klasifikasi berdasarkan jenis air buangan -...

22
KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN Klasifikasi berdasarkan jenis air buangan: Sistem pembuangan air kotor. Adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari kloset, urinal, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran manusia dari alat plambing lainnya ( black water ). Sistem pembuangan air bekas. Adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari bathtub, wastafel, sink dapur dan lainnya ( grey water ). Untuk suatu daerah yang tidak tersedia riol umum yang dapat menampung air bekas, maka dapat di gabungkan ke instalasi air kotor terlebih dahulu.

Upload: lythu

Post on 16-Aug-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN

Klasifikasi berdasarkan jenis air buangan:• Sistem pembuangan air kotor.

Adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari kloset, urinal, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran manusia dari alat plambing lainnya( black water ).

• Sistem pembuangan air bekas.Adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari bathtub, wastafel, sink dapur dan lainnya ( grey water ). Untuk suatu daerah yang tidak tersedia riolumum yang dapat menampung air bekas, maka dapat digabungkan ke instalasi air kotor terlebih dahulu.

• Sistem pembuangan air hujan.Sistem pembuangan air hujan harus merupakansystem terpisah dari system pembuangan air kotor maupun air bekas, karena bila dicampurkan sering terjadi penyumbatan padasaluran dan air hujan akan mengalir balik masukke alat plambing yang terendah.

• Sistem air buangan khusus.Sistem pembuangan air yang mengandung gas, racun, lemak, limbah pabrik, limbah rumah sakit, pemotongan hewan dan lainnya yang bersifatkhusus.

Klasifikasi berdasarkan carapengaliran :

• Sistem gravitasi.Air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ketempat yang lebih rendah secara gravitasi ke saluranumum yang letaknya lebih rendah

• Sistem bertekanan.Sistem yang menggunakan alat ( pompa ) karena saluranumum letaknya lebih tinggi dari letak alat plambing, sehingga air buangan di kumpulkan terlebih dahuludalam suatu bak penampungan, kemudian di pompakankeluar ke roil umum. Sistem ini mahal, tetapi biasa digunakan pada bangunan yang mempunyai alat – alatplambing di basement pada bangunan tinggi / bertingkatbanyak. ( gambar. 2 hal. 3 ).

Skem

aum

umsi

stem

pem

buan

gan

grav

itasi

sist

empe

mbu

anga

nbe

rtek

anan

EFEK SIFON DAN PERANAN PIPA VEN PADA

SISTEM PEMBUANGAN

BAGIAN – BAGIAN SISTEM PEMBUANGAN

• Alat – alat plambing yang di gunakan untukpembuangan seperti bathtub, wastafel, bak –bak cuci piring, cuci pakaian, kloset, urinal, bidet, dsb.

• Pipa – pipa pembuangan.• Pipa ven.• Perangkap dan penangkap ( interceptor ).• Bak penampung dan tangki septic.• Pompa pembuangan.

Pipa – pipa pembuangan• Ukuran pipa ini harus

sama atau lebih besardengan ukuran lubangkeluar perangkap alatplambing dan untukmencegah efek sifonpada air yang ada dalamperangkap, jarak tegakdari ambang puncakperangkap sampai pipamendatar di bawahnyatidak lebih dari 60 cm

PerangkapSyarat – syarat perangkap

• Kedalaman air penyekat berkisar antara 50 –100 mm.

• Konstruksi perangkap harus sedemikian rupasehingga tak terjadi pengendapan atautertahannya kotoran dalam perangkap.

• Konstruksi perangkap harus sederhanasehingga mudah di perbaiki bila ada kerusakandan dari bahan tak berkarat.

• Tidak ada bagian bergerak atau bersudut dalamperangkap yang dapat menghambat aliran air.

Jenis perangkap

Jenis perangkap dapat dikelompokkan menjadi :

a. Perangkap yang dipasang pada alatplambing dan pipapembuangan.

b. Perangkap yang menjadi satu denganalat plambing.

Contoh dari mangkukkloset jenis sifon bagiorang barat

Contoh bak peturasanpria (digantung didinding)

c. Perangkap yang di pasang di luar gedung

Penangkap (interceptor)• Persyaratan penangkap

– Penangkap yang sesuai harus dipasang sedekat mungkindengan alat plambing yang di layaninya, dengan maksud agar pipa pembuangan yang mungkin mengalami gangguansependek mungkin.

– Konstruksinya harus mudah dibersihkan, dilengkapi dengantutup yang mudah dibuka dan letak dari penangkap dalam ruangsedemikian rupa sehingga sampah dari penangkap mudahdibuang keluar ruang.

– Konstruksi penangkap harus mampu secara efektif memisahkanminyak, lemak dan sebagainya dari air buangan.Konstruksipenangkap umumnya juga merupakan ‘perangkap’, karena itubila telah dipasang penangkap dilarang memasang perangkap, sebab dapat terjadi ‘perangkap ganda’.

Jenis penangkap

• Penangkap lemak

b. Penangkap bahan bakar dan minyakpada bengkel

c. Penangkap pasir

• Digunakan pada tempat cuci kaki di kolamrenang atau tempat mandi di pantai, dimana air buangannya mengandung tanah atau pasir. Penangkap pasir atau tanah ini juga dipasangpada saluran terbuka air hujan di luar gedung. Prinsip kerjanya adalah mengendapkan tanahatau pasir, karena itu mulut dari pipapembuangan dari penangkap terletak di mukaair dalam penangkap seperti konstruksi ‘over –flow’.

d. Perangkap plastik, rambut dll.

Tangki septic dan rembesan• Tangki septic sebenarnya serupa saja dengan bak

penampungan air kotor, tetapi lebih ditujukanpenggunannya untuk menampung air kotor buangan daribangunan ditempat yang tidak terjangkau oleh riolumum/kota. Prinsip kerja dari tangki septik adalahmengolah dan memisahkan antara air dengan kotorandengan cara pengendapan. Pengolahan dilakukan olehbakteri anaerobic yang merubah kotoran baku menjadiLumpur. Air hasil pemisahan (70% lebih bersih) dialirkan keluar secara gravitasi dan diresapkan ketanah, sedangkan hasil endapan (Lumpur) harus dibuangsecara berkala dengan bantuan layanan mobil tangki air kotor pemerintah setempat. Dengan demikian tangkiseptic biasanya terletak diluar bangungan (mudahdicapai mobil tangki) dan tidak ada peralatan pompayang dipasangkan.

Sistem pembuangan dengan tangki septik

Kotak distribusi

Komponen sistem pembuangan

Syarat jarak komponen sistemtangki septik