka

pendapat bahwa pengetahuan kita tentang baik dan buruk adalah seperti hanya

pengetahuan tentang yang lainnya, yaitu tergantung kepada pengalaman dan

pengetahuan. Hal ini timbul karena pergantian zaman dan meningkatnya

pikiran.26

Meskipun definisi akhlak di atas berbeda kata-katanya, tetapi sebenarnya

tidak berjauhan maksudnya, bahkan berdekatan artinya satu dengan yang

lainnya. Sehingga K.H. Farid Ma’ruf membuat kesimpulan tentang definisi

akhlak ini sebagai berikut: ”kehendak jiwa manusia yang menimbulkan

perbuatan dengan mudah karena kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan

pemikiran terlebih dahulu”.27

Maka kesimpulan mengenai definisi akhlak adalah sikap yang tertanam

dalam jiwa yang mendorong untuk melakukan sesuatu dengan mudah tanpa

pemikiran dan tujuan untuk mendapatkan kebahagiaan.

2. Pembagian Akhlak

Tingkah laku atau akhlak adalah sikap seseorang yang dimanifestasikan ke

dalam perbuatan. Sikap seseorang mungkin saja tidak digambarkan dalam

26 Rahmat Djatmika, System Etika Islam (Akhlak Mulia), (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1992), h. 61.

27 H. A. Mustafa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV. Pustaka Setia), Revisi ke-3, h. 14.

Page 37: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

perbuatan atau tidak tercermin dalam perilakunya sehari-hari, dengan perkataan

lain kemungkinan adanya kontradiksi antara sikap dan tingkah laku. Oleh karena

itu, meskipun secara teoritis hal itu terjadi, tetapi dipandang dari sudut ajaran

Islam itu tidak boleh terjadi ataupun kalau terjadi menurut ajaran Islam itu

termasuk iman yang rendah.

Sebagaimana telah diuraikan, pengertian akhlak adalah suatu suatu sifat

yang tertanam dalam jiwa yang memunculkan perbuatan-perbuatan tanpa

perkataan-perkataan dengan mudah, tanpa memerlukan pertimbangan pemikiran

terlebih dahulu. Maka akhlak terbagi dua, yakni:

A. Akhlak Mahmudah (akhlak yang mulia)

Akhlak mahmudah (akhlak yang mulia) adalah segala macam sikap dan

tingkah laku yang baik (terpuji). Akhlak mahmudah amat banyak jumlahnya,

namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan

manusia, akhlak mahmudah itu dapat dibagi pada empat bagian:

1) Akhlak terhadap Allah, yaitu akhlak yang diartikan sebagai sikap atau

pebuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk

kepada Tuhan sebagai khalik.

2) Akhlak terhadap diri sendiri, yakni akhlak yang dapat diartikan sebagai

wujud menghormati, menghargai, menyayangi dan menjaga diri sendiri

dengan sebaik-baiknya.

3) Akhlak terhadap sesama manusia, yaitu manusia adalah sebagai makhluk

sosial yang kelanjutan eksistensinya secara fungsional dan optimal

banyak bergantung pada orang lain. Maka perlunya kerjasama, saling

menolong, dan saling menghargai satu sama lainnya.

Page 38: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

4) Akhlak terhadap lingkungannya, yaitu akhlak terhadap lingkungan

berdasarkan pada al-Qur’an, sesuai dengan tugas manusia di muka bumi

sebagai khalifah. Kekhalifahan menurut adanya interaksi antara manusia

dengan sesamanya dan manusia dengan lingkungannya.28

B. Akhlak Madzmumah (akhlak yang tercela)

Akhlak madzmumah (akhlak yang tercela) adalah segala macam sikap

dan tingkah laku yang tercela. Akhlak madzmumah ini harus kita ketahui dan

kita jauhi, jika ingin memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Diantara akhlak

madzmumah itu adalah:

1) Berbohong, adalah memberikan atau menyampaikan informasi yang tidak

sesuai, tidak cocok dengan sebenarnya. Bohong itu ada tiga macam,

bohong dengan perbuatan, bohong dengan lisan, dan bohong dalam hati.

2) Takabbur (sombong), adalah merasa atau mengaku diri besar, tinggi,

mulia, melebihi orang lain.

3) Hasad (dengki), adalah rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan yang

diperoleh orang lain, dan berusaha untuk menghilangkan kenikmatan itu

dari orang tersebut.

4) Bakhil (kikir), adalah orang yang sangat hemat dengan apa yang menjadi

miliknya, tetapi hematnya demikian sangat dan sukar baginya

mengurangi sebagian dari apa yang dimilikinya itu untuk diberikan

kepada orang lain.

3. Metode Pembinaan Akhlak

28 Ibid., h. 149-152.

Page 39: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam Islam.

Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad saw. yang

utama adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Perhatian Islam yang

demikian terhadap pembinaan akhlak ini dapat pula dilihat dari perhatian Islam

terhadap pembinaan jiwa yang harus didahulukan daripada pembinaan fisik,

karena dari jiwa yang baik inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik, yang

pada tahap selanjutnya akan mempermudah menghasilkan kebahagiaan pada

seluruh kehidupan manusia, lahir dan batin.

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat dianalisis

pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran Islam. Ajaran Islam

tentang keimanan misalnya sangat berkaitan erat dengan mengerjakan

serangkaian amal salih dan perbuatan terpuji. Iman yang tidak disertai dengan

amal shalih dinilai sebagai iman yang palsu, bahkan dianggap sebagai

kemunafikan.

Dalam al-Qur’an kita misalnya membaca ayat yang berbunyi:

.نينمؤم بماهم ورآلخ امويالب واهللاا بن آملوق ين ماس الننمو

”Dan di antara manusia (orang munafik) itu ada orang yang mengatakan: ”Kami beriman kepada Allah dan hari akhir, sedang yang sebenarnya mereka bukan orang beriman.” (QS. Al-Baqarah: 8)

Ayat di atas menunjukkan dengan jelas bahwa iman yang dikehendaki

Islam bukan iman yang hanya sampai pada ucapan dan keyakinan, tetapi iman

yang disertai dengan perbuatan dan akhlak yang mulia, seperti tidak ragu-ragu

menerima ajaran yang dibawa Rasul, mau memanfaatkan harta dan dirinya untuk

berjuang di jalan Allah dan seterusnya. Ini menunjukkan bahwa keimanan harus

Page 40: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

membuahkan akhlak, dan juga memperlihatkan bahwa Islam sangat

mendambakan terwujudnya akhlak yang mulia.

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan pelaksanaan

rukun iman. Hasil analisis Muhammad al-Ghazali terhadap rukun Islam yang

lima telah menunjukkan dengan jelas, bahwa dalam rukun Islam yang lima itu

terkandung konsep pembinaan akhlak.29

Cara lain yang dapat ditempuh untuk pembinaan akhlak ini adalah

pembiasaan yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara kontinyu.

Berkenaan dengan ini Imam al-Ghazali mengatakan bahwa kepribadian manusia

itu pada dasarnya dapat menerima segala usaha pembentukan melalui

pembiasaan. Jika manusia membiasakan berbuat jahat, maka ia akan menjadi

orang jahat. Untuk ini al-Ghazali menganjurkan agar akhlak diajarkan, yaitu

dengan cara melatih jiwa kepada pekerjaan atau tingkah laku yang mulia.

Cara lain yang tak kalah ampuhnya dari cara-cara di atas dalam hal

pembinaan akhlak ini adalah melalui keteladanan. Akhlak yang baik tidak dapat

dibentuk hanya dengan pelajaran, instruksi dan larangan, sebab tabi’at jiwa untuk

menerima keutamaan itu tidak cukup dengan hanya seorang guru mengatakan

kerjakan ini dan jangan kerjakan itu. Menanamkan sopan santun memerlukan

pendidikan yang panjang dan harus ada pendekatan yang lestari. Pendidikan itu

tidak akan sukses, melainkan jika disertai dengan pemberian contoh teladan yang

baik dan nyata.

Selain itu pembinaan akhlak dapat pula ditempuh dengan cara senantiasa

menganggap diri ini sebagai yang banyak kekurangannya daripada kelebihannya.

29 Ibid., h. 158.

Page 41: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Dalam hubungan ini Ibnu Sina mengatakan jika seseorang menghendaki dirinya

berakhlak utama, hendaknya ia lebih dahulu mengetahui kekurangan dan cacat

yang ada dalam dirinya, dan membatasi sejauh mungkin untuk tidak berbuat

kesalahan, sehingga kecacatannya itu tidak terwujud dam kenyataan.

Pembinaan akhlak secara efektif dapat pula dilakukan dengan

memperhatikan faktor kejiwaan sasaran yang akan dibina. Menurut hasil

penelitian para psikolog, bahwa kejiwaan manusia berbeda-beda menurut

perbedaan tingkat usia. Pada usia kanak-kanak misalnya lebih menyukai kepada

hal-hal yang bersifat rekreatif dan bermain. Untuk itu ajaran akhlak dapat

disajikan dalam bentuk permainan. Hal ini pernah dilakukan oleh para ulama di

masa lalu. Mereka menyajikan ajaran akhlak lewat syair yang berisi sifat-sifat

Allah dan Rasul, anjuran beribadah dan berakhlak mulia dan lain-lainnya.30

4. Pentingnya Pembinaan Akhlak

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata "pembinaan" berarti "proses,

perbuatan, cara membina (Negara dan sebagainya), pembaharuan,

penyempurnaan, usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara

berdayaguna dan berhasilguna yang lebih baik".31 Pembinaan akhlak adalah

suatu pembinaan budi pekerti yang dilakukan dengan konsisten dan sungguh-

sungguh agar terwujudnya akhlak yang mulia. Akhlak merupakan implementasi

dari iman dalam segala bentuk perilaku yang sangat penting bagi manusia dan

kehidupan individu, keluarga, masyarakat dan Negara.

30 Ibid., h. 164. 31 W.J.S. Porwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), h. 141.

Page 42: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Di dalam lingkungan sekolah, seorang guru mendidik siswanya bukan

hanya memberikan teori-teori moral dan ukuran baik atau buruk, tapi memberi

dorongan kepada mereka untuk melaksanakan suatu teori yang sesuai dengan

ajaran Islam. Selain itu, diperlukan keteladanan dari pihak guru, juga dalam

mengajak dan membimbing siswa harus dengan kebijaksanaan.

