komposit fariz
TRANSCRIPT
7/22/2019 Komposit Fariz
http://slidepdf.com/reader/full/komposit-fariz 1/13
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MATERIAL KOMPOSIT
MAKALAH
Dona Suhendra / 03111405022
Fariz Hanafi Hamid / 03111405024
Rizki Hidayatullah / 0311140
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MARET, 2012
7/22/2019 Komposit Fariz
http://slidepdf.com/reader/full/komposit-fariz 2/13
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulisan panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya pula dapat diselesaikannya tugas penulisan ini tepat waktu. Makalah ini dibuat
sebagai salah satu prasayarat yang harus dipenuhi pada mata kuliah Material Teknik di
Jurusan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian laporan ini, antara lain :
1. Ir. Nukman, MT sebagai dosen pengasuh mata kuliah Material Teknik.
2. Rekan-rekan yang telah membantu dalam penulisan tugas ini.
Penulis menyadari baik isi maupun penyajian tugas ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang
terutama bagi penulis sendiri.
Akhir kata, semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan serta dapat bermanfaat
bagi semua pihak, khususnya bagi penulis.
Palembang, 31 Maret 2012
Penulis
7/22/2019 Komposit Fariz
http://slidepdf.com/reader/full/komposit-fariz 3/13
1.1 Pengenalan
Material Komposit (biasanya sering disebut sebagai komposit) adalah material multi
fase yang didapatkan melalui kombinasi buatan dari beberapa material yang berbeda yang
bertujuan untuk mendapatkan sifat-sifat dari masing-masing material yang oleh mereka
sendiri tidak ada secara alami. Komposit ini bukanlah material multi fase yang terbentuk
secara alami oleh reaksi, perubahan fase atau fenomena-fenomena lainnya. Salah satu
contohnya adalah serat karbon yang diperkuat oleh zat polimer. Komposit harus bisa
dibedakan dari campuran, yang bisa terdiri dari dua atau lebih material yang terbentuk secara
alami dengan melewati berbagai proses seperti penuangan.
Komposit dapat dikhususkan untuk berbagai sifat dengan memilih komponen,
proporsi, pendistribusian, morfologi, tingkat derajat pengkristalan, tekstur kristal,
sebagaimana struktur dan komposisi antarmuka diantara komponen. Dikarenakan
kemampuanya yang kuat, komposit bisa dibentuk atau didesain untuk memuaskan kebutuhan
akan teknologi yang berhubungan dengan dirgantara, kendaraan bermotor, perangkat
elektronik, konstruksi, energi, bio-medis dan berbagai industri lainnya.
Sebagai hasilnya, komposit mendasari hampir semua material rancang-bangun.
Sebuah contoh dari komposit adalah komposit berstruktur ringan yang didapatkan dengan
melekatkan serat karbon secara terus-menerus di satu atau lebih polimer-acuan. Serat
menyediakan kekakuan dan kekuatan, sedangkan polimer berperan sebagai binder.
Khususnya komposit serat karbon polimer-acuan mempunyai sifat-sifat yang menarik sebagai
berikut:
Kerapatan Jenis yang rendah (lebih rendah dari aluminum)
Kekuatan yang tinggi (sama kuatnya dengan baja berkekuatan tinggi)
Kekakuan yang tinggi (lebih kaku dari titanium, tapi dengan kerapatan jenis lebih
rendah)
Ketahanan dari kelelahan yang baik
Koefisien gesekan yang rendah
Kekerasan dan toleransi terhadap kerusakan (dengan menggunakan serat sebagai
dasarnya)
Ketahanan terhadap zat-zat kimia (ketahanan terhadap zat-zat kimia yang diatur oleh
polimer-acuan
7/22/2019 Komposit Fariz
http://slidepdf.com/reader/full/komposit-fariz 4/13
Sepertiga penguatan adalah untuk mengurangi penyusutan kering di dalam kasus
keramik acuan yang disiapkan untuk penggunaan pada peluncur. Secara umum, penyusutan
kering akan berkurang dengan kenaikan isi padatan di peluncur. Serat merupakan salah satu
yang paling efektif daripada partikel yang mengalami penyusutan kering tersebut. Fungsi ini
menarik untuk pengaturan dimensi dari peralatan yang dibuat dari bahan komposit.
Kaca yang diperkuat dengan serat sangat berguna untuk pengaplikasian pada struktur
peralatan luar angkasa, seperti penopang dan kaca belakang struktur, dan struktur antena. Di
daerah orbit yang dekat dengan Bumi, struktur-struktur ini mengalami perubahan suhu dalam
rentang dari -100 sampai 80°C, jadi mereka membutuhkan konduktivitas panas yang
diperbaharui dan pengurangan koefisien dari pemuaian yang disebabkan oleh perubahan
panas, juga penambahan kekerasan, kekuatan dan modulus yang diinginkan. Dikarenakan
penurunan ketahanan dari kaca yang diperkuat serat karbon terhadap lingkungan, mereka
juga berpotensi digunakan sebagai komponen mesin turbin gas. Tambahan sifat seperti
rendah gesekan dan juga kerapatan jenis yang rendah.
Kaca matris digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kaca yang diperkuat
serat karbon termasuk kaca borosilikat (atau sering disebut Pyrex), kaca aluminosilikat, kaca
soda kapur dan batu kuarsa yang terfusi. Lebih dari itu, kaca-keramik litia aluminoslikat dan
kaca-keramik CaO-MgO-Al2O3-SiO2 juga sering digunakan.
1.2 Struktur Material Komposit
Struktur dari sebuah komposit biasanyya terdiri dari satu komponen yang digunakan
sebagai acuan dan komponen lainnya digunakan sebagai pengisi ikatan oleh acuan, yang
biasa disebut binder. Contohnya, di polimer yang diperkuat serat karbon, yang berguna dalam
struktur berbobot ringan, dimana polimernya sebagai acuan, sedangkan serat karbon sebagai
bindernya.
Dalam kasus struktur dari komposit, binder biasanya berperan sebagai penguatnya.
Contohnya serat karbon adalah penguat di komposit polimer acuan. Komposit bisa
diklasifikasikan menurut material acuannya, bisa itu polimer, besi, karbon, keramik atau
semen. Mereka juga bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk dari bindernya.
Sebuah komposit memiliki partikel sebagai binder dikatakan sebagai komposit
senyawa. Contohnya, beton adalah komposit senyawa dimana semen sebagai acuan dan pasir
juga batu-batuan sebagai dua jenis partikel yang hadir bersama-sama. Sebuah komposit
dengan serat digunakan sebagai binder juga dikatakan sebagai komposit berserat. Komponen-
komponen dari sebuah komposit bisa juga berbentuk dari lapisan-lapisan. Salah satu
7/22/2019 Komposit Fariz
http://slidepdf.com/reader/full/komposit-fariz 5/13
contohnya adalah lantai berlaminasi yang terdiri dari lapisan polimer, kertas, dan papan serat
yang digabungkan bersama dalam proses pembuatannya.
Sebuah komposit bisa dalam bentuk curah atau bentuk lembaran film. Bentuk film,
bisa komposit berbahan lembaran film yang berdiri sendiri atau lembaran film yang
menempel ke sebuah substrat. Sebuah komposit mengambil bentuk partikel atau serat
contonya partikel atau serat yang terdiri dari satu atau lebih komponen, walaupun jarang
ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
1.2.1 Komposit Serat Bersambung
Sebuah komposit berserat, termasuk didalamnya komposit bersambungnya sering
dipakai sebagai material pembentuk struktur dikarenakan kekuatan dan modulus yang tinggi
disebabkan oleh serat, yang hampir membawa seluruh beban. Sebuah serat karbon beracuan
polimer bersambung adalah salah satu dari banyak contoh. Penggunaan palang diperkuat baja
untuk memperkuat beton memberikan beton diperkuat baja, adalah salah satu contoh lain
(walaupun palang diperkuat baja tidak diibaratkan sebagai serat).
Sebuah komposit berserat juga menarik karena didalamnya bisa digabungkan dengan
memilih dasar seratnya. Pengaturan yang sering digunakan melibatkan serat yang digunakan
dalam bentuk lapisan. Sebuah lapisan, atau juga dikenal dengan pelat tipis, adalah sebuah
lembaran yang memiliki serat dengan dasar yang sama dengan bahan dasar lembaran. Tiap
plat tipis memiliki ribuan serat dibarengi dengan ketebalannya.
Komposit ini dibuat dari beberapa plat tipis yang berbahan dasar serat yang bisa
dibedakan dengan plat tipis yang lainnya. Contohnya, serat yang memiliki susunan plat tipis
yang beorientasi di 0, 90, +45, -45°, menghasilkan pengaturan dua dimensi “quasi-isotropik”.
Sistem konvensional dari notasi menjelaskan pengaturan lembaran di atas lembaran plat tipis
diilustrasikan sebagai berikut.
[0]8 berarti komposit yang terdiri dari delapan plat tipis memiliki arah peletakan serat
yang sama (sama-sama 0°). [0/90]2s (dimana huruf s berarti “simetris”) berarti komposit
yang terdiri dari delapan plat tipis yang memiliki urutan tumpukan 0, 90, 0, 90, 90, 0, 90, 0°,
dimana empat plat tipis pertama dan empat plat tipis lainnya adalah gambaran cermin dan
cermin utama terletak di tengah komposit. [0/45/90/ – 45]s berarti sebuah komposit yang
terdiri dari delapan plat tipis yang memiliki urutan tumpukan 0, 45, 90, – 45, – 45, 90, 45, 0°,
dimana empat plat tipis pertama dan empat plat tipis sisanya adalah gambaran cermin.
[0/45/90/ – 45]2s berarti sebuah komposit yang terdiri dari 16 lembaran plat tipis dengan
susunan tumpukan 0, 45, 90, – 45, 0, 45, 90, – 45, – 45, 90, 45, 0, – 45, 90, 45, 0°, dimana
7/22/2019 Komposit Fariz
http://slidepdf.com/reader/full/komposit-fariz 6/13
delapan plat tipis pertama dan delapan plat tipis sisanya adalah gambaran cermin. [0/45/90/ –
45]3s berarti sebuah komposit yang terdiri dari 24 lembar plat tipis dengan susunan
tumpukan 0, 45, 90, – 45, 0, 45, 90, – 45, 0, 45, 90, – 45, – 45, 90, 45, 0, – 45, 90, 45, 0, – 45, 90,
45, 0°, dimana 12 plat tipis pertama dan 12 plat tipis sisanya adalah gambaran cermin.
Tampak muka interlaminar adalah daerah diantara dua garis sejajar yang dipisahkan
oleh jarak 8.7μm. serat diatas tampak muka yang berada di dalam suatu bahan kertas, dimana
dibawah mereka tampak muka yang terlihat adalah perpendikular terhadap kertas. Arah
perpendikular menuju plat tipis juga dikenal sebagai arah yang melewati ketebalan. Tanpa
muka diantara plat tipis yang bersebelahan juga dikenal dengan arah interlaminar, yang
secara mekanik memiliki hubungan yang lemah di laminasinya.
Gambar 1.1 adalah gambaran mikro optik dari tampak muka interlaminar diantara dua
plat tipis yang memiliki sudut 90° relatif dengan plat tipis lainnya (atau lebih dikenal sebagai
pengaturan lembar yang tegak lurus). Ini bererti bahwa arah yang melewati ketebalan secara
mekanik relatif lemah, dan delaminasi (proses pemisahan lokal plat tipis dari plat tipis
lainnya) adalah bentuk umum dari kerusakan komposit ini. Ketika seratnya adalah serat
karbon, yang secara konduktivitas elektriknya lebih baik dari polimer sebagai acuan, arah
yang melewati ketebalannya juga memiliki ketahanan elektrik yang relatif tinggi (atau
memiliki konduktivitas elektriknya rendah). Dengan kata lain, komposit ini adalah
anisotropic (atau memiliki sifat yang berbeda tergantung arahnya) baik secara mekanik
maupun secara elektriknya.
Gambar 1.1. gambaran mikro optik dari tampak muka interlaminar diantara dua plat tipis yang memiliki sudut 90° relatif dengan plat tipis
lainnya (atau lebih dikenal sebagai pengaturan lembar yang tegak lurus).
7/22/2019 Komposit Fariz
http://slidepdf.com/reader/full/komposit-fariz 7/13
1.2.2 Komposit Karbon – Karbon
Serat karbon yang digunakan di komposit karbon-karbon biasanya bersambung dan
ditenun. Tenunan, baik dua dimensi dan dimensi yang lebih tinggi biasa digunakan, walaupun
belakangan ini serat tersebut sudah memiliki keunggulan kekuatan ketahanan potong
interlaminar yang telah disempurnakan. Bentuk tenunan dari serat karbon mempengaruhi
kerapatan jenis dari komposit karbon-karbon selama proses pembentukannya.
Sebuah tenunan 8H satin biasanya lebih ditujukan menjadi pelapis diatas tenunan
biasa karena pendistribusian acuan disekitar bundel yang berseberangan di dalam tenunan
biasa. Keretakan-keretakan mikro biasanya cenderung mengembang atau membesar diantara
titik persilangan bundel tersebut. Untuk komposit karbon-karbon dengan dua dimensi
biasanya mengandung tenun biasa yang diperkuat serat dibawah tekanan, kegagalan bundel
serat akan tergantung dengan kelengkungan serat yang dipunyai oleh serat tersebut.
Beberapa bundel serat dengan radius kelengkungan yang kecil akan gagal dalam hal
uji coba peregangan-tekanan material atau dalam kombinasi uji coba peregangan dan
tekukan. Beberapa bundel serat dengan radius kelengkungan yang besar akan gagal dalam hal
uji coba pemotongan di titik dimana arah serat lokal menjadi patokan untuk menahan beban
yang diberikan. Serat yang melingkar lebih diketahui dengan bentuk serat yang tidak biasa,
dimana belakang mengarahkan ke titik konsentrasi tekanan di acuan sekitar sudut serat. Awal
keretakan-keretakan mikro yang sering terjadi di titik ini, dimana menghasilkan komposit
karbon-karbon yang rendah dalam hal kekuatan.
1.2.3 Komposit Beracuan Semen
Komposit beracuan semen termasuk beton, dimana komposit beracuan semen terdiri
dari kumpulan halus (pasir), kumpulan kasar (kerikil) dan biasanya ditambahkan zat-zat
tambahan lain (biasanya disebut campuran tambahan). Beton biasanya adalah material yang
digunakan dalam struktur kesipilan secara luas. Ketika kumpulan kasar ditiadakan, komposit
ini dikenal dengan sebutan amortar, yang biasanya digunakan dalam pekerjaan menembok
(untuk menggabungkan batu bata) dan untuk mengisi celah.
Ketika kumpulan kasar dan kumpulan halus ditiadakan, material tersebut dikenal
dengan sebutan pasta semen. Pasta semen menjadi keras dan kaku ketika melewati proses
hidrasi yang melibatkan semen dalam bentuk silikat dan air untuk membentuk sel yang kaku
7/22/2019 Komposit Fariz
http://slidepdf.com/reader/full/komposit-fariz 8/13
dan keras). Campuran tambahan biasanya adalah senyawa halus seperti uap silika untuk
mengurangi porositas di dalam komposit tersebut.
Biasanya campuran tambahan bisa polimer (biasanya digunakan dalam bentuk cair
atau dalam bentuk padatan) seperti lateks, sekali lagi untuk mengurangi porositas. Campuran
tambahan juga bisa berbentuk serat-serat berukuran pendek (seperti serat karbon, serat kaca,
serat polimer, dan serat baja) untuk menambahkan kekakuan dan mengurangi penyusutan
kering (penyusutan selama proses pengeringan, biasanya tidak diinginkan , karena akan
menimbulkan keretakan-keretakan pada material tersebut).
