komputerisasi sistem penjualan barang reklame · dicatat melalui media kertas dan diberikan kepada...
TRANSCRIPT
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DI
KAFE SEHAT PURWAKES RSPAD GATOT SOEBROTO
JAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Diploma Tiga (D.III)
YA’TINA AMALIA
NIM : 11140599
Program Studi Komputerisasi Akuntansi
AMIK BSI Jakarta
Jakarta
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana tugas akhir ini penulis
sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul tugas akhir, yang
penulis ambil sebagai berikut, “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Di
Kafe Sehat Purwakes RSPAD Gatot Soebroto Jakarta”.
Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat
kelulusan program Diploma III AMIK BSI Jakarta. Sebagai bahan penulisan
diambil berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa
sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa
bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini
tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Direktur AMIK BSI Jakarta.
2. Ketua Program Studi Komputerisasi Akutansi AMIK BSI Jakarta.
3. Ibu Siti Faizah,M.Kom selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
4. Ibu Kusmayanti Solecha,M.Kom selaku Asisten Pembimbing Tugas Akhir.
5. Ibu Dr.erlina Sutiyadi selaku Owner di Kafe sehat Purwakes RSPAD Gatot
Soebroto
6. Staff / karyawan dilingkungan Kafe sehat Purwakes RSPAD Gatot
Soebroto
7. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun
spiritual
8. Rekan-rekan mahasiswa kelas KA-6E.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu
persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan
tugas akhir ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang
akan datang.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.
Jakarta, 22 Juli 2017
Penulis
Ya’tina Amalia
ABSTRAK
Ya’tina Amalia (11140599) Perancangan Sistem Informasi Penjualan Di
Kafe Sehat Purwakes RSPAD Gatot Soebroto.
penjualan yang sekarang lebih kondusif dibandingkan dengan sistem yang
terdahulu. Dalam era globalisasi sekarang ini, teknologi informasi melaju
dengan cepatnya. Adapun komputer yang merupakan peralatan yang
diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia, saat mencapai kemajuan
baik di dalam pembuatan hardware maupun software. Kafe Sehat Purwakes
membutukan sekali adanya suatu sistem informasi yang menunjang dan
memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para customer. Untuk itulah
penulis mencoba membuat Tugas Akhir mengenai sistem penjualan di Kafe
Sehat Purwakes yang sampai saat ini belum terkomputerisasi. Pada saat ini Kafe
Sehat Purwakes hanya berupa perusahaan yang bergerak dalam bidang Penjualan
menu kuliner indonesia. Sistem yang ada pada Kafe Sehat Purwakes ini masih
dilakukan secara manual, mulai dari pencatatan pemesanan, sampai
penyimpanan data-data lainnya yang berhubungan dengan proses penjualan
hingga sampai pembuatan laporan, sehingga memungkinkan pada saat proses
berlangsung terjadi kesalahan dalam pencatatan, kurang akuratnya laporan yang
dibuat dan keterlambatan dalam pencarian data-data yang diperlukan.
Perancangan sistem informasi ini merupakan solusi yang terbaik untuk
memecahkan permasalahan- permasalahan yang ada pada perusahaan ini, serta
dengan sistem yang terkomputerisasi dapat tercapai suatu kegiatan yang efektif
dan efisien dalam menunjang aktifitas pada perusahaan ini. Sistem yang
terkomputerisasi lebih baik dari sistem yang manual agar berjalan lebih
efektif dan efisien serta sistem
Kata Kunci:Perancangan, Sistem Informasi, Penjualan, java.
ABSTRACT
Ya'tina Amalia (11140599) Design of Sales Information Systems at Healthy
Cafes Purwakes RSPAD Gatot Soebroto.
In today's era of globalization, information technology is speeding up. The
computer is a device that was created to facilitate human work, while achieving
good progress in the manufacture of hardware and software. Healthy Cafe
Purwakes membutukan once existence of an information system that support and
provide satisfactory service for the customer. That's why the author tries to make
the final task on the sales system in Healthy Cafes Purwakes which until now has
not been computerized. At this time Healthy Cafes Purwakes just a company
engaged in the sale of culinary menu Indonesia. The existing system in Healthy
Cafes Purwakes is still done manually, ranging from recording reservations, to
storage of other data related to the sales process until the making of the report,
making it possible at the time of the process occurred error in the recording, less
accurate report made And delays in searching for necessary data. The design of
this information system is the best solution to solve the problems existing in this
company, and with a computerized system can be achieved an activity that is
effective and efficient in supporting activities in this company. The computerized
system is better than the manual system to run more effectively and efficiently and
the current sales system is more conducive than the previous system.
Keywords: Design, Information System, Sales, java.
DAFTAR ISI
Halamn
Lembar Judul Tugas Akhir ................................................................. i
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir .................................................... ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ............................... iii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir .......................................................... iv
Lembar Konsultasi Tugas Akhir ........................................................................................ v
Kata Pengantar .......................................................................................................................... vii
Abstrak ........................................................................................................ ix
Daftar Isi .................................................................................. xi
Daftar Gambar ........................................................................... xiii
Daftar Tabel ......................................................................................... xiv
Daftar Lampiran ........................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1. Umum ................................................................................. 1
1.2.Maksud dan tujuan ............................................................................................ 2
1.3. Metode Pengumpulan Data ................................................. 2
1.4. Ruang Lingkup ................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 4
2.1. Konsep Dasar sistem ........................................................................ 4
2.1.1.Perancangan........................................................ ........ 4
2.1.2.Sistem ................................................................................................ 5
2.1.3.Informasi .................................................................... 5
2.1.4.Sistem informasi ......................................................... 6
2.1.5.Penjualan .................................................................... 9
2.1.6.Sistem Informasi Penjualan ......................................... 10
2.1.7.Perancangan Sistem Informasi penjualan..................... 10
2.2.Peralatan pendukung(tools Syistem) ...................................... 10
2.2.1 Unified Modelling Language(UML) .. 11
2.2.2.ERD(Entity Relationship Diagram)................................ 19
2.2.3.Logical Relational Structure(LRS) .............................. 22
2.2.4.Pengertian Java ........................................................... 23
2.2.5.MySQL ....................................................................... 23
2.2.6.Pengkodean ................................................................. 24
BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN ............................................. 28
3.1. Umum ................................................................................................ 28
3.2. Tinjauan Perusahaan ............................................................. 28
3.2.1. Sejarah Perusahaan ..................................................................... 28
3.2.2. Struktur Organisasi .................................................... 29
3.3. Proses Bisnis Sistem Berjalan ............................................... 30
3.4. Unified Modelling Language(UML)
3.4.1.Actifity Diagram ......................................................... 31
3.5. Spesifikasi Sistem berjalan ....................................................... 32
3.5.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan ....................... 32
3.5.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran ....................... 33
3.6. Permasalahan Pokok ................................................................. 35
3.7. Pemecahan Masalah .................................................................. 36
BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN ........................................... 37
4.1. Analisa Kebutuhan Software ............................................ 37
4.1.1. Analisa kebutuhan .................................................. 37
4.1.2. Use Case Diagram .................................................. 39
4.1.3. Actifity Diagram ..................................................... 41
4.2. Desain ............................................................................. 53
4.2.1. Entity Relationships Diagram (ERD) ........................ 53
4.2.2. Logical Record Structure (LRS) ................................ 54
4.2.3. Spesifikasi File ......................................................... 55
4.2.4. Software Architecture ............................................... 61
4.2.4.1. Deployments Diagram ........................................... 61
4.2.4.2. Sequence Diagram ................................................ 62
4.2.5. User Interface .......................................................... 63
4.2.6. Pengkodean .............................................................. 71
4.2.7.Spesifikasi Hardware And Software ........................... 74
BAB V PENUTUP ................................................................................... 75
5.1. Kesimpulan .......................................................................... 75
5.1. Saran ................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 77
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... 78
SURAT KETERANGAN PKL ................................................................... 79
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................... 80
DAFTAR SIMBOL
A. DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
GAMBAR NAMA KETERANGAN
Actor
Menspesifikasikan himpuan peran yang
pengguna mainkan ketika berinteraksi
dengan use case.
Dependency
Hubungan dimana perubahan yang
terjadi pada suatu elemen mandiri
(independent) akan mempengaruhi
elemen yang bergantung padanya elemen
yang tidak mandiri (independent).
Generalization
Hubungan dimana objek anak
(descendent) berbagi perilaku dan
struktur data dari objek yang ada di
atasnya objek induk (ancestor).
Include
Menspesifikasikan bahwa use case
sumber secara eksplisit.
Extend
Menspesifikasikan bahwa use case target
memperluas perilaku dari use case
sumber pada suatu titik yang diberikan.
Association
Apa yang menghubungkan antara objek
satu dengan objek lainnya.
System
Menspesifikasikan paket yang
menampilkan sistem secara terbatas.
Use Case
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang
ditampilkan sistem yang menghasilkan
suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
Collaboration
Interaksi aturan-aturan dan elemen lain
yang bekerja sama untuk menyediakan
prilaku yang lebih besar dari jumlah dan
elemen-elemennya (sinergi).
Note
Elemen fisik yang eksis saat aplikasi
dijalankan dan mencerminkan suatu
sumber daya komputasi
B. DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
Simbol Fungsi Keterangan
Status awal Status awal aktivitas system,
sebuah diagram aktivitas
memiliki status awal
Aktivitas Aktivitas yang dilakukan
system, aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja
Percabangan /
Decision
Asosiasi percabangan dimana
jika ada pilihan aktivitas lebih
dari satu
Penggabungan
/ join
Asosiasi penggabungan dimana
lebih dari satu aktivitas
digabungkan menjadi satu
Status akhir Status akhir yang dilakukan
system, sebuah diagram
aktivitas memiliki sebuah status
akhir
Swimlane Memisahkan organisasi bisnis
yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas yang terjadi
Nama swimlane
C. DAFTAR SIMBOL ENTITY RELATION DIAGRAM (ERD)
Fork, Digunakan untuk menunjukan
kegiatan yang dilakukan secara
parallel
Join, Digunakan untuk menunjukan
kegiatan yang digabungkan
D. DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
Actor
Orang, proses atau system lain yang
berinteraksi dengan system
informasi dan mendapat manfaat
dari system
Ditempatkan di bagian atas diagram
LifeLine
Objek entity, antarmuka yang saling
berinteraksi.
Message
Spesifikasi dari komunikasi antar
objek yang memuat informasi-
informasi tentang aktifitas yang
terjadi
Message
Spesifikasi dari komunikasi antar
objek yang memuat informasi-
informasi tentang aktifitas yang
terjadi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar III.1 Struktur Organisasi Perusahaan .................................................. 29
Gambar III.2 Activity Diagram Sistem Berjalan .............................................. 31
Gambar IV.1 Use case Diagram Sistem Usulan untuk admin ........................... 39
Gambar IV.2 Use case Diagram Sistem Usulan untuk user .............................. 40
Gambar IV.3 Activity Diagram Sistem Usulan untuk admin ........................... 41
Gambar IV.4 Activity Diagram Sistem Usulan untuk user .............................. 48
Gambar IV.5 Entity Relationship Diagram Sistem Usulan ............................... 53
Gambar IV.6 Logical Record Structure Diagram Sistem Usulan .................... 54
Gambar IV.7 Deployment Diagram Sistem Usulan......................................... 61
Gambar IV.8 Sequence Diagram Diagram Sistem Usulan ................................ 62
Gambar IV.9 Tampilan Program menu Login .................................................. 63
Gambar IV.10 Tampilan Program menu Utama ............................................... 63
Gambar IV.11 Tampilan Program menu Master .............................................. 64
Gambar IV.12 Tampilan Program Data user .................................................... 64
Gambar IV.13 Tampilan Program Data akun ................................................... 65
Gambar IV.14 Tampilan Program Data meu barang ........................................ 65
Gambar IV.15 Tampilan Program Menu Transaksi .......................................... 66
Gambar IV.16 Tampilan Program Data Pesanan .............................................. 66
Gambar IV.17 Tampilan Program Data pembayaran........................................ 67
Gambar IV.18 Tampilan Program Data jurnal ................................................. 67
Gambar IV.19 Tampilan Program menu laporan ............................................. 68
Gambar IV.20 Tampilan Program laporan penjualan ...................................... 68
Gambar IV.21 Tampilan Program menu bantuan ............................................. 69
Gambar IV.22 Tampilan Program ganti password .......................................... 69
Gambar IV.23 Tampilan Program backup data ................................................ 70
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel IV.1 Spesifikasi file User ...................................................................... 55
Tabel IV.2 Spesifikasi file akun...................................................................... 56
Tabel IV.3 Spesifikasi file menu barang ......................................................... 56
Tabel IV.4 Spesifikasi file pesan ................................................................... 57
Tabel IV.5 Spesifikasi file pesan detail ........................................................... 58
Tabel IV.6 Spesifikasi file pembayaran .......................................................... 59
Tabel IV.7 Spesifikasi file jurnal ................................................................... 59
Tabel IV.8 Spesifikasi file jurnal detail........................................................... 60
Tabel IV.9 Spesifikasi file laporan penjualan.................................................. 61
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
A.1. Daftar pesanan ........................................................................................ 80
A.2.Nota order ................................................................................................. 81
B.1.Daftar bayar ............................................................................................. 82
B.2.Laporan harian ........................................................................................... 83
B.3.Kartu stok barang ....................................................................................... 84
B.4.Absensi .................................................................................................... 85
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Kebutuhan teknologi yang berkembang salah satunya, yaitu sistem
manajemen pada restoran. Sekarang telah banyak restoran yang menggunakan
sistem penjualan berbasis aplikasi maupun berbasis java seperti Pizza Hut,D
Cost,Domino Pizza,dll. Namun masih banyak juga restoran yang masih
menggunakan sistem manual.Sistem manual yang dimaksud adalah pesanan
dicatat melalui media kertas dan diberikan kepada bagian dapur untuk di proses.
Pembayaran dilakukan dengan menggunakan sistem manual juga, seperti
menggunakan kalkulator atau menggunakan media kertas.Pada saat restoran tutup,
pemilik harus melakukan pengecekan transaksi secara manual pula dan
membutuhkan waktu yang lama.Hal ini sangat tidak efisien dalam waktu dan
biaya.
Salah satu contoh sistem manajemen restoran yang masih menggunakan
sistem manual adalah Kafe sehat Purwakes. Kafe Sehat Purwakes merupakan
salah satu bisnis usaha keluarga yang bergerak dalam bidang jasa kuliner. Kafe ini
terletak di Rspad Gatot Soebroto senen,Jakarta pusat. Dengan adanya sistem
informasi ini,diharapkan dapat membantu restoran untuk mengefisiensikan waktu.
Berdasarkan uraian latar belakang ini, saya mengambil judul pada penulisan ini
adalah “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Di Kafe Sehat Purwakes
RSPAD Gatot Soebroto”.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud penulisan Tugas Akhir (TA) ini adalah, sebagai berikut:
1. Dengan adanya Perancangan Sistem Informasi Penjualan Kafe Sehat ini
penulis menggunakan sistem manual.
2. Membuat solusi pemecahan masalah yang terdapat pada Kafe sehat
purwakes seperti perancangan sistem pemesanan, sistem pembayaran, dan
lain lain
3. Menghasilkan kualitas yang terjadi.data dan informasi yang akurat dengan
memperkecil tingkat kesalahan yang ada.
Adapun tujuan dari penulis Tugas Akhir (TA) ini adalah untuk
memenuhi syarat kelulusan program pendidikan Diploma III (D3) pada Program
Studi Komputerisasi Akuntansi di AMIK Bina Sarana Informatika.
1.3. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam penyusunan tugas akhir ini,
maka dilakukan serangkaian penelitian yang bertujuan untuk memperoleh
pembuktian dari apa yang telah disampaikan dengan menggunakan pengumpulan
data diantaranya,yaitu:
a. Metode Observasi
Pada metode ini penulis melakukan peninjauan pengambilan data dan
pengamatan secara langsung di Kafe Sehat Purwakes RSPAD Gatot Subroto
terhadap kegiatan kerja yang sedang dilakukan agar memperoleh data yang
diperlukan dan berhubungan langsung dengan topik yang diteliti.
b. Wawancara
Pada Kegiatan ini penulis mengajukan pertanyaan secara langsung kepada
Dr.Erlina Sutiyadi selaku Manager di Kafe Sehat Purwakes RSPAD Gatot
Subroto.
c. Studi Pustaka
Pengumpulan data dilakukan dengan melihat dan mengambil data-data yang
terdapat dalam buku-buku atau literatur di perpustakaan Bina Sarana Informatika
yang berkaitan.
1.4 Ruang Lingkup
Agar tercapai sasaran penyusun perancangan sistem yang jelas, maka
diadakan pembatasan terhadap ruang lingkup masalah. Untuk itu penulis
membatasi 4 ruang lingkup penulisan hanya terbatas pada sistem penjualan di
Kafe Sehat Purwakes RSPAD Gatot Subroto . Adapun ruang lingkup proses yang
akan dibahas dalam sistem manajemen restoran ini meliputi perancangan proses
pemesanan,proses pembayaran,proses laporan keuangan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
2.1.1. Perancangan
Perancangan merupakan bagian dari metodologi pengembangan-pengembangan
suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahap analisis. Perancangan
dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa
atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang
utuh dan berfungsi. Dalam perancangan suatu sistem tidak lepas dari hasil analisis
sistem karena dari hasil analisis baru dapat dibuat suatu rancangan sistem. Pada
tahapan perancangan sistem dilakukan antara lain : perancangan untuk format
masukan layer program, rancangan hasil atau keluaran dari program yang biasa
disebut dengan program keluran. Perancangan basisi data yang sesuai dengan file
dan atribut yang ada pada analisis penyimpanan data, perncangan menu program
yang menjelaskan menu yang akan kita gambarkan untuk membangun perangkat
lunak dan perancangan struktur program yang berisi mengenai alur proses yang
dimulai dari masukan sampai keluaran. Menurut Kusrini dan Kuniyo (2007:79),
perancangan adalah: “Proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan
hasil rekomendasi analisis sistem”. Berdasarkan pendapat diatas disimpulkan
bahwa dalam tahap perancangan, kita harus merancang dalam berbagai kertas
kerja mengenai spesifikasi yang dimaksud sesuai kebutuhan penggunaanya (end
user) melalui alat perancangan.
2.1.2. Pengertian Sistem
Sistem didefinisikan bahwa sistem adalah kumpulan yang terdiri dari
unsur manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau lainnya yang terorganisasi
dari unsur-unsur tersebut, disamping berhubungan satu sama lainnya, juga
berhubungan dengan lingkungan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya Berikut ini beberapa pengertian sistem yang dikemukakan oleh para
ahli antara lain: Menurut Sutabri (2004a:3) ”Sistem adalah suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling
berinteraksi,saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.Menurut Narko
(2004:1) “Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi elemen-elemen
(dikatakan sub-sistem) yang berusaha mencapai tujuan tertentu”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem saling berhubungan
satu dengan yang lainnya dan mempunyai fungsi dan tujuan
2.1.3. Informasi
Para pembuat keputusan memahami bahwa informasi menjadi faktor kritis dan
menentukan kesuksesan atau kegagalan dalam suatu bidang usaha. Sistem apapun
tanpa ada informasi tidak akan berguna, karena sistem tersebut akan mengalami
kemacetan dan akhirnya berhenti. Informasi dapat berupa data mentah, data
tersusun, kapasitas sebuah saluran informasi, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Kusrini dan Kuniyo (2007:7), “Informasi merupakan data
yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang
bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber
informasi”. Pendapat lain dikemukakan oleh Yakub (2012:8), “Informasi
merupakan data yang diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan
pengetahuan seseorang yang menggunakan”.
Menururut Kusrini dan Kuniyo (2007:9), “Sistem informasi merupakan sebuah
sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data
untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan”.
Pengertian lain menurut Yakub (2012:17), “Sistem informasi merupakan sistem
pembangkit informasi, kemudian dengan integrasi yang dimiliki antar subsistem,
maka sistem informasi akn mampu menyediakan informasi yang berkualitas,
tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkan”.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah:
Kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat
manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras memegang
peranan yang penting dalam sistem informasi.
2.1.4. Konsep Dasar Sistem Informasi
1. Definisi Sistem Informasi
Didefinisikan oleh Puspitawati (2011:14) bahwa sistem informasi adalah suatu
sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung kegiatan operasi sehari-hari, bersifat manajerial dan
kegiatan suatu organisasi dan menyediakan pihak-pihak tertentu dengan laporan-
laporan yang di perlukan. Informasi merupakan hal yang penting bagi manajemen
didalam mengambil keputusan dan merupakan proses lanjut dari data yang
memiliki nilai tambah. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (informasi
system) atau disebut juga dengan processing system atau information generating
systems.
a. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen merupakan penerapan sistem informasi
didalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua
tingkatan manajemen, dan merupakan kumpulan dari interaksi sistem-sistem
informasi. Menurut George M.Scott dalam Jogiyanto ( 2005a:14 ) mengemukakan
bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah “kumpulan dari interaksi-
interaksi sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan
manajerial maupun kebutuhan operasi”.
b. Sistem Informasi Akuntansi
Secara klasik akuntansi merupakan proses pencatatan,pengelompokan,
perangkuman, dan pelaporan dari kegiatan transaksi perusahaan. Tujuan akhir dari
kegiatan akuntansi adalah penerbitan laporan-laporan keuangan. Sistem informasi
yang berbasis pada komputer sekarang dikenal dengan istilah Sistem Informasi
Akuntansi. Didefinisikan oleh Kadir (2003:97) “Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) adalah sistem informasi yang menyediakan informasi yang di pakai oleh
fungsi akuntansi (departemen/bagian akuntansi). Sistem ini mencakup semua
transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam
2. Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah
blok bangunan (building block) yang masing-masing blok terdiri dari:
a. Blok Masukan (Input Block)Data yang masuk kedalam sistem informasi
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang dapat
berupa dokumen dasar.
b. Blok Model (Model Block)
Blok ini berupa kombinasi prosedur logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data dengan cara yang sudah ditentukan untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna bagi pemakainya atau
bagi semua tingkatan manajemen.
d. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran
dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh.
e. Blok Basis Data (Database Block)
Database block merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu sama lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya.
f. Blok Kendali (Control Block)
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah dan bila terlanjur
terjadi kesalahan dapat segera diatasi.