Pembinaan akhlak yang dilakukan di sekolah melalui materi akhlak yang

disampaikan oleh guru bertujuan agar para siswa dapat memahami dan

mengamalkan ajaran Islam dan menggunakannya sebagai pedoman hidup dan

membentuk manusia berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam serta

membentuk individu siswa yang memiliki keyakinan dan kepribadian yang

teguh. Sedangkan fungsinya adalah untuk menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan

baik dalam berhubungan dengan Allah SWT serta sesama manusia dan alam

semesta.32

Sedangkan pendidikan secara non formal yang dilakukan di lingkungan

keluarga, yakni oleh orang tua. Dalam keluarga, orang tua dituntut untuk

menunjukkan sikap dan perilaku luhur di hadapan anaknya, karena perilaku

orang tua menjadi salah satu faktor yang akan meresap pada jiwa mereka,

sehingga akan terbentuk pribadi luhur pada mereka. Selain itu diperlukan contoh

teladan dari orang tua tentang akhlakul karimah kepada putra-putrinya dalam

pergaulan di lingkungan keluarga, tetangga, dan masyarakat. Oleh karena itu,

orang tua dituntut untuk mengerti benar-benar tentang tuntunan akhlak Islam dan

berupaya menanamkan, melatih, dan membiasakan akhlak terpuji kepada anak-

anaknya sejak kecil.

32 Drs. Nasrun Rusli, Materi Pokok Akidah Akhlak, (Jakarta: UT, 1993), h. 2.

Page 43: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Pentingnya pembinaan akhlak bagi manusia dalam kehidupan individu,

masyarakat maupun Negara akan penulis uraikan agar kita dapat memahami

pentingnya akhlak dalam kehidupan umat manusia. Manusia adalah makhluk

yang diciptakan oleh Allah dengan rupa yang sebaik-baiknya sesuai dengan

firman-Nya sebagai berikut:

. نيلاف سلفس أاهندد رمث.ميوق تنسح أي فانسإلنا انقل خدقل

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan ia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)". (QS. At-Tiin: 4-5)

Manusia telah diberikan satu anugerah dari Allah, maka apabila manusia

dengan akalnya tidak dibimbing dengan ajaran agama yang berlandaskan kepada

Al-Qur'an dan Hadits, tentulah manusia akan menghancurkan sesamanya,

mengakibatkan hidupnya sesat dan merendahkan martabat dirinya.

Dengan akalnya yang sejalan dengan fitrah serta mampu mengendalikan

hawa nafsunya, maka manusia akan mampu melebihi derajat ketaatannya

daripada malaikat, namun bila sebaliknya maka manusia lebih rendah derajatnya

daripada binatang. Hal tersebut membuktikan bahwa pembinaan akhlak yang

berlandaskan pada Al-Qur'an dan Hadits, sangat penting bagi manusia untuk

mencapai hakekat kemanusiaan yang tinggi.

Di dalam Al-Qur’an dijelaskan bermacam-macam cara untuk membentuk

akhlak manusia seperti shalat, amal ma’ruf, nasehat yang baik, kisah-kisah,

contoh-contoh teladan, dan sebagainya.

Pembinaan akhlak diharapkan agar manusia mengetahui eksistensi yang

sebenar-benarnya sebagai makhluk Allah SWT, karena sebagai bukti Allah SWT

telah mengutus Nabi Muhammad saw untuk menyempurnakan akhlak manusia,

Page 44: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

karena tanpa akhlak manusia tidak mungkin dapat mempertahankan dan menjaga

serta melaksanakan amanat sebagai khalifah Allah SWT.33 Faktor pembinaan

akhlak sangat penting ditanamkan pada kalangan masyarakat lapisan atas dan

bawah karena berhasilnya suatu pembangunan bangsa bukan ditentukan oleh

kekayaan yang dimiliki suatu Negara, tetapi didukung oleh manusia-manusia

yang memiliki budi pekerti yang baik.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan, bahwa pembinaan akhlak

adalah supaya terjadi nilai-nilai (norma) yang terpuji dan terealisasikannya dalam

kehidupan sehari-hari yang memanifestasikan dalam hubungan dengan Allah

SWT, sesama manusia dan makhluk lainnya.

Pembinaan akhlak kepada anak-anak ditujukan untuk terwujudnya

manusia yang betakwa kepada Allah SWT dan cerdas. Menurut Ibnu Maskawaih,

bahwa pembinaan akhlak bertujuan untuk menyempurnakan nilai-nilai

kemanusiaan, sesuai dengan ajaran Islam yang taat beribadah dan sanggup hidup

bermasyarakat. Pembinaan akhlak merupakan salah satu cara untuk membentuk

mental manusia, agar memiliki pribadi yang berbudi pekerti baik. Oleh karena itu

pembinaan akhlak sangat penting bagi kehidupan manusia, dengan pembinaan

akhlak tersebut akan menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baik dalam hubungan

dengan Allah dan sesama manusia.34

Definisi istilah-istilah dalam penelitian ini:

1. Komunikasi Instruksional

33 Muhammad Al Ghazali, Akhlak Seorang Muslim, (Semarang: CV. Wucaksana, 1993), h. 10. 34 Ibid., h. 11.

Page 45: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Komunikasi instruksional adalah proses interaksi guru dan murid dalam

aktivitas belajar mengajar sebagai upaya pembinaan akhlak.

2. Pembinaan Akhlak

Pembinaan akhlak adalah proses pembangunan perilaku anak murid

secara bertahap yang dilakukan oleh guru sebagai implementasi dari iman dan

ajaran Islam dalam kehidupan individu, keluarga, masyarakat dan negara.

Pembinaan akhlak yang dilakukan TPA melalui semua materi yang

disampaikan oleh guru bertujuan agar murid dapat memahami dan mengamalkan

ajaran Islam dan menggunakannya sebagai pedoman hidup dan berakhlak mulia

sesuai dengan ajaran Islam serta membentuk individu murid yang memiliki

keyakinan dan kepribadian yang teguh.

3. Anak

Peserta didik yang belajar di TPA unit 373 At-Tahiriyah II berusia mulai

dari 3 tahun sampai dengan 12 tahun.

Masa kanak-kanak dibagi menjadi dua tahapan, yaitu masa kanak-kanak

awal dan masa kanak-kanak akhir. Masa kanak-kanak awal dimulai saat anak

berusia tiga sampai enam tahun. Usia kanak-kanak awal sering juga disebut

dengan usia pra sekolah. Sedangkan masa kanak-kanak akhir kira-kira di mulai

saat anak berusia enam sampai sebelas tahun, yang biasa disebut usia sekolah.

4. Taman Pendidikan Al-Qur’an

Page 46: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Taman Pendidikan Al-Qur’an adalah tempat proses belajar mengajar

yang di dalamnya mengajarkan baca tulis Al Qur’an yang di khususkan pada

anak-anak. Taman Pendidikan Al-Qur’an unit 373 At-Tahiriyah II beralamat di

Jl. Attahiriyah RT 0013/03 No. 10 Kel. Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta

Selatan 12510.

Page 47: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

BAB III

PROFIL TPA AT-TAHIRIYAH II

A. Sejarah Berdiri

At-Tahiriyah II adalah sebuah lembaga pendidikan Islam di bawah naungan

Yayasan Addiniyah Attahiriyah sejak tahun 1972, yang dalam penyelenggaraannya

hanya diresmikan oleh sebuah Madrasah Ibtidaiyah di bawah koordinasi Departemen

Agama.

Pada tahun 1984, selanjutnya lembaga ini berkembang dengan

menyelenggarakan Madrasah Tsanawiyah yang dipelopori oleh Drs. Moh. Naseh

(Almarhum). Namun karena dalam perjalanannya mengalami kemunduran terlebih

dengan fisik sekolah yang memprihatinkan hingga jumlah siswa semakin menurun.

Sehingga pada tahun 1990 siswa Madrasah Tsanawiyah dikirim ke Madrasah

Tsanawiyah Attahiriyah pusat yang bertempat di jalan Kampung Melayu Kecil Tebet

Jakarta Selatan.

Dalam kurun waktu tiga tahun, kegiatan pembelajaran di At-Tahiriyah II

mengalami kekosongan di siang hari. Untuk kembali menghidupkan poses

pembinaan dan pendidikan Al Qur’an yang mestinya dapat dirasakan oleh

lingkungan sekitar, maka dengan ketulusan seorang cucu dari pewakaf Madrasah

Ibtidaiyah, yaitu Bapak Abdul Somad, lulusan dari Pondok Pesantren Gontor

mensponsori dan mendukung berdirinya TK/TPA At-Tahiriyah II ini.

TK/TPA At-Tahiriyah ini berada di bawah naungan Lembaga Pembinaan dan

Pengembangan TK AL-Qur’an dan Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid

Indonesia dan memperoleh nomor keanggotaan unit 373, yang menjelaskan bahwa

Page 48: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

TK/TPA yang didirikan telah memenuhi persyaratan untuk berhimpun dibawah

koordinasi LPPTKA-BKPRMI DKI JAYA. Kemudian telah diresmikan di Jakarta

pada tanggal 23 Desember 1993 dan kembali dikukuhkan sebagai keanggotaan unit

di LPPTKA BKPRMI nomor 96/PP/LPPTKA.9/1/2003. Dan pada akhirnya sampai

saat ini TK/TPA At-Tahiriyah II sepenuhnya dipertanggungjawabkan oleh Neneng

Juairiyah, S.Pd, lulusan Tarbiyah Bahasa Inggris di UNINDRA pada tahun 2004,

yang juga cucu angkat pewakaf Madrasah ini.

Pemikiran untuk menyelenggarakan sebuah taman Al-Qur’an didasarkan

pada semangat untuk menciptakan generasi qur’ani yang memang harus digalakkan

agar membumi supaya santri dapat membentengi diri dengan akhlak dari kemajuan

teknologi yang mengglobal.

Segenap masyarakat sekitar turut menyemangati dan juga mendukung

berdirinya TK/TPA At-Tahiriyah II. Selama kurun waktu dua tahun, TPA ini telah

berprestasi ke tingkat Nasional dalam bidang tartil. Sehingga banyak hati masyarakat

yang terpanggil untuk menyekolahkan putra/putrinya di TPA ini, dan yang

mendaftar hampir 250 santri. Pada tahun 1997 TK/TPA At-Tahiriyah II sempat

mengalami kemerosotan kwantitas, hal ini disebabkan banyaknya kerusakan fisik

sekolah, hingga santri merasa tidak nyaman untuk belajar, dan khawatir akan terjadi

hal-hal yang akan membahayakan santri. Namun atas ridho Allah SWT, keadaan

santri yang beberapa tahun menyusut kembali berkembang seiring dengan

pembenahan sarana dan prasarana sekolah. Dalam kurun waktu 13 tahun, TPA At-

Tahiriyah II telah memperoleh beberapa prestasi, yakni juara umum pada Festifal

Anak Sholeh tingkat Kecamatan sebanyak sembilan kali, hingga memperoleh tiga

piala bergilir secara tetap.

