pelayanan diakonia gkj tirta wening parakan dan gkj...

39
i PELAYANAN DIAKONIA GKJ TIRTA WENING PARAKAN DAN GKJ SINDORO MELALUI KOPERASI SINAR KASIH (Penelitian Tentang Kinerja Koperasi Sinar Kasih GKJ Tirta WeningParakan dan GKJ Sindoro, Temanggung Terhadap Peningkatan Ekonomi Anggotanya) TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi: Teologi, Fakultas Teologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Sains Teologi (S.Si-Teol) Oleh: Yosua Reza Aji 712010063 FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Upload: trankhanh

Post on 02-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

i

PELAYANAN DIAKONIA GKJ TIRTA WENING PARAKAN DAN GKJ SINDORO

MELALUI KOPERASI SINAR KASIH

(Penelitian Tentang Kinerja Koperasi Sinar Kasih GKJ Tirta WeningParakan dan

GKJ Sindoro, Temanggung Terhadap Peningkatan Ekonomi Anggotanya)

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Program Studi: Teologi, Fakultas Teologi Guna Memenuhi Sebagian Dari

Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Sains Teologi (S.Si-Teol)

Oleh:

Yosua Reza Aji

712010063

FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

ii

Page 3: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

iii

Page 4: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

iv

Page 5: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

v

Page 6: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

vi

MOTTO

“ Jangan berharap kepada manusia, karena kita bisa

dikecewakan, tetapi berharaplah kepada Dia yang memberi

kita pengharapan yang pasti”

“Selama saya melakukan hal yang benar saya akan terus

maju sekalipun orang mencaci-maki saya”

Page 7: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

vii

KATA PENGANTAR

Sebagai salah satu persyaratan untuk mengakhiri studi pada sebuah Perguruan Tinggi,

jurnal akhir menjadi tugas yang menuntut perhatian khusus, keseriusan, ketekunan, serta

pemahaman yang mendalam terhadap topik yang diangkat. Jurnal akhir menjadi salah satu

cara bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya selama berkuliah.

Berkaitan dengan ini , penulis memilih bahasan pada jurnal akhir ini terkait dengan

koperasi gereja sebagai bagian dari diakonia transformatif. Penulis tertarik memilih topik ini

karena dalam dunia yang semakin berkembang, gereja dituntut untuk tidak hanya memberi

makanan rohani saja melainkan juga kebutuhan-kebutuhan ekonomi jemaat. Koperasi gereja

menjadi salah satu alternatif yang sangat tepat dalam menjawab permasalahan ini, dan

terbukti di dalam kinerja koperasi Sinar Kasih GKJ Parakan dan GKJ Sindoro dalam

meningkatkan perekonomian para anggotanya.Pelayanan diakonia melalui koperasi selama

12 tahun yang hanya berlandaskan semangat melayani inilah yang membuat penulis tertarik

untuk mengangkat topik ini.

Dalam pengerjaan skripsi ini, penulis akui ada banyak hambatan baik internal maupun

eksternal. Penulis sadar bahwa hambatan-hambatan tersebut dapat penulis lalui bukan karena

kemampuan diri sendiri melainkan ada banyak pihak yang terus mendukung danmembantu

meyelesaikannya.Oleh karena itu, melalui kesempatan ini pertama-tama penulis ingin

bersyukur kepada Yesus Kristus, TUHANyang memberikan penulis kekuatan dan setia

mendampingi penulis dalam menempuh perkuliahan di Fakultas Teologi Universitas Kristen

Satya Wacana.dari awal kuliah hingga akhir perkuliahan tepat pada waktunya. Penulis juga

ingin menghaturkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu penulis

selamamenempuh pendidikan di UKSW ini:

1. Dosen Pembimbing 1ku Pdt.Dr.Retnowati danPdt.Dr.Ebenhaezer Nuban

Timo, terimakasih untuk bimbingan yang diberikan, motivasi dan arahan yang

Page 8: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

viii

diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Jurnal Akhir

ini.

2. Pdt.Dr.Retnowati selaku wali studi penulis. Terimakasih untuk waktu yang

diberikan sebagai wali studi selama penulis melakukan studi di UKSW,

terimaksih sudah memberi motivasi dan perhatian. Tuhan memberkati.

3. Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW yang telah

menerima penulis menjadi bagian dari keluarga besar Fakultas Teologi

UKSW, terimakasih untuk suasana kekeluargaan dan kehangatan serta

berbagai ilmu pengetahuan yang diberikan sebagai bekal penulis dalam

melakukan pelayanan di masa mendatang.

4. Untuk mamaku Rina Wijayanti yang seorang diri berjuang untuk bisa

menyekolahkan penulis hingga tamat bangku perkuliahan, yang selalu

mendukang dalam doa, semangat, hingga air mata sehingga penulis tidak

berlambat-lambat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk kakak

Andreas Rio Rizky dan adik Renaldy Abednego yang turut memberperhatian

serta doa selama pengerjaan skripsi ini. Terimakasih untuk cinta kasih yang

selama ini diberikan kepada penulis, penyelesaian skripsi ini belum dapat

membalas cinta kasih yang penulis terima selama ini dari mama, kakak dan

adik.

5. Tempat PPL:

GKI Tegalrejo Salatiga, dimana penulis melakukan PPL 1 meski hanya

waktu singkat tetapi anya hal yang diperoleh dalam pelayanan ini.

GPIB Tamansari Salatiga, yang menerima penulis untuk melakukan

PPL 1-4. Terimakasih untuk Pdt. Miss Pelletimu Sono Bogar dan MJ

serta jemaat baik yang ada di pospel maupun di pusat yang memberi

kesempatan pemulis untuk berkarya dan pelayanan di gereja ini.

SMA Kristen 2 Salatiga, yang memberi kesempatan penulis untuk

melakukan PPL 5 selama 2 bulan sebagai pengajar PAK.

Jemaat GMIM Imanuel Leilem beserta seluruh warga masyarakat

Leilem Raya yang telah menerima penulis untuk melakukan PPL 6

selama 4 bulan penuh dan seluruh bantuan yang diberikan kepada

penulis. Pdt. Denny Paruntu M.Th sebagai Supervisor Lapangan

Page 9: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

ix

bersama Pendeta pelayan yang lain yang telah menolong dan

membimbing penulis dalam melayani jemaat besar.

6. GKJ Tirta Wening Parkan dan GKJ Sindoro, lebih khusus pengurus dan

anggota Koperasi Sinar Kasih tempat penulis mengdadakan penelitian untuk

tugas akhir ini. Terimakasih sudah membantu dalam penyelesaian tugas ini.

7. Keluarga angkatku di Desa Leilem 2, Keluarga Ponto Lombogia, Oma Encik,

Oma Evi, Dek Riedl, Dek Michele, Om Maudy, Tante Conny, bangga menjadi

bagian dari keluarga ini.

8. Teman-teman Two Zero One Zero yang kece badai dan selalu kompak, baik

yang sudah lulus maupun masih berjuang dalam tugas akhir. Semangat guys!!

9. Teman-teman Perkantas Salatiga, khususnya angkatan 2010 Dora, Lisa, Inda,

Bang Desman, Asye, Kezi, Wanto, Pujo dan Adi. Terimakasih untuk semua

bantun dan semangat dari kalian.

10. Adik KTB ku, Frandy Valentino Ponto dan Jhony Telaumbanua, terimakasih

sudah membantu kakakmu ini dalam berjuang di UKSW terimaksih untuk

setiap pengalaman bertumbuh bersama kalian.

11. Saudara KTB ku, Dani Bayu, Manasye Indra, Kak Daniel Latumaerissa,

terimkasih untuk waktu-waktu bertumbuh bersama kalian, penulis belajar

mengenal karakter dan selalu mendapat pendampingan dari kelompok kecil

ini.

12. Rekan-rekan Teater Agape, tetap kompak ya!

13. Gank Jetizer, Manasye Indra Kusuma, Kurniawan, Beritha, Adrian Patola dan

Ani, tetap berjaya sampe tua ya!

14. Penghuni Kos Hijau. Geggy Puput dan Adit, kalau setel musik hargai

kenyamanan teman di dalam kos juga, bass nya itu lho, ayo belajar peka

terhadap lingkungan, saling tegur sapa antar penghuni supaya tidak ada

kecurigaan.

15. Untuk 2 mantan selama kuliah, terimakasih untuk warna yang kalian berikan

selama penulis berkuliah, semoga dipertemukan suatu saat lagi #lho

Salatiga, 27 Juni 2015

Yosua Reza Aji

Penulis

Page 10: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................... i

Lembar Pengesahan ............................................................................................................ ii

Lembar Pernyataan Tidak Plagiat ....................................................................................... iii

Lembar Pernyataan Persetujuan Akses ............................................................................... iv

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi .......................................................................... v

Motto ................................................................................................................................... vi

Kata Pengantar .................................................................................................................... vii

Daftar Isi ............................................................................................................................. x

Saripati ................................................................................................................................ xii

1. Pendahuluan ............................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................................. 3

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................................... 3

1.5 Metode Penelitian ................................................................................................................ 3

1.6 Unit Analisa dan Amatan ...................................................................................................... 4

1.7 Sistematika Penulisan ........................................................................................................... 4

2. Teori ............................................................................................................................................ 5

2.1 Gereja dan Pelayanan Diakonia ............................................................................................ 5

2.2 Diakonia Transformatif Dalam Bidang Ekonomi dan Koperasi ............................................. 8

2.3Fungsi dan Peran Koperasi ............................................................................................ 9

2.4Koperasi Sebagai Wujud Diakonia ................................................................................ 9

2.5 Kinerja dan Peningkatan Ekonomi .......................................................................... 10

3. Selayang Pandang Koperasi Sinar Kasih ....................................................................... 11

3.1 Sejarah Pendirian Koperasi Sinar Kasih .................................................................. 12

3.2 Prosedur Kerja di Koperasi Sinar Kasih ....................................................................... 13

3.3 Hubungan Koperasi Sinar Kasih dengan Gereja .......................................................... 14

4. Analisa Data ................................................................................................................... 15

4.1 Pengujian Instrumen Penelitian ............................................................................... 15

4.2 Deskripsi dan Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 16

4.2.1 Indikator Tujuan Strategis Organisasi ............................................................... 16

Page 11: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

xi

4.2.2 Indikator Kepuasan Anggota .............................................................................. 18

4.2.3 Indikator Kontribusi Ekonomi ............................................................................ 21

5. Kesimpulan dan Saran .................................................................................................... 22

5.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 22

5.2 Saran ......................................................................................................................... 23

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 25

Page 12: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

xii

PELAYANAN DIAKONIA GKJ TIRTA WENING PARAKAN DAN GKJ SINDORO

MELALUI KOPERASI SINAR KASIH

Penelitian Tentang Kinerja Koperasi Sinar Kasih GKJ Tirta WeningParakan dan GKJ

Sindoro, Temanggung Terhadap Peningkatan Ekonomi Anggotanya

Oleh:

Yosua Reza Aji

SARIPATI

Kebutuhan masyarakat yang berada di daerah pedesaan dan perkotaan tidak bisa

dilepaskan dari kegiatan pertanian dan kehidupan yang dinamis. Permasalahan umum yang

muncul di kalangan petani berkutat pada sektor permodalan, pemasaran, dan pembibitan

ditambah lagi dengan kebutuhan tumah tangga yang harus selalu tercukupi.Petani-petani juga

dihadapkan pada persoalan kebutuhan mendadak seperti biaya kematian, uang sekolah, dll.

Sebagai sebuah institusi sosial, gereja terpanggil untuk melibatkan diri secara aktif dalam

proses pemberdayaan, baik sosial maupun ekonomi dengan tujuan membangun masyarakat

yang mampu berswadayaKoperasi yang di hadirkan sebagai program diakonia gereja efektif

dalam membantu jemaat lepas dari belenggu kemiskinan struktural, terlebih bagi jemaat yang

berada di wilayah kabupaten atau desa. Koperasi Sinar Kasih yang di hadirkan oleh GKJ

Tirta Wening dan GKJ Sindoro selama dua 12 tahun terbukti efektif dalam menjawab

permasalahan ekonomi yang muncul dalam jemaat.

Penelitian ini menemukan hubungan yang positif dan signifikan antara kinerja

Koperasi Sinar Kasih GKJ Tirta Wening, Parakan dan GKJ Sindoro dalam membantu

meningkatan ekonomi jemaat. Pelayanan diakonia yang telah dijalankan selama dua belas

tahun dengan prinsip kekeluargaan dan prinsip melayani yang berdasarkan kasih ini, terbukti

mampu membantu anggotanya dalam meningkatkan perekonomian keluarga serta mampu

membuat pelayanan diakonia melalui Koperasi Sinar Kasih ini bertahan dan

berkembang.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang diakonia,

koperasi dan teori peningkatan ekonomi.Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data

survey.

Kata Kunci :diakonia, koperasi, peningkatan ekonomi

Page 13: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

1

I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat kita semakin cepat terjadi.

Perubahan sosial ini tidak luput dari pengaruh petumbuhan ekonomi yang terjadi di

Indonesia. Perubahan di dalam sektor sosial inipun tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi

Indonesia yang mulai meningkat pada tahun 2002, dimana PDB1 (Produk Domestik Bruto)

Indonesia selama tahun 2002 meningkat sebesar 3,66% dibanding tahun 2001.2 Namun jika

melihat data yang dikeluarkan oleh Lembaga Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)

justru menunjukan bahwa pada tahun 2002 jumlah penduduk miskin di Indonesia baik di kota

maupun di desa mengalami peningkatan yakni sebanyak 38,40 juta jiwa.3 Melihat fenomena

sosial ini jelas menuntut masyarakat, terkhusus gereja untuk turun tangan terkait hal tersebut.

Salah satu peran yang bisa dilakukan gereja sebagai institusi adalah mendidik umat atau

wargnya agar dapat melakukan misi dan panggilannya di bidang sosial, ekonomi dan

politik.4

Sebagai sebuah institusi sosial, gereja terpanggil untuk melibatkan diri secara aktif

dalam proses pemberdayaan, baik sosial maupun ekonomi dengan tujuan membangun

masyarakat yang mampu berswadaya. Sebagai garam dan terang serta sebagai salah satu

organisasi sosial yang bergerak di dalam masyarakat juga, gereja dituntut untuk peka

terhadap permasalahan yang ada di sekitarnya. Di sinilah tugas gereja akan menjadi semakin

nyata dalam mewujudkan Kerajaan Allah yakni dengan membantu semua orang yang

membutuhkan. Ini akan menjadi selaras dengan pernyataan J.C. Sikkel (1880) bahwa gereja

bisa hidup tanpa gedung, tetapi gereja tidak bisa hidup tanpa diakonia.5 Gereja bukan hanya

menjalankan tugas pemberitaan Firman, akan tetapi melakukan dan mewujudkan Firman

tersebut di tengah kehidupan jemaat. Diakonia bukanlah sekedar persoalan memberi uang.

Diakonia merupakan sebuah panggilan untuk berbagi hidup dan solidaritas dengan yang

miskin dan tertindas. Tujuan diakonia adalah untuk mewujudkan manusia dan dunia baru.

Diakonia harus dijalankan dalam rangka Missio Dei, yaitu kehadiran pemerintahan Allah di

1 PDB digunakan untuk menentukan laju ekonomi dan kemakmuran suatu negara.

2 http:// -

3 http://www.bps.go.id/brs_file/kemiskin -

4 Robert P. Borrong dkk (penyunting), Berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia: 80 tahun

Prof.Dr.P.D.Latuihamallo,(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002),79 5 Josef Purnama Widyatmaja, YESUS DAN WONG CILIK: Praksis Diakonia Transformatif dan Teologi Rakyat

di Indonesia, (Jakarta: PT. BPK- Gunung Mulia, 2010), 1

Page 14: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

2

dunia dan lingkup diakonia tidak dibatasi oleh tembok dinding gereja tetapi mencakup setiap

sudut kehidupan, baik sosial ekonomi maupun politik.6 Oleh karena itu gereja harus aktif dan

kreatif dalam menyikapi segala bentuk perubahan serta permasalahan di tengah kehidupan

manusia.7 Dalam rangka ini diakonia gereja tidak boleh lagi bersifat karitatif saja, melainkan

harus sekaligus bersifat reformatif dan transformatif.8

Salah satu cara berdiakonia sosial yang reformatif sekaligus transformatif yang efektif

untuk meningkatkan ekonomi dan juga membangun masyarakat yang mampu berswadaya

adalah melalui program koperasi atau credit union. Di negara berkembang, koperasi

dihadirkan dalam rangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam

menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.9 Dalam rangka

mewujudkan kesejahteraan tersebut maka pada bulan Juli 2002 Gereja Kristen Jawa Tirta

Wening Parakan membuat solusi untuk memberdayakan warga jemaatnya melalui program

Koperasi Sinar Kasih. Koperasi ini dibangun karena melihat realita jemaat yang berekonomi

pas pasan membutuhkan dana cepat untuk hal-hal yaag bersifat mendadak seperti kematian,

biaya rumah sakit, biaya ujian anak, serta kebiasaan jemaat untuk mencari pinjaman dana

tidak resmi melalui rentenir atau tengkulak ketika musim tanam tiba sehingga pada akhirnya

harus dikembalikan dengan bunga yang tinggi. Pendirian koperasi ini juga sejalan dengan

Tata Gereja dan Tata Laksana GKJ Bab II Pasal 54 tentang Pelayanan Sosial Ekonomi yakni

pemberdayaan yang dilakukan oleh gereja dalam bidang ekonomi.10

Koperasi ini selama

kurun waktu dua 12 tahun telah menunjukan perkembangannya dalam meningkatkan

ekonomi bagi para anggotanya yang dalam hal ini adalah warga jemaatnya.

Sistem koperasi yang hanya dilandaskan pada pelayanan ini mampu meningkatkan

ekonomi anggotanya selama 12 tahun. Menarik bahwa kinerja koperasi ini secara nyata

mampu meningkatkan ekonomi para anggotanya dan hal ini menarik minat bagi penulis

untuk mengetahui kinerja koperasi ini selama kurun waktu 12 tahun dalam meningkatkan

ekonomi anggotanya.

6 Ibid., hlm. 10-11.

7 Einar Sitompul, Gereja Menyikapi Perubahan, (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2004), 75-76

8 Emmanuel Gerrit Singgih, Berteologi dalam Konteks: Pemikiran-pemikiran mengenai Kontekstualisasi

Teologi di Indonesia, ( Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2000), 215 9 Y.Harsoyo, dkk, Ideologi Koperasi Menetap Masa Depan, (Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2006), 116

10 Isi Tata Gereja dan Tata Laksana GKJ Bab II Pasal 54:

PELAYANAN SOSIAL EKONOMI

(1) Pelayanan sosial ekonomi adalah tindakan yang dilakukan oleh Gereja untuk memberdayakan warga

Gereja mengatasi kesulitan dalam hal kebutuhan sosial ekonomi demi terpelihara imannya

(2) Pelayanan sosial ekonomi yang dilakukan oleh Gereja dapat bersifat konsumtif (Khariatif), pemberdayaan

(Reformatif), dan penyadaran (Transformatif)

Page 15: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

3

Berlandaskan hal ini penulis tertarik untuk mengangkat kasus ini menjadi tugas akhir

dengan judul: PELAYANAN DIAKONIA GKJ TIRTA WENING PARAKAN DAN

GKJ SINDORO MELALUI KOPERASI SINAR KASIH dengan sub judul Penelitian

Tentang Kinerja Koperasi Sinar Kasih GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ Sindoro

Temanggung Terhadap Peningkatan Ekonomi Anggotanya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus permasalahan yang akan dikaji dalam

penelitian ini adalah:

Bagaimana kinerja Koperasi Sinar Kasih dalam meningkatkan ekonomi anggotanya selama

12 tahun?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mendeskripskan kinerja Koperasi Sinar Kasih dalam meningkatkan ekonomi anggotanya

selama 12 tahun

2. Mengevaluasi kinerja Koperasi Sinar Kasih telah sesuai dengan misi gereja.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat secara teoritis dan praktis. Secara praktis

penelitian ini berguna agar GKJ Tirta Wening Parakan dn GKJ Sindoro memperbaiki

kualitas dari program Pengembangan Ekonomi Jemaat (PEJ) berkaca dari Koperasi Sinar

Kasih ini, baik sumber daya manusia yang bekerja di dalamnya maupun mutu dan

kemampuannya dalam megerjakan tugas pelayanan ini. Sehingga di kemudian hari Koperasi

Sinar Kasih ini mampu bertahan sebagai lembaga sosial yang dapat mensejahterakan

anggotanya dan juga mewujudkan masyarakat yang maju serta mampu berswadaya mandiri

sesuai UUD.11

Secara teoritis, penelitian ini hendak memberi sumbangan pada keragaman

dari pelayanan diakonia yang bisa dilakukan oleh gereja pada masa kini sehingga bisa

melakukan tugas panggilannya dengan lebih baik.

1.5 Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

11

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3 tujuan koperasi Indonesia adalah “Koperasi bertujuan

memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun

tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur

berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.

Page 16: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

4

Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode penelitian kuantitatif

deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data survey. Penelitian kuantitatif

digunakan dalam rangka mencapai objektivitas sebagai syarat kebenaran ilmiah, dimana

data haruslah diubah ke dalam ukuran bilangan, karena bilangan merupakan bahasa

artifisa yang objektif dan tanpa emosi, sehinga dapat dijadikan sarana mencapai kebenaran

objektif.12

Metode kuantitatif dengan teknik survey ini juga menyajikan tahap yang lebih

lanjut dari observasi, dimana setelah memiliki seperangkat skema klasifikasi, penyelidik

kemudian mengukur besar atau distribusi sifat-sifat itu di antara anggota-anggota

kelompok tertentu.13

b. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data untuk tulisan ini, penulis menggunakan teknik

pengumpulan dengan teknik survey dan wawancara. Survey dilakukan dengan

menyebarkan angket kepada semua pengurus dan anggota Koperasi Sinar Kasih, selain itu

penulis juga menggunakan teknik wawancara kepada pengurus dan anggota koperasi

dengan menggunakan buku catatan kecil, dan alat perekam untuk menanyakan tentang

kinerja koperasi, sejarah, dan hal-hal yang terkait dengan penelitian ini.

1.6 Unit Analisa dan Amatan

Unit analisa adalah anggota dan pengurus Koperasi Sinar Kasih. Amatan berfokus

pada Kinerja Koperasi Sinar Kasih dalam meningkatkan ekonomi anggotanya.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam tulisan ini penulis menyusunnya dalam lima bagian. Bagian 1 berisi

Pendahuluan (Latar belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian, Metode Penelitian). Bagian 2 berisi teori tentang diakonia

transformatif. Bagian 3 Gambaran umum atau selayang pandang Koperasi Sinar

Kasih Bagian 4 Berisi analisa data kinerja Koperasi Sinar Kasih dalam meningkatkan

ekonomi anggotanya selama dua belas tahun. Bagian 5 berisi kesimpulan yang berupa

refleksi.

12

Purwanto, Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan: Pengembangan dan Pemanfaatan, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2010)2-3 13

Silalahi, Urber, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT. Refika Aditama), 28

Page 17: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

5

II. Teori

2.1 Gereja dan Pelayanan Diakonia

Dietrich Bonhoeffer mengatakan bahwa gereja baru menjadi gereja bila ia hadir bagi

orang lain. Gereja harus ikut serta dalam masalah-masalah sekular dari kehidupan manusia

sehari-hari, bukan mendominasi melainkan menolong dan melayani.14

Kehidupan bergereja

harus menunjukan misi Allah, yang membebaskan umat manusia dari penindasan. Menjadi

salah apabila kehidupan gereja hanya dimanifestasikan dalam bentuk ibadah dan kegiatan

sakramental yang sudah menjadi ritus dan dogma tanpa adanya esensi mula-mula historis

yang dinamis. Panggilan gereja untuk terlibat di dalam masyarakat harus di wujud nyatakan

melalui 3 tugas panggilan gereja itu sendiri, yakni marturia, koinonia dan diakonia.15

Diakonia akan menjadi bahasan khusus, di mana diakonia merupakan panggilan gereja yang

tidak terikat dalam bentuk ibadah dan kegiatan sakramental yang abstrak, melainkan misi

konkret gereja yang membumi dan secara langsung dapat hadir, sekaligus melibatkan diri

ditengah dunia untuk mewujudnyatakan tanda-tanda kedatangan pemerintahan Allah.

Pelayanan diakonia merupakan suatu kesadaran etis dari manusia yaitu bahwa

dirinya secara langsung maupun tidak langsung hidup dari orang lain, dengan orang lain dan

untuk orang lain. Oleh sebab itu dalam pelayanan tersebut terkandung rasa tanggung jawab

dan perhatian terhadap keberadaan dan kesejahteraan hidup orang lain. Gereja menyadari

bahwa mereka dipanggil dan diutus ke dunia untuk berperan dalam sejarah. Gereja tidak

boleh hidup dalam ketenangan dan kenyamanan di balik tembok. Gereja harus melihat,

mendengar, mengetahui, turun, melepaskan dan menuntun masyarakat yang menderita untuk

menuju kesejahteraan dan keadilan yang dikehendaki Allah.16

Prof.Dr.H.Berkhof

menegaskan bahwa diakonia adalah yang memperantarai Firman Allah yang menyelamatkan

itu, yang ditujukan kepada manusia. Dengan demikian, Firman itu tidak hanya Firman yang

kosong, melainkan Firman dan perbuatan sekaligus.17

Secara harafiah kata “ k ” berarti “memberi pertolongan atau pelayanan”. Kata

ini berasal dari kata Yunani diakonia (pelayanan), diakonien (melayani), dan diakonos

(pelayanan). Dalam Perjanjian Baru di samping kata-kata ini terdapat 5 kata lain untuk

14

Norman E. Thomas, Teks-Teks Klasik Tentang Misi dan Kekristenan Sedunia: Melengkapi Adikarya David

Bosch, Transformasi Misi Kristen, (Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia, 2000),124 15

Joseph. P. Widyatmaja, Diakonia Sebagai Misi Gereja: Praksis dan Refleksi Diakonia Transformatif,

(Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2009), 42 16

Joseph. P. Widyatmaja, Diakonia Sebagai Misi Gereja: Praksis dan Refleksi Diakonia Transformatif,

(Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2009), 58-59 17

Andreas A. Yewanggoe, TIDAK ADA PENUMPANG GELAP: Warga Gereja, Warga Bangsa (Jakarta:

PT.BPK Gunung Mulia,2009), 129-131

Page 18: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

6

“melayani”, masing-masing dengan nuansa dan arti tersendiri, yakni: Douleunin: melayani

sebagai budak, Latreuein: melayani untuk uang, Lertourgein: dalam bahasa Yunani

digunakan untuk pelayan umum bagi kesejahteraan rakyat dan negara, Therapeuin: kesiapan

untuk melakukan pelayanan sebaik mungkin, menunjukan sutu hubungan kerja terutama

relasi dengan orang untuk siapa pekerjaan itu dilakukan, dan Hupéretein yang dalam

terjemahan-terjemahan Alkitab kita pada umumnya diterjemahkan dengan kata “melayani”

karena bahasa kita tidak begitu kaya seperti bahasa Yunani. Diakonia yang dilakukan oleh

gereja dapat digolongkan dalam 3 model pendekatannya. Model ini berlandaskan dari Markus

3: 14-45 “ I m t k u u tuk m y t D u tuk utu -Nya

memberitakan Injil dan diberi-Ny ku u tuk m u t ” Ayat ini kemudian menjadi

dasar dari apa yang kita kenal sebagai tri tugas panggilan gereja, Yaitu, pertama, Yesus

menetapkan dua belas orang untuk menyertai-Nya: persekutuan (koinonia). Kedua, Yesus

mengutus mereka untuk memberitakan Injil: kesaksian (marturia). Ketiga, Yesus

memberikan kuasa kepada mereka untuk mengusir setan: pelayanan (diakonia) .18

Diakonia Karitatif adalah diakonia yang paling tua yang dipraktekan oleh gereja

dan pekerja sosial. Diakonia ini sering diwujudkan dalam bentuk pemberian

makanan, pakaian untuk orang miskin, menghibur orang sakit, dll.19

Bentuk

diakonia karitatif yang lazim digunakan oleh gereja adalah mengunjugi orang dalam

penjara dengan membawa makanan dan memimpin renungan, menyediakan beras

untuk membantu keluarga miskin, serta mendirikan poliklinik gratis atau murah

untuk orang miskin. Diakonia karitatif dapat digambarkan dengan memberi ikan dan

roti pada seorang yang lapar.

Diakonia Reformatif, yakni merupakan pengembangan diakonia karitatif yang

dirasakan tidak dapat menjawab persoalan untuk jangka panjang. Model diakonia ini

lebih menekankan aspek pembangunan, daripada sekadar tindakan karitas-amal

kasih semata-mata. Pendekatan yang dilakukan memakai pola Community

Development (CD) dengan pengembangan masyarakat seperti pembangunan

kesehatan dan penyuluhannya, kelompok usaha bersama, pemberian beasiswa untuk

pendidikan dan lain sebagainya Akibatnya, muncul kesadaran gereja untuk

18

A.Noordegraaf, Orientasi Diakonia Gereja, (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2004), 2-4 19

Joseph. P. Widyatmaja, Diakonia Sebagai Misi Gereja: Praksis dan Refleksi Diakonia Transformatif,

(Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2009), 109

Page 19: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

7

berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan memikirkan persoalan kemasyarakatan

lainnya. Gereja tidak lagi mau menjadi menara gading untuk dirinya sendiri. Adapun

ciri-cirinya :

1. Orientasi pelayanan dibidang pendidikan, kesehatan, perkoperasian, dan

usaha-usaha untuk peningkatan penghasilan.

2. Solidaritas kelompok mulai ditumbuhkan.

3. Memerlukan tenaga terampil dan sesuai dengan program.

4. Lebih menyentuh akar permasalahan dan dampaknya lebih bersifat jangka

panjang.

5. Biasanya melengkapi program pemerintah.20

Diakonia karitatif sering digambarkan sebagai tindakan belas kasihan pada

orang yang lapar dengan memberi sepotong ikan, sedangkan diakonia reformatif

sering digambarkan dengan menolong orang lapar dengan memberi alat pancing dan

mengajar memancing.21

Diakonia Transformatif. Model ketiga ini mengarah pada perubahan struktural

dalam masyarakat, membongkar sistem yang ada dan membuat sistem baru. 22

Peran

gereja selama ini dalam mentransformasikan dunia dirasakan belum optimal. Maka

teolog pembebasan Gustavo Guitererrez merumuskan “ekklesiologi baru” secara

kontekstual dengan pendekatan ortopraksis.

Pelayanan transformatif bukan mau menciptakan oposisi bagi pemerintah dan

penguasa, tetapi menjadikan kelompok yang diberdayakan sebagai mitra dalam

membagun kualitas kehidupan yang lebih baik. Maksud dari diakonia transformatif

ini adalah diakonia yang bertujuan untuk membebaskan rakyat kecil yang

terbelenggu struktural yang tidak adil bukan sekedar diakonia yang berfungsi

sebagai palang merah yang menolong korban tanpa usaha mencegah dan

mengurangi sebab-sebab terjadinya korban dari masalah-masalah sosial. Dengan

menggunakan pengorganisasian masyarakat dalam melayani orang miskin dan

tersisih, maka fokus dari diakonia transformatif adalah:

20

Diunduh dari : http://lembagadiakoniamitrakasih.blogspot.com/2009/12/model-model-diakonia.html 21

Joseph. P. Widyatmaja, Diakonia Sebagai Misi Gereja: Praksis dan Refleksi Diakonia Transformatif,

(Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2009), 113 22

Rijnardus A.van Kooij, Sri Agus Patnaningsih, Yam‟ah Tsalatsa, MENGUAK FAKTA, MENATA KARYA

NYATA: Sumbangan Teologi Praktis dalam Pencarian Model Pembangunan Jemaat Kontekstual, (Jakarta: PT.

BPK Gumung Mulia,2007),41

Page 20: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

8

- Pertama, rakyat sebagai subjek dari sejarah, bukan objek;

- Kedua, tidak karitatif, tetapi preventif;

- Ketiga, tidak didorong oleh belas kasihan, tetapi keadilan;

- Keempat, menstimulus partisipasi rakyat, dan;

- Kelima, memakai alat analisis sosial dalam memahami sebab-sebab kemiskinan.23

2.2 Diakonia Transformatif Dalam Bidang Ekonomi dan Koperasi

Dr. P. Wiryono, SJ dalam tulisannya yang berjudul “Dimensi Sosial Ekonomi dalam

Rangka Pengembangan Gereja Setempat” menyatakan bahwa bentuk diakonia dalam bidang

ekonomi merupakan pelayanan gereja bagi golongan masyarakat yang paling membutuhkan

atau lebih jauh diartikan sebagai keterlibatan gereja dalam bidang pembangunan

masyarakat.24

Kegiatan sosial ekonomi gereja merupakan pelayanan bagi kesejahteraan sosial

ekonomi umat dan masyarakat dalam rangka pengembangan manusia seutuhnya.25

Artinya

pelayanan diakonia dalam bidang ekonomi pun bidang sosial sangat tepat diterapkan karena

dimensi ini merupakan dimensi yang konkret dalam kehidupan bermasyarakat.

Salah satu bentuk diakonia transformatif yang mampu melayani dalam bidang

ekonomi bagi golongan masyarakat adalah melalui pelayanan koperasi, karena di dalam

koperasi tidak hanya sekedar berdiakonia secara karitatif, tetapi menyangkut diakonia yang

mampu memberdayakan umat. Prinsip koperasi untuk mensejahterakan anggotanya menjadi

selaras dengan makna diakonia transformatif yang memberdayakan.

Drs.Arifinal Chaniago mendefinisikan koperasi sebagai suatu perkumpulan yang

beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota

untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk

mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.26

Sedangkan Moh. Hatta “Bapak

Koperasi Indonesia” mengatakan bahwa “koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki

nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong menolong

tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan „seorang buat

semua dan semua buat seorang‟.‟‟ 27

Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 25 Tahun 1992

23

Josef Purnama Widyatmadja, Diakonia Sebagai Misi Gereja (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2008), 116 24

Dr. P. Wiryono, SJ , Keprihatinan Sosial Gereja, Menyongsong 40 Tahun Majalah Rohani 1993,

(Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1992), 76 25

Dr. Bernard Kieser SJ , Keprihatinan Sosial Gereja, Menyongsong 40 Tahun Majalah Rohani 1993,

(Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1992), 18 26

Arfinal Chaniago, Perkoperasian Indonesia. (Bandung: Angkasa,1982) 27

Arifin Sitio, Halomoan Tamba, Wisnu Chandra Kristiaji, Koperasi: Teori dan Praktik (Jakarta: Penerbit

Erlangga, 2001), 16-17//

Page 21: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

9

tentang Perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. 28

Koperasi dikaitkan dengan upaya kelompok-kelompok individu, yang bermaksud

mewujudkan tujuan-tujuan umum atau sasaran-sasaran konkritnya melalui kegiatan-kegiatan

ekonomis, yang dilaksanakan secara bersama bagi kemanfaatan bersama. Terminologi

koperasi mempunyai arti “kerjasama”, atau paling tidak mengandung makna kerjasama.

2.3 Fungsi dan Peran Koperasi 29

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 Tentang

Perkoperasian, fungsi, peran dan prinsip koperasi adalah sebagai berikut:

a) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

b) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat.

c) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai soko gurunya.

d) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang

merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi

ekonomi.

2.4 Koperasi Sebagai Wujud Diakonia

Gereja yang bertumbuh adalah gereja yang melakukan pelayanan diakonianya

dengan baik, terlebih berdiakonia secara reformatif dan transformatif. Yakni menjadi gereja

yang benar-benar melakukan tugas missio dei nya di dalam kehidupan kepada masyarakat

dan menghadirkan tanda kerajaan Allah. Johannes Ludwig Chrisostomus Abineno

menegaskan, bagi gereja diakonia bukanlah merupakan suatu tugas tambahan, akan tetapi

merupakan tugas dan pelayanan penuh yang esensinya sama dengan pelayanan pemberitaan

Firman.30

Oleh sebab itu diakonia bukanlah suatu hobi atau perbuatan amal, akan tetapi

28

Diunduh dari : http://www.sjdih.depkeu.go.id/fulltext/1992/25TAHUN~1992UU.htm tanggal 12 Januari 2015 29

Diunduh dari : http://www.sjdih.depkeu.go.id/fulltext/1992/25TAHUN~1992UU.htm tanggal 12 Januari 2015 30

Jl.Ch. Abineno, Jemaat. (Jakarta: BPK-Gunung Mulia,1983), 121

Page 22: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

10

merupakan ungkapan jati diri gereja yang dipanggil menjadi tanda-tanda pertolongan dan

keselamatan bagi dunia.31

Konsep koperasi secara umum adalah intisari dari pendirian dan pelayanan badan

usaha gereja yang erat hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan manusia dalam

kehidupan baik duniawi maupun rohani. Kepedulian pelayanan untuk berbagi dengan sesama

umat-Nya memberikan dorongan bagi unit usaha dalam koordinasi badan usaha untuk

menolong warga gereja sesuai dengan kebutuhan dan sejalan dengan keimanan mereka.32

Koperasi menjadi salah satu wujud diakonia yang dapat dilakukan oleh gereja,

terkhusus bagi gereja-gereja yang berada di desa yang lebih mengarah pada usaha tolong-

menolong.33

Koperasi yang dihadirkan oleh gereja dinilai efektif dalam menjawab

permasalahan perekonomian anggotanya. Dengan melakukan kinerja yang baik maka

kesejahteraan anggota pun meningkat. Koperasi adalah jenis usaha yang dapat dimasuki oleh

gereja dengan kemungkinan keberhasilan yang cukup tinggi. Demikian strategisnya badan

usaha gereja di dalam menopang keberhasilan misi gereja khususnya pelayanan duniawi

warganya sehingga pelayanan gereja akan makin berdayaguna untuk mendukung misi

pengajaran dan penyebaran ajaran Kristus dan akan makin berhasil karena pelayanan rohani

dipadu dengan pelayanan duniawi sehingga terbentuk pelayanan padu yang mempunyai

kekuatan iman.

2.5 Kinerja dan Peningkatan Ekonomi

Dalam buku Performance Management, Amstrong dan Baron mengatakan bahwa

kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis

organisasi, kepuasan anggota dan memberikan kontribusi ekonomi.34

Kinerja juga merupakan

capaian yang diperoleh sebuah organisasi dalam mewujudkan rencana kerja yang telah

disusun bersama. Seperti yang diungkapkan oleh Indra Bastian yang menyatakan bahwa

kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanan suatu kegiatan/ program/

kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang

dalam perumusan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi.35

Di sisi lain

pemerintah melalui Departemen Keuangan telah menetapkan kriteria-kriteria bagi penilaian

sesuai dengan surat Keputusan Menteri Keuangan No. 826/KMK.013/1992 tanggal 28 Juni

31

Jl.Ch. Abineno, Jemaat. (Jakarta: BPK-Gunung Mulia,1983), 121 32

J. Boangmanalu, Praeses Pdt.Cyrellus Simanjuntak: Pendidik, Misionaris dan Motivator (Jakarta: BPK-

Gunung Mulia, 2008), 125 33

Ibid 34

Michael Amstrong, Performance Management (Nyutran: Tugu Publisher, 2004), 29. 35

Indra Bastian, Akuntansi Sektor Publik, Edisi Pertama (Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UGM,

2001), 329

Page 23: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

11

1992 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kinerja perusahaan merupakan penilaian

terhadap efisiensi dan produktivitas perusahaan yang dilakukan secara berkala atas laporan

manajemen dan laporan keuangan. Hasil penilaian kinerja tersebut digunakan untuk

menentukan penggolongan tingkat kesehatan keuangan perusahaan.36

Penilaian kinerja suatu organisasi tentunya membutuhkan tolak ukur untuk melihat

sejauh mana kinerja organisasi tersebut berjalan dengan baik. Amstrong dan Baron

menggolongkan kriteria penilaian kinerja berdasarkan:

1. Tujuan Strategis Organisasi

2. Kepuasan Anggota

3. Kontribusi Ekonomi37

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai organisasi koperasi yang bertujuan memajukan

kesejahteraan anggotanya dan masyarakat turut sera dalam pembangunan ekonomi

nasional.38

Dalam tujuan ini tersirat bahwa koperasi bertindak untuk memajukan dan

meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya, sehingga dengan demikian program

utama dari koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya melalui pelayanan

usaha. Dengan demikian, keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya diukur dari

peningkatan kesejahteraan anggota.39

Dalam pengertian ekonomi, tingkat kesejahteraan itu dapat ditandai dengan tinggi

rendahnya pendapatan riil. Dengan demikian pengertian kesejahteraan yang bersifat abstrak

dan relatif tersebut dapat diubah menjadi pengertian yang lebih konkrit dalam bentuk

pendapatan, baik yang berbentuk pendapatan nominal yang diukur dalam satuan uang yang

diperoleh maupun pendapatan riil yang diukur dalam jumlah barang dan jasa pemenuh

kebutuhan yang dapat dibeli dengan membelanjakan pendapatan nominalnya. Sehingga

apabila pendapatan nominal seseorang meningkat, sementara harga barang/ jasa tetap, maka

orang tersebut akan lebih mampu membeli barang/ jasa untuk memenuhi kebutuhannya, yang

berarti kesejahteraannya meningkat pula.40

III. Selayang Pandang Koperasi Sinar Kasih

36

Irham Fahmi, MANAJEMEN KINERJA: Teori dan Aplikasi (Bandung: CV.Alfabeta, 2010), 72 37

Michael Amstrong, Performance Management (Nyutran: Tugu Publisher, 2004), 29. 38

UU No.25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian BAB II Pasal 3 : Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian

nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945. 39

Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, KOPERASI: Teori dan Praktek (Jakarta: Erlangga, 2001), 19 40

Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, KOPERASI: Teori dan Praktek (Jakarta: Erlangga, 2001), 20

Page 24: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

12

3.1 Sejarah Pendirian Koperasi Sinar Kasih

Penyebaran jemaat yang menjadi anggota Koperasi Sinar Kasih terbagi menjadi

delapan wilayah (Bethel, Betlehem, Maranatha, Yerusalem, Imanuel 1, Imanuel 2, Malatan,

Mranggen Kidul) dan dikategorikan menjadi 2 wilayah yakni wilayah atas (pegunungan)

dan wilayah bawah.

Kehidupan anggota koperasi yang berada di lereng gunung tentu tidak dapat

dipisahkan dengan kehidupan pertanian. Demikian pula masyarakat Kecamatan Parakan

dalam hal ini termasuk anggota Koperasi Sinar Kasih yang juga bekerja di sektor pertanian

seperti sayur mayur ataupun tanamana musiman seperti tembakau sehingga seringkali

permasalahan umum yang muncul di kalangan petani berkutat pada sektor pemasaran, dan

pembibitan ditambah lagi dengan kebutuhan tumah tangga yang harus selalu tercukupi.

Petani-petani juga dihadapkan pada persoalan permodalan pada masa tanam dan masih

banyak yang belum terjangkau oleh lembaga keuangan dan enggan berhubungan dengan

lembaga keungan seperti perbankan yang prosesnya berbelit-belit. Melihat kompleksitas ini

maka tidak heran jika di kalangan petani lebih mengandalkan jasa tengkulak yang dapat

memberikan pinjaman dengan catatan ada bunga yang harus mereka bayarkan dan bunganya

sangat tinggi. Kecenderungan ini merajalela pada pertanian kecil dan terpisah-pisah di

Kecamatan ini. Sehingga seringkali kehadiran tengkulak ini dianggap seperti ibu peri yang

memberi bantuan secara kilat. Di samping itu kualitas SDM yang rendah juga turut

mempengaruhi pola pikir sehingga ketika panen tiba mereka menghambur-hamburkan uang

hasil panennya.41

Demikian pula dengan kebutuhan anggota koperasi yang berada di wilayah bawah

yang cenderung sudah maju baik dalam pemikiran maupun kebutuhan. Sehingga selalu

dijumpai kebutuhan mendadak yang dialami oleh warga jemaat yang bekerja honorer,

serabutan, pensiunan atau sekadar ibu rumah tangga sebagai contoh untuk biaya sekolah,

kematian, biaya berobat, servis, atau kebutuhan khusus lainnya yang membutuhkan dana

cepat. Sehinga berangkat dari permasalahan ini maka pada bulan Juni 2002 dibentuklah

sebuah badan usaha gereja yang diharapkan mampu memutus mata rantai tengkulak dan

menyediakan dana cepat di kalangan jemaat GKJ sehingga sebagai bagian dari masyarakat,

maka Gereja Kristen Jawa Tirta Wening melalui Koperasi Sinar Kasih hadir untuk

41

Hasil wawancara dengan, Bapak Kamso Handoyo, Minggu, 1 Februari 2015, Parakan

Page 25: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

13

membantu para anggotnya dalam menyelesaikan persoalan kuangan yang ada di sekitar

kehidupan sehari-hari anggotanya.42

Koperasi ini berdiri dengan modal yang sangat kecil dan perintisannya dimulai dari

nol oleh jemaat GKJ Tirta Wening. Di mulai dengan misi penyebaran ajaran Kristen melalui

Unit Pelayanan Kerohanian yang diampu oleh Bapak Darsono yang memiliki tugas dan

kewajiban untuk memberi bantuan kepada orang-orang yang berekonomi lemah sambil

didalamnya melalukan penyebaran ajaran Kristen. Karena efektivitas pelayanan ini maka di

kemudian hari pelayanan ini diperluas cakupannya dan ditata secara maksimal dengan

melakukan kerja sama bersama Kampus UKDW Yogyakarta di bidang PEJ (Pengembangan

Ekonomi Jemaat) dan lahirlah Koperasi Sinar Kasih pada tahun 2002 dengan simpanan

pokok pertama sebesar Rp.50.000 pertahun dan simpanan wajib mulai Rp 2.000 kemudian

Rp 5.000 hingga sekarang menyentuh nominal Rp. 10.000 setiap bulannya.

3.2 Prosedur Kerja di Koperasi Sinar Kasih

Gambar 3.1 Prosedur Peminjaman

Setiap 112 anggota yang terdaftar dalam Koperasi Sinar Kasih berhak melakukan

peminjaman kepada koperasi dengan waktu pelayanan yang diberikan oleh koperasi setiap

tanggal 11-15 setiap bulannya, dengan cara mengisi formulir yang telah disediakan oleh

pihak Koperasi Sinar Kasih. Namun tidak menutup kemungkinan melakukan pinjaman di luar

tanggal tersebut jika ada pertimbangan sebelumnya. Peminjaman maksimal untuk periode

2015-2016 sebesar Rp 2.500.000 ini meningkat dari sebelumnya Rp 2.000.000 dan akan

dikurangi jumlahnya jika jumlah peminjam banyak. Pembayaran angsuran pinjaman

selambat-lambatnya dibayarkan tanggal 10 setiap bulannya.

42

Hasil wawancara dengan, Bapak Sri Rahmat Minggu , 1 Februari 2015, Parakan

ANGGOTA

(Mengisi Formulir Peminjaman)

USP ACC

(Pengurus)

KASIR

(Bendahara)

Anggota mendapat pinjaman dengan

bunga 1% perbulan

Peminjam membayar angsuran selambat-lambatnya

tanggal 10

Page 26: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

14

Peminjam akan dikenakan bunga sebesar 1% setiap bulannya dan jika dalam jangka

waktu dua tahun berturut-turut peminjam tidak melunasi simpanan wajib berarti dianggap

mengundurkan diri dari keanggotaan koperasi. Setiap anggota akan diwajibkan untuk

membayar simpanan berupa simpanan pokok sebesar Rp 50.000 setiap tahun dan simpanan

wajib sebesar Rp 10.000 setiap bulannya, di samping itu juga ada simpanan sukarela. Adapun

pemasukan dan pengeluaran Koperasi Sinar Kasih ini terdiri dari provisi dan jasa pinjaman

serta belanja tahunan seperti rapat, honor, administrasi, dll yang diperoleh dari kegiatan

simpan pinjam yang dilakukan setiap bulannya. Sebagai bagian dari pelayanan gereja maka

laba dari Koperasi Sinar Kasih diberikan kepada gereja sebagai persembahan sebesar 10%

dari SHU (Sisa Hasil Usaha) sisanya sebagai cadangan modal 40%, jasa simpanan 25%, dan

jasa peminjam sebesar 25%.

3.4 Hubungan Koperasi Sinar Kasih dengan Gereja

Pelayanan Ekonomi melalui Koperasi sejatinya merupakan salah satu pelayanan

gereja di bidang PEJ (Pengembangan Ekonomi Jemaat) yang diharapkan mampu

mengentaskan permasalahan ekonomi di tingkat jemaat. Meskipun secara kenyataan bahwa

program PEJ yang ada di Gereja GKJ Tirta Wening ini tidak berjalan sebagai mana mestinya.

Koperasi ini merupakan salah satu dari bentuk pelayanan diakonia yang dilakukan oleh

gereja ini selain memberikan dana sehat bagi jemaat. Perjalanan Koperasi Sinar Kasih selama

12 tahun dalam berkarya tidak bisa lepas dari tanggungjawab gereja. Hubungan koperasi

dengan gereja dapat dikatakan seperti hubungan antara orangtua dan anaknya, dimana gereja

hanya memberi pengawasan kepada koperasi tanpa mengintervensi secara penuh kegiatan

dari Koperasi Sinar Kasih.43

Koperasi Sinar Kasih masih bergantung kepada gereja meski sudah menganggap

dirinya sebagai koperasi yang mandiri. Hal tersebut nampak ketika narasumber

mengungkapkan bahwa koperasi masih berjaga-jaga jika suatu hari membutuhkan pinjaman

yang cukup besar maka bisa meminjam kepada Klasis Sindoro-Sumbing dengan mengatas

namakan gereja. Setiap tahunnya koperasi memberikan pelaporan kepada gereja melalui

Rapat Anggota Tahunan dan juga memberikan persembahan dari SHU kepada gereja sebesar

10%. Hubungan fungsional yang dilakukan oleh gereja dan koperasi selama ini harus dirubah

menjadi hubungan yang koordinatif. Karena jika tidak ada koordinatif antara gereja dan

koperasi maka fungsi pembinaan atau fungsi pastoral gereja tidak bisa dilakukan bagi

43

Hasil wawancara dengan, Bapak Sri Rahmat Minggu , 1 Februari 2015, Parakan

Page 27: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

15

koperasi ini, mengingat koperasi ini masih di bawahi oleh gereja, sehingga gereja harus

terlibat penuh namun tidak mengintervensi.

IV. Analisisa Data

4.1 Pengujian Instumen Penelitian

Bagian ini menjelaskan mengenai hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah

dengan menggunakan teknik analisis data kuantitatif deskriptif. Dalam penelitian ini maka

variabel penelitiannya adalah kinerja Koperasi Sinar Kasih dan peningkatan ekonomi

anggotanya yang berjumlah keseluruhan 112 serta 16 orang pegawai di dalamnya yang terdiri

dari 1 orang ketua 1, 1 orang ketua 2, 1 orang seketaris 1, 1 orang seketaris 2, 1 orang

bendahara 1, 1 orang bendahara 2, 1 orang bendahara USP, 7 orang koordinator wilayah dan

2 orang badan pemeriksa dan dalam analisis ini mengacu pada rancangan penelitian yang

merupakan rencangan menyeluruh dari penelitian ini yang mencakup hal-hal yang dilakukan

mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai pada analisis akhir

data yang selanjutnya disimpulkan dan diberi saran.

Dengan menelaah indikator-indikator yang telah dijabarkan dalam bentuk pertanyaan

maka diperoleh gambaran tentang pelaksanaan kinerja Koperasi Sinar Kasih terhadap

peningkatkan ekonomi anggotanya. Kuesioner yang disebar terdiri dari pertanyaaan yang

bersifat positif hingga negatif dengan jawaban yang disediakan kemudian disusun

berdasarkan skala Likert.44

Jumlah kuesioner yang telah disebar sebanyak 112 kuesioner untuk 112 orang

responden namun yang kembali hanya 71 kuesioner atau 63% ( n=71) yang terdiri dari 40

pertanyaan dengan pemberian skor untuk analisis kuesioner menggunakan dua macam

coding, yaitu terdiri dari penilaian favorable (jawaban positif) dan unfavorable (jawaban

negatif). Dari data tersebut selanjutnya dilakukan analisis item tiap pertanyaan dalam angket,

sehingga diperoleh data variabel x yaitu kinerja koperasi dan peningkatan ekonomi dengan

jumlah pertanyaan 40 item dan selanjutnya data diuji statistik menggunakan rumus Pearson

Product Moment sehingga di dapat data yang valid dengan jumlah 30 dari 40 item yang diisi

oleh 71 responden dengan alpha cronbarch (α) sebesar 0,299dan dinyatakan realible45

dengan r hitung sebesar 0,949822, sehingga dapat disimpulkan data kuesioner tentang kinerja

44

Skala Likert digunkan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial sehingga variabel yang akan diukur akan dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut akan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat

berupa pernyataan atau pertanyaan. 45

Pengujian data untuk mengetahui reabilitas seluruh tes menggunakan metode belah dua dengan rumus

Spearman-Brown

Page 28: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

16

koperasi adalah realible, artinya data kuesioner yang di dapatkan bisa dilanjutkan dan dapat

di andalkan.

4.2 Deskripsi dan Pembahasan Hasil Penelitian

Deskripsi dan pembahasan hasil penelitian mengacu pada tujuan, landasan teori dan

hasil pengolahan data berdasarkan penelitian tentang kinerja pelayanan diakonia GKJ Tirta

Wening Parakan dan GKJ Sindoro melalui Koperasi Sinar Kasih. Untuk menilai kinerja

suatu organisasi, termasuk koperasi, Amstrong dan Baron menggolongkan kriteria penilaian

berdasarkan tujuan strategis organisasi, kepuasan dan kontribusi ekonomi.46

Kriteria ini

sangat tepat diterapkan dalam menganalisa Kinerja Koperasi Sinar Kasih selama 12 tahun

dalam melayani anggotanya. Untuk itu tiap-tiap indikator dari kinerja Koperasi ini akan di

analisa dan diuraikan sebabagi berikut.

4.2.1 Indikator Tujuan Strategis Organisasi

Indikator Pertanyaan Jawaban

Terbanyak

Keterangan

Tujuan

Strategis

Organisasi

Apakah setelah menjadi anggota Koperasi Sinar

Kasih, saudara masih mengambil pinjaman dari

tempat lain?

4 Tidak pernah

Apakah selama ini pihak Koperasi Sinar Kasih

memberikan penyuluhan kepada saudara untuk tidak

mengambil pinjaman dari tengkulak atau renternir?

4 Selalu

Apakah ada pengecekan rutin dari pihak Koperasi

Sinar Kasih mengenai anggota yang bermasalah

secara berkala?

4 Selalu

Apakah selama ini ada defisit dana yang

menyebabkan pinjaman dana yang saudara ajukan

menjadi terlambat?

4 Tidak pernah

Apakah selama ini Koperasi Sinar Kasih dapat

menyediakan dana yang sesuai dengan jumlah

pinjaman yang diajukan oleh saudara?

4 Selalu

Pertanyaan dalam instrumen yang berkaitan dengan indikator tujuan strategis

organisasi terdiri dari 5 butir pertanyaan yang realible yang terdiri dari strategi pengawasan

terhadap anggota yang bermasalah, ketersediaan dana untuk di pinjam serta pemberian

motivasi dan kesadaran untuk menghindari pinjaman di tengkulak.

Andreas A. Yewangoe mengatakan bahwa diakonia adalah pembebasan manusia dari

berbagai keterpurukan dan kererbelakangannya, sebagaimana diperlihatkan oleh Yesus

Kristus sendiri.47

Pembebasan yang dilakukan oleh Koperasi Sinar Kasih ini nampak di

dalam misi yang terus dikerjakan oleh koperasi ini yaitu membebaskan anggotanya dari

46

Michael Amstrong, Performance Management (Nyutran: Tugu Publisher, 2004), 29. 47

Prakata dari Ketua Umum PGI dalam buku Josef P. Widiatmaja, Diakonia Sebagai Misi Gereja: Praksis dan

Refleksi Diakonia Transformatif (Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Page 29: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

17

pinjaman-pinjaman liar yang dilakukan oleh jemaat sebelum bergabung di dalam Koperasi

Sinar Kasih dan terbukti dengan penyuluhan yang terus dilakukan oleh koperasi untuk tidak

mengambil pinjaman kepada tengkulak atau renternir ini mampu membuat sebagian besar

anggotanya lepas dari ketergantungan terhadap sumber dana liar. Hasil ini dibuktikan melalui

jawaban yang diberikan oleh responden yakni dengan mayoritas jawaban berskala 4 yang

berarti sebagian besar anggota tidak melakukan pinjaman kepada tengkulak karena koperasi

selalu memberikan penyuluhan kepada anggotanya. Meskipun data menunjukan masih ada

23% dari anggota koperasi yang melakukan pinjaman kepada tengkulak atau renternir. Ini

berarti misi dari Koperasi Sinar Kasih ini berlumlah usai untuk mengajak anggotanya tidak

meminjam ke sumber dana liar.

Pengecekan rutin yang dilakukan oleh pengurus koperasi terhadap anggota yang

bermasalah sebagai bentuk perhatian koperasi pun belum mampu mengurangi kebiaasaan

buruk 23% anggota koperasi meskipun pengecekan dilakukan secara berkala, rendahnya

kualitas SDM (pendidikan dan pola pikir) juga turut mempengaruhi pemikiran masyarakat

yang masih melakukan pinjaman liar. Untuk itulah GKJ Tirta Wening dan GKJ Sindoro

melalui Koperasi Sinar Kasih terus hadir dan terpanggil untuk melakukan diakonia sebagai

misi gereja yang kontinyu. Ini sama dengan apa yang dikatakan oleh Ditrich Bonhoeffer

bahwa gereja baru menjadi gereja bila ia hadir bagi orang lain dan gereja harus ikut serta

dalam masalah-masalah sekular dari kehidupan manusia.48

Artinya jika masih ada jemaat

yang melakukan pinjaman liar meskipun sudah mendapat perhatian dari pengurus, dapat

dikatakan bahwa kehadiran GKJ Tirta Wening dan GKJ Sindoro belum sepenuhnya

menjangkau dan membebaskan seutuhnya anggota Koperasi Sinar Kasih dari kebiasaan

pinjaman liar. Dalam analisis untuk bagian ini dapat dikatakan kehadiran gereja melalui

diakonia juga belum sepenuhnya mentransformasi para anggota untuk membebaskan diri dari

belenggu ketergantungan pada lintah darat.

Dalam instrumen indikator ini pula, dana yang selalu tersedia juga turut mendukung

misi pelayanan diakonia melalui koperasi selama dua belas tahun lamanya. Dana yang

tersedia membuat anggota tidak kesulitan manakala membutuhkan pinjaman uang di koperasi

ini. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran dan partisipasi anggota Koperasi Sinar Kasih dalam

melaksanakan tugasnya untuk membayar simpanan pokok dan simpanan wajib setiap

bulannya. Semangat tolong-menolong dan bekerja bersama inilah yang terus dipupuk dalam

setiap kegiatan perkoperasian. Sejalan dengan pendapat Arfinal Chaniago bahwa koperasi

48

Norman E. Thomas, Teks-Teks Klasik Tentang Misi dan Kekristenan Sedunia: Melengkapi Adikarya David

Bosch, Transformasi Misi Kristen, (Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia, 2000),124

Page 30: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

18

merupakan suatu perkumpulan yang menjalankan usaha dengan bekerja sama secara

kekeluargaan demi mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.49

Partisipasi

anggota koperasi dalam membayarkan kewajibannya ini menjadi indikasi bahwa setiap

anggota di dalamnya sudah tergerak untuk terus memberi kehidupan bagi keberlangsungan

Koperasi Sinar Kasih. Dari hasil laporan keuangan pada Rapat Anggota Tahunan selama ini

pun dapat terlihat bagaimana koperasi ini terus mengalami peningkatan baik dari sisi

permodalan maupun pinjaman yang digulirkan.

4.2.2 Indikator Kepuasan Anggota

Indikator Pertanyaan Frekuensi

Jawaban

Keterangan

Kepuasan

Anggota

Apakah pegawai atau pengurus Koperasi Sinar Kasih

melakukan tugas sesuai dengan jobdisknya?

4 Selalu

Kepuasan

Anggota

Apakah anda sepakat dengan setiap aturan yang dibuat

oleh pihak Koperasi Sinar Kasih?

4 Selalu

Kepuasan

Anggota

Apakah pihak Koperasi Sinar Kasih melakukan

pembaharuan aturan secara berkala sesuai dengan

keadaan dan kebutuhan anggota?

4 Selalu

Kepuasan

Anggota

Apakah saudara mendapatkan laporan keungan

Koperasi Sinar Kasih secara berkala?

4 Selalu

Kepuasan

Anggota

Apakah saudara dapat dengan mudah menerima

informasi mengenai prosedur pinjaman anggota dari

pihak Koperasi Sinar Kasih?

4 Selalu

Kepuasan

Anggota

Apakah selama ini, pihak Koperasi Sinar Kasih

berusaha melaporkan keuangan sesuai dengan keadaan

riil di lapangan?

4 Selalu

Kepuasan

Anggota

Apakah pegawai/ pengurus Koperasi Sinar Kasih

memberikan respon yang cepat saat melayani saudara?

4 Selalu

Kepuasan

Anggota

Apakah pegawai/ pengurus Koperasi Sinar Kasih

melayani saudara dengan baik dari awal hingga akhir

proses peminjaman?

4 Selalu

Kepuasan

Anggota

Apakah waktu layanan peminjaman yang dibuat oleh

pihak Koperasi Sinar Kasih (Tanggal 11 - 15 setiap

bulan) menyulitkan saudara untuk mengajukan

pinjaman?

4 Tidak pernah

Kepuasan

Anggota

Apakah anda setuju dengan persyaratan peminjaman

yang ditentukan oleh pihak Koperasi Sinar Kasih?

4 Selalu

Kepuasan

Anggota

Apakah selama ini, pihak Koperasi Sinar Kasih

mengadakan peningkatan jumlah plafon pinjaman

anggota secara berkala?

3 Sering

Kepuasan

Anggota

Apakah pinjaman yang saudara ajukan disetujui oleh

pihak Koperasi Sinar Kasih?

3 Sering

Pertanyaan dalam instrumen yang berkaitan dengan indikator kepuasan konsumen

terdiri dari 12 butir pertanyaan yang realible yang terdiri dari keterbukaan informasi,

pertanggungjawaban keuangan, sikap pegawai, kemudahan proses peminjaman dan aturan

49

Arfinal Chaniago, Perkoperasian Indonesia. (Bandung: Angkasa, 1982)

Page 31: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

19

koperasi. Berdasarkan jawaban yang diperoleh melalui kuesioner yang disebar kepada 71

responden, dapat disimpulkan untuk indikator kepuasan anggota terhadap kinerja Koperasi

Sinar Kasih yang terdiri dari 12 pertanyaan maka diperoleh jawaban bahwa 96% anggota

merasa puas terhadap kinerja yang dilakukan oleh koperasi ini mulai dari cara kerja pegawai,

aturan, kemudahan memperoleh informasi dan fasilitas yang di dapatkan.

Kualitas pelayanan merupakan tolak ukur dalam menentukan minat yang memberikan

referensi positif atau tidak seseorang pengguna jasa, karena melalui kualitas pelayan, anggota

akan dapat merasakan puas atau tidaknya dengan layanan yang diberikan oleh penyedia

jasa.50

Kualitas pelayanan Koperasi Sinar Kasih berbanding lurus dengan kepuasan yang

diperoleh oleh anggotanya, artinya semakin baik kualitas pelayanan Koperasi Sinar Kasih

maka semakin tinggi pula loyalitas dan kepuasan anggota koperasi. Indiator Kepuasan

Anggota ini ditinjau dengan menerapkan sistem dimensi kualitas jasa (tangible,

responsiveness, assurance, emphaty)51

Gambar 4.1 Hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan anggota

a. Tangible / Bukti Fisik

Koperasi Sinar Kasih selalu memberikan kemudahan anggotanya dalam melakukan

proses jasa simpan pinjam, seperti dengan memberi waktu layanan pinjaman selama 5 hari

tiap bulan yakni tanggal 11-15 dan masih bisa bertaransaksi jika dibutuhkan, peningkatan

jumlah plafon pinjaman secara berkala dan persetujuan jumlah pinjaman oleh koperasi,

sehingga anggota merasa nyaman selama menjadi anggota Koperasi Sinar Kasih. Temuan ini

berdasarkan instrumen-instrumen yang ditinjau dari tangible kualitas pelayanan maka

diperoleh hasil 84% responden merasa puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh

Koperasi Sinar Kasih.

b. Responsiveness / Tanggapan

Pegawai maupun pengurus Koperasi Sinar Kasih merupakan orang-orang yang

tanggap terhadap setiap keluhan, kebutuhan anggotanya dan akan ditanggapi dengan positif

lalu dipecahkan secara bersama-sama sesuai prinsip koperasi dan pelayanan transformatif

50

Sony Yowono,dkk Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard: Menuju Organisasi yang Berfokus

pada Strategi (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama,2002) 170. 51

Chris Ryan, The Tourist Experience (London: TJI Digital,Padstow,Cornwall, 2002) 85.

Kualitas Pelayanan Kepuasan Anggota

Page 32: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

20

yang membebaskan dari belenggu. Ini ditunjukan melalui jawaban responden yang 100%

merasa puas dengan pelayanan yang cepat dan tanggap dari pegawai maupun pengurus.

Tanggapan ini berupa pelayanan yang maksimal dari awal hingga akhir proses peminjaman,

respon yang cepat saat melayani anggota, pelayanan yang tidak tumpang tindih (sesuai

jobdesk) yang dilakukan oleh semua pegawai maupun pengurus koperasi ini.

c. Assurance / Kepastian atau Kepercayaan

Koperasi Sinar Kasih pada dasarnya tidak memberikan jaminan apapun yang

membuatnya berbeda dengan credit union lain, namun adanya kepercayaan yang tinggi dari

anggota koperasi terhadap kinerja dan kepengurusan pegawai maupun pengurusnya ini

membuat Koperasi Sinar Kasih setiap tahunnya mengalami jumlah peningkatan jumlah

anggota. Ini membuktikan bahwa koperasi ini mampu memupuk rasa percaya anggota dan

calon anggota melalui komunikasi yang baik dalam melayani dan transparansi setiap

kegiatan maupun keuangan. Prosentase kepuasan sebesar 100% sudah menunjukan bahwa

Koperasi Sinar Kasih ini mampu menunjukan eksistensinya di dalam memberi rasa percaya

yang dibangun diatas prinsip kebersamaan.

d. Emphaty / Empati

Suatu organisasi seperti koperasi harus memiliki rasa empati yang tinggi terhadap

kebutuhan semua anggotanya. Empati yang tinggi memperbesar kesediaan untuk menolong,

untuk berbagi dan berkorban demi kesejahteraan orang lain. Koperasi Sinar Kasih mewujud

nyatakan sikap empatinya dengan mengerti keadaan para anggotanya melalui pembaharuan

aturan secara berkala menyesuaikan dengan kebutuhan anggota, yang direspon dengan

prosentase jawaban puas sebesar 100% dan peningkatan jumlah plafon pinjaman anggota

secara berkala, yakni memperhatikan harga-harga kebutuhan yang cenderung naik setiap

tahunnya. Program peningkatan plafon ini direspon positif oleh 75% responden yang

menyatakan setuju bahwa harus ada peningkatan secara berkala. Dengan ini Koperasi Sinar

Kasih pada dasarnya mengerti sejauh mana kebutuhan para anggotanya.

Sikap empati yang mau memahami dan ikut merasakan beban orang lain inilah yang

juga merupakan sifat dari diakonia yakni memahami kebutuhan orang kecil lalu

menindaklanjuti dengan program-program diakonia yang di rasa tepat untuk menjawab

persoalan. Ini sama dengan yang dilakukan oleh Yesus di mana Dia memahami betul apa

yang dirasakan dan dibutuhkan dari orang-orang di sekitarNya. Yesus tidak saja merasa

kasihan kepada orang miskin, tetapi ia juga menaruh minat pribadi kepada kebutuhan mereka.

Page 33: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

21

Ia dan rasul-rasulnya mempunyai dana bersama untuk membantu orang Israel yang

berkekurangan. (Matius 26:6-13)

4.2.3 Indikator Kontribusi Ekonomi

Indikator Pertanyaan Frekuensi

Jawaban

Keterangan

Kontribusi

Ekonomi

Apakah pinjaman yang didapatkan dari Koperasi

Sinar Kasih bisa memenuhi kebutuhan saudara?

4 Selalu

Kontribusi

Ekonomi

Apakah pinjaman yang diberikan Koperasi Sinar

Kasih dapat membantu anda meningkatkan

pendapatan keluarga?

3 Sering

Kontribusi

Ekonomi

Apakah saudara merasa dibebani dengan pelunasan

pinjaman yang saudara dapatkan dari pihak Koperasi

Sinar Kasih?

4 Tidak Pernah

Kontrribusi

Ekonomi

Apakah saudara merasa jumlah angsuran pinjaman

tiap bulan yang ditentukan oleh pihak Koperasi Sinar

Kasih terlalu besar?

4 Selalu

Kontrribusi

Ekonomi

Apakah pinjaman yang saudara dapatkan dari

koperasi, digunakan untuk menunjang usaha milik

saudara?

4 Selalu

Kontrribusi

Ekonomi

Apakah jumlah pinjaman yang di dapat setiap kalinya

berpengaruh besar dalam menunjang usaha milik

saudara?

4 Selalu

Kontrribusi

Ekonomi

Apakah penghasilan saudara dapat mempengaruhi

kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) sehari-

hari?

4 Selalu

Kontrribusi

Ekonomi

Sejak menjadi anggota Koperasi Sinar Kasih, apakah

usaha yang saudara miliki mengalami perkembangan

dari waktu ke waktu?

3 Sering

Kontrribusi

Ekonomi

Apakah setiap anggota keluarga memiliki kesempatan

untuk bersekolah?

4 Selalu

Kontrribusi

Ekonomi

Apakah saudara menyusun rencana untuk

meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarga?

3 Sering

Kontrribusi

Ekonomi

Apakah setiap rencana yang saudara buat untuk

meningkatkan kesejahteraan hidup keluarga dapat

tercapai?

3 Sering

Kontrribusi

Ekonomi

Apakah setiap kali mengajukan pinjaman, jumlah

pinjaman saudara melebihi batas maksimal yang

ditentukan pihak koperasi?

4 Tidak Pernah

Kontrribusi

Ekonomi

Apakah saudara dapat menyisihkan penghasilan

saudara untuk ditabung?

3 Sering

Pertanyaan dalam instrumen yang berkaitan dengan indikator koribusi ekonomi terdiri

dari 13 butir pertanyaan yang realible yang terdiri relevansi jumlah pinjaman dengan harga

kebutuhan sekarang, beban pelunasan tiap bulan dan iuran, signifikansi peningkatan jumlah

plafon terhadap kebuthan, hingga penambahan pendapatan keluarga. Berdasar kuesioner yang

disebar, didapatkan hasil bahwa 71,151% anggota merasakan dampak yang signifikan dalam

rangka peningkatan ekonomi. Mulai dari pemenuhan kebutuhan pribadi atau keluarga hingga

memberi tunjangan dalam usaha yang dilakukan oleh anggota sehingga kesejahteraan

anggota menjadi lebih baik.

Page 34: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

22

Program diakonia yang dihadirkan oleh Koperasi Sinar Kasih pada dasarnya

bertujuan untuk membebaskan rakyat kecil dari belenggu struktural yang menghimpit jemaat

GKJ Tirta Wening dan GKJ Sindoro. Yakni dengan melakukan pencegahan dan pengurangan

korban sosial dan ekonomi di dalamnya. Selama 12 tahun pelayanan melalui diakonia yang

berbasis ekonomi ini dikerjakan telah memberikan sumbangan yang besar di dalam

perekonomian para anggotanya. Ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Bernhard

Kieser bahwa kegiatan sosial ekonomi gereja merupakan pelayanan bagi kesejahteraan sosial

ekonomi umat dan masyarakat dalam rangka pengembangan manusia seutuhnya.52

Kontribusi ekonomi yang dirasakan para anggota Koperasi Sinar Kasih ini tidak

terlepas dari peranan para anggota itu sendiri dalam mendayagunakan dirinya sendiri.

Kesejahteraan anggota dalam indikator kontribusi ekonomi ini menjadi fokus yang ingin di

capai oleh Koperasi Sinar Kasih ini tanpa menciptakan beban baru. Anggota koperasi yang

hidupnya diberdayakan oleh kehadiran koperasi ini secara langsung dapat merasakan adanya

perubahan total dalam fungsi-fungsi dan penampilan dalam kehidupan berkeluarga maupun

bermasyarakat. Pelayanan transformatif inilah yang secara langsung menghadirkan Kerajaan

Allah di dunia melalui missio dei yang dikerjakan oleh GKJ Tirta Wening dan GKJ Sindoro

bagi para anggotanya. Inilah yang dimaksudkan oleh Gustavo Guitererrez dengan

ekklesiologi baru dalam merefleksikan gereja secara kontekstual yakni dengan memberi

perubahan pada struktural masyarakat dan membuat sistem baru.53

Pencapaian yang diperoleh ini merupakan hasil dari kinerja yang baik yang telah

dilakukan oleh semua pengurus Koperasi Sinar Kasih termasuk anggota dalam

mengusahakan kesejahteraan bagi umat Allah tanpa harus selalu menunggu bantuan

melainkan membebaskan diri dari ketergantungan dan bersama menghadirkan Kerajaan Allah

di dunia.

V. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Permasalahan kemiskinan tidak bisa dilepaskan dari kehidupan bergereja, terlebih

ditengah kehidupan masyarakat yang sedang berkembang. Kebutuhan msyarakat yang terus

52

Dr. Bernard Kieser SJ , Keprihatinan Sosial Gereja, Menyongsong 40 Tahun Majalah Rohani 1993,

(Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1992), 18

53

Rijnardus A.van Kooij, Sri Agus Patnaningsih, Yam‟ah Tsalatsa, MENGUAK FAKTA, MENATA KARYA

NYATA: Sumbangan Teologi Praktis dalam Pencarian Model Pembangunan Jemaat Kontekstual, (Jakarta: PT.

BPK Gumung Mulia,2007),41

Page 35: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

23

meningkat ini tidak diimbangi dengan pendapatan yang diperoleh dan hal ini membuat

menjamurnya pinjaman liar terlebih di tengah kehidupan orang Kristen. Disinilah dibutuhkan

kehadiran gereja yang mampu menyentuh jemaat dengan program ekonomi, sosial dan

masyarakatnya yang tidak hanya memberi bantuan secara temporer melainkan membantu

memberdayakan jemaat sehingga mampu menciptakan kesejahteraannya sendiri. Program

diakonia melalui koperasi inilah yang mampu menjawab permaslahan jemaat.

Bentuk pelayanan diakonia ini merupakan contoh yang di teladankan oleh Yesus di

dalam masa pelayananNya. Pelayanan diakonia yang baik melalui koperasi mampu

mendorong para anggotanya untuk mengembangkan kreatifitas dalam menghadapi masalah

ekonomi serta memperhatikan kebutuhan para anggotanya. Penelitian ini menemukan

hubungan yang positif dan signifikan antara kinerja Koperasi Sinar Kasih GKJ Tirta Wening,

Parakan dan GKJ Sindoro dalam membantu meningkatan ekonomi jemaat. Pelayanan

diakonia melalui koperasi yang telah dijalankan selama dua belas tahun dengan prinsip

kekeluargaan dan prinsip melayani yang berdasarkan kasih ini, terbukti mampu membantu

anggotanya dalam meningkatkan perekonomian keluarga serta mampu membuat pelayanan

diakonia melalui Koperasi Sinar Kasih ini bertahan dan terus berkembang.

5.2 Saran

Berdiakonia melalui koperasi sangatlah relevan di lakukan pada gereja-gereja baik di

desa maupun di perkotaan, sehingga beberapa saran yang dapat diberikan adalah:

a. Bagi Gereja-gereja: Gereja harus menaruh perhatian yang besar terhadap program

diakonia nya. Gereja jangan berlomba untuk membangun gedung megah dan

mengabaikan keadaan di sekitarnya, yakni makin meluasnya kemiskinan, sehingga

kehadirannya tidak menjadi garam apalagi terang. Diakonia tidak cukup hanya

dengan memberi uang, sembako atau pelayanan kesehatan melainkan harus

memberdayakan serta membebaskan umat dari kemiskinan yang membelenggu. Salah

satunya melalui program koperasi. Koperasi harus dihadirkan di setiap gereja tanpa

terkecuali karena koperasi sangat cocok di terapkan di era globalisasi ini, di mana

angka kemiskinan struktural semakin bertambah.

b. Bagi Koperasi Sinar Kasih, GKJ Tirta Wening dan GKJ Sindoro: pelayanan diakonia

melalui Koperasi Sinar Kasih harus tetap dipertahankan, mengingat esensi gereja

yang harus menjadi garam dan terang bagi sekitarnya. Pelayanan koperasi terhadap

anggota yang masih sering meminjam dari tengkulak harus lebih diperhatikan dimana

Page 36: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

24

pengurus atau koordinator wilayah perlu mengecek apa saja yang menjadi kendala

para anggota dan tindakan apa yang nantinya akan ditempuh.

Page 37: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

25

DAFTAR PUSTAKA

Abineno, Jl.Ch.1983. Jemaat.Jakarta:PT.BPK Gunung Mulia.

Amstrong, Michael.2004. Performance Management.Nyutran: Tugu Publisher.

Arianto, Widi.1997. Menjadi Gereja Misioner.Yogyakarta:Kanisius.

Bastian, Indra.2001. Akuntansi Sektor Publik, Edisi Pertama.Yogyakarta: Badan Penerbit

Fakultas Ekonomi UGM.

Boangmanalu, J. 2008. Praeses Pdt.Cyrellus Simanjuntak: Pendidik, Misionaris dan

Motivator.Jakarta:PT. BPK Gunung Mulia.

Borrong, Robert P, 2002. Berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia: 80 tahun

Prof.Dr.P.D.Latuihamallo.Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Chaniago, Arfinal.1982. Perkoperasian Indonesia.Bandung: Angkasa.

Fahmi, Irham.2010. MANAJEMEN KINERJA: Teori dan Aplikasi.Bandung: CV.Alfabeta.

Harsoyo.Y,2006. Ideologi Koperasi Menetap Masa Depan.Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Kieser, Bernhard, SJ.1992. Keprihatinan Sosial Gereja, Menyongsong 40 Tahun Majalah

Rohani 1993.Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Kooij, Rijnardus A.Van.,et al.2007. MENGUAK FAKTA, MENATA KARYA NYATA:

Sumbangan Teologi Praktis dalam Pencarian Model Pembangunan Jemaat

Kontekstual.Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Noordegraaf, A. 2004.Orientasi Diakonia Gerea.Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Purwanto,2010. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan: Pengembangan dan

Pemanfaatan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ryan, Chris.2002. The Tourist Experience.London: TJI Digital,Padstow,Cornwall.

Silalahi, Ulber,2009. Metode Penelitian Sosial.Bandung: PT. Refika Aditama.

Singgih, Emmanuel Gerrit, 2000.Berteologi dalam Konteks: Pemikiran-Pemikiran Mengenai

Kontekstualisasi Teologi di Indonesia.Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Sitio, Arifin.,et.al.2001.Koperasi: Teori dan Praktik.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sitompul, Einar,2004 Gereja Menyikapi Perubahan. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Page 38: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

26

Thomas, Norman E. 2000. Teks-Teks Klasik Tentang Misi dan Kekristenan Sedunia:

Melengkapi Adikarya David Bosch, Transformasi Misi Kristen. Jakarta: PT.BPK

Gunung Mulia.

Widyatmaja, Joseph. P. 2009. Diakonia Sebagai Misi Gereja: Praksis dan Refleksi Diakonia

Transformatif. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Widyatmaja, Josef Purnama,2010 YESUS DAN WONG CILIK: Praksis Diakonia

Transformatif dan Teologi Rakyat di Indonesia. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Wiryono. P.,SJ.1992. Keprihatinan Sosial Gereja, Menyongsong 40 Tahun Majalah Rohani

1993.Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Yewanggoe, Andreas A, 2009. TIDAK ADA PENUMPANG GELAP: Warga Gereja, Warga

Bangsa. Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia.

Yowono,Sony.2002.Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard: Menuju Organisasi

yang Berfokus pada Strategi Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Websites

Badan Pusat Statistik, 2003.Pendapatan Domestik Bruto Tahun 2002. Diakses tanggal 09 Juli

2014 WIB dari

http:// -

Badan Pusat Statistik, 2006. Kemiskinan di Indonesia Tahun 2002.Diakses tanggal 09 Juli

2014 WIB dari

http://www.bps.go.id/brs_file/kemiskin -

Departemen Keuangan, 1992. Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 1992 Tentang

Perkoperasian. Diakses tanggal 12 Desember pukul 18:00 WITA dari

http://www.sjdih.depkeu.go.id/fulltext/1992/25TAHUN~1992UU.htm

Lembaga Diakonia Mitra Kasih, 2009. Model-model Diakonia. Diakses tanggal 12 Desember

2014 pukul 14:22 WITA dari

http://lembagadiakoniamitrakasih.blogspot.com/2009/12/model-model-diakonia.html

Page 39: Pelayanan Diakonia GKJ Tirta Wening Parakan dan GKJ ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9929/2/T1_712010063_Full... · Para staf pengajar dan staf kantor FakultasTeologiUKSW

27

Website Resmi Kabupaten Temanggung, 2008. Kecamatan Parakan. Diakses tanggal 12

Januari 2015 pukul 08:30 WIB dari

http://www.temanggungkab.go.id/profil.php?mnid=38

Website Resmi Kabupaten Temanggung, 2008. Kecamatan Parakan. Diakses tanggal 12

Januari 2015 pukul 08:30 WIB dari

http://www.temanggungkab.go.id/profil.php?mnid=26