keragaman dan kelimpahan arthropoda pada beras di …eprints.unram.ac.id/4349/1/jurnal...

18
KERAGAMAN DAN KELIMPAHAN ARTHROPODA PADA BERAS DI GUDANG BULOG CAKRANEGARA II DAN GUDANG LEMBAR DIVRE NUSA TENGGARA BARAT JURNAL Oleh Sumiati C1M014203 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MATARAM 2018 ARTIKEL UNTUK JURNAL

Upload: others

Post on 09-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    KERAGAMAN DAN KELIMPAHAN ARTHROPODA PADA BERAS

    DI GUDANG BULOG CAKRANEGARA II DAN GUDANG LEMBAR

    DIVRE NUSA TENGGARA BARAT

    JURNAL

    Oleh

    Sumiati

    C1M014203

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS MATARAM

    2018 ARTIKEL UNTUK JURNAL

  • 2

    KERAGAMAN DAN KELIMPAHAN ARTHROPODA PADA BERAS

    DI GUDANG BULOG CAKRANEGARA II DAN GUDANG LEMBAR

    DIVRE NUSA TENGGARA BARAT

    Diversity and Abundance of Arthropoda on Rice in The Warehouse of Bulog

    Cakranegara II and Warehouse Lembar Divre Nusa Tenggara Barat

    1)

    Sumiati, 2)

    Astam Wiresyamsi, 2)

    Khaerul Muslim

    1)Alumni Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian UniversitasMataram

    2)Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Mataram

  • 3

    HALAMAN PENGESAHAN

    jurnal ini diajukan oleh:

    Nama : Sumiati

    Nim : C1M014203

    Program studi : Agroekoteknologi

    Jurusan : Budidaya Pertanian

    Judul penelitian : Keragaman dan Kelimpahan Arthropoda Pada Beras

    di Gudang Bulog Cakranegara II dan Gudang

    Lembar Divre Nusa Tenggara Barat

    Jurnal ini telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing Skripsi untuk

    diterbitkan pada jurnal Crop Agro.

    Menyetujui

    Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

    Ir. Astam Wiresyamsi, SU. Ir. Khaerul Muslim, M. Sc. Agr.

    NIP.19531231 198003 1 027 NIP. 19630818 199001 1 002

  • 1

    KERAGAMAN DAN KELIMPAHAN ARTHROPODA PADA BERAS

    DI GUDANG BULOG CAKRANEGARA II DAN GUDANG LEMBAR

    DIVRE NUSA TENGGARA BARAT

    Diversity and Abundance of Arthropoda on Rice in The Warehouse of Bulog

    Cakranegara II and Warehouse Lembar Divre Nusa Tenggara Barat

    1)

    Sumiati, 2)

    Astam Wiresyamsi,2)

    Khaerul Muslim

    1)Alumni Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian UniversitasMataram

    2)Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Mataram

    Korespondensi: Email:[email protected]

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman dan kelimpahan arthropoda

    pada beras di gudang Bulog Cakranegara II dan gudang Lembar. Penelitian ini

    dilaksankan sejak bulan Desember 2017 sampai dengan Februari 2018 meliputi survey,

    pengambilan sampel beras, pemasangan perangkap dan identifikasi arthropoda di

    laboratorium. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

    teknik kajian pustaka, survei, pengambilan sampel dan analisis di laboratorium. Hasil

    penelitian keragaman dan kelimpahan arthropoda pada beras di gudang Bulog

    Cakranegara II diperoleh 3 kelompok arthropoda yaitu hama, predator dan detritivor

    dengan kelimpahan tertinggi dari kelompok detritivor yaitu Liposcelis sp. sebanyak 5465

    ekor/cm2, selanjutnya kelimpahan tertinggi pada sampel beras yang diamati di

    laboratorium dari kelompok hama yaitu Cryptolestes ferrugineus sebanyak 38 ekor/cm2.

    Hasil penelitian keragaman dan kelimpahan arthropoda pada beras di gudang Bulog

    Lembar diperoleh 2 kelompok arthropoda yaitu hama dan predator dengan kelimpahan

    tertinggi diperoleh hama yaitu Cryptolestes ferrugineus sebanyak 1176,5 ekor/cm2,

    sedangkan kelimpahan tertinggi pada sampel beras yang diamati di laboratorium diperoleh

    dari kelompok hama dengan spesies yang sama yaitu Cryptolestes ferrugineus sebanyak

    39,33 ekor/cm2. Nilai indeks keragam arthropoda pada gudang Cakranegara II sebesar

    2.55, gudang Lembar sebesar 2.11, sampel beras gudang Cakranegara II di laboratorium

    sebesar 2.17 dan sampel beras gudang Lembar di laboratorium sebesar 1.95. Berdasarkan

    nilai tersebut maka nilai indeks keragaman arthropoda pada gudang Bulog Cakranegara II

    maupun gudang Lembar tergolong dalam kategori sedang.

    Kata kunci: Jenis arthropoda, keragaman arthropda, kelimpahan arthropoda

    ABSTRACT

    This research aims to determine the diversity and abundance of arthropods in

    rice in Bulog Cakranegara II warehouse and Lembar warehouse. The research was

    conducted from December 2017 to February 2018 covering surveys, sampling of rice, traps

    and identification of arthropods in the laboratory. The method used in this research is

    descriptive method with literature review techniques, survey, sampling and analysis in the

    laboratory. The result of research on the diversity and abundance of arthropods on rice in

    Bulog Cakranegara II warehouse obtained 3 groups of arthropods namely pest, predator

    and detritivor with the highest abundance of detritivor group that is Liposcelis sp. as much

    as 5465 head / cm2, while the highest abundance in rice samples observed in the laboratory

    came from pest groups was Cryptolestes ferrugineus of 38 head / cm2. The result of

    research on the diversity and abundance of arthropods on rice in Lembar warehouse

  • 2

    obtained 2 groups of arthropods namely pests and predators with the highest abundance

    obtained by pests ie Cryptolestes ferrugineus as much as 1176.5 ekor / cm2, while the

    highest abundance in rice samples observed in the laboratory was obtained from pest

    groups with species Cryptolestes ferrugineus the same that is 39.33 head / cm2. The index

    value of arthropod diversity in Cakranegara II warehouse was 2.55 while in sheet 2.11,

    sample of Cakranegara II warehouse in laboratory 2,17 and sample of Lembar warehouse

    1,95. Based on these values, the index of arthropod diversity in Bulog Cakranegara II

    warehouse and Sheet warehouse is classified into medium category.

    Keywords: Type of arthropods, diversity of arthropods, abundance of arthropods

    PENDAHULUAN

    Beras merupakan salah satu produk pascapanen yang harus mendapatkan perlakuan

    khusus dalam menjaga kualitasnya. Produk pascapanen merupakan bagian tanaman yang

    dipanen dengan berbagai tujuan terutama untuk memberikan nilai tambah dan keuntungan

    bagi petani maupun konsumen. Produk pasca panen yang disimpan pada suatu gudang

    sebelum diditribusikan biasanya sering terinfestasi berbagai arthropoda. Kerusakan beras

    selama penyimpanan paling banyak terjadi disebabkan oleh hama pascapanen. Menurut

    Caneppele (2003) dalam Hendrival dan Melinda (2017), kerusakan beras oleh serangga

    hama menyebabkan terjadinya susut berat, kontaminasi dan penurunan kandungan gizi.

    Gudang penyimpanan beras di Nusa Tenggara Barat terdapat di semua Kabupaten

    termasuk gudang Cakranegara II dan gudang Lembar. Gudang Bulog Cakranegara II

    memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 7.000 ton sedangkan gudang Lembar 4.000 ton.

    Persyaratan yang menjadi dasar utama penerimaan barang (beras) pada Perum Bulog yaitu

    tingkat kadar air (14%), butir patah (20%), butir menir (2%), dan kenampakan secara

    visual meliputi warna, keberadaan benda asing/kotoran serta aroma.

    Keberadaan arthropoda pada gudang penyimpanan tentunya memiliki peran yang

    berbeda-beda yaitu ada yang berperan sebagai predator, detritivor maupun hama. Predator

    bertindak sebagai musuh alami, detritivor organisme heterotrof yang memakan sisa-sisa

    mahluk hidup, serangan hama berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas beras simpanan

    sebagai produk pascapanen yang mempengaruhi nilai ekonomi. Penelitian bertujuan untuk

    mengetahui Keragaman dan KelimpahanArthropodaPada Beras diGudang Bulog

    Cakranegara II dan Gudang Lembar Divre Nusa Tenggara Barat.

  • 3

    METODE PENELITIAN

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan

    teknik kajian pustaka, survei gudang, pengambilan sampel dan identifikasi arthropoda di

    laboratorium.

    PELAKSANAAN PENELITIAN

    Penelitian meliputi pengambilan sampel dengan metode purpossive sampling,

    pemasangan perangkap (insect trap), selanjutnya arthropoda yang diperoleh didentifikasi

    di laboratorium.

    Sampel beras diambil pada bagian sudut dan tengah (diagonal) gudang masing-

    masing sebanyak 250 gram, kemudian dimasukkan ke dalam mika box. Sampel diambil

    sebanyak 3 kali dengan interval waktu 2 minggu sekali. Sampel di bawa ke laboratorium

    untuk di amati.

    Pemasangan perangkap dilakukan secara diagonal sebanyak 10 buah. Pemasangan

    perangkap dilakukan dengan cara meletakkan perangkap sebanyak 5 buah di lantai (di

    bawah) dan 5 buah lainnya diletakkan diatas tumpukan (staple) beras. Pemasangan

    perangkap dilakukan selama 3 minggu. Hama yang terperangkap diamati tiga kali dalam

    seminggu. Selanjutnya hama yang diperoleh dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi.

    ALAT DAN BAHAN PENELTIAN

    Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu sampel beras, kertas label, selotape

    band, kantung plastik dan alkohol. Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu mika box,

    hand counter, perangkap warna kuning (nampan), kaca pembesar, Higrometer, buku

    identifikasi, Camera, Microskop stereo, pinset, pipet tetes dan tabung evendorf.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Kondisi Umum Lokasi Penelitian

    Gudang Bulog Cakranegara II berada di Jalan Sandubaya, Sweta, Kota Mataram.

    Gudang Cakranegara II berdiri di atas areal lahan sekitar 1.5 hektar sedangkan gudang

    Lembar terletak di Jalan Serumbung Desa Lembar Selatan Kecamatan Lembar Kabupaten

    Lombok Barat. Gudang tersebut memiliki luas 12.900 m2

    yang terdiri atas luas bangunan

    3.360 m2 serta luas halaman dan jalan 9.540 m

    2. Kedua gudang memperoleh suplai beras

    dari berbagai daerah. Daerah yang rutin menyuplai beras dengan jumlah yang besar berasal

  • 4

    dari Lombok Tengah dan Sumbawa. Distribusi beras dari gudang ini dilakukan sesuai

    dengan kebutuhan daerah sehingga tidak memiliki jadwal pendistribusian yang tetap.

    Hasil Identifikasi Arthropoda

    Hasil penelitian pada gudang Bulog Cakranegara II diperoleh 3 kelompok

    arthropoda yang berperan sebagai hama, predator dan detritivor. Arthropoda yang berperan

    sebagai hama terdiri atas 3 familia dan 4 spesies yaitu familia Tenebrionidaes pesies

    Tribolium castaneum, Cucujidae spesies Cryptolestes ferrugineus, Nitidulidae spesies

    Carpophilus hemipterus dan Carpophilus brachypterus. Arthropoda yang berperan sebagai

    predator terdiri atas Oxyopes javanus dan Araneus inustus sedangkan arthropoda yang

    berperan sebagai detritivor terdiri atas familia Liposcelidae dari spesies Liposcelis sp.

    Hasil penelitian pada gudang Bulog Lembar diperoleh 2 kelompok arthropoda yang

    berperan sebagai hama dan predator. Arthropoda yang berperan sebagai hama terdiri atas

    4 familia dan 4 spesies yaitu familia Curculionidae spesies Sitophilus oryzae,

    Tenebrionidae spesies Tribolium castanum, Cucujidae spesies Cryptolestes ferrugineus

    dan Nitidulidae dengan spesies Carpophilus hemipterus sedangkan arthropoda yang

    berperan sebagai predatorter terdiri atas Oxyopes javanus dan Araneus inustus. Dengan

    demikian identifikasi arthropoda yang diperoleh adalah 8 spesies arthropoda seperti di

    bawah ini:

    1. Sitophillus oryzae. (Coleoptera; Curculionidae)

    5mm

    Gambar 1. Sitophillus oryzae. (Coleoptera; Curculionidae)

    Imago Sitophillus oryzae memiliki tubuh berbentuk silindrik dengan panjang 2 mm.

    Adapun bagian tubuh yang menjadi ciri khas dari hama ini adalah bentuk mulutnya yang

    seperti tabung memanjang (moncong). Berdasarkan ciri tersebut hama ini sering disebut

    kumbang moncong (Kartasapoetra, 1987).

    2. Tribolium castaneum (Coleoptera;Tenebrionidae)

    Gambar.2. Tribolium castaneum (Coleoptera;Tenebrionidae)

  • 5

    Imago T. castaneum berbentuk pipih, berwarna coklat kemerah-merahan dengan

    panjang sekitar 3 mm. Elytra berwarna coklat kehitaman dan terdapat garis-garis yang

    memanjang pada elytra. Antena terdiri atas 11 ruas dan tiga ruas bagian ujungnya

    membesar (Borror, 1992).

    3. Cryptolestes ferrugineus (Coleoptera; Cucujidae)

    Gambar 3. Cryptolestes ferrugineus (Coleoptera; Cucujidae)

    Imago C. ferrugineus berbentuk pipih berwarna coklat kemerah-merahan dengan

    panjang tubuh lebih kurang 2 mm. Antenanya relatif pendek dengan ruas berbentuk bulat

    (seperti tasbih/untaian kalung) yang terdiri atas 11 ruas (Kartasapoetra, 1987).

    4. Carpophilus sp. (Coleoptera; Nitidulidae)

    Carpophilus hemipterus Carpophilus brachypterus

    Gambar 4. Carpophilus sp. (Coleoptera; Nitidulidae)

    Kumbang Carpophilus hemipterus dan Carcophilus brachypterus memiliki

    bentuk tubuh yang oval dengan tubuh berwarna coklat tua hingga hitam. Selain itu

    terdapat rambut-rambut halus pada sayapnya. Perbedaan Carpophilus hemipterus dengan

    Carcophilus brachypterus adalah pada bagian belakang C. brachypterus tampak seperti

    tonjolan.

    5. Liposcelis sp.(Psocoptera; Liposcelidae)

    Gambar 5. Liposcelis sp. (Psocoptera; Liposcelidae)

    Imago Liposcelis sp. tubuhnya berbentuk pipih, pucat dan mempunyai antena yang

    panjang seperti rambut. Hama ini berukuran kecil panjangnya sekitar 1 mm, hama ini

    tidak menimbulkan kerusakan akan tetapi keberadaannya di suatu area menjadi parameter

    tingkat sanitasi.

    6 Oxyopes javanus(Araneida; Oxyopidae)

    Gambar.6. Oxyopes javanus (Araneida; Oxyopidae)

  • 6

    Laba-laba pemburu bermata tajam (Oxyopes javanus) Ciri-cirinya mudah

    dikenaldengan melihat mata dan kakinya yang seperti berduri-duri panjang. Bagian

    cephalothoraksberwarna coklat kekuningan. Abdomen meruncing kebelakang berwarna

    coklat muda.

    6. Araneus inustus (Araneida; Araneidae)

    Gambar 7. Araneus inustus (Araneida; Araneidae)

    Laba-laba bulat (Araneus inustus) memiliki ciri-ciri tubuh berbentuk bulat, tetapi

    abdomen lebih besar dibandingkan cephalothoraks. Abdomen berwarna kelabu atau

    lembaran hitam berbentuk bulat telur.

    Kelimpahan Arthropoda

    Hasil penelitian pada gudang Bulog Cakranegara II, arthropoda yang berperan

    sebagai hama diperoleh Cryptolestes ferrugineus dengan kelimpahan 1150 ekor/cm2,

    Tribolium castaneum dengan kelimpahan 1,375 ekor/cm2, Carcophilus hemipterus

    dengan kelimpahan 0,125 ekor/cm2

    dan Carpophilus brachypterus dengan kelimpahan 0,5

    ekor/cm2. Arthropoda yang berperan sebagai detritivor yaitu Liposcelis sp. dengan

    kelimpahan 5465 ekor/cm2, sedangkan arthropoda yang berperan sebagai predator yaitu

    Oxyopes javanus dengan kelimpahan 28 ekor/cm2

    dan Araneus inustus dengan

    kelimpahan 10 ekor/cm2 (Tabel 4.1).

    Hasil Penelitian di gudang Bulog Lembar diperoleh arthropoda yang berperan

    sebagai hama yaitu Cryptolestes ferrugineus dengan kelimpahan 1176,5 ekor/cm2,

    Tribolium castaenum dengan kelimpahan 0,75 ekor/cm2, dan Carpophilus hemipterus

    dengan kelimpahan 0,5 ekor/cm2. Arthropoda yang berperan sebagai predator yaitu

    Oxyopes javanus dengan kelimpahan 3.9 ekor/cm2

    dan Araneus inustus dengan

    kelimpahan 0.5 ekor/cm2. (Tabel 1).

    Tabel 1. Rata-rata kelimpahanarthropoda pada beras di gudang Bulog Cakranegara II dan

    gudang Lembar (ekor)

    Cakranegara II Lembar Pengamatan Jenis Arthropoda Jenis Arthropoda

    Cf L Tc Cb Ch Oj Ai Cf Tc Ch Oj Ai

    1 1417 7270 1 0 0 18 0 1138 0 2 0 0

    2 1550 5774 0 0 0 12 0 1046 1 0 0 1 3 1538 6300 1 0 0 14 5 1032 1 1 3 0

    4 1541 5614 0 0 0 11 10 1125 0 0 11 0

  • 7

    5 1480 4232 1 1 0 14 6 1217 1 0 9 2 6 789 4829 5 1 1 29 0 1294 0 0 0 1

    7 467 4964 2 2 0 69 45 1256 1 1 5 0

    8 418 4744 1 0 0 58 15 1304 2 0 3 0

    Jumlah 9200 43727 11 4 1 225 81 9412 6 4 31 4

    Rata-rata 1150 5465 1.375 0.5 0.125 28 10 1176.5 0.75 0.5 3.9 0.5

    Keterangan:

    Cf = Cryptolestes ferrugineus

    L = Liposcelis sp. atau Psocids (kutu buku)

    Ch = Carcophilus hemipterus

    Cb = Carpophilus brachypterus

    So = Sitophilus oryzae

    Tc = Tribollium castaneum

    Oj =Oxyopes javanus Ai = Araneus inustus

    Selain di dalam gudang penelitian dilakukan juga di laboratorium dengan

    mengambil sampel beras dari kedua gudang tersebut. Hasil penelitian di laboratorium

    diperoleh arthropoda pada beras Cakranegara II yang berperan sebagai hama yaitu

    Cryptolestes ferrugineus dengan kelimpahan 38 ekor/cm2 dan Tribolium castaneum

    dengan kelimpahan 2,333/cm2, sedangkan arthropoda yang berperan sebagai detritivor

    yaitu Liposcelis sp.dengan kelimpahan 29,667 ekor/cm2 (Tabel 2).

    Hasil penelitian di laboratorium pada sampel beras gudang Lembar diperoleh

    arthropoda yang berperan sebagai hama yaitu Cryptolestes ferrugineus dengan kelimpahan

    39,333 ekor/cm2 dan Sitopilus oryzae dengan kelimpahan 17 ekor/cm

    2 (Tabel 2).

    Tabel 2. Rata-rata kelimpahan arthropoda pada sampel beras gudang Bulog Cakranegara

    II dan gudang Lembar yang diamati di laboratorium (@ 250 gram sampel

    beras)

    Cakranegara II Lembar Pengamatan Jenis Arthropoda Jenis Arthropoda

    Cf L Tc Cf So

    1 45 25 2 29 0

    2 30 32 2 42 23

    3 39 32 3 47 28

    Jumlah 114 89 7 118 51

    Rata-rata 38 29.667 2.333 39.33 17

    Hasil penelitian di gudang Bulog Cakranegara II menunjukkan arthropoda yang

    memiliki kelimpahan tertinggi berasal dari kelompok detritivor yaitu Liposcelis sp.

    dengan kelimpahan 5465 ekor/cm2. Tingginya kelimpahan Liposcelis sp diduga karena

    kondisi gudang yang lembab dan kurangnya kebersihan di dalam gudang beras.

    Kelembaban gudang Cakranegara II mencapai 66%

    dengan suhu 31,6oC. Adanya

    Liposcelis sp. pada gudang mengindikasikan bahwa kelembaban gudang tersebut tinggi.

    Liposcelis sp. hidup selama 21-28 hari pada suhu 18-36oC dengan kelembaban 60-80%.

    Menurut Ress (2004), Liposcelis sp. merupakan serangga pemakan segalanya (omnivora)

    dan populasinya sangat tinggi di daerah tropika.

  • 8

    Hasil penelitian laboratorium sampel beras yang berasal dari gudang Cakranegara

    II menunjukkan arthropoda yang memiliki kelimpahan tertinggi berasal dari kelompok

    hama yaitu Cryptolestes ferrugineus dengan kelimpahan 38 ekor/cm2 (Table 2.).

    Tingginya kelimpahan hama ini diduga karena telur hama sudah ada selama beras masih

    berada di dalam gudang sehingga ketika beras diambil dan disimpan di laboratorium

    dalam waktu yang lama dimungkinkan bahwa waktu tersebut merupakan waktu yang tepat

    untuk menetasnya telur-telur dari Cryptolestes ferrugineus. Menurut CPC (2000), waktu

    yang dibutuhkan Cryptolestes ferrugineus untuk perkembangannya dari telur hingga imago

    berlangsung 23-35 hari pada suhu 20-42oC dan kelembaban 40-90%.

    Tabel 1. menunjukkan bahwa arthropoda yang memiliki kelimpahan tertinggi pada

    gudang Bulog Lembar berasal dari kelompok hama yaitu Cryptolestes ferrugineus dengan

    kelimpahan 1176,5 ekor/cm2. Tingginya kelimpahan hama ini dipengaruhi oleh kondisi

    gudang yang suhu dan kelembabannya mendukung bagi perkembangannya. Kelembaban

    di dalam gudang Lembar mencapai 62,3% dengan suhu 35oC jika dibandingkan dengan

    kondisi lingkungan yang optimum untuk perkembangan hama ini diduga bahwa kondisi

    gudang ketika dilakukan penelitian merupakan kondisi yang sesuai untuk

    perkembangannya. Menurut Rees (2004), Cryptolestes ferrugineus hidup selama 21 hari

    pada suhu 20-42oC dengan kelembaban 40-90%. Ketika penelitian sedang berlangsung,

    gudang Bulog Lembar mendapatkan kiriman dari Bulog Sumbawa yang belum

    difumigasi, sehingga selain faktor lingkungan, tingginya kelimpahan arthropoda juga

    disebabkan oleh adanya hama pada beras kiriman dari Sumbawa tersebut. Adanya

    kelimpahan C. ferrugineus yang tinggi mengindikasikan bahwa terdapat kerusakan pada

    produk simpanan di gudang beras. Kerusakan produk simpanan diduga karena serangan

    hama utama maupun kondisi biji yang sudah tidak utuh pada saat pengadaan beras.

    Hasil penelitian di laboratorium, sampel beras yang berasal dari gudang lembar,

    kelimpahan arthropoda yang diperoleh berasal dari golongan hama yang sama dengan

    penelitian yang dilakukan di gudang Lembar yaitu Cryptolestes ferrugineus dengan

    kelimpahan 39,333 ekor/cm2 (Tabel 2.). Penelitian di laboratorium mendapatkan satu

    jenis hama yang berbeda yaitu adanya hama Sitophilus oryzae yang tergolong sebagai

    hama primer. Meskipun populasinya lebih kecil daripada hama sekunder, keberadaan

    hama utama ini dapat menimbulkan kerusakan yang serius pada beras. Kerusakan tersebut

    mengakibatkan biji tidak utuh sehingga dapat meningkatkan timbulnya hama sekunder lain

    di gudang. Keberadaan hama utama ini tidak ditemukan pada saat penelitian di gudang

  • 9

    karena hama ini bisa hidup di tempat yang gelap dan tersembunyi di dalam karung.

    Menurut Ress (2004) Sitophilus oryzae sulit ditemukan karena Sitophilus oryzae

    berkumpul di tempat tertentu seperti di dalam biji-bijian.

    Menurut Prevett (2000), lingkungan paling sesuai bagi perkembangan Sitophilus

    oryzae adalah pada suhu 25-30°C dan kelembaban 70%. Rata-rata masa hidup imago 4-5

    bulan, tetapi beberapa individu mampu hidup hingga satu tahun. Keberadaan hama ini

    diperoleh pada sampel beras di laboratorium diduga karena telur Sitophilus oryzae sudah

    berada di dalam beras sejak beras masih di dalam gudang. Kelembaban di laboratorium

    saat penelitian mencapai 70,5% dengan suhu 30,5oC, jika dibandingkan dengan lingkungan

    optimum untuk perkembangan Sitophilus oryzae dengan kondisi laboratorium saat

    penelitian maka diduga kondisi tersebut merupakan kondisi yang sesuai untuk

    perkembangannya sehingga menyebabkan perkembangan hama ini menjadi lebih cepat.

    Adanya perbedaan jenis arthropoda yang diperoleh antara gudang Cakranegara II

    dengan gudang Lembar diduga karena perbedaan kondisi lingkungan. Gudang Bulog

    Cakranegara II memiliki kelembaban yang lebih tinggi dengan suhu yang lebih rendah.

    Namun sebaliknya, Gudang Bulog Lembar memiliki kelembaban yang lebih rendah

    dengan suhu yang lebih tinggi, sehingga diduga menyebabkan Liposcelis sp. tidak

    berkembang di gudang Bulog Lembar. Tingginya suhu dan rendahnya kelembaban pada

    gudang ini disebabkan oleh lokasi gudang Bulog Lembar yang berada dekat dengan

    pantai.

    Rendahnya kelimpahan arthropoda lain yang berperan sebagai hama seperti

    Carpophilus sp. dan Tribolium castaneum diduga karena kondisi lingkungan yang kurang

    sesuai untuk perkembangannya. Menurut CPC (2000), kondisi lingkungan yang optimal

    untuk perkembangan Carpophilus sp. adalah 37oC dengan kelembaban 75%. Kondisi

    optimum untuk perkembangan Tribolium castaneum adalah suhu sekitar 35oC dan

    kelembaban relatif 75%. Jika dibandingkan dengan kondisi gudang saat penelitian yaitu

    gudang Bulog Cakranegara II memiliki kelembaban 66% dengan suhu 31,6oC, sedangkan

    gudang Bulog Lembar kelembabannya 62,3% dengan suhu 35 o

    C diduga bahwa kondisi

    gudang tersebut merupakan kondisi yang kurang sesuai untuk perkembangannya sehingga

    kelimpahannya menjadi rendah (Lampiran 2).

    Selain arthropoda yang berperan sebagai hama dan detritivor diperoleh 2 kelompok

    arthropoda yang berperan sebagai predator yaitu Oxyopes javanus dan Araneus inustus,

    predator ini memiliki peran yang penting dalam suatu ekosistem, tetapi kelimpahan

  • 10

    predatornya diperoleh sangat rendah jika dibandingkan dengan arthropoda yang lainnya.

    Rendahnya kelimpahan Oxyopes javanus dan Araneus inustus diduga karena terlaksananya

    kegiatan pengendalian berupa spraying dan fumigasi secara terjadwal, sehingga predator

    yang hidup di dalam gudangpun ikut tersebut terbunuh dan mengakibatkan kelimpahannya

    menjadi rendah.

    Keragaman Arthropoda

    Tabel 3. Indeks keragaman arthropoda di gudang Bulog Cakranegara II.

    No. Ordo Familia Spesies

    peran

    ekologis Pengamatan Jml Pi

    ln pi

    (ln)

    pi*in

    pi H'

    1 Coleoptera Cucujidae Cryptolestes Hama 1 1417 0.03 3.63 0.1 2.55

    ferrugineus 2 1550 0.03 3.54 0.1

    3 1538 0.03 3.54 0.1

    4 1541 0.03 3.54 0.1

    5 1480 0.03 3.58 0.1

    6 789 0.01 4.21 0.06

    7 467 0.01 4.74 0.04

    8 418 0.01 4.85 0.04

    2 Coleoptera Tenebrionidae Tribolium Hama 1 1 0.00 10.9 0.00

    castaneum 2 0 0.00 0.00 0.00

    3 1 0.00 10.9 0.00

    4 0 0.00 0.00 0.00

    5 1 0.00 10.9 0.00

    6 5 0.00 9.27 0.00

    7 2 0.00 10.2 0.00

    8 1 0.00 10.9 0.00

    3 Coleoptera Nitidulidae Charpopilus Hama 1 0 0.00 0.00 0.00

    hemipterus 2 0 0.00 0.00 0.00

    3 0 0.00 0.00 0.00

    4 0 0.00 0.00 0.00

    5 1 0.00 10.9 0.00

    6 1 0.00 10.9 0.00

    7 2 0.00 10.2 0.00

    8 0 0.00 0.00 0.00

    Charpopilus Hama 1 0 0.00 0.00 0.00 brachypterus 2 0 0.00 0.00 0.00

    3 0 0.00 0.00 0.00

    4 0 0.00 0.00 0.00

    5 0 0.00 0.00 0.00

    6 1 0.00 10.9 0.00

    7 0 0.00 0.00 0.00

    8 0 0.00 0.00 0.00

    4 Araneida Oxyopidae Oxyopes Predator 1 18 0.00 7.99 0.00

    javanus 2 12 0.00 8.4 0.00

    3 14 0.00 8.24 0.00

    4 11 0.00 8.48 0.00

    5 14 0.00 8.24 0.00

    6 29 0.00 7.52 0.00

    7 69 0.00 6.65 0.01

    8 58 0.00 6.82 0.01

    Araneidae Araneus Predator 1 0 0.00 0.00 0.00

    inustus 2 0 0.00 0.00 0.00

    3 5 0.00 9.27 0.00

    4 10 0.00 8.58 0.00

    5 6 0.00 9.09 0.00

    6 0 0.00 0.00 0.00

    7 45 0.00 7.08 0.00

    8 15 0.00 8.17 0.00

    5 Psocoptera Liposcelidae Liposcelis sp. Detritivor 1 7270 0.14 1.99 0.27

    2 5774 0.11 2.22 0.24

  • 11

    3 6300 0.12 2.13 0.25

    4 5614 0.11 2.25 0.24

    5 4232 0.08 2.53 0.2

    6 4829 0.09 2.4 0.22

    7 4964 0.09 2.37 0.22

    8 4744 0.09 2.42 0.22

    53249

    Tabel 4. Indeks keragaman arthropoda di gudang Bulog Lembar.

    No. Ordo Familia Spesies

    Peran

    ekologis Pengamtan Jml Pi

    In pi

    (ln)

    pi*in

    pi H'

    1 Coleoptera Cucujidae Cryptolestes Hama 1 1099 0.13 2.05 0.26 2.11

    ferrugineus 2 992 0.12 2.15 0.25

    3 902 0.11 2.24 0.24

    4 1004 0.12 2.14 0.25

    5 1145 0.13 2.00 0.27

    6 1112 0.13 2.03 0.27

    7 1031 0.12 2.11 0.26

    8 1171 0.14 1.98 0.27

    2 Coleoptera Tenebrionidae Tribollium Hama 1 0 0.00 0.00 0.00

    castaneum 2 1 0.00 9.05 0.00

    3 1 0.00 9.05 0.00

    4 0 0.00 0.00 0.00

    5 1 0.00 9.05 0.00

    6 0 0.00 0.00 0.00

    7 1 0.00 9.05 0.00

    8 2 0.00 8.35 0.00

    3 Coleoptera Nitidulidae Charpopilus Hama 1 2 0.00 8.35 0.00

    hemipterus 2 0 0.00 0.00 0.00

    3 1 0.00 9.05 0.00

    4 0 0.00 0.00 0.00

    5 0 0.00 0.00 0.00

    6 0 0.00 0.00 0.00

    7 1 0.00 9.05 0.00

    8 0 0.00 0.00 0.00

    4 Araneida Oxyopidae Oxyopes Predator 1 0 0.00 0.00 0.00

    javanus 2 0 0.00 0.00 0.00

    3 3 0.00 7.95 0.00

    4 11 0.00 6.65 0.00

    5 9 0.00 6.85 0.00

    6 0 0.00 0.00 0.00

    7 5 0.00 7.44 0.00

    8 3 0.00 7.95 0.00

    Araneidae Araneus Predator 1 0 0.00 0.00 0.00

    inustus 2 1 0.00 9.05 0.00

    3 0 0.00 0.00 0.00

    4 0 0.00 0.00 0.00

    5 2 0.00 8.35 0.00

    6 1 0.00 9.05 0.00

    7 0 0.00 0.00 0.00

    8 0 0.00 0.00 0.00

    Total 8501

    Tabel 5. Indeks keragaman arthropoda pada sampel beras gudang Cakranegara II

    yang diamati di laboratorium.

    No. Ordo Familia Spesies Peran

    ekologi Pengamata

    n Jml Pi In pi (ln)

    Pi*In pi H'

    1 Coleoptera Cucujidae Cryptolestes Hama 1 27 0.13 2.05 0.26

    ferrugineus 2 25 0.12 2.13 0.25

    3 38 0.18 1.71 0.31

    4 24 0.11 2.17 0.25

    2 Coleoptera Tenebrionidae Tribollium Hama 1 2 0.01 4.65 0.04 2.17

    castaneum 2 2 0.01 4.65 0.04

    3 0 0.00 0.00 0.00

  • 12

    4 3 0.01 4.25 0.06

    3 Psocoptera Liposcelidae Liposcelis, sp Detritivor 1 24 0.11 2.17 0.25

    2 25 0.12 2.13 0.25

    3 18 0.09 2.46 0.21

    4 22 0.1 2.26 0.24

    Total 210

    Tabel 6. Indeks keragaman arthropoda pada sampel beras gudang Lembar yang diamati di

    laboratorium.

    No. Ordo Familia Spesies

    Peran

    Ekologi Pengamatn Jml Pi

    In pi

    (ln)

    Pi*In

    pi H'

    1 Coleoptera Cucujidae Cryptolestes Hama 1 33 0.2 1.63 0.32

    ferrugineus 2 36 0.21 1.55 0.33

    3 29 0.17 1.76 0.3

    4 20 0.12 2.13 0.25 1.95

    2 Coleoptera Curculionidae Sitophilus Hama 1 5 0.03 3.52 0.1

    oryzae 2 13 0.08 2.56 0.2

    3 13 0.08 2.56 0.2

    4 20 0.12 2.13 0.25

    Total 169

    Keterangan: Pi = Jumlah individu satu spesies/total seluruh spesies

    ni = Jumlah individu spesies ke=i

    N = Jumlah total individu

    Nilai indeks keragaman arthropoda pada beras di gudang Bulog Cakranegara II

    sebesar 2,55 dan Nilai indeks keragaman arthropoda pada beras di gudang Bulog Lembar

    sebesar 2,11. Sampel beras gudang Bulog Cakranegara II yang diamati di laboratorium

    memiliki nilai indeks keragaman sebesar 2,17 dan sampel beras gudang Bulog Lembar

    yang diamati di laboratorium sebesar 1,95. Menurut kriteria perhitungan indeks

    keragaman (H’) Shannon-Wiener (Magurran, 1988) maka nilai indeks keragaman

    arthropoda pada gudang Bulog Cakranegara II dan gudang Bulog Lembar tergolong dalam

    kategori sedang (1

  • 13

    familia Tenebrionidae spesies Tribolium castaneum, familia Nitidulidae dengan pesies

    Charpopilus hemipterus dan Charpopilus brachypterus. Arthropoda yang berperan sebagai

    predator terdiri dari 1 ordo yaitu Araneida yang berasal atas 2 familia Oxyopidae dengan

    spesies Oxyopes javanus dan familia Araneidae dengan spesies Araneus inustus.

    Arthropoda yang berperan sebagai detritivor terdiri atas 1 ordo yaitu Psocoptera yang

    berasal dari familia Liposcelidae dengan spesies Liposcelis sp. Di laboratorium diperoleh

    2 ordo Coleoptera yang berasal dari 2 familia dan 2 spesies yaitu familia Cucujidae spesies

    Criptolestes ferrugineus, familia Tenebrionidae spesies Tribolium castaneum. Arthropoda

    yang berperan sebagai detritivor terdiri dari 1 ordo yaitu Psocoptera yang berasal dari

    familia Liposcelidae dengan spesies Liposcelis sp. sedangkan pada sampel beras gudang

    Lembar yang diamati di laboratorium ditemukan arthropoda yang berperan sebagai hama

    yang berasal l dari ordo Coleoptera familia Cucujidae spesies Criptolestes ferrugineus,

    familia Tenebrionidae spesies Tribolium castaneum.

    Perbedaan jumlah nilai keragaman dari kedua gudang ini (penelitian di gudang dan

    di laboratorium) disebabkan oleh terlaksananya kegiatan pengendalian spraying dan

    fumigasi berbeda sesuai waktu pengadaan dan jadwal masing-masing gudang, sehingga

    artrhropoda yang hidup di dalam gudang tersebut juga berbeda. Selain itu ketika bulan

    Januari pada saat dilakukan penelitian di gudang Bulog Lembar melakukan fumigasi dan

    sebagian berasnya didistribusikan hal ini mengakibatkan keragaman yang lebih rendah

    dibandingkan dengan gudang Bulog Cakranegara II. Selama penelitian beras belum di

    distribusikan sehingga belum dilakukan pengendalian baik fumigasi maupun spraying

    namun nilai keragaman kedua gudang masih tergolong dalam kategori sedang.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

    1. Keragaman arthropoda pada gudang Bulog Cakranegara II lebih besar

    dibandingkan dengan gudang Bulog Lembar namun masih tergolong dalam

    kategori yang sama yaitu kategori sedang. Pada gudang Bulog Cakranegara II

    diperoleh 3 kelompok arthropoda yaitu hama, predator dan detritivor. Arthropoda

    yang berperan sebagai hama diperoleh 3 ordo Coleoptera yang berasal dari 3

    familia dan 4 spesies yaitu familia Cucujidae spesies Criptolestes ferrugineus,

    familia Tenebrionidae spesies Tribolium castaneum, familia Nitidulidae spesies

    Charpopilus hemipterus dan Charpopilus brachypterus. Arthropoda yang berperan

    sebagai predator terdiri atas 1 ordo yaitu Araneida yang berasal dari 2 familia

  • 14

    Oxyopidae dengan spesies Oxyopes javanus dan familia Araneidae dengan spesies

    Araneus inustus. Arthropoda yang berperan sebagai detritivor terdiri dari 1 ordo

    yaitu Psocoptera yang berasal dari familia Liposcelidae dengan spesies Liposcelis

    sp.

    2. Arthropoda yang diperoleh pada gudang Bulog Lembar berperan sebagai hama dan

    predator yang terdiri atas 3 ordo Coleoptera yang berasal dari 3 familia dan 4

    spesies yaitu familia Cucujidae spesies Criptolestes ferrugineus, familia

    Tenebrionidae spesies Tribolium castaneum, familia Nitidulidae spesies

    Charpopilus hemipterus. Arthropoda yang berperan sebagai predator terdiri atas 1

    ordo yaitu Araneida yang berasal dari 2 familia Oxyopidae dengan spesies Oxyopes

    javanus dan familia Araneidae dengan spesies Araneus inustus

    3. Kelimpahan arthropoda berdasarkan peran ekologisnya pada gudang Cakranegara

    II ditemuakan detritivor yaitu Liposcelis sp. dengan rerata 5465 sedangkan di

    laboratorium 29,667 ekor/cm2, salanjutnya ditemukan hama Cryptolestes

    ferrugineus dengan rerata 1150 ekor/cm2

    sedangkan di laboratorium 38 ekor/cm,

    Tribolium castaneum dengan rerata 1,375 ekor/cm2

    sedangkan di laboratorium

    2,333 ekor/cm2, Carpophilus hemipterus dengan rerata 0,125 ekor/cm

    2 dan

    Carpophilus brachypterus dengan rerata 0,5 ekor/cm2. Kelimpahan arthropoda

    yang berperan sebagai predator yaitu Oxyopes javanus dengan rerata 28 ekor/cm2

    dan Araneus inustus dengan rerata 10 ekor/cm2.

    4. Kelimpahan arthropoda berdasarkan peran ekologisnya pada gudang Lembar yang

    berperan sebagai hama yaitu Cryptolestes ferrugineus dengan rerata 1176,5

    ekor/cm2 dan di laboratorium 39,333 ekor/cm2, Tribolium castaenum dengan rerata

    0,75 ekor/cm2 dan Carpophilus hemipterus dengan rerata 0,5 ekor/cm

    2, sedangkan

    arthropoda yang berperan sebagai predator yaitu Oxyopes javanus dengan rerata 3.9

    ekor/cm2

    dan Araneus inustus dengan rerata 0.5 ekor/cm2 serta di laboratorium

    juga diperoleh arthropoda yang berperan sebagai hama yaitu Sitopilus oryzae

    dengan rerata 17 ekor/cm2.

    SARAN Perlu dilakukan kajian lebih lanjut tentang peranan ekologis dari arthropoda yang

    terdapat pada gudang beras dalam rangka mengurangi penggunaan bahan kimia.

  • 15

    DAFTAR PUSTAKA

    Antara. 2012. Perum BULOG Divre NTB Tunggu Prinlog Pengiriman Raskin Ke Bali.

    http://www.bulog.co.id/berita/37/632/10/6/2008/Perum-BULOG-Divre- NTB-

    Tunggu-Prinlog-Pengiriman-Raksin-Ke-Bali.html Borror. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Edisi Keenam. Yogyakarta. Gadjah Mada

    University Press.

    CPC (Crop Protection Compendium). 2000. Global Module. 2ed. CDRom. De Padua,

    d.1998. Post-production grain losses. www.fao.org/docrep. [15 Oktber 2017].

    Harahap L.H. 2003. Mengenal Lingkungan dan Perkembangan Hama Pascapanen. Balai

    Besar Karantina Pertanian Belawan. www.bbkpbelawan.deptan. go.id/Hama%

    20Pasca%20panen.

    Hendrival dan Melinda L. 2017. Pengaruh kepadatan populasi Sitophilus oryzae Terhadap

    Pertumbuhan Populasi dan Kerusakan Beras. Fakultas Pertanian Universitas

    Malikussaleh. Aceh

    Kartasapoetra A.G. 1987. Hama Hasil Tanaman dalam Gudang. Bina Aksara. Jakarta

    Magurran A.E. 1988. Ekologycal Divercity and Its Measurement. Croom Helm Limited.

    London

    Munro J.W. 1986. Pest of Stored. Hutchinson and Co. Ltd. London.

    Peng W. K., and B. Morallo-Rejesus. 1988. Grain storage pest. International Rice

    Research Institute (IRRI). Rice Seed Health. Proceedings of the International

    Workshop on Rice Seed Health. Manila: IRRI

    Perum Bulog. 2012. Perawatan dan Pengendalian Hama. http:// www.bulog co id/ phgt.php/perawatan-dan-pengendalian-hama.

    Pranata I.R. 1982. Masalah Susut Akibat Serangan Hama Pascapanen. Direktorat

    Perlindungan Tanaman Pangan. Coaching Pengendalian Hama Gudang. Bogor.

    Prevett P.F. 2000. Stored Product Entomology. Food Storage Manual. Britain: Tropical

    Stored Product Centre. Ministry of Overseas and Development.

    Rees, D. 2004. Insect of Stored Products. CSIRO Publishing. Australia.

    http://www.fao.org/docrep