keuntungan tambang terbuka

11
Keuntungan Tambang Terbuka Ketimbang Tambang Bawah Tanah Tambang merpakan suatu proses penggalian yang dilakukan di muka bumi untuk mendapatkan suatu mineral yang bernilai harganya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dalam dunia pertambangan terdapat dua metoda atau cara untuk pengambilan mineral, yaitu menggunakan metoda tambang terbuka dan metoda tambang bawah tanah yang terkenal akan bahayanya. Tambang terbuka atau dalam istilah lainnya disebut dengan Open Pit Mine yang berarti bukaan yang dibuat di permukaan tanah, yang bertujuan untuk mengambil bijih dan akan dibiarkan tetap terbuka dalam arti lain tidak ditimbun kembali selama proses pengambilan bijih masih berlangsung. Dalam hal ini tak mudah untuk mencapainya karena untuk mencapai badan bijih yang umumnya terletak di kedalaman diperlukan pengupasan tanah atau pengupasan batuan penutup (waste rock) dalam jumlah yang besar. Tujuan utama dari operasi penambangan ini adalah menambang dengan biaya yang serendah mungkin sehingga dicapai keuntungan yang maksimal yang dapat dilakukan dengan pemilihan berbagai parameter desain dan penjadwalan dalam pengambilan bijih serta

Upload: arief-tankzi

Post on 06-Dec-2014

129 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keuntungan Tambang Terbuka

Keuntungan Tambang Terbuka

Ketimbang

Tambang Bawah Tanah

Tambang merpakan suatu proses penggalian yang dilakukan di muka bumi untuk

mendapatkan suatu mineral yang bernilai harganya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Dalam dunia pertambangan terdapat dua metoda atau cara untuk pengambilan mineral, yaitu

menggunakan metoda tambang terbuka dan metoda tambang bawah tanah yang terkenal akan

bahayanya.

Tambang terbuka atau dalam istilah lainnya disebut dengan Open Pit Mine yang berarti

bukaan yang dibuat di permukaan tanah, yang bertujuan untuk mengambil bijih dan akan

dibiarkan tetap terbuka dalam arti lain tidak ditimbun kembali selama proses pengambilan bijih

masih berlangsung. Dalam hal ini tak mudah untuk mencapainya karena untuk mencapai badan

bijih yang umumnya terletak di kedalaman diperlukan pengupasan tanah atau pengupasan batuan

penutup (waste rock) dalam jumlah yang besar.

Tujuan utama dari operasi penambangan ini adalah menambang dengan biaya yang

serendah mungkin sehingga dicapai keuntungan yang maksimal yang dapat dilakukan dengan

pemilihan berbagai parameter desain dan penjadwalan dalam pengambilan bijih serta

pengupasan batuan penutup dengan melibatkan pertimbangan teknik dan ekonomi yang rumit.

Mesti diambil jalan negosiasi secara optimal antara memaksimalkan perhitungan ekonomis dan

adanya parameter pembatas antara faktor geologi dan pertimbangan teknik lain yang didukung

dengan berkembang teknologi dan teknik pertambangan sehingga cadangan yang dulunya dinilai tidak

ekonomis, sekarang dapat berubah menjadi sumber yang layak tambang(bernilai dan ekonomis). Hal ini

juga didorong oleh meningkatnya permintaan akan bahan tambang seiring dengan peningkatan

konsumsi per kapita. Secara umum, tambang terbuka dinilai lebih menguntungkan dibanding metode

tambang bawah tanah dalam hal recovery (mineral yang dapat ditambang dibanding dengan banyak

cadangan), grade control (pengendalian kadar), keluwesan operasi, keselamatan, dan lingkungan kerja.

Page 2: Keuntungan Tambang Terbuka

Namun, dalam situasi dimana deposit terlalu kecil, berbentuk tak teratur, atau terletak terlalu

dalam di bawah tanah, metode tambang bawah tanah akan lebih menguntungkan.

Suatu tambang terbuka pada satu titik mungkin saja perlu diubah menjadi tambang bawah

tanah ketika batuan penutup (waste rock) yang perlu dikupas menjadi terlalu besar. Ini biasanya

terjadi jika cadangan bijih berlanjut hingga sangat  dalam. Faktor teknologi, kondisi pasar, dan

kebijakan pemerintah akhirnya juga akan turut jadi pertimbangan dalam pemilihan metode

tambang yang pas yang ditentukan oleh beberapa factor, yaitu: (1) faktor geologi berkaitan

dengan geometri dan distribusi bijih, (2) faktor teknis yang meliputi kajian kestabilan

batuan/lereng, teknologi, dan peralatan, dan (3) pertimbangan ekonomi, termasuk besarnya

investasi dan ketersediaan sumber pendanaan yang dimana ini berarti bahwa cadangan dengan

kadar tinggi atau bernilai tinggi akan tetap menguntungkan ditambang dengan memilih metode

“selective mining” yang mengisyaratkan bahwa penambangan dilakukan secara selektif mungkin

hanya cadangan yang berkadar tinggi saja yang ditambang. Sedangkan cadangan yang berkadar

rendah harus diimbangi dengan kuantitas yang besar agar tetap menguntungkan. Cadangan

seperti ini umumnya ditambang dengan metode non-selektif (bulk mining) seperti block caving.

Semua metode tambang paling tidak akan melibatkan empat tahapan, yaiu: (1)

pengambilan bijih, (2) pemisahan bijih dari batuan yang tidak berguna, (3) peremukan

(penghancuran) bijih hingga mencapai ukuran yang diinginkan, dan (4) pengangkutan ke fasilitas

pengolahan.

Bijih yang berada pada batuan lunak akan memudahkan penambangannya. Bijih cukup

ditambang dengan alat-alat mekanis seperti shovel, back-hoe, atau scraper. Sedang untuk batuan

keras, peledakan menjadi mutlak diperlukan sebelum bijih dapat diambil. Sebagai panduan

umum, tambang permukaan umumnya berbiaya lebih rendah dibanding tambang bawah tanah.

Tahap pra-tambang (development) tambang terbuka juga relatif lebih singkat dibanding tambang

bawah tanah.

Namun, limbah batuan tak berguna(waste rock) pada tambang permukaan akan semakin

meningkat seiring kedalaman tambang yang bertambah (biaya juga bertambah). Kondisi ini akan

mencapai suatu titik dimana metode tambang bawah tanah akan lebih menguntungkan, tetapi

sehubungan dengan hal itu, mustahil rasanya bahwa metodatambang bawah tanah sangat

Page 3: Keuntungan Tambang Terbuka

menguntukan jika di lihat dari peralatan penunjang keamanan yang perlu di perhatikan karena

tambang bawah tanah disebut juga sebagai pekerjaan berbahaya karena adanya 2 macam resiko

sekaligus, yaitu: keselamatan dan kesehatan.

Berikut ini adalah resiko-resiko keselamatan:

Ruang kerja terbatas

Bekerja di bawah tanah meniscayakan lingkungan yang jauh berbeda dibanding bekerja

normal diatas permukaan. Besar bukaan terowongan mesti dihitung cermat agar efisien dari

sudut biaya, dan aman dilihat dari pertimbangan teknis. Terowongan tidak boleh terlalu besar

karena akan membutuhkan biaya tinggi. Terowongan yang besar juga akan meningkatkan

kerumitan-kerumitan teknis.

Dari ilustrasi ini dapat disimpulkan bahwa para miner dituntut untuk bekerja dalam

lingkungan yang terbatas. Terbatasnya ruang sudah jelas akan mempertinggi resiko yang dapat

mengancam keselamatan. Bahaya tertabrak kendaraan bergerak (loader, truk bawah tanah)

menjadi salah satu penyebab kecelakaan yang lumayan tinggi akibat terbatasnya ruang.

Cahaya terbatas

Bekerja di perut bumi berarti mesti bekerja tanpa cahaya matahari. Siang dan malam hari

tak tampak bedanya. Cahaya bantuan dari lampu penerangan memang dimungkinkan, akan tetapi

dengan panjang terowongan yang bisa mencapai puluhan kilometer penerangan tidak mungkin

dipasang di semua tempat.

Bekerja dengan penerangan terbatas jelas akan menjadi tantangan tersendiri. Di beberapa

area, penerangan bahkan hanya mengandalkan lampu kepala yang dipasang di helm para miners.

Jika lampu sampai mati, hanya tertinggal gelap yang pekat. Itu sebab, umumnya miner tidak

diperbolehkan bekerja sendirian. Dia mesti didampingi setidaknya oleh satu kawan untuk

mengantisipasi situasi darurat semacam mati lampu tadi.

Page 4: Keuntungan Tambang Terbuka

Batuan rapuh

Batuan rapuh adalah musuh terbesar miners. Aneka cara untuk memperkuat batuan

dengan berbagai metode penyanggaan memang sudah dilakukan, tapi tetap, miners mesti

waspada akan bahaya ini.

Kalau yang runtuh hanya batuan sebesar bola bekel sih bukan masalah besar. Lain

perkara jika yang runtuh batu sebesar gerobak. Untuk meminimalkan resiko ini, selain

penyanggaan batuan, bermacam prosedur kerja menjadi diperlukan dan mesti dipatuhi para

miners.

Gas berbahaya

Metan merupakan contoh paling populer dari gas berbahaya. Metan adalah gas yang lebih

ringan dari udara, tak berwarna, tak berbau, dan tak beracun.

Pekerja Tambang Bawah Tanah, Profesi Penantang Bahaya.

Debu

Jangan salah, debu ternyata dapat menimbulkan masalah kesehatan serius.

Namun tidak semua debu berbahaya. Debu yang mampu merusak kesehatan adalah yang

mengandung partikel silika di dalamnya. Dalam jangka waktu lama, silika yang mengendap

dalam paru-paru dapat menyebabkan silicosis.

Silicosis terjadi karena partikel silika yang terhirup tidak dapat dikeluarkan lagi dari paru-paru. Adanya

benda asing membuat jaringan paru-paru membengkak. Silika dan unsur ikutan lain juga menjadi

senyawa racun yang kemudian merusak jaringan paru-paru.

Jenis debu yang juga berbahaya adalah debu batubara dan debu dari bijih radioaktif. Debu-debu

ini juga mampu menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Upaya yang umum dilakukan untuk mengurangi tingkat resiko yaitu dengan membikin sistem

ventilasi udara yang baik. Sirkulasi udara di terowongan mesti dibuat selancar mungkin. Selain

itu, miners juga harus dilengkapi dengan respirator (masker) sebagai alat pelindung kesehatan.

Page 5: Keuntungan Tambang Terbuka

Gas beracun

Miners juga rawan terpapar dengan gas beracun. Akibat sirkulasi udara terowongan yang

terbatas, gas-gas beracun tidak bisa langsung terlepas ke atmosfer. Beberapa gas beracun ini

antara lain CO, H2S, NOx, dan SO2.

Pada banyak kondisi, akan sulit membuat kadar masing-masing gas itu menjadi benar-benar nol.

Itu sebab ditetapkanlah ambang batas. Tidak ada satupun pun gas yang boleh melebihi ambang

batas ini.

Jika terdapat dalam kadar tinggi, gas-gas ini dapat menyebabkan kematian.

Berikut adalah alat keselamatan yang melekat pada seorang pekerja tambang bawah tanah:

1. Helm

Fungsi helm pengaman sudah jelas, untuk melindungi kepala dari jatuhan batu atau benda

lainnya. Helm yang digunakan di terowongan agak berbeda dengan yang dipermukaan. Helm

pekerja tambang bawah tanah memiliki tepi yang lebih melebar dengan cantelan di bagian depan

untuk mengaitkan lampu kepala.

2. Lampu kepala

Malam dan siang hari di terowongan tak ada bedanya: sama-sama gelap. Itu sebab, lampu

kepala jadi wajib dikenakan. Lampu ini bisa bertenaga aki (elemen basah) atau batere (elemen

kering) yang digantung di pinggang. Dibanding batere, aki memiliki beberapa kelemahan. Selain

ukuran dan bobot aki yang lebih berat, cairan asam sulfat yang bocor dapat merusak pakaian.

3. Kacamata keselamatan

Tidak hanya pekerja tambang bawah tanah, yang bekerja di permukaan pun sebenarnya

wajib mengenakan alat pelindung ini. Untuk orang berkacamata minus atau plus, disediakan

lensa khusus sesuai dengan kebutuhan yang bersangkutan. Yang pasti, lensa ini tidak boleh

terbuat dari kaca, karena jika terjadi benturan dan lensa pecah, serpihan kaca malah akan

membahayakan penggunanya.

Page 6: Keuntungan Tambang Terbuka

4. Respirator

Respirator atau masker berguna untuk melindungi jalur pernapasan para pekerja.

Respirator yang digunakan adalah respirator khusus, jadi tidak sekedar kain kasa putih yang

biasa digunakan untuk menangkal influenza. Respirator ini mesti memiliki filter yang dapat

diganti-ganti. Penggunaan filter harus disesuaikan dengan keadaaan, apakah untuk menangkal

debu atau gas berbahaya.

5. Sabuk

Sabuk ini terutama digunakan sebagai cantelan berbagai alat keselamatan lain.

Setidaknya ada dua alat yang melekat setia pada sabuk, aki/batere untuk lampu kepala dan self

resquer. Sabuk juga dilengkapi kait di bagian belakang yang dapat digunakan untuk cantelan

alat-alat tangan (kunci inggris, palu) atau senter.

6. Self resquer

Dalam kondisi darurat akibat kebakaran atau ditemukannya gas beracun, alat inilah yang

dapat jadi penyelamat para pekerja. Alat ini dirancang dapat memasok oksigen secara mandiri

kepada pekerja. Tidak lama memang, tapi ini diharapkan memberikan cukup waktu bagi pekerja

untuk mencari jalan keluar atau mencapai tempat pengungsian yang lebih permanen.

7. Safety vest

Safety vest adalah nama lain untuk rompi keselamatan. Rompi ini diengkapi dengan

iluminator, bahan yang dapat berpendar jika terkena cahaya. Bahan berpendar ini akan

memudahkan dalam mengenali posisi pekerja ketika berada di kegelapan terowongan. Ini

menjadi penting untuk menghindari tertabrak ketika mereka mesti bekerja dengan alat-alat berat.

8. Sepatu boot

Dengan kondisi terowongan yang umumnya berlumpur, sepatu boot menjadi kebutuhan

pokok. Sepatu pendek hanya akan menyebabkan kaki terbenam dalam lumpur. Sepatu boot ini

juga mesti dilengkapi dengan sol berlapis logam dan lapisan logam untuk melindungi jari kaki.

9. Alat tambahan

Page 7: Keuntungan Tambang Terbuka

Untuk pekerja yang melakukan tugas khusus, alat pelindung ini bisa bertambah. Untuk

bekerja di ketinggian, pekerja memerlukan safety harness. Alat ini digunakan sebagai pelindung

jatuh, agar ketika terpeleset, pekerja tetap tertahan dan tidak berdebam. Pekerja yang melakukan

pengelasan, juga membutuhkan alat pelindung mata atau muka khusus serta di butuhkan juga

alat-alat berat yang mendukung proses penambangan mineral dalam terowongan.

Jadi bisa tergambar tantangan yang dihadapi pekerja di terowongan. Selain lingkungan kerja

yang lebih menantang, mereka pun diharuskan menenteng berbagai alat keselamatan yang

nampak  ribet dan berat.

Dengan perkembangan metode dan alat-alat pertambangan, berbagai resiko keselamatan

dan kesehatan ini telah dapat dikurangi secara berarti. Angka kecelakaan juga tercatat menurun

dibandingkan dengan beberapa puluh tahun silam. Upaya untuk mengurangi angka kecelakaan

dan kesakitan ini mesti melibatkan semua pihak, baik manajemen maupun karyawan.

Manajemen harus mempunyai komitmen dalam menjamin keselamatan dan kesehatan

karyawannya.

Ini dibuktikan dengan kesanggupan mereka menyediakan semua alat pelindung diri untuk

karyawannya. Manajemen juga dituntut pro aktif mengeluarkan kebijakan, training, maupun

prosedur untuk meningkatkan standar K3 perusahaan. Di lain sisi, karyawan juga mesti

berpatisispasi aktif dalam program K3 tersebut. Ini ditunjukkan dengan ketaatan karyawan dalam

mengikuti prosedur dan secara aktif memberikan masukan kepada manajemen terkait

peningkatan standar K3 secara keseluruhan.

Jadi pekerja tambang bawah tanah memiliki tantangan, resiko, dan pembiayaan kesediaan

alat yang sedikit mahal ketimbang dengan mereka yang bekerja di permukaan yang haya

memerlukan beberapa alat pengaman dan alat berat(pengangkut).