kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam …

88
KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM PEMBERDAYAAN PETANI TAMBAK DI KABUPATEN PANGKEP SITTI NURJANNAH Nomor Stambuk: 10561 04031 11 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM

PEMBERDAYAAN PETANI TAMBAK DI KABUPATEN PANGKEP

SITTI NURJANNAH

Nomor Stambuk 10561 04031 11

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM

PEMBERDAYAAN PETANI TAMBAK DI KABUPATEN PANGKEP

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Administrasi Negara

Disusun dan Diajukan Oleh

SITTI NURJANNAH

Nomor Stambuk 10561 04031 11

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN LMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

ABSTRAK

SITTI NURJANNAH (2015) Kinerja Dinas Kelautan Dan Perikanan Dalam

Pemberdayaan Petani Tambak Di Kabupaten Pangkep Skripsi Dibimbing

Oleh (Abdul Kadir Adys dan Muhammad Idris)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktifitas kinerja Dinas

Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten

Pangkep untuk mengetahui kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep dan untuk mengetahui

responsivitas Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten PangkepJenis penelitian adalah deskriptif kualitatif yang

mendeskripsikan tentang kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten PangkepSumber data adalah data

primer dan data sekunderTeknik pengumpulan data yang digunakan adalah

observasi wawancara dan dokumentasiDalam penelitian ini terdapat informan

utama yang terdiri dari 8 orangTeknik analisis data dengan menganalisa hasil

olahan data tersebut diinterprestasikan dalam bentuk narasiSedangkan dalam

pengabsahan data menggunakan triangulasi sumber triangulasi teknik dan

triangulasi waktu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep jika dilihat pada produktivitas kerja pegawai yang diukur dari

ketepatan waktu dan loyalitas kerja belum produktif karena pada pelaksanaan

program kerja dan bantuan masih perlu adanya perbaikanSelanjutnya kualitas

kerja pegawai yang diukur dari kesesuaian tugas dan kepuasan belum optimal

sedangkan responsivitas yang dilihat dari kepekaan dan kecepatan bertindak

pemerintah belum responsive khususnya dalam mengetahui dan memenuhi

kebutuhan masyrakat petani tambak masih belum optimal

Keyword Kinerja Pemberdayaan Petani Tambak

v

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikumwarahmatullahiwabarakatuh

Syukur Alhamdulliah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya salawat dan salam tercurahkan

kepada nabi segala zaman yang menjadi rahmat petunjuk bagi umat manusia dan

seluruh sahabat dan keluarganya Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul ldquoKinerja Dinas Kelautan Dan Perikanan Dalam Pemberdayaan

Petani Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

Ucapan terimakasih yang mendalam tak lupa pula saya curahkan kepada

kedua orang tua saya Ayahanda RusliminBadau sebagai inspirasi terbesar dalam

perjalanan hidup saya dan Ibunda Rosnawati sebagai pemberi kebahagiaan

terikhlas dan terbesar memberikan dorongan nasehat dan doa selama hidup saya

tidak lupa juga ucapan terima kasih pantas dilayangkan kepada kakanda St

Nurlaila SKep NS dan Kakanda Sitti Nurhidayah SPd dan Almarhum Adinda

Muhammad Nur Ashri sebagai penyemangat dalam hidup saya Dan seluruh

keluarga besar saya yang selalu ikhlas memberikan segalanya

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

vi

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat

1 Bapak Dr H IrwanAkib MPd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

3 BapakDr Burhanuddin SSosMSi selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Bapak Abdul Kadir Adys SHMM selaku Pembimbing I dalam penulisan

skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi

melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengarahkan membimbing

dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan

proposal sampai penyusunan skripsi

5 Bapak Drs Muhammad Idris MSi selaku Pembimbing II dalam penulisan

skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi

melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengerahkan membimbing

dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan

proposal sampai penyusunan skripsi

6 Bapak dan Ibu dosen serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

PENERIMAAN TIM iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan Masalah 7

C Tujuan Penelitian 7

D Kegunaan Penelitian 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja 9

1 Pengertian Kinerja 9

2 Indikator Kinerja 12

B Konsep Pemberdayaan 14

1 Pengertian pemberdayaan 14

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat 16

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak 18

C Kebijakan Pemberdayaan Petani Tambak 19

D Kerangka Pikir 28

E Fokus Penelitian 29

F Deskripsi Fokus Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian 31

B Jenis dan Tipe penelitian 31

C Sumber Data 32

D Informan Penelitian 32

E Teknik Pengumpulan data 33

F Teknik Analisis Data 34

G Keabsahan Data 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian 38

1 Sejara Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38

ix

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38

3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan 39

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi 51

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan

Petani Tambak 52

1 Produktivitas 53

a Ketepatan Waktu 53

b Loyalitas Kerja 57

2 Kualitas Kerja 59

a Kesesuaian Tugas 59

b Kepuasan 62

3 Responsivitas 65

a Kepekaan 65

b Kecepatan Bertindak 69

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 73

DAFTAR PUSTAKA 74

x

DAFTAR TABEL

Tabel

1 Tabel Informan 33

2 Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian 52

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1 Bagan Kerangka Pikir 28

xii

BAB I

PENDAHULUAN

ALatar Belakang

Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah

meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan

dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara

Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral

baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan

pembangunan nasional

Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses

pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya

pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan

nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku

utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai

evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi

penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan

masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat

menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya

menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan

1

mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan

nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif

Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai

oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu

periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai

dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu

periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan

atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk

meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk

mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen

kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen

berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi

kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan

potensi diri pegawai

Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara

berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun

organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja

melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya

mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen

penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program

disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran

diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor

2

publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena

stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan

Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran

kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan

efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran

kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap

pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas

efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas

barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas

tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan

dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing

aktivitas yang dilakukan

Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian

organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran

kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan

akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator

kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan

menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan

kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja

tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan

keadilan procedural

Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi

Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

3

1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang

sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam

dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat

kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus

bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat

yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar

pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18

UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah

besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan

Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan

dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang

bersifat istimewa

Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak

komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda

namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang

ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk

pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih

terbatas dibandingkan dengan eksekutif

Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola

kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan

sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah

dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan

4

maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang

pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis

Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan

masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian

kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak

dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan

tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan

tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal

disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan

kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau

powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya

sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya

tidak sejahtera

Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di

daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang

kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat

diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan

perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep

memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat

petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini

masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai

dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak

5

Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali

melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak

sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan

teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak

cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada

masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata

hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang

memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan

masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk

makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak

Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus

dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan

pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan

penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap

kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya

ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat

petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen

Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan

hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil

dalam hal pemberian bantuan

Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat

petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya

seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi

6

SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk

kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan

pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-

koloni kecil yang habis memakan hak rakyat

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul

ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani

Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu

1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

C Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

7

D Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu

1 Kegunaan Teoritis

Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama

mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir

penulis melalui penulisan penelitian

2 Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala

kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 2: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM

PEMBERDAYAAN PETANI TAMBAK DI KABUPATEN PANGKEP

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Administrasi Negara

Disusun dan Diajukan Oleh

SITTI NURJANNAH

Nomor Stambuk 10561 04031 11

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN LMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

ABSTRAK

SITTI NURJANNAH (2015) Kinerja Dinas Kelautan Dan Perikanan Dalam

Pemberdayaan Petani Tambak Di Kabupaten Pangkep Skripsi Dibimbing

Oleh (Abdul Kadir Adys dan Muhammad Idris)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktifitas kinerja Dinas

Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten

Pangkep untuk mengetahui kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep dan untuk mengetahui

responsivitas Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten PangkepJenis penelitian adalah deskriptif kualitatif yang

mendeskripsikan tentang kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten PangkepSumber data adalah data

primer dan data sekunderTeknik pengumpulan data yang digunakan adalah

observasi wawancara dan dokumentasiDalam penelitian ini terdapat informan

utama yang terdiri dari 8 orangTeknik analisis data dengan menganalisa hasil

olahan data tersebut diinterprestasikan dalam bentuk narasiSedangkan dalam

pengabsahan data menggunakan triangulasi sumber triangulasi teknik dan

triangulasi waktu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep jika dilihat pada produktivitas kerja pegawai yang diukur dari

ketepatan waktu dan loyalitas kerja belum produktif karena pada pelaksanaan

program kerja dan bantuan masih perlu adanya perbaikanSelanjutnya kualitas

kerja pegawai yang diukur dari kesesuaian tugas dan kepuasan belum optimal

sedangkan responsivitas yang dilihat dari kepekaan dan kecepatan bertindak

pemerintah belum responsive khususnya dalam mengetahui dan memenuhi

kebutuhan masyrakat petani tambak masih belum optimal

Keyword Kinerja Pemberdayaan Petani Tambak

v

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikumwarahmatullahiwabarakatuh

Syukur Alhamdulliah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya salawat dan salam tercurahkan

kepada nabi segala zaman yang menjadi rahmat petunjuk bagi umat manusia dan

seluruh sahabat dan keluarganya Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul ldquoKinerja Dinas Kelautan Dan Perikanan Dalam Pemberdayaan

Petani Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

Ucapan terimakasih yang mendalam tak lupa pula saya curahkan kepada

kedua orang tua saya Ayahanda RusliminBadau sebagai inspirasi terbesar dalam

perjalanan hidup saya dan Ibunda Rosnawati sebagai pemberi kebahagiaan

terikhlas dan terbesar memberikan dorongan nasehat dan doa selama hidup saya

tidak lupa juga ucapan terima kasih pantas dilayangkan kepada kakanda St

Nurlaila SKep NS dan Kakanda Sitti Nurhidayah SPd dan Almarhum Adinda

Muhammad Nur Ashri sebagai penyemangat dalam hidup saya Dan seluruh

keluarga besar saya yang selalu ikhlas memberikan segalanya

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

vi

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat

1 Bapak Dr H IrwanAkib MPd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

3 BapakDr Burhanuddin SSosMSi selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Bapak Abdul Kadir Adys SHMM selaku Pembimbing I dalam penulisan

skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi

melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengarahkan membimbing

dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan

proposal sampai penyusunan skripsi

5 Bapak Drs Muhammad Idris MSi selaku Pembimbing II dalam penulisan

skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi

melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengerahkan membimbing

dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan

proposal sampai penyusunan skripsi

6 Bapak dan Ibu dosen serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

PENERIMAAN TIM iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan Masalah 7

C Tujuan Penelitian 7

D Kegunaan Penelitian 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja 9

1 Pengertian Kinerja 9

2 Indikator Kinerja 12

B Konsep Pemberdayaan 14

1 Pengertian pemberdayaan 14

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat 16

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak 18

C Kebijakan Pemberdayaan Petani Tambak 19

D Kerangka Pikir 28

E Fokus Penelitian 29

F Deskripsi Fokus Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian 31

B Jenis dan Tipe penelitian 31

C Sumber Data 32

D Informan Penelitian 32

E Teknik Pengumpulan data 33

F Teknik Analisis Data 34

G Keabsahan Data 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian 38

1 Sejara Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38

ix

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38

3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan 39

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi 51

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan

Petani Tambak 52

1 Produktivitas 53

a Ketepatan Waktu 53

b Loyalitas Kerja 57

2 Kualitas Kerja 59

a Kesesuaian Tugas 59

b Kepuasan 62

3 Responsivitas 65

a Kepekaan 65

b Kecepatan Bertindak 69

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 73

DAFTAR PUSTAKA 74

x

DAFTAR TABEL

Tabel

1 Tabel Informan 33

2 Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian 52

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1 Bagan Kerangka Pikir 28

xii

BAB I

PENDAHULUAN

ALatar Belakang

Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah

meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan

dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara

Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral

baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan

pembangunan nasional

Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses

pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya

pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan

nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku

utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai

evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi

penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan

masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat

menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya

menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan

1

mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan

nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif

Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai

oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu

periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai

dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu

periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan

atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk

meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk

mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen

kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen

berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi

kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan

potensi diri pegawai

Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara

berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun

organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja

melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya

mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen

penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program

disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran

diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor

2

publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena

stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan

Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran

kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan

efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran

kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap

pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas

efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas

barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas

tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan

dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing

aktivitas yang dilakukan

Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian

organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran

kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan

akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator

kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan

menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan

kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja

tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan

keadilan procedural

Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi

Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

3

1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang

sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam

dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat

kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus

bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat

yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar

pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18

UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah

besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan

Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan

dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang

bersifat istimewa

Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak

komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda

namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang

ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk

pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih

terbatas dibandingkan dengan eksekutif

Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola

kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan

sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah

dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan

4

maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang

pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis

Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan

masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian

kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak

dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan

tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan

tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal

disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan

kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau

powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya

sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya

tidak sejahtera

Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di

daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang

kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat

diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan

perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep

memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat

petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini

masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai

dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak

5

Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali

melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak

sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan

teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak

cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada

masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata

hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang

memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan

masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk

makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak

Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus

dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan

pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan

penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap

kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya

ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat

petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen

Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan

hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil

dalam hal pemberian bantuan

Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat

petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya

seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi

6

SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk

kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan

pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-

koloni kecil yang habis memakan hak rakyat

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul

ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani

Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu

1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

C Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

7

D Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu

1 Kegunaan Teoritis

Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama

mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir

penulis melalui penulisan penelitian

2 Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala

kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 3: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

ABSTRAK

SITTI NURJANNAH (2015) Kinerja Dinas Kelautan Dan Perikanan Dalam

Pemberdayaan Petani Tambak Di Kabupaten Pangkep Skripsi Dibimbing

Oleh (Abdul Kadir Adys dan Muhammad Idris)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktifitas kinerja Dinas

Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten

Pangkep untuk mengetahui kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep dan untuk mengetahui

responsivitas Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten PangkepJenis penelitian adalah deskriptif kualitatif yang

mendeskripsikan tentang kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten PangkepSumber data adalah data

primer dan data sekunderTeknik pengumpulan data yang digunakan adalah

observasi wawancara dan dokumentasiDalam penelitian ini terdapat informan

utama yang terdiri dari 8 orangTeknik analisis data dengan menganalisa hasil

olahan data tersebut diinterprestasikan dalam bentuk narasiSedangkan dalam

pengabsahan data menggunakan triangulasi sumber triangulasi teknik dan

triangulasi waktu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep jika dilihat pada produktivitas kerja pegawai yang diukur dari

ketepatan waktu dan loyalitas kerja belum produktif karena pada pelaksanaan

program kerja dan bantuan masih perlu adanya perbaikanSelanjutnya kualitas

kerja pegawai yang diukur dari kesesuaian tugas dan kepuasan belum optimal

sedangkan responsivitas yang dilihat dari kepekaan dan kecepatan bertindak

pemerintah belum responsive khususnya dalam mengetahui dan memenuhi

kebutuhan masyrakat petani tambak masih belum optimal

Keyword Kinerja Pemberdayaan Petani Tambak

v

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikumwarahmatullahiwabarakatuh

Syukur Alhamdulliah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya salawat dan salam tercurahkan

kepada nabi segala zaman yang menjadi rahmat petunjuk bagi umat manusia dan

seluruh sahabat dan keluarganya Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul ldquoKinerja Dinas Kelautan Dan Perikanan Dalam Pemberdayaan

Petani Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

Ucapan terimakasih yang mendalam tak lupa pula saya curahkan kepada

kedua orang tua saya Ayahanda RusliminBadau sebagai inspirasi terbesar dalam

perjalanan hidup saya dan Ibunda Rosnawati sebagai pemberi kebahagiaan

terikhlas dan terbesar memberikan dorongan nasehat dan doa selama hidup saya

tidak lupa juga ucapan terima kasih pantas dilayangkan kepada kakanda St

Nurlaila SKep NS dan Kakanda Sitti Nurhidayah SPd dan Almarhum Adinda

Muhammad Nur Ashri sebagai penyemangat dalam hidup saya Dan seluruh

keluarga besar saya yang selalu ikhlas memberikan segalanya

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

vi

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat

1 Bapak Dr H IrwanAkib MPd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

3 BapakDr Burhanuddin SSosMSi selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Bapak Abdul Kadir Adys SHMM selaku Pembimbing I dalam penulisan

skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi

melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengarahkan membimbing

dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan

proposal sampai penyusunan skripsi

5 Bapak Drs Muhammad Idris MSi selaku Pembimbing II dalam penulisan

skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi

melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengerahkan membimbing

dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan

proposal sampai penyusunan skripsi

6 Bapak dan Ibu dosen serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

PENERIMAAN TIM iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan Masalah 7

C Tujuan Penelitian 7

D Kegunaan Penelitian 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja 9

1 Pengertian Kinerja 9

2 Indikator Kinerja 12

B Konsep Pemberdayaan 14

1 Pengertian pemberdayaan 14

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat 16

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak 18

C Kebijakan Pemberdayaan Petani Tambak 19

D Kerangka Pikir 28

E Fokus Penelitian 29

F Deskripsi Fokus Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian 31

B Jenis dan Tipe penelitian 31

C Sumber Data 32

D Informan Penelitian 32

E Teknik Pengumpulan data 33

F Teknik Analisis Data 34

G Keabsahan Data 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian 38

1 Sejara Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38

ix

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38

3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan 39

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi 51

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan

Petani Tambak 52

1 Produktivitas 53

a Ketepatan Waktu 53

b Loyalitas Kerja 57

2 Kualitas Kerja 59

a Kesesuaian Tugas 59

b Kepuasan 62

3 Responsivitas 65

a Kepekaan 65

b Kecepatan Bertindak 69

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 73

DAFTAR PUSTAKA 74

x

DAFTAR TABEL

Tabel

1 Tabel Informan 33

2 Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian 52

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1 Bagan Kerangka Pikir 28

xii

BAB I

PENDAHULUAN

ALatar Belakang

Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah

meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan

dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara

Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral

baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan

pembangunan nasional

Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses

pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya

pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan

nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku

utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai

evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi

penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan

masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat

menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya

menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan

1

mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan

nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif

Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai

oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu

periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai

dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu

periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan

atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk

meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk

mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen

kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen

berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi

kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan

potensi diri pegawai

Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara

berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun

organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja

melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya

mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen

penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program

disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran

diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor

2

publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena

stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan

Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran

kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan

efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran

kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap

pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas

efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas

barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas

tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan

dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing

aktivitas yang dilakukan

Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian

organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran

kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan

akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator

kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan

menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan

kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja

tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan

keadilan procedural

Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi

Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

3

1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang

sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam

dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat

kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus

bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat

yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar

pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18

UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah

besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan

Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan

dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang

bersifat istimewa

Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak

komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda

namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang

ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk

pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih

terbatas dibandingkan dengan eksekutif

Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola

kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan

sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah

dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan

4

maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang

pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis

Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan

masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian

kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak

dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan

tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan

tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal

disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan

kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau

powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya

sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya

tidak sejahtera

Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di

daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang

kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat

diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan

perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep

memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat

petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini

masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai

dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak

5

Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali

melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak

sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan

teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak

cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada

masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata

hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang

memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan

masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk

makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak

Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus

dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan

pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan

penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap

kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya

ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat

petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen

Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan

hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil

dalam hal pemberian bantuan

Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat

petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya

seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi

6

SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk

kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan

pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-

koloni kecil yang habis memakan hak rakyat

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul

ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani

Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu

1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

C Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

7

D Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu

1 Kegunaan Teoritis

Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama

mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir

penulis melalui penulisan penelitian

2 Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala

kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 4: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikumwarahmatullahiwabarakatuh

Syukur Alhamdulliah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya salawat dan salam tercurahkan

kepada nabi segala zaman yang menjadi rahmat petunjuk bagi umat manusia dan

seluruh sahabat dan keluarganya Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul ldquoKinerja Dinas Kelautan Dan Perikanan Dalam Pemberdayaan

Petani Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

Ucapan terimakasih yang mendalam tak lupa pula saya curahkan kepada

kedua orang tua saya Ayahanda RusliminBadau sebagai inspirasi terbesar dalam

perjalanan hidup saya dan Ibunda Rosnawati sebagai pemberi kebahagiaan

terikhlas dan terbesar memberikan dorongan nasehat dan doa selama hidup saya

tidak lupa juga ucapan terima kasih pantas dilayangkan kepada kakanda St

Nurlaila SKep NS dan Kakanda Sitti Nurhidayah SPd dan Almarhum Adinda

Muhammad Nur Ashri sebagai penyemangat dalam hidup saya Dan seluruh

keluarga besar saya yang selalu ikhlas memberikan segalanya

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

vi

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat

1 Bapak Dr H IrwanAkib MPd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

3 BapakDr Burhanuddin SSosMSi selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Bapak Abdul Kadir Adys SHMM selaku Pembimbing I dalam penulisan

skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi

melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengarahkan membimbing

dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan

proposal sampai penyusunan skripsi

5 Bapak Drs Muhammad Idris MSi selaku Pembimbing II dalam penulisan

skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi

melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengerahkan membimbing

dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan

proposal sampai penyusunan skripsi

6 Bapak dan Ibu dosen serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

PENERIMAAN TIM iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan Masalah 7

C Tujuan Penelitian 7

D Kegunaan Penelitian 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja 9

1 Pengertian Kinerja 9

2 Indikator Kinerja 12

B Konsep Pemberdayaan 14

1 Pengertian pemberdayaan 14

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat 16

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak 18

C Kebijakan Pemberdayaan Petani Tambak 19

D Kerangka Pikir 28

E Fokus Penelitian 29

F Deskripsi Fokus Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian 31

B Jenis dan Tipe penelitian 31

C Sumber Data 32

D Informan Penelitian 32

E Teknik Pengumpulan data 33

F Teknik Analisis Data 34

G Keabsahan Data 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian 38

1 Sejara Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38

ix

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38

3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan 39

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi 51

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan

Petani Tambak 52

1 Produktivitas 53

a Ketepatan Waktu 53

b Loyalitas Kerja 57

2 Kualitas Kerja 59

a Kesesuaian Tugas 59

b Kepuasan 62

3 Responsivitas 65

a Kepekaan 65

b Kecepatan Bertindak 69

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 73

DAFTAR PUSTAKA 74

x

DAFTAR TABEL

Tabel

1 Tabel Informan 33

2 Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian 52

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1 Bagan Kerangka Pikir 28

xii

BAB I

PENDAHULUAN

ALatar Belakang

Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah

meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan

dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara

Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral

baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan

pembangunan nasional

Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses

pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya

pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan

nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku

utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai

evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi

penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan

masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat

menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya

menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan

1

mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan

nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif

Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai

oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu

periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai

dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu

periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan

atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk

meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk

mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen

kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen

berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi

kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan

potensi diri pegawai

Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara

berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun

organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja

melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya

mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen

penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program

disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran

diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor

2

publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena

stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan

Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran

kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan

efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran

kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap

pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas

efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas

barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas

tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan

dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing

aktivitas yang dilakukan

Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian

organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran

kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan

akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator

kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan

menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan

kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja

tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan

keadilan procedural

Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi

Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

3

1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang

sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam

dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat

kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus

bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat

yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar

pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18

UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah

besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan

Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan

dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang

bersifat istimewa

Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak

komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda

namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang

ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk

pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih

terbatas dibandingkan dengan eksekutif

Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola

kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan

sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah

dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan

4

maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang

pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis

Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan

masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian

kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak

dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan

tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan

tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal

disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan

kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau

powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya

sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya

tidak sejahtera

Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di

daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang

kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat

diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan

perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep

memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat

petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini

masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai

dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak

5

Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali

melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak

sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan

teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak

cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada

masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata

hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang

memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan

masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk

makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak

Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus

dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan

pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan

penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap

kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya

ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat

petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen

Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan

hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil

dalam hal pemberian bantuan

Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat

petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya

seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi

6

SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk

kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan

pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-

koloni kecil yang habis memakan hak rakyat

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul

ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani

Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu

1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

C Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

7

D Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu

1 Kegunaan Teoritis

Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama

mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir

penulis melalui penulisan penelitian

2 Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala

kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 5: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat

1 Bapak Dr H IrwanAkib MPd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

3 BapakDr Burhanuddin SSosMSi selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Bapak Abdul Kadir Adys SHMM selaku Pembimbing I dalam penulisan

skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi

melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengarahkan membimbing

dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan

proposal sampai penyusunan skripsi

5 Bapak Drs Muhammad Idris MSi selaku Pembimbing II dalam penulisan

skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi

melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengerahkan membimbing

dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan

proposal sampai penyusunan skripsi

6 Bapak dan Ibu dosen serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

PENERIMAAN TIM iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan Masalah 7

C Tujuan Penelitian 7

D Kegunaan Penelitian 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja 9

1 Pengertian Kinerja 9

2 Indikator Kinerja 12

B Konsep Pemberdayaan 14

1 Pengertian pemberdayaan 14

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat 16

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak 18

C Kebijakan Pemberdayaan Petani Tambak 19

D Kerangka Pikir 28

E Fokus Penelitian 29

F Deskripsi Fokus Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian 31

B Jenis dan Tipe penelitian 31

C Sumber Data 32

D Informan Penelitian 32

E Teknik Pengumpulan data 33

F Teknik Analisis Data 34

G Keabsahan Data 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian 38

1 Sejara Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38

ix

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38

3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan 39

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi 51

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan

Petani Tambak 52

1 Produktivitas 53

a Ketepatan Waktu 53

b Loyalitas Kerja 57

2 Kualitas Kerja 59

a Kesesuaian Tugas 59

b Kepuasan 62

3 Responsivitas 65

a Kepekaan 65

b Kecepatan Bertindak 69

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 73

DAFTAR PUSTAKA 74

x

DAFTAR TABEL

Tabel

1 Tabel Informan 33

2 Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian 52

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1 Bagan Kerangka Pikir 28

xii

BAB I

PENDAHULUAN

ALatar Belakang

Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah

meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan

dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara

Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral

baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan

pembangunan nasional

Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses

pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya

pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan

nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku

utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai

evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi

penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan

masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat

menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya

menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan

1

mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan

nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif

Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai

oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu

periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai

dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu

periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan

atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk

meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk

mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen

kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen

berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi

kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan

potensi diri pegawai

Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara

berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun

organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja

melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya

mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen

penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program

disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran

diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor

2

publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena

stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan

Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran

kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan

efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran

kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap

pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas

efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas

barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas

tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan

dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing

aktivitas yang dilakukan

Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian

organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran

kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan

akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator

kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan

menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan

kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja

tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan

keadilan procedural

Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi

Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

3

1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang

sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam

dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat

kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus

bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat

yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar

pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18

UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah

besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan

Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan

dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang

bersifat istimewa

Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak

komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda

namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang

ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk

pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih

terbatas dibandingkan dengan eksekutif

Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola

kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan

sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah

dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan

4

maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang

pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis

Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan

masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian

kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak

dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan

tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan

tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal

disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan

kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau

powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya

sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya

tidak sejahtera

Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di

daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang

kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat

diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan

perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep

memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat

petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini

masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai

dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak

5

Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali

melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak

sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan

teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak

cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada

masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata

hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang

memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan

masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk

makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak

Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus

dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan

pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan

penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap

kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya

ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat

petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen

Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan

hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil

dalam hal pemberian bantuan

Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat

petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya

seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi

6

SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk

kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan

pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-

koloni kecil yang habis memakan hak rakyat

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul

ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani

Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu

1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

C Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

7

D Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu

1 Kegunaan Teoritis

Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama

mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir

penulis melalui penulisan penelitian

2 Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala

kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 6: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

PENERIMAAN TIM iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan Masalah 7

C Tujuan Penelitian 7

D Kegunaan Penelitian 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja 9

1 Pengertian Kinerja 9

2 Indikator Kinerja 12

B Konsep Pemberdayaan 14

1 Pengertian pemberdayaan 14

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat 16

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak 18

C Kebijakan Pemberdayaan Petani Tambak 19

D Kerangka Pikir 28

E Fokus Penelitian 29

F Deskripsi Fokus Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu dan lokasi penelitian 31

B Jenis dan Tipe penelitian 31

C Sumber Data 32

D Informan Penelitian 32

E Teknik Pengumpulan data 33

F Teknik Analisis Data 34

G Keabsahan Data 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian 38

1 Sejara Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38

ix

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38

3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan 39

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi 51

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan

Petani Tambak 52

1 Produktivitas 53

a Ketepatan Waktu 53

b Loyalitas Kerja 57

2 Kualitas Kerja 59

a Kesesuaian Tugas 59

b Kepuasan 62

3 Responsivitas 65

a Kepekaan 65

b Kecepatan Bertindak 69

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 73

DAFTAR PUSTAKA 74

x

DAFTAR TABEL

Tabel

1 Tabel Informan 33

2 Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian 52

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1 Bagan Kerangka Pikir 28

xii

BAB I

PENDAHULUAN

ALatar Belakang

Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah

meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan

dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara

Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral

baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan

pembangunan nasional

Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses

pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya

pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan

nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku

utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai

evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi

penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan

masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat

menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya

menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan

1

mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan

nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif

Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai

oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu

periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai

dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu

periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan

atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk

meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk

mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen

kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen

berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi

kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan

potensi diri pegawai

Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara

berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun

organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja

melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya

mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen

penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program

disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran

diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor

2

publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena

stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan

Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran

kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan

efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran

kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap

pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas

efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas

barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas

tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan

dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing

aktivitas yang dilakukan

Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian

organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran

kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan

akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator

kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan

menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan

kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja

tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan

keadilan procedural

Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi

Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

3

1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang

sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam

dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat

kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus

bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat

yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar

pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18

UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah

besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan

Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan

dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang

bersifat istimewa

Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak

komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda

namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang

ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk

pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih

terbatas dibandingkan dengan eksekutif

Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola

kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan

sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah

dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan

4

maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang

pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis

Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan

masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian

kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak

dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan

tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan

tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal

disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan

kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau

powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya

sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya

tidak sejahtera

Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di

daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang

kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat

diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan

perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep

memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat

petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini

masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai

dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak

5

Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali

melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak

sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan

teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak

cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada

masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata

hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang

memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan

masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk

makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak

Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus

dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan

pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan

penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap

kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya

ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat

petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen

Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan

hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil

dalam hal pemberian bantuan

Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat

petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya

seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi

6

SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk

kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan

pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-

koloni kecil yang habis memakan hak rakyat

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul

ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani

Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu

1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

C Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

7

D Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu

1 Kegunaan Teoritis

Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama

mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir

penulis melalui penulisan penelitian

2 Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala

kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 7: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38

3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan 39

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi 51

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan

Petani Tambak 52

1 Produktivitas 53

a Ketepatan Waktu 53

b Loyalitas Kerja 57

2 Kualitas Kerja 59

a Kesesuaian Tugas 59

b Kepuasan 62

3 Responsivitas 65

a Kepekaan 65

b Kecepatan Bertindak 69

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 73

DAFTAR PUSTAKA 74

x

DAFTAR TABEL

Tabel

1 Tabel Informan 33

2 Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian 52

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1 Bagan Kerangka Pikir 28

xii

BAB I

PENDAHULUAN

ALatar Belakang

Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah

meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan

dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara

Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral

baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan

pembangunan nasional

Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses

pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya

pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan

nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku

utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai

evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi

penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan

masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat

menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya

menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan

1

mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan

nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif

Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai

oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu

periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai

dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu

periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan

atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk

meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk

mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen

kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen

berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi

kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan

potensi diri pegawai

Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara

berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun

organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja

melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya

mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen

penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program

disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran

diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor

2

publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena

stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan

Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran

kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan

efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran

kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap

pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas

efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas

barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas

tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan

dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing

aktivitas yang dilakukan

Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian

organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran

kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan

akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator

kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan

menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan

kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja

tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan

keadilan procedural

Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi

Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

3

1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang

sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam

dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat

kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus

bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat

yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar

pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18

UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah

besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan

Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan

dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang

bersifat istimewa

Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak

komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda

namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang

ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk

pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih

terbatas dibandingkan dengan eksekutif

Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola

kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan

sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah

dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan

4

maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang

pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis

Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan

masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian

kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak

dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan

tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan

tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal

disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan

kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau

powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya

sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya

tidak sejahtera

Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di

daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang

kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat

diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan

perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep

memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat

petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini

masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai

dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak

5

Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali

melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak

sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan

teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak

cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada

masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata

hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang

memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan

masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk

makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak

Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus

dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan

pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan

penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap

kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya

ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat

petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen

Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan

hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil

dalam hal pemberian bantuan

Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat

petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya

seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi

6

SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk

kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan

pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-

koloni kecil yang habis memakan hak rakyat

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul

ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani

Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu

1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

C Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

7

D Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu

1 Kegunaan Teoritis

Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama

mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir

penulis melalui penulisan penelitian

2 Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala

kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 8: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

DAFTAR TABEL

Tabel

1 Tabel Informan 33

2 Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian 52

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1 Bagan Kerangka Pikir 28

xii

BAB I

PENDAHULUAN

ALatar Belakang

Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah

meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan

dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara

Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral

baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan

pembangunan nasional

Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses

pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya

pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan

nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku

utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai

evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi

penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan

masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat

menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya

menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan

1

mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan

nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif

Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai

oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu

periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai

dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu

periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan

atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk

meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk

mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen

kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen

berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi

kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan

potensi diri pegawai

Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara

berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun

organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja

melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya

mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen

penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program

disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran

diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor

2

publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena

stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan

Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran

kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan

efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran

kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap

pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas

efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas

barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas

tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan

dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing

aktivitas yang dilakukan

Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian

organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran

kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan

akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator

kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan

menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan

kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja

tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan

keadilan procedural

Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi

Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

3

1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang

sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam

dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat

kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus

bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat

yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar

pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18

UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah

besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan

Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan

dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang

bersifat istimewa

Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak

komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda

namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang

ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk

pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih

terbatas dibandingkan dengan eksekutif

Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola

kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan

sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah

dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan

4

maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang

pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis

Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan

masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian

kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak

dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan

tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan

tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal

disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan

kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau

powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya

sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya

tidak sejahtera

Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di

daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang

kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat

diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan

perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep

memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat

petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini

masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai

dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak

5

Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali

melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak

sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan

teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak

cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada

masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata

hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang

memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan

masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk

makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak

Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus

dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan

pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan

penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap

kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya

ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat

petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen

Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan

hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil

dalam hal pemberian bantuan

Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat

petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya

seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi

6

SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk

kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan

pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-

koloni kecil yang habis memakan hak rakyat

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul

ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani

Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu

1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

C Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

7

D Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu

1 Kegunaan Teoritis

Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama

mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir

penulis melalui penulisan penelitian

2 Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala

kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 9: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1 Bagan Kerangka Pikir 28

xii

BAB I

PENDAHULUAN

ALatar Belakang

Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah

meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan

dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara

Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral

baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan

pembangunan nasional

Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses

pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya

pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan

nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku

utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai

evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi

penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan

masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat

menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya

menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan

1

mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan

nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif

Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai

oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu

periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai

dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu

periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan

atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk

meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk

mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen

kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen

berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi

kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan

potensi diri pegawai

Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara

berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun

organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja

melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya

mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen

penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program

disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran

diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor

2

publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena

stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan

Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran

kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan

efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran

kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap

pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas

efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas

barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas

tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan

dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing

aktivitas yang dilakukan

Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian

organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran

kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan

akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator

kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan

menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan

kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja

tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan

keadilan procedural

Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi

Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

3

1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang

sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam

dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat

kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus

bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat

yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar

pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18

UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah

besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan

Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan

dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang

bersifat istimewa

Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak

komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda

namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang

ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk

pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih

terbatas dibandingkan dengan eksekutif

Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola

kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan

sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah

dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan

4

maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang

pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis

Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan

masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian

kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak

dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan

tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan

tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal

disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan

kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau

powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya

sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya

tidak sejahtera

Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di

daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang

kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat

diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan

perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep

memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat

petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini

masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai

dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak

5

Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali

melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak

sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan

teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak

cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada

masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata

hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang

memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan

masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk

makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak

Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus

dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan

pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan

penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap

kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya

ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat

petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen

Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan

hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil

dalam hal pemberian bantuan

Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat

petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya

seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi

6

SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk

kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan

pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-

koloni kecil yang habis memakan hak rakyat

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul

ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani

Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu

1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

C Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

7

D Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu

1 Kegunaan Teoritis

Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama

mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir

penulis melalui penulisan penelitian

2 Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala

kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 10: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

BAB I

PENDAHULUAN

ALatar Belakang

Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah

meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan

dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara

Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral

baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan

pembangunan nasional

Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses

pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya

pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan

nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku

utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai

evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi

penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan

masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat

menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya

menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan

1

mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan

nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif

Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai

oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu

periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai

dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu

periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan

atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk

meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk

mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen

kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen

berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi

kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan

potensi diri pegawai

Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara

berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun

organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja

melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya

mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen

penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program

disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran

diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor

2

publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena

stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan

Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran

kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan

efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran

kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap

pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas

efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas

barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas

tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan

dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing

aktivitas yang dilakukan

Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian

organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran

kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan

akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator

kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan

menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan

kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja

tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan

keadilan procedural

Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi

Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

3

1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang

sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam

dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat

kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus

bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat

yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar

pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18

UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah

besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan

Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan

dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang

bersifat istimewa

Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak

komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda

namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang

ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk

pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih

terbatas dibandingkan dengan eksekutif

Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola

kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan

sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah

dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan

4

maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang

pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis

Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan

masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian

kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak

dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan

tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan

tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal

disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan

kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau

powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya

sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya

tidak sejahtera

Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di

daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang

kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat

diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan

perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep

memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat

petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini

masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai

dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak

5

Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali

melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak

sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan

teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak

cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada

masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata

hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang

memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan

masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk

makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak

Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus

dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan

pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan

penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap

kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya

ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat

petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen

Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan

hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil

dalam hal pemberian bantuan

Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat

petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya

seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi

6

SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk

kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan

pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-

koloni kecil yang habis memakan hak rakyat

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul

ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani

Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu

1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

C Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

7

D Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu

1 Kegunaan Teoritis

Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama

mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir

penulis melalui penulisan penelitian

2 Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala

kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 11: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan

nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif

Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai

oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu

periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai

dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu

periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan

atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk

meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk

mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen

kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen

berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi

kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan

potensi diri pegawai

Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara

berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun

organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja

melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya

mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen

penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program

disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran

diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor

2

publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena

stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan

Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran

kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan

efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran

kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap

pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas

efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas

barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas

tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan

dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing

aktivitas yang dilakukan

Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian

organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran

kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan

akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator

kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan

menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan

kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja

tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan

keadilan procedural

Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi

Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

3

1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang

sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam

dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat

kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus

bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat

yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar

pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18

UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah

besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan

Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan

dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang

bersifat istimewa

Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak

komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda

namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang

ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk

pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih

terbatas dibandingkan dengan eksekutif

Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola

kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan

sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah

dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan

4

maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang

pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis

Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan

masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian

kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak

dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan

tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan

tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal

disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan

kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau

powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya

sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya

tidak sejahtera

Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di

daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang

kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat

diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan

perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep

memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat

petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini

masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai

dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak

5

Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali

melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak

sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan

teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak

cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada

masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata

hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang

memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan

masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk

makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak

Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus

dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan

pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan

penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap

kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya

ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat

petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen

Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan

hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil

dalam hal pemberian bantuan

Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat

petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya

seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi

6

SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk

kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan

pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-

koloni kecil yang habis memakan hak rakyat

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul

ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani

Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu

1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

C Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

7

D Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu

1 Kegunaan Teoritis

Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama

mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir

penulis melalui penulisan penelitian

2 Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala

kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 12: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena

stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan

Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran

kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan

efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran

kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap

pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas

efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas

barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas

tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan

dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing

aktivitas yang dilakukan

Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian

organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran

kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan

akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator

kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan

menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan

kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja

tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan

keadilan procedural

Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi

Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

3

1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang

sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam

dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat

kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus

bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat

yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar

pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18

UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah

besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan

Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan

dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang

bersifat istimewa

Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak

komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda

namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang

ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk

pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih

terbatas dibandingkan dengan eksekutif

Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola

kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan

sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah

dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan

4

maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang

pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis

Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan

masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian

kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak

dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan

tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan

tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal

disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan

kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau

powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya

sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya

tidak sejahtera

Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di

daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang

kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat

diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan

perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep

memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat

petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini

masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai

dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak

5

Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali

melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak

sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan

teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak

cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada

masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata

hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang

memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan

masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk

makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak

Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus

dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan

pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan

penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap

kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya

ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat

petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen

Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan

hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil

dalam hal pemberian bantuan

Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat

petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya

seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi

6

SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk

kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan

pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-

koloni kecil yang habis memakan hak rakyat

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul

ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani

Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu

1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

C Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

7

D Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu

1 Kegunaan Teoritis

Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama

mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir

penulis melalui penulisan penelitian

2 Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala

kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 13: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang

sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam

dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat

kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus

bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat

yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar

pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18

UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah

besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan

Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan

dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang

bersifat istimewa

Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak

komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda

namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang

ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk

pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih

terbatas dibandingkan dengan eksekutif

Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola

kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan

sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah

dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan

4

maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang

pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis

Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan

masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian

kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak

dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan

tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan

tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal

disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan

kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau

powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya

sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya

tidak sejahtera

Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di

daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang

kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat

diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan

perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep

memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat

petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini

masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai

dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak

5

Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali

melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak

sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan

teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak

cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada

masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata

hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang

memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan

masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk

makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak

Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus

dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan

pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan

penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap

kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya

ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat

petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen

Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan

hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil

dalam hal pemberian bantuan

Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat

petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya

seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi

6

SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk

kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan

pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-

koloni kecil yang habis memakan hak rakyat

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul

ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani

Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu

1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

C Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

7

D Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu

1 Kegunaan Teoritis

Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama

mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir

penulis melalui penulisan penelitian

2 Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala

kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 14: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang

pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis

Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan

masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian

kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak

dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan

tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan

tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal

disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan

kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau

powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya

sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya

tidak sejahtera

Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di

daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang

kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat

diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan

perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep

memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat

petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini

masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai

dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak

5

Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali

melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak

sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan

teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak

cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada

masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata

hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang

memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan

masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk

makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak

Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus

dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan

pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan

penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap

kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya

ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat

petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen

Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan

hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil

dalam hal pemberian bantuan

Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat

petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya

seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi

6

SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk

kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan

pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-

koloni kecil yang habis memakan hak rakyat

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul

ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani

Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu

1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

C Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

7

D Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu

1 Kegunaan Teoritis

Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama

mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir

penulis melalui penulisan penelitian

2 Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala

kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 15: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali

melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak

sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan

teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak

cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada

masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata

hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang

memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan

masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk

makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak

Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus

dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan

pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan

penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap

kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya

ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat

petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen

Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan

hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil

dalam hal pemberian bantuan

Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat

petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya

seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi

6

SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk

kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan

pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-

koloni kecil yang habis memakan hak rakyat

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul

ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani

Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu

1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

C Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

7

D Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu

1 Kegunaan Teoritis

Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama

mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir

penulis melalui penulisan penelitian

2 Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala

kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 16: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk

kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan

pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-

koloni kecil yang habis memakan hak rakyat

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul

ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani

Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu

1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

C Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

7

D Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu

1 Kegunaan Teoritis

Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama

mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir

penulis melalui penulisan penelitian

2 Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala

kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 17: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

D Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu

1 Kegunaan Teoritis

Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama

mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir

penulis melalui penulisan penelitian

2 Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala

kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 18: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Konsep Kinerja

1 Pengertian kinerja

Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah

ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja

bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja

adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan

Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang

diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)

mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai

atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika

9

Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang

akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output

yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang

bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora

berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk

secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah

dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan

pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara

perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha

untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)

kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)

dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang

rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh

mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi

Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan

sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan

tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja

lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan

pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut

10

Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil

kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud

dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap

kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang

membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut

telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama

dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian

terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai

merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai

ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam

mencapai nilai sebuah lembaga

Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran

kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang

dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk

mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam

menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut

Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan

11

pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor

02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian

kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab

kejujuran kerjasama dan prakarsa

Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan

bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan

pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan

dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan

mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang

tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan

menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat

diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan

tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)

pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian

ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik

2 Indikator Kinerja

Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas

tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali

kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan

indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai

adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik

12

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas

menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar

dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab

itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas

13

5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam

konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak

publik

B Konsep Pemberdayaan

1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna

sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make

one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan

kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki

kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga

orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya

harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki

kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif

emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab

dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai

kemajuan

Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses

menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap

penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk

14

pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu

prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari

dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah

Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa

artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya

mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan

Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target

diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus

sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka

Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti

menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan

mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan

sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian

pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan

bahkan dapat mempengaruhi orang lain

Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

15

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom)

b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan dan

c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka

Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan

(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang

terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan

keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan

rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan

2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim

(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha

masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna

memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan

16

komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas

yang lebih optimal bagi kemajuan nasional

Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi

tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial

(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan

atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan

masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih

penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang

berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses

yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan

sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya

Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu

diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami

power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya

akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power

kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan

power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada

kelompok powerholders

Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik

afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)

17

politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk

membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang

seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup

untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang

potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai

tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun

target yang dicapai

3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak

Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui

peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan

berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan

Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh

kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan

pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi

pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa

proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok

petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam

membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap

keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara

18

umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu

walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang

windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup

menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak

udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam

usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru

tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan

lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah

terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar

Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat

serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap

kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang

dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain

penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai

pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto

2013 Wordpresscom)

C Kebijakan Pemberdayaan Petani

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang

Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui

19

1 Pendidikan dan pelatihan

Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa

a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan

b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang

Pertanian atau

c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis

2Penyuluhan dan Pendampingan

Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa

pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan

Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)

orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh

penyuluh

Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat

melakukan

a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik

b) analisis kelayakan usaha dan

c) kemitraan dengan Pelaku Usaha

3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian

Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana

a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan

pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum

b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk

pemasaran hasil Pertanian

c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian

20

d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau

dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi

danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi

Komoditas Pertanian

e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama

dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau

kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas

Pertanian

f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan

mempercayai memperkuatdan menguntungkan

g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian

h) mengembangkan pasar lelang

i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai

4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan

Nasional

Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern

berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam

negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis

dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam

mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan

harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani

5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian

21

a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan

dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang

wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian

diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar

mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana

dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian

danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan

Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui

penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian

b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan

lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk

memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan

sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara

bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani

yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-

turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya

memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani

5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan

Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud

adalah

22

a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan

lahan Pertanian

b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani

c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa

penjaminan danatau

d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program

kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha

6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan

informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses

yang di maksud meliputi

a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

b) kerja sama alih teknologi dan

c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan

teknologi dan informasi

Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa

1) sarana produksi Pertanian

2) harga Komoditas Pertanian

3) peluang dan tantangan pasar

4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan

danatau wabah penyakit hewan menular

23

5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan

6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan

7) ketersediaan lahan Pertanian

7Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok

Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah

adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan

fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk

1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan

Petani yang mandiri

2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam

mengembangkan kemitraan usaha

3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan

4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok

dalam ber-Usaha Tani

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-

simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal

yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap

penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih

menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber

daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan

24

akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus

diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya

perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara

pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh

mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

sebagai berikut

1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak

pemerintah kepada masyarakat atau individu

2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar

dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian

Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai

berikut

a Mempersiapkan kerja sama

b Menjalin relasi kemitraan

c Mengartikulasikan tantangan-tantangan

d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada

e Mendifinisikan arah yang ditetapkan

f Mengesplorasi sistem sistem sumber

g Menganalisis kapasitas sumber

h Menyusun kerangka pemecahan masalah

i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber

j Memperluas kesempatan-kesempatan

25

k Mengakui keberhasilan

l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai

Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian

dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak

a Mengetahui masalah yang ada

b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran

c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang

melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya

d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan

e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan

kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi

f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan

mengetahui pelayanan yang tersedia

g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya

h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan

i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya

j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan

keputussan berdasarkan data tersebut

Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil

dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya

Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha

pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil

dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih

26

kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan

pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan

iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya

produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang

berkualitas

D Kerangka Pikir

Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja

adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan

kepadanya

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga

mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu

sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu

indikator kerja yang penting

2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan

kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan

karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik

27

3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan

menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu

Bagan Kerangka Pikir

Kinerja Dinas Kelautan

dan Perikanan

Produktivitas

a Ketepatan

waktu

b Loyalitas kerja

a

b

Pemberdayaan Petani

Kualitas Kerja

a Kesesuaian

tugas

b Kepuasan

Responsivitas

a Kepekaan

b Kecepatan

bertindak

28

E Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang

akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan

dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

D Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian

diantaranya

1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas

Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan

mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil

yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi

guna mencapai tujuan organisasi

2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan

kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan

Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini

produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas

kerja pegawai

29

3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya

pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja

4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur

kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas

kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai

5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk

memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun

pemasarannya

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian

ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep

sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung

jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih

belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan

masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan

di Kabupaten Pangkep

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam

pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

2 Tipe penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya

dilokasi penelitian

C Sumber Data

31

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah

1 Data Primer

Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan

segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti

secara langsung dari obyek penelitian

2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek

penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan

arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian

D Informan Penelitian

Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik

mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik

jenuh dari sebuah informan

32

TABEL INFORMAN

No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket

1 Hasanuddin

Muin HM

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Sekertaris 1 Laki-Laki

2 Nuryana NY

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kepala

Seksi

Pemberda

yaan

Masyaraka

t pesisir

1 Perempuan

3 Agustinawati AW

Pemerintah

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Staf

Penyuluh

Perikanan 1 Perempuan

4 M Yusuf

Hamid YM Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

5 Riswan RW Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

6 Abdul Rahman AR Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

7 Sadakah SD Masyarakat

Ketua

kelompok

Petani

tambak

1 Laki-laki

8 Maskur MK Masyarakat

Anggota

Petani

Tambak

1 Laki-Laki

Jumlah 8

E Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh

33

1 Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-

hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode

pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan

mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani

tambak di Kabupaten Pangkep

2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas

dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan

petani tambak di Kabupaten Pangkep

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo

pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat

dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini

untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan

perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep

F Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

34

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu

1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di

lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

35

G Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam

tiga macam yaitu

1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang ada

2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

36

3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Objek Penelitian

1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya

kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi

dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan

Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam

Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih

lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001

tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun

2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul

di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-

2015 adalah sebagai berikut

38

a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam

meningkatkan kesejahteraan

b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya

kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab

c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku

ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan

3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor

11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep

sebagai berikut

a Kepala Dinas

b Sekertariat

1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian

2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3 Sub Bagian Keuangan

c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

39

d Bidang Perikanan dan penangkapan

1 Seksi Budidaya Perikanan Laut

2 Seksi Budidaya Perikanan Darat

3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap

e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan

1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan

2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran

3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri

f Bidang Pengawasan dan Perlindungan

1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan

2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan

3 Seksi Karantina Ikan

g UPTD

Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu

a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene

1 Ikhtisar jabatan

Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan

pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Uraian tugas

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40

b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

Kelautan dan Perikanan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan

kewenangannya

d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan

kepegawaian perlengkapan dan peralatan

e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

b Sekertaris

1 Ikhtisar jabatan

Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan

keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan

41

2 Uraian tugas

a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan

masing-masing Bidang dan Sekertariat

b) Penatausahaan Administrasi keuanagan

c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan

berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan

Sekertariat

d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang

masing-masing

e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian

f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan

d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

e) Meminta kelengkapan data dan informasi

f) Menentukan prioritas pekerjaan

g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan

ketentuan

c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

42

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi

kepegawaian

2 Uraian Tugas

a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian

umum dan kepegawaian

b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan

meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas

mendistribusikan surat sesuai bidang

c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas

d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension

e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar

f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian dalam lingkup dinas

g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang

kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan

h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan

bidang tugasnya

i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar

j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit

kerja masing-masing

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

43

3 Wewenang

a) Mengajukan saran pada atasan

b) Menegur bawahan

c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan

d) Meminta kelengkapan data dan informasi

e) Menetukan prioritas pekerjaan

f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan

ketentuan

d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka

penyusunan program dan pelaporan

2 Uraian Tugas

a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan

c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan

d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas

e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun

instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data

dan informasi

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas

dengan instansi terkait

44

g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan

perencanaan dan pelaporan

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

e Sub Bagian Keuangan

1 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran

2 Uraian Tugas

a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta

kegiatan dilingkungan sekretariat badan

b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian

Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas

c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan

Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara

tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang

tugasnya masing-masing

d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan

yang berlaku

45

e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan

dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih

lanjut

f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai

bahan dalam peningkatan karier

g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan

kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program

pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja

h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas

kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang

Keuangan

i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-

program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program

kerja tahunan

f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

46

2 Uaraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah

c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah

d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu

karang)

f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan

evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

47

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis

untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan

pulau-pulau kecil

c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan

administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi

dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang

meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap

2 Uraian Tugas

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan

budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan

tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

48

b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan

perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan

c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan

air tawar air payau dan laut

d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan

e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan

f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah

g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan

h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah

i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan

j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan

evaluasi bidang perikanan dan penangkapan

k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di

bidang perikanan dan penangkapan

i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

49

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya

perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana

budidaya perikanan

d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

50

e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap

1 Ikhtisar Jabatan

Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka

melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan

pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil

2 Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan

mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi

pulau-pulau kecil

c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan

tangkap

d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan

e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi

a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb

b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa

c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb

d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa

51

e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD adalah Jabatan Eselon IVb

f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata

Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va

Status

Kepeg

awaian

Bidang

Jumla

h Sekretaris

Pesisir

dan

Pulau-

Pulau

Kecil

Perikanan

dan

Penangka

pan

Bina Usaha

dan

Kelembagaa

n

Pengawasan

dan

Perlindunga

n

PNS 15 6 5 6 6 38

CPNS - - - - 1 1

Jumla

h 15 6 5 6 7 39

Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian

B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani

Tambak

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja

mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun

demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan

terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan

teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut

Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)

52

Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut

1 Produktivitas

Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha

pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan

pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang

meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur

berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai

a Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain

Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan

suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai

sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya

disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika

terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang

53

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa

disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin

itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan

yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini

tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja

yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang

menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-

aturan instansi

Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib

tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan

teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat

dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang

mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa

ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus

melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai

pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang

diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)

Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang

bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu

di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya

54

Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami

juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya

imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang

tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja

Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan

dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu

dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang

berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa

ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung

ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus

melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada

masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan

yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu

kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke

kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap

para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu

ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari

pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak

sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu

55

pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu

namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan

pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni

2015)

Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan

pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu

semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada

pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang

tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari

masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang

berdiri sendiri mengatakan bahwa

ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak

terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap

bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak

jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)

Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para

pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan

program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan

pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan

pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun

tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan

dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis

56

Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan

tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik

untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan

dan penyuluhan serta bantuan

b Loyalitas Kerja

Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah

kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas

yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan

keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung

pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah

memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang

yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu

ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi

kepentingan organisasi

Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat

dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf

Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai

berikut

ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang

57

lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai

loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang

menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu

bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga

dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa

ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka

menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka

sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan

dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja

pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup

tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing

meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan

kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan

namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering

memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-

curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan

pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja

sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih

58

tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat

jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus

Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai

dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan

Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas

kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu

diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah

bantuan

2 Kualitas Kerja

Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja

organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena

sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja

juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga

menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas

kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan

a Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu

menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam

melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang

berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di

59

lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut

ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak

pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa

tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan

merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)

Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf

penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

mengatakan bahwa

ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik

mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami

bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh

pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa

pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi

para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan

merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani

tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan

Talaka menjelaskan bahwa

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi

cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering

melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan

zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat

dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

60

Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan

yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai

permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga

memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat

yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang

mengatakan

ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa

pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak

yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering

mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja

pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja

yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang

diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan

baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada

pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit

dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang

karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih

dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara

RW 12 Juni 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan

yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

61

Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang

dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan

penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang

b Kepuasan

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi

kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi

antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan

mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

keterampilannya

Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang

ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan

keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan

dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh

masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti

perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya

memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah

staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan

luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan

pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya

masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)

62

Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai

dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu

kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang

sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

mengatakan bahwa

ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani

barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani

mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan

budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf

khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)

Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah

sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya

adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan

tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan

tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara

pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam

penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti

pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia

terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami

(Wawancara RW 12 Juni 2015)

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja

keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa

63

terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan

tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani

dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya

dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang

biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang

informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa

ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri

karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu

melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani

khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti

pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan

dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan

percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara

MK 13 juni 2015)

Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk

mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti

pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian

materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang

mengatakan bahwa

ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan

tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya

saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan

semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan

menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa

mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya

bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)

64

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja

yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada

pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui

penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa

dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan

pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari

sebelumnya

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua

indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas

kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum

optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang

seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk

material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh

namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas

Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-

program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang

responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang

terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai

65

dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui

indikator a)Kepekaan

a Kepekaan

Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan

memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga

pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses

penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang

efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap

kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan

pembangunan

Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan

masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam

mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan

penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap

dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep

yang mengatakan bahwa

ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung

kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui

pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat

kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota

dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga

66

berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28

Mei 2015)

Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka

pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat

informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi

kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk

memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan

melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang

mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)

Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak

upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa

yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program

yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau

aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang

dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi

sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang

dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo

(Wawancara NY 28 Mei 2015)

Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam

mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang

diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat

67

ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh

masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang

informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa

ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa

yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan

Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada

pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah

pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12

Juni 2015)

Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh

pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai

dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda

dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak

mengatakan bahwa

ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh

pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau

pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang

namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu

apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada

program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh

informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua

program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo

(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum

melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih

dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut

Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan

pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani

tambak yang mengatakan bahwa

68

ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan

baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya

ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-

program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi

program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai

dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)

Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua

program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil

wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa

pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang

dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah

diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi

mengenai program-program pemerintah

b Kecepatan bertindak

Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi

kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan

tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah

yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah

yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa

ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam

pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang

menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan

masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara

pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang

dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)

69

Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh

masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan

terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh

salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa

ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga

program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh

petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)

Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan

memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan

mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan

di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang

tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang

menyatakan bahwa

ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah

yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan

pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami

sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo

(Wawancara MYH 12 Juni 2015)

Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari

salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu

dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah

seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa

70

ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang

kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan

masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan

dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami

juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami

atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)

Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan

bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan

pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya

dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan

baik

Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan

bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam

mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum

responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih

ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah

71

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa

1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur

dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan

belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki

khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang

diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka

dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya

bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material

maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada

kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga

penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat petani tambak

3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan

masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak

pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan

kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak

mengetahui program yang dibuat pemerintah

72

B Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan

yaitu

1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada

pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan

2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada

petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih

ditingkatkan lagi

3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk

terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh

73

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya

Yogyakarta Pustaka Belajar

Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan

MakasarCV Berkah Utami

Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN

Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep

Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen

Yogyakarta Perusahaan YPKN

Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan

Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta

Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT

Indeks Gramedia

Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN

Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar

Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem

Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa

Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214

Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta

Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba

Empat

74

Sumber Dari Internet

Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-

waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita

Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan

Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1

November 2014 Pukul 1500 Wita

Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online

httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28

januari 2015 Pukul 1330 Wita

Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada

Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita

Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml

Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita

Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia

blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita

Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww

pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani

75

Page 19: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 20: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 21: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 22: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 23: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 24: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 25: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 26: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 27: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 28: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 29: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 30: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 31: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 32: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 33: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 34: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 35: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 36: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 37: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 38: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 39: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 40: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 41: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 42: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 43: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 44: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 45: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 46: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 47: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 48: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 49: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 50: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 51: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 52: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 53: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 54: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 55: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 56: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 57: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 58: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 59: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 60: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 61: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 62: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 63: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 64: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 65: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 66: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 67: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 68: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 69: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 70: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 71: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 72: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 73: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 74: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 75: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 76: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 77: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 78: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 79: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 80: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 81: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 82: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 83: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …
Page 84: KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM …