knker

12
 1. Pengertian Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005, hal : 39-40) Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi ganas. (http//www.pikiran-rakyat.com.jam 10.00, Minggu Tanggal 29-8-2005, sumber : Harianto, dkk) 2. Etiologi Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu : 1. Tinggi melebihi 170 cm Wanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker payudara karena pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan struktur genetik (DNA) pada sel tubuh yang diantaranya berubah ke arah sel ganas. 2. Masa reproduksi yang relatif panjang. 1. Menarche pada usia muda dan kurang dari usia 10 tahun. 2. Wanita terlambat memasuki menopause (lebih dari usia 60 tahun) 3. Wanita yang belum mempunyai anak Lebih lama terpapar dengan hormon estrogen relatif lebih lama dibandingkan wanita yang sudah punya anak. 4. Kehamilan dan menyusui Berkaitan erat dengan perubahan sel kelenjar payudara saat menyusui. 5. Wanita gemuk Dengan menurunkan berat badan, level estrogen tubuh akan turun pula. 6. Preparat hormon estrogen Penggunaan preparat selama atau lebih dari 5 tahun. 7. Faktor genetik Kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2   3 x lebih besar pada wanita yang ibunya atau saudara kandungnya menderita kanker payudara. (Erik T, 2005, hal : 43-46) 3. Anatomi fisiologi 1. Anatomi payudara Secara fisiologi anatomi payudara terdiri dari alveolusi, duktus laktiferus, sinus laktiferus, ampulla, pori pailla, dan tepi alveolan. Pengaliran limfa dari payudara kurang lebih 75% ke aksila. Sebagian lagi ke kelenjar parasternal terutama dari bagian yang sentral dan medial dan ada pula pengaliran yang ke kelenjar interpektoralis. 2. Fisiologi payudara Payudara mengalami tiga perubahan yang dipengaruhi hormon. Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium dan menopause. Sejak pubertas pengaruh ekstrogen dan progesteron yang diproduksi ovarium dan  juga hor mon hipof ise, telah me nyebabka n duktus b erkemb ang dan timbulnya as inus. Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar hari kedelapan

Upload: wahyu-imansyah

Post on 19-Jul-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/17/2018 knker - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/knker 1/12

1. Pengertian

Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupaganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu

tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian

tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang

belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit.(Erik T, 2005, hal : 39-40)

Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang

berubah menjadi ganas. (http//www.pikiran-rakyat.com.jam 10.00, Minggu Tanggal 29-8-2005,sumber : Harianto, dkk)

2. Etiologi

Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko pada

pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu :

1. Tinggi melebihi 170 cmWanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker payudara karena pertumbuhan

lebih cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan struktur genetik (DNA) padasel tubuh yang diantaranya berubah ke arah sel ganas.2. Masa reproduksi yang relatif panjang.1. Menarche pada usia muda dan kurang dari usia 10 tahun.

2. Wanita terlambat memasuki menopause (lebih dari usia 60 tahun)

3. Wanita yang belum mempunyai anak Lebih lama terpapar dengan hormon estrogen relatif lebih lama dibandingkan wanita yang sudah

punya anak.

4. Kehamilan dan menyusui

Berkaitan erat dengan perubahan sel kelenjar payudara saat menyusui.5. Wanita gemuk 

Dengan menurunkan berat badan, level estrogen tubuh akan turun pula.6. Preparat hormon estrogenPenggunaan preparat selama atau lebih dari 5 tahun.

7. Faktor genetik 

Kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2 – 3 x lebih besar pada wanita yang ibunyaatau saudara kandungnya menderita kanker payudara. (Erik T, 2005, hal : 43-46)

3. Anatomi fisiologi1. Anatomi payudara

Secara fisiologi anatomi payudara terdiri dari alveolusi, duktus laktiferus, sinus laktiferus,

ampulla, pori pailla, dan tepi alveolan. Pengaliran limfa dari payudara kurang lebih 75% ke

aksila. Sebagian lagi ke kelenjar parasternal terutama dari bagian yang sentral dan medial danada pula pengaliran yang ke kelenjar interpektoralis.

2. Fisiologi payudara

Payudara mengalami tiga perubahan yang dipengaruhi hormon. Perubahan pertama ialah mulaidari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium dan

menopause. Sejak pubertas pengaruh ekstrogen dan progesteron yang diproduksi ovarium dan

 juga hormon hipofise, telah menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus.Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar hari kedelapan

5/17/2018 knker - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/knker 2/12

menstruasi payudara jadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum menstruasi berikutnya

terjadi pembesaran maksimal. Kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selamabeberapa hari menjelang menstruasi payudara menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan

fisik, terutama palpasi, tidak mungkin dilakukan. Pada waktu itu pemeriksaan foto mammogram

tidak berguna karena kontras kelenjar terlalu besar. Begitu menstruasi mulai, semuanya

berkurang.Perubahan ketiga terjadi waktu hamil dan menyusui. Pada kehamilan payudara menjadi besar

karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus berproliferasi, dan tumbuh duktus baru.

Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh sel-selalveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu. (Samsuhidajat,

1997, hal : 534-535)

4. Insiden

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lima besar kanker di dunia adalah

kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar dan kanker lambung dan kanker hati.Sementara data dari pemeriksaan patologi di Indonesia menyatakan bahwa urutan lima besar

kanker adalah kanker leher rahim, kanker payudara, kelenjar getah bening, kulit dan kankernasofaring (Anaonim, 2004).Angka kematian akibat kanker payudara mencapai 5 juta pada wanita. Data terakhirmenunjukkan bahwa kematian akibat kanker payudara pada wanita menunjukkan angka ke 2

tertinggi penyebab kematian setelah kanker rahim. (http//www.pikiran-rakyat.com.jam 10.00,

Minggu Tanggal 29-8-2005, sumber : Harianto, dkk).

5. Patofisiologi

Kanker payudara bukan satu-satunya penyakit tapi banyak, tergantung pada jaringan payudarayang terkena, ketergantungan estrogennya, dan usia permulaannya. Penyakit payudara ganas

sebelum menopause berbeda dari penyakit payudara ganas sesudah masa menopause

(postmenopause). Respon dan prognosis penanganannya berbeda dengan berbagai penyakitberbahaya lainnya.

Beberapa tumor yang dikenal sebagai “estrogen dependent” mengandung reseptor yang mengikat

estradiol, suatu tipe ekstrogen, dan pertumbuhannya dirangsang oleh estrogen. Reseptor ini tidak 

manual pada jarngan payudara normal atau dalam jaringan dengan dysplasia. Kehadiran tumor

“Estrogen Receptor Assay (ERA)” pada jaringan lebih tinggi dari kanker -kanker payudara

hormone dependent. Kanker-kanker ini memberikan respon terhadap hormone treatment

(endocrine chemotherapy, oophorectomy, atau adrenalectomy). (Smeltzer, dkk, 2002, hal : 1589)

6. Gejala klinik 

Gejala-gejala kanker payudara antara lain, terdapat benjolan di payudara yang nyeri maupun

tidak nyeri, keluar cairan dari puting, ada perlengketan dan lekukan pada kulit dan terjadinyaluka yang tidak sembuh dalam waktu yang lama, rasa tidak enak dan tegang, retraksi putting,

pembengkakan lokal. (http//www.pikiran-rakyat.com.jam 10.00, Minggu Tanggal 29-8-2005,

Harianto, dkk)Gejala lain yang ditemukan yaitu konsistensi payudara yang keras dan padat, benjolan tersebut

berbatas tegas dengan ukuran kurang dari 5 cm, biasanya dalam stadium ini belum ada

penyebaran sel-sel kanker di luar payudara. (Erik T, 2005, hal : 42)

5/17/2018 knker - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/knker 3/12

7. Klasifikasi kanker payudara

1. Tumor primer (T)1. Tx : Tumor primer tidak dapat ditentukan

2. To : Tidak terbukti adanya tumor primer

3. Tis : Kanker in situ, paget dis pada papila tanpa teraba tumor

4. T1 : Tumor < 2 cmT1a : Tumor < 0,5 cm

T1b : Tumor 0,5 – 1 cm

T1c : Tumor 1 – 2 cm5. T2 : Tumor 2 – 5 cm

6. T3 : Tumor diatas 5 cm

7. T4 : Tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thorax atau kulit.T4a : Melekat pada dinding dada

T4b : Edema kulit, ulkus, peau d’orange, satelit 

T4c : T4a dan T4b

T4d : Mastitis karsinomatosis

2. Nodus limfe regional (N)1. Nx : Pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan2. N0 : Tidak teraba kelenjar axila

3. N1 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang tidak melekat.

N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang melekat satu sama lain atau melekatpada jaringan sekitarnya.

N3 : Terdapat kelenjar mamaria interna homolateral

3. Metastas jauh (M)

1. Mx : Metastase jauh tidak dapat ditemukan

2. M0 : Tidak ada metastase jauh3. M1 : Terdapat metastase jauh, termasuk kelenjar subklavikula

8. Stadium kanker payudara :1. Stadium I : tumor kurang dari 2 cm, tidak ada limfonodus terkena (LN) atau penyebaran luas.

2. Stadium IIa : tumor kurang dari 5 cm, tanpa keterlibatan LN, tidak ada penyebaran jauh.

Tumor kurang dari 2 cm dengan keterlibatan LN3. Stadium IIb : tumor kurang dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. Tumor lebih besar dari 5 cm

tanpa keterlibatan LN

4. Stadium IIIa : tumor lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. semua tumor dengan LN

terkena, tidak ada penyebaran jauh

5. Stadium IIIb : semua tumor dengan penyebaran langsung ke dinding dada atau kulit semuatumor dengan edema pada tangan atau keterlibatan LN supraklavikular.

6. Stadium IV : semua tumor dengan metastasis jauh.

(Setio W, 2000, hal : 285)

9. Pemeriksaan diagnostik 1) Mammagrafi, yaitu pemeriksaan yang dapat melihat struktur internal dari payudara, hal ini

mendeteksi secara dini tumor atau kanker.

5/17/2018 knker - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/knker 4/12

2) Ultrasonografi, biasanya digunakan untuk membedakan tumor sulit dengan kista.

3) CT. Scan, dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada organ lain4) Sistologi biopsi aspirasi jarum halus

5) Pemeriksaan hematologi, yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada

peredaran darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.

(Michael D, dkk, 2005, hal : 15-66)

10. PencegahanPerlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan adanya benjolan di payudaranya.

Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis

selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehinggamenyulitkan pemeriksaan.

Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut :

1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara. Biasanya

kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikanapakah terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu

atau keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.2. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara.3. Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa lagi.4. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan sebuah bantal di

bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada

benjolan pada payudara. Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan padaketiak kiri.

5. Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba

dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka

akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bilaterasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini

penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara sempurna.6. Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan (www.vision.com jam 10.00,Minggu Tanggal 29-8-2005, sumber : Ramadhan)

11. PenangananPembedahan

1. Mastektomi parsial (eksisi tumor lokal dan penyinaran). Mulai dari lumpektomi sampai

pengangkatan segmental (pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit yang terkena).2. Mastektomi total dengan diseksi aksial rendah seluruh payudara, semua kelenjar limfe

dilateral otocpectoralis minor.

3. Mastektomi radikal yang dimodifikasi

Seluruh payudara, semua atau sebagian besar jaringan aksial1) Mastektomi radikal

Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor dibawahnya : seluruh isi aksial.

2) Mastektomi radikal yang diperluasSama seperti mastektomi radikal ditambah dengan kelenjar limfe mamaria interna.

Non pembedahan1. Penyinaran

5/17/2018 knker - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/knker 5/12

Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi pada kanker lanjut; pada

metastase tulang, metastase kelenjar limfe aksila.2. Kemoterapi

Adjuvan sistematik setelah mastektomi; paliatif pada penyakit yang lanjut.

3. Terapi hormon dan endokrin

Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen, antiestrogen, coferektomiadrenalektomi hipofisektomi.

(Smeltzer, dkk, 2002, hal : 1596 – 1600)

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

Pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui wawancara, pengumpulan riwayat

kesehatan, pengkajian fisik, pemeriksaan laboratorium dan diagnostik, serta review catatan

sebelumnya.Langkah-langkah pengkajian yang sistemik adalah pengumpulan data, sumber data, klasifikasi

data, analisa data dan diagnosa keperawatan.

Pengumpulan data

Adalah bagian dari pengkajian keperawatan yang merupakan landasan proses keperawatan.

Kumpulan data adalah kumpulan informasi yang bertujuan untuk mengenal masalah klien dalammemberikan asuhan keperawatan .

Sumber data

Data dapat diperoleh melalui klien sendiri, keluarga, perawat lain dan petugas kesehatan lain

baik secara wawancara maupun observasi.

Data yang disimpulkan meliputi :Data biografi /biodata

Meliputi identitas klien dan identitas penanggung antara lain : nama, umur, jenis kelamin,agama, pendidikan, pekerjaan dan alamat.

Riwayat keluhan utama.

Riwayat keluhan utama meliputi : adanya benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit

berwarna merah dan mengeras, bengkak, nyeri.

Riwayat kesehatan masa lalu

Apakah pasien pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya.

Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama .

Pengkajian fisik meliputi :

Keadaan umum

Tingkah laku

BB dan TB

Pengkajian head to toe

5/17/2018 knker - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/knker 6/12

Pemeriksaan laboratorium :

Pemeriksaan darah hemoglobin biasanya menurun, leukosit meningkat, trombosit meningkat jika ada penyebaran ureum dan kreatinin.

Pemeriksaan urine, diperiksa apakah ureum dan kreatinin meningkat.

Tes diagnostik yang biasa dilakukan pada penderita carsinoma mammae adalah sinar X,ultrasonografi, xerora diagrafi, diaphanografi dan pemeriksaan reseptor hormon.

Pengkajian pola kebiasaan hidup sehari-hari meliputi :

Nutrisi

Kebiasaan makan, frekuensi makan, nafsu makan, makanan pantangan, makanan yang disukai,

banyaknya minum. Dikaji riwayat sebelum dan sesudah masuk RS.

Eliminasi

Kebiasaan BAB / BAK, frekuensi, warna, konsistensi, sebelum dan sesudah masuk RS.

Istirahat dan tidurKebiasaan tidur, lamanya tidur dalam sehari sebelum dan sesudah sakit.

Personal hygiene1. Frekuensi mandi dan menggosok gigi dalam sehari

2. Frekuensi mencuci rambut dalam seminggu

3. Dikaji sebelum dan pada saat di RS

Identifikasi masalah psikologis, sosial dan spritual :

Status psikologisEmosi biasanya cepat tersinggung, marah, cemas, pasien berharap cepat sembuh, merasa asing

tinggal di RS, merasa rendah diri, mekanisme koping yang negatif. Status social

Merasa terasing dengan akibat klien kurang berinteraksi dengan masyarakat lain.

Kegiatan keagamaanKlien mengatakan kegiatan shalat 5 waktu berkurang.

Klasifikasi DataData pengkajian :

Data subyektif 

Data yang diperoleh langsung dari klien dan keluarga, mencakup hal-hal sebagai berikut : klien

mengatakan nyeri pada payudara, sesak dan batuk, nafsu makan menurun, kebutuhan sehari-hari

dilayani di tempat tidur, harapan klien cepat sembuh, lemah, riwayat menikah, riwayat keluarga.

Data obyektif 

Data yang dilihat langsung atau melalui pengkajian fisik atau penunjang meliputi : asimetris

payudara kiri dan kanan, nyeri tekan pada payudara, hasil pemeriksaan laboratorium dan

diagnostik.

5/17/2018 knker - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/knker 7/12

Analisa Data

Merupakan proses intelektual yang merupakan kemampuan pengembangan daya pikir yangberdasarkan ilmiah, pengetahuan yang sama dengan masalah yang didapat pada klien.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu.

3. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.4. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah

5. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.

6. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnyaberhubungan dengan kurangnya informasi.

7. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake tidak adekuat.

PERENCANAANPerencanaan keperawatan adalah pengembangan dari pencatatan perencanaan perawatan untuk 

memenuhi kebutuhan klien yang telah diketahui.Pada perencanaan meliputi tujuan dengan kriteria hasil, intervensi, rasional, implementasi danevaluasi.

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumorDitandai dengan :

DS : – Klien mengeluh nyeri pada sekitar payudara sebelah kiri menjalar ke

kanan.DO : – Klien nampak meringis

 – Klien nampak sesak 

 – Nampak luka di verban pada payudara sebelah kiri

Tujuan : Nyeri teratasi.Kriteria Hasil :

Klien mengatakan nyeri berkurang atau hilang

Nyeri tekan tidak ada

Ekspresi wajah tenang

Luka sembuh dengan baik 

Intervensi :

1) Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran.Rasional : Untuk mengetahui sejauhmana perkembangan rasa nyeri yang dirasakan oleh klien

sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk intervensi selanjutnya.

2) Beri posisi yang menyenangkan.Rasional : Dapat mempengaruhi kemampuan klien untuk rileks/istirahat secara efektif dan dapatmengurangi nyeri.

3) Anjurkan teknik relaksasi napas dalam.

Rasional : Relaksasi napas dalam dapat mengurangi rasa nyeri dan memperlancar sirkulasi O2 keseluruh jaringan.

4) Ukur tanda-tanda vital

Rasional : Peningkatan tanda-tanda vital dapat menjadi acuan adanya peningkatan nyeri.

5/17/2018 knker - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/knker 8/12

5) Penatalaksanaan pemberian analgetik 

Rasional : Analgetik dapat memblok rangsangan nyeri sehingga dapat nyeri tidak dipersepsikan.

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu.

Ditandai dengan :

DS : Klien mengeluh sakit jika lengan digerakkan.

Klien mengeluh badan terasa lemah.

Klien tidak mau banyak bergerak.DO :

Klien tampak takut bergerak.

Tujuan : Klien dapat beraktivitas

Kriteria Hasil :

Klien dapat beraktivitas sehari – hari.

Peningkatan kekuatan bagi tubuh yang sakit.

Intervensi :1) Latihan rentang gerak pasif sesegera mungkin.

Rasional : Untuk mencegah kekakuan sendi yang dapat berlanjut pada keterbatasan gerak.

2) Bantu dalam aktivitas perawatan diri sesuai keperluan

Rasional : Menghemat energi pasien dan mencegah kelelahan.3) Bantu ambulasi dan dorong memperbaiki postur.

Rasional : Untuk menghindari ketidakseimbangan dan keterbatasan dalam gerakan dan postur.

3. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.

Ditandai dengan :

DS :

Klien mengatakan takut ditolak oleh orang lain. Ekspresi wajah tampak murung.

Tidak mau melihat tubuhnya.DO :

Klien tampak takut melihat anggota tubuhnya.Tujuan : Kecemasan dapat berkurang.

Kriteria Hasil :

Klien tampak tenang

Mau berpartisipasi dalam program terapi

Intervensi :

1) Dorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.Rasional : Proses kehilangan bagian tubuh membutuhkan penerimaan, sehingga pasien dapat

membuat rencana untuk masa depannya.

2) Diskusikan tanda dan gejala depresi.

Rasional : Reaksi umum terhadap tipe prosedur dan kebutuhan dapat dikenali dan diukur.

3) Diskusikan tanda dan gejala depresi

Rasional : Kehilangan payudara dapat menyebabkan perubahan gambaran diri, takut jaringan

5/17/2018 knker - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/knker 9/12

parut, dan takut reaksi pasangan terhadap perubahan tubuh.

4) Diskusikan kemungkinan untuk bedah rekonstruksi atau pemakaian prostetik.Rasional : Rekonstruksi memberikan sedikit penampilan yang lengkap, mendekati normal.

4. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah

Ditandai dengan :DS :

Klien mengatakan malu dengan keadaan dirinyaDO :

Klien jarang bicara dengan pasien lain

Klien nampak murung.Tujuan : Klien dapat menerima keadaan dirinya.

Kriteria Hasil :

Klien tidak malu dengan keadaan dirinya.

Klien dapat menerima efek pembedahan.

Intervensi :1) Diskusikan dengan klien atau orang terdekat respon klien terhadap penyakitnya.

Rasional : membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan masalah

2) Tinjau ulang efek pembedahanRasional : bimbingan antisipasi dapat membantu pasien memulai proses adaptasi.

3) Berikan dukungan emosi klien.

Rasional : klien bisa menerima keadaan dirinya.4) Anjurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien.

Rasional : klien dapat merasa masih ada orang yang memperhatikannya.

5. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.

Ditandai dengan :DS :

Klien mengeluh nyeri pada daerah sekitar operasi.DO :

Adanya balutan pada luka operasi.

Terpasang drainase

Warna drainase merah mudaTujuan : Tidak terjadi infeksi.Kriteria Hasil :

Tidak ada tanda – tanda infeksi.

Luka dapat sembuh dengan sempurna.

Intervensi :

1) Kaji adanya tanda – tanda infeksi.

Rasional : Untuk mengetahui secara dini adanya tanda – tanda infeksi sehingga dapat segeradiberikan tindakan yang tepat.

2) Lakukan pencucian tangan sebelum dan sesudah prosedur tindakan.

Rasional : Menghindari resiko penyebaran kuman penyebab infeksi.

3) Lakukan prosedur invasif secara aseptik dan antiseptik.

5/17/2018 knker - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/knker 10/12

Rasional : Untuk menghindari kontaminasi dengan kuman penyebab infeksi.

4) Penatalaksanaan pemberian antibiotik.Rasional : Menghambat perkembangan kuman sehingga tidak terjadi proses infeksi.

6. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnya

berhubungan dengan kurangnya informasi.Ditandai dengan :

DS : Klien sering menanyakan tentang penyakitnya.DO : Ekspresi wajah murung/bingung.

Tujuan : Klien mengerti tentang penyakitnya.

Kriteria Hasil :

Klien tidak menanyakan tentang penyakitnya.

Klien dapat memahami tentang proses penyakitnya dan pengobatannya.

Intervensi :

1) Jelaskan tentang proses penyakit, prosedur pembedahan dan harapan yang akan datang.

Rasional : Memberikan pengetahuan dasar, dimana pasien dapat membuat pilihan berdasarkaninformasi, dan dapat berpartisipasi dalam program terapi.

2) Diskusikan perlunya keseimbangan kesehatan, nutrisi, makanan dan pemasukan cairan yangadekuat.

Rasional : Memberikan nutrisi yang optimal dan mempertahankan volume sirkulasi untuk 

mengingatkan regenerasi jaringan atau proses penyembuhan.3) Anjurkan untuk banyak beristirahat dan membatasi aktifitas yang berat.

Rasional : Mencegah membatasi kelelahan, meningkatkan penyembuhan, dan meningkatkan

perasaan sehat.

4) Anjurkan untuk pijatan lembut pada insisi/luka yang sembuh dengan minyak.Rasional : Merangsang sirkulasi, meningkatkan elastisitas kulit, dan menurunkan

ketidaknyamanan sehubungan dengan rasa pantom payudara.5) Dorong pemeriksaan diri sendiri secara teratur pada payudara yang masih ada. Anjurkan untuk Mammografi.

Rasional : Mengidentifikasi perubahan jaringan payudara yang mengindikasikan terjadinya / 

berulangnya tumor baru.

7. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak 

adekuatDitandai dengan :

DS :

Klien mengeluh nafsu makan menurun

Klien mengeluh lemah.DO :

Setengah porsi makan tidak dihabiskan

Klien nampak lemah.

Nampak terpasang cairan infus 32 tetes/menit.

Hb 10,7 gr %.

Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhiKriteria Hasil :

5/17/2018 knker - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/knker 11/12

Nafsu makan meningkat

Klien tidak lemah

Hb normal (12 – 14 gr/dl)

Intervensi :

1) Kaji pola makan klienRasional : Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi klien dan merupakan asupan dalam tindakan

selanjutnya.

2) Anjurkan klien untuk makan dalam porsi kecil tapi seringRasional : dapat mengurangi rasa kebosanan dan memenuhi kebutuhan nutrisi sedikit demi

sedikit.

3) Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi.

Rasional : agar menambah nafsu makan pada waktu makan.4) Anjurkan untuk banyak makan sayuran yang berwarna hijau.

Rasional : sayuran yang berwarna hijau banyak mengandung zat besi penambah tenaga.

5) Libatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi klien

Rasional : partisipasi keluarga dpat meningkatkan asupan nutrisi untuk kebutuhan energi.

ImplementasiImplementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan dimana rencana keperawatan

dilaksanakan : melaksanakan intervensi/aktivitas yang telah ditentukan, pada tahap ini perawat

siap untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatanklien.

Agar implementasi perencanaan dapat tepat waktu dan efektif terhadap biaya, pertama-tama

harus mengidentifikasi prioritas perawatan klien, kemudian bila perawatan telah dilaksanakan,

memantau dan mencatat respons pasien terhadap setiap intervensi dan mengkomunikasikaninformasi ini kepada penyedia perawatan kesehatan lainnya. Kemudian, dengan menggunakan

data, dapat mengevaluasi dan merevisi rencana perawatan dalam tahap proses keperawatanberikutnya

Evaluasi

Tahapan evaluasi menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil yang diinginkan danrespons pasien terhadap dan keefektifan intervensi keperawatan kemudian mengganti rencana

perawatan jika diperlukan.

Tahap akhir dari proses keperawatan perawat mengevaluasi kemampuan pasien ke arah

pencapaian hasil.

Daftar Pustaka

Doenges M., (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, EGC, JakartaDixon M., dkk, (2005), Kelainan Payudara, Cetakan I, Dian Rakyat, Jakarta.

Mansjoer, dkk, (2000), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jakarta.

Sjamsuhidajat R., (1997), Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC, JakartaTapan, (2005), Kanker, Anti Oksidan dan Terapi Komplementer, Elex Media Komputindo,

Jakarta.

Like this: