kkaattaa ppeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber...

150
Penyusunan Master Plan Mina Politan Kabupaten Temanggung Laporan Akhir Daftar Isi - i K K a a t t a a P P e e n n g g a a n n t t a a r r Kawasan sentra perikanan budidaya (minapolitan) merupakan kota perikanan yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha minabisnis serta mampu melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan perikanan di wilayah sekitarnya. Kawasan sentra perikanan terdiri dari kota perikanan dan desa-desa sentra produksi perikanan yang ada disekitarnya dengan batasan yang tidak ditentukan oleh batasan administratif pemerintahan, tetapi lebih ditentukan dengan memperhatikan skala ekonomi kawasan yang ada. Dokumen ini berisi tujuh bab terdiiri dari Bab 1 Pendahuluan; Bab 2 Gambaran Umum Kawasan Studi, Bab 3 tentang Analisis Pengembangan Kawasan, Bab 4 tentang Pengembangan Komoditas dan Usaha, Bab 5 tentang Pengembangan Kawasan, Bab 6 tentang Kelembagaan dan Pembiayaan serta Bab 7 tentang Rencana Pengembangan. Laporan akhir ini merupakan bentuk laporan pertanggungjawaban akhir dari kegiatan kajian Masterplan Minapolitan dan sebagai acuan dalam pelaksanaan pengembangan kawasan Minapolitan di Kabupaten Temanggung. Akhirnya, kami berharap Laporan ini dapat bermanfaatan para pihak yang berkepentingan. Temanggung, Desember 2011 Tim Penyusun

Upload: phamduong

Post on 30-Jun-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

Penyusunan Master Plan Mina Politan Kabupaten Temanggung Laporan Akhir

Daftar Isi -

i

KKaattaa PPeennggaannttaarr Kawasan sentra perikanan budidaya (minapolitan) merupakan kota

perikanan yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha

minabisnis serta mampu melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan

pembangunan perikanan di wilayah sekitarnya. Kawasan sentra perikanan

terdiri dari kota perikanan dan desa-desa sentra produksi perikanan yang ada

disekitarnya dengan batasan yang tidak ditentukan oleh batasan administratif

pemerintahan, tetapi lebih ditentukan dengan memperhatikan skala ekonomi

kawasan yang ada.

Dokumen ini berisi tujuh bab terdiiri dari Bab 1 Pendahuluan; Bab 2

Gambaran Umum Kawasan Studi, Bab 3 tentang Analisis Pengembangan

Kawasan, Bab 4 tentang Pengembangan Komoditas dan Usaha, Bab 5 tentang

Pengembangan Kawasan, Bab 6 tentang Kelembagaan dan Pembiayaan serta

Bab 7 tentang Rencana Pengembangan. Laporan akhir ini merupakan bentuk

laporan pertanggungjawaban akhir dari kegiatan kajian Masterplan

Minapolitan dan sebagai acuan dalam pelaksanaan pengembangan kawasan

Minapolitan di Kabupaten Temanggung.

Akhirnya, kami berharap Laporan ini dapat bermanfaatan para pihak

yang berkepentingan.

Temanggung, Desember 2011

Tim Penyusun

Page 2: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

Penyusunan Master Plan Mina Politan Kabupaten Temanggung Laporan Akhir

Daftar Isi -

ii

DDaaffttaarr IIssii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG ............................................................ I – 1

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN .................................................. I – 2

1.3. KELUARAN/ HASIL ............................................................. I – 3

1.4. LANDASAN HUKUM ......................................................... I – 4

BAB II

GAMBARAN UMUM KAWASAN

2.1. CAKUPAN WILAYAH ....................................................... II – 1

2.2. POTENSI ................................................................................ II – 2

2.2.1. Potensi Budidaya Ikan di Kolam ................................. II – 2

2.2.2. Potensi Budidaya Mina Padi ..................................... II – 3

2.2.3. Potensi Perikanan Tangkap di Perairan Sungai .......... II – 4

2.2.4. Potensi Tangkap di Genangan/Cekdam ..................... II – 5

2.2.5. Potensi Benih Ikan ..................................................... II – 6

2.3. KOMODITAS UNGULAN .................................................... II – 7

2.3.1. Ikan Nila ..................................................................... II – 8

2.3.2. Budidaya Ikan Nila BEST ......................................... II – 9

2.3.3. Budidaya Ikan Lele .................................................... II – 10

Page 3: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

Penyusunan Master Plan Mina Politan Kabupaten Temanggung Laporan Akhir

Daftar Isi -

iii

BAB III

ANALISIS PENGEMBANGAN KAWASAN

4. 1. VISI DAN MISI ........................................................................ III – 1

3.1. 1. Visi dan Misi Kementerian Kelautan dan Perikanan

(KKP) ............................................................................ III – 1

3.1. 2. Visi dan Misi Kabupaten Temanggung 2008-2013 ...... III – 3

3.1. 3. Misi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Temanggung ................................................................. III – 6

4. 2. STRATEGI PENGEMBANGAN ............................................ III - 6

BAB IV

PENGEMBANGAN KOMODITAS DAN USAHA

5. 1. SKALA PRODUKSI ............................................................... IV – 1

5. 2. RANTAI DAN PELAKU BISNIS ........................................... IV – 5

5. 3. TEKNOLOGI ............................................................................ IV – 6

BAB V

PENGEMBANGAN KAWASAN

5. 1. KONDISI FISIK ...................................................................... V – 1

5.1. 1. Topografi .................................................................... V – 1

5.1. 2. Struktur Geologi .......................................................... V – 2

5.1. 3. Hidrologi ..................................................................... V – 3

5.1. 4. Jenis Tanah ................................................................. V – 4

5.1. 5. Penggunaan Lahan ...................................................... V – 5

5. 2. STRUKTUR RUANG .............................................................. V – 8

Page 4: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

Penyusunan Master Plan Mina Politan Kabupaten Temanggung Laporan Akhir

Daftar Isi -

iv

5.3. 1. Rencana Sistem Perkotaan Perikanan ........................ V – 8

5.3. 2. Rencana Sistem Pedesaan ........................................... V – 11

5. 3. POLA PEMANFAATAN RUANG ........................................ V – 12

5.3. 1. Kawasan Lindung ....................................................... V – 12

5.3. 2. Kawasan Yang Memberi Perlindungan Terhadap

Kawasan Bawahannya ................................................ V – 13

5.3. 3. Kawasan Perlindungan Setempat ............................... V – 14

5.3. 4. Kawasan Sekitar Mata Air .......................................... V – 16

5.4. KAWASAN BUDIDAYA ....................................................... V – 17

6.2. 5. Kawasan Tanaman Pangan ......................................... V – 18

6.2. 6. Kawasan Pertanian Hortikultura ................................. V – 19

6.2. 7. Kawasan Perkebunan .................................................. V – 20

6.2. 8. Kawasan Peruntukan Peternakan ............................... V – 21

6.2. 9. Budidaya Perikanan .................................................... V – 22

6.2. 10. Rencana Kawasan Minapolitan .................................. V – 23

5.5. INDIKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN .... V – 29

6.2. 5. Sistem Transportasi ....................................................... V – 29

5.5.5.1. Rencana Sistem Jaringan Jalan ....................... V – 29

5.5.5.2. Rencana Jaringan Pelayanan Angkutan Umum V – 32

5.5.5.3. Rencana Sarana Pelayanan Umum ................. V – 32

6.2. 6. Infrastruktur Dasar Wilayah ......................................... V – 33

5.5.6.1. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Energi ... V – 33

5.5.6.2. Rencana Sistem Jaringan Prasarana

Telekomunikasi .............................................. V – 35

5.5.6.3. Rencana Sistem Jaringan Prasarana

Sumberdaya Air .............................................. V – 37

Page 5: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

Penyusunan Master Plan Mina Politan Kabupaten Temanggung Laporan Akhir

Daftar Isi -

v

5.5.6.4. Rencana Sistem Jaringan Prasarana

Lingkungan ..................................................... V – 39

BAB VI

KELMBAGAAN DAN PEMBIAYAAN

7. 5. LEMBAGA PENGELOLA MINAPOLITAN ......................... VI – 1

7. 6. PERMODALAN / PEMBIAYAAN ......................................... VI – 3

6.2. 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) .... VI – 3

6.2. 2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) .... VI – 5

6.2. 3. Kerjasama Pemerintah dan Swasta ............................... VI – 5

6.2. 4. Investasi Swasta ............................................................. VI – 6

6.2. 5. Swadaya Masyarakat .................................................... VI – 6

6.2. 6. Dana CSR dari BUMN/Swasta ..................................... VI – 6

BAB 7

PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN

7. 1. ISU DAN PERMASALAHAN ................................................ VII – 1

7.1.1. Isu Lokal ....................................................................... VII – 1

7.1.2. Isu Nasional .................................................................. VII – 2

7. 2. ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN

MINAPOLITAN ...................................................................... VII – 3

7.2. 1. Rumusan Kebijakan Pengembangan Minapolitan ........ VII – 6

7.2. 2. Tujuan dan Sasaran program ........................................ VII – 8

7.2. 3. Arahan Strategi Perencanaan Jangka Menengah .......... VII – 8

7. 3. TAHAPAN PENGEMBANGAN ............................................. VII – 9

Page 6: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

Penyusunan Master Plan Mina Politan Kabupaten Temanggung Laporan Akhir

Daftar Isi -

vi

7. 4. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUNAN .......................... VII – 9

7. 5. INDIKATOR KEBERHASILAN ............................................ VII – 23

Page 7: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

Penyusunan Master Plan Mina Politan Kabupaten Temanggung Laporan Akhir

Daftar Isi -

vii

DDaaffttaarr TTaaeebbeell TTaabbeell HHaallaammaann

2. 1. Luas dan Batas Wilayah Kecamatan di Kabupaten

Temanggung .............................................................................. II – 1

2. 2. Perkembangan Produksi Ikan Kolam (Kw) Dirinci Menurut

Jenis Ikan per Kecamatan di Kabupaten Temanggung............... II – 3

2. 3. Perkembangan Produksi Ikan Budidaya Mina Padi (Kw)

Dirinci Menurut Jenis Ikan per Kecamatan di Kabupaten

Temanggung ............................................................................... II – 4

2. 4. Perkembangan Produksi Hasil Penangkapan Ikan (Kw) di

Sungai Dirinci Menurut Jenis Ikan per Kecamatan di

Kabupaten Temanggung ............................................................. II – 5

2. 5. Perkembangan Produksi Hasil Penangkapan Ikan (Kw) di

Genangan/Cekdam Dirinci Menurut Jenis Ikan per Kecamatan

di Kabupaten Temanggung ......................................................... II – 6

2. 6. Perkembangan Produksi Benih Ikan per Kecamatan Di

Kabupaten Temanggung ............................................................. II – 7

2. 7. Produksi Komoditas Unggulan dari Hasil Budidaya ................ II – 8

4.1. Pemanfaatan Lahan Budidaya Ikan di Kabupaten Temanggung IV – 1

4.2. Target Produksi Budidaya Ikan Komoditas Unggulan Tahun

2010-2014 ................................................................................. IV – 2

4.3. Target Area Perikanan Budidaya Tahun 2010-2014 .................. IV – 3

4.4. Potensi Lahan Pengembangan Perikanan Budidaya Tahun 2010-

2014 .......................................................................................... IV – 3

Page 8: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

Penyusunan Master Plan Mina Politan Kabupaten Temanggung Laporan Akhir

Daftar Isi -

viii

4.5. Skala dan Kelompok Usaha Tiga Komuditas Unggulan di

Kabupaten Temanggung Saat Sekarang ................................... IV – 5

5.1. Luas Wilayah Berdasarkan Ketinggian dari Permukaan Laut

(Ha) ........................................................................................... V – 1

5.2. Luas Penggunaan Lahan Menurut Kecamatan (Ha) di Kabupaten

Temanggung Tahun 2009 ......................................................... V – 6

5.3. Luas Penggunaan Lahan Sawah Menurut Jenis Pengairan per

Kecamatan (Ha) di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 ....... V – 7

5.4. Luas Penggunaan Lahan Bukan Sawah Menurut Kecamatan

(Ha) dan Jenisnya di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 ..... V – 8

5.5. Data Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) dan Kelompok

Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) ........................................... V – 26

5.6. Rencana Penyediaan Sambungan Telepon Tahun 2031 ........... V – 35

7.1. Matrik SWOT Pengembangan Kawasan Minapolitan

Kabupaten Temanggung ........................................................... VII – 4

7.2. Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Kawasan

Minapolitan Temanggung .......................................................... VII -

Page 9: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

Penyusunan Master Plan Mina Politan Kabupaten Temanggung Laporan Akhir

Daftar Isi -

ix

DDaaffttaarr GGaammbbaarr GGaammbbaarr HHaallaammaann

4.1. Distribudi dan Jalur Pemasaran Produk Budidaya Ikan di Kab.

Temanggung ............................................................................. IV – 6

5.1. Daerah Aliran Sungai dan arah aliran sungai (Sumber gambar:

draft RTRW 2011-2031) .......................................................... V – 3

5.2. Irigasi dan Bendung di Kabupaten Temanggung ( sumber: draft

RTRW 2011-2031) ................................................................... V – 5

5.3. Rencana Struktur Pemanfaatan Ruang Pengembangan

Perikanan Kabupaten Temanggung (Sumber Gambar: Draft

RTRW Kab. Temanggung tahun 2011-2031) .......................... V – 9

5.4. Rencana Struktur Pemanfaatan Ruang Pengembangan Perikanan

Kabupaten Temanggung ........................................................... V – 28

6.1. Koordinasi POKJA dalam Pembangunan-Pengembangan dan

Pengelolaan Kawasan Minapolitan .......................................... VI – 1

6.2. Keterkaitan Antara Pelaku Agribisnis Melalui Pola Kemitraan . VI – 2

6.3. Alur Sumber Dana Distribusi dan Lembaga Penyalur ............... VI – 4

Page 10: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Pendahuluan I - 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten

Temanggung Tahun 2015 merupakan penjabaran dari RPJMD tahun

2013–2018 sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah

Nomor 1 Tahun 2014 dan memperhatikan Rencana Kerja Pemerintah

(RKP) Tahun 2015.

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 merupakan tahun

pertama pelaksanaan tahapan ke III dari Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Temanggung tahun 2005-

2025, dan merupakan tahun ke II pelaksanaan RPJMD Kabupaten

Temanggung Tahun 2013 -2018.

Adapun visi daerah yang tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Temanggung Tahun 2013–2018 adalah TERWUJUDNYA

TEMANGGUNG SEBAGAI DAERAH AGRARIS BERWAWASAN

LINGKUNGAN, BERMASYARAKAT AGAMIS, BERBUDAYA, DAN

SEJAHTERA DENGAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH.

Tahapan dan proses penyusunan RKPD 2015 berpedoman pada

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional pasal 5 ayat (3) dan Undang-undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 150 ayat (3) huruf d,

Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah, Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011

Page 11: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Pendahuluan I - 2

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah dan Peraturan

Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana

Pembangunan Daerah.

RKPD dimaksud memuat kerangka ekonomi daerah,program

prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaan serta

prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan

pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber-

sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Bahwa dalam rangka menyusun RKPD Kabupaten Temanggung

Tahun 2015 yang memenuhi kaidah-kaidah dan komponen

perencanaan maka penyusunan RKPD dibuat berdasarkan tahapan-

tahapan sesuai ketententuan perundang-undangan yang berlaku.

Perumusan rancangan awal RKPD Kabupaten Temanggung dilakukan

melalui serangkaian kegiatan berikut:

1. Pengolahan data dan informasi;

2. Analisis gambaran umum kondisi daerah;

3. Analisis ekonomi dan keuangan daerah;

4. Evaluasi kinerja tahun lalu;

5. Penelaahan terhadap kabijakan pemerintah nasional;

6. Penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD provinsi;

7. Perumusan permasalahan pembangunan daerah provinsi;

8. Perumusan rancangan kerangka ekonomi dan kebijakan keuangan

daerah;

9. Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah beserta

pagu indikatif;

Page 12: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Pendahuluan I - 3

10. Perumusan program prioritas beserta pagu indikatif;

11. Pelaksanaan forum konsultasi publik; dan

12. Penyelarasan rencana program prioritas daerah beserta pagu

indikatif;

Secara lebih jelas alur penyusunan rancangan RKPD

Kabupaten Temanggung Tahun 2015 Penyusunan rancangan RKPD

yang dijelaskan dalam bagian ini digunakan untuk menyusun RKPD

merupakan rangkaian mulai dari penyusunan rancangan awal RKPD

dan berakhir pada penetapan RKPD melalui proses sebagai dapat

dilihat pada gambar 1.1. berikut :

Penyusunan Rancangan RKPD Kabupaten Temanggung

Rancangan RKPD· pendahuluan; · evaluasi pelaksanaan

RKPD tahun lalu dan capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan;· rancangan kerangka

ekonomi daerah Dan kebijakan keuangan daerah;· prioritas dan sasaran

pembangunan daerah;· rencana program dan

kegiatan prioritas daerah.

Rancangan Renja-SKPD

Kabupaten/Kota

Rancangan Awal RKPD· pendahuluan; · evaluasi pelaksanaan

RKPD tahun lalu dan capaian kinerja penyelengaraan pemerintahan;· rancangan kerangka

ekonomi daerah Dan kebijakan keuangan daerah;· prioritas dan sasaran

pembangunan daerah;· rencana program dan

kegiatan prioritas daerah

Verifikasi

sesuai

tidak

Evaluasi Rancangan Awal RKP & RKPD Prov.

Integrasi Renja SKPD

Penyelarasan Penyajian

Ranc RKPD

Dari gambar tersebut tahapan penyusunan rancangan RKPD

Kabupaten Temanggung mencakup kegiatan-kegiatan: evaluasi

rancangan awal RKP dan rancangan awal RKP tahun rencana; verifikasi

dan integrasi rancangan Renja SKPD; dan penyelarasan penyajian

rancangan RKPD.

Page 13: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Pendahuluan I - 4

1.2. Maksud dan Tujuan

Perumusan rancangan awal RKPD Kabupaten Temanggung

Tahun 2015 merupakan awal dari seluruh proses penyusunan

rancangan RKPD untuk memberikan panduan kepada seluruh SKPD

Kabupaten Temanggung menyusun rancangan Renja SKPD dan

berfungsi sebagai koridor perencanaan pembangunan daerah dalam

kurun waktu 1 (satu) tahun yang disusun menggunakan pendekatan

teknokratis dan partisipatif.

Dokumentasi perumusan dan keseluruhan tahap perencanaan

pembangunan daerah daerah dijadikan sebagai kertas kerja (working

paper). Suatu kertas kerja perumusan dan keseluruhan tahap

penyusunan RKPD merupakan dokumen yang tak terpisah dan

dijadikan sebagai dasar penyajian (dokumen).

1.3. Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan sebagai landasan dalam

penyusunan RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 adalah sebagai

berikut:

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945;

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa

Tengah;

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

Page 14: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Pendahuluan I - 5

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5059);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421);

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025

Page 15: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Pendahuluan I - 6

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

11. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1345);

12. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 23,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3459);

13. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan

Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5068);

14. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan Dan

Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2011 Nomor 07, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5188);

15. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5234);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4575);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem

Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4576);

Page 16: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Pendahuluan I - 7

18. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Page 17: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Pendahuluan I - 8

2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4741);

25. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

26. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi

dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4816);

27. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4817);

28. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 29, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4832);

29. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4833);

30. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor

59 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5219);

Page 18: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Pendahuluan I - 9

31. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan,

Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-

undangan;

32. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014;

33. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2005–2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);

34. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 28);

35. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);

36. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 6 Tahun 2008

tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan

Pemerintahan Daerah Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah

Kabupaten Temanggung Tahun 2008 Nomor 6 );

37. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 10 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten

Temanggung Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten

Temanggung Tahun 2008 Nomor 10);

Page 19: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Pendahuluan I - 10

38. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 13 Tahun 2011

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran

Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2011 Nomor 13);

39. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 Tahun 2012

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung

Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung

Tahun 2012 Nomor 1 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten

Temanggung Nomor 1);

40. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 26 Tahun 2012

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 Nomor 26, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 26);

41. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 Tahun 2014

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten

Temanggung.

1.4. Hubungan Antar Dokumen

Penyusunan rancangan RKPD Kabupaten Temanggung Tahun

2015 juga mendasarkan pada perencanaan multi sektoral di tingkat

nasional antara lain Roadmap Percepatan Pencapaian Tujuan

Pembangunan Millenium (MDG’s) di Indonesia, Masterplan Percepatan

dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Rencana

Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN PG) 2011-2015, dan Masterplan

Percepatan dan Percepatan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)

serta Grand Design Reformasi Birokrasi tahun 2010-2025.

Rancangan akhir RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015

juga disusun dengan berpedoman pada dokumen perencanaan multi

sektoral di tingkat daerah yaitu Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Page 20: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Pendahuluan I - 11

Kabupaten Temanggung Tahun 2011-2031 serta dokumen perencanaan

multi sektoral di tingkat Provinsi Jawa Tengah antara lain Strategi

Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) Provinsi Jawa Tengah,

RAD MDG’s Provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2015, dan dokumen

perencanaan lainnya.

Gambar 1.2.

Hubungan rancangan RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya.

1.5. Kaidah Pelaksanaan

Rancangan RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015

merupakan rencana kerja Pemerintah Kabupaten Temanggung selama

satu tahun di Tahun 2015 dengan mendasarkan potensi yang tersedia,

RPJP Nasional

Tingkat Nasional

RTRW Kab. Temanggung

2011-2031

RPJM Nasional

RPJPD Provinsi

RPJPD Kab. Temanggung 2005-2025

Tingkat Provinsi Jawa Tengah

RPJMD Kab. Temanggung 2013-2018

Renstra SKPD Kab Temanggung Tahun 2014-2018

Rancangan RKPD Kab Temanggung

Tahun 2015

RPJMD Prov. Jawa Tengah

RPJM Desa se-Kabupaten Temanggung

Rencana Kerja Tahunan Desa

Perencanaan Multi Sektor

Perencanaan Multi Sektor

Page 21: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Pendahuluan I - 12

prioritas, target dan capaian yang telah ditetapkan dalam dokumen

perencanaan lainnya.

Berdasarkan pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 pasal

285 dan Permendagri Nomor 32 Tahun 2012 pasal 3 ayat 2 pada

lampiran I, perubahan RKPD dapat dilaksanakan apabila hasil evaluasi

pelaksanaan dalam tahun berjalan menunjukkan adanya

ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan meliputi:

a. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi

daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran

pembangunan, rencana program dan kegiatan daerah;

b. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran

sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan;

c. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan

dalam peraturan perundang-undangan;

d. Pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan,

penambahan kegiatan baru/alternatif, penambahan atau

pengurangan target kinerja, serta perubahan lokasi dan kelompok

sasaran kegiatan.

1.6. Sistematika Penulisan

Rancanagan awal RKPD Tahun 2015 disusun dengan

sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Memuat latar belakang; penyusunan RKPD yang meliputi

pengertian secaran ringkas RKPD, proses penyusunan

rancangan akhir RKPD, maksud dan tujuan penyusunan,

landasan hukum penyusunan, hubungan RKPD dengan

dokumen perencanaan lainnya, kaidah pelaksanaan, dan

Page 22: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Pendahuluan I - 13

sistematika penulisan.

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD DAN KINERJA

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN

2014

Memuat gambaran umum kondisi daerah, dan evaluasi kinerja

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2015

Memuat tentang arah kebijakan ekonomi daerah yang terdiri

dari kondisi ekonomi daerah serta tantangan dan prospek

perekonomian daerah, arah kebijakan keuangan daerah yang

terdiri dari proyeksi keuangan daerah dan kerangka

pendanaan serta arah kebijakan keuangan daerah.

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

TAHUN 2015

Menjelaskan perumusan isu strategis, prioritas pembangunan

daerah, yang terdiri atas kebijakan umum, strategi, prioritas

pembangunan daerah tahun 2015 dan prioritas

pengembangan kewilayahan.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

TAHUN 2015

Memuat perencanaan program dan kegiatan prioritas

pembangunan daerah tahun 2015 yang terdiri dari urusan

wajib dan urusan pilihan, indikator kinerja, target, satuan,

rencana anggaran maupun SKPD penanggungjawab.

BAB VI PENUTUP

Page 23: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 1

Bab ini berisi kondisi fisik dasar, kondisi sosial kependudukan, identifikasi teknologi, identifikasi

pemerintahan, identifikasi potensi sumber daya alam, serta kondisi dan potensi prasarana dan sarana wilayah

perencanaan.

2.1. KAWASAN AGROPOLITAN KLEDUNG (KAK)

2.1.1. Identifikasi Fisik

Kondisi fisik dasar suatu wilayah mempunyai peran yang penting, karena dapat

mengetahui faktor-faktor alami untuk mengetahui keadaan dan potensi yang ada di

suatu kawasan sehingga dapat diketahui aktivitas yang sesuai di kawasan tersebut.

Fisik alami yang ada di kawasan berfungsi sebagai wahana atau penampung

aktivitas penduduk, sebagai suatu sumber daya alam yang cukup mempengaruhi

perkembangan kawasan dan sebagai pembentuk pola aktivitas penduduk.

A. Letak Geografis dan Administratif

Kecamatan Kledung terletak pada perbatasan antara Kabupaten Temanggung dan

Kabupaten Wonosobo. Secara geografis, Kecamatan Kledung berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Kecamatan Bansari

Sebelah Selatan : Kecamatan Bulu

Sebelah Barat : Kabupaten Wonosobo.

Sebelah Timur : Kecamatan Parakan

Untuk lebih jelasnya mengenai batas-batas wilayah administrasi Kecamatan

Kledung dapat dilihat pada gambar berikut

Page 24: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 2

Gambar 2.1

Peta Administrasi Kecamatan Kledung

Page 25: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 3

B. Kondisi Fisik Lahan

1. Ketinggian Lahan

Kecamatan Kledung terletak pada kaki Gunung Sindoro – Sumbing, ketinggian desa rata-

rata di atas 1000 m dpl, sedangkan kondisi kemiringan lahan rata-rata 45 %. Untuk

mengetahui ketinggian masing-masing desa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.1. Ketinggian Desa Dari Permukaan Air Laut di Kecamatan Kledung

Tahun 2006

No. Desa Ketinggian Dari Permukaan

Air Laut (m)

1. Kledung 1339

2. Batursari 1340

3. Tlahap 1328

4. Jambu 1331

5. Canggal 1330

6. Kwadungan Jurang 1275

7. Kwadungan Gunung 1296

8. Kruwisan 1326

9. Petarangan 1126

10. Paponan 1094

11. Jeketro 1095

12. Tuksari 1150

13. Kalirejo 1074 Sumber : Kecamatan Kledung Dalam Angka, 2006

2. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan eksisting di Kecamatan Kledung sebagian besar berupa lahan kering.

Luas wilayah keseluruhan Kecamatan Kledung sekitar 2.957,66 Ha, dari luas tersebut 247

Ha diantaranya merupakan lahan sawah, sedangkan lahan bukan sawah seluas 2.710,66

Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan lahan di Kecamatan Kledung dapat

dilihat pada tabel dan gambar berikut ini.

Page 26: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 4

Tabel II.2 Luas Penggunaan Lahan di Kecamatan kledung

Tahun 2006

No. Desa

Penggunaan Lahan (Ha)

Sawah Bangunan/ Pekarangan

Tegal/ Ladang

Hutan Negara

1. Kledung 0 27,43 229 80

2. Batursari 0 11,53 112,75 25

3. Tlahap 0 16 312 72

4. Jambu 0 10,41 55,44 10

5. Canggal 0 10,2 75,8 0

6. Kwadungan Jurang 12 5,95 120 0

7. Kwadungan Gunung 0 11,07 138 90

8. Kruwisan 0 10,32 272,43 35

9. Petarangan 36 18,9 374,53 38

10. Paponan 69 10,26 0 0

11. Jeketro 23 5,88 114,04 65

12. Tuksari 48 26 319 190

13 Kalirejo 59 6,27 0 0

Jumlah 247 170,22 2.122,99 605

Sumber : Kecamatan Kledung Dalam Angka, 2006

3. Jenis Tanah

Terdapat dua jenis tanah di Kecamatan Kledung yaitu jenis tanah andosol (tekstur liat

berdebu, struktur remah) dan latosol (tekstur debu berpasir, struktur remah).

2.1.2. Identifikasi Sosial

A. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk Kecamatan Kledung pada tahun 2006 sebanyak 26.777 jiwa yang

terdiri dari 13.698 jiwa (51,16 %) laki-laki dan 13.079 jiwa (48,84 %) perempuan.

Jumlah penduduk tersebut tersebar di 13 Desa, dengan jumlah penduduk terbesar di

Desa Tlahap yaitu sebanyak 4.032 jiwa dan desa yang paling sedikit penduduknya adalah

Desa Canggal yaitu sebanyak 540 jiwa. Adapun jumlah rumah tangga yang ada di

Kecamatan Kledung sebanyak 6.456 rumah tangga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel II.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Jumlah Rumah Tangga

Di Kecamatan Kledung Tahun 2006

No Desa Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah

Total (Jiwa)

Jumlah Rumah Tangga Laki-

laki Perempuan

1. Kledung 1.256 1.243 2.499 618

2. Batursari 966 896 1.862 391

Page 27: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 5

No Desa Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah

Total (Jiwa)

Jumlah Rumah Tangga Laki-

laki Perempuan

3. Tlahap 2.077 1.955 4.032 913

4. Jambu 513 447 960 211

5. Canggal 275 265 540 119

6. Kwadungan Jurang 621 607 1.228 293

7. Kwadungan Gunung 1.004 986 1.990 486

8. Kruwisan 1.184 1.148 2.332 543

9. Petarangan 1.914 1.864 3.778 1.056

10. Paponan 801 787 1.588 387

11. Jeketro 605 588 1.193 288

12. Tuksari 1.946 1.807 3.753 925

13. Kalirejo 536 486 1.022 226

Jumlah 13.698 13.079 26.777 6.456 Sumber : Kecamatan Kledung Dalam Angka, 2006

B. Tingkat Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk terhadap luas wilayah.

Kepadatan penduduk yang ada di Kecamatan Kledung pada tahun 2006 dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel II.4 Tingkat Kepadatan Penduduk Kecamatan Kledung

Tahun 2006

No Desa Jumlah

Penduduk (Jiwa) Luas

Wilayah (Ha) Kepadatan

Penduduk (Jiwa/Ha)

1. Kledung 2.499 256,43 10

2. Batursari 1.862 124,67 15

3. Tlahap 4.032 328,00 12

4. Jambu 960 65,85 15

5. Canggal 540 101,00 5

6. Kwadungan Jurang 1.228 197,95 6

7. Kwadungan Gunung 1.990 149,79 13

8. Kruwisan 2.332 282,75 8

9. Petarangan 3.778 429,43 9

10. Paponan 1.588 148,26 11

11. Jeketro 1.193 166,26 7

12. Tuksari 3.753 583,00 6

13. Kalirejo 1.022 124,27 8

Jumlah 26.777 2.957,66 9 Sumber : Kecamatan Kledung Dalam Angka, 2006

Page 28: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 6

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kepadatan di Kecamatan Kledung

pada tahun 2006 sebesar 9 jiwa/Ha, dengan tingkat kepadatan tertinggi di Desa Batursari

dan Desa Jambu yaitu sebesar 15 jiwa/Ha, sedangkan tingkat kepadatan terendah

berada di Desa Canggal yaitu sebesar 5 jiwa/Ha.

C. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam pembangunan, karena dengan

pendidikan masyarakat akan semakin cerdas yang selanjutnya akan membentuk sumber

daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi. Secara umum tingkat pendidikan dapat

dipakai untuk menggambarkan tingkat kualitas manusia di daerah yang bersangkutan.

Tingkat pendidikan penduduk yang ada di Kecamatan Kledung mulai dari tidak sekolah

sampai dengan tamat perguruan tinggi. Tingkat lulusan pendidikan terbanyak pada tamat

SD yaitu sebanyak 9.449 jiwa sedangkan tingkat lulusan terendah ada pada lulusan

D1/D2/D3 yaitu sebanyak 157 jiwa. Untuk lebihnya jelasnya mengenai tingkat pendidikan

pada Kecamatan Kledung dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.5 Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Kecamatan Kledung

Tahun 2006

No Desa

Tingkat Pendidikan (Jiwa)

Blm/Tdk Prnh Sklh

Blm tmt SD

Tdk Tmt SD

Tmt SD

SLTP SLTA D1/D2/D3 S-1

1. Kledung 622 215 875 587 155 28 9 8

2. Batursari 373 159 456 783 44 25 13 9

3. Tlahap 316 405 701 1.720 462 379 23 26

4. Jambu 275 98 191 185 29 176 2 4

5. Canggal 39 35 263 156 14 25 5 3

6. Kwadungan Jurang

397 85 377 297 39 28 2 3

7. Kwadungan Gunung

278 230 324 656 156 297 23 26

8. Kruwisan 179 192 912 933 55 27 13 21

9. Petarangan 468 462 987 1.379 98 325 24 35

10. Paponan 368 152 359 356 168 169 5 11

11. Jeketro 136 81 396 437 112 26 - 5

12. Tuksari 625 325 698 1.622 95 328 33 27

13. Kalirejo 121 72 353 338 68 59 5 6

Jumlah 4.197 2.511 6.892 9.449 1.495 1.892 157 184

Sumber : Kecamatan Kledung Dalam Angka, 2006

D. Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

Page 29: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 7

Jumlah penduduk Kecamatan Kledung menurut umur terbagi atas usia non produktif dan

usia produktif. Usia non produktif yaitu kelompok usia yang tidak mampu melakukan

produksi, yang terdiri atas usia belum produktif yaitu penduduk dengan usia antara 0-14

tahun (usia belajar/muda), dan usia sudah tidak produktif lagi yaitu penduduk dengan usia

60 tahun ke atas (tua). Sedangkan usia produktif adalah usia penduduk bekerja, yang

meliputi kelompok usia antara 15-59 tahun. Berikut ini adalah rincian jumlah penduduk

Kecamatan Kledung menurut kelompok usia pada tahun 2006.

Tabel II.6. Penduduk Menurut Kelompok Umur Kecamatan Kledung

Tahun 2006

No Desa Produktif

(Jiwa) Non Produktif

(Jiwa) Total (Jiwa)

Angka Ketergantungan

1. Kledung 1.587 912 2.499 0,57

2. Batursari 1.230 632 1.862 0,51

3. Tlahap 2.668 1.364 4.032 0,55

4. Jambu 699 261 960 0,37

5. Canggal 354 186 540 0,55

6. Kwadungan Jurang

872 416 1.228 0,51

7. Kwadungan Gunung

1.316 674 1.990 0,51

8. Kruwisan 1.542 790 2.332 0,51

9. Petarangan 2.499 1.279 3.778 0,51

10. Paponan 1.050 538 1.588 0,51

11. Jeketro 793 400 1.193 0,51

12. Tuksari 2.482 1.271 3.753 0,51

13. Kalirejo 675 347 1.022 0,52

Jumlah 17.707 9.070 26.777 0,52

Sumber : Kecamatan Kledung Dalam Angka, 2006

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk usia produktif lebih

banyak daripada jumlah penduduk usia non produktif. Pada tahun 2006 jumlah penduduk

usia produktif di Kecamatan Kledung sebanyak 17.707 jiwa sedangkan jumlah penduduk

usia non produktif sebanyak 9.070 jiwa dengan angka ketergantungan 0,52.

E. Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Struktur penduduk menurut mata pencaharian dapat menggambarkan kondisi

perekonomian penduduk dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Jenis mata pencaharian

penduduk Kecamatan Kledung mempunyai banyak ragamnya, dari pertanian, industri,

bangunan, perdagangan, angkutan dan jasa.

Page 30: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 8

Pada tahun 2006 jumlah penduduk yang bekerja pada sektor pertanian masih

mendominasi yaitu sebanyak 15.680 jiwa sedangkan sektor pekerjaan yang sedikit

menyerap tenaga kerja yaitu sektor lembaga keuangan yaitu sebanyak 3 orang. Untuk

lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat

pada tabel berikut.

Page 31: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 9

Tabel II.7

Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Di Kecamatan Kledung

Tahun 2006

No Kecamatan

Jenis Mata Pencaharian

Petani Pangan

Petani Perkebunan

Peternak Petani

Kehutanan Pertambanagan/

penggalian Pengangkutan & komunikasi

Lembaga Keuangan

Bangunan Jasa-Jasa

Lainnya

1. Kledung 1.430 619 619 102 - - - 12 20 33

2. Batursari 1.085 460 155 78 - 8 - 8 16 19

3. Tlahap 2.345 1.059 335 168 13 8 - 21 29 42

4. Jambu 580 260 83 41 - - - 4 12 25

5. Canggal 311 121 44 22 - 3 - 5 13 26

6. Kwadungan Jurang

713 223 102 51 56 11 - 26 34 47

7. Kwadungan Gunung

1.156 561 165 83 78 15 3 17 25 38

8. Kruwisan 1.355 582 194 97 6 6 - 13 21 34

9. Petarangan 2.198 1.005 314 157 - 26 - 24 32 45

10. Paponan 942 382 132 66 - 15 - 16 24 37

11. Jeketro 696 243 99 50 - 12 - 22 30 43

12. Tuksari 2.335 1.012 312 156 - 11 - 31 39 52

13. Kalirejo 534 189 84 42 - 7 - 14 22 35

Jumlah 15.680 6.715 2.638 1.111 153 111 3 213 317 476

Sumber : Kecamatan Kledung Dalam Angka, 2006

Page 32: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 10

F. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Agama yang dianut penduduk di Kecamatan Kledung terdiri dari Agama Islam, Kristen

Protestan, Kristen katholik. Adapun agama yang paling banyak dianut oleh penduduk di

Kecamatan Kledung adalah Agama Islam yaitu sebanyak 26.665 jiwa sedangkan agama

yang paling sedikit dianut adalah agama Katholik yaitu sebayak 3 jiwa.

Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk berdasarkan agama yang dianut dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Kecamatan Kledung

Tahun 2006

No Desa Jenis Agama

Islam Kristen Katholik Budha Hindu

1. Kledung 2.499 - - - -

2. Batursari 1.833 29 - - -

3. Tlahap 4.019 13 - - -

4. Jambu 960 - - - -

5. Canggal 540 - - - -

6. Kwadungan Jurang

1.220 8 - - -

7. Kwadungan Gunung

1.985 5 - - -

8. Kruwisan 2.326 6 - - -

9. Petarangan 3.755 23 - - -

10. Paponan 1.579 6 3 - -

11. Jeketro 1.184 9 - - -

12. Tuksari 3.743 10 - - -

13. Kalirejo 1.022 - - - -

Jumlah 26.665 109 3 - -

Sumber : Kecamatan Kledung Dalam Angka, 2006

G. Organisasi dan Kelembagaan

Keberhasilan pelaksanaan pengembangan agropolitan di suatu wilayah tertentu dapat

dengan melakukan pendekatan kemitraan, yaitu suatu pendekatan untuk mengembangkan

pelaku-pelaku atau stake holder yang berkaitan dengan agribisnis. Kemitraan dalam

pengembangan agropolitan akan berkaitan dengan pihak-pihak yang terkait antara lain dunia

usaha, masyarakat maupun pemerintah sendiri.

Peran aktif masyarakat dalam pembangunan perlu dibangkitkan lewat organisasi sistem yang

ada di lingkungannya. Salah satu faktor yang cukup mempengaruhi peran serta masyarakat

Page 33: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 11

adalah pandangan hidup. Secara umum pandangan hidup ini dapat diklasifikasikan atas 3

kelompok yaitu masyarakat yang berpandangan terbuka atau yang mudah menerima

perubahan, berpandangan tertutup atau yang seringkali menolak perubahan, dan

berpandangan terbatas. Masyarakat yang berpandangan terbatas biasanya bisa menerima

perubahan tetapi tidak semua, umumnya kelompok ini jauh lebih maju dari dua kelompok

masyarakat sebelumnya.

Peran dunia usaha dalam pengembangan agropolitan akan berorientasi pada kegiatan-

kegiatan yang menguntungkan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain dalam usaha mandiri

maupun dalam pola kemitraan tertentu dengan masyarakat petani yang meliputi

Kegiatan industri

Kegiatan pemasaran

Kegiatan penyediaan saprotan dan alsintan

Permodalan

Peran pemerintah dalam pengembangan agropolitan adalah untuk mendukung terwujudnya

dan berlangsungnya sistem dan usaha agribisnis sehingga mampu melayani, mendorong,

menarik, menghela kegiatan pengembangan agropolitan pada daerahnya. Peran tersebut

diwujudkan antara lain dengan mendukung tersedianya sarana dan prasarana agribisnis.

2.1.3. Identifikasi Teknologi

Ketersediaan teknologi, penguasaan dan alih teknologi di kawasan agropolitan Kecamatan

Kledung sebenarnya hampir sama dengan kawasan agropolitan di Kabupaten lainnya di

Jawa Tengah ataupun Indonesia. Secara umum teknologi masih sangat terbatas, hal ini

disebabkan oleh kurangnya akses informasi dan teknologi. Banyaknya kelompok-kelompok

tani dan ternak yang tidak aktif juga merupakan salah satu penghambat transfer teknologi di

kawasan perencanaan.

Pada sistem pertanian on farm, ketersediaan pupuk sudah mencukupi namun untuk sarana

pengolahan lahan berupa handtractor masih sangat kurang, karena hal ini berpengaruh

terhadap efisiensi pekerjaan dalam pengolahan lahan. Sedangkan pada sistem pertanian off

farm, keberadaan UKM masih sangat tradisional, sehingga dibutuhkan ketersediaan

teknologi untuk penguasaan bagi masyarakat maupun PPL-nya.

Page 34: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 12

Penguasaan teknologi oleh masyarakat masih sangat rendah, sehingga diperlukan suatu

penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan oleh PPL pertanian dan peternakan. PPL dari

Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Kehutanan, dan Konservasi SDA beserta PPL dari

Dinas Peternakan sudah memberikan penyuluhan, namun karena banyaknya kelompok tani

dan kelompok ternak yang tidak aktif menyebabkan akses informasi dan teknologi menjadi

terhambat.

Pada kawasan agropolitan di Kecamatan Kledung, baru sebagian kecil yang melakukan alih

teknologi dalam pengolahan lahan. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa petani yang

mengolah lahannya menggunakan handtractor baru sedikit, dan sebagian besar masih

menggunakan cangkul. Pada sub sistem agribisnis hilir pengolahan kelengkeng juga masih

dipasarkan dalam bentuk buah segar dan belum diolah menjadi produk olahan, hal ini

disebabkan tidak seimbangnya antara biaya pengolahan dengan pemasarannya sehingga

masyarakat enggan untuk mengolah buah segar tersebut. Disamping itu masih terbatasnya

teknologi pengolahan dan keterbatasan modal usaha menyebabkan potensi yang ada di

Kecamatan Kledung belum optimal untuk dikembangkan.

2.1.4. Identifikasi Pemerintahan

Dinas pemerintahan yang berkaitan dengan perencanaan kawasan agropolitan meliputi

Bappeda; Dinas Pertanian; Dinas Perkebunan, Kehutanan dan Konservasi SDA; Dinas

Perindustrian dan Perdagangan; Badan Pusat Statistik; Dinas Kependudukan, Catatan Sipil

dan Pengolahan Data Elektronik; Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan; Dinas Kesehatan; Dinas Sosial; Kantor PMD; Dinas Cipta Karya dan Tata

Ruang; Dinas Bina Marga dan Pengairan; Dinas Perhubungan dan Pariwisata; Kantor

Pelayanan Koperasi dan UKM; Kantor Cabang Telekomunikasi, Dinas Pendapatan Daerah;

Kantor PLN, PDAM. Koordinasi setiap dinas dan kantor di Kecamatan Kledung masih bersifat

terpisah/sektoral. Mekanisme hubungan kerja yang sektoral ini tidak mampu mencapai tujuan

yang lebih besar apabila tidak ada perubahan manajemen lintas sektoral agar kinerja lebih

efektif dan efisien.

Sesuai dengan UU No.22 tahun 1999 yang mengatur tentang penanggung jawab

pengembangan kawasan agropolitan di tingkat Kabupaten adalah Bupati Temanggung

dengan dibantu oleh Gubernur atau Menteri dalam mengembangkan Program Kawasan

Page 35: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 13

Agropolitan. Hal ini menunjukkan bahwa sudah ada hubungan kerja baik secara vertikal

maupun horizontal.

Tugas Pemerintah Pusat dalam pengembangan agropolitan meliputi :

Penyusunan rencana, program dan kebijakan pengembangan kawasan agropolitan

dalam bentuk Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agropolitan beserta Pedoman

yang terkait dengan pengembangan kawasan agropolitan seperti pedoman dan standar

teknis untuk pengembangan kawasan agropolitan.

Pelayanan informasi dan dukungan pengembangan jaringan informasi serta memfasilitasi

kerjasama lintas provinsi dan internasional dalam pengembangan kawasan agropolitan.

Pengembangan pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia.

Penyelenggaraan pengkajian-pengkajian untuk pengembangan kawasan agropolitan.

Pembangunan sarana dan prasarana publik yang bersifat strategis.

Operasional Pengembangan Kawasan Agropolitan Kecamatan Kledung terlihat pada tabel

berikut ini.

Tabel II.9. Pembagian Biaya Fasilitasi Untuk Kawasan Agropolitan

Strata Pembagian Biaya Fasilitasi

Keterangan Kabupaten Provinsi Pusat

Pra Kawasan Agropolitan I

40 – 60 %

21 – 40 %

11 – 20 %

Komponen Pokok Kegiatan Fasilitasi : 1. Pengembangan

komoditas unggulan 2. Kelembagaan

Agribisnis (hulu s/d hilir)

3. Kelembagaan Petani 4. Kelembagaan

Penyuluhan/ Pendampingan pembangunan

Pra Kawasan Agropolitan II

61 – 90 % 1 – 20 % 6 – 10 % 5. Sarana dan

Prasarana (jalan, irigasi, transportasi, telekomunikasi, pendidikan, kesehatan, dll)

Kawasan Agropolitan

91 – 100 % 1 – 10 % 1 – 5 %

Sumber : Pedoman Operasional Kawasan Agropolitan.

Page 36: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 14

2.1.5. Identifikasi Potensi Sumberdaya Alam

A. Tanaman Pangan

Sub sektor pertanian tanaman pangan yang merupakan komoditi unggulan Kecamatan

Kledung antara lain meliputi komoditi tanaman pangan utama jagung. Mengenai potensi

masing-masing komoditas tanaman pangan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel II.10 Produksi Tanaman Pangan Di Kecamatan Kledung

Tahun 2006

No Desa Produksi (ton)

Padi Ladang

Jagung Ketela Pohon

1. Batursari 0,000 28,751 0,000

2. Kledung 0,000 58,395 0,000

3. Jambu 0,000 14,137 0,000

4. Canggal 0,000 19,329 0,000

5. Kruwisan 0,000 69,470 0,000

6. Petarangan 12,816 95,505 0,000

7. Tlahap 0,000 79,560 0,000

8. Kwadungan Jurang 4,272 39,600 0,000

9. Kwadungan Gunung 0,000 35,190 0,000

10. Jaketro 8,188 29,080 0,000

11. Tuksari 17,088 81,345 0,000

12. paponan 2,464 17,595 0,000

13. Kalirejo 21,004 15,045 0,000

Jumlah 65,832 583,003 0,000

Sumber : Kecamatan Kledung Dalam Angka, 2006

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah produksi padi di Kecamatan Kledung pada tahun

2006 sebanyak 65,832 ton dengan produksi terbesar berada di Desa Kalirejo yaitu sebanyak

21,004 ton. Sedangkan produksi jagung sebanyak 583,003 ton dengan produksi terbesar

berada di Desa Petarangan yaitu sebanyak 95,505 ton.

B. Tanaman Sayur-sayuran

Tanaman sayur-sayuran yang merupakan salah satu komoditas hortikultura Kecamatan

Kledung antara lain kacang merah, bawang putih, bawang merah, kubis, kentang dan sawi.

Untuk lebih jelasnya mengenai produksi tanaman sayur-sayuran dapat dilihat pada tabel

berikut.

Page 37: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 15

Tabel II.11 Produksi Tanaman Sayur-sayuran Di Kecamatan Kledung

Tahun 2006

No Desa

Produksi (Ku)

Bw. Putih Bw. Merah Kentang Kubis Sawi Kacang Merah

1. Batursari 1.357,598 940,196 0,000 4.058,173 1.940,477 1.127,500

2. Kledung 2.756,931 1.909,860 3.620,719 3.240,290 3.940,220 2.290,000

3. Jambu 667,362 462,592 875,929 1.995,102 953,988 554,500

4. Canggal 912,556 632,172 1.198,474 2.726,772 1.303,848 758,000

5. Kruwisan 3.279,825 2.271,816 4.306,916 3.803,586 4.687,734 2.724,250

6. Petarangan 4.509,007 3.123,608 0,000 13.477,932 5.444,678 3.745,250

7. Tlahap 3.756,168 2.602,080 4.993,032 11.226,946 5.368,334 3.120,000

8. Kwadungan Jurang 1.444,680 1.000,800 1.897,320 4.318,056 2.064,744 1.200,000

9. Kwadungan Gunung 1.661,382 1.150,920 2.181,918 4.965,764 2.374,456 1.380,000

10. Jaketro 1.372,847 951,316 1.802,454 4.104,152 1.962,463 1.140,500

11. Tuksari 3.840,441 2.660,460 5.043,709 11.478,832 5.488,778 3.190,000

12. paponan 830,691 575,460 0,000 2.482,882 1.187,228 690,000

13. Kalirejo 710,301 492,060 0,000 2.123,044 1.015,166 590,000

Jumlah 27.099,789 18.773,340 25.920,471 70.001,531 37.732,114 22.510,000

Sumber : Kecamatan Kledung Dalam Angka, 2006

Pada tabel di atas terlihat produksi kubis di Kecamatan Kledung pada tahun 2006 mencapai

70.001,531 kuintal dengan produksi terbesar berada di Desa Petarangan yaitu sebanyak

13.477,932 kuintal. Adapun total produksi sawi sebesar 37.732,114 kuintal dengan produksi

terbesar berada di Desa Petarangan yaitu sebesar 5.444,678 kuintal.

C. Tanaman Perkebunan

Jenis tanaman perkebunan yang ada di Kecamatan Kledung antara lain tembakau dan kopi.

Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini:

Tabel II.12 Produksi Tanaman Perkebunan Di Kecamatan Kledung

Tahun 2006

No Desa Produksi (ku)

Cengkeh Tembakau Kopi

1. Batursari 0,000 969,293 18,058

2. Kledung 0,000 471,240 8,765

3. Jambu 0,000 381,780 7,110

4. Canggal 0,000 1.068,782 19,923

5. Kruwisan 0,000 748,238 13,939

6. Petarangan 0,000 566,194 10,560

Page 38: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 16

No Desa Produksi (ku)

Cengkeh Tembakau Kopi

7. Tlahap 0,000 248,926 4,646

8. Kwadungan Jurang 0,000 1.623,233 0,000

9. Kwadungan Gunung 0,000 1.239,840 23,091

10. Jeketro 0,000 2.203,740 41,043

11. Tuksari 0,000 560,446 0,000

12. Paponan 0,000 628,488 11,722

13. Kalirejo 0,000 469,728 0,000

Jumlah 0,000 11.179,928 158,857

Sumber : Kecamatan Kledung Dalam Angka, 2006

Dari tabel di atas terlihat bahwa hasil perkebunan di Kecamatan Kledung pada tahun 2006

terbesar adalah tembakau dengan total produksi terbanyak 11.179,928 kuintal, dengan

produksi terbesar berada di Desa Jeketro yaitu sebesar 2.203,740 kuintal. Sedangkan

produksi kopi mencapai 158,857 kuintal dengan produksi terbesar berada di Desa Jeketro

yaitu sebanyak 41,043 kuintal.

D. Peternakan

Populasi ternak yang ada di Kecamatan Kledung terdiri dari ternak besar (sapi), ternak kecil

(kambing) dan ternak unggas (ayam kampung, bebek) dan kelinci. Produksi ternak besar di

Kecamatan Kledung hanya berupa ternak sapi yaitu sebanyak 262 ekor sedangkan ternak

kecilnya hanya berupa ternak kambing yaitu sebanyak 2.972 ekor dan ternak babi yaitu

sebanyak 64 ekor. Sedangkan ternak unggas didominasi oleh ayam kampung yaitu sebanyak

16.646 ekor dan ternak kelinci sebanyak 254 ekor. Untuk lebih jelasnya mengenai populasi

ternak yang ada di Kecamatan Kledung dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.13. Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil Di Kecamatan Kledung

Tahun 2006

No Desa

Jenis Ternak (ekor)

Sapi Kambing Babi Ayam

Kampung Ayam

Potong Bebek Kelinci

1. Batursari 12 183 64 1.025 - - -

2. Kledung 22 136 - 762 - - -

3. Jambu 13 166 - 931 - - 6

4. Canggal 27 382 - 2.140 - - 16

5. Kruwisan 21 157 - 879 - - -

6. Petarangan 26 468 - 2.621 - - 32

Page 39: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 17

No Desa

Jenis Ternak (ekor)

Sapi Kambing Babi Ayam

Kampung Ayam

Potong Bebek Kelinci

7. Tlahap 16 291 - 1.630 - - -

8. Kwadungan Jurang 21 221 - 1.237 - - 28

9. Kwadungan Gunung 13 340 - 1.904 - 265 84

10. Jeketro 18 170 - 952 - - 36

11. Tuksari 24 303 - 1.698 - - 28

12. Paponan 17 83 - 464 - - 8

13. Kalirejo 32 72 - 403 - - 16

Jumlah 262 2.972 64 16.646 - 265 254

Sumber : Kecamatan Kledung Dalam Angka, 2006

2.1.6. Kondisi dan Potensi Sarana dan Prasarana

A. Jaringan Air Bersih

Penduduk di Kecamatan Kledung dalam memenuhi kebutuhan air bersih seluruhnya masih

menggunakan mata air. Jumlah mata air yang ada di Kecamatan Kledung pada tahun 2006

berjumlah 6.456 unit dengan jumlah pengguna sebanyak 6.456 KK. Untuk lebih jelasnya

mengenai distribusi air minum di Kecamatan Kledung pada tahun 2006 dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel II.14 Banyaknya Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Di Kecamatan Kledung

Tahun 2006

No Desa Mata Air Sungai PAM

Jml (Unit)

Pengguna (KK)

Jml (Unit)

Pengguna (KK)

Jml (Unit)

Pengguna (KK)

1. Batursari 391 391 0 0 0 0

2. Kledung 618 618 0 0 0 0

3. Jambu 211 211 0 0 0 0

4. Canggal 119 119 0 0 0 0

5. Kruwisan 543 543 0 0 0 0

6. Petarangan 1056 1056 0 0 0 0

7. Tlahap 913 913 0 0 0 0

8. Kwadungan Jurang 293 293 0 0 0 0

9. Kwadungan Gunung 486 486 0 0 0 0

10. Jeketro 288 288 0 0 0 0

11. Tuksari 925 925 0 0 0 0

12. Paponan 387 387 0 0 0 0

13. Kalirejo 226 226 0 0 0 0

Jumlah 6456 6456 0 0 0 0 Sumber : Kecamatan Kledung Dalam Angka, 2006

Page 40: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 18

B. Sarana Industri

Sarana industri yang ada di Kecamatan Kledung berupa industri rumah tangga yang

berjumlah 11 unit dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 19 orang. Untuk lebih jelasnya

mengenai banyaknya sarana industri yang ada di Kecamatan Kledung dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel II.15 Banyaknya Perusahaan dan Jumlah Tenaga Kerja Industri Di Kecamatan Kledung

Tahun 2006

No Desa Industri Kecil Industri RT

Usaha Tenaga Kerja Usaha Tenaga Kerja

1. Batursari - - - -

2. Kledung - - - -

3. Jambu - - 4 8

4. Canggal - - 3 5

5. Kruwisan - - - -

6. Petarangan - - - -

7. Tlahap - - 4 6

8. Kwadungan Jurang - - - -

9. Kwadungan Gunung - - - -

10. Jeketro - - - -

11. Tuksari - - - -

12. Paponan - - - -

13. Kalirejo - - - -

Jumlah - - 11 19 Sumber : Kecamatan Kledung Dalam Angka, 2006

C. Fasilitas Ekonomi

Fasilitas perekonomian yang ada di Kecamatan Kledung berupa warung/toko/kios sebanyak

210 buah dengan jumlah terbanyak berada di Desa Petarangan yaitu sebanyak 47 buah,

sedangkan jumlah restoran/warung makan sebanyak 6 buah.

Untuk lebih jelasnya mengenai banyaknya fasilitas perekonomian yang ada di Kecamatan

Kledung dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 41: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 19

Tabel II.16 Banyaknya Fasilitas Perekonomian Di Kecamatan Kledung

Tahun 2006

Sumber : Kecamatan Kledung Dalam Angka, 2006

D. Fasilitas Pendidikan

Fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Kledung berupa TK, SD, SMP dan SMU.

Untuk lebih jelasnya mengenai banyaknya fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan

Kledung dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.17 Banyaknya Fasilitas Pendidikan di Kecamatan kledung

Tahun 2006

No Desa TK SD SMP SMU

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1 Batursari 0 1 1 0 0 0 0 0

2 Kledung 0 1 1 0 1 0 0 0

3 Jambu 0 0 1 0 0 0 0 0

4 Canggal 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Kruwisan 0 0 1 0 0 0 0 0

6 Petarangan 0 1 1 0 0 0 0 0

7 Tlahap 0 1 2 0 0 0 0 0

8 Kwadungan Jurang 0 1 1 0 0 0 0 0

9 Kwadungan Gunung 0 1 2 0 1 0 0 0

10 Jaketro 0 1 1 0 0 0 0 0

No Desa Pasar umum Pasar Hewan Warung/

toko/Kios

Restoran/ RM/ Warung

Makan Banyaknya Pedagang Banyaknya Pedagang

1. Batursari - - - - 8

2. Kledung - - - - 11 1

3. Jambu - - - - 9

4. Canggal - - - - 3

5. Kruwisan - - - - 5

6. Petarangan - - - - 47

7. Tlahap - - - - 18 1

8. Kwadungan Jurang - - - - 14 1

9. Kwadungan Gunung - - - - 12 2

10. Jeketro - - - - 13

11. Tuksari - - - - 35

12. Paponan - - - - 24 1

13. Kalirejo - - - - 11

Jumlah - - - - 210 6

Page 42: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 20

No Desa TK SD SMP SMU

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

11 Tuksari 0 2 2 0 0 0 0 0

12 Paponan 0 1 1 0 0 0 0 0

13 Kalirejo 0 0 1 0 0 0 0 0

Jumlah 0 10 15 0 2 0 0 0 Sumber : Kecamatan Kledung Dalam Angka, 2006

Dari tabel di atas terlihat bahwa fasilitas pendidikan di Kecamatan Kledung dengan jumlah

terbanyak adalah SD yaitu sebanyak 15 buah yang kesemuanya merupakan SD Negeri

sedangkan jumlah TK sebanyak 10 buah dan jumlah SMP sebanyak 2 buah.

E. Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Kledung berupa Puskesmas, Puskesmas

Pembantu, Posyandu dan Polindes. Untuk lebih jelasnya mengenai banyaknya fasilitas

kesehatan yang ada di Kecamatan Kledung dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.18 Banyaknya Fasilitas Kesehatan di Kecamatan kledung

Tahun 2006

No Desa

Fasilitas Kesehatan

RSU Poliklinik Puskesmas Puskesmas Pembantu

Posyandu Polindes

1 Batursari 0 0 0 0 3 1

2 Kledung 0 0 0 0 3 0

3 Jambu 0 0 0 0 1 0

4 Canggal 0 0 0 0 1 0

5 Kruwisan 0 0 0 0 2 1

6 Petarangan 0 0 0 0 5 1

7 Tlahap 0 0 0 0 4 0

8 Kwadungan Jurang 0 0 0 0 2 0

9 Kwadungan Gunung 0 0 1 0 2 0

10 Jaketro 0 0 0 0 2 0

11 Tuksari 0 0 0 1 5 1

12 Paponan 0 0 0 0 4 1

13 Kalirejo 0 0 0 0 3 0

Jumlah 0 0 1 1 37 5

Sumber : Kecamatan Kledung Dalam Angka, 2006

Dari tabel di atas terlihat jumlah fasilitas kesehatan yang terbanyak di Kecamatan Kledung

adalah Posyandu yaitu sebanyak 37 buah dengan jumlah terbanyak di Desa Petarangan dan

Tuksari masing-masing berjumlah 5 buah, puskesmas dan puskesmas pembantu masing-

masing berjumlah 1 buah, sedangkan polindes sebanyak 5 buah.

Page 43: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 21

2.2. KAWASAN AGROPOLITAN PRINGSURAT (KAP)

2.2.1. Identifikasi Fisik

Kondisi fisik dasar suatu wilayah mempunyai peran yang penting, karena dapat mengetahui

faktor-faktor alami untuk mengetahui keadaan dan potensi yang ada di suatu kawasan

sehingga dapat diketahui aktivitas yang sesuai di kawasan tersebut. Fisik alami yang ada di

kawasan berfungsi sebagai wahana atau penampung aktivitas penduduk, sebagai suatu

sumber daya alam yang cukup mempengaruhi perkembangan kawasan dan sebagai

pembentuk pola aktivitas penduduk.

A. Letak Geografis dan Administratif

Kecamatan Pringsurat terletak pada perbatasan antara Kabupaten Semarang dan Kabupaten

Magelang. Secara geografis, Kecamatan Pringsurat berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Kecamatan Kaloran, Kabupaten Semarang

Sebelah Selatan : Kabupaten Magelang

Sebelah Barat : Kecamatan Kranggan

Sebelah Timur : Kabupaten Semarang

Untuk lebih jelasnya mengenai batas-batas wilayah administrasi Kecamatan Pringsurat dapat

dilihat pada gambar berikut

Page 44: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 22

Gambar 2.2

Peta Administrasi Kecamatan Pringsurat

Page 45: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 23

B. Kondisi Fisik Lahan

1. Ketinggian Lahan

Kisaran ketinggian lahan di Kecamatan Pringsurat antara 480-840 m dpl, letak tertinggi

terdapat di Desa Wonokerso. Rincian ketinggian lahan dKecamatan Pringsurat dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel II.19 Ketinggian Desa Dari Permukaan Air Laut Di Kecamatan Pringsurat

Tahun 2003

No Desa Ketinggian dari air laut (m)

1. Kupen 550

2. Soropadan 480

3. Kebumen 500

4. Pringsurat 530

5. Karangwuni 480

6. Gowak 790

7. Rejosari 570

8. Ngipik 590

9. Pingit 620

10. Klepu 620

11. Pagergunung 670

12. Nglorog 810

13. Soborejo 825

14 Wonokerso 840 Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

2. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan eksisting di Kecamatan Pringsurat sebagian besar berupa lahan kering.

