kkn.unnes.ac.id · web viewbab i. pendahuluan. a. latar belakang. menurut buku petunjuk pelaksanaan...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut buku Petunjuk Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata edisi XIV,
Kuliah Kerja Nyata yang selanjutnya disebut KKN adalah suatu kegiatan
intrakulikuler yang memadukakan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi
(pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) dengan cara
memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam
kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan dan
pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan diluar kampus dalam
waktu, mekanisme kerja dan persyaratan tertentu.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program pengabdian
mahasiswa pada masyarakat. Salah satu wujud dari kegiatan ini adalah
mengadakan rangkaian program kerja yang bertujuan untuk membentuk
masyarakat yang sadar lingkungan dimana masyarakat bisa mengolah potensi
yang dihasilkan. Selain itu pelaksanaan KKN juga diharapkan dapat
mengembangkan kemampuan praktis mahasiswa dalam bidang pendidikan,
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta disiplin ilmu lain yang
dipelajari selama kuliah.
Kegiatan KKN ini merupakan wujud nyata dari Tri Darma Perguruan
Tinggi. Peningkatan diberbagai bidang seperti bidang ekonomi, kesehatan,
pendidikan, lingkungan dan infrastruktur menjadi fokus utama mahasiswa
dalam melaksanakan KKN di Desa Paponan, Kecamatan Kledung Kabupaten
Temanggung.
Sejalan dengan perkembangan pembangunan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, maka UNNES ikut berperan aktif dalam mengisi
pembangunan melalui pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata.
1
Melalui KKN lokasi ini diharapkan terjadi penguatan masyarakat dengan cara
memberikan motivasi dan dorongan agar masyarakat mampu menggali potensi
diri dan memperbaiki kualitas hidupnya.
Berdasarkan latar belakang di atas maka kegiatan KKN LOKASI I yang
merupakan program dari Universitas Negeri Semarang diharapkan mampu
menjadi inovasi dalam membantu kinerja Pemerintah dibeberapa sektor
pemerintahan, khususnya kabupaten Temanggung dan umumnya di Jawa
Tengah.
B. Deskripsi Situasi dan Kondisi Lokasi KKN
Adapun hasil observasi sesuai dengan waktu yang ada telah dilakukan oleh
mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang di Desa Paponan, Kecamatan
Kledung, Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut :
1. Letak Geografis
Salah satu desa di Kecamatan Kledung adalah Desa Paponan yang terletak ±
3,5 km dari Kantor Kecamatan Kledung dan ± 6 km dari Kabupaten
Temanggung.
2. Luas Wilayah
Wilayah Desa Paponan seluas 147,10 Ha/m2 terdiri dari lahan persawahan,
pekarangan, pemukiman, jalan dan makam. Desa Paponan terdiri dari 4 RW.
3. Batas Wilayah
Batas wilayah Desa Paponan sebelah utara adalah Desa Tuksari dan Desa
Kalirejo Kecamatan Kledung, sebelah selatan Desa Petarangan Kecamatan
Kledung, sebelah barat Desa Kwadungan Jurang dan Jeketro Kecamatan
Kledung dan sebelah timur Desa Glapansari Kecamatan Parakan.
4. Iklim
Iklim tropis mewarnai wilayah pegunungan ini, dengan pembagian 2 musim
setiap tahunnya yakni musim kemarau pada bulan April sampai dengan
September dan musim hujan pada bulan Oktober sampai dengan Maret. Suhu
udara kawasan ini terbilang sejuk, di mana rata-rata pada siang hari berkisar
antara 19 – 27 ˚C dan malam hari turun menjadi 17 ˚C.
2
5. Tingkat Pendidikan
Berikut merupakan tabel tingkat pendidikan masyarakat Desa Paponan:
Tabel I.1 Tingkat Pendidikan
N
OTINGKAT PENDIDIKAN LK PR JUMLAH
1. Tidak/Belum Sekolah 217 244 461
2. Belum Tamat SD/Sederajat 135 143 278
3. Tamat SD/Sederajat 278 246 524
4. SLTP/Sederajat 77 86 163
5. SLTA/Sederajat 68 47 115
6. Diploma I/II 0 2 2
7. Akademi/Diploma III/S. Muda 5 3 8
8. Diploma IV/Strata I 11 10 21
JUMLAH 791 781 1572
6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Berikut ini jumlah penduduk Desa Paponan berdasarkan mata pencaharian:
Tabel I.2 Mata Pencaharian
No Jenis Pekerjaan Laki-Laki PerempuanJumlah
( Jiwa )
1. Belum Bekerja 143 172 315
2. Peternak 1 1 2
3. Transportasi 2 0 2
4. Karyawan Swasta 80 47 127
5. Karyawan Bumn 3 0 3
6. Karyyawan Honorer 1 0 1
7. Buruh Harian Lepas 15 6 21
8. Menggurus Rumah Tangga 0 137 137
9. Buruh Tani /Perkebunan 12 14 26
3
10. Buruh 1 0 1
11. Pembantu Rumah Tangga 0 2 2
12. Tukang Cukur 1 0 1
13. Tukang Batu 12 0 12
14. Tyukang Kayu 8 0 8
15. Pelajar / Mahasiswa 75 85 160
16. Mekanik 5 0 5
17. Perancang Busana 0 1 1
18. Pensiunan 8 9 17
19. Pegawai Negeri Sipil 7 7 14
20. Tni 1 0 1
21. Guru 8 8 16
22. Notaris 0 1 1
23. Bidan 0 3 3
24. Apoteker 1 0 1
25. Pelaut 2 0 2
26. Perdagangan 0 1 1
27. Sopir 58 0 58
28. Pedagang 50 81 131
29. Perangkat Desa 10 1 11
30. Kepala Desa 1 0 1
31. Wiraswasta 59 13 72
32. Petani/Pekebun 227 193 420
JUMLAH 772 781 1.583
7. Kondisi Ekonomi
Sebagian besar masyarakat desa Paponan bermata pencaharian sebagai Petani,
akan tetapi secara strata bisa digolongkan bahwa masyarakat desa Paponan
tergolong masyarakat menengah ke bawah.
4
8. Potensi Unggulan
Potensi unggulan dari desa Paponan adalah hasil pertanian berupa Tembakau.
9. Sarana dan Prasarana
Jenis Sarana dan Prasarana yang terdapat di desa Paponan terdapat pada tabel
berikut ini :
Tabel I.3 Sarana dan Prasarana
No Jenis Sarana Jumlah Keadaan
1. Perkantoran
a. Balai Desa 1 buah Baik
2. Pendidikan
a. SD 1 buah Kondisi ruang kelas SD
Terpisah antara kelas
tinggi dan kelas rendah.
b. MI - -
c. TK 1 buah Baik
d. TPA/TPQ 1 buah Baik
3. Peribadatan
a. Masjid 1 buah Baik
b. Mushola 7 buah Baik
5
4. Kesehatan
a. Posyandu 1 buah Baik
5. Transportasi
a. Bus Tidak ada -
b. Angkutan desa Tidak ada -
c. Angkutan Kota Tidak ada -
d. Ambulan Tidak ada -
C. Identifikasi Masalah
Permasalahan – permasalahan yang telah ditemukan selama
melaksanakan Observasi di Desa Paponan dapat dijelaskan pada tabel di
bawah ini. Identifikasi permasalahan dilakukan dengan melakukan survey
atau pengamatan secara langsung dan pengamatan secara tidak langsung
melalui wawancara dari salah satu narasumber.
Identifikasi masalah meliputi masalah yang ada dalam bidang
pendidikan, ekonomi, kesehatan, infrastruktur dan lingkungan di Desa
Paponan. Penjelasan dari permasalahan tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel I.4 Pemetaan Masalah di Desa Paponan
No. BIDANG PERMASALAHAN
1. PENDIDIKAN 1. Belum adanya bimbingan belajar diluar
jam sekolah bagi siswa SD dalam
membantu siswa memahami mata
pelajaran dan mengerjakan tugas sekolah
6
yang ada.
2. Masih kurangnya kegiatan ketrampilan
pada anak-anak desa paponan.
3. Masih kurangnya pemberian wawasan
mengenai penggunaan teknologi pada
siswa SD.
4. Kurang maksimalnya pemanfaatan sarana
prasarana berolahraga yang ada di
lingkungan Paponan.
5. Belum adanya sistem pembelajaran yang
mengasah imajinatif anak usia dini yang
sifatnya menghibur.
2. EKONOMI DAN
KEUANGAN
1. Kurangnya pengetahuan mengenai cara
administrasi pada suatu kegiatan PKK.
2. Banyak makanan yang dijual yang masih
mengandung bahan pengawet dan bahan
kimia.
3. Kurangnya pemanfaatan hasil bumi
berupa sayur mayur yang diolah menjadi
produk inovatif.
4. Kurangnya inisiatif masyarakat mengenai
cara mengenalkan suatu produk baru
kepada masyarakat.