Page 49: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Tenaga pengajar di TPA ini berjumlah 8 orang, yakni 6 orang pengajar

perempuan, dan 2 orang pengajar laki-laki. Pengajar tersebut mengajarkan santri

mulai dari iqro sampai pada tahap Al Qur’an. TPA ini membuka pendaftaran dengan

mengisi formulir dan uang pendaftaran. Dan setiap bulannya, santri dikenakan iuran

sebagai penunjang kegiatan belajar. Kesejahteraan pengajar TPA ini sangat

diperhatikan pada tiap bulannya. Tetapi dana yang diberikan itu berasal dari dana

pribadi ketua TPA dan juga iuran santri setiap bulannya.

Keunggulan TPA At-Tahiriyah II dalam melaksanakan program pendidikan

dan pelayanan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan Al Qur’an, diantaranya:

1. Dukungan yang sangat kuat dari Ustadz dan Ustadzah terhadap eksistensi

penyelenggaraan pendidikan Al Qur’an yang dilakukan di TPA ini.

2. Model pembelajaran prndidikan Al Qur’an yang dikomunikasikan dengan baik

antara pengajar dan murid, menjadikan TPA At-Tahiriyah II ini mendapat

kepercayaan dari warga untuk membimbing anak-anak mereka dalam

mempelajari Al Qur’an.

3. Letak TPA yang strategis.

B. Visi, Misi dan Tujuan

Visi dari TPA At-Tahiriyah II ini adalah:

a. Membangun diri cerdas Islami.

b. Pembinaan akhlak.

Misi dari TPA At-Tahiriyah II ini adalah:

a. Pendidikan, pembinaan, dan dakwah untuk menopang misi pembangunan

bangsa.

Page 50: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

b. Mengamalkan Al Qur’an.

Tujuannya adalah:

1. Agar anak terampil membaca, menulis, menghafal, memahami dan

mengamalkan Al-Qur’an.

2. Membentuk anak didik yang beriman, berilmu, beramal, dan bertakwa kepada

Allah.

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pengelolaan pendidikan Al-Qur’an.

C. Program

Program TPA At-Tahiriyah ini terdiri dari 2 materi, yaitu:

a. Materi pokok

1. Membaca Iqro dan Tadarus/tartil.

2. Ilmu Tajwid

3. Hafalan Bacaan Shalat

4. Hafalan Ayat-ayat Pilihan

5. Hafalan Surah-surah Pendek

6. Amalan Ibadah Shalat

1. Amalan wudhu dan thaharah

2. Amalan shalat maktubah (lima waktu)

3. Amalan khusus adzan dan iqomah

b. Materi Penunjang

1. Do’a dan Adab Harian

2. Dinul Islam

3. Tahsinul Kitabah

a. Mencontoh cara penulisan huruf tunggal dan angka arab

Page 51: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

b. Mencontoh cara penulisan huruf tunggal awal, tengah dan akhir

c. Mencontoh cara penulisan huruf sambung (bentuk) isim dan fi’il

d. Menyalin teks surah pendek tertentu

e. Menyalin teks bacaan shalat

f. Menyalin hadits populer dan kata mutiara

g. Menyalin teks ayat pilihan tertentu

h. Menyalin teks do’a harian tertentu

i. Pengenalan dasar tentang ilmu kaligrafi/khat

Target yang ingin dicapai dalam kegiatan di TPA At-Tahiriyah ini adalah:

1. Anak dapat membaca dan menulis Al Qur’an dengan baik

2. Anak dapat membaca dan menulis huruf latin

3. Anak dapat hafal do’a harian

4. Anak dapat hafal ayat-ayat pilihan dan surah-surah pendek

5. Anak dapat mengerjakan shalat

6. Anak dapat mengenal Allah dan berkepribadian Rasulullah serta para sahabatnya

TPA At-Tahiriyah II mencakup kegiatan yang tidak diatur dalam kurikulum,

yang bertujuan untuk menciptakan kondisi yang Islami, seperti:

1. Tadabur Alam (rekreasi)

Anak dibawa ke alam terbuka, melihat keindahan alam (di luar sekolah), guru

sambil menceritakan keagungan dan keesaan Allah SWT dengan ciptaan-Nya. Dan

juga mendidik anak untuk mensyukuri nikmat pemberian Allah SWT, serta

memelihara lingkungan.

2. Mengadakan Ujian serta Wisuda Santri

Page 52: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Ujian diadakan apabila santri telah menyelesaikan materi yang diberikan

untuk ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam dunia pendidikan, wisuda mempunyai arti

penting dan sakral. Dahulu, wisuda hanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang telah

lulus ujian akhir perguruan tinggi. Tetapi kini TPA melaksanakan wisuda bagi santri

yang telah lulus ujian.

Wisuda santri ini biasanya dilaksanakan setiap tahun atau dua tahun sekali.

Sebagai penghormatan kepadanya dikukuhkan dengan upacara wisuda dengan

menerima sertifikat kelulusan (ijazah).

Prosesi wisuda ada tiga tahap, yaitu:

1. Kesiapan santri dengan seragam kebesaran

2. Acara ceremonial wisuda atau acara pokok

3. Pembagian kenang-kenangan

D. Sarana, Prasarana dan Struktur Organisasi

1. Sarana

Sarana yang disediakan di TPA At-Tahiriyah ini antara lain:

1. 30 buah Al Qur’anul Karim

2. Meja dan kursi santri sebanyak 90 buah

3. 6 buah ruang belajar

4. 2 paket kaset anak Islami

5. 2 paket VCD Islami

6. 2 paket Qishoshul Anbiya

7. Ruang kantor

8. 6 buah papan tulis kelas (blackboard)

Page 53: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

9. 1 buah papan tulis kantor (whiteboard)

10. Komputer sebanyak 1 unit dan printer, serta berbagai kertas

11. 1 buah Televisi

12. 1 buah DVD

13. 2 buah meja guru

14. 1 set Sofa

15. 1 buah Tape (MP3)

16. 2 buah Lemari khusus piala

17. 1 buah lemari khusus dokumen

18. 1 buah Rak Al Qur’an

19. 1 buah dispenser

20. 1 buah kipas angin

21. 15 buah Buku Bacaan Penunjang Pelajaran

22. Baju-baju pentas: a. Nasyid 2 jenis

b. Puitisasi 2 jenis

c. Senam 3 jenis

d. Paket sholat berjamaah 1 paket

e. Topi 2 jenis

2. Prasarana

Prasarana yang paling mendukung kegiatan TPA At-Tahiriyah diantaranya

akses yang cukup baik dan tempat yang strategis bagi warga masyarakat sekitar.

3. Struktur Organisasi

Pelindung : LPPTKA BKPRMI

Penanggung Jawab : Abdul Somad

Page 54: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Pengelola : Ust. Husaini H. Sauji

Ketua TPA : Neneng Juairiyah S. Pd

Tata Usaha : Yusronida S. Pd

Bendahara : Nuria

E. Proses Belajar Mengajar TPA At-Tahiriyah II

Berbagai macam kegiatan rutin di TPA ini untuk menanamkan nilai-nilai

keagamaan bagi para murid, agar mereka mengerti dan memahami serta menjadikan

hal yang positif bagi kehidupan mereka selanjutnya. Dan untuk membentengi diri

dari hal-hal yang tidak baik dalam pergaulan.

Kegiatan belajar di TK/TPA At-Tahiriyah II yaitu setiap senin sampai jum’at

pada pukul 14.00 - 17.00. Waktu belajar tersebut dibagi menjadi dua. Pukul 14.00 -

15.15 untuk TKA dan selanjutnya setelah ashar, pukul 15.00 – 17.00 untuk TPA.

Murid TPA unit 373 At-Tahiriyah II mulai belajar, diawali dengan klasikal

awal, yaitu mereka membaca do’a mau belajar, mengulang surah-surah pendek yaitu

mulai dari surah Al Ikhlash sampai An Naas, kemudian guru akan mengabsen, lalu

dilanjutkan dengan membaca iqro satu persatu. Untuk murid TPA atau yang sudah

tahap Al Qur’an, sebelum belajar, mereka juga memulai dengan klasikal awal. Para

murid membaca do’a sebelum memulai pelajaran, mengulang ayat-ayat pilihan yang

sudah diberikan dengan bersama-sama. Tujuannya agar mereka cepat menghafal

ayat-ayat tersebut. Setelah itu, barulah para murid mulai membaca Al Qur’an secara

bergantian.

Cara membaca Al Qur’an yang diterapkan di TPA At-Tahiriyah II ini ialah

setiap anak memiliki kartu data prestasi bacaan, ketika murid membaca bacaannya,

Page 55: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

kemudian terkadang para murid tersebut harus mengulang bacaan keesokan harinya.

Maka di kartu data prestasi murid, guru tersebut harus menulis kata ulang, jika

bacaannya masih belum benar dan lancar. Tetapi jika benar dan lancar, maka guru

menulis kata lanjut di kartu data prestasi tersebut.

Setelah semua kegiatan selesai, maka berakhirlah kegiatan belajar mereka.

Ini di akhiri dengan klasikal akhir, yaitu para murid membaca doa sebelum pulang

selanjutnya mereka juga selalu diajarkan untuk bersopan santun, misalnya ketika

akan pulang, mereka terbiasa mencium tangan para guru dan selalu mengucapkan

salam.

F. Aktivitas Pembinaan Akhlak Anak di TPA At-Tahiriyah II

Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan dalam aktivitas

pembinaan akhlak anak di TPA unit 373 At-Tahiriyah II adalah sebagai berikut:

1. Hasil wawancara penulis dengan guru yang mengajar adalah, bahwa informan I

sikapnya sangat baik, rajin, berakhlak baik, dan cepat tanggap dalam memahami

pelajaran. Contoh-contoh komunikasi yang digunakan adalah:

• Contoh komunikasi verbal yang digunakan guru dalam proses belajar

mengajar terhadap informan I, yaitu ketika guru sedang mengajarkan

tadarrus/tartil dan terdapat bacaan yang dibaca salah, maka guru tersebut

mengulangi bacaannya kemudian diluruskan dan diberi penjelasan.

Page 56: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

• Contoh komunikasi non verbal yang digunakan guru dalam proses belajar

mengajar terhadap informan I, yaitu ketika guru sedang mengajarkan

tadarrus/tartil dan terdapat bacaan yang salah, maka guru tersebut

menegurnya dengan mengetukkan meja beberapa kali. Sehingga bacaannya

dapat diperbaiki.

• Contoh komunikasi antarpribadi yang dilakukan guru terhadap informan I,

yaitu ketika anak itu berbuat kesalahan seperti tidak mengucapkan salam saat

masuk dan keluar ruang guru, maka guru tersebut langsung mengajaknya

berbicara dan menasehatinya agar perilaku tersebut tidak diulangi kembali.

Dan senantiasa membiasakan agar selalu mengucapkan salam ketika masuk

dan keluar ruang guru.

2. Hasil wawancara penulis dengan guru yang mengajar adalah, bahwa informan II

sikapnya sangat baik, rajin, berakhlak baik dan cepat tanggap dalam memahami

pelajaran. Contoh-contoh komunikasi yang digunakan adalah:

• Contoh komunikasi verbal yang digunakan guru dalam proses belajar

mengajar terhadap informan II, yaitu ketika guru memberikan materi tentang

adab dan do’a harian secara bertahap dan berulang-ulang. Agar anak tersebut

dapat tanggap dalam memahami materi tersebut.

• Contoh komunikasi non verbal yang digunakan guru dalam proses belajar

mengajar terhadap informan II, yaitu ketika guru sedang mengajarkan

tadarus/tartil dan terdapat bacaan yang salah, maka guru tersebut menegurnya

dengan mengetukkan meja beberapa kali. Sehingga bacaannya dapat

diperbaiki.

Page 57: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

• Contoh komunikasi antarpribadi yang dilakukan guru terhadap informan II,

yaitu dengan mengajarkan kepada anak tersebut agar dapat bersifat

dermawan, dengan cara menginfaqkan makanannya kepada salah satu

temannya yang tidak membawa makanan.

3. Hasil wawancara penulis dengan guru yang mengajar adalah, bahwa informan III

sikapnya sangat baik, motivasi untuk mengaji sangat tinggi sehingga rajin,

berakhlak baik dan cepat tanggap dalam memahami pelajaran. Contoh-contoh

komunikasi yang digunakan adalah:

• Contoh komunikasi verbal yang digunakan guru dalam proses belajar

mengajar terhadap informan III, yaitu ketika guru mengucapkan salam

kepada muridnya di kelas saat sebelum dan sesudah belajar murid langsung

menjawab salam dengan serempak.

• Contoh komunikasi non verbal yang digunakan guru dalam proses belajar

mengajar terhadap informan III, yaitu ketika guru sedang mengajarkan

tadarrus/tartil dan terdapat bacaan yang dibaca panjang, maka guru tersebut

akan menggerakkan tangannya ke atas.

• Contoh komunikasi antarpribadi yang dilakukan guru terhadap informan III,

yaitu jika murid-murid di TPA sudah selesai membaca tadarrus/iqro,

terkadang informan III sering mengobrol dengan temannya. Maka guru

tersebut langsung memanggil dan menegur serta menasehatinya agar tidak

sering mengobrol.

4. Hasil wawancara penulis dengan guru yang mengajar adalah, bahwa informan IV

sikapnya cukup baik, agak kurang dalam memperhatikan pelajaran, dan jarang

Page 58: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

masuk sehingga materi banyak tertinggal terutama pelajaran tajwid. Contoh-

contoh komunikasi yang digunakan adalah:

• Contoh komunikasi verbal yang digunakan guru dalam proses belajar

mengajar terhadap informan IV, yaitu ketika guru memberikan tamtsil atau

perumpamaan mengenai akhlak terhadap orang tua yang termaktub dalam

QS. Luqman: 14-15. Dalam kisah tersebut, digambarkan bahwa seorang anak

diwajibkan berbakti kepada kedua orang tua setelah melaksanakan kewajiban

kepada Allah SWT, dengan cara menjaga hubungan baik dengan orang tua,

mematuhi segala perintahnya (sepanjang perintah tersebut sejalan dengan

aturan Allah SWT), tidak berkata kasar dan menyakitinya. Hal ini senantiasa

diajarkan kepada murid dalam rangka pembinaan akhlak anak, sehingga

proses internalisasi akhlak yang disampaikan melalui kisah-kisah dalam Al-

Qur’an senantiasa melekat dalam diri anak.

• Contoh komunikasi non verbal yang digunakan guru dalam proses belajar

mengajar terhadap informan IV, yaitu setelah semua kegiatan belajar selesai.

Mereka membaca doa sebelum pulang selanjutnya mereka juga selalu

diajarkan untuk bersopan santun, misalnya ketika akan pulang, mereka

terbiasa menghampiri guru untuk mencium tangan dan selalu mengucapkan

salam.

• Contoh komunikasi antarpribadi yang dilakukan guru terhadap informan IV,

yaitu karena informan IV jarang masuk dan materinya banyak tertinggal,

terutama materi tajwid. Maka guru berusaha menegur dan menanyakannya.

Untuk materi yang tertinggal terutama tajwid, guru memberikan soal tajwid

Page 59: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

dengan menyuruhnya agar mencari contoh hukum bacaan yang terdapat

dalam Al-Qur’an.

5. Hasil wawancara penulis dengan guru yang mengajar adalah, bahwa informan V

sikapnya baik, rajin, jika guru menerangkan pelajaran dia memperhatikan, tetapi

kalau untuk materi tajwid agak kurang menguasai. Contoh-contoh komunikasi

yang digunakan adalah:

• Contoh komunikasi verbal yang digunakan guru dalam proses belajar

mengajar terhadap informan V, yaitu ketika guru sedang mengajarkan

tadarrus/tartil dan terdapat bacaan yang dibaca salah, maka guru tersebut

mengulangi bacaannya kemudian diluruskan dan diberi penjelasan.

• Contoh komunikasi non verbal yang digunakan guru dalam proses belajar

mengajar terhadap informan V, yaitu ketika guru sedang mengajarkan

tadarrus/tartil dan terdapat bacaan yang dibaca panjang, maka guru tersebut

akan menggerakkan tangannya ke atas.

• Contoh komunikasi antarpribadi yang dilakukan guru terhadap informan V,

yaitu karena materi tajwid kurang menguasai, maka guru lebih banyak

memberikan soal tajwid dengan menyuruhnya agar mencari contoh hukum

bacaan yang terdapat dalam Al-Qur’an.

6. Hasil wawancara penulis dengan guru yang mengajar adalah, bahwa informan VI

sikapnya baik, motivasi mengaji kurang karena harus dipaksa orang tua dan

jarang masuk sehingga banyak materi yang tertinggal, terutama materi tajwid.

Contoh-contoh komunikasi yang digunakan adalah:

Page 60: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

• Contoh komunikasi verbal yang digunakan guru dalam proses belajar

mengajar terhadap informan VI, yaitu ketika guru menyuruh untuk

melakukan ibadah shalat, tetapi murid ini tidak mau melaksanakan apa yang

diajarkan dan diperintahkan oleh gurunya, maka guru tersebut mencoba

melakukan pendekatan dengan cara berkata lembut lalu menasehatinya.

• Contoh komunikasi non verbal yang digunakan guru dalam proses belajar

mengajar terhadap informan VI, yaitu ketika guru sedang mengajarkan

tadarus/tartil dan terdapat bacaan yang salah, maka guru tersebut menegurnya

dengan mengetukkan meja beberapa kali. Sehingga bacaannya dapat

diperbaiki.

• Contoh komunikasi antarpribadi yang dilakukan guru terhadap informan VI,

yaitu terkadang informan VI ketika disuruh membaca, dia banyak diam, tidak

memperhatikan dan banyak bercanda dengan temannya. Maka, guru tersebut

berusaha untuk menegur dan menasehati dengan agak marah karena anak

tersebut juga jarang masuk.

Page 61: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

BAB IV

KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DAN MURID

DI TPA UNIT 373 AT-TAHIRIYAH II

A. Persiapan Mengajar di TPA unit 373 At-Tahiriyah II

Berdasarkan hasil penelitian di TPA unit 373 At-Tahiriyah II, bahwa komunikasi

instruksional yang terdiri dari pengajar sebagai komunikator dan siswa sebagai

komunikan dan juga sasaran keduanya ini dalam proses belajar sama-sama

melakukan persiapan sebelum masuk kelas atau mengajar.

Hal itu terlihat pada hasil wawancara mendalam dan hasil survey yang saya

lakukan kepada 4 (empat) orang guru TPA unit 373 At-Tahiriyah II dalam

memberikan materi yang berbeda sebagai berikut:

1. Penyajian Dalam Memberikan Materi Adab dan Do’a Harian

Guru yang pertama ini bernama Neneng Juairiyah, S.Pd., lahir di Jakarta

tepatnya tanggal 26 Desember 1972. Beliau adalah selaku kepala sekolah TPA

unit 373 At-Tahiriyah II.

Penyajian beliau dalam memberikan materi adab dan do’a harian yaitu yang

pertama kali beliau kerjakan adalah melihat situasi siswa (mengawasi kelas),

berusaha untuk dapat menguasai kelas agar siswa dapat tenang, kemudian beliau

mulai dengan salam pembuka “Assalamu’alaikum”, kemudian diawali dengan

klasikal awal, yaitu mereka membaca do’a mau belajar, lalu mengabsen,

kemudian dilanjutkan dengan membaca iqro satu persatu.

Page 62: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Tabel 1

Rabu, 30 April 2008, Penyajian Materi Adab dan Do’a Harian

No Komunikasi Instruksional

Komunikator I

1. Pembukaan Baik anak-anak, duduklah yang rapi semuanya.

Assalamu'alaikum wr.wb. Doa pembuka I (Doa

Meminta Rizki dan Ilmu yang bermanfaat), Doa

pembuka II (Doa Dibukakan Pintu Hikmah dan

Rahmat).

2. Penyajian

Anak-anak, ibu akan membacakan salah satu doa-

doa harian, yaitu doa memasuki masjid.

Coba ikuti bacaan ibu, "Allahumma iftah li abwaba

rahmatika....". (Anak-anak mengikuti bacaan guru).

Kemudian guru menunjuk salah satu siswa untuk

mengulang bacaan doa tersebut. Coba Ihsan bacakan

doa masuk masjid. Setelah Ihsan membacakan

dengan tepat, guru memujinya. Kemudian guru

menjelaskan hikmah membaca doa tersebut yaitu

bahwa Allah Swt akan senantiasa membukakan pintu

rahmat-Nya kepada orang yang membaca doa ketika

memasuki masjid.

3. Penutup Anak-anak mari kita tutup materi hari ini dengan

membaca doa. Tapi sebelumnya kalian duduk yang

rapi! Coba bacakan doa penutup ya, " Allahumma

auzi'ni an asykura ni'matakallati an'amta 'alayya wa

'ala walidayya...." Jangan lupa do'anya dibaca ketika

masuk masjid. Besok ibu akan tanya kembali.

Assalamu'alaikum wr.wb.

Page 63: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

2. Penyajian Dalam Memberikan Materi Tajwid

Guru yang kedua ini bernama Ahmad Zikri, lahir di Jakarta, 12 Februari

1984. Pendidikan terakhirnya yaitu di Ma’had Utsman bin Affan.

Persiapan beliau dalam memberikan materi tajwid yang pertama kali beliau

kerjakan adalah melihat situasi siswa (mengawasi kelas), berusaha untuk dapat

menguasai kelas agar siswa dapat tenang, kemudian beliau mulai dengan salam

pembuka “Assalamu’alaikum”, kemudian diawali dengan klasikal awal, yaitu

mereka membaca do’a mau belajar, lalu mengabsen, kemudian dilanjutkan

dengan membaca iqro atau tadarus/tartil satu persatu.

Tabel 2

Kamis, 1 Mei 2008, Penyajian Materi Tajwid

No Komunikasi Instruksional

Komunikator II

1. Pembukaan Baik anak-anak, duduk yang rapi semuanya.

Assalamu'alaikum wr.wb. Doa pembuka I (Doa

Meminta Rizki dan Ilmu yang bermanfaat), Doa

pembuka II (Doa Dibukakan Pintu Hikmah dan

Rahmat).

2. Penyajian

Anak-anakku sekalian, keluarkan buku tajwidnya!

Bapak akan menjelaskan materi tentang hukum

bacaan Izhar. Izhar artinya jelas. Huruf-hurufnya ada

6, yaitu alif, hamzah, 'ain, ghain, ha, dan kha'.

Baiklah, bapak akan tanya kalian satu persatu. Kamu

Amel, apa pengertian izhar? Sebutkan huruf-

hurufnya?

3. Penutup

Anak-anak mari kita tutup materi hari ini dengan

membaca doa. Tapi sebelumnya kalian duduk yang

rapi! Coba bacakan doa penutup ya, " Allahumma

auzi'ni an asykura ni'matakallati an'amta 'alayya wa

Page 64: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

'ala walidayya...."

3. Penyajian Dalam Memberikan Materi Ayat-ayat Pilihan

Guru yang ketiga ini adalah seorang ibu rumah tangga. Beliau bernama

Tahwilah, lahir di Jakarta, 9 November 1970.

Persiapan beliau dalam memberikan materi tajwid yang pertama kali beliau

kerjakan adalah melihat situasi siswa (mengawasi kelas), berusaha untuk dapat

menguasai kelas agar siswa dapat tenang, kemudian beliau mulai dengan salam

pembuka “Assalamu’alaikum”, kemudian diawali dengan klasikal awal, yaitu

mereka membaca do’a mau belajar, lalu mengabsen, kemudian dilanjutkan

dengan membaca iqro atau tadarus/tartil satu persatu.

Tabel 3

Rabu, 7 Mei 2008, Penyajian Materi Ayat-ayat Pilihan

No Komunikasi Instruksional

Komunikator III

1. Pembukaan Baik anak-anak, duduk yang rapi semuanya.

Assalamu'alaikum wr.wb. Doa pembuka I (Doa

Meminta Rizki dan Ilmu yang bermanfaat), Doa

pembuka II (Doa Dibukakan Pintu Hikmah dan

Rahmat)

2. Penyajian Anak-anak mari kita baca Surat Lukman ayat 14-15

berikut dengan terjemahannya. Kemudian ibu akan

meminta kalian untuk membacakan ayat tersebut di

depan.

Selanjutnya, ibu akan menjelaskan kandungan ayat

tersebut. Surat Lukman ayat 14-15 ini menjelaskan

bahwa seorang anak diwajibkan berbakti kepada

Page 65: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

kedua orang tua setelah melaksanakan kewajiban

kepada Allah SWT, dengan cara menjaga hubungan

baik dengan orang tua, mematuhi segala perintahnya

(sepanjang perintah tersebut sejalan dengan aturan

Allah SWT), tidak berkata kasar dan menyakitinya.

Nah, siapa di antara kalian yang tidak pernah

membantah perintah orang tua?

3. Penutup Anak-anak mari kita tutup materi hari ini dengan

membaca doa. Tapi sebelumnya kalian duduk yang

rapi! Coba bacakan doa penutup ya, " Allahumma

auzi'ni an asykura ni'matakallati an'amta 'alayya wa

'ala walidayya...."

4. Penyajian Dalam Memberikan Materi Dinul Islam

Guru yang ke empat ini bernama Dewi Anggraini, lahir di Bima, 9 September

1970. Beliau sedang menyelesaikan studinya di UNINDRA.

Persiapan beliau dalam memberikan materi tajwid yang pertama kali beliau

kerjakan adalah melihat situasi siswa (mengawasi kelas), berusaha untuk dapat

menguasai kelas agar siswa dapat tenang, kemudian beliau mulai dengan salam

pembuka “Assalamu’alaikum”, kemudian diawali dengan klasikal awal, yaitu

mereka membaca do’a mau belajar, lalu mengabsen, kemudian dilanjutkan

dengan membaca iqro atau tadarus/tartil satu persatu.

Tabel 4

15 Mei 2008, Penyajian Materi Dinul Islam

No Komunikasi Instruksional

Komunikator IV

Page 66: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

1. Pembuka Baik anak-anak, duduk yang rapi semuanya.

Assalamu'alaikum wr.wb. Doa pembuka I (Doa

Meminta Rizki dan Ilmu yang bermanfaat), Doa

pembuka II (Doa Dibukakan Pintu Hikmah dan

Rahmat)

2. Penyajian Hari ini kita akan belajar materi Dienul Islam

yang membahas tentang Rukun Iman. Tahukah

kalian ada berapa rukun iman? Coba sebutkan!

Rukun iman yang pertama adalah percaya kepada

Allah Swt.

Rukun iman yang kedua yaitu percaya kepada

Malaikat.

Rukun iman yang ketiga yaitu percaya kepada

Kitab-kitab.

Rukun iman yang keempat yaitu percaya kepada

Rasul-rasul.

Rukun iman yang kelima yaitu percaya kepada

Hari Kiamat.

Rukun iman yang keenam yaitu percaya kepada

Qadha dan Qadar.

3. Penutup Anak-anak mari kita tutup materi hari ini dengan

membaca doa. Tapi sebelumnya kalian duduk yang

rapi! Coba bacakan doa penutupnya, " Allahumma

auzi'ni an asykura ni'matakallati an'amta 'alayya wa

'ala walidayya...."

B. Komunikasi Instruksional Guru dan Murid di TPA unit 373 At-Tahiriyah II

Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan di TPA unit

373 At-Tahiriyah II, bahwa komunikasi yang banyak digunakan oleh para guru TPA

unit 373 At-Tahiriyah II, yaitu:

Page 67: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi berupa kata-kata yang

diucapkan secara lisan dan tulisan yang sangat umum digunakan oleh banyak orang,

hal ini karena komunikasi verbal sangat mudah untuk dipahami dan dimengerti. Oleh

karena itu TPA unit 373 At-Tahiriyah mengkomunikasikan pesan-pesan agama

secara verbal atau dengan lisan melalui program pembelajaran yang telah ditetapkan,

seperti pelajaran pokok yaitu belajar membaca, mengenal aksara Al-Qur’an sesuai

dengan kaidah tajwid, juga belajar tentang do’a sehari-hari yang dilakukan setiap

hari sebelum pelajaran dimulai, hafalan surat-surat pendek dan ayat-ayat pilihan juga

dilakukan setiap hari setelah pelajaran selesai. Selain itu guru memperkenalkan

sejarah Islam dengan bercerita dan diselingi bernyanyi bersama dengan lagu-lagu

Islami.

Seperti hasil wawancara penulis tentang komunikasi verbal yang digunakan

guru terhadap informan I, yaitu ketika guru sedang mengajarkan tadarrus/tartil dan

terdapat bacaan yang dibaca salah, maka guru tersebut mengulangi bacaannya

kemudian diluruskan dan diberi penjelasan.35

Kelebihan dari komunikasi melalui lisan ini, murid lebih mudah mengetahui

atau mengerti pesan yang disampaikan. Kelemahannya murid menjadi cepat lupa

akan pesan yang disampaikan.

Kegiatan yang sering penulis temui, contohnya pada saat guru sedang

berinteraksi dengan murid untuk menerangkan materi pelajaran seperti hafalan do’a-

do’a harian, hafalan surat-surat pendek (Juz’amma), bernyanyi, permainan dan juga

membaca iqro. Bentuk komunikasi ini juga terlihat dari cara guru menyikapi tingkah

35 Neneng Juairiyah, S. Pd., Kepala TPA unit 373 At-Tahiriyah II, Wawancara Pribadi, Jakarta,

27 Mei 2008.

Page 68: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

laku atau sikap muridnya ketika disuruh melakukan ibadah shalat, jika si anak tidak

mau melaksanakan apa yang diajarkan serta diperintahkan oleh gurunya, maka guru

tersebut mencoba melakukan pendekatan dengan cara berkata lembut lalu

menasehatinya.

Dalam mempermudah pemahaman penulis mengenai bentuk komunikasi

verbal, maka penulis mencoba menguraikan dengan rinci contoh yang ada di atas

antara lain:

a. Metode bercerita/ceramah; adapun kegiatan lain yang sering dilakukan

oleh guru di TPA unit 373 At-Tahiriyah II adalah dengan cara bercerita.

Komunikasi dengan bentuk verbal yang diantara bentuknya adalah

bercerita, dapat membantu dan memudahkan komunikasi dua arah antara

seorang guru dan santri, terutama aktifitas yang memiliki relevansi

dengan upaya transformasi pengetahuan dalam bentuk apapun sesuai

dengan tujuan guru dalam kapasitasnya sebagai subjek pendidikan.

Metode cerita ini juga cukup efektif dan mudah untuk dimengerti oleh

murid, sehingga pesan-pesan yang disampaikan dapat langsung dicerna,

karena memang cerita adalah suatu yang mengasyikkan, menyenangkan

dan menggembirakan bagi mereka. Dalam masa kanak-kanak seperti

kanak-kanak seperti ini, murid sangat gampang meniru bahkan

meneladani seorang yang dianggap cocok dengan mereka, dan itu mereka

dapatkan dari cerita-cerita yang mereka dengarkan baik lewat media

maupun langsung dari penyampaian para guru.

Adapun dengan ceramah, yaitu satu cara penyampaian materi

yang dilakukan secara lisan oleh guru. Murid dalam hal ini sebagai

Page 69: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

penerima pesan, mendengarkan dan memperhatikan apa yang dijelaskan

oleh gurunya tetapi ceramah juga mempunyai kekurangan seperti yang

dikatakan Basyiruddin Usman salah seorang pakar dalam bidang

pendidikan, ia mengatakan bahwa diantara kelemahan metode ceramah

adalah, pertama; guru seringkali kesulitan dalam mengukur pemahaman

murid sampai sejauh mana pemahaman mereka tentang materi yang

diceramahkan, kedua; ceramah cenderung membosankan dan perhatian

murid berkurang, karena guru kurang memperhatikan faktor-faktor

psikologis murid, sehingga bahan yang dijelaskan menjadi rabun.36

Keterangan ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Neneng Juairiyah,

S.Pd. selaku Kepala Sekolah TPA unit 373 At-Tahiriyah II, beliau mengatakan

umumnya anak-anak gemar mendengar cerita, melalui cerita dapat ditanamkan

keimanan dan ketakwaan pada diri anak. Cerita dapat mengajari mereka mensyukuri

nikmat Allah atau sekedar memperkenalkan sejarah Islam yang dapat diambil

hikmahnya untuk menanamkan akhlakul karimah pada diri mereka, misalnya kisah

Nabi Ibrahim yang tabah dan sabar menerima cobaan Allah SWT atau menjelaskan

sifat-sifat terpuji yang dimiliki Nabi Muhammad saw.

Bahwa dengan bercerita khususnya yang berkaitan dengan akhlak, murid

dalam kondisi seperti ini lebih cenderung memperhatikan nasihat dibandingkan

dengan nasihat yang disampaikan dengan cara biasa. Metode mengajar dengan cara

bercerita, memang memiliki daya efektifitas yang tinggi terutama pesan-pesan moral

yang disampaikan dengan menggunakan tokoh, figure, atau teladan. Namun perlu

36 Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), cet. Ke-1, h. 6.

Page 70: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

diingatkan bahwa salah memberikan cerita berarti salah menyampaikan pesan dapat

berakibat fatal terhadap perkembangan moral anak.37

Dalam era globalisasi informasi seperti sekarang ini, sebagai upaya

mengimbangi tontonan atau film-film yang begitu membudaya dikalangan anak-anak

seperti Naruto, Sinchan dan lain-lain. Kemahiran seorang guru dalam bercerita

sangat berpengaruh pada diri anak. Seorang guru harus mengupayakan agar seorang

anak lebih bangga dengan kehebatan Nabi Ibrahim daripada Power Rangers.

b. Bernyanyi; Dalam hal ini menyanyi salah satu sarana yang efektif dalam

menanamkan keimanan dan ketakwaan anak, serta mengenalkan ajaran-

ajaran agama kepada mereka. Melalui lagu, daya imajinasi anak

ditimbulkan. Lagu memudahkan mereka menerima dan mengingat pesan-

pesan agama yang diberikan, membuat mereka menjadi senang dan tidak

jenuh dalam belajar, karena dengan Al-Qur’an anak-anak diajarkan lagu-

lagu Islami. Memilih lagu yang tepat dan bermakna bagi anak sungguh

penting. Oleh karena itu guru dituntut sekreatif mungkin

mengembangkannya untuk anak. Sebagai contoh lagunya adalah lagu

suara adzan. Lirik yang terdapat dalam lagu tersebut dapat membuat

mereka senantiasa ingat akan waktu shalat. Sehingga mereka dapat

terbiasa untuk melakukan sholat lima waktu.

c. Bermain; Adalah menciptakan permainan dalam Islam yaitu belajar

sambil bermain dengan berusaha memberi muatan-muatan pelajaran

tentang Islam keberbagai permainan yang sudah dikenal anak pada

umunya, seperti simulasi yang dilakukan oleh beberapa orang murid yaitu

37 Neneng Juairiyah, S. Pd,. Kepala TPA unit 373 At-Tahiriyah II, Wawancara Pribadi, Jakarta,

30 April 2008.

Page 71: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

dengan bergandengan tangan dan menutup mata salah seorang murid,

mata murid yang ditutup tersebut disuruh meletakan benda kesebuah

tempat dibantu oleh teman-temannya yang lain. Permainan tersebut

mengajarkan kepada murid untuk selalu saling membantu terhadap orang

yang kesusahan. Dan jika hal itu memang dapat memudahkan atau

mengingat pelajaran serta pengetahuan yang diberikan.

Bentuk komunikasi ini juga terlihat dari cara guru menyikapi tingkah laku

ataupun sikap muridnya ketika diperintahkan untuk melakukan shalat ataupun ibadah

lainnya. Jika si anak tidak mau melakukan apa yang diajarkan dan diperintahkan

oleh gurunya, maka guru tersebut mencoba melakukan pendekatan dengan cara

menasihatinya.

Komunikasi melalui lisan yang dilakukan di TPA unit 373 At-Tahiriyah II

juga mengkomunikasikan pesan-pesan agama melalui tulisan anak-anak diajarkan

Al-Qur’an ayat-ayat Al-Qur’an, menggambar dan mewarnai dengan nuansa Islami.

Kelebihan dari komunikasi melalui tulisan, murid lebih mengingat akan

pesan yang disampaikan oleh komunikator atau guru, murid dapat belajar menulis,

baik itu huruf latin maupun huruf arab. Kelemahan dari komunikasi melalui tulisan,

bagi anak murid yang belum bisa menulis ia akan mengalami kesulitan untuk

menerima materi yang disampaikan kepada murid atau komunikan.

Setelah penulis amati, komunikasi yang dilakukan oleh para guru selaku

komunikator dalam kegiatan belajar mengajar di TPA unit 373 At-Tahiriyah II,

bahwa komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan materi-materi tentang

akhlak yang baik dan materi lainnya kepada para murid selaku komunikan yang

memberikan feedback setelah menerima pesan dari komunikator tersebut. Dalam hal

Page 72: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

ini, komunikasi sangat penting sekali terutama komunikasi yang dilakukan oleh para

guru terhadap anak-anak.

Dalam penyampaian pesan, guru menggunakan bahasa yang mudah dipahami

atau dengan bahasa yang sederhana, dan mudah dimengerti oleh anak-anak, sehingga

pesan-pesan agama yang disampaikan mendapatkan feedback (tanggapan) yang

positif dan diikuti serta diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,

komunikasi verbal berperan sekali dalam penyampaian pesan agama terhadap anak-

anak.

Para guru TPA At-Tahiriyah II dalam penyampaian materi atau pesan agama,

menggunakan komunikasi verbal atau lisan. Guru atau komunikator menyampaikan

materi tentang do’a sehari-hari, secara bertahap dan berulang-ulang, karena anak

tidak mungkin menghafal langsung apa yang disampaikan guru. Agar pesan yang

disampaikan dapat diterima oleh komunikan atau anak-anak, komunikasi melalui

lisan atau verbal ini, harus dilakukan secara berulang-ulang.

2. Komunikasi Non Verbal

Manusia dalam berkomunikasi selain memakai bentuk verbal (lisan) juga

memakai bentuk komunikasi non verbal, biasa disebut bahasa isyarat atau bahasa

diam (silent language).

Karena sifat alamiah yang dimiliki anak-anak meniru (apa yang dilihat dan

didengarnya saat itu) seperti keadaan yang terjadi di lingkungan TPA unit 373 At-

Tahiriyah II, maka seorang guru selaku komunikator disarankan sebaiknya

menggunakan komunikasi verbal didukung dengan komunikasi non verbal.

Komunikasi agama seperti ini perlu dilakukan di TPA agar penyampaian materi

pesan agama benar-benar dipahami oleh anak-anak.

Page 73: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan para guru, tentang bentuk

komunikasi yang digunakan dalam proses belajar diperoleh data sebagai berikut:

komunikasi verbal 1 orang, komunikasi interpersonal 1 orang, dan gabungan antara

verbal dan non verbal 3 orang.

Dengan demikian maka jelas bahwa kebanyakan guru menggunakan bentuk

komunikasi gabungan antara verbal dan non verbal, seperti ketika guru memberi

teguran kepada anak yang salah, guru berteriak dengan lantang dan mengetuk meja.

Hal ini dikarenakan jika murid-murid di TPA sudah selesai membaca iqro, mereka

terkadang suka bercanda dengan temannya. Jadi, kedua komunikasi tersebut sering

digunakan para guru.

Kedua bentuk komunikasi tersebut juga digunakan dalam proses belajar

mengajar TPA unit 373 At-Tahiriyah II, hal ini penulis lihat pada saat:

Guru sedang mengajarkan iqro. Ketika terdapat bacaan yang di baca panjang,

maka guru tersebut akan menggerakkan tangannya ke atas.

Guru bercerita sejarah para Nabi. Agar cerita lebih menarik dan anakpun senang,

serta mudah dimengerti, maka guru menggunakan ekspresi wajah, sikap tubuh

dan kontak mata sehingga perhatian murid dapat terfokus kepada apa yang kita

sampaikan dan mereka dapat menerima pesan atau materi tersebut tanpa paksaan.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Tahwilah yang mengatakan

untuk memberikan materi atau nasehat kepada anak, haruslah seorang guru

bertindak tanpa memaksa kepada anak, melainkan dengan rasa kasih sayang juga

bisa disebut dengan pendekatan hati. Karena anak-anak pada umumnya lebih

mudah didekati dengan cara lemah lembut daripada dengan cara memaksa.38

38 Tahwilah, Guru TPA unit 373 At-Tahiriyah II, Wawancara Pribadi, Jakarta, 7 Mei 2008.

Page 74: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Kegiatan bernyanyi seperti guru dan murid bertepuk tangan sambil

menggerakkan tubuh untuk menghidupkan suasana dan itu membuat anak tidak

merasa jenuh dalam belajar.

Guru mendisiplinkan anak, masa anak-anak adalah masa bermain. Masa dimana

anak-anak senang bermain dan suka meniru apa yang dilihatnya. Yang paling

berpengaruh dalam masa ini adalah lingkungannya, yaitu bagaimana anak itu

bergaul dengan teman-teman belajarnya di TPA unit 373 At-Tahiriyah II.

Sehingga segala perilaku, baik dari kata-kata maupun tingkah laku anak dapat

berubah disebabkan dengan pergaulan tersebut. Sudah sewajarnya anak seumur

itu melakukan kegaduhan ketika sedang belajar, seperti berbicara dengan kepada

temannya saat guru sedang mengajar atau bahkan berlari-lari mengejar

temannya. Dalam hal ini, seorang guru menggunakan bentuk komunikasi verbal

dan non verbal, dengan cara mengetuk meja sambil berbicara lantang agar

suasana kelas kembali sunyi dan anakpun menjadi diam.

Dalam menyampaikan pesan-pesan agama tentang ibadah shalat, berkomunikasi

dengan anak-anak tidak cukup hanya dengan komunikasi verbal, yaitu dengan

mengatakan kita wajib shalat, tetapi perlu juga dengan menggunakan komunikasi

non verbal, yaitu mempraktekkan bagaimana cara shalat dari awal mengangkat

tangan untuk takbiratul ihram sampai ruku’, sujud, duduk diantara dua sujud,

duduk tahiyat akhir hingga salam, guru harus mempraktekkan gerakannya di

depan anak-anak. Dengan demikian anak tidak hanya tahu tentang teori saja,

melainkan dapat langsung mengikuti gerakan-gerakan yang telah dipelajari.

Page 75: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Dengan komunikasi verbal dan non verbal, anak menjadi lebih paham dan mudah

mengerti, penyampaian pesan-pesan agama secara verbal dan non verbal tampak

lebih efektif untuk anak-anak TPA.

Seperti hasil wawancara penulis tentang komunikasi verbal yang digunakan

guru terhadap informan VI, yaitu ketika guru sedang mengajarkan tadarus/tartil dan

terdapat bacaan yang salah, maka guru tersebut menegurnya dengan mengetukkan

meja beberapa kali. Sehingga bacaannya dapat diperbaiki.39

Dalam mengkomunikasikan pesan-pesan agama, guru-guru TPA unit 373 At-

Tahiriyah II selalu menggunakan komunikasi verbal dan non verbal. Guru juga

menggunakan bahasa isyarat atau dengan kode. Komunikasi ini dilakukan oleh

seorang guru kepada anak-anak dalam menyampaikan pesan-pesan agama, dan

komunikasi bahasa isyarat dilakukan ketika guru dan murid berhadapan secara

individu ataupun kelompok.

Anak sulit menerima materi ataupun pesan agama bila disampaikan hanya

secara verbal tanpa didukung dengan komunikasi non verbal. Agar pesannya diikuti

oleh anak-anak, maka guru tersebut harus mempraktekkannya di hadapan anak-anak.

3. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)

Selain komunikasi verbal dan non verbal yang digunakan, TPA unit 373 At-

Tahiriyah II juga menyampaikan pesan-pesan agama secara antarpribadi atau face to

face. Guru memberikan masukan nilai-nilai Islam kedalam diri anak, bisa juga

dengan cara memberikan nasehat, atau bercerita tentang anak yang sholeh untuk

menanamkan akhlakul karimah pada diri anak sejak usia dini.

39 Ahmad Zikri, Guru TPA unit 373 At-Tahiriyah II, Wawancara Pribadi, Jakarta, 27 Mei 2008.

Page 76: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Seperti hasil wawancara penulis tentang komunikasi verbal yang digunakan

guru terhadap informan IV, yaitu karena informan IV jarang masuk dan materinya

banyak tertinggal, terutama materi tajwid. Maka guru berusaha menegur dan

menanyakannya. Untuk materi yang tertinggal terutama tajwid, guru memberikan

soal tajwid dengan menyuruhnya agar mencari contoh hukum bacaan yang terdapat

dalam Al-Qur’an.40

Kelebihan dari komunikasi antarpribadi ini, anak mendapat rangsangan

(stimuli) dari pesan yang telah disampaikan dan dapat menimbulkan feedback pada

diri anak. Sedangkan kelemahannya, yaitu karena melihat sifat anak yang berbeda-

beda, maka hal ini tentu saja ada yang mudah menerimanya dan juga ada yang sulit.

Komunikasi antarpribadi (Interpersonal Communication) ini digunakan oleh

guru TPA unit 373 At-Tahiriyah II dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara

tatap muka (face to face communication). Hal ini penulis lihat pada saat guru

mengajarkan iqro dan memberikan nasihat yang bersifat pribadi untuk murid yang

bersangkutan.

Dalam kegiatan belajar mengajar, ketiga bentuk komunikasi di atas selalu

berperan penting dalam menyampaikan materi dan upaya untuk meningkatkan

kualitas belajar serta akhlak anak di TPA unit 373 At-Tahiriyah II.

Komunikasi antarpribadi, guru berupaya mempengaruhi dan mengendalikan

perilaku anak melalui pendekatan psikologis. Komunikasi antarpribadi digunakan

untuk pembinaan akhlak anak atau memasukkan nilai-nilai Islam kedalam diri

seorang anak. Murid diajarkan agar bersifat dermawan dengan cara menginfaqkan

40 Neneng Juairiyah, S. Pd., Kepala TPA unit 373 At-Tahiriyah Ii, Wawancara Pribadi, Jakarta,

27 Mei 2008.

Page 77: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

makanannya kepada salah seorang temannya yang tidak membawa makanan. Hal ini

efektif untuk membina mental anak sejak dini.

Pada diri manusia, khususnya anak-anak terdapat unsur psikologis seperti

simpati, imitasi, emosi, sugesti dan lain-lain. Dengan unsur psikologis tersebut,

komunikasi antara komunikator dengan komunikan akan mudah terjadi.

Dengan demikian, untuk melakukan aktivitas belajar mengajar atau

mengkomunikasikan pesan-pesan agama, komunikator perlu memiliki syarat-syarat

dan kemampuan tertentu agar dapat menyampaikan pesannya sesuai dengan harapan

yang dicita-citakan dan memperoleh hasil yang maksimal. Untuk mewujudkan

kondisi pembelajaran yang kondusif, seorang pendidik harus mampu berinteraksi

dengan murid, bahkan harus mampu menciptakan suasana yang kondusif setiap kali

aktivitas itu dilakukan.

Dari penjelasan diatas, dapat dipahami bahwa untuk menciptakan proses

komunikasi pendidikan yang baik harus didukung oleh semua komponen pendidikan

terutama guru dan murid, akan tetapi dalam hal ini guru atau pendidik memiliki

tempat paling strategis dalam proses komunikasi dua arah antara guru dan murid.

Dengan demikian, menjadi seorang guru dibutuhkan kemampuan yang maksimal

jika ingin menciptakan kondisi pembelajaran yang baik sehingga outputnya pun

terlahir dengan baik pula. Diantara kemahiran yang harus dimiliki seorang guru

antara lain adalah kemampuan di bidang umum, seperti; bercerita, menyanyi,

menggambar, dan lain-lain. Kemampuan di bidang Al-Qur’an, seperti; membaca Al-

Qur’an dengan fasih serta mengerti hukum bacannya (tajwid), kemampuan di bidang

agama secara umum, seperti; fiqih, Al-Qur’an hadits, aqidah akhlak dan lain-lain.

Page 78: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Hal ini senada dengan hasil wawancara penulis dengan Ibu Neneng Juairiyah

S. Pd., yang mengatakan bahwa diantara persyaratan guru yang ingin mengajar di

TPA unit 373 At-Tahiriyah II antara lain adalah:

a. Memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an dengan fasih dan mengerti

tajwidnya.

b. Mempunyai Ijazah dan sertifikat penataran guru.

c. Sebagai syarat pelengkap dari kedua syarat di atas adalah, guru harus bisa

BCM (bermain, cerita dan bernyanyi).41

Syarat-syarat tersebut di atas adalah syarat standar yang harus dimiliki

seorang pendidik, adapun kemampuan-kemampuan yang lain cukup sebagai

pelengkap kesempurnaan mereka.

C. Evaluasi Mengajar di TPA unit 373 At-Tahiriyah II

1. Faktor Pendukung

Secara garis besar komunikasi adalah proses penyampaian informasi seorang

komunikator kepada komunikan. Komunikasi akan berhasil apabila timbul

pengertian yang sama antara komunikator dan komunikan, jika seorang komunikator

bermaksud untuk mengubah sikap, perilaku komunikan dan melaksanakan apa yang

diinginkan untuk komunikator. Jika sikap dan perilaku itu sesuai, maka komunikasi

dikatakan berhasil.

Komunikasi yang dilakukan oleh guru dengan murid dalam pembinaan akhlak

akan berhasil apabila sikap dan perilaku murid sesuai dengan apa yang diinginkan

oleh guru, untuk menyatakan keberhasilan tersebut ada beberapa faktor pendukung

41 Neneng Juairiyah S. Pd, Kepala TPA unit 373 At-Tahiriyah II, Wawancara Pribadi, Jakarta, 14

Mei 2008.

Page 79: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

keberhasilan komunikasi yang dilakukan antara guru dan murid dalam pembinaan

akhlak yang berdasarkan pada kurikulum secara intra maupun ekstra yang digunakan

oleh TPA unit 373 At-Tahiriyah II, yakni:

No Faktor Pendukung

1. Komunikator (guru) Komunikator (guru) menjadi faktor pendukung akan keberhasilan komunikasi dalam penyampaian materi pembinaan akhlak melalui peranan dan kredibilitas seorang guru dihadapan murid.

2. Komunikan (murid) Siswa selaku komunikan berperan sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh guru yang bertindak sebagai komunikator, tanpa adanya murid tidak akan ada yang berperan sebagai penerima pesan dalam pendidikan. Sehingga murid merupakan faktor keberhasilan dalam pembinaan akhlak. Karena guru selaku komunikator dan murid sebagai komunikan merupakan unsure dalam komunikasi.

3. Masyarakat sekitar TPA unit 373 At-Tahiriyah II Warga yang berada disekitar TPA unit 373 At-Tahiriyah II menunjukkan rasa percaya dan dukungan mereka terhadap TPA ini. Sehingga banyak hati masyarakat yang terpanggil untuk menyekolahkan putra/putrinya di TPA unit 373 At-Tahiriyah II.

4. Pesan (materi) Materi pelajaran yang digunakan oleh pihakTPA atau secara khususnya adalah guru selaku komunikator, dalam menyampaikan materi tersebut kepada murid selaku komunikan, sangat mendukung sekali dalam upaya membina akhlak anak TPA unit 373 At-Tahiriyah II yakni dengan menekankan pada pengamalan akhlak terpuji dan menjauhi akhlak tercela pada diri murid TPA unit 373 At-Tahiriyah II.

2. Faktor Penghambat

Hambatan bukan berarti terhentinya komunikasi yang sedang terjadi, tetapi ada

hal yang menyebabkan tujuan komunikasi itu tidak tercapai. Adapun faktor

penghambat komunikasi guru dan murid yang sering dijumpai dalam proses belajar

mengajar di TPA unit 373 At-Tahiriyah II adalah sebagai berikut:

No Faktor Penghambat

1. Dari hasil wawancara penulis dengan dewan guru, kebanyakan para guru merasa tidak siap atau jenuh ketika sedang mengajar, seorang guru selaku komunikator berada dalam situasi yang tidak kondusif sehingga

Page 80: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

situasi dan keadaan tersebut akan banyak mempengaruhi kesiapannya secara pribadi dalam menyampaikan pesan. Dalam hal ini tidak dimaksudkan guru tidak menyiapkan secara materi akan tetapi kesiapan materi itu dipengaruhi dengan kesiapan mental, maka tidak jarang orang yang pintar secara materi tetapi mentalnyai atau situasi pribadi yang tidak kondusif itu dapat menyebabkan hambatan-hambatan dalam berkomunikasi dengan santri.

Karena untuk mewujudkan proses interaksi dan komunikasi seorang komunikator dengan komunikan dibutuhkan kesiapan mental yang matang jangan sampai masalah-masalah pribadi yang terjadi didalam keluarga atau diri pribadi seorang guru itu terbawa dalam proses pentransmisian pendidikan, sangat fatal apabila situasi dan kondisi terbawa kedalam proses pengajaran bisa jadi pesan yang sudah dipersiapkan ataupun materi yang sudah dipersiapkan saat berada dalam lingkungan tersebut akan hilang bahkan tidak terfokus kepada bahan materi yang sudah dipersiapkan.

Contoh keadaan yang terjadi dari komunikator dikarenakan sakit yang dialami dan disembunyikan secara pribadi dengan tidak mau diketahui orang lain akan tetapi ini sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan karena memang penyakit itu mengganggu konsentrasi guru, atau bisa jadi masalah-masalah keluarga yang dibawa, ada hal-hal penting dalam keluarga yang menjadikan ia harus berpikir dan otak imajinasinya harus terbagi menjadi dua, ketika ia harus berpikir tentang masalah keluarga dan ketika dipaksakan berpikir kepada masalah pelajaran yang akan disampaikan kepada murid.

2. Hambatan semantik, ialah hambatan komunikasi yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. Dari hasil wawancara penulis dengan Bapak Zikri selaku guru TPA unit 373 At-Tahiriyah II, dalam mengajar terkadang menggunakan bahasa yang tinggi dan terlalu cepat. Pada saat-saat tertentu dapat mempengaruhi pola mengajar mereka, sehingga menyulitkan murid untuk menerima dan mengerti pesan-pesan yang disampaikan oleh guru atau bahkan salah dimengerti ketika mereka menggunakan kata-kata yang sangat aneh ditelinga mereka.42

3. Berdasarkan pengamatan penulis, ada beberapa murid yang berperangai buruk (nakal/bandel) yang secara langsung mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar. Hal ini akan berdampak negatif pada pemahaman murid terhadap materi yang sedang guru sampaikan. Selain itu pula, kita harus memahami semua keadaan murid. Karena mereka memiliki latar belakang yang berbeda, mulai dari keadaan keluarga dan juga intelektual yang dimiliki. Hal ini dapat memperngaruhi proses komunikasi antara seorang guru dengan murid, seorang guru bisa menyampaikan suatu materi yang sama dan didengarkan oleh semua murid tapi jangan pernah menyangka bahwa materi yang diberikan tersebut bisa dipahami sama dengan apa yang guru maksudkan. Dengan adanya keberagaman murid dalam hal penerimaan daya pikir dan perilakunya. Misalnya dalam menerima materi pelajaran seorang murid ada yang mudah menangkapnya dan ada pula yang sulit, hal ini harus betul-betul dipahami oleh seorang

42 Ahmad Zikri, Guru TPA unit 373 At-Tahiriyah II, Wawancara Pribadi, Jakarta, 8 Mei 2008.

Page 81: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

guru untuk bagaimana menyampaikan suatu cara kepada murid yang berbeda murid lainnya.

4. Selain itu juga kadang-kadang ada perhatian murid yang bercabang, yaitu perhatian murid tidak terpusat pada informasi yang disampaikan guru, tetapi bercabang perhatian lainnya. Murid cenderung mempunyai perhatian yang bercabang atau mudah terpengaruh antara satu dan lainnya, baik ini di karenakan teman maupun yang lainnya.

5. Tidak adanya tanggapan, yaitu murid-murid tidak merespon secara aktif apa yang disampaikan oleh guru, sehingga tidak terbentuk sikap yang diperlukan. Disini proses pemikiran tidak terbentuk sebagaimana mestinya. Tidak adanya respon murid kepada pelajaran yang disampaikan selain kesalahan guru dalam memilih teknik komunikasi juga disebabkan faktor lain. Misalnya seorang anak mengikuti pelajaran dalam keadaan menangis, gembira, takut dan lain-lain dikarenakan bertengkar dengan temannya, tentu dalam mengikuti pelajaran anak akan tidak merespon yang diberikan. Hal ini menjadi hambatan guru selaku komunikator dalam menyampaikan pesan atau materi kepada murid sebagai komunikan. Oleh karena itu, pada TPA unit 373 At-Tahiriyah II apabila terjadi kejadian seperti ini, maka hendaknya guru memberikan perhatian secara khusus kepada murid agar ia dapat merespon pelajaran yang diberikan, karena hal ini menjadi tuntutan bagi seorang guru untuk menguasai keadaan tersebut agar proses komunikasinya tetap berjalan efektif.

6. Hambatan fisik, dari hasil pengamatan penulis, adanya hambatan yang datang dengan tiba-tiba dalam kelas, yaitu ketika guru sedang menerangkan pelajaran, terdapat murid yang mengobrol dan bercanda, biasanya dengan hambatan spontanitas seperti ini, suasana kelas akan terganggu yang ditandai dengan pecahnya konsentrasi murid hingga menimbulkan hambatan fisik dalam belajar mengajar.

7. Hambatan kerangka berpikir, dari hasil wawancara penulis dengan guru TPA unit 373 At-Tahiriyah II, bahwa setiap anak berbeda daya tangkapnya terhadap materi yang diberikan, sehingga terjadi salah penafsiran dan menimbulkan terjadi istilah-istilah yang diartikan berbeda.

Page 82: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Komunikasi Instruksional

Pembinaan Akhlak Anak di Taman Pendidikan Al-Qur’an Unit 373 At-Tahiriyah II”,

maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Aktivitas komunikasi guru TPA unit 373 At-Tahiriyah II adalah komunikasi

verbal berupa penyampaian materi secara lisan, contohnya pada saat guru sedang

berinteraksi dengan murid untuk menerangkan materi pelajaran seperti hafalan

doa-doa harian, hafalan surat-surat pendek (Juz’amma), bernyanyi, permainan

dan juga membaca iqro. Bentuk komunikasi ini juga terlihat dari cara guru

menyikapi tingkah laku atau sikap muridnya ketika disuruh melakukan ibadah

shalat, jika si anak tidak mau melaksanakan apa yang diajarkan serta

diperintahkan oleh gurunya, maka guru tersebut mencoba melakukan pendekatan

dengan cara berkata lembut lalu menasehatinya, komunikasi non verbal berupa

penyampaian materi secara tulisan, contohnya guru sedang mengajarkan iqro.

Ketika terdapat bacaan yang di baca panjang, maka guru tersebut akan

menggerakkan tangannya ke atas dan juga komunikasi antarpribadi

(interpersonal communication).

2. Faktor pendukung komunikasi instruksional dalam membina akhlak anak di TPA

unit 373 At-Tahiriyah II adalah komunikator (guru), komunikan (murid),

Page 83: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

masyarakat sekitar dan juga pesan (materi). Sedangkan faktor penghambatnya

adalah keadaan guru yang tidak siap atau jenuh dalam mengajar, hambatan

semantik atau bah asa yang digunakan terlalu tinggi, hambatan fisik, dan

hambatan kerangka berfikir. Murid yang berperangai buruk, perhatian yang

bercabang, dan tidak adanya tanggapan.

B. Saran-saran

Penulis mengemukakan beberapa saran yang berkaitan dengan komunikasi

instruksional dalam upaya pembinaan akhlak anak di TPA unit 373 At-Tahiriyah II

adalah sebagai berikut:

1. Untuk guru TPA unit 373 At-Tahiriyah II, hendaknya lebih dekat lagi dengan

anak-anak, agar materi yang disampaikan lebih disenangi. Karena jika guru telah

memiliki kedekatan dengan murid, maka penyampaian materi yang disajikan

dapat diterima lebih baik.

2. Peran orang tua TPA unit 373 At-Tahiriyah II dalam mendidik anak juga sangat

menentukan dalam pembinaan akhlak anak di rumah masing-masing. Dalam hal

memberikan keteladanan bertingkah laku dan membiasakan untuk berakhlak

yang baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah maupun di sekolahnya.

3. Sebaiknya guru TPA unit 373 At-Tahiriyah II dapat membagi waktu dalam

proses belajar mengajar. Sehingga hambatan yang terjadi dapat diatasi.

Page 84: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an Al Karim, Departemen Agama RI, 1998.

Al Ghazali, Muhammad, Akhlak Seorang Muslim, Semarang: CV. Wucaksana, 1993. Budyatna M. & Nina Muthmainnah, Komunikasi Antar Pribadi, Jakarta: UT, 1994. Cangara, Hafied, Prof. Dr. H., Pengantar Illmu Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1998. Departemen Pendidikan & Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 1995. Djatmika, Rahmat, System Etika Islam (Akhlak Mulia), Jakarta: Pustaka Panjimas, 1992 Effendi, Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1992. ______, Ilmu Komunikasi Teori & Praktek, Bandung: PT. Rosda Karya, 2005.

______, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003.

______, Kepemimpinan dan Komunikasi, Yogyakarta: PT Al-Amin Press, 1996.

______, Kepemimpinan dan Komunikasi, Bandung: CV Mandar Maju, 1998.

Langgulung, Hasan, Pendidikan dan Peradaban Islam, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1983. Liliweri, Alo, Ilmu Komunikasi Antar Pribadi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1991. ______, Komunikasi Verbal dan Komunikasi Non Verbal Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti, 1994, cet. Ke-1. Moleong, Lexy J., Metodologi Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002. Mudhofir, Teknologi Instruksional, Bandung: PT Rosda Karya, 1990.

Page 85: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805

Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2003.

Mustafa, H.A., Akhlak Tasawuf, Bandung: CV Pustaka Setia, Revisi ke-3.

Nata, Abuddin, Drs. H., Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000, cet.ke-3.

Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2002.

Porwadarminta, W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989. Ralia, Khaerudin, Profil Guru Dalam Format Ideal Pendidikan Agama Islam, Jakarta:

Media Pembinaan, No 08/XXVIII, 2001. Roestiyah N.K, Dra., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001.

Rusli, Nasrun, Drs., Materi Pokok Aqidah Akhlak, Jakarta: UT, 1993.

Sendjaja, Sasa Djuarsa, Materi Pokok Teori Komunikasi, Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Surjadi, MA, Ph.D, Drs. A., Membuat Siswa Aktif Belajar, Bandung: CV. Mandar Maju,

1989. Susanto, Phil Astrid, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Bandung: Bina Cipta, 1988. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Depdikbud, 1999. Usman, Basyiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, cet. Ke-1.

Widjaja, H. A., Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.

______, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta: Bumi Aksara, 1997, cet. Ke-3. Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Grasindo, 2005.

Yusuf, Pawit M., Drs., Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional, Jakarta: Pers, 2002.

Page 86: KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM MEMBINA … · komunikasi instruksional dalam membina akhlak siswa di taman pendidikan al-qur'an unit 373 at-tahiriyah ii oleh: siti sarah nim:104051001805