klasifikasi fraktur menurut salter

6
KLASIFIKASI FRAKTUR Berdasarkan hubungan tulang dengan jaringan disekitar fraktur dapat dibagi menjadi 1. Fraktur tertutup (closed), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar 2. Fraktur tertutup (open/compound), bila teradapt hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan di kulit. Fraktur terbuka terbagi atas tiga derajat (menurut R. Gustilo), yaitu: Berdasarkan bentuk patahan tulang a. Tranversal Adanya fraktur yang garis patahnya tegak lurus terhadap sumbu panjang tulang atau bentuknya melintang dari tulang. Fraktur semacam ini biasanya mudah dikontrol dengan pembidaian gips b. Spiral Adalah fraktur meluas yang mengelilingi tulang yang timbul akibat torsi ekstremitas atau pada alat gera. Fraktur jenis ini hanya menimbulkan sedikit kerusakan jaringan lunak c. Oblik

Upload: novita-ogino-tilukay

Post on 02-Dec-2015

174 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

Page 1: Klasifikasi Fraktur Menurut Salter

KLASIFIKASI FRAKTUR

Berdasarkan hubungan tulang dengan jaringan disekitar fraktur dapat dibagi

menjadi

1. Fraktur tertutup (closed), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen

tulang dengan dunia luar

2. Fraktur tertutup (open/compound), bila teradapt hubungan antara fragmen

tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan di kulit. Fraktur terbuka

terbagi atas tiga derajat (menurut R. Gustilo), yaitu:

Berdasarkan bentuk patahan tulang

a. Tranversal

Adanya fraktur yang garis patahnya tegak lurus terhadap sumbu panjang

tulang atau bentuknya melintang dari tulang. Fraktur semacam ini

biasanya mudah dikontrol dengan pembidaian gips

b. Spiral

Adalah fraktur meluas yang mengelilingi tulang yang timbul akibat torsi

ekstremitas atau pada alat gera. Fraktur jenis ini hanya menimbulkan

sedikit kerusakan jaringan lunak

c. Oblik

Adalah fraktur yang memiliki patahann arahnya miring dimana garis

patahnya membentuk sudut terhadap tulang

d. Segmental

Adalah dua fraktur berdekatan pada satu tulang, ada segmen tulang yang

retak dan ada yang terlepas menyebabkan terpisahnys segmen sentral dari

suplai

e. Kominuta

Adalah fraktur yang mencakup beberapa fragmen, atau terputusnya

keutuhan jaringan dengan lebih dari dua fragmen tulang

Page 2: Klasifikasi Fraktur Menurut Salter

f. Greenstick

Adalah fraktur tidak sempurna atau gris patahnya tidak lengkap dimana

kortek tulang sebagian masih utuh demikian juga periosteum. Fraktur jenis

ini sering terjadi pada anak-anak

g. Fraktur impaksi

Adalah fraktur yang terjadi ketika dua tulang menumbuk tulang ketiga

yang berada diantaranya seperti pada satu vertebra dengan lainnya.

h. Fraktur fissure

Adalah fraktur yang tidak disertai perubahan letak tulang yang berarti,

fragmen biasanya tetap di tempatnya setelah tindakan reduksi

KLASIFIKASI FRAKTUR MENURUT SALTER-HARRIS

Tipe I: Fraktur transversal melalui sisi metafisis dari lempeng pertumbuhan,

prognosis sangat baik setelah dilakukan reduksi tertutup

Tipe II: fraktur melalui sebagian lempeng pertumbuhan, timbul melalui

tulang metafisis, prognosis juga sangat baik dengan reduksi tertutup

Tipe III: Fraktur longitudinal melalui permukaan artikularis dan epifisis dan

kemudian secara transversal melalui sisi metafisis dari lempeng

pertumbuhan. Prognosis cukup baik meskipun hanya dengan reduksi

anatomi

Tipe IV: fraktur longitudinal melalui epifisis, lempeng pertumbuhan dan

terjadi melalui tulang metafisis. Reduksi terbuka biasanya penting dan

mempunyai resiko gangguan perumbuhan lanjut yang lebih besar

Tipe V: cedera remuk dari lempeng pertumbuhan, insidens dari gangguan

pertumbuhan lanjut adalah tinggi

Page 3: Klasifikasi Fraktur Menurut Salter

Ada empat jenis fraktur antebrachii yang khas diantaranya:

1. Fraktur Colles

Deformitas pada fraktur ini berbentuk seperti sendok makan (dinner fork

deformity). Pasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh

beserta lengan berputar ke ke dalam (endorotasi). Tangan terbuka yang

terfiksasi di tanah berputar keluar (eksorotasi/supinasi).

Manifestasi klinis diantaranya

Fraktur metafisis distal radius dengan jarak ±2,5 cm dari

permukaan sendi distalradius

Dislokasi fragmen distalnya kearah posterior atau dorsal

Subluksasi sendi radioulnar distal

Avulsi prosesus stiloideus ulna

2. Fraktur Smith

Fraktur Smith merupakan fraktur dislokasi ke arah anterior (volar),

karena itu sering disebut reverse Colles fracture. Fraktur ini biasa terjadi pada

orang muda. Pasien jatuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan

dalam keadaan volar fleksi pada pergelangan tangan dan pronasi. Garis

patahan biasanya transversal, kadang-kadang intraartikular. terdapat (garden

spade deformity).

Page 4: Klasifikasi Fraktur Menurut Salter

Manifestasi klinis diantaranya:

Penonjolan dorsal fragmen proksimal, fragmen distal di sisi volar

pergelangan deviasi tangan dan ke radial

3. Fraktur Galeazzi

Fraktur Galeazzi merupakan fraktur radius distal disertai dislokasi

sendi radius ulna distal. Saat pasien jatuh dengan tangan terbuka yang

menahan badan, terjadi pula rotasi lengan bawah dalam posisi pronasi waktu

menahan berat badan yang memberi gaya supinasi.

Manifestasi klinis diantaranya:

Tampak tangan bagian distal dalam posisi angulasi e dorsal. Pada

pergelangan tangan dapat diraba tonjolan ujung distal ulna

4. Fraktur Montegia

Fraktur Montegia merupakan fraktur sepertiga proksimal ulna disertai

dislokasi sendi radius ulna proksimal. Terjadi karena trauma langsung.

Manifestasi klinis diantaranya:

Terdapat 2 tipe yaitu: tipe ekstensi (lebih sering) dan tipe fleksi.

Pada tipe ekstensi gaya yang terjadi mendorong ulna ke arah

hiperekstensi dan pronasi.

Sedangkan pada tipe fleksi, gaya mendorong dari depan kea rah

fleksiyang menyebabkan fragmenulna mengadakan angulasi ke

posterior