3. KESEHATAN 1. Kurang adanya penyuluhan mengenai
pola hidup bersih dan sehat.
2. Belum adanya sosialisasi mengenai
bahaya dari pemakaian narkoba.
3. Belum terbiasa dilakukan kegiatan senam
pada masyarakat maupun anak-anak.
4. Kontinutas kegiatan yang bermanfaat
untuk menjaga kesehatan masyarakat baik
7
Dewasa hingga Balita yang sudah da di
Desa Paponan.
4. INFRASTUKTUR
DAN
LINGKUNGAN
1. Belum adanya kegiatan yang
meningkatkan rasa kemerdekaan pada
perayaan hari kemerdekaan 17 agustus.
2. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai bidang kebangsaan.
3. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk
mempertahankan seni tradisional sejak
usia dini.
4. Mempertahankan rasa kegotong-royongan
pada masyarakat Desa Paponan yang
masih terjaga.
5. Kurangnya pengetahuan mengenai
pentingnya melestariakn keberadaan
pohon kepada masyarakat.
6. Kurangnya sosialisasi mengenai bahaya
narkoba serta bagaimana
pendistribusiannya terhadap para pemuda.
7. Perlunya penanaman mengenai cinta
Tanah Air sejak dini untuk menjaga
persatuan Bangsa Indonesia.
8. Perlunya dukungan untuk menajaga
kelestarian budaya kepada anak-anak agar
tidak tergerus oleh modernisasi yang
mulai mempengaruhi generasi muda
dewasa ini.
9. Perlunya sarana identifikasi untuk para
Ketua Dusun agar mempermudah
masyarakat.
D. Rumusan Masalah
8
Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah pada
kegiatan KKN ini, antara lain:
1. Bagaimana cara meningkatkan minat belajar di SD Negeri Paponan?
2. Bagaimana cara meningkatkan keterampilan siswa TK Mardi Putra
Paponan?
3. Apakah kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan minat
belajar
4. Bagaimana cara mengasah keterampilan dalam berbahasa terhadap siswa
SD Negeri Paponan?
5. Bagaimana cara melatih siswa SD Negeri Paponan mengenai
pembelajaran menggunakan teknologi?
6. Bagaimana cara menghidupkan kembali minat berolahraga kepada anak-
anak Desa Paponan ?
7. Bagaimana cara untuk melestarikan cerita rakyat kepada anak sejak usia
dini?
8. Bagaimana cara yang dilakukan untuk menyehatkan tubuh dan
menyenangkan bagi siswa SDN Paponan?
9. Bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepedulian
kesehatan bagi ibu-ibu PKK dengan suasana yang menyenangkan?
10. Bagaimana cara memberikan penyuluhan tentang cara mencuci tangan
yang benar kepada siswa SD?
11. Bagaimana cara memberikan penyuluhan tentang cara menggosok gigi
yang benar kepada siswa SD?
12. Bagaimana cara memberikan pembelajaran yang menarik mengenai
bahaya dari pemakaian narkoba?
13. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk memastikan kesehatan
serta mencegah penyakit kepada balita?
14. Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan
masyarakat lanjut usia di Desa Paponan?
15. Bagaimana cara memberikan penyuluhan mengenai pentingnya kesehatan
pada ibu dan balita kepada masyarakat Paponan?
9
16. Bagaimanakah cara memberikan pengetahuan mengenai jajanan sehat
kepada Kader PKK?
17. Bagaimanakah cara memberikan pemberian keterampilan mengenai
inovasi produk jajanan yang belum terdapat di Desa Paponan?
18. Bagaimana cara melakukan pemasaran jajanan sehat kepada masyarakat
Paponan agar produk dapat dikenal?
19. Bagaimana cara untuk meningkatkan pengetahuan mengenai administrasi
pada suatu kegiatan PKK?
20. Bagaimana cara meningkatkan rasa kesadaran akan kebersihan dan rasa
kegotong-royongan di lingkungan masyarakat Desa Paponan?
21. Bagaimana cara menghidupkan kembali kemeriahan acara 17 Agustus
terhadap masyarakat Desa Paponan?
22. Bagaimana cara menanamkan rasa semangat kemerdekaan terhadap
anak-anak Desa Paponan?
23. Bagaimanakah cara memberikan pengetahuan mengenai pentingnya
mengolah sampah rumah tangga agar dapat memberikan nilai guna
kepada anak usia dini melalui pendidikan di Sekolah?
24. Bagaimanakah uapaya yang dapat dilakukan untuk pemberian identitas
pada rumah para Ketua Dusun agar mudah ditemukan?
25. Bagaimanakah cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan
warisan budaya melalui tari tradisi yang mulai kurang diminati generasi
muda saat ini?
BAB II
SOLUSI DAN LUARAN
10
A. Solusi yang diberikan
1. Pendekatan Sosial
Pendekatan sosial adalah upaya bagaimana kita mampu menempatkan diri
terhadap masyarakat Desa Paponan. Mahasiswa KKN selaku pelaksana utama
dalam kegiatan KKN untuk dapat berbaur ke dalam berbagai kegiatan
masyarakat agar dapat diterima dan berperan serta dalam berbagai kegiatan
masyarakat di tempat KKN.
Dalam usaha pendekatan itu, hal yang kami lakukan adalah berkenalan
dengan perangkat desa dan meminta informasi tentang keadaan masyarakat di
Desa Paponan. Selain itu, kami juga berkunjung ke beberapa rumah warga
Desa Paponan khususnya rumah Kepala Dusun maupun tokoh masyarakat. Hal
ini dilakukan untuk mendapatkan informasi secara nyata tentang kehidupan
mereka. Setelah kami mendapatkan informasi tentang jadwal kegiatan tersebut,
kami menghadiri setiap kegiatan yang dilaksanakan sebagai sarana untuk
berbaur dengan seluruh masyarakat Desa Paponan. Kami mengikuti berbagai
kegiatan rutin baik kegiatan bapak-bapak, ibu-ibu bahkan remaja. Diantaranya
adalah kegiatan PKK, Posyandu, kerja bakti, dan kegiatan pengajian.
Kegiatan yang dilaksanakan bergantung pada sasaran. Adapun sasaran
kegiatan KKN Lokasi I UNNES di Desa Paponan adalah sebagai berikut:
a. Ibu-ibu PKK Desa Paponan
b. Siswa SD N Paponan dan TK Mardi Putra Paponan
c. Para Pemuda Desa Paponan
d. Seluruh warga Desa Paponan
2. Luaran yang dihasilkan
Program kerja yang telah dilaksanakan yang mencakup 4 bidang
kegiatan yaitu pada bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan
infrastruktur dan lingkungan hidup diharapkan dapat menjadi solusi bagi
11
persoalan yang ada di masyarakat. Adapun luaran yang dihasilkan dari
program kerja adalah sebagai berikut:
A. Bidang Pendidikan
Tim KKN UNNES 2017 melalui kegiatan yang telah dilaksanakan
pada bidang pendidikan menghasilkan luaran sebagai berikut:
1. Membantu siswa memahami mata pelajaran dan mengerjakan tugas
sekolah.
2. Meningkatkan kemampuan anak-anak desa Paponan dalam bidang
keterampilan.
3. Memberikan wawasan mengenai penggunaan teknologi pada siswa SD.
4. Memaksimalkan pemanfaatan sarana prasarana berolahraga yang ada di
lingkungan Paponan.
5. Memberikan sistem pembelajaran yang mengasah imajinatif anak usia
dini yang sifatnya menghibur.
B. Bidang Ekonomi & Keuangan
1. Memberikan pengetahuan mengenai cara administrasi pada suatu
kegiatan PKK.
2. Menciptakan produk olahan yang sehat dan bergizi
3. Mengembangkan pemanfaatan hasil bumi berupa sayur mayur yang
diolah menjadi produk inovatif.
4. Memberikan pembelajaran mengenai cara pengenalan suatu produk
kepada masyarakat
C. Bidang Kesehatan
1. Memberikan penyuluhan mengenai pola hidup dan sehat
2. Mengadakan sosialisasi tentang bahaya pemakaian narkoba
3. Memberikan pelajaran dan membiasakan agar anak-anak terbiasa senam
4. Melakukan kegiatan bulanan untuk pengecekan kesehatan balita, ibu
hamil, dan lansia
D. Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Hidup
1. Mengadakan kegiatan yang bersifat menyemarakan hari kemerdekaan
RI
12
2. Memberikan wawasan mengenai kebangsaan
3. Mengajak masyarakat maupun anak-anak untuk melestarikan
kebudayaan
4. Melakukan kegiatan yang dapat menciptakan rasa peduli terhadap
lingkungan
5. Memberikan penyuluhan tentang bahaya dan dampak dari pemakaian
narkoba
6. Mengajak masyarakat agar tetap cinta Tanah Air dan rasa nasionalisme
BAB III PROGRAM KERJA
13
KKN Lokasi I ini dilaksanakan selama 45 hari mulai tanggal 7 Agustus
2017 sampai dengan tanggal 20 September 2017 di Desa Paponan, Kecamatan
Kledung, Kabupaten Temanggung. Dengan usaha dan kerjasama yang terjalin
baik antara masyarakat Desa Paponan dan mahasiswa sebagai Tim KKN Lokasi
Unnes 2017, maka berikut merupakan program kerja yang kami laksanakan di
desa Paponan.
