keragaman dan kelimpahan arthropoda pada beras di …eprints.unram.ac.id/4349/1/jurnal...
TRANSCRIPT
-
1
KERAGAMAN DAN KELIMPAHAN ARTHROPODA PADA BERAS
DI GUDANG BULOG CAKRANEGARA II DAN GUDANG LEMBAR
DIVRE NUSA TENGGARA BARAT
JURNAL
Oleh
Sumiati
C1M014203
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2018 ARTIKEL UNTUK JURNAL
-
2
KERAGAMAN DAN KELIMPAHAN ARTHROPODA PADA BERAS
DI GUDANG BULOG CAKRANEGARA II DAN GUDANG LEMBAR
DIVRE NUSA TENGGARA BARAT
Diversity and Abundance of Arthropoda on Rice in The Warehouse of Bulog
Cakranegara II and Warehouse Lembar Divre Nusa Tenggara Barat
1)
Sumiati, 2)
Astam Wiresyamsi, 2)
Khaerul Muslim
1)Alumni Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian UniversitasMataram
2)Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Mataram
-
3
HALAMAN PENGESAHAN
jurnal ini diajukan oleh:
Nama : Sumiati
Nim : C1M014203
Program studi : Agroekoteknologi
Jurusan : Budidaya Pertanian
Judul penelitian : Keragaman dan Kelimpahan Arthropoda Pada Beras
di Gudang Bulog Cakranegara II dan Gudang
Lembar Divre Nusa Tenggara Barat
Jurnal ini telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing Skripsi untuk
diterbitkan pada jurnal Crop Agro.
Menyetujui
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,
Ir. Astam Wiresyamsi, SU. Ir. Khaerul Muslim, M. Sc. Agr.
NIP.19531231 198003 1 027 NIP. 19630818 199001 1 002
-
1
KERAGAMAN DAN KELIMPAHAN ARTHROPODA PADA BERAS
DI GUDANG BULOG CAKRANEGARA II DAN GUDANG LEMBAR
DIVRE NUSA TENGGARA BARAT
Diversity and Abundance of Arthropoda on Rice in The Warehouse of Bulog
Cakranegara II and Warehouse Lembar Divre Nusa Tenggara Barat
1)
Sumiati, 2)
Astam Wiresyamsi,2)
Khaerul Muslim
1)Alumni Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian UniversitasMataram
2)Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Mataram
Korespondensi: Email:[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman dan kelimpahan arthropoda
pada beras di gudang Bulog Cakranegara II dan gudang Lembar. Penelitian ini
dilaksankan sejak bulan Desember 2017 sampai dengan Februari 2018 meliputi survey,
pengambilan sampel beras, pemasangan perangkap dan identifikasi arthropoda di
laboratorium. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
teknik kajian pustaka, survei, pengambilan sampel dan analisis di laboratorium. Hasil
penelitian keragaman dan kelimpahan arthropoda pada beras di gudang Bulog
Cakranegara II diperoleh 3 kelompok arthropoda yaitu hama, predator dan detritivor
dengan kelimpahan tertinggi dari kelompok detritivor yaitu Liposcelis sp. sebanyak 5465
ekor/cm2, selanjutnya kelimpahan tertinggi pada sampel beras yang diamati di
laboratorium dari kelompok hama yaitu Cryptolestes ferrugineus sebanyak 38 ekor/cm2.
Hasil penelitian keragaman dan kelimpahan arthropoda pada beras di gudang Bulog
Lembar diperoleh 2 kelompok arthropoda yaitu hama dan predator dengan kelimpahan
tertinggi diperoleh hama yaitu Cryptolestes ferrugineus sebanyak 1176,5 ekor/cm2,
sedangkan kelimpahan tertinggi pada sampel beras yang diamati di laboratorium diperoleh
dari kelompok hama dengan spesies yang sama yaitu Cryptolestes ferrugineus sebanyak
39,33 ekor/cm2. Nilai indeks keragam arthropoda pada gudang Cakranegara II sebesar
2.55, gudang Lembar sebesar 2.11, sampel beras gudang Cakranegara II di laboratorium
sebesar 2.17 dan sampel beras gudang Lembar di laboratorium sebesar 1.95. Berdasarkan
nilai tersebut maka nilai indeks keragaman arthropoda pada gudang Bulog Cakranegara II
maupun gudang Lembar tergolong dalam kategori sedang.
Kata kunci: Jenis arthropoda, keragaman arthropda, kelimpahan arthropoda
ABSTRACT
This research aims to determine the diversity and abundance of arthropods in
rice in Bulog Cakranegara II warehouse and Lembar warehouse. The research was
conducted from December 2017 to February 2018 covering surveys, sampling of rice, traps
and identification of arthropods in the laboratory. The method used in this research is
descriptive method with literature review techniques, survey, sampling and analysis in the
laboratory. The result of research on the diversity and abundance of arthropods on rice in
Bulog Cakranegara II warehouse obtained 3 groups of arthropods namely pest, predator
and detritivor with the highest abundance of detritivor group that is Liposcelis sp. as much
as 5465 head / cm2, while the highest abundance in rice samples observed in the laboratory
came from pest groups was Cryptolestes ferrugineus of 38 head / cm2. The result of
research on the diversity and abundance of arthropods on rice in Lembar warehouse
-
2
obtained 2 groups of arthropods namely pests and predators with the highest abundance
obtained by pests ie Cryptolestes ferrugineus as much as 1176.5 ekor / cm2, while the
highest abundance in rice samples observed in the laboratory was obtained from pest
groups with species Cryptolestes ferrugineus the same that is 39.33 head / cm2. The index
value of arthropod diversity in Cakranegara II warehouse was 2.55 while in sheet 2.11,
sample of Cakranegara II warehouse in laboratory 2,17 and sample of Lembar warehouse
1,95. Based on these values, the index of arthropod diversity in Bulog Cakranegara II
warehouse and Sheet warehouse is classified into medium category.
Keywords: Type of arthropods, diversity of arthropods, abundance of arthropods
PENDAHULUAN
Beras merupakan salah satu produk pascapanen yang harus mendapatkan perlakuan
khusus dalam menjaga kualitasnya. Produk pascapanen merupakan bagian tanaman yang
dipanen dengan berbagai tujuan terutama untuk memberikan nilai tambah dan keuntungan
bagi petani maupun konsumen. Produk pasca panen yang disimpan pada suatu gudang
sebelum diditribusikan biasanya sering terinfestasi berbagai arthropoda. Kerusakan beras
selama penyimpanan paling banyak terjadi disebabkan oleh hama pascapanen. Menurut
Caneppele (2003) dalam Hendrival dan Melinda (2017), kerusakan beras oleh serangga
hama menyebabkan terjadinya susut berat, kontaminasi dan penurunan kandungan gizi.
Gudang penyimpanan beras di Nusa Tenggara Barat terdapat di semua Kabupaten
termasuk gudang Cakranegara II dan gudang Lembar. Gudang Bulog Cakranegara II
memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 7.000 ton sedangkan gudang Lembar 4.000 ton.
Persyaratan yang menjadi dasar utama penerimaan barang (beras) pada Perum Bulog yaitu
tingkat kadar air (14%), butir patah (20%), butir menir (2%), dan kenampakan secara
visual meliputi warna, keberadaan benda asing/kotoran serta aroma.
Keberadaan arthropoda pada gudang penyimpanan tentunya memiliki peran yang
berbeda-beda yaitu ada yang berperan sebagai predator, detritivor maupun hama. Predator
bertindak sebagai musuh alami, detritivor organisme heterotrof yang memakan sisa-sisa
mahluk hidup, serangan hama berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas beras simpanan
sebagai produk pascapanen yang mempengaruhi nilai ekonomi. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui Keragaman dan KelimpahanArthropodaPada Beras diGudang Bulog
Cakranegara II dan Gudang Lembar Divre Nusa Tenggara Barat.
-
3
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan
teknik kajian pustaka, survei gudang, pengambilan sampel dan identifikasi arthropoda di
laboratorium.
PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian meliputi pengambilan sampel dengan metode purpossive sampling,
pemasangan perangkap (insect trap), selanjutnya arthropoda yang diperoleh didentifikasi
di laboratorium.
Sampel beras diambil pada bagian sudut dan tengah (diagonal) gudang masing-
masing sebanyak 250 gram, kemudian dimasukkan ke dalam mika box. Sampel diambil
sebanyak 3 kali dengan interval waktu 2 minggu sekali. Sampel di bawa ke laboratorium
untuk di amati.
Pemasangan perangkap dilakukan secara diagonal sebanyak 10 buah. Pemasangan
perangkap dilakukan dengan cara meletakkan perangkap sebanyak 5 buah di lantai (di
bawah) dan 5 buah lainnya diletakkan diatas tumpukan (staple) beras. Pemasangan
perangkap dilakukan selama 3 minggu. Hama yang terperangkap diamati tiga kali dalam
seminggu. Selanjutnya hama yang diperoleh dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi.
ALAT DAN BAHAN PENELTIAN
Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu sampel beras, kertas label, selotape
band, kantung plastik dan alkohol. Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu mika box,
hand counter, perangkap warna kuning (nampan), kaca pembesar, Higrometer, buku
identifikasi, Camera, Microskop stereo, pinset, pipet tetes dan tabung evendorf.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Gudang Bulog Cakranegara II berada di Jalan Sandubaya, Sweta, Kota Mataram.
Gudang Cakranegara II berdiri di atas areal lahan sekitar 1.5 hektar sedangkan gudang
Lembar terletak di Jalan Serumbung Desa Lembar Selatan Kecamatan Lembar Kabupaten
Lombok Barat. Gudang tersebut memiliki luas 12.900 m2
yang terdiri atas luas bangunan
3.360 m2 serta luas halaman dan jalan 9.540 m
2. Kedua gudang memperoleh suplai beras
dari berbagai daerah. Daerah yang rutin menyuplai beras dengan jumlah yang besar berasal
-
4
dari Lombok Tengah dan Sumbawa. Distribusi beras dari gudang ini dilakukan sesuai
dengan kebutuhan daerah sehingga tidak memiliki jadwal pendistribusian yang tetap.
Hasil Identifikasi Arthropoda
Hasil penelitian pada gudang Bulog Cakranegara II diperoleh 3 kelompok
arthropoda yang berperan sebagai hama, predator dan detritivor. Arthropoda yang berperan
sebagai hama terdiri atas 3 familia dan 4 spesies yaitu familia Tenebrionidaes pesies
Tribolium castaneum, Cucujidae spesies Cryptolestes ferrugineus, Nitidulidae spesies
Carpophilus hemipterus dan Carpophilus brachypterus. Arthropoda yang berperan sebagai
predator terdiri atas Oxyopes javanus dan Araneus inustus sedangkan arthropoda yang
berperan sebagai detritivor terdiri atas familia Liposcelidae dari spesies Liposcelis sp.
Hasil penelitian pada gudang Bulog Lembar diperoleh 2 kelompok arthropoda yang
berperan sebagai hama dan predator. Arthropoda yang berperan sebagai hama terdiri atas
4 familia dan 4 spesies yaitu familia Curculionidae spesies Sitophilus oryzae,
Tenebrionidae spesies Tribolium castanum, Cucujidae spesies Cryptolestes ferrugineus
dan Nitidulidae dengan spesies Carpophilus hemipterus sedangkan arthropoda yang
berperan sebagai predatorter terdiri atas Oxyopes javanus dan Araneus inustus. Dengan
demikian identifikasi arthropoda yang diperoleh adalah 8 spesies arthropoda seperti di
bawah ini:
1. Sitophillus oryzae. (Coleoptera; Curculionidae)
5mm
Gambar 1. Sitophillus oryzae. (Coleoptera; Curculionidae)
Imago Sitophillus oryzae memiliki tubuh berbentuk silindrik dengan panjang 2 mm.
Adapun bagian tubuh yang menjadi ciri khas dari hama ini adalah bentuk mulutnya yang
seperti tabung memanjang (moncong). Berdasarkan ciri tersebut hama ini sering disebut
kumbang moncong (Kartasapoetra, 1987).
2. Tribolium castaneum (Coleoptera;Tenebrionidae)
Gambar.2. Tribolium castaneum (Coleoptera;Tenebrionidae)
-
5
Imago T. castaneum berbentuk pipih, berwarna coklat kemerah-merahan dengan
panjang sekitar 3 mm. Elytra berwarna coklat kehitaman dan terdapat garis-garis yang
memanjang pada elytra. Antena terdiri atas 11 ruas dan tiga ruas bagian ujungnya
membesar (Borror, 1992).
3. Cryptolestes ferrugineus (Coleoptera; Cucujidae)
Gambar 3. Cryptolestes ferrugineus (Coleoptera; Cucujidae)
Imago C. ferrugineus berbentuk pipih berwarna coklat kemerah-merahan dengan
panjang tubuh lebih kurang 2 mm. Antenanya relatif pendek dengan ruas berbentuk bulat
(seperti tasbih/untaian kalung) yang terdiri atas 11 ruas (Kartasapoetra, 1987).
4. Carpophilus sp. (Coleoptera; Nitidulidae)
Carpophilus hemipterus Carpophilus brachypterus
Gambar 4. Carpophilus sp. (Coleoptera; Nitidulidae)
Kumbang Carpophilus hemipterus dan Carcophilus brachypterus memiliki
bentuk tubuh yang oval dengan tubuh berwarna coklat tua hingga hitam. Selain itu
terdapat rambut-rambut halus pada sayapnya. Perbedaan Carpophilus hemipterus dengan
Carcophilus brachypterus adalah pada bagian belakang C. brachypterus tampak seperti
tonjolan.
5. Liposcelis sp.(Psocoptera; Liposcelidae)
Gambar 5. Liposcelis sp. (Psocoptera; Liposcelidae)
Imago Liposcelis sp. tubuhnya berbentuk pipih, pucat dan mempunyai antena yang
panjang seperti rambut. Hama ini berukuran kecil panjangnya sekitar 1 mm, hama ini
tidak menimbulkan kerusakan akan tetapi keberadaannya di suatu area menjadi parameter
tingkat sanitasi.
6 Oxyopes javanus(Araneida; Oxyopidae)
Gambar.6. Oxyopes javanus (Araneida; Oxyopidae)
-
6
Laba-laba pemburu bermata tajam (Oxyopes javanus) Ciri-cirinya mudah
dikenaldengan melihat mata dan kakinya yang seperti berduri-duri panjang. Bagian
cephalothoraksberwarna coklat kekuningan. Abdomen meruncing kebelakang berwarna
coklat muda.
6. Araneus inustus (Araneida; Araneidae)
Gambar 7. Araneus inustus (Araneida; Araneidae)
Laba-laba bulat (Araneus inustus) memiliki ciri-ciri tubuh berbentuk bulat, tetapi
abdomen lebih besar dibandingkan cephalothoraks. Abdomen berwarna kelabu atau
lembaran hitam berbentuk bulat telur.
Kelimpahan Arthropoda
Hasil penelitian pada gudang Bulog Cakranegara II, arthropoda yang berperan
sebagai hama diperoleh Cryptolestes ferrugineus dengan kelimpahan 1150 ekor/cm2,
Tribolium castaneum dengan kelimpahan 1,375 ekor/cm2, Carcophilus hemipterus
dengan kelimpahan 0,125 ekor/cm2
dan Carpophilus brachypterus dengan kelimpahan 0,5
ekor/cm2. Arthropoda yang berperan sebagai detritivor yaitu Liposcelis sp. dengan
kelimpahan 5465 ekor/cm2, sedangkan arthropoda yang berperan sebagai predator yaitu
Oxyopes javanus dengan kelimpahan 28 ekor/cm2
dan Araneus inustus dengan
kelimpahan 10 ekor/cm2 (Tabel 4.1).
Hasil Penelitian di gudang Bulog Lembar diperoleh arthropoda yang berperan
sebagai hama yaitu Cryptolestes ferrugineus dengan kelimpahan 1176,5 ekor/cm2,
Tribolium castaenum dengan kelimpahan 0,75 ekor/cm2, dan Carpophilus hemipterus
dengan kelimpahan 0,5 ekor/cm2. Arthropoda yang berperan sebagai predator yaitu
Oxyopes javanus dengan kelimpahan 3.9 ekor/cm2
dan Araneus inustus dengan
kelimpahan 0.5 ekor/cm2. (Tabel 1).
Tabel 1. Rata-rata kelimpahanarthropoda pada beras di gudang Bulog Cakranegara II dan
gudang Lembar (ekor)
Cakranegara II Lembar Pengamatan Jenis Arthropoda Jenis Arthropoda
Cf L Tc Cb Ch Oj Ai Cf Tc Ch Oj Ai
1 1417 7270 1 0 0 18 0 1138 0 2 0 0
2 1550 5774 0 0 0 12 0 1046 1 0 0 1 3 1538 6300 1 0 0 14 5 1032 1 1 3 0
4 1541 5614 0 0 0 11 10 1125 0 0 11 0
-
7
5 1480 4232 1 1 0 14 6 1217 1 0 9 2 6 789 4829 5 1 1 29 0 1294 0 0 0 1
7 467 4964 2 2 0 69 45 1256 1 1 5 0
8 418 4744 1 0 0 58 15 1304 2 0 3 0
Jumlah 9200 43727 11 4 1 225 81 9412 6 4 31 4
Rata-rata 1150 5465 1.375 0.5 0.125 28 10 1176.5 0.75 0.5 3.9 0.5
Keterangan:
Cf = Cryptolestes ferrugineus
L = Liposcelis sp. atau Psocids (kutu buku)
Ch = Carcophilus hemipterus
Cb = Carpophilus brachypterus
So = Sitophilus oryzae
Tc = Tribollium castaneum
Oj =Oxyopes javanus Ai = Araneus inustus
Selain di dalam gudang penelitian dilakukan juga di laboratorium dengan
mengambil sampel beras dari kedua gudang tersebut. Hasil penelitian di laboratorium
diperoleh arthropoda pada beras Cakranegara II yang berperan sebagai hama yaitu
Cryptolestes ferrugineus dengan kelimpahan 38 ekor/cm2 dan Tribolium castaneum
dengan kelimpahan 2,333/cm2, sedangkan arthropoda yang berperan sebagai detritivor
yaitu Liposcelis sp.dengan kelimpahan 29,667 ekor/cm2 (Tabel 2).
Hasil penelitian di laboratorium pada sampel beras gudang Lembar diperoleh
arthropoda yang berperan sebagai hama yaitu Cryptolestes ferrugineus dengan kelimpahan
39,333 ekor/cm2 dan Sitopilus oryzae dengan kelimpahan 17 ekor/cm
2 (Tabel 2).
Tabel 2. Rata-rata kelimpahan arthropoda pada sampel beras gudang Bulog Cakranegara
II dan gudang Lembar yang diamati di laboratorium (@ 250 gram sampel
beras)
Cakranegara II Lembar Pengamatan Jenis Arthropoda Jenis Arthropoda
Cf L Tc Cf So
1 45 25 2 29 0
2 30 32 2 42 23
3 39 32 3 47 28
Jumlah 114 89 7 118 51
Rata-rata 38 29.667 2.333 39.33 17
Hasil penelitian di gudang Bulog Cakranegara II menunjukkan arthropoda yang
memiliki kelimpahan tertinggi berasal dari kelompok detritivor yaitu Liposcelis sp.
dengan kelimpahan 5465 ekor/cm2. Tingginya kelimpahan Liposcelis sp diduga karena
kondisi gudang yang lembab dan kurangnya kebersihan di dalam gudang beras.
Kelembaban gudang Cakranegara II mencapai 66%
dengan suhu 31,6oC. Adanya
Liposcelis sp. pada gudang mengindikasikan bahwa kelembaban gudang tersebut tinggi.
Liposcelis sp. hidup selama 21-28 hari pada suhu 18-36oC dengan kelembaban 60-80%.
Menurut Ress (2004), Liposcelis sp. merupakan serangga pemakan segalanya (omnivora)
dan populasinya sangat tinggi di daerah tropika.
-
8
Hasil penelitian laboratorium sampel beras yang berasal dari gudang Cakranegara
II menunjukkan arthropoda yang memiliki kelimpahan tertinggi berasal dari kelompok
hama yaitu Cryptolestes ferrugineus dengan kelimpahan 38 ekor/cm2 (Table 2.).
Tingginya kelimpahan hama ini diduga karena telur hama sudah ada selama beras masih
berada di dalam gudang sehingga ketika beras diambil dan disimpan di laboratorium
dalam waktu yang lama dimungkinkan bahwa waktu tersebut merupakan waktu yang tepat
untuk menetasnya telur-telur dari Cryptolestes ferrugineus. Menurut CPC (2000), waktu
yang dibutuhkan Cryptolestes ferrugineus untuk perkembangannya dari telur hingga imago
berlangsung 23-35 hari pada suhu 20-42oC dan kelembaban 40-90%.
Tabel 1. menunjukkan bahwa arthropoda yang memiliki kelimpahan tertinggi pada
gudang Bulog Lembar berasal dari kelompok hama yaitu Cryptolestes ferrugineus dengan
kelimpahan 1176,5 ekor/cm2. Tingginya kelimpahan hama ini dipengaruhi oleh kondisi
gudang yang suhu dan kelembabannya mendukung bagi perkembangannya. Kelembaban
di dalam gudang Lembar mencapai 62,3% dengan suhu 35oC jika dibandingkan dengan
kondisi lingkungan yang optimum untuk perkembangan hama ini diduga bahwa kondisi
gudang ketika dilakukan penelitian merupakan kondisi yang sesuai untuk
perkembangannya. Menurut Rees (2004), Cryptolestes ferrugineus hidup selama 21 hari
pada suhu 20-42oC dengan kelembaban 40-90%. Ketika penelitian sedang berlangsung,
gudang Bulog Lembar mendapatkan kiriman dari Bulog Sumbawa yang belum
difumigasi, sehingga selain faktor lingkungan, tingginya kelimpahan arthropoda juga
disebabkan oleh adanya hama pada beras kiriman dari Sumbawa tersebut. Adanya
kelimpahan C. ferrugineus yang tinggi mengindikasikan bahwa terdapat kerusakan pada
produk simpanan di gudang beras. Kerusakan produk simpanan diduga karena serangan
hama utama maupun kondisi biji yang sudah tidak utuh pada saat pengadaan beras.
Hasil penelitian di laboratorium, sampel beras yang berasal dari gudang lembar,
kelimpahan arthropoda yang diperoleh berasal dari golongan hama yang sama dengan
penelitian yang dilakukan di gudang Lembar yaitu Cryptolestes ferrugineus dengan
kelimpahan 39,333 ekor/cm2 (Tabel 2.). Penelitian di laboratorium mendapatkan satu
jenis hama yang berbeda yaitu adanya hama Sitophilus oryzae yang tergolong sebagai
hama primer. Meskipun populasinya lebih kecil daripada hama sekunder, keberadaan
hama utama ini dapat menimbulkan kerusakan yang serius pada beras. Kerusakan tersebut
mengakibatkan biji tidak utuh sehingga dapat meningkatkan timbulnya hama sekunder lain
di gudang. Keberadaan hama utama ini tidak ditemukan pada saat penelitian di gudang
-
9
karena hama ini bisa hidup di tempat yang gelap dan tersembunyi di dalam karung.
Menurut Ress (2004) Sitophilus oryzae sulit ditemukan karena Sitophilus oryzae
berkumpul di tempat tertentu seperti di dalam biji-bijian.
Menurut Prevett (2000), lingkungan paling sesuai bagi perkembangan Sitophilus
oryzae adalah pada suhu 25-30°C dan kelembaban 70%. Rata-rata masa hidup imago 4-5
bulan, tetapi beberapa individu mampu hidup hingga satu tahun. Keberadaan hama ini
diperoleh pada sampel beras di laboratorium diduga karena telur Sitophilus oryzae sudah
berada di dalam beras sejak beras masih di dalam gudang. Kelembaban di laboratorium
saat penelitian mencapai 70,5% dengan suhu 30,5oC, jika dibandingkan dengan lingkungan
optimum untuk perkembangan Sitophilus oryzae dengan kondisi laboratorium saat
penelitian maka diduga kondisi tersebut merupakan kondisi yang sesuai untuk
perkembangannya sehingga menyebabkan perkembangan hama ini menjadi lebih cepat.
Adanya perbedaan jenis arthropoda yang diperoleh antara gudang Cakranegara II
dengan gudang Lembar diduga karena perbedaan kondisi lingkungan. Gudang Bulog
Cakranegara II memiliki kelembaban yang lebih tinggi dengan suhu yang lebih rendah.
Namun sebaliknya, Gudang Bulog Lembar memiliki kelembaban yang lebih rendah
dengan suhu yang lebih tinggi, sehingga diduga menyebabkan Liposcelis sp. tidak
berkembang di gudang Bulog Lembar. Tingginya suhu dan rendahnya kelembaban pada
gudang ini disebabkan oleh lokasi gudang Bulog Lembar yang berada dekat dengan
pantai.
Rendahnya kelimpahan arthropoda lain yang berperan sebagai hama seperti
Carpophilus sp. dan Tribolium castaneum diduga karena kondisi lingkungan yang kurang
sesuai untuk perkembangannya. Menurut CPC (2000), kondisi lingkungan yang optimal
untuk perkembangan Carpophilus sp. adalah 37oC dengan kelembaban 75%. Kondisi
optimum untuk perkembangan Tribolium castaneum adalah suhu sekitar 35oC dan
kelembaban relatif 75%. Jika dibandingkan dengan kondisi gudang saat penelitian yaitu
gudang Bulog Cakranegara II memiliki kelembaban 66% dengan suhu 31,6oC, sedangkan
gudang Bulog Lembar kelembabannya 62,3% dengan suhu 35 o
C diduga bahwa kondisi
gudang tersebut merupakan kondisi yang kurang sesuai untuk perkembangannya sehingga
kelimpahannya menjadi rendah (Lampiran 2).
Selain arthropoda yang berperan sebagai hama dan detritivor diperoleh 2 kelompok
arthropoda yang berperan sebagai predator yaitu Oxyopes javanus dan Araneus inustus,
predator ini memiliki peran yang penting dalam suatu ekosistem, tetapi kelimpahan
-
10
predatornya diperoleh sangat rendah jika dibandingkan dengan arthropoda yang lainnya.
Rendahnya kelimpahan Oxyopes javanus dan Araneus inustus diduga karena terlaksananya
kegiatan pengendalian berupa spraying dan fumigasi secara terjadwal, sehingga predator
yang hidup di dalam gudangpun ikut tersebut terbunuh dan mengakibatkan kelimpahannya
menjadi rendah.
Keragaman Arthropoda
Tabel 3. Indeks keragaman arthropoda di gudang Bulog Cakranegara II.
No. Ordo Familia Spesies
peran
ekologis Pengamatan Jml Pi
ln pi
(ln)
pi*in
pi H'
1 Coleoptera Cucujidae Cryptolestes Hama 1 1417 0.03 3.63 0.1 2.55
ferrugineus 2 1550 0.03 3.54 0.1
3 1538 0.03 3.54 0.1
4 1541 0.03 3.54 0.1
5 1480 0.03 3.58 0.1
6 789 0.01 4.21 0.06
7 467 0.01 4.74 0.04
8 418 0.01 4.85 0.04
2 Coleoptera Tenebrionidae Tribolium Hama 1 1 0.00 10.9 0.00
castaneum 2 0 0.00 0.00 0.00
3 1 0.00 10.9 0.00
4 0 0.00 0.00 0.00
5 1 0.00 10.9 0.00
6 5 0.00 9.27 0.00
7 2 0.00 10.2 0.00
8 1 0.00 10.9 0.00
3 Coleoptera Nitidulidae Charpopilus Hama 1 0 0.00 0.00 0.00
hemipterus 2 0 0.00 0.00 0.00
3 0 0.00 0.00 0.00
4 0 0.00 0.00 0.00
5 1 0.00 10.9 0.00
6 1 0.00 10.9 0.00
7 2 0.00 10.2 0.00
8 0 0.00 0.00 0.00
Charpopilus Hama 1 0 0.00 0.00 0.00 brachypterus 2 0 0.00 0.00 0.00
3 0 0.00 0.00 0.00
4 0 0.00 0.00 0.00
5 0 0.00 0.00 0.00
6 1 0.00 10.9 0.00
7 0 0.00 0.00 0.00
8 0 0.00 0.00 0.00
4 Araneida Oxyopidae Oxyopes Predator 1 18 0.00 7.99 0.00
javanus 2 12 0.00 8.4 0.00
3 14 0.00 8.24 0.00
4 11 0.00 8.48 0.00
5 14 0.00 8.24 0.00
6 29 0.00 7.52 0.00
7 69 0.00 6.65 0.01
8 58 0.00 6.82 0.01
Araneidae Araneus Predator 1 0 0.00 0.00 0.00
inustus 2 0 0.00 0.00 0.00
3 5 0.00 9.27 0.00
4 10 0.00 8.58 0.00
5 6 0.00 9.09 0.00
6 0 0.00 0.00 0.00
7 45 0.00 7.08 0.00
8 15 0.00 8.17 0.00
5 Psocoptera Liposcelidae Liposcelis sp. Detritivor 1 7270 0.14 1.99 0.27
2 5774 0.11 2.22 0.24
-
11
3 6300 0.12 2.13 0.25
4 5614 0.11 2.25 0.24
5 4232 0.08 2.53 0.2
6 4829 0.09 2.4 0.22
7 4964 0.09 2.37 0.22
8 4744 0.09 2.42 0.22
53249
Tabel 4. Indeks keragaman arthropoda di gudang Bulog Lembar.
No. Ordo Familia Spesies
Peran
ekologis Pengamtan Jml Pi
In pi
(ln)
pi*in
pi H'
1 Coleoptera Cucujidae Cryptolestes Hama 1 1099 0.13 2.05 0.26 2.11
ferrugineus 2 992 0.12 2.15 0.25
3 902 0.11 2.24 0.24
4 1004 0.12 2.14 0.25
5 1145 0.13 2.00 0.27
6 1112 0.13 2.03 0.27
7 1031 0.12 2.11 0.26
8 1171 0.14 1.98 0.27
2 Coleoptera Tenebrionidae Tribollium Hama 1 0 0.00 0.00 0.00
castaneum 2 1 0.00 9.05 0.00
3 1 0.00 9.05 0.00
4 0 0.00 0.00 0.00
5 1 0.00 9.05 0.00
6 0 0.00 0.00 0.00
7 1 0.00 9.05 0.00
8 2 0.00 8.35 0.00
3 Coleoptera Nitidulidae Charpopilus Hama 1 2 0.00 8.35 0.00
hemipterus 2 0 0.00 0.00 0.00
3 1 0.00 9.05 0.00
4 0 0.00 0.00 0.00
5 0 0.00 0.00 0.00
6 0 0.00 0.00 0.00
7 1 0.00 9.05 0.00
8 0 0.00 0.00 0.00
4 Araneida Oxyopidae Oxyopes Predator 1 0 0.00 0.00 0.00
javanus 2 0 0.00 0.00 0.00
3 3 0.00 7.95 0.00
4 11 0.00 6.65 0.00
5 9 0.00 6.85 0.00
6 0 0.00 0.00 0.00
7 5 0.00 7.44 0.00
8 3 0.00 7.95 0.00
Araneidae Araneus Predator 1 0 0.00 0.00 0.00
inustus 2 1 0.00 9.05 0.00
3 0 0.00 0.00 0.00
4 0 0.00 0.00 0.00
5 2 0.00 8.35 0.00
6 1 0.00 9.05 0.00
7 0 0.00 0.00 0.00
8 0 0.00 0.00 0.00
Total 8501
Tabel 5. Indeks keragaman arthropoda pada sampel beras gudang Cakranegara II
yang diamati di laboratorium.
No. Ordo Familia Spesies Peran
ekologi Pengamata
n Jml Pi In pi (ln)
Pi*In pi H'
1 Coleoptera Cucujidae Cryptolestes Hama 1 27 0.13 2.05 0.26
ferrugineus 2 25 0.12 2.13 0.25
3 38 0.18 1.71 0.31
4 24 0.11 2.17 0.25
2 Coleoptera Tenebrionidae Tribollium Hama 1 2 0.01 4.65 0.04 2.17
castaneum 2 2 0.01 4.65 0.04
3 0 0.00 0.00 0.00
-
12
4 3 0.01 4.25 0.06
3 Psocoptera Liposcelidae Liposcelis, sp Detritivor 1 24 0.11 2.17 0.25
2 25 0.12 2.13 0.25
3 18 0.09 2.46 0.21
4 22 0.1 2.26 0.24
Total 210
Tabel 6. Indeks keragaman arthropoda pada sampel beras gudang Lembar yang diamati di
laboratorium.
No. Ordo Familia Spesies
Peran
Ekologi Pengamatn Jml Pi
In pi
(ln)
Pi*In
pi H'
1 Coleoptera Cucujidae Cryptolestes Hama 1 33 0.2 1.63 0.32
ferrugineus 2 36 0.21 1.55 0.33
3 29 0.17 1.76 0.3
4 20 0.12 2.13 0.25 1.95
2 Coleoptera Curculionidae Sitophilus Hama 1 5 0.03 3.52 0.1
oryzae 2 13 0.08 2.56 0.2
3 13 0.08 2.56 0.2
4 20 0.12 2.13 0.25
Total 169
Keterangan: Pi = Jumlah individu satu spesies/total seluruh spesies
ni = Jumlah individu spesies ke=i
N = Jumlah total individu
Nilai indeks keragaman arthropoda pada beras di gudang Bulog Cakranegara II
sebesar 2,55 dan Nilai indeks keragaman arthropoda pada beras di gudang Bulog Lembar
sebesar 2,11. Sampel beras gudang Bulog Cakranegara II yang diamati di laboratorium
memiliki nilai indeks keragaman sebesar 2,17 dan sampel beras gudang Bulog Lembar
yang diamati di laboratorium sebesar 1,95. Menurut kriteria perhitungan indeks
keragaman (H’) Shannon-Wiener (Magurran, 1988) maka nilai indeks keragaman
arthropoda pada gudang Bulog Cakranegara II dan gudang Bulog Lembar tergolong dalam
kategori sedang (1
-
13
familia Tenebrionidae spesies Tribolium castaneum, familia Nitidulidae dengan pesies
Charpopilus hemipterus dan Charpopilus brachypterus. Arthropoda yang berperan sebagai
predator terdiri dari 1 ordo yaitu Araneida yang berasal atas 2 familia Oxyopidae dengan
spesies Oxyopes javanus dan familia Araneidae dengan spesies Araneus inustus.
Arthropoda yang berperan sebagai detritivor terdiri atas 1 ordo yaitu Psocoptera yang
berasal dari familia Liposcelidae dengan spesies Liposcelis sp. Di laboratorium diperoleh
2 ordo Coleoptera yang berasal dari 2 familia dan 2 spesies yaitu familia Cucujidae spesies
Criptolestes ferrugineus, familia Tenebrionidae spesies Tribolium castaneum. Arthropoda
yang berperan sebagai detritivor terdiri dari 1 ordo yaitu Psocoptera yang berasal dari
familia Liposcelidae dengan spesies Liposcelis sp. sedangkan pada sampel beras gudang
Lembar yang diamati di laboratorium ditemukan arthropoda yang berperan sebagai hama
yang berasal l dari ordo Coleoptera familia Cucujidae spesies Criptolestes ferrugineus,
familia Tenebrionidae spesies Tribolium castaneum.
Perbedaan jumlah nilai keragaman dari kedua gudang ini (penelitian di gudang dan
di laboratorium) disebabkan oleh terlaksananya kegiatan pengendalian spraying dan
fumigasi berbeda sesuai waktu pengadaan dan jadwal masing-masing gudang, sehingga
artrhropoda yang hidup di dalam gudang tersebut juga berbeda. Selain itu ketika bulan
Januari pada saat dilakukan penelitian di gudang Bulog Lembar melakukan fumigasi dan
sebagian berasnya didistribusikan hal ini mengakibatkan keragaman yang lebih rendah
dibandingkan dengan gudang Bulog Cakranegara II. Selama penelitian beras belum di
distribusikan sehingga belum dilakukan pengendalian baik fumigasi maupun spraying
namun nilai keragaman kedua gudang masih tergolong dalam kategori sedang.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Keragaman arthropoda pada gudang Bulog Cakranegara II lebih besar
dibandingkan dengan gudang Bulog Lembar namun masih tergolong dalam
kategori yang sama yaitu kategori sedang. Pada gudang Bulog Cakranegara II
diperoleh 3 kelompok arthropoda yaitu hama, predator dan detritivor. Arthropoda
yang berperan sebagai hama diperoleh 3 ordo Coleoptera yang berasal dari 3
familia dan 4 spesies yaitu familia Cucujidae spesies Criptolestes ferrugineus,
familia Tenebrionidae spesies Tribolium castaneum, familia Nitidulidae spesies
Charpopilus hemipterus dan Charpopilus brachypterus. Arthropoda yang berperan
sebagai predator terdiri atas 1 ordo yaitu Araneida yang berasal dari 2 familia
-
14
Oxyopidae dengan spesies Oxyopes javanus dan familia Araneidae dengan spesies
Araneus inustus. Arthropoda yang berperan sebagai detritivor terdiri dari 1 ordo
yaitu Psocoptera yang berasal dari familia Liposcelidae dengan spesies Liposcelis
sp.
2. Arthropoda yang diperoleh pada gudang Bulog Lembar berperan sebagai hama dan
predator yang terdiri atas 3 ordo Coleoptera yang berasal dari 3 familia dan 4
spesies yaitu familia Cucujidae spesies Criptolestes ferrugineus, familia
Tenebrionidae spesies Tribolium castaneum, familia Nitidulidae spesies
Charpopilus hemipterus. Arthropoda yang berperan sebagai predator terdiri atas 1
ordo yaitu Araneida yang berasal dari 2 familia Oxyopidae dengan spesies Oxyopes
javanus dan familia Araneidae dengan spesies Araneus inustus
3. Kelimpahan arthropoda berdasarkan peran ekologisnya pada gudang Cakranegara
II ditemuakan detritivor yaitu Liposcelis sp. dengan rerata 5465 sedangkan di
laboratorium 29,667 ekor/cm2, salanjutnya ditemukan hama Cryptolestes
ferrugineus dengan rerata 1150 ekor/cm2
sedangkan di laboratorium 38 ekor/cm,
Tribolium castaneum dengan rerata 1,375 ekor/cm2
sedangkan di laboratorium
2,333 ekor/cm2, Carpophilus hemipterus dengan rerata 0,125 ekor/cm
2 dan
Carpophilus brachypterus dengan rerata 0,5 ekor/cm2. Kelimpahan arthropoda
yang berperan sebagai predator yaitu Oxyopes javanus dengan rerata 28 ekor/cm2
dan Araneus inustus dengan rerata 10 ekor/cm2.
4. Kelimpahan arthropoda berdasarkan peran ekologisnya pada gudang Lembar yang
berperan sebagai hama yaitu Cryptolestes ferrugineus dengan rerata 1176,5
ekor/cm2 dan di laboratorium 39,333 ekor/cm2, Tribolium castaenum dengan rerata
0,75 ekor/cm2 dan Carpophilus hemipterus dengan rerata 0,5 ekor/cm
2, sedangkan
arthropoda yang berperan sebagai predator yaitu Oxyopes javanus dengan rerata 3.9
ekor/cm2
dan Araneus inustus dengan rerata 0.5 ekor/cm2 serta di laboratorium
juga diperoleh arthropoda yang berperan sebagai hama yaitu Sitopilus oryzae
dengan rerata 17 ekor/cm2.
SARAN Perlu dilakukan kajian lebih lanjut tentang peranan ekologis dari arthropoda yang
terdapat pada gudang beras dalam rangka mengurangi penggunaan bahan kimia.
-
15
DAFTAR PUSTAKA
Antara. 2012. Perum BULOG Divre NTB Tunggu Prinlog Pengiriman Raskin Ke Bali.
http://www.bulog.co.id/berita/37/632/10/6/2008/Perum-BULOG-Divre- NTB-
Tunggu-Prinlog-Pengiriman-Raksin-Ke-Bali.html Borror. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Edisi Keenam. Yogyakarta. Gadjah Mada
University Press.
CPC (Crop Protection Compendium). 2000. Global Module. 2ed. CDRom. De Padua,
d.1998. Post-production grain losses. www.fao.org/docrep. [15 Oktber 2017].
Harahap L.H. 2003. Mengenal Lingkungan dan Perkembangan Hama Pascapanen. Balai
Besar Karantina Pertanian Belawan. www.bbkpbelawan.deptan. go.id/Hama%
20Pasca%20panen.
Hendrival dan Melinda L. 2017. Pengaruh kepadatan populasi Sitophilus oryzae Terhadap
Pertumbuhan Populasi dan Kerusakan Beras. Fakultas Pertanian Universitas
Malikussaleh. Aceh
Kartasapoetra A.G. 1987. Hama Hasil Tanaman dalam Gudang. Bina Aksara. Jakarta
Magurran A.E. 1988. Ekologycal Divercity and Its Measurement. Croom Helm Limited.
London
Munro J.W. 1986. Pest of Stored. Hutchinson and Co. Ltd. London.
Peng W. K., and B. Morallo-Rejesus. 1988. Grain storage pest. International Rice
Research Institute (IRRI). Rice Seed Health. Proceedings of the International
Workshop on Rice Seed Health. Manila: IRRI
Perum Bulog. 2012. Perawatan dan Pengendalian Hama. http:// www.bulog co id/ phgt.php/perawatan-dan-pengendalian-hama.
Pranata I.R. 1982. Masalah Susut Akibat Serangan Hama Pascapanen. Direktorat
Perlindungan Tanaman Pangan. Coaching Pengendalian Hama Gudang. Bogor.
Prevett P.F. 2000. Stored Product Entomology. Food Storage Manual. Britain: Tropical
Stored Product Centre. Ministry of Overseas and Development.
Rees, D. 2004. Insect of Stored Products. CSIRO Publishing. Australia.
http://www.fao.org/docrep