Luas wilayah keseluruhan Kecamatan Pringsurat sekitar 5.728,40 Ha, dari luas tersebut

646,50 Ha diantaranya merupakan lahan sawah, sedangkan lahan bukan sawah seluas

5.081,90 Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan lahan di Kecamatan Pringsurat

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 46: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 24

Tabel II.20 Luas Penggunaan Lahan di Kecamatan Pringsurat

Tahun 2003

No. Desa

Penggunaan Lahan (Ha)

Sawah Bangunan Tegal/

Ladang Hutan Rakyat

Perkebunan Rakyat

Lahan Lainnya

1. Kupen 103 130,8 124 37 11 9

2. Paponan 141,5 84 46 28 5 25

3. Kebumen 135 75 95 73 18 12

4. Pringsurat 47 46 135,4 17 50 7

5. Karangwuni 48 117 235 42 95 12

6. Gowak - 54 215 10 163 11

7. Rejosari 58 81,5 69 25 83,5 8

8. Ngipik 13 120,5 63,5 8 84 18

9. Pingit 5 118 109 25 24 9

10. Klepu 39 55 109 7 125,7 15

11. Pagergunung - 46 192 30 107 13

12. Nglorog 3 99 208 49 157 17

13. Soborejo 31 96 162 112 160 6

14. Wonokerso 23 46 132 2 265 12

Jumlah 646,5 1.168,8 1.894,9 465 1.348,2 174

Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

2.2.2. Identifikasi Sosial

A. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk Kecamatan Pringsurat pada tahun 2003 sebanyak 44.926 jiwa yang terdiri

dari 22.391 jiwa (49,84 %) laki-laki dan 22.535 jiwa (50,16 %) perempuan.

Jumlah penduduk tersebut tersebar di 14 Desa, dengan jumlah penduduk terbesar di Desa

Pingit yaitu sebanyak 5.285 jiwa dan desa yang paling sedikit penduduknya adalah Desa

pagergunung yaitu sebanyak 2.254 jiwa. Adapun jumlah KK yang ada di Kecamatan

Pringsurat sebanyak 13.672 KK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel II.21 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Jumlah Rumah Tangga

Di Kecamatan Pringsurat Tahun 2003

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah

Total (Jiwa)

Jumlah Rumah Tangga Laki-laki Perempuan

1. Kupen 1.831 1.879 3.710 1.082

2. Soropadan 1.763 1.773 3.536 941

3. Kebumen 1.712 1.694 3.406 941

4. Pringsurat 1.192 1.209 2.401 526

5. Karangwuni 1.491 1.600 3.091 800

Page 47: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 25

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah

Total (Jiwa)

Jumlah Rumah Tangga Laki-laki Perempuan

6. Gowak 1.693 1.719 3.412 924

7. Rejosari 1.263 1.261 2.524 658

8. Ngipik 1.570 1.497 3.067 802

9. Pingit 2.548 2.737 5.285 1.211

10. Klepu 1.402 1.293 2.695 2.695

11. Pagergunung 1.148 1.106 2.254 610

12. Nglorog 1.895 1.820 3.715 968

13. Soborejo 1.618 1.711 3.329 897

14 Wonokerso 1.265 1.236 2.501 617

Jumlah 22.391 22.535 44.926 13.672 Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

B. Tingkat Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk terhadap luas wilayah.

Kepadatan penduduk yang ada di Kecamatan Pringsurat pada tahun 2003 dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel II.22 Tingkat Kepadatan Penduduk Kecamatan Pringsurat

Tahun 2003

No Desa luas lahan

(Ha) Jumlah

Penduduk (jiwa) Kepadatan

Penduduk (jiwa/Ha)

1. Kupen 415,00 3.710 9

2. Soropadan 329,00 3.536 11

3. Kebumen 408,00 3.406 8

4. Pringsurat 308,40 2.401 8

5. Karangwuni 549,00 3.091 6

6. Gowak 453,00 3.412 8

7. Rejosari 325,00 2.524 8

8. Ngipik 307,00 3.067 10

9. Pingit 290,00 5.285 18

10. Klepu 351,00 2.695 8

11. Pagergunung 388,00 2.254 6

12. Nglorog 533,00 3.715 7

13. Soborejo 567,00 3.329 6

14 Wonokerso 505,00 2.501 5

Jumlah 5.728,40 44.926 8 Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

Page 48: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 26

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kepadatan di Kecamatan Pringsurat

pada tahun 2003 sebesar 8 jiwa/Ha, dengan tingkat kepadatan tertinggi di Desa Pingit yaitu

sebesar 18 jiwa/Ha, sedangkan tingkat kepadatan terendah berada di Desa Wonokerso yaitu

sebesar 5 jiwa/Ha.

C. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam pembangunan, karena dengan

pendidikan masyarakat akan semakin cerdas yang selanjutnya akan membentuk sumber

daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi. Secara umum tingkat pendidikan dapat dipakai

untuk menggambarkan tingkat kualitas manusia di daerah yang bersangkutan.

Tingkat pendidikan yang ada di Kecamatan Pringsurat mulai dari tidak sekolah sampai

dengan tamat perguruan tinggi. Tingkat lulusan pendidikan terbanyak ada pada tamat SD

yaitu sebanyak 19.475 jiwa sedangkan tingkat lulusan terendah ada pada lulusan sarjana

yaitu sebanyak 273 jiwa. Untuk lebihnya jelasnya mengenai tingkat pendidikan pada

Kecamatan Pringsurat dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.23 Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Kecamatan Pringsurat

Tahun 2003

No Desa

Tingkat Pendidikan

Blm/Tdk Pnh Sklh

Blm Tmt SD

Tdk Tmt SD

Tmt SD

SLTP SLTA D1/ D2/

D3 S-1

1. Kupen 300 950 628 900 300 165 - 29

2. Soropadan 345 381 299 828 892 318 115 65

3. Kebumen 307 302 180 1.291 549 477 43 20

4. Pringsurat 249 275 59 1.169 158 278 2 49

5. Karangwuni 233 284 320 1.513 279 188 3 34

6. Gowak 236 402 179 2.050 238 98 5 3

7. Rejosari 172 170 67 1.500 273 143 13 7

8. Ngipik 282 284 102 1.479 368 267 7 24

9. Pingit 365 504 511 1.464 116 116 116 15

10. Klepu 165 212 164 1.668 325 42 11 6

11. Pagergunung 363 563 226 676 138 137 14 1

12. Nglorog 332 645 94 1.654 376 319 23 6

13. Soborejo 324 317 202 1.939 255 84 - 8

14 Wonokerso 361 267 140 1.344 83 42 - 6

Jumlah 4.034 5.556 3.171 19.475 4.350 2.674 352 273

Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

Page 49: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 27

D. Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

Jumlah penduduk Kecamatan Pringsurat menurut umur terbagi atas usia non produktif dan

usia produktif. Usia non produktif yaitu kelompok usia yang tidak mampu melakukan

produksi, yang terdiri atas usia belum produktif yaitu penduduk dengan usia antara 0-14

tahun (usia belajar/muda), dan usia sudah tidak produktif lagi yaitu penduduk dengan usia 60

tahun ke atas (tua). Sedangkan usia produktif adalah usia penduduk bekerja, yang meliputi

kelompok usia antara 15-59 tahun. Berikut ini adalah rincian jumlah penduduk Kecamatan

Pringsurat menurut kelompok usia pada tahun 2003.

Tabel II.24 Penduduk Menurut Kelompok Umur Kecamatan Pringsurat

Tahun 2003

No Desa Produktif Non

Produktif Jumlah

1. Kupen 2.189 1.521 3.710

2. Soropadan 2.416 1.120 3.536

3. Kebumen 2.200 1.206 3.406

4. Pringsurat 1.679 722 2.401

5. Karangwuni 2.138 953 3.091

6. Gowak 2.307 1.105 3.412

7. Rejosari 1.746 778 2.524

8. Ngipik 2.007 1.060 3.067

9. Pingit 3.700 1.585 5.285

10. Klepu 2.008 687 2.695

11. Pagergunung 1.591 663 2.254

12. Nglorog 2.551 1.164 3.715

13. Soborejo 2.431 898 3.329

14 Wonokerso 1.648 853 2.501

Jumlah 30.611 14.315 44.926

Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk usia produktif lebih banyak

daripada jumlah penduduk usia non produktif. Pada tahun 2003 jumlah penduduk usia

produktif di Kecamatan Pringsurat sebanyak 30.611 jiwa sedangkan jumlah penduduk usia

non produktif sebanyak 14.315 jiwa.

Page 50: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 28

E. Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Struktur penduduk menurut mata pencaharian dapat menggambarkan kondisi perekonomian

penduduk dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Jenis mata pencaharian penduduk

Kecamatan Pringsurat mempunyai banyak ragamnya, dari pertanian, industri, bangunan,

perdagangan, angkutan dan jasa.

Pada tahun 2003 jumlah penduduk yang bekerja pada sektor pertanian masih mendominasi

yaitu sebanyak 19.286 jiwa sedangkan sektor pekerjaan yang sedikit menyerap tenaga kerja

yaitu sektor kesehatan (dokter) yaitu sebanyak 2 orang. Untuk lebih jelasnya mengenai

jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 51: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 29

Tabel II.25

Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Di Kecamatan Pringsurat

Tahun 2003

Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

No Kecamatan

Jenis Mata Pencaharian

Petani Peternak Industri

pengolahan

Lstrik, Gas & Air

Minum

Bank & Lembaga Keuangan

Bangunan Perdagangan,

Hotel & RM Pengangkutan & komunikasi

Jasa-Jasa

Dokter Bidan Dukun Bayi

Lainnya

1. Kupen 997 105 367 - - 89 45 47 372 - - 5 314

2. Soropadan 1.235 180 228 13 - 79 23 33 158 - 7 5 680

3. Kebumen 1.355 146 225 - - 162 308 58 267 - 9 3 113

4. Pringsurat 1.244 403 98 - 7 89 86 14 46 - 3 2 300

5. Karangwuni 1.423 40 331 - - 85 57 36 49 - 2 5 417

6. Gowak 1.627 - 300 - - 95 80 53 61 - 1 4 329

7. Rejosari 990 11 84 - 1 65 61 126 70 - - 3 529

8. Ngipik 1.317 5 135 - - 57 115 59 198 - 1 2 549

9. Pingit 793 394 1.150 - 25 610 368 150 149 2 2 2 396

10. Klepu 1.653 11 637 - - 63 29 10 32 - - - 279

11. Pagergunung 967 35 19 - - 75 12 4 49 - 8 1 643

12. Nglorog 1.891 12 70 - - 247 49 102 233 - 2 4 168

13. Soborejo 2.247 20 - - - 10 7 37 16 - - 3 309

14 Wonokerso 1.547 10 - - - 42 56 50 5 1 2 63

Jumlah 19.286 1.372 3.644 13 33 1.768 1.296 779 1.705 2 36 41 5.089

Page 52: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 30

F. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Agama yang dianut penduduk di Kecamatan Pringsurat terdiri dari Agama Islam, Kristen

Protestan, Kristen katholik, Hindu dan Budha. Adapun agama yang paling banyak dianut oleh

penduduk di Kecamatan Pringsurat adalah Agama Islam yaitu sebanyak 43.686 jiwa

sedangkan agama yang paling sedikit dianut adalah agama Hindu yaitu sebayak 1 jiwa.

Untuk lebih jelasnya mengenai jumla penduduk berdasarkan agama yang dianut dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel II.26 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Kecamatan Pringsurat

Tahun 2003

No Desa Jenis Agama

Islam Kristen Protestan Katholik Budha Hindu

1. Kupen 3.650 48 12 - -

2. Soropadan 3.456 47 30 2 1

3. Kebumen 3.400 - 6 - -

4. Pringsurat 2.369 18 14 - -

5. Karangwuni 3.088 - 3 - -

6. Gowak 3.377 29 5 1 -

7. Rejosari 2.503 7 14 - -

8. Ngipik 2.995 3 69 - -

9. Pingit 5.180 105 - - -

10. Klepu 2.624 - 71 - -

11. Pagergunung 2.154 34 8 58 -

12. Nglorog 3.706 - 8 1 -

13. Soborejo 3.309 3 17 - -

14 Wonokerso 1.875 291 3 332 -

Jumlah 43.686 585 260 394 1 Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

G. Organisasi dan Kelembagaan

Keberhasilan pelaksanaan pengembangan agropolitan di suatu wilayah tertentu dapat

dengan melakukan pendekatan kemitraan, yaitu suatu pendekatan untuk mengembangkan

pelaku-pelaku atau stake holder yang berkaitan dengan agribinis. Kemitraan dalam

pengembangan agropolitan akan berkaitan dengan pihak-pihak yang terkait antara lain dunia

usaha, masyarakat maupun pemerintah sendiri.

Peran aktif masyarakat dalam pembangunan perlu dibangkitkan lewat organisasi sistem yang

ada di lingkungannya. Salah satu faktor yang cukup mempengaruhi peran serta masyarakat

Page 53: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 31

adalah pandangan hidup. Secara umum pandangan hidup ini dapat diklasifikasikan atas 3

kelompok yaitu masyarakat yang berpandangan terbuka atau yang mudah menerima

perubahan, berpandangan tertutup atau yang seringkali menolak perubahan, dan

berpandangan terbatas. Masyarakat yang berpandangan terbatas biasanya bisa menerima

perubahan tetapi tidak semua, umumnya kelompok ini jauh lebih maju dari dua kelompok

masyarakat sebelumnya.

Peran dunia usaha dalam pengembangan agropolitan akan berorientasi pada kegiatan-

kegiatan yang menguntungkan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain dalam usaha mandiri

maupun dalam pola kemitraan tertentu dengan masyarakat petani yang meliputi

Kegiatan industri

Kegiatan pemasaran

Kegiatan penyediaan saprotan dan alsintan

Permodalan

Peran pemerintah dalam pengembangan agropolitan adalah untuk mendukung terwujudnya

dan berlangsungnya sistem dan usaha agribisnis sehingga mampu melayani, mendorong,

menarik, menghela kegiatan pengembangan agropolitan pada daerahnya. Peran tersebut

diwujudkan antara lain dengan mendukung tersedianya sarana dan prasarana agribisnis.

2.2.3. Identifikasi Teknologi

Ketersediaan teknologi, penguasaan dan alih teknologi di kawasan agropolitan Kabupaten

Temanggung sebenarnya hampir sama dengan kawasan agropolitan di kabupaten lainnya di

Jawa Tengah ataupun Indonesia. Secara umum teknologi masih sangat terbatas, hal ini

disebabkan oleh kurangnya akses informasi dan teknologi. Banyaknya kelompok-kelompok

tani dan ternak yang tidak aktif juga merupakan salah satu penghambat transfer teknologi di

kawasan perencanaan.

Pada sistem pertanian on farm, ketersediaan pupuk sudah mencukupi namun untuk sarana

pengolahan lahan berupa handtractor masih sangat kurang, karena hal ini berpengaruh

terhadap efisiensi pekerjaan dalam pengolahan lahan. Sedangkan pada sistem pertanian off

farm, keberadaan UKM masih sangat tradisional, sehingga dibutuhkan ketersediaan

teknologi untuk penguasaan bagi masyarakat maupun PPL-nya.

Page 54: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 32

Penguasaan teknologi oleh masyarakat masih sangat rendah, sehingga diperlukan suatu

penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan oleh PPL pertanian dan peternakan. PPL dari

Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Konservasi Lahan beserta PPL dari Kantor Peternakan

sudah memberikan penyuluhan, namun karena banyaknya kelompok tani dan kelompok

ternak yang tidak aktif menyebabkan akses informasi dan teknologi menjadi terhambat.

Pada kawasan agropolitan di Kabupaten Temanggung, baru sebagian kecil yang melakukan

alih teknologi dalam pengolahan lahan. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa petani

yang mengolah lahannya menggunakan handtractor baru sedikit, dan sebagian besar masih

menggunakan cangkul. Pada sub sistem agribisnis hilir pengolahan kelengkeng juga masih

dipasarkan dalam bentuk buah segar dan belum diolah menjadi produk olahan, hal ini

disebabkan tidak seimbangnya antara biaya pengolahan dengan pemasarannya sehingga

masyarakat enggan untuk mengolah buah segar tersebut. Disamping itu masih terbatasnya

teknologi pengolahan dan keterbatasan modal usaha menyebabkan potensi yang ada di

Kabupaten Temanggung belum optimal untuk dikembangkan.

2.2.4. Identifikasi Pemerintahan

Dinas pemerintahan yang berkaitan dengan perencanaan kawasan agropolitan meliputi

Bappeda; Dinas Pertanian; Dinas Perkebunan, Kehutanan dan Konservasi SDA; Dinas

Perindustrian dan Perdagangan; Badan Pusat Statistik; Dinas Kependudukan, Catatan Sipil

dan Pengolahan Data Elektronik; Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan; Dinas Kesehatan; Dinas Sosial; Kantor PMD; Dinas Cipta Karya dan Tata

Ruang; Dinas Bina Marga dan Pengairan; Dinas Perhubungan dan Pariwisata; Kantor

Pelayanan Koperasi dan UKM; Kantor Cabang Telekomunikasi, Dinas Pendapatan Daerah;

Kantor PLN, PDAM. Koordinasi setiap dinas dan kantor di Kabupaten Temanggung masih

bersifat terpisah/sektoral. Mekanisme hubungan kerja yang sektoral ini tidak mampu

mencapai tujuan yang lebih besar apabila tidak ada perubahan manajemen lintas sektoral

agar kinerja lebih efektif dan efisien.

Sesuai dengan UU No.22 tahun 1999 yang mengatur tentang penanggung jawab

pengembangan kawasan agropolitan di tingkat Kabupaten adalah Bupati Temanggung

dengan dibantu oleh Gubernur atau Menteri dalam mengembangkan Program Kawasan

Page 55: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 33

Agropolitan. Hal ini menunjukkan bahwa sudah ada hubungan kerja baik secara vertikal

maupun horizontal.

Tugas Pemerintah Pusat dalam pengembangan agropolitan meliputi :

Penyusunan rencana, program dan kebijakan pengembangan kawasan agropolitan

dalam bentuk Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agropolitan beserta Pedoman

yang terkait dengan pengembangan kawasan agropolitan seperti pedoman dan standar

teknis untuk pengembangan kawasan agropolitan.

Pelayanan informasi dan dukungan pengembangan jaringan informasi serta memfasilitasi

kerjasama lintas provinsi dan internasional dalam pengembangan kawasan agropolitan.

Pengembangan pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia.

Penyelenggaraan pengkajian-pengkajian untuk pengembangan kawasan agropolitan.

Pembangunan sarana dan prasarana publik yang bersifat strategis.

Operasional Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Temanggung terlihat pada

tabel berikut ini.

Tabel II.27

Pembagian Biaya Fasilitasi Untuk Kawasan Agropolitan

Strata Pembagian Biaya Fasilitasi

Keterangan Kabupaten Provinsi Pusat

Pra Kawasan Agropolitan I

40 – 60 %

21 – 40 %

11 – 20 %

Komponen Pokok Kegiatan Fasilitasi : 5. Pengembangan

komoditas unggulan 6. Kelembagaan

Agribisnis (hulu s/d hilir)

7. Kelembagaan Petani 8. Kelembagaan

Penyuluhan/ Pendampingan pembangunan

Pra Kawasan Agropolitan II

61 – 90 % 1 – 20 % 6 – 10 % 5. Sarana dan

Prasarana (jalan, irigasi, transportasi, telekomunikasi, pendidikan, kesehatan, dll)

Kawasan Agropolitan

91 – 100 % 1 – 10 % 1 – 5 %

Sumber : Pedoman Operasional Kawasan Agropolitan.

Page 56: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 34

2.2.5. Identifikasi Potensi Sumberdaya Alam

A. Tanaman Pangan

Sub sektor pertanian tanaman pangan yang merupakan komoditi unggulan Kecamatan

Pringsurat antara lain meliputi komoditi tanaman pangan utama padi, ketela pohon dan

jagung. Mengenai potensi masing-masing komoditas tanaman pangan dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel II.28 Produksi Tanaman Pangan Di Kecamatan Pringsurat

Tahun 2003

No Desa

Produksi (Ton)

Padi Jagung Kedelai Ketela Pohon

Ketela Rambat

Kacang Tanah

1 Kupen 300,0 15,0 0,0 24,0 4,0 1,5

2. Soropadan 705,0 40,0 0,0 0,0 0,0 0,0

3. Kebumen 675,0 105,0 0,0 390,0 0,0 0,0

4. Pringsurat 184,1 10,3 0,0 580,0 12,5 2,9

5. Karangwuni 313,0 564,0 0,5 290,0 6,0 10,0

6. Gowak 0,0 35,0 0,0 42,5 0,0 0,0

7. Rejosari 250,0 40,0 0,0 100,0 0,0 0,0

8. Ngipik 90,0 598,5 0,0 0,0 0,0 0,0

9. Pingit 0,0 104,0 0,0 180,0 0,0 0,0

10. Klepu 292,5 227,5 0,0 98,0 0,0 0,0

11. Pagergunung 0,0 550,0 0,0 275,0 6,0 0,0

12. Nglorog 20,1 929,0 0,0 108,0 0,0 4,7

13. Soborejo 301,5 125,0 0,0 126,0 0,0 0,9

14 Wonokerso 0,0 534,5 0,0 450,0 0,0 18,0

Jumlah 3.131,2 3.877,8 0,5 2.663,5 28,5 38,0

Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah produksi padi di Kecamatan Pringsurat pada tahun

2003 sebanyak 3.131,2 ton dengan produksi terbesar berada di Desa Soropada yaitu

sebanyak 705 ton. Sedangkan produksi jagung sebanyak 3.877,8 ton dengan produksi

terbesar berada di Desa Nglorog yaitu sebanyak 929 ton. Sedangkan produksi ketela pohon

mencapai 2.663,5 ton dengan hasil terbesar berada di Desa Pringsurat yaitu sebanyak 580

ton.

Page 57: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 35

B. Tanaman Buah-buahan

Sub sektor pertanian tanaman buah-buahan yang merupakan komoditi unggulan Kecamatan

Pringsurat antara lain meliputi buah klengkeng, pepaya, pisang, durian. Untuk lebih jelasnya

mengenai produksi tanaman buah-buahan di Kecamatan Pringsurat dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel II.29 Produksi Tanaman Buah-buahan Di Kecamatan Pringsurat

Tahun 2003

No Desa Produksi (Ton)

Klengkeng Rambutan Durian Mangga Pepaya Pisang Jeruk Salak Semangka

1 Kupen 1,0 0,4 0,0 0,0 0,0 2,4 3,0 2,0 0,0

2. Soropadan 1,0 2,0 2,0 0,2 120,0 22,5 0,3 0,6 0,0

3. Kebumen 25,0 56,2 3,3 6,5 525,0 253,1 0,0 18,0 0,0

4. Pringsurat 0,0 0,0 0,0 0,0 109,2 247,5 0,0 0,0 0,0

5. Karangwuni 1,5 25,0 350,0 25,0 301,0 887,4 2,0 9,0 0,0

6. Gowak 2,1 0,4 2,5 0,2 125,0 50,0 0,0 3,2 0,0

7. Rejosari 10,0 7,5 0,0 0,0 40,0 31,2 0,0 0,0 0,0

8. Ngipik 0,0 0,0 0,0 0,0 32,5 18,8 0,0 0,0 0,0

9. Pingit 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 60,0 0,4

10. Klepu 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 46,0 0,0 0,0 0,0

11. Pagergunung 32,5 0,0 0,0 0,0 62,5 90,0 0,0 6,0 0,0

12. Nglorog 660,0 0,0 0,0 0,0 72,0 131,8 0,0 0,0 0,0

13. Soborejo 3,0 2,5 1,0 0,5 15,2 63,7 0,1 1,0 0,0

14 Wonokerso 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 181,6 0,7 1,4 0,0

Jumlah 736,1 94,0 358,8 32,4 1.402,4 2.026,0 6,1 101,2 0,4

Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa produksi tanaman buah-buahan terbanyak berupa buah

pisang dengan total produksi sebanyak 2.026 Ton dengan produksi tertinggi berada di Desa

Karangwuni yaitu sebanyak 887,4 Ton. Sedangkan produksi buah klengkeng mencapai 736,1

ton dengan produksi terbanyak berada di Desa Nglorog yaitu sebanyak 660 Ton.

C. Tanaman Sayur-sayuran

Sub sektor pertanian tanaman sayur-sayuran yang merupakan komoditas unggulan

Kecamatan Pringsurat antara lain cabe, kacang panjang, buncis. Untuk lebih jelasnya

mengenai produksi tanaman sayur-sayuran dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 58: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 36

Tabel II.30 Produksi Tanaman Sayur-sayuran Di Kecamatan Pringsurat

Tahun 2003

No Desa

Produksi (Ton)

Cabe Bawang

Putih Bawang Merah

Kacang Panjang

Kacang Merah

Buncis

1 Kupen 20,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

2. Soropadan 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

3. Kebumen 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

4. Pringsurat 3,2 0,0 0,0 3,0 0,1 0,1

5. Karangwuni 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 1,0

6. Gowak 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

7. Rejosari 7,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

8. Ngipik 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

9. Pingit 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

10. Klepu 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

11. Pagergunung 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

12. Nglorog 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

13. Soborejo 0,2 0,0 0,0 0,3 0,0 0,0

14 Wonokerso 3,5 0,0 0,0 0,0 0,0 1,2

Jumlah 52,4 0,0 0,0 6,3 0,1 2,3

Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

Pada tabel di atas terlihat produksi cabe di Kecamatan Pringsurat pada tahun 2003 sebanyak

52,4 ton dengan produksi terbesar berada di desa Kupen yaitu sebanyak 20 ton. Adapun

total produksi sayuran buncis sebesar 2,3 ton dengan produksi terbesar berada di Desa

Wonakerso yaitu sebesar 1,2 ton.

D. Tanaman Perkebunan

Jenis tanaman perkebunan yang ada di Kecamatan Pringsurat antara lain kapulogo, kopi,

kemukus, cengkeh, panili. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini:

Tabel II.31 Produksi Tanaman Perkebunan Di Kecamatan Pringsurat

Tahun 2003

No Desa Produksi (Ton)

Tembakau Kopi Panili Cengkeh Kapuk Kelapa Kakao Kemukus Kapulaga

1 Kupen 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

2. Soropadan 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,6

3. Kebumen 0,0 7,1 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 640,0

4. Pringsurat 0,0 4,0 4,7 0,3 0,0 0,0 0,0 0,0 880,0

5. Karangwuni 0,0 7,0 7,0 2,0 0,0 0,0 0,0 97,0 5,0

Page 59: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 37

No Desa Produksi (Ton)

Tembakau Kopi Panili Cengkeh Kapuk Kelapa Kakao Kemukus Kapulaga

6. Gowak 0,0 46,9 0,0 1,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

7. Rejosari 0,0 15,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 38,8

8. Ngipik 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

9. Pingit 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

10. Klepu 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

11. Pagergunung 0,0 9,0 0,0 24,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

12. Nglorog 0,0 0,0 4,7 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

13. Soborejo 0,0 20,0 0,7 2,0 0,0 0,0 0,0 200,0 2.040,0

14 Wonokerso 0,0 4,3 1,1 0,0 0,0 0,0 0,0 276,0 0,0

Jumlah 0,0 114,3 18,2 30,9 0,0 0,0 0,0 573,0 3.604,4

Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

Dari tabel di atas terlihat bahwa hasil perkebunan di Kecamatan Pringsurat pada tahun 2003

terbesar adalah kapulogo dengan total produksi bebanyak 3.604,4 ton, dengan produksi

terbesar berada di Desa Soborejo yaitu sebesar 2.040 ton. Sedangkan produksi tanaman

kemukus mencapai 573 ton dengan produksi terbesar berada di Desa Wonokerso yaitu

sebanyak 276 ton.

E. Peternakan

Populasi ternak yang ada di Kecamatan Pringsurat terdiri dari ternak besar (sapi, kerbau),

ternak kecil (kambing) dan ternak unggas (ayam buras, ayam ras, itik).

Produksi ternak besar di Kecamatan Pringsurat didominasi oleh ternak sapi yaitu sebanyak

1.368 ekor sedangkan ternak kerbau sebanyak 82 ekor. Ternak kecil hanya berupa ternak

kambing yaitu sebanyak 10.558 ekor. Sedangkan ternak unggas didominasi oleh ayam ras

yaitu sebanyak 228.800 ekor. Untuk lebih jelasnya mengenai populasi ternak yang ada di

Kecamatan Pringsurat dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.32 Populasi Ternak Besar, Ternak Kecil dan Unggas Di Kecamatan Pringsurat

Tahun 2003

No Desa

Ternak Besar (Ekor)

Ternak Kecil (Ekor)

Ternak Unggas (Ekor)

Sapi Kerbau Kambing Babi Ayam Buras

Ayam Ras

Itik

1. Kupen 150 8 2.500 - 8.000 30.000 109

2. Soropadan 30 12 440 - 5.530 1.600 670

3. Kebumen 320 30 1.196 - 3.816 156.000 486

4. Pringsurat 5 11 987 - 4.284 200 69

Page 60: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 38

No Desa

Ternak Besar (Ekor)

Ternak Kecil (Ekor)

Ternak Unggas (Ekor)

Sapi Kerbau Kambing Babi Ayam Buras

Ayam Ras

Itik

5. Karangwuni 93 3 1.036 - 2.118 3.000 256

6. Gowak 25 0 550 - 500 - -

7. Rejosari 17 18 366 - 700 - 200

8. Ngipik 20 0 320 - 480 - -

9. Pingit 50 0 703 - 3.000 5.000 -

10. Klepu 15 0 472 - 921 - -

11. Pagergunung 78 0 176 - 3.246 6.250 -

12. Nglorog 283 0 485 - 4.375 6.750 850

13. Soborejo 66 0 896 - 3.900 - 50

14 Wonokerso 216 0 431 - 3.200 20.000 -

jumlah 1.368 82 10.558 0 44.070 228.800 2.690

Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

2.2.6. Kondisi dan Potensi Sarana dan Prasarana

A. Jaringan Air Bersih

Penduduk di Kecamatan Pringsurat dalam memenuhi kebutuhan air bersih pada umumnya

sudah menggunakan leding/PAM tetapi beberapa penduduk masih menggunakan mata air,

sumur dan air sungai untuk amemenuhi kebutuhan air bersih. Untuk lebih jelasnya mengenai

jumlah banyaknya rumah tangga menurut sumber air minum dpat dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.33 Banyaknya Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Di Kecamatan Pringsurat

Tahun 2003

No Desa Mata Air Sumur Air sungai Air

hujan PAM

1. Kupen 505 0 505 0 577

2. Soropadan 17 101 0 0 823

3. Kebumen 0 691 0 0 250

4. Pringsurat 61 291 65 0 174

5. Karangwuni 491 309 0 0 0

6. Gowak 76 848 0 0 0

7. Rejosari 65 327 0 0 266

8. Ngipik 13 690 0 0 99

9. Pingit 0 144 0 0 1.067

10. Klepu 76 601 0 0 22

11. Pagergunung 180 430 0 0 0

12. Nglorog 782 133 0 0 0

Page 61: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 39

No Desa Mata Air Sumur Air sungai Air

hujan PAM

13. Soborejo 613 284 0 0 0

14 Wonokerso 29 588 0 0 0

Jumlah 2.908 5.437 570 0 3.278 Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

Dari tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar penduduk sudah menggunakan air PAM

dalam memenuhi kebutuhan air bersih yaitu sebanyak 3.278 KK dengan pengguna terbanyak

berada di Desa Pingit yaitu sebanyak 1.067 KK, sedangkan yang masih menggunakan air

sumur sebanyak 5.437 KK dengan pengguna terbanyak berada di Desa Gowak yaitu

sebanyak 848 KK.

B. Sarana Industri

Sarana industri yang ada di Kecamatan Pringsurat pada tahun 2003 berupa industri kecil

dengan jumlah unit usaha mencapai 19 unit dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 173 jiwa

dan industri rumah tangga dengan jumlah unit usaha sebanyak 1.165 unit dan jumlah tenaga

kerja sebanyak 2.646 jiwa.

Untuk lebih jelasnya mengenai banyaknya industri dan banyaknya tenaga kerja yang ada di

Kecamatan Pringsurat tahun 2003 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.34 Banyaknya Perusahaan dan Jumlah Tenaga Kerja Industri Di Kecamatan Pringsurat

Tahun 2003

No Desa Industri Kecil Industri RT

Usaha (unit)

Tenaga Kerja (jiwa)

Usaha (unit)

Tenaga Kerja (jiwa)

1. Kupen - - 93 273

2. Soropadan 1 10 24 73

3. Kebumen 2 10 104 289

4. Pringsurat - - 99 182

5. Karangwuni - - 164 296

6. Gowak 2 18 82 179

7. Rejosari 4 69 26 46

8. Ngipik 2 20 19 34

9. Pingit 3 21 89 148

10. Klepu 5 25 146 316

11. Pagergunung - - 68 202

12. Nglorog - - 43 104

Page 62: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 40

No Desa Industri Kecil Industri RT

Usaha (unit)

Tenaga Kerja (jiwa)

Usaha (unit)

Tenaga Kerja (jiwa)

13. Soborejo - - 150 340

14 Wonokerso - - 58 164

Jumlah 19 173 1.165 2.646 Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

C. Fasilitas Ekonomi

Fasilitas perekonomian yang ada di Kecamatan berupa pasar umum, pasar hewan,

warung/kios/toko dan restoran/RM/warung makan. Untuk lebih jelasnya mengenai banyaknya

fasilitas perekonomian yang ada di Kecamatan Pringsurat dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.35 Banyaknya Fasilitas Perekonomian Di Kecamatan Pringsurat

Tahun 2003

No Desa Pasar umum Pasar Hewan Warung

/toko/Kios

Restoran/RM/ Warung Makan Banyaknya Pedagang Banyaknya Pedagang

1. Kupen - - - - 47 4

2. Soropadan - - - - 22 7

3. Kebumen 1 300 1 35 35 8

4. Pringsurat - - - - 26 7

5. Karangwuni - - - - 27 -

6. Gowak - - - - 37 -

7. Rejosari - - - - 29 4

8. Ngipik - - - - 10 2

9. Pingit 1 400 1 32 75 7

10. Klepu - - - - 12 -

11. Pagergunung - - - - 38 -

12. Nglorog - - - - - -

13. Soborejo - - - - 15 -

14 Wonokerso - - - - 17 -

Jumlah 2 700 2 67 390 39

Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

Dari tabel di atas terlihat bahwa fasilitas perekonomian terbanyak berupa warung/toko/kios

yaitu sebanyak 390 unit dan jumlah pasar umum sebanyak 2 unit dengan jumlah 700

pedagang. Sedangkan pasar hewan sebanyak 2 unit dengan jumlah pedagang sebanyak 67

pedagang.

Page 63: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 41

D. Fasilitas Pendidikan

Fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Pringsurat berupa TK, SD, SMP maupun SMU.

Untuk lebih jelasnya mengenai banyaknya fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan

Pringsurat dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.36 Banyaknya Fasilitas Pendidikan Di Kecamatan Pringsurat

Tahun 2003

No Desa

TK SD SMP SMU

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1 Kupen 0 3 2 2 0 0 0 0

2 Soropadan 0 3 3 1 0 0 0 0

3 Kebumen 0 2 4 1 1 0 1 0

4 Pringsurat 0 2 2 0 0 0 0 0

5 Karangwuni 0 3 3 1 0 0 0 0

6 Gowak 0 4 4 1 0 0 0 0

7 Rejosari 0 2 2 1 0 0 0 0

8 Ngipik 0 2 1 1 0 1 0 0

9 Pingit 0 5 3 2 0 2 0 1

10 Klepu 0 1 2 1 0 0 0 0

11 Pagergunung 0 2 3 1 0 0 0 0

12 Nglorog 0 3 4 1 1 0 0 0

13 Soborejo 0 4 2 2 0 0 0 0

14 Wonokerso 0 2 2 0 0 0 0 0

Jumlah 0 38 37 15 2 3 1 1 Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Pringsurat

terbanyak adalah Sekolah Dasar dengan jumlah 52 buah yang terdiri dari 37 SD Negeri dan

15 SD Swasta, sedangkan jumlah SMP dan SMU masing-masing adalah 5 buah dan 2 buah.

E. Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Pringsurat berupa poliklinik, Puskesmas,

Puskesmas Pembantu, Posyandu maupun Polindes.

Untuk lebih jelasnya mengenai banyaknya fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan

Pringsurat dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 64: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Tahun Anggaran 2007

LAPORAN AKHIR II - 42

Tabel II.37 Banyaknya Fasilitas Kesehatan Di Kecamatan Pringsurat

Tahun 2003

No Desa Fasilitas Kesehatan

RSU Poliklinik Puskesmas Puskesmas Pembantu Posyandu Polindes

1 Kupen 0 0 0 0 8 0

2 Soropadan 0 0 0 0 10 0

3 Kebumen 0 1 0 1 11 0

4 Pringsurat 0 0 0 0 9 0

5 Karangwuni 0 0 0 0 10 1

6 Gowak 0 0 0 1 7 0

7 Rejosari 0 0 0 0 8 0

8 Ngipik 0 0 0 0 8 0

9 Pingit 0 0 1 0 8 0

10 Klepu 0 0 0 0 8 0

11 Pagergunung 0 0 0 0 8 0

12 Nglorog 0 0 0 1 8 1

13 Soborejo 0 0 0 0 8 0

14 Wonokerso 0 0 0 1 5 0

Jumlah 0 1 1 4 116 2 Sumber : Kecamatan Pringsurat Dalam Angka, 2003

Dari tabel di atas terlihat jumlah fasilitas kesehatan di Kecamatan Pringsurat terbanyak

adalah Posyandu yaitu sebanyak 116 buah dengan jumlah terbanyak di Desa Kebumen yaitu

sebanyak 11 buah, sedangkan Puskesmas Pembantu berjumlah 4 buah, Polindes berjumlah

2 buah sedangkan Poliklinik dan Puskesmas masing-masing berjumlah 1 buah.

Page 65: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 1

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

TAHUN 2015

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan

ekonomi Kabupaten Temanggung dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Temanggung Tahun

2013–2018, analisis terhadap indikator makro ekonomi Kabupaten

Temanggung, serta memperhatikan kondisi ekonomi daerah, nasional

dan global, maka kebijakan ekonomi daerah Kabupaten Temanggung

pada tahun 2015 tetap diarahkan pada pertumbuhan ekonomi

dengan percepatan yang lebih tinggi, terjaganya stabilitas ekonomi

makro dan dengan pembenahan yang sungguh-sungguh pada sektor

riil, diharapkan akan dapat mendorong peningkatan investasi dan

menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dengan fokus utama

untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran. Dalam

hal ini diperlukan strategi kebijakan yang tepat dengan menempatkan

prioritas pengembangan pada :

Sektor-sektor unggulan yang dimiliki dalam rangka penyerapan

tenaga kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Sektor-sektor yang potensial untuk mendorong penciptaan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Sektor-sektor yang mempunyai efek pengganda tinggi dalam

menciptakan kesempatan kerja.

Page 66: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 2

3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun

2014

Perekonomian suatu daerah tidak dapat terlepas dengan

perekonomian regional, perekonomian nasional bahkan

perekonomian global. Ada faktor-faktor perekonomian yang

tidak dapat dikendalikan oleh daerah seperti yang menyangkut

kebijakan pemerintah pusat yang menyangkut sektor moneter

maupun sektor riil. Kemudian juga pengaruh perekonomian

global seperti pengaruh naik turunnya harga minyak dunia dan

nilai tukar mata uang asing. Indikator ekonomi daerah yang

digunakan dalam analisis makro ekonomi daerah adalah Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB), Struktur PDRB, PDRB

Perkapita, Pertumbuhan Ekonomi, Laju Inflasi, dan Nilai

Investasi serta Tenaga Kerja.

a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Salah satu indikator ekonomi makro daerah adalah

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Perkembangan

PDRB selama tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Perkembangan PDRB Kabupaten Temanggung

Tahun 2008-2012

Tahun PDRBAtas Dasar Harga Berlaku PDRBAtas Dasar Harga Konstan

Jutaan Rupiah Pertumbuhan (%) Jutaan Rupiah Pertumbuhan (%)

2008 2009 2010 2011 2012

4.125.938,97 4.502.652,25 5.069.020,30 5.603.983,71 6.198.351,81

13,18 9,13

12,58 10,55 10,61

2.219.155,63 2.309.841,53 2.409.386,40 2.521.439,02 2.648.488,46

3,54 4,09 4,31 4,65 5,04

Sumber : BPS Kabupaten. TemanggungTahun 2013 Tahun dasar PDRB harga Konstan = tahun 2000 = 1.662.794,54 juta rupiah

Tabel 3.1 menunjukkan adanya peningkatan PDRB

atas dasar harga berlaku pada setiap tahun. Pada tahun

Page 67: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 3

2012 PDRB Kabupaten Temanggung atas dasar harga

berlaku telah mencapai nilai Rp. 6.198.351,81 juta,

menempati rangking ke 28 dari 35 kabupaten/kota se Jawa

Tengah. Angka tersebut menunjukkan adanya peningkatan

jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp.

5.603.983,71 juta sehingga terjadi pertumbuhan sebesar

10,61%. Perbandingan nilai PDRB atas dasar harga berlaku

di wilayah karesidenan Kedu, Kabupaten Temanggung

menempati rangking ke empat setelah Kabupaten Magelang,

Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Purworejo.

Jika dilihat dari distribusinya per kecamatan, maka

kecamatan penyumbang terbesar dalam PDRB Kabupaten

adalah Kecamatan Temanggung sebesar 12,67%, Kecamatan

Pringsurat sebesar 8,71% dan Kecamatan Parakan sebesar

8,40%. Sedangkan kecamatan penyumbang PDRB

Kabupaten terkecil adalah Kecamatan Selopampang sebesar

2,15%. Secara lengkap sebagaimana tabel 3.2.

Tabel 3.2.

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto

Tingkat Kecamatan Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2012

No Kecamatan PDRB ADHB (juta rupiah) Persentase

1 Parakan 520.725,67 8,40

2 Kledung 277.893,13 4,48

3 Bansari 173.205,23 2,79

4 Bulu 351.760,12 5,67

5 Temanggung 785.129,54 12,67

6 Tlogomulyo 191.537,60 3,09

7 Tembarak 239.069,30 3,86

8 Selopampang 133.394,79 2,15

9 Kranggan 409.772,98 6,61

Page 68: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 4

No Kecamatan PDRB ADHB (juta rupiah) Persentase

10 Pringsurat 539.739,35 8,71

11 Kaloran 309.729,19 4,99

12 Kandangan 351.568,23 5,67

13 Kedu 407.226,11 6,57

14 Ngadirejo 379.843,34 6,13

15 Jumo 231.723,51 3,74

16 Gemawang 210.540,06 3,40

17 Candiroto 191.674,53 3,09

18 Bejen 162.161,21 2,62

19 Tretep 141.657,47 2,29

20 Wonoboyo 190.000,45 3,07

Jumlah 6.198.351,81 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Temanggung, 2013

b. PDRB Perkapita

Secara konsepsional PDRB perkapita merupakan hasil

bagi antara nilai nominal PDRB dengan jumlah penduduk

pertengahan tahun. PDRB perkapita merupakan nilai rata-

rata pendapatan dari hasil seluruh sektor produksi dan

tidak menggambarkan rata-rata pendapatan masyarakat

secara riil. Perkembangannya tercantum pada tabel 3.3.

Tabel 3.3.

Perkembangan PDRB Per Kapita Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2012

Tahun PDRB Per kapitaADHB PDRB Per kapitaADHK

Rupiah Pertumbuhan (%) Rupiah Pertumbuhan (%)

2008 2009 2010 2011 2012

5.857.413,97 6.333.191,62 7.064.501,89 7.738.502,63 8.482.526,56

12,29 8,25 12,04 9,69 9,65

3.150.437,58 3.248.900,47 3.357.870,71 3.481.837,83 3.624.491,54

2,73 3,25 3,81 3,83 4,13

Sumber : BPS Kabupaten Temanggung Tahun 2013

Selanjutnya dari tabel 3.3 dapat dilihat bahwa

perkembangan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku

dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Tahun

2008 PDRB per kapita sebesar Rp.5.857.413,97 dan pada

tahun 2012 menjadi Rp. 8.482.526,56. PDRB perkapita atas

Page 69: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 5

dasar harga konstan pada tahun 2008 sebesar

Rp.3.150.437,58 dan pada tahun 2012 menjadi

Rp.3.624.491,54.

Capaian PDRB perkapita Kabupaten Temanggung

tersebut masih jauh dibawah PDRB perkapita Provinsi Jawa

Tengah, namun setidaknya sudah dapat menggambarkan

adanya peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat

Kabupaten Temanggung. Kabupaten Temanggung nilai

PDRB perkapitanya menempati rangking ketiga apabila

dibandingkan dengan PDRB perkapita kabupaten/kota se

wilayah karesidenan Kedu, yaitu setelah Kota Magelang dan

Kabupaten Purworejo.

Perbandingan PDRB perkapita antara Kabupaten

Temanggung dengan Provinsi Jawa Tengah tersebut pada

tabel 3.4.

Tabel 3.4.

Perbandingan PDRB Per Kapita Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Temanggung

Tahun 2008-2012

Tahun PDRB perkapitaADHB (Rp.) PDRB perkapitaADHK (Rp.)

Temanggung Jawa Tengah Temanggung Jawa Tengah

2008 5.857.413,97 11.406.655 3.150.437,58 5.220.713

2009 6.333.191,62 12.322.889 3.248.900,47 5.471.490

2010 7.064.501,89 13.730.016 3.357.870,71 5.773.809

2011 7.738.502,63 15.380.771 3.481.837,83 6.114.211

2012 8.482.526,56 17.140.206 3.624.491,54 6.494.368

Sumber : BPS Kabupaten Temanggung Tahun 2013

c. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang lebih mendekati keadaan

riil atau telah menghilangkan pengaruh inflasi diperoleh dari

Page 70: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 6

pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000.

Berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan, pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Temanggung untuk tahun 2012

sebesar 5,04%, lebih tinggi dibandingkan dengan

pertumbuhan tahun 2011 yang sebesar 4,65%.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung dari

tahun ke tahun mengalami kenaikan, ini menunjukkan

bahwa perekonomian di Kabupaten Temanggung dari tahun

ke tahun semakin membaik. Pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional

Tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5.

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah, dan Nasional

Tahun 2008-2012

Tahun Pertumbuhan Ekonomi (%)

Temanggung Jawa Tengah Nasional

2008 2009 2010 2011 2012

3,54 4,09 4,31 4,65 5,04

5,61 5,14 5,84 6,01 6,34

6,01 4,58 6,10 6,46 6,23

Sumber : BPS Kabupaten Temanggung Tahun 2013

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung

lebih rendah biladibandingkan dengan laju pertumbuhan

ekonomi Provinsi Jawa Tengah yang pada tahun 2012

sebesar 6,34%. Demikian juga bila dibandingkan dengan laju

pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 6,23%

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung lebih

rendah.

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Temanggung

sebagaimana daerah agraris lainnya cukup rendah. Daerah

agraris pada umumnya pertumbuhan ekonominya lebih

Page 71: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 7

rendah daripada daerah industri namun pertumbuhannya

lebih merata. Bila dibandingkan dengan pertumbuhan

ekonomi kabupaten/kota se wilayah karesidenan Kedu,

maka Kabupaten Temanggung menempati posisi ketiga,

yaitu setelah Kota Magelang dan Kabupaten Purworejo.

Tabel 3.6. Pertumbuhan Ekonomi per Sektor (%)

Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2012

SSumber : BPS Kabupaten Temanggung tahun 2013

Pada tabel 3.6 diperlihatkan laju pertumbuhan

seluruh sektor ekonomi atas dasar harga konstan tahun

2008 sampai dengan tahun 2012. Pada tahun 2012 hampir

semua sektor tumbuh positif kecuali sektor Pertambangan

dan Penggalian yang mengalami pertumbuhan minus 9,44%

dikarenakan berkurangnya aktivitas pertambangan dan

penggalian. Berkurang aktivitas tersebut dikarenakan

ditutupnya beberapa lokasi penambangan pasir yang ada di

Kabupaten Temanggung karena dipandang sudah mencapai

tahap membahayakan lingkungan di sekitar penambangan.

Dari delapan sektor yang mengalami pertumbuhan

positif, ada lima sektor yang mengalami pertumbuhan

diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Temanggung yang sebesar 5,04%. Kelima sektor tersebut

Sektor Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

1. Pertanian

2. Pertambangan dan Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik dan Air Bersih

5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel dan RM

7. Pengangkutan dan Komunikasi

8. Keuangan, Persw. dan Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa

- 1,07

5,38

3,89

6,62

5,57

4,58

5,87

4,38

10,03

6,14

0,38

2,03

4,35

2,91

3,72

4,26

3,66

3,81

3,66

-5,76

3,78

8,86

2,80

3,74

6,20

4,10

7,29

0,70

-6,58

6,28

5,76

5,31

4,74

9,72

7,37

8,18

5,11

-9,44

4,36

9,14

8,21

4,50

4,92

5,75

5,61

Pertumbuhan Ekonomi 3,54 4,09 4,31 4,65 5,04

Page 72: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 8

adalah sektor Listrik dan Air Bersih yang mencapai 9,14%,

sektor Bangunan sebesar 8,21%, sektor Keuangan,

Persewaan dan Jasa Perusahaan 5,75%, sektor Jasa-jasa

5,61% dan sektor Pertanian 5,11%.

Untuk tiga sektor lainnya yang mengalami

pertumbuhan positif tetapi di bawah rata-rata pertumbuhan

kabupaten adalah sektor Pengangkutan dan Komunikasi

4,92%, sektor Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan 4,5%

dan sektor Industri Pengolahan sebesar 4,36%.

Sektor Pertanian pada tahun 2012 tumbuh sebesar

5,11% lebih tinggi daripada tahun 2011 yang tumbuh

sebesar 0,70%. Naiknya pertumbuhan sektor Pertanian

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Temanggung, karena sektor ini memberikan kontribusi

terbesar sebanyak 32,57%. Bila di tahun 2011 pertumbuhan

tertinggi dicapai oleh sub sektor Kehutanan yang mencapai

10,77%, pada tahun 2012 sub sektor ini justru mengalami

pertumbuhan negatif yaitu minus 8,24%.

Gambar 3.1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Temanggung

Tahun 2008-2012

Page 73: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 9

d. Struktur Ekonomi Daerah

Dalam periode waktu lima tahun terakhir, sektor

pertanian dan sektor industri pengolahan masih merupakan

sektor andalan bagi perekonomian Kabupaten Temanggung,

karena keduanya memberikan kontribusi terbesar dalam

penyusunan PDRB. Hal ini dapat dilihat pada persentase

distribusi PDRB menurut sektor baik menurut harga

berlakumaupun harga konstan, dimana sektor pertanian

menyumbang di atas 30% dari nilai total PDRB dan

sektor industri pengolahan memberikan konstribusi lebih

dari 17%. Struktur Ekonomi Kabupaten Temanggung Atas

Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 – 2012 dapat dilihat pada

tabel 3.7.

Tabel 3.7. Struktur Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2012

Sektor Tahun (%)

2008 2009 2010 2011 2012

1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan,Persewaan dan Jasa Perush. 9. Jasa-jasa

30,82 1,19

19,11 1,03 5,81

16,78 5,67 4,25

15,34

31,86 1,16

18,45 1,04 5,77

16,74 5,48 4,16

15,34

33,11 1,05

17,68 1,05 5,60

16,65 5,23 4,11

15,52

32,75 0,96

17,26 1,05 5,52

16,63 5,28 4,23

16,32

32,57 0,86

17,61 1,06 5,60

16,63 5,16 4,19

16,32

PDRB 100 100 100 100 100

Sumber : BPS Kabupaten TemanggungTahun 2013

Pada tahun 2012, sumbangan terbesar untuk

PDRB atas dasar harga berlaku adalah dari sektor

pertanian sebesar 32,57%. Pada tahun 2012 peran sektor

pertanian mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan

dengan tahun sebelumnya karena di tahun 2011 sektor

pertanian memberikan kontribusi sebesar 32,75%.

Page 74: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 10

Kontribusi terbesar kedua diberikan oleh sektor

industri pengolahan 17,61% dan diikuti oleh sektor

perdagangan, hotel dan rumah makan dengan memberikan

andil sebesar 16,63%. Sumbangan terkecil adalah dari sektor

pertambangan dan penggalian yakni sebesar 0,86%.

Dari distribusi antar sektor terlihat bahwa ke sembilan

sektor selama lima tahun terakhir memperlihatkan

peranannya dari waktu ke waktu terhadap total PDRB.

Kontribusi sektor Pertanian, sektor Pengangkutan dan

Komunikasi, sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan serta sektor Pertambangan dan Penggalian

memiliki kecenderungan menurun dalam dua tahun

terakhir.

Sedangkan kontribusi sektor Industri Pengolahan,

sektor Bangunan, dan sektor Listrik dan Air Bersih

cenderung meningkat walaupun dengan peningkatan yang

relatif kecil. Secara keseluruhan dalam lima tahun terakhir

tidak terjadi pergeseran struktur ekonomi yang berarti.

Page 75: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 11

Gambar 3.2.

Struktur Ekonomi Kabupaten Temanggung

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2012

e. Inflasi

Laju inflasi menunjukkan perkembangan indeks

harga konsumen atau mencerminkan kestabilan nilai tukar

rupiah. Perkembangan inflasi di Kabupaten Temanggung

sangat dipengaruhi berbagai faktor eksternal di luar kendali

Pemerintah Daerah. Perkembangan harga barang dan jasa

di Temanggung tidak terlepas dari kondisi perkembangan

harga di tingkat nasional maupun regional.

Tabel 3.8. Perkembangan Laju Inflasi

Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2008-2012

Tahun Temanggung Jawa Tengah Nasional

2008 2009 2010 2011 2012

12,36 4,16 7,35 2,42 4,73

9,55 3,32 6,88 2,68

4,24

11,06 2,78 6,96 3,79

4,30

Sumber: BPS Kabupaten TemanggungTahun 2012

Selama periode 2008-2012, perkembangan laju inflasi

di Kabupaten Temanggung tercatat pada tabel 3.7. Laju

Page 76: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 12

inflasi tahun 2012 hampir dua kali besarannya jika

dibandingkan dengan tahun 2011. Pada tahun 2012

dibandingkan dengan inflasi Provinsi Jawa Tengah sebesar

4,24% dan inflasi nasional sebesar 4,3% maka angka inflasi

Temanggung masih lebih rendah. Sedangkan untuk Tahun

2012, inflasi di Kabupaten Temanggung sebesar 4,73% dan

jika dibandingkan dengan inflasi provinsi dan nasional maka

angka inflasi di Kabupaten Temanggung relatif lebih tinggi.

Dari ketujuh kelompok pengeluaran yang menjadi

acuan inflasi, nilai tertinggi terjadi pada kelompok

pengeluaran makanan jadi sebesar 10,55% kemudian

sandang 4,94%. Kelompok pengeluaran dengan tingkat

inflasi terendah pada transportasi yaitu sebesar 0,02%.

f. Nilai Investasi

Yang dimaksud jumlah nilai investasi PMDN/PMA

dihitung berdasarkan atas persetujuan dan besaran

investasi yang direalisasikan di daerah. Jumlah persetujuan

investasi dihitung dengan menjumlahkan nilai proyek

investasi PMDN berskala nasional dan nilai proyek investasi

PMA berskala nasional yang telah disetujui oleh Badan

Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sedangkan jumlah

investasi riil adalah banyaknya investasi PMDN berskala

nasional dan banyaknya investasi PMA berskala nasional

yang telah terealisasi pada suatu periode tahun tertentu.

Pada tahun 2011 nilai investasi yang bersumber dari

Penanaman Modal Asing (PMA) senilai 4 (empat) milyar

rupiah. Adapun nilai investasi PMDN tahun 2009-2013

Page 77: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 13

dapat dilihat dalam tabel 3.9.

Tabel 3.9. Nilai Investasi PMDN

Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2013

Tahun Persetujuan Realisasi

Jumlah Investor Nilai Investasi (M) Jumlah Investor Nilai Investasi (M)

2008 82 123,213 82 123,213

2009 78 38,334 78 38,334

2010 283 25,316 283 25,316

2011 247 10,953 247 10,953

2012 503 123,457 503 123,457

2013 181 85,692 181 85,692

Jumlah 1.291 283,752 1.291 283,752

Sumber : KPPPM Kabupaten Temanggung, 2013

Dari tabel 3.9 tampak bahwa realisasi nilai investasi

adalah sama besar dengan persetujuan investasinya. Nilai

investasi terbesar terjadi pada tahun 2012 dengan jumlah

sebanyak 503 investasi dengan nilai sebesar 123,457

milyard. Sedangkan nilai investasi terendah terjadi pada

tahun 2009 dengan jumlah sebanyak 78 investasi dengan

nilai sebesar 38,334 milyard. Pada tahun 2008 terjadi nilai

investasi yang termasuk besar karena dengan jumlah

investor 82 nilai investasinya 123,213 hal ini karena

banyaknya usaha industri pengolahan kayu yang

mengajukan perpanjangan dan berdiri pada tahun 2008.

g. Tenaga Kerja

Ketenagakerjaan merupakan salah satu sektor

penting bagi pembangunan ekonomi, khususnya dalam

upaya pemerintah untuk mengurangi penduduk miskin

sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercapai. Hal ini

dapat ditempuh dengan pembangunan yang

menitikberatkan pada masalah perluasan kesempatan

kerja bagi angkatan kerja yang terus bertambah.

Page 78: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 14

Ditambah ulasan tentang keterkaitan tenaga kerja sebagai

faktor produksi dalam rangka peningkatan ekonomi.

Jumlah angkatan kerja Kabupaten Temanggung

Tahun 2013 sejumlah 437.543 orang, yang bekerja

sebanyak 96,23% dan pengangguran 3,77%. Sampai

tahun 2103 sektor pertanian masih merupakan sektor

yang paling banyak menyerap tenaga kerja sebesar 53%,

kemudian disusul oleh sektor jasa 10,90% dan yang ketiga

adalah industri 10,60%.

3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2015

dan Tahun 2016

Berbagai tantangan yang akan dihadapi Kabupaten

Temanggung di tahun 2015 dan tahun 2016 tentunya tidak

terlepas dari perekonomian nasional yang masih akan

dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu pengelolaan arus modal

(capital inflow) dan nilai tukar (exchange rate) dimana harga-

harga komoditas terus berubah cenderung merangkak naik.

Sejumlah tantangan dan prospek lain yang akan dihadapi

diantaranya adalah :

Tingkat pengangguran dan kemiskinan yang masih cukup

tinggi juga akan terus mewarnai tantangan perekonomian

Kabupaten Temanggung di tahun 2015 dan tahun 2016

Inflasi Provinsi Jawa tengah tahun ini diperkirakan lebih

rendah daripada tahun kemarin karena adanya perputaran

uang di kegiatan politik yang tidak terkait dengan

peningkatan ekonomi, sehingga sedikit sekali yang

berbentuk invetasi.

Page 79: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 15

Ketersediaan infrastruktur yang kurang memadai akan

menjadi kendala bagi masuknya investasi sehingga

penyediaan infrastruktur yang cukup dan berkualitas

merupakan prasyarat agar dapat mencapai tingkat

pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan.

Partisipasi swasta dalam pembangunan di Kabupaten

Temanggung masih rendah sehingga perlu peningkatan

partisipasi swasta melalui kemitraan antara pemerintah,

masyarakat dan swasta (public-private partnership).

Tantangan ini menjadi cukup penting sehingga public-private

partnership merupakan faktor yang cukup dominan dalam

mendorong pertumbuhan ekonomi daerah

Tantangan dan prospek perekonomian sebagainmana

tersebut di atas harus dihadapi dengan semakin meningkatkan

mengefektifkan semua capaian makro ekonomi, khususnya

peningkatan pertumbuhan ekonomi dan penurunan laju inflasi.

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Temanggung lebih

diarahkan pada upaya mendorong laju pertumbuhan sektor-

sektor yang mempunyai kontribusi dan persentase terbesar

dalam membentuk PDRB.

Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 sebesar 5,04

dan laju inflasi sebesar 4,73 menunjukkan bahwa pertumbuhan

ekonomi yang ada masih di atas tingkat harga dan konsumsi

masyarakat. Hal ini merupakan keadaan yang harus

dipertahankan sebagai bentuk pengendalian ekonomi pada

tahun 2015 dan 2016.

Page 80: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 16

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004

tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah menjadi titik tolak penyelenggaraan otonomi

daerah pada kabupaten/kota. Implikasi dari pemberlakuan kebijakan

otonomi daerah dan desentralisasi fiskal adalah adanya pembagian

kewenangan urusan pemerintahan antara pemerintah pusat dan

pemerintah daerah yang disertai pemberian sumber-sumber

keuangan untuk mendanai urusan yang diserahkan kepada daerah

dengan tujuan semakin meningkatnya pelayanan publik kepada

masyarakat, dan meningkatkan aktifitas perekonomian daerah, yang

pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan demikian keuangan daerah merupakan faktor

strategis yang turut menentukan kualitas penyelenggaraan

pemerintahan daerah, mengingat kemampuannya akan

mencerminkan daya dukung manajemen pemerintahan daerah

terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi

tanggung jawabnya. Pengelolaan keuangan tersebut meliputi

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,

pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.

Untuk kebijakan pendapatan daerah, diarahkan pada

peningkatan penerimaan daerah melalui upaya-upaya peningkatan

PAD, Dana Perimbangan maupun Lain-lain Pendapatan Daerah yang

Sah.

Untuk kebijakan belanja daerah, kebijakan alokasi belanja

daerah berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran melalui

pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil

Page 81: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 17

dari input yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerja

setiap SKPD dalam pelaksanan tugas, pokok dan fungsinya.

Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas

perencanaan anggaran ke dalam program dan kegiatan. Dengan

demikian belanja daerah diarahkan pada upaya pencapaian visi dan

misi daerah yang telah ditetapkan.

Untuk pembiayaan daerah diarahkan untuk pemanfaatan

surplus anggaran dan upaya untuk menutup defisit anggaran yang

dapat bersumber dari SILPA dan penarikan pinjaman daerah.

3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

Sebuah daerah dapat dikatakan mandiri adalah apabila

mampu melakukan pembangunan daerah dengan

menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh daerah itu

sendiri, di mana salah satunya adalah sumber daya keuangan.

Namun, Kabupaten Temanggung merupakan salah satu daerah

yang belum dapat dikatakan mandiri terutama dari sisi

keuangan dimana hal tersebut nampak pada tingginya

ketergantungan fiskal daerah dan ketergantungan pada

kebijakan pemerintah pusat.

Sampai dengan tahun 2014, pelaksanaan

penyelenggaraan pemerintah daerah di Kabupaten Temanggung

masih bertumpu pada sumber daya keuangan yang bersumber

dari dana perimbangan pemerintah pusat dan pemerintah

daerah, belum pada kekuatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Ketergantungan fiskal yang tinggi tersebut sangat

mempengaruhi proses perencanaan pembangunan daerah

sampai dengan pelaksanaannya.

Page 82: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 18

Kinerja keuangan daerah Kabupaten Temanggung Tahun

2015 diperkirakan akan mengalami peningkatan, karena

adanya peningkatan pendapatan daerah yang diprediksikan

sebesar Rp. 1.248.007.531.136,- terdiri dari Pendapatan Asli

Daerah (PAD) sebesar Rp. 121.900.487.000,-; Dana

Perimbangan sebesar Rp. 901.921.744.136,- dan Lain-lain

Pendapatan yang Sah sebesar Rp. 224.185.300.000,-.

Pada tahun 2015 diproyeksikan sumber pendapatan

PAD Kabupaten Temanggung berasal dari Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah yaitu sebesar 48,77%, Pajak sebesar

21,96%, Retribusi sebesar 20,57%, dan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar 8,70%. Secara rinci

perkembangan realisasi dan proyeksi/target pendapatan

Kabupaten Temanggung dapat dilihat pada tabel 3.10.

Proporsi PAD Kabupaten Temanggung terhadap total

pendapatan daerah dalam kurun waktu lima tahun (2009-2013)

termasuk kecil karena mencapai rata-rata 8,15%. Komponen

pembentuk PAD terbesar bersumber dari Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah. Dana Perimbangan dari pemerintah

pusat memberikan kontribusi yang paling tinggi terhadap

pendapatan daerah yaitu rata-rata sebesar 74,35%, dan sisanya

berupa Lain-lain Pendapatan Daerah rata-rata sebesar 17,50%.

Kontribusi masing-masing sumber pendapatan daerah dapat

dilihat dari proporsinya terhadap total pendapatan daerah,

secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.11.

Page 83: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 19

Tabel 3.10. Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Daerah

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 – 2016

No Uraian Jumlah

Realisasi Tahun 2012

Realisasi Tahun 2013*)

Tahun 2014**) Rencana

Tahun 2015 Proyeksi

Tahun 2016***)

1.1 Pendapatan Asli Daerah 78.514.689.212 91.966.542.000 101.922.405.000 121.900.487.000 127.171.160.000

1.1.1 Pajak Daerah 11.470.230.704 23.826.100.000 25.486.000.000 26.769.671.000 27.849.314.000

1.1.2 Retribusi Daerah 14.038.793.022 14.656.229.000 24.845.905.000 25.077.816.000 25.391.186.000

1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 9.555.591.771 10.831.063.000 9.640.000.000 10.604.000.000 12.748.900.000

1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 43.450.073.715 42.653.150.000 41.950.500.000 59.449.000.000 61.181.760.000

1.2 Dana perimbangan 707.239.144.911 749.673.444.000 814.110.167.000 900.872.052.136 966.067.045.969

1.2.1 Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak 35.777.146.911 51.843.530.000 45.642.604.000 53.760.500.000 54.486.500.000

1.2.2 Dana alokasi umum 584.158.278.000 651.171.674.000 708.764.753.000 765.757.350.136 827.424.534.969

1.2.3 Dana alokasi khusus 87.303.720.000 46.658.240.000 56.702.810.000 78.354.202.000 81.156.011.000

1.2.4 Dana intensif daerah - - 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000

1.3 Lain-lain pendapatan daerah yang sah 181.061.739.558 197.532.452.000 220.272.650.000 233.349.974.000 224.754.389.000

1.3.1 Hibah 145.820.000 1.051.910.000 616.150.000 616.150.000 -

1.3.2 Dana darurat - - - - -

1.3.3 Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya 60.284.458.558 31.916.581.000 43.662.000.000 44.815.750.000 46.000.989.000

1.3.4 Dana penyesuaian dan otonomi khusus 99.581.821.000 136.253.400.000 136.253.400.000 136.253.400.000 136.253.400.000

1.3.5 Bantuan keuangan dari provinsi pemerintah daerah lainnya 21.049.640.000 28.310.561.000 39.741.100.000 51.664.674.250 42.500.000.000

Jumlah pendapatan daerah 966.815.573.681 1.039.172.438.000 1.136.305.222.000 1.256.122.513.386 1.317.992.594.969

Sumber : DPPKAD Kabupaten Temanggung, 2013 Keterangan : *) Realisasi APBD belum diaudit BPK.

**) Anggaran sampai dengan proyeksi perubahan APBD tahun 2014

Page 84: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 20

Tabel 3.11 Persentase Sumber-sumber pendapatan Daerah

Kabupaten Temanggung Tahun 2009-2013

No Uraian Persentase

2009 2010 2011 2012 2013*)

1.1 Pendapatan asli daerah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

1.1.1 Pajak daerah 13,09 13,88 17,70 14,61 25,91

1.1.2 Retribusi daerah 54,88 60,43 59,97 17,88 15,94

1.1.3 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 8,19 9,78 10,55 12,17 11,78

1.1.4 Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah 23,84 15,91 11,78 55,34 46,37

1.2 Dana perimbangan 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

1.2.1 Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak 6,56 7,14 6,08 5,06 6,91

1.2.2 Dana alokasi umum 83,51 83,90 84,00 82,60 86,86

1.2.3 Dana alokasi khusus 9,93 8,96 9,92 12,34 6,22

1.3 Lain-lain pendapatan daerah yang sah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

1.3.1 Hibah 5,70 2,86 0,38 0,08 0,53

1.3.2 Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya

54,79 38,09 23,95 33,29 16,16

1.3.3 Dana penyesuaian dan otonomi khusus 20,16 43,50 66,05 55,00 68,98

1.3.4 Bantuan keuangan dari provinsi pemerintah daerah lainnya

19,35 15,55 10,02 11,63 14,33

Persentase PAD terhadap pendapatan daerah 7,60 8,17 7,69 8,12 8,85

Persentase dana perimbangan terhadap pendapatan daerah 82,68 77,29 69,82 73,15 72,14

Persentase lain-lain pendapatan daerah terhadap pendapatan daerah

9,72 14,54 22,49 18,73 19,01

Sumber : DPPKAD Kabupaten Temanggung, 2013 Keterangan : *) Realisasi APBD belum diaudit BPK.

3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015

Kebijakan keuangan daerah meliputi kebijakan

pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah, dan kebijakan

pembiayaan daerah yang harus dikelola secara tertib, efisien,

ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab serta taat

pada peraturan perundang-undangan. Dalam rangka

meningkatkan kinerja keuangan daerah Kabupaten

Temanggung di tahun 2015 maka kebijakan keuangan daerah

yang diambil adalah sebagai berikut :

Page 85: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 21

3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Selaras dengan peningkatan kebutuhan

pendanaan pembangunan daerah, serta dengan

memperhatikan perkembangan realisasi pendapatan

daerah dari tahun ke tahun yang menunjukkan adanya

peningkatan, Pemerintah Daerah Kabupaten

Temanggung merencanakan peningkatan pendapatan

daerah baik yang bisa diupayakan oleh daerah sendiri

(PAD), dari pusat (dana perimbangan), serta

pendapatan lain-lain yang sah termasuk bagi hasil

dengan pemerintah provinsi.

Secara khusus, terjadi beberapa kendala yang

dialami dalam meningkatkan pendapatan khususnya di

komponen pendapatan asli daerah, yaitu:

a. Belum sepenuhnya sumber-sumber pendapatan

daerah memiliki buku potensi, sehingga dalam

penetapan target pendapatan masih bersifat line

item budgeting;

b. Terbatasnya sumber-sumber pendapatan asli

daerah;

c. Belum optimalnya manajemen pendapatan asli

daerah;

d. Kurangnya kesadaran wajib pajak dan wajib

retribusi;

e. Belum optimalnya pemberdayaan aset daerah;

f. Belum optimalnya koordinasi internal maupun

eksternal dalam pengelolaan pendapatan daerah.

Page 86: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 22

Sedangkan untuk pendapatan yang bersumber

dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi

sangat tergantung dari besaran yang akan dibagikan ke

daerah.

Kebijakan yang akan dilaksanakan pada tahun

2015 guna meningkatkan pendapatan daerah

Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut :

a. Melakukan review atas peraturan perundangan

yang berkaitan dengan pendapatan asli daerah,

khususnya terkait dengan teknis operasional di

lapangan;

b. Melakukan pendataan potensi pendapatan asli

daerah, khususnya yang terkait dengan pajak bumi

dan bangunan serta retribusi parkir, serta retribusi

pelayanan kebersihan;

c. Meningkatkan manajemen pendapatan asli daerah;

d. Meningkatkan sosialisasi kepada wajib pajak dan

wajib pajak retribusi;

e. Meningkatkan koordinasi internal dan antar

instansi pengelola pendapatan;

3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah

Belanja daerah dalam rangka pelaksanaan

program dan kegiatan pada setiap urusan

pemerintahan daerah dikelompokkan menjadi dua

jenis, yaitu belanja tidak langsung dan belanja

langsung. Kebijakan belanja daerah tahun 2015

didasarkan pada prioritas pembangunan daerah yang

Page 87: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 23

tercantum dalam RPJMD Kabupaten Temanggung

tahun 2013-2018, selain itu juga didasarkan pada

hasil evaluasi penganggaran tahun-tahun sebelumnya

dan capaian target kinerjanya. Berdasarkan hal-hal

tersebut maka kebijakan umum dalam pengalokasian

belanja daerah Kabupaten Temanggung pada tahun

2015 adalah :

a. Sesuai dengan prioritas program dan kegiatan

Pemerintah Kabupaten Temanggung Tahun 2015

yang mendukung pelaksanaan misi daerah dalam

rangka pencapaian visi daerah;

b. Memenuhi kewajiban daerah berkenaan dengan

belanja pegawai seperti gaji Bupati dan Wakil

Bupati, DPRD, pegawai negeri sipil, dan pegawai

daerah yang berpedoman pada ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Memenuhi kebutuhan daerah dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan

kepada masyarakat atau belanja penatausahaan;

d. Melaksanakan program/kegiatan sesuai dengan

kewenangan yang diberikan pemerintah dan

pemerintah provinsi, program/kegiatan yang

merupakan kebijakan pemerintah daerah serta

dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan

daerah dan fasilitasi penyelenggaraan

pemerintahan desa;

e. Bersifat strategis, penting, dan mendesak untuk

segera dilaksanakan;

Page 88: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 24

f. Berdampak luas pada penyelesaian permasalahan

pokok yang dihadapi daerah;

g. Berdampak pada pemenuhan kebutuhan

masyarakat dan peningkatan pelayanan publik

serta peningkatan kesejahteraan masyarakat

dengan melibatkan partisipasi masyarakat;

h. Pengelolaannya dilaksanakan dengan

memperhatikan prinsip-prinsip ekonomis, efektif,

efisien, transparan dan akuntabel.

Tingginya belanja tidak langsung bukan

menggambarkan rendahnya belanja yang dapat

dinikmati secara langsung oleh masyarakat,

mengingat belanja hibah, belanja bantuan sosial, dan

belanja bagi hasil secara riil diperuntukkan bagi

masyarakat maupun desa dalam kerangka

mendukung penyelenggaraan pemerintahan di daerah.

Proporsi belanja tidak langsung terutama

dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah berkaitan

dengan belanja pegawai. Jika dilihat dari nilai

nominal, proporsi belanja langsung selalu mengalami

kenaikan dari tahun ke tahun. Realisasi dan proyeksi

belanja daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2012-

2016 secara lengkap terinci pada tabel 3.12.

Page 89: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 25

Tabel 3.12. Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 – 2016

No Uraian Jumlah

Realisasi Tahun 2012

Realisasi Tahun 2013*)

Tahun 2014**) Rencana

Tahun 2015 Proyeksi

Tahun 2016***)

2.1 Belanja tidak langsung 639.977.390.628 713.737.922.696 761.640.577.446 830.059.053.595 879.418.559.000

2.1.1 Belanja pegawai 540.996.735.761 573.983.834.062 633.897.936.446 695.879.820.000 738.493.920.000

2.1.2 Belanja bunga - 1.352.611.525 2.000.000.000 5.304.834.000 4.536.000.000

2.1.3 Belanja subsidi - - - - -

2.1.4 Belanja hibah 40.922.373.670 58.141.919.542 59.294.840.000 62.565.100.595 65.628.590.000

2.1.5 Belanja bantuan social 14.132.312.373 30.471.682.540 19.838.680.000 20.729.180.000 25.729.180.000

2.1.6 Belanja bagi hasil kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintah desa

4.899.805.654 4.316.725.502 4.504.000.000 4.700.000.000 4.900.000.000

2.1.7 Belanja bantuan keuangan kepada kabupaten/kota dan pemerintahan desa

38.744.388.450 45.249.304.525 41.605.119.000 40.380.119.000 40.380.119.000

2.1.8 Belanja tidak terduga 281.774.720 221.845.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000

2.2 Belanja langsung 316.346.769.358 287.129.995.668 471.362.007.854 482.348.838.950 429.074.036.018

2.2.1 Belanja pegawai 32.489.153.703 36.481.877.690 39.224.489.738 41.657.461.357 41.651.603.704

2.2.2 Belanja barang dan jasa 121.777.498.747 146.842.608.704 152.328.115.489 151.559.789.000 151.892.208.750

2.2.3 Belanja modal 162.080.116.908 103.805.509.274 279.809.402.627 289.131.588.593 235.527.223.564

Total Jumlah Belanja 956.324.159.986 1.000.867.918.364 1.233.002.583.300 1.312.407.892.545 1.308.492.595.000

Sumber : DPPKAD Kabupaten Temanggung, 2013 Keterangan : *) Realisasi APBD belum diaudit BPK. **) Anggaran sampai dengan proyeksi perubahan APBD tahun 2014

Page 90: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 26

3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah merupakan komponen

APBD yang digunakan untuk menutup kekurangan

defisit APBD atau untuk memanfaatkan surplus

APBD.Anggaran defisit adalah anggaran belanja lebih

besar daripada anggaran pendapatan, dan sebaliknya

anggaran surplus adalah manakala anggaran belanja

lebih kecil daripada anggaran pendapatan. Kebijakan

pembiayaan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :

a. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan pembiayaan terdiri dari sisa lebih

perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya

(SILPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan

kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan

pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian

pinjaman, dan penerimaan piutang daerah. Kebijakan

penerimaan pembiayaan pada tahun anggaran 2015

adalah sebagai berikut :

1) Sisa lebih perhitungan anggaran tahun

sebelumnya (SILPA)

Besarnya SILPA yang akan diperhitungkan dalam

pembiayaan RAPBD Tahun Anggaran 2015 adalah

hasil perhitungan SILPA pada pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD tahun anggaran 2014 setelah

diaudit BPK dan ditetapkan dalam Peraturan

Daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD Tahun Anggaran 2014, dengan demikian

manakala terdapat angka SILPA adalah bersifat

Page 91: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 27

prediksi yang bisa diakibatkan karena adanya

efisiensi belanja maupun kelebihan pendapatan

daerah.

2) Penerimaan pinjaman daerah

Manakala terjadi defisit anggaran, sedangkan

SILPA dan pencairan dana cadangan tidak dapat

menutup keseluruhan defisit, maka akan dicukupi

dengan penerimaan pinjaman daerah. Pada tahun

2015, terdapat penerimaan pinjaman daerah yang

bersumber dari Pusat Investasi pemerintah (PIP)

yang digunakan untuk pembiayaan pembangunan

Pasar Legi Parakan.

3) Penerimaan pembiayaan yang lain

Dapat berupa penerimaan kembali atas invetasi

non permanen dan penerimaan perhitungan pihak

ketiga berupa retensi.

b. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran pembiayaan terdiri dari

pembentukan dana cadangan, penyertaan modal

(investasi) pemerintah daerah, pembayaran pokok

hutang, pemberian pinjaman daerah, dan pengeluaran

pembiayaan yang lain. Kebijakan pengeluaran

pembiayaan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1) Penyertaan modal pemerintah daerah

Investasi yang akan dilakukan pemerintah daerah

adalah investasi jangka panjang yang bersifat

permanen, yaitu bertujuan untuk dimiliki secara

Page 92: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 28

berkelanjutan tanpa ada niat untuk

diperjualbelikan atau ditarik kembali. Penyertaan

modal berupa uang dan atau barang daerah

dialokasikan pada Badan Usaha Milik Daerah

(BUMD) yang meliputi PDAM, PD Aneka Usaha, PD

Bank Pasar, BKK Temanggung, PD BPR BKK

Temanggung, PD BPR BKK Pringsurat, PD Bumi

Phala Wisata, PD Apotik Waringin Mulyo dan PT

Bank Jateng.

2) Pembayaran pokok hutang

Mulai tahun 2015 pengeluaran pembiayaan guna

pembayaran pokok hutang pemerintah daerah

pada Pusat Investasi Pemerintah

3) Pengeluaran pembiayaan yang lain

Pengeluaran berupa pengeluaran perhitungan

pihak ketiga berupa retensi atas pelaksanaan

kegiatan tahun sebelumnya.

Gambaran realisasi dan proyeksi pembiayaan

daerah Kabupaten Temanggung tahun 2012-2016 secara

jelas tercantum pada tabel 3.13.

Page 93: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015 III - 29

Tabel 3.13. Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah

Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016

No Uraian Jumlah

Realisasi Tahun 2012

Realisasi Tahun 2013

Tahun 2014 RKPD

Tahun 2015 Proyeksi

Tahun 2016

3.1 Penerimaan pembiayaan 25.473.050.896 59.438.956.293 107.522.418.350 83.285.379.159 31.000.000.000

3.1.1 Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya 23.381.624.341 41.776.547.255 27.022.418.350 27.000.000.000 27.000.000.000

3.1.2 Pencairan dana cadangan - 12.867.002.883 - - -

3.1.3 Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan - - - - -

3.1.4 Penerimaan pinjaman daerah - - 76.500.000.000 52.285.379.159 -

3.1.5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman - 243.081.070 - - -

3.1.6 Penerimaan piutang daerah 2.091.426.555 - - - -

3.1.7 Penerimaan perhitungan pihak ketiga - 4.552.325.085 4.000.000.000 4.000.000.000 -

3.2 Pengeluaran pembiayaan 14.963.113.944 9.444.155.394 8.500.000.000 27.000.000.000 40.500.000.000

3.2.1 Pembentukan dana cadangan 7.826.780.813 - - - 7.500.000.000

3.2.2 Penyertaan modal (investasi) daerah 3.004.945.750 4.553.609.000 4.500.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000

3.2.3 Pembayaran pokok utang - - - 18.000.000.000 24.000.000.000

3.2.4 Pemberian pinjaman daerah - - - - -

3.2.5 Pengeluaran perhitungan pihak ketiga 4.131.387.381 4.910.546.394 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000

Jumlah Pembiayaan Netto 10.509.936.952 49.994.800.899 99.022.418.350 56.285.379.159 (9.500.000.000)

Sumber : DPPKAD Kabupaten Temanggung, 2013. Keterangan : *) Realisasi APBD sudah diaudit BPK. **) Anggaran sampai dengan proyeksi perubahan APBD tahun 2014

Page 94: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015

III - 30

Sumber pendanaan pembangunan lainnya yang diterima

Pemerintah Kabupaten Temanggung adalah Anggaran

Pendapatan Belanja Negara (APBN) berupa dana Tugas

Pembantuan (TP) dan Dana Urusan Bersama (DUB). Besarnya

APBN yang diterima setiap tahunnya mengalami fluktuasi, secara

rinci dapat dilihat pada tabel 3.14.

Tabel 3.14.

Alokasi Dana TP dan DUB Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014

NO. KEMENTERIAN DAN SKPD PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN JUMLAH (Rp.)

URUSAN BERSAMA

DEPDAGRI

1 BAPERMADES Kab. Temanggung Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan; Kegiatan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat dan PNPM Perdesaan dengan Kecamatan

2010 30.450.855.000

Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; Kegiatan Cakupan Penerapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (Pnpm-Mp) dan Penguatan Pnpm

2011 28.856.109.000

Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, kegiatan Peningkatan Kemandirian Masyarakat Perdesaan (PNPM)

2012 29.509.009.000

2013 25.775.486.000

2014 24.863.289.000

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

2 DPU Kabupaten Temanggung Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Pemukiman (PIP), kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara

2010 -

2011 -

2012 4.180.000.000

2013 6.108.750.000

2014 4.108.750.000

Page 95: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015

III - 31

TUGAS PEMBANTUAN

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

1 Dinas Pekerjaan Umum Kab. Temanggung

Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan, kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)

2010 4.520.000.000

2011 -

2012 -

2013 -

2014 -

2 Dinas Pekerjaan Umum Kab. Temanggung

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya kegiatan Peningkatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (WISMP)

2010 475.000.000

2011 -

2012 -

2013 -

2014 -

DEPARTEMEN PERTANIAN

3 Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Temanggung

Program Peningkatan Ketahanan Pangan kegiatan Mekanisasi Pertanian Pra dan Pasca Panen dan kegiatan Peningkatan Produksi Produktivitas dan Mutu Produk Pertanian, serta Pengembangan Kawasan (TP); Dan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, kegiatan Penerapan dan Pemantapan Prinsip Good Governance Penyelesaian Daerah Konflik Bencana Alam

2010 1.012.375.000

2011 1.774.205.000

2012 2.528.400.000

2013 3.728.762.000

2014 1.645.000.000

4 Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Temanggung

Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

2010 -

2011 4.336.500.000

2012 -

2013 1.168.500.000

2014 -

5 BAPELUH Kab. Temanggung / Badan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Temanggung

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; Kegiatan Pemberdayaan Petani Pelaku gribisnis dan Penyuluhan Pertanian

2010 2.527.370.000

2011 2.339.011.000

2012 905.079.000

2013 223.660.000

Tahun ini beralih ke Dekonsentrasi yang menangani SKPD Provinsi

2014 -

6 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung

Program Peningkatan Ketahanan Pangan kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan dan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, kegiatan Penerapan dan Pemantapan Prinsip Good Governance Penyelesaian Daerah Konflik Bencana Alam

2010 343.000.000

2011 -

2012 -

2013 -

2014 -

Page 96: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015

III - 32

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

7 Dinas Nakertrans Kabupaten Temanggung

Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja; Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja

2010 926.887.000

2011 528.000.000

2012 784.000.000

2013 796.931.000

2014 969.055.000

8 UPTD BLK, Dinas Nakertrans Kabupaten Temanggung

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; Kegiatan Peningkatan Fungsi dan Revitalisasi BLK Menjadi Lembaga Pelatihan Berbasis Kompetensi

2010 926.887.000

2011 446.190.000

Tahun ini beralih ke Dekonsentrasi yang menangani SKPD Provinsi

2012 -

- 2013 -

- 2014 -

DEPARTEMEN PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN

9 Dinas Perindagkop dan UMKM Kab. Temanggung

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, kegiatan Pembantuan Pembinaan IKM (Tugas Pembantuan)

2010 550.000.000

- 2011 -

- 2012 -

Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negri, kegiatan Pengembangan Sarana Distribusi Perdagangan

2013 6.277.398.000

- 2014 -

DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN

10 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung

- 2010 -

Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan; Kegiatan Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran dalam Negeri Hasil Perikanan dan Kegiatan Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen P2Hp

2011 425.738.000

2012 -

2013 -

2014 -

DEPARTEMEN KESEHATAN

11 Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung

- 2010 -

- 2011 -

Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak; Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (Bok)

2012 2.107.200.000

2013 2.085.600.000

2014 2.229.600.000

Page 97: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015

III - 33

12 RSUD DJOJONEGORO Kabupaten Temanggung

- 2010 -

- 2011 -

Program Pembinaan Upaya Kesehatan; Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan

2012 5.000.000.000

2013 8.000.000.000

2014 -

REKAP UB

1 DIPA 2010 30.450.855.000

1 DIPA 2011 28.856.109.000

2 DIPA 2012 33.689.009.000

2 DIPA 2013 31.884.236.000

2 DIPA 2014 28.972.039.000

REKAP APBN TP

8 DIPA 2010 11.281.519.000

6 DIPA 2011 9.849.644.000

5 DIPA 2012 11.324.679.000

7 DIPA 2013 22.280.851.000

3 DIPA 2014 4.843.655.000

REKAP APBN TP DAN DUB

9 DIPA 2010 41.732.374.000

7 DIPA 2011 38.705.753.000

7 DIPA 2012 45.013.688.000

9 DIPA 2013 54.165.087.000

5 DIPA 2014 33.815.694.000

Sedangkan untuk dana alokasi khusus (DAK) di

Kabupaten Temanggung tahun 2010-2014 sebagaimana tersebut

pada tabel 3.15.

Tabel 3.15. Alokasi Dana DAK Kabupaten Temanggung

Tahun 2010-2014

NO BIDANG SKPD TAHUN DAK ( Rp.)

PENDAMPING

AN ( Rp.)

1 PENDIDIKAN

a PENDIDIKAN SD Dinas Pendidikan

2010 11.403.201.000 1.140.319.000

2011 20.321.700.000 -

2012 45.365.509.680 4.542.695.520

2013 8.696.360.000 916.638.000

2014 8.185.610.000 1.743.714.000

b PENDIDIKAN SMP Dinas Pendidikan

2010 13.222.499.000 1.322.251.000

2011 4.736.100.000 -

2012 4.118.550.000 410.450.000

2013 5.367.250.000 536.450.000

2014 5.594.160.000 -

Page 98: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015

III - 34

c PENDIDIKAN SMA Dinas Pendidikan

2010 - -

2011 - -

2012 - -

2013 1.369.140.000 140.960.000

2014 3.011.030.000 1.427.500.000

d PENDIDIKAN SMK Dinas Pendidikan 2010 - -

2011 - -

2012 - -

2013 4.689.730.000 463.870.000

2014 6.671.410.000 -

JUMLAH DAK BIDANG PENDIDIKAN

2010 24.625.700.000 2.462.570.000

2011 25.057.800.000 2.505.780.000

2012 49.484.059.680 4.953.145.520

2013 20.122.480.000 2.057.918.000

2014 23.462.210.000 3.171.214.000

2 KESEHATAN

a PELAYANAN DASAR

Dinas Kesehatan

2010 5.684.800.000 568.480.030

2011 2.455.100.000 245.510.000

2012 3.106.620.000 310.662.000

2013 2.610.870.000 261.087.000

2014 2.968.640.000 -

b PELAYANAN FARMASI

Dinas Kesehatan 2010 - -

2011 3.708.400.000 370.866.000

2012 3.057.180.000 305.718.000

2013 1.953.060.000 198.306.000

2014 2.329.580.000 -

c PELAYANAN RUJUKAN

RSUD Djojonegoro 2010 - -

2011 - -

2012 - -

2013 1.546.500.000 3.775.050.000

2014 1.412.630.000 29.730.000

d BIAYA PENUNJANG

Dinas Kesehatan

2010 - -

2011 - -

2012 - 154.510.000

2013 - -

2014 750.000.000

JUMLAH DAK BIDANG KESEHATAN

2010 5.684.800.000 568.480.030

2011 6.163.500.000 616.376.000

2012 6.163.800.000 770.890.000

2013 6.110.430.000 4.234.443.000

2014 6.710.850.000 779.730.000

3 INFRASTRUKTUR JALAN

DPU 2010 3.533.800.000 353.380.000

2011 5.550.600.000 555.060.000

2012 15.066.800.000 1.510.300.000

2013 4.644.120.000 480.000.000

2014 6.068.710.000 467.000.000

Page 99: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015

III - 35

4 INFRASTRUKTUR IRIGASI

DPU 2010 2.611.600.000 261.160.000

2011 6.163.700.000 616.370.000

2012 3.896.150.000 443.320.000

2013 2.754.020.000 275.042.000

2014 3.335.190.000 314.905.000

5 INFRASTRUKTUR AIR MINUM

DPU 2010 758.200.000 77.902.000

2011 900.300.000 90.030.000

2012 711.010.000 71.101.000

2013 1.105.270.000 110.527.000

2014 1.383.770.000 125.695.200

6 INFRASTRUKTUR SANITASI

DPU 2010 639.200.000 63.920.000

2011 846.600.000 84.660.000

2012 769.290.000 161.970.000

2013 685.026.400 391.444.600

2014 2.055.190.000 68.870.000

7 PRASARANA PEMERINTAHAN DAERAH

DPU 2010 - -

2011 - -

2012 1.530.050.000 153.005.000

2013 - -

2014 - -

8 KELAUTAN DAN PERIKANAN

Dinas Peternakan dan Perikanan

2010 2.323.000.000 232.300.000

2011 2.336.500.000 343.733.900

2012 1.828.010.000 243.110.000

2013 2.010.680.000 252.947.000

2014 2.411.010.000 381.600.000

9 PERTANIAN

Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan

2010 3.900.000.000 390.000.000

2011 5.187.100.000 524.288.003

2012 4.236.620.000 423.662.000

2013 4.642.800.000 464.280.000

2014 5.304.230.000 615.000.000

10 LINGKUNGAN HIDUP

Badan Lingkungan Hidup

2010 871.500.000 87.150.000

2011 935.500.000 93.550.000

2012 1.092.840.000 109.284.000

2013 1.308.370.000 169.711.000

2014 1.420.980.000 180.000.000

11 KELUARGA BERENCANA

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

2010 900.600.000 105.483.500

2011 1.035.700.000 583.807.300

2012 960.680.000 124.284.000

2013 1.387.627.188 127.279.250

2014 1.156.370.000 179.519.000

Page 100: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015

III - 36

12 KEHUTANAN

Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan

2010 944.200.000 169.956.000

2011 1.011.700.000 314.406.000

2012 1.183.780.000 196.600.500

2013 1.147.440.000 164.670.000

2014 1.012.640.000 115.000.000

Penunjang DAK 2014 - 90.000.000

13 PERDAGANGAN

Disperindagkop 2010 - -

2011 - -

2012 - -

2013 - -

Pasar 2014 1.881.980.000 -

14 KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi

2010 - -

2011 243.600.000 24.350.000

2012 339.930.000 45.738.000

2013 446.390.000 68.000.000

2014 499.680.000 70.000.000

15 PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN

DPU

2010 - -

2011 1.614.200.000 161.420.000

2012 - -

2013 - -

2014 - -

JUMLAH SEMUA BIDANG

2010 46.792.600.000 4.772.301.530

2011 55.432.600.000 6.352.411.203

2012 87.263.019.680 9.206.410.020

2013 46.364.653.588 8.796.261.850

2014 56.702.810.000 6.468.533.200

3.2.2.4. Deviasi Proyeksi RPJMD dengan RKPD 2015

Proyeksi pendapatan yang tertuang di dalam

RPJMD 2013-2018 sebesar Rp. 1.248.007.531.136,

sedangkan rencana pendapatan dalam RKPD 2015

adalah Rp. 1.256.122.513.386 sehingga terdapat

deviasi sebesar Rp. 8.114.982.250. Hal tersebut

dikarenakan rencana pendapatan yang bersumber

dari Dana Alokasi Khusus dan Bantuan Keuangan

disesuaikan dengan Belanja.

Page 101: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015

III - 37

Proyeksi belanja yang tertuang di dalam

RPJMD 2013-2018 sebesar Rp. 1.265.507.530.000,

sedangkan rencana pendapatan dalam RKPD 2015

adalah Rp. 1.312.407.892.545 sehingga terdapat

deviasi sebesar Rp. 46.900.362.545. Hal ini

disebabkan adanya kenaikan usulan belanja bantuan

keuangan dan kenaikan usulan belanja lainnya di

beberapa SKPD.

Proyeksi pembiayaan netto yang tertuang di

dalam RPJMD 2013-2018 sebesar Rp.

17.500.000.000, sedangkan rencana pembiayaan netto

dalam RKPD 2015 adalah Rp. 56.285.379.159,

sehingga terdapat deviasi sebesar Rp. 38.785.379.159.

Page 102: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-1

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

TAHUN 2014

4.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah

Daerah

Visi pembangunan Kabupaten Temanggung tahun 2013-2018

dalam dokumen RPJMD 2013-2018 adalah “Terwujudnya

Temanggung Sebagai Daerah Agraris Berwawasan Lingkungan,

Bermasyarakat Agamis, Berbudaya, Dan Sejahtera Dengan

Pemerintahan Yang Bersih”

Makna yang termuat dalam visi Kabupaten Temanggung

dijabarkan sebagai berikut :

Daerah agraris berwawasan lingkungan merupakan sebuah

kondisi daerah yang ingin diwujudkan dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi daerah yang

secara ekonomi bertumpu pada sektor pertanian sebagai penggerak

utama perekonomian daerah dan tumpuan kehidupan masyarakat.

Sebagai sektor penggerak perekonomian daerah maka pengembangan

sektor pertanian tetap dengan memperhatikan peningkatan kualitas

lingkungan hidup.

Bermasyarakat Agamis merupakan sebuah kondisi masyarakat

yang ingin diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan, yaitu suatu kondisi dimana selain terpenuhinya

kebutuhan jasmani masyarakat Kabupaten Temanggung, namun juga

terpenuhinya kebutuhan rohani yang ditandai dengan sikap dan akhlak

Page 103: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-2

mulia yang sesuai dengan pemahaman, penghayatan, pengamalan

ajaran agama, dan didukung dengan kebebasan menjalankan ajaran

agama, serta toleransi antar pemeluk agama dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sehingga diharapkan

seluruh proses pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten

Temanggung selalu tidak meninggalkan norma-norma agama.

Berbudaya merupakan sebuah kondisi yang ingin diwujudkan

dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu

kondisi masyarakat yang memiliki budaya sehat, budaya peduli

pendidikan, budaya kebersihan lingkungan khususnya tempat tinggal

dan lingkungan perumahan, dan budaya peduli atas lingkungan sosial

kemasyarakatan dan kebudayaan yang berkembang di lingkungan

sekitarnya.

Sejahtera merupakan sebuah kondisi yang ingin diwujudkan

dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu

kondisi masyarakat dimana seluruh individu masyarakat dapat

mencukupi kebutuhan lahiriah dan batiniah yang ditandai dengan

meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat karena

terpenuhinya kebutuhan ekonomi, sosial, dan agamis. Sehingga dapat

memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah yang

berkelanjutan.

Pemerintahan yang bersih merupakan sebuah kondisi yang

ingin diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang

bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme sesuai dengan arah pelaksanaan

reformasi birokrasi sehingga terwujud pemerintahan yang bersih (clean

government) dan kepemerintahan yang baik (Good Governance) di

Page 104: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-3

semua aspek pelaksanaan pemerintahan.

4.2. Misi

Untuk mewujudkan Visi Daerah Kabupaten Temanggung di

atas, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dilakukan dalam 6

(enam) Misi Daerah, yaitu:

1. Mewujudkan Peningkatan Pertanian Moderen yang Berwawasan

Lingkungan;

Dalam menjabarkan Visi Daerah, Sektor Pertanian merupakan

salah satu sektor yang mendapatkan perhatian lebih dari

Pemerintah Kabupaten Temanggung karena Sektor Pertanian

diharapkan dapat menjadi sektor tumpuan kehidupan masyarakat.

Sektor Pertanian yang dimaksud adalah meliputi sub sektor

pertanian, sub sektor perikanan, dan sub sektor kehutanan.

Pengembangan pertanian yang moderen didukung oleh

pengembangan di sektor perdagangan, perindustrian, dan

pariwisata, berupa pengembangan agribisnis, agroindustri, dan

agrowisata.

Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri merupakan bentuk

integrasi pengembangan pertanian (pertanian, peternakan,

perikanan, perkebunan, dan kehutanan) dengan pengembangan

industri pertanian dari hulu sampai dan hilir yang didukung

dengan pengembangan sektor-sektor jasa yang terkait dengan

pengembangan pertanian. Sedangkan pengembangan Agrowisata

merupakan upaya pengembangan pariwisata yang berbasis

pertanian.

Selain sektor pertanian, pembangunan daerah diarahkan pula

Page 105: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-4

pada pengembangan potensi lokal yang memiliki keunggulan

komparatif agar menjadi komoditas yang mampu bersaing secara

kompetitif. Pengembangan potensi lokal tersebut adalah juga

dalam rangka menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak,

dikarenakan komoditas yang memiliki keungulan komparatif

tersebut memiliki multiplier effect yang cukup tinggi terhadap

sektor yang lain.

Kebijakan pembangunan tersebut diatas diharapkan dapat

meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, dan juga didukung

oleh pengembangan di sektor koperasi dan UMKM.

2. Mewujudkan Peningkatan Kehidupan Masyarakat Perdesaan dan

Perkotaan yang Agamis, Berbudaya, dan Sejahtera;

Visi Daerah juga mengamanatkan harapan terwujudnya

masyarakat yang agamis, berbudaya, dan sejahtera baik di

perdesaan maupun perkotaan. Kesejahteraan masyarakat yang

diharapkan tersebut juga meliputi kesejahteraan sosial, ketertiban

dan ketentraman masyarakat, tersedianya kesempatan kerja dan

kesempatan berusaha baik di daerah maupun di lain daerah,

terciptanya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,

meningkatnya peran pemuda, dan berkembangnya olahraga di

Kabupaten Temanggung.

Upaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat diharapkan

juga tetap melibatkan peran serta masyarakat itu sendiri sehingga

pemberdayaan masyarakat juga merupakan salah satu hal yang

disentuh melalui misi ini.

Upaya untuk menjaga budaya dan kebudayaan juga merupakan

salah satu hal yang diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten

Page 106: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-5

Temanggung. Budaya dan Kebudayaan yang terjaga diharapkan

mampu tercipta karakter khusus di masyarakat Kabupaten

Temanggung yaitu masyarakat yang berbudaya.

Seluruh harapan yang ada tersebut akan sangat terdukung jiak

tercipta pula kehidupan masyarakat yang agamis, diantaranya

dengan adanya peningkatan keimanan umat beragama,

tersedianya sarana dan prasara keagamaan, dan toleransi antar

umat beragama

3. Mewujudkan Peningkatan Infrastruktur Permukiman Perdesaan

dan Perkotaan yang Layak dan Berwawasan Lingkungan;

Upaya untuk mewujudkan lingkungan hunian yang layak dan

berwawasan lingkungan, baik diperdesaan dan perkotaan,

didukung oleh pengembangan insfrastruktur jalan dan jembatan,

pengembangan sarana perhubungan, pengembangan sanitasi

lingkungan, upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup,

pengendalian dan pemanfaatan tata ruang wilayah, dan

pengembangan perumahan dan kawasan perumahan itu sendiri.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan mempunyai makna

bahwa segala pembangunan yang dilaksanakan saat ini dan

dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia saat ini

diharapkan tidak mengurangi kesempatan bagi generasi

mendatang untuk melakukan pembangunan yang juga

memanfaatkan sumberdaya di masa datang.

4. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang Berkualitas tanpa

Meninggalkan Kearifan Lokal;

Pendidikan merupakan satu urusan yang tidak mungkin

ditinggalkan, dan selalu memperoleh perhatian lebih dari

Page 107: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-6

pemerintah. Pendidikan yang baik dan dapat diakses oleh semua

masyarakat diharapkan dapat meningkatkan taraf kehidupan

masyarakat itu sendiri.

Dengan kualitas penyelenggaraan pendidikan yang baik yang

bermuara pada peningkatan kapasitas intelektual masyarakat,

diharapkan mampu meningkatkan peran masyarakat dalam

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat secara lebih luas

maupun meningkatkan peran masyarakat dalam melaksanakan

pembangunan daerah.

Pendidikan yang dikembangkan juga tidak terlepas dari kearifan

lokal di Kabupaten Temanggung, sehingga akan diberikan sebuah

materi pendidikan berupa pendidikan budi pekerti, pendidikan

budaya jawa, dan pendidikan lain yang mengacu pada kearifan

lokal yang ada.

5. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas

Kesehatan Masyarakat;

Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat juga merupakan satu

hal yang diperhatikan oleh pemerintah. Kegiatan pembangunan

niscaya tidak akan terlaksana dengan maksimal andaikata tidak

didukung oleh kualitas kehidupan masyarakat yang baik.

Pemerataan akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana

kesehatan menjadi hal utama yang diperhatikan di misi ini, dengan

harapan bahwa pemerataan akses tersebut juga didukung dengan

ketersediaan sumberdaya manusia kesehatan.

Satu hal lain yang ingin diwujudkan adalah bahwa kesehatan akan

mampu menjadi budaya di masyarakat, baik kesehatan pribadi,

maupun kesehatan lingkungan. Sehingga muncul kesadaran

Page 108: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-7

masyarakat untuk membudayakan hidup sehat dilingkungan

masing-masing.

6. Mewujudkan Peningkatan Pelaksanaan Pemerintahan yang Bersih,

Transparan, Tidak KKN, dan Berorientasi pada Pelayanan Publik.

Untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, tidak

KKN, dan berorientasi pada pelayanan publik, atau dalam kata lain

Good Government and Clean Governance maka penyelenggaraan

pemerintahan harus dilaksanakan secara efektif, efisien, bersih,

dan berwibawa.

Hal tersebut antara lain dilakukan dengan cara meningkatkan

kualitas SDM Aparatur, sehinga dapat memberikan pelayanan

publik yang terbaik kepada masyarakat, meningkatkan kualitas

pengelolaan keuangan daerah secara transparan dan akuntabel,

merumuskan perencanaan dengan baik dan tertata sehingga

pembangunan yang dilaksanakan memiliki arah yang jelas, dan

meningkatkan kualitas pengawasan internal yang dilakukan.

Upaya tersebut diatas sekaligus menjadi rangkaian reformasi

birokrasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung.

Untuk mewujudkan Visi dan Misi Daerah Kabupaten

Temanggung sebagaimana tersebut di atas, maka pelaksanaan

pemerintahan dan pembangunan di Tahun 2013-2018 harus memiliki

langkah, gerak, arah, semangat, dan dinamika yang sama.

Disamping hal tersebut, pelaksanaan pembangunan juga

memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan yang terdiri dari:

keterkaitan, keseimbangan, dan keadilan. Keterkaitan diartikan sebagai

keterkaitan antar wilayah, antar sektor, antar tingkat pemerintahan,

Page 109: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-8

dan antar pemangku kepentingan pembangunan. Keseimbangan

diartikan sebagai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial,

budaya, dan lingkungan. Keadilan diartikan sebagai keadilan antar

kelompok masyarakat dan generasi.

Untuk menyatukan langkah, gerak, arah, semangat, dan

dinamika para pemangku kepentingan pembangunan tersebut maka

Pemerintah Kabupaten Temanggung menetapkan sebuah tekad

pembangunan yang dituangkan dalam sebuah Motto yaitu: “BERSAMA

MEMBANGUN TEMANGGUNG”. Sebuah tekad yang mengandung

pemahaman bahwa pembangunan daerah merupakan tanggung-jawab

bersama seluruh pemangku kepentingan pembangunan di Kabupaten

Temanggung.

4.3. Tujuan, Sasaran dan Arah Kebijakan

Visi dan Misi Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2013-2018

dijabarkan lebih lanjut dalam Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Daerah. Penjabaran ke dalam Tujuan,Sasaran dan arah kebijakan

dimaksudkan untuk memberikan gambaran lebih jelas dalam

pelaksanaan Visi dan Misi Daerah.

Misi 1

Mewujudkan Peningkatan Pertanian Moderen yang Berwawasan

Lingkungan;

Tujuan :

a. Meningkatkan penerapan teknologi, dan inovasi Pertanian

b. Meningkatkan kualitas, kuantitas, kontinuitas dan Diversifikasi

Produk Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

c. Meningkatkan Penyediaan Sarana dan Prasarana dan Insfrastruktur

Page 110: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-9

Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan.

d. Meningkatkan Pengembangan Agribisnis Berbasis Komoditas

Unggulan Daerah

e. Meningkatkan Pemanfaatan Teknologi dan Inovasi Perikanan

f. Meningkatkan Ketahanan Pangan Daerah

g. Meningkatkan Pengembangan Agroindustri Berbasis Sumber Daya

Lokal

h. Meningkatkan Pengembangan Agribisnis Berbasis Komoditas

Unggulan Daerah

i. Meningkatkan Peran Sektor Pendukung Pengembangan Agribisnis,

Agroindustri, dan Agrowisata

j. Meningkatkan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah

Sasaran:

a. Meningkatnya penerapan teknologi, dan inovasi Pertanian

b. Meningkatnya penerapan teknologi, inovasi peternakan

c. Meningkatnya nilai tambah hasil produksi pertanian

d. Meningkatnya kualitas hasil produksi pertanian, perkebiunan dan

peternakan

e. Meningkatnya produksi, produktivitas dan diversifikasi tanaman

pertanian dan perkebunan

f. Meningkatnya produktivitas ternak

g. Meningkatnya Penyelenggaraan Penyuluhan

h. Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana dan Insfrastruktur

Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan

i. Meningkatnya Pengembangan Kawasan Agropolitan

j. Meningkatnya Penerapan Teknologi Perikanan

k. Meningkatnya Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas, dan Diversifikasi

Page 111: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-10

Produk Perikanan

l. Meningkatnya ketahanan pangan

m. Meningkatnya agroindustri yang berbasis pada komoditas unggulan

daerah

n. Meningkatnya struktur industri berbahan baku lokal yang tangguh

o. Meningkatnya pengelolaan sarana dan prasarana perdagangan

p. Meningkatnya daya saing produk

q. Meningkatnya ketersediaan dan jaminan keamanan produk yang

beredar (perlindungan konsumen)

r. Meningkatnya peran sektor jasa, kelembagaan koperasi dan UMKM

s. Menguatnya kapasitas dan kapabilitas pelaku UMKM

t. Meningkatnya rehabilitasi lahan dan konservasi tanah

Arah Kebijakan:

a. Meningkatkan Penerapan Teknologi dan inovasi di Pertanian dalam

menunjang upaya peningkatan produksi dan produktivitas sub

sektor pertanian/perkebunan

b. Meningkatkan Penerapan Teknologi dan inovasi di Pertanian dalam

menunjang upaya peningkatan produksi dan produktivitas sub

sektor peternakan

c. Meningkatkan Penerapan Teknologi dan inovasi dalam pemasaran

produk Pertanian dan memperbesar akses pemasaran

d. Meningkatkan Penerapan Teknologi dan inovasi Pertanian dalam

rangka meningkatkan kualitas produk pertanian dan pencegahan

hama dan penyakit

e. Meningkatkan upaya intensifikasi dan diversifikasi budidaya

tanaman pertanian dan perkebunan

f. Meningkatkan upaya intensifikasi dan diversifikasi produksi hasil

Page 112: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-11

peternakan

g. Meningkatkan Kualitas kelembagaan petani dan SDM penyuluhan

h. Meningkatkan Penyediaan Sarana Prasarana dan Insfrastruktur

pendukung pertanian (jalan usaha tani dan pengelolaan embung)

i. Meningkatkan Pengembangan Kawasan Agropolitan dan pengelolaan

kawasan agropolitas yang sudah terbentuk

j. Meningkatkan Penerapan Teknologi dan inovasi Perikanan

khususnya penggunaan benih unggul ikan

k. Meningkatkan Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas, dan Diversifikasi

Produk olahan Perikanan yang didukung dengan pengembangan

akses pemasaran produk perikanan

l. Meningkatkan ketersediaan dan cadangan pangan, distribusi dan

akses pangan, diversifikasi konsumsi dan keamanan pangan, serta

penanganan kerawanan pangan

m. Mengembangkan Kawasan Agrowisata

n. Meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana serta event

pariwisata dengan pengembangan destinasi pariwisata dan

kemitraan pariwisata

o. Meningkatkan pengembangan Industri kecil dan UMKM yang

berbasis pertanian dan komoditas unggulan daerah lainnya

p. Meningkatkan Struktur Industri yang menggunakan bahan Baku

Lokal

q. Meningkatkan Pengelolaan dan pengembangan pasar daerah sebagai

salah satu Sarana dan Prasarana Perdagangan

r. Meningkatkan nilai ekspor produk daerah dan promosi produk

unggulan daerah serta pembinaan usaha informal

s. Meningkatkan perlindungan atas konsumen dan sengketa

Page 113: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-12

konsumen terhadap produk yang beredar

t. Meningkatkan Kualitas kelembagaan koperasi

u. Meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Pelaku UMKM melalui

pengembangan kewirausahaan dan pengembangan keunggulan

kompetitif yang dimiliki UMKM/UKM

v. Meningkatkan Rehabilitasi Lahan Kritis dan Konservasi Tanah

w. Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Lahan

Kritis dan Konservasi Sumber Daya Hutan

Misi 2 :

Mewujudkan Peningkatan Kehidupan Masyarakat Perdesaan dan

Perkotaan yang Agamis, Berbudaya, dan Sejahtera

Tujuan :

1. Meningkatkan Penanganan Permasalahan Sosial Kemasyarakatan

2. Meningkatkan Kesejahteraan Rumah Tangga Sasaran

3. Meningkatkan Pencegahan, Penanggulangan, dan Penanganan

Bencana

4. Meningkatkan Perluasan Kesempatan Kerja

5. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan

6. Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Transmigrasi

7. Meningkatkan Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak

8. Meningkatkan kesetaraan gender

9. Meningkatkan Pemberdayaan Pemuda dan Pengembangan Olagraga

10. Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Keagamaan

11. Mengembangkan dan Melestarikan Kebudayaan Daerah

12. Meningkatkan Sarana Budaya dan Kebudayaan

13. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Politik, Wawasan Kebangsaan,

Page 114: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-13

Keamanan, dan Ketertiban

Sasaran

1. Meningkatnya Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS)

2. Meningkatkan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial

3. Meningkatnya Kesejahteraan Rumah Tangga Sasaran

4. Meningkatnya Pencegahan, Penanggulangan, dan Penanganan

Bencana

5. Meningkatnya Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

6. Meningkatknya Kesempatan Kerja dan Menurunkan Tingkat

Pengangguran

7. Meningkatnya Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan

Lembaga

8. Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan

9. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Transmigrasi

10. Meningkatnya Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Perempuan,

dan Perlindungan Anak

11. Meningkatnya kesetaraan gender

12. Meningkatnya Kualitas Kabupaten Layak Anak

13. Meningkatnya Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga

14. Meningkatnya Sarana dan Prasarana Kepemudaan dan Olahraga

15. Meningkatnya Prestasi Pemuda dan Atlit Olahraga

16. Meningkatnya Kualitas Sarana dan Prasarana Keagamaan

17. Meningkatnya Pengembangan dan Pelestarian Kebudayaan Daerah

18. Meningkatnya Promosi Seni dan Cagar Budaya

19. Meningkatnya Sarana Budaya dan Kebudayaan

20. Meningkatnya Kualitas Kehidupan Politik dan Wawasan Kebangsaan

Page 115: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-14

21. Meningkatnya Ketertiban dan Keamanan

Arah Kebijakan

1. Meningkatkan penanganan pada PMKS dan peningkatan

penanganan RTLH

2. Meningkatkan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial yang berupa

peningkatan lembaga sosial, CSR Sosial, dan organisasi sosial

lainnya dalam menangani PMKS

3. Meningkatkan perlindungan sosial terhadap Rumah Tangga

Sasaran

4. Meningkatkan upaya penanganan terhadap bencana alam

5. Meningkatkan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja melalui

pelatihan yang berbasis kompetensi, pelatihan berbasis

masyarakat, dan berbasis kewirausahaan

6. Meningkatkan Kesempatan Kerja dan Menurunkan Tingkat

Pengangguran melalui upaya peningkatan penempatan pencari

kerja

7. Meningkatkan Perlindungan Tenaga Kerja

8. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat,

dan pengurangan angka kemiskinan, serta peningkatan kapasitas

ekonomi masyarakat

9. Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Transmigrasi dan

peningkatan kualitas transmigran

10. Meningkatkan upaya penanganan terhadap kekerasan terhadap

perempuan dan anak yang terjadi

11. Meningkatkan kelembagaan pengarusutamaan gender melalui

implementasi anggaran yang responsisf gender

12. Meningkatkan perlindungan anak dan pengembangan pemenuhan

Page 116: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-15

hak-hak anak

13. Meningkatkan Pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan

Kepemudaan

14. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Olahraga

15. Meningkatkan penyelenggaraan kegiatan olahraga dan pembinaan

olahraga Prestasi dan Atlit Olahraga

16. Meningkatkan pemberian bantuan sarana dan prasarana

pendukung kegiatan keagamaan

17. Meningkatan Pengembangan, Pelestarian dan pemeliharaan nilai

tradisi budaya dan benda bersejarah serta benda arkeologi

18. Meningkatkan Promosi Seni dan Cagar Budaya melalui

penyelenggaraan gelar seni, kajian seni, promosi seni, organisasi

seni, dan tempat-tempat kesenian

19. Meningkatkan Sarana dan prasarana dalam rangka pengelolaan

kekayaan Budaya dan Kebudayaan

20. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Politik dan Wawasan

Kebangsaan masyarakat melalui pendidikan politik masyarakat dan

penanganan penyakit masyarakat

21. Meningkatkan Ketertiban dan Keamanan melalui penegakan

peraturan daerah, penurunan angka kriminalitas, penanganan

demonstrasi, dan patroli siaga serta ketersediaan tenaga linmas di

masyarakat

MISI 3

Mewujudkan Peningkatan Infrastruktur Permukiman Perdesaan dan

Perkotaan yang Layak dan Berwawasan Lingkungan

Tujuan

1. Meningkatkan infrastruktur jalan dan jembatan sebagai penunjang

Page 117: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-16

perekonomian

2. Meningkatnya sarana infrastruktur jalan dan jembatan yang

memadai

3. Meningkatkan insfrastruktur sumber daya air untuk peningkatan

produkivitas perekonomian

4. Meningkatkan pelayanan pemerintahan

5. Meningkatkan sarana dan prasarana dasar permukiman untuk

mewujudkan rumah yang layak dan terjangkau

6. Meningkatkan pencegahan, penanggulangan, dan penanganan

bencana

7. Mewujudkan penataan ruang yang memperhatikan keberlanjutan

sumber daya wilayah

8. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan prinsip

pembengunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

9. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan pemanfaatan energi dan

pertambangan mineral secara berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan hidup

10. Meningkatkan ketersediaan pelayanan transportasi dalam

mendukung Pembangunan Ekonomi dan Pengembangan Wilayah

Sasaran

1. Meningkatnya sarana infrastruktur jalan dan jembatan yang

memadai

2. Meningkatnya sarana dan prasarana insfrastruktur sumber daya

air

3. Meningkatkan pelayanan pemerintahan melalui ketersediaan

bangunan instansi pemerintah

4. Meningkatnya rumah sehat dan layak huni

Page 118: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-17

5. Meningkatnya pencegahan, penanggulangan, dan penanganan

bencana

6. Meningkatnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang

sesuai peruntukkannya

7. Meningkatnya pengelolaan persampahan

8. Meningkatnya kelestarian lingkungan hidup

9. Meningkatnya pembinaan dan pengawasan pemanfaatan energi dan

pertambangan mineral

10. Meningkatnya transportasi masyarakat yang memadai

Arah Kebijakan

1. Meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur jalan dan

jembatan yang memadai melalui pembangunan, pemeliharaan dan

peningkatan kualitas jalan dan jembatan

2. Meningkatkan ketersediaan ruas jalan baru sebagai alternatif

pemecahan masalah dalam mengurai kemacetan

3. Meningkatan ketersediaan infrastruktur sumber daya air melalui

pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi dan drainase

4. Meningkatkan kelayakan bangunan-bangunan pemerintahan

berupa pelaksanaan pemugaran bangunan instansi pemerintah

5. Meningkatkan rumah yang sehat dan layak huni melalui

penyediaan rumah layak huni, penanganan kawasan kumuh,

penyediaan layanan air minum, sanitasi pemukiman yang layak

dan penyediaan sarana dan prasarana umum pemukiman

6. Meningkatkan pencegahan, penanggulangan, dan penanganan

bencana kebakaran melalui upaya meningkatkan luasan pelayanan,

waktu tanggap kebakaran dan penyediaan sarana prasarana

pemadam kebakaran

Page 119: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-18

7. Meningkatkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang

sesuai peruntukkannya melalui penyusunan dokumen tata ruang,

pengendalian perizinan, penyediaan ruang khusus (RTH dan

pedestrian)

8. Meningkatkan pengelolaan persampahan yang didukung oleh

meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan

persampahan

9. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup khususnya

penanganan dan pencegahan pencemaran air, udara, dan tanah

10. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan pemanfaatan energi dan

pertambangan mineral terutama pemanfaatan sumber energi

alternatif terbarukan

11. Meningkatkan transportasi masyarakat yang memadai melalui uji

kendaraan, meningkatnya keselamatan angkutan, meningkatnya

tipe terminal, dan pengembangan rute baru angkutan umum

MISI 4

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang Berkualitas tanpa

Meninggalkan Kearifan Lokal

Tujuan

1. Meningkatkan Budi Pekerti, Tata Krama Nilai Budaya dan

Keteladanan

2. Meningkatkan Aksesibilitas Masyarakat atas Pelayanan Pendidikan

3. Meningkatkan Kualitas Pendidikan

4. Meningkatkan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan

5. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Page 120: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-19

Sasaran

1. Meningkatnya budi pekerti, tata krama dan tata nilai budaya jawa

serta keteladanan

2. Meningkatnya aksebilitas pendidikan anak usia dini

3. Meningkatnya aksebilitas pendidikan dasar

4. Meningkatnya aksesibilitas pendidikan menengah

5. Meningkatnya aksesibilitas pendidikan non formal

6. Meningkatnya kualitas pendidikan anak usia dini

7. Meningkatnya kualitas pendidikan dasar

8. Meningkatnya kualitas pendidikan menengah

9. Meningkatnya kualitas pendidikan non formal

10. Terpenuhinya kebutuhan pendidik

11. Meningkatnya kualifikasi akademik pendidik

12. Meningkatnya profesionalisme pendidik

13. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kependidikan

14. Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini

15. Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan dasar

16. Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan menengah

17. Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan non formal

Arah Kebijakan

1. Meningkatkan budi pekerti, tata krama, dan tata nilai budaya

daerah serta keteladanan melalui penyusunan kurikulum muatan

lokal budi pekerti, penyediaan buku muatan lokal budi pekerti,

keteladanan guru, dan penenganan kenakalan siswa didik

2. Meningkatkan aksebilitas pendidikan anak usia dini melalui

pengembangan pelayanan pendidikan terhadap anak usia 0-6 tahun

(anak usia dini)

Page 121: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-20

3. Meningkatkan aksebilitas pendidikan dasar melalui pengembangan

pelayanan pendidikan dasar dan pemberian beasiswa

4. Meningkatkan aksebilitas pendidikan menengah melalui

pengembangan pelayanan pendidikan menengah dan pemberian

beasiswa serta penyediaan unit sekolah menengah

5. Meningkatkan aksebilitas pendidikan nonformal melalui

pengembangan pelayanan pendidikan kesetaraan di masyarakat

6. Meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini melalui

pelaksanaan akreditasi sekolah TK/RA

7. Meningkatkan kualitas pendidikan dasar melalui pelaksanaan

akreditasi sekolah SD/MI dan SMP/MTs, dan peningkatan

kelulusan dengan rerata hasil ujian nasional minimal 7 untuk

SD/MI dan SMP/MTs

8. Meningkatkan kualitas pendidikan dasar melalui pelaksanaan

akreditasi sekolah SMA/MA dan akreditasi program keahlian SMK,

dan peningkatan kelulusan dengan rerata hasil ujian nasional

minimal 7 untuk SMA/MA

9. Meningkatkan kualitas pendidikan nonformal melalui peningkatan

angka kelulusan pendidikan kesetaraan

10. Meningkatkan pemenuhan kekurangan tenaga pendidik mulai dari

tingkat TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK

11. Meningkatkan kualifikasi akademik pendidik minimal S-1

khususnya di tingkat TK/RA dan SMP/MTs, serta pemenuhan

kualifikasi bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah

12. Meningkatkan profesionalisme pendidik yang ditunjukkan dengan

kepemilikan sertifikat pendidik bagi guru di tingkat TK/RA, SD/MI,

SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK

Page 122: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-21

13. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan terhadap Jumlah Tenaga

Kependidikan yang meliputi tenaga administrasi, penilik sekolah,

pengawas sekolah, dan pamong belajar

14. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini

(TK/RA) sesuai dengan kebutuhan

15. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dasar (SD/MI dan

SMP/MTs) sesuai dengan kebutuhan

16. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan menengah

(SMA/MA/SMK) sesuai dengan kebutuhan

17. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan nonformal

(penyelenggara pendidikan kesetaraan) sesuai dengan kebutuhan

MISI 5

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan

Masyarakat

Tujuan

1. Meningkatkan Jaringan, Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan

2. Meningkatkan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Termasuk Potensi KLB (Kejadian Luar Biasa) dan Bencana

3. Meningkatkan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

4. Menjamin Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehataan Untuk

Pelayanan Kesehatan Dasar

5. Menjamin Ketersediaan dan Mutu Sumber Daya Kesehatan Sesuai

Standar Pelayanan Kesehatan

6. Meningkatkan Penyehatan Lingkungan

7. Meningkatkan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Melalui

Keluarga Berencana

Page 123: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-22

Sasaran

1. Meningkatnya Akses Masyarakat ke Fasilitas Kesehatan Yang

Bermutu

2. Meningkatnya Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

3. Meningkatnya Gizi Masyarakat

4. Meningkatnya Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

5. Meningkatnya Sumber Daya Kesehatan di semua Tingkatan

Pelayanan Kesehatan

6. Meningkatnya Lingkungan Sehat

7. Meningkatnya Derajat Kesejahteraan Keluarga

8. Meningkatnya Aksesibilitas Masyarakat Atas Pelayanan Keluarga

Berencana

Arah Kebijakan

1. Meningkatkan Akses Masyarakat ke Fasilitas Kesehatan Yang

Bermutu mulai tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan, sampai dengan

