keragaman mikroalga dan koefisien nilai nutrisi ikan di

10
ABSTRAK Keragaman mikroalga dan Koefisien Nilai Nutrisi Ikan Di Estuari Dam Denpasar Mikroalga dan ikan adalah dua sumberdaya alam terbarui di Estuari Dam Denpasar yang dapat digunakan sebagai indikator kualitas perairan sebagai bahan baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Denpasar. Telah dilakukan penelitian keragaman mikroalga dengan berbagai aspek dan kesehatan ikan berdasarkan koefisien nilai nutrisi (Nutrition Value Cooficient = NVC). Sampling mikroalga dilakukan dengan metode sistematik berjumlah 12 titik sampel, menggunakan plankton net dengan diameter mata saring 40 Um yang digunakan untuk menyaring air sebanyak 100 l dan ditampung dalam botol filtrat sebanyak 20 ml. Penangkapan ikan dilakukan secara random selama lima hari (3 jam per hari) dengan mata jaring jala berdiameter 10 cm. Analisis kualitatif mikroalga dengan mengidentifikasi sampai katagori genus bahkan jenis, sedangkan secara kuantitatif menggunakan analisis Shanon-Wiener, keduanya dilakukan di laboratorium Taksonomi non-vaskuler di Prodi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Analisis NVC dilakukan secara in-situ sesuai hasil tangkapan ikan. Hasil analisis kuantitatif didapatkan sebanyak 29 jenis mikroalga, Botryococcus sp adalah jenis yang ditemukan, yaitu sebanyak 11 stasiun. Indeks keragaman secara keseluruhan adalah 2,859, Indeks kesamaan 0,849 dan indeks dominansi 0,072. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan analisis kuantitatif mikroalga, perairan Estuari Dam masih berada pada tingkat sedang cenderung kearah tingkat baik dan bersifat mesotrof dengan kepadatan populasi mikroalga sebanyak 1082 sel/liter. Nilai nutrisi ikan melebihi 1,7 antara 1,78-2,13, kecuali pada penangkapan ke tiga yaitu 1,52, sehingga kesehatan ikan tidak terganggu dan layak untuk dikonsumsi. Perairan Estuari Dam Denpasar berdasarkan hasil analisis kualitatif, kuantitatif mikroalga dan koefisien nilai nutrisi ikan, maka perairan tersebut masih memenuhi syarat sebagai sumber bahan baku air PDAM dan hasil tangkapan ikan masih memenuhi syarat untuk dikonsumsi berdasarkan nilai NVC. Kata kunci : 1. Estuari dam 2. Mikroalga 3. Koefisien nilai nutrisi (NVC) 4. Mesotrof. ABSTRACT Microalgae Diversity and Fish Nutrition Value Coefficient In Denpasar Dam Estuary Microalgae and fish are the two renewable natural resources in Denpasar Dam Estuary that can be used as an indicator of water quality as raw material of Denpasar Regional Water Company (PDAM). Microalgae diversity research has been conducted with various aspects and health of fish based on nutritional value coefficient (NVC). Microalgae sampling was conducted by systematic method of 12 sample points, using a net plankton with a filter diameter of 40 μm used to filter water as much as 100 l and accommodated in 20 ml filtrate bottle. Fishing is done randomly for five days (3 hours per day) with mesh 10 cm in diameter. Qualitative analysis of microalgae by identifying to the genus category and even type, while quantitatively using the analysis of Shanon-Wiener, both done in non-vaskuler Taxonomy laboratory in Biology Department of Faculty Mathematical and Natural Science Udayana University. NVC analysis is conducted in-situ according to fish catch. Quantitative analysis results obtained as many as 29 speciesis of microalgae, Botryococcus sp is a species found, that is as many as 11 stations. The overall diversity index is 2.859, the similarity index is 0.849 and the dominant index is 0.072. This shows that based on the quantitative analysis of microalgae, the waters of Estuary Dam are still at a moderate level tend towards good and mesotrof with population density of 1082 cells/ liter of microalgae. Nutritional value of fish exceeds 1.7 between 1.78 to 2.13, except in the third catching 1.52, so the fish health is not disturbed and feasible for consumption. Estuary Dam Denpasar water based on the results of qualitative analysis, quantitative microalgae and nutritional value coefficient of fish, the water are still qualified as a source of raw water taps and fish catch is still eligible for consumption based on NVC values. Keywords : 1. Estuary dam 2. Microalgae 3. Coefficient of nutritional value (NVC) 4. Mesotrof.

Upload: others

Post on 16-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keragaman mikroalga dan Koefisien Nilai Nutrisi Ikan Di

ABSTRAK

Keragaman mikroalga dan Koefisien Nilai Nutrisi Ikan Di Estuari Dam Denpasar

Mikroalga dan ikan adalah dua sumberdaya alam terbarui di Estuari Dam Denpasar yang dapat digunakan sebagai indikator kualitas perairan sebagai bahan baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Denpasar. Telah dilakukan penelitian keragaman mikroalga dengan berbagai aspek dan kesehatan ikan berdasarkan koefisien nilai nutrisi (Nutrition Value Cooficient = NVC).

Sampling mikroalga dilakukan dengan metode sistematik berjumlah 12 titik sampel, menggunakan plankton net dengan diameter mata saring 40 Um yang digunakan untuk menyaring air sebanyak 100 l dan ditampung dalam botol filtrat sebanyak 20 ml. Penangkapan ikan dilakukan secara random selama lima hari (3 jam per hari) dengan mata jaring jala berdiameter 10 cm. Analisis kualitatif mikroalga dengan mengidentifikasi sampai katagori genus bahkan jenis, sedangkan secara kuantitatif menggunakan analisis Shanon-Wiener, keduanya dilakukan di laboratorium Taksonomi non-vaskuler di Prodi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Analisis NVC dilakukan secara in-situ sesuai hasil tangkapan ikan.

Hasil analisis kuantitatif didapatkan sebanyak 29 jenis mikroalga, Botryococcus sp adalah jenis yang ditemukan, yaitu sebanyak 11 stasiun. Indeks keragaman secara keseluruhan adalah 2,859, Indeks kesamaan 0,849 dan indeks dominansi 0,072. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan analisis kuantitatif mikroalga, perairan Estuari Dam masih berada pada tingkat sedang cenderung kearah tingkat baik dan bersifat mesotrof dengan kepadatan populasi mikroalga sebanyak 1082 sel/liter. Nilai nutrisi ikan melebihi 1,7 antara 1,78-2,13, kecuali pada penangkapan ke tiga yaitu 1,52, sehingga kesehatan ikan tidak terganggu dan layak untuk dikonsumsi. Perairan Estuari Dam Denpasar berdasarkan hasil analisis kualitatif, kuantitatif mikroalga dan koefisien nilai nutrisi ikan, maka perairan tersebut masih memenuhi syarat sebagai sumber bahan baku air PDAM dan hasil tangkapan ikan masih memenuhi syarat untuk dikonsumsi berdasarkan nilai NVC.

Kata kunci : 1. Estuari dam 2. Mikroalga 3. Koefisien nilai nutrisi (NVC) 4. Mesotrof.

ABSTRACT

Microalgae Diversity and Fish Nutrition Value Coefficient In Denpasar Dam Estuary

Microalgae and fish are the two renewable natural resources in Denpasar Dam Estuary that can be

used as an indicator of water quality as raw material of Denpasar Regional Water Company (PDAM). Microalgae diversity research has been conducted with various aspects and health of fish based on nutritional value coefficient (NVC).

Microalgae sampling was conducted by systematic method of 12 sample points, using a net plankton with a filter diameter of 40 μm used to filter water as much as 100 l and accommodated in 20 ml filtrate bottle. Fishing is done randomly for five days (3 hours per day) with mesh 10 cm in diameter. Qualitative analysis of microalgae by identifying to the genus category and even type, while quantitatively using the analysis of Shanon-Wiener, both done in non-vaskuler Taxonomy laboratory in Biology Department of Faculty Mathematical and Natural Science Udayana University. NVC analysis is conducted in-situ according to fish catch.

Quantitative analysis results obtained as many as 29 speciesis of microalgae, Botryococcus sp is a species found, that is as many as 11 stations. The overall diversity index is 2.859, the similarity index is 0.849 and the dominant index is 0.072. This shows that based on the quantitative analysis of microalgae, the waters of Estuary Dam are still at a moderate level tend towards good and mesotrof with population density of 1082 cells/ liter of microalgae. Nutritional value of fish exceeds 1.7 between 1.78 to 2.13, except in the third catching 1.52, so the fish health is not disturbed and feasible for consumption. Estuary Dam Denpasar water based on the results of qualitative analysis, quantitative microalgae and nutritional value coefficient of fish, the water are still qualified as a source of raw water taps and fish catch is still eligible for consumption based on NVC values. Keywords : 1. Estuary dam 2. Microalgae 3. Coefficient of nutritional value (NVC) 4. Mesotrof.

Page 2: Keragaman mikroalga dan Koefisien Nilai Nutrisi Ikan Di

1/23/2018

1

KERAGAMAN MIKROALGA DAN KOEFISIEN NILAI NUTRISI IKAN

DI ESTUARI DAM DENPASAR BALIoleh :

Drs Joko Wiryatno, M.SiDrs. Ketut Sundra, M.Si

Jurusan Biologi FMIPA UNUD

Keberadaan Estuary Dam Denpasar sebagai sumber air bakuPDAM sekaligus menjadi tempat pemeliharaan ikan nila (Tilapianilotica) yang dikonsumsi masyarakat melalui kegiatan memancingdan menebar jala.

Mikroalga dan ikan merupakan dua sumberdaya alam terbarukanyang dapat mempengaruhi ekosistem air, sehingga merubahperuntukannya. Tersedianya data dasar kedua sumberdaya alamtersebut di Estuary Dam yang disinergikan dengan kesehatan ikandapat mendatangkan nilai tambah bagi masyarakat di sekitarnya.Sumber air utama Tukad Badung dengan kandungan unsur hara darisepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS), terjadilah akumulasi nutrien diEstuary Dam yang dapat diindikasikan dengan komunitas mikroalgasebagai produsen dan ikan sebagai konsumen.Sumber air baku akanterjaga kualitasnya dengan mengetahui salah satu faktor yaitumikroalga secara kualitatif dan kuantitatif serta kesehatan ikan yangdikonsumsi oleh masyarakat.

Pendahuluan

Page 3: Keragaman mikroalga dan Koefisien Nilai Nutrisi Ikan Di

1/23/2018

2

Mikroalga merupakan kelompok tumbuhan berukuran renik,diameternya tubuhnya berukuran antara 3-30 μm, berupa seltunggal maupun koloni yang hidup di seluruh wilayah perairantawar, payau maupun laut, mengandung pigmen fotosintetik hijau(klorofil), coklat (fikosantin), biru kehijauan (fikobilin), dan merah(fikoeritrin). (Romimohtarto, 2004). Pertumbuhan menjadi lebihcepat jika suatu perairan kaya dengan nutrien terutama nitrat danpospat, bahkan jika sangat subur dapat menjadikan fenomenablooming yang dapat merubah peruntukan ekosistem perairan.

Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunitas

mikroalga secara kualitatif dan kuantitatif serta kesehatan ikanberdasarkan koefisien nilai nutrisi NVC (Nitrition Value Coefficient)

Tinjauan Pustaka

Handajani (2012) telah menjelaskan berbagai karakter 7 sel mikroalgayang dibagi menjadi 8 divisi yaitu Alga Hijau (Chlorophyta)Cyanobacteria Atau Alga Biru Hijau, Diatom – Chrysophyta, AlgaCoklat-Emas – Chrysophyta,, Euglenophyta, Cryptophyta, Phyrrophyta.

Mikroalga estuaria miskin dalam jumlah spesies, hal ini di sebabkanoleh kekeruhan yang tinggi dan cepatnya penggelontoran lumpur sertasenyawa organik. Jumlah spesies pada umumnya jauh lebih sedikitdaripada yang mendiami habitat air tawar atau air laut didekatnya.

Beberapa kelompok organisme seperti alga, bakteri, protozoa,makrovertebrata dan ikan dapat dijadikan sebagai bioindikatorperairan tercemar (Sjo dan Mork, 2009), dan ikan merupakanindikator paling baik (Alkassasbeh et al., 2009). Gangguan-gangguanikan seperti metabolism, koordinasi syaraf dan respirasi menyebabkanmenurunnya tingkat kesehatan ikan dan tingkat nilai gizi yaitupenurunan kandungan protein yang dapat dinyatakan dengankoefisien nilai nutrisi atau NVC = Nutrient Value Coefficient(Lucky,1977 dan Akassasbeh et al., 2009).

Page 4: Keragaman mikroalga dan Koefisien Nilai Nutrisi Ikan Di

1/23/2018

3

Sampel mikroalga diambil dengan metode sistematikrandomsampling menggunakan plankton net, ukuran mesh 40um, berbentuk kerucut berdiameter 40 cm, panjang 60 cmyang bagian ujungnya dipasang botol dengan volume 20 ml.Disaring sebanyak 90 liter air permukaan dengan planktonnet, kemudian filtrat yang tertampung dalam botolditambahkan 3-5 tetes alkohol 40 % sebagai pengawetmikroalga dan selanjutnya diamati di laboratorium EkologiProgram Studi Biologi FMIPA UNUD.

Pengambilan sampel ikan berasal dari hasil tangkapan ikanoleh masyarakat, kemudian diseleksi yang ukuran panjangnyarelatif seragam serta jenisnya sama. Pengukuran panjang danberat dilakukan secara insitusi dengan menggunakantimbangan skala 500 gram dan penggaris skala 30 cm.

Metode Penelitian

Pengamatan kualitatif yaitu; Identifikasi mikroalga yangmengacu pada (Serediak & Huynh, 2011); Hilary Belcherand Erica Swale, 1978; Basmi Johan, 1999; Mizuno, 1970).Data kuantitatif dilakukan dengan mencacah setiapmikroalga yang sama jenisnya pada seluruh bidangpandang dengan 3 kali ulangan. Nilai Koefisien nutrisiikan ditentukan dengan metode yang dikembangkanoleh (Lucky,1977). Adapun analisis kuantitatif mikroalgamengacu pada dan indeks Shanon-Wiener (APHA, 1992dan Odum, 1971) yang meliputi kelimpahan mikroalga,indeks keragaman, indeks kesamaan dan indeksdominansi, sedangkan NVC ditentukan dengan metodeyang dikembangkan oleh (Lucky,1977).

Analisis

Page 5: Keragaman mikroalga dan Koefisien Nilai Nutrisi Ikan Di

1/23/2018

4

No Rata-rata NVC Sampel ikan 1 2 3 4 5

1 1,81 1,79 1,52 1,79 2,13

Sampel1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 Total

H’ 1,630 1,433 1,737 1,944 1,991 2,144 2,409 2,582 2,414 2,156 1,617 1,956

E 0,910 0,800 0,892 0,844 0,906 0,931 0,913 0,931 0,941 0,899 0,902 0,940

D 0,222 0,284 0,199 0,244 0,160 0,135 0,104 0,084 0,097 0,142 0,225 0,155

Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Analisis NVC 5 kali tangkapan ikan

Tabel 2. Hasil Analisis Kuantitatif Mikroalga

Page 6: Keragaman mikroalga dan Koefisien Nilai Nutrisi Ikan Di

1/23/2018

5

Dari hasil penelitian dan analisis koefisien nilainutrisi (NVC= nutrition vakue coefficient) yangdilakukan sebanyak lima kali penangkapan sepertitercantum pada table 2, bahwa ikan nila (Tilapianilotica) koefisian nilai nutrisi berada pada kisaran1,52 - 2,13. Hal ini menunjukkan bahwa kondisiikan berada dalam pertumbuhan dan kesehatanyang normal berdasarkan NVC lebih besar 1,7.

Pengamatan kualitatif secara fisual bahwa ikansehat, hanya khromatofora pada sisik berwarnakehitaman seperti terlihat pada gambar 1.Kromatofora adalah zat wapat darna yang terdapatpada sisik ikan yang mudah dipengaruhi olehlingkungan setempat.

Hasil analisis kuantitatif dengan d Indeks DiversitasShanon Wienner (H’), bahwa secara keseluruhandapat dikatakan perairan Estuary Dam dalamtingkat tidak sedang dalam kondisi tercemar, hal inididasarkan nilai H’ = Indeks keragaman secarakeseluruhan 2,859.

Indeks keragaman antar stasiun berkisar 1,433-2,582, nilai kisaran tersebut tidak dapat dikatakanbahwa stasiun yang nilai indeks keragamannyarendah berada pada tingkat pencemaran, hal inilebih bersifat sementara oleh karena mikroalgabersifat plantonik yang keberadaannya dipengaruhiangin dan arus sehingga tidak menetap.

Page 7: Keragaman mikroalga dan Koefisien Nilai Nutrisi Ikan Di

1/23/2018

6

Botryococus merupakan mikroalga sel tunggalberkoloni berwarna hijau dan banyak ditemukandiperairan Estuary Dam (gambar 1)

Kabinawa (2008) menyatakan bahwaBotryococcus memiliki inti sel dengan ukuran±15-20 μm dan berkoloni, bersifat non-motil dansetiap pergerakannya sangat dipengaruhi oleharus perairan. Pertumbuhan mikroalgadipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:suhu, pH, iluminasi cahaya, oksigen terlarut,CO2, salinitas, aerasi, dan nutrisi. sertakandungan nitrogen di dalam media tumbuhnya(Piorreck, 1983)

KESIMPULAN Analisis NVC menunjukkan bahwa ikan nila

dalam kondisi sehat NVC lebih besar 1,7 Keragaman mikroalga pada tingkat sedang

menuju ke tinggi H’ = Indeks keragaman secarakeseluruhan 2,859 yang cenderung stabil

Botryococcus mikroalga yang sering ditemukanpada lokasi pengambilan sampel

Saran Diperlukan analisis protein dan lemak ikan nila

serta data faktor fisik kimia estuary Dam secarakontinyu.

Kesimpulan dan Saran

Page 8: Keragaman mikroalga dan Koefisien Nilai Nutrisi Ikan Di

1/23/2018

7

KepustakaanAlkassasbeh,J.Y.M., Heng,L.Y., and Surif,S.,2009. Toxicity Testing and the Effect of Landfill Leachate

in Malaysia on Behaviour of Common Carp (Cyprinus carpioL., Pisces Cyprinidae) AmericanJournal of Environment Sciences, volume Issu 3, pp : 209-217

A.P.H.A. 1992 : Standard methods for the examination of water and wastewater, 18th Edition AmericanPublic Health Association Washington, D.C.

Basmi Johan, 1999. Planktonologi Chrysophyta. Diatomae Identifikasi. Fakultas Perikanan danPerikanan IPB Bogor

Handayani, N. A. dan Ariyanti, D. 2012. Potensi Mikroalga sebagai Sumber Biomasa danPengembangan ProdukTurunannya. Jurnal TEKNIK–Vol. 33 No.2 Tahun 2012, ISSN 0852-1697

Hilary Belcher and Erica Swale, 1978. A Alkassasbeh,J.Y.M., Heng,L.Y., and Surif,S.,2009. ToxicityTesting and the Effect of Landfill Leachate in Malaysia on Behaviour of Common Carp (CyprinuscarpioL., Pisces Cyprinidae) American Journal of Environment Sciences, volume Issu 3, pp :209-217. .

Mizuno, T. 1970. Illustration of the Freshwater Plankton of Japan. 3rd edition. Hoikusha Publishing coLtd. Japan. 352pp.

Odum, E.P.1971 .Fundamental of Ecology Third Edition . W.B Saunders Company Philadelphia.Romimohtarto, K. dan S, Juwana. 2004. Biologi Laut. Djambatan. Jakarta.Serediak, N., & Huynh, M.L. 2011. Algae identification, Lab Guide. Agriculture and Agri-Food Canada.Sjoo,G.L and Mork, E. 2009. Tissue Nutrient Content in Ulva spp (Chlorophyceae) as Bioindicator for

Nutrient Loading A long the Coast of East Africa. The Open Environmental & BiologicalMonitoring Journal , Volume 2, pp:11-17.

McLusky, D. S.; Elliott, M. (2004). The Estuarine Ecosystem: Ecology, Threats and Management. NewYork: Oxford University Press. ISBN 0-19-852508-7

Kabinawa, I.N.K., (2008), Biodiesel energy terbarukan dari mikroalga, Warta Pertamina, 9 31-35.Piorreck, M., 1983. Biomass Production, Total Protein, Chlorophylls, Lipids and Fatty Acids of

Freshwater Green and Blue-Green Algae under Different Nitrogen Regimes. InstitutPharmazeutische Biologic, Universitiit Kiel, Germany

IKAN NILA DI ESTUARY DAM DPS

Page 9: Keragaman mikroalga dan Koefisien Nilai Nutrisi Ikan Di

1/23/2018

8

Gambar 2. 3 (tiga) Jenis Mikroalga di Estuari Dam

Page 10: Keragaman mikroalga dan Koefisien Nilai Nutrisi Ikan Di