komkes 1 saly alatas

3
Nama : Saly Salim Alatas NPM : 1406572523 Fakultas: Kedokteran i!i Kelom"ok Komunikasi Kese#atan: Fo$us !rou" 4 %F 4& Komunikasi "ada Kondisi K#usus %Pasien 'una (un!!u& 'unarun!u da"at diartikan se)a!ai suatu keadaan ke#ilan!an"enden!aran yan! men!aki)atkan seseoran! tidak da"at menan!ka" )er)a!ai ran!san!an* terutama melalui indra "enden!arannya+ ,iri-,iri tuna run!!u dalam )er)a!ai as"ek: Fisik Anak Tunarungu: ,ara )er.alan anak kaku dan mem)un!kuk dise)a)kan karena ter!an!!unya alat "enden!aran+ erakan mata $e"at dan a!ak )erin!as menun.ukkan )a#/a anak in!in menan!ka" keadaan yan! ada di sekitarnya+ erakan kaki dan tan!annya san!at $e"at atau kidal tam"ak "ada saat )erkomunikasi den!an !erak )a#asa isyarat+ Perna asannya "endek dan a!ak ter!an!!u+ Ciri-Ciri Intelegensi Anak Tunarungu ntele!ensi anak tunarun!uumumnya se"erti anak normal namun karena tin!kat kemam"uan )a#asa* keter)atasan in ormasi dan daya a)straksi yan! men!aki)atkan men!#am)atnya "roses "en$a"aian yan! le)i# luas+ Maksudya karena memiliki keter)atasan dalam kemam"uan )er)a#asa maka anak le)i# sulit untuk mema#ami sesuatu+ Ciri-Ciri Sosial Anak Tunarungu Merasa renda# diri dan merasa diasin!kan dari keluar!a dan masyarakat+ Merasa di"erlakukan tidak adil ole# oran!-oran! disekitarnya+ Per!aulan ter)atas antara sesama tunarun!u+ Memiliki si at e!osentris mele)i#i anak normal+ Ciri-Ciri Emosi Anak Tunarungu Muda# mara# dan muda# tersin!!un!+ Merasa takut "ada lin!kun!an sekitar se#in!!a anak merasa /as-/as atau kuatir+ Faktor-faktor penyebab tuna rungu: a+ Faktor Se)elum a#ir %Prenatal& : yaitu Sala# satu atau kedua oran! tua tunarun!u se#in!!a memiliki !en "em)a/ tunarun!u Karena "enyakit misalnya se/aktu i)u men!andun! terseran! suatu "enyakit terutama "enyakit- "enyakit yan! di derita "ada saat ke#amilan tri semester "ertama yaitu " saat "em)entukan ruan! telin!a+ Penyakit itu iala# ru)ella* mori)ili* dan lain-lain

Upload: fafarizki

Post on 06-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bagus

TRANSCRIPT

Nama: Saly Salim AlatasNPM: 1406572523Fakultas: Kedokteran GigiKelompok Komunikasi Kesehatan: Focus group 4 (FG 4)

Komunikasi pada Kondisi Khusus (Pasien Tuna Runggu)

Tunarungu dapat diartikan sebagai suatu keadaan kehilangan pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai rangsangan, terutama melalui indra pendengarannya. Ciri-Ciri tuna runggu dalam berbagai aspek:Fisik Anak Tunarungu: Cara berjalan anak kaku dan membungkuk disebabkankarena terganggunya alat pendengaran. Gerakan mata cepat dan agak beringas menunjukkan bahwa anak ingin menangkap keadaan yang ada di sekitarnya. Gerakan kaki dan tangannya sangat cepat atau kidal tampak pada saat berkomunikasi dengan gerak/bahasa isyarat. Pernafasannya pendek dan agak terganggu.Ciri-Ciri Intelegensi Anak TunarunguIntelegensi anak tunarungu umumnya seperti anak normal namun karena tingkat kemampuan bahasa, keterbatasan informasi dan daya abstraksi yang mengakibatkan menghambatnya proses pencapaian yang lebih luas. Maksudya karena memiliki keterbatasan dalam kemampuan berbahasa maka anak lebih sulit untuk memahami sesuatu.Ciri-Ciri Sosial Anak Tunarungu Merasa rendah diri dan merasa diasingkan dari keluarga dan masyarakat. Merasa diperlakukan tidak adil oleh orang-orang disekitarnya. Pergaulan terbatas antara sesama tunarungu. Memiliki sifat egosentris melebihi anak normal.Ciri-Ciri Emosi Anak Tunarungu Mudah marah dan mudah tersinggung. Merasa takut pada lingkungan sekitar sehingga anak merasa was-was atau kuatir.Faktor-faktor penyebab tuna rungu:a.Faktor Sebelum Lahir (Prenatal) :yaitu Salah satu atau kedua orang tua tunarungu sehingga memiliki gen pembawa tunarungu Karena penyakit misalnya sewaktu ibu mengandung terserang suatu penyakit, terutama penyakit- penyakit yang di derita pada saat kehamilan tri semester pertama yaitu pada saat pembentukan ruang telinga. Penyakit itu ialah rubella, moribili, dan lain-lainKarena keracunan obat- obatan : pada suatu kehamilan ibu meminum obatan terlalu banyak, atau ibu meminum obat pengugur kandungan, hal ini menyebabkan ketunarunguan pada anak yang lahir.b. Faktor Pada Saat Lahir (Natal) : Disebabkan prematuritas yaitu bayi yang lahir sebelum waktunya. Proses Kelahiran yang sulit hingga persalinan dibantu dengan penyedotan (tang) c. Faktor Sesudah lahir (post natal) : Karena kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan alat pendengaran bagian dalam, misalnya terjatuh, Ketulian yang terjadi karena infeksi,infeksi pada otak (meningitis)atau infeksi umum seperti difteri , morbili, dan pemakaian obat-obatan ototoksi pada anak-anak.Gejala umum anak tuna runggu Anak yang acuh tak acuh, kebingungan atau penurut, Anak yang mengahayal secara berlebihan, Anak yang prestasinya rendah, Anak yang mengalami sedikit gangguan bicara, Anak yang malas, Anak yang nampak bodoh.Cara Komunikasi untuk Pembelajaran Tunarungu Tidak mengajak anak untuk berbicara dengan cara membelakanginya. Anak hendaknya ditempatkankan paling depan, sehingga memiliki peluang untuk mudah membaca bibir guru. Perhatikan postur anak yang sering memiringkan kepala untuk mendengarkanDorong anak untuk selalu memperhatikan wajah guru, bicaralah dengan anak dengan posisi berhadapan dan bila memungkinkan kepala guru sejajar dengan kepala anak. Guru bicara dengan volume biasa tetapi dengan gerakan bibirnya yang harus jelas.Berbagai metode untuk berkomunikasi dengan anak tuna runggu seperti berikut: Metode lips reading/membaca ujaran; penekanannya pada kemampuan anak yang diharuskan dapat menangkap bunyi atau suara atau ungkapan seseorang melalui penglihatannya dengan kata lain anak harus dapat membaca gerak bibir. Metode oral; cara untuk melatih anak tunarungu dapat berkomunikasi secara lisan (verbal) dengan lingkungan orang mendengar. Yaitu dengan cara melibatkan anak tunarungu wicara berbicara secara lisan dalam setiap kesempatan Metode manual; cara mengajaar atau melatih anak tunarungu berkomunikasi dengan menggunakan isyarat atau ejaan jari. AVT (audiotory visual therapy); perpaduan antara penerapan suara, mimik muka, dan bahasa bibir. Tujuannya yaitu dengan suara kita dapt mengoptimalkan sisa pendengaran anak, dengan mimik muka dan bahasa bibir diharapkan anak lebih mengerti atau lebih mudah memahami setiap kata yang diucapkan secara visualSumber:1. Haenudin. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus : Tunarungu. Jakarta : Luxima2. Somantri, Sutjihati, H.T. (1996) Psikologi Anak Luar Biasa. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan