komkes bentuk dan hambatan komunikasi

5
LTM Komunikasi Kesehatan – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2012 Nama : Muhammad Ade Rahman NPM : 1206207205 Judul : Bentuk dan hambatan komunikasi. Dalam aktivitas sehari-hari, ungkapan dalam berkomunikasi dapat ditampilkan dalam bentuk kode-kode komunikasi yang diartikan ke dalam sebuah lambang dengan simbol tertentu, yaitu : 1. Verbal 2. Nonverbal Komunikasi secara verbal mempergunakan bahasa sebagai media dalam berbicara sehingga bahasa harus tersusun secara terstruktur menjadi kalimat yang mampu mengungkapkan perasaan, kesan, ide, dan respons emosional sehingga terjadinya proses interaksi yang baik satu sama lain. Efektivitas dalam berkomunikasi secara verbal dapat dilakukan dengan cara berikut. 1. Mengunakan kata-kata yang jelas dan ringkas 2. Menggunakan perbendaharaan kata yang tepat 3. Mengendalikan penggunaan kata denotatif dan konotatif 4. Memberikan sela waktu dan kesempatan dalam berbicara kepada klien 5. Memakai waktu dan sikap relevan untuk menangkap pesan dan kondisi klien 6. Penggunaan sikap humoris terhadap klien di kondisi tertentu dapat mempengaruhi kondisi mental klien Komunikasi secara nonverbal adalah transmisi kode dengan menggunakan bahasa diam/isyarat. Hal ini merupakan cara efektif kita dalam mempengaruhi penyampaian pesan kepada pendengar. Seseorang dalam menemukan pertentangan maupun penolakan sesuatu akan lebih menghubungkan dengan pesan yang melalui nonverbal sehingga kita harus jeli dalam menangani masalah demikian. Tujuan dari komunikasi secara nonverbal adalah sebagai berikut. 1. Menekankan isi pesan 2. Menghubungkan pesan yang tidak terlihat dan tidak dapat digambarkan. 3. Mengungkapkan jati diri/personality 1

Upload: ade-rahman

Post on 02-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


39 download

DESCRIPTION

Komunikasi: bentuk dan hambatannya.

TRANSCRIPT

LTM Komunikasi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia2012

Nama : Muhammad Ade RahmanNPM : 1206207205Judul: Bentuk dan hambatan komunikasi.Dalam aktivitas sehari-hari, ungkapan dalam berkomunikasi dapat ditampilkan dalam bentuk kode-kode komunikasi yang diartikan ke dalam sebuah lambang dengan simbol tertentu, yaitu :1. Verbal2. NonverbalKomunikasi secara verbal mempergunakan bahasa sebagai media dalam berbicara sehingga bahasa harus tersusun secara terstruktur menjadi kalimat yang mampu mengungkapkan perasaan, kesan, ide, dan respons emosional sehingga terjadinya proses interaksi yang baik satu sama lain. Efektivitas dalam berkomunikasi secara verbal dapat dilakukan dengan cara berikut.1. Mengunakan kata-kata yang jelas dan ringkas2. Menggunakan perbendaharaan kata yang tepat3. Mengendalikan penggunaan kata denotatif dan konotatif4. Memberikan sela waktu dan kesempatan dalam berbicara kepada klien5. Memakai waktu dan sikap relevan untuk menangkap pesan dan kondisi klien6. Penggunaan sikap humoris terhadap klien di kondisi tertentu dapat mempengaruhi kondisi mental klienKomunikasi secara nonverbal adalah transmisi kode dengan menggunakan bahasa diam/isyarat. Hal ini merupakan cara efektif kita dalam mempengaruhi penyampaian pesan kepada pendengar. Seseorang dalam menemukan pertentangan maupun penolakan sesuatu akan lebih menghubungkan dengan pesan yang melalui nonverbal sehingga kita harus jeli dalam menangani masalah demikian. Tujuan dari komunikasi secara nonverbal adalah sebagai berikut.1. Menekankan isi pesan2. Menghubungkan pesan yang tidak terlihat dan tidak dapat digambarkan.3. Mengungkapkan jati diri/personality4. Memperbaiki kata-kata yang belum jelas.Komunikasi nonverbal mempunyai ciri-ciri seperti berikut.1. MetakomunikasiKomentar tidak hanya berupa pesan dalam komunikasi, melainkan pesan dalam interaksi antara pemberi pesan dengan pendengar yang tersirat seperti tersenyum ketika sedang marah.2. Fisik seseorangHal ini merupakan penilaian pertama seseorang kepada yang dinilai dalam menampilkan kepribadian hingga prinsip yang dianut sehingga berpengaruh dengan persepsi klien dalam menimbulkan rasa kepercayaan kepada kita. 3. ParalanguageTinggi atau rendahnya suara dalam berkomunikasi sangat berpengaruh dalam penyampaian pesan karena beberapa suku budaya menyalahartikan hal tersebut dan memicu ketidakpahaman pesan antar pembicara dan pendengar.4. Kontak mataKontak mata yang dimaksud adalah ekspresi seseorang dalam memberikan kepercayaan karena jika kita dapat mempertahankan kontak mata terhadap lawan bicara, kita dapat dipercaya dan dianggap pengamat yang diharapkan dan sebaliknya. 5. KinesicsPenggambaran sikap, emosi hingga keadaan fisik dengan cara pergerakan tubuh sehingga hal tersebut dapat menjadi informasi yang secara langsung kita dapatkan. Kinesics dibagi menjadi: Emblems Isyarat berupa simbol yang menampilkan permasalahan dihadapi oleh klien Illustrators Isyarat yang mendeskripsikan sesuatu yang dapat diukur dengan cara gerakan anggota tubuh Affect displaysIsyarat berupa ekspresi wajah yang berlandaskan emosi yang menggambarkan isi pesan. RegulatorPergerakan tubuh pada daerah kepala yang menunjukan pertanda setuju atau tidak. AdaptoryGerakan tubuh yang menandakan kebiasaan seseorang dalam menghadapi masalah.6. SentuhanSentuhan dapat mempengaruhi pembicara dengan pendengar dalam hubungan komunikasi karena sentuhan bertujuan mengendalikan suasana menjadi akrab dan hubungan menjadi nyaman. Akan tetapi, penggunaan sentuhan di beberapa kondisi tidak demikian. Oleh karena itu, kita dalam menggunakan sentuhan untuk kebaikan harus mempunyai kepekaan dan hati-hati yang lebih. Sentuhan ditampilkan dalam bentuk : KinestetikIsyarat yang menunjukkan simbol keakraban dan kemesraan seperti bergandeng tangan. SosiofugalIsyarat yang menunjukkan simbol keterbukaan, saling percaya dan menimbulkan semangat dan optimis akan sesuatu hal positif seperti jabat tangan dan saling merangkul. ThermalIsyarat yang menunjukkan simbol persahabatan intim, empati, dan perasaan dengan emosi terkendalikan dengan melakukan sentuhan badan dan memegang pundak atau tangan.1 Hambatan dalam KomunikasiDalam berkomunikasi, baik interaktif, linear maupun transaksional, kita pasti akan mendapatkan gangguan dalam komunikasi karena kita, sebagai makhluk Tuhan yang diberikan akal, pikiran, hati dan semua hal dari keenam alat indra, masih punya kelemahan dan tidak sempurna seperti Tuhan Yang Maha Esa. Gangguan dalam komunikasi menyebabkan pesan yang diberikan oleh pembicara mengalami perubahan oleh penerima pesan sehingga yang ingin dipahami oelh penerima pesan sangat berbeda. Hambatan dalam lingkup antar personal dibagi menjadi :1. Hambatan FisikHambatan yang mengganggu penyampaian pesan secara fisik atau visual seperti mobil yang lewat sehingga penglihatan terganggu.2. Hambatan TeknisHambatan yang mengganggu penyampaian pesan melalui alat teknis seperti kerusakan mikrofon.3. Hambatan PsikologisHambatan yang mengganggu mental dalam berkomunikasi seperti kurang percaya diri. 4. Hambatan Sosiologi & AntropologiHambatan antara kepentingan diri dengan kepentingan suatu masyarakat seperti sikap diskriminatif.5. Hambatan BahasaHambatan yang dikarenakan pebedaan cara penyampaian pesan dengan menggunakan kata-kata maupun bahasa sehingga menimbulkan perbedaan makna pesan.Untuk itu, dibutuhkan komunikasi yang efektif dan mengetahui faktor penghambat komunikasi pada lingkup antarpersonal sehingga pesan yang diberikan tidak mengalami perubahan.2Referensi :1. Abdul Nasir, Abdul Muhith, Muhammad Sajidin, Wahit Iqbal Mubarak. Komunikasi dalam Keperawatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika; 2011.2. Alo Liliweri. Dasar-dasar Komunikasi Kesehatan. Jogjakarta:Pustaka Pelajar; 2007.Tambahan :Hambatan Komunikasi :-Hambatan teknis Hambatan dalam media berkomunikasi (alat komunikasi). Cth : gagap teknologi sehingga susah berkomunikasi-Hambatan fisik(tubuh)Hambatan dalam keadaan fisik tubuh seperti sakit -> akan tidak fokus jika diajak mengobrol-Hambatan emosiEmosi akan menjudge semua komunikasi tidak baik untuknya-Hambatan rasa tidak percayaKepercayaan akan membuat informasi diterima dengan baik -Hambatan sikapSikap tidak terbuka membatasi jumlah informasi yang disampaikan-Hambatan bahasa&budayaMiskomunikasi-Hambatan StatusSeorang bos dengan pekerja-nya tidak mendapatkan keuntungan karena perbedaan status.

4