Kabupaten

2. Meningkatkan Upaya Pencegahan, Penanganan dan Pengendalian

Penyakit, serta kewaspadaan adanya potensi KLB

3. Meningkatkan Gizi Masyarakat melalui perbaikan gizi masyarakat

terutama usia balita dan penduduk miskin

4. Meningkatkan Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Dasar

termasuk dengan pengawasan obat dan makanan

5. Meningkatkan Sumber Daya Kesehatan di semua Tingkatan

Pelayanan Kesehatan yang diikuti dengan meningkatnya pengelolaan

dan manajemen kesehatan di semua tingkatan

6. Meningkatkan Lingkungan Sehat melalui pengembangan akses yang

berkelanjutan terhadap sanitasi dasar di perkotaan dan perdesaan,

Page 124: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-23

akses terhadap air bersih, dan penggunaan jamban keluarga

7. Meningkatkan Derajat Kesejahteraan Keluarga melalui pembinaan

kesejahteraan keluarga

8. Meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui meningkatnya

Aksesibilitas Masyarakat Atas Pelayanan Keluarga Berencana

MISI 5

Mewujudkan Peningkatan Pelaksanaan Pemerintahan yang Bersih,

Transparan, Tidak KKN, dan Berorientasi pada Pelayanan Publik

Tujuan

1. Meningkatkan Kualitas Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi, dan

Pengkajian Pembangunan Daerah

2. Meningkatkan Tertib Administrasi Pertanahan

3. Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas Kolusi, Korupsi,

dan Nepotisme

4. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

5. Meningkatkan Kapasitas Kemampuan Keuangan Daerah dan

Akuntabilitas Aset Daerah

6. Meningkatkan Tertib Pengelolaan Kearsipan

7. Mewujudkan Peningkatan Pelaksanaan Pemerintahan yang Bersih,

Transparan, Tidak KKN, dan Berorientasi pada Pelayanan Publik

8. Meningkatkan Tertib Pengelolaan KearsipanMeningkatnya Kualitas

Pelayanan Publik Kepada Masyarakat

9. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan dan

Pelayanan Lainnya

10. Meningkatkan Pelayanan Perpustakaan

11. Meningkatkan Kualitas Data Pembangunan dan Data Statistik

Page 125: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-24

Daerah

12. Meningkatkan Pelayanan Komunikasi dan Informasi

Sasaran

1. Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian, evaluasi, dan

pengkajian pembangunan daerah

2. Meningkatnya tertib administrasi pertanahan

3. Meningkatnya kemampuan, profesionalisme, dan kesejahteraan sdm

aparatur

4. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah

5. Meningkatnya tertib administrasi penyelenggaraan pemerintahan

daerah

6. Meningkatnya kapasitas kemampuan keuangan dan pengelolaan

keuangan daerah

7. Meningkatnya tertib administrasi aset pemerintah daerah

8. Meningkatnya tertib pengelolaan kearsipan

9. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan

pelayanan lainnya

10. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan perizinan dan non

perizinan

11. Meningkatnya investasi

12. Meningkatnya pelayanan perpustakaan

13. Meningkatnya kualitas data pembangunan dan data statistik daerah

14. Meningkatkan Kualitas Teknologi Informasi dan Komunikasi

Arah Kebijakan

1. Meningkatkan Kualitas Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi, dan

Pengkajian Pembangunan Daerah yang Terpadu dan Partisipatif

2. Meningkatkan Tertib Administrasi Pertanahan dan penyelesaian

Page 126: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-25

konflik-konflik pertanahan

3. Meningkatkan Kemampuan, Profesionalisme, dan Kesejahteraan

SDM Aparatur melalui diklat pegawai, meningkatnya pendidikan

formal pegawai, pemenuhan hak dan penghargaan pegawai, dan

pengisian jabatan struktural yang kosong

4. Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

terutama pada sisi pemenuhan ketersediaan peraturan perundang-

undangan, penanganan temuan pemeriksaan, ketepatan

pelaksanaan pembangunan, dan pelaporan pelaksanaan

pemerintahan dan pembangunan

5. Meningkatkan Tertib Administrasi Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah dan Pemerintah Desa

6. Meningkatkan Kapasitas Kemampuan Keuangan dan Pengelolaan

Keuangan Daerah khususnya pada aspek Pendapatan Asli Daerah

7. Meningkatkan Tertib Administrasi Aset Pemerintah Daerah dan

pengembangan pengelolaan asset yang dimiliki daerah

8. Meningkatkan Tertib Pengelolaan Kearsipan secara baku

9. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan dan

Pelayanan Lainnya

10. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan melalui ketersediaan SOP, ketepatan waktu, dan

penanganan pengaduan masyarakat

11. Meningkatkan Investasi melalui pelaksanaan promosi investasi dan

dukungan iklim investasi yang memadai

12. Meningkatkan Pelayanan Perpustakaan kepada masyarakat yang

disertai peningkatan kunjungan perpustakaandan peminjaman

buku koleksi perpustakaan

Page 127: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-26

13. Meningkatkan Kualitas Data Pembangunan dan Data Statistik

Daerah yang akan digunakan dalam perencanaan pembangunan

setiap tahunnya

14. Meningkatkan Akses atas Komunikasi dan Informasi kepada

masyarakat, khususnya di ruang publik melalui berbagai media

yang ada

15. Meningkatkan Pengelolaan e-Government pada pemerintah daerah

dan pemerintah desa

Page 128: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-27

4.4. Keterkaitan Antara Visi Terwujudnya Temanggung Sebagai Daerah Agraris Berwawasan Lingkungan,

Bermasyarakat Agamis, Berbudaya, Dan Sejahtera Dengan Pemerintahan Yang Bersih”

,Misi, Tujuan,Sasaran, Arah Kebijakan,Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Temanggung

MISI TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN

Misi 1:

Mewujudkan Peningkatan Pertanian Moderen yang Berwawasan Lingkungan;

1. Meningkatkan

penerapan teknologi,

dan inovasi Pertanian

2. Meningkatkan kualitas,

kuantitas, kontinuitas

dan Diversifikasi

Produk Pertanian,

Perkebunan dan

Peternakan

3. Meningkatkan

Penyediaan Sarana dan

Prasarana dan

Insfrastruktur

Pertanian, Perkebunan,

dan Peternakan.

4. Meningkatkan

Pengembangan

Agribisnis Berbasis

Komoditas Unggulan

Daerah

5. Meningkatkan Pemanfaatan Teknologi dan Inovasi Perikanan

6. Meningkatkan Ketahanan Pangan Daerah

1. Meningkatnya penerapan teknologi,

dan inovasi Pertanian

2. Meningkatnya penerapan teknologi, inovasi peternakan

3. Meningkatnya nilai tambah hasil

produksi pertanian

4. Meningkatnya kualitas hasil

produksi pertanian, perkebiunan dan

peternakan

5. Meningkatnya produksi,

produktivitas dan diversifikasi

tanaman pertanian dan perkebunan

6. Meningkatnya produktivitas ternak

7. Meningkatnya Penyelenggaraan

Penyuluhan

8. Meningkatnya Penyediaan Sarana

dan Prasarana dan Insfrastruktur

Pertanian, Perkebunan, dan

Peternakan

9. Meningkatnya Pengembangan

Kawasan Agropolitan

10. Meningkatnya Penerapan Teknologi

Perikanan

11. Meningkatnya Kualitas, Kuantitas,

Kontinuitas, dan Diversifikasi

Produk Perikanan

1. Meningkatkan Penerapan Teknologi dan inovasi di Pertanian

dalam menunjang upaya peningkatan produksi dan

produktivitas sub sektor pertanian/perkebunan

2. Meningkatkan Penerapan Teknologi dan inovasi di Pertanian

dalam menunjang upaya peningkatan produksi dan

produktivitas sub sektor peternakan

3. Meningkatkan Penerapan Teknologi dan inovasi dalam

pemasaran produk Pertanian dan memperbesar akses

pemasaran

4. Meningkatkan Penerapan Teknologi dan inovasi Pertanian

dalam rangka meningkatkan kualitas produk pertanian dan

pencegahan hama dan penyakit

5. Meningkatkan upaya intensifikasi dan diversifikasi budidaya

tanaman pertanian dan perkebunan

6. Meningkatkan upaya intensifikasi dan diversifikasi produksi

hasil peternakan

7. Meningkatkan Kualitas kelembagaan petani dan SDM

penyuluhan

8. Meningkatkan Penyediaan Sarana Prasarana dan

Insfrastruktur pendukung pertanian (jalan usaha tani dan

pengelolaan embung)

9. Meningkatkan Pengembangan Kawasan Agropolitan dan

pengelolaan kawasan agropolitas yang sudah terbentuk

10. Meningkatkan Penerapan Teknologi dan inovasi Perikanan

khususnya penggunaan benih unggul ikan

Page 129: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-28

MISI TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN

7. Meningkatkan

Pengembangan

Agroindustri Berbasis

Sumber Daya Lokal

8. Meningkatkan Pengembangan Agribisnis Berbasis Komoditas Unggulan Daerah

9. Meningkatkan Peran Sektor Pendukung Pengembangan

Agribisnis, Agroindustri, dan Agrowisata

10. Meningkatkan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah

12. Meningkatnya ketahanan pangan

13. Meningkatnya Agroindustri yang

Berbasis pada Komoditas Unggulan Daerah

14. Meningkatnya Struktur Industri

Berbahan Baku Lokal yang Tangguh

15. Meningkatnya Pengelolaan Sarana

dan Prasarana Perdagangan

16. Meningkatnya Daya Saing Produk

17. Meningkatnya Ketersediaan dan

Jaminan Keamanan Produk yang

Beredar (Perlindungan Konsumen)

18. Meningkatnya Peran Sektor Jasa,

Kelembagaan Koperasi dan UMKM

19. Menguatnya Kapasitas dan

Kapabilitas Pelaku UMKM

20. Meningkatnya Rehabilitasi Lahan

dan Konservasi Tanah

11. Meningkatkan Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas, dan

Diversifikasi Produk olahan Perikanan yang didukung

dengan pengembangan akses pemasaran produk

perikanan

12. Meningkatkan ketersediaan dan cadangan pangan,

distribusi dan akses pangan, diversifikasi konsumsi dan

keamanan pangan, serta penanganan kerawanan pangan

13. Mengembangkan Kawasan Agrowisata

14. Meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana serta

event pariwisata dengan pengembangan destinasi

pariwisata dan kemitraan pariwisata

15. Meningkatkan pengembangan Industri kecil dan UMKM

yang berbasis pertanian dan komoditas unggulan daerah

lainnya

16. Meningkatkan Struktur Industri yang menggunakan bahan

Baku Lokal

17. Meningkatkan Pengelolaan dan pengembangan pasar

daerah sebagai salah satu Sarana dan Prasarana

Perdagangan

18. Meningkatkan nilai ekspor produk daerah dan promosi

produk unggulan daerah serta pembinaan usaha informal

19. Meningkatkan perlindungan atas konsumen dan sengketa

konsumen terhadap produk yang beredar

20. Meningkatkan Kualitas kelembagaan koperasi

21. Meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Pelaku UMKM

melalui pengembangan kewirausahaan dan pengembangan

keunggulan kompetitif yang dimiliki UMKM/UKM

22. Meningkatkan Rehabilitasi Lahan Kritis dan Konservasi

Tanah

23. Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi

Lahan Kritis dan Konservasi Sumber Daya Hutan

Page 130: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-29

MISI

Misi 2 :

Mewujudkan Peningkatan

Kehidupan Masyarakat

Perdesaan dan Perkotaan

yang Agamis, Berbudaya,

dan Sejahtera

MISI

TUJUAN

1. Meningkatkan

Penanganan

Permasalahan Sosial

Kemasyarakatan

2. Meningkatkan

Kesejahteraan Rumah

Tangga Sasaran

3. Meningkatkan

Pencegahan,

Penanggulangan, dan

Penanganan Bencana

4. Meningkatkan

Perluasan Kesempatan

Kerja

5. Meningkatkan

Pemberdayaan

Masyarakat Perdesaan

dan Perkotaan

6. Meningkatkan Kualitas

Penyelenggaraan

Transmigrasi

7. Meningkatkan

Pemberdayaan

Perempuan, dan

Perlindungan Anak

8. Meningkatkan

kesetaraan gender

9. Meningkatkan

Pemberdayaan Pemuda

dan Pengembangan

Olahraga

10. Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Keagamaan

11. Mengembangkan dan

Melestarikan

Kebudayaan Daerah

TUJUAN

SASARAN

1. Meningkatnya Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS )

2. Meningkatkan Potensi Sumber

Kesejahteraan Sosial

3. Meningkatnya Kesejahteraan Rumah Tangga Sasaran

4. Meningkatnya Pencegahan,

Penanggulangan, dan Penanganan

Bencana

5. Meningkatnya Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

6. Meningkatknya Kesempatan Kerja dan Menurunkan Tingkat Pengangguran

7. Meningkatnya Perlindungan Tenaga

Kerja dan Pengembangan Lembaga

8. Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat Perdesaan dan

Perkotaan 9. Meningkatnya Kualitas

Penyelenggaraan Transmigrasi

10.Meningkatnya Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan

Perempuan, dan Perlindungan Anak

11.Meningkatknya kesetaraan gender 12.Meningkatnya Kualitas Kabupaten

Layak Anak

13.Meningkatnya Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga

14.Meningkatnya Sarana dan Prasarana Kepemudaan dan Olahraga

15.Meningkatnya Prestasi Pemuda dan Atlit Olahraga

16.Meningkatnya Kualitas Sarana dan Prasarana Keagamaan

17.Meningkatnya Pengembangan dan

Pelestarian Kebudayaan Daerah

18.Meningkatnya Promosi Seni dan Cagar Budaya

SASARAN

ARAH KEBIJAKAN

1. Meningkatkan penanganan pada PMKS dan peningkatan penanganan RTLH

2. Meningkatkan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial yang berupa peningkatan lembaga sosial, CSR Sosial, dan organisasi sosial lainnya dalam menangani PMKS

3. Meningkatkan perlindungan sosial terhadap Rumah Tangga Sasaran

4. Meningkatkan upaya penanganan terhadap bencana alam 5. Meningkatkan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

melalui pelatihan yang berbasis kompetensi, pelatihan berbasis masyarakat, dan berbasis kewirausahaan

6. Meningkatkan Kesempatan Kerja dan Menurunkan Tingkat Pengangguran melalui upaya peningkatan penempatan pencari kerja

7. Meningkatkan Perlindungan Tenaga Kerja 8. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan

masyarakat, dan pengurangan angka kemiskinan, serta peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat

9. Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Transmigrasi dan peningkatan kualitas transmigran

10. Meningkatkan upaya penanganan terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi

11. Meningkatkan kelembagaan pengarusutamaan gender melalui implementasi anggaran yang responsisf gender

12. Meningkatkan perlindungan anak dan pengembangan pemenuhan hak-hak anak

13. Meningkatkan Pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan Kepemudaan

14. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Olahraga

15. Meningkatkan penyelenggaraan kegiatan olahraga dan pembinaan olahraga Prestasi dan Atlit Olahraga

16. Meningkatkan pemberian bantuan sarana dan prasarana pendukung kegiatan keagamaan

17. Meningkatan Pengembangan, Pelestarian dan pemeliharaan nilai tradisi budaya dan benda bersejarah serta benda arkeologi

18. Meningkatkan Promosi Seni dan Cagar Budaya melalui penyelenggaraan gelar seni, kajian seni, promosi seni, organisasi seni, dan tempat-tempat kesenian

19. Meningkatkan Sarana dan prasarana dalam rangka pengelolaan kekayaan Budaya dan Kebudayaan

ARAH KEBIJAKAN

Page 131: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-30

MISI

12. Meningkatkan Sarana

Budaya dan

KebudayaaN

13. Meningkatkan Kualitas

Kehidupan Politik,

Wawasan Kebangsaan,

Keamanan, dan

Ketertiban

14. Meningkatkan

Penanganan

Permasalahan Sosial

Kemasyarakatan

15. Meningkatkan

Kesejahteraan Rumah

Tangga Sasaran

16. Meningkatkan

Pencegahan,

Penanggulangan, dan

Penanganan Bencana

17. Meningkatkan

Perluasan Kesempatan

Kerja

18. Meningkatkan

Pemberdayaan

Masyarakat Perdesaan

dan Perkotaan

19. Meningkatkan Kualitas

Penyelenggaraan

Transmigrasi

20. Meningkatkan

Pemberdayaan

Perempuan, dan

Perlindungan Anak

21. Meningkatkan

kesetaraan gender

TUJUAN

19.Meningkatnya Sarana Budaya dan

Kebudayaan 20.Meningkatnya Kualitas Kehidupan

Politik dan Wawasan Kebangsaan 21.Meningkatnya Ketertiban dan

Keamanan 22.Meningkatnya Penanganan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS )

23.Meningkatkan Potensi Sumber

Kesejahteraan Sosial

24.Meningkatnya Kesejahteraan Rumah Tangga Sasaran

25.Meningkatnya Pencegahan,

Penanggulangan, dan Penanganan

Bencana

26.Meningkatnya Kualitas dan

Produktifitas Tenaga Kerja 27.Meningkatknya Kesempatan Kerja

dan Menurunkan Tingkat Pengangguran

28.Meningkatnya Perlindungan Tenaga

Kerja dan Pengembangan Lembaga

29.Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan

30.Meningkatnya Kualitas

Penyelenggaraan Transmigrasi

31.Meningkatnya Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan

Perempuan, dan Perlindungan Anak

32.Meningkatknya kesetaraan gender

33.Meningkatnya Kualitas Kabupaten Layak Anak

34.Meningkatnya Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga

35.Meningkatnya Sarana dan Prasarana Kepemudaan dan Olahraga

36.Meningkatnya Prestasi Pemuda dan Atlit Olahraga

SASARAN

20. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Politik dan Wawasan

Kebangsaan masyarakat melalui pendidikan politik masyarakat dan penanganan penyakit masyarakat

21. Meningkatkan Ketertiban dan Keamanan melalui penegakan peraturan daerah, penurunan angka kriminalitas, penanganan demonstrasi, dan patroli siaga serta ketersediaan tenaga linmas di masyarakat

22. Meningkatkan penanganan pada PMKS dan peningkatan penanganan RTLH

23. Meningkatkan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial yang

berupa peningkatan lembaga sosial, CSR Sosial, dan organisasi sosial lainnya dalam menangani PMKS

24. Meningkatkan perlindungan sosial terhadap Rumah Tangga Sasaran

25. Meningkatkan upaya penanganan terhadap bencana alam 26. Meningkatkan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

melalui pelatihan yang berbasis kompetensi, pelatihan

berbasis masyarakat, dan berbasis kewirausahaan 27. Meningkatkan Kesempatan Kerja dan Menurunkan

Tingkat Pengangguran melalui upaya peningkatan penempatan pencari kerja

28. Meningkatkan Perlindungan Tenaga Kerja 29. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan

masyarakat, dan pengurangan angka kemiskinan, serta peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat

30. Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Transmigrasi dan peningkatan kualitas transmigran

31. Meningkatkan upaya penanganan terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi

32. Meningkatkan kelembagaan pengarusutamaan gender

melalui implementasi anggaran yang responsisf gender 33. Meningkatkan perlindungan anak dan pengembangan

pemenuhan hak-hak anak 34. Meningkatkan Pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan

Kepemudaan 35. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Olahraga 36. Meningkatkan penyelenggaraan kegiatan olahraga dan

pembinaan olahraga Prestasi dan Atlit Olahraga 37. Meningkatkan pemberian bantuan sarana dan prasarana

pendukung kegiatan keagamaan

ARAH KEBIJAKAN

Page 132: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-31

22. Meningkatkan

Pemberdayaan Pemuda

dan Pengembangan

Olagraga

23. Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Keagamaan

24. Mengembangkan dan Melestarikan Kebudayaan Daerah

25. Meningkatkan Sarana

Budaya dan

KebudayaaN

26. Meningkatkan Kualitas

Kehidupan Politik,

Wawasan Kebangsaan,

Keamanan, dan

Ketertiban

37.Meningkatnya Kualitas Sarana dan Prasarana Keagamaan

38.Meningkatnya Pengembangan dan

Pelestarian Kebudayaan Daerah

39.Meningkatnya Promosi Seni dan Cagar Budaya

40.Meningkatnya Sarana Budaya dan

Kebudayaan 41.Meningkatnya Kualitas Kehidupan

Politik dan Wawasan Kebangsaan

42.Meningkatnya Ketertiban dan Keamanan

38. Meningkatan Pengembangan, Pelestarian dan pemeliharaan nilai tradisi budaya dan benda bersejarah serta benda arkeologi

39. Meningkatkan Promosi Seni dan Cagar Budaya melalui penyelenggaraan gelar seni, kajian seni, promosi seni, organisasi seni, dan tempat-tempat kesenian

40. Meningkatkan Sarana dan prasarana dalam rangka pengelolaan kekayaan Budaya dan Kebudayaan

41. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Politik dan Wawasan Kebangsaan masyarakat melalui pendidikan politik masyarakat dan penanganan penyakit masyarakat

42. Meningkatkan Ketertiban dan Keamanan melalui penegakan peraturan daerah, penurunan angka kriminalitas, penanganan demonstrasi, dan patroli siaga serta ketersediaan tenaga linmas di masyarakat

Misi 3: Mewujudkan

Peningkatan Infrastruktur Permukiman Perdesaan dan Perkotaan yang Layak dan Berwawasan Lingkungan

1. Meningkatkan Infrastruktur Jalan dan Jembatan sebagai penunjang perekonomian

2. Meningkatnya sarana Infrastruktur Jalan dan Jembatan yang

Memadai 3. Meningkatkan

Insfrastruktur Sumber Daya Air untuk peningkatan produkivitas perekonomian

1. Meningkatnya sarana Infrastruktur

Jalan dan Jembatan yang Memadai

2. Meningkatnya sarana dan prasarana Insfrastruktur Sumber Daya Air

3. Meningkatkan pelayanan pemerintahan melalui ketersediaan

banguanan instansi pemerintah

4. Meningkatnya Rumah Sehat dan Layak Huni

5. Meningkatnya Pencegahan, Penanggulangan, dan Penanganan Bencana

6. Meningkatnya Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang sesuai Peruntukkannya

1. Meningkatkan dan mengembangkan Infrastruktur jalan dan jembatan yang memadai melalui pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan dan jembatan

2. Meningkatkan ketersediaan ruas jalan baru sebagai alternatif pemecahan masalah dalam mengurai kemacetan

3. Meningkatan ketersediaan Infrastruktur Sumber Daya Air melalui pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi

dan drainase 4. Meningkatkan Pencegahan, Penanggulangan, dan

Penanganan Bencana kebakaran melalui upaya meningkatkan luasan pelayanan, waktu tanggap kebakaran dan penyediaan sarana prasarana pemadam kebakaran

Page 133: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-32

MISI

TUJUAN 4. Meningkatkan

pelayanan pemerintahan

5. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman untuk mewujudkan rumah yang layak dan terjangkau

6. Meningkatkan

Pencegahan, Penanggulangan, dan Penanganan Bencana

7. Mewujudkan Penataan Ruang yang Memperhatikan Keberlanjutan Sumber

Daya Wilayah 8. Meningkatkan

Pengelolaan Lingkungan Hidup berdasarkan Prinsip Pembengunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan

9. Meningkatkan Pembinaan dan Pengawasan Pemanfaatan Energi dan Pertambangan Mineral

Secara Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan Hidup

10. Meningkatkan Ketersediaan Pelayanan Transportasi dalam Mendukung Pembangunan Ekonomi dan Pengembangan Wilayah

SASARAN 7. Meningkatnya Pengelolaan

Persampahan 8. Meningkatnya Kelestarian

Lingkungan Hidup 9. Meningkatnya Pembinaan dan

Pengawasan Pemanfaatan Energi dan Pertambangan Mineral

10.Meningkatnya Transportasi Masyarakat yang Memadai

ARAH KEBIJAKAN 5. Meningkatkan Perencanaan, Pemanfaatan dan

Pengendalian Ruang sesuai Peruntukkannya melalui penyusunan dokumen tata ruang, pengendalian perizinan, penyediaan ruang khusus (RTH dan Pedestrian)

6. Meningkatkan Pengelolaan Persampahan yang didukung oleh meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

7. Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup khususnya penanganan dan pencegahan pencemaran air, udara, dan tanah

8. Meningkatkan Pembinaan dan Pengawasan Pemanfaatan Energi dan Pertambangan Mineral terutama pemanfaatan sumber energi alternatif terbarukan

9. Meningkatkan Transportasi Masyarakat yang Memadai melalui uji kendaraan, meningkatnya keselamatan angkutan, meningkatnya tipe terminal, dan pengembangan rute baru angkutan umum

Page 134: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-33

MISI Misi 4 : Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang Berkualitas tanpa Meninggalkan Kearifan Lokal

MISI

TUJUAN

1. Meningkatkan Budi Pekerti, Tata Krama Nilai Budaya dan Keteladanan

2. Meningkatkan Aksesibilitas Masyarakat atas Pelayanan Pendidikan

3. Meningkatkan Kualitas Pendidikan

4. Meningkatkan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan

5. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pendidikan

TUJUAN

SASARAN

1. Meningkatnya Budi Pekerti, Tata Krama dan Tata Nilai Budaya Jawa serta Keteladanan

2. Meningkatnya Aksebilitas Pendidikan Anak Usia Dini

3. Meningkatnya Aksebilitas Pendidikan Dasar

4. Meningkatnya Aksesibilitas

Pendidikan Menengah 5. Meningkatnya Aksesibilitas

Pendidikan Non Formal 6. Meningkatnya Kualitas Pendidikan

Anak Usia Dini 7. Meningkatnya Kualitas Pendidikan

Dasar 8. Meningkatnya Kualitas Pendidikan

Menengah 9. Meningkatnya Kualitas Pendidikan

Non Formal 10.Terpenuhinya Kebutuhan Pendidik 11.Meningkatnya Kualifikasi Akademik

Pendidik 12.Meningkatnya Profesionalisme

Pendidik 13.Terpenuhinya Kebutuhan Tenaga

Kependidikan 14.Meningkatnya Sarana dan Prasarana

Pendidikan Anak Usia Dini 15.Meningkatnya Sarana dan Prasarana

Pendidikan Dasar 16.Meningkatnya Sarana dan Prasarana

Pendidikan Menengah 17.Meningkatnya Sarana dan Prasarana

Pendidikan Non Formal

SASARAN

ARAH KEBIJAKAN

1. Meningkatkan budi pekerti, tata krama, dan tata nilai budaya daerah serta keteladanan melalui penyusunan kurikulum muatan lokal budi pekerti, penyediaan buku muatan lokal budi pekerti, keteladanan guru, dan penenganan kenakalan siswa didik

2. Meningkatkan aksebilitas pendidikan anak usia dini melalui pengembangan pelayanan pendidikan terhadap anak usia 0-6 tahun (anak usia dini)

3. Meningkatkan aksebilitas pendidikan dasar melalui pengembangan pelayanan pendidikan dasar dan pemberian beasiswa

4. Meningkatkan aksebilitas pendidikan menengah melalui pengembangan pelayanan pendidikan menengah dan pemberian beasiswa serta penyediaan unit sekolah menengah

5. Meningkatkan aksebilitas pendidikan nonformal melalui pengembangan pelayanan pendidikan kesetaraan di masyarakat

6. Meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini melalui pelaksanaan akreditasi sekolah TK/RA

7. Meningkatkan kualitas pendidikan dasar melalui pelaksanaan akreditasi sekolah SD/MI dan SMP/MTs, dan peningkatan kelulusan dengan rerata hasil ujian nasional minimal 7 untuk SD/MI dan SMP/MtS

8. Meningkatkan kualitas pendidikan dasar melalui pelaksanaan akreditasi sekolah SMA/MA dan akreditasi program keahlian SMK , dan peningkatan kelulusan dengan rerata hasil ujian nasional minimal 7 untuk SMA/MA

9. Meningkatkan kualitas pendidikan nonformal melalui peningkatan angka kelulusan pendidikan kesetaraan

10. Meningkatkan pemenuhan kekurangan tenaga pendidik mulai dari tingkat TK/RA, SD/MI, SMP,MTs, dan SMA/MA/SMK

11. Meningkatkan kualifikasi akademik pendidik minimal S-1 khususnya di tingkat TK/RA dan SMP/MTs, serta pemenuhan kualifikasi bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah

12. Meningkatkan profesionalisme pendidik yang ditunjukkan dengan kepemilikan sertifikat pendidik bagi guru di tingkat TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK

ARAH KEBIJAKAN

Page 135: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-34

13. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan terhadap Jumlah

Tenaga Kependidikan yang meliputi tenaga administrasi, penilik sekolah, pengawas sekolah, dan pamong belajar

14. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini (TK/RA) sesuai dengan kebutuhan

15. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs) sesuai dengan kebutuhan

16. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) sesuai dengan kebutuhan

17. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan

nonformal (penyelenggara pendidikan kesetaraan) sesuai dengan kebutuhan

Misi 5 : Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat

1. Meningkatkan

Jaringan, Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan

2. Meningkatkan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Termasuk Potensi KLB (Kejadian Luar Biasa) dan Bencana

3. Meningkatkan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

4. Menjamin Ketersediaan

Obat dan Perbekalan Kesehataan Untuk Pelayanan Kesehatan Dasar

5. Menjamin Ketersediaan dan Mutu Sumber Daya Kesehatan Sesuai Standar Pelayanan Kesehatan

1. Meningkatnya Akses Masyarakat ke

Fasilitas Kesehatan Yang Bermutu 2. Meningkatnya Upaya Pencegahan

dan Pengendalian Penyakit 3. Meningkatnya Gizi Masyarakat 4. Meningkatnya Ketersediaan Obat

dan Perbekalan Kesehatan 5. Meningkatnya Sumber Daya

Kesehatan di semua Tingkatan Pelayanan Kesehatan

6. Meningkatnya Lingkungan Sehat 7. Meningkatnya Derajat Kesejahteraan

Keluarga 8. Meningkatnya Aksesibilitas

Masyarakat Atas Pelayanan Keluarga

Berencana

1. Meningkatkan Akses Masyarakat ke Fasilitas Kesehatan

Yang Bermutu mulai tingkat Desa/Kleurahan, Kecamatan, sampai dengan Kabupaten

2. Meningkatkan Upaya Pencegahan, Penanganan dan Pengendalian Penyakit, serta kewaspadaan adanya potensi KLB

3. Meningkatkan Gizi Masyarakat melalui perbaikan gizi masyarakat terutama usia balita dan penduduk miskin

4. Meningkatkan Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Dasar termasuk dengan pengawasan obat dan makanan

5. Meningkatkan Sumber Daya Kesehatan di semua Tingkatan Pelayanan Kesehatan yang diikuti dengan meningkatnya pengelolaan dan manajemen kesehatan di semua tingkatan

6. Meningkatkan Lingkungan Sehat melalui pengembangan akses yang berkelanjutan terhadap sanitasi dasar di perkotaan dan perdesaan, akses terhadap air bersih, dan penggunaan jamban keluarga

7. Meningkatkan Derajat Kesejahteraan Keluarga melalui pembinaan kesejahteraan keluarga

8. Meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui meningkatnya Aksesibilitas Masyarakat Atas Pelayanan Keluarga Berencana

Page 136: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-35

MISI TUJUAN

6. Meningkatkan Penyehatan Lingkungan

7. Meningkatkan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Melalui Keluarga Berencana

SASARAN ARAH KEBIJAKAN

Misi 6 :

Mewujudkan Peningkatan Pelaksanaan Pemerintahan yang Bersih, Transparan, Tidak

KKN, dan Berorientasi pada Pelayanan Publik

1. Meningkatkan

Kualitas Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi, dan Pengkajian Pembangunan Daerah

2. Meningkatkan Tertib Administrasi Pertanahan

3. Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme

4. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja

Birokrasi 5. Meningkatkan Tertib

Pengelolaan Kearsipan 6. Mewujudkan

Peningkatan Pelaksanaan Pemerintahan yang Bersih, Transparan, Tidak KKN, dan Berorientasi pada Pelayanan Publik

1. Meningkatnya Kualitas Perencanaan,

Pengendalian, Evaluasi, dan Pengkajian Pembangunan Daerah

2. Meningkatnya Tertib Administrasi Pertanahan

3. Meningkatnya Kemampuan, Profesionalisme, dan Kesejahteraan SDM Aparatur

4. Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

5. Meningkatnya Tertib Administrasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

6. Meningkatnya Kapasitas Kemampuan Keuangan dan Pengelolaan Keuangan Daerah

7. Meningkatnya Tertib Administrasi Aset Pemerintah Daerah

8. Meningkatnya Tertib Pengelolaan Kearsipan

9. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pelayanan Lainnya

10. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

11. Meningkatnya Investasi 12. Meningkatnya Pelayanan

Perpustakaan

1. Meningkatkan Kualitas Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi, dan Pengkajian Pembangunan Daerah yang Terpadu dan Partisipatif

2. Meningkatkan Tertib Administrasi Pertanahan dan penyelesaian konflik-konflik pertanahan

3. Meningkatkan Kemampuan, Profesionalisme, dan Kesejahteraan SDM Aparatur melalui diklat pegawai, meningkatnya pendidikan formal pegawai, pemenuhan hak dan penghargaan pegawai, dan pengisian jabatan 35tructural yang kosong

4. Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terutama pada sisi pemenuhan ketersediaan peraturan perundang-undangan, penanganan temuan pemeriksaan, ketepatan pelaksanaan pembangunan, dan pelaporan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan

5. Meningkatkan Tertib Administrasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Pemerintah Desa

6. Meningkatkan Kapasitas Kemampuan Keuangan dan Pengelolaan Keuangan Daerah khususnya pada aspek

Pendapatan Asli Daerah

7. Meningkatkan Tertib Administrasi Aset Pemerintah Daerah dan pengembangan pengelolaan asset yang dimiliki daerah

8. Meningkatkan Tertib Pengelolaan Kearsipan secara baku 9. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Administrasi

Kependudukan dan Pelayanan Lainnya 10. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Pelayanan Perizinan

dan Non Perizinan melalui ketersediaan SOP, ketepatan waktu, dan penanganan pengaduan masyarakat

Page 137: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-36

MISI

TUJUAN 7. Meningkatkan Tertib

Pengelolaan Kearsipan 8. Meningkatnya Kualitas

Pelayanan Publik Kepada Masyarakat

9. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan dan

Pelayanan Lainnya 10. Meningkatkan

Pelayanan Perpustakaan

11. Meningkatkan Kualitas Data Pembangunan dan

Data Statistik Daerah 12. Meningkatkan

Pelayanan Komunikasi dan Informasi

SASARAN

13. Meningkatnya Kualitas Data Pembangunan dan Data Statistik Daerah

14. Meningkatkan Kualitas Teknologi Informasi dan Komunikasi

ARAH KEBIJAKAN

11. Meningkatkan Investasi melalui pelaksanaan promosi investasi dan dukungan iklim investasi yang memadai

12. Meningkatkan Pelayanan Perpustakaan kepada masyarakat yang disertai peningkatan kunjungan perpustakaan dan peminjaman buku koleksi perpustakaanMeningkatkan Kualitas Data Pembangunan dan Data Statistik Daerah yang akan digunakan dalam perencanaan pembangunan setiap tahunnya

13. Meningkatkan Akses atas Komunikasi dan Informasi

kepada masyarakat, khususnya di ruang publik melalui berbagai media yang ada

14. Meningkatkan Pengelolaan e-Government pada pemerintah daerah dan pemerintah desa

Page 138: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-37

4.5. PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Pembangunan Kabupaten Temanggung Tahun 2015 merupakan

tahun ke dua RPJMD tahun 2013-2018 dan merupakan keberlanjutan dari

fokus tahun 2014. RKPD 2015 berfungsi juga untuk mendukung

pencapaian tujuan pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam

Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015.