A. Uraian Tematik yang dikerjakan
Pada era modernisasi seperti sekarang ini, para generasi muda yang sudah
mulai mengenal teknologi akan dengan cepat melupakan tradisi budaya yang
selama ini berada di daerahnya, dalam kasus desa Paponan ini adalah adanya tari
tradisional Jaranan yang berkisah mengenai pasukan berkuda melawan roh jahat
yang keberadaanya cukup dilestarikan oleh segelintir masyarakat setempat. Demi
menjaga kelastarian buadaya tari tradisional ini, Tim KKN UNNES Menjadi
fasilitator mengajak para generasi muda desa setempat untuk tetap melestarikan
warisan seni ini dengan mengadakan latihan tari.
Adanya pelatihan tari ini selain untuk menjaga kelestarian bidaya
setempat, adalah untuk mengangkat bakat-bakat seni para generasi muda paponan
yang dapat terus diasah agar dapat menjadi aset desa setempat
B. Roadmap Program Kerja
1. Bidang Pendidikan
Pendidikan merupakan bidang pembangunan masyarakat yang paling
dasar. Karena berkaitan dengan peningkatan mutu sumber daya manusia
(SDM). Majunya kualitas SDM, akan secara otomatis membantu
perkembangan sektor-sektor yang lainnya. Berdasarkan hasil observasi,
tukar pendapat, dan koordinasi yang dilakukan Tim KKN, dapat dihasilkan
beberapa program kerja yang relevan dengan kondisi desa. Adapun
rinciannya sebagai berikut.
Tabel III.1 Pelaksanaan Program Kerja Bidang Pendidikan
14
No
.
Nama
Program
Penanggung
Jawab (PJ)
Lokasi Waktu
Pelaksanaa
n
Sasaran Rencana
Pendanaa
n
1. Pendampinga
n Belajar di
TK
Retno
Ayuningtya
s
TK
Mardi
Putra
Paponan
Minggu ke
1 hingga
minggu ke
5
Siswa
TK
Mardi
Putra
Papona
n
-
Pendampinga
n Belajar di
SD
Tegar
Arifin
SD
Negeri
Papona
n
Minggu ke
1 hingga
Minggu ke
6
Siswa
SD
Negeri
Papona
n
-
Bimbingan
Belajar MIPA
Putri Hayu
Chairunnisa
SD
Negeri
Papona
n
Minggu ke
1 hingga
minggu ke
5
Siswa
SD
Negeri
Papona
n
Bimbingan
Belajar
Bahasa
Ade Marike SD
Negeri
Papona
n
Minggu ke
2 hingga
minggu ke
5
Siswa
SD
Negeri
Papona
n
Rp.
20.000
Pelatihan
Microsoft
Office
A’af
Nayiroh
SD
Negeri
Papona
n
Minggu 4 Siswa
SD
Negeri
Papona
n
Rp.
25.000
Story Telling Diah
Indriyani N.
TK
Mardi
Minggu ke
5
Siswa
TK
Rp.
30.000
15
Putra
Papona
n
Mardi
Putra
Papona
n
Pelatihan
Badminton
Tri
Prabowo
Balai
Desa
Papona
n
Minggu ke
4, 5 dan 6
Anak-
anak
Desa
Papona
n
Rp.
90.000
2. Bidang Ekonomi
Sektor lain yang juga memegang peranan penting dalam pembangunan
masyarakat yaitu sektor ekonomi. Dengan adanya sumber daya alam lokal yang
melimpah ruah tetapi belum termanfaatkan dengan maksimal, maka disusun
beberapa program kerja sebagai langkah awal pengembangan bidang ekonomi.
Namun, perlu adanya langkah lanjutan terhadap program yang telah disusun yaitu
dengan memberikan wadah untuk membantu perkembangannya. Adapun
penjelasan dari tiap program adalah sebagai berikut.
Tabel III.2 Pelaksanaan Program Kerja Bidang Ekonomi
No. Nama
Program
Pnanggung
Jawab (PJ)
Lokasi Waktu
Pelaksanaan
Sasaran Rencana
Pendanaan
1. Sosialisasi dan
pembuatan
nugget sayur
Ikhtiar
Bangkit
Wulandari
Posko
KKN
Minggu ke
5
Ibu PKK
Desa
Paponan
Rp.
24.000
Pembuatan
Sempolan
Putri Hayu
Chairunisa
Posko
KKN
Minggu ke
5
Ibu PKK
Desa
Paponan
Rp.
50.000
Pemasaran
Sempolan
Ahmad
Taqiyudin
TK dan
SD
Minggu ke Masyarakat
Desa
-
16
setempet 6 Paponan
Pendampingan
pembuatan
RAB dan
pembukuan
PKK &
Posyandu
Retno
Ayuningtyas
Posko
KKN
Minggu ke
5
Ibu PKK
Desa
Paponan
-
3. Bidang Kesehatan
Program kerja di bidang kesehatan diperlukan karena kurangnya penyuluhan
kesehatan dari dinas terkait. Program kesehatan yang ada di Desa Paponan hanya
terdapat Posyandu untuk balita dan lansia dan diadakan sebulan sekali di setiap
dusun. Maka perlu adanya sosialisasi tambahan mengenai kesehatan di kalangan
warga dan kegiatan penyuluhan tersebut meliputi sebagai berikut.
Tabel III.3 Pelaksanaan Program Kerja Bidang Kesehatan
No. Nama
Program
Pnanggung
Jawab (PJ)
Lokasi Waktu
Pelaksanaan
Sasaran Rencana
Pendanaan
1. Senam
bersama TK
Retno
Ayuningtyas
TK
Mardi
Putra
Paponan
Minggu ke
5
Siswa TK
setempat
-
2. Senam
bersama SD
Ikhtiar
Bangkit
Wulandari
SD
Negeri
Paponan
Minggu ke
3 dan ke 5
Siswa SD
Negeri
Paponan
3. Senam sehat Ade Marike Posko
KKN
Minggu ke
3 dan ke 4
Ibu Kader
PKK
4. Pelaksanaan
Hidup Bersih
dan Sehat
(PHBS) cuci
Diah
Indriyani N.
SD
Negeri
Paponan
Minggu ke
4
Siswa SD
Negeri
Paponan
Rp.
20.000
17
tangan
5. Pelaksanaan
Hidup Bersih
dan Sehat
(PHBS) gosok
gigi
Ahmad
Taqiyudin
SD
Negeri
Paponan
Minggu ke
4
Siswa SD
Negeri
Paponan
Rp.
20.000
6. Posyandu
Balita
Tegar Arifin Balai
Desa
Paponan
Minggu ke
5
Seluruh
Balita yang
ada di desa
setempat
Kas PKK
7. Posyandu
Lansia
Tri Prabowo Balai
Desa
Paponan
Minggu ke
1
Masyarakat
lanjut usia
yang
berada di
desa
setempat
Kas PKK
8. Pendampinga
n penyuluhan
ibu dan balita
A’af
Nayiroh
Balai
Desa
Paponan
Minggu 3 Para Ibu
yang
memiliki
Balita
Kas PKK
9. Sosialisasi
Bahaya
Narkoba
Ikhtiar
Bangkit
Wulandari
SD
Negeri
Paponan
Minggu ke
4
Siswa SD
Negeri
Paponan
Rp.
142.000
4. Bidang Lingkungan Dan Infrastruktur
Selaras dengan visi dan misi Universitas Negeri Semarang sebagai
universitas konservasi, yang tidak hanya dalam ruang lingkup lingkungan namun
juga sosial, maka kami menyusun program kerja yang relevan dengan visi misi
tersebut menyesuaikan pula dengan kondisi yang ada dilapangan.
Tabel III.4 Pelaksanaan Program Kerja Bidang Lingkungan dan
Infrastruktur
18
No
.
Nama
Program
Pnanggun
g Jawab
(PJ)
Lokasi Waktu
Pelaksanaa
n
Sasaran Rencana
Pendanaa
n
1. Kerja Bakti Tegar
Arifin
Balai
Desa
Paponan
Minggu ke
1, 2 dan 4
Masyarak
at Desa
setempat
-
2. Pengenala
Penanaman
Pohon
sejak usia
dini
Diah
Indriyani
N.
TK Mardi
Putra
Paponan
Minggu ke
5
Siswa TK
Mardi
Putra
Paponan
Rp.
83.000
3. Sosialisasi
4 pilar
kebangsaan
Ahmad
Taqiyudi
n
Balai
Desa
Paponan
Minggu ke
2
Pemuda
Desa
Setempat
Kas Desa
4. Sosialisasi
Bahaya
Penggunaa
n Narkoba
Ade
Marike
Balai
Desa
Paponan
Minggu ke
2
Pemuda
Desa
Setempat
Kas Desa
5. Semarak 17
Agustus
anak-anak
Ikhtiar
Bangkit
Wulandar
i
Balai
Desa
Paponan
Minggu ke
2
Anak-
anak desa
setempat
Kas Desa
6. Semarak 17
Agustus
dewasa
Tri
Prabowo
Balai
Desa
Paponan
Minggu ke
2
Masyarak
at Desa
setempat
Kas Desa
7. Penyediaan
media
pembelajar
an
Kompostin
g
A’af
Nayiroh
SD Negeri
Paponan
Minggu ke
6
Siswa SD
Negeri
Paponan
Rp.
60.000
19
8. Plangisasi Ade
Marike
Lingkunga
n Desa
Paponan
Minggu ke
6
Rumah
Kepala
Dusun
Rp.
50.000
5. Program Kerja Tambahan
Selaras dengan adanya HUT RI yang ke-72 maka kami tim KKN
mengadakan peringatan dengan dijelaskan dalam tabel. Kemudian juga adanya
program kerja dari kecamatan yang dijelaskan dalam tabel.
Tabel III.5 Pelaksanaan Program Kerja Tambahan
No. Nama
Program
Penanggung
Jawab (PJ)
Lokasi Waktu
Pelaksanaan
Sasaran Rencana
Pendanaan
1. Pembuata
n Peta
Sosial
Diah
Indriyani N.
Lingkungan
Desa
Paponan
Minggu ke
6
Masyarakat
Desa
Paponan
-
20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
Pelaksanaan KKN Lokasi Tahap I UNNES di Desa Paponan mencakup
empat bidang kegiatan yang direncanakan dan telah diselesaikan. Setelah
diawali dengan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat dan pihak-pihak
yang berkaitan dengan program KKN, kelompok KKN melaksanakan
program-program tersebut dan melaporkan hasil pelaksanaan program
tersebut. Adapun pelaksanaan program kerja yang telah tim KKN Lokasi
Tahap I UNNES 2017 laksanakan di Desa Paponan Kecamatan Kledung
Kabupaten Temanggung yaitu :
A. Pembahasan Program Tematik
1. Pelestarian Budaya Kesenian
Pada era modernisasi seperti sekarang ini, para generasi muda
yang sudah mulai mengenal teknologi akan dengan cepat melupakan
tradisi budaya yang selama ini berada di daerahnya, dalam kasus desa
Paponan ini adalah adanya tari tradisional Jaranan yang berkisah
mengenai pasukan berkuda melawan roh jahat yang keberadaanya
cukup dilestarikan oleh segelintir masyarakat setempat. Demi menjaga
kelastarian buadaya tari tradisional ini, Tim KKN UNNES Menjadi
fasilitator mengajak para generasi muda desa setempat untuk tetap
melestarikan warisan seni ini dengan mengadakan latihan tari setiap
sore di Posko. Kegiatan ini berlangsung selama 7 hari berturut-turut
dari tanggal 10-16 September 2017. Adanya pelatihan tari ini selain
untuk menjaga kelestarian bidaya setempat, adalah untuk mengangkat
bakat-bakat seni para generasi muda paponan yang dapat terus diasah
agar dapat menjadi aset desa setempat. Peserta pelatiahn ini adalah para
anak-anak desa Paponan di bantu kelompok tari jaranan remaja
21
setempat. Kegiatan ini juga sangat di sambut baik oleh warga, namun
sayangnya kurang di perhatikan oleh pihak yang bersangkutan.
Sehingga kendala dalam kegiatan ini adalah kurangnya sarana
pendukung seperti kostum dan pengiringnya, sehingga apabila
kelompok Tari Jaranan Paponan akan tampil di suatu acara harus
mengeluarkan biaya tambahan untuk sewa kostum ke desa yang lain.
Semoga nantinya, pihak yang bersangkutan dapat lebih memperhatiakn
potensi seni Desa ini untuk lebih di kembangkan lagi sehingga dapat
dijadikan sebagai potensi budaya yang dikenal masyarakat.
Gambar IV. 1 Pelesatarian Budaya Kesenian
B. Pembahasan Program Pendukung
1. Bidang Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memberikan
wawasan pada diri seseorang. Dengan adanya pendidikan anak-anak dapat
menggali dan mengetahuai potensi diri yang dimiliki dirinya sendiri. Ada
beberapa program kerja yang diterapkan pada KKN lokasi I di Desa Paponan
guna mewujudkan salah satu tujuan pada Pembukaan Undang-undang 1945
alinea 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, antara lain sebagai berikut:
a. Pendampingan belajar di TK
Pendampingan belajar ini merupakan salah satu kegiatan yang
di lakukan selama KKN atas permintaan dari Kepala Desa setempat.
Tujuan dari adanya pendampingan ini adalah agar mahasiswa dapat
memberikan partisipasi aktif di bidang pendidikan serta berbagi
ilmu kepada para guru serta siswa TK Mardi Putra Paponan.
22
Kegiatan ini berlangsung selama 6 hari penuh selama 4 minggu dari
mulai pukul 08.00 WIB – 10.00 WIB. Dalam jangka pendek,
kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan bantuan tenaga
maupun pengetahuan terhadap suasana mengajar di TK Mardi Putra
agar memberikan suasana belajar yang berbeda. Hambatan dalam
kegiatan ini adalah para siswa yang seringkali susah untuk diberi
instruksi, namun antusiasnya dalam belajar terutama mempelajari
sesuatu yang baru sangatlah bagus. Namun sayangnya, sarana
pendukung belajar bagi anak masih minim serta sarana bermainnya
pun kurang layak. Semoga kedepannya, TK Mardi Putra dapat
berkembang lebih baik lagi agar dapat menjadi tempat belajar bagi
anak usia dini yang lebih menyenangkan.
Gambar IV. 2 Pendampingan Belajar TK
b. Pendampingan belajar di SD
Kegiatan ini, juga merupakan salah satu kegiatan yang diminta
langsung oleh Kepala Desa Paponan. Kegiatan ini bertujuan untuk
membantu kegiatan belajar-mengajar di SD Paponan dapat berjalan
lebih efektif dan efisien dikarenakan kurangnya tenaga pengajar
yang ada. Kegiatan berlangsung selama 6 hari penuh selama 4
minngu dimulai pukul 08.00 WIB – 13.00 WIB. Dalam jangka
pendek, kegiatan ini dapat membantu mendampingi para siswa SD
yang mengalami kesulitan belajar serta dapat meningkatkan suasan
belajar di kelas.hambatan dalam kegiatan ini adalah para siswa yang
agak sulit diatur dan kurang disiplin. Namun, antusias belajarnya
sangat tinggi dan mau mendengarkan instruksi yang diberikan
23
dengan cukup baik. Semoga kedepannya, SD Negeri Paponan dapat
berkembang lebih baik serta memiliki tenaga pengajar yang
mencukup agar kegiatan belajar-mengajar di SD ini dapat berjalan
dengan lebih maksimal la
Gambar IV. 3 Pendampingan Belajar SD
c. Bimbingan belajar MIPA
Bimbingan belajar MIPA ini bertujuan untuk mendampingi
para siswa yang mengalami kesulitan belajar terutama untuk mata
pelajaran MIPA. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi
tambahan belajar di luar jam sekolah yang berguna untuk
mempermudah belajar siswa dengan sistem tutor. Kegiatan ini
dilaksanakan setiap hari rabu dan jum’at selama 5 minggu pada jam
16.30 WIB di Balai Desa Paponan setelah para siswa SD
melaksanakan Sekolah Madrasah. Untuk jangka pendek, kegiatan
ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa di luar jam
sekolah, serta untuk membimbing siswa belajar mengingat
kurangnya bimbingan belajar siswa oleh keluarga. Hambatan
kegiatan ini adalah minat siswa untuk mengikuti Bimbel yang
cukup rendah serta tempat yang kurang mendukung untuk suasana
belajar. Semoga kedepannya, ada fasilitator desa yang dapat
memberikan bimbingan belajar kepada siswa SD Paponan agar
dapat lebih mudah belajar.
24
Gambar IV. 4 Bimbingan Belajar MIPA
d. Bimbingan belajar bahasa dan keterampilan
Bimbingan belajar bahasa dan keterampilan ini bertujuan
untuk mendampingi para siswa untuk mempelajari mata pelajaraan
kebahasaan serta memberi keterampilan seperti melipat kertas
menjadi bentuk-bentuk yang dapat memicu kekreativitasan anak
sejak usia dini. Sehingga kegiatan belajar ini selain anak mendapat
bimbingan belajar dalam suasana yang lebih menyenangkan,anak
juga mendapatkegiatan yang dapat melatih kemampuannya dalam
berimajinasi. Kegiatan ini dilakukan setiap hari Rabu pukul 16.30
WIB selama minggu kedua hingga minggu kelima di Balai Desa
Paponan. Dalam jangka pendek, diharapkan program ini dapat
membantu dan mengarahkan ank yang memiliki kesulitan belajar
dalam hal kebahasaan serta diharapkan adanya pelatihan
ketrampilan ini dapat memacu kekreatifitasan anak dalam membuat
karya. Antusisasme anak-anak Desa Paponan ini pun tergolong
sangat tinggi, terutama kegiatan ketrampilan melipat kertas origami
yang diajarkan oleh mahasiswa KKN ternyata sangat diminati.
Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah, anak-anak
biasanya lebih memeilih untuk membuat ketrampilan dan kurang
bisa fokus pada bimbingan belajarnya.
25
Gambar IV. 5 Bimbingan belajar bahasa dan keterampilan
e. Pelatihan Microsoft Office
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan mengenai
penggunan teknologi terutama penggunaan microsoft word kepada
para siswa kelas 6 SD agar dapat memanfaatkan fungsi microsoft
word nantinya untuk bekal pembelajaran komputer kelak ketika
menginjak Sekolah Menengah Pertama, mengingat bahwa SD
Paponan terutama siswanya masih belum memiliki sarana komputer
sehingga masih asing terhadap fungsi-fungsi komputer. Kegiatan ini
dilaksanakan pada minggu ke 4 pada hari rabu pukul 08.00 WIB.
Dalam jangka pendek, kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan
dasar mengenai fungsi dasar komputer dan cara penggunaan
microsot office. Hambatan dalam kegiatan ini adalah kurangnya
ketersediaan prasarana pendukung seperti komputer/laptop untuk
praktek semua siswa.
Gambar IV. 6 Pelatihan Microsoft Office
26
f. Story Telling
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta terhadap
cerita rakyat tradisional kepada anak usia dini agar cerita rakyat
tradisional dapat terus dilestarikan pada generasi muda saat ini agar
tidak tergerus dengan cerita-cerita modern saat ini yang kurang
memiliki pesan yang mendidik bagi anak. Kegiatan ini dilaksanakan
pada minggu ke 5 pada hari kamis pukul 08.00 WIB bertempat di
TK Mardi Putra Paponan. Kegiatan ini berlangsung sangat meriah
karena antusias anak-anak yang sangat bersemangat dengan adanya
kegiatan ini. Dlam jangka pendek, kegiatan ini dapat memacu
imajinatif anak serta menanamkan nilai budi pekerti kepada anak
melalui ilustrasi yang bersifat menghibur. Hambatan dalam kegiatan
ini adalah kurangnya properti drama yang dapat memaksimalkan
penampilan, namun keseluruhan acara berjalan lancar tanpa
hambatan yang begitu berarti.
Gambar IV. 7 Story Telling
g. Pelatihan Badminton
Kegiatan ini bertujuan untuk menghidupakan kembali
semangat berolahraga terhadap anak-anak Desa Paponan, selain itu
untuk memaksimalkan kembali penggunaan sarana prasarana
berolahraga yang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat. Kegiatan
ini dilaksanakan setiap hari selasa dan sabtu pukul 16.30 WIB di
Balai Desa Paponan. Dalam jangka pendek, kegiatan ini dapat
memicu semangat sportivitas anak. Hambatan selama pelaksaan
27
kegiatan in adalah karena semangat anak-anak Desa Paponan sangat
tinggi, sehingga cukup sulit dalam memberikan instruksi agar lebih
disiplin.
Gambar IV. 8 Pelatihan Badminton
2. Bidang Ekonomi
Meningkatnya jumlah sumber daya manusia yang ada di Indonesia
mengakibatkan peningkatan persaingan dalam ekonomi, sehingga diperlukan
adanya inovasi yang menarik agar mampu bersaing dan meningkatkan
perekonomian keluarga. Untuk itu, kami membuat beberapa program kerja yang
berhubungan dengan hasil pangan yang ada di desa Paponan. Program yang kami
buat sehubungan dengan hal tersebut antara lain:
a. Sosialisasi dan pembuatan nugget sayur
Nugget sayur merupakan suatu olahan produk yang terbuat dari
campuran tahu yang dihaluskan, tepung, serta sayur mayur yang bergizi
yang kemudian digoreng kering dan dibaluti tepung panir. Kenapa kami
memilih membuat produk olahan ini, dikarenakan desa Paponan
memiliki sumber hasil bumi berupa sayur mayur yang cukup melimpah
yaitu wortel dan sawi hijau. Seperti yang kita tahu, olahan sayur
biasanya kurang diminati oleh orang-orang sehingga dengan pembuatan
nugget sayur ini, diharapkan akan ada terobosan jajanan sehat yang
memiliki nilai jual tinggi. Kegiatan ini dilakukan satu kali bekerjasama
28
dengan Ibu PKK dari RW 4 pada minggu kelima, hari jum’at tanggal 8
September 2017. Untuk jangka pendek, jajanan ini nantinya dapat
dijadikan referensi ibu-ibu kader PKK untuk nantinya dijual atau
diberikan saat kegiatan Posyandu di Desa Paponan. Selain itu, dapat
dikembangkan juga menjadi inovasi jajanan sehat yang dapat dipasarkan
secara luas. Hambatan pada saat pelaksanaan kegiatan ini adalah, rasio
bahan yang masih kurang tepat sehingga tekstur nuggetnya kurang
padat. Biaya yang dibutuhkan dalam sekali pembuatan nugget sayur ini
adalah Rp. 24.000 menjadi sekitar 25 potong nugget.
Gambar IV. 9 Pembuatan Nugget Sayur
b. Pembuatan jajanan sempolan
Sempolan adalah produk olahan yang terbuat dari daging ayam
giling yang di campur bahan bakso dan diberi tambahan wortel sebagai
penyeimbang gizi, yang kemudian di cetak lalu dikukus dan di goreng
dengan balutan telur. Kegiatan pembuatan sempolan ini berlangsung
satu kali pada hari minggu, tanggal 10 September 2017 pada akhir
minggu ke 5. Pembuatan sempolan ini memakan biaya sebesar Rp
50.000 dan dari bahan-bahan yang sudah di jelaskan tadi, akan didapat
hingga 80 tusuk sempolan siap jual. Manfaat dari pembuatan sempolan
ini adalah sebagai salah satu bentuk peluang pasar yang kebetulan di
desa paponan ini, jajanan berupa sempolan belum ada, sehingga peluang
untuk penetrasi pasar di Desa Paponan ini memiliki peluang cukup
tinggi. Sasaran pembuatan sempolan ini adalah ibu-ibu PKK, yang mana
nanti produk ini akan dipasarkan pada masyarakat Paponan.
29
Gambar IV. 10 Pembuatan Sempolan
c. Pemasaran jajanan sempolan
Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan berkelanjutan dari
kegiatan yang sebelumnya sudah dilakukan, yaitu kegiatan pembuatan
Sempolan. Setelah produk sempolan telah siap dijual, selanjutnya tim
KKN UNNES 2017 melakukan praktek penjualan produk pada sasaran
utama adalah siswa TK dan SD di Desa Paponan. Kami menyasar
konsumen di TK dan SD karena sebagai proses pengenalan produk
terlebih dahulu, apabila reaksi konsumen terhadap produk
bagus,selanjutnya sasaran penjualan akan diperluas. Dalam jangka
pendek, kegiatan pemasaran sempolan ini menjadi acuan penilaian
bagaimana tanggapan konsumen terhadap adanya produk baru yang
belum ada sebelumnya. Antusias pasar terhadap produk ini ternyata
cukup bagus, terbukti dengan waktu penjualan yang relatif singkat, dari
total 80 pcs yang dijual di TK dan SD, semuanya laris di beli oleh para
Guru serta beberapa siswa. Selain merupakan jajanan yang enak serta
bergizi, sempolan ini juga memiliki harga jual yang merakyat, yaitu RP.
1.000/pcs.nya. Hambatan di dalam memasarkan produk ini adalah,
karena tergolong produk baru yang masih asig bagi sebagian orang di
butuhkan promosi yang berkontinuitas agar konsumen mau membelinya.
30
Gambar IV. 11 Pemasaran Sempolan
d. Pendampingan pembuatan RAB dan pembukuan PKK Posyandu
Di dalam kegiatan PKK desa Paponan ini, kegiatan dministrasinya
masih kurang di bukukan dengan baik, oleh karena hal tersebut, Tim
KKN UNNES melakukan pendampingan pembuatan format RAB serta
pembukuan yang diperuntukkan untuk kegiatan PKK agar nantinya
kegiatan serta pengeluaran biaya PKK dapat di bukukan dengan lebih
baik. Dengan adanya format RAB dan pembukuan ini kedepannya di
harapkan rencana struktural PKK dapat terdokumentasikan dengan baik
dan dapat di laporkan secara tertulis secara lebih efektif dan efisien.
Kegiatan pendampingan ini dilakukan pada Selasa, 5 September 2017
berlokasi di Posko KKN. Hambatan untuk kegiatan ini adalah kurangnya
sumber daya manusia dalam PKK yang mengerti tentang penggunaan
Microsoft Excel sebagai media pengolah datanya, sehingga di butuhkan
penyuluhan lebih mendalam lagi mengenai pengolahan datanya.
31
Gambar IV. 12 Pendampingan pembuatan RAB
3. Bidang Kesehatan
Kesadaran akan pentingnya kesehatan harus dicanangkan sejak kecil
hingga dewasa nanti. Dari hal-hal kecil harus dibiasakan pada anak. Sehingga
terhindar dari penyakit. Banyak dari warga setempat yang mempunyai anak-
anak kecil sehingga disusun beberapa program KKN di Desa Paponan dibuat
untuk mengajarkan anak hidup sehat sejak kecil, antara lain sebagai berikut:
a. Senam Bersama TK
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang
bertujuan untuk melatih gerak motorik anak serta untuk membiasakan
kebiasaan sehat dan gemar berolahraga bagi anak-anak. Kegiatan ini
dilaksanakan 2 kali pada hari rabu, 6 September 2017 dan sabtu, 9
September 2017 bertempat di TK Mardi Putra Paponan. Sasaran
utama dari kegiatan ini adalah seluruh siswa TK Mardi Putra itu
sendiri, dengan adanya kegiatan senam ini diharapkan dapat menarik
minat anak-anak untuk bergerak aktif secara sehat serta melatih gerak
motorik anak agar tidak pasif. Antusiasme anak-anak pada saat
mengikuti kegiatan ini sangatlah tinggi dan bersemangat sehingga di
harapkan nantinya kegiatan senam ini akan diadkan di TK Mardi
Putra secara kontinyu.
32
Gambar IV. 13 Senam bersama TK
b. Senam bersama SD
Kegiatan ini juga bertujuan untuk melatik gerak aktif anak untuk
melatih kebugaran tubuh. Kegiatan ini dilakukan 2 kali yaitu pada
hari jum’at 25 Agustus 2017 dan jum’at 8 Agustus 2017 bertempat di
Balai Desa Paponan. Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan
olahraga yang kebetulan jarang dilakukan oleh SD Paponan, oleh
karena itu saat pelaksanaan kegiatan senam ini, para siswa
menyambutnya dengan sangat bersemangat. Untuk kedepannya nanti,
semoga kegiatan senam ini dapat terus di lakukan secara rutin oleh
SD Paponan karena senam merupakan salah satu aktifitas olahraga
yang menyenangkan dan tidak terlalu sulit dilakukan, serta tidak
membutuhkan terlalu banyak peralatan. Hambatan pada saat
pelaksanaan kegiatan ini adalah lahan senam di halaman SD yang
tidak mencukupi karena SD sedang dalam perbaikan, sehingga
kegiatan senam ini dialih lokasikan di Balai Desa Paponan yang
lokasinya sangat berdekatan dengan lokasi sekolah.
33
Gambar IV. 14 Senam bersama SD
c. Senam sehat
Senam ini merupakan senam yang dilakukan atas permintaan
dari ibu-ibu Kader PKK yang meminta adanya kegiatan senam
bersama. Oleh karena itu, Tim KKN UNNES melakukan kegiatan
senam sehat ini bersama dengan ibu-ibu kader PKK yang terlaksana
pada hari minggu, 27 Agustus 2017 dan minggu, 3 September 2017
pukul 16.00 WIB berlokasi di Rumah Sekretaris Desa yang kebetulan
merupakan Posko KKN UNNES. Sayangnya, saat pelaksanaan
kegiatan berlangsung, jumlah kader PKK yang terlibat dalam
kegiatan ini sangat sedikit dikarenakan kondisi Desa Paponan yang
kebetulan sedang dalam masa panen tembakau. Untuk kedepannya,
semoga kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin sebagai bentuk
kegiatan berolahraga bersama yang dapat meningkatkan kekompakan
serta menghilangkan stress.
Gambar IV. 15 Senam sehat
34
d. Pelaksanaan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) cuci tangan
PHBS merupakan bentuk penyuluhan kesehatan dasar mengenai
cara berperilaku sehat yang benar. Salah satu pengetahuan tentang
perilaku sehat yang mendasar adalah cuci tangan. Dengan mencuci
tangan yang benar, maka kuman-kuman yang menempel di tangan
dapat hilang dan tangan menjadi bersih, jika tangan bersih maka
kemungkinan terkena penyakit seperti diare atau tifus pun dapat
berkurang. Karena sumber penyakit tersebut adalah adanya kuman
yang menempel di tangan lalu masuk ke tubuh. Kegiatan ini
dilaksanakan pada hari kamis, 31 Agustus 2017 pukul 08.00 WIB
bertempat di SDN Paponan. Sasaran uatama sosiali PHBS ini adalah
siswa SD dari kelas 1 hingga 6 mengingat mencuci tangan merupakan
hal kecil namun sangat penting manfaatnya, sehingga dengan
menanamkan pentingnya mencuci tangan dengan benar sejak dini
akan dapat menanamkan kebiasaan baik juga kelak. Selain itu juga,
kegiatan ini dapat menjadi bentuk pencegahan penyakit yang paling
mendasar dan perlu di ketahui sejak dini. Hambatan dalam kegiatan
ini adalah kurangnya sarana dan prasaranan yang mendukung untuk
melakukan praktek mencuci tangan yang benar secara langsung.
Gambar IV. 16 PHBS cuci tangan
e. Pelaksanaan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) gosok gigi
Kegiatan penyuluhan mengenai hidup sehat mendasar yang
selanjutnya adalah cara menggosok gigi yang benar. Gososk gigi
35
merupakan kegiatan sehari-hari yang pasti kita lakukan namun
biasanya sering disepeleken akan tata cara gososk gigi yang benar.
Karena menyepelekean mengenai tata cara menggosok gigi yang
benar inilah akhirnya gigi tidak bersih secara maksimal dan masih
menyisakan makan yang nantinya berubah menjadi kuman dan
menimbulkan permasalahan gigi dan mulut. Karena itulah, Tim KKN
UNNES memberikan sosialisasi mengenai tata cara menggosok gigi
yang benar kepada seluruh siswa SDN Paponan yang dilaksanakan
pada kamis, 31 Agustus 2017 pukul 08.30 WIB di SDN Paponan.
Hambatan yang dirasakan saat memulai kegiatan ini adalah
kurangnya sarana prasarana pendukung untuk melakukan praktek
langsung mengenai tata cara menggosok gigi dengan baik dan benar.
Gambar IV. 17 PHBS gosok gigi
f. Posyandu balita
Posyandu merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat di
bidang kesehatan denagn penanggung jawab Kepala Desa. Posyandu
ini adalah kegiatan kesehatan yang dilaksanan secara rutin oleh
masyarakat Desa Paponan setiap bulannya. Salah satu jenis posyandu
yang rutin dilakukan oleh masyarakat Desa Poponan adalah Posyandu
Balita yang dilaksanakan pada hari kamis, 4 September 2017 lalu di
Balai Desa Paponan pukul 09.00 WIB. Sesuai dengan jenisnya,
posyandu ini menyasar anak yang berumur dibawah 5 tahun. Fungsi
adanya posyandu ini adalah untuk melakukan kontrol kesehatan pada
balita serta imunisasi untuk meperkuat sistem imun pada balita.
36
Kegiatan ini merupakan kegiatan kerjasama antara pihak Kader PKK
dengan Tim KKN UNNES 2017. Kegiatan ini juga merupakan
keberlanjutan dari hasil penyuluhan mengenai bahaya virus rubela
pada anak yang sebelumnya sudah di lakukan oleh Kader Kesehatan
bersama dengan Tim KKN UNNES 2017.
Gambar IV.18 Posyandu Balita
g. Posyandu lansia
Posyandu ini merupakan kegiatan kesehatan yang rutin
dilaksanakan oleh Desa Paponan, tujuan utama dari kegiatan ini
adalah untuk melakukan pengecekan kesehatan terutama pada
masyarakat lanjut usia di desa setempat. Kegiatan ini dilaksanakan
pada hari kamis, 10 Agustus 2017 pukul 09.00 WIB bertempat di
Balai Desa Paponan. Kegiatan ini merupakan kegiatan kerjasama
antara Kader PKK desa Paponan dengan mahasiswa KKN UNNES
2017. Kegitan posyandu lansia ini terbukti memang sangat
memberikan banyak manfaat bagi masyarakat desa paponan, karena
melalui kegiatan posyandu ini masyarakat dapat mendapat
penanganan pertama dari Petugas Kesehatan langsung terhadap
gejala-gejala penyakit yang dirasakan oleh masyarakat. Semoga
kedepannya kegiatan ini dapat terus berlangsung agar dapat
membantu mendiagnosis awal terhadap gejala penyakit yang timbul,
agar nantinya dapat direkomendasikan oleh petugas Kesehatan yang
bersangkutan untuk dilakukan tindak lanjut yang benar.
37
Gambar IV.19 Posyandu lansia
h. Pendampingan penyuluhan ibu dan balita
Kegaitan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan mengenai
virus campak dan rubela yang merupakan virus yang rentan
menyerang anak usia 9 bulan – 9 tahun. Untuk mengedukasi
masyarakat terutama para ibu yang memiliki anak diusia tersebut
mengenai bahaya penyakit rubela serta tanda-tandanya, maka Kader
Kesehatan Desa Paponan bekerjasama derngan Tim KKN UNNES
melakukan sosialisasi mengenai pentingnya melakukan imunisasi MR
yang dapat memproteksi anak dari virus tersebut. Mengingat masih
banyak ibu muda yang masih kurang mengerti tentang penyakit
rubela tersebut, maka dengan adanya kegiatan ini dirasa dapat
membimbing para ibu terutama ibu muda untuk melakukan
pencegahan dini pada anak mereka. Kegiatan ini dilaksanankan pada
hari kamis, 24 Agustus 2017 pukul 10.00 WIB bertempat di Blai
Desa Paponan.
Gambar IV.20 Pendampingan penyuluhan ibu dan balita
38
i. Sosialisasi bahaya narkoba
Kegiatan ini merupakan kegiatan inisiatif dari Tim KKN
UNNES sebagai bentuk kesadaran diri untuk melindungi para
generasi muda dari bahaya narkoba yang sekarang ini sudah sangat
merajalela di kalangan masyarakat. Bahkan menurut BNN setempat,
peredaran narkoba bahkan sudah sampai ke tingkat anak Sekolah
Dasar. Hal ini tentunya dirasa sangat memprihatinkan sekali, oleh
karena itu adanya kegiatan ini diharapkan dapat mengedukasi
generasi muda agar dapat menghindari narkoba karena selain
membahayaan tubuh, narkoba juga berdampak negatif secara sosial
maupun ekonomi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari senin, tanggal
28 Agustus 2017 pukul 08.00 WIB bertempat di SD Negeri Paponan.
Gambar IV. 21 Sosialisasi bahaya narkoba
4. Bidang Lingkungan dan Infrastruktur
Pembangunan yang ada di Desa Umbulsari sudah berjalan dengan baik.
Dari segi infrastrukturnya masih sangat bagus dan program desa berjalan
dengan lancer karena rasa gotong royong yang masih tinggi di desa tersebut.
Namun, dari segi lingkungan masih kurang sehingga dibuatlah progja sebagai
berikut:
a. Kerja bakti
Kegiatan ini merupakan bentuk gotong-royong antar masyarakat
yang saling bahu-membahu dalam kegiatan yang diadakan di desa.
39
Dalam hal ini, Tim KKN UNNES berperan sebagai penggerak kerja
bakti seperti pada acara-acara sosial maupun pada kegiatan yang
melibatkan fasilitas bersama, misalnya Balai Desa. Kegiatan ini
dilaksanakan 4 kali yaitu pada hari Rabu, 9 Agustus 2017, hari Rabu,
16 Agustus 2017 dan jum’at 1 September 2017 bertempat di Balai
Desa Paponan. Kegiatan ini merupakan kesadaran diri untuk menjaga
kebersihan pada tempat-tempat publik, sehingga fasilitas publik tetap
terjaga kebersihannya. Antusiasme warga untuk melakukan kerja
bakti di Desa Paponan lumayan baik, hanya saja masyarakatnya harus
diajak terlebih dahulu. Semoga kedepannya, kesadaran msyarakat
dalam menjaga kebersihan bersama dapat lebih ditingkatkan.
Gambar IV. 22 Kerja Bakti
b. Pengenalan penanaman pohon sejak usia dini
Rasa cinta terhadap lingkungan pada dasarnya harus ditanamkan
sejak usia dini mengiungat kesadaran diri masyarakat terhadap
lingkungan seiring berjalannya waktu biasanya akan menurun. Oleh
sebab itu, kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup
perlu ditanamkan dari sekarang. Melalui generasi muda, diharapkan
kedepannya para generasi muda ini dapat berpetan aktif dalam
menjaga kelestarian di daerah lingkungan tempat tinggalnya terutama.
Disini, tim KKN UNNES 2017 berperan sebagai fasilitator sarana
tanam berupa pot serta pupuk sekaligus memberikan demonstrasi cara
40
menanam pohon kepada siswa TK Mardi Putra yang berjumlah 46
siswa yang selanjutnya nanti siswa akan mempraktekannya secara
individu di rumah masing-masing dan kemudian nantinya hasil
praktek menanam ini di bawa ke lingkungan sekolah untuk menghias
lingkungan sekolah itu sendiri. Kegiatan ini mendapat dukungan
penuh dari para guru TK Mardi Putra serta mendapat antusias yang
tinggi dari para siswa itu sendiri. Kegiatan ini dialaksanakan pada
senin, 4 September pada pukul 08.00 WIB berlokasi di TK Mardi
Putra Paponan.
Gambar IV. 23 Pengenalan penanaman pohon
c. Sosialisasi 4 pilar kebangsaan
Kegiatan ini merupakan kegiatan kerjasama dari pihak
organisasi masyarakat setempat yaitu FKS (Forum Keserasian Sosial)
Paponan dengan Tim KKN UNNES 2017 sebagai bentuk kepeduliaan
sebagai warga negara Indonesia atas isu-isu Nasional yang sifatnya
mengancam kesatuan NKRI. Karena latar belakang tersebut, akhirnya
muncul gagasan untuk mengedukasi masyarakat terutama generasi
muda untuk mengingat kembali sejarah terbentuknya Bangsa
Indonesia serta perjuangan para pahlawan untuk mempersatukan
Indonesia. Karena realitanya, masih banyak masyarakat awam yang
kurang memahami mengenai apa sajakah pilar-pilar pembentuk
bangsa Indonesia hal ini lah yang kemudian menjadi fokus uatama
41
diperlukannya sosialisasi ini karena pada dasarnya, masyarakat awan
yang kurang teredukasi biasanya cenderung mudah terprovokasi oleh
berita-berita bersifat SARA yang tujuannya adalah merusak persatuan
NKRI. Hambatan dalam kegiatan ini adalah, kurangnya antusiasme
para anak muda dalam mengikuti sosiali ini, karena realtia di
lapannya kegiatan ini masih di dominasi oleh kalangan dewasa.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari senin, 14 Agustus 2017 pada
pukul 15.00 WIB berlokasi di Balai Desa Paponan.
Gambar IV. 24 Sosialisasi 4 pilar kebangsaan
d. Sosialisasi bahaya penggunaan narkoba
Kegiatan ini pada dasarnya merupakan kegiatan gabungan
dengan kegiatan FKS (Forum Keserasian Sosial) desa Paponan
sebelumnya ayitu sosiali 4 pilar kebangsaan yang mana kegiatan ini
juga bekerjasama dengan Tim KKN UNNES 2017. Kegiatan ini pula
di selelnggarakan pada hari yang sama yaitu senin, 14 Agustus 2017
pukul 15.00 WIB berlokasi di Balai Desa Paponan. Seperti yang
sudah di jelaskan pada progja poin 3 sebelumnya, kegiatan ini
merupakan bentuk dari kesadaran para msyarakat mengenai status
krisis narkoba yang akhir-akhir merajalela di kalangan Bangsa
Indonesia. Bahkan menurut sumber dari BNN, peredaran narkoba
sudah sampai menyasar ke daerah Temanggung yang mana
merupakan kabupaten lokasi KKN lokasi tahap 1 UNNES ini
dilakukan dan bahkan sudah menyasar siswa SD. Tentunya hal ini
menimbukan kewaspadaan kita terutama sebagai masyarakat tentang
hal tersebut, agar kita dapat mencegah narkoba tersebut masuk ke
42
lingkungan kita. Karena hal itulah, maka sosialisasi ini dilakukan agar
dapatr memberi peringatan dini kepada masyarkat akan bahaya
narkoba dan pendistribusiannya. Sosialisasi ini juga bekerjasama
dengan pihak BNN Kabuapaten Temanggung sebagai Narasumber.
Gambar IV. 25 Sosialisasi bahaya pemakaian narkoba
e. Semarak 17 Agustus (anak-anak)
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati semangat
kemrdekaan Republik Indonesia yang ke 72 tahun. Inti dari
diadakannya kegiatan ini adalah selain menanamkan semangat
kemerdekaan kepada anak-anak, juga menanamkan semangat juang
yang tercurah dalam bentuk perlombaan yang bersifat individual
maupun kerjasama kelompok. Walaupun kegitan serupa seperti ini
terkesan sangat mainstream di lingkungan masyarakat pada
umumnya, namun fakta lapanagn di Desa setempat sendiri pada
tahun-tahun sebelumnya adanya kegiatan seperti ini tidak pernah
dilakukan, oleh karenanya dengan diadakannya kegiatan ini, semoga
akan memicu para pihak yang bersangkutan untuk meneruskan
kegiatan ini sebagai ajang asah rasa kompetitif para siswa SD
Paponan. Antusias para siswa SD dan TK Paponan dalam mengikuti
kegiatan ini sangatlah tinggi mengingat kegiatan seperti belum ada
sebelumnya. Kegiatan ini juga di dukung oleh masyarakat serta tokoh
desa setempat, semoga kedepannya kegiatan ini dapat rutin dilakukan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Agustus 2017 pada
pukul 08.00 WIB berlokasi di balai desa Paponan.
43
Gambar IV. 26 Semarak 17 Agustus
f. Semarak 17 Agustus (dewasa)
Kegiatan ini terlaksana pada hari kamis, 17 Agustus 2017 pukul
10.00 WIB bertempat di Balai Desa setempat sebagai kegiatan follow
up dari kegiatan sebelumnya yaitu semarak kemerdekaan yang
menyasar kalangan anak-anak. Kali ini, kegiatan ini menyasar para
masyarakat umum desa paponan untuk mengasah semangat juang dan
rasa kompetitifnya melalui rangkaian acara lomba-lomba yang
bertemakan persatuan, karena kegiatan perlombaan ini dimoninasi
oleh perlombaan tim yang membutuhkan konsentrasi serta kerjasama
tim yang selaras. Dari kegiatan itulah, diharapkan hal ini dapat
dijadikan sebagai sarana untuk mempersatukan warga Paponan dan
memperkuat ikatan kemsyarakatan. Berdasarkan hasil lapangan,
kegiatan ini sukses di sambut oleh seluruh masyarakat Paponan dan
diharapkan kedepannya nanti, kegiatan ini dapat di laksanakan secara
berkontinuitas dan lebih ditingkatkan lagi.
44
Gambar IV. 27 Semarak 17 Agustus
g. Penyediaan media pembelajaran komposting
Kegiatan ini pada dasarnya peralihan fungsi dari inisiatif
utamanya yaitu mengajak masyarakat Paponan untuk mengolah
sampah rumah tangga menjadi pupuk yang dapat dimanfaatkan oleh
para petani yang merupakan mata pencaharian paling dominan di
Desa setempat, karena pada realita lapangannya kebiasaan
masyarakat Paponan khususnya adalah membuang sampah ke sungai
yang merupakan habit atau kebiasaan masyarakat dari dulu, bahkan
pihak Desa pernah mengupayakan pengadaan komposer untuk
dikelola masing-masing rumah, namun sayangnya antusias
masyarakat dalam hal tersebut sangat rendah sekali. Oleh karena hal
tersebut, Tim KKN UNNES 2017 mengalihfungsikan program
tersebut menjadi bahan pembelajaran kepada siswa SD Paponan,
tujuannya adalah untuk mengedukasi anak secara dini mengenai cara
mengolah sampah organik, dalam hal ini sumber utamanya adalah
sampah rumah tangga, yang nantinya diolah menggunakan cairan
EM4 untuk menjadi pupuk basah dan pupuk cair ke dlam wadah
komposer yang sudah dibentuk sedemikian rupa. Tim KKN UNNES
memberikan sarana pembelajaran komposting ini berupa alat
komposernya, cairan EM4 serta modul pembelajarannya kepada
pihak SD setempat untuk dijadikan bahan ajar kepada siswanya kelak.
Karena nantinya, hasil output pengolahan sampah ini adalah berupa
45
pupuk yang dapat digunakan untuk bidang pertanian serta dapat pula
dijual karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi apabila di
kelola dengan baik. Kegiatan ini terlaksana pada hari Rabu, 13
September 2017 pukul 09.00 WIB berlokasi di SD Negeri Paponan.
Gambar IV. 28 Penyediaan media pembelajaran komposting
h. Plangisasi
Kegiatan ini bertujuan sebagai identitas perangkat desa setempat
agar dapat mempermudah masyarakat apabila akan mencari lokasi
orang yang bersangkutan serta sebagai tanda pengenal di masyarakat.
Pada dasarnya, di lapangannya sedniri para tokoh Desa setempat
maupun masyarakatnya sudah memiliki identitas sendiri berupa palng
berbentuk kayu dirumahnya. Oleh karena itu, Tim KKN UNNES
memberikan plang ini hanya kesebagian rumah warga tertentu,
terutama identitas untuk Para Kepala Dusun, karena sebagai penanda
wilayah sekaligus. Plangisasi yang diberikan oleh Tim KKN UNNES
berupa palng kayu berukuran 60x50 cm yang diagntungkan di depan
rumah setiap Kepala Dusun di desa Paponan. Kegiatan ini
dilaksanakan pada jum’at 15 September 2017 di lingkungan Desa
setempat.
46
Gambar IV. 29 Plangisasi
e. Program Kerja Tambahan
Selaras dengan adanya program PAMSIMAS, dan dimana Tim KKN
UNNES 2017 dimintai kerjasamanaya oleh lembaga terkait. Maka Tim KKN
UNNES membantu proses pembuatan peta sosial yang akan diajidakn data oleh
lembaga terkait mengenai kepemilikan sumber air bersih dan jamban sehat di
Desa Paponan. Uraian kegiatan tersebut sebagai berikut.
1. Pembuatan peta sosial
Peta sosial merupakan bentuk realisasi dari data mengenai survey
kepemilikan jamban sehat serta air bersih terhadao warga setempat. Darii
data hasil survey tersebut, kemudian disesuaikan dengan peta runah
penduduk di wilayah desa yang bersangkutan sesuai denagn kategorinya.
Pembuatan peta ini merupakan hasil kerjasama PAMSIMAS yang di bantu
oleh tim KKN UNNES sebagai pekasananya. Kegiatan ini dilaksanakan
pada hari minggu, 17 September 2017 berlokasi di Posko KKN UNNES.
Hambatan dalam kegiaatn ini adalah kurangnya koordinasi antara lembaga
yang bersangkutan terhadap desa setempat, sehingga tim KKN UNNES
2017 cukup kesulitan dalam mencari datanya.
47
f. Program Konservasi
Salah satu Pilar Konservasi, yaitu konservasi lingkungan, salah satunya
adalah menanam pohon. Dalam program ini setiap mahasiswa diwajibkan
menanam dan bertanggung jawab terhadap pertumbuhan yang ditanam ketika
mulai menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Semarang. Maka dari itu, untuk
melaksanakan pilar konservasi tersebut mahasiswa Unnes yang sedang KKN
diwajibkan untuk melakukan penanaman pohon di desa yang bersangkutan.
1. Penanaman pohon
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program konservasi yang
diusung oleh Universitas, sebagai bentuk implementasi kesadaran konservasi
maka Tim KKN UNNES 2017 bersama Kepala Desa Paponan melakukan
penanaman pohon pada hari minggu, tanggal 17 September 2017 berlokasi di
halaman Balai Desa Paponan berupa 2 pohon jambu air dan 3 pohon pucuk merah
di area sekitar balai desa Paponan. Tujuan dari adanya penanaman pohon ini
adalah sebagai simbol bentuk kesadaran cinta lingkungan agar alam tempat kita
hidup tetap terjaga keasriannya.
Tabel IV.1 Pelaksanaan Penanaman Pohon
Jenis PohonJumlah
PohonLokasi Penanaman
Sumber Pohon Estimasi
Dana (Rp)
Pohon Jambu
Air
2 buah Balai Desa Paponan Tani Idaman,
Temanggung
Rp. 30.000
Pohon Pucuk
Merah
3 buah Balai Desa Paponan Tani Idaman,
Temanggung
Rp. 45.000
Gambar IV.30 Penanaman pohon
48
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan laporan pelaksanaan program kerja KKN Lokasi I
Kelurahan Paponan Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan program KKN LOKASI I di Desa Paponan Kecamatan
Kledung Kabupaten Temanggung mendapat dukungan dari semua pihak
sehingga dapat berjalan dengan lancar.
2. Masyarakat memberikan tanggapan yang positif dengan adanya kehadiran
mahasiswa KKN Desa Paponan Kecamatan Kledung Kabupaten
Temanggung. Kedatangan kami dapat memberikan ilmu pengetahutan dan
inovasi baru yang dapat dikembangkan di Desa Paponan.
3. Walaupun ada beberapa hambatan yang dijumpai selama pelaksanaan
program KKN LOKASI I, tetapi kegiatan yang dilaksanakan mampu
menjalin kerjasama yang baik dengan perangkat desa dan seluruh lapisan
masyarakat sehingga seluruh program yang dilaksanakan mencapai hasil
yang cukup memuaskan.
B. Saran
Dalam pelaksanaan program KKN LOKASI I masih terdapat
kekurangan, sehingga diperlukan adanya perbaikan guna meningkatkan
pelaksanaan program KKN LOKASI I antara lain sebagai berikut:
1. Diharapkan kesadaran keaktifan masyarakat untuk berpartisipasi dalam
setiap kegiatan.
2. Diperlukan adanya komunikasi yang baik agar terjalin kerjasama
sehingga setiap program kerja dapat berjalan dengan lancar.
49
50