laporan akhir 1 pendahuluan - bappeda kab....

81
Laporan Akhir Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung I - 1 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyebab utama buruknya kondisi sanitasi di Indonesia adalah lemahnya perencanaan pembangunan sanitasi yang terpadu, salah sasaran, tidak sesuai kebutuhan, dan tidak berkelanjutan, serta kurangnya perhatian masyarakat pada perilaku hidup bersih dan sehat. Upaya memperbaiki kondisi sanitasi adalah menyiapkan sebuah perencanaan pembangunan sanitasi yang responsif dan berkelanjutan. Salah satu perencanaan pembangunan sanitasi adalah perencanaan pembangunan sub sektor drainase. Dengan semakin berkurangnya daerah terbuka di kawasan perkotaan yang dapat difungsikan sebagai lahan peresapan air dan didukung pula oleh menurunnya kondisi saluran drainase baik kapasitas maupun sistem operasi telah menyebabkan timbulnya berbagai masalah di sub sector drainase. Masterplan Drainase atau Rencana Induk Sistem Drainase perkotaan adalah perencanaan menyeluruh sistem drainase pada satu perkotaan, untuk waktu perencanaan 20 tahun dan dapat dilakukan peninjauan kembali disesuaikan dengan keperluan. Lingkupnya adalah sistem drainase utama saja yang berada dalam satu daerah administrasi kota/perkotaan yang Jaringannya meliputi seluruh alur air, baik alur alam maupun alur buatan yang hulunya terletak di dalam kota dan bermuara di sungai atau laut Demikian halnya dengan kondisi di Kota Parakan yang merupakan salah satu Pusat Kegiatan Lokal (PKL) di Kabupaten Temanggung yang bercirikan perkotaan, dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan dinamika masyarakat dan pertumbuhan kotanya. Perkembangan dan pertumbuhan ini membawa dampak ke kawasan perkotaan, sehingga diperlukan penataan dan perencanaan secara menyeluruh bahkan agar diperoleh kondisi kota yang optimal maka diperlukan rencana terperinci, dan salah satunya adalah penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan.

Upload: vominh

Post on 30-Jan-2018

229 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

Laporan Akhir

Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung

I - 1

1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Penyebab utama buruknya kondisi sanitasi di Indonesia adalah

lemahnya perencanaan pembangunan sanitasi yang terpadu, salah sasaran,

tidak sesuai kebutuhan, dan tidak berkelanjutan, serta kurangnya perhatian

masyarakat pada perilaku hidup bersih dan sehat. Upaya memperbaiki

kondisi sanitasi adalah menyiapkan sebuah perencanaan pembangunan

sanitasi yang responsif dan berkelanjutan. Salah satu perencanaan

pembangunan sanitasi adalah perencanaan pembangunan sub sektor

drainase.

Dengan semakin berkurangnya daerah terbuka di kawasan perkotaan

yang dapat difungsikan sebagai lahan peresapan air dan didukung pula oleh

menurunnya kondisi saluran drainase baik kapasitas maupun sistem operasi

telah menyebabkan timbulnya berbagai masalah di sub sector drainase.

Masterplan Drainase atau Rencana Induk Sistem Drainase perkotaan

adalah perencanaan menyeluruh sistem drainase pada satu perkotaan, untuk

waktu perencanaan 20 tahun dan dapat dilakukan peninjauan kembali

disesuaikan dengan keperluan. Lingkupnya adalah sistem drainase utama

saja yang berada dalam satu daerah administrasi kota/perkotaan yang

Jaringannya meliputi seluruh alur air, baik alur alam maupun alur buatan

yang hulunya terletak di dalam kota dan bermuara di sungai atau laut

Demikian halnya dengan kondisi di Kota Parakan yang merupakan

salah satu Pusat Kegiatan Lokal (PKL) di Kabupaten Temanggung yang

bercirikan perkotaan, dalam beberapa tahun terakhir mengalami

perkembangan seiring dengan perkembangan dinamika masyarakat dan

pertumbuhan kotanya. Perkembangan dan pertumbuhan ini membawa

dampak ke kawasan perkotaan, sehingga diperlukan penataan dan

perencanaan secara menyeluruh bahkan agar diperoleh kondisi kota yang

optimal maka diperlukan rencana terperinci, dan salah satunya adalah

penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan.

Page 2: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

Laporan Akhir

Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung

I - 2

1.2. MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN

Maksud Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan , Kabupaten

Temanggung adalah menyiapkan dokumen yang berisi dokumen master plan

drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini.

Tujuan penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan adalah untuk

memberikan arahan pembangunan sistem drainase perkotaan; memberikan

landasan dan pedoman bagi pembangunan dan pengembangan jaringan

drainase yang terpadu serta sebagai landasan bagi proses analisis

penyusunan master plan secara lebih sempurna baik dalam tahap

pengumpulan data, pengolahan data maupun pemanfaatan data.

Sedangkan sasaran yang harus dilaksanakan untuk menyusun

masterplan drainase sebagaimana yang diharapkan adalah sebagai berikut:

- Peninjauan kembali terhadap kebijakan dan rencana pembangunan Kota

Parakan yang terkait dengan pengembangan dan pembangunan saluran

pembuangan air (drainase)

- Pengidentifikasian kondisi wilayah perencanaan terhadap aspek fisik dan

sosial dengan menekankan proses identifikasi terhadap kondisi prasarana

drainase (up dating data)

- Penentuan konsep-konsep pelaksanaan studi mulai dari pendekatan yang

digunakan, variabel amatan yang akan dikaji, metodologi yang akan

dipakai sampai pada proses aplikasi metode untuk menganalisis variable

amatan

- Penyusunan rencana tindak terkait dengan penentuan tim pelaksana

studi, jadwal pelaksanaan studi, sistem pelaksanaan kerja tim dan urutan

prioritas penyusunan master plan

- Pengumpulan beberapa dokumen awal berupa data primer yang berguna

sebagai petunjuk proses pelaksanaan survey baik primer maupun

sekunder

Page 3: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

Laporan Akhir

Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung

I - 3

1.3 LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten

Temanggung adalah :

1. Mengumpulkan data

Data dan informasi yang diperlukan untuk menganalisis, minimal memuat:

a. Data klimatologi yang terdiri dari data hujan, angin, kelembaban dan

temperatur dari station klimatologi atau Badan Meteorologi dan

Geofisika terdekat;

b. Data hidrologi terdiri dari data tinggi muka air, debit sungai, laju

sedimentasi, pengaruh air balik, peil banjir dan karakteristik daerah

aliran;

c. Data sistem drainase yang ada, yaitu, data kuantitatif banjir/

genangan berikut permasalahannya dan hasil rencana induk

pengendalian banjir di daerah tersebut;

d. Data peta yang terdiri dari peta dasar (peta daerah kerja), sistem

drainase dan sistem jaringan jalan yang ada, peta tata guna lahan,

peta topografi masing-masing berskala antara 1 : 5.000 sampai dengan

1 : 50.000, atau disesuaikan tipelogi kota;

e. Data kependudukan yang terdiri dari jumlah, kepadatan, laju

pertumbuhan, penyebaran data kepadatan bangunan.

2. Menyusun Kondisi Sistem Drainase

Penyusunan kondisi sistem drainase digunakan untuk menginventarisasi

kondisi eksisting sebagai dasar analisis perencanaan selanjutnya.

3. Membuat peta genangan

4. Menganalisis data

5. Penyusunan prioritas pembangunan jaringan drainase kota

6. Menyusun usulan sistem drainase perkotaan

7. Merencanakan dimensi saluran

8. Menyusun usulan biaya

Page 4: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

Laporan Akhir

Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung

I - 4

1.4 LOKASI PEKERJAAN

Pelaksanaan kegiatan penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan

tetap mengacu pada TOR yang ada. Studi tersebut dilaksanakan di Kota

Parakan dengan batas-batas administratif adalah:

- Sebelah Utara : Desa Nglondong dan Desa Tegalroso

- Sebelah Timur : Kecamatan Kedu dan Kecamatan Bulu

- Sebelah Selatan : Kecamatan Bulu

- Sebelah Barat : Desa Depokharjo dan Caturanom

Deliniasi wilayah perencanaan berada di 7 (tujuh) Desa/ Kelurahan

dengan luas ± 956 Ha, peta wilayah perencanaan dapat dilihat pada gambar

berikut:

Page 5: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

Laporan Akhir

Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung

I - 5

Gambar 1.1. Lokasi Pekerjaan

Page 6: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

Laporan Akhir

Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung

I - 6

Pelaksanaan studi dititikberatkan pada penanganan masalah system

drainase dan pengembangan jaringan drainase terpadu. Adapun kawasan

yang menjadi orientasi utama yaitu pada:

a. Kawasan banjir/ genangan air

b. Kawasan buangan air domestik dan non domestik

c. Kawasan strategis

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, di Konsep laporan akhir yang

merupakan tahap perencanaan akan membahas tentang:

1) kajian terhadap kebijakan, karakteristik wilayah studi, dan hasil analisis

2) perencanaan dan pengembangan saluran

3) penentuan bentuk dan tipikal saluran yang tepat

Page 7: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 1

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

3.1. KABUPATEN TEMANGGUNG

Penatatan ruang daerah bertujuan mewujudkan ruang kabupaten berbasis

pertanian yang didukung industri, perdagangan, pariwisata dan sosial

budaya masyarakat dalam kesatuan sistem wilayah yang aman, nyaman,

produktif dan berkelanjutan. Program pengembangan kawasan perdesaan

meliputi :

1. Pengendalian alih fungsi lahan pertanian produktif

2. Pengembangan industri berbahan baku lokal

3. Pengembangan pusat pelayanan

4. Pengembangan kepariwisataan

5. Peningkatan keterkaitan Kawasan Perkotaan-perdesaan

6. Pengembangan Kawasan Perkotaan yang mampu berfungsi sebagai

pusat pemasaran hasil komoditas Daerah

7. Pengembangan prasarana wilayah Daerah

8. Peningkatan pengelolaan Kawasan Lindung

Page 8: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 2

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

9. Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya sesuai daya dukung

dan daya tampung lingkungan hidup

10. Peningkatan fungsi Kawasan untuk pertahanan dan keamanan

11. Pengembangan Kawasan Strategis Daerah

Beradasarkan RTRW Kabupaten Temanggung Tahun 2011 – 2031,

pengembangan pusat pelayanan lingkungan (PPL) meliputi :

1. Desa Kebumen Kecamatan Pringsurat

2. Desa Kebonsari Kecamatan Wonoboyo

3. Desa Tepusen Kecamatan Kaloran

4. Desa Gentan Kecamatan Kranggan

5. Desa Malebo Kecamatan Kandangan

6. Desa lain yang ditetapkan kemudian

Pemanfaatan ruang wilayah dibagi menjadi 2, yaitu kawasan lindung dan

kawasan budidaya. Kawasan lindung adalah kawasan yang berfungsi

melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya

alam dan sumber daya buatan. Mengingat posisi geografis Kabupaten

Temanggung berada di wilayah dataran tinggi, maka kawasan lindung

meliputi hampir seluruh wilayah. Kawasan ini terdiri dari :

1. Kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahnya

yaitu hutan lindung di kecamatan Tembarak, Temanggung, Bulu,

Parakan, Ngadirejo, Candiroto dan Tretep

2. Kawasan perlindungan setempat kawasan sempadan sungai, kawasan

sekitar danau/waduk, kawasan sekitar mata air dan kawasan resapan

di lereng gunung sindoro dan gunung sumbing

Page 9: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 3

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

3. Kawasan rawan bencana alam

4. Kawasan cagar alam dan cagar budaya

a. Cagar alam :

Sumber mata air Sungai Progo di jumprit terletak di

Kecamatan Ngadirejo

Air Terjun Onje terletak di Kecamatan Candiroto

Air Terjun Lawe terletak di Kecamatan Gemawang

Air Terjun Trocoh terletak di Kecamatan Wonoboyo

Telaga Kembangsari terletak di Kecamatan Kandangan

b. Cagar budaya :

Candi Pringapus terletak di Kecamatan Ngadirejo

Candi Gondosuli terletak di Kecamatan Bulu

Sedangkan kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan

fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber

daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan.

