knf

33
TUMOR THT

Upload: faruq-azmi

Post on 15-Jul-2016

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mmm

TRANSCRIPT

Page 1: KNF

TUMOR THT

Page 2: KNF

LIMA BESAR TUMOR THT-KL

1. Karsinoma Nasofaring2. Tumor hidung dan sinus paranasal 3. Karsinoma Laring4. Karsinoma Tonsil5. Angiofibroma Nasofaring

Page 3: KNF

Karsinoma nasofaring (KNF) adalah keganasan jenis karsinoma yang berasal dari

epitel mukosa, jaringan penyangga / lunak atau kelenjar yang terdapat di nasofaring

Karsinoma NasofaringKarsinoma Nasofaring

Page 4: KNF

Epidemiologi

Page 5: KNF

Epidemiologi

• Cina Selatan, Hongkong, Singapura, Malaysia dan Taiwan 10-53 kasus per 100.000 populasi per tahun

• laki-laki : perempuan 2-3:1• usia rata-rata pasien saat didiagnosis KNF

adalah 45-55 tahun• Pasien muda mempunyai survival rate lebih

baik dibandingkan pasien tua.

Page 6: KNF

Anatomi• Nasofaring = rinofaring = epifaring• Ruang yg terletak langsung di bwh tengkorak, di

belakang kavum nasi, di atas palatum

anterioranterior : koane / nares posterior: koane / nares posteriorposteriorposterior : setinggi kolumna vertebra C1-2: setinggi kolumna vertebra C1-2inferiorinferior : dinding atas palatum mole: dinding atas palatum molesuperiorsuperior : basis kranii (os occipital & sfenoid): basis kranii (os occipital & sfenoid)laterallateral : fossa Rosenmülleri kanan & kiri: fossa Rosenmülleri kanan & kiri

Page 7: KNF

Anatomi

Page 8: KNF

Anatomi• Dd lateral fosa Rossenmülleri (resesus faringealis) Epitel peralihan sering berubah ganas 1-2 cm diatasnya ada foramen laserum tumor cepat infiltrasi ke endokranium• Saluran limfe sgt banyak menyilang garis tengah

tubuh Tumor cepat metastasis (kgb servikalis profunda latero kranialis) Metastasis ke leher ipsi & kontralateral

Page 9: KNF

Etiologi

• Virus Epstein Barr (EBV)• Bahan karsinogenik• Ras (genetik) • Iritasi menahun• Faktor ekonomi

Page 10: KNF

Lokasi

1. fosa Rosenmülleri (tersering)2. sekitar tuba Eustachius3. dinding belakang nasofaring4. atap nasofaring

Page 11: KNF

Klasifikasi

A. Patologi Anatomi: 1. Karsinoma nasofaring 2. Adenosarkoma 3. Karsinoma adenokistik (= silindroma) 4. Jenis yang lain

B. Bentuk & cara tumbuh: ulseratif, eksofitik, endofitik

Page 12: KNF

Klasifikasimenurut WHO sbb:

Karsinoma nasofaring a. sel skuamosa dg penandukan = WHO tipe I diferensiasi baik, sedang dan jelek b. sel skuamosa tanpa penandukan = WHO tipe II c. karsinoma tanpa diferensiasi (undifferentiated Ca) = WHO tipe III Kars. sel transisional & kars. limfoepitelial

Page 13: KNF

Manifestasi Klinis

Gejala dapat dibagi dalam lima kelompok, yaitu:1. Gejala nasofaring2. Gejala telinga3. Gejala mata4. Gejala saraf5. Metastasis atau gejala di leher

Page 14: KNF

Manifestasi Klinis• Gejala telinga:

– rasa penuh di telinga,– rasa berdengung,– rasa tidak nyaman di telinga – rasa nyeri di telinga,– otitis media serosa sampai perforasi membran

timpani – gangguan pendengaran tipe konduktif, yang

biasanya unilateral

Gejala Dini

Page 15: KNF

Manifestasi Klinis

• Gejala hidung:– ingus bercampur darah, – post nasal drip, – epistaksis berulang– Sumbatan hidung unilateral/bilateral

Page 16: KNF

• Gejala lanjut

A. Ekspansif:• ke depan: menutup koane buntu hidung, suara bindeng• ke bawah: mendesak palatum mole “bombans” - sulit menelan makanan - tumor yg besar obstruksi jln napas

atas sesak napas

Page 17: KNF

B. Infiltratif:

ke atas : lewat foramen laserum ke endokranium (sindroma petrosfenoidal)

sakit kepala paresis N. VI (m. rektus lateralis) → strabismus, diplopi paresis N. V & cabang2nya → trigeminal neuralgi paresis N. III, IV → + ptosis (sindr. Horner)- Paresis N.III, IV, VI oftalmoplegiKe atas lewat for. Jugulare paresis N. IX, X, XI, XII

(sindroma parotidean

Page 18: KNF

• ke samping : lewat spatium parafaring –paresis N. IX, X → paresis palatum mole, faring, laring

(reflek muntah - ) sulit menelan, batuk2 (regurgitasi),

suara sengau–paresis N. IX, XII → deviasi lidah, ggn menelan

Page 19: KNF

Gejala lanjut (lanjutan)

C. Metastasis

• Limfogen: ke kgb servikalis profunda laterokranialis (tumor koli)

Letak: - kaudal dari ujung mastoid - dorsal dari angulus mandibula, dan - medial dari m. sternokleidomastoideus Tumor koli merupakan keluhan utama pdrt

datang berobat ke dokter (65-85%)• Hematogen : ke hati, tulang, ginjal, limpa

Page 20: KNF
Page 21: KNF

Waspada KNF bila dijumpai TRIAS GEJALA

Tumor leherGejala telingaGejala hidung

Gejala intrakranialGejala telingaGejala hidung

Tumor leherGejala intrakranialGejala hidung

Gejala telinga, hidung, nyeri kepala >3 minggu sugestif KNF

Page 22: KNF

2. Pemeriksaan Radiologis

1. Foto tengkorak : AP, lateral, dasar tengkorak, Water’s

2. CT scan, MRI3. Foto toraks (PA)4. USG5. Bone scintigraphy

3 - 5 : mencari metastasis jauh

Page 23: KNF

CT scanCT scan

Page 24: KNF

Pemeriksaan Neuro-Oftalmologi

Untuk melihat adanya penekanan atau infiltrasi ke saraf otak

Page 25: KNF

Diagnosis KNF

Dx dini sulit (tidak khas)

Diagnosis klinik KNF berdasarkan atas : 1. umur (40-60 tahun)

2. gejala klinik / subyektif (gejala dini/lanjut)3. hasil pemeriksaan obyektif: RA / RP

4. hasil foto radiologi

Diagnosis pasti (PA) hasil biopsi tu. nasofaring

Page 26: KNF

Staging• Untuk penentuan stadium dipakai sistem

TNM menurut UICC (2002)

Page 27: KNF

T : tumor primer• T1 : tumor terbatas di nasofaring• T2 : tumor meluas ke jaringan lunak orofaring dan/atau fossa hidung• T2a – tanpa perluasan ke parafaring

T2b – dengan perluasan ke parafaring• T3 : tumor menginvasi struktur tulang dan/atau sinus paranasal• T4 : tumor dengan perluasan intracranial dan/atau keterlibatan saraf

cranial, fossa infratemporal, hipofaring, orbitN : pembesaran kelenjar getah bening regional

• Nx : tidak jelas adanya keterlibatan kelenjar getah benih (KGB)• N0 : tidak ada keterlibatan KGB• N1 : metastasis pada KGB ipsilateral tunggal, 6 cm atau kurang di

atas fossa supraklabikula• N2 : metastasis bilateral KGB, 6 cm atau kurangm di atas fossa

supraklavikula• N3a : > 6 cm• N3b : pada fossa supraklavikula

M : metastasis jauh• M0 : tidak ada metastasis jauh• M1 : ada metastasis jauh

Page 28: KNF

Diferensial Diagnosis

• Angiofibroma nasofaring juvenilis• Angiofibroma nasofaring• Adenoid persisten• TBC nasofaring

Page 29: KNF
Page 30: KNF

Terapi• Stad. Dini (I&II) : radioterapi - bila tumor (+) kemoterapi ajuvan• Stad. Lanjut (III&IV) : radioterapi + kemoterapi - bila tumor (+) kemoterapi ajuvan

•KemoterapiStadium lanjut / kekambuhan sandwich

•Operasi–sisa KGB diseksi leher radikal–Tumor ke ruang paranasofaringeal/ terlalu besar nasofaringektomi

Page 31: KNF

Prognosis

Stadium dini (I-II) Stadium dini (I-II) 5 ysr: 70-80% 5 ysr: 70-80% Stadium lanjut (III-IV) Stadium lanjut (III-IV) 0 – 35% 0 – 35%

Page 32: KNF

FOLLOW UP

• Pemeriksaan klinis, CT Scan ulang 2-3 bulan setelah radioterapi

• Tiap 3 bulan(2 tahun pertama) tiap 6 bulan(2 tahun berikutnya) setiap tahun (10 tahun pascaterapi)

Page 33: KNF

PERAWATAN PALIATIF

• Menghilangkan rasa nyeri obat• Mengontrol gejala• Memperpanjang hidup• Menomorsatukan kualitas hidup