2.1.5. Penjualan
Definisi menurut Soemarso dalam bukunya yang berjudul Akutansi suatu
pengantar ,menyatakan:
“Penjualan adalah penjualan barang dagang oleh perusahaan,penjualan dapat
dilakuakn secara kredit dan tunai”.(2009:164)
1. Penjualan tunai
Definisi penjualan secara tunai menurut Soemarso dalam bukunya yang
berjudul Akutansi Suatu Pengantar menyatakan:
“penjualan barang secara tunai di catat sebagai debit pada akun kas dan kredit
pada akun penjualan.Dalam praktik,biasanya penjualan secara tunai ini
dicatat dalam buku penerimaan kas”.(2009:164)
Definisi penjualan secara tunai menurut Mulyadi dalam bukunya yang
berjudul Sistem Akutansi menyatakan :
“Penjualan yang terdiri dari penjualan barang atau jasa baik secara kredit
maupun secara tunai.”(2005:165)
2. Penjualan kredit
Definisi penjualan kredit adalah “Penjualan secara kredit dicatat sebagai
debit pada akun piutang dagang dari kredit pada akun penjualan.
Transaksi ini dicatat dalam buku penjualan.”(Soemarso S.R,2009:164).
Penulis menyimpulkan bahwa penjualan tunai,yaitu proses penjualan barang
dimana pembayaran atas transaksi tersebut dilakukan secara langsung
sehingga menjadi pemasukan tunai bagi perusahaan.Penjualan kredit,yaitu
proses penjualan barang dimana pembayaranatas transaksi tersebut dita atau
syarat sehingga menjadi piutang bagi perusahaan.
2.1.6. Sistem Informasi Penjualan
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi penjualan adalah sebuah sistem yang memproses data dan
transaksi dari keseluruhan kegiatan usaha yang terdiri dari penjualan
barang atau jasa agar dapat mencapai tujuan organisasi.
2.1.7. Perancangan Sistem informasi Penjualan
Berdasarkan dari pengertian yang telah diuraikan
sebelumnya,maka dapat disimpulkan Perancangan Sistem Informasi
Penjualan adalah perancangan suatu sistem yang menyangkut masalah
pencatatan dan pelaporan yang dilakukan dengan proses transaksi oleh
perusahaan tersebut.Dalam hal ini yang terjadi dari input,proses,sehingga
menjadi output yang diinginkan.
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Didalam merancang sebuah sistem diperlukan suatu peralatan yang dapat
mendukung terciptanya sebuah rancangan. Peralatan pendukung (Tools System)
merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari
suatu sistem dengan menggunakan simbol, lambang, diagram yang menunjukan
secara tepat arti fisiknya.
2.2.1. Unified Modelling Language (UML)
Dalam aplikasi-aplikasi bisnis, metodologi pengembangan dan alat bantu
(tools) yang sesuai dan dapat beradaptasi dengan kebutuhan dan harapan
pengguna adalah UML (Unified Modelling Language). UML merupakan salah
satu standart bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk
mendefinisikan requirement, membuat analisis, dan desain serta menggambarkan
arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek (OOP [Object Oriented
Programming]). Dalam proses analisa berbasis bisnis, UML yang terdiri dari
beberapa komponen, diagram tersebut sering kali hanya diambil komponen
terpenting (dan juga paling umum) yakni use case modeling.
Menurut Adi Nugroho (2010) “UML (Unified Modeling Language) adalah
bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang
berparadigma(berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya
digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks
sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Menurut Padeli dkk dalam jurnal CCIT (2008) ”UML (Unified Modeling
Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang
pengembangan sistem yang berorientasi objek”. Hal ini disebabkan karena UML
menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem
untuk membuat cetak baru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai
sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan
beberapa aspek dari sistem.
Dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Unified
Modelling Language (UML) merupakan salah satu alat bantu (tools) berupa
bahasa pemodelan yang digunakan untuk mendukung pembuatan sistem
berorientasi objek. UML mempunyai sejumlah elemen grafis yang bisa
dikombinasikan menjadi diagram. Dalam UML terdapat banyak diagram yang
dapat mengakomodasi dari banyak sudut pandang dari suatu perangkat lunak yang
akan dibangun. Diagram ini digunakan untuk:
1. Mengkomunikasikan ide.
2. Melahirkan ide-ide baru dan peluang-peluang baru.
3. Menguji ide dan membuat prediksi.
4. Memahami struktur dan relasi-relasinya.
1. Konsepsi Pemodelan Menggunakan Unified Modeling Language (UML)
Adi Nugroho (2010) "mengemukakan bahwa sesungguhnya tidak ada batasan
yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk
menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML
menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah
konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari
sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling
atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu:
klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic
behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management)".
2. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)
Adi Nugroho (2010) "langkah-langkah penggunaan Unified Modeling
Language (UML) diantaranya sebagai berikut :"
a. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan
aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
b. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan
dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian
perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints
dan catatan-catatan lain.
c. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur
fisik sistem.
d. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang
juga harus disediakan oleh sistem.
e. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
f. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah
sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use
casememiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram
untuk masing-masing alir.
g. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi
pengguna untuk menjalankan skenario use case.
h. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap
package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut
danmetodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test
untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
i. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan
pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah
component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk
setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
j. Perhalus deployment diagramyang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan
requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya.
Petakan komponen ke dalam node.
k. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan.
l. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim
pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap
dengan test.
m. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim
pengembang tertentu.
n. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya.
Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
o. Perangkat lunak siap dirilis.
3. Fokus Unified Modeling Language (UML)
Adi Nugroho (2010) "Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling
Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak memiliki dua arti
(ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (UML)
menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan
analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa
perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling
Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-
model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa
pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping)
langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language
(UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java,
Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain. Pemetaan (mapping) Unified
Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu:".
a. Generasi kode bahasapemprograman tertentu dari Unified Modeling Language
(UML) forward engineering.
b. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna,
pengembang dapat melakukan langkah balik dari implementasi ke Unified
Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai
dengan harapan pengguna dan pengembang.
4. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)
Adi Nugroho (2010)"bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language
(UML) menggunakan tiga bangunan dasar yang digunakan untuk
mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu:
a. Sesuatu (things)
Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML),yaitu:
a. Structural things Merupakan bagian yang relatif statis dalam model
Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat
berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
b. Behaviora things Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified
Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model
Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku
sepanjang ruang dan waktu.
c. Grouping things Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified
Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit
kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model.
Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna
bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-
subsistem.
d. Annotational things Merupakan bagian yang memperjelas model Unified
Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang
menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified
Modeling Language (UML).
b. Relasi (Relationship) ,Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified
Modeling Language (UML), yaitu:
a. Kebergantungan Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi
pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen
yang bergantung padanya.
b. Asosiasi Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan
objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya.
Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu
objek dengan bagian-bagiannya.
c. Generalisasi Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent)
berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek
induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak
dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah
bawah keatas dinamakan generalisasi.
d. Realisasi Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu
objek.
3. Diagram
Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang
berbeda-beda sehinggakita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh.
Untuk upaya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat
dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Kesembilan jenis
diagram dalam UML itu adalah:
a. Class Diagram
Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas,
antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.
b. Object Diagram
Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi
antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala
sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.
c. Use case Diagram
Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-
aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
d. Sequence Diagram
Diagram ini bersifat dinamis. Diagram urutan merupakan diagram interaksi
yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu
tertentu.
e. Collaboration Diagram
Diagram ini bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi
yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta
mengirim pesan (message).
f. Statechart Diagram
Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan state-state pada
sistem memuat state, transisi, event, serta aktifitas.
g. Activity Diagram
Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram
state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam
suatu sistem.
h. Component Diagram
Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta
kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
i. Deployment Diagram
Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi
dijalankan (saat run-time). Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta
komponen-komponen yang ada di dalamnya.
2.2.2. ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Shalahuddin dan Sukamto (2013:50) Pemodelan awal basis data
yang paling banyak digunakan adalah menuggunakan Entity Relationship
Diagram. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika
penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data
tidak perlu menggunakan ERD.