Kawasan budidaya meliputi :

1. Kawasan pertanian

a. Kawasan pertanian lahan basah dikembangkan di Kecamatan

Kedu, Temanggung, Selopampang, Parakan, Bulu, Tembarak,

Kranggan, Pringsurat, Kandangan, ngadirejo, dan Jumo

b. Kawasan pertanian lahan kering dikembangkan pada daerah

yang tidak terjangkau jaringan irigasi, bukan hutan lindung atau

kemiringan lereng kurang dari 40%. Terdapat diseluruh

kecamatan pada lahan yang sesuai

Page 10: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 4

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

c. Kawasan perikanan diprioritaskan dikembangkan didaerah yang

tersedia pasokan air yang cukup dan diarahkan di Kecamatan

Temanggung, Bulu, Tlogomulyo, Tembarak, Parakan, Wonoboyo,

dan Selopampang

d. Kawasan peternakan diprioritaskan dikembangkan di Kecamatan

Kaloran, Kandangan, Kranggan, Jumo, Kedu, Bejen, Pringsurat

dan Gemawang

2. Kawasan agropolitan dikembangkan pada daerah perdesaan yang

berbasis pertanian dan memiliki embrio system jaringan prasarana

kawasan agropolitan, yaitu di Kecamatan Kledung, Pringsurat,

Selopampang, dan Gemawang dengan ditunjang wilayah sekitarnya

sebagai hinterlandnya

3. Kawasan permukiman sebagaimana dikembangkan di daerah yang

datar, bukan lahan irigasi, bukan kawasan lindung,aksesbilitas baik

dan tersedia air bersih

4. Kawasan hutan, dikembangkan di Kecamatan Temanggung di 7 lokasi,

yaitu desa manding, SIdorejo, Walitelon Utara, Walitelon Selatan,

Madureso, Kowangan dan Kertosari

5. Kawasan perdagangan dikembangkan di Kecamatan Temanggung,

Parakan, Selopampang, Kranggan, Ngadirejo, Pringsurat, Kandangan,

Kaloran dan Gemawang

6. Kawasan industri, dikembangkan pada daerah yang kurang subur,

bukan sawah irigasi teknis, bukan hulu sungai dengan kemiringan

Page 11: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 5

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

lereng kurang dari 40%. Kawasan ini diarahkan di Kecamatan

Pringsurat dan Kranggan

7. Kawasan pergudangan, dikembangkan untuk mendukung pertanian

dan perdagangan diarahkan di Kecamatan Bulu dan untuk mendung

kawasan industry diarahkan di Kecamatan Kranggan dan Pringsurat

8. Kawasan pariwisata

a. Pengembangan kawasan Pikatan sebagai taman rekreasi dengan

obyek pendukung Taman Kartini dan monumen Bambang Sugeng

b. Pengembangan kawasan pendakian gunung dan agrowisata/rest

area kledung pass dengan obyek pendukung monumen Meteorit,

candi dan prasasti Gondosuli, candi Pringapus dan mata air Jumprit

c. Pengembangan kawasan rest area Ngipil dan pasar buah Pingit

Kecamatan Pringsurat dengan obyek pendukung agrowisata

Soropadan

Selain ini juga ditetapkan kawasan strategis, yang terdiri dari :

1. Pengembangan kawasan wisata dan rest area di kawasan Kledung dan

Pringsurat

2. Pengembangan kawasan industry di Kecamatan Kranggan dan

Pringsurat

Berdasarkan RPIJM Kabupaten Temanggung, pengembangan kawasan

permukiman perdesaan telah merencanakan Desa Pusat Pengembangan

(DPP) di beberapa lokasi. Penetapan DPP dengan memperhatikan banyak

faktor, antara lain potensi ekonomi kawasan, jumlah penduduk, prasarana

dan sarana dasar serta potensi-potensi lain yang belum tergali yang

Page 12: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 6

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

diperkirakan akan mampu meningkatkan kawasan menjadi lebih mandiri

dan berkembang. Keberadaan lingkungan permukiman yang telah

berkembang sangat cepat dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi dan

mengakibatkan lingkungan permukiman menjadi kumuh (slum area) serta

terbatasnya sarana dan prasarana dasar.

Pembangunan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan desa (KTP2D)

merupakan salah satu pendekatan pembangunan kawasan perdesaan

dengan cara mengembangkan potensi unggulannya, yaitu satu sumber

daya dominan baik yang belum diolah maupu sumber daya yang

tersembunyi berupa sumber daya alam, sumber daya buatan mauoun

sumber daya manusia yang difokuskan pada kemandirian masyarakat

sesuai dengan asa tridaya yang intinya adalah pemberdayaan prasarana

dan sarana permukiman.

Dengan keberadaan DPP-KTP2D diharapkan dapat meningkatkan

pelayanan dan menjadi pusat pusat petumbuhan bagi kawasan sekitarnya

dengan saling menunjang antara potensi-potensi desa pengembangan

kawasan dengan konsep KTP2D di Kabupaten Temanggung, sangat tepat

guna mempercepat pembangunan dan pengembanagn desa. Disamping itu

aksesbilitas warga menjadi lebih dekat karena prasarana dan sarana

kawasan tersedia, kalau belum tersedia dapat dikembangkan atau

dibangun dengan memperhatikan potensi masing-masing desa yang ada.

Keberadaan KTP2D diharapkan mampu melayani desa-desa yang berada di

kawasan tersebut, sehingga kawasan menjadi lebih mandiri dan saling

melengkapi kebutuhan prasarana dan sarana.

Page 13: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 7

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

3.2. DESA MUNTUNG KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

Visi Desa Muntung adalah “Desaku Bersatu, Aman dan

Sejahtera”.Maksudnya adalah :

1. Bersatu

Untuk mewujudkan Desa Muntung yang lebih baik, maka diperlukan

adanya tekad semua komponen baik Pemerintah Desa, Lembaga Desa,

tokoh masyarakat (pemuda, perempuan, tokoh agama) untuk bersatu.

Hal ini mendukung makna bahwa dengan bersatu maka akan tercapai

kondisi yang aman

2. Aman

Kondisi desa yang aman merupakan jaminan terlaksananya semua

pelaksanaan kegiatan Pemerintahan Desa dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang sejahtera

3. Sejahtera

Sejahtera artinya pelaksanaan pembangunan desa yang direncanakan

dan dibiayai dari dana pemerintah maupun swadaya masyarakat

sejauh mungkin diperuntukkan bagi kesejahteraan semua masyarakat,

baik mengenai pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari maupun

kebutuhan yang sangat diperlukan oleh masyarakat

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi Desa Muntung adalah :

1. Mewujudkan pemerintah desa yang baik dalam rangka meningkatkan

kualitas pelayanan masyarakat, mempunyai tujuan untuk

Page 14: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 8

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

meningkatkan kualitas aparat pemerintah desa dan Badan

Permusyawaran Desa sehingga mampu memahami tugas pokok dan

fungsinya, menjalin kerjasama yang baik, dan memberikan pelayanan

kepada masyarakat secara cepat, tepat atau prosedural dan

transparan serta bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)

2. Mewujudkan kualitas iman dan taqwa melalui pembinaan dan

pengembangan kehidupan beragama, kerukunan umat beragama, dan

fasilitas kehidupan beragama, mempunyai tujuan kualitas kehidupan

beragama yang didasarkan pada pemahaman dan pengamalan ajaran

agama sesuai dengan keyakinannya masing-masing dalam nuansa

kehidupan yang sejuk dan penuh toleransi

3. Meningkatkan kualitas lembaga kemasyarakatan desa serta

menggerakkan dan menumbuh kembangkan swadaya dan gotong

royong masyarakat dalam pembangunan desa, mempunyai tujuan

meningkatkan kualitas anggota dan pengurus lembaga

kemasyarakatan desa, mewujudkan harmonisasi dan sinkronisasi

antar lembaga kemasyarakatan desa maupun unsur pemerintah desa

dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, meningkatkan

peran serta masyarakat dalam pembangunan desa melalui swadaya

serta gotong royong masyarakat

4. Mewujudkan perekonomian desa yang semakin kuat dengan

pemberdayaan ekonomi kerakyatan, potensi unggulan desa, dan

lembaga ekonomi desa dalam rangka meningkatkan daya saing dan

kemandirian desa, mempunyai tujuan untuk menggerakkan seluruh

Page 15: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 9

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

potensi ekonomi, kerakyatan, potensi unggulan desa dan lembaga

ekonomi desa, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan

pendapatan asli desa

5. Meningkatkan kualitas dan pelestarian lingkungan hidup, mempunyai

tujuan peningkatan upaya pelestarian lingkungan hidup serta

pemanfaatan sumber daya alam secara seimbang

6. Mewujudkan ketersediaan dan peningkatan prasarana dan sarana

pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan, sosial budaya serta

fasilitas umum, mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia dan serajat kesehatan yang berkualitas, serta

kondisi social budaya masyarakat yang bermoral, beretika, berbudaya

dengan tidak meninggalkan nilai-nilai luhur dan adat istiadat serta

budaya desa serta meningkatkan kelancaran perekonomian desa

7. Meningkatkan pelayanan penanganan masalah social serta

meningkatkan kemajuan dan kemandirian masyarakat miskin,

mempunyai tujuan untuk mengurangi kesenjangan masyarakat,

penanggulangan kemiskinan serta pemberdayaan masyarakat miskin

Arahan kebijakan pembangunan Desa Muntung adalah :

1. Dalam pelaksanaan pembangunan, arah kebijakan Desa Muntung

adalah mewujudkan pemerintah desa yang baik dalam rangka

meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat

2. Dalam pelaksanaan urusan pembangunan, arah kebijakan Desa

Muntung adalah

Page 16: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III -10

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

a. Mewujudkan ketersediaan serta peningkatan prasarana dan

sarana pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan, social budaya

serta fasilitas umum

b. Mewujudkan perekonomian desa yang semakin kuat dengan

pemberdayaan ekonomi kerakyatan, potensi unggulan desa dan

lembaga ekonomi desa dalam rangka meningkatkan daya saing

dan kemandirian desa

c. Meningkatkan kualitas dan pelestarian lingkungan hidup

3. Dalam pelaksanaan urusan kemasyarakatan, arah kebijakan Desa

Muntung adalah

a. Meningkatkan kualitas iman dan taqwa melalui pembinaan dan

pengembangan kehidupan beragama, kerukunan umat beragama

dan fasilitas kehidupan beragama

b. Meningkatkan pelayanan penanganan masalah social serta

meningkatkan kemajuan dan kemandirian masyarakat miskin

Program-program pembangunan desa :

1. Melalui kebijakan mewujudkan pemerintah desa yang baik dalam

rangka meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat, program yang

akan dilaksanakan adalah :

a. Peningkatan kemampuan dan profesionalisme aparat pemerintah

desa, serta meningkatkan kerjasama yang baik antara pemerintah

desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sesuai tugas pokok

dan fungsinya masing-masing

Page 17: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 11 Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

b. Peningkatan tertib administrasi penyelenggaraan pemerintah desa

dan kualitas pelayanan umum kepada masyarakat

2. Melalui kebijakan mewujudkan ketersediaan serta peningkatan

prasarana dan sarana pelayanan dasar pendidikan, kesehatan, sosial,

budaya serta fasilitas umum. Program yang akan dilaksanakan adalah

peningkatan fasilitas pendidikan, kesehatan, fasilitas umum,

pelestarian budaya dan adat istiadat desa serta peningkatan sarana

olahraga dan kepemudaan

3. Melalui kebijakan mewujudkan perekonomian desa yang semakin kuat

dengan pemberdayaan ekonomi kerakyatan, potensi unggulan desa

dan lembaga ekonomi desa dalam rangka meningkatkan daya saing

dan kemandirian desa. Program yang akan dilaksanakan adalah

peningkatan fasilitas dan pemberdayaan potensi ekonomi kerakyatan

melalui sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan industry serta

lembaga ekonomi desa yang mandiri dan tangguh untuk memberikan

pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat

4. Melalui kebijakan mewujudkan meningkatkan kualitas dan pelestarian

lingkungan hidup. Program yang akan dilaksanakan adalah

penyelamatan kawasan resapan air dengan cara penghijauan

5. Melalui kebijakan mewujudkan kualitas iman dan taqwa melalui

pembinaan dan pengembangan kehidupan beragama, kerukunan

umat beragama dan fasilitas kehidupan beragama. Program yang akan

dilaksanakan adalah pembangunan dan pemeliharaan tempat ibadah

Page 18: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III -12

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

6. Melalui kebijakan meningkatkan kualitas lembaga kemasyarakatan

desa dan peran serta dalam pembangunan desa. Program yang akan

dilaksanakan adalah peningkatan kemampuan dan profesionalisme

anggota dan pengurus lembaga kemasyarakatan desa dan

pemberdayaan pengurusnya dalam perencanaan pembangunan yang

terarah, terpadu, aspiratif, dan tanggap terhadap perubahan dengan

mengutamakan skala prioritas desa dan manfaatnya dalam

pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan, serta mampu

menggerakkan swadaya dan gotong-royong masyarakat dalam

pembangunan

7. Melalui kebijakan meningkatkan pelayanan penanganan masalah

social, serta meningkatkan kemajuan dan kemandirian masyarakat

miskin. Program yang akan dilaksanakan adalah pemberian bantuan

dan perlindungan social untuk pemenuhan hak dasar, pengurangan

beban hidup dan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin

Page 19: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III -13

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Page 20: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 1

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

2.1. KABUPATEN TEMANGGUNG

2.1.1. Kondisi Geografis

Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa

Tengah, terletak di antara 110023’ – 110046’30” bujur timur dan 7014’ –

7032’35” lintang selatan. Luas Kabupaten Temanggung 87.065 ha, terbagi

menjadi 20 kecamatan, 289 desa, 1.468 dusun, 5.520 RT, dan 1.510 RW.

Secara administrasi dibatasi oleh :

Sebelah Utara : Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang

Sebelah Selatan : Kabupaten Magelang

Sebelah Barat : Kabupaten Wonosobo

Sebelah Timur : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang

Page 21: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 2

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Gambar 2.1

Peta Kabupaten Temanggung Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

Terbagi menjadi 2 fungsi lahan, yaitu sebagai lahan sawah seluas 20.634

ha dan lahan bukan sawah seluas 66.431 ha. Secara rinci dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1

Luas Wilayah Dan Penggunaan Lahan Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan Lahan Sawah Bukan Jumlah

Page 22: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 3

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

(ha) Lahan Sawah

(ha)

(ha)

Parakan 1,223 1,000 2,223

Kledung 247 2,974 3,221

Bansari 619 1,635 2,254

Bulu 1,364 2,940 4,304

Temanggung 1,890 1,449 3,339

Tlogomulyo 385 2,099 2,484

Tembarak 752 1,932 2,684

Selopampang 790 939 1,729

Kranggan 1,425 4,336 5,761

Pringsurat 639 5,088 5,727

Kaloran 1,436 4,956 6,392

Kandangan 1,516 6,321 7,837

Kedu 2,190 1,306 3,496

Ngadirejo 1,505 3,826 5,331

Jumo 1,278 1,654 2,932

Gemawang 643 6,068 6,711

Candiroto 1,195 4,799 5,994

Bejen 678 6,206 6,884

Tretep 57 3,308 3,365

Wonoboyo 802 3,596 4,398

Jumlah 20,634 66,431 87,065

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

2.1.2. Kondisi Kependudukan

2.1.2.1. Jumlah dan Sebaran Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Temanggung sebanyak 729.989 jiwa, terbagi

menjadi 2 jenis kelamin, yaitu laki-laki sebanyak 366.485 jiwa dan

perempuan sebanyak 363.504 jiwa. Selama 5 tahun terakhir jumlah

tersebut mengalami peningkatan, sebesar 3,71%.

Secara rinci jumlah dan persebaran penduduk Kabupaten Temanggung

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

Page 23: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 4

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

(jiwa) (jiwa) (jiwa)

Parakan 24,947 24,955 49,902

Kledung 13,324 12,986 26,310

Bansari 11,526 11,170 22,696

Bulu 22,418 21,603 44,021

Temanggung 39,442 40,470 79,912

Tlogomulyo 10,573 10,451 21,024

Tembarak 14,285 14,025 28,310

Selopampang 9,132 9,122 18,254

Kranggan 21,618 21,748 43,366

Pringsurat 23,224 22,886 46,110

Kaloran 21,622 21,772 43,394

Kandangan 23,724 23,233 46,957

Kedu 26,434 26,026 52,460

Ngadirejo 27,174 26,746 53,920

Jumo 13,926 14,010 27,936

Gemawang 15,005 14,696 29,701

Candiroto 15,903 16,057 31,960

Bejen 10,192 9,972 20,164

Tretep 9,910 9,620 19,530

Wonoboyo 12,106 11,956 24,062

Jumlah 366,485 363,504 729,989

Tahun 2009 360,112 361,975 722,087

Tahun 2008 357,299 358,996 716,295

Tahun 2007 353,371 355,972 709,343

Tahun 2006 350,055 353,291 703,346

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

2.1.2.2. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk Kabupaten Temanggung sebesar 8,38 jiwa/ha.

Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.3

Tingkat Kepadatan Penduduk Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan

Jumlah

Penduduk

(jiwa)

Luas

Wilayah

(ha)

Tingkat Kepadatan

Penduduk

(jiwa/ha)

Parakan 49,902 2,223 22.45

Kledung 26,310 3,221 8.17

Bansari 22,696 2,254 10.07

Page 24: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 5

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Bulu 44,021 4,304 10.23

Temanggung 79,912 3,339 23.93

Tlogomulyo 21,024 2,484 8.46

Tembarak 28,310 2,684 10.55

Selopampang 18,254 1,729 10.56

Kranggan 43,366 5,761 7.53

Pringsurat 46,110 5,727 8.05

Kaloran 43,394 6,392 6.79

Kandangan 46,957 7,837 5.99

Kedu 52,460 3,496 15.01

Ngadirejo 53,920 5,331 10.11

Jumo 27,936 2,932 9.53

Gemawang 29,701 6,711 4.43

Candiroto 31,960 5,994 5.33

Bejen 20,164 6,884 2.93

Tretep 19,530 3,365 5.80

Wonoboyo 24,062 4,398 5.47

Jumlah 729,989 87.065 8.38

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kepadatan tertinggi di Kecamatan

Temanggung sebesar 23,93 jiwa/ha, dan kepadatan terendah di Desa

Bejen sebesar 2,93 jiwa/ha.

2.1.2.3. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk Kabupaten Temanggung antara lain di bidang

pertanian, industri, bangunan, perdagangan, pengangkutan, jasa, dan

lain-lain. Dari ke 7 bidang tersebut yang paling banyak dibidang

pertanian, baik itu sebagai petani maupun buruh tani. Selengkapnya dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 25: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 6

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Tabel 2.4

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan Pertanian

(jiwa)

Industri

(jiwa)

Bangunan

(jiwa)

Perdagangan

(jiwa)

Pengangkutan

(jiwa)

Jasa

(jiwa)

Lain-lain

(jiwa)

Parakan 8,068 2,535 722 6,343 1,026 4,320 1,019

Kledung 11,543 1,074 469 2,832 428 1,895 802

Bansari 11,482 976 444 2,606 343 2,514 253

Bulu 19,394 382 872 2,283 598 1,915 352

Temanggung 9,085 3,628 1,589 7,310 1,740 9,818 1,682

Tlogomulyo 10,339 1,463 369 833 327 859 154

Tembarak 11,295 222 456 1,422 237 1,268 235

Selopampang 7,955 167 221 1,057 227 687 134

Kranggan 13,584 3,366 1,107 3,375 782 2,823 377

Pringsurat 15,953 4,181 824 4,062 754 2,176 428

Kaloran 16,231 2,309 615 2,336 508 1,746 346

Kandangan 16,874 1,118 707 2,697 696 2,014 420

Kedu 15,049 6,208 2,126 3,698 879 2,933 509

Ngadirejo 18,332 1,565 1,072 4,800 1,155 3,053 405

Jumo 13,344 762 495 1,684 369 1,564 255

Gemawang 12,056 793 565 1,675 273 1,096 263

Candiroto 12,746 219 362 1,703 369 1,488 242

Bejen 7,795 149 175 830 219 923 177

Tretep 10,913 97 279 479 45 297 139

Wonoboyo 12,677 199 333 866 146 710 154

Jumlah 254,715 31,445 14,357 53,492 11 178 44 311 8 388

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

2.1.2.4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam pembangunan,

karena dengan pendidikan masyarakat akan semakin cerdas yang

selanjutnya akan membentuk sumber daya manusia (SDM) yang

berkualitas tinggi. Secara umum tingkat pendidikan dapat dipakai untuk

menggambarkan tingkat kualitas manusia di daerah yang bersangkutan.

Page 26: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 7

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Sebanyak 43,50% atau 289.789 jiwa penduduk Kabupaten Temanggung

telah tamat SD. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.5

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan

Tamat

DIV/Sarjana

(jiwa)

Tamat

DI/DII/DIII

(jiwa)

Tamat

SLTA

(jiwa)

Tamat

SLTP

(jiwa)

Tamat

SD

(jiwa)

Tidak/Belum

Tamat SD

(jiwa)

Parakan 1,166 534 6,121 8,447 16,800 10,824

Kledung 345 121 2,106 3,625 11,090 7,985

Bansari 178 112 1,710 3,368 9,848 5,919

Bulu 685 307 3,105 6,228 18,937 10,712

Temanggung 5,898 2,514 17,148 13,461 21,250 14,255

Tlogomulyo 515 188 2,115 2,963 9,663 5,039

Tembarak 202 138 2,372 4,412 11,328 6,935

Selopampang 135 92 1,526 2,921 8,300 3,447

Kranggan 1,020 384 5,751 8,624 15,564 8,372

Pringsurat 625 206 4,700 8,336 19,486 8,901

Kaloran 376 187 3,628 7,488 18,714 9,394

Kandangan 553 294 2,931 6,336 17,260 1,422

Kedu 1,212 421 5,328 8,818 21,902 10,366

Ngadirejo 1,220 522 4,798 9,062 21,644 12,495

Jumo 218 116 1,838 4,211 12,301 6,788

Gemawang 112 104 1,133 3,885 13,114 8,610

Candiroto 406 256 2,498 4,481 13,743 7,833

Bejen 248 162 1,164 3,438 8,794 4,730

Tretep 78 52 409 3,012 9,278 4,960

Wonoboyo 112 60 956 3,209 10,773 6,848

Jumlah 15,304 6,770 71,337 116,325 289,789 166,092

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

Page 27: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 8

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

2.1.2.5. Jumlah Penduduk Menurut Agama

Moyoritas penduduk Kabupaten Temanggung beragama Islam, sebanyak

654.705 jiwa atau 93,52%. Selain agama Islam, agama yang lainnya adalah

Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu, dan Budha. Selengkapnya dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.6

Jumlah Penduduk Menurut Agama Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan Islam

(jiwa)

Kristen

Protestan

(jiwa)

Kristen

Katholik

(jiwa)

Hindu

(jiwa)

Budha

(jiwa)

Parakan 48,088 1,127 1,743 45 497

Kledung 26,600 116 137 0

Bansari 22,772 69 200 326

Bulu 43,170 653 337 2 202

Temanggung 66,419 8,266 4,654 84 169

Tlogomulyo 21,728 103 288 294

Tembarak 29,355 15 9 1

Selopampang 18,449 86 197

Kranggan 43,024 1,629 554 3

Kecamatan Islam

(jiwa)

Kristen

Protestan

(jiwa)

Kristen

Katholik

(jiwa)

Hindu

(jiwa)

Budha

(jiwa)

Pringsurat 45,603 767 437 376

Kaloran 36,583 901 561 7,793

Kandangan 45,023 1,715 1,157

Kedu 51,661 566 471 9

Ngadirejo 51,648 578 599 31 63

Jumo 26,001 609 467 1,378

Gemawang 29,344 145 202 153

Candiroto 29,051 1,633 1,451 204 377

Bejen 20,186 141 60 12 280

Tretep 20,300 246 455 5

Wonoboyo 24,549 143 156 86

Jumlah 654,705 19,117 13,524 381 11,918

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

Page 28: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 9

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

2.1.3. Kondisi Sarana Dan Prasarana

2.1.3.1. Prasarana Pendidikan

Sarana pendidikan di Kabupaten Temanggung terdiri dari beberapa jenis

sekolah dengan beberapa jenjang pendidikan. Berdasarkan data Kabupaten

Temanggung dalam angka jumlah fasilitas pendidikan yang ada sebanyak

938 unit, terdiri dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Secara rinci

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.7

Jumlah Dan Persebaran Prasarana Pendidikan Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan

MI MTs MA PT

(unit) Negeri

(unit)

Swasta

(unit)

Negeri

(unit)

Swasta

(unit)

Negeri

(unit)

Swasta

(unit)

Parakan 1 9 1 1 160 1

Kledung - - - -

Bansari 2 - - -

Bulu 8 1 17 1

Temanggung 1 2 1 1 1 1

Tlogomulyo 2 - - -

Tembarak 8 3 39 2

Selopampang 3 1 49 -

Kranggan 5 4 66 1

Pringsurat 15 2 32 2

Kaloran 11 3 18 -

Kandangan 18 3 72 1

Kedu 12 1 1 82 1

Ngadirejo 6 2 15 -

Jumo 6 1 56 -

Gemawang 5 1 35 -

Candiroto 9 2 14 1

Bejen 5 1 12 -

Kecamatan

MI MTs MA PT

(unit) Negeri

(unit)

Swasta

(unit)

Negeri

(unit)

Swasta

(unit)

Negeri

(unit)

Swasta

(unit)

Tretep 4 2 51 -

Wonoboyo 5 1 37 -

Jumlah 2 135 2 30 756 12 1

Page 29: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 10

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

2.1.3.2. Prasarana Peribadatan

Prasarana pendiidkan yang ada di Kabupaten Temanggung antara lain

Langgar/Mushola, Masjid, Gereja Protestan, Gereja Khatolik, Kapel, dan

Vihara. Dari ke 6 prasarana tersebut, yang paling banyak dijumpai di

Kabupaten Temanggung adalah Langgar/Mushola dan Masjid. Secara rinci

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.8

Prasarana Peribadatan Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan

Langgar/

Mushola

(unit)

Masjid

(unit)

Gereja

Protestan

(unit)

Gereja

Katholik

(unit)

Kapel

(unit)

Vihara

(unit)

Cetia

(unit)

Parakan 97 56 10 1 1 3 1

Kledung 38 25

Bansari 26 38 2

Bulu 57 80 3 2

Temanggung 167 102 20 1 2

Tlogomulyo 24 40 1 1

Tembarak 73 57

Selopampang 53 36

Kranggan 96 113 5 1

Pringsurat 164 83 3 1 3

Kaloran 107 97 17 1 41 6

Kandangan 128 105 8 1 3

Kedu 79 102 1 1

Ngadirejo 83 45 4 2 1

Jumo 47 51 3 9 1

Gemawang 62 52 4 1

Candiroto 55 64 4 3 3 2

Bejen 47 42 3 1

Tretep 80 37 2

Wonoboyo 67 52 1

Jumlah 1,550 1,277 79 4 15 71 15

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

Page 30: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 11 Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

2.1.3.3. Prasarana Transportasi

Dilihat dari jenis permukaannya, jalan di Kabupaten Temanggung berupa

jalan aspal, makadam, dan tanah, dengan kondisi jalan baik, sedang, dan

rusak. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.9

Panjang Jalan Menurut Keadaan Dan Status Jalan Di Kabupaten

Temanggung

Keadaan Jalan

Status Jalan

Jalan

Negara

(km)

Jalan

Propinsi

(km)

Jalan

Kabupaten

(km)

I. Jenis Permukaan

a. Diaspal 20,73 9,04 499,37

b. Makadam 101,56

c. Tanah 4,11

Jumlah 20,73 9,04 605,04

II. Jenis Permukaan

a. Baik 17,97 8,54 399,39

b. Sedang 2,76 0,5 83,21

c. Rusak 122,45

d. Rusak Berat /Makadam

Jumlah 20,73 9,04 605,04

III.Kelas Jalan

a. Kelas I

b. Kelas II

c. Kelas III

d. Kelas IIIA 20,73

e. Kelas IIIB 9,04

f. Kelas IIIC

g. Kelas IIIB2

Jumlah 20,73 9,04

Page 31: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 12

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

2.1.3.4. Prasarana Telekomunikasi

Dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung, yang sudah

terpasang jaringan telepon antara lain kecamatan Parakan, Bulu,

Temanggung, Tlogomulyo, Tembarak, Selopampang, Kranggan,

Pringsurat, Kandangan, Kedu, Ngadirejo, dan Jumo. Banyaknya rumah

tangga yang sudah terpasang jaringan telepon dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 2.10

Prasarana Telekomunikasi Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan

Rumah Tangga

Wartel Jumlah RT Terpasang

Belum

Terpasang

Parakan 12,899 1,946 10,953

Kledung 6,450 6,450 6

Bansari 5,800 5,800

Bulu 11,199 89 11,110

Temanggung 21,002 3,241 17,761 9

Tlogomulyo 5,098 48 5,050

Tembarak 7,079 61 7,018

Selopampang 4,645 25 4,620

Kranggan 11,610 249 11,361

Pringsurat 12,466 23 12,443

Kaloran 11,612 11,612

Kandangan 12,360 64 12,296

Kedu 13,460 237 13,223

Ngadirejo 13,920 333 13,587 1

Jumo 7,670 87 7,583

Page 32: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 13

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Gemawang 7,524 7,524

Candiroto 8,649 8,649

Bejen 5,582 5,582

Tretep 4,835 4,835

Wonoboyo 6,253 6,253

Jumlah 190,113 6,403 183,710 16

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

2.2. KECAMATAN CANDIROTO

2.2.1. Kondisi Geografis

Kecamatan Candiroto merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Temanggung, yang secara administrasi dibatasi oleh :

Sebelah Utara : Kecamatan Bejen

Sebelah Selatan : Kecamatan Jumo dan Kecamatan Ngadirejo

Sebelah Barat : Kecamatan Wonoboyo

Sebelah Timur : Kecamatan Gemawang

Page 33: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 14

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Gambar 2.2

Peta Kecamatan Candiroto

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

Luas Kecamatan Candiroto 5.994 ha, yang terbagi menjadi 14 desa, 73

dusun, 69 RW, dan 262 RT. Untuk penggunaan lahannya di bagi menjadi 2,

yaitu sebagai lahan sawah seluas 1.195 ha dan lahan bukan sawah seluas

4.799 ha.

Tabel 2.11

Luas Wilayah Dan Penggunaan Lahan

Desa Lahan Sawah

(ha)

Bukan Lahan Sawah

(ha)

Luas

(ha)

Canggal 14 917 931

Ketengsari 170 548 718

Page 34: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 15

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Bantri 77 17 94

Ngabeyan 55 9 64

Krawitan 80 24 104

Muntung 144 81 225

Mento 113 195 308

Desa Lahan Sawah

(ha)

Bukan Lahan Sawah

(ha)

Luas

(ha)

Batursari 100 257 357

Lempuyang 123 250 373

Candiroto 70 168 238

Gunung Payung 48 184 232

Muneng 68 186 254

Plosogaden 90 685 775

Sidoharjo 43 1,278 1,321

Jumlah 1,195 4,799 5,994

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2.2.2. Kondisi Kependudukan

2.2.2.1. Jumlah Dan Sebaran Penduduk

Jumlah penduduk di Kecamatan Candiroto sebanyak 31.960 jiwa, 15.903

jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 16.057 jiwa berjenis kelamin

perempuan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.12

Jumlah Dan Persebaran Penduduk Di Kecamatan Candiroto

Desa Laki-laki

(jiwa)

Perempuan

(jiwa)

Jumlah

(jiwa)

Canggal 1,740 1,753 3,493

Ketengsari 2,239 2,277 4,516

Bantri 1,027 1,024 2,051

Ngabeyan 559 526 1,085

Krawitan 418 429 847

Muntung 1,211 1,263 2,474

Mento 1,080 1,159 2,239

Batursari 1,532 1,480 3,012

Lempuyang 1,403 1,480 2,883

Candiroto 1,207 1,203 2,410

Gunung Payung 704 663 1,367

Page 35: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 16

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

15,800

15,850

15,900

15,950

16,000

16,050

16,100

Laki-laki Perempuan

Muneng 964 972 1,936

Plosogaden 941 930 1,871

Sidoharjo 878 898 1,776

Jumlah 15,903 16,057 31,960

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

Gambar 2.3

Perbandingan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Sumber : Hasil Analisa Tim Konsultan Tahun 2012

2.2.2.2. Tingkat Kepadatan Penduduk

Kapadatan penduduk Kecamatan Candiroto sebesar 5,33 jiwa/ha,

kepadatan tertinggi di Desa Bantri sebesar 21,82 jiwa/ha dan kepadatan

Page 36: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 17

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

terendah di Desa Sidoharjo sebesar 1,34 jiwa/ha. Kepadatan tersebut

diukur dari perbandingan antara jumlah penduduk Kecamatan dengan luas

lahan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.13

Tingkat Kepadatan Penduduk Di Kecamatan Candiroto

Desa Jumlah

(jiwa)

Luas Wilayah

(ha)

Tingkat Kepadatan

Penduduk

(jiwa/ha)

Canggal 3,493 931 3.75

Ketengsari 4,516 718 6.29

Bantri 2,051 94 21.82

Ngabeyan 1,085 64 16.95

Krawitan 847 104 8.14

Muntung 2,474 225 11.00

Mento 2,239 308 7.27

Batursari 3,012 357 8.44

Lempuyang 2,883 373 7.73

Candiroto 2,410 238 10.13

Gunung Payung 1,367 232 5.89

Muneng 1,936 254 7.62

Plosogaden 1,871 775 2.41

Sidoharjo 1,776 1,321 1.34

Jumlah 31,960 5,994 5.33

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2.2.2.3. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Dilihat dari mata pencahariannya, 74,41% atau sebanyak 12.746 jiwa

penduduk di Kecamatan Candiroto bermata pencaharian di bidang

pertanian, baik itu sebagai petani maupun buruh tani. Selain pertanian,

mata pencaharian penduduk yang lainnya dibidang industri (1,27% atau

sebanyak 219 jiwa), bangunan (2,11% atau sebanyak 362 jiwa),

perdagangan (9,94% atau sebanyak 1.703 jiwa), pengangkutan (2,15% atau

Page 37: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 18

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

sebanyak 369 jiwa), jasa (8,68% atau sebanyak 1.488 jiwa) dan lainnya

(1,41% atau sebanyak 242 jiwa).

2.2.2.4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Jumlah penduduk Kecamatan Candiroto menurut tingkat pendidikannya

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.14

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Kecamatan Candiroto

Desa

Tamat

PT

(jiwa)

Tamat

DI/DII/DIII

(jiwa)

Tamat

SLTA

(jiwa)

Tamat

SLTP

(jiwa)

Tamat

SD

(jiwa)

Belum/Tidak

Tamat SD

(jiwa)

Canggal 7 36 98 272 306 2,685

Ketengsari 25 16 249 246 2,340 1,501

Bantri 30 13 100 158 1,327 1,096

Ngabeyan 11 5 58 265 506 400

Krawitan 12 7 92 190 441 500

Muntung 55 34 224 474 625 888

Mento 39 21 184 292 1,320 609

Batursari 23 18 293 478 1,530 781

Lempuyang 78 40 391 357 893 1,394

Candiroto 67 31 290 588 715 1,078

Gunung Payung 6 8 96 291 659 946

Muneng 15 8 95 285 1,335 1,230

Plosogaden 32 11 198 272 754 1,088

Sidoharjo 6 8 130 313 992 1,011

Jumlah 406 256 2,498 4,481 13,743 15,207

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2.2.2.5. Jumlah Penduduk Menurut Agama

Lima agama yang dianut penduduk Kecamatan Candiroto adalah Islam,

Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu dan Budha. Jumlah dan

Page 38: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 19

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

persebaran masing-masing ajaran agama tersebut dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 2.15

Jumlah Penduduk Menurut Agama Di Kecamatan Candiroto

Desa Islam

(jiwa)

Kristen Katholik

(jiwa)

Kristen

Protestan

(jiwa)

Hindu

(jiwa)

Budha

(jiwa)

Canggal 3,485 8

Ketengsari 4,483 83 75

Bantri 1,979 59 70 91

Ngabeyan 1,067 57 119

Krawitan 591 276

Muntung 2,394 33 44 2

Mento 1,954 90 195

Batursari 3,102 11

Lempuyang 2,814 56 54

Candiroto 1,434 292 513

Gunung Payung 529 640 163 32 135

Muneng 1,740 195

Plosogaden 1,847 44

Sidoharjo 1,632 52 206 40 30

Jumlah 29,051 1,633 1,451 204 377

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2.2.3. Sarana Dan Prasarana

2. 2.3.1. Prasarana Peribadatan

Prasarana peribadatan yang ada di Kecamatan Candiroto antara lain

Masjid/Surau, Gereja (4 unit), dan Vihara (3 unit). Selengkapnya dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.16

Jumlah Dan Sebaran Prasarana Peribadatan Di Kecamatan Candiroto

Desa Masjid

(unit)

Surau

(unit)

Gereja

(unit)

Vihara

(unit)

Canggal 5 5

Page 39: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 20

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Ketengsari 10 9

Bantri 4 2

Ngabeyan 2 3 2

Krawitan 3 1

Muntung 4 3 1

Mento 6 3

Batursari 8 4

Lempuyang 5 6

Candiroto 3 5 1

Gunung Payung 1 4 2 1

Muneng 4 5

Plosogaden 4 3

Sidoharjo 5 2

Jumlah 64 55 4 3

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2. 2.3.2. Prasarana Kesehatan

Prasarana kesehatan yang tersedia di Kecamatan Candiroto adalah

Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu, dan Poskesdes. Puskesmas

hanya ada 1 unit di Desa Candiroto, Puskesmas Pembantu ada 2 unit,

terletak di Desa Bantir dan Muntung. Sedangkan untuk Posyandu tersebar

merata di seluruh desa. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.17

Jumlah Dan Sebaran Prasarana Kesehatan Di Kecamatan Candiroto

Desa Puskesmas

(unit)

Puskesmas Pembantu

(unit)

Posyandu

(unit)

Poskesdes

(unit)

Canggal 6 1

Ketengsari 9 1

Bantri 1 4

Ngabeyan 2 1

Krawitan 5 1

Muntung 1 5

Mento 8 1

Batursari 9

Lempuyang 6

Candiroto 1 5

Page 40: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 21

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Gunung Payung 3 1

Muneng 7 1

Plosogaden 5

Sidoharjo 7

Jumlah 1 2 81 7

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2. 2.3.3. Prasarana Telekomonikasi

Dilihat dari prasarana telekomunikasi, seluruh rumah tangga diKecamatan

Candiroto belum terpasang jaringan telepon. Prasarana telekomunikasi

yang ada hanya wartel, kantor pos, TV, dan radio. Secara rinci dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.18

Jumlah Dan Sebaran Prasarana Telekomunikasi Di Kecamatan Candiroto

Desa Kantor Pos

(unit)

Wartel

(unit)

TV

(unit)

Radio

(unit)

Canggal

Ketengsari 745 705

Bantri 364

Ngabeyan 2 231 187

Krawitan 1 161 95

Desa Kantor Pos

(unit)

Wartel

(unit)

TV

(unit)

Radio

(unit)

Muntung 3 459 251

Mento 399

Batursari 1 451 263

Lempuyang 1 493 432

Candiroto 2 542 119

Gunung Payung 1 215 300

Muneng 200

Plosogaden 391

Sidoharjo 386

Jumlah 2 9 5,037 2,352

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

Page 41: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 22

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

2. 2.3.4. Prasarana Perdagangan

Prasarana perdagangan yang ada di Kecamatan Candiroto antara lain

pasar, warung/took/kios, dan rumah makan. Pasar hanya ada 1 unit

terletak di Desa Candiroto. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

Tabel 2.19

Jumlah Dan Sebaran Prasarana Perdagangan Di Kecamatan Candiroto

Desa Pasar

(unit)

Warung/Toko/Kios

(unit)

Rumah Makan

(unit)

Canggal 25

Ketengsari 21 2

Bantri 41

Ngabeyan 14 3

Krawitan 9

Muntung 7 1

Mento 32 1

Batursari 42

Lempuyang 15 2

Candiroto 1 75

Gunung Payung 13 10

Muneng 13

Plosogaden 14

Sidoharjo 16

Jumlah 1 337 19

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2. 2.3.5. Prasarana Keuangan

Prasarana keuangan yang ada di Kecamatan Candiroto hanya koperasi,

Bank, dan BMT. Jumlah masing-masing prasarana tersebut hanya 1 unit

terdapat di Desa Candiroto.

2. 2.3.1. Sarana Transportasi

Page 42: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 23

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Sarana transportasi yang dapat dijumpai di Kecamatan Candiroto antara

lain bus, mini bus, micro bus, station, truk, dan pick up. Secara rinci

jumlah dan persebarannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.20

Jumlah Dan Sebaran Sarana Transportasi Di Kecamatan Candiroto

Desa Bus

(unit)

Mini Bus

(unit)

Mikro Bus

(unit)

Station

(unit)

Truk

(unit)

Pick Up

(unit)

Canggal

Ketengsari 21 2 22

Bantri 14 1 7

Ngabeyan 1 6

Krawitan 1

Muntung 7 22 2 7

Mento

Batursari 1 5 9

Lempuyang 2 13 4 9

Candiroto 5 7 7 15 18

Gunung Payung 19

Muneng 4

Plosogaden 10

Sidoharjo 2

Jumlah 6 9 35 64 33 96

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2.2.4. Potensi Industri

Industri yang ada di Kecamatan Candiroto adalah industri kecil dan

industri rumah tangga. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.21

Jumlah Dan Sebaran Sarana Transportasi Di Kecamatan Candiroto

Desa Industri Kecil Industri Rumah

Tangga

Canggal

Ketengsari

Page 43: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 24

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Bantri 20

Ngabeyan

Krawitan 2

Muntung 2 3

Mento 8

Batursari 2

Lempuyang

Candiroto 3 8

Gunung Payung 1

Muneng

Plosogaden 40

Desa Industri Kecil Industri Rumah

Tangga

Sidoharjo 11

Jumlah 56 44

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2.3. DESA MUNTUNG

2.3.1. Kondisi Geografis

Desa Muntung, dibatasi oleh :

Sebelah Utara : Desa Batursari

Sebelah Selatan : Desa mangunsari

Sebelah Timur : Desa Mento

Sebelah Barat : Desa Krawitan

Luas Desa Muntung 225 ha terbagi menjadi 4 fungsi penggunaan lahan:

Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.22

Luas Wilayah Dan Penggunaan Lahan

Jenis Penggunaan Lahan Luas

(ha)

Tanah Sawah 144

Page 44: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 25

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

1180

1190

1200

1210

1220

1230

1240

1250

1260

1270

Laki-laki Perempuan

Tanah Tegal & Kebun 50

Tanah Pekarangan 20

Tanah lain-lain 11

Jumlah 225

Sumber : Monografi Desa

2.3.2. Kondisi Kependudukan

2.3.2.1. Jumlah dan Sebaran Penduduk

Jumlah penduduk di Desa Muntung sebanyak 2.474 jiwa, 1.211 jiwa

berjenis kelamin laki-laki dan 1.263 jiwa berjenis kelamin perempuan.

Gambar 2.4

Page 45: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 26

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Perbandingan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Desa Muntung Sumber : Hasil Analisa Tim Konsultan Tahun 2012

2.3.2.2. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Sebagian besar penduduk Desa Muntung bermata pencaharian dibidang

lain-lain. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.23

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Desa Muntung

Jenis Mata Pencaharian Jumlah

(jiwa)

Petani sendiri 248

Petani buruh 230

Buruh industry 85

Buruh bangunan 145

Pedagang 45

PNS 46

TNI 2

Pensiunan 44

Lain-lain 1.911

Jumlah 2.756

Sumber : Monografi Desa

2.3.2.3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Jumlah penduduk di Desa Muntung menurut tingkat pendidikannya dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.24

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Desa Muntung

Penduduk Menurut

Pendidikan

Jumlah

(jiwa)

Tidak tamat SD 888

Tamat SD 625

Tamat SLTP 474

Tamat SLTA 224

Tamat Di/DII/DIII 34

Page 46: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 27

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Tamat PT 55

Jumlah 2.300

Sumber : Monografi Desa

2.3.3. Kondisi Sarana Dan Prasarana

2.3.3.1. Prasarana Pendidikan

Prasarana pendidikan yang tersedia di Desa Muntung antara lain :

1. Gedung play group : 1 buah

2. Gedung TK : 2 buah

3. Gedung SD/MI : 2 buah

4. Gedung SLTP/MTs : 2 buah

5. Gedung SLTA : 2 buah

6. Gedung Pon Pes : 2 buah

Gambar 2.5

Kondisi Eksisting Prasarana Pendidikan Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

Page 47: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 28

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

2.3.3.2. Prasarana Peribadatan

Prasarana Peribadatan yang ada di Desa Muntung antara lain Masjid,

sebanyak 4 unit, Mushola sebanyak 3 unit, dan Gereja sebanyak 1 unit.

Gambar 2.6

Kondisi Eksisting Prasarana Peribadatan Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

2.3.3.3. Sarana Dan Prasarana Kesehatan

Prasarana Kesehatan yang ada di Desa Muntung dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 2.25

Jumlah Sarana Dan Prasarana Kesehatan Di Desa Muntung

Jenis PSD Kesehatan Satuan Jumlah

Puskesmas Pembantu Unit 1

Posyandu Unit 5

Mantri Kesehatan Org 1

Bidan Desa Org 2

Page 48: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 29

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Dukun Bayi Org 1

Dukun Sunat Org 1

Sumber : Monografi Desa

2.3.3.4. Prasarana Air Bersih

Air merupakan kebutuhan pokok masyarakat Desa Muntung. Kebutuhan

masyarakat akan air bersih dipenuhi oleh PDAM, sumur gali dan mata air.

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.26

Jumlah Prasarana Air Bersih Di Desa Muntung

Jenis Prasarana Air Bersih Jumlah

(unit)

Pengguna PDAM 37

Pengguna sumur gali 257

Penggunna mata air 4

Sumber : Monografi Desa

2.3.3.5. Prasarana Transportasi

Jalan di Desa Muntung menggunakan konstruksi paving dan aspal, dengan

kondisi baik dan rusak. Sebagai gambarannya salah satu ruas jalan

lingkungan yang ada di Desa Muntung dapat dilihat pada gambar dibawah

ini :

Page 49: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 30

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Gambar 2.7

Kondisi Eksisting Kondisi Jalan Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

2.3.3.6. Prasarana Perdagangan

Pasar merupakan salah satu prasarana perdagangan yang dapat dijumpai

di Desa Muntung.

Page 50: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 31

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Gambar 2.8

Kondisi Eksisting Pasar Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

2.4. POTENSI DAN PERMASALAHAN

2.4.1. Desa DPP-KTP2D Muntung

Potensi yang ada di Desa Muntung antara lain :

1. Tahu Kupat

Salah satu makanan khas desa adalah tahu kupat, yaitu tahu kupat,

yaitu makanan terdiri dari irisan kupat dan tahu yang digoreng

terlebih dulu dan diiris-iris, bagian atasnya dibubuhi irisan kol,

selanjutnya diberi saos yang terbuat dari gula merah sere dan salam

yang digodog terlebih dulu.

2. Wisata Alam Goa TNI

Goa ini merupakan peninggalan TNI yang pada waktu itu digunakan

sebagai tempat persembunyian dari serangan tentara belanda. Goa

ini berbentuk huruf TNI

3. Pertanian

Tanaman pertanian yang dapat dijumpai di Desa Muntung antara

lain Padi, Jagung dan Ketela Pohon

Page 51: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 32

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Gambar 2.9

Potensi Pertanian Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

Permasalahan utama dalam peningkatan potensi pertanian adalah

pada saat musim kemarau masyarakat kesulitan mendapatkan air

untuk pengairan sawah, hanya wilayah yang dekat dengan irigasi

yang dapat mengairi sawah.

4. Perkebunan

Page 52: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 33

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Tanaman perkebunan yang dikembangkan di Desa Muntung antara

lain

a. Sayur-sayuran

b. Buah-buahan

c. Kopi

d. Cengkeh

e. Kelapa

f. Aren

g. Kakao

h. Jahe

i. Kapulaga

j. Kemukus

k. Kunyit

l. Tembakau

m. Panili

Page 53: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 34

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Gambar 2.10

Potensi Perkebunan Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

Potensi perkebunan yang menjadi andalan adalah tembakau dan

cabe

5. Industri, sifatnya rumah tangga dan industri kecil, berproduksi bila

ada pesanan, seperti sablon, konveksi, pembuatan speaker aktif,

dan anyaman. Untuk tenaga kerjanya justru masyarakat diluar Desa

Muntung. Kondisi tersebut dapat menjadikan Desa Muntung sebagai

desa pusat pengembangan dengan didukung oleh desa-desa

disekitarnya sebagai desa hinterland. Sebagai contohnya : industri

konveksi, 12 orang pekerja berasal dari luar Desa Muntung.

Page 54: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 35

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Gambar 2.11

Potensi Industri Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

6. Peternakan

Peternakan yang dikembangkan di desa tersebut berupa sapi,

kerbau, kuda, kambing/domba, kelinci, ayam buras, ayam ras, itik,

entok, burung puyuh dan angsa.

Usaha peternakan menjanjikan keuntungan yang lumayan besar,

apabila dikelola dengan baik, selain dagingnya yang dapat dijual,

kotoran dan air seninya dapat digunakan sebagai pupuk kandang.

Untuk memasarkan potensi peternakan ayam misalnya, para

pedagang masih memanfaatkan pasar ayam yang terdapat dipinggir

jalan, sejak pukul 07.00 – 10.00 pagi. Pada jam-jam tersebut,

sepanjang jalan terlihat macet dan semrawut (tidak teratatur)

7. Perikanan

Potensi perikanan utamanya ikan lele dengan kegiatan pembibitan

dan penjualan untuk konsumsi. Untuk pembibitan lele sendiri terdiri

dari 3 kolam dengan jumlah produksi 600kg/bulan.

Page 55: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 36

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Gambar 2.12

Potensi Perikanan Lele Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

Yang menjadi permasalahan utama dalam pengembangan potensi tersebut

adalah :

1. Belum tersedianya pasar yang dapat menampung dan memasarkan

hasil potensi unggulan desa seperti pertanian, perkebunan, industri

kecil atau rumah tangga, peternakan, dan perikanan. Pasar yang ada

di Desa Muntung hanya berupa pasar sayur dipinggir jalan yang buka

sampai jam 08.00 pagi. Padahal di Desa Muntung sendiri sudah ada

bangunan pasar, los pasar banyak yang terbengkalai, para pedagang

lebih senang berjualan di pinggir jalan, mereka lebih beranggapan

kalau barang dagangannya dipasarkan dipinggir jalan lebih cepat

lakunya. Pedagang yang berjualan di pasar tersebut sebagian besar

dari penduduk desa lain disekitarnya. Dengan demikian, pasar

tersebut dapat dijadikan magnet yang dapat menarik aktivitas

penduduk.

Page 56: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 37

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Gambar 2.13

Kondisi Pasar Desa Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

2. Perlu adanya upaya perbaikan dan pembangunan jalan yang

menghubungkan antar dukuh dan desa yang mendukung

pengembangan potensi ekonomi desa. Kondisi jalan yang ada di

Desa Muntung berupa :

a. Jalan makadam

b. Jalan aspal dengan kondisi rusak dan berlubang sehingga

membahayakan pemakai jalan, dan pada musim hujan terjadi

genangan pada titik-titik jalan yang berlubang

Page 57: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 38

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

c. Jalan tanah, khususnya pada jalan-jalan usaha tani

Gambar 2.14

Kondisi Jalan Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

3. Pembangunan senderan jalan

Pada umumnya pembangunan jalan di Desa Muntung tidak

dilengkapi dengan pembuatan talud atau senderan dan saluran

drainase pada sisi kanan-kiri jalan, sehingga rawan longsor, tanah

longsoran tersebut jatuh ke lahan pertanian dan perkebunan sekitar

jalan.

4. Kurangnya ketrampilan dalam pengolahan pupuk organic, sehingga

para petani harus membeli pupuk dengan harga tinggi

3.4.2. Desa Hinterland

Beberapa desa yang menjadi hinterland DPP-KTP2D adalah :

1. Desa Mento

Potensi Desa Mento adalah :

Page 58: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 39

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

a. Pertanian tanaman pangan.

Tanaman pangan yang dapat dikembangkan di desa ini adalah

Padi, Jagung dan Ketela Pohon.

b. Tanaman sayuran yang dikembangkan berupa Kacang Panjang,

Bawang Putih, Kentang, Kobis, Cabe, Sawi dan Kacang Merah.

c. Buah-buahan yang dikembangkan adalah Durian, Rambutan,

Pisang dan Jambu Biji

d. Tanaman perkebunan yang dikembangkan berupa Kopi, Cengkeh,

Kelapa, Aren, Kakao, Jahe, Kapulaga, Kemukus, Kunyit, Tembakau

dan Panili.

Selain terkenal sebagai penghasil tembakau, Kabupaten

Temanggun Khususnya Desa Mento Kecamatan Candiroto terkenal

sebagai produsen kopi espresso robusta. Para petani kopi telah

bergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Akur Desa

Mento. Kopi robusta dipetik pada bulan Maret dan Oktober.

Pengolahan kopi ini masih secara sederhana. Setelah dipetik buah

kopi kemudian dijemur lalu digiling hingga menghasilkan biji-biji

kopi kering atawa kopi OC. Kemudian biji kopi yang sudah kering

disangrai dan digiling hingga menjadi bubuk kopi yang siap seduh.

Selain diwarung-warung, olahan kopi juga dapat ditemui di

Trading House yang terletak di Jalan Raya Kledung – Wonosobo,

tepatnya di pasar Desa Muntung, sambil menikmati keindahan

lereng Sindoro dan Sumbing.

Page 59: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 40

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Selain menyediakan minuman kopi espresso robusta dan kopi

klasik, disediakan pula produk-produk makanan, yang bahannya

diambil dan dioleh dari bumi Temanggung, seperti ceriping pisang,

tempe kripik dan lain-lain.

Gambar 2.15

Potensi Desa Hinterland – Desa Mento Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

Selama ini pemasaran komoditi kopi masih terbatas pada pasar

tradisional yang meliputi peda gang kecil dan menengah lokal,

sedangkan untuk pemasaran ditingkat eksportir masih relative

kecil. Oleh karena itu perlu dikembangkan pola kerjasama

pemasaran yang lebih variatif. Prospek kerjasama pemasaran kopi

yang lebih variatif yaitu kerjasama kemitraan yang saling

Page 60: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 41

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

menguntungkan antar produsen, konsumen dan pelaku bisnis

dibidang perkopian. Untuk peningkatannya perlu didukung oleh :

Standar mutu dan kompetensi

Optimalisasi kapasitas produksi

Akses pemasaran dan jaringan kerjasama

Ketersediaan bahan baku

Peningkatan SDM

e. Ternak yang dikembangkan di desa tersebut berupa Sapi, Kerbau,

Kuda, Kambing/domba, Kelinci, Ayam buras, Ayam Ras, Itik, Entok,

Burung Puyuh dan Angsa.

f. Rencana program pembangunan yang diusulkan untuk

pengembangan potensi desa adalah :

Betonisasi jalan Ds. Mento – Ds. Muneng sepanjang 2.300 x 2,5

m

Jalan tersebut menghubungkan Desa Mento dengan Desa

Muntung. Potensi yang ada disepanjang jalan tersebut adalah

perkebunan kopi

Pembangunan jalan usaha tani sepanjang 600 x 2 m

Pelatihan pembuatan pupuk organik

Pengembangan koperasi tani

Pembinaan kelompok-kelompok tani holtikultura (Gapktan),

peternakan dan perikanan

Page 61: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 42

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

2. Desa Bantir

Potensi Desa Bantir adalah :

a. Pertanian tanaman pangan

Tanaman pangan yang dapat dikembangkan di desa ini adalah

Padi, Jagung dan Ketela Pohon.

b. Perkebunan

- Sayuran, berupa Kacang Panjang, Bawang Putih, Kentang, Kobis,

Cabe, Sawi dan Kacang Merah

Gambar 2.16

Potensi Desa Hinterland – Desa Bantir (Perkebunan Cabe) Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

- Buah-buahan, berupa Durian, Rambutan, Pisang dan Jambu Biji

Page 62: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 43

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

- Kopi, Cengkeh, Kelapa, Aren, Kakao, Jahe, Kapulaga, Kemukus,

Kunyit, Tembakau dan Panili.

c. Peternakan, binatang ternak yang dapat dikembangkan antara lain

Sapi, Kerbau, Kuda, Kambing/domba, Kelinci, Ayam buras, Ayam

Ras, Itik, Entok, Burung Puyuh dan Angsa.

d. Industri kecil pembuatan krupuk, yang dikenal dengan krupuk

bantir.

Permasalahan utama yang menghambat pengembangannya adalah

perlunya modal usaha. Modal usaha tersebut dapat dikelola oleh

masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan.

Dana yang dikelola dengan baik nantinya dapat digulirkan kembali

kepada kelompok usaha kecil lainnya, mengingat masih banyak

industri kecil lainnya yang memerlukan modal.

Page 63: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 44

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Gambar 2.17

Potensi Desa Hinterland – Desa Bantir (Industri kerupuk) Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

e. Rencana program pembangunan yang diusulkan untuk

pengembangan potensi desa adalah :

Pembangunan jalan usaha tani Dsn. Sarang- Dsn. Seduren

sepanjang 1000 m. Kondisi jalan tersebut sempit dan masih

tanah sehingga pada musim hujan jalan tersebut licin dan sulit

dilalui. Dengan rencana pembangunannya diharapkan dapat

memperlancar jalur ekonomi

Peminjaman modal untuk pengusaha kecil

Pelatihan pembuatan pupuk kompos, mahalnya harga pupuk

menyebabkan masyarakat tidak dapat membeli pupuk.

Akibatnya hasil panen menurun.

Perbaikan gorong-gorong Dsn Ngarug – Dsn. Krawitan

Pembangunan talud jalan Dsn. Mangunsari – Ds Bantir

sepanjang 700 m

Pembangunan jalan tembus Dsn. Temple – Dsn. Mistran

sepanjang 1.000 m

Page 64: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 45

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Sebenarnya jarak antara ke dua dukuh tersebut dekat, tetapi

untuk mencapainya harus keliling desa karena tidak ada jalan

tembus

3. Desa Batursari

a. Luas Desa Batursari 357 ha yang terbagi menjadi 2 penggunaan

lahan, yaitu sebagai lahan sawah seluas 100 ha dan bukan lahan

sawah seluas 257 ha

b. Jumlah penduduk 3.012 jiwa terdiri dari 1.532 jiwa Laki-laki dan

1.480 jiwa Perempuan

c. Tingkat kepadatan penduduk sebesar 8,44 jiwa/ha

d. Masyarakat Desa Batursari sudah sadar akan pentingnya

pendidikan. Dilihat dari tingkat pendidikannya, jumlah penduduk

yang tamat Sd sebanyak 1.530 jiwa, tamat SLTP sebanyak 478 jiwa,

tamat SLTA sebanyak 293 jiwa, tamat DI/DII/DIII sebanyak 18 jiwa,

dan tamat PT sebanyak 23 jiwa.

e. Sarana peribadatan yang tersedia berupa Masjid sebanyak 8 unit

dan Surau sebanyak 4 unit

f. Untuk sarana kesehatan, hanya ada posyandu sebanyak 8 unit

g. Sedangkan untuk sarana perdagangan yang ada hanya warung,

toko, dan kios

h. Potensi Desa Batursari adalah pertanian tanaman kopi

Page 65: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 46

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Gambar 2.18

Potensi Desa Hinterland – Desa Batursari (Perkebunan Kopi) Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

i. Rencana program pembangunan yang diusulkan untuk

pengembangan potensi desa adalah :

Pengerasan jalan Dsn. Margoyoso – Ds. Krawitan sepanjang

3.000 m

Pengerasan jalan Dsn. Margoyoso – Dsn. Puspo (Ds. Petekehan)

sepanjang 3.000 m

Kondisi eksisting jalan tersebut berupa jalan makadam. Kedua

rencana program pembangunan jalan tersebut diharapkan dapat

menghubungkan Desa Batursari dan Desa Muntung. Khususnya

dalam hal pemasaran kopi yang merupakan salah satu potensi

Desa Batursari.

4. Desa Ngabean

a. Luas Desa Ngabean 64 ha, terbagi menjadi 2 penggunaan lahan,

yaitu 55 ha sebagai lahan sawah dan 9 ha sebagai lahan bukan

sawah. Ngabean merupakan desa tersempit dibandingkan dengan

luas desa lain di Kecamatan Candiroto

Page 66: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 47

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

b. Jumlah penduduk 1.085 jiwa terdiri dari 559 jiwa Laki-laki dan 529

jiwa Perempuan

c. Tingkat kepadatan penduduk sebesar 16,95 jiwa/ha. Desa

Ngabean merupakan desa terpadat kedua setelah Desa Bantir

d. Masyarakat Desa Batursari sudah sadar akan pentingnya

pendidikan. Dilihat dari tingkat pendidikannya, jumlah penduduk

yang tamat SD sebanyak 506 jiwa, tamat SLTP sebanyak 265 jiwa,

tamat SLTA sebanyak 58 jiwa, tamat DI/DII/DIII sebanyak 5 jiwa,

dan tamat PT sebanyak 11 jiwa.

e. Sarana peribadatan yang tersedia berupa Masjid sebanyak 2, Surau

sebanyak 3 unit dan vihara 2 unit

f. Untuk sarana kesehatan, hanya ada posyandu sebanyak 2 unit dan

1 unit poskesdes

g. Sedangkan untuk sarana perdagangan yang ada hanya warung,

toko, dan kios

h. Industri yang dapat dikembangkan adalah industri kecil pembuatan

kripik jagung

i. Rencana program pembangunan yang diusulkan untuk

pengembangan potensi desa adalah :

Perbaikan jalan Ds. Ngabean - Dsn. Pitrosari sepanjang 300 m

Kondisi jalan rusak, jalan banyak yang berlubang akibat

kurang perawatan dan tidak adanya saluran drainase pada sisi

kanan dan kiri jalan, sehingga jalan sering tergenang

khususnya pada sisi ruas jalan yang lebih rencah, lama

Page 67: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 48

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

kelamaan jalan akan terkikis sedikit demi sedikit. Perbaikan

jalan tersebut diharapkan dapat memperlancar arus

transportasi, jalan tersebut merupakan jalan padat saat pagi

dan siang hari.

Pembangunan jalan usaha tani Desa Ngabean – Desa Krawitan

sepanjang 21,9 m

Rencana pembangunan jalan usaha tani ini diharapkan dapat

mempermudah para petani dalam mengangkut hasil

panennya. Kondisi eksisting jalan tersebut masih berupa

tanah, sehingga pada musim hujan jalan tersebut becek dan

susah dilewati. Para petani harus berjalan kaki sambil memikul

hasil panennya

Pembangunan talud sekarangan – sepotong sepanjang 384 m

Manfaat rencana pembangunan talud tersebut adalah untuk

meningkatkan pendapatan para petani. Sepanjang ruas

tersebut sering terjadi longsoran, dimana tanah longsoran

tersebut masuk ke lahan sawah, akibatnya sawah banyak

tertimbun tanah.

Perbaikan jalan Ds. Ngabean – Ds. Muntung sepanjang 20 m,

dilengkapi dengan sarana penunjang seperti saluran drainase

pada sisi kanan – kiri jalan, talud dan penerangan jalan

Perbaikan jalan tersebut diharapkan masyarakat Desa

Ngabean dapat dengan mudah mengakses ke pasar muntung

Penyuluhan pertanian

Page 68: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 49

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan penyuluhan

secara garis besar adalah untuk meningkatkan perekonomian

para petani. Penyuluhan disini meliputi bagaimana cara

memilih bibit tanaman yang baik dan berkualitas unggul, cara

megolah tanah pertanian dengan menggunakan teknologi

yang tepat guna, cara memperoleh dan memanfaatkan pupuk

Page 69: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) IV - 1

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

4.1. KONSEP DASAR PENGEMBANGAN WILAYAH

4.1.1. Pengembangan Dari Bawah

Konsep paradigma development from below sebagai suatu strategi

pembangunan bottom up planning. Pengembangan dari bawah pada

dasarnya terdiri dari empat bagian, yaitu :

1. Pengembangan perdesaan (rural development) merupakan konsep

pengembangan wilayah yang diawali dengan menekankan

pengembangan wilayah perdesaan

2. Pengembangan territorial, konsep ini memandang peran pengembang

dan pusat pertumbuhan ke daerah belakangnya. Pengembangan

wilayah dapat dicapai melalui system pusat pertumbuhan yang

menarik investasi dan ekspor produksi dan lebih jauh adanya

desentralisasi investasi baru untuk daerah-daerah yang lambat

berkembang. Pengembangan territorial dapat dicapai dengan integrasi

pusat pertumbuhan dengan daerah belakangnya

Page 70: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) IV - 2

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

3. Pengembangan fungsional, pengembangan ini menggunakan

pendekatan-pendekatan proaktif untuk mengembangkan wilayah.

Prinsipnya pengembangan wilayah dapat dicapai dengan

memanfaatkan sumber daya wilayah yang selektif untuk menciptakan

pertumbuhan yang generatif

4. Pengembangan agropolitan, penekanan pembangunan berbasis

hubungan desa kota dan keputusan serta proses pembangunan harus

diputuskan sendiri oleh masyarakat lokal

4.1.2. Pengembangan Ekonomi Lokal

Kelahiran konsep desentralisasi dan globalisasi memberikan dampak luar

biasa pada pendekatan pengembangan wilayah, hal ini disebabkan bahwa

selama perjalanan konsep ini menemui kegagalan, sehingga diperlukan

pendekatan baru dan prediksi yang sesuai dengan kekuatan sendiri atau

yang lebih dikenal dengan Local Economic Development (LED). LED adalah

konsep yang menekankan perlunya menciptakan lapangan kerja bagi

kepentingan penduduk local dengan memanfaatkan sumberdaya setempat.

LED merupakan upaya bersama antara masyarakat, pemerintah, serta

sektor swasta untuk mencapai competitive advantage dari wilayah lokcal

tersebut.

4.1.3. Pembangunan Berkelanjutan

Page 71: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) IV - 3

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Pembangunan berkelanjutan adalah konsep dan strategi untuk

memberikan tata kehidupan yang menerus, baik bentuk fisik dan atau non

fisik kepada generasi penerus. Secara mendasar pembangunan

berkelanjutan membutuhkan 3 unsur dasar, yaitu pembangunan ekonomi,

pembangunan komonitas / masyarakat dan pembangunan lingkungan.

Ketiganya saling berinteraksi secara seimbang dan kuat membentuk

system pembangunan menyeluruh.

Apabila dilihat secara sektoral, maka pembangunan lingkungan akan

memilki imperatif :

1. Meminimalisasi dampak negatif

2. Keterbatasan daya dukung lahan

3. Hemat energi

Sedangkan pembangunan ekonomi akan memiliki imperaktif :

1. Pertumbuhan makro ekonomi

2. Keuntungan maksimal

3. Ekspansi pasar

Pembangunan komunitas akan memiliki imperative :

1. Ketahanan komunitas

2. Keadilan dan hak asasi

3. Hak-hak komunitas

4. Komunikasi dan interaktif

Sehingga secara umum pembangunan berkelanjutan didasarkan pada

pemikiran :

Page 72: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) IV - 4

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

1. Berpikir holistik, seluruh bagian atau sektor pembangunan wilayah

dipandang sebagai satu kesatuan utuh

2. Merencanakan wilayah untuk jangka panjang

3. Wilayah adalah rangkaian sejarah pengalaman manusia yang jalin

menjalin dan tidak dapat dipangkas dikategorikan kurun waktunya

4. Menghargai seluruh biosistem alam

5. Membangun wilayah demokratik yang aspiratif dan dimiliki warga

mulai dengan kelompok basis

6. Perlu penetapan standar kenyamanan, kesejahteraan dan keamanan

wilayah

4.2. STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH DPP-KTP2D DESA MUNTUNG

Strategi pengembangan wilayah didasarkan pada karakteristik wilayah

yang mencakup fungsi kawasan, pengembangan ekonomi kawasan dan

pengembangan kawasan prioritas

4.2.1. Fungsi Wilayah

Dasar pengembangan rencana tata ruang Desa Muntung sebagai desa DPP

berpedoman pada maksud dan tujuan pembangunan dikawasan tersebut.

Potensi dan permasalahan yang ada di wilayah perencanaan menjadi dasar

pertimbangan dalam menentukan program pembangunan. Rencana tata

ruang KTP2D akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan rencana

Page 73: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) IV - 5

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

dan pentahapan kegiatan pembangunan, baik kegiatan yang sifatnya detail

maupun sektoral.

Secara detail fungsi kawasan Desa Muntung sebagai pusat desa dengan

fungsi kegiatan utamanya pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan

dan industri. Desa Mento, Bantir, Batursari, dan Ngabean sebagai desa

pendukung. Desa Mento fungsi utamanya pertanian tanaman kopi dan

pengelolaan biji kopi. Desa Bantir fungsi utamanya kerupuk bantir. Desa

Batursari fungsi utamanya perkebunan kopi. Desa Ngabean fungsi

utamanya kripik jagung.

Pengaturan rencana tata ruang ditujukan pada lokasi desa-desa yang

memiliki persyaratan :

1. Pengembangan KTP2D Muntung dirumuskan berdasarkan analisa dan

pendekatan keseimbangan tata ruang

2. Desa Muntung yang berfungsi sebagai pusat DPP perlu diberikan

perhatian khusus dengan ketersediaan sarana pelayanan social,

ekonomi dan pelayanan kepemerintahan desa

3. Mengintegrasikan penanganan desa pusat pertumbuhan dan

hinterlandnya ke dalam system pembangunan regional, maka desa

pusat akan berperan sebagai pendorong terbentuknya satu kesatuan

system pusat perdesaan

Dengan demikian kebijaksanaan dasar pengembangan KTP2D Muntung

terkait dengan penyusunan rencana tata ruang KTP2D ditujukan untuk :

Page 74: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) IV - 6

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

1. Memanfaatkan kelebihan dan meminimalisasi kelemahan kondisi fisik

yang ada sebagai potensi

2. Menentukan kegiatan ekonomi yang didominan untuk meningkatkan

perekonomian wilayah dan menjadikan KTP2D Muntung sebagai

simpul perekonomian bagi kawasan sekitarnya yang lebih luas

3. Menyerasikan ruang-ruang fungsional kawasan-kawasan perdesaan

yang diindikasikan potensial dalam satu kesatuan tata ruang wilayah

4. Menyeimbangkan fungsi-fungsi ruang yang memiliki potensi yang

dapat dikembangkan untuk menumbuhkan kegiatan perekonomian

kawasan perdesaan seperti agrowisata, agropolitan maupun pusat

pelayanan lokal dalam satu kesatuan ruang wilayah KTP2D

5. Mengatur tata ruang fungsional yang dilengkapi sarana dan prasarana

pelayanan dasar kawasan yang dapat mendorong pengembangan

potensi dominan kawasan

4.2.2. Struktur Palayanan Kawasan

Strategi pengembangan struktur kawasan didasarkan pada :

1. Aksesbilitas dan pola pergerakan penduduk

2. Aktivitas dan atau kegiatan utama

3. Sistem pelayanan yang ada

Sehingga strategi pengembangan struktur KTP2D Muntung dapat dilihat

dari pola perkembangan fisik wilayah, terjadi secara alami yang tersebar

dan dipengaruhi oleh adanya jalan-jalan utama di wilayah tersebut.

Page 75: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) IV - 7

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Sebagai struktur pergerakan penduduk dan aksesbilitas penduduk dalam

melakukan aktivitasnya. Adanya jalan-jalan utama sebagai jalur lintas

tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan wilayah yang

diperkirakan akan berkembang kuat secara linier di sepanjang jalur utama

tersebut. Dengan kondisi tersebut arah perkembangan wilayah akan

berjalan secara linier dan menyebar..

Kegiatan utama dalam struktur wilayah KTP2D yaitu :

a. Kawasan Permukiman

Kawasan permukiman di wilayah KPT2D tersebar merata diseluruh

desa, terpusat pada dusun-dusun. Karena terbatasnya aksesbilitas

pusat-pusat pelayanan permukiman mengakibatkan perkembangan

permukiman cenderung menyebar secara linier sepanjang jalan yang

ada di Desa Muntung

b. Kawasan Perdagangan dan Jasa

Kawasan perdagangan di wilayah KTP2D Desa Muntung berupa pasar

dan pertokoan dengan skala pelayanan desa

c. Kawasan perkantoran

Kawasan perkantoran berupa kantor kepala desa yang dijadikan pusat

pemerintahan

d. Kawasan Pertanian Dan Perkebunan

Kawasan pertanian dan perkebunan sebagai pusat produksi berupa

lahan sawah dan perkebunan, khususnya perkebunan tanaman

Page 76: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) IV - 8

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

tembakau, jagung, dan sayuran. Lahan ini tersebar merata di wilayah

KTP2D, dengan karakter yang sama, yaitu dikelola oleh masyarakat

sendiri

e. Kawasan Industri Kecil

Kawasan industri kecil merupakan industri makanan kecil. Keberadaan

industri ini tidak sangat berpengaruh terhadap pola pemanfaatan

runag, karena sifatnya yang home industri, dan memproduksi bila ada

pesanan

4.2.3. Pola Pemanfaatan Ruang

Kecenderungan pola penggunaan lahan di wilayah KTP2D sebaiknya tetap

dipertahankan pada kondisi saat ini. Namun perlu diperhatikan hal-hal

yang nantinya berpengaruh pada perencanaan tata ruang selanjutnya,

diantaranya :

1. Kecenderungan arah perkembangan perlu dibatasi guna mencegah

perkembangan linier sepanjang jalan utama

2. Lahan sawah dihindarkan dari penggunaan non pertanian

3. Tegalan dapat dipakai untuk area pengembangan perumahan

permukiman

4. Area yang belum Nampak adanya pertumbuhan perlu dirangsang

dengan penempatan sarana sosial

Strategi pola pemanfaatan ruang yang akan dikembangkan didasarkan

pada batasan-batasan :

Page 77: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) IV - 9

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

1. Mempertahankan karakteristik kawasan perdesaan

2. Pengembangan fungsi-fungsi peemanfaatan ruang kawasan yang

sesuai dengan potensi dan kebutuhan kawasan

3. Pemanfaatan ruang kawasan budidaya dibatasi oleh fungsi kawasan

4.2.4. Pelayanan Sarana Umum

Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam penyediaan dan

sebaran sarana umum :

1. Pemakaian saran social oleh penduduk dari dalam dan luar wilayah

KTP2D

2. Perkembangan sosial ekonomi wilayah KTP2D sehingga standar

sarana yang digunakan sesuai dengan perkembangan sosial ekonomi

penduduk

3. Upaya yang mendekatkan jarak fisik antara sarana sosial dengan

perumahan penduduk

4. Upaya menyebarkan sarana menurut jumlah dan luas, jenis, dan skala

pelayanan

5. Upaya menyebarkan perkembangan wilayah melalui pembangunan

sarana sosial yang tersebar

Strategi pelayanan sarana umum yang akan dikembangkan secara umum

adalah menambahkan sarana yang kurang atau belum ada dan

meningkatkan kualitas sarana umum yang sudah ada dan sudah

Page 78: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) IV -10

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

memenuhi kebutuhan penduduk. Strategi pelayanan sarana umum dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. Bangunan rumah tinggal

Pembangunan perumahan penduduk dilakukan dengan program

pemugaran perumahan desa yang bertujuan untuk mewujudkan

penduduk yang ingin memiliki rumah layak huni. Beberapa

persyaratan untuk menciptakan rumah yang sehat adalah :

a. Ruang untuk 1 ruang keluarha diperlukan ruangan tidur, ruang

tamu, ruang makan, dapur, dan kamar mandi

b. Penghawaan dan penerangan, pemasukan hawa yang cukup dan

sehat perlu sekali diadakan, untuk itu diperlukan jendela dan

lubang ventilasi yang memadai

c. Lantai sedapat mungkin dibuat dari semen atau bahan lain yang

kedap air atau supaya mudah dibersihkan dan tidak lembab saat

musim hujan

d. Dinding atap dan langit-langit hendaknya dibuat sedemikian rupa,

sehingga tidak ada kesempatan bagi tikus untuk berttempat

tinggal

e. Dapur, diatap dapur sebaiknya ada lubang kecil untuk keluarnya

asap

f. MCK, kamar mandi perlu diadakan, kakus sebaiknya dibuat dengan

septictank atau cubluk sederhana dengan leher angsa, jarak kakus

semacam ini sebaiknya paling sedikit 10 m dari sumur

Page 79: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) IV - 11

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

2. Sarana Pendidikan

Pelayanan pendidikan untuk Desa Muntung sudah cukup memadai,

bahkan sudah sampai jenjang pendidikan SLTA. Hanya saja untuj 10

tahun ke depan, perlu perbaikan dan penambahan sarana pendidikan.

3. Sarana kesehatan

Pengembangan sarana kesehatan ini cukup penting. Srana kesehatan

yang ada hanya berupa posyandu. Sehingga strategi pengembangan

sarana kesehatan adalah melakukan pembangunan puskesmas dan

sarana pendukung lainnya seperti balai pengobatan, tempat praktek

dokter, BKIA.

4. Sarana perdagangan

Perkembangan sarana perdagangan berupa pasar dilakukan dengan

pengembangan los-los.

4.2.5. Pelayanan Prasarana Umum

Strategi pengembangan jaringan prasarana dilakukan dengan pembenahan

dan peningkatan kondisi yang sudah ada disesuaikan dengan jumlah /

penyebaran penduduk serta jangkauan pelayanan. Dalam

pengembangannya yang perlu diperhatikan adalah :

Page 80: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) IV -12

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

1. Kondisi geografis

2. Keterjangkauan konsumen sebagai akibat perkembangan social

ekonomi penduduk

3. Perkiraan perkembangan kegiatan wilayah sebagai akibat dari

peningkatan fungsi wilayah

4. Perkembangan teknologi

5. Peningkatan kebutuhan pelayanan akibat pertambahan jumlah

penduduk

6. Sistem pengelolaan prasarana sesuai dengan perkembangan

kecamatan untuk masa yang akan datang

7. Penerapan prasarana desa mengikuti rencana pola jaringan jalan

Strategi pelayanan prasarana umum yang akan dikembangkan secara

umum adalah menambahkan jaringan yang kurang atau belum ada dan

meningkatkan kualitas prasarana umum yang sudah ada. Didasarkan pada

kondisi dan tingkat kebutuhannya, maka strategi pelayanan umum

diuraikan sebagai berikut :

1. Jaringan air bersih

Masih banyak penduduk di beberapa dukuh di desa Muntung yang

belum mendapatkan air bersih, karena sumbernya sangat kecil.

Strategi yang dilakukan adalah dengan reboisasi atau penghijauan

disekitar sumber air

2. Jaringan drainase

Page 81: Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN - Bappeda Kab. …bappeda.temanggungkab.go.id/uploads/dokumen/ktp2d-muntung.pdf · drainase Kota Parakan yang sesuai dengan kondisi saat ini. ... tetap

LAPORAN AKHIR

Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) IV -13

Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Jaringan drainase secara umum digunakan oleh masyarakat sebagai

sarana pembuangan limbah rumah tangga. Strategi yang dilakukan

adalah :

a. Melakukan penataan dan pengaturan arah aliran air hujan di

kawasan KTP2D dengan baik

b. Di wilayah studi masih banyak ruas jalan yang tidak ada saluran

drainase, sehingga rencana pembangunannya lebih diprioritaskan

dan diharapkan dapat mengendalikan genangan air. Rencana

pembangunannya adalah :

- Peningkatan konstruksi saluran dari konstruksi tanah ke

pasangan batu

- Peningkatan pemeliharaan saluran

3. Jaringan transportasi

Untuk memudahkan pergerakan masyarakat di lokasi KTP2D pada 5

tahun mendatang perlu adanya peningkatan pelayanan. Strategi yang

dilakukan adalah dengan perbaikan jalan yang sudah rusak dan

rencana pembangunan jalan.