Serat bersambung jarang digunakan karena biayanya yang mahal dan
ketidakmungkinan untuk bergabung dengan serat bersambung di dalam campuran semen. Ini
dikarenakan sistem tersebut digunakan dalam banyak proyek konstruksi, dikarenakan
pembiayaan yang murah. Komposit berserat beracuan semen adalah material pembangunan
karena timbulnya perolehan dalam kepentingan yang amat sering dikarenakan naiknya
permintaan untuk pembangunan-pembangunan mewah dan sifat-sifat yang fungsional.
Serat tak bersambung biasanya digunakan dalam beton termasuk baja, kaca, polimer
dan serat karbon. Diantara serat-serat ini, serat karbon dan serat kaca berada dalam skala
mikrometer pada diameternya (contohnya 10 μm), dimana serat baja dan serat polimer
biasanya lebih besar dalam hal ukuran diameter (contohnya 100 μm). Dalam bentuk serat
mikro, panjang serat biasanya sekitar 5 mm, dikarenakan pembubaran menjadi lebih sulit
ketika panjang serat bertambah. Dikarenakan ikatan yang lemah diantara serat dan semen
acuan, serat bersambung lebih efektif daripada serat pendek dalah hal penguatan beton.
Tetapi, serat bersambung tidak bisa digabungkan dalam sebuah campuran beton, dan akan
timbul masalah karena campuran beton akan sulit menembus ruang diantara serat-serat yang
berseberangan, walaupun kumpulan-kumpulannya telah ditiadakan.
Kelurusan dari serat bersambung dalam beton juga menambah masalah dalam hal
penimplentasian serat bersambung dalam campuran beton. Oleh karena itu, serat pendek
lebih banyak digunakan. Efek dari penambahan serat pendek dalam sifat semen akan
bertambah dengan penambahan jumlah volume pecahan serat kecuali jika volume pecahan
serat terlalu tinggi hingga isi ruang hampa udara menjadi terlalu tinggi pula (isi ruang hampa
udara akan bertambah dengan isi serat, dan isi ruang hampa udara cenderung memiliki efek
negatif dalam berbagai sifat material, seperti kekuatan yang dapat disusutkan.) sebagai
tambahan, kemampuan kerja dari campuran akan berkurang dengan penambahan isi serat.
Lebih dari itu, biaya akan membengkak dengan penambahan isi serat.
7/22/2019 Komposit Fariz
http://slidepdf.com/reader/full/komposit-fariz 9/13
Oleh karena itu, kebanyakan penggunaan volume pecahan serat dalam jumlah sedikit
lebih diinginkan. Sebuah isi serat memiliki sebanyak 0.2 persen dari volume akan efektif,
walaupun isi serat melebihi satu persen dari volume sudah biasa. Kebutuhan akan volume
pecahan serat bertambah dengan bertambahnya diameter serat dan juga bertambah dengan
bertambahnya ukuran partikel dari kumpulan-kumpulan. Pengembangan di sifat strukturalnya
dalam hal penambahan serat bersambung dalam semen termasuk bertambahnya kemampuan
mudahnya untuk dibentuk dan kekakuan juga pengurangan penyusutan kering.
Penyusutan kering yang rendah biasanya berharga untuk bangunan-banguna besar,
sebagaimana retakan-retakan dapat muncul dalam penyusutan dan retakan-retakan tersebut
lebar dengan penyusutan retakan jika bangunan itu besar. Dalam hal serat yang telah menjadi
serat karbon, peningkatan dalam hal kekuatan regangannya dan juga fleksibelabilitas juga
sering muncul.
Serat karbon (yang terbuat dari kumpulan isotropiknya) sangat menguntungkan dalam
hal kemampuan yang superior untuk menambahkan kekuatan regangan pada semen,
walaupun kekuatan regangan, modulus dan kemampuan untuk dapat dibentuk dari kumpulan
serat isotropik berdasarkan serat karbon lebih rendah dibandingkan dengan serat-serat yang
lain. Serat karbon juga menguntungkan dikarenakan kelambanan relatifnya dalam
mengantisipasi zat-zat kimia. Dalam hubungan sifat-sifat fungsional, serat karbon diberikan
pengecualian dibandingan jenis serat-serat yang lain.
Serat karbon secara elektrik terkonduksi, sangat kontras dengan serat kaca dan serat
polimer, dimana kedua serat tersebut secara elektrik tidak terkonduksi. Serat baja sangat
konduktif, tetapi diameternya yang lebih dari 60 μm dibandingkan dengan diameter serat
karbon yang berukuran 10 μm. Kombinasi dari konduktivitas elektrik dan ukuran diameter
yang kecil membuat serat karbon lebih menarik banyak orang untuk mempergunakannya di
dalam penggabungan sifat fungsional dalam material komposit.
1.3 Proses Pembentukan Material Komposit
Teknologi dan pembiayaan pembuatan material komposit secara besar tergantung dari
kemampuan proses, contohnya bagaiman komponen-komponen digabungkan untuk
membentuk material komposit. Kemampuan proses tergantung sepenuhnya dalam
kemampuan komponen-komponen tersebut untuk bergabung, membentuk suatu material
yang kohesif.
Pemrosesan biasanya meilibatkan kenaikan suhu dan atau kenaikan tekanan. Suhu dan
tekanan yang diinginkan, juga waktu pemrosesan, juga secara tidak langsung mempengaruhi
7/22/2019 Komposit Fariz
http://slidepdf.com/reader/full/komposit-fariz 10/13
hasil campuran tersebut. Ikatan antara binder dengan acuannya di saat kenaikan suhu
memiliki kerugian karena ikatan tersebut dibuat lemah atau malah ikatan tersebut putus di
saat pendinginan, dalam hal perbedaan kontraksi panas (yang berhubungan dengan koefisien
ekspansi panas) antara binder dan acuannya.
Ikatan yang lemah akan menghasilkan binder yang lebih efektif sebagai penguat, dan
menyebabkan sifat mekanik dari komposit berkurang. Masalah ini cenderung menjadi serius
dimana acuan dari komposit adalah logam, dikarenakan dilibatkannya suhu yang amat tinggi
dalam pemrosesannya. Komposit serat biasanya dibuat dengan cara impregnasi (atau
perembesan) dari pendahuluan thematix ormatix dalam bentuk cairan menjadi bentuk serat,
yang bisa menjadi bentuk serat tenunan.
Komposit di dalam bentuk tabung, serat biasanya diimpregnasi dalam bentuk bundel
yang bersambung (yang sering disebut serat gandengan) dari sebuah kumparan dan secara
langsung bundel-bundel itu bisa rusak di sebuah tusukan. Daripada impregnasi, serat dan
material acuan bisa digabungkan dalam bentuk padatan dengan cara menggabungkan serat
yang diperkuat dan serat acuan, dengan cara menyelimuti serat yang diperkuat dengan
material acuan, lalu melapisi serat yang diperkuat dengan bentuk kertas dari material acuan,
dengan kata lain, selain impregnasi, atau campuran kedalam, konsolidasi juga dipakai, yang
sering dipakai dalam keadaan panas dan bertekanan.
1.3.1 Komposit Beracuan Polimer
Komposit beracuan polimer (sering disingkat dengan PMC) bisa diklasfikasikan
menurut apakah acuan adalah termoset atau polimer termoplastik. Termoset adalah bentuk
final dari komposit, yang biasanya perawatan dan konsolidasi dilakukan bersamaan sebagai
satu proses. Salah satu metode pembentukan komposit serat bersambung dalam bentuk
tabung atau objek yang berhubungan adalah penggulungan filamen, yang melibatkan
pembungkusan serat bersambung dengan kumparan di sekitar (biasanya berbentuk tabung)
tusukan.
Serat biasanya akan rusak dalam berbagai arah (contohnya 90°) tergantung dari arah
tusukan tersebut. Bentuk lilitan adalah bagian dari desain komposit. Dikarenakan komposit
sangat berpengaruh dengan arah ekpansi, gulungan filamen menghasilkan gulungan
berbentuk tabung yang tahan terhadap ekspansi radial, sebagaimana yang dibutuhkan dalam
pembuat tekanan. Serat biasanya diimpregnasi dengan damar sebelum atau sesudah dililit.
Lilitan filamen digunakan untuk pembuatan tangki bertekanan. Suhu dari tusukan,
impregnasi suhu dari damar, waktu impregnasi, juga tegangan dari serat, dan juga tekanan
7/22/2019 Komposit Fariz
http://slidepdf.com/reader/full/komposit-fariz 11/13
serat terhadap lilitan adalah parameter proses yang dibutuhkan untuk diatur. Proses
pembuatan komposit beracuan polimer biasanya menggunakan pemanasan. Dalam kasus
mengatur panas damar, pemanasan juga menyebabkan penyelesaian dari polimerisasi damar.
Gambar 1.2. gambaran mikroskop elektron dari serat karbon epoxy. Serat karbon tidak dapat dibedakan dikarenakan telah terselubungi
dengan resin.
Dalam kasus acuan termoplastik, pemanasan sudah dilakukan untuk melunakkan atau
melelehkan acuan termoplastik. (suhu leleh lebih tinggi dari suhu melunakkan tetapi lebih
membutuhkan panas yang banyak). Sebagaimana proses polimerisasi sebagai reaksi,
membutuhkan waktu yang kontras dengan pelunakan atau pelelehan yang merupakan fase
transisi yang terjadi ketika suhu tertentu telah dicapai. Sebagai hasilnya, waktu pemrosesan
cenderung lebih lama bagi sebuah komposit acuan termoset dibandingkan komposit beracuan
termoplastik.
1.3.2 Komposit Beracuan Logam
Pemrosesan sebuah komposit beracuan logam (biasanya disingkat MMC) cenderung
lebih mahal daripada pemrosesan sebuah komposit beracuan polimer dikarenakan tingginya
suhu pemrosesan yang diinginkan. Pembentukan komposit beracuan logam biasanya sering
melibatkan penggunaan intermediet, yang sering disebut bentukan awal, dalam bentuk
lembaran-lembaran, kawat, tabung, atau bentuk yang mendekati jaring. Bentuk dan ukuran
dari bentukan awal adalah sama dengan komposit-komposit yang telah dibuat. Bentukan awal
terdiri dari penguat, yang biasanya ditahan bersama oleh binder yang bisa berbentuk polimer
(contohnya akrilik, styrene), sebuah keramik (contohnya silika, aluminum metafosfat), atau
7/22/2019 Komposit Fariz
http://slidepdf.com/reader/full/komposit-fariz 12/13
acuan metal itu sendiri. Untuk contohnya, sebuah serat bersambung rusak sekitar drum dan
berikatan dengan damar, dan serat berbentuk tabung dipotong dengan peregangan yang
membentuk sebuah lembaran. Selama proses pembentukan komposit, binder organik
menguap. Contoh lainnya, serat pendek dikombinasikan dengan binder keramik atau binder
polimer dan sebuah cairan untuk membentuk sifat licin, yang akan di filterisasikan di bawah
tekanan atau tekanan basah untuk membentuk sebuah “kue”, yang merupakan bentukan awal
yang telah kering. Ketika komposit beracuan logam digunakan sebagai binder, serat
bersambung digunakan dalam logam the molten matrix jadi dimana bisa merembes
bersamaan, membuat bentukan awal seperti kawat. Cara alternatifnya, serat diletakkan
lembaran komposit beracuan logam yang ditutupi dan tetap dengan meletakkan logam acuan
yang disemprotkan, membuat bentukan awal seperti sudah disemprot. Sebuah binder tidak
selalu dibutuhkan, walaupun binder tersebut membantu serat untuk tetap terdistribusi secara
seragam saat pembentukan komposit.
Gambar 1.2. gambaran mikroskop elektron dari aluminum-silikon karbida yang terbentuk dari susupan logam cair
7/22/2019 Komposit Fariz
http://slidepdf.com/reader/full/komposit-fariz 13/13
DAFTAR PUSTAKA
Chung, Deborah D.L., “Composite Materials, Science and Applications”,
Edisi Kedua, 2010, Springer.