keputusan direktur jenderal pendidikan · pdf fileorganisasi dan tata kerja kementerian agama...

176
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 3489 TAHUN 2016 TENTANG KURIKULUM RAUDHATUL ATHFAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan pada Raudhatul Athfal agar sesuai dengan standar nasional pendidikan perlu adanya Kurikulum Raudhatul Athfal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang Kurikulum Raudhatul Athfal; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4301); 2. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik indonesia tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4496), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 45 Tambahan Lembaran negara Repiblik Indonesia Nomor 5670); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769);

Upload: vuongquynh

Post on 06-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

NOMOR 3489 TAHUN 2016

TENTANG

KURIKULUM RAUDHATUL ATHFAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penjaminan mutu

penyelenggaraan pendidikan pada Raudhatul Athfal

agar sesuai dengan standar nasional pendidikan perlu

adanya Kurikulum Raudhatul Athfal;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan

Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang

Kurikulum Raudhatul Athfal;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembar Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 No. 78, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia No. 4301);

2. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang guru

dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4586);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara

Republik indonesia tahun 2005 Nomor 41, Tambahan

Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4496),

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Peraturan Pemerintah nomor 13 Tahun 2015

tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia

tahun 2015 Nomor 45 Tambahan Lembaran negara

Repiblik Indonesia Nomor 5670);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang

Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4769);

Page 2: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

5. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang

Pengembangan Anak usia Dini Holistik-Integratif;

6. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama;

7. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

592) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun

2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 348

8. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan tata Kerja Instansi vertikal

Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 851);

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak usia Dini;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan

Anak usia Dini;

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum

2006 dan Kurikulum 2013;

12. Peraturan Menteri Agama Nomor 60 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan menteri Agama

Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah;

13. Keputusan Menteri Agama Nomor 117 Tahun 2014 Tentang Implementasi Kurikulum 2013 di madrasah;

14. Keputusan Menteri Agama Nomor 165 tahun 2014

Tentang Pedoman Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan bahasa Arab;

15. Keputusan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Madrasah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

TENTANG KURIKULUM RAUDHATUL ATHFAL.

KESATU : Menetapkan Kurikulum Raudhatul Athfal sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Keputusan ini.

Page 3: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

KEDUA : Kurikulum Raudhatul Athfal sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan pedoman dalam

penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan Raudhatul Athfal.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 20 Juni 2016

DIREKTUR JENDERAL,

TTD

KAMARUDDIN AMIN

Page 4: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

1

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

NOMOR : 3489 TAHUN 2016

TENTANG

KURIKULUM RAUDHATUL ATHFAL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bismillahirrahmanirrahiim

Artinya: Niscaya Allah meningkatkan derajat orang-orang yang beriman di

antara kamu dan yang memiliki Ilmu ( Q.S. Mujadillah : 11)

Kurikulum menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), Bab I Pasal I poin 19 adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Amanat yang tertuang dalam UU Sisdiknas tersebut juga ditegaskan

bahwa kurikulum dikembangkan dengan prinsip keragaman agar

memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan

dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah dan peserta didik.

Pendidikan bagi anak adalah pemberian upaya untuk menstimulasi,

membimbing, dan mengasuh serta pemberian kegiatan pembelajaran yang

akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak.

Page 5: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

2

Artinya:

“anak dilahirkan dalam keadaan Fitrah orangtuanyalah yang menjadikan

Yahudi, Nasrani atau Majusi”.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan

pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan

dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan daya

cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan jamak, dan kecerdasan spritual (Agama).

Di dalam lampiran peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan

(permendikbud) No. 146 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dinyatakan bahwa Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) untuk PAUD adalah kurikulum operasional yang

dikembangkan dan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik satuan PAUD.

Artinya kurikulum di tingkat satuan pendidikan termasuk satuan

Raudhatul Atfhal dapat diperkaya dengan menambahkan keunggulan lokal/

kekhasan lembaga/mengadopsi kurikulum dari negara lain sehingga sangat

memungkinkan adanya karagaman dalam kurikulum operasional yang di

kembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan.

Merujuk pada ketentuan tersebut di atas, maka Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) merupakan keharusan yang disusun oleh dan dilaksanakan

di satuan pendidikan masing-masing.

B. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 13 tahun 2015.

5. Peraturan Presiden Nomor 60 Tentang Pengembangan Anak Usia Dini

Holistik–Integratif.

Page 6: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

3

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 tahun 2014

tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 146 2014 tentang

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 160 Tahun 2014

tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum tahun 2013

pasal 7.

C. Tujuan Pengembangan KTSP

1. Menjadi rujukan bagi satuan pendidikan Raudhatul Atfhal dalam

menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang akan dilaksanakan

di satuannya.

2. Menjadi panduan bagi pendidik dan kepala satuan Raudhatul Athfal dalam

mengembangkan program yang akan dijadikan program layanan di satuan

Raudhatul Athfal

3. Menjadi rujukan bagi pembina Raudhatul Athfal di lapangan dalam

memberikan pembinaaan dan penyediaan layanan Raudhatul Athfal.

D. Sasaran

1. Pendidik (Guru)

2. Pengelola Satuan Pendidikan

3. Pengawas dan Penilik

4. Pemangku kepentingan dari berbagai unsur

E. Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP

1. Berpusat pada anak

2. Kontekstual

3. Kompetensi dan Dimensi Perkembangan

4. Pembentukan kepribadian

5. Sesuai tahap perkembangan

6. Sesuai cara belajar

7. Holistik Integratif

8. Melalui Bermain

9. Membangun Pengalaman Belajar

10. Konteks Sosial Budaya

Page 7: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

4

1. Berpusat pada anak dengan mempertimbangkan potensi, bakat, minat,

perkembangan, dan kebutuhan anak, termasuk kebutuhan khusus.

Kurikulum menempatkan anak sebagai pusat tujuan. Kurikulum yang

disusun memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak

sesuai dengan tingkat usia (age appropriateness), selaras dengan potensi,

minat dan karakteristik termasuk kebutuhan khusus anak secara individu

(individual appropriateness). Kurikulum juga bersifat inklusif dengan

mengakomodir kebutuhan dan perbedaan anak baik dari aspek jenis

kelamin, sosial, budaya, agama, fisik, maupun psikis, sehingga semua anak

terfasilitasi sesuai dengan potensi masing-masing tanpa ada diskriminasi.

2. Kurikulum dikembangkan secara Kontekstual

Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan karakter daerah, kondisi

satuan Raudhatul Athfal dan kebutuhan anak. Kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP) bersifat operasional yang memungkinkan

pengembangan sesuai dengan karakteristik, visi, misi lembaga masing-

masing.

3. Mencakup semua dimensi kompetensi dan program pengembangan

Kurikulum disusun untuk mengembangkan kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang mencakup semua program

pengembangan nilai agama dan moral, fisik-motorik (motorik kasar,

motorik halus, kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif (belajar dan

pemecahan masalah, berpikir logis, berpikir simbolik), Bahasa (memahami

bahasa reseptif, mengekspresikan bahasa, keaksaraan), sosial-emosional

(kesadaran diri, rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, perilaku

prososial), dan seni (kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan

diri, berimajinasi dengan gerakan, musik, drama, dan beragam bidang

seni lainnya).

4. Program pengembangan sebagai dasar pembentukan kepribadian anak

Kurikulum dirancang untuk membangun sikap spritual dan sosial, bukan

menjawab tes-tes, ujian, kuis, atau pengetahuan jangka pendek lainnya.

Sikap spritual dan sosial yang dimaksud adalah perilaku yang

mencerminkan sikap beragama, hidup sehat, rasa ingin tahu, sikap estetis,

sikap kreatif, percaya diri, sabar, mandiri, peduli, menghargai dan toleran,

Page 8: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

5

mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, tanggung jawab,

rendah hati dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan

orang dewasa lainnya di lingkungan rumah, tempat bermain dan satuan

pendidikannya.

5. Memperhatikan tingkat perkembangan anak

Kurikulum disusun dengan memperhatikan kesinambungan secara vertikal

(antara tujuan pendidikan nasional, tujuan lembaga, tujuan pembelajaran,

metode pembelajaran) dan kesinambungan horizontal (antara tahap

perkembangan anak: 4-5 tahun dan usia 5-6 tahun merupakan rangkaian

yang saling berkesinambungan)

6. Mempertimbangkan cara anak belajar

Kurikulum mengakomodir pelaksanaan pembelajaran yang

memungkinkan anak membentuk pengalaman belajar dengan cara belajar

anak. Anak belajar mulai dari dirinya kemudian ke luar dirinya, dari konkrit

ke abstrak, sederhana ke kompleks, mudah ke sulit yang di lakukan

dengan cara melakukannya sendiri (hands on experience)

7. Holistik- Integratif

Kurikulum mengembangkan semua aspek perkembangan secara

seimbang melalui layanan pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan,

kesejahteraan maupun layanan perlindungan anak. Layanan pedagogis

berfokus pada stimulasi perkembangan anak terutama pada stimulasi

perkembangan mental-intelektual dan sosial-emosioanal. Layanan

kesehatan dan gizi terutama ditujukan untuk membantu pertumbuhan

anak. Layanan perlindungan ditujukan untuk memberi dukungan kondisi

dan lingkungan yang nyaman dan aman, yaitu bebas dari kecemasan,

tekanan dan rasa takut. Untuk melaksanakan layanan holistik-Integratif

tersebut, satuan Raudhatul Athfal harus bekerja sama dengan Rumah

sakit, Puskesmas, Posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB), dan Komisi

Pelayanan dan Perlindungan Anak Indonesia (KPPAI).

8. Belajar melaui bermain

Proses membangun pengalaman bersifat aktif. Anak terlibat langsung

dalam kegiatan bermain yang menyenangkan. Selama bermain anak

Page 9: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

6

menggunakan ide-ide baru mereka, belajar mengambil keputusan, dan

memecahkan masalah sederhana.

9. Memberi pengalaman belajar

Penyusunan kurikulum dan pelaksanaannya memberikan pengalaman

belajar anak tentang berbagai konsep keilmuan, teknologi, dan seni secara

dinamis melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, sesuai

dengan tahap perkembangan anak, nilai moral, karakter yang ingin

dibangun, dan budaya Indonesia.

10. Memperhatikan dan melestarikan karakteristik sosial budaya

Kurikulum mempertimbangkan lingkungan fisik dan budaya ke dalam

proses pembelajaran. Pembelajaran dilaksanakan untuk membangun

kesesuaian antar berbagai hal untuk membentuk konsep baru tentang

lingkungan dan norma-norma komunitas di dalamnya. Lingkungan sosial

dan budaya berperan tidak sebagai obyek dalam kurikulum tetapi sebagai

sumber pembelajaran bagi anak usia dini. Pengenalan sosial budaya sejak

usia dini dalam rangka memupuk rasa nasionalisme dan cinta budaya.

F. Acuan Operasional KTSP

Analisis Konteks-------Penyusunan----Pengesahan

Kegiatan :

Menelaah peraturan perundang undangan dan sumber rujukan

Hasil:

Memahami perundang-undangan sebagai dasar pengembangan kurikulum,

visi-misi serta tujuan lembaga dan strategi yang akan diterapkan.

1. Analisis Konteks

a. Satuan Raudhatul Athfal membentuk Tim pengembang Kurikulum

Satuan Raudhatul Athfal

b. Tim pengembang kurikulum melakukan analisis konteks dengan

mempelajari berbagai dokumen perundangan, kondisi, peluang, dan

tantangan yang terkait dengan peserta didik, pendidik, sarana,

prasarana, biaya, dan nilai-nilai yang mendasari, serta program yang

akan dilakukan.

Page 10: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

7

Beberapa regulasi yang terkait dengan kurikulum adalah:

1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional

2) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

3) Peraturan Pemerintah No.13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

4) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.137 Tahun 2014

tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, sebagai pengganti Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional No,58 Tahun 2009 tentang Standar

Pendidikan Anak Usia Dini.

5) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 tahun 2014

tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.

6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014

tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum2013 pasal

7.

7) Buku-buku terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia

dini, dan acuan lainnya.

2. Penyusunan Dokumen KTSP

Kegiatan :

Menyusun kurikulum oleh tim pengembang KTSP. Tim pengembang yang

terdiri dari kepala satuan, pendidik, komite sekolah atau pihak lainnya.

Hasil :

Dokumen KTSP

a. Tim pengembang Kurikulum Satuan RA menyusun draft kurikulum

dengan memperhatikan hasil analisis konteks di tahap sebelumnya.

b. Pembahasan draft kurikulum oleh semua Tim Pengembang untuk

menelaah kembali kesesuaian kurikulum dengan perundangan dan

tujuan lembaga.

c. Tim Pengembang melakukan review dengan memperhatikan masukan

dan perbaikan-perbaikan.

d. Satuan RA menetapkan kurikulum Satuan RA

e. Sosialisasi Kurikulum kepada seluruh guru, tenaga kependidikan, komite

satuan/komite orang tua.

Page 11: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

8

3. Pengesahan Dokumen KTSP RA

Mengajukan dokumen KTSP untuk disahkan oleh pejabat di dinas

Pendidikan Kabupaten/kota atau pejabat kecamatan yang ditunjuk.

Menerapkan dokumen yang telah disahkan oleh pendidik dan tenaga

kependidikan di satuan RA yang bersangkutan untuk diterapkan bersama

dan sebagai tanggung jawab bersama.

a. Kepala RA mengajukan Kurikulum Tingkat Satuan RA yang sudah

ditetapkan oleh RA/Ketua Yayasan Ke Kementerian Agama

Kabupaten/Kota untuk disahkan atau setidaknya diketahui.

b. Kementerian Agama Kabupaten/Kota dalam hal ini pejabat yang

ditunjuk sesuai dengan kewenangannya untuk menyetujui dokumen

kurikulum untuk dapat diterapkan di satuan RA yang bersangkutan.

c. Kepala RA/Pengelola menerapkan dan mengawasi pelaksanaan

kurikulum dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di RA

tersebut.

4. Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

A. Dokumen KTSP

KTSP ----- Dokumen 1--- Dokumen 2

Dokumen I di sebut juga dokumen induk berisi: Visi, Misi, Tujuan,

Karakteristik Kurikulum, Program Pengembangan dan Muatan

Pembelajaran dan Kalender Pendidikan yang berisi Program Tahunan

yang ditetapkan di satuan RA.

Dokumen II disebut juga dokumen program yang berisi Program

Semester (PROSEM), Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan Harian

(RPPH), dan Penilaian Perkembangan anak.

Lampiran terdiri dari Kalender Pendidikan, Standar Operasional

Prosedur (SOP), dan Tata Tertib Satuan RA.

OUTLINE KTSP RA

Naskah akhir KTSP RA yang akan dihasilkan sesuai dengan sistematika

sebagai berikut:

Halaman Judul

Kata pengantar

Lembar Pengesahan

Daftar isi

Page 12: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

9

BAGIAN I. PROFIL LEMBAGA

A. Sejarah singkat lembaga RA

B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga RA (Penyelenggara,

Pengelola, guru dan Uraian Tugas)

C. Alamat dan Peta Lokasi Satuan Lembaga RA

D. Status Satuan lembaga RA (izin operasional, akreditasi)

BAGIAN II. DOKUMEN I

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP RA

3. Tujuan Penyusunan KTSP RA

B. Visi, Misi dan Tujuan Satuan RA

1. Visi Satuan RA

2. Misi Satuan RA

3. Tujuan Satuan RA

C. Karakterisrik

D. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran

E. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan

F. Standar Operasional Prosedur

BAGIAN III DOKUMEN II

A. Program Semester

B. Rencana Pelaksanan Program Mingguan

C. Rencana Pelaksanaan Program Harian

D. Penilaian Perkembangan Anak

BAGIAN IV PENUTUP

BAGIAN V LAMPIRAN

1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan

2. Program Semester

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

5. Penilaian Perkembangan Anak

6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak

7. Dan lain-lain yang dianggap perlu

Page 13: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

10

BAB II

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan

pengorganisasian muatan kurikulum, kompetensi inti (KI), kompetensi dasar

(KD), dan lama belajar.

B. Muatan Kurikulum

Muatan kurikulum berisi program-program pengembangan, yang terdiri

dari: (1) program pengembangan nilai agama dan moral, (2) program

pengembangan fisik motorik, (3) program pengembangan kognitif, (4) program

pengembangan bahasa, (5) program pengembangan sosial-emosional, dan (6)

program pengembangan seni. Program pengembangan dimaksud adalah

perwujudan suasana belajar untuk berkembangnya perilaku, kematangan

berpikir, kinestetik, bahasa, sosial emosional, dan bahasa melalui kegiatan

bermain. Suasana belajar diartikan segala sesuatu yang dapat mendorong

minat anak untuk belajar. Anak dapat belajar dengan baik apabila :

1. Orang-orang yang ada di sekitarnya menyenangkan. Guru yang ramah,

memperlakukan semua anak secara adil, teman bermain yang saling

menerima, komunikasi yang hangat, terbuka, santun, dan terjadi dua arah.

2. Lingkungannya menyenangkan. Tersedia alat main yang memadai, bersih,

tertata dengan tepat sesuai dengan pertumbuhan fisik anak, dan dapat

digunakan oleh anak sesuai dengan pikirannya. Luas tempat di dalam dan

di luar cukup untuk anak dapat melakukan kegiatan dengan nyaman

adalah pijakan lingkungan yang sangat mendukung kebebasan anak

berkreasi.

3. Proses pembelajaran yang mendukung kebebasan berpikir, tanpa tekanan,

sedikit instruksi dan pembatasan dari guru. Guru memberi respon yang

tepat saat anak bertanya, memberikan penguatan disaat anak menemukan

sesuatu/berhasil melakukan sesuatu, memberikan bantuan saat anak

memerlukan.

Terkait dengan pemaparan tersebut :

a. Program pengembangan nilai agama berarti ada guru yang menjadi

teladan bagi pengembangan perilaku yang bersumber dari nilai agama

Page 14: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

11

dan moral. Ditunjang dengan lingkungan belajar yang mencerminkan

penerapan nilai agama dan moral serta nilai-nilai lain yang berkembang

dalam masyarakat. Dilaksanakan dalam proses belajar yang

menyenangkan.

b. Program pengembangan fisik-motorik berarti ada guru yang mengerti

kebutuhan dan memberikan kesempatan serta dukungan kepada anak

untuk bergerak, berlatih motorik kasar dan halus, serta membiasakan

menerapkan hidup sehat. Tersedia tempat alat dan waktu yang dapat

digunakan anak untuk berlatih kekuatan, kecakapan, kelenturan,

koordinasi tubuhnya untuk mencapai kematangan kinestetik dan

pembiasaan hidup sehat. Dilaksanakan dalam proses belajar yang

menyenangkan.

c. Program pengembangan kognitif berarti ada guru yang mengerti

konsep pengetahuan mendasar yang dapat dipelajari anak, memahami

cara anak belajar, dan mendukung anak untuk, mencari tahu dan

melakukan/mencoba untuk mencari jawaban dari keingintahuannya.

Mengoptimalkan setiap ruang, alat bahan dan kejadian yang ada di

lingkungan untuk mendoron kematangan proses berpikir anak.

Dilaksanakan proses dalam belajar saintifik yang mendorong anak

menjadi kritis, analitis, evaluasi dalam setiap tindakan untuk

menghasilkan cara mengatasi permasalahannya atau berkreasi.

d. Program pengembangan bahasa berarti ada guru yang menguasai

teknik berkomunikasi yang tepat untuk membantu mencapai

kematangan bahasa ekspresif dan reseptif. Tersedia tempat sumber, alat

dan waktu yang dapat digunakan anak untuk berlatih berbahasa dan

mengenal keaksaraan awal. Dilaksanakan dalam proses belajar yang

menyenangkan.

e. Program pengembangan sosial-emosional berarti ada guru yang

memahami tahapan perkembangan sosial-emosional anak, mendukung

berkembangnnya kesadaran mengenal perasaan diri, perasaan orang

lain, menjadi contoh berprilaku pro-sosial bagi anak. Terciptanya

lingkungan belajar yang membuat anak dapat tumbuh kematangan

sosial-emosional melalui proses belajar yang menyenangkan dengan

dukungan pendidik.

f. Program pengembangan seni berarti ada guru yang memahami

pengembangan seni bagi anak, memberi kesempatan, menyediakan

tempat, waktu dan alat yang dapat digunakan anak untuk bereksplorasi,

Page 15: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

12

berekspresi dan mengapresiasi hasil karya dirinya dan orang lain baik

dalam bentuk gerakan, musik, drama dan beragam bidang seni lainnya

(seni lukis, seni rupa, kerajinan dalam suasana yang menyenangkan).

C. Kompetensi Inti (KI)

Kemampuan yang diharapkan dicapai anak setelah mengikuti proses

pembelajaran yang dirancang melalui kurikulum disebut kompetensi.

Kompetensi dalam kurikulum PAUD mengacu pada perkembangan anak.

Kompetensi Inti PAUD merupakan gambaran pencapaian Standar Tingkat

Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD di usia 6 (enam)

tahun.

Secara terstruktur kompetensi inti dimaksud mencakup:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan

KI-1 mencerminkan kecerdasan spiritual sebagai sikap kesadaran

mengenal agama yang dianutnya. KI-2 mencerminkan kecerdasan sosial-

emosional sebagai sikap dan perilaku yang mengenal perasaan diri, orang lain,

dan nilai-nilai sosial yang sesuai dengan norma serta budaya yang berlaku. KI-

3 mencerminkan kecerdasan logika matematika, bahasa, natural, dan seni. KI-4

mencerminkan kemampuan praktis yang diharapkan dikuasai anak dalam

bentuk hasil karya, gagasan, dan motorik Kompetensi Inti sebagai dasar

untuk pengembangan Kompetensi Dasar.

(Lihat Tabel Kompetensi Inti pada Lampiran : Tabel A)

D. Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini

merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran tema

pembelajaran, dan pengalaman belajar yang mengacu pada Kompetensi Inti.

Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memerhatikan karakteristik,

kemampuan awal anak.

Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan

pengelompokan Kompetensi Inti sebagai berikut :

1. Kompetensi Dasar Sikap Spiritual (KD-1) dalam rangka menjabarkan KI-1

Page 16: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

13

2. Kompetensi Dasar Sikap Sosial (KD-2) dalam rangka menjabarkan KI-2

3. Kompetensi Dasar Pengetahuan (KD-3) dalam rangka menjabarkan KI-3

4. Kompetensi Dasar Keterampilan (KD-4) dalam rangka menjabarkan KI-4)

(Tabel tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar terdapat di Tabel B)

Memaknai Kompetensi Dasar

KD-1 dan KD-2 berupa sikap dan perilaku yang diharapkan berkembang

pada diri anak setelah mendapatkan stimulasi melalui kurikulum yang

diterapkan di satuan PAUD. Pencapaian KD-1 dan KD-2 dilakukan melalui

kegiatan rutin yang diterapkan di satuan PAUD sepanjang hari dan sepanjang

tahun dengan pembiasaan dan keteladanan dari pendidik. KD-3 dan KD-4

berupa kemampuan pengetahuan dan keterampilan dikembangkan melalui

kegiatan bermain yang terprogram melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang

disusun oleh satuan PAUD.

Apa yang harus dipahami guru dari setiap KD?

KD-1. Sikap spiritual

(1.1) Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya

Sikap mempercayai adanya Tuhan ditenggarai dengan perilaku

anak mengetahui sifat Tuhan sebagai pencipta, mengenal ciptaan-

ciptaan Tuhan, mengucapkan kalimat takjub saat melihat ciptaan Tuhan.

Upaya yang dapat dilakukan guru diantaranya (1) pembiasaan

mengenalkan ciptaan Tuhan yang ada di lingkungan, berupa benda,

tumbuhan, orang-orang sebagai ciptaan Tuhan, (2) pembiasaan

mengucapkan kalimat takjub melihat ciptaan Tuhan, (3) membiasakan

ibadah sehari-hari.

(1.2) Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa

syukur kepada Tuhan.

Sikap menghargai diri orang lain dan lingkungan terlihat dari

perilaku anak yang menghormati (toleransi) pada agama orang lain,

terbiasa mengucapkan keagungan Tuhan saat melihat ciptaan-Nya,

terbiasa merawat kebersihan diri, tidak menyakiti diri atau teman,

menghargai teman (tidak mengolok-olok) hormat pada guru dan orang

tua, menjaga dan merawat tanaman, binatang peliharaan. Upaya yang

dapat dilakukan guru diantaranya: (1) mengenalkan anak dengan

Page 17: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

14

agamanya dan agama teman yang berbeda, (2) membiasakan anak saling

menghormati teman saat melaksanakan ibadahnya, (3) membiasakan

mengucapkan pujian sesuai dengan agama (misalnya Subhanallah untuk

Islam) saat melihat sesuatu yang menakjubkan, (4) mengajak anak

mengamati dan mengenal dirinya dengan baik sebagai mahluk ciptaan

Tuhan yang sempurna dan bermanfaat atau berguna bagi orang lain

serta lingkungan sekitar, (5) berdiskusi dengan anak untuk menumbuhkan

kesadaran bahwa dirinya, orang lain dan lingkungan sekitar adalah

mahluk ciptaan Tuhan yang penting dan saling memengaruhi, (6)

mengajak anak merawat, memelihara dan mengembangkan dirinya,

orang lain dan lingkungan sekitar sebagai wujud rasa syukur kepada

Tuhan, (7) Anak diajak memikirkan apa yang akan dirasakannya bila salah

satu fungsi alat-alat tubuh sakit atau tidak ada. Anak juga diajak

merasakan apa yang dirasakan jika tidak ada tumbuhan, tidak ada

binatang dan lainnya, (8) pembiasaan mengucapkan rasa syukur atas

nikmat yang diberikan Tuhan atas diri, orang lain dan lingkungan yang

bermanfaat, (9) pembiasaan menghargai keberadaan orang lain (orang

tua, keluarga, teman), (10) pembiasaan menyayangi binatang.

KD-2 Sikap Sosial

2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat.

Sikap hidup sehat tercermin dari kebiasaan anak makan-makanan

bergizi seimbang, merawat kebersihan dari seperti; Mencuci tangan,

menggosok gigi, mandi, berpakaian bersih, menjaga kebersihan

lingkungan seperti; membuang sampah, menyayangi tanaman, menjaga

keselamatan diri seperti; melindungi diri dari percobaan kekerasan,

menghindari dari tempat dan benda berbahaya.

Upaya yang dapat dilakukan guru, diantaranya: (1) mengenalkan

dan membiasakan anak makan makanan bergizi seimbang, (2) mencuci

tangan yang benar, (3) menggosok gigi, (4) mandi, (5) berpakaian bersih,

(6) membuang sampah, (7) menyayangi tanaman, (8) melindungi diri dari

percobaan kekerasan, (9) menjaga keamanan diri dari orang, tempat dan

benda berbahaya.

2.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu.

Sikap ingin tahu ditenggarai dengan kebiasaan anak yang selalu

tertarik dan mencoba pada sesuatu yang baru atau yang belum biasa dia

Page 18: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

15

lihat (eksploratif), aktif bertanya, berusaha mencoba atau melakukan

sesuatu untuk mendapatkan jawaban. Anak tumbuh rasa ingin tahunya,

terpelihara rasa ingin tahunya, dan dapat mewujudkan rasa ingin tahunya

bila didukung oleh lingkungan yang tepat.

Upaya yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan dan

memelihara rasa ingin tahu anak dengan cara: (1) membiasakan untuk

mengamati, (2) memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan

sesuatu dengan berbagai cara, (3) merangsang anak untuk bertanya, (4)

mendorong anak untuk selalu mencoba (5) mempelajari sesuatu lebih

mendalam, (6) memfasilitasi kegiatan yang dapat menarik

minat untuk belajar.

2.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif.

Sikap kreatif pada anak ditunjukkan pada kebiasaan anak yang

memiliki daya cipta, banyak gagasan, selalu aktif untuk melakukan

sesuatu, berupaya untuk mengatasi masalah yang ditemuinya, memiliki

inisiatif dalam bermain, berani menghadapi tantangan, senang

melakukan hal-hal baru, tidak puas bila selalu mengulang hal yang sama,

menggunakan benda atau bahan belajar untuk membuat sesuatu yang

baru, selalu, optimis, senang menerapkan pengetahuan dan pengalaman

dalam situasi atau sesuatu yang baru.

Upaya yang dapat dilakukan guru adalah sebagai berikut: (1)

Pendidik menyediakan alat dan bahan yang dapat digunakan dengan

berbagai cara, (2) membolehkan anak untuk bermain dengan caranya

sendiri, (3) tidak banyak memberi instruksi dan pembatasan pada saat

anak beraktivitas dan berkarya, (4) membolehkan anak mencoba

mengatasi masalah yang dihadapinya, dan (5) menghasilkan karya yang

berbeda dari biasanya.

2.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis.

Sikap estetis nampak pada perilaku anak yang peduli dan

menghargai keindahan diri sendiri, karya sendiri atau orang lain, alam

dan lingkungan sekitar, senang menjaga kerapihan diri, menjaga

kerapihan dan kebersihan saat berkarya, dan menghargai hasil karya baik

dalam bentuk gambar, lukisan, pahat, gerak, atau

bentuk seni lainnya, merawat kerapihan, kebersihan dan keutuhan benda

mainan atau milik pribadinya.

Page 19: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

16

Upaya yang dapat dilakukan guru diantaranya (1) membiasakan

anak menjaga kebersihan dan kerapihan badan dan baju, (2) merapikan

semua barang yang dimilikinya sebelum pulang, (3) mencoba merapikan

kembali alat main yang sudah digunakannya, (4) menjaga kerapihan dan

kebersihan pada hasil karyanya, (5) mengajak anak mendengarkan dan

menikmati alunan lagu, (6) membiasakan ikut serta dalam menata

lingkungan, (7) mengajak anak untuk menilai keindahan alam

dan lingkungan sekitar, (8) tampil di depan teman, guru, orang tua dan

lingkungan sosial lainnya, berani mengemukakan pendapat,

menyampaikan keinginan, berkomunikasi dengan orang yang belum

dikenal sebelumnya dengan pengawasan guru, bangga menunjukkan

hasil karya, senang ikut serta dalam kegiatan bersama,tidak berpengaruh

pada penilaian orang tentang dirinya. Sikap percaya diri modal dasar bagi

keberhasilan anak di masa depan.

2.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri.

Sikap percaya diri anak ditunjukkan dengan perilaku anak yang

tidak ragu menyapa guru saat penyambutan, berani tampil di depan

teman, guru, orang tua, dan lingkungan sosial lainnya, berani

mengemukakan pendapat, berani menyampaikan keinginan, berani

berkomunikasi dengan orang yang belum dikenal sebelumnya dengan

pengawasan guru, bangga menunjukkan hasil karya, senang ikut serta

dalam kegiatan bersama, tidak berpengaruh pada penilaian orang

tentang dirinya. Upaya yang dapat dilakukan guru diantaranya: (1)

membiasakan untuk menghargai pendapat anak, (2) menghargai hasil

karya anak tanpa dibandingkan dengan teman lainnya, (3) memberikan

kesempatan kepada anak untuk tampil menunjukkan kemampuan dan

hasil karyanya, (4) memberi kesempatan anak untuk melakukan sendiri

bila anak tidak minta bantuan.

2.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-

hari untuk melatih kedisiplinan.

Sikap taat terhadap aturan ditunjukkan dengan perilaku anak yang

mengetahui akan haknya, bersedia mengikuti aturan secara sadar tanpa

paksaan, mampu mengatur diri sendiri, tidak marah ketika diingatkan

aturan oleh temannya, mengingatkan temannya bila bertindak tidak

sesuai aturan.

Page 20: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

17

Upaya yang dapat dilakukan oleh guru diantaranya; (1)

membiasakan membuat aturan bersama anak, (2) membiasakan

mengulang aturan main bersama anak, (3) mengingatkan apa yang boleh

dan tidak boleh dilakukan anak, (4) mengingatkan kembali aturan pada

anak yang bertindak tidak sesuai aturan, (5) menerapkan aturan secara

konsisten agar menjadi pembiasaan sehingga terbentuk perilaku

anak sesuai dengan yang diharapkan.

2.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran,

mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatihkedisiplinan.

Sikap sabar terlihat pada perilaku anak yang menunjukkan

kesediaan diri untuk menahan diri, bersikap tenang, tidak lekas marah

dan dapat menunda keinginan, sikap mau menunggu giliran, mau

mendengarkan ketika orang lain berbicara, tidak menangis saat berpisah

dengan ibunya, tidak mudah mengeluh, tidak tergesa-gesa, selalu

menyelesaikan gagasannya hingga tuntas, dan berusaha tidak menyakiti

atau membalas dengan kekerasan.

Upaya yang dapat dilakukan guru diantaranya; (1) membiasakan

anak untuk mengantri, (2) membiasakan memperlakukan anak dengan

kasih sayang dan lembut, (3) membiasakan mendukung perilaku sabar

yang mulai ditunjukkan anak, (4) membiasakan mengajak anak untuk

melakukan alternatif kegiatan saat menunggu giliran, (5) membiasakan

melatih anak mengungkapkan emosi secara wajar disaat marah dengan

tidak berteriak atau menangis.

2.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian.

Sikap mandiri ditunjukan dengan perilaku anak yang tidak

bergantung pada orang lain, terbiasa mengambil keputusan secara

mandiri, merencanakan, memilih, memiliki inisiatif untuk belajar atau

melakukan sesuatu tanpa harus dibantu atau dengan bantuan seperlunya.

Upaya yang dapat dilakukan oleh guru diantaranya; (1) memberikan

kepercayaan pada anak untuk berpendapat, (2) membiasakan anak untuk

menentukan tempat bermain sendiri, (3) membiasakan melakukan

kegiatan gosok gigi, makan, menyiapkan baju, sepatu dan tas,

membereskan alat main sendiri atau dengan sedikit bantuan bila

diperlukan.

Page 21: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

18

2.9. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika

diminta bantuannya.

Sikap peduli ditunjukkan dengan perilaku anak yang mengetahui

perasaan temannya dan meresponnya secara wajar, mau berbagi dengan

orang lain, menghargai hak/pendapat/karya orang lain, terbiasa

mengindahkan dan memperhatikan kondisi teman, mau menemani

teman melakukan kegiatan bersama, senang menawarkan bantuan pada

teman atau guru, peka untuk membantu orang lain yang membutuhkan,

mampu menenangkan diri dan temannya dalam berbagai situasi, senang

mengajak temannya untuk berkomunikasi, bereaksi positif

kepada semua temannya.

Upaya yang dapat dilakukan guru diantaranya, (1) memberitahu

anak situasi yang perlu dibantu (misalnya: ooo... ada banyak sampah disini

teman-teman, lihat ada lalat datang, ayoo apa yang harus kita lakukan?),

(2) membiasakan menawarkan bantuan kepada anak bila mereka terlihat

memerlukannya, (3) mengajak anak untuk memberi bantuan pada teman,

(4) mencontohkan untuk selalu terlibat dalam merawat kebersihan dan

keindahan lingkungan, (5) menjaga alat main di dalam maupun di luar

ruangan, (6) membiasakan mengabsen secara partisipatif (misalnya “coba

lihat apakah semua teman kita sudah hadir disini?”), (7)

membiasakan menanyakan mengapa temannya tidak hadir, (8)

membiasakan berbagi makanan jika ada teman yang tidak bawa bekal,

(9) membiasakan menenangkan teman yang menangis, (10)

membiasakan mengajak anak-anak untuk menengok teman yang sakit,

dan (7) membiasakan untuk bersedekah.

2.10. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran

kepada orang lain

2.11. Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri.

Sikap mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan nampak dari

Perilaku anak yang mudah menyesuaikan diri dengan berbagai situasi,

memperlihatkan kehati-hatian terhadap orang dewasa yang belum

dikenal, bersikap kooperatif dengan teman, menggunakan cara yang

diterima secara sosial dalam menyelesaikan masalah, dapat mengikuti

kegiatan transisi, tetap tenang saat berada di tempat baru dengan

situasi baru misalnya saat bertamu, berada di pusat perbelanjaan, atau

Page 22: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

19

saat bertemu dengan guru baru, menyesuaikan diri dengan

cuaca dan kondisi alam.

Upaya yang dapat dilakukan oleh guru diantaranya: (1) pembiasaan

melakukan penyambutan anak sesuai 5S 1R (senyum, salam, sapa, sopan,

santun, dan ramah), (2) membiasakan menata kegiatan main yang

bervariasi, (3) membiasakan menata ruang dan alat main yang dapat

diperkirakan atau dikenal anak, (4) menyusun kegiatan harian yang bersifat

rutin dan dinamis, (5) membangun kerekatan antara lingkungan dengan

anak sehingga anak merasa tidak asing dengan situasi di PAUD, (6)

Menyampaikan jadwal kegiatan bila ada perubahan dari yang biasanya

untuk membantu anak lebih tenang dan siap mengikuti kegiatan yang

berbeda/berubah, (7) Mendiskusikan perilaku yang diharapkan dari anak

sebelum memasuki kegiatan baru, (8) Membiasakan untuk menyiapkan

hal-hal khusus pada setiap perubahan cuaca dan kondisi alam.

2.12. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab.

Sikap tanggung jawab terlihat pada perilaku anak yang

menunjukkan bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan diri

sendiri, kesediaan diri untuk menerima konsekuensi atau menanggung

akibat atas tindakan yang diperbuat baik secara sengaja maupun tidak

disengaja, mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf,

merapihkan/membereskan mainan pada tempat semula, mengerjakan

sesuatu hingga tuntas, mengikuti aturan yang telah ditetapkan, senang

menjalankan kegiatan yang jadi tugasnya (misalnya piket sebagai

pemimpin harus membantu menyiapkan alat makan, dst).

Upaya yang dapat dilakukan oleh guru diantaranya: (1)

mengenalkan dan membiasakan anak untuk melakukan kegiatan secara

fokus, (2) meminta anak untuk melakukan kegiatan hingga tuntas, (3)

membantu anak untuk melakukan tugasnya, (4) mencontohkan untuk

menyimpan dan merawat milik sendiri ataupun milik satuan PAUD, (5)

menghargai anak yang berani mengakui kesalahan, (6) memberi selamat

kepada anak yang berhasil menyelesaikan tugas hingga tuntas, (6)

membiasakan untuk melaksanakan aturan yang sudah ditetapkan.

2.13. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur.

Sikap jujur tercermin dari perilaku anak yang berbicara sesuai fakta,

tidak curang dalam perkataan dan perbuatan, tidak berbohong,

Page 23: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

20

menghargai kepemilikan orang lain, mengembalikan benda yang bukan

haknya, mengerti batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan, terus

terang, anak senang melakukan sesuatu sesuai aturan atau kesepakatan,

dan mengakui kelebihan diri atau temannya.

Upaya yang dapat dilakukan guru diantaranya: (1) membiasakan

berkata benar, (2) membiasakan menepati janji, (3) mendiskusikan

perilaku baik dan kurang baik dengan anak, (4) mendiskusikan bila ada

anak yang tidak dapat berkata jujur, (5) menanggapi secara positif ketika

anak berkata jujur dan melakukan hal-hal yang benar.

2.14. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada

orang tua, guru, dan teman.

Sikap rendah hati dan santun tercermin dari perilaku anak yang

tidak angkuh, ramah menyapa siapapun, bermuka riang saat berbicara

dengan siapapun, tidak suka melebih-lebihkan diri sendiri, berbicara

dengan santun dan suara lembut, sederhana, tenang, tidak pamer,

memiliki sikap terbuka, tidak ingin menang sendiri, sopan dan hormat

pada siapapun, menghargai teman dan orang yang lebih tua usianya.

Upaya yang dapat dilakukan guru diantaranya: (1) dengan

membiasakan anak mengucapkan kata-kata santun seperti terima kasih,

maaf, permisi dan tolong dengan cara yang sopan, (2) menegur bila ada

yang mengejek atau mencela teman, (3) mencontohkan untuk selalu

menghargai hasil karya orang lain, (4) mencontohkan perilaku yang

menghargai bantuan orang lain dengan mengucapkan kata terima kasih,

(5) membiasakan anak untuk mendengarkan saat orang lain bicara, sabar

menunggu giliran untuk berbicara atau mengemukakan pendapat, (6)

membiasakan mengucapkan salam saat bertemu dan saat berpisah, (7)

mengenalkan dan membiasakan berkata dan bersikap sopan pada teman,

guru, dan orang tua. (8) mencontohkan selalu meminta maaf bila berbuat

salah, berterima kasih bila dibantu, (9) menghargai semua teman dan

tidak suka mengolok-olok atau jahil pada teman.

KD-3 dan KD 4 Pengetahuan dan Keterampilan

KD3 mengembangkan kemampuan pengetahuan dimana anak

mengenal berbagai pengetahuan mendasar yang terkait dengan kehidupannya

sehari-hari, sedangkan KD 4 penekanannya pada kemampuan keterampilan

yang terkait dengan pengetahuan yang sudah didapatkannya. KD 3 dan KD 4

Page 24: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

21

untuk anak usia dini tidak didapat dipisahkan, karena disaat anak menunjukkan

keterampilan tertentu menggambarkan pula pengetahuan yang ia miliki.

Karenanya dalam membangun pemahaman materi kedua kompetensi dasar

tersebut selalu dipasangkan.

3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari

4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntutan orang dewasa

Memiliki pengetahuan dan keterampilan terkait dengan kegiatan

beribadah sehari-hari sesuai dengan agama masing-masing anak meliputi

doa-doa (doa sebelum dan sesudah belajar, doa sebelum dan sesudah

makan, doa sebelum dan bangun tidur, doa untuk kedua orang tua),

mengenal ibadah sehari-hari, mengenal hari-hari besar agama dan ibadah

yang terkait dengan hari besar tersebut, tempat ibadah, dan tokoh-tokoh

keagamaan sesuai agamanya.

Upaya yang dapat dilakukan guru antara lain: (1) mencontohkan

tata cara berdoa, (2) mengenalkan doa-doa, (3) mempraktikkan berdoa,

tertib dan teratur, sehingga anak mampu mengikuti kegiatan ibadah

dengan atau tanpa tuntunan dari guru.

3.2 Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia

4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia

Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang perilaku baik dan

santun disesuaikan dengan agama dan adat setempat, misalnya tata cara

berbicara secara santun, cara berjalan melewati orang tua, cara meminta

bantuan, cara menyampaikan terima kasih setelah mendapatkan bantuan,

tata cara berdoa, tata cara makan, tata cara memberi salam, cara

berpakaian, mau membantu teman, orang tua, dan guru.

Upaya yang dapat dilakukan oleh guru diantaranya: (1) mengajak

anak berdiskusi tentang sikap akhlak mulia sesuai pengetahuan anak, (2)

menceritakan tokoh yang berperilaku baik dan tidak baik, (3)

mendiskusikan perilaku yang disenangi dan tidak disenangi oleh teman-

temannya. (4) mencontohkan tata cara sopan santun dalam berbagai

aktivitas, (5) mengajak anak menggunakan kata maaf, terima kasih atau

permisi dengan atau tanpa bimbingan guru lagi

3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembagan

motorik kasar dan motorik halus

Page 25: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

22

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan

halus

Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang anggota tubuh dan

fungsinya, termasuk mengenal nama anggota tubuh, fungsi anggota

tubuh, cara merawat, kebutuhan untuk menjadi anggota tubuh tetap sehat,

dapat melakukan berbagai gerakan terkoordinasi secara terkontrol,

seimbang, dan lincah untuk melatih motorik kasar dalam kekuatan,

kestabilan, keseimbangan, kelenturan, dan kelincahan. Kegiatan untuk

latihan motorik kasar antara lain merangkak, berjalan, berlari, merayap,

berjinjit, melompat, meloncat, memanjat, bergelantungan, menendang,

berguling dengan menggunakan gerakan secara terkontrol, seimbang dan

lincah dalam menirukan berbagai gerakan yang teratur (misal: senam dan

tarian dll). Keterampilan motorik halus untuk melatih koordinasi mata dan

tangan, kelenturan pergelangan tangan, kekuatan dan kelenturan jari-jari

tangan, melalui kegiatan antara lain; meremas, menjumput, meronce,

menggunting, menjahit, mengancingkan baju, menali sepatu,

menggambar, menempel, makan. Dapat mengikuti permainan dengan

aturan, terampil menggunakan tangan kanan dan kiri dalam melakukan

sesuatu.

Upaya yang dilakukan guru diantaranya: (1) mengajak anak untuk

mengamati, mengenali bagian-bagian anggota tubuh, (2) mengajak anak

melakukan gerakan motorik kasar dengan bermain tradisional seperti

ular-ularan, ayam dan elang, senam irama, senam dengan alat, bermain

bola tangan, bola kaki, bola keranjang, dll., (3) mengajak anak melatih

motorik halus melalui kegiatan menari, bermain playdough, membentuk

dengan tanah liat, mencocok, menggunting bentuk, melukis,

menggambar, bermain pasir, bermain air, dll.

3.4 Mengetahui cara hidup sehat

4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat

Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang cara merawat

kebersihan diri (misal: mencuci tangan, merawat gigi, mulut, telinga,

hidung, olahraga, mandi 2x sehari; memakai baju bersih), memilih

makanan dan minuman yang sehat, makanan yang diperlukan tubuh agar

tetap sehat, cara menghindarkan diri dari kekerasan termasuk kekerasan

seksual (melindungi anggota tubuh yang terlarang: mulut, dada, alat

kelamin, pantat; waspada terhadap orang asing/tidak dikenal), cara

Page 26: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

23

menjaga keamanan diri dari benda berbahaya (pisau, listrik, pestisida,

kendaraan saat di jalan raya), cara menggunakan toilet dengan benar

tanpa bantuan, kebiasaan-kebiasaan buruk yang merusak kesehatan

(makan permen, nonton tv jangka waktu lama,makan kekenyangan, tidur

larut malam, dll).

Upaya yang dilakukan guru diantaranya: (1) mengajak anak

mempraktikan pengetahuan dalam kegiatan nyata sehingga anak mampu

melakukan sendiri maupun dengan bantuan, seperti membuang sampah

pada tempatnya, memilih dan mengkonsumsi makanan dan minuman

yang bersih, sehat, dan bergizi, menolong diri sendiri (mandi, makan,

memakai baju, dll), (2) menjaga keselamatan diri (misalnya berjalan ditepi,

berpengangan tangan ke orang tua saat menyeberang jalan, dsb), (3)

selalu menempatkan semua anak dalam jangkauan penglihatan guru, (4)

semua ruangan dipastkan dalam jangkauan dan pengawasan guru.

3.5. Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif

4.5. Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif

Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menyelesaikan

masalah sehari-hari secara kreatif, ditandai dengan sikap yang kritis, logis,

terbuka, percaya diri, berani bertindak sesuai dengan pikirannya sendiri,

dan mengetahui apa yang ingin dituju sehingga anak menyadari

adanya masalah, mengetahui penyebab masalah, mempunyai gagasan

dalam mengatasi masalah (misalnya memakai jaket hujan saat mau keluar

dalam kondisi hujan), mau mencoba dengan berbagai cara untuk

mengatasi masalah dengan caranya sendiri.

Upaya yang dilakukan guru diantaranya diawali dengan mengajak

anak untuk: (1) mengenali masalah, (2) memberi kesempatan kepada anak

untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dengan caranya sendiri, (3)

memberi dukungan kepada anak setiap ia mecoba mengatasi masalahnya,

(4) menghargai setiap usaha yang dilakukan anak, (5) mengajak anak

dialog dengan menggunakan pertanyaan terbuka (mengapa ….,

bagaimana…., apa yang terjadi bila…., jika….., dst) untuk

merangsang/memunculkan kemampuan anak mengenal masalah

sederhana dan mencari solusi secara kreatif. Pertanyaan tersebut dapat

dilontarkan kepada anak saat mereka sedang bermain untuk

meningkatkan dan memperluas gagasan bermainnya. Disaat anak

Page 27: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

24

mengemukakan pikirannya untuk mengatasi masalah tersebut sudah

terbangun dasar kemampuan memecahkan masalah dengan ktreatif.

3.6 Mengenal benda-benda di sekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola,

sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)

4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar

yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,

fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya

Memiliki pengetahuan dan keterampilan terkait dengan benda-

benda di sekitar anak. Benda-benda di sekitar sebagai alat permaian

untuk membangun pengetahuan anak tentang: warna, bentuk dua

dimensi (persegi, segi tiga, bulat, segi panjang), bentuk tiga dimensi

(kubus, balok, limas, tabung), ukuran (panjang-pendek, besar-kecil, berat-

ringan, sebentar-lama), bilangan (satuan, puluhan), tekstur (kasar-halus,

keras-lunak), suara (cepat-lambat, keras-halus, tinggi-rendah),

pengelompokkan (berdasarkan warna, bentuk, ukuran, fungsi, warna-

bentuk, warna-ukuran, ukuran-bentuk, warna-ukuran-bentuk), seriasi

(kecil-sedang-besar, sangat kecil-lebih kecil-kecil-besar-lebih besar-paling

besar), AB-AB, ABC-ABC, AAB-AAB).

Upaya yang dilakukan guru diantaranya: (1) mengajak anak

mengenal nama, warna, bentuk, ukuran, tekstur, suara, sifat, fungsi, dan

ciri-ciri benda/obyek yang ada di lingkungan sekitar batu, daun, ranting,

alat makan, dst) untuk digunakan bermain matematika, seperti

membilang, mengukur, mengelompokkan, mengurutkan,

membandingkan, menyusun pola, membuat grafik, membuat seriasi, (2)

memberikan dukungan saat anak menggunakan beragam alat, benda dan

bahan dengan menyebutkan, membedakan, menyamakan,

mengelompokkan, menyusun pola, mengurutkan, membandingkan

bentuk, ukuran, warna, besar-kecil, banyak-sedikit, panjang-pendek berat-

ringan, tinggi-rendah baik disampaikan melalui lisan, menggunakan

benda langsung, melalui gerakan, maupun melalui hasil karyanya. (3)

memfasilitasi kegiatan yang beragam dengan melibatkan anak secara aktif

untuk membangun pengetahuan dan keterampilan tentang

pengenalan benda -benda disekitarnya.

3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah,

budaya, transportasi)

Page 28: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

25

4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi,

gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal,

tempat ibadah, budaya, transportasi)

Merupakan pengetahuan dan keterampilan mengenai lingkungan

sosial yang terkait tentang kehidupan dan dinamika masyarakat. Misalnya

tentang keluarga (hubungan dalam keluarga, peran, kebiasaan, garis

keturunan, dst), teman (nama, ciri-ciri, kesukaan, tempat tinggal dst),

lingkungan geografis (pedesaan/ pantai/pegunungan/kota), kegiatan

orang-orang (di pagi/sore hari, dst), pekerjaan (petani, buruh, guru, dll),

budaya (perayaan terkait adat, pakaian, tarian, makanan, dst), tempat-

tempat umum (sekolah, pasar, kantor pos, kantor polisi, terminal, dst),

berbagai jenis transportasi (transportasi darat, air, udara, transportasi

dahulu, dan sekarang).

Upaya yang dilakukan guru diantaranya: (1) mengajak anak

mengamati langsung apa yang ada di lingkungannya, (2) mengajak anak

serta mendorong anak menuangkan pengetahuannya ke dalam berbagai

bentuk karya dan anak menyampaikan hasil karyanya.

3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah,air, batu-

batuan, dan lain-lain)

4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi,

gerak tubuh, tentang lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air,

batu-batuan, dll)

Pengetahuan dan keterampilan mengenal lingkungan alam

Indonesia yang dapat menjadi sumber belajar yang sangat kaya dan

menguntungkan untuk dikenalkan pada anak. Berbagai pengetahuan

tentang hewan, misalnya: jenis (nama, ciri-ciri, bentuk), berdasarkan

lingkungan hidup (darat, udara, air), makanan (herbivore, omnivore,

carnivore), kelompok hidup (hewan ternak/peliharaan/buas), tanaman

dikenalkandengan jenis (tanaman darat/air, perdu/batang, buah/hias/kayu,

semusim/tahunan) bermacam bentuk dan warna daun dan bermacam

akar), berkembang biak (biji/stek/cangkok/beranak/membelah diri/daun),

cara merawat tanaman, dst, gejala alam (angin, hujan, cuaca, siang-malam,

mendung, siklus air, dst), tanah, batu, dst. Upaya yang dilakukan guru

diantaranya :

Page 29: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

26

(1) Memberikan kesempatan anak untuk bereksplorasi dengan berbagai

media yang ada di alam sekitarnya sehingga anak dapat membangun

pengetahuannya sendiri dengan pendekatan saintifik.

(2) Menggunakan berbagai jenis tanaman dan binatang sebagai tema

belajar.

(3) Memfasilitasi proses membangun pengetahuan dan keterampilan

melalui bermain yang diwujudkan dalam berbagai bentuk karya

seperti nyanyian, puisi, gambar, lukisan, lipatan

(4) Mengenalkan tata cara ibadah dst.

3.9 Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain,

peralatan pertukangan, dll)

4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan

bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan

kegiatannya

Pengetahuan dan keterampilan mengenai berbagai benda dan alat

yang biasa digunakan anak atau keluarganya sehari-hari termasuk ke

dalam pengetahuan tentang teknologi. Pengetahuan teknologi mencakup

nama benda, bagian-bagian benda, fungsi, cara menggunakan secara

tepat, dan cara merawat. Alat dan benda yang dimaksud dapat berupa

peralatan sekolah, perabot rumah tangga, perkakas kerja, peralatan

elektronik, barang-barang bekas pakai, cara menyusun benda berdasarkan

seriasi ukuran, warna, dll.

Upaya yang dilakukan guru diantaranya: (1) memberikan

kesempatan anak untuk bereksplorasi dengan berbagai alat dan bahan

main berupa benda-benda bermuatan teknologi sederhana sehingga anak

dapat membangun pengetahuannya sendiri dengan pendekatan saintifik.

(2) menggunakan alat-alat tersebut sebagai alat permainan edukatif secara

benar.

3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)

4.10 Menunjukka kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca)

Kemampuan bahasa reseptif anak ditunjukkan dengan perilaku

yang: menjawab dengan tepat ketika ditanya, merespon dengan tepat saat

mendengar cerita atau buku yang dibacakan guru, melakukan sesuai yang

diminta, menceritakan kembali apa yang sudah didengarnya.

Page 30: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

27

Upaya yang dilakukan guru diantaranya dengan mengembangkan

kemampuan bahasa reseptif tersebut dengan cara: (1) mengajak anak

berbicara, (2) bercerita, (3) membacakan buku, (4) serta meminta anak

untuk menceritakan kembali.

3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non

verbal)

4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa

secara verbal dan non verbal)

Anak memiliki kemampuan berbahasa ekspresif ketika ia mampu

mengugkapkan keinginannya, menceritakan kembali, bercerita tentang apa

yang sudah dilakukannya, mengungkapkan perasaan emosinya dengan

melalui bahasa secara tepat.

Upaya yang dilakukan guru diantaranya :(1) memberikan

kesempatan kepada anak untuk menyampaikan ide gagasan dan

pendapatnya, (2) mengomuikasikan hasil pengalaman bermannya, dan (3)

membiasakan anak menceritakan pengalaman mainnya sebelum kegiatan

penutup.

3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain

4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya

Kemampuan keaksaraan awal anak dimulai sejak anak mengenal

warna, bentuk, membaca gambar, membaca simbol, menjiplak huruf,

mengenali huruf awal di namanya, menuliskan huruf-huruf namanya,

menuliskan pikirannya walaupun hurufnya masih terbalik atau tidak

lengkap, mengucapkan kata yang sering diulang-ulang tulisannya pada

buku cerita, mengeja huruf, membaca sendiri, hubungan bunyi dengan

huruf, menyebutkan nama bilangan bisa ditunjukkan angka.

Upaya yang dilakukan guru diantaranya: (1) membangun

kemampuan keaksaraan awal pada anak melalui bermain dengan

menyediakan alat tulis di setiap kegiatan pada setiap harinya, (2)

mengajak anak membaca buku, (3) bermain kartu huruf, (4) memancing

huruf namanya, (5) mencetak huruf-huruf, dan banyak lagi.

3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain

4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar

Page 31: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

28

Pengetahuan dan keterampilan tentang perasaan dirinya, misalnya

memahami penyebab sedih, marah, gembira, kecewa, atau mengerti jika ia

menganggu temannya akan marah, jika dia membantu temannya akan

senang, jika bermain dapat mengendalikan emosi dan saling berbagi.

Upaya yang dilakukan guru diantaranya: (1) membiasakan anak

bermain dalam kelompok, (2) menengahi secara adil ketika anak berselisih

paham/bertengkar, (3) mengajak anak mendiskusikan perasaan diri dan

orang lain, (4) membacakan buku cerita lalu dikaitkan dengan perasaan

anak, (5) memberikan kesempatan pada anak untuk menunjukkan reaksi

emosinya mulai saat anak datang sampai pulang yang

dianjurkan melalui bahasa.

3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri

4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat

Pengetahuan dan keterampilan dalam mengenali kebutuhan,

keinginan, dan minat diri sendiri, misalnya dengan cara: mengungkapkan

apa yang dirasakannya (lapar ingin makan, kedinginan memerlukan baju

hangat, perlu payung agar tidak kehujanan, kepanasan, sakit perut perlu

obat), memilih kegiatan main yang ditawarkan, mengambil makanan

sesuai kebutuhan, menggunakan alat main sesuai dengan gagasan yang

dimilikinya, membuat karya sesuai dengan gagasannya, dst.

Upaya yang dilakukan guru diantaranya: (1) memberikan

kesempatan pada anak untuk menyampaikan ide gagasan, (2)

menyediakan berbagai kegiatan bermain, (3) melakukan penilaian otentik

secara tepat sehingga kebutuhan, keinginan dan minat diri anak dapat

teridentifikasi dan terpenuhi, (4) memberi kebebasan anak menggunakan

alat sepanjang sesuai dengan fungsi alat tersebut.

3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni

4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media

Merupakan pengetahuan dan keterampilan dalam mengenal

Berbagai hasil karya dan aktivitas seni gambar dan lukis, seni suara, seni

musik, karya tangan dan lainnya. Upaya yang dilakukan guru diantaranya

dengan memberikan kesempatan anak untuk bermain bereksplorasi

dengan berbagai bahan dan alat main untuk membuat berbagai hasil

karya seni.

Page 32: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

29

Pemetaan Lingkup Perkembangan dan Kompetensi Dasar

Karakteristik Kurikulum 2013 salah satunya dikembangkan dengan

berdasar pada pendekatan standard dan pendekatan kompetensi. Pada

implementasinya keduanya menjadi luluh karena saling terkait

satu dengan lainnya.

Beberapa hal yang perlu dipertegas dalam pedoman ini adalah

pemahaman lingkup perkembangan dengan komptensi dasar dalam

kurikulum. Sesungguhnya aspek perkembangan pencapaian perkembangan

dalam STPPA terjabarkan ke dalam Kompetensi Dasar sebagai berikut.

E. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan (STPP)

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak merupakan kriteria

minimal tentang kualifikasi perkembangan anak yang mencakup aspek nilai

agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.

a. Nilai-nilai agama dan moral

Mengenal agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur,

penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan,

mengetahui hari besar agama, dan menghormati (toleransi) agama orang lain.

Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar:

1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaanNYA

1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa

syukur kepada Tuhan

2.1 Memiliki Perilaku yang mencerminkan sikap jujur

3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari

4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan

tuntunan orang dewasa

3.2 Mengenal perilaku baik dan santun sebagai cerminan akhlak mulia

4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia

b. Fisik Motorik

1) Motorik Kasar: memiliki kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi,

lentur, seimbang, dan lincah serta mengikuti aturan.

2) Motorik Halus: memiliki kemampuan menggunakan alat untuk

mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk.

Page 33: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

30

3) Kesehatan dan Perilaku Keselamatan: memiliki berat badan, tinggi badan,

lingkar kepala sesuai usia serta memiliki kemampuan untuk berperilaku

hidup bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya.

Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar:

2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat

3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk

perkembangan motorik kasar dan motorik halus

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan

halus.

3.4 Mengetahui cara hidup sehat

4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat

c. Kognitif

1) Belajar dan Pemecahan Masalah: mampu memecahkan masalah sederhana

dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang fleksibel dan diterima

sosial dan menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam

konteks yang baru.

2) Berfikir logis: mengenal berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif,

berencana, dan mengenal sebab akibat.

3) Berfikir simbolik: mengenal, menyebutkan, dan menggunakan lambang

bilangan 1-10, mengenal abjad, serta mampu merepresentasikan berbagai

benda dalam bentuk gambar.

Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar:

2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu

2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif

3.5 Mengetahui dan mampu cara memecahkan masalah

sehari-hari dan berperilaku kreatif

4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif

3.6 Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran,

pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya).

4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar

yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara,

tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya.

3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat

ibadah, budaya, transportasi).

Page 34: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

31

4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita,

bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga, teman,

tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi).

3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu

batuan, dll).

4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita,

bernyanyi, gerak tubuh,dll tentang lingkungan alam (hewan, tanaman,

cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll).

3.9 Mengenal dan menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah

tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll).

4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga,

peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan

tugas dan kegiatannya.

d. Bahasa

1) Memahami (reseptif) bahasa: memahami cerita, perintah, aturan, dan

menyenangi serta menghargai bacaan.

2) Mengekspresikan bahasa: mampu bertanya, menjawab pertanyaan,

berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali apa yang diketahui

3) Keaksaraan: memahami hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk

huruf, serta memahami kata dalam cerita

Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar :

2.14. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun kepada orang

tua, pendidik, dan teman

3.10. Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)

4.10. Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak

dan membaca)

3.11. Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara

verbal dan non verbal)

4.11. Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan

bahasa secara verbal dan non verbal)

3.12. Mengenal keaksaraan awal melalui bermain

4.12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk

karya.

Page 35: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

32

e. Sosial-emosional

1) Kesadaran diri: memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan

sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaikan diri dengan

orang lain.

2) Rasa tanggung Jawab untuk Diri dan Orang lain: mengetahui hak haknya,

mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta bertanggung jawab atas

perilakunya untuk kebaikan sesama.

3) Perilaku Prososial: mampu bermain dengan teman sebaya, memahami

perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang

lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan.

Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar:

2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri

2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan

sehari-hari untuk melatih kedisiplinan

2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar

2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian

2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau

membantu jika diminta bantuannya

2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kerjasama

2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri

2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung- jawab

3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain secara wajar

4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar

f. Seni

mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimaginasi dengan gerakan, musik,

drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa, kerajinan), serta

mampu mengapresiasi karya seni.

Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar:

2.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis

3.15. Mengenal dan menghasilkan berbagai karya dan aktivitas seni

4.15. Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai

media.

Page 36: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

33

F. Indikator perkembangan

1. Pengertian

Indikator perkembangan merupakan penanda kemampuan yang

dicapai anak pada usia tertentu. Untuk mempertegas kedudukan indikator,

maka indikator perkembangan harus dipahami sebagai berikut:

a. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan peserta

didik PAUD dari usia lahir sampai 6 tahun dan dijabarkan

berdasarkan kelompok usia.

b. Indikator perkembangan yang dirumuskan berdasarkan kompetensi

dasar oleh setiap satuan PAUD merupakan hasil rumusan dari indikator

perkembangan yang bersumber dari Permendikbud 146 dan Tingkat

pencapaian perkembangan yang terdapat dalam Permendikbud 137.

c. Indikator perkembangan untuk KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi satu

untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan keterampilan

merupakan dua hal yang menyatu.

d. Indikator pencapaian perkembangan dikembangkan berdasarkan

kelompok usia:

1) Lahir sampai usia 3 (tiga) bulan;

2) Usia 3 (tiga) bulan sampai usia 6 (enam) bulan;

3) Usia 6 (enam) bulan sampai usia 9 (sembilan) bulan;

4) Usia 9 (sembilan) bulan sampai usia 12 (dua belas) bulan;

5) Usia 12 (dua belas) bulan sampai usia 18 (delapan belas) bulan;

6) Usia 18 (delapan belas) bulan sampai usia 2 (dua) tahun;

7) Usia 2 (dua) tahun sampai usia 3 (tiga) tahun;

8) Usia 3 (tiga) tahun sampai usia 4 (empat) tahun;

9) Usia 4 (empat) tahun sampai usia 5 (lima) tahun; dan

10) Usia 5 (lima) tahun sampai usia 6 (enam) tahun.

2. Fungsi

Agar lebih tepat dalam memaknai dan menggunakan indikator

perkembangan, maka fungsi indikator hendaklah dipahami dengan cermat.

Fungsi indikator secara lebih jauh adalah:

a. Indikator perkembangan menjadi acuan untuk memantau/menilai

perkembangan anak sesuai dengan tahapan usianya.

b. Indikator perkembangan tidak dibuat untuk menjadi kegiatan

pembelajaran, tetapi menjadi panduan yang digunakan pendidik dan

Page 37: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

34

/atau pengasuh dalam melakukan stimulasi dan observasi kemajuan

perkembangan peserta didik.

c. Indikator juga dapat:

1) Memberi inspirasi dalam mengembangkan materi pembelajaran

2) Memberi inspirasi dalam mendesain kegiatan pembelajaran

3) Memberi inspirasi dalam mengembangkan bahan ajar

Rumusan Indikator Perkembangan

Rumusan dan rincian indikator perkembangan anak terdapat di

Pedoman Penilaian.

Keterkaitan dan Hubungan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator

Perkembangan

Para guru hendaklah memahami keterkaitan dan hubungan

kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator perkembangan.

Hal-hal yang harus dipahami guru meliputi:

a. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi Kompetensi

Dasar.

b. Kompetensi Inti merupakan pengikat Kompetensi Dasar.

c. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait

yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (KI-1), sikap sosial (KI-2),

pengetahuan (KI-3) dan penerapan pengetahuan/ keterampilan (KI-4).

d. Keempat kelompok KI tersebut menjadi acuan dalam pengembangan

Kompetensi Dasar.

e. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar

(KD).

f. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan dan

belajar peserta didik PAUD pada usia lahir sampai dengan 6

tahun dan dijabarkan berdasarkan kelompok usia.

g. Indikator perkembangan untuk KD pada KI-3 dan KI-4 menjadi satu untuk

memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan keterampilan

merupakan dua hal yang menyatu.

Page 38: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

35

G. Lama Belajar

Program Pengembangan dan Beban Belajar

Program

Pengembangan

Kompetensi Usia 4-6 tahun

1. Nilai Agama dan

Moral

2. Fisik-Motorik

3. Kognitif

4. Bahasa

5. Sosial Emosional

6. Seni

A.Sikap

Spiritual

B. Sikap Sosial

C.Pengetahuan

D.Ketrampilan

900 menit

perminggu terdiri

atas 540 menit

tatap muka dan 360

menit pengasuhan

terprogram

900 menitperminggu

150 menit untuk 6

pertemuan per minggu

atau 180 menit untuk

5 pertemuan per

minggu

Page 39: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

36

BAB III

PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rancangan bagi guru RA

untuk melaksanakan kegiatan bermain yang memfasilitasi anak dalam proses

belajar. Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat sebelum kegiatan pembelajaran

dilaksanakan. Rencana pembelajaran harus mengacu kepada karakteristik (usia,

sosial budaya dan kebutuhan individual) anak. Rambu-rambu yang harus

diperhatikan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran adalah:

1. Memahami STPPA sebagai hasil akhir program pendidikan anak usia dini

di Raudhatul Athfal (Kompetensi Inti)

2. Memahami Kompetensi Dasar sebagai capaian hasil pembelajaran

3. Menetapkan Materi pembelajaran sebagai muatan untuk pengayaan

pengalaman anak

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk:

a. Mendukung pencapaian Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti

b. Mendukung keberhasilan pengelolaan pembelajaran yang bermakna

c. Mengarahkan guru dalam menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

d. Mengarahkan guru untuk membangun sikap, pengetahuan dan

keterampilan yang diharapkan dimiliki anak

e. Mendukung keberhasilan pelaksanaan pembelajaran

Penyusunan Pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru RA terdiri dari :

A. Program Semester RA ( PROMES )

Penyusunan program semester dilakukan dengan langkah berikut:

1. Membuat daftar tema satu semester. Pemilihan dan penentuan tema

dilakukan guru sebelum awal semester kegiatan. Pembelajaran dimulai

dengan memperhatikan prinsip pengembangan tema.

2. Mengembangkan tema menjadi sub tema dan atau sub-sub tema. Sub

tema dan sub sub tema yang dikembangkan merupakan topik-topik yang

lebih khusus dan lebih dalam. Kekhususan dan kedalaman sub tema dan

sub-sub tema memperhatikan usia anak, kesiapan guru, dan ketersediaan

sumber belajar pendukung.

Page 40: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

37

3. Menentukan alokasi waktu untuk setiap tema, sub tema dan atau sub-sub

tema. Waktu pembahasan setiap tema/sub tema/sub-sub tema disesuaikan

dengan minat anak, keluasan, kedalaman, dan sumber/media yang

tersedia.

4. Menetapkan KD di setiap tema. Penentuan KD memuat seluruh aspek

perkembangan nilai agama dan moral (nam), motorik (motr), kognitif (kog),

sosial-emosional (sosem), bahasa (bah), dan seni.

5. Penulisan KD dapat ditulis lengkap atau dapat dituliskan kodenya saja.

6. KD dapat diulang-ulang di tiap tema/sub tema/sub-sub tema yang

berbeda.

7. Tema/sub tema/sub-sub tema yang sudah ditentukan di awal dapat

berubah bila ada kondisi tertentu dengan melibatkan anak tanpa harus

merubah KD yang sudah ditetapkan.

8. Tulis landasan Al Qur’an dan hadist sebagai pedoman guru RA di dalam

menjelaskan pengetahuan yang sesuai tema kepada anak.

Dalam menentukan KD pada setiap tema mencakup enam program

pengembangan (nilai agama dan moral, motorik, kognitif, sosial emosional,

bahasa, dan seni). Dalam menyusun perencanaan program semester, lembaga

diberikan keleluasaan dalam menentukan format. Untuk menentukan materi

pembelajaran yang akan digunakan di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mingguan (RPPM), lembaga RA harus menyusun cakupan materi

pembelajaran setiap KD yang akan disampaikan kepada anak selama setahun

melalui kegiatan bermain.

( Program Semester pada Lampiran Tabel C )

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) disusun untuk

pembelajaran selama satu minggu. RPPM dijabarkan dari Program Semester.

RPPM berisi: (1) Identitas program layanan, (2) KD yang dipilih,

(3) materi pembelajaran, dan (4) rencana kegiatan.

1. Identitas program

1) Nama Satuan PAUD adalah nama satuan PAUD yang menyusun RPPM

2) Semester /bulan/minggu yang keberapa

Page 41: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

38

3) Tema/Sub Tema/Sub-sub Tema diambil dari tema/sub tema/sub-sub

tema yang disusun di program semester.

4) Kelompok usia anak diisi dengan kelompok sasaran program

Contoh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)

RAUDHATUL ATHFAL

Semester/Bulan/Minggu : I/Juli/Minggu ke 4

Tema : Diriku

Sub Tema: Tubuhku

Sub-sub tema: -

Kelompok : B (usia 5-6 Tahun)

Pada akhir satu atau beberapa tema dapat dilaksanakan kegiatan

puncak tema. Puncak tema merupakan kegiatan penyimpul bagi anak-

anak terkait dengan semua konsep, aktivitas yang dilakukan sepanjang

tema berlangsung. Puncak tema dapat berupa kegiatan antara lain

pameran hasil karya, kunjungan wisata, kegiatan bersama orang tua,

panen bersama, pertunjukan sosio drama, bazar makanan dan minuman

hasil masakan anak dan orang tua, dan lain-lain. Sebagai contoh ketika

mengambil tema Sepeda, puncak tema dapat berupa kegiatan

bersepeda gembira bersama keluarga. Ketika mengambil tema Kupu-

kupu, kegiatan puncak temanya menanam tanaman bunga di sekitar

halaman sekolah, atau melepas kupu- kupu hasil pembiakan anak.

2. Kompetensi Dasar

1. KD yang ditetapkan dalam RPPM sesuai dengan KD yang sudah

ditetapkan di Program Semester atau jika dipandang penting dapat

dirubah sesuai kondisi.

2. Komposisi KD yang diambil mewakili seluruh program pengembangan

(nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-

emosional, dan seni)

3. KD untuk sub tema atau sub-sub tema dapat diambil seluruhnya atau

hanya sebagian dari KD yang ada di tema.

4. KD yang sudah dipilih dapat diulang kembali untuk digunakan di tema

lainnya.

Page 42: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

39

5. Penulisan KD dapat dituliskan dengan urutan angka atau dituliskan

secara utuh.

6. Penempatan KD dapat masuk ke dalam kolom atau ditulis di atas setelah

identitas program.

CONTOH: KD untuk tema “Diriku” di program semester terdiri dari:

- 1.1, 1.2, 3.1-4.1 (NAM),

- 2.1, 3.3-4.3, 3.4-4.4 (Fisik-Motr)

- 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 3.13-4.13 (Sosem),

- 2.2, 3.6-4.6, 3.7-4.7, 3.8-4.8 (kognitif),

- 2.13, 3,10-4.10, 3.11-4.11, 3.12-4.12 (bahasa),

- 3.15- 4.15 (seni)

KD yang terpilih untuk RPPM dengan Sub tema “tubuhku” terdiri

dari :

- 1.1, 3.1-4.1 (NAM)

- 2.1, 3.4-4.4 (Motr)

- 2.5, 2.6 (SDosem)

- 3.6-4.6 (Kog)

- 2.13, 3.10-4.10 (Bahasa)

- 3.15-4.15 (Seni)

Sub tema berikutnya dapat menggunakan KD sisanya atau

mengulang KD yang sama.

3. Materi Pembelajaran

1. Materi pembelajaran diambil dari materi pembelajaran yang sudah

dijabarkan di KTSP (lihat contoh)

2. Banyaknya materi pembelajaran yang diambil disesuaikan dengan

kemampuan belajar anak

3. Materi pengembangan sikap dimasukkan ke dalam SOP dan menjadi

pembiasaan yang diterapkan sehari-hari sepanjang tahun.

4. Materi pengembangan sikap yang telah dimasukkan ke dalam SOP terus

diterapkan walaupun tidak lagi dicantumkan dalam RPPM.

5. Materi pembelajaran dikaitkan dengan tema/sub tema/sub-sub tema.

Page 43: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

40

6. Materi pelajaran untuk satu tema/sub tema/sub-sub tema akan diulang-

ulang sesuai dengan alokasi waktu RPPM untuk penguatan kemampuan

anak.

Contoh Materi Pembelajaran diKTSP:

KD1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaannya

Contoh Materi embelajaran untuk KD1.1 adalah:

Mengetahui sifat Tuhan sebagai pencipta, mengenal ciptaan-ciptaan

Tuhan, membiasakan mengucapkan kalimat pujian terhadap ciptaan

Tuhan.

Contoh Materi Pembelajaran yang diambil untuk RPPM sub tema diriku,

tubuhku ciptaan Tuhan

4. Rencana Kegiatan

1. Rencana kegiatan berisi beberapa rencana kegiatan yang dapat diikuti

anak.

2. Rencana kegiatan harus menarik dan membolehkan anak-anak untuk

memilih dari banyak kegiatan yang disiapkan guru.

3. Rencana kegiatan untuk 1 minggu harus bervariasi agar anak tidak

bosan.

4. Jumlah kegiatan yang disediakan setiap harinya minimal 4 kegiatan

berbeda untuk tetap menjaga minat belajar anak dan agar anak

memiliki pengalaman belajar yang beragam.

5. Rencana kegiatan harus dapat mencerminkan pendekatan saintifik

6. Rencana kegiatan memperhatikan model pembelajaran (area, sentra,

sudut, kelompok dengan kegiatan pengaman) yang digunakan di

setiap satuan PAUD.

7. Rencana kegiatan untuk satu minggu memberi pengalaman nyata

anak dengan bermain balok, drama, alam, dll.

8. Materi pembelajaran diulang setiap harinya selama alokasi waktu yang

ditetapkan di RPPM tetapi dengan kegiatan yang berbeda. Tujuannya

agar anak dapat mencapai hasil belajar yang optimal dengan

pengalaman belajar yang menarik sehingga tidak membosankan.

9. Rencana Kegiatan disesuaikan dengan tema.

10. Untuk menunjukkan kebermaknaan pelaksanaan pembelajaran

tematik, setiap akhir tema dikuatkan dengan kegiatan puncak tema.

Page 44: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

41

11. Puncak tema dapat betupa kegiatan antara alain membuat

kue/makanan, makan bersama, pameran hasil karya, pertunjukan,

panen tanaman dan kunjungan.

(Contoh RPPM ada pada Lampiran Tabel D)

C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) adalah acuan untuk

mengelola kegiatan bermain dalam satu hari. RPPH disusun dan dilaksanakan

oleh pendidik. Format RPPH tidak harus baku tetapi memuat komponen-

komponen yang ditetapkan. Komponen RPPH terdiri dari: (1) identitas

program, (2) materi, (3) alat dan bahan, (4) kegiatan pembukaan, (5) kegiatan

inti, (6) kegiatan penutup, dan (7) rencana penilaian.

1. Identitas RPPH

Identitas sebuah RPPH memuat:

Nama RA adalah nama lembaga RA yang menyusun RPPM

Semester /bulan/minggu yang keberapa

Hari/tanggal

Tema / Sub Tema / Sub-sub Tema diambil dari tema/sub tema/sub-sub

tema yang disusun di program semester.

Kelompok usia anak diisi dengan kelompok sasaran

2. Materi

1. Materi diambil dari materi di telah dijabarkan di RPPM

2. Materi sejalan dengan tujuan yang telah dituliskan di atasnya

3. Materi dapat dibedakan:

a. Materi untuk pengembangan sikap dapat dituliskan di RPP lalu masuk

ke SOP atau langsung dimasukkan menjadi kegiatan rutin dan

diterapkan melalui pembiasaan serta diulang-ulang setiap hari

sepanjang tahunnya (ditindaklanjuti dengan dimasukkan ke dalam

SOP kegiatan).

b. Materi pengembangan pengetahuan dan keterampilan dikenalkan

sesuai RPPH.

3. Alat dan Bahan

1. Alat dan bahan sangat terkait dengan kegiatan yang akan dikelola guru

pada hari itu.

2. Kegiatan diambil dari beberapa rencana kegiatan yang ada di RPPM.

Page 45: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

42

3. Kegiatan yang ditetapkan tergantung pada pengelolaan model

pendekatan yang digunakan di lembaga RA tersebut.

4. Alat dan bahan di tata untuk menarik minat belajar anak.

4. Kegiatan Pembukaan

1. Kegiatan pembukaan ditujukan untuk membantu membangun minat

anak agar anak siap bermain di kegiatan inti.

2. Kegiatan pembukaan penting untuk mengenalkan materi pembelajaran.

3. Kegiatan pembukaan dimanfaatkan guru untuk mengenalkan kegiatan

bermain yang sudah disiapkan, aturan bermain, menerapkan

pembiasaan-pembiasaan, dan sebagainya

5. Kegiatan Inti

1. Proses belajar menerapkan pendekatan saintifik yakni anak mengamati

sesuai dengan tema yang dibahas, menanya, mengumpulkan informasi,

menalar, dan mengomunikasikan.

2. Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik diterapkan secara lebih

fleksibel dan lebih luas. Artinya bisa diterapkan di dalam ruangan, di luar

ruangan, menggunakan sumber belajar yang ada, atau memanfaatkan

sumber belajar lingkungan.

3. Kegiatan Inti memberi kesempatan anak untuk berakplorasi membangun

pengalaman bermain yang bermakna.

4. Pada tahap mengomunikasikan ditekankan pada anak menyampaikan

gagasannya melalui berbagai kegiatan bermain yang disiapkan.

5. Kegiatan bermain disesuaikan dengan model pembelajaran

sentra/area/sudut/ kelompok dengan kegiatan pengaman.

6. Jumlah kegiatan yang disediakan setiap harinya minimal 4 kegiatan yang

berbeda untuk memfasilitasi anak agar tetap fokus bermain. Pada

kegiatan tertentu misalnya memasak, main peran/drama, atau

pengenalan sain guru dapat menyediakan 1 kegiatan saja.

7. Penguatan mengingat (recalling) merupakan bagian dari kegiatan main di

Inti. Recalling untuk menguatkan kembali pengalaman bermain dan

konsep yang dipelajari anak.

6. Kegiatan Penutup

1. Kegiatan penutup dilakukan di akhir kegiatan hari tersebut.

2. Kegiatan penutup berupa transisi dari sekolah ke rumah. Diisi dengan

berbagai kegiatan yang membuat anak rileks.

3. Di kegiatan penutup dapat mengulang kembali apa yang dilakukan pada

saat kegiatan pembukaan.

Page 46: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

43

4. Kegiatan penutup juga dapat isii dengan kegiatan rutin untuk

memperkuat sikap yang diharapkan.

5. Kegiatan penutup dilakukan untuk menarik minat anak belajar esok

harinya.

7. Rencana Penilaian

Rencana Penilaian memuat indikator perkembangan dan teknik

pengumpulan data yang akan digunakan.

1. Indikator perkembangan mengacu pada indikator yang tertuang pada

lampiran Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013

PAUD dan dapat diperkaya oleh lembaga RA sesuai dengan visi, misi,

tujuan, dan kekhasan lembaga.

2. Indikator penilaian disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan materi

pembelajaran.

3. Indikator penilaian sudah dikelompokkan ke dalam program

pengembangan untuk memudahkan dalam penyusunan laporan.

4. Format rencana penilaian tidak bersifat baku.

(Contoh RPPH terlampir pada Tabel E)

D. Standar Operasional Prosedur (SOP)

Pendidikan anak usia dini menekankan pada pembentukan sikap

sebagai dasar bagi pengembangan karakter yang kuat. Pembentukan sikap

memerlukan waktu yang jauh lebih panjang daripada pengembangan

pengetahuan dan keterampilan. Proses pembentukan sikap dilalui melalui

pembiasaan yang konsisten diterapkan oleh semua unsur satuan PAUD secara

berkelanjutan sepanjang hari dan sepanjang tahun sepanjang anak mengikuti

program pendidikan anak usia dini.

Seperti halnya proses pengembangan pengetahuan yang disampaikan

dengan cara yang menyenangkan, maka pembentukan sikap pun harus

dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Guru dituntut memahami

bagaimana proses pembentukan sikap pada anak usia dini diterapkan secara

menyenangkan dan terbebas dari doktrin dan pemaksaan. Krathwohl

mengemukakan bahwa pembentukan sikap dimulai dari menerima, merespon,

hingga melaksanakan secara terus menerus hingga terinternalisasi dalam

perilaku anak.

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini memuat 16 sikap yang

diharapkan menjadi kompetensi anak, yakni; (1) mempercayai adanya Tuhan, (2)

Page 47: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

44

menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, (3) perilaku hidup sehat, (4)

sikap ingin tahu, (5) kreatif, (6) estetis, (7) percaya diri, (8) disiplin, (9) sabar, (10)

mandiri, (11) peduli, (12) toleran, (13) jujur, (14) tanggung jawab, (15)

menyesuaikan diri, (16) rendah hati dan santun. Sesuai dengan cara belajar

anak yang peniru, maka pembentukan sikap harus dimulai dari guru sebagai

model perilaku. Keajegan perilaku guru dalam membentuk sikap membantu

anak memahami lebih mudah apa dan bagaimana berperilaku sesuai dengan

sikap yang diharapkan. Untuk keperluan tersebut seharusnya satuan PAUD

membuat atau menyusun Standar Operasinal Prosedur (SOP) kegiatan

yang didalamnya memuat nilai-nilai sikap yang ingin terbentuk pada anak.

Dalam upaya memudahkan guru menyusun SOP di satuan PAUDnya, maka

disusunlah Pedoman Penyusunan Standar Opersional Prosedur Satuan

Pendidikan Anak Usia Dini yang diterapkan dalam kegiatan harian satuan PAUD

masing-masing.

Tujuan pedoman ini adalah sebagai acuan dalam menyusun:

1. Jadwal harian yang lebih bermakna, efektif, dan efisien.

2. Standar operasional prosedur yang baku untuk satuan PAUD.

3. Tata tertib di setiap satuan PAUD.

Pedoman ini digunakan oleh:

1. Guru

2. Pengawas RA

3. Unsur lain yang membina dan melaksanakan layanan usia RA

1. Kegiatan Harian

Kegiatan harian mewadahi seluruh kegiatan yang dilaksanakan

setiap hari oleh satuan RA. Kegiatan harian disusun untuk mewujudkan

visi, misi, dan karakteristik atau keunggulan satuan RA. Kegiatan harian

berisi kegiatan yang dirancang secara rutin dan kegiatan di

sentra/area/kelompok. Kegiatan harian yang bersifat rutin ditujukan untuk

pembentukan karakter anak. Penentuan kegiatan harian sebuah lembaga

menunjukkan program pengembangan potensi anak dan kualitas keluaran

layanan lembaga RA. Karena itulah maka penyusunan kegiatan harian

harus dilakukan secara teliti dan menyeluruh.

2. Manfaat

1. Layanan RA lebih terarah

Page 48: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

45

2. Acuan bagi guru dalam melaksanakan pembinaan dan pengelolaan

kegiatan pembelajaran.

3. Petunjuk bagi orang tua dalam mengetahui dan memahami kegiatan

yang diikuti anaknya selama di lembaga Raudhatul Athfal.

3. Unsur Yang Perlu Diperhatikan

Visi, misi, dan tujuan satuan PAUD: cita-cita yang ingin diwujudkan dalam

visi dan tujuan harus dimasukkan kedalam jadwal. Misalnya, menjadikan

anak yang sehat, berarti ada kegiatan membiasakan untuk makan,

membiasakan untuk kebersihan diri dan lingkungan yang menunjang anak

sehat, dan sebagainya.

1. Sikap-sikap karakter yang diharapkan terbangun pada anak didik

sesuai dengan visi dan misi lembaga, dan muatan pembelajaran yang

sudah tertuang dalam KTSP.

2. Keruntutan: jadwal harian memperhatikan keruntutan kegiatan yang

diikuti anak sejak datang hingga pulang.

3. Waktu: Alokasi waktu disesuaikan dengan kebutuhan anak untuk

mengembangkan kemampuannya. Misalnya untuk bermain inti anak

memerlukan waktu selama 1 jam, sedangkan main motorik kasar

memerlukan waktu 20 menit, dan waktu makan 20 menit.

4. Kesiapan pendidik: Pendidik sebagai penggerak utama dalam proses

pembelajaran. Pendidik juga mengkoordinir kegiatan sejak kedatangan

hingga kepulangan. Pendidik harus menjadi tim yang kompak, jadi

siapapun yang bertugas harus konsisten dalam melaksanakan kegiatan

harian.

5. Komitmen: jadwal harian tidak hanya diperuntukan bagi anak-anak

tetapi juga untuk pendidik, pengelola, termasuk tenaga lain yang ada

di satuan PAUD, misalnya tenaga kebersihan, tenaga administratif, dan

lainnya.

4. Cara Penyusunan

1. Tetapkan kompetensi yang ingin dicapai dan karakter yang ingin

dibentuk dari visi, misi, dan tujuan satuan PAUD yang sudah ditetapkan

sebelumnya dan disesuaikan dengan indikatornya.

2. Perhatikan berapa lama anak akan berada di lembaga PAUD dalam

setiap harinya.

3. Siapkan aktivitas yang akan dilakukan anak.

Page 49: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

46

4. Menetapkan lama waktu yang dibutuhkan setiap aktivitas itu

dilaksanakan.

(Contoh Muatan Pembelajaran dapat dilihat pada lampiran Tabel F )

Penyusunan Sop

Setiap satuan RA diwajibkan membuat SOP sebagai pengendali

pelaksanaan kurikulum. SOP ini ditujukan agar keseluruhan praktek

pembelajaran di setiap satuan RA dapat dilaksanakan secara optimal dan

berkualitas. SOP pembelajaran merupakan langkah-langkah untuk

menjalankan pembelajaran RA dalam mencapai semua kompetensi inti

(sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan) dan standar

tingkat pencapaian perkembangan anak. SOP menjadi sistem yang

memberikan pedoman kerja kapan, dimana, oleh siapa dan cara

bagaimana pembelajaran dijalankan terutama dalam mengatur

program pembelajaran yang bersifat rutin dan habituasi. Kegiatan rutin

dan terus berulang dilakukan guru biasanya kegiatan pembiasaan dan

keteladanan dalam mencapai sikap spiritual dan sikap sosial.

SOP Pembelajaran RA terutama ditujukan untuk mewujudkan

pencapaian kompetensi yang terkait dengan kompetensi sikap spiritual

dan sikap sosial. SOP memandu pembelajaran mulai dari awal

pembelajaran hingga akhir pembelajaran, sehingga proses pembelajaran

yang dilaksanakan oleh guru dari awal hingga akhir dapat dijalankan

secara runut, teratur dan produktif.

Tatacara penyusunan SOP Pembelajaran yang diperlukan oleh

setiap satuan RA dipaparkan dalam pedoman khusus.

5. Fungsi

1. Memperlancar petugas di lingkungan satuan PAUD dalam melaksanak

an tugasnya.

2. Mempermudah penemuan hambatan yang mungkin muncul dalam

pelaksanaan tugas baik hambatan tersebut datangnya dari dalam

maupun dari luar.

3. Mendisiplinkan semua pendidik dan tenaga kependidikan sesuai

dengan aturan yang disepakati bersama.

4. Membangun cara kerja yang lebih tertata dan disiplin.

5. Membangun konsistensi atau keajegan perilaku pendidik yang

diperlukan dalam mengembangkan karakter anak.

Page 50: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

47

6. Manfaat

1. Semua orang yang ada di satuan PAUD memiliki standar yang sama

dalam melayani dan memfasilitasi anak belajar.

2. Memudahkan dalam pengkaderan bagi pendidik baru untuk mengenal

cara memberikan layanan di satuan PAUD tersebut.

3. Sebagai informasi terbuka bagi tenaga pendidik, kependidikan dan

orang tua tentang layanan yang baik dan sistematis

7. Syarat

1. Mudah dilaksanakan oleh seluruh pendidik

2. Memuat pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan

3. Memuat langkah-langkah jelas yang harus dilakukan.

8. Cara Penyusunan Sop

1. Menjabarkan setiap kegiatan dari jadwal kegiatan harian.

2. Identifikasi kemampuan yang ingin dibangun pada saat kegiatan ini

dilakukan.

3. Susunlah ke dalam langkah-langkah kegiatan yang teratur dan jelas.

Daftar Sop Minimal Di Satuan Raudhatul Athfal

1 SOP Penataan Alat Bermain 8 SOP Pijakan Sebelum Bermain

2 SOP Penyambutan

Kedatangan Anak

9 SOP Pijakan Selama Bermain

3 SOP Jurnal Pagi 10 SOP Pijakan Setelah Bermain

4 SOP Materi Pagi 11 SOP Makan Sehat dan

Pembiasaan Kebersihan Diri

5 SOP Bermain Motorik Kasar 12 SOP Jurnal Siang

6 SOP Kegiatan Transisi

Sebelum Sentra

13 SOP Kegiatan Penutup

7 SOP Makan Snack 14 SOP Penjemputan Anak

Page 51: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

48

SOP dapat terus dikembangkan sesuai dengan kemampuan satuan

pendidikan. Semakin banyak program yang dijalankan satuan pendidikan

semakin banyak SOP yang harus disiapkan.

(Contoh SOP pada Tabel G)

E. Beban Belajar

Pengorganisasian belajar dapat diartikan pengaturan ruang belajar yang

disesuaikan dengan bentuk layanan, jumlah anak, dan kelompok usia anak yang

dilayani. Pengorganisasian ruang belajar memperhatikan:

1. Jumlah Anak

Idealnya setiap anak membutuhkan ruang bergerak di dalam

ruangan 3M2. Namun demikian ruang belajar dalam bukan satu

satunya tempat belajar anak. Jika satuan PAUD memiliki ruang belajar luar

yang cukup luas, maka dapat menambah jumlah anak yang dapat dilayani di

satuan PAUD tersebut. Oleh karena itu sebaiknya ruang belajar tidak disekat

permanen dan setiap ruangan hanya dipergunakan oleh satu kelompok anak.

Ruang belajar yang bersifat bergerak (moving class) menjadi solusi bagi

jumlah ruangan terbatas dengan jumlah anak. Didik banyak. Jangan sekali-

kali memaksakan semua anak masuk ke dalam ruangan yang terbatas.

2. Kelompok usia anak

Kelompok usia naka memengaruhi penataan ruangan dan jumlah anak yang

dapat diterima Kelompok usia anak memengaruhi penataan ruangan dan

jumlah anak yang dapat diterima di satuan PAUD. Semakin muda anak yang

dilayani, maka semakin luas keperluannya untuk bergerak. Disamping itu

semakin muda usia anak maka rombongan belajarnya semakin kecil

Dalam Standar PAUD ditetapkan:

1. Rombongan belajar untuk kelompok usia 0 – 2 tahun adalah 4

anak/ kelompok

2. Rombongan belajar untuk kelompok usia 2 – 4 tahun adalah 8

anak/kelompok

3. Rombongan belajar untuk kelompok usia 4 – 6 tahun adalah 15

anak/kelompok

Page 52: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

49

3. Waktu Belajar

Selain penggunaan ruangan dan kebutuhan pendidik, waktu belajar pun

berbeda antara kelompok usia anak didik. Kebutuhan belajar anak yang

dilakukakan melalui kegiatan bermain dalam satu hari minimal ….. jam.

Kebutuhan tersebut tergantung pada kematangan perkembangan anak.

Semakin muda anak didik yang dilayani, maka semakin sedikit frekuensi

jumlah waktu layanan, kecuali bila layanannya berbentuk Taman Penitipan

Anak.

1. Kelompok usia 0 – 2 tahun minimal layanan 2 jam per minggu.

2. Kelompok usia 2 – 4 tahun minimal layanan 6 jam per minggu.

3. Kelompok usia 4 –6 tahun minimal layanan 15 jam per minggu.

Layanan PAUD untuk kelompok 4-6 tahun yang diselenggarakan oleh

Raudhatul Athfal, seperti RA, Guru RA, Yang layanannya tidak mungkin

dilakukan setiap hari (90jam/minggu) maka kekurangan jam tatap muka

digantikan dengan program belajar di rumah dengan bimbingan orang tua.

Contohnya:

RA memberi layanan untuk anak usia 4-6 tahun sebanyak 3 kali dari pukul

08.00 – 11.00. Seharusnya layanan untuk anak usia 4-6 tahun selama 90

jam/minggu. Berarti RA kekurangan 56 jam pelajaran. Maka kekurangan

tersebut dilengkapi dengan program pengasuhan yang disusun oleh Guru RA

untuk orang tua peserta didik agar melanjutkan kegiatan pembelajarannya di

rumah melalui proses pengasuhan.

F. Ketuntasan Belajar

Pengaturan ketuntasan belajar merupakan waktu yang digunakan untuk

memberi pengalaman lama belajar kepada anak dalam satu minggu, satu

semester, dan satu tahun. Ketuntasan belajar dilaksanakan melalui

pembelajaran tatap muka dengan durasi paling sedikit 900 menit per minggu.

untuk kelompok 4-6 tahun yang tidak dapat melakukan pembelajaran 900

menit perminggu wajib melaksanakan pembelajaran 540 menit dan ditambah

360 menit pengasuhan terprogram.

G. Alokasi Waktu

1. Alokasi waktu dimaksudkan adalah jumlah jam kegiatan yang dilaksanakan

setiap hari dan setiap minggu di RA.

2. Alokasi waktu kegiatan hanya dihitung dari jumlah jam tatap muka saja

Page 53: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

50

3. Alokasi waktu kegiatan minimal untuk setiap kelompok usia anak berbeda

jumlahnya, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia lahir–2 tahun jumlah jam

belajar paling sedikit 120 menit (2 jam) dalam seminggu.

b. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia 2–4 tahun jumlah jam belajar

paling sedikit 360 menit (6jam) dalam seminggu.

c. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia 4–6 tahun jumlah jam belajar

paling sedikit 900 menit (15 jam) dalam seminggu.

Ketentuan:

RA yang menyelenggarakan layanan untuk kelompok usia 4-6 tahun

sekurang-kurangnya menyelenggarakan kegiatan pembelajaran selama 540

menit (9 jam) setiap minggu dan ditambah dengan kegiatan pengasuhan

terprogram oleh orang tua di rumah selama 360 menit (6 jam) setiap minggu.

Contoh:

Alokasi pembelajaran di Raudhatul Athfal Al Furqon adalah 21 jam @ 60

menit (1.260 menit) dalam seminggu. Kegiatan pembelajaran tatap muka

dilaksanakan selama 5 hari dimulai dari pukul 07.30 –11.45. Jadwal kegiatan

harian dilampirkan dalam lampiran KTSP.

H. Pindah Kelompok

Anak yang pindah dari satu kelompok ke kelompok berikutnya, dicatat

perkembangannya dalam buku pindah kelompok. Fungsinya untuk mencatat

perpindahan anak dari kelompok tertentu ke kelompok berikutnya. Jika

seorang anak didik sudah berkembang dan mencapai usia perkembangan

yang cukup untuk mengikuti kelompok siswa tertentu maka sang anak

dimasukkan buku pindah kelompok tersebut.

I. Kalender Akademik

Kalender akademik adalah pengaturan waktu untuk kegiatan

pembelajaran anak selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun

ajaran yang mencakup permulaan tahun ajaran yang mencakup permulaaan

tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

Kalender pendidikan juga berisi program kegiatan tahunan yang mencakup

kegiatan-kegiatan perayaan hari besar nasional, kegiatan-kegiatan puncak

tema, kegiatan-kegitan lembaga ( misal rekeasi dan pentas seni )

Page 54: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

51

BAB IV

MATERI PENDIDIKAN AGAMA DI RAUDHATUL ATHFAL

A. Landasan

1. Alquran :

Adz Dzariaat ayat 56

Artinya : Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah

(menyembahku)

Al Baqoroh ayat 2

Artinya : Kitab (Al-Qur’an) itu tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi

mereka yang bertaqwa.

2. Hadis :

تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما: كتاب هللا، وسنة نبيه

Artinya : Telah aku tinggalkan untukmu dua perkara dan kamu tidak akan

tersesat selama berpegang teguh kepada keduanya yaitu

kitabullah dan sunnah Nabi.

B. Pendahuluan

Raudhatul Athfal/PAUD (pendidikan anak usia dini) adalah suatu upaya

pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir hingga usia enam tahun

yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU no 20 tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional).

Usia dini merupakan masa sangat penting dalam keseluruhan tahap

perkembangan manusia. Pada masa itu terjadi lonjakan perkembangan anak

yang tidak terulang pada periode berikutnya. Sehingga para ahli menyebutkan

sebagai masa keemasan perkembangan. Oleh karena itu pembentukan dasar

keimanan dan ketakwaaan, serta pembentukan watak dan karakter sangat

tepat jika dilakukan pada usia dini.

Page 55: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

52

Islam memiliki ajaran yang sempurna dan komprehensif yang

memberikan pedoman hidup bahagia didunia dan akhirat, sumber utama

untuk mengatur kehidupan dunia dan akhirat adalah Alqur’an dan Assunnah

(hadis). Alqur’an dan Assunnah merupakan pedoman hidup umat Islam, karena

itu mengenalkan Alquran dan penanaman kecintaan kepada Alquran dan

Assunnah merupakan sesuatu yang dipriortaskan dalam kehidupan kita

terutama pada anak usia dini, sebagai mana hadis Nabi “Khoirukum man

taallamal qur,an waalamahu”( sebaik-baik kalian adalah yang belajar Alqur’an

dan mengajarkannya (HR:Bukhori)

Berkaitan dengan pendidikan Al-Qur’an dan Assunnah (Hadis), bentuk

dan sifat-sifat agama anak tumbuh dipengaruhi oleh faktor luar diri mereka,

yang terbagi menjadi (1) Unreflective (tidak mendalam) anak menerima ajaran

agama tanpa kritik dan kebenaran yang diterima tidak mendalam

.(2)Egosentris; dalam masalah keagamaan anak telah menonjolkan

kepentingan dirinya dan telah menuntut konsep keagamaan yang mereka

pandang kesenangan dirinya, (3) Antromorphis; konsep ketuhanan pada diri

anak menggambarkan aspek kemanusiaan yang berdasarkan fantasi masing-

masing (4) Verbalis dan ritualis,kehidupan agama pada anak sebagian besar

tumbuh bermula secara verbal (ucapan) dengan menghafal secara verbal

kalimat keagamaan dan ibadah keagamaan yang bersifat ritualis (praktek), (5)

Imitatif ; tindak keagamaan yang dilakukan oleh anak pada dasarnya diperoleh

dari meniru baik berupa pembiasaan maupun pengajaran yang intensif, (6)

Rasa heran dan kagum, hal ini merupakan langkah pertama dari pernyataan

kebutuhan anak akan dorongan untuk mengenal suatu pengalamAn yang

baru.

Penanaman/penerapan nilai-nilai kehidupan beragama menjadi

program unggulan RA yang diharapkan dapat membentuk karakter anak

yang mencintai Allah SWT sebagai Tuhan Maha Pencipta, Rasulullah sebagai

utusan Allah dan teladan dalam berperilaku, serta berkasih sayang terhadap

makhluk-makhluk Allah yang lainnya.

Penerapan nilai- nilai kehidupan beragama akan efektif dalam

membentuk kepribadian dan karakter anak yang beriman dan berakhlakul

karimah, jika penerapannya mengacu pada prinsip-prinsip pembelajaran yang

sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak dan bersumber dari Al-Qur’an

dan hadis .

Page 56: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

53

C. Materi Alqur’an dan Hadis Kelp A dan B

Materi Al-Qur’an dan Hadis untuk kelompok A (4-5 thn) dan B (5-6 thn )

terdiri dari :

1. Hafalan surah –surah pendek

2. Hafalan hadis – hadis

3. Hafalan kutipan ayat – ayat al-Qur’an

4. Doa Harian

5. Dzikir Harian (baik berupa Asmaul Husna maupun kalimat Thayyibah)

D. Materi Pendidikan Agama Islam (PAI)

1. Rukun Iman

2. Rukun Islam

3. Ihsan

4. Kisah nabi dan rasul

5. Lagu-lagu Islami (Terlampir)

Materi-materi tersebut diistilahkan dengan nama:

1. Dawaamul Qur’an : Berisi surah surah pendek yang dikenalkan dan dibaca

secara kontinyu dalam kegiatan sehari-hari.

2. Mutiara Alqur’an : kutipan ayat alqu’an yang utuh atau penggalan ayat

yang mengandung hikmah dalam kegiatan sehari-hari.

3. Mutiara Hadis : Kutipan Hadis yang mengandung hikmah dalam

kehidupan sehari-hari,

4. Doa Harian : Doa yang dikenalkan sesuai dengan kegiatan harian yang

dibaca sehari-hari.

5. Dzikir Harian : Kalimat-kalimat thayyibah yang digunakan sehari-hari

sesuai situasi dan kondisi,

6. Asmaul Husna; 99 nama Allah yang dikenalkan baik melalui senandung

maupun aplikasi dalam kehidupan sehari hari sesuai kondisi dan situasi

Materi Alquran dan Hadis kelompok usia 4-5 tahun (kelp A)

Kompetensi Inti 1 : Menerima ajaran yang dianutnya

KD : 1.1 : Mempercayai adanya Allah melalui ciptaan-Nya

KD : 1.2 : Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Allah

No Dawaamul

Qur’an

Mutiara

Alquran

Mutiara

Hadis Doa Dzikir

Asmaul Husna

Senandung Aplikasi

1 Al Fatihah Al an’am : 54 Menyebarkan Doa sebelum Tasbih 99 Asmaul Ar Rosyiid,

Page 57: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

54

Materi Al Qur’an dan Hadis kelompok usia 5 - 6 tahun (kelp B)

Kompetensi Inti 1 : Menerima ajaran yang dianutnya

KD : 1.1 : Mempercayai adanya Allah melalui ciptaanya

KD : 1.2 :Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Allah

No Dawamul

qur’an

Mutiara

AlQur’an

Mutiara

Hadis Doa Dzikir

Asmaul Husna

Senandung Aplikatif

1 Al Lahab (al an’am : 54)

Menyebarkan

salam

Doa sebelum

dan sesudah

belajar

Tasbih 99 Asmaul

Husna

Ar Rosyiid,

2 An Nasr (Ali Imran : 103) Sesama Sebelum dan Tahmid Al Khooliq

salam dan sesudah

belajar

Husna

2 An Naas Ali Imran : 103

Sesama

muslim

bersaudara

Sebelum dan

sesudah

Makan

Tahmid .Al Khooliq

3 Al Falaq Al Baqarah : 222

Kebersihan Sebelum dan

sesudah

kegiatan

Tahlil

AlQowwiyyu

4 Al Ikhlas Al Ashr : 3 Menjaga lisan Sebelum dan

sesudah tidur

Takbir Ar Rozzaaq

5 Al Lahab Al A’raaf : 199 Tidak boleh

marah

Kedua orang

tua

Istighfar Ash Shobuur

6 An Nasr Al-Ankabut : 45 Mendirikan

Sholat

Kebahagian

dunia akhirat

An Naafi’

7 AlKaafiruun An Nissa : 59

Ketaatan Masuk dan

keluar kamar

mandi

As Samii’

8 Al Kautsar Al Anbiya : 107 Kasih sayang Masuk keluar

rumah

Al Bashiir

9 Al Maauun Azzalzalah : 7 Beramal Doa naik

kendaraan

As Salaam

10 Quraisy Al Maidah ; 2 Berbuat baik Masuk dan

keluar masjid

Al Jaami’

11 Al Fiil Al-Alaq : 1

Belajar

Alqur’an

Niat

berwudhu

12 Al Ashr At-Taubah : 40

Tidak boleh

bersedih

Setelah

berwudhu

Page 58: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

55

muslim

bersaudara

3 Al Kaafiruun (al Baqarah :

222)

Kebersihan sesudah

Makan

Tahlil

AlQowwiyyu

4 Al Kautsar (Al Ashr : 3)

Menjaga

lisan

Sebelum dan

sesudah

tidur

Takbir Ar Rozzaaq

5 Al Maauun Al A’raaf ; 199 Tidak boleh

marah

Kedua orang

tua

Istighfar Ash Shobuur

6 Quraisy Al-Ankabut : 45 Mendirikan

Sholat

Kebahagian

dunia akhirat

Ta’jub An Naafi’

7 Al Fiil An Nissa : 59

Ketaatan Masuk dan

keluar kamar

mandi

Hawqola As Samii’

8 Al Humazah Al Anbiya : 107 Kasih sayang Masuk keluar

rumah

istirja Al Bashiir

9 Al Ashr Adzalzalah : 7 Beramal Doa naik

kendaraan

As Salaam

10 At Takatsur Al Maidah ; 2 Berbuat baik Masuk dan

keluar masjid

Al Jaami’

11 Al Qooriah Al-Alaq ; 1

Belajar

alQur’an

Niat

berwudhu

12 Al Aadiyaat At-Taubah : 40 Tidak boleh

bersedih

Setelah

berwudhu

E. Strategi /pengelolaan Pembelajaran Al Qur ’an dan Hadis

Materi-materi Al-Qur’an dan hadis akan tercapai jika melalui kegiatan

yang terprogram yang terencana dalam program tahunan, Program semester,

mingguan dan harian), program-program tersebut akan mudah diterima anak

jika materi tersebut sesuai dengan perkembangan anak dan memiliki waktu/

kesempatan yang banyak serta dikemas menjadi kegiatan-kegiatan yang

menarik sehingga anak menjadi senang dan termotivasi untuk mengikuti

kegiatan tersebut.

Berikut kegiatan- kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran

AlQur,an , Hadis, doa dan Zikir

Page 59: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

56

No Materi Kegiatan Keterangan Tujuan Waktu

1 Alquran 1. Morning

AlQur’an

Kegiatan membaca

dan mendengarkan

alqur’an saat

kedatangan anak,

guru sebagai

modeling kemudian

anak mengikut

Suroh yang dibaca

mulai Al-Fatihah sd

suroh terakhir yang

dikenalkan di

kelompoknya

Anak terbiasa

mendengar

alqur’an shingga

akan cepat hafal

Membangun

ketertarikan

dengan alqur’an

Membangun

kepercayaan diri

membaca

Alqur’an

Mencintai Al-

qur’an sebagai

pedoman dalam

hidupnya

Membangun

pemikiran saintifik

dalam mengkaji

Al-Qur’an sesuai

tahap

perkembanganny

a

Dipagi hari

( jurnal Pagi)

minimal

30 menit

2. RA

Bertadarus

dan Talaqqi

Kegiatan membaca

alqur’an secara

bersama-sama dan

individual (Talaqqi)

dimulai satu ayat satu

hari atau satu suroh

jika telah selesai

surohnya

Memberi contoh

bacaan alqur’an

kepada anak baik

secara tajwid

makhorijul huruf

dan sifatulhuruf.

Membiasakan

membaca

alqur’an yang

dikenalkan

sehingga menjadi

hafal.

Mengetahui arti

suroh, jumlah

ayat, tempat

turunnya, isi

kandungan suroh

Satu surah

dikenalkan

dalam waktu

satu bulan

Kegiatan RA

bertadarus

dalam

kegiatan satu

hari

dilaksanakan

pada:

saat Setelah

kegiatan ikrar

dan kegiatan

motorik kasar

Sebelum

kegiatan inti

Page 60: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

57

No Materi Kegiatan Keterangan Tujuan Waktu

yang dikenalkan

secara sederhana

Sebelum

kegiatan

penutup

Ketika sholat

berjama’ah

3. Mutiara

AlQur’an

Ungkapan ayat

Alqur’an tentang

kehidupan sehari-hari

Menghafal ayat

alqur’an yang

berkaitan

kehidupan sehari-

hari

Anak dapat

mengaplikasikan

dalam kehidupan

sehari-hari

Satu mutiara

alquran

dikenalkan 1

bulan sekali

Setelah RA

bertadarus

dan Talaqqi

di waktu dan

kondisi yang

tepat dalam

KBM

Contoh : Ketika

anak tidak suka

dengan

makanan

tertentu guru

memotivasi

dengan

mengungkapka

n mutiara Al-

qur’an “ Kuluu

Wasyrobuu mir

Rizqillah “

makan dan

minumlah

rezeki dari Allah

(Qs. Al-Baqarah

: 60 )

4. ACHRA

(Aksi Cilik

Hafidz/dzah

Raudhatul

Kegiatan

Menampilkan

kemampuan anak

dalam menghafal Al-

Membangun

keberanian dan

keperccayaan diri

anak

Dilakukan 1x

setiap akhir

bulan.

Page 61: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

58

No Materi Kegiatan Keterangan Tujuan Waktu

athfaal) Qur’an dan Hadis

yang di instrusikan

oleh guru di depan

teman-temannya.

Mengevaluasi

kemampuan

hafalan alqur’an

dan hadis kepada

anak

2 Hadis 1. Mutiara

Hadis

Membaca satu hadis

yang berkaitan

dengan kehidupan

sehari-hari

Anak dapat

mengenal dan

hafal Hadis Nabi

yang bekaitan

dengan

kehidupan sehari-

hari

Anak dapat

mengaplikasikan

hadis Nabi dalam

kehidupan sehari

hari

Saat Ikrar

Saat waktu

kondisi yang

tepat dalam

KBM

Contoh :

Ketika anak

atau orang

dewasa

minum sambil

berdiri guru

dan anak

mengingatkan

dengan

mengucapkan

“ Laa Yasyroba

nna

Ahadukum

Qooiman”

Janganlah

kamu minum

sambil berdiri.

(HR. Muslim)

3 Asmaul

Husna

5. Asmaul

Husna

Bersenandung 99

Asmaul Husna dan

aplikasinya

Anak dapat

menghafal 99

Asmaul Husna

Anak dapat

Mengaplikasikan

Asmaul Husna

dalam kehidupan

sehari hari

Saat ikrar

Saat waktu

dan kondisi

yang tepat

dalam KBM

Contoh :

Ketika anak

dapat

melakukan

kegiatan

menjumlah

Page 62: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

59

No Materi Kegiatan Keterangan Tujuan Waktu

secara

sederhana,

guru

mengucapkan

“Alhamdulillah

Allah ar-

Rosyiid telah

memberikan

kepandaian

kepada dinda”

Doa 7. Do’a harian Kegiatan membaca

do’a yang

Dilakukan secara

aplikatif dan sesuai

dengan kondisi

Anak dapat

menghafal do’a

sehari-hari

Anak dapat

membaca dan

memahami saat

yang tepat untuk

membacakan do’a

tsb

Satu do’a

dikenalkan

dalam satu

bulan

Do’a

dikenalkan

dan dibaca

setelah RA

bertadarus

Do’a dibaca

pada waktu

dan kondisi

yang sesuai

Dzikir 8. Dzikir harian Kegiatan dzikir harian

dilakukan setelah

sholat berjama’ah

Dilakukan pada

kejadian-kejadian

yang sesuai

Anak senang

berzikir

Anak dapat

berdzikir sesuai

kejadian

Berdzikir

dilakukan

setelah

melaksanakan

sholat

berjama’ah

Anak dapat

berzikir saat

kejadian yang

sesuai seperti

: ketika

melakukan

kesalahan

anak

mengucapkan

Page 63: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

60

No Materi Kegiatan Keterangan Tujuan Waktu

istighfar

9. Mari belajar

membaca

Al-Qur’an

Mengenalkan huruf-

huruf hijaiyyah

menggunakan

metode sesuai

sekolah masing-

masing seperti :

metode Tilawati, iqro,

ummi

Anak mengenal

huruf-huruf

hijaiyyah secara

benar

Anak dapat

membaca Al-

Qur’an

Kegiatan mari

belajar Al-

Qur’an

dilakukan

setiap hari

dengan waktu

yang

disesuaikan

dengan

sekolah

masing-

masing

disesuaikan

dengan

jadwal

kegiatan di

sekolahnya

Page 64: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

61

BAB V

PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN KELAS

A. Latar Belakang

Lingkungan adalah guru ketiga bagi anak. Dari lingkungan anak belajar

tentang kebersihan, kerapihan, disiplin, kemandirian, semangat pantang

menyerah dan banyak hal lainnya. Karena itu lingkungan pada Pendidikan

Anak Usia Dini harus direncanakan, ditata, dimanfaatkanm dan dirawat secara

cermat agar mampu mendukung pencapaian hasil belajar yang telah

ditetapkan bersama.

Lingkungan belajar baik di dalam maupun di luar mempengaruhi apa

dan bagaimana anak belajar. Lingkungan yang mengundang, mendorong dan

membantu anak melakukan eksplorasi, bereksperimen, memanipulasi benda

dan alat main secara bermakna, menyenangkan, dan menantang kemampuan

berpikir mereka membuat kegiatan pembelajaran menjadi semakin

menyenangkan.

Lingkungan belajar tidak selalu identik dengan banyaknya alat

permainan yang dimiliki, tetapi terlebih penting adalah bagaimana agar anak

dapat terlibat aktif di dalam lingkungan belajar tersebut. Tidak pula menjadi

arif bila satuan PAUD yang terbatas luas halaman bermainnya tetapi diisi

dengan alat permainan outdoor yang penuh sesak. Anggapan bahwa PAUD

yang tidak memiliki alat bermain out door adalah lembaga PAUD yang kurang

bermutu, sudah harus ditinggalkan.

Untuk kepentingan tersebut disusunnya Pedoman Pengelolaan Kelas

sebagai rangkaian pedoman penerapan kurikulum tahun 2013 Pendidikan Anak

Usia Dini. Harapannya semoga pedoman ini dapat bermanfaat bagi penataan

lingkungan belajar yang lebih baik.

B. Dasar

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

Page 65: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

62

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;

4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan;

5. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 Tentang Pengembangan Anak

Usia Dini Holistik-Integratif;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014

tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014

tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014

tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum Tahun 2013

pasal 7.

Menurut Peraturan menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 146 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 Pendidikan Anak

Usia Dini, Pengelolaan Pembelajaran terdiri dari:

1) Perencanaan pengelolaan kelas

Rencana pengelolaan kelas mencakup penataan lingkungan belajar

serta pengorganisasian anak dan kelas (dapat didalam maupun diluar

ruangan). Pengelolaan kelas disesuaikan dengan model-model

pembelajaran yang akan digunakan. Model-model pembelajaran tersebut

diantaranya adalah:

a. Model pembelajaran Kelompok berdasarkan sudut-sudut kegiatan

b. Model pembelajaran kelompok berdasarkan kegiatan pengaman

c. Model pembelajaran berdasarkan area (minat)

d. Model pembelajaran berdasarkan sentra

2) Pelaksanaan Pembelajaran

Salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam

kurikulum 2013 adalah pendekatan tematik terpadu.Dalam model

pembelajaran tematik terpadu di PAUD, kegiatan-kegiatan yang dilakukan

untuk satu tema, sub tema, atau sub-sub tema yang dirancang untuk

mencapai secara bersama-sama kompetensi sikap, pengetahuan, dan

Page 66: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

63

keterampilan dengan mencakup sebagian atau seluruh aspek

pengembangan.

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui pembelajaran

langsung dan tidak langsung yang terjadi secara terintegrasi dan tidak

terpisah. Pembelajaran langsung adalah proses pembelajaran melalui

interaksi langsung antara anak dengan sumber belajar yang dirancang

dalam Rencana Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Harian (RPPH). Pembelajaran langsung berkenaan dengan

pengembangan pengetahuan dan keterampilan yang terkandung dalam

Kompetensi Inti-3 (pengetahuan) dan Kompetensi Inti-4 (keterampilan).

Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang tidak

dirancang secara khusus namun terjadi dalam proses pembelajaran

langsung. Melalui proses pembelajaran langsung untuk mencapai

kompetensi pengetahuan dan keterampilan akan terjadi dampak ikutan

pada pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam Kompetensi

Inti 1 (sikap spiritual) dan Kompetensi Inti 2 (sikap sosial).

Pembelajaran tematik terpadu dilaksanakan dalam tahapan

kegiatan pembukaan, inti, dan penutup.

a. Kegiatan Pembukaan

Kegiatan pembukaan dilakukan untuk menyiapkan anak secara psikis

dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan ini

berhubungan dengan pembahasan sub tema atau sub-sub tema yang

akan dilaksanakan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara

lain: berbaris, mengucap salam, berdoa, dan bercerita atau berbagi

pengalaman.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan upaya kegiatan bermain yang memberikan

pengalaman belajar secara langsung kepada anak sebagai dasar

pembentukan sikap, perolehan pengetahuan dan keterampilan.

Kegiatan Inti dilaksanakan dengan pendekatan saintifik meliputi

kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar

dan mengkomunikasikan.

Page 67: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

64

1. Mengamati

Mengamati dilakukan untuk mengetahui objek diantaranya dengan

menggunakan indera, seperti melihat, mendengar, menghidu,

merasa, dan meraba.

2. Menanya

Anak didorong untuk bertanya, baik tentang objek yang telah

diamati maupun hal-hal lain yang ingin diketahui.

3. Mengumpulkan informasi

Mengumpulkan informasi dilakukan melalui beragam cara,

misalnya: dengan melakukan mencoba, mendiskusikan dan

menyimpulkan hasil dari berbagai sumber.

4. Menalar

Menalar merupakan kemampuan menghubungkan informasi yang

sudah dimiliki dengan informasi yang baru diperoleh sehingga

mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang suatu hal.

5. Mengkomunikasikan

Mengkomunikasikan merupakan kegiatan untuk menyampaikan

hal-hal yang telah dipelajari dalam berbagai bentuk, misalnya

melalui cerita, gerakan, dan dengan menunjukan hasil karya berupa

gambar, berbagai bentuk dari adonan, boneka dari bubur kertas,

karya dari bahan daur ulang, dan hasil anyaman.

c. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang bersifat penenangan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam kegiatan penutup

diantaranya adalah:

1. Membuat kesimpulan sederhana dari kegiatan yang telah dilakukan,

termasuk didalamnya adalah pesan moral yang ingin disampaikan

2. Nasihat-nasihat yang mendukung pembiasaan yang baik;

3. Refleksi dan umpan balik terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan;

4. Membuat kegiatan penenangan seperti bernyanyi, bersyair, dan

bercerita yang sifatnya menggembirakan, dan;

5. Menginformasikan rencana pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya.

Page 68: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

65

3) Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik dalam

melakukan kegiatan pembelajaran kepada anak untuk mencapai

kompetensi tertentu. Metode pembelajaran dirancang dalam kegiatan

bermain yang bermakna dan menyenangkan bagi anak.

Beberapa metode pembelajaran yang dianggap sesuai untuk PAUD,

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Bercerita

Bercerita adalah cara bertutur dan menyampaikan cerita secara lisan.

Cerita harus diberikan secara menarik.Anak diberi kesempatan untuk

bertanya dan memberikan tanggapan. Pendidik dapat menggunakan

buku sebagai alat bantu bercerita.

b. Demonstrasi

Demonstrasi digunakan untuk menunjukkan atau memeragakan cara

untuk membuat atau melakukan sesuatu

c. Bercakap-cakap

Bercakap-cakap dapat dilakukan dalam bentuk tanya jawab antara anak

dengan pendidik atau antara anak dengan anak yang lain.

d. Pemberian tugas

Pemberian tugas dilakukan oleh pendidik untuk member pengalaman

yang nyata kepada anak baik secara individu maupun secara

berkelompok.

e. Sosio-drama/bermain peran

Sosio-drama atau bermain peran dilakukan untuk mengembangkan

daya khayal/imajinasi, kemampuan berekspresi, dan kreativitas anak

yang diinspirasi dari tokoh-tokoh atau benda-benda yang ada dalam

cerita.

f. Karyawisata

Karyawisata adalah kunjungan secara langsung ke objek-objek

dilingkungan kehidupan anak yang sesuai dengan tema yang sedang

dibahas

g. Projek

Proyek merupakan suatu tugas yang terdiri atas rangkaian kegiatan

yang diberikan oleh pendidik kepada anak, baik secara individu maupun

secara berkelompok dengan menggunakan objek alam sekitarmaupun

kegiatan sehari-hari.

Page 69: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

66

h. Eksperimen

Eksperimen merupakan pemberian pengalaman nyata kepada anak

dengan melakukan percobaan secara langsung dan mengamati

hasilnya.

Dukungan pada pembelajaran

Untuk membantu pencapaian pembelajaran yang optimal,

diperlukan dukungan diantaranya:

a. Media dan sumber belajar yang sesuai dengan kegiatan yang

dilaksanakan;

b. Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi dan

kompetensi yang relevan;

c. Keterlibatan orangtua; dan

d. Keterlibatan instansi terkait (misalnya: puskesmas, pemadam kebakaran,

kepolisian,dll) dalam kegiatan pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

C. Model-model pembelajaran di raudhatul athfal (RA)

1. Model Pembelajaran Klasikal

Model pembelajaran klasikal adalah pola pembelajaran dimana

dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama

dalam satu kelas (secara klasikal). Model pembelajaran ini merupakan

model yang paling awal digunakan dipendidikan pra sekolah, dengan

sarana pembelajaran yang pada umumnya sangat terbatas, serta kurang

memperhatikan minat individu anak. Seiring dengan perkembangan teori

dan pengembangan model pembelajaran, model ini sudah banyak

ditinggalkan.

2. Model Pembelajaran Kelompok

Model pembelajaran berdasarkan kelompok masih banyak

digunakan RA di Indonesia, namun perkembangan model pembelajaran

selalu berkembang.Kini sudah banyak RA yang menggunakan model

pembelajaran yang lebih variatif.Dalam model pembelajaran berdasarkan

kelompok dengan kegiatan pengaman, adalah pola pembelajaran dimana

anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok, biasanya anak dibagi

menjadi 3 (tiga) kelompok, dan masing-masing kelompok melakukan

Page 70: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

67

kegiatan yang berbeda-beda. Dalam satu kali pertemuan, anak mampu

menyelesaikan 2-3 kegiatan dalam kelompok secara bergantian. Apabila

dalam pergantian kelompok, terdapat anak-anak yang sudah

menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada temannya, maka anak

tersebut dapat meneruskan kegiatan lain sejauh di kelompok lain tersedia

tempat. Namun apabila tidak tersedia tempat, maka anak tersebut dapat

bermain pada tempat tertentu didalam kelas yang telah disediakan guru

yang disebut dengan kegiatan pengaman. Pada kegiatan pengaman

sebaiknya disediakan alat-alat yang lebih bervariasi dan sering diganti

disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas.

3. Model Pembelajaran Sentra

Model yang dikembangkan Creative Curiculum mengelola kegiatan

pembelajaran yang seimbang antara bimbingan guru dengan inisiatif

anak. Model ini dikenalkan di Indonesia oleh Dr. Pamela Phelp dari CCCRT

Florida.

Bermain dipandang sebagai Otak sehingga anak diberi kesempatan

untuk memulai dari pengembangan ide hingga tuntas menyelesaikan

hasil karyanya “Start and finish”. Dukungan guru memfasilitasi anak

mengembangkan kecakapan berpikir aktif dan anak diberi keleluasaan

untuk melakukan berbagai kegiatan untuk mendapatkan pengalaman

tentang dunia sekelilingnya. Sentra yang dikembangkannya tidak berbeda

dengan sistem area. Perbedaan nampak dalam pengelolaan kelas. Dalam

model area semua anak bebas bergerak di semua area yang dikelola oleh

seorang guru. Dalam model sentra anak bebas memilih bermain yang

disiapkan guru dalam satu sentra.

Didalam sentra dilengkapi dengan 3 jenis kegiatan bermain yaitu

bermain sensorimotorik, main peran dan main pembangunan. Keragaman

main atau disebut juga densitas main memfasilitasi untuk dapat memilih

mainan sesuai dengan minatnya. Kelompok anak berpindah bermain dari

satu sentra kesentra lainnya setiap hari. Tiap sentra dikelola oleh seorang

guru. Proses pembelajarannya dengan menggunakan 4 pijakan yaitu

pijakan penataan alat (pijakan lingkungan), pijakan sebelum main, pijakan

selama main, dan pijakan setelah bermain.

Model pembelajaran sentra adalah pendekatan pembelajaran yang

dalam proses pembelajarannya dilakukan di dalam ‘lingkaran” (circle

times) dan sentra bermain. Lingkaran adalah saat dimana guru duduk

Page 71: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

68

bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan sbelum

dan sesudah bermain.

Sentra bermain adalah zona atau area dengan seperangakat

sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mengembangkan

seluruh potensi dasar anak didik dalam berbagai aspek perkembangan

secara seimbang, serba seimbang.Sentra yang dibuka setiap harinya

disesuaikan dengan jumlah kelompok di setiap RA.

Pembelajaran yang berpusat pada sentra dilakukan secara tuntas

mulai awal kegiatan sampai akhir dan focus oleh satu kelompok usia RA

dalam satu sentra kegiatan. Setiap sentra mendukung perkembangan

anak dalam tiga jenis bermain yaitu bermain sensorimonitor atau

fungsional, bermain peran dan bermain konstruktif (membangun

pemikiran anak).

Bermain sensorimotor adalah menangkap rangsangan melalui

penginderaan dan menghasilkan sebagai gerakan sebagai reaksinya.Anak

RA belajar melalui panca inderanya dan melalui hubungan fisik dengan

lingkungan mereka.Misalnya menakar air, meremas kertas bekas,

menggunting dan lain-lain.

Bermain peran terdiri dari bermain makro (besar) bermain peran

mikro/kecil (bermain simbolik), pura-pura, fantasi, imajinasi, atau bermain

drama.Anak bermain dengan benda untuk membantu menghadirkan

konsep yang telah dimilikinya.

Bermain konstruktif menunjukkan kemampuan anak untuk

mewujudkan pikiran, ide, dan gagasannya menjadi sebuah karya

nyata.Ada dua jenis bermain konstrusi, yaitu bermain konstruksi sifat cair

(air, pasir, spidol, dll) dan bermain konstruksi terstruktur (balok-balok, lego,

dll).

Dalam mengoptimalkan perkembangan anak disentra yang perlu

diperhatikan adalah densitas dan intensitas.Densitas berkaitan dengan

keragaman kegiatan yang disediakan, sedangkan intensitas berkaitan

dengan waktu yang diperlukan.

Untuk membangun konsep dan memberikan gagasan pada peserta

didik dalam model pembelajaran sentra, guru memberikan 4

pijakan.Pijakan (scaffolding process) adalah dukungan yang berubah-ubah

yang disesuaikan dengan perkembangan untuk mencapai perkembangan

yang lebih tinggi.

Page 72: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

69

Ada empat jenis pijakan yaitu pijakan lingkungan bermain, pijakan

sebelum bermain, pijakan selama bermain, dan pijakan setelah bermain.

1. Pijakan lingkungan bermain dilakukan dengan menata alat dan

bahan bermain yang akan digunakan sesuai rencana dan jadwal

kegiatan yang telah disusun untuk memberikan gagasan kepada

anak agar dapat mengembangkan semua potensinya secara optimal.

2. Pijakan sebelum bermain merupakan kegiatan awal dimana guru

memberikan gagasan sebelum anak melakukan kegiatan bermain di

sentra.

3. Pijakan selama bermain adalah dukungan yang diberikan guru secara

individual kepada anak sesuai kebutuhan dan tahap perkembangan,

untuk meningkatkan pada tahap perkembangan selanjutnya.

Page 73: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

70

4. Pijakan pengalaman setelah bermain merupakan kegiatan dimana

guru memperkuat konsep yang telah dipeoleh anak selama bermain.

4. Model Pembelajaran Area

Model ini dikembangkan oleh Highscope di Amerika Serikat dan

dikenalkan di Indonesia oleh Children Resources Internasional. Inc. Model

Area memfasilitasi kegiatan anak secara individu dan kelompok untuk

pengembangan semua aspek. Area ditata secara menarik. Setiap anak

memiliki beberapa kegiatan yang menggunakan alat dan bahan yang

berbeda. Semua anak dapat memilih area mana yang paling sesuai

dengan minatnya. Untuk semua area difasilitasi oleh seorang guru. Guru

mengawasi anak-anak yang bermain disemua area yang dibukanya.

Model pembelajaran berdasarkan Area lebih memberikan

kesempatan kepada anak didik untuk memilih atau melakukan kegiatan

sendiri sesuai dengan minatnya. Pembelanjarannya dirancang untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati

keberagaman budaya dan menekankan peda pengalaman belajar bagi

setiap anak, pilihan-pilihan kegiatan dan pusat-pusat kegiatan serta peran

serta keluarga dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran area menggunakan sepuluh area, yaitu : area

ibadah/imtak, balok, bahasa, drama, matematika, IPA, music, seni/motorik

halus, pasir dan air, membaca dan menulis.

Area belajar pada pembelajaran berdasarkan minat antara lain :

Page 74: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

71

Area Ibadah/Imtak

Maket masjid, gambar tata cara shalat, ambar tata cara berwudu, sajadah,

mukena, paci, kain sarung, kerudung, buku iqra, kartu huruf hijaiyah,

tasbih, juz ‘amma, Alquran, dan sebagainya yang meliputi alat-alat

permainan lima aspek rukun Islam dari syahadah sampai dengan haji.

Area Balok

Balok-balok berbagai ukuran dan warna, logo, lotto sejenis, lotto

berpasangan, kepingan geometri dan triplek berbagai ukuran dan warna,

kotak geometri, kendaraan tiruan (laut, udara dan darat), rambu-rambu

lalu lintas, kubus berpola, tusuk gigi, kubus berbagai ukuran dan warna,

korek api, lidi, tusuk es krim, bola berbagai ukuran dan warna, dus-dus

bekas, dan sebagainya.

Page 75: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

72

Area Berhitung/Matematika

Lambang bilangan, kepingan geometri, kartu angka, kulit kerang,

puzzle, konsep bilangan, kubus permainan, pohon hitung, papan jamur,

ukuran panjang pendek, ukuran tebal tipis, tutup botol, pensil, manik-

manik, gambar buah-buahan, pnggaris, meteran, buku tulis, puzzle busa

(angka), kalender, gambar bilangan, papan pasak, jam, kartu gambar, kartu

berpasangan, lembar kerja, dan sebagainya.

Area IPA

Macam-macam gambar binatang, gambar-gambar

perkembangbiakan binatang, gambar-gambar proses pertumbuhan

tanaman, biji-bijian ( jagung, kacang tanah, kacang hiaju, beras), kerang,

batu/kerikil, pasir, bunga karang, magnit, mikroskop, kaca pembesar, pipet,

tabung ukur, timbangan kue, timbangan sebenarnya, gelas ukuram, gelas

pencampur warna, nuansa warna, meteran, penggaris, benda-benda kasar

halus (batu, batu-bata, amplas, besi, kayu, kapas, dll), benda-benda

pengenalan berbagai macam rasa (gula, kopi, asam, cuka, garam, sirup,

cabe, dll), berbagai macam bumbu (bawang merah, bawang putih, lada,

ketumbar, kemiri, lengkuas, daun salam, jahe, kunyit, jinten, dll).

Page 76: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

73

Area Musik

Seruling, kastanyet, meracas, organ kecil, tamburin, kerincingan,

triangle, gitar kecil, wood block, kulintang, angklung, biola, piano,

harmonica, gendang, rebana, dan sebagainya.

Area Bahasa

Buku-buku cerita, gambar seni, kartu kategori kata, nama-nama

hari, boneka tangan, panggung boneka, papan planel, kartu nama-nama-

hari, kartu nama-nama bulan, majalah peserta didik, Koran, macam-

macam gambar sesuai tema, dan sebagainya.

Page 77: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

74

Area Membaca dan Menulis

Buku-buku perpustakaan, buku tulis, pensil warna, pensil 2B, kartu

huruf, kartu kata, kartu gambar, dan sebagainya.

Area Drama

Tempat tidur peserta didik dan boneka, lemari kecil, meja-kursi

kecil, meja tamu, boneka-boneka, tempat jemuran, tempat gosokan,

setrikaan, baju-baju besar, handuk, bekas make-up, minyak wangi, sisir,

kompor-komporan, penggorengan, dandang tiruan, piring, sendok, garpu,

gelas, cangkir, teko, keranjang belanja, pisau mainan, ulekan (cobek),

mangkok-mangkok, tas-tas, sepatu/sandal, rak sepatu, cermin, mixer,

blender, sikat gigi, odol, telepon-teleponan, baju tentara dan polisi, baju

dokter-dokteran, dan sebagainya.

Page 78: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

75

Area Pasir/Air

Bak pasir/bak air, akuarium kecil, ember kecil, gayung, garpu garuk,

botol-botol, plastic, tabung air, cangkir plastic, literan air, corong, sekop

kecil, saringan pasir, serokan, cetakan-cetakan pasir/cetakan-cetakan ager

berbagai bentuk, penyiram tanaman, dan sebagainya.

Area Seni dan Motorik

Meja gambar, meja-kursi peserta duduk, krayon, pensil berwarna,

pensil 2B, kapur tulis, arang, buku gambar, kertas lipat, kertas Koran, lem,

gunting, kertas warna, kertas kado, kertas bekas, bahan sisa, dan

sebagainya.

5. Pengaturan Ruangan Atau Kelas

Pengaturan ruangan atau kelas harus diciptakan sedemikian

menarik dan menyenangkan, dengan memperhatikan keamanan dan

kenyamanan anak dalam belajar melalui bermain. Penataan alat

main/kegiatan bermain mendorong anak untuk dapat bereksplorasi,

mendukung anak untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya, sesuai

Page 79: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

76

dengan tahapan perkembangan anak, memperhatikan karakteristik anak,

kemampuan anak. Ruangan perlu diatur guna menumbuhkan atau

membangkitkan minat bereksplorasi anak dengan cara meletakan media

pembelajaran secara menarik. Pengaturan ruangan dapat disesuaikan

dengan tema.

Dalam pengaturan ruangan ada beberapa hal yang harus diperhatikan

yaitu:

1. Susunan meja kursi anak dapat berubah-ubah atau bersifat fleksibel.

2. Kegiatan tidak selalu di kursi tetapi dapat dilakukan di

tikar/karpet/lantai.

3. Penataan kursi atau alat main harus sesuai dengan kebutuhan anak

sehingga cukup ruang gerak bagi anak.

4. Alat peraga harus sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan,

dan disesuaikan dengan usia serta perkembangan anak.

5. Peletakan dan penyimpanan alat bermain/sumber belajardiatur

sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya, sehingga memudahkan

peserta didik untuk menggunakan dan mengembalikan pada

tempatnya setelah selesai digunakan

6. Penataan ruangan kelas, penataan perabotan, asesoris atau hasil

pekerjaan anak di dinding hendaknya diubah-ubah secara periodic

agar selalu tercipta suasana kelas yang baru dan tidak membosankan.

Page 80: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

77

BAB VI

KONSEP, TEKNIK DAN PROSEDUR PENILAIAN

Dasar pelaksanaan dan mekanisme penilaian mengacu pada standar PAUD

yakni Permendikbud no 137 Tahun 2014 pasal 18, dan Permendikbud no 146

Tahun 2014 tentang standar PAUD. Dalam standar PAUD dinyatakan bahwa standar

penilaian merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran anak

dalam rangka pemenuhan standar tingkat pencapaian perkembangan sesuai

tingkat usianya.

Sejalan dengan hal tersebut dalam Permendikbud No 146 tahun 2014

menetapkan bahwa penilaian proses dan hasil kegiatan belajar PAUD adalah suatu

proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis, terukur,

berkelanjutan, menyeluruh, transparan, obyektif, bermakna, tentang pertumbuhan

dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.

A. Konsep Penilaian

1. Pengertian Penilaian

Penilaian merupakan proses pengolahan data dengan cara

pengamatan, pencatatan, dan pendokumentasian kemampuan dan karya

anak untuk menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak.

Penilaian menurut Sugihartono, dkk; 2007, suatu tindakan untuk

menginterpretasikan hasil pengukuran berdasarkan norma tertentu

dengan tujuan untuk mengetahui tinggi rendah nya sesuatu, berat

ringannya sesuatu benda, atau baik buruknya suatu kondisi.

Penilaian merupakan proses pengamatan, pencatatan, dan

pendokumentasian kemampuan dan karya anak sebagai dasar

pengambilan keputusan pendidikan yang bermanfaat bagi anak

(NAEYC/NAECS dan SDE, 1991: Grace and Shore 1991; Kumano 2002)

Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak

(Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional No: 58 Tahun 2009. Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Sujarwo,

Jakarta 2010)

Page 81: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

78

2. Manfaat

Penilaian memiliki manfaat bagi semua pihak, termasuk bagi anak

itu sendiri. Dibawah ini beberapa manfaat melakukan penilaian di

Raudhatul Athfal :

1. Manfaat bagi anak-anak :

a. Memelihara pertumbuhan anak lebih sehat dan konsisten.

b. Perkembangan anak menjadi lebih optimal.

c. Anak mendapatkan stimulasi sesuai dengan minat dan

perkembangannya.

d. Anak mendapatkan dukungan yang lebih sesuai dengan

kebutuhan perkembangannya.

2. Manfaat bagi orang tua/ keluarga:

a. Orang tua memperoleh informasi tentang pertumbuhan,

perkembangan dan minat anak di satuan PAUD.

b. Memudahkan orang tua dalam memberikan stimulasi yang

sesuai dan berkelanjutan di rumah.

c. Membuat keputusan bersama antara orang tua dengan pihak

satuan PAUD dalam memberikan dukungan dan memenuhi

kebutuhan anak.

3. Manfaat bagi guru :

a. Mengetahui perkembangan sikap, dan keterampilan anak.

b. Mendapatkan informasi awal tentang hambatan atau gangguan

dalam tumbuh kembang anak.

c. Mengetahui kesesuaian stimulasi dalam layanan dengan

kebutuhan perkembangan anak.

d. Dapat memberikan dukungan yang tepat kepada anak.

e. Memiliki data dan informasi tentang perkembangan anak untuk

pembuatan rencana pembelajaran serlanjutnya

3. Prinsip

Penilaian hasil belajar anak pada jenjang RA berdasarkan pada

prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Mendidik

Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk

memotivasi, mengembangkan, dan membina anak agar tumbuh dan

berkembang secara optimal.

Page 82: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

79

2. Berkesinambungan

Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus

menerus untuk mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan dan

perkembangan anak.

3. Objektif

Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak

dipengaruhi subjektivitas penilaian sehingga menggambarkan data

atau informasi yang sesungguhnya.

4. Akuntabel

Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria

yang jelas serta dapat dipertanggung jawabkan.

5. Transparan

Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil

penilaian dapat diakses oleh orang tua dan semua pemangku

kepentingan yang relevan.

6. Sistematis

Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai

dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan

menggunakan berbagai instrumen.

7. Menyeluruh

Penilaian mencakup semua aspek pertumbuhan dan

perkembangan anak baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan.

Penilaian mengakomodasi seluruh keragaman budaya, bahasa, sosial

ekonomi, termasuk anak yang berkebutuhan khusus.

8. Bermakna

Hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat bagi

anak, orang tua dan pihak lain yang relevan.

4. Lingkup Penilaian

Lingkup penilaian di Raudhatul Athfal meliputi pertumbuhan dan

perkembangan anak. Lingkup penilaian pertumbuhan meliputi ukuran

fisik diukur dengan satuan panjang dan berat, misalnya berat tubuh,

tinggi badan/ panjang badan dan lingkar kepala.

Penilaian perkembangan meliputi informasi bertambahnya fungsi

psikis dan fisik anak meliputi sensorik (mendengar, melihat, meraba,

merasa dan menghidu ), motorik (gerakan motorik kasar dan halus),

kognitif (pengetahuan, kecerdasan), komunikasi (berbicara dan bahasa),

Page 83: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

80

serta sikap religius, sosial-emosional dan kreativitas yang di rumuskan

dalam kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.

5. Penilaian Otentik

Penilaian pada anak usia dini berupa penilaian otentik. Penilaian

otentik adalah jenis penilaian berdasakan kondisi nyata yang muncul dari

perilaku anak selama proses berkegiatan maupun hasil dari kegiatan

tersebut.

Penilaian otentik dilakukan pada saat anak terlibat dalam kegiatan

bermain, harus dilakukan secara alami dalam kondisi yang direncanakan

oleh guru. Contoh: Guru ingin mengetahui kemampuan anak mengenal

bentuk- bentuk geometri, maka guru menyiapkan kegiatan bermain

dengan alat main berbagai bentuk di semua area/ sentra/ sudut. Guru

melakukan pengamatan, bertanya dan mencatat hal-hal yang penting

sesuai dengan kompetensi yang di harapkan muncul dari anak. Saat anak

tengah bermain mencetak pasir dengan menggunakan cetakan berbagai

bentuk, guru dapat mengajukan pertanyaan, seperti: “Ibu pesan kue

berbentuk lingkaran ya”. Guru mengamati kemampuan anak apakah anak

dapat membuat kue berbentuk lingkaran, kemudian mencatat hasil

pengamatannya.

B. Teknik Penilaian

Teknik yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan,

dan keterampilan adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan atau observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan

selama kegiatan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak

langsung dengan menggunakan lembar observasi, catatan, menyeluruh

atau jurnal, dan rubrik.

b. Percakapan merupakan teknik penilaian yang dapat digunakan baik pada

saat kegiatan terpimpin maupun bebas

c. Penugasan merupakan teknik penilaian berupa pemberian tugas yang

akan dikerjakan anak dalam waktu tertentu baik secara individu maupun

kelompok serta secara mandiri maupun didampingi.

d. Unjuk kerja merupakan teknik penilaian yang melibatkan anak dalam

bentuk pelaksanaan suatu aktivitas yang dapat diamati.

Page 84: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

81

e. Penilaian hasil karya merupakan teknik penilaian dengan melihat produk

yang dihasilkan oleh anak setelah melakukan suatu kegiatan

f. Pencatatan anekdot merupakan teknik penilaian yang dilakukan dengan

mencatat seluruh fakta, menceritakan situasi yang terjadi, apa yang

dilakukan dan dikatakan anak. Catatan anekdot sebagai jurnal kegiatan

harian, mencatat kegiatan anak selama melakukan kegiatan setiap

harinya.

g. Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai hasil kegiatan

anak secara berkesinambungan dan catatan pendidik tentang berbagai

aspek pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai salah satu bahan

untuk menilai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

C. Prosedur Penilaian

1. Waktu Penilaian

Penilaian dilakukan mulai anak datang di satuan RA selama proses

pembelajaran, saat istirahat, sampai anak pulang. Hasil penilaian dapat

dirangkum dalam kurun waktu harian dan bulanan.

2. Proses Penilaian

Penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang capaian

hasil belajar untuk menggambarkan pengetahuan, sikap dan keterampilan

yang dimiliki anak setelah melakukan kegiatan belajar.

Dasar pelaksanaan dan mekanisme penilaian mengacu pada standar

PAUD yakni Permendikbud nomor 137/ 014 pasal 18 dan Permendikbud

nomor 146/2014. Dalam standar PAUD dinyatakan bahwa Standar

Penilaian merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil

pembelajaran anak dalam rangka pemenuhan standar tingkat pencapaian

perkembangan sesuai tingkat usianya. Sejalan dengan itu Pedoman

penilaian lampiran Permendikbud nomor 146 tahun 2014 menetapkan

bahwa Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar PAUD adalah suatu

proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis,

terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang pertumbuhan dan

perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.

Penilaian hasil belajar anak mengukur kompetensi dasar di setiap

lingkup perkembangan dengan menggunakan tolok ukur indikataor

Page 85: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

82

perkembangan per kelompok usia. Secara sederhana dapat diilustrasikan

dengan gambar ( siklus ) sebagai berikut :

Program Pengembangan terdiri dari : (1) nilai agama dan moral, (2)

fisik motorik, (3) kognitif, (4) sosial emosional, (5) bahasa dan (6) seni.

Program pengembangan mencakup semua kompetensi dasar yang

berjumlah 46, dan untuk mengukur capaian perkembangan tersebut setiap

tahun menggunakan indikator perkembangan perkelompok usia

Perkembangan yang digunakan dalam penilaian merupakan

penggabungan dari indikator perkembangan yang di permendikbud

137/2014 dengan permendikbud 146/2014.

Indikator tersebut menjadi rujukan dalam proses analisa hasil

penilaian. Penilaian dilakukan secara sistematis yang diawali dengan

pengamatan yang dilakukan setiap hari, pencatatan harian, penganalisaan

data setiap bulan, dan rekap perkembangan selama semester. Hasil analisa

selama satu semester dijadikan sebagai bahan pembuatan laporan

semester. Dapat kita lihat proses yang dilakukan secara sistematis, sebagai

berikut:

a. Penilaian harian

Penilaian harian merupakan proses pengumpulan data dengan

menggunakan instrumen format penilaian harian yang tercantum

dalam RPPH, catatan anekdot, dan hasil karya anak. Instrumen

format penilaian harian dan catatan anekdot diisi dari hasil

pengamatan guru di saat anak bermain atau melakukan kegiatan

rutin harian. Hasil karya anak sebagai dokumen yang didapat guru

setelah anak melakukan kegiatan. Hasil karya anak hendaknyajelas

tertulis tanggal pembuatan dan gagasan anak tentang karya tersebut

ditulis oleh guru berdasarkan cerita yang diungkapkan anak.

Penilaian harian dilaksanakan sebagai berikut :

1. Merupakan pengumpulan data dan informasi yang terkait

langsung dengan kegiatan yang dilakukan anak sehari-hari

2. Menggunakan checklist (v) skala capaian perkembangan yang

telah ditetapkan dalam RPPH.checklist (V) skala capaian

perkembangan berisi indicator perkembangan untuk mengukur

ketercapaian tujuan dan kompetensi dasar yang ditetapkan di

RPPM.

Page 86: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

83

3. Menggunakan catatan anekdot untuk mencatat perilaku anak

pada saat berkegiatan, baik saat bermain di kegiatan inti

maupun kegitan rutin.

4. Menggunakan data /Informasi dari hasil karya anak.

Format checklist (v) skala capaian perkembangan. Format

checklist (v) skala capaian perkembangan memuat indikator

pencapaian perkembangan yang sudah ditetapkan di dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Contoh terlampir

1. Indikator dalam format sesuai dengan tercantum dalam RPPH

2. Setiap anak diukur ketercapaian perkembangannya sesuai

dengan indikatornya.

Kolom pencapaian perkembangan diisi dengan kategori 1 (BB), 2

(MB),3 (BSH), dan (BSB)

1) 1 (BB) artinya Belum Berkembang : bila anak melakukannya

harus dengan bimbingan atau dicontohkan oleh guru.

2) 2 (MB) artinya Mulai Berkembang bila anak melakukannya

masih harus diingatkan atau dibantu oleh guru.

3) 3 (BSH) artinya Berkembang Sesuai Harapan : bila anak sudah

dapat melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa harus

diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

4) 4 (BSB) artinya Berkembang Sangat Baik : Bila anak sudah

dapat melakukannya secara mandiri dan sudah dapat

membantu temannya yang belum mencapai kemampuan sesuai

indicator yang diharapkan.

b. Penilaian bulanan

Penilaian bulanan berisi hasil pengolahan rekapitulasi data

penilaian harian checklist (V), catatan anekdot, dan hasil karya anak

selama satu bulan. Hasil pengolahan data diisikan ke dalam format

penilaian.

c. Penilaian semester

Penilaian semester merupakan hasil pengolahan rekapitulasi

data penilaian bulanan yang dicapai selama 6 bulan. Penilaian

Page 87: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

84

semester digunakan sebagai dasar untuk membuat laporan

perkembangan anak yang akan disampaikan kepada orang tua anak.

d. Pelaporan

Laporan semester berisi hasil pengolahan data tentang

perkembangan anak yang di kumpulkan selama enam bulan atau

satu semester. Pelaporan ditujukan kepada :

1. Orang tua anak sebagai pertanggung jawaban layanan yang

telah diikuti oleh anak.

2. Satuan RA sebagai dokumen hasil pelaksanaan pembelajaran

dan sebagai dasar untuk perbaikan maupun pengembangan

layanan yang lebih baik.

3. Dinas Pendidikan sebagi institusi Pembina PAUD di wilayahnya.

e. Sumber Data Penilaian Harian lainnya.

Data penilaian harian lainnya bersifat melengkapi data yang

dikumpulkan melalui format checklist. Data penilaian harian lainnya

dapat dikumpulkan melalui:

1. Catatan Anekdot

Catatan anekdot awalnya digunakan untuk mencatat sikap

dan perilaku anak yang muncul digunakan untuk mencatat

sikap dan perilaku anak yang muncul secara tiba-tiba atau

peristiwa yang terjadi secara incidental. Berbagai rujukan

terakhir menyatakan bahwa catatan anekdot digunakan untuk

mencatat seluruh fakta, menceritakan situasi yang terjadi, apa

yang dilakukan dan dikatakan anak. Catatan anekdot sebagai

jurnall kegiatan harian mencatat kegiatan anak selama

melakukan kegiatan setiap harinya. Catatan anekdot

memungkinkan untuk mengetahui perkembangan anak yang

indikatornya tercantum maupaun tidak tercantum pada RPPH.

Hal-hal pokok yang dicatat dalam catatan anekdot meliputi:

a. Nama anak yang dicatat perkembangannya

b. Kegiatan main atau pengalaman belajar yang diikuti anak

c. Perilaku, termasuk ucapan yang disampaikan anak selama

berkegiatan.

Page 88: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

85

Catatan anekdot dibuat dengan menuliskan apa yang

dilakukan atau dibicarakan anak secara obyektif, akurat,

lengkap, dan bermakna tanpa penafsiran subyektif dari guru.

Akurat (tepat), obyektif (apa adanya, tanpa memberi label

misalnya : cengeng,malas,nakal), spesifik (khusus/tertentu),

sederhana (tidak bertele-tele), dan catatan guru terkait dengan

indikator yang muncul dari perilaku anak. Catatan dalam

anekdot lebih berupa jurnal kegiatan akan lebih baik bila

disertai foto kegiatan yang dilakukan setiap anak.

(Contoh Penilaan terlampir pada Tabel H)

2. Hasil Karya

Hasil karya adalah buah pikir anak yang dituangkan dalam

bentuk karya nyata dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni,

atau tampilan anak, misalnya: gambar , lukisan, lipatan, hasill

kolase, hasil guntingan, tulisan/Coret- coretan, hasil roncetan,

bangunan balok, tari, hasil prakarya dll.

Rambu-rambu membuat Catatan Hasil Karya Anak.

a. Tuliskan nama dan tanggal hasil karya tersebut dibuat. Data ini

diperlukan untuk melihat perkembangan hasil karya yang

dibuat anak di waktu sebelumnya.

b. Tanyakan kepada anak tentang hasil karya yang dibuatnya

tanpa asumsi guru. Misalnya Aisyah membuat gambar banyak

kepala dengan berbagi warna. Maka yang dikatakan guru

adalah: ”Ada banyak gambar yang sudah kamu buat, bisa

diceritakan gambar apa saja? warna apa saja yang kamu pakai?”

dst.

c. Tuliskan semua yang dikatakan oleh anak untuk

mengkonfirmasi hasil karya yang dibuatnya agar tidak salah

saat guru membuat interpretasi karya tersebut.

d. Catatan dan hasil karya anak disimpan dalam portopolio dan

akan dianalisa dalam penilaian bulanan. Hasil karya yang

dianalisa adalah hasil karya yang terbaik (menunjukkan tingkat

perkembangan tertinggi) yang diraih anak. Hasill karya tersebut

bisa yang paling akhir atau dapat pula yang ditengah bulan.

Page 89: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

86

e. Perhatikan apa yang sudah dibuat oleh anak dengan teliti,

hubungkan dengan indikator pada KD. Semakin guru melihat

dengan rinci maka akan lebih banyak informasi yang

didapatkan guru dari hasil karya anak tersebut.

Strategi Pelaksanaan Penilaian Harian

Setiap anak harusnya diamati setiap hari untuk mengetahui

perkembangan yang dicapai atau kesulitan yang ditemuinya.Namun

demikian seringkali guru kesulitan melakukannya.Salah satu

pertanyaan yang seringkali dilontarkan guru terkait dengan penilaian

adalah bagaimana melaksanakan penilaian yang dapat mencakup

banyak kemampuan anak untuk jumlah anak yang banyak?

Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Mengamati seluruh anak melalui langkah :

a. Mengidentifikasikan indikator yang ada di RPPH dengan

kegiatan yang akan diikuti anak, misalnya Dengan pemetaan

tersebut guru dapat berkonsentrasi pada setiap sesi kegiatan

dan melihat seluruh anak lebih fokus.

b. Mengelompokkan indikator disetiap kelompok kegiatan

sesuai jadwal harian.

2) Mengamati fokus pada beberapa anak.

Jika strategi 1 dan 2 tetap tidak dapat dilaksanakan maksimal

karena rasio guru dan anak yang besar, guru dapat melakukan

penilaian dengan fokus pada beberapa anak. Misalnya jumlah

anak dalam rombongan belajar sebanyak 20 orang, guru dapat

memfokuskan sasaran penilaian pada 5 anak dengan tidak

mengabaikan anak yang lainnya sebagai sasaran penilaian

sehingga dalam 4 hari seluruh anak dapat diobservasi. Bila dalam

seminggu ada 5 hari belajar, maka 1 hari sisa digunakan untuk

melihat kembali indikator dari semua anak yang belum muncul.

Untuk memudahkan pelaksanaan baik menggunakan strategi 1

ataupun 2, guru dapat menggunakan satu format penilaian

caranya:

1. Kolom nama anak dapat langsung diisi dengan pencapaian

perkembangan misal dengan kode BB, MB, BSH, BSB. Bila ada

Page 90: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

87

hal yang perlu dicatat di luar indikator yang ada, guru dapat

menggunakan catatan anekdot.

2. Guru selalu membawa catatan kecil yang berisi format di atas

dengan pena di dalam saku sepanjang hari.

3. Guru juga dapat mencatat dalam anekdot untuk kegiatan

anak lainnya di luar yang sedang menjadi fokus hari itu,

apabila dipandang ada sesuatu yang penting pada anak

tersebut. Sesuatu yang penting tersebut dapat berupa

kemajuan perkembangan (misalnya anak tidak biasa

berkomunikasi ternyata hari itu Nampak berbincang dengan

temannya ) atau kemunduran perkembangan (misalnya anak

yang tidak biasa berkomunikasi ternyata hari itu nampak

berbincang dengan temannya) atau kemunduran

perkembangan (misalnya anak biasanya ramah ternyata harii

itu selalu marah-marah)

Memasukkan data ke Portofolio Anak

Data yang dicatat dalam anecdotal record yang diartikan sebagai

jurnal harian dan hasil karya anak dimasukkan ke dalam buku

portofolio masing-masing anak. Format portopolio dapat

dikembangkan oleh masing-masing lembaga, portofolio terdiri:

1. Sampul depan berisi foto dan identitas anak

2. Lembar isi berisi : foto kegiatan anak, catatan guru tentang

kegiatan anak (ditulis saat mengamati anak), dan analisa

Kompetensi Dasar.

f. Penilaian Bulanan

Penilaian bulanan sebagai tindak lanjut dari penilaian harian.

Penilaian bulanan lebih ditekankan pada analisa dan interpretasi guru

terhadap data yang terkumpul dari penilaian bulanan dilakukan

dengan langkah berikut :

1. Mengumpulkan Semua Data

Semua data yang didapat guru baik melalui pengisian

format cheklist, dan data dalam portofolio yang berasal darii

catatan anekdot dan hasil karya anak.

Page 91: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

88

2. Menganalisa Data Penilaian

a. Seluruh catatan skala capaian perkembangan harian

disatukan berdasarkan indikator dari KD yang sama.

Walaupun dalam format cheklist (V) harian indikatornya

memuat tema dan materi, tetapi untuk dimasukkan ke

dalam penilaian bulanan cukup melihat indikator dari KD

yang tercantum dalam format penilaian perkembangan

umum. Apabila dalam indikator yang sama dalam satu KD

terdapat perbedaan capaian, maka capaian perkembangan

yang tertinggii dijadikan capaian akhir.

Misalnya :

Kemampuan makan Umar membaca doa sebelum dan

sesudah makan, BB, BB, BB, MB, maka Umar mengarah pada

kemampuan MB.

b. Analisa KD dalam portofolio yang berisi kemampuan anak

dianalisa lanjut untuk mengetahui capaian kemampuan

anak apakah berada pada kemampuan BB, MB, BBSH, atau

BSB.

c. Untuk memudahkan menentukan kemampuan anak

sebaiknya guru merujuk pada rubrik penilaian.

Dalam catatan anekdot dituliskan :

Umar menggunting dengan menggunakan tiga jari. Ia

menggunting di luar garis bergambar bentuk geometri. Ia

tersenyum sambil mengatakan “ ini ban City Tour”

a. KD 3.9 menggunakan gunting dengan cara yang tepat, (dalam

indikator tercantum : melakukan kegiatan dengan

menggunakan alat teknologi sederhana sesuai fungsinya

secara aman dan bertanggung jawab). Capaian perkembangan

BSH

b. KD 3.3 – 4.3 menggunting di luar garis bergambar bentuk

geometri lingkaran (dalam indikator tertulis : Terampil

menggunakan tangan kanan dan kiri dalam berbagaii

aktivitas). Karena Umar masih menggunting di luar garis yang

seharusnya usia 6 tahun seharusnya sudah dapat

Page 92: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

89

menggunting bentuk sesuai garis, maka Umar mencapaii

perkembangan BB.

c. KD 2.5 menunjukkan gambar sambil tersenyum (dalam

indikator disebut” bangga menunjukkan hasil karya). Karena

Umar sesuai dengan indikator, maka Umar mencapaii

perkembangan BSH.

d. KD 3.7 – 4.7 “ ini ban City Tour”

e. KD 3.11 – 4.11 “ ini ban City Tour” ( dalam indikator tertulis :

Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana). Umar dapat

bercerita dengan kalimat sederhana tentang sesuatu hal,

capaian perkembangan BSH.

3. Kompilasi Hasil Penilaian Data

Hasil pengumpulan data selama satu bulan, kemudian dii analisa,

dapatlah hasil perkembangan sebagai berikut:

Contoh terlampir

4. Mengisi Data Ke Dalam Penilaian Perkembangan Anak

Setelah semua data dianalisa langkah selanjutnya semua data

dimasukkan ke dalam format penilaian perkembangan anak. Format

perkembangan digunakan untuk mencatat perkembangan bulanan,

juga digunakan untuk mencatat perkembangan anak selama satu

semester.

Untuk mengisi kolom penilaian bulanan maupun hasil akhir semester,

guru perlu memperhatikan hal- hal sebagai berikut :

a. Semua data yang diolah dijadikan bahan analisa

b. Apabila menggunakan guru sentra yang berarti guru sebagai tim,

maka penilaian ditetapkan secara bersama oleh semua guru yang

menangani anak. Sedangkan pengisian laporan dilakukan oleh

wali kelas.

c. Data capaian perkembangan anak pasti cukup banyak sehingga

dalam satu indikator bisa muncul data berulang- ulang dengan

tingkat pencapaian yang berbeda. Untuk menentukan pengisian

pada kolom capaian perkembangan, maka digunakan capaian

terbaik dengan pengertian kemampuan anak tersebut. Contoh

untuk kemampuan kemandirian anak : BB–MB-MB-BSH-BSH–BSB

Page 93: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

90

maka yang diambil BSB ( berkembang sangat baik) artinya

kemampuan anak berkembang kearah sangat baik.

3. Pengolahan Penilaian

a. Penilaian proses dan hasil belajar anak dimasukkan dalam format

yang disusun oleh pendidik setiap selesai melakukan kegiatan.

b. Catatan penilaian proses dan hasil belajar perkembangan anak

dimasukkan ke dalam format rangkuman penilaian atau bulanan

untuk dibuat kesimpulan sebagai dasar laporan perkembangan anak

kepada orang tua.

4. Pelaporan

Pelaporan merupakan kegiatan menkomunikasikan dan menjelaskan

hasil penilaian tentang perkembangan anak setelah mengikuti layanan/

kegiatan pembelajaran di satuan RA.

5. Etika Pelaporan

Pelaporan berupa deskripsi pertumbuhan fisik dan perkembangan

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak.

Laporan perkembangan anak didik dibuat secara tertulis oleh guru.

Penyampaian laporan dilakukan secara tatap muka sehingga

dimungkinkan adanya hubungan dan informasi timbal balik antara pihak

lembaga dengan orang tua. Dalam pelaksanaan kegiatan ini hendaknya

kerahasiaan data atau informasi dijaga, artinya bahwa data atau informasi

tentang anak didik hanya diinformasikan dan dibicarakan dengan orang

tua anak didik yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam rangka

bimbingan selanjutnya.

Para orang tua ingin tahu tentang kondisi perkembangan anaknya

tetapi juga memiliki keterbatasan waktu, karena itu saat bertemu lebih

difokuskan pada hal- hal berikut :

a. Keadaan anak waktu belajar secara fisik, sosial, dan emosional

b. Partisipasi anak dalam mengikuti kegiatan di lembaga RA

c. Kemampuan/kompetensi yang sudah dan belum dikuasai anak

d. Hal-hal yang harus dilakukan orang tua untuk membantu dan

mengembangkan anak lebih lanjut.

Page 94: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 95: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

91

TABEL A. KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI-1. Menerima ajaran agama yang

dianutnya

1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui

ciptaan-Nya

1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain,

dan lingkungan sekitar sebagai rasa

syukur kepada Tuhan

KI-2. Memiliki perilaku hidup sehat,

rasa ingin tahu, kreatif dan estetis,

percaya diri, disiplin, mandiri,

peduli, mampu menghargai dan

toleran kepada orang lain, mampu

menyesuaikan diri, jujur, rendah

hati dan santun dalam berinteraksi

dengan keluarga, pendidik, dan

teman

2.1 Memiliki perilaku yang

mencerminkan hidup sehat

2.2 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap ingin tahu

2.3 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap kreatif

2.4 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap Estetis

2.5 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap percaya diri

2.6 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap taat terhadap

aturan sehari-hari untuk melatih

kedisiplinan

2.7 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap sabar (mau

menunggu giliran, mau mendengar

ketika orang lain berbicara) untuk

melatih kedisiplinan

2.8 Memiliki perilaku yang

Page 96: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

92

mencerminkan kemandirian

2.9 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap peduli dan mau

membantu jika diminta bantuannya

2.10 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap menghargai

dan toleran kepada orang lain

2.11 Memiliki perilaku yang dapat

menyesuaikan diri

2.12 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap tanggungjawab

2.13 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap jujur

2.14 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap rendah hati dan

santun kepada orang tua, pendidik,

dan teman

KI-3. Mengenali diri, keluarga,

teman,pendidik, lingkungan

sekitar, agama, teknologi, seni, dan

budaya di rumah,tempat bermain

dan RA dengan cara: mengamati

dengan indera(melihat,

mendengar, menghidu, merasa,

meraba);menanya;mengumpulkan

informasi;menalar;

dan mengomunikasikan melalui

kegiatanbermain

3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-

hari

3.2 Mengetahui cara hidup sehat

3.3 Mengenal perilaku baik sebagai

cerminan akhlak mulia

3.4 Mengenal anggota tubuh, fungsi,

dan gerakannya untuk

pengembangan motorik kasar dan

motorik halus

3.5 Mengetahui cara memecahkan

masalah sehari-hari dan berperilaku

Page 97: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

93

kreatif

3.6 Mengenal benda-benda disekitarnya

(nama, warna, bentuk, ukuran, pola,

sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-

ciri lainnya)

3.7 Mengenal lingkungan sosial

(keluarga, teman, tempat tinggal,

tempat ibadah, budaya, transportasi)

3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan,

tanaman, cuaca, tanah, air, batu-

batuan, dll)

3.9 Mengenal teknologi sederhana

(peralatan rumah tangga, peralatan

bermain, peralatan pertukangan, dll)

3.10 Memahami bahasa reseptif

(menyimak dan membaca)

3.11 Memahami bahasa ekspresif

(mengungkapkan bahasa secara

verbaldan non verbal)

3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui

bermain

3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain

3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan,

dan minat diri

3.15 Mengenal berbagai karya dan

aktivitas seni

KI-4. Menunjukkan yang diketahui,

dirasakan, dibutuhkan, dan

4.1 Melakukan kegiatan beribadah

sehari-hari dengan tuntunan orang

Page 98: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

94

dipikirkan melalui bahasa, musik,

gerakan, dan karya secara

produktif dan kreatif, serta

mencerminkan perilaku anak

berakhlak mulia

dewasa

4.2 Menunjukkan perilaku santun

sebagai cerminan akhlak mulia

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk

pengembangan motorik kasar dan

halus

4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk

hidup sehat

4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari

secara kreatif

4.6 Menyampaikan tentang apa dan

bagaimana benda-benda di sekitar

yang dikenalnya (nama, warna,

bentuk, ukuran, pola, sifat, suara,

tekstur, fungsi, dan ciriciri lainnya)

melalui berbagai hasil karya

4.7 Menyajikan berbagai karya yang

berhubungan dengan lingkungan

sosial (keluarga, teman, tempat

tinggal, tempat ibadah, budaya,

transportasi) dalam bentuk gambar,

bercerita, bernyanyi, dan gerak tubuh

4.8 Menyajikan berbagai karya yang

berhubungan dengan lingkungan

alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah,

air, batubatuan, dll) dalam bentuk

gambar, bercerita, bernyanyi, dan

gerak tubuh

Page 99: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

95

4.9 Menggunakan teknologi sederhana

untuk menyelesaikan tugas dan

kegiatannya (peralatan rumah

tangga, peralatan bermain, peralatan

pertukangan, dll)

4.10 Menunjukkan kemampuan

berbahasa reseptif (menyimak dan

membaca)

4.11 Menunjukkan kemampuan

berbahasa ekspresif

(mengungkapkan bahasa secara

verbal dan non verbal)

4.12 Menunjukkan kemampuan

keaksaraan awal dalam berbagai

bentuk karya

4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara

wajar

4.14 Mengungkapkan kebutuhan,

keinginan dan minat diri dengan cara

yang tepat

4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni

dengan menggunakan berbagai

media

Page 100: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

96

TABEL B. KOMPETENSI INTI, DASAR DAN INDIKATOR Perkembangan yang digunakan dalam penilaian merupakan penggabungan dari indikator perkembangan yang di permendikbud 137/2014 dengan permendikbud 146/2014. Indikator penilaian Perkembangan untuk usia 5-6 tahun terdiri atas:

Prog. Pengembangan KD dan Indikator

Nilai Agama dan Moral

1.1 Mengenal Tuhan melalui ciptaanNya

Terbiasa menyebut nama Tuhan sebagai pencipta

Terbiasa mengucapkan kalimat pujian terhadap ciptaan Tuhan

1.2 Menghargai diri sendiri, oranglain dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada

Tuhan

Menghormati (toleransi ) Agama oranglain

Terbiasa mengucap rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan

Terbiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan

2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur

Terbiasa tidak berbohong

Terbiasa menghargai kepemilikan orang lain

Terbiasa mengembalikan benda yang bukan haknya

3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari

4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntutan orang dewasa

Menggunakan doa-doa sehari-hari, melakukan ibadah sesuai dengan agamanya

(misal: doa sebelum memulai dan selesai kegiatan)

Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya (misal: tidak bohong,

tidak berkelahi)

Menyebutkan hari-hari besar agama, tempat ibadah, tokoh keagamaan (misal: nabi-nabi)

Menyebutkan tempat ibadah agama lain

Menceritakan kembali tokoh-tokoh keagamaan (misal: nabi-nabi)

Page 101: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

97

Prog. Pengembangan KD dan Indikator

3.2 Mengenal perilaku baik dan santun sebagai cerminan akhlak mulia

4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia

Berperilaku sopan dan peduli melalui perkataan dan perbuatannya secara spontan sesuai

dengan agama dan budaya

FISIK

MOTORIK

2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat

Terbiasa makan makanan bergizi seimbang

Terbiasa memelihara kebersihan diri dan lingkungan

3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik

kasar dan motorik halus

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus

Mengenal anggota tubuh dan fungsinya

Melakukan berbagai gerakan terkoordinasi secara terkontrol, seimbang, dan lincah

Melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala secara terkoordinasi dalam menirukan

berbagai gerakan yang teratur (misal: senam dan tarian)Melakukan permainan fisik dengan

aturan

Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri dalam berbagai aktivitas (misal:

mengancingkan baju, menali sepatu, menggambar, menempel, menggunting pola, meniru

bentuk, menggunakan alat makan)

3.4 Mengetahui cara hidup sehat

4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat

Melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat (misal: mandi 2x sehari; memakai baju bersih;

membuang sampah pada tempatnya, menutup hidung dan mulut ketika batuk dan bersin,

membersihkan dan membereskan tempat bermain )

Mampu melindungi diri dari percobaan kekerasan, termasuk kekerasan seksual dan bullying

(misal dengan berteriak dan/atau berlari)

Mampu menjaga keamanan diri dari benda-benda berbahaya (misal: listrik, pisau, pembasmi

Page 102: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

98

Prog. Pengembangan KD dan Indikator

serangga, kendaraan di jalan raya)

Menggunakan toilet dengan benar tanpa bantuan

Mengenal kebiasaan buruk bagi kesehatan (makan permen, jajan sembarang tempat)

KOGNITIF 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu

Terbiasa menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik (seperti:

aktif bertanya, mencoba atau melakukan sesuatu untuk mendapatkan jawaban)

2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif

Kreatif dalam menyelesaikan masalah menggunakan ide, gagasan di luar

kebiasaan atau cara yang tidak biasa atau dengan menerapkan pengetahuan

atau pengalaman baru

Menunjukkan inisiatif dalam memilih permainan (seperti: ”ayo kita bermain pura-

pura seperti burung”)

Page 103: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

99

Prog.Pengembangan KD dan Indikator

3.5 Mengetahui dan mampu cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif

4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif

Mengerti masalah sederhana yang dihadapi

Menyelesaikan tugas meskipun menghadapi kesulitan

Menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan

3.6. Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat,

suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)

4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang dikenalnya (nama,

warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui

berbagai hasil karya

Mengenal benda dengan mengelompokkan berbagai benda di lingkungannya

berdasarkan ukuran, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya

Mengenal benda dengan menghubungkan satu benda dengan benda yang lain

Menghubungkan atau menjodohkan nama benda dengan tulisan sederhana

melalui berbagai aktivitas

Mengenal konsep besar-kecil, banyak-sedikit, panjang-pendek, berat-ringan,tinggi-

rendah dengan mengukur menggunakanalat ukur tidak baku

Membuat pola ABCD-ABCD

Mampu mengurutkan lima seriasi atau lebih berdasarkan warna, bentuk,

ukuran, atau jumlah.

Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: “lebih dari”; “kurang dari”; dan “paling/ter”

Mengklasifikasikan benda berdasarkan 3 variabel warna, bentuk, dan ukuran

Menyebutkan lambang bilangan 1-10

Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung

Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan

Page 104: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

100

Prog.Pengembangan KD dan Indikator

3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya,

transportasi)

4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll

tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya,

transportasi)

Menyebutkan nama anggota keluarga dan teman serta ciri-ciri khusus mereka

secara lebih rinci (warna kulit, warna rambut, jenis rambut, dll)

Menjelaskan lingkungan sekitarnya secara sederhana

Menyebutkan arah ke tempat yang sering dikunjungi dan alat transportasi yang

digunakan

Menyebutkan peran-peran dan pekerjaan termasuk didalamnya perlengkapan/atribut dan

tugas-tugas yang dilakukan dalam pekerjaan tersebut

Membuat dan mengikuti aturan

3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)

4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll

tentang lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)

Mengetahui hubungan dirinya dengan alam

Mengenal konsep sain dalam kehidupan sehari-hari

Melakukan berbagai percobaan sederhana bersifat sain

Mengenal sebab-akibat tentang lingkungannya (angin bertiup menyebabkan daun

bergerak, air dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah)

3.9 Mengenal dan menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumahtangga, peralatan

bermain, peralatan pertukangan, dll)

4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga,peralatan bermain, peralatan

pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya

Page 105: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

101

Prog. Pengembangan KD dan Indikator

Melakukan kegiatan dengan menggunakan alat teknologi sederhana sesuai fungsinya secara

aman dan bertanggung jawab.

Membuat alat-alat teknologi sederhana (misal: baling-baling)

Melakukan proses kerja sesuai dengan prosedurnya (misal: membuat teh di mulai dari

menyediakan air panas)

BAHASA 2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun kepada orangtua, pendidik, dan teman

Terbiasa ramah menyapa siapapun dengan lembut dan santun

3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)

4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak danmembaca)

Menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosakata yang lebih banyak

Melaksanakan perintah yang lebih kompleks sesuai dengan aturan yangdisampaikan

Mengulang kalimat yang lebih kompleks

Memahami informasi yang didengarnya (misal tata tertib, aturan permainan)

3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbaldan non verbal)

4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkanbahasa secara verbal dan

non verbal)

Mengungkapkan keinginan, perasa an, dan pendapat dengan kalimat sederhana

dalam berkomunikasi dengan anak atau orang dewasa

Senang membaca buku-buku bergambar

Mengungkapkan perasaan, ide dengan pilihan kata yang sesuai ketikaberkomunikasi

Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks

Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama

Membuat cerita dengan merangkaikan gambar berseri

3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain

4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentukKarya

Menunjukkan bentuk-bentuk simbol (pra menulis)

Page 106: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

102

Prog. Pengembangan KD dan Indikator

Mengenal suara huruf awal

Menyebutkan lambang-lambang huruf sesuai suara/bunyi

Menulis huruf-huruf dari namanya sendiri

Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama.

Mengenal arti kata dari gabungan beberapa huruf konsonan dan vokal

Membaca nama sendiri

Mengenal perubahan bunyi dan arti berdasarkan perubahan huruf dan posisihuruf

Menuliskan cerita sendiri berdasarkan hasil karya yang dibuatnya

Menyebutkan angka bila diperlihatkan lambang bilangan nya (Mengucapkanbunyi lambang

bilangan)

SOSIAL 2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri

Terbiasa menyapa guru saat penyambutan Berani tambil didepan teman, guru, orang tua dan lingkungan.dan sosial lainnya Berani mengemukakan pendapat Berani menyampaikan keinginan Berkomunikasi dengan orang yang belum dikenal sebelumnya dengan pengawasan guru Bangga menunjukkan hasil karya Senang ikut serta dalam kegiatan bersama Tidak berpengaruh penilaan oranng tentang dirinya

2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih

kedisiplinan

Tau akan haknya

Mentaati aturan kelas ( kegiatan, aturan)

Mengatur diri sendiri

2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar

Kesediaan diri untuk menahan diri

Bersikap tenang tidak lekas marah dan dapat menunda keinginan

Page 107: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

103

Prog. Pengembangan KD dan Indikator

Sikap mau menunggu giliran , mau mendengarkan ketika orang lain bicara

Tidak menangis saat berpisah dengan orang tuanya

Tidak mudah mengeluh

Tidak tergesa-gesa

Selalu menyesaikan gagasan-gagasannya hingga tuntas

Berusaha tidak menyakiti atau membalas kekerasan

2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian

Terbiasa tidak bergantung pada orang lain

Terbiasa mengambil keputusan secara mandiri

Merencanakan, memilih, memiliki inisiatif untuk belajar atau melakukan sesuatu tanpa harus

dibantu atau dibantu seperlunya

2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli mau membantu jika diminta bantuan

Mengetahui perasaan temannya dan meresponn secara wajar

Berbagi dengan orang lain

Menghargai/hak/pendapat/karya orang lain

Terbiasa mengindahkan dan memperhatikan kondisi teman

Mau menemani teman melakukan kegiatan bersama

Senang menawarkan bantuan pada teman atau gurupeka untuk membantu orang lain yang

membutuhkan

Mampu menenangkan diri dan temannya dalam berbagai situasai,

Senang mengajak temannya untuk berkomunikasi,beraksi positif kepada semua temannya

2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kerjasama

Bermain dengan teman sebaya

Menerima perbedaan teman dengan dirinya

Menghargai karya teman

Page 108: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

104

Prog. Pengembangan KD dan Indikator

Tidak ingin menang sendiri

Menghargai pendapat pendapat teman dan mendengarkan dengan sabar pendapat teman

Senang berteman dengan semuanya

2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri

Memperlihatkan diri untuk menyesuaikan dengan situasi

Memperlihatkan kehati-hatian kepada orang yang belum dikenal ( menumbuhkan

kepercayaan kepada pada orang dewasa yang tepat)

Bersikap kooperatif dengan teman

Menggunakan cara yang diterima secara sosial dalam menyelesaikan masalah (

menggunakan pikiran untuk menyelesaikan masalah)

Tetap tenang saat ditempat yang baru dengan situasai baru misal:saat bertemu, berada

dipusat perbelanjaan, atau saat bertemu dengan guru baru,

2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab

Bertanggung jawab atas perilaku untuk kebaikan diri sendiri

Bersedia untuk menerima konsekwensi atau menanggung akibat atas tindakan yang

diperbuat baik secara sengaja maupuntidak sengaja

Mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf

Merapihkan/ membereskan mainan pada tempat semula

Mengerjakan sesuatu hingga tuntas

Senang menjalankan kegiatan yang jadi tugasnya (misalnya piket sebagai pemimpin harus

membantu menyiapkan alat makan )

3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain secara wajar

4.13 Menunjukkan reaksi emosi secara wajar

mengenal perasaan sendiri dan orang lain

mengelolanya secara wajar ( mengendalikan diri secara wajar)

Page 109: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

105

Prog. Pengembangan KD dan Indikator

Berprilaku yang membuat orang lain nyaman

Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada ( senang-sedih-antusias dsb )

3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan,dan minat diri

4.14 Mengungkapkan kebutuhan , keinginan, dan minat diri dengan cara yang tepat

Memilih kegiatan/ benda yang paling sesuai dengan yang dibutuhkan dari beberapa pilihan

yang ada

Mengungkapkan yang dirasakan ( lapar ingin makan, kedinginan, memerlikan baju hangat,

perlu payung agar tidak keehujanan, kepanasan, sakit perut perlu berobat)

Menggunakan sesuatu sesuai kebutuhan

SENI 2. 4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis

Menghargai keindahan diri sendiri, karya sendiri atau orang lain, alam dan lingkungan

sekitar

Menjaga kerapihan diri

Bertindak /berbuat yang mencerminkan sikap estetis

Merawat kerapihan, kebersihan, dan keutuhan benda mainan atau milik pribadinya

3.15 Mengenal dan menghasilkan berbagai karya dan aktivitas seni

4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media

Membuat karya seni sesuai kreativitasnya misal seni musik, visual, gerak, tari yang

dihasilkannya dengan menggunakan alat yang sesuai

Menampilkan hasil karya seni baik dalam bentuk gambar

Menghargai hasil karya baik dalam bentuk gambar

Page 110: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

106

TABEL C CONTOH PROGRAM SEMESTER

PROGRAM SEMESTER I

RA ...................................

No Tema Kompetensi Dasar Sub Tema Sub-sub Tema

Alokasi

waktu

(Minggu)

1

Aku Hamba

Allah

1.1, 1.2, 2.1, 2.2, 2.3, 2.4,

2.5, 2.6, 2.7,2.8, 2.9, 2.10,

2.11, 2.12, 2.13, (3.1-4.1),

(3.2-4.2), (3.3-4.3), (3.4-

4.4), (3.5-4.5), (3.6-4.6),

(3.7-4.7), (3.8-4.8),(3.9-

4.9),(3.10-4.10), (3.11-

4.11), (3.12-4.12), ((3.13-

4.13), (3.14-4.14), (3.15-

4.15)

Identitasku Nama,usia,jenis kelamin, alamat rumah

lengkap

1 Minggu

Tubuhku

Anggota tubuh, bagian-bagian anggota

tubuh, fungsi, gerak, kebersihan, ciri-ciri

khas, kesehatan dan keamanan diri

2 Minggu

Kesukaanku Makanan.& minuman yang halal, mainan

dan macam-macam kegiatan 2 Minggu

2 Keluarga

Sakinah

1.1, 1.2, 2.1, 2.2, 2.3, 2.4,

2.5, 2.6, 2.7,2.8, 2.9, 2.10,

2.11, 2.12, 2.13, (3.1-4.1),

(3.2-4.2), (3.3-4.3), (3.4-

4.4), (3.5-4.5), (3.6-4.6),

(3.7-4.7), (3.8-4.8),(3.9-

4.9),(3.10-4.10), (3.11-

4.11), (3.12-4.12), ((3.13-

4.13), (3.14-4.14), (3.15-

4.15)

Anggota

keluargaku

Ayah, ibu, kakak, adik, kakek, nenek,

paman dan bibi 2 Minggu

Profesi anggota

keluarga

Macam-macam pekerjaan

1 Minggu

Page 111: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

107

No Tema Kompetensi Dasar Sub Tema Sub-sub Tema

Alokasi

waktu

(Minggu)

3 Lingkunganku

1.1, 1.2, 2.1, 2.2, 2.3, 2.4,

2.5, 2.6, 2.7,2.8, 2.9, 2.10,

2.11, 2.12, 2.13, (3.1-4.1),

(3.2-4.2), (3.3-4.3), (3.4-

4.4), (3.5-4.5), (3.6-4.6),

(3.7-4.7), (3.8-4.8),(3.9-

4.9),(3.10-4.10), (3.11-

4.11), (3.12-4.12), ((3.13-

4.13), (3.14-4.14), (3.15-

4.15)

Rumahku - Fungsi rumah

- Bagian-bagian rumah

- Jenis peralatan rumah Tangga, kursi,

meja, tempat tidur, kasur, peralatan

makan, lemari es, radio, televisi, kaset,

CD, telepon

- Fungsi peralatan rumah tangga

- Cara menggunakan peralatan rumah

tangga

2 Minggu

Sekolahku

Gedung dan halaman sekolah, ruang

belajar, tempat bermain dan alat-alat

permainan orang-orang yang ada di

sekolah dan tata tertib di sekolah

1 Minggu

Mesjidku

- Fungsi Mesjid

- Bagian-bagian mesjid

- Orang-orang yang ada di masjid

- Tata tertib di masjid

1 Minggu

1.1, 1.2, 2.1, 2.2, 2.3, 2.4,

2.5, 2.6, 2.7,2.8, 2.9, 2.10,

2.11, 2.12, 2.13, (3.1-4.1),

(3.2-4.2), (3.3-4.3), (3.4-

4.4), (3.5-4.5), (3.6-4.6),

(3.7-4.7), (3.8-4.8),(3.9-

4.9),(3.10-4.10), (3.11-

Binatang

Qurban

- Ibadah Haji

- Bagian-baguan tubuh binatang

- Makanan, bahaya, manfaat

1 Minggu

Binatang

Peliharaan

- Bagian-baguan tubuh binatang

- Makanan, bahaya, manfaat 2 Minggu

Binatang - Bagian-baguan tubuh binatang 1 Minggu

Page 112: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

108

No Tema Kompetensi Dasar Sub Tema Sub-sub Tema

Alokasi

waktu

(Minggu)

4

Binatang

ciptaan Allah

4.11), (3.12-4.12), ((3.13-

4.13), (3.14-4.14), (3.15-

4.15)

Serangga - Makanan, bahaya, manfaat

Binatang Buas - Bagian-baguan tubuh binatang

- Makanan, bahaya, manfaat 1 Minggu

JUMLAH

17 Minggu

……………..……………………….2015

Kepala RA ………………………….. Guru

……………………………. …………………………….

PROGRAM SEMESTER II

Page 113: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

109

RA ................................

No Tema Kompetensi Dasar Sub Tema Sub-sub Tema Alokasi waktu

(Minggu)

1

Tanaman

Ciptaan Allah

1.1, 1.2, 2.1, 2.2, 2.3,

2.4, 2.5, 2.6, 2.7,2.8,

2.9, 2.10, 2.11, 2.12,

2.13, (3.1-4.1), (3.2-

4.2), (3.3-4.3), (3.4-

4.4), (3.5-4.5), (3.6-

4.6), (3.7-4.7), (3.8-

4.8),(3.9-4.9),(3.10-

4.10), (3.11-4.11),

(3.12-4.12), ((3.13-

4.13), (3.14-4.14),

(3.15-4.15)

Tanaman

buah

- Macam-macam tanaman buah

- Bagian-bagian tanaman buah

- Manfaat tanaman buah

- Cara nenanam dan merawat tanaman buah

2 Minggu

Tanaman

sayur

- Macam-macam tanaman sayur

- Bagian-bagian tanaman sayur

- Manfaat tanaman sayur

- Cara nenanam dan merawat tanaman

sayur

1 Minggu

Tanaman Hias

- Macam-macam tanaman hias

- Bagian-bagian tanaman hias

- Manfaat tanaman hias

- Cara nenanam dan merawat tanaman hias

1 Minggu

Tanaman

Obat

- Macam-macam tanaman obat

- Bagian-bagian tanaman obat

- Manfaat tanaman obat

- Cara nenanam dan merawat tanaman obat

1 Minggu

Tanaman

Umbi-umbian

- Macam-macam tanaman umbi-umbian

- Bagian-bagian tanaman umbi-umbian

- Manfaat tanaman umbi-umbian

- Cara nenanam dan merawat tanaman

umbi-umbian

1 Minggu

2 Kendaraan 1.1, 1.2, 2.1, 2.2, 2.3,

2.4, 2.5, 2.6, 2.7,2.8,

Kendaraan di

Darat

- Jenis kendaraan di Darat

- Fungsi dan kegunaan 2 Minggu

Page 114: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

110

No Tema Kompetensi Dasar Sub Tema Sub-sub Tema Alokasi waktu

(Minggu)

2.9, 2.10, 2.11, 2.12,

2.13, (3.1-4.1), (3.2-

4.2), (3.3-4.3), (3.4-

4.4), (3.5-4.5), (3.6-

4.6), (3.7-4.7), (3.8-

4.8),(3.9-4.9),(3.10-

4.10), (3.11-4.11),

(3.12-4.12), ((3.13-

4.13), (3.14-4.14),

(3.15-4.15)

- Nama Pengemudi

- Tempat pemberhentian

- Bagian-bagian kendaraan

Kendaraan di

Air

- Jenis kendaraan di Air

- Fungsi dan kegunaan

- Nama Pengemudi

- Tempat pemberhentian

- Bagian-bagian kendaraan

1 Minggu

Kendaraan di

Udara

- Jenis kendaraan di Udara

- Fungsi dan kegunaan

- Nama Pengemudi

- Tempat pemberhentian

- Bagian-bagian kendaraan

1 Minggu

3

Alam

Semesta

1.1, 1.2, 2.1, 2.2, 2.3,

2.4, 2.5, 2.6, 2.7,2.8,

2.9, 2.10, 2.11, 2.12,

2.13, (3.1-4.1), (3.2-

4.2), (3.3-4.3), (3.4-

4.4), (3.5-4.5), (3.6-

4.6), (3.7-4.7), (3.8-

4.8),(3.9-4.9),(3.10-

4.10), (3.11-4.11),

(3.12-4.12), ((3.13-

4.13), (3.14-4.14),

(3.15-4.15)

Benda-benda

alam

- Jenis benda- benda alam (tanah, air, udara,

api, pasir, batu, besi, emas, perak )

- Manfaat benda-benda alam

2 Minggu

Benda-benda

langit

- Jenis benda-benda langit (matahari, bulan,

bintang)

- Manfaat benda-benda langit

1 Minggu

Gejala alam

- Macam-macam gejala alam (siang, malam,

banjir, gunung meletus, tanah longsor,

ombak, pelangi, petir, hujan, gempa bumi ) 2 Minggu

Page 115: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

111

No Tema Kompetensi Dasar Sub Tema Sub-sub Tema Alokasi waktu

(Minggu)

4 Negaraku

1.1, 1.2, 2.1, 2.2, 2.3,

2.4, 2.5, 2.6, 2.7,2.8,

2.9, 2.10, 2.11, 2.12,

2.13, (3.1-4.1), (3.2-

4.2), (3.3-4.3), (3.4-

4.4), (3.5-4.5), (3.6-

4.6), (3.7-4.7), (3.8-

4.8),(3.9-4.9),(3.10-

4.10), (3.11-4.11),

(3.12-4.12), ((3.13-

4.13), (3.14-4.14),

(3.15-4.15)

Tanah Airku - Nama Negara

- Lambang Negara

- Presiden dan Wakil Presiden

- Lagu Kebangsaan

- Bendera

- Pahlawanku

1 Minggu

Tempat

Wisata

- Wisata Laut

- Pegunungan

- Taman

- Museum

- Kebun Binatang

1 Minggu

JUMLAH 17 Minggu

……………..……………………….2015

Kepala RA ………………………….. Guru

…………………………….……………………………

TABEL D (Contoh RPPM)

RPPM MODEL WEING

Contoh 2 RPPM Model Webbing

Page 116: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

112

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

Raudhatul Athfal

Semester/Bulan/Minggu : 1/September/ II

Kelompok/Usia : A / 4-5 Tahun

Sentra : Ibadah

Tema/Sub Tema : Haji Melatihku Bersabar/ Thawaf

KD: Nam (1.1), Fm (3.3, 4.3), Kog (2.2, 3.6, 4.6) Bhs (3.10, 4.10) Sosem (2.6, 2.7) Seni (3.15, 4.15)

Sentra Balok/ Area Balok/ Kegiatan Sudut Balok/

Kegiatan Kelompok Balok:

Membangun Masjidil Haram dan Ka’bah, membaca

buku, membuat tanda bangunan, menggunakan suasana

di Masjidil Haram untuk bermain peran mikro

Sentra Balok/ Area Matematika/ Kegiatan Sudut

Matematika/ Kegiatan Kelompok Matematika: Menggambar tema haji, meniru tulisan kosakata tentang haji,

menghitung batu jumrah, mencocokkan lambang bilangan,

puzzle haji, membaca buku tentang haji.

Sentra Main Peran Makro/ Area Main Peran

Makro/ Kegiatan Sudut Main Peran Makro/

Kegiatan Kelompok Main Peran Makro:

Bermain peran dengan setting rumah, klinik,

bank, pembuatan paspor, masjid.

Sentra Ibadah/ Area ibadah/ Kegiatan Sudut

Ibadah/ Kegiatan Kelompok Ibadah:

Praktek rukun haji, menggambar sesuai tema,

membaca buku tentang haji, menyusun puzzle

kalimat thayyibah, membaca suroh-suroh pendek

Sentra Bahan Alam/ Area Bahan Alam/

Kegiatan Sudut Bahan Alam/ Kegiata

Kelompok Bahan Alam: Bermain maket rukun haji, memompa air zamzam,

membuat batu jumrah, melukis, menggunting,

bermain microplay pasir, bermain playdough

Sentra Seni/ Area seni/ Kegiatan

Sudut Seni/ Kegiatan Kelompok

Seni: Proyek membuat boneka masik

haji, menggambar Masjidil Haram,

menjahit sajadah

Sentra Memasak/ Area

Memasak/ Kegiatan Sudut

Memasak/ Kegiatan

Kelompok Memasak:

Mengoles roti tawar persegi

Sentra Musik/ AreaBahasa & Musik/

Kegiatan Sudut Musik/ Kegiatan

Kelompok Musik: Membaca buku kisah nabi Ibrahim

AsBernyanyi lagu nasional, daerah, dan

tema, bersenandung lagu tema, bermain alat

musik perkusi (nuansa padang pasir).

Sentra Olah Tubuh/ Area Olah Tubuh/

Kegiatan Sudut Olah Tubuh/ Kegiatan

Kelompok Olah tubuh:

Berjalan mengelilingi Ka’bah, melempar

jumrah, berlari-berjalan sa’i, menarik

kurma, bersepeda, bermain bola, naik

pesawat.

Haji Melatihku Bersabar

Page 117: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

113

Pemetaan / Mapping Tema

Haji Melatihku Bersabar

Alokasi waktu = 5 minggu

Topik-topikTopik-topik

Topik-topik Topik-topikTopik-topik

- Sejarah / Kisah Qurban

- Arti Qurban

- Waktu dan syarat

penyembelihan

- Syarat Hewan Qurban

- Hikmah Qurban

- Syarat Wajib Haji

- Ihram

- Kisah wukuf

- Waktu dan Tempat

Wukuf

- Doa dan Cara Wukuf

- Arti thowaf

- Doa dan Cara Thowaf

- Kisah Hajar Aswad

- Kisah dan doa di Maqom

Ibrahim

- Keistimewaan Kota Makkah

- Kisah Melontar Jumroh

- Mabit di Muzdalifah

- Tempat dan Waktu

Pelaksanaan Jumroh

- Doa dan Cara Melontar

Jumroh

- Kisah Sa’I (Siti hajar dan

nabi ismail As)

- Doa dan Cara Sa’i

- Doa dan Cara Tahallul

- Tanda-tanda Haji Mabrur

Tema: Haji

Melatihku Bersabar

Qs. Ali Imran: 97

Asmaul Husna: As-

Shobuur

Qurban

(Sub Tema) Ihram &

Wukuf (Sub

Tema)

Melontar Jumroh

(Sub Tema) Sa’I & Tahallul

(Sub Tema)

Thowaf

(Sub Tema)

Page 118: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

114

TABEL E. RPPH (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN)

Contoh Model Sentra

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Raudhatul Athfal

Semester/Bulan/Minggu: 1/September/ II

Hari/Tanggal: Senin, 7 September 2015

Kelompok/Usia: A / 4-5 Tahun

Sentra : Ibadah

Tema/Sub Tema: Haji Melatihku Bersabar/ Thawaf

KD: Nam (1.1), Fm (3.3, 4.3), Kog (2.2, 3.6, 4.6) Bhs (3.10, 4.10) Sosem (2.6, 2.7) Seni (3.15, 4.15)

Materi Proses Kegiatan Alat dan Bahan

Materi dalam kegiatan :

Memfungsikan anggota tubuh

untuk beribadah haji

Memiliki perilaku rasa ingin tahu

tentang ibadah haji, mengenal

bahan alam (seperti batu),

mengenal bentuk dua dimensi

(persegi) dan ukuran (tinggi-

rendah), tekstur (kasar-halus,

keras-lunak), mencocokkan dan

mengelompokkan lambang

bilangan

I. Pijakan lingkungan (penataan alat main) :

menggambar sesuai tema haji (6)

membaca buku tentang kisah nabi

Ibrahim dan Ismail (4)

menyusun puzzle Haji (4)

membaca doa-doa harian dan dzikir(4)

Menempel bentuk Ka’bah dan dua

kalimat Syahadat (4)

Maze Haji (2)

Shalat Idul Adha berjamaah (11)

Kertas gambar dan krayon

Buku cerita Nabi dan Haji

Puzzle Haji

Kartu doa-doa harian

Karton hitam persegi,

tulisan kalimat syahadat,

lem, kertas

Maze dan boneka haji

Perlengkapan sholat

Page 119: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

115

Materi Proses Kegiatan Alat dan Bahan

Mendengarkan cerita tentang

ibadah haji, kisah nabi dan rasul

Membuat karya tiga dimensi

Ka’bah

Materi yang masuk dalam

pembiasaan :

Mengucapkan Kalimat Thayyibah,

Asmaul Husna, kalimat Syahadat.

Memiliki sikap mengikuti aturan

saat beribadah haji, sabar

menunggu giliran

SOP cuci tangan

SOP pendidikan makan

SOP sikat gigi, wudhu

II. PEMBUKAAN (120 menit)

Jurnal Pagi: morning al-Quran, shalat

dhuha

Ikrar, mutiara Qs Ali Imran 103, mutiara

hadist sesama muslim bersaudara

variasi bermain

RA bertadarus dan talaqi

Materi pagi : Landasan Tema haji Qs Ali

Imran 97

III. ISTIRAHAT (30 menit):

1. SOP cuci tangan

2. SOP sarapan

3. SOP toileting

IV. KEGIATAN INTI (60 menit)

A. Pijakan Sebelum Main:

1. Membaca buku kisah nabi Ismail

2. Menggabungkan kosakata baru &

menunjukkan konsep yang

mendukung: Nabi Ibrahim &

Buku gambar

Alat sholat

Spidol

Krayon

Buku cerita

Al-qur’an

Playdough

Lego

Permainan makro sesuai tema

Sabun, air dan lap tangan

Makanan yang di bawa dari

rumah

Sabun, air dan lap tangan

Page 120: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

116

Materi Proses Kegiatan Alat dan Bahan

SOP sholat dzuhur berjama’ah

SOP tilawati

SOP kedatangan dan kepulangan

Ismail, Haji, As Shobuur

3. Memberi gagasan bagaimana

menggunakan bahan-bahan

(mendemonstrasikan menempel

kabah: kertas origami, tulisan

syahadat, lem)

4. Mendiskusikan aturan dan

harapan untuk pengalaman main

(SOP)

5. Menjelaskan rangkaian waktu

(SOP)

6. Mengelola anak untuk

keberhasilan hubungan sosial

(SOP)

7. Merancang dan menerapkan

urutan transisi main (SOP)

B. Pijakan saat main :

1. Anak mengamati:

Alat dan proses bermain

kegiatan haji di sentra ibadah

2. Anak menanya:

Page 121: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

117

Materi Proses Kegiatan Alat dan Bahan

Tentang kegiatan main yang

sedang dilakukan di sentra

ibadah

3. Anak mengumpulkan informasi:

Melalui kegiatan bermain

4. Anak menalar:

Anak mengekspresikan ide

dan gagasannya saat bermain

dengan alat yang telah

disediakan

5. Anak mengomunikasikan:

Anak menunjukkan dan

menceritakan tentang konsep

atau hasil karya yang anak

temukan pada saat bermain

C. Pijakan setelah bermain:

Beres-beres

Recalling:

Bagaimana perasaamu setelah

bermain?

Siapakah yang pertama kali

Sabun, air dan lap tangan

Nasi, sayur, buah, protein

hewani dan nabati, alat

makan

Odol, sikat gigi

Page 122: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

118

Materi Proses Kegiatan Alat dan Bahan

membangun kabah?

V. PENUTUP (120 menit)

1. SOP cuci tangan

2. SOP pendidikan makan

3. SOP sikat gigi, wudhu

4. SOP sholat dzuhur berjama’ah

5. SOP tilawati

6. SOP kepulangan:

1. Menanyakan perasaan selama

hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja

yang sudah dimainkan hari ini,

mainan apa yang paling disukai

3. Bercerita pendek yang berisi

pesan-pesan

4. Menginformasikan kegiatan

untuk esok hari

5. Berdoa setelah belajar

Alat sholat

Kartu huruf hijaiyyah, alat

peraga dan buku

Page 123: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

119

Materi Proses Kegiatan Alat dan Bahan

Denah Sentra:

Jakarta, ……………………….

Kepala RA, Guru kelas

(…………………………………………..) (…………………………………………..)

Page 124: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

120

Contoh Model Area / Sudut

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Semester / bulan / minggu ke: 1 / September / 2

Tema / Sub Tema: Haji Melatihku Bersabar / Thawaf

Kelompok / Usia: A / 4-5 tahun

Hari / Tanggal: Senin, 7 September 2015

KD : Nam (1.1), Fm (3.3, 4.3), Kog (2.2, 3.6, 4.6) Bhs

(3.10, 4.10) Sosem (2.6, 2.7) Seni (3.15, 4.15)

Materi dalamkegiatan:

Memfungsikan anggota tubuh untuk beribadah haji

Memiliki perilaku rasa ingin tahu tentang ibadah haji, mengenal bahan alam

(seperti batu), mengenal bentuk dua dimensi (persegi) dan ukuran (tinggi-

rendah), tekstur (kasar-halus, keras-lunak), mencocokkan dan

mengelompokkan lambang bilangan

Mendengarkan cerita tentang ibadah haji, kisah nabi dan rasul

Membuat karya tiga dimensi Ka’bah

Materi yang masukdalampembiasaan :

Mengucapkan Kalimat Thayyibah, Asmaul Husna, kalimat Syahadat.

Memiliki sikap mengikuti aturan saat beribadah haji, sabar menunggu giliran

SOP Kedatangan dan Kepulangan

SOP cuci tangan

SOP sebelum dan sesudah makan

AlatdanBahan:

Kertas gambar dan krayon

Buku cerita Nabi dan Haji

Puzzle Haji

Kartu doa-doa harian

Karton hitam persegi, tulisan kalimat syahadat, lem, kertas

Maze dan boneka haji

Perlengkapan sholat

A. Pembukaan (30 menit)

Bernyanyi tentang Haji

Do’a sebelum belajar

RA berTadarus (1 surah)

Mutiara QS Ali Imran : 103 dan mutiara hadist tentang sesama muslim

bersaudara

Page 125: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

121

Berdiskusi tentang haji(landasan tema haji Qs Ali Imran ; 103, kisah nabi dan

rasul)

Diskusi yang harus dilakukan untuk mengikuti aturan saat beribadah haji,

dan sabar menunggu giliran

Berdiskusi tentang mencocokan dan mengelompokan lambang bilangan.

B. Inti (60 menit)

1. Anak mengamati:

Alat dan proses bermain kegiatan haji di sentra ibadah

2. Anak menanya:

Tentang kegiatan main yang sedang dilakukan di sentra ibadah

3. Anak mengumpulkan informasi:

Melalui kegiatan bermain

4. Anak menalar:

Anak mengekspresikan ide dan gagasannya saat bermain dengan alat

yang telah disediakan

5. Anak mengomunikasikan:

Kegiatan kelompok 1 di area seni : membuat karya tiga dimensi Ka’bah

Kegiatan kelompok 2 di area matematika : mencocokan dan

mengelompokkan lambang bilangan

Kegiatan kelompok 3 di area bahasa : mendengarkan cerita ibadah haji,

kisah nabi ismail dan ibrahim, buku cerita nabi

Kegiatan kelompok 4 di area ibadah/ Imtaq : puzzle haji, perlengkapan

sholat, kartu do’a-do’a, dan tulisan kalimat syahadat, maze boneka haji.

Recalling:

Menanyakan urutan ibadah haji, kisah nabi dan rasul

Menguatkan konsep mencocokkan dan mengelompokan lambang bilangan

C. Penutup ( 15 menit)

SOP kepulangan:

1. Menanyakan perasaan selama hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa

yang paling disukai

3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan

4. Menginformasikan kegiatan untuk esokhari

5. Berdoasetelah belajar.

Page 126: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

122

Contoh model kelompok

Rencana Pelaksanaa Pembelajaran Harian (RPPH)

Semester / bulan / minggu ke: 1 / September / 2

Tema / Sub Tema: Haji Melatihku Bersabar / Thawaf

Kelompok / Usia: A / 4-5 tahun

Hari / Tanggal: Senin, 7 September 2015

KD : Nam (1.1), Fm (3.3, 4.3), Kog (2.2, 3.6, 4.6) Bhs

(3.10, 4.10) Sosem (2.6, 2.7) Seni (3.15, 4.15)

A. Materi dalamkegiatan:

Memfungsikan anggota tubuh untuk beribadah haji

Memiliki perilaku rasa ingin tahu tentang ibadah haji, mengenal bahan alam

(sepertibatu), mengenal bentuk dua dimensi (persegi) danukuran (tinggi-

rendah), tekstur (kasar-halus, keras-lunak), mencocokkan dan

mengelompokkan lambing bilangan

Mendengarkan cerita tentang ibadah haji, kisah nabi dan rasul

Membuat karya tiga dimensi Ka’bah

B. Materi yang masukdalampembiasaan:

Mengucapkan KalimatThayyibah, AsmaulHusna, kalimatSyahadat.

Memiliki sikap mengikuti aturan saat beribadah haji, sabar menunggu

giliran

SOP Kedatangan dan Kepulangan

SOP cuci tangan

SOP sebelum dan sesudah makan

C. Alat dan Bahan:

Kertas gambar dan krayon

Buku cerita Nabi dan Haji

Puzzle Haji

Kartu doa-doa harian

Karton hitam persegi, tulisan kalimat syahadat, lem, kertas

Maze dan boneka haji

Perlengkapan sholat

D. Pembukaan (30 menit)

Bernyanyi tentang Haji

Do’a sebelum belajar

Page 127: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

123

RA berTadarus (1 surah)

Mutiara QS Ali Imran : 103 dan mutiara hadist tentang sesama muslim

bersaudara

Berdiskusi tentang haji ( landasan tema haji Qs Ali Imran ; 103, kisah nabi

dan rasul)

Diskusi yang harus dilakukan untuk mengikuti aturan saat beribadah haji,

dan sabar menunggu giliran

Berdiskusi tentang mencocokan dan mengelompokan lambang bilangan.

E. Inti (60 menit)

1. Anak mengamati :

Alat dan proses bermain kegiatan haji di sentra ibadah

2. Anak menanya :

Tentang kegiatan main yang sedang dilakukan di sentra ibadah

3. Anak mengumpulkan informasi:

Melalui kegiatan bermain

4. Anak menalar :

Anak mengekspresikan ide dan gagasannya saat bermain dengan alat

yang telah disediakan

5. Anak mengomunikasikan:

Kegiatan kelompok 1 : membuat karya tiga dimensi Ka’bah

Kegiatan kelompok 2 : mencocokan dan mengelompokkan lambang

bilangan

Kegiatan kelompok 3 : mendengarkan cerita ibadah haji, kisah nabi

ismail dan ibrahim , buku cerita nabi

Recalling:

Menanyakan urutan ibadah haji, kisah nabi dan rasul

Menguatkan konsep mencocokkan dan mengelompokan lambang bilangan

F. Penutup ( 15 menit)

SOP kepulangan:

1. Menanyakan perasaan selama hariini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa

yang paling disukai

3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan

4. Menginformasikan kegiatan untu kesok hari

Page 128: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

124

5. Berdoa setelah belajar.

Contoh RPPM Model Format

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

Tema/Subtema: Haji Melatihku Bersabar/ Ihram, Wukuf &Thowaf

Landasan: Qs. Ali Imran: 97

Semester/Minggu: 1/ 1 & 2

Mutiara Al-Quran: Qs. Ali Imran: 103

Kelompok: A

Mutiara Hadits: Hadits Sesama Muslim Bersaudara

KD Materi Kegiatan Sentra

NAM: 1.1

FM: 3.3,

4.3

KOG: 2.2,

3.6, 4.6

BHS: 3.10,

4.10

SOSEM:

2.6, 2.7

Haji, Kalimat Thayyibah

(Tasbih, Tahmid, Tahlil,

Takbir), Asmaul Husna Ash-

shobuur , kisah nabi Adam,

Ibrahim, Ismail As, suroh-

suroh pendek.

Balok:

Membangun Masjidil Haram dan

Ka’bah, membaca buku, membuat tanda

bangunan, menggunakan suasana di

Masjidil Haram untuk bermain peran

mikro.

Persiapan:

Menggambar tema haji, meniru tulisan

kosakata tentang haji, menghitung batu

jumrah, mencocokkan lambang

bilangan, puzzle haji, membaca buku

tentang haji.

Main Peran Makro:

Bermain peran dengan setting rumah,

klinik, bank, pembuatan paspor, masjid.

Ibadah:

Praktek rukun haji, menggambar sesuai

tema, membaca buku tentang haji,

menyusun puzzle kalimat thayyibah,

membaca suroh-suroh pendek.

Memfungsikan anggota

tubuh untuk beribadah haji

Memiliki perilaku rasa ingin

tahu tentang ibadah haji,

mengenal bahan alam

(seperti batu), mengenal

bentuk dua dimensi

(persegi) dan ukuran

(tinggi-rendah), tekstur

(kasar-halus, keras-lunak),

mencocokkan dan

mengelompokkan lambang

bilangan

Page 129: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

125

KD Materi Kegiatan Sentra

SENI:

3.15; 4.15

Olah Tubuh:

Berjalan mengelilingi Ka’bah, melempar

jumrah, berlari-berjalan sa’i, menarik

kurma, bersepeda, bermain bola, naik

pesawat.

Musik:

Bernyanyi lagu nasional, daerah, dan

tema, bersenandung lagu tema, bermain

alat musik perkusi (nuansa padang

pasir).

Bahan Alam:

Bermain maket rukun haji, memompa air

zamzam, membuat batu jumrah,

melukis, menggunting, bermain

microplay pasir, bermain playdough

Seni:

Proyek membuat boneka masik haji,

menggambar Masjidil Haram, menjahit

sajadah (Perputaran 1)

Proyek membuat Ka’bah, membuat batu

jumrah, menggambar Ka’bah

(Perputaran II)

Memasak:

Mengoles roti tawar persegi (Perputaran

1)

Minuman segar (Perputaran II)

Mendengarkan cerita

tentang ibadah haji, kisah

nabi dan rasul

Memiliki sikap mengikuti

aturan saat beribadah haji,

sabar menunggu giliran

Membuat karya yang

berkaitan dengan ibadah

haji

Page 130: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

126

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

Tema/Subtema: Haji Melatihku Bersabar/ Sai, Tahalul& Melontar Jumroh

Landasan: Qs. Ali Imran: 97

Semester/Minggu: 1/1&2

Mutiara Al-Quran: Qs. Ali Imran: 103

Kelompok: A

Mutiara Hadits: Hadits Sesama Muslim Bersaudara

KD Materi Kegiatan Sentra

NAM: 3.1;

4.1

FM: 3.3,

4.3

KOG: 3.5;

4.5; 3.7;

4.7

BHS: 3.11;

4.11

SOSEM:

2.9

Doa-doa harian dan doa

haji, Sholat Idul Adha,

Haji, Asmaul Husna ,

kisah nabi Adam, Ibrahim,

Ismail As.

Balok:

Membangun Masjidil Haram dan Ka’bah,

membaca buku, membuat tanda

bangunan, menggunakan suasana di kota

Makkah untuk bermain peran mikro.

Persiapan:

Menggambar tema haji, meniru tulisan

kosakata tentang haji, menghitung batu

jumrah, mencocokkan lambang bilangan,

membaca buku tentang haji, menjiplak

huruf-huruf tentang haji, ular tangga haji,

menjepit huruf-huruf.

Main Peran Makro:

Bermain peran dengan setting bandara,

pesawat, Ka’bah, tenda Wukuf, Melontar

jumroh, Tahalul, air Zam-zam, Miqot.

Ibadah:

Praktek sholat idul Adha, menggambar

sesuai tema, membaca buku tentang haji,

menyusun puzzle haji, membaca Dzikir

dan doa-doa harian serta doa haji, maze

haji dan menempel bentuk Ka’bah .

Memfungsikan anggota

tubuh untuk beribadah

haji

Pemecahan masalah,

Mengenal tempat-tempat

ibadah haji: Padang

Arofah, Muzdalifah, Kota

Makkah, bukit Shofa dan

Marwa, Menggambar,

bercerita, dan praktek

langsung manasik haji.

Page 131: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

127

KD Materi Kegiatan Sentra

SENI:

3.15; 4.15

Olah Tubuh:

Thowaf mengelilingi Ka’bah, melempar

jumrah, Sa’i, Wukuf, Egrang, bersepeda,

bermain bola sepak dan basket, naik

pesawat.

Musik:

Bernyanyi lagu tema Haji, bersenandung

lagu tema, bermain alat musik perkusi.

Bahan Alam:

Menjepit batu, memompa air zam-zam,

membuat batu jumrah, melukis,

menggunting, bermain microplay pasir,

bermain playdough

Seni:

Proyek membuat Ka’bah, menjahit

sajadah, menggambar Masjidil haram.

Memasak:

Membuat teh manis, menggambar alat

memasak.

Bercerita tentang

pengalaman, kegiatan

ibadah haji, kisah nabi

dan rasul.

Sikap peduli dengan

lingkungan saat kegiatan

bermain

Membuat karya yang

berkaitan dengan ibadah

haji

Page 132: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

128

LAMPIRAN JADWAL KEGIATAN 1 HARI

Jadwal Kegiatan Satu Hari

Raudhatul Athfal

Waktu Kegiatan

07.00-07.30 Morning Qur’an dan juranal pagi

07.30-08.15 Toileting, Ikrar dan main bebas

08.15-08.40 Bertadarus (Surat-surat pendek dan do’a)

08.40-09.15 Materi pagi ( pembhasan tema)

09.15-09.45 Penddikan makan pagi

09.45-11.45 Sentra

11.15-11.45 Pendidikan makan siang

11.45-12.15 Sholat Dzuhur

12.15-12.45 Tilawati

12.45-12.55 Recalling

12.55-13.00 Do’a dan pulang

Page 133: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

129

LAMPIRAN

KALENDER PENDIDIKAN

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2015-2016

Raudhatul Atfhal

JULI 2015

Ramadhan - Syawal 1436 H

Tema :

Orientasi Sekolah

PJ:

Bu Zatiah dan Bu Ine

ME: 1 HE: 5 L : 26 Uraian Kegiatan

Minggu 5 12 19 26 1-26 Libur anak Smt II & Idul Fitri 1436 H

Senin 6 13 20 27 2-24 Libur guru Smt II & Idul Fitri 1436 H

17-18 Hari raya idul fitri 1436 H

Selasa 7 14 21 28 25 Sosialisasi program untuk orangtua baru

Rabu 1 8 15 22 29 26 Ulang Tahun Madrasah

Kamis 2 9 16 23

30 27 Hari pertama anak baru & anak lama masuk tahun pelajaran 2015-2016

Jum’at 3 10 17 24 31 28 Sosialisasi tema bulan Agustus

Sabtu 4 11 18 25

AGUSTUS 2015

Syawal – Dzulqa`dah 1436 H

Tema :

Cinta Tanah Air sebagian dari Iman

PJ:

Bu Zatiah dan Bu Ine

ME: 3 HE: 21 L: 1 Uraian Kegiatan

Minggu 2 9 16 23/30 1 Tabligh Akbar & Halal Bihalal

Senin 3 10 17 24/31 8 Aneka lomba pegawai

Selasa 4 11 18 25 17 HUT RI ke-70 Upacara guru dan siswa MI,MTs,MA

Rabu 5 12 19 26 22 Jalan santai & aneka lomba untuk siswa dan orang tua

Kamis 6 13 20 27 29-30 Pentas seni, Bazar, Pameran, Donor darah

Jum’at 7 14 21 28 14 Sosialisasi tema bulan September

Sabtu 1 8 15 22 29

Page 134: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

130

SEPTEMBER 2015

Dzulqa’dah – Zulhijjah 1436 H

Tema :

Sa’i Melatihku bersabar

PJ :

Bu Ratih & pak Taufik

ME: 3 HE: 20 L: 2 Uraian Kegiatan

Minggu 6 13 20 27 1 Hari Kebangkitan Pancasila

Senin 7 14 21 28 5 Rapat orangtua murid

Selasa 1 8 15 22 29 8 Menu Sehat dan pemeriksaan kesehatan

Rabu 2 9 16 23 30 19 Pendidikan Manasik Haji

Kamis 3 10 17 24 24-25 Libur Hari Raya Idul Adha 1436 H

Jum’at 4 11 18 25 26 Pendidikan Qurban Madrasah

Sabtu 5 12 19 26 11 Sosialisasi tema bulan Oktober

OKTOBER 2015

Zulhijjah 1436 H – Muharram 1437 H

Tema :

Masjid Sekolahku

PJ:

Bu Iis & Bu Titin

ME: 3 HE: 22 L : 1 Uraian Kegiatan

Minggu 4 11 18 25 1 Hari kesaktian pancasila

Senin 5 12 19 26 3 Rapat orangtua murid

Selasa 6 13 20 27 6 Menu Sehat

Rabu 7 14 21 28 13 Kirab 1 Muharram 1437 Hijriyah

Kamis 1 8 15 22 29 14 Libur Tahun Baru Islam 1437 Hijriyah

Jum’at 2 9 16 23 30 20 KPT ke Daqu Kids

Sabtu 3 10 17 24 31 28 Hari sumpah pemuda

16 Sosialisasi tema bulan November

Page 135: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

131

NOVEMBER 2015

Muharram – Safar 1437 H

Tema :

TransJakarta/City tour alat Transportasi Karunia

Allah

PJ :

Bu Juju & Bu Ine

ME: 4 HE: 21 L : - Uraian Kegiatan

Minggu 1 8 15 22 29 7 Rapat orangtua murid

Senin 2 9 16 23 30 12 Hari kesehatan Nasional dan menu sehat

Selasa 3 10 17 24 13 Observasi Orangtua/ Wali Murid Kelp. B

Rabu 4 11 18 25 17 KPT naik transjakarta/ city tour ke lubang buaya

Kamis 5 12 19 26 Transisi klp B Ke MI

Jum’at 6 13 20 27 25 Hari Guru

Sabtu 7 14 21 28 28 Fun Games

13 Sosialisasi tema bulan Desember

DESEMBER 2015

Safar – Rabiul awal 1437 H

Tema :

Nabi Muhammad SAW Senang Minum Susu

PJ :

Bu Ratih & Bu Rahmah

ME: 2 HE: 14 L : 9 Uraian Kegiatan

Minggu 6 13 20 27 5 Rapat orangtua murid

Senin 7 14 21 28 ~ Transisi klp B Ke MI

8 Pemeriksaan kesehatan

15 Memperingati maulid nabi Muhammad SAW

Selasa 1 8 15 22 29

18 Peringatan Hari Ibu KB-RA dan menu sehat

19 Pembagian Raport smt I

10 KPT cibugari

Rabu 2 9 16 23 30 21-31 Libur smt I

Kamis 3 10 17 24 31 21-23 Raker Guru

22 Hari Ibu

Jum’at 4 11 18 25 24 Maulid Nabi Muhammad SAW

Sabtu 5 12 19 26 25 Hari natal

11 Sosialisasi tema bulan Januari

Page 136: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

132

JANUARI 2016

Rabi’ul Awal – Rabi`ul Akhir 1437 H

Tema :

Lebah Binatang Ternak Karunia Allah

PJ :

Bu Ine & Bu Juju

ME: 4 HE : 20 L : 1 Uraian Kegiatan

Minggu 3 10 17 24/31 1 Libur Tahun baru 2016 Masehi

Senin 4 11 18 25

4 Hari pertama masuk smt II

4 PPDB Tahun Pelajaran 2016-2017

7 Menu sehat

Selasa 5 12 19 26 19 KPT peternakan lebah

Rabu 6 13 20 27 15 Sosialisasi tema bulan Februari

Kamis 7 14 21 28

Jum’at 1 8 15 22 29

Sabtu 2 9 16 23 30

FEBRUARI 2016

Rabiul Akhir - Jumadil Awal 1437 H

Tema :

Bumi Tempatku Beribadah

PJ :

Bu Zatiah & Bu Titin

ME: 4 HE: 20 L : 1 Uraian Kegiatan

Minggu 7 14 21 28 6 Rapat orangtua murid

Senin 1 8 15 22 29 18 Libur Tahun Baru Imlek 2565

Selasa 2 9 16 23 17 KPT proyek kebun kecil, lubang biopori, jumsih, bola dunia dan peta

Rabu 3 10 17 24 12 Sosialisasi tema bulan Maret

Kamis 4 11 18 25

Jum’at 5 12 19 26

Sabtu 6 13 20 27

Page 137: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

133

MARET 2016

Jumadil Awal - Jumadil Akhir 1437 H

Tema :

Kedelai Tanaman Perdu Karunia Allah

PJ :

Bu Ratih & Bu Rahmah

ME: 5 HE: 22 L : 1 Uraian Kegiatan

Minggu 6 13 20 27 5 Rapat orangtua murid

Senin 7 14 21 28 8 Menu Sehat & Pemeriksaan Kesehatan

Selasa 1 8 15 22 29 15 KPT ke pabrik kecap

Rabu 2 9 16 23 30 18 Observasi orang tua kelompok A

Kamis 3 10 17 24 31 24 Pemberian Raport Mid smt II

Jum’at 4 11 18 25 25 Libur Wafat Isa Almasih

Sabtu 5 12 19 26 11 Sosialisasi tema bulan April

APRIL 2016

Jumadil Akhir - Rajab 1437 H

Tema :

Allah Al Qowwy memberiku kekuatan untuk bermain

Ooutbound

PJ :

BU Iis & Bu Titin

ME: 4 HE: 21 L : - Uraian Kegiatan

Minggu 3 10 17 24 2 Rapat orangtua murid

Senin 4 11 18 25 5 Menu Sehat

Selasa 5 12 19 26 21 Hari Kartini

Rabu 6 13 20 27 28 Outbound

Kamis 7 14 21 28 15 Sosialisasi tema bulan Mei

Jum’at 1 8 15 22 29

Sabtu 2 9 16 23 30

Page 138: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

134

MEI 2016

Rajab - Sya’ban 1437 H

Tema;

Aku Berani Tampil diPanggung PJ

Bu Rahmah & Pak Taufik

ME: 21 HE: 4 L : 1 Uraian Kegiatan

Minggu 1 8 15 22 29 2 Hari Pendidikan Nasional

Senin 2 9 16 23 30 5 Libur Isra Mi’raj / Kenaikan Isa Almasih

Selasa 3 10 17 24 31 7 Rapat orangtua murid

Rabu 4 11 18 25 10 Menu Sehat dan pemeriksaan kesehatan

Kamis 5 12 19 26 27 KPT penampilan kreatifitas anak

Jum’at 6 13 20 27 13 Sosialisasi tema bulan Juni

Sabtu 7 14 21 28

JUNI 2016

Sya’ban - Ramadhan 1437 H

Tema :

Marhaban Yaa Ramadhan

PJ :

Bu Juju & Bu Iis

ME: 3 HE: 12 L : 10 Uraian Kegiatan

Minggu 5 12 19 26 2 Raport semester 11

Senin 6 13 20 27 4 Pelepasan

Selasa 7 14 21 28 6 Libur Awal Ramadhan 1437 H

Rabu 1 8 15 22 29 7-18 Pesantren Ramadhan

Kamis 2 9 16 23 30 20-30 Libur smt II

Jum’at 3 10 17 24

Sabtu 4 11 18 25

Page 139: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

135

Jam Belajar: 6 jam (07.00-13.00)/hari

Jumlah Minggu Efektif: 38 minggu

Jumlah Hari Efektif : 210 hari

Jumlah Jam Belajar: 210 hari x 6 jam = 1260 jam

: 1260 jam x 60 menit =75600 menit

Catatan:

Pengaturan jumlah minggu efektif dan hari efektif mengacu pada ketentuan kegiatan belajar mengajar yang diatur dalam buku

Petunjuk Teknis Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2013/2014 Bab V Pasal 7 “Jumlah Minggu Efektif dalam satu tahun

minimum 34 minggu (204 hari) dan maksimum 38 minggu (228 hari) yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran pada setiap

tingkat satuan pendidikan”.

Jakarta, 01 Juli 2015

Kepala Raudhatul Athfal

…………………………………….

Page 140: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

136

TABEL F. (CONTOH MUATAN PEMBELAJARAN RA)

No Program

Pengembangan Materi pembelajaran Kompetensi yang dicapai

1 Nilai Agama dan

Moral

SIKAP

Sikap yang mencerminkan

nilai-nilai kehidupan beragama

yang berintikan pada :

Sikap 6 rukun Iman,Sikap 5

rukun Islam, Sikap Ihsan

(hablum minallah)

Sikap mengagungkan Allah

melalui Do’a-do’a secara tertib

(Adab doa)

Membiasakan dan

mengungkapkan Kalimat

toyyibah

Sikap Khusyu saat beribadah

Terbiasa menutup aurat

1.1 Mempercayai adanya

Tuhan melalui ciptaan

Nya

Sikap sopan santun saat

berbicara

Sikap meminta maaf dan

memaafkan orang lain

Berpakaian yang baik dan

menutup aurat

1.2 Menghargai diri sendiri,

orang Lain dan

lingkungan sekitar

sebagi rasa syukur

kepada Allah

Jujur

Menepati janji

2.13 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap

jujur.

Rendah hati

Santun

Sederhana

Sikap terbuka

2.14 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap

rendah hati dan santun

kepada orangtua,

pendidik, dan teman.

Page 141: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

137

No Program

Pengembangan Materi pembelajaran Kompetensi yang dicapai

PENGETAHUAN DAN

KETERAMPILAN

Asmaul Husna, sifat dan

ciptaan-Nya

Malaikat dan tugasnya

Al-Qur’an sebagi kitab suci

umat Islam

Kisah Nabi dan Rasul

Hari kiamat dengan kejadian

bencana alam, musibah dl

Qodho dan Qodhar melalui

kejadian sehari hari

Nama dan rakaat sholat Wajib

Amaliah ramadhan

Haji

Sholat Ied

3.1 Mengenal kegiatan

ibadah sehari hari

4.1 Melakukan kegiatan

beribadah sehari- hari

dengan tuntunan

orang dewasa

PENGETAHUAN &

KETERAMPILAN

Syahadatain adab wudhu,

sholat dan doa harian

Melafadzkan adzan dan

iqomah

Membaca alquran melalui

metode tilawati

Praktek zakat shodaqoh ,

puasa, solat hari raya dan

manasik haji

3.2 Mengenal prilaku baik

sebagai cerminan

akhlak baik

4.2 Menunjukkan prilaku

santun sebagai

cerminan akhlak mulia

2 Fisik Motorik SIKAP

Adab makan : Pembiasaan

cuci tangan sebelum makan,

makan pakai sendok, makan

pakai tangan kanan, bicara

saat mulut kosong

Adab minum

Adab kamar mandi

2.1 Memiliki perilaku yang

mencerminkan hidup

sehat

Page 142: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

138

No Program

Pengembangan Materi pembelajaran Kompetensi yang dicapai

Adab mandi

Adab BAK dan BAB

Adab gosok gigi

Pembiasaan makanan gizi

seimbang

Adab membuang sampah

PENGETAHUAN &

KETERAMPILAN

Nama anggota tubuh

Fungsi anggota tubuh

Merawat anggota tubuh

Variasi motorik kasar:

berjalan, berlari, melompat,

merayap, merangkak,

berguling, dan

bergelantungan dengan

terkontrol, kuatan,

kekoordinasi, seimbang,

ketangkasan dan kelenturan

Variasi motorik halus :

meremas, menjumput,

menjepit, merobek,

menggunting, meronce,

menggulung, melipat,

menggiling, menggores,

memotong, mengocok,

mengaduk, memompa,

memeras, meraup,

menumbuk dengan

kekuataan, koordinasi mata

dan tangan, kelenturan

pergelangan tangan, dan

kelenturan jari- jari tangan

3.3 Mengenal anggota

tubuh, fungsi, dan

gerakkannya untuk

pengembangan motorik

kasar dan motorik halus

4.3 menggunakan anggota

tubuh untuk

mengembangkan

motorik kasar dan halus

3.4 Mengetahui cara hidup

sehat

4.4 Mampu menolong diri

sendiri untuk hidup

Page 143: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

139

No Program

Pengembangan Materi pembelajaran Kompetensi yang dicapai

Pengetahuan sikat sisi yang

benar

Pengetahuan adab minum

Pengetahuan adab kamar

mandi

Pengetahuan adab mandi

Pengetahuan adab BAK dan

BAB

Pengetahuan adab gosok gigi

Pengetahuan makanan gizi

seimbang

Pengetahuan adab

membuang sampah

Menutup aurat (melindungi

anggota tubuh yang

terlarang: mulut, dada, alat

kelamin, pantat)

Waspada terhadap orang

asing/tidak dikenal.

sehat

3 Kognitif SIKAP

Adab bertanya

Mengamati

Meneliti

Mencoba

Tertarik

2.2

Memiliki prilaku yang

mencerminkan sikap ingin

tahu

Pengetahuan dan keterampilan

Sebab akibat

Mengenali masalah

Menyelesaikan masalah

Dialog /diskusi

Mencari solusi secara

kreatifdapi

Tertarik pada suatu masalah

untuk diatasi

Berani menghadapi tantangan

3.5

Mengetahui cara

menyelesaikan masalah

sehari- hari dan berperilaku

kreatif

4.5.Menyelesaikan masalah

sehari-hari secara kreatif

Page 144: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

140

No Program

Pengembangan Materi pembelajaran Kompetensi yang dicapai

Senang melakukan hal-hal

baru

Tidak puas bila selalu

mengulang hal yang sama,

menggnakan benda atau

bahan belajar untuk membuat

sesuatu

Selalu optimis

Senang menceritakan impian-

impiannya walaupun

terkadang nampak

berlebihan.

Mengenal nama

Warna

Bentuk dua dimensi (persegi,

segitiga, bulat, persegi

panjang)

Bentuk tiga dimensi (kubus,

balok, limas, tabung)

Ukuran (panjang-pendek, dll)

Tekstur

Suara (cepat-lambat, keras-

halus, tinggi-rendah).

Sifat

Fungsi

Ciri-ciri benda yang ada di

lingkungan sekitar

Membilang

Percobaan

Mengukur

Mengelompokkan

Mengurutkan

Membandingkan

Menyusun pola

Membuat grafik

3.6. Mengenal benda-benda

disekitarnya (nama,

warna, bentuk, ukuran,

pola , sifat,

suara,tekstur,fungsi dan

ciri-cirinya.

4.6. Menyampaikan tentang

apa dan bagimana

benda-benda disekitar

yang dikenalnya

(nama,bentuk,warna,ukur

an,pola,sifat

suara,tekstur,fungsi dan

ciri-ciri) melalui berbagai

hasil karya.

Page 145: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

141

No Program

Pengembangan Materi pembelajaran Kompetensi yang dicapai

Membuat seriasi

Penjumlahan

Pengurangan

Sama-dan tidak sama

Banyak-sedikit

Berat-ringan

Besar-kecil

Panjang-pendek

Keluarga

Teman

Tempat tinggal

Masjid

Sekolah

Budaya: makanan, bahasa,

pakaian, tarian, kebiasaan, ciri

khas suatu daerah

Transportasi

Lingkungan kota

Lingkungan desa

Pegunungan

Pantai Pesisir

3.7 Mengenal lingkungan

social (keluarga, teman,

tempat tinggal, tempat

ibadah, budaya,

transportasi).

4.7 Menyajikan berbagai

karya yang berhubungan

dengan lingkungan

social (keluarga, teman,

tempat tinggal, tempat

ibadah, budaya,

transportasi) dalam

bentuk gambar,

Page 146: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

142

No Program

Pengembangan Materi pembelajaran Kompetensi yang dicapai

Cerita tentang lingkungan

social

Permainan tradisional

Hasil karya

Gerak dan lagu

bercerita, bernyanyi dan

gerak tubuh.

Hewan

Tanaman

Tanah

Air

Udara

Batu-batuan

Biji-bijian

Cuaca

Waktu (Pagi, siang, malam)

Gejala alam

Benda-benda langit

Menanam

Merawat

Memelihara

Menjaga lingkungan

Cerita tentang lingkungan

alam

Nyanyian

Puisi

Gerak dan lagu

Hasil karya

3.8 Mengenal lingkungan

alam (hewan, tanaman,

cuaca, tanah, air, batu-

batuan, dll)

4.8 Menyajikan berbagai

karya yang

berhubungan dengan

lingkungan alam

(hewan, tanaman, cuaca,

tanah, air, batu-batuan,

dll) dalam bentuk

gambar, bercerita,

bernyanyi dan gerak

tubuh.

Page 147: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

143

No Program

Pengembangan Materi pembelajaran Kompetensi yang dicapai

Peralatan rumah tangga

Peralatan bermain

Peralatan pertukangan

Peralatan sekolah

Peralatan Komunikasi

Peralatan elektronik

Bahan limbah rumah tangga

Memfungsikan

Merawat

Membuat

3.9 Mengenal teknologi

sederhana (peralatan

rumah tangga, peralatan

bermain, peralatan

pertukangan, dll).

4.9 Menggunakan teknologi

sederhana untuk

menyelesaikan tugas dan

kegiatannnya (peralatan

rumah tangga, peralatan

bermain, peralatan

pertukangan, dll).

Bahasa PENGETAHUAN DAN

KETERAMPILAN

Mendengar

Menyimak

Membaca

3.10 Memahami bahasa

reseptif (menyimak dan

membaca).

4.10 Menunjukkan

kemampuan berbahasa

reseptif (menyimak dan

membaca).

Berbicara

Mengungkapkan

keinginan/kebutuhan

Menceritakan kembali

pengalamannya

Merespon

Bercerita

Puisi/sajak

Syair

Menyanyi

Pantun

3.11 Memahami bahasa

ekspresif

(mengungkapkan bahasa

secara verbal dan non

verbal)

4.11 Menunjukkan

kemampuan berbahasa

ekspresif

(mengungkapkan bahasa

secara verbal dan non

verbal).

Klasifikasi: warna, bentuk,

ukuran

Urutan

Angka

Huruf

3.12 Mengenal keaksaraan

awal melalui bermain

4.12 Menunjukkan

kemampuan keaksaraan

awal dalam berbagai

Page 148: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

144

No Program

Pengembangan Materi pembelajaran Kompetensi yang dicapai

Menggambar

Menulis

Gerakan otot-otot

kecil/motorik halus

Membaca

Bunyi huruf (fonem)

Nama huruf

Kosakata

Kata

Kalimat

bentuk karya .

Sosial Emosi SIKAP

Percaya diri

Berani tampil di depan

orang lain

Bangga

Senang

2.5 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap

percaya diri.

Disiplin

Tanggung jawab

2.6 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap taat

terhadap aturan sehari-

hari untuk melatih

kedisiplinan.

Sabar

Tenang

Antri

2.7 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap

sabar (mau menunggu

giliran, mau mendengar

ketika orang lain bicara)

untuk melatih

kedisiplinan.

Mandiri

Inisiatif

2.8 Memiliki perilaku yang

mencerminkan

kemandirian.

Tanggap dengan situasi

Membantu

Empati

Simpati

2.9 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap

peduli dan mau

membantu jika diminta

Page 149: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

145

No Program

Pengembangan Materi pembelajaran Kompetensi yang dicapai

Peduli

Bersikap memberi

kenyaman pada diri ,

orang lain dan lingkungan

sekitar.

bantuannya.

Menghargai diri sendiri

Menghargai orang lain

Menghargai perbedaan

Menerima orang lain apa

adanya

Tidak ingin menang

sendiri

Mau berbagi

Menghargai pendapat

orang lain

Berteman

Mengucapkan terima

kasih atas bantuan yang

diterima.

Mengucapkan maaf bila

bersalah.

Mengucapkan permisi

Mengucapkan tolong jika

membutuhkan bantuan

orang lain.

2.10 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap

menghargai dan toleran

kepada orang lain.

Senyum

Sapa

Salam

Sopan

Santun

Lingkungan main yang

bervariasi

Beradaptasi.

2.11 Memiliki perilaku yang

dapat menyesuaikan diri.

Tanggung jawab

Konsekuensi

2.12 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap

Page 150: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

146

No Program

Pengembangan Materi pembelajaran Kompetensi yang dicapai

Mengakui kesalahan

Mengikuti aturan

Fokus

Tekun

tanggung jawab.

Seni Keindahan

Kerapihan

Keharmonisan

Keteraturan

Apresiasi

Variatif

Kreatif

Menghargai hasil karya

orang lain

2.4 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap

estetis.

Page 151: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

147

TABEL G. (Contoh SOP )

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KERJA

PENYAMBUTAN KEDATANGAN ANAK

Nama

Lembaga

RA Kode Dok SOP/Proses-

Unit RA Standar Proses

Tanggal

disahkan

2015 Tanggal Revisi 2015

1 Judul kegiatan Kedatangan anak

2 Tujuan 1. Membiasaan mengucapkan salam dan

bersalaman. (1.2; 2.14)

2. Melatih kemandirian anak (2.4; 2.6; 2.8)

3. Melatih sikap menyesuaikan diri terhadap

lingkungan (2.11; 2.14)

4. Mengetahui kondisi awal anak baik secara

fisik dan emosi anak. (4.13)

5. Memberikan anak rasa senang, aman,

nyaman dan kekeluargaan pada saat

memasuki sekolah

6. Menjalin komunikasi dengan orang tua

dan atau pengantar

7. Melatih kemampuan berkomunikasi anak.

8. Memberikan keteladanan & pembiasaan

sikap senyum, salam, sopan, santun, dan

ramah.

3 Referensi

1. QS. Tentang penduduk suatu negeri yang

bertaqwa (lau Anna)

2. Kemendikbud No.137 th.2014 tentang

Standar Kurikulum

3. Kemendikbud No.146 th.2013 tentang

Kurikulum 2013.

4. Kemendikbud No.160 tentang

Pemberlakuan Kurikulum 2013

5. Visi, Misi, dan tentang tujuan lembaga

6. Intruksi kepala sekolah

Page 152: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

148

4 Pihak-pihak

terkait

Kepala sekolah, Guru-guru, pengantar anak

5 Dokumen Buku absensi, pulpen, buku pesan orangtua.

Jadwal guru piket pagi, buku catatan

perkembangan anak

6

Prosedur

Penyambutan merupakan kegiatan untuk

melewati proses transisi dari rumah kesekolah.

Penyambutan kedatangan anak memiliki

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Guru piket 06.55 WIB menginformasikan

kepada seluruh guru untuk berada di

tempat tugas masing-masing.

2. Guru piket berada & membuka pintu

gerbang pada pukul 07.00 WIB.

3. Guru piket mengucapkan : “SELAMAT

DATANG DI KB-RA JAKARTA” sambil

membuka kedua tangan dan senyum.

4. Guru piket memberi intruksi pada anak

untuk membuat barisan kemudian

mengucapkan salam bersama-sama

dengan ucapan salam dan anak

bersalaman dengan guru piket.

a. Guru piket menyambut kedatangan

anak dengan senyum,

mensejajarkan diri dengan anak dan

memberi kesempatan pada anak

untuk mengucapkan salam sambil

berjabat tangan lalu anak mencium

tangan guru dengan

hidung/pipi/dahi. Jika ada orangtua

guru piket bersalaman dengan

orangtua tersebut.

b. Guru memeriksa kondisi fisik anak (

suhu badan, wajah, kaki dan

tangan).

c. Guru piket mempersilahkan anak

Page 153: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

149

untuk menyimpan sepatu dan tas

diloker masing-masing

d. Untuk anak-anak yang

membutuhkan waktu transisi pada

saat kedatangan diberikan waktu

sesuai kebutuhan anak berdasarkan

kesepakatan bersama antara guru,

orangtua, dan anak.

e. Guru piket mengingatkan orangtua

untuk mengantar anak hanya

sampai pintu gerbang. Jika

orangtua ingin mengantar anak

ingin BAK/BAB yang mendampingi

anak tersebut adalah guru

kelompok/ guru atau karyawan

lainnya.

f. Guru piket mengingatkan orangtua

untuk menuliskan pesan di buku

pesan (tentang kebutuhan anak

atau butuh bertemu dengan guru

kelas).

Page 154: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

150

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KERJA

KEPULANGAN

Nama

Lembaga

PAUD Terpadu Kode Dok

Unit KB- RA

Standar Pengelolaan

Tanggal

disahkan

Juli 2015 Tanggal Revisi Maret 2015

1 Judul Kepulangan

2 Tujuan

(lht visi & misi )

3 Referensi

Permendiknas n0. 58 th 2009

Permen dikbud 137, 146 th 2013

Intruksi kepala sekolah

4 Pihak-pihak

terkait

Kepala sekolah, Guru-guru, pengantar anak

5

Prosedur

Kepulangan merupakan proses transisi bagi

anak setelah beraktifitas satu hari disekolah

bersama guru dan teman-teman untuk kembali

kerumah bersama keluarganya.

Kegiatan kepulangan memilii langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Guru piket jam 12.30 WIB keluar ruangan

untuk melihat penjemput yang sudah

datang, lalu mengajak anak yang sudah

dijemput keluar ruangan untuk pulang.

2. Guru piket jam 12.45 WIB member salam

dan member aba-aba waktu pulang sudah

tiba.

3. Guru piket Jam 12.55 WIB

menginformasikan kelompok A& B untuk

siap-siap di panggil pulang.

4. 13.00 WIB guru piket mulai memanggil

anak kelompok A&B yang sudah dijemput.

Page 155: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

151

5. Anak yang pulang bersalaman dengan

guru dan teman kelompoknya. Guru kelas

mengucapkan salam anak menjawab

salam.

6. Guru kelompok menemani kepulangan

anak sampai jam 13.20 WIB.

7. Jam 13.20- 13.30 WIB semua anak yang

belum dijemput bergabung di sentra mikro

bersama guru piket .

8. Jam 13.30 WIB anak yang belum dijemput

diantar ke TPA karena sudah masuk waktu

keterlambatan.

Page 156: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

152

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

KEGIATAN INTI (BERMAIN DI SENTRA)

Nama

Lembaga

PAUD TERPADU KB-RA Kode Dok.

Unit RAUDHATUL ATHFAL Standar Pengelolaan

Tgl disahkan Tgl revisi

1 Judul Kegiatan Inti (Bermain di Sentra)

2

Tujuan

Mengamalkan nilai-nilai kehidupan

beragama sejak dini yang berintikan pada

6 (enam) rukun iman, 5 (lima) rukun islam

dan ihsan.

Mengembangkan sikap kebangsaan alam

kehidupan sehari-hari berdasarkan budaya

nasional.

Melaksanakan proses kegiatan belajar

mengajar berbasis sains, informasi dan

teknologi.

Mengembangkan system pendidikan yang

bermutu sesuai dengan tingkat

perkembangan anak.

3

Referensi

• Permendikbud 137 tahun 2014 tentang

standar kurikulum

• Permendikbud 146 tahun 2013 tentang

kurikulum

• Permendikbud 160 tahun 2014 tentang

pemberlakuan kurikulum

• Instruksi Kepala Sekolah

4 Pihak-pihak

Terkait

Kepala Sekolah, Guru-guru

5

Kegiatan INTI merupakan kegiatan di

dalam Sentra yang sudah diprogramkan

sesuai dengan perencanaan guru. Setiap

Page 157: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

153

Prosedur

anak diberikan kesempatan untuk memilih

kegiatan yang diminati (paling sedikit 3

kesempatan main).

Sentra merupakan pusat kegiatan

pembelajaran dengan metode belajar

melalui bermain integrasi nilai-nilai

kehidupan beragama yang dirancang

untuk mengembangkan seluruh potensi

anaksebagai karunia dari Allah.

Kegiatan Inti (Bermain di Sentra) memiliki

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Apersepsi (Pijakan Pengalaman Sebelum

Bermain)

• Guru dan anak membaca doa sebelum

kegiatan di Sentra.

• Guru mengucapkan salam dan selamat

datang kepada anak, anak mejawab

salam dan mengucapkan terima kasih

kepada guru.

• Guru membacakan buku yang

berkaitan dengan tema dan

pengalaman.

• Guru mengenalkan kosakata baru yang

berkaitan dengan tema dan konsep

yang akan dikenalkan di Sentra.

• Guru memberikan gagasan bagaimana

menggunakan bahan-bahan main.

• Guru memberi informasi tentang

kegiatan apa saja yang telah disediakan

dan akan dilakukan anak berikut jumlah

kesempatan mainnya.

• Guru mengelola anak untuk

keberhasilan hubungan sosial anak

dengan mendiskusikan bersama anak

aturan bermain dan harapan untuk

Page 158: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

154

pengalaman main (prosedur kerja).

• Guru menjelaskan rangkaian waktu

main.

• Guru merancang dan menerapkan

urutan transisi main dengan

mempersilahkan anak untuk bergiliran

menuju kegiatan bermain yang dipilih

anak.

2. Bermain (Pijakan Pengalaman Main)

• Guru memberikan anak waktu untuk

mengelola dan meneliti pengalaman

main mereka.

• Guru mencontohkan komunikasi yang

tepat.

• Guru memperkuat dan memperluas

bahasa anak.

• Guru meningkatkan kesempatan

sosialisasi melalui dukungan hubungan

teman sebaya.

• Guru mengamati dan

mendokumentasikan perkembangan

dan kemajuan main anak.

3. Beres-beres (Pijakan Setelah Bermain)

• Guru memberi tanda pada anak batas

waktu bermain di Sentra.

• Guru bersama anak merapihkan dan

meletakkan kembali alat-alat dan

bahan-bahan main ditempatnya secara

terklasifikasi, sebagai pengalaman

belajar positif melalui pengelompokan,

urutan, dan penataan lingkungan main

secara tepat.

Page 159: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

155

4. Recalling (Pijakan Setelah Bermain)

• Guru mendukung anak untuk

mengingat kembali pengalaman

mainnya dan saling menceritakan

pengalaman mainnya.

• Guru dan anak berdoa sesudah

kegiatan bermain di Sentra.

• Guru menutup kegiatan di Sentra

dengan mengucapkan salam dan anak

menjawab salam guru.

Page 160: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

156

TABEL H (CONTOH PENILAIAN)

Penilaian harian dilaksanakan sebagai berikut :

1. Merupakan pengumpulan data dan informasi yang terkait langsung

dengan kegiatan yang dilakukan anak sehari-hari.

2. Menggunakan checklist (V) skala capaian perkembangan yang telah

ditetapkan dalam RPPH. Checklist (V) skala capaian perkembangan berisi

indikator perkembangan untuk mengukur ketercapaian tujuan dan

kompetensi dasar yang ditetapkan di RPPM

3. Menggunakan catatan anekdot untuk mencatat perilaku anak pada saat

berkegiatan, baik saat bermain di kegiatan inti maupun kegiatan rutin.

4. Menggunakan data/informasi dari hasil karya anak.

Format checklist (V) skala capaian perkembangan. Format checklist (V) skala

capaian perkembangan memuat indikator pencapaian perkembangan yang sudah

ditetapkan di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Untuk lebih

jelasnya lihat Pedoman Perencanaan Pembelajaran, contohnya sebagai berikut :

Page 161: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

157

A. Format checklist (V) skala capaian perkembangan

Format Skala Capaian Perkembangan Harian

Kelompok :…………………

Hari/Tanggal: ………………

Keterangan:

1. Indikator dalam format sesuai dengan tercantum dalam RPPH

2. Setiap anak diukur ketercapaian perkembangannya sesuai dengan

indikatornya.

Kolom pencapaian perkembangan diisi dengan kategori 1 (BB), 2 (MB),

3 (BSH), dan 4 (BSB).

a. 1 (BB) artinya Belum Berkembang: bila anak melakukannya harus

dengan bimbingan atau dicontohkan oleh guru;

No Indikator Penilaian Dina Beni Nia Dewi Tia Ihsan Dst

1 Terbiasa mengucapkan rasa syukur

terhadap ciptaan Tuhan

3 (BSH)

2 Berdoa sebelum dan sesudah

belajar

2 (MB)

3 Terbiasa mencuci tangan dan

menggosok gigi

2 (MB)

4 Menyebutkan nama anggota

tubuh dan fungsi anggota tubuh

3 (BSH)

5 Terbiasa merawat diri sesuai

tatacaranya

2 (MB)

6 Terbiasa berlaku ramah 3 (BSH)

7 Terbiasa mengikuti aturan 2 (MB)

8 Mengelompokkan berdasarkan

warna (merah, biru, kuning)

1 (BB)

9 Menjawab pertanyaan terkait

cerita yang dibacakan

3 (BSH)

10 Menyanyikan lagu “Aku Ciptaan

Tuhan”

3 (BSH)

Page 162: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

158

b. 2 (MB) artinya Mulai Berkembang: bila anak melakukannya masih

harus diingatkan atau dibantu oleh guru;

c. 3 (BSH) artinya Berkembang Sesuai Harapan: bila anak sudah

dapat melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa harus

diingatkan atau dicontohkan oleh guru;

d. 4 (BSB) artinya Berkembang Sangat Baik: bila anak sudah dapat

melakukannya secara mandiri dan sudah dapat membantu

temannya yang belum mencapai kemampuan sesuai indikator

yang diharapkan.

B. Sumber Data Penilaian Harian lainnya.

Data penilaian harian lainnya bersifat melengkapi data yang dikumpulkan

melalui format cheklist. Data penilaian harian lainnya dapat dikumpulkan

melalui :

1. Catatan Anekdot

Catatan anekdot awalnya digunakan untuk mencatat sikap dan

perilaku anak yang muncul secara tiba-tiba atau peristiwa yang terjadi

secara insidental. Berbagai rujukan terakhir menyatakan bahwa catatan

anekdot digunakan untuk mencatat seluruh fakta, menceritakan situasi

yang terjadi, apa yang dilakukan dan dikatakan anak. Catatan anekdot

sebagai jurnal kegiatan harian mencatat kegiatan anak selama

melakukan kegiatan setiap harinya. Catatan anekdot memungkinkan

untuk mengetahui perkembangan anak yang indikatornya tercantum

maupun tidak tercantum pada RPPH.

Hal-hal pokok yang dicatat dalam catatan anekdot meliputi :

a. Nama anak yang dicatat perkembangannya

b. Kegiatan main atau pengalaman belajar yang diikuti anak

c. Perilaku, termasuk ucapan yang di sampaikan anak selama

berkegiatan.

Catatan anekdot dibuat dengan menuliskan apa yang dilakukan

atau dibicarakan anak secara obyektif, akurat, lengkap dan bermakna

tanpa penafsiran subyektif dari guru. Akurat (tepat), objektif (apa

adanya, tanpa memberi label misalnya: cengeng, malas, nakal), spesifik

(khusus/tertentu), sederhana (tidak bertele-tele), dan catatan guru

terkait dengan indikator yang muncul dari perilakuanak. Catatan dalam

catatan anekdot lebih berupa jurnal kegiatan akan lebih baik bila

disertai foto kegiatan yang dilakukan setiap anak.

Page 163: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

159

CATATAN ANEKDOT

Usia/Kelas: 5 th/TK B

Tanggal: ……………

Gambar Aktivitas Anak Catata Peristiwa/Perilaku

Dina menggunting dengan

menggunakan tiga jari. Ia

menggunting diluar garis

bergambar kepala, badan, dan

kaki. Ia tersenyum sambil

mengatakan “Ini gambar

ayahku”.

Rinto berjalan menuju tempat

Alfin dan menyenggol Rieka

hingga krayonnya jatuh. Rinto

berhenti lalu menghampiri Rieka,

membantu mengambil krayon

dan berucap “maaf ya aku tidak

sengaja.. sakit ya..”

Page 164: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

160

2. Hasil Karya

Hasil karya adalah buah pikir anak yang dituangkan dalam bentuk

karya nyata dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni atau tampilan

anak, misalnya: gambar, lukisan, lipatan, hasil kolase, hasil guntingan,

tulisan/coretan-coretan, hasil roncean, bangunan balok, tari, hasil

prakarya dll.

Rambu-rambu membuat Catatan Hasil Karya Anak.

a. Tuliskan nama dan tanggal hasil karya tersebut dibuat. Data ini

diperlukan untuk melihat perkembangan hasil karya yang dibuat

anak di waktu sebelumnya.

b. Tanyakan kepada anak tentang hasil karya yang dibuatnya tanpa

asumsi guru. Misalnya Dina membuat gambar banyak kepala

dengan berbagai warna. Maka yang dikatakan guru adalah: ”ada

banyak gambar yang sudah kamu buat, bisa diceritakan gambar

apa saja? warna apa saja yang kamu pakai?” dst.

c. Tuliskan semua yang dikatakan oleh anak untuk mengkonfirmasi

hasil karyayang dibuatnya agar tidak salah saat guru membuat

interpretasi karya tersebut.

d. Catatan dan hasil karya anak disimpan dalam portofolio dan akan

dianalisa dalam penilaian bulanan. Hasil karya yang dianalisa

adalah hasilkaryayangterbaik(menunjukkantingkat

perkembangan tertinggi) yang diraih anak. Hasil karya tersebut

bisa yang paling akhir atau dapat pula yang ditengah bulan.

e. Perhatikan apa yang sudah dibuat oleh anak dengan teliti,

hubungkan dengan indikator pada KD. Semakin guru melihat

dengan rinci maka akan lebih banyak informasi yang didapatkan

guru dari hasil karya anak tersebut.

Page 165: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

161

Contoh Hasil Karya Anak:

Nama Anak : Dina

14 Juli 2014

Hasil Karya Anak Hasil Pengamatan

Tanggal: 14 Juli 2014 - Huruf-huruf belum terangkai

- Gambar kepala, tangan dan kaki

tanpa badan Warna biru, hijau, dan

merah

- Gambar mama, papa, anak, dan adik

(berdasarkan cerita anak)

- Beberapa bentuk lingkaran dan garis

- Menjawab pertanyaan dengan tepat.

- Aku mau main yang lainnya (ketika

- ditanyakan mau bermain apa lagi)

Tanggal: 28 Juli 2014 - Bentuk segi empat, dan persegi

panjang

- Layar dan antena tv

- Huruf-huruf belum terangkai

- Cerita menunjukkan karyanya sambil

- cerita “TV di rumahku”

C. Strategi Pelaksanaan Penilaian Harian

Setiap anak harusnya diamati setiap hari untuk mengetahui

perkembangan yang dicapai atau kesulitan yang ditemuinya. Namun

demikian seringkaliguru kesulitanmelakukannya.Salahsatu

pertanyaan yang seringkali dilontarkan guru terkait dengan penilaian

adalah bagaimana melaksanakan penilaian yang dapat mencakup

banyak kemampuan untuk jumlah anak yang banyak?

Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mengamati seluruh anak melalui langkah:

a. Mengidentifikasi indikator yang ada di RPPH dengan kegiatan

yang akan diikuti anak, misalnya:

Page 166: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

162

- Mengucapkan rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan Penyambutan

- Berdoa sebelum dan sesudah Belajar Pembukaan

- Mencuci tangan dan menggosok Gigi Sebelum makan

- Menyebutkan nama anggota tubuh dan fungsi anggota

tubuh

- Inti

- Merawat diri sesuai tatacaranya - Penutup

- Berlaku ramah - Penyambutan

- Mengikuti aturan

- Mengelompokkan berdasarkan warna (merah, biru, kuning)

- Menjawab pertanyaan terkait cerita yang dibacakan

- Inti

- Menyanyikan lagu “Aku Ciptaan Tuhan” - Penutup

Dengan pemetaan tersebut guru dapat berkonsentrasi pada setiap

sesi kegiatan dan melihat seluruh anak lebih fokus.

b. Mengelompokkan indikator di setiap kelompok kegiatan sesuai

jadwal harian, misalnya :

Kegiatan INDIKATOR Dina Beni Nia Dewi Dst

Penyambutan - Berlaku ramah,

- Memberi salam

- Mengucapkan rasa syukur terhadap

ciptaan Tuhan

BSH

BSH

MB

- - - -

Pembukaan - Bersyukur dirinya sebagai ciptaan

TuhanBerdoa sebelum dan

sesudah belajar

- Menyebutkan nama anggota tubuh,

fungsi anggota tubuh, cara merawat

BB

MB

BSH

- -

-

Inti - Mengikuti aturan

- Mengelompokkan berdasarkan

warna (merah, biru, kuning)

- Menjawab pertanyaan terkait cerita

yang dibacakan

BSH

MB

BSH

- - - -

Penutup - Menyanyikan lagu Aku Ciptaan Tuhan MB - - -

Page 167: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

163

2. Mengamati fokus pada beberapa anak.

Jika strategi 1 dan 2 tetap tidak dapat dilaksanakan maksimal

karenaratio guru dan anak yang besar, maka guru dapat melakukan

penilaian dengan fokus pada beberapa anak. Misalnya jumlah anak

dalam rombongan belajar sebanyak 20 orang, guru dapat memfokuskan

sasaran penilaian pada 5 anak dengan tidak mengabaikan anak lainnya

sebagai sasaran penilaian sehingga dalam4 hari seluruh anak sudah

diobservasi. Bila dalam seminggu ada 5 haribelajar, maka 1 hari sisa

digunakan untuk melihat kembali indikatordari semua anak yang belum

muncul.

Untuk memudahkan pelaksanaan penilaian baik menggunakan

strategi 1 ataupun 2, guru dapat menggunakan satu format penilaian seperti

contoh di atas, caranya :

a. Kolom nama anak dapat langsung diisi dengan pencapaian

perkembangan misal dengan kode BB, MB, BSH, BSB. Bila ada hal yang

perludicatatdi luar indikator yang ada, guru dapat menggunakan

catatan anekdot.

b. Guru selalu membawa catatan kecil yang berisi format di atas dengan

pena di dalam saku sepanjang hari.

c. Guru juga dapat mencatat dalam catatan anekdot untuk kegiatan anak

lainnya di luar yang sedang menjadi fokus hari itu, apabila dipandang

ada sesuatu yang penting pada anak tersebut. Sesuatu yang penting

tersebut dapat berupa kemajuan perkembangan (misalnya anak yang

tidak biasa berkomunikasi ternyata hari itu nampak berbincang

dengan temannya) atau kemunduran perkembangan (misalnya anak

yang biasanya ramah ternyata hari itu selalu marah-marah).

D. Memasukkan data ke Portofolio Anak

Data yang dicatat dalam Anecdotal record yang diartikan sebagai jurnal

harian dan hasil karya anak dimasukkan ke dalam buku portofolio masing-

masing anak. Format portofolio dapat dikembangkan oleh masing-

masing lembaga. Portofolio terdiri :

a. Sampul depan berisi foto dan identitas anak

b. Lembar isi berisi: photo kegiatan anak, catatan guru tentang kegiatan

anak (ditulis saat mengamati anak), dan analisa Kompetensi Dasar.

Page 168: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

164

Contoh Portofolio

Hal depan

Halaman/Lembar Isiaan

Tanggal:8 Juli 2014

Aktivitas / Hasil

Karya Anak

Catatan Guru Analisa KD

Dina menggunting dengan

menggunakan tiga jari. Ia

menggunting diluar garis

bergambar kepala, badan,

dan kaki. Ia tersenyum

sambil mengatakan “Ini

gambar ayahku”.

- Melakukan kegiatan

dengan menggunakan

alat teknologi sederhana

sesuai fungsinya secara

aman dan ber-

tanggungjawab (KD 3.9-

4.9)

- Terampil menggunakan

tangan kanan dan kiri

dalam berbagai aktivita

s (KD 3.3 – 4.3)

- Menyebutkan nama

anggota keluarga (KD

3.7 – 4.7)

- Berani mengemukakan

pendapat (KD 2.5)

- Mengungkapkan

perasaan, ide, gagasan

dengan kata yang

sesuai (3.11 – 4.11)

Page 169: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

165

Tanggal: 14 Juli 2014

Aktivitas / Hasil Karya

Anak Catatan Guru Analisa KD

- Huruf-huruf belum

terangkai

- Gambar kepala,

tangan dan kaki

tanpa badan

- Warna biru, hijau,

dan merah

- Gambar mama, pa

pa, anak, dan adik

(berdasarkan cerita

anak)

3.12-4.12 Mengenal suara huruf

awal dari nama benda di

sekitarnya

3.3-4.3 Terampil menggunakan

tangan kanan dan kiri dalam

berbagai aktifitas

3.6-4.6 Mengklasifikasikan benda

berdasarkan 3 variabel warna,

bentuk, dan ukuran

3.7-4.7 Menyebutkan nama

anggota keluarga dan teman serta

ciri-ciri khusus mereka secara

lebih rinci

- Beberapa bentuk

lingkaran dan garis

- Menjawab

pertanyaan

dengan tepat

- Aku mau main

yang lainnya

(ketika ditanyakan

mau bermain apa

lagi)

3.15 – 4.15 menampilkan hasil

karya seni dalam bentuk gambar

3.11 – 4.11 menjawab pertanyaan

yang lebih kompleks

2.5 berani mengemukakan

pendapat

2.5 berani menyampaikan

keinginan

Page 170: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

166

3. CONTOH PENILAIAN BULANAN

Penilaian bulanan sebagai tindak lanjut dari penilaian harian. Penil

aian bulanan lebih ditekankan pada analisa dan interpretasi guru terhadap data

yang terkumpul dari penilaian harian. Penilaian bulanan dilakukan dengan

langkah berikut:

A. Mengumpulkan Semua Data

Semua data yang didapat guru baik melalui pengisian format cheklist, dan

data dalam portofolio yang berasal dari catatan anekdot dan hasilkarya anak.

B. Menganalisa Data Penilaian

1. Seluruh catatan skala capaian perkembangan harian disatukan berdasarkan

indikator dari KD yang sama. Walaupun dalam format checklist (V) harian

indikatornya memuat tema dan materi, tetapi untuk dimasukkan ke dalam

penilaian bulanan cukup melihat indikator dari KD yang tercantum dalam

format penilaian perkembangan umum. Apabila dalam indikator yang sama

dalam satu KD terdapat perbedaan capaian, maka capaian perkembangan

yang tertinggi dijadikan capaian akhir.

Misalnya :

Kemampuan Dina membaca doa sebelum dan sesudah makan,BB, BB, B

B, MB, maka Dina mengarah pada kemampuan MB.

2. Analisa KD dalam portofolio yang berisi kemampuan anak dianalisa lanjutan

untuk mengetahui capaian kemampuan anak apakah berada pada

kemampuan BB, MB, BSH atau BSB.

3. Untuk memudahkan menentukan kemampuan anak sebaiknya guru merujuk

pada rubrik penilaian.

Page 171: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

167

Contoh: Data dari portofolio Dina

Catatan Guru Analisa KD Kemampuan

yang dicapai

8 Juli 2014

Dina menggunting

dengan menggunakan

tiga jari.

Ia menggunting diluar

garis bergambar kepala,

badan, dan kaki. Ia

tersenyum sambil

mengatakan “Ini gambar

ayahku”.

- (3.9-

4.9) Melakukan kegiatan

dengan menggunakan alat t

eknologi

sederhana sesuai fungsinya s

ecara

aman dan ber-

tanggungjawab

- (3.3 –

4.3) Terampil menggunakan

tangan kanan dan kiri dalam

berbagai aktivitas

- (3.7–

4.7)Menyebutkan nama

anggota keluarga

- (2.5) Berani mengemukakan

pendapat

- (3.11 –

4.11) Mengungkapkan

perasaan, ide, gagasan deng

an kata

yang sesuai

BSH

BB

BSH

BSH

BSH

14 Juli 2015

- Huruf-huruf belum

terangkai

- Gambar kepala, tangan

dan kaki tanpa badan

- Warna biru, hijau, dan

merah

- Gambar mama, papa,

anak, dan adik

3.12-4.12 Mengenal berbagai

macam lambang huruf vokal d

an konsonan

3.3-4.3 Mengenal anggota

tubuh dan fungsinya

3.6-

4.6 Mengenal benda dengan

mengelompokkan berbagai

benda

MB

BSH

BSH

BSH

Page 172: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

168

(berdasarkan cerita di lingkungannya berdasarkan

ukuran, warna, sifat, suara, te

kstur,

fungsi, dan ciri-ciri lainnya

3.7-

4.7 Menyebutkan nama anggo

ta

keluarga dan teman serta ciri-

ciri

Anak)

-Beberapa bentuk

lingkaran dan garis

- Menjawab pertanyaan

dengan tepat.

Aku mau main yanlainnya (

ketikaditanyakan mau ber

main apa lagi)

Khusus mereka secara rinci

3.15- 4.15 Menampilkan hasil

karya seni dalam bentuk

gambar

3.11-4.11 Menjawab

pertanyaan yang lebih

kompleks

2.5 berani mengemukakan

pendapat

2.5 berani menyampaikan

keinginan

MB

BSH

BSH

BSH

Dalam catatan anekdot dituliskan:

Dina menggunting dengan menggunakan tiga jari. Ia menggunting

diluar garis bergambar kepala, badan, dan kaki. Ia tersenyum sambil

mengatakan “Ini gambar ayahku”.

Berdasarkan data di atas, perkembangan Dina sebagai berikut:

a. KD3.9–4.9 menggunakan gunting dengan cara yang tepat, (dalam indikator

tercantum: melakukan kegiatan dengan menggunakan alat teknologi sederhana

sesuai fungsinya secara aman dan bertanggungjawab). Capaian perkembangan

BSH.

b. KD 3.3 – 4.3 menggunting di luar garis bergambar kepala (dalam

indikator tertulis: Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri dalam

berbagai aktivitas). Karena Dina masih menggunting di luar garis

yang seharusnya usia 6 tahun seharusnya sudah dapat menggunting

bentuk sesuai garis, maka Dina mencapai perkembangan BB.

Page 173: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

169

c. KD 2.5 menunjukkan gambar sambil tersenyum (dalam indikator

disebut “Bangga menunjukkan hasil karya). Karena Dina sesuai

dengan indikator, maka Dina mencapai perkembangan BSH.

d. KD 3.7 – 4.7 “ini gambar ayahku” (dalam indikator tertulis:

Menyebutkan nama anggota keluarga dan teman serta ciri-ciri khusus

mereka secara lebih rinci), berarti Dina mengerti nama anggota

keluarga, capaian perkembangannya BSH.

e. KD 3.11 – 4.11 “ini gambar ayahku” (dalam indikator tertulis:

Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana). Dina dapat

bercerita dengan kalimat sederhana tentang sesuatu hal, capaian

perkembangan BSH.

C. Kompilasi hasil penilaian data

Hasil pengumpulan data selama 1 bulan, kemudian di analisa, dapatlah

hasil perkembangan sebagai berikut:

Contoh:

KOMPILASI DATA

Nama : Dina

Bulan : Juni 2014

Lingkup

Perkembangan Kompetensi dan Indikator Cheklis Portofolio

Capaian

Akhir

Nilai Agama dan

Moral

1.1 - Terbiasa menyebut nama

Tuhan sebagai pencipta

BSH BSH

3.1 4.1 Mengucapkan doa-doa

pendek, melakukan ibadah

sesuai dengan agama nya

MB MB

Fisik Motorik 2.1 Terbiasa Melakukan kegiatan

kebersihan diri

MB MB

3.3-4.3 Mengenal anggota tubuh

dan fungsinya

BSH BSH

3.3-4.3 Terampil menggunakan

tangan kanan dan kiri

dalam berbagai aktivitas

BB BB

3.4, 4.4 Melakukan kebiasaan

hidup bersih dan sehat

MB MB

Page 174: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

170

Sosial emosional 2.5 Berani mengemukakan

pendapat dan keinginan

BSH BSH BSH

Lingkup

Perkembangan Kompetensi dan Indikator Cheklis Portofolio

Capaian

Akhir

Kog 3.6 – 4.6 Mengenal benda dengan

mengelompokkan berbagai

benda di lingkungannya

MB BSH BSH

3.7 Menyebutkan nama anggota

keluarga dan teman serta ciri-

ciri khusus mereka

BSH BSH

3.9 Melakukan kegiatan dengan

menggunakan alat teknologi

sederhana sesuai fungsinya

secara aman dan bertanggung jawab

BSH BSH

Bahasa 2.14 Terbiasa ramah menyapa

siapapun,

BSH BSH

3.10 – 4.10 Menceritakan kembali

apa yang didengar dengan

kosakata yang lebih banyak

BSH BSH

3.11 – 4.11 Mengungkapkan

perasaan, ide dengan pilihan

kata yang sesuai ketika berkomunikasi

BSH BSH

3.11 – 4.11 Menjawab pertanyaan

lebih komplek

BSH BSH

3.12-4.12 Mengenal berbagai

macam lambang huruf vokal

dan konsonan

MB MB

Seni 3.15 – 4.15 Membuat karya seni

sesuai kreativitasnya

BSH BSH BSH

D. Mengisi Data ke dalam Penilaian Perkembangan Anak

Setelah semua data dianalisa langkah selanjutnya semua data

dimasukkan ke dalam format penilaian perkembangan anak. Format

perkembangan digunakan untuk mencatat perkembangan bulanan,

Page 175: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

171

juga digunakan untuk mencatat perkembangan anak selama satu

semester.

Untuk mengisi kolom penilaian bulanan maupun hasil akhir semester,

guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Semua data yang diolah dijadikan bahan analisa.

b. Apabila menggunakan guru sentra yang berarti guru sebagai tim,

maka penilaian ditetapkan secara bersama oleh semua guru yang

menangani anak. sedangkan pengisian laporan dilakukan oleh guru wali.

c. Data capaian perkembangan anak pasti cukup banyak sehingga

dalam satu indikator bisa muncul data berulang-ulang dengan tingkat

pencapaian yang berbeda. Untuk menentukan pengisian pada kolom

capaian perkembangan, maka digunakan capaian terbaik dengan

pengertian kemampuan anak berkembang tersebut. Contoh untuk

kemampuan kemandirian anak : BB-MB-MB-BSH-BSH-BSB maka

yang diambil BSB (Berkembang Sangat Baik) artinya kemampuan

anak berkembang kearah sangat baik.

Page 176: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN · PDF fileOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ... kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif ... Beberapa regulasi yang terkait dengan

172