analisa longsor pada tambang batubara terbuka

8/16/2019 Analisa Longsor Pada Tambang Batubara Terbuka

1/31

Analisa Longsor PadaTambang Batubara

TerbukaLandslide Analyze in Coal Open-Pit

Teknik GeologiSTT Migas Balikpapan


2/31

Kelompok 1:

Rizky Teddy Audinno

ri! Prayogo

Mu"ammad #l"am $ur Setia%an

&adel Mu"ammad

K"arisma Pra%inata

Geby Reski Anggraeni

Teknik GeologiSTT Migas Balikpapan


3/31


4/31


5/31

Pendahuluan

Disain lereng merupakan seni dalam menentukankeseimbangan antara kemiringan lereng dan keuntungan bagiperusahaan tambang. Lereng yang semakin curam akanmemaksimalkan perolehan penambangan, namun meningkatkanrisiko kestabilan lereng. Sebaliknya lereng yang semakin landaiakan menurunkan perolehan penambangan, namun merendahkan

risiko kestabilan lereng (lereng cenderung lebih stabil).Suatu pendekatan analisis risiko merupakan pendekatan yang

komprehensif dalam menentukan kestabilan lereng tambangterbuka. Pendekatan ini merupakan fungsi dari probabilitaskelongsoran (PK) lereng dan dampak akibat longsoran tersebut.PK lereng ditentukan dari adanya variasi nilai parameter masukan

yang selanutnya akan menghasilkan variasi nilai !K lereng.Dampak longsoran ditentukan dari besaran volume longsoran yangakan teradi yang mengakibatkan kemungkinan kecelakaan(fatalitas dan"atau cidera), kerusakan peralatan, gangguanproduksi, serta kerugian ekonomik lainnya.


6/31

Sumber-sumber Ketidakpastian dalam Lereng

Sumber-sumber ketidakpastian dalam lereng (Steffen dkk, 200!


7/31

Penyebab Longsor

Longsoran pada dinding high#all umumnya dipicuoleh faktor internal dan eksternal.

Faktor Internal berupa tersingkapnya bidang$bidang patahan (kekar"sesar) pada bukaan atau

dinding tambang serta kondisi kekuatan batuanyang lemah.

Faktor Eksternal berupa lereng enuh akibatburuknya sistem penirisan tambang,

implementasi desain yang tidak sesuai sehinggateradi overcut dan"atau undercut sertapengaruh aktivitas peledakan.


8/31

Jenis Longsoran

Global Failure (Longsor Besar)

Lereng keseluruhan (overall slope) longsor yang dapatmembahayakan keselamatan pekera dankeberlangsungan tambang. Longsor ini memerlukan #aktu

rehabilitasi cukup lama, mengganggu ad#al produksi danpemenuhan kontrak penualan.

Inter-ramp Failure (Longsor Multi jenjang)

Longsor yang teradi pada lebih dari % enang, dankadangkala merusak alan angkutan ke tambang.

Bench Failure (Longsor Tunggal)

Kelongsoran lereng hanya mempengaruhi operasi produksidi sekitar enang yang longsor.


9/31

Pendekatan &ilai !K

'da kelemahan utama pendekatan !Kuntuk disain lereng, yakni

&ilai ambang batas !K minimum

didasarkan pada umlah kasus yangterbatas dan kombinasi pengaruhbanyak faktor, sehingga sulit untukditerapkan pada kondisi tertentu.

&ilai !K tidak memberikan suatu skalalinier terhadap penilaian probabilitaskelongsoran lereng.


10/31

"abel #eometrik dan $edesain


11/31

Pendekatan Nilai PK

PK lereng ditentukan dari perbandingan antara luas area di ba#ah kurvadari distribusi nilai !K*% terhadap distribusi nilai !K + %. akin besarrentang distribusi nilai !K, maka makin tinggi ketidakpastian dari nilai !K

dengan nilai PK yang sama.

#ambar % &onsep Probabilitas &elongsoran dan besaran ketidakpastian (Steffen dkk%, 200!


12/31

'mbang -atas &ilai !K PK

"abel% Ambang 'atas ilai )& * P& Lereng "ambang "erbuka (S$& 20+0!


13/31

Hasil Analisa FK PK

"abel% &eluaran Analisis )aktor &eamanan dan Probabilitas &elongsoran


14/31

Pendekatan Analisis !esiko

/esiko 0 PK Lereng 1 Dampak Kelongsoran

PK yang dihitung sebagai bagian dari proses disain biasanyadidasarkan pada perhitungan model stabilitas lereng. Karena analisisrisiko merancang kriteria kemamputerimaan terhadap dampakdengan lebih dari satu peluang keadian, maka evaluasi yang

mendalam terhadap PK lereng sangat diperlukan, yakni denganmemasukkan sumbersumber ketidakpastian lainnya yang tidakdihitung dalam model stabilitas lereng. 2ntuk maksud tersebut dananalisis dampak kelongsoran lereng, maka sumber$sumber informasinon formal (penilaian keteknikan dan para pakar) dimasukkan kedalam proses dengan bantuan metode seperti pengembangananalisis diagram logika dan pohon keadian (event tree). 3ekniktersebut telah digambarkan secara rinci oleh Harr (%445), Vic(66) dan Baecher !an "hristian (667).


15/31

"etodologi #ntuk E$aluasi !isikoKelongsoran Lereng

8dentifikasi bahaya yang menyebabkan timbulnya keadian

engkai peluang atau probabilitas teradinya keadianrisiko

engkai dampak bahaya longsoran

engkombinasikan probabilitas dan dampak untukmenghasilkan kaian risiko

embandingkan risiko yang dihitung dengan kriteriabenchmark untuk menghasilkan suatu kaian risiko

Penggunaan kaian risiko sebagai suatu bantuan terhadappengambilan keputusan

Australian #eomeanis Soiety (2000!


16/31

#ambar% .etodologi /ntuk 1aluasi $isiko &elongsoran Lereng (Steffen dkk, 200!


17/31

Akibat Longsor

enurut Terbrugge (665), dampak akibatkelongsoran lereng tambang terbuka, sebagaiberikut

9idera dan"atau fatalitas terhadap karya#an

Kerusakan peralatan

Dampak ekonomi pada produksi (produksi terhenti)

Kondisi tanggap darurat (#orce majeure) bilaproduksi tidak memenuhi kontrak penualan

3indakan industrial

:ubungan masyarakat resistensi stakeholder,dampak lingkungan, dsb.


18/31

%ampak Ekonomi

enurut Terbrugge (66;), dampak ekonomi akibat kelongsoran lereng tambangterbuka mencakup beberapa kemungkinan diba#ah ini

-iaya Pembersihan (clean-up cost ) biaya pemindahan material longsor danpenyiapan lokasi penambangan dapat segera dilakukan.

/emediasi lereng Lereng mungkin harus dipotong untuk mencegahlongsoran lanutan akibat lereng bagian atas yang lebih curam, atau sistemsupport dibutuhkan.

Perbaikan alan angkutan dan pembukaan akses alan alan angkutan danramp mungkin rusak dan pembukaan akses alan tersebut menuu tambangharus dipertimbangkan. Perhitungan ini seharusnya mempertimbangkanpenggunaan alan angkutan alternatif, dan biaya yang berkaitan ika hanyaada satu ramp ke dalam pit yang rusak.

Pemindahan Peralatan -iaya pemindahan peralatan ke bagian lain daritambang sehingga dapat lebih produktif.

Kerusakan peralatan dan infrastruktur -iaya penggantian peralatan daninfrastruktur. :al ini menadi pertimbangan penting untuk kasus di manasuatu fasilitas pengolahan dekat dengan lokasi crest lereng tambang.

-iaya yang berkaitan dengan fatalitas dan cidera -iaya ini termasuk biayaindustrial dan aksi legal.


19/31

Slope "onitoring


20/31

3uuan 2tama

emelihara kondisi operasional yang aman untukmelindungi personil dan peralatan

emberikan pemberitahuan terlebih dahulu dari area yangberpotensi tidak stabil sehingga rencana tambang dapat

dimodifikasi untuk meminimalkan dampak dariketidakstabilan lereng.

emberikan informasi geoteknik untuk menganalisismekanisme ketidakstabilan lereng yang berkembang,merancang tindakan rencana perbaikan yang tepat dan

melakukan desain lereng selanutnya.

enilai kinera dari implementasi desain lereng.


21/31

3uuan Khusus endeteksi dan merekam setiap gerakan lereng sebagai dasar untuk

enamin keselamatan operasional

Penetapan batas pergerakan (tipe longsoran)

engelola ketidakstabilan

Penyelidikan longsor dan ketidakstabilan. Pemantauan ketidakstabilanmembantu dalam mengidentifikasi mekanisme longsor, menyediakandata penting untuk analisis kembali dan mendefinisikan pekeraan

perbaikan yang tepat engkonfirmasikan model desain untuk menyediakan dasar untuk

menilai dan memodifikasi desain, termasuk unsur$unsur tertentu.


22/31

"etodologi

Definisi kondisi proect

Prediksi dari semua mekanisme potensial yang dapatmengendalikan ketidakstabilan

Penentuan parameter yang akan dipantau dan besarnya potensi

Pembentukan sistem pemantauan yang sesuai, termasuk

instrumentasi dan lokasi

!ormulasi prosedur pengukuran, termasuk frekuensi, pengumpulandata, prosessing, interpretasi dan pelaporan

Penugasan tugas untuk desain, konstruksi dan operasi dari sistem

Perencanaan kalibrasi rutin dan pemeliharaan

Pembentukan rencana tanggap pemicu (3'/Ps) dan akuntabilitasterkait tindakan untuk meminimalkan dampak ketidakstabilan.


23/31

Peralatan #tama =isual yang inspeksi

9rackmeter, baik manual atau dengan e1tensometer #ireline

Survei pemantauan $ /3S


24/31

&isual Inspeksi Lereng


25/31

'ra(k "eter


26/31

Slope Stability !adar dan !oboti( )otal Station


27/31

!oboti( )otal Station


28/31

&ibrating *ireline Pie+ometer


29/31

*ireline E,tensometer


30/31

Keuntungan #tama

'danya peringatan deteksi longsor dini.

engurangi kecemasan setiap operasional tambang.

emungkinkan geoteknik, mineplan, produksi untuk membuatkeputusan dalam meningkatkan produktivitas tambang yang lebihoptimal.

Produksi di daerah berisiko geoteknik dapat ditingkatkan.

Dapat memantau stabilitas lereng ketika teradi peledakan danmemungkinkan produksi peralatan ke ?ona ledakan lebih cepat.

emungkinkan pemantauan terus$menerus dan update padagerakan massa batuan yang berhubungan dengan kondisi cuaca.

Peningkatan umur tambang, dengan adanya monitoring lerengdalam hubungannya dengan prosedur manaemen risiko.

Peningkatkan pemahaman tentang kinera massa batuan dandampak terhadap stabilitas struktur lereng.


31/31

%atar Pustaka

'?i?i, asagus 'hmad. 6%. $%$LI&I& 'I&I*&T$BIL$% L*'*%G T$MB$%G T*'B+$ (&T+,I$&+& T$MB$%G MI%*'$L ). P/@S8D8&< S8P@S82

D'& S>8&'/ @>K'&8K' K>$% 3':2& 6%.

matonimous.blogspot.com"6%"64"slope$monitoring.html

http""###.iagi.or.id"paper"mekanisme$longsoran$pada$lereng$high#all$dan$usulan$penanggulangannya$di$

tambang$batubara$senakin$pt$arutmin$indonesia

analisa longsor pada tambang batubara terbuka

Documents