dasar teori knf

Upload: monicaadr

Post on 26-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    1/26

    KARSINOMA NASOFARINGDIAH AYU ARYANI

    012075468

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    2/26

    ANATOMI & FISIOLOGI

    Batas nasofaring:Superior : basis kranii, diliputi oleh mukosa dan fascia

    Inferior : bidang horizontal yang ditarik dari palatum

    durum ke posterior, bersifat subjektif karena

    tergantung dari palatum durum.Anterior : choane, oleh os vomer dibagi atas choane

    kanan dan kiri.

    Posterior : - vertebra cervicalis I dan II

    -Fascia space = rongga yang berisi jaringan longgar

    -Mukosa lanjutan dari mukosa atasLateral : - mukosa lanjutan dari mukosa atas dan

    belakang

    -Muara tuba eustachii

    -Fossa rosenmulleri

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    3/26

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    4/26

    BANGUNAN DI NASOFARING

    Ostium Faringeum tuba auditiva muara darituba auditiva

    Torus tubarius

    Plica salpingopalatina

    Plica salpingopharingeaRecessus Pharingeus disebut juga fossa

    rossenmuller

    Tonsila pharingea

    Tonsila tuba

    Isthmus pharingeus

    Musculus constrictor pharingeus

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    5/26

    FUNGSI

    Fungsi nasofaring :

    Sebagai jalan udara pada respirasi

    Jalan udara ke tuba eustachii

    ResonatorSebagai drainage sinus paranasal kavum timpani

    dan hidung

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    6/26

    HISTOLOGI

    Mukosa nasofaring dilapisi oleh epitel bersiliarepiratory type.Setelah 10 tahun kehidupan, epitel

    secara lambat laun bertransformasi menjadi epitel

    nonkeratinizing squamous, kecuali pada beberapa

    area (transition zone).Mukosa mengalami invaginasi membentuk kripta.

    Stroma kaya akan jaringan limfoid dan terkadang

    dijumpai jaringan limfoid yang reaktif.

    Epitel permukaan dan kripta sering diinfiltrasidengan sel radang limfosit dan terkadang merusak

    epitel membentukreticulated pattern.

    Kelenjar seromucinous dapat juga dijumpai tetapi

    tidak sebanyak yang terdapat pada rongga hidung.

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    7/26

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    8/26

    DEFINISI

    KARSINOMA NASOFARING MERUPAKAN TUMOR GANAS YANG TIMBUL PADA

    EPITHELIAL PELAPIS RUANGAN DIBELAKANG HIDUNG (NASOFARING).

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    9/26

    ETIOLOGI

    Dijumpainya Epstein-Barr Virus (EBV), pada

    hampir semua kasus KNF non keratinisasi

    Faktor predisposisiMerokok & konsumsi alkohol

    Kebiasaan makan tertentu (ikan asin)

    Pajanan formaldehid, debu kayu & asap kayu bakar

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    10/26

    GEJALA

    Gejala TelingaOklusi Tuba Eustachius

    Pada umumnya bermula pada fossa Rossenmuller.

    Pertumbuhan tumor dapat menekan tuba eustachius

    hingga terjadi oklusi pada muara tuba. Hal ini akanmengakibatkan gejala berupa mendengung

    (Tinnitus) pada pasien. Gejala ini merupakan tanda

    awal pada KNF.

    Oklusi Tuba Eustachius dapat berkembang hingga

    terjadi Otitis Media.

    Sering kali pasien datang sudah dalam kondisi

    pendengaran menurun, dan dengan tes rinne dan

    webber, biasanya akan ditemukan tuli konduktif

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    11/26

    Gejala HidungEpistaksis; dinding tumor biasanya dipenuhi

    pembuluh darah yang dindingnya rapuh, sehingga

    iritasi ringan pun dapat menyebabkan dinding

    pembuluh darah tersebut pecah.Terjadinya penyumbatan pada hidung akibat

    pertumbuhan tumor dalam nasofaring dan menutupi

    koana. Gejala menyerupai rinitis kronis.

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    12/26

    Gejala Mata

    Pada penderita KNF seringkali ditemukanadanya diplopia (penglihatan ganda) akibat

    perkembangan tumor melalui foramen

    laseratum dan menimbulkan gangguan N. IV

    dan N. VI. Bila terkena chiasma opticus akan

    menimbulkan kebutaan.

    Tumor sign :

    Pembesaran kelenjar limfa pada leher,

    merupakan tanda penyebaran atau metastase

    dekat secara limfogen dari karsinoma

    nasofaring.

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    13/26

    Cranial sign :

    Gejala cranial terjadi bila tumor sudah meluas ke otak

    dan mencapai saraf-saraf kranialis.

    Gejalanya antara lain :Sakit kepala yang terus menerus, rasa sakit ini

    merupakan metastase secara hematogen.

    Sensitibilitas derah pipi dan hidung berkurang.

    Kesukaran pada waktu menelan

    Afoni

    Sindrom Jugular Jackson atau sindroma

    reptroparotidean mengenai N. IX, N. X, N. XI, N. XII.

    Dengan tanda-tanda kelumpuhan pada:

    Lidah

    Palatum

    Faring atau laring

    M. sternocleidomastoideusM. trapezeus

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    14/26

    Pada penderita KNF, sering ditemukan adanya tuli

    konduktif bersamaan dengan elevasi dan

    imobilitas dari palatum lunak serta adanya rasa

    nyeri pada wajah dan bagian lateral dari leher

    (akibat gangguan pada nervus trigeminal).Ketiga gejala ini jika ditemukan bersamaan,

    maka disebut Trotters Triad.

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    15/26

    PATOGENESIS

    Infeksi virus epstein-barr terjadi pada dua tempat

    utama yaitu sel epitel kelenjar saliva dan sel

    limfosit.

    EBVpada limfosit B dengan cara berikatan

    dengan reseptor virus, yaitu komponen

    komplemen C3d (CD21 atau CR2).

    EBVberikatan dengan 2 reseptor virus yaitu

    CR2 dan PIGR (Polimeric Immunogloblin

    Receptor).

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    16/26

    Sel yang terinfeksi oleh virus epstein-barr dapat

    menimbulkan beberapa kemungkinan yaitu :sel menjadi mati bila terinfeksi dengan virus epstein-

    barr dan virus mengadakan replikasi, atau virus

    epstein- barr yang menginfeksi sel dapatmengakibatkan kematian virus sehingga sel kembali

    menjadi normal atau dapat terjadi transformasi sel

    yaitu interaksi antara sel dan virus sehingga

    mengakibatkan terjadinya perubahan sifat sel

    sehingga terjadi transformsi sel menjadi ganassehingga terbentuk sel kanker.

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    17/26

    DIAGNOSIS

    Anamnesisberdasarkan keluhan pasien(tanda

    & gejala KNF)

    Pemeriksaan fisikrinoskopi posteriorJika ditemukan tumor berupa massa yang menonjol

    pada mukosa dan memiliki permukaan halus,

    berrnodul dengan atau tanpa ulserasi pada

    permukaan atau massa yang menggantung dan

    infiltratif

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    18/26

    FORMULA DIGSBYGejala Nilai

    Massa terlihat pada Nasofaring

    Gejala khas di hidung

    Gejala khas pendengaran

    Sakit kepala unilateral atau bilateral

    Gangguan neurologik saraf kranial

    Eksoftalmus

    Limfadenopati leher

    25

    15

    15

    5

    5

    5

    25

    Bila jumlah nilai mencapai 50, diagnosa

    klinik karsinoma nasofaring dapat

    dipertangungjawabkan

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    19/26

    Biopsi nasofaring ada 2 cara :Melalui hidungCunam biopsy dimasukan melalui

    rongga hidung menyelusuri konka media ke

    nasofaring kemudian cunam diarahkan ke lateral

    Melalui mulutmemakai bantuan kateter nelatonyang dimasukan melalui hidung dan ujung kateter

    yang berada dalam mulut ditarik keluar dan diklem

    bersama-sama ujung kateter yang dihidung.

    Kemudian dengan kacalaring dilihat daerah

    nasofaring. biopsy dilakukan dengan melihat tumormelalui kaca tersebut

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    20/26

    Sitologi & histopatologiKlasifikasi WHO tahun 1978 untuk karsinoma

    nasofaring(1)Keratinizingsquamous cell carcinomaditandai dengan

    adanya keratin atauintercellular bridgeatau keduanya.(2)Non keratinizing squamous cell carcinomayang ditandai

    dengan batas sel yang jelas (pavement cell pattern).(3)Undifferentiated carcinomaditandai oleh pola

    pertumbuhan syncitial, sel-sel poligonal berukuran besar

    atau sel dengan bentuk spindel,anak inti yang menonjol

    dan stroma dengan infiltrasi sel-sel radang limfosit.

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    21/26

    RADIOLOGI

    MRI

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    22/26

    CT-Scan

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    23/26

    Pemeriksaan neurologis

    Pemeriksaan serologiIgA anti EA (early antigen) dan

    igA anti VCA (capsid antigen)

    StadiumBerdasarkan TNM tersebut di atas, stadium penyakit dapat

    ditentukan :

    Stadium I: T1 N0 M0

    Stadium II: T2 N0 M0

    Stadium III : T3 N0 M0

    T1,T2,T3 N1 M0

    Stadium IV : T4 N0,N1 M0

    Tiap T, N2,N3 M0

    Tiap T, Tiap N, M1

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    24/26

    KOMPLIKASI

    Petrosphenoid sindromNeuralgia trigeminus ( N. V )nyeri pada wajah sesisi yang

    ditandai dengan rasa seperti terkena aliran listrik yang terbatas

    pada daerah distribusi dari nervus trigeminus.

    Ptosis palpebra ( N. III )

    Ophthalmoplegia ( N. III, N. IV, N. VI )Retroparidean sindromN. IX : kesulitan menelan karena hemiparesis otot konstriktor

    superior serta gangguan pengecapan pada sepertiga belakang lidah

    N. X : hiper / hipoanestesi mukosa palatum mole, faring dan laring

    disertai gangguan respirasi dan saliva

    N XI : kelumpuhan / atrofi oto trapezius , otot SCM serta

    hemiparese palatum mole

    N. XII : hemiparalisis dan atrofi sebelah lidah.

    Sindrom horner : kelumpuhan N. simpaticus servicalis, berupa

    penyempitan fisura palpebralis, onoftalmus dan miosis.

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    25/26

    Metastasis ke tulang, hati, dan paru

    PENATALAKSANAAN

    RadioterapiRantai ganda DNA pecahPerubahan cross-linkage dalam rantai DNAPerubahan base yang menyebabkan

    degenerasi atau kematian sel.

  • 7/25/2019 Dasar Teori KNF

    26/26

    PROGNOSIS

    Ditemukan bahwa karsinoma nasofaring tipe 1

    (karsinoma sel skuamosa) memiliki prognosis

    yang lebih buruk dibandingkan dengan

    karsinoma nasofaring tipe 2 dan 3. Hal ini

    terjadi karena pada karsinoma nasofaring tipe 1,mestastasis lebih mudah terjadi. Secara

    keseluruhan, angka bertahan hidup 5 tahun

    adalah 45 %.