alat dan kapal penangkap ikan pole and line ppt

19
ALAT DAN KAPAL PENANGKAP IKAN POLE AND LINE Disusun Oleh : kelompok 6 Disa Nirmala 230110140088 Ruli Aisyah 230110140091 Intan Nadifah 23011014096 Imas Siti Nur Halimah 230110140 Alif Rizki 230110140 Rifqi Abdurahman 230110140 Dewanto Bismantoro 230110140 Perikanan B

Upload: ruli

Post on 06-Dec-2015

540 views

Category:

Documents


68 download

DESCRIPTION

tentang alat tangkap pole and line

TRANSCRIPT

ALAT DAN KAPAL PENANGKAP IKAN

POLE AND LINEDisusun Oleh :

kelompok 6Disa Nirmala 230110140088Ruli Aisyah 230110140091Intan Nadifah 23011014096

Imas Siti Nur Halimah 230110140 Alif Rizki 230110140

 Rifqi Abdurahman 230110140 Dewanto Bismantoro 230110140

 Perikanan B

Kontruksi Pole and Line (Huhate)

Monintja (1968) :pada prinsipnya alat tangkap pole and line terdiri dari tiga bagian yakni :

tangkai pancing (pole), tali pancing (line) dan mata pancing (hookless).

Sketsa Konstruksi Pole and Line

View : Depan

View : Samping

View : Belakang

Posisi juru umpan

Para boi-boi yang sedang memancing ikan

cakalang

Bahan yang Digunakan Pole and Line

Joran (galah) : Panjang 2 - 2,5 m dengan diameter pada bagian pangkal 3 – 4 cm dan bagian unjuk sekitar 1 – 1,5 cm. Sebagaimana telah banyak digunakan joran dari bahan sintesis seperti plastik atau fibres.

Tali utama (main line) Terbuat dari bahan sintesis polyethylene dengan panjang sekitar 1,5 - 2 m yang disesuaikan dengan panjang joran yang digunakan, cara pemancingan, tinggi haluan kapal dan jarak penyemprotan air. Diameter tali 0,5 cm dan nomor tali adalah No 7.

Tali sekunder : Terbuat dari bahan monopilament berupa tasi berwarna putih sebagai pengganti kawat baja (wire leader) dengan panjang berkisar 20 cm. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terputusnya tali utama dengan mata pancing sebagai akibat gigitan ikan cangkalang.

Mata pancing (hook) yang tidak berkait balik :

Nomor mata pancing yang digunakan adalah 2,5 – 2,8. Pada

bagian atas mata pancing terdapat timah berbentuk slinder dengan

panjang sekitar 2 cm dan berdiameter 8 mm dan dilapisi nikel sehingga berwarna mengkilap dan

menarik perhatian ikan cangkalang. Selain itu, pada sisi luar silender terdapat cincin sebagai tempat

mengikat tali sekunder. Di bagian mata pancing dilapisi dengan

guntingan tali rapia berwarna merah yang membungkus rumbia-rumbia

tali merah yang juga berwarna sebagai umpan tiruan. Pemilihan

warna merah ini disesuaikan dengan warna ikan umpan yang juga

berwarna merah sehingga menyerupai ikan umpan.

Rapia

Timah silinder

Rumbia -

rumbia

Cincin

Mata pancing

Jumlah tenaga kerja pada saat pengoperasian Pole and Line

Ukuran Kapal yang Digunakan

Ukuran kapal diantara 5 – 300 GT yang dianggap potensial. Kapal ini dilengkapi dengan bak umpan hidup yang dapat menyimpan dan membawa umpan dengan baik, dan penyemprot air pada flying deck yang diperlukan waktu operasi penangkapan ikan, dimana fungsinya untuk memecahkan permukaan air dan mengaburkan penglihatan ikan sehingga ikan-ikan yang dipancing akan terkonsentrasi pada umpan (Tampubolon, 1980).

Biaya pengelolaan kapal tergolong besar dan sifatnya rutin, oleh karena itu perlu dilakukan pertimbangan teknis yang bertujuan terhadap efisiensi ekonomis sehingga dapat menjamin

daya tahan serta memperpanjang penggunaan kapal dan dapat menekan biaya operasional. Harga kapal ikan relatif lebih

mahal dari kapal dagang dan umumnya diartikan sebagai jumlah tahun selama kapal

di pelabuhan. Perhitungan umur kapal ini dimulai saat peluncuran sampai dengan

waktu kapal ikan tidak mampu dipakai atau dipelihara. Umur atau ketahanan kapal dapat ditinjau dari beberapa faktor yaitu kekuatan

fisik, faktor ekonomis dan peraturan pemerintah (Monintja dkk, 1986).

Spesifikasi Kapal Pole and Line

Menurut Malangjoedo (1978) letak dan kayanya fishing ground yang akan dijadikan daerah operasi penangkapan akan menentukan pula jenis dan ukuran kapal yang akan dipergunakan. Selanjutnya dikatakan bahwa ada tiga ukuran kapal pole and line yakni :

Kapal ukuran kecil yakni 7 – 15 GT, jarak operasinya kurang dari 30 mil dan tanpa pengawetan.

Kapal ukuran sedang yakni 15 – 50 GT, jarak operasinya 30 – 50 mil dengan pengawetan es dan lama operasinya kurang dari 5 hari.

Kapal ukuran besar yakni 100 GT ke atas, lama operasinya bias sampai 40 hari atau lebih.

Menurut Ayodhyoa (1972), yang dimaksud dengan kapal pole and line adalah kapal ikan yang tujuan usahanya menangkap ikan cakalang (Katsuwonus Pelamis), tapi dalam pengoperasiannya tidak menutup kemungkinan ikan lain ikut tertangkap. Bentuk kapal pole and line memiliki bebrapa kekhususan antara lain ;

Bagian atas dek kapal bagian depan terdapat plataran (flat form) yang digunakan sebagai tempat memancing.

Dalam kapal harus tersedia bak-bak untuk penyimpanan ikan umpan yang masih hidup

Pada kapal pole and line ini harus dilengkapi dengan sistem semprotan air (water splinkers system) yang dihubungkan dengan satu pompa.

Bentuk kapal pole and line memiliki beberapa kekhususan antara lain :

1. Bagian atas dek kapal bagian depan terdapat plataran ( flat form ) yang digunakan sebagai tempat memancing.

2. Dalam kapal harus tersedia bak-bak untuk penyimpanan ikan umpan yang masih hidup.

3. Pada kapal pole and line ini harus dilengkapi sistem semprotan air ( water splinkers system ) yang dihubungkan dengan suatu pompa.

Alat Bantu Penangkapan

a) Pila-PilaPila-pila digunakan sebagai tempat para pemancing (awak kapal) yang letaknya pada lambung, haluan dan buritan kapal.

b) Pipa Penyemprot Airdigunakan untuk menyemprot air ke permukaan air di sekitar kapal dengan posisi pada gerombolan ikan. Pipa penyemprot ditempatkan di sepanjang pila-pila atau sekeliling lambung kapal, bahan yang digunakan pila pila dari bahan paralon atau dari pipa besi pada ujungnya dipasang kran, dengan diameter pipa 3,5 inchi. Tekanan penyemprotan air tersebut dilengkapi dengan pompa air (water pump).

c) Bak umpanUntuk mempertahankan ikan umpan tetap hidup saat digunakan, maka memerlukan tempat atau bak. Pada bak umpan tersebut dilengkapi dengan lampu penerangan dengan masing-masing bak 50 watt.

d). Jaring tangguk / seserJaring tangguk berguna untuk memojokkan umpan ke suatu sudut agar mudah di tangguk dengan churchill. Sedangkan seser yang besar berguna untuk memindahkan umpan hidup ke ember dan seser kecil digunakan untuk menyebar umpan.

e). RumponRumpon ini berguna untuk mengumpulkan kawanan ikan dan harus dipasang jauh hari sebelum operasi penangkapan, jadi tidak perlu menggunakan ikan hidup sebagai umpan namun semprotan air masih harus terus digunakan.

Jenis Umpan Pole and LinePada umumnya ada 6 jenis ikan umpan hidup yang digunakan yaitu

jenis ikan :

Puri kepala merah (Stelephorus divisi)

Puri kepala batu (Hypoat therina barnesi)

Puri gelas (Stolephorus indicus)

Gosao (Sprattelloides delicatulus)

Lompa (Thrissina baelama forska)  Tembang (Sardinela fimbriata)

Dari keenam jenis umpan yang digunakan memiliki karateristik yang tidak jauh berbeda sebagai umpan penangkapan cakalang.

Jenis-Jenis ikan Umpan