dinas perikanan dan kelautan tahun 201 6...2 laporan kinerja tahun 201 6 dinas perikanan dan...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA
DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN
DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2017
1
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi
Sumatera Selatan yang memiliki potensi Sumber Daya Perikanan dan
Kelautan yang besar. Potensi sumberdaya perikanan Kabupaten
Banyuasin mencakup perikanan tangkap (laut dan perairan umum),
perikanan budidaya (kolam, tambak dan keramba) yang didukung kondisi
geografis dengan panjang garis pantai mencapai 275 km dan dilalui sungai
besar seperti Sungai Banyuasin dan Sungai Musi yang dapat menjadi
tulang punggung pembangunan ekonomi Kabupaten Banyuasin. Untuk
menggerakkan kegiatan pembangunan di Kabupaten Banyuasin maka
diharapkaan adanya sarana dan prasarana yang baik. Kabupaten
Banyuasin sangat prospektif baik ditinjau dari segi aspek teknis, sosial,
ekonomi maupun sumberdaya yang tersedia.
Wilayah Kabupaten Banyuasin hampir 80% adalah dataran berupa
pasang surut dan lebak, sedangkan 20% sisanya merupakan penyebaran
lahan kering dengan topografi sampai bergelombang. Untuk daerah
penangkapan disepanjang pesisir timur. Untuk kegiatan usaha budidaya
air payau terdapat di Kecamatan Banyuasin II, Makarti Jaya, Tanjung
Lago dan Muara Sugihan sedangkan budidaya air tawar hampir ada di
seluruh Kecamatan dengan sentra di Kecamatan Talang Kelapa, Rantau
Bayur dan Tanjung Lago.
Sampai saat ini kegiatan usaha Perikanan dan Kelautan di
Kabupaten Banyuasin sebagian besar merupakan perikanan rakyat yang
bersifat tradisional, dimana jumlah kepemilikan kapal, keramba, kolam,
dan tambak masih dalam skala kecil, sedangkan pemodalan, keterampilan
2
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
dan teknologi yang digunakan relatif rendah, diharapkan adanya peran
swasta. Kendala dan hambatan yang dihadapi dalam upaya pencapaian
sasaran pada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
antara lain adalah masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana
yang masih belum memadai dan faktor eksternal berupa musim yang tidak
dapat diperkirakan. Selain faktor tersebut terdapat pula faktor lain yang
bersifat non teknis terkait jadwal kegiatan yang terlambat dan hasil
pencapaian sasaran belum dapat diukur pada akhir dari kegiatan.
Keberhasilan serta percepatan pembangunan daerah selain
didukung oleh ketersediaan sumberdaya alam, juga sangat ditentukan
oleh tersedianya sumberdaya manusia yang handal. Oleh karena itu,
pembangunan sumberdaya manusia merupakan upaya untuk menjadikan
sumberdaya manusia tidak hanya sebagai objek pembangunan, tetapi
sekaligus sebagai subjek pembangunan yang mampu mengelola potensi
sumberdaya alam yang tersedia dibidang perikanan di Kabupaten
Banyuasin diatas, berpengaruh juga terhadap kualitas tenaga kerja.
Secara umum kualitas tenaga kerja bidang perikanan di Kabupaten
Banyuasin masih sangat rendah. Tingkat pendidikan masyarakat
perikanan yang masih rendah berpengaruh pada rendahnya daya serap
atau adaptasi masyarakat perikanan terhadap ilmu pengetahuan dan
teknologi serta berdampak pada kurang berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, sehingga daya dukung terhadap
pertumbuhan ekonomi pun belum optimal. Pembangunan Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Banyuasin secara lestari dan berkesinambungan
harus memperhatikan program dan kegiatan yang dijadikan prioritas
utama, mengingat keterbatasan dana pembangunan daerah Kabupaten
Banyuasin tanpa memperhatikan program yang dijadikan prioritas utama
tersebut maka pembangunan perikanan berjalan secara tidak efektif dan
efisien.
3
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
B. Kewenangan, Tugas Pokok dan Struktur Organisasi
Kewenangan
Kewenangan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah sebagai daerah otonom,
yakni kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan serta kepentingan masyarakatnya menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Tugas Pokok
Dalam rangka untuk mengantisipasi permasalahan perikanan,
meningkatkan kinerja serta menentukkan kebijakan pembangunan
perikanan, maka berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah
Kabupaten Banyuasin dan Keputusan Bupati Banyuasin Nomor 62
Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Perikanan
dan Kelautan Kabupaten Banyuasin dengan Kedudukan sebagai Unsur
Pelaksana Pemerintah Kabupaten dibidang Perikanan dan Kelautan
dan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 2 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten
Banyuasin Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
Dinas Daerah Kabupaten Banyuasin.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Dinas Perikanan dan kelautan
Kabupaten Banyuasin mempunyai tugas melaksanakan urusan
Pemerintah Kabupaten dibidang Perikanan dan Kelautan berdasarkan
azas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam melaksanakan tugas
4
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
tersebut Dinas Perikanan dan Kelautan menyelenggarakan fungsi
yaitu:
a) Perumusan Kebijakan dibidang Perikanan dan Kelautan;
b) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Perikanan dan
Kelautan;
c) Pelaksanaan kegiatan Sekretariat, yaitu urusan umum,
perlengkapan, kepegawaian dan keuangan serta perencanaan,
evaluasi dan pelaporan;
d) Perumusan kebijakan teknis, pemberian bimbingan pengelolaan
Perikanan dan Kelautan;
e) Pelayanan umum dibidang Perikanan dan Kelautan;
f) Pengawasan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas
sesuai dengan kebijakan pemerintah;
g) Pembinaan usaha dan pengujian teknologi dalam rangka
penerapan teknologi anjuran;
h) Pengolahan data, melaksanakan pembinaan teknis dan program
pembangunan Perikanan dan Kelautan dalam wilayah Kabupaten;
i) Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup
tugasnya;
j) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Struktur Organisasi
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Perikanan dan
Kelautan, Struktur organisasi dinas dibentuk dengan berlandaskan
Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor
14 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah
Kabupaten Banyuasin dan Peraturan Bupati Banyuasin Nomor 625
Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Perikanan
dan Kelautan Kabupaten Banyuasin yang terdiri dari :
5
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan
b. Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian
c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
3. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
a. Seksi Bina Mutu Pengolahan Hasil Perikanan
b. Seksi Pengembangan Usaha dan Pemasaran
4. Bidang Perikanan Tangkap
a. Seksi Bina Produksi Perikanan Tangkap
b. Seksi Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap
5. Bidang Perikanan Budidaya
a. Seksi Bina Produksi Perikanan Budidaya
b. Seksi Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya
6. Bidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
a. Seksi Pemberdayaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
b. Seksi Pengawasan dan Konservasi Sumberdaya Perikanan dan
Kelautan
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
a. Sub Bagian Tata Usaha
b. Kelompok Jabatan Fungsional
8. Kelompok Jabatan Fungsional
C. Maksud dan Tujuan
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Perikanan dan Kelautan Tahun 2016
disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Ketentuan ini
memberikan tuntutan kepada semua instansi pemerintah untuk
menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai
6
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
bagian integral dari siklus Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP).
Esensi dari SAKIP adalah perwujudan dari implementasi sistem
pengendalian manajemen sektor publik. Sistem pengendalian merupakan
infrastruktur bagi manajemen pemerintah untuk memastikan bahwa visi,
misi dan tujuan strategis Pemerintah dapat diwujudkan melalui
implementasi strategi pencapainnya (program dan kegiatan) yang
terencana dan terlaksana dengan baik. Implementasi SAKIP diawali
dengan Penyusunan Rencana Strategis yang memuat visi, misi dan
tujuan/sasaran strategis dan searah selaras setiap tahunnya ditetapkan
program dan kegiatan untuk dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi,
misi dan tujuan/sasaran strategis tersebut. Sistem pengukuran kinerja
dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana capaian kinerja
yang diperoleh. Pada setiap akhir tahun pelaksanaan program/kegiatan,
serta capaian kinerjanya dikomunikasikan kepada stakeholder dalam
wujud Laporan Kinerja (LKj).
Laporan Kinerja (LKj) memiliki dua fungsi utama sekaligus.
Pertama, Laporan Kinerja merupakan sarana bagi instansi untuk
memberikan informasi kinerja dan menyampaikan pertanggungjawaban
kinerja pada seluruh stakeholder. Kedua, Laporan kinerja merupakan
sarana evaluasi atas pencapaian kinerja sebagai upaya memperbaiki dan
meningkatkan kinerja dimasa datang.
7
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Dinas Perikanan
dan Kelautan Kabupaten Banyuasin membuat dokumen Perjanjian Kinerja
Tahun 2016. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) menjadi dasar
dalam penyusunan Perjanjian Kinerja dan dengan mencantumkan
indikator kinerja dan target kinerja. Dokumen Perjanjian Kinerja
merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja
antara Bupati dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan untuk
mewujudkan target kinerja berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki
oleh instansi. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Permenpan 53/2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, pada dasarnya adalah
pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk
mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun
dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.
Tujuan khusus Perjanjian Kinerja antara lain adalah untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai
wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi
amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai
dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward atau
penghargaan dan sanksi.
Dinas Perikanan dan Kelautan telah membuat Perjanjian Kinerja
sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada, dan mengikuti
tahapan pengalokasian dana. Penetapan Kinerja Dinas Perikanan dan
8
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
kelautan Kabupaten Banyuasin menyajikan informasi yang meliputi
Program Utama, Sasaran Strategis, Indikator Kinerja, Target Kinerja, dan
Jumlah Anggaran yang Dialokasikan.
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Dinas Perikanan dan Kelautan Tahun 2016
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1. Meningkatkan Produksi Perikanan dan Kelautan
Persentase Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya
12 %
Persentase Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap
6.8 %
2. Meningkatnya Konsumsi Ikan
Konsumsi Ikan Per Kapita Per Tahun
34.88 kg/kapita/tahun
3. Meningkatnya Hasil Produksi Olahan
Hasil Olahan Perikanan dan Kelautan
19.716,62 ton
Program dan kegiatan serta jumlah anggaran selengkapnya terdapat
pada lampiran. Seluruh indikator kinerja yang ada di tabel adalah Indikator
Kinerja Utama (IKU) Dinas Perikanan dan Kelautan.
9
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Tahun 2016
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Banyuasin tahun 2016 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator
kinerja sasaran. Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap penyebab
terjadinya celah kinerja (performance gap) yang terjadi serta tindakan
perbaikan yang diperlukan di masa mendatang.
Metodelogi Pengukuran Pencapaian Kinerja
a. Metode Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan
realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut:
1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya
kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin
rendahnya kinerja, digunakan rumus:
Realisasi
2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya
kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin
tingginya kinerja, digunakan rumus:
Realisasi
Capaian indikator kinerja = X 100
Rencana
Rencana – ( Realisasi – Rencana ) Capaian indikator kinerja = X 100
Kinerja Rencana
10
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
Selain membandingkan rencana dengan realisasi, pengukuran kinerja
juga dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan
realisasi tahun lalu, serta capaian sampai dengan tahun ini dengan
target pada akhir periode dokumen RPJMD.
b. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja
pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator
kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara
langsung hubungan antara sasaran dengan indikator kinerja pengukur
keberhasilan sasaran yang telah direncanakan.
Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing-
masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat
sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala
pengukuran ordinal sebagai berikut :
X > 85 % : Sangat Berhasil
70 % < X < 85 % : Berhasil
55 % < X < 70 % : Cukup Berhasil
X < 55% : Tidak Berhasil
Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian
kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan
program/kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.
Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik
yang sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja
berupa indikator masukan, keluaran dan hasil.
11
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
Analisis Capaian Kinerja Tahun 2016
Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) di Dinas Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Banyuasin, diuraikan sebagai berikut :
1. Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016
Tabel 3.1 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja
Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Tingkat
Capaian
1 2 3 4 5
A. Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan dan Kelautan
1.
Persentase Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya
% 12 12.79 106.58
2. Persentase Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap
% 6.8 7.49 110.15
B. Sasaran Meningkatnya Konsumsi Ikan
1. Konsumsi Ikan per Kapita per Tahun
kg/kapita 34.88 40.40 115.82
C. Sasaran Meningkatnya Hasil Produksi Olahan
1.
Hasil Olahan Perikanan dan Kelautan
Ton 19,716.62 20,208.12 102.49
Sumber ; Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin, 2016
12
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
2. Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun
2016 dengan Tahun 2015, Tahun 2014 dan Tahun 2013
Tabel 3.2 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2016 dengan Capaian
Indikator Kinerja Tahun 2015, 2014 dan Tahun 2013
Indikator Kinerja
Satuan
Realisasi Capaian
2013 2014 2015 2016 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan dan Kelautan
1 Persentase
Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya
% 10 2.6 7.13 12.79 20 130 118.83 106.58
2 Persentase
Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap
% 2.8 2.2 5.5 7.49 103.7 110 127.9 110.15
B. Sasaran Meningkatnya Konsumsi Ikan
1 Konsumsi Ikan
per Kapita per Tahun
Kg/kapita 33.16 34.11 35.81 40.40 105.74 101.34 104.65 115.82
C. Sasaran Meningkatnya Hasil Produksi Olahan Perikanan dan Kelautan
1 Hasil Olahan
Perikanan dan Kelautan
Ton - 19,565.39 19,917.57 20,208.12 - 101.37 102.09 102.49
Sumber ; Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin, 2016
13
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
3. Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2016 dengan
Target Jangka Menengah dalam Dokumen Renstra (Tahun 2018)
Tabel 3.3 Persentase Perbandingan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sampai dengan
Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah Dokumen Renstra
No Indikator Satuan Realisasi
Realisasi s/d 2016
Target Jangka Menengah Dokumen
Renstra (2018)
Persentase Tingkat Capaian
1 2 3 4 5 6
A. Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan dan Kelautan
1. Persentase
Peningkatan
Produksi Perikanan
Budidaya
% 12.79 30 42.63
2. Persentase Peningkatan Produksi Perikanan
Tangkap...
% 7.49 12.5 59.92
B. Sasaran Meningkatnya Konsumsi Ikan
1. Konsumsi Ikan per Kapita per Tahun
Kg/kapita 40.40 36.48 110.74
C. Sasaran Meningkatnya Hasil Produksi Olahan Perikanan dan Kelautan
1. Hasil Olahan Perikanan dan Kelautan
Ton 20,208.12 20,132.50 100.37
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin, 2016
14
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Standar
Nasional
Capaian kinerja Dinas Perikanan dan Kelautan dengan indikator kinerja
persentase produksi perikanan budidaya, persentase produksi perikanan
tangkap, konsumsi ikan per kapita per tahun, dan hasil olahan perikanan
dan kelautan tidak dapat dilakukan perbandingan dengan target nasional
karena ditingkat nasional, urusan bidang Kelautan dan Perikanan
merupakan urusan pilihan dan tidak ada data Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dari Kementerian terkait, dalam hal ini Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP).
5. Analisis Penyebab Keberhasilan / Kegagalan atau Peningkatan /
Penurunan Kinerja serta Alternative Solusi yang Telah Dilaksanakan
a) Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan dan Kelautan
(1) Realisasi capaian dengan indikator persentase peningkatan
produksi perikanan budidaya telah mencapai target bahkan
melebihi target yang ditetapkan. Untuk produksi perikanan
budidaya terealisasi sebesar 12.79% dari target sebesar 12%.
Pada tahun 2014 produksi perikanan budidaya sebesar 31,031.30
ton, tahun 2015 produksi perikanan budidaya adalah 32,389.17
ton dan meningkat menjadi 34,410.07 ton pada tahun 2016, jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada peningkatan sebesar
2,020.9 ton atau sebesar 6.24%, dan jika dibandingkan dengan
tahun awal periode Renstra yaitu tahun 2013 terjadi peningkatan
sebesar 4,176.94 ton atau sebesar 12.79%. Meningkatnya
produksi perikanan budidaya disebabkan pada bulan januari - april
stok benih ikan sedang melimpah sehingga dapat mencukupi
kebutuhan benih pembudidaya ikan , selain itu pada awal dan
akhir tahun 2015 ini juga curah hujan cukup tinggi sehingga
15
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
mengakibatkan nafsu makan ikan meningkat yang membuat
pertumbuhan ikan yang dibudidayakan menjadi optimal, selain itu
juga tidak lepas dari pembinaan dan pelatihan yang dilakukan
kepada pembudidaya ikan dan juga bantuan berupa benih dan
pakan, alat produksi budidaya dan lainnya. Dinas Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Banyuasin pada tahun 2016 menerima dana
Tugas Pembantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, dengan kegiatan berupa
pengelolaan kawasan perikanan budidaya, pengelolaan produksi
dan usaha pembudidayaan ikan, dan dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen Perikanan Budidaya,
sedangkan realisasi dari kegiatan tersebut antara lain lokasi
percontohan teknologi (demonstration farm), bantuan benih,
pakan dan sarana produksi.
Pada tahun 2016 realisasi dan capaian produksi budidaya jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya selalu mengalami
kenaikan setiap tahunnya. Pada tahun 2014 mengalami kenaikan
produksi tetapi tetap tergolong kecil jika dibandingkan dengan
realisasi capaian tahun 2013 yaitu sebesar 10%. Terjadi
perbedaan kenaikan produksi dari tahun 2013 hingga 2015, hal ini
dikarenakan target yang ditetapkan pada tahun 2014 dan 2015
berdasarkan pada produksi perikanan budidaya tahun 2013
karena mengacu pada dokumen Renstra periode 2014-2018,
sedangkan untuk tahun 2011-2013 menetapkan target
berdasarkan pada produksi perikanan budidaya tahun 2009
mengacu pada dokumen Renstra periode 2009-2013. Realisasi
Capaian pada tahun 2015 118.83, tahun 2014 adalah 130%, pada
Tahun 2013 hanya 20%. Realisasi capaian pada tahun 2013 tidak
bisa mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 50% karena
terlalu tingginya dalam menetapkan target, juga belum berjalannya
16
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
program pengembangan kawasan Minapolitan dan juga gagal
panen karena perubahan cuaca yang ekstrem dan bencana banjir.
Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja sampai
dengan tahun 2016 dengan target jangka menengah dokumen
Renstra tahun 2018, realisasi capaian dengan indikator kinerja
tingkat produksi perikanan budidaya pada Tahun 2015 adalah
12.79%. Realisasi ini jika dibandingkan dengan target di akhir
Renstra masih tergolong kecil karena target pada tahun 2018
sebesar 30%. Dengan demikian persentase capaian jika
dibandingkan tahun 2018 adalah sebesar 42.63%. Target 30 % ini
masih memungkinan untuk dicapai karena hasil capaian 42.63%
ini masih ditahun ketiga periode Renstra. Dengan adanya
dukungan program pengembangan usaha perikanan budidaya
dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat serta adanya
kemandirian kelompok pembudidaya maka target produksi
sebesar 30% pada tahun 2018 akan bisa tercapai. Data
peningkatan produksi perikanan budidaya tahun 2016 secara lebih
lengkap disajikan pada tabel berikut :
NO Sub Sektor
Produksi (Ton)
2012 2013 2014 2015 2016
1 Perikanan Budidaya
27,484.66 30,233.13 31,031.28 32,389.17 34,100.83
- Tambak 13,847.36 14,904.93 15,298.42 15,968.49 15,568.94
- Kolam 13,549.80 15,231.45 15,633.56 16,317.03 18,441,58
- Keramba 87.50 96.75 99.30 103.65 90.31
Sumber ; Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin, 2016
(2) Realisasi persentase peningkatan produksi perikanan tangkap
telah mencapai target bahkan melebihi target yang ditetapkan.
Untuk produksi perikanan tangkap terealisasi 7.49% dari target
yang ditetapkan sebesar 6.8%. Pada tahun 2016 produksi
17
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
perikanan tangkap meningkat dari 52.402,08 ton menjadi
53.389,85 ton, ada peningkatan sebesar 987.77 ton. Peningkatan
produksi perikanan tangkap ini selain karena faktor alam, yaitu
terjadi peningkatan kelimpahan ikan pada bulan juni dan juli, juga
disebabkan karena meningkatnya kapasitas kelompok-kelompok
khususnya dalam wadah Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang
merupakan hasil dari pembinaan dan pelatihan yang dilakukan
kepada nelayan dan pelaku usaha perikanan lainnya dan bantuan
alat tangkap yang terus berlanjut serta bantuan hibah langsung ke
kelopok nelayan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan berupa
sarana alat bantu penangkapan ikan seperti alat tangkap jaring
gillnet, bubu kubah rajungan, driftnet, GPS, portable winch, fish
finder, lacuba, life jacket dan mesin kapal 40 PK. Realisasi
capaian untuk produksi perikanan tangkap tahun 2016 sebesar
110.15% menurun dari tahun sebelumnya tahun 2015 sebesar
127.9%. Hal ini dikarenakan adanya pelarangan penggunaan
jaring pukat (trawl). Untuk itu perlu diadakan pelatihan
penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan kepada
kelompok nelayan. Selain itu terjadi perubahan cuaca yang
ekstrem diakhir tahun sehingga hasil tangkapan nelayan sedikit
berkurang.
Jika dibandingkan dengan produksi tangkapan dari tahun 2013
hingga tahun 2016 tingkat produksi perikanan tangkap terus
mengalami kenaikan, kenaikan ini tidak lepas dari adanya bantuan
hibah langsung dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan
juga pembinaan dari Pemerintah Daerah. Pengembangan
Kelembagaan Mendukung Pengembangan Kampung Nelayan
Yang Mandiri, Indah, Tangguh dan Maju terpusat di Kecamatan
Banyuasin II dan tersebar di Desa Sungsang I, Sungsang II,
Sungsang III, Sungsang IV dan Desa Marga Sungsang yang
merupakan Kecamatan dengan potensi perikanan tangkap laut
18
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
yang tinggi. Daerah penghasil ikan tangkapan dilaut yang
terbanyak yaitu Kecamatan Banyuasin II dan Muara Sugihan dan
penghasil ikan tangkapan di perairan umum daratan terbanyak
adalah kecamatan Rantau Bayur dan Tanjung Lago.
Untuk capaian kinerja indikator tingkat produksi perikanan
tangkap, realisasi sampai dengan tahun 2016 adalah 7.49% dan
kondisi ini sudah cukup baik jika dibandingkan dengan target pada
tahun 2018 yaitu sebesar 12,5 % dengan persentase tingkat
capaian sebesar 59.92 %.
Data peningkatan produksi perikanan tangkap tahun 2012 - 2016
secara lebih lengkap disajikan pada tabel berikut :
NO
Sub Sektor
Produksi (Ton)
2012 2013 2014 2015 2016
1 Perikanan Tangkap
48,317.33 49,670.21 50,782.82 52,402.08 53,389.85
- Laut 39,151.16 40,247.39 41,149.32 42,461.00 43,668.72
- Perairan Umum
9,166.17 9,422.82 9,633.50 9,941.08 9,721.13
Sumber ; Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin, 2016
b) Sasaran Meningkatnya Konsumsi Ikan
(1) Secara umum capaian sasaran ini telah dapat dicapai dengan
sangat baik, dengan persentase tingkat capaian telah melebihi
100%. Capaian indikator konsumsi ikan per kapita per tahun untuk
tahun 2016 sebesar 115.82%. Nilai konsumsi ikan per kapita
pertahun Kabupaten Banyuasin untuk tahun 2016 sebesar 40.40
kg/kapita/tahun meningkat sebesar 12.82% dari tahun 2015
dengan nilai konsumsi sebesar 35,81 kg/kapita/tahun dan
meningkat sebesar 4.98% dari tahun 2014 dimana nilai konsumsi
19
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
ikan pada tahun 2014 sebesar 34,11 kg/kapita/tahun.
Meningkatnya tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Banyuasin ini
juga tidak lepas dari gencarnya kampanye Gemarikan oleh Dinas
Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin yang didukung
penuh pemerintah daerah yang merupakan program dari
Kementerian Kelautan dan Perikanan guna meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk makan ikan dalam rangka
peningkatan status gizi masyarakat untuk membentuk bangsa
yang sehat, kuat dan cerdas. Ikan sangat baik bagi tubuh manusia
karena ikan banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan seperti
protein, mineral, asam amino dan terutama omega-3, dan telah
dibentuknya Dewan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan)
Kabupaten Banyuasin yang diketuai oleh Ibu Bupati Banyuasin
sehingga turut mendukung tercapainya peningkatan konsumsi
ikan di Kabupaten Banyuasin. Jika dibandingkan dengan tingkat
konsumsi ikan nasional maka nilai konsumsi ikan di Kabupaten
Banyuasin sudah cukup besar, pada tahun 2015 tingkat konsumsi
ikan nasional sebesar 41.11 kg/kapita/tahun.
Jika melihat perbandingan peningkatan konsumsi ikan Kabupaten
Banyuasin dari tahun 2013 hingga tahun 2016, dapat dilihat
realisasi pada tahun 2016 terjadi peningkatan setiap tahunnya.
Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja sampai
dengan tahun 2016 dengan target kinerja lima tahunan yaitu
sampai tahun 2018, realisasi capaiannya sdh melebihi dari target
yang ditetapkan, dimana pada tahun 2018 target konsumsi ikan
sebesar 36,88 kg/kapita/tahun sedangkan realisasi tahun 2016
sebesar 40,40 kg/kapita/tahun. Persentase capaian jika
dibandingkan tahun 2018 adalah sebesar 110.74 %.
20
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
c) Sasaran Meningkatnya Hasil Produksi Olahan
(1) Realisasi hasil olahan perikanan dan kelautan sudah melebihi
target yang ditetapkan, terealisasi sebesar 20,208.12 ton dari
target yang ditetapkan sebesar 19,716.62 dengan capaian
sebesar 102.49%. Tingginya capian ini tidak luput dari adanya
penguatan kelompok yang tergabung dalam kelompok pengolah
dan pemasar perikanan dan pelaksanaan sosialisasi penggunaan
bahan-bahan kimia pada produk perikanan dan juga sudah
berfungsinya bantuan berupa alat pengolahan sederhana, alat
pencetak kerupuk, alat pemisah meatbone separator. Selain itu
adanya pelatihan bagi perempuan pesisir dengan menggunakan
teknologi tepat guna tentang pengemasan hasil perikanan dan
pelatihan tentang penerapan sanitasi dan higienis dalam
pengolahan hasil perikanan. Jenis olahan yang ada di Kabupaten
Banyuasin antara lain penggaraman atau ikan asin, pengasapan,
ebi, terasi, abon ikan, pangsit ikan, kerupuk kemplang udang,
pempek udang, dan lainnya. Tingkat produksi hasil olahan secara
rinci ada pada tabel berikut :
NO Sub Sektor
Produksi Olahan (ton)
2012 2013 2014 2015 2016
1 Pengolahan 17,666.70 18,903.76 19,565.39 19,917.57 21,949.98
- Pengeringan/ Penggaraman
10,826.86
11,584.89
11,990.36
12,206.19
12,428.40
- Terasi
1,628.79 1,743.29
1,804.31
1,836.78
1,876.91
- Pengasapan
2,850.30 3,049.83
3,156.57
3,213.39
3,220.62
- Lain-lain (kerupuk,
kemplang, dll)
2,360.75 2,525.75 2,614.15 2,661.21 2,682.19
21
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra, realisasi capaian
sasaran meningkatnya hasil produksi olahan dengan indikator
kinerja hasil olahan perikanan dan kelautan sampai dengan tahun
2018 adalah 100.37%. Angka ini sangat baik mengingat tahun
2016 adalah tahun ketiga periode Renstra Dinas Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Banyuasin dimana target akhir periode
Renstra sudah tercapai bahkan melebihi target.
6. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Sumber Daya yang tersedia yang ada pada Dinas Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Banyuasin terutama Sumber Daya Manusia (SDM)
masih sangat sedikit dengan jumlah total 46 orang pegawai, tetapi jika
dibandingkan dengan capaian terhadap indikator kinerja yang telah
dicapai oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin maka
telah terjadi efisiensi terhadap penggunaan sumber daya. Begitu juga
kalau dilihat dari penguunaan anggaran, dari alokasi anggaran sebesar
Rp. 6.323.372.150,- terealisasi sebesar Rp. 5.892.614.441,- atau 93.19%
telah terjadi efisiensi terhadap penggunaan anggaran. Dengan sumber
daya yang masih minimal tetapi mampu mencapai hasil yang cukup baik
dan maksimal walapun belum mencapai kondisi yang optimal.
7. Analisis Program / Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun
Kegagalan Pencapaian Kinerja
a) Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan dan Kelautan
(1) Program yang mendukung pencapaian sasaran dengan indikator
persentase peningkatan produksi perikanan budidaya adalah
Program Pengembangan Budidaya Perikanan melaui Kegiatan
Pembinaan dan Pengembangan Perikanan, Peningkatan Produksi
Perikanan Budidaya, Pengembangan Sarana dan Prasarana BBI,
Pengembangan Balai Benih Ikan (BBI), dan Pengembangan
Sarana dan Prasarana Produksi Perikanan Budidaya. Kenaikan
22
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
produksi perikanan budidaya ini juga adanya dorongan atau
bantuan - bantuan dalam bentuk sarana prasarana, bahan - bahan
dan benih ikan dari Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan
dan Kelautan Kabupaten Banyuasin sehingga menyebabkan
peningkatan produksi dari kelompok Pembudidaya Ikan
(POKDAKAN) dan Unit Perbenihan Rakyat (UPR)yang dibina oleh
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin tersebut.
Daerah penghasil ikan budidaya terbanyak adalah kecamatan
Talang Kelapa desa Sungai Rengit, Kel. Sukomoro, Kel. Sukajadi,
Kel.Talang Keramat, Kecamatan Rantau Bayur desa Semuntul.
Selain itu juga adanya bantuan dari Program Pengelolaan
Sumberdaya Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) dari dana Tugas Pembantuan (TP) yang terdiri
dari Pengelolaan Pengelolaan Kawasan Perikanan Budidaya,
Pengelolaan Produksi dan Usaha Pembudidayaan Ikan,
Pembudidayaan Ikan, dan Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya.
(2) Untuk indikator persentase peningkatan produksi perikanan
tangkap, realisasi ini tercapai karena adanya Program
Pengembangan Perikanan Tangkap melalui Kegiatan Operasional
Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Pengembangan Prasarana
Perikanan Tangkap, Pengadaan Sarana dan Alat Bantu
Penangkapan Ikan, dan Pelatihan Pengembangan Perikanan
Tangkap.
b) Sasaran Meningkatnya Konsumsi Ikan
(1) Pencapaian untuk konsumsi ikan per kapita per tahun didukung
melalui program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran
produksi perikanan melalui kegiatan Gerakan Memasyarakatkan
Makan Ikan (GEMARIKAN) yang melibatkan berbagai lintas SKPD
seperti Dinas Kesehatan dan juga peserta dari seluruh
23
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
Kecamatan, dan Sosialisasi Bahaya Penggunaan Bahan-bahan
Kimia Pada Pengolahan Produk Perikanan, Pembinaan Kelompok
Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan yang lagsung mendatangi
unti pengolah ikan yang terbentuk dalam kelompok pengolah dan
pemasar hasil perikanan (Poklahsar), sehingga bisa mengetahui
hambatan atau kendala yang dihadapi oleh kelompok pengolah
dan pemasar ikan.
c) Meningkatnya Hasil Produksi Olahan
(1) Program yang mendukung pencapaian untuk indikator Hasil
Olahan Perikanan dan Kelautan antara lain Program
pemberdayaan masyarakat pesisir dengan kegiatan berupa
pelatihan pada kelompok usaha perikanan di kawasan pesisir dan
juga pelatihan bagi perempuan pesisir dengan menggunakan
teknologi tepat guna mengenai pengolahan, pengemasan dan
pemasaran hasil perikanan, Program peningkatan kesadaran dan
penegakan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut,
Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan
pengendalian sumberdaya kelautan. Selain itu ada program
perencanaan statistik perikanan yang menyajikan data produksi
dan perikanan sebagai bahan untuk merencanakan pengelolaan
sesuai dengan potensi yang ada, dan program perencanaan
pembangunan perikanan dan kelautan yang bisa digunakan untuk
acuan mengambil kebijakan atau perencanaan yang lebih baik
dimasa pada bidang perikanan dan kelautan di masa mendatang.
24
Lapora
n K
inerja
Tahun 2
01
6
Din
as P
erik
an
an d
an K
ela
uta
n K
abupate
n B
anyuasin
B.
Ak
un
tab
ilitas
Ke
ua
ng
an
Ju
mla
h
Re
ncan
a
Pen
ge
lua
ran
B
ela
nja
La
ng
su
ng
D
ina
s
Pe
rika
nan
d
an
K
ela
uta
n
ya
ng
te
rca
ntu
m
da
lam
Pe
ruba
han
A
ng
ga
ran T
ah
un
2
01
6 da
n m
en
jad
i d
asa
r p
en
yu
su
na
n pe
rhitu
ng
an
a
ng
gara
n in
i a
da
lah
seb
esar
Rp
.6.3
23
.37
2.1
50
d
eng
an
re
alis
asi
seb
esa
r R
p.
5.8
92.6
14
.44
1 u
ntu
k le
bih
je
lasn
ya
d
apa
t d
iliha
t pa
da
ta
be
l
be
riku
t ini:
Tabel 1
3.
A
kunta
bilita
s Keuangan
25
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
Rata-rata capaian kinerja untuk semua sasaran strategis Dinas Perikanan
dan Kelautan sebesar 108,90 %, sementara Total Realisasi Keuangan
untuk mencapai semua sasaran strategis sebesar 92.33 %. Jika
dibandingkan antara kinerja dan keuangan, maka telah tercapai efektivitas
dan efisiensi serta penghematan sebesar 16.57% sesuai dengan prioritas
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin. Selain program dan
kegiatan untuk mencapai sasaran strategis, Dinas Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Banyuasin juga melaksanakan program kegiatan
rutin untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dinas dengan
total anggaran sebesar Rp. 6,323,372,150 dan terealisasi sebesar Rp
5,892,614,441 dari pagu anggaran tersebut. Dinas Perikanan dan
Kelautan telah melaksanakan 12 program dengan 42 kegiatan dimana
persentase capaian keuangan sebesar 93.19% dan pencapaian indikator
kinerja utama pada Dinas Perikanan dan Kelautan telah terealisasi secara
optimal rata-rata telah mencapai target yang telah ditetapkan.
Selain dari dana APBD, Dinas Perikanan dan Kelautan juga mendapatkan
dana dari Tugas Pembantuan (TP) yang bersumber dari dana APBN
sebesar Rp.650,000,000,- dan terealisasi sebesar Rp.581,982,900,- yaitu
Program Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Budidaya.
C. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Sebelumnya
Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja Dinas Perikanan dan Kelautan
Tahun 2015 mendapat nilai 79,68 yaitu kategori BB (Sangat Baik) yang
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 84,05 pada tahun
2014. Penurunan tersebut terjadi karena sistem penilaian baru, dan juga
belum dimanfaatkannya capaian kinerja sebagai dasar pemberian reward
& punishment serta belum dipublikasikannya dokumen perencanaan dan
pelaporan ke website SKPD.
26
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
BAB IV PENUTUP
Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis pencapaian
sasaran strategis didukung delapan indikator setingkat outcome, dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Keberhasilan di atas 100% atau melebihi target yang ditetapkan
sebanyak 4 indikator atau 100% dari jumlah indikator kinerja sasaran.
Kendala dan hambatan yang dihadapi dalam upaya pencapaian
sasaran pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuasin antara
lain adalah masih kurangnya kompetensi SDM baik aparatur maupun
masyarakat perikanan pada umumnya, ketersediaan sarana dan
prasarana yang masih belum memadai dan faktor eksternal berupa musim
atau cuaca buruk yang tidak dapat diperkirakan. Selain faktor tersebut
terdapat pula faktor lain yang berifat non teknis antara lain proses
pencairan anggaran yang terlambat sehingga jadwal kegiatan terlambat
dan hasil pencapaian sasaran belum dapat diukur pada akhir dari
kegiatan. Langkah antispatif yang bisa dilakukan antara lain dengan
meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait lainnya sehingga lebih
memudahkan dalam teknis pelaksanaannya. Dalam hal keterbatasan
sarana dapat dilakukan dengan memprioritaskan pengalokasian dana
untuk memenuhi kebutuhan tersebut sehingga pencapaian sasaran dapat
terpenuhi.
Salah satu langkah strategi dalam upaya pemecahan masalah
tersebut, adalah dengan lebih memfungsikan monitoring dan evaluasi
secara langsung terhadap sasaran sehingga setiap hambatan atau
kendala yang mungkin timbul dapat diantisipasi lebih dini.
Selanjutnya kami sadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kinerja
Dinas Perikanan dan Kelautan, masih dirasakan belum pada taraf
sempurna dan mungkin belum dapat memenuhi harapan bagi para
27
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
pengguna sebagai pihak pengambil keputusan. Oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak demi kesempurnaan
dalam penyusunan Laporan Kinerja di masa yang akan datang sangat
kami harapkan.
Demikian Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 ini sebagai sarana
pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja
Tahun 2016, untuk dapat digunakan sebagai acuan perbaikan penyusunan
perencanaan dan meningkatkan kinerja pada tahun yang akan datang.