1. Notasi-notasi simbolik di dalam Diagram E-R yang dapat digunakan
adalah :
a. Persegi panjang, menyatakan Himpunan Entitas.
b. Lingkaran atau Elip, menyatakan atribut yang berfungsi sebagai key
digaris bawahi.
c. Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi.
d. Garis, sebagai penghubung antara Himpunan Relasi dengan Himpunan
Entitas dan Himpunan Entitas dengan Atributnya.
e. Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau
dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu-,dan N untuk
relasi satu-ke-banyak atau N dan N untuk Relasi banyak –ke- banyak.
Dalam pembentukan ERD terdapat 3 komponen yang akan dibentuk yaitu :
1. Entitas
Entitas adalah sebuah objek yang keberadaanya dapat dibedakan terhadap objek
lain. Contoh : Mahasiswa, Kartu Anggota Perpustakaan (KAP), dan Buku.
2. Hubungan (relasi/relationship)
Suatu hubungan adalah hubungan antara dua jenis entitas dan direpresentasikan
sebagai garis lurus yang menghubungkan dua entitas.Contoh : Mahasiswa
mendaftar sebagai anggota perpustakaan (KAP), relasinya adalah mendaftar
3. Atribut
Atribut memberikan informasi lebih rinci tentang jenis entitas. Atribut memiliki
struktur internal berupa tipe data. Jenis-jenis atribut :
a. Atribut Key
Atribut Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat
membedakan semua baris data ( Row/Record ) dalam tabel secara unik.
Dikatakan unik jika pada atribut yang dijadikan key tidak boleh ada baris
data dengan nilai yang sama
Contoh : Nomor Induk mahasiswa (NIM)
b. Atribut simple
atribut yang bernilai atomic, tidak dapat dipecah/ dipilah lagi.Contoh :
Alamat, penerbit, tahun terbit, judul buku.
c. Atribut Multivalue
d. Nilai dari suatu attribute yang mempunyai lebih dari satu (multivalue) nilai
dari atrribute yang bersangkutan.Contoh : dari sebuah buku, yaitu terdapat
beberapa pengarang.
d. Atribut Composite
Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut
yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu yang masih bisah dipecah
lagi atau mempunyai sub attribute. Contoh : dari entitas nama yaitu nama
depan, nama tengah, dan nama belakang
e. Atribut Derivatif
Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex. Total. atau atribut
yang dihasilkan dari atribut lain atau dari suatu relationship. Atribut ini
dilambangkan dengan bentuk oval yang bergaris putus-putus
2. Derajat relasi atau kardinalitas rasio
Menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara satu entitas dengan
entitas lainnya
a. One to One (1:1)
Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota
entitas B, begitu pula sebaliknya.
b. One to many (1:M / Many)
Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu
anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
c. Many to Many (M:M)
d. Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan
entitas B dan demikian pula sebaliknya.
2.2.3. Logical Relational Structure (LRS)
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa
LRS adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER
akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitanya dengan
konvensi ke LRS. Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai
berikut (Hasugian dan Shidiq, 2012:608) : Setiap entitas akan diubah kebentuk
kotak. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika
hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality
M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling
membutuhkan referensi). Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri
(menjadi entitas baru) jika tingkat hubunganya M:M (many to many) dan
memiliki foreign key sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang
sebelumnya saling berhubungan.
2.2.4. Pengertian Java
Menurut Budi Raharjo , Imam Heryanto, Arif haryono (Mudah Belajar
Java 2010) java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai
komputer termasuk telepon genggam. Bahasa ini awalnya dibuat oleh James
Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystems saat ini merupakan bagian
dari Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa ini banyak mengadopsi sintaksis yang
terdapat pada C dan C++ namun dengan sintaksis model objek yang lebih
sederhana serta dukungan rutin-rutin aras bawah yang minimal. Aplikasi-aplikasi
berbasis Java umumnya dikompilasi ke dalam p-code (bytecode) dan dapat
dijalankan pada berbagai Mesin Virtual Java (JVM). Java merupakan bahasa
pemrograman yang bersifat umum/non-spesifik (general purpose), dan secara
khusus didisain untuk memanfaatkan dependensi implementasi seminimal
mungkin. Karena fungsionalitasnya yang memungkinkan aplikasi Java mampu
berjalan di beberapa platformsistem operasi yang berbeda, Java dikenal pula
dengan slogannya, "Tulis sekali, jalankan di mana pun". Saat ini Java merupakan
bahasa pemrograman yang paling populer digunakan, dan secara luas
dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai jenis perangkat lunak aplikasi
ataupun aplikasi berbasis web.
2.2.5. MySQL
Menurut Ahmar (2013:11), “Mysql merupakan sistem yang berguna untuk
melakukan proses pengaturan koleksi-koleksi struktur data (database) baik yang
Sedangkan Menurut Prabawati (2010:111) , “MySQL merupakan satu aplikasi
server yang digunakan untuk memanajemen suatu data dan banyak digunakan
khalayak di seluruh dunia”.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah: perangkat lunak
yang digunakan untuk menyimpan database dalam pembuatan sebuah program.
2.2.6. Pengkodean
Menurut Mustakini (2012:384) mengemukakan bahwa “Pengkodean adalah
bentuk struktur yang berfungsi untuk mempermudah dalam mengklasifikasikan
data-data”.
Kode sangat berguna dalam mengklasifikasikan data, dan berguna dalam
mengambil suatu informasi. Dalam merancang suatu kode ada beberapa yang
harus diperhatikan, yaitu:
a. Mudah Diingat
Agar kode dapat dengan mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan
menghubungkan kode dengan objek yang diwakili oleh kode.
b. Harus Unik
Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya.Unik bukan
berarti ada yang kembar.
c. Harus Fleksibel
Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau
penambahan item baru dapat tetap diwakili oleh kode.
d. Harus Efisien
Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien jika
direkam dan disimpan di komputer.
e. Kode harus konsisten
Bilamana mungkin kode harus konsisten yang harus dipergunakan
f. Harus distandarisasikan
Kode harus distandarisasikan untuk seluruh tingkatan dari departemen
dalam organisasi.
g. Spasi harus dihindari
Spasi dalam kode sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan kesalahan
didalam mengunakannya.
h. Panjang kode harus sama
Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang sama.
Ada beberapa tipe kode yang digunakan dalam sistem informasi menurut
Kusrini dan Koniyo (2007:23) “Pengkodean meliputi kode, Kode Mnemonik,
Kode Urut, Kode Blok, Kode Group, Kode Desimal”.
1. Kode Mnemonik (Menemonik Code)
Kode mnemonik digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat. Kode ini
dibuat dengan dasar singkat atau mengambil sebagian karakter dari item yang
akan diwakili dengan kode ini. Contohnya adalah:
Misal: Kode “P” untuk mewakili Pria
Kode “W” untuk mewakili Wanita.
2. Kode Urut (Sequential Code)
Kode urut disebut juga dengan kode serial, yang merupakankode yang
nilainya urut antara satu dengan yang kode berikutnya. Contohnya adalah:
Misal:01 Kas
02 Piutang Pinjaman
3. Kode Blok (Block Code)
Kode blok mengklasifikasikan item ke dalam kelompok blok tertentu yang
mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang
diterapkan. Contohnya adalah:
Misal: Blok “1000-1999” untuk kelompok Aktiva Lancar.
Blok “2000-2999” untuk kelompok Aktiva Tetep
4. Kode Group (Group Code)
Kode group merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap field
kode mempunyai arti. Contohnya adalah:
Misal:XX-XX-XXX
XX = 1adalah Nama Jurusan
XX = 2 adalah untuk Nama Tahun Masuk
XXX = 3 adalah Nomor Urut Siswa
5. Kode Desimal
Kode desimal mengklasifikasikan kode atas dasar sepuluh unit angka
desimal mulai dari angka 0 sampai dengan 9 atau dari 00 sampai dengan 99
tergantung dari banyaknya kelompok. Contohnya adalah:
Misal: 00 Aktiva Lancar
001000 Kas
01 Aktiva Tetap
02 Tanah
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Umum
Dalam sub bab ini yang akan ini dibahas adalah Kafe sehat
purwakes.Adapun latar belakang dari ruang lingkup kegiatan perusahaan, penulis
akan menguraikan dibawah ini.
3.2. Tinjauan Perusahaan
Kafe sehat Purwakes adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang penjualan makanan kuliner khas indonesia, dimana proses pembayarannya
secara tunai. Adapun latar belakang dari ruang lingkup kegiatan perusahaan,
penulis akan menguraikan dibawah ini.
3.2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Kafe sehat purwakes adalah usaha dibidang penjualan kuliner. Berawal
dari modal yang didapatkan dari seorang kerabat dekat dan dengan manajemen
seadanya, pada tahun 2001 Ibu Sumarni mulai menggeluti usaha yang dia rintis.
Mulai dari menjual produk kuliner yang sederhana hingga berkembang maju saat
ini.
Dari tahun ke tahun penjualan kafe sehat semakin banyak
peminatnya.Perusahaan ini mulai dibentuk dari penanaman modal bersama oleh
para mantan pensiun pegawai Rspad gatot soebroto yaitu dengan dibentuk
anggota Purnawirawan warga kesehatan (PURWAKES). Dengan seiring
berjalannya waktu pada tahun 2007 menyewa dua gedung yang strategis untuk
membuat usaha ini lebih maju. Pada tahun yang sama pula usahanya ini mulai
diresmikan pembukaan oleh kepala Rspad Gatot soebroto pada tanggal 14 maret
2007.
Kafe sehat purwakes lokasi di Jl.Abdul rahman Saleh N0.24 Senen,Jakarta
pusat. Namun dari hal tersebut diatas mulai timbul beberapa masalah dalam hal
pencatatan, dikarenakan segala pencatatan dari mulai penjualan sampai
pembuatan laporan masih berbentuk manual.
3.2.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Keberhasilan suatu perusahaan tidak akan tercapai apabila tidak ada
kerjasama yang baik antara fungsi para karyawan dengan atasannya. Maka dari itu
struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk penegasan susunan kerangka
yang saling menghubungkan antar bagian-bagian dalam suatu unit kerja agar
tugas yang dijalankan bisa lebih efisien.
1. Strukrur Organisasi
Adapun struktur organisasi di Kafe Sehat Purwakes adalah sebagai berikut:
Owner
Waiters Kasir
Sumber : kafe sehat purwakes
Gambar III.1
Struktur organisasi kafe sehat purwakes
2. FungsiUntuk lebih jelasnya, fungsi dari masing-masing bagian adalah:
a. Owner/Pemilik perusahaan
Pemilik perusahaan memiliki tugas sebagai pengambil keputusan jangka
panjang, seperti pendanaan dan rencana usaha di masa yang akan
datang, dan mengawasi perkembangan usaha. Di Kafe sehat purwakes
pemilik tidak terjun langsung ke dalam kegiatan usaha.
b. Waiters
Waiters bertugas untuk melayani pesanan pelanggan dan
menyampaikannya ke bagian kitchen and bar.
c. Kasir
Karyawan yang ada di bagian ini bertugas untuk melayani pelanggan
yang akan membayar pesananannya dan membuat laporan penjualan
dalam laporan penjualan harian.
3.3. Proses Bisnis Sistem Berjalan
Prosedur Penjualan Tunai dalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan di
Kafe Sehat Purwakes mulai dari Konsumen melihat dan memilih makanan dan
minuman dari menu yang ada,lalu memesan makan dan minum yang
dipilih.Bagian waiter mencatat nota order lalu menyiapkan menu yang di pesan
konsumen,jika Konsumen ingin menutup pesanan dan melakukan pembayaran
barang yang sudah dipilih sesuai dengan jumlah dan harga yang tertera.Bagian
kasir merekam data transaksi penjualan, mencetak struk bukti penjualan kepada
konsumen.Konsumen menerima struk pembayarannya.Kasir akan melakukan
melakukan pencatatan transaksi kedalam buku besar chasier dan guest book.serta
melaporkan LPH(Laporan Penjualan Harian),sales report.selanjutnya kasir
mencatat laporan penjualan periode tertentu kepada owner.
3.5.Spesifikasi Sistem Berjalan
Spesifikasi merupakan rangkaian yang terdiri dari dokumen masukan(input)
dan dokumen keluaran(output) yang semuanya teratur dan dipakai pada
sistem berjalan.
3.5.1.Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan (Input)
Spesifikasi rancangan masukan merupakan rangkaian data yang masuk ke
dalam sistem dan proses, sehingga menghasilkan suatu keluaran.
Adapun spesifikasi rancangan masukan dalam penjualan kafe sehat
purwakes adalah :
a. Nama Dokumen : Daftar pesanan
Fungsi : Sebagai masukan data Pembeli
Sumber : Pembeli
Tujuan : Admin Penjualan
Media : Kertas
Jumlah : 1 lembar
Frekuensi : Untuk mencatat daftar pesanan
Bentuk : Lampiran A. 1
b. Nama Dokumen :Nota Order
Fungsi : Sebagai masukan data pesanan pembeli
Sumber : pemilik
Tujuan : Admin Penjualan
Media : Kertas
Jumlah : 1 lembar
Frekuensi : Setiap ada penambahan atau perubahan data mobil
Bentuk : Lampiran A. 2
3.5.2.Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran
Sedangkan bentuk dokumen keluaran di penjualan kafe sehat purwakes
adalah sebagai berikut:
1. Nama Dokumen :Daftar Bayar
Fungsi :Untuk tagihan yang diberikan kepada konsumen
Sumber :Bagian Kasir
Tujuan :Admin penjualan
Media :Kertas
Jumlah : Satu Rangkap
Frekuensi :Setiap transaksi penjualan
Format :Lampiran B.1
2. Nama Dokumen : Laporan penjualan harian
Fungsi : Untuk mengetahui transaksi yang terjadi
Sumber : Bagian kasir
Tujuan : Admin penjualan
Media : Kertas
Jumlah : Satu rangkap
Frekuensi : Setiap Laporan harian
Format : Lampiran B.2
3. Nama Dokumen :Kartu stok
Fungsi :Untuk mencatat stok barang yang telah habis
Sumber :waiter
Tujuan :Admin pennjualan
Media :kertas
Jumlah :1 rangkap
Frekuensi :setiap pembelian barang
Format :Lampiran B.3
4. Nama Dokumen : Absensi
Fungsi :Untuk mencatat kehadiran karyawan
Sumber :owner
Tujuan : karyawan
Media :Kertas
Jumlah :Satu rangkap
Frekuensi :Data karyawan
Format :Lampiran B.4
3.6. Permasalahan Pokok
Berdasarkan analisa yang dilakukan penilitian, sistem penjualan Kafe Sehat
Purwakes yang berjalan saat ini masih manual, sehinga proses pengolahan data
belum diperoleh sistem yang cepat, tepat dan akurat serta sistem yang berjalan
belum dapat dimplementasikan secara efisien dan efektif, sehingga kebutuhan
sistem hendaknya.
1. Proses pembayarannya lambat, karena sales order penjualan masih ditulis
tangan oleh kasir.
2. Pembuatan Laporan lambat, karena dibutuhkan waktu untuk mengumpulkan
arsip penjualan yang diperlukan serta sering terjadi kesalahan perhitungan
karena kurangnya ketelitian.
3.7. Pemecahan masalah
Dalam hal ini penulis mengusulkan sebuah alternative pemecahanmasalah
yang bertujuan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem
yang sedang berjalan dengan membangun suatu sistem informasi yangdihasilkan
lebih efektif, efiesien, dan akurat diantaranya:
1. Sistem penjualan yang masih manual,akan lebih baik jika diganti dengan
menggunakan sistem yang terkomputerisasi.
2. Sistem terkomputerisasi sangatlah mendukung proses kerja seperti
kecepatan proses yang dilaksanakan dan keakuratan data yang disimpan,
sehingga dalam proses pembuatan laporan penjualan akan lebih tepat waktu
dalam penyajiannya,pencarian data dan mudah memberikan informasi kita
butuhkan.
BAB IV
RANCANGAN SISTEM USULAN
4.1 Analisa Kebutuhan Sofware
Analisa kebutuhan sofware merupakan langkah awal untuk menentukan
gambaran perangkat yang akan dihasilkan ketika kita akan mengembangkan
sebuah sistem baik sistem yang belum terkomputerisasi ataupun sistem yang
sudah terkomputerisasi. Analisa kebutuhan sofware yang baik belum tentu
menghasilkan perangkat lunak yang baik, sehingga dibutuhkan tahap-tahapan
yang rinci, spesifikasi, sesuai prosedur dan tersetruktur.
4.1.1. Analisa Kebutuhan
Program system informasi pada Kafe sehat purwakes belum terkomputerisasi agar
lebih efisien dengan menggunakan beberap auser.Berikut ini spesifikasi
kebutuhan (system requirement) dari program system informasi tersebut.
A. Analisa Kebutuhan Administrator akan Sistem
1. Admin dapat melakukan login
2. Admin dapat mengakses menu utama
3. Admin dapat mengakses menu master
4. Admin dapat mengelola menu master
5. Admin dapat mengakses menu transaksi
6. Admin dapat mengakses menu laporan
7. Admin dapatmengelola menu laporan
8. Admin dapat mengakses menu bantuan
37
9. Admin dapat mengelola menu bantuan
10. Admin dapat melakukanlogout
B. Analisa Kebutuhan User akan Sistem
1. User dapatmelakukan login
2. User dapatmengakses menu utama
3. User dapatmengakses menu transaksi
4. User dapatmengelola menu transaksi
5. User dapatmengakses menu laporan
6. User dapatmengelola menu laporan
7. User dapat mengakses menu bantuan
8. User dapat mengelola menu bantuan
9. User dapat melakukan logout
4.1.2. Use Case Diagram
1. Use case Diagrampenjualan untuk admin
Gambar.IV.1
Use Case Diagram Penjualan untuk admin
4.2.3.SpesifikasiFile
1. SpesifikasiFile Data User
`Nama Database : penjualan
NamaFile : user
Akronim : user.myd
TipeFile : File Master
AksesFile : Random
Panjang Record : 38 karakter
Kunci File : id_user
Tabel IV.1.
Spesifikasi File Tabel User
No. Elemen Data NamaField Type Size Keterangan
1 Id user id_user varchar 5 Primary Key
2 User name user_name varchar 10
3 Password Pass varchar 8
4 HakAkses Hak varchar 5
2. SpesifikasiFile Table Akun
Nama Database : penjualan
NamaFile : akun
Akronim : akun.myd
TipeFile : File Master
AksesFile : Random
Panjang Record : 34 karakter
KunciFile : kd_akun
Tabel IV.2.
Spesifikasi File Tabel Akun
No. Elemen Data NamaField Type Size Keterangan
1 KodeAkun kd_akun Int 4 Primary Key
2 NamaAkun nm_akun varchar 20
3 JenisAkun jenis_akun varchar 10
3. SpesifikasiFile Table Menu
Nama Database : penjualan
NamaFile : barang
Akronim : menu.myd
TipeFile : File Master
AksesFile : Random
Panjang Record : 71 karakter
KunciFile : kd_barang
Tabel IV.3.
Spesifikasi File Tabel Menu
No. Elemen Data NamaField Type Size Keterangan
1 Kodemenu kd_menu int 5 Primary Key
2 Namamenu nm_menu varchar 25
3 Jenismenu jenis_menu varchar 12
4 Harga_menu harga_menu Int 12
4. SpesifikasiFile Table Pesan
Nama Database : penjualan
NamaFile : pesan
Akronim : pesan.myd
TipeFile : File pesan
AksesFile : Random
Panjang Record : 29karakter
KunciFile : no_pesan
Tabel IV.5.
Spesifikasi File Tabel Pesan Barang
No. Elemen Data NamaField Type Size Keterangan
1 NomorPesan no_pesan varchar 8 Primary Key
2 TanggalPesan tgl_pesan date
3 Harga hrg varchar 4 Foreign Key
4 Kodemenu kd_menu varchar 7 Foreign Key
5 Jenis menu Jenis_menu int 5 Foreign Key
6 Id user Id_user int 5 Foreign Key
5. SpesifikasiFile Table PesanDetail
Nama Database : penjualan
NamaFile : pesan_detail
Akronim : pesan_detail.myd
TipeFile : File pesan_detail
AksesFile : Random
Panjang Record : 51karakter
KunciFile : no_pesan
Tabel IV.6.
Spesifikasi File Tabel Pesan Barang Detail
No. Elemen Data NamaField Type Size Keterangan
1 NomorPesan no_pesan varchar 8 Foreign Key
2 Tanggal Pesan tgl_pesan date
3 Kodemenu kd_menu varchar 7 Foreign Key
4 Nama menu Nm_menu int 12
5 JumlahPesan jml_pesan int 12
6 Total HargaPesan tot_harga_pesan int 12
6. SpesifikasiFile Table Pembayaran
Nama Database : penjualan
NamaFile : pembayaran
Akronim : pembayaran.myd
TipeFile : File pembayaran
AksesFile : Random
Panjang Record : 28karakter
KunciFile : no_transaksi
Tabel IV.12.
Spesifikasi File Tabel Pembayaran
No. Elemen Data NamaField Type Size Keterangan
1 NomorTransaksi no_transaksi varchar 8 Primary Key
2 TanggalTransaksi tgl_transaksi date
3 Nomor Pesanan no_pesanan varchar 8 Foreign Key
4 Total Pembayaran tot_pembayaran int 12
7. SpesifikasiFile Table Jurnal
Nama Database : penjualan
NamaFile : jurnal
Akronim : jurnal.myd
TipeFile : File jurnal
AksesFile : Random
Panjang Record : 50 karakter
KunciFile : no_jurnal
Tabel IV.10.
Spesifikasi File Tabel Jurnal
No. Elemen Data NamaField Type Size Keterangan
1 NomorJurnal no_jurnal varchar 8 Primary Key
2 TanggalJurnal tgl_jurnal date
3 Keterangan keterangan varchar 30
4 Saldo saldo int 12
8. SpesifikasiFile Table Jurnal Detail
Nama Database : penjualan
NamaFile : jurnal_detail
Akronim : jurnal_detail.myd
TipeFile : File jurnaldetail
AksesFile : Random
Panjang Record : 76karakter
KunciFile : no_jurnal
Tabel IV.11.
Spesifikasi File Tabel Jurnal Detail
No. Elemen Data NamaField Type Size Keterangan
1 NomorJurnal no_jurnal varchar 8 Foreign Key
2 Tanggal Jurnal Tgl_jurnal date
3 NomorTransaksi no_transaksi varchar 8 Primary Key
4 KodeAkun kd_akun int 4 Foreign Key
5 NamaAkun nm_akun varchar 20
6 Total Pembayaran tot_pembayaran int 12
7 Debet debet int 12
8 Kredit kredit int 12
9. SpesifikasiFile Table LaporanPenjualan
Nama Database : penjualan
NamaFile : laporan_penjualan
Akronim : laporan_penjualan.myd
TipeFile : File laporan_penjualan
AksesFile : Random
Panjang Record : 21 karakter
KunciFile : no_pesanan
Tabel IV.13.
Spesifikasi File Tabel Laporan penjualan
No. Elemen Data NamaField Type Size Keterangan
1 Nomor Pesanan no_pesanan varchar 8 Foreign Key
2 Bulan bln varchar 9
3 Tahun thn int 4
4.2.4. Software Architecture
1. Deployment Diagram
Diagram deployment ataudeployment diagram menunjukan konfigurasi
komponen dalam proses eksekusiaplikasi
Gambar IV.7
Deployment diagram
2. Sequence Diagram
Diagram sequence menggambar kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima
antar objek
Gambar IV.8
Sequence Diagram
4.2.5. User Interface
1. Menu login
Sumber: AplikasiJava Netbean 8.1 (RancanganSistemPenjualan)
Gambar IV.9. Halaman Login User dan Admin
2. Tampilan menu utama
Sumber: AplikasiJava Netbean 8.1 (RancanganSistem Penjualan)
Gambar IV.10. Halaman Menu Utama
3. Tampilan menu master
Sumber: AplikasiJava Netbean 8.1 (RancanganSistemPenjualan)
Gambar IV.11. HalamanTampilan Menu Master
4. Tampilan Data User
Sumber: AplikasiJava Netbean 8.1 (RancanganSistem Penjualan)
Gambar IV.12. Halaman Data User
5. Tampilan Data Akun
Sumber: AplikasiJava Netbean 8.1 (RancanganSistem Penjualan)
Gambar IV.13. Halaman Data Akun
6. Tampilan Data Menu
Sumber: AplikasiJava Netbean 8.1 (RancanganSistemPenjualan)
Gambar IV.14. Halaman Data Menu
7. Tampilan Menu Transaksi
Sumber: AplikasiJava Netbean 8.1 (RancanganSistemPenjualan)
Gambar IV.15. Halaman Menu Transaksi
8. Tampilan Data Pesanan
Sumber: AplikasiJava Netbean 8.1 (RancanganSistemPenjualan)
Gambar IV.16. Halaman Data PesananBarang
9. Tampilan Data Pembayaran
Sumber: AplikasiJava Netbean 8.1 (RancanganSistemPenjualan)
Gambar IV.17. Halaman Data Pembayaran
10. Tampilan data Jurnal
Sumber: AplikasiJava Netbean 8.1 (RancanganSistem Penjualan)
Gambar IV.18. Halaman Jurnal
11. Tampilan Menu Laporan
Sumber: AplikasiJava Netbean 8.1 (RancanganSistemPenjualan)
Gambar IV.19. Halaman Laporan
12. Tampilan Menu laporan Penjualan
Sumber: AplikasiJava Netbean 8.1 (RancanganSistemPenjualan)
Gambar IV.20. Halaman Laporan penjualan
13. Tampilan Menu Bantuan
Sumber: Aplikasi Java Netbean 8.1 (Rancangan Sistem Penjualan)
Gambar IV.21. Halaman Bantuan
14. Tampilan Ganti Password
Sumber: Aplikasi Java Netbean 8.1 (Rancangan Sistem Penjualan)
Gambar IV.22. Halaman Ganti Password
15. Tampilan Backup Data
Sumber: AplikasiJava Netbean 8.1 (RancanganSistemPenjualan)
Gambar IV.23. Halaman Backup Data
4.2.6. Pengkodean
1. Pengkodean untuk User
X X 9 9 9
U S 0 0 1
US :Inisial untuk user
001 :Nomer urut user
2. Pengkodean untuk Akun
3. Pengkodean untuk menu barang
X X 9 9 9
MA :Inisial Menu Makanan
100 :Nomer urut Menu Barang
M A 1 0 0
X X 9 9 9
M I 1 0 1
MI :Inisial Minuman
101 :Nomer urut Menu Barang
4. Pengkodean untuk pesanan
5. Pengkodean untuk Jurnal
4.2.7. Spesifikasi Hardware dan Software
Hardware atau perangkat keras yang dapat digunakan sebagai
pendukunguntukrancangansistempembelianbarangsecaratunaipada Kafe Sehat
Purwakes meliputi:
1. Komputer:
Processor: Intel(R)Core i5-7200U 2.5 GHz up to 3.1 GHz(3MB Cache)
Installed Memory (RAM) : 4,00 GB
System type:64-bit
2. Keyboard
3. Mouse
4. Printer
Software atau perangkat lunak yang dapat digunakan sebagai pendukung
berjalannya usulan sistem pembelian barang secara tunai pada Kafe Sehat
Purwakes meliputi:
1. Windows 10
2.Netbeans 8.1
3. Xampp
BAB V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Pada proses transaksi yang dilakukan di Kafe Sehat Purwakes masih
bersifat manual, sehingga mengakibatkan pemborosan disebabkan
banyaknya kertas nota yang digunakan.
2. Dengan sistem yang belum terkomputerisasi ini mengakibatkan data-data
rentan rusak dan hilang,serta pencarian data memakan waktu lama dan
membutuhkan penyimpanan dalam bentuk arsip pembukuan yang besar.
3. Belum adanya jurnal umum disistem penjualan secara tunai di kafe sehat
purwakes
4.2. Saran
Agar penggunaan program penjualan dapat berjalan dengan baik dan dapat
membantuk kegiatan pengolahan data, maka terdapat beberapa saran yang dapat
disampaikan sebaga berikut :
Menerapkan sistem penjualan secara tunai yang sudah terkomputerisasi
sehingga dalam pengerjaannya tidak memakan waktu yang lama.
Dengan aplikasi java desktop yang penulis usulkan mengurangi data-data
yang rusak ataupun hilang dikarenakan sistem yang diusulkan oleh penulis
terdapat menu backup data sehinnga bisa meminimalisir data hilang.
75
Penulis menambahkan jurnal pada sistem usulan sehingga memudahkan
proses pencatatan penjualan tunai.
DAFTAR PUSATAKA
Adi Nugroho.2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berbasis Objek dengan Metode
USDP.Andi. Yogyakarta
Agus Mulyanto. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi.Pustakab
PelajarYogyakarta
Azhar Susanto.2013. SistemInformasiAkuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
McLeod, Raymond; George P Schell. 2008. Management Information System-
Sistem Informasi Manajemen. Edisi 10. Salemba Empat, Jakarta.
Moekijat. Prasojo. 2011.Pengantar Sistem Informasi Manajemen, Bandung: CV.
Remadja Karya.
Puspitawati, Lilisdan Sri DewiAnggadini. 2011. Sistem Informasi Akuntansi.
Yogyakarta: GrahaIlmu
Mustakini, Jogiyanto Hartanto. 2009. Analisa dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta: Andi Offset.
R. A. Sukamtodan M. Shalahuddin, 2013. Rekayasa Perangkat Lunak, Bandung:
Supardi Yuniar,2010. Semua bisa menjadi programer java Basic.
Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: GrahaIlmu..
. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. BiodataMahasiswa
N.I.M : 11140599
NamaLengkap : Ya'tina Amalia
Tempat&TanggalLahir : Tegal,21 september 1995
Alamat : Jl. kwini No.11 Senen,
Jakarta Pusat
B. RiwayatPendidikan Formal & Non Formal
1. MI Raden Fatah 02 Grobog Wetan :Lulus tahun 2001 - 2007
2. SMPN 03 Pangkah :Lulus tahun 2007 - 2010
3. SMK Negeri 2 Slawi :Lulus tahun 2010 – 2013
C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi/ Pekerjaan
1. Kasir di Kafe purwakes 2013 s.dsekarang
Jakarta, 10 Juli 2017
Ya’tina Amalia