Kebijakan pembangunan nasional diperkuat tahun 2015 diarahkan

untuk melanjutkan Reformasi pembangunan dalam rangka meningkatkan

Daya Saing Nasional, dengan mempertimbangkan pada beberapa hal

penting antar lain:

a. Reformasi pembangunan yang telah berjalan perlu dilanjutkan dan

diperkuat untuk menciptakan struktur perekonomian yang kokoh

melalui percepatan hillirasi industri berbasis sumber daya alam,

mengurangi ketergantungan impor barang modal dan bahan baku,

kepastian hukum dan penegakan hukum serta reformasi birokrasi dan

tata kelola pemerintahan.

b. Daya saing nasional masih harus ditingkatkan terutama untuk

menghadapi dimulianya pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN

(MEA), meneruskan perbaikan neraca transaksi berjalan pembangunan

agar tidak masuk dalam Jevakan Negara Berpendapatan Menengah.

c. RPJM tahap ketiga dari RPJPN 2005-2025 diarahkan untuk

memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan

pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian berbasis SDA yang

tersedia, SDM berkualitas, serta kemampuan Iptek.

Dengan merujuk pada RPJPN Tahun 2005-2025, dan

memperhatikan hal-hal penting tersebut, prioritas dan arah pembangunan

nasional difokuskan pada sembilan bidang pembangunan yaitu :1) Sosial

Page 139: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-38

Budaya dan Kehidupan Beragama; 2) Ekonomi; 3) Sarana dan Prasarana;

4) Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; 5) Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi; 6) Politik; 7) Pertahanan dan Keamanan; 8) Hukum dan Aparatur;

9) Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang.

Sedangkan isu-isu strategis yang tercantum dalam RPJMD

Kabupaten Temanggung Tahun 2013-2018 adalah:

1) Menurunnya pengamalan budi pekerti, tata krama, nilai budaya, dan

keteladanan;

2) Belum optimalnya pelaksanaan pembangunan pendidikan;

3) Belum optimalnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan;

4) Belum optimalnya pengembangan dan pemanfaatan teknologi dan

inovasi pertanian, pengembangan insfrastrukur pertanian dan

pengembangan pertanian yang berwawasan lingkungan;

5) Belum optimalnya pengembangan ekonomi kerakyatan;

6) Belum optimalnya peningkatan kesejahteraan masyarakat;

7) Belum optimalnya pemberdayaan perempuan, perlindungan anak;

8) Belum optimalnya pemberdayaan pemuda dan pengembangan olahraga;

9) Belum optimalnya pemenuhan lingkungan hunian/permukiman yang

bersih dan sehat;

10) Belum optimalnya pengelolaan tata ruang dan pengendalian

pemanfaatan ruang;

11) Belum optimalnya pengelolaan lingkungan hidup;

12) Belum optimalnya pemerataan pembangunan infrastruktur daerah;

13) Belum optimalnya pemerataan akses masyarakat terhadap layanan

transportasi;

14) Belum optimalnya pengelolaan administrasi pemerintahan, pengelolaan

Page 140: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-39

keuangan, pengelolaan asset, dan pengelolaan kearsipan yang

didukung dengan pelaksanaan e-Goverment;

15) Belum optimalnya pelayanan publik.

Isu-isu strategis yang merupakan kondisi atau hal yang harus

diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah

karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik

bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka panjang, dan menentukan

tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah dimasa yang akan datang

sehingga menjadi dasar dalam pengambilan arah kebijakan pembangunan

daerah tahun 2013-2018.

Sedangkan arah kebijakan RKPD tahun 2015, merupakan

arah/tindakan yang harus dipedomani SKPD, dalam melaksanakan strategi

untuk mencapai tujuan Renstra SKPD diarahkan pada pembangunan di

urusan :

1. Pembangunan di Urusan Pendidikan

2. Pembangunan di Urusan Kesehatan

3. Pembangunan di Urusan Pemberdayaan Masyarakat

4. Pembangunan di Urusan Ketahanan Pangan

5. Pembangunan di Urusan Pekerjaan Umum

6. Pembangunan di Urusan Perencanaan

7. Pembangunan di Urusan Otonomi Daerah

8. Pembangunan di Urusan Pemerintahan Umum

9. Pembangunan di Urusan Administrasi Keuangan Daerah

10. Pembangunan di Urusan Perangkat Daerah Dan Persandian

11. Pembangunan di Urusan Pertanian;

12. Pembangunan di Urusan Perikanan;

13. Pembangunan di Urusan Perdagangan;

Page 141: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-40

14. Pembangunan di Urusan Perindustrian;

15. Pembangunan di Urusan Pariwisata;

16. Pembangunan di Urusan Kehutanan;

17. Pembangunan di Urusan Penataan Ruang;

18. Pembangunan di Urusan Sosial.

Adapun strategi, arah kebijakan dan program prioritas

pembangunan daerah sebagai penjabaran dari RPJMD pada tahun 2015

adalah:

Tabel. 4.5 Strategi, Arah Kebijakan, dan Program Prioritas

Tahun 2015

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS

Misi 1 : Mewujudkan Peningkatan Pertanian Moderen yang Berwawasan Lingkungan

1 Peningkatan Penerapan Teknologi dan inovasi Pertanian

1 Meningkatkan Penerapan Teknologi dan inovasi di Pertanian dalam menunjang upaya peningkatan produksi dan produktivitas sub sektor pertanian/perkebunan

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Peternakan / Perkebunan

2 Peningkatan Penerapan Teknologi, inovasi Peternakan

2 Meningkatkan Penerapan Teknologi dan inovasi di Pertanian dalam menunjang upaya peningkatan produksi dan produktivitas sub sektor peternakan

Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

3 Peningkatan Nilai Tambah hasil produksi Pertanian

3 Meningkatkan Penerapan Teknologi dan inovasi dalam pemasaran produk Pertanian

dan memperbesar akses

pemasaran

Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

4 Peningkatan Kualitas hasil produksi pertanian, perkebunan

dan peternakan

4 Meningkatkan Penerapan Teknologi dan inovasi Pertanian dalam rangka meningkatkan

kualitas produk pertanian dan pencegahan hama dan penyakit

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

5 Peningkatan Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas, dan Diversifikasi Produk Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan

5 Meningkatkan upaya intensifikasi dan diversifikasi budidaya tanaman pertanian dan perkebunan

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan/peternakan

6 Peningkatan

produktivitas ternak

6 Meningkatkan upaya

intensifikasi dan diversifikasi produksi hasil peternakan

Program Peningkatan

Produksi Hasil peternakan

7 Peningkatan Kualitas kelembagaan petani dan SDM Penyuluhan

7 Meningkatkan Kualitas kelembagaan petani dan SDM penyuluhan

Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

8 Peningkatan Penyediaan Sarana dan Prasarana dan Insfrastruktur Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan

8 Meningkatkan Penyediaan Sarana Prasarana dan Insfrastruktur pendukung pertanian (jalan usaha tani dan pengelolaan embung)

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan/peternakan

Page 142: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-41

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS

9 Peningkatan Pengembangan Kawasan Agropolitan

9 Meningkatkan Pengembangan Kawasan Agropolitan dan pengelolaan kawasan agropolitas yang sudah terbentuk

Program Pengembangan Agribisnis

10 Peningkatan Penerapan Teknologi Perikanan

10 Meningkatkan Penerapan Teknologi dan inovasi Perikanan khususnya penggunaan benih unggul ikan

Program Pengembangan Budidaya Perikanan

11 Peningkatan Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas, dan Diversifikasi Produk Perikanan

11 Meningkatkan Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas, dan Diversifikasi Produk olahan Perikanan yang didukung dengan pengembangan akses pemasaran produk perikanan

Program Pengembangan Kawasan budidaya air tawar

Program Pengembangan Perikanan Tangkap

12 Peningkatan ketahanan pangan dari aspek ketersediaan,distribusi

dan konsumsi pangan

12 Meningkatkan ketersediaan dan cadangan pangan, distribusi dan akses pangan, diversifikasi

konsumsi dan keamanan pangan, serta penanganan kerawanan pangan

Program peningkatan ketahanan pangan

13 Peningkatan pengembangan destinasi, pemasaran dan kemitraan pariwisata

13 Mengembangkan Kawasan Agrowisata

Program Pengembangan Destinasi Wisata

14 Meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana serta event pariwisata dengan pengembangan destinasi pariwisata dan kemitraan pariwisata

16 Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perdagangan

17 Meningkatkan Pengelolaan dan pengembangan pasar daerah sebagai salah satu Sarana dan Prasarana Perdagangan

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Lainnya

Program Pengelolaan Pasar Daerah

17 Peningkatan Daya Saing Produk

18 Meningkatkan nilai ekspor produk daerah dan promosi produk unggulan daerah serta pembinaan usaha informal

Program Peningkatan dan pengembangan ekspor

Pembinaan pedagang Kaki lima dan Asongan

18 Peningkatan Ketersediaan dan Jaminan Keamanan Produk yang Beredar (Perlindungan Konsumen)

19 Meningkatkan perlindungan atas konsumen dan sengketa konsumen terhadap produk yang beredar

Perlindungan Konsumen

19 Peningkatan Peran Sektor Jasa, Kelembagaan Koperasi

dan UMKM

20 Meningkatkan Kualitas kelembagaan koperasi

Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi

20 Penguatan Kapasitas

dan Kapabilitas Pelaku UMKM

21 Meningkatkan Kapasitas dan

Kapabilitas Pelaku UMKM melalui pengembangan kewirausahaan dan pengembangan keunggulan kompetitif yang dimiliki UMKM/UKM

Program Pengembangan

kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM

21 Peningkatan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah

22 Meningkatkan Rehabilitasi Lahan Kritis dan Konservasi Tanah

Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

22 Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Lahan Kritis dan Konservasi Lahan

23 Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Lahan Kritis dan Konservasi Sumber Daya Hutan

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan

Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan

Page 143: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-42

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS

Misi 2 :

Mewujudkan Peningkatan Kehidupan Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan yang Agamis, Berbudaya, dan Sejahtera

1 Peningkatan Penanganan Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial ( PMKS )

1 Meningkatkan penanganan pada PMKS dan peningkatan penanganan RTLH

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Program pembinaan anak terlantar

Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma

2 Peningkatan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial

2 Meningkatkan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial yang berupa peningkatan lembaga

sosial, CSR Sosial, dan organisasi sosial lainnya dalam menangani PMKS

Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK,

narkoba dan penyakit sosial lainnya)

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

3 Peningkatan Kesejahteraan Rumah Tangga Sasaran

3 Meningkatkan perlindungan sosial terhadap Rumah Tangga Sasaran

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Program Pemberdayaan Fakir Miskin

4 Peningkatan Pencegahan, Penanggulangan, dan Penanganan Bencana

4 Meningkatkan upaya penanganan terhadap bencana alam

program pencegahan dan kesiapsiagaan

program tanggap darurat dan logistik

program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana

5 Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

5 Meningkatkan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja melalui pelatihan yang berbasis kompetensi, pelatihan berbasis masyarakat, dan berbasis kewirausahaan

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

6 Peningkatan Kesempatan Kerja dan Menurunkan Tingkat

Pengangguran

6 Meningkatkan Kesempatan Kerja dan Menurunkan Tingkat Pengangguran melalui upaya

peningkatan penempatan pencari kerja

Program Peningkatan Kesempatan Kerja

7 Peningkatan Perlindu- ngan Tenaga Kerja dan Pengembangan Lembaga

7 Meningkatkan Perlindungan Tenaga Kerja

Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

8 Peningkatan kualitas dan kuantitas

pemberdayaan masyarakat

8 Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan

masyarakat, dan pengurangan angka kemiskinan, serta peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat

Program Peningkatan Ketahanan Masyarakat

Desa

Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa/Kelurahan

Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Desa

Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

Page 144: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-43

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS

9 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Transmigrasi

9 Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Transmigrasi dan peningkatan kualitas transmigran

Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

10 Peningkatan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Perempuan, dan Perlindungan Anak

10 Meningkatkan upaya penanganan terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi

Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

11 Peningkatan kesetaraan gender

11 Meningkatkan kelembagaan pengarusutamaan gender melalui implementasi anggaran yang responsisf gender

Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak

12 Peningkatan Kualitas

Kabupaten Layak Anak

12 Meningkatkan perlindungan

anak dan pengembangan pemenuhan hak-hak anak

13 Peningkatan Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga

13 Meningkatkan Pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan Kepemudaan

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

14 Peningkatan Sarana dan Prasarana Kepemudaan dan Olahraga

14 Meningkatkan Sarana dan Prasarana Olahraga

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

15 Peningkatan Prestasi Pemuda dan Atlit Olahraga

15 Meningkatkan penyelenggaraan kegiatan olahraga dan pembinaan olahraga Prestasi dan Atlit Olahraga

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

16 Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Keagamaan

16 Meningkatkan pemberian bantuan sarana dan prasarana pendukung kegiatan keagamaan

Program Pengembangan Nilai Keagamaan

17 Peningkatan Pengembangan dan Pelestarian Kebudayaan

Daerah

17 Meningkatan Pengembangan, Pelestarian dan pemeliharaan nilai tradisi budaya dan benda

bersejarah serta benda arkeologi

Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

18 Peningkatan Promosi Seni dan Cagar Budaya

18 Meningkatkan Promosi Seni dan Cagar Budaya melalui penyelenggaraan gelar seni, kajian seni, promosi seni, organisasi seni, dan tempat-tempat kesenian

Program Pengelolaan Keragaman Budaya

19 Peningkatan Sarana Budaya dan Kebudayaan

19 Meningkatkan Sarana dan prasarana dalam rangka pengelolaan kekayaan Budaya dan Kebudayaan

Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

20

Peningkatan Kualitas Kehidupan Politik dan Wawasan Kebangsaan

20

Meningkatkan Kualitas Kehidupan Politik dan Wawasan Kebangsaan masyarakat melalui

pendidikan politik masyarakat dan penanganan penyakit masyarakat

Program pendidikan politik masyarakat

Program peningkatan

pemberantasan penyakit masyarakat

Program pengembangan wawasan kebangsaan

21 Peningkatan Ketertiban dan Keamanan

21 Meningkatkan Ketertiban dan Keamanan melalui penegakan peraturan daerah, penurunan angka kriminalitas, penanganan demonstrasi, dan patroli siaga serta ketersediaan tenaga linmas di masyarakat

Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal

Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan

Misi 3 :

Mewujudkan Peningkatan Infrastruktur Permukiman Perdesaan dan Perkotaan yang Layak dan Berwawasan Lingkungan

1 Peningkatan aksesibilitas Insfrastruktur bagi pengembangan ekonomi

1

Meningkatkan dan mengembangkan Infrastruktur jalan dan jembatan yang memadai melalui pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan dan jembatan

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan

Page 145: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-44

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS

2 peningkatan Infrastruktur Sumber Daya Air

3 Meningkatan ketersediaan Infrastruktur Sumber Daya Air melalui pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi dan drainase

Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

3 Peningkatan kualitas bangunan instansi pemerintah

4 Meningkatkan kelayakan bangunan-bangunan pemerintahan berupa pelaksanaan pemugaran bangunan instansi pemerintah

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

4 Peningkatan Rumah Sehat dan Layak Huni

5 Meningkatkan Rumah yang sehat dan Layak Huni melalui penyediaan rumah layak huni, penanganan kawasan kumuh, penyediaan layanan air minum,

sanitasi pemukiman yang layak dan penyediaan sarana dan prasarana umum pemukiman

Program Lingkungan Sehat Perumahan

6

Peningkatan Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang sesuai Peruntukkannya

7

Meningkatkan Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang sesuai Peruntukkannya melalui penyusunan dokumen tata ruang, pengendalian perizinan, penyediaan ruang khusus (RTH dan Pedestrian)

Program Perencanaan Tata Ruang

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

Program pembangunan dan rehabilitasi/pemeliharaan trotoar

9 Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan Pemanfaatan Energi dan Pertambangan Mineral

10 Meningkatkan Pembinaan dan Pengawasan Pemanfaatan Energi dan Pertambangan Mineral terutama pemanfaatan sumber energi alternatif terbarukan

Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan

10

Peningkatan Transportasi Masyarakat yang Memadai

11

Meningkatkan Transportasi Masyarakat yang Memadai melalui uji kendaraan, meningkatnya keselamatan

angkutan, meningkatnya tipe terminal, dan pengembangan rute baru angkutan umum

Program peningkatan pelayanan angkutan

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Misi 4 : Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang Berkualitas tanpa Meninggalkan Kearifan Lokal

1 Peningkatan budi pekerti, tata krama, dan tata nilai budaya daerah

serta keteladanan

1 Meningkatkan budi pekerti, tata krama, dan tata nilai budaya daerah serta keteladanan

melalui penyusunan kurikulum muatan lokal budi pekerti, penyediaan buku muatan lokal budi pekerti, keteladanan guru, dan penenganan kenakalan siswa didik

Pendidikan anak usia dini, Wajib belajar pendidikan dasar, Pendidikan

menengah , dan Pendidikan nonformal

Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan

Program manajemen pelayanan pendidikan

2 Peningkatan aksebilitas pendidikan anak usia dini

2 Meningkatkan aksebilitas pendidikan anak usia dini melalui pengembangan pelayanan pendidikan terhadap anak usia 0-6 tahun (anak usia dini)

Program pendidikan anak usia dini

3 Peningkatan aksebilitas pendidikan dasar

3 Meningkatkan aksebilitas pendidikan dasar melalui pengembangan pelayanan

pendidikan dasar dan pemberian beasiswa

Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun

4 Peningkatan aksebilitas pendidikan menengah

4 Meningkatkan aksebilitas pendidikan menengah melalui pengembangan pelayanan pendi dikan menengah dan pemberian beasiswa serta penyediaan unit sekolah menengah

Program pendidikan menengah

Page 146: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-45

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS

5 Peningkatan aksebilitas pendidikan nonformal

5 Meningkatkan aksebilitas pendidikan nonformal melalui pengembangan pelayanan pendidikan kesetaraan di masyarakat

Program Pendidikan Non Formal

6 Peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini

6 Meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini melalui pelaksanaan akreditasi sekolah TK/RA

Program manajemen pelayanan pendidikan

7 Peningkatan kualitas pendidikan dasar

7 Meningkatkan kualitas pendidikan dasar melalui pelaksanaan akreditasi sekolah SD/MI dan SMP/MTs, dan peningkatan kelulusan dengan rerata hasil ujian nasional

minimal 7 untuk SD/MI dan SMP/MTs

Program manajemen pelayanan pendidikan

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Manajemen Pelayanan

Pendidikan

8 Peningkatan kualitas pendidikan menengah

8 Meningkatkan kualitas pendidikan dasar melalui pelaksanaan akreditasi sekolah SMA/MA dan akreditasi program keahlian SMK , dan peningkatan kelulusan dengan rerata hasil ujian nasional minimal 7 untuk SMA/MA

Program manajemen pelayanan pendidikan

Program pendidikan menengah

9 Peningkatan kualitas pendidikan nonformal

9 Meningkatkan kualitas pendidikan nonformal melalui peningkatan angka kelulusan pendidikan kesetaraan

Program pendidikan nonformal

10 Pemenuhan kebutuhan pendidik

10 Meningkatkan pemenuhan kekurangan tenaga pendidik mulai dari tingkat TK/RA, SD/MI, SMP,MTs, dan SMA/MA/SMK

Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan

11 Peningkatan kualifikasi akademik pendidik

11 Meningkatkan kualifikasi akademik pendidik minimal S-1 khususnya di tingkat TK/RA dan SMP/MTs, serta pemenuhan kualifikasi bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah

Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan

12 Peningkatan profesionalisme pendidik

12 Meningkatkan profesionalisme pendidik yang ditunjukkan dengan kepemilikan sertifikat pendidik bagi guru di tingkat TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK

Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan

13 Pemenuhan kebutuhan

tenaga kependidikan

13 Meningkatkan pemenuhan

kebutuhan terhadap Jumlah Tenaga Kependidikan yang meliputi tenaga administrasi, penilik sekolah, pengawas sekolah, dan pamong belajar

Program peningkatan mutu

pendidik dan tenaga kependidikan

14 Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini

14 Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini (TK/RA) sesuai dengan kebutuhan

Program Pendidikan anak usia dini

15 Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dasar

15 Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs) sesuai dengan kebutuhan

Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun

16 Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan menengah

16 Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) sesuai dengan kebutuhan

Program pendidikan menengah

17 Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan nonformal

17 Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan nonformal (penyelenggara pendidikan kesetaraan) sesuai dengan kebutuhan

Program pendidikan nonformal

Page 147: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-46

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS

Misi 5 : Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat

1 Peningkatan Akses Masyarakat ke Fasilitas Kesehatan Yang Bermutu

1 Meningkatkan Akses Masyarakat ke Fasilitas Kesehatan Yang Bermutu mulai tingkat Desa/Kleurahan, Kecamatan, sampai dengan Kabupaten

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Program Pelayanan

Kesehatan Penduduk Miskin

Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

2 Peningkatan Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

2 Meningkatkan Upaya Pencegahan, Penanganan dan Pengendalian Penyakit, serta kewaspadaan adanya potensi

KLB

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

3 Peningkatan Gizi Masyarakat

3 Meningkatkan Gizi Masyarakat melalui perbaikan gizi masyarakat terutama usia balita dan penduduk miskin

Perbaikan Gizi Masyarakat

4 Peningkatan Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

4 Meningkatkan Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Dasar termasuk dengan pengawasan obat dan makanan

Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (Program Obat dan Perbekalan Kesehatan)

Program Pengawasan Obat dan Makanan

5 Peningkatan Sumber

Daya Kesehatan di semua Tingkatan Pelayanan Kesehatan

5 Meningkatkan Sumber Daya

Kesehatan di semua Tingkatan Pelayanan Kesehatan yang diikuti dengan meningkatnya pengelolaan dan manajemen kesehatan di semua tingkatan

Pengembangan Sumber

Daya Kesehatan (Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan)

Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

Program peningkatan Kualitas pelayanan kesehatan pada BLUD RSUD

6 Peningkatan Lingkungan

Sehat

6 Meningkatkan Lingkungan

Sehat melalui pengembangan akses yang berkelanjutan terhadap sanitasi dasar di perkotaan dan perdesaan, akses terhadap air bersih, dan penggunaan jamban keluarga

Pengembangan Lingkungan

Sehat

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

7 Peningkatan Derajat Kesejahteraan Keluarga

7 Meningkatkan Derajat Kesejahteraan Keluarga melalui pembinaan kesejahteraan keluarga

Program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga

Program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga

8 Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat Atas Pelayanan Keluarga Berencana

8 Meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui meningkatnya Aksesibilitas Masyarakat Atas Pelayanan Keluarga Berencana

Program Keluarga Berencana

Program Pengembangan

Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR

Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV/IADS

Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga

Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU

Program Pelayanan Kontrasepsi

Page 148: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-47

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS

Misi 6 :

Mewujudkan Peningkatan Pelaksanaan Pemerintahan yang Bersih, Transparan, Tidak KKN, dan Berorientasi pada Pelayanan Publik

1 Peningkatan Kualitas Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi, dan Pengkajian Pembangunan Daerah

1 Meningkatkan Kualitas Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi, dan Pengkajian Pembangunan Daerah yang Terpadu dan Partisipatif

Program Perencanaan Pembangunan Daerah

2 Peningkatan Tertib Administrasi Pertanahan

2 Meningkatkan Tertib Administrasi Pertanahan dan penyelesaian konflik-konflik pertanahan

Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah

Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan

3

Peningkatan Kemampuan, Profesionalisme, dan Kesejahteraan SDM Aparatur

3

Meningkatkan Kemampuan, Profesionalisme, dan Kesejahteraan SDM Aparatur melalui diklat pegawai, meningkatnya pendidikan formal pegawai, pemenuhan hak dan penghargaan pegawai, dan pengisian jabatan struktural yang kosong

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Program Pendidikan Kedinasan

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Program Administrasi Kepegawaian

Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa

4 Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

4 Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terutama pada sisi pemenuhan ketersediaan peraturan perundang-undangan, penanganan temuan pemeriksaan, ketepatan pelaksanaan pembangunan, dan pelaporan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan

Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan

Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

Program Intensifikasi Penanganan Pengaduan Masyarakat

Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Program Penataan Daerah Otonomi Baru

Program Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan APBD

Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Program Penataan Daerah Otonomi Baru

Program Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan APBD

Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

Page 149: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-48

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Daerah

Program Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan APBD

Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten

Program Penataan Peratu ran Perundang-undangan

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program Peningkatan Sara na dan Prasarana Aparatur

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

Program Kerjasama Daerah

5 Peningkatan Tertib Administrasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

5 Meningkatkan Tertib Administrasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Pemerintah Desa

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Daerah

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa

Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa

6 Peningkatan Kapasitas Kemampuan Keuangan dan Pengelolaan Keuangan Daerah

6

Meningkatkan Kapasitas Kemampuan Keuangan dan Pengelolaan Keuangan Daerah khususnya pada aspek Pendapatan Asli Daerah

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota

7 Peningkatan Tertib Administrasi Aset Pemerintah Daerah

7 Meningkatkan Tertib Administra si Aset Pemerintah Daerah dan pengembangan pengelolaan

asset yang dimiliki daerah

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

8 Peningkatan Tertib Pengelolaan Kearsipan

8 Meningkatkan Tertib Pengelolaan Kearsipan secara baku

Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan Daerah

Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah

9 Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan dan

Pelayanan Lainnya

9 Meningkatkan Kualitas Pelaya nan Administrasi Kependudukan dan Pelayanan Lainnya

Program Penataan Administrasi Kependudukan

10 Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

10 Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan melalui ketersediaan SOP, ketepatan waktu, dan penanganan pengaduan masyarakat

Program Peningkatan Pelayanan Perizinan

11 Peningkatan Investasi 11 Meningkatkan Investasi melalui pelaksanaan promosi investasi dan dukungan iklim investasi yang memadai

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Page 150: KKaattaa PPeennggaannttaarr - bappeda.temanggungkab.go.id · pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber- sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

IV-49

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS

12 Peningkatan Pelayanan Perpustakaan

12 Meningkatkan Pelayanan Perpustakaan kepada masyarakat yang disertai peningkatan kunjungan perpustakaandan peminjaman buku koleksi perpustakaan

Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

13 Peningkatan Kualitas Data Pembangunan dan Data Statistik Daerah

13 Meningkatkan Kualitas Data Pembangunan dan Data Statistik Daerah yang akan digunakan dalam perencanaan pembangunan setiap tahunnya

Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah

14 Peningkatan Akses atas Komunikasi dan Informasi

14 Meningkatkan Akses atas Komunikasi dan Informasi kepada masyarakat, khususnya di ruang publik melalui berbagai

media yang ada

program pengembangan informasi dan komunikasi

15 Peningkatan Pengelolaan e-Government

15 Meningkatkan Pengelolaan e-Government pada pemerintah daerah dan pemerintah desa

program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa