model pembelajaran kognitif :

51
Model Pembelajaran Model Pembelajaran Kognitif : Kognitif : Problem Based Learning Problem Based Learning Cognitive Strategies Cognitive Strategies Drs Frans Drs Frans A.Rumate, Apt A.Rumate, Apt

Upload: derron

Post on 04-Jan-2016

110 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Model Pembelajaran Kognitif :. Problem Based Learning Cognitive Strategies Drs Frans A.Rumate, Apt. Model Pembelajaran Kognitif : Problem Based Learning. Hakekat Asumsi Utama Perbedaan dengan Pembelajaran Tradisional Struktur Problem Based Learning - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Model Pembelajaran Kognitif :

Model Pembelajaran Model Pembelajaran Kognitif :Kognitif : Problem Based LearningProblem Based Learning Cognitive StrategiesCognitive Strategies

Drs Frans A.Rumate, Drs Frans A.Rumate, AptApt

Page 2: Model Pembelajaran Kognitif :

Model Pembelajaran Kognitif :Model Pembelajaran Kognitif :Problem Based LearningProblem Based Learning

HakekatHakekat Asumsi UtamaAsumsi Utama Perbedaan dengan Pembelajaran Perbedaan dengan Pembelajaran

TradisionalTradisional StrukturStruktur Problem Based Learning Problem Based Learning Proses PembelajaranProses Pembelajaran menggunakan menggunakan

Problem Based Learning :Problem Based Learning :The The Problem Solving WheelProblem Solving Wheel

Page 3: Model Pembelajaran Kognitif :

Model Pembelajaran Kognitif :Model Pembelajaran Kognitif :Problem Based LearningProblem Based Learning

HakekatHakekat: penyajian masalah untuk : penyajian masalah untuk pemecahan melalui penelitian dan pemecahan melalui penelitian dan investigasiinvestigasi

Asumsi UtamaAsumsi Utama: permasalahan : permasalahan sebagai pemandu, sebagai sebagai pemandu, sebagai kesatuan dan alat evaluasi, sebagai kesatuan dan alat evaluasi, sebagai contoh, sebagai sarana, sebagai contoh, sebagai sarana, sebagai stimulus.stimulus.

Page 4: Model Pembelajaran Kognitif :

Model Pembelajaran Kognitif :Model Pembelajaran Kognitif :Problem Based LearningProblem Based Learning

Perbedaan dengan Pembelajaran Perbedaan dengan Pembelajaran TradisionalTradisional

Pembelajaran Pembelajaran

TradisionalTradisionalProblem-Based Problem-Based

LearningLearning

Dosen menentukan Dosen menentukan permasalahanpermasalahan

Mahasiswa menentukan Mahasiswa menentukan permasalahanpermasalahan

Dosen menyajikan Dosen menyajikan informasi dan informasi dan menyiapkan bahanmenyiapkan bahan

Mahasiswa mencari Mahasiswa mencari informasi dan bahan informasi dan bahan

Page 5: Model Pembelajaran Kognitif :

Model Pembelajaran Kognitif :Model Pembelajaran Kognitif :PBLPBL - Struktur- Struktur

Problem Based Learning sangat Problem Based Learning sangat dipengaruhi oleh otoritas mahasiswa dipengaruhi oleh otoritas mahasiswa dan dosen dalam interaksi intelektual dan dosen dalam interaksi intelektual (Degree of Structure , lihat bagan dalam (Degree of Structure , lihat bagan dalam buku Modul) :buku Modul) :

Semakin terstruktur PBL, berarti Semakin terstruktur PBL, berarti semakin berorientasi pada dosensemakin berorientasi pada dosen

Semakin tidak terstruktur PBL, berarti Semakin tidak terstruktur PBL, berarti semakin berorientasi mahasiswasemakin berorientasi mahasiswa

Page 6: Model Pembelajaran Kognitif :

PBL PBL : : Bentuk Kegiatan vs. Kebebasan Bentuk Kegiatan vs. Kebebasan mahasiswamahasiswaBentukBentuk Permasa-Permasa-

lahanlahanMetodeMetode Sumber/ Sumber/

bahanbahanReal WorldReal World BebasBebas

TerbukaTerbukaDitentukanDitentukan

BebasBebas Dicari Dicari mahasiswamahasiswa

Tidak terstrukturTidak terstruktur BebasBebas BebasBebas Dicari Dicari mahasiswamahasiswa

Semi terstrukturSemi terstruktur TerbatasTerbatas TerbatasTerbatas Dicari Dicari mahasiswamahasiswa

TerstrukturTerstruktur DitentukanDitentukan DitentukanDitentukan DitentukanDitentukan

Studi kasusStudi kasus DitentukanDitentukan DitentukanDitentukan DitentukanDitentukan

Makalah/ Project Makalah/ Project PaperPaper

BebasBebas DitentukanDitentukan Dicari Dicari mahasiswamahasiswa

Page 7: Model Pembelajaran Kognitif :

PBLPBL : The Problem Solving Wheel: The Problem Solving Wheel

Identifikasi Masalah

Mengumpulkan Data

Action

Analisis Data

Menghasilkan Pemecahan Masalah

Memilih caraPemecahan Masalah

Merencanakan PenerapanPemecahan Masalah

Uji Coba

Page 8: Model Pembelajaran Kognitif :

Perancangan PBLPerancangan PBL

1.1. Analisis TugasAnalisis Tugas

2.2. Penyusunan PermasalahanPenyusunan Permasalahan

3.3. Urutan PembelajaranUrutan Pembelajaran

4.4. Peran fasilitatorPeran fasilitator

5.5. PenilaianPenilaian

Page 9: Model Pembelajaran Kognitif :

Kekuatan PBLKekuatan PBL Fokus pada Kebermaknaan, bukan FaktaFokus pada Kebermaknaan, bukan Fakta

(deep vs. surface learning)(deep vs. surface learning) Meningkatkan Meningkatkan kemampuan mahasiswa kemampuan mahasiswa

untuk berinisiatifuntuk berinisiatif Pengembangan Keterampilan dan Pengembangan Keterampilan dan

pengetahuanpengetahuan akan keterampilan tersebut akan keterampilan tersebut Pengembangan Pengembangan Keterampilan Keterampilan

Interpersonal dan Dinamika KelompokInterpersonal dan Dinamika Kelompok Pengembangan Pengembangan sikap “ Self-Motivated”sikap “ Self-Motivated” Tumbuhnya hubungan Mahasiswa-Tumbuhnya hubungan Mahasiswa-

FasilitatorFasilitator JenjangJenjang pencapaian pembelajaran pencapaian pembelajaran dapat dapat

ditingkatkanditingkatkan

Page 10: Model Pembelajaran Kognitif :

Kelemahan PBLKelemahan PBL

Pencapaian Akademik dari Pencapaian Akademik dari IndividuIndividu mahasiswamahasiswa

WaktuWaktu yang diperlukan untuk yang diperlukan untuk implementasiimplementasi

Perubahan Perubahan Peran Mahasiswa dalam Peran Mahasiswa dalam ProsesProses

Perubahan Perubahan Peran Dosen dalam ProsesPeran Dosen dalam Proses Perumusan Perumusan Masalah yang BaikMasalah yang Baik Kesahihan Kesahihan Sistem Pengukuran dan Sistem Pengukuran dan

Penilaian Hasil BelajarPenilaian Hasil Belajar

Page 11: Model Pembelajaran Kognitif :

Model Pembelajaran Model Pembelajaran Kognitif :Kognitif :

Strategi KognitifStrategi Kognitif

Page 12: Model Pembelajaran Kognitif :

Taksonomi Tujuan Taksonomi Tujuan BelajarBelajar Taksonomi ialah klasifikasi atau pengelompokan Taksonomi ialah klasifikasi atau pengelompokan

benda menurut ciri-ciri tertentu. Dalam bidang benda menurut ciri-ciri tertentu. Dalam bidang pendidikan, taksonomi digunakan untuk klasifikasi pendidikan, taksonomi digunakan untuk klasifikasi tujuan instruksional; ada yang menamakannya tujuan instruksional; ada yang menamakannya tujuan pembelajaran, tujuan penampilan, atau tujuan pembelajaran, tujuan penampilan, atau sasaran belajar, yang digolongkan dalam 3 sasaran belajar, yang digolongkan dalam 3 klasifikasi umum atau ranah (domain), yaitu : klasifikasi umum atau ranah (domain), yaitu :

Ranah Kognitif berkaitan dengan tujuan belajar Ranah Kognitif berkaitan dengan tujuan belajar yang berorientasi pada kemampuan berpikir yang berorientasi pada kemampuan berpikir

Ranah Afektif berhubungan dengan perasaan, Ranah Afektif berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hatiemosi, sistem nilai, dan sikap hati

Ranah Psikomotor (berorientasi pada Ranah Psikomotor (berorientasi pada keterampilan motorik atau penggunaan otot keterampilan motorik atau penggunaan otot kerangka). kerangka).

Page 13: Model Pembelajaran Kognitif :

TAKSONOMI GAGNETAKSONOMI GAGNE

Strategi Kognitif Keterampilan Intelektual Informasi Verbal

PSYCHOMOTOR DOMAINPSYCHOMOTOR DOMAIN AFFECTIVE DOMAINAFFECTIVE DOMAIN

COGNITIVE DOMAIN :COGNITIVE DOMAIN :

Page 14: Model Pembelajaran Kognitif :

Taksonomi BloomTaksonomi Bloom

Knowledge Knowledge (mengingat, menghafal)(mengingat, menghafal) Comprehension Comprehension (menerjemahkan)(menerjemahkan) Application Application (menerapkan)(menerapkan) Analysis Analysis (memecah konsep menjadi (memecah konsep menjadi

bagian-bagian)bagian-bagian) Synthesis Synthesis (menggabungkan bagian-(menggabungkan bagian-

bagian menjadi suatu kesatuan)bagian menjadi suatu kesatuan) Evaluation Evaluation (membandingkan dengan (membandingkan dengan

standar)standar)

Page 15: Model Pembelajaran Kognitif :

Strategi Kognitif

Merupakan kemampuan internal Merupakan kemampuan internal yang terorganisasi untuk membantu yang terorganisasi untuk membantu mahasiswa dalam :mahasiswa dalam :

proses belajar, proses belajar, proses berpikir,proses berpikir, memecahkan masalah danmemecahkan masalah dan mengambil keputusanmengambil keputusan

Page 16: Model Pembelajaran Kognitif :

EXECUTIVE CONTROL EXPECTANCIES

EFFECTORS

ENVIRONMENT R

ECEPTOR

RESPONSE GENERATOR

REGISTER

SHORT TERM

MEMORY

LONG TERM

MEMORY

MODEL DASAR BELAJAR DAN INGATAN (GAGNE)

SENSORY

Page 17: Model Pembelajaran Kognitif :

Latar BelakangLatar BelakangParadigma konstruktivismeParadigma konstruktivisme Kepercayaan, nilai dan norma, motivasi, Kepercayaan, nilai dan norma, motivasi,

pengetahuan dan keterampilan, serta intuisi pengetahuan dan keterampilan, serta intuisi setiap orang akan sangat berpengaruh terhadap setiap orang akan sangat berpengaruh terhadap strategi dan kemampuan orang tersebut dalam strategi dan kemampuan orang tersebut dalam menghadapi permasalahan yang dihadapinya.menghadapi permasalahan yang dihadapinya.

Permasalahan yang dihadapi setiap orang tidak Permasalahan yang dihadapi setiap orang tidak pernah dapat dipisahkan dari konteks pernah dapat dipisahkan dari konteks situasinya. Strategi dan kemampuan seseorang situasinya. Strategi dan kemampuan seseorang dalam menghadapi masalah-masalah tersebut dalam menghadapi masalah-masalah tersebut adalah unik.adalah unik.

Jika dikumpulkan strategi-strategi yang Jika dikumpulkan strategi-strategi yang digunakan masing-masing orang dalam masalah digunakan masing-masing orang dalam masalah tertentu, maka akan terlihat adanya pola dasar tertentu, maka akan terlihat adanya pola dasar yang sama (generalizable pattern) dari strategi yang sama (generalizable pattern) dari strategi tersebut. Pola dasar teresebut diperlukan dan tersebut. Pola dasar teresebut diperlukan dan dapat dipelajari oleh orang (mahasiswa) lain, dapat dipelajari oleh orang (mahasiswa) lain, untuk menjadi bekal dasar dalam memecahkan untuk menjadi bekal dasar dalam memecahkan masalah.masalah.

Page 18: Model Pembelajaran Kognitif :

Latar BelakangLatar BelakangTeori MetacognitionTeori Metacognition yang melandasi strategi yang melandasi strategi

kognitif merupakan keterampilan mahasiswa kognitif merupakan keterampilan mahasiswa dalam mengatur dan mengontrol proses dalam mengatur dan mengontrol proses berpikirnya (Preisseisen, 1985), berpikirnya (Preisseisen, 1985),

Empat jenis keterampilan metacognition Empat jenis keterampilan metacognition (Preisseisen)(Preisseisen) : :

Pemecahan Masalah (Problem Solving)Pemecahan Masalah (Problem Solving) Pengambilan Keputusan (Decision Making)Pengambilan Keputusan (Decision Making) Berpikir Kritis (Critical Thinking)Berpikir Kritis (Critical Thinking) Berpikir Kreatif (Creative Thinking)Berpikir Kreatif (Creative Thinking)

Page 19: Model Pembelajaran Kognitif :

Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah (problem solving)(problem solving)

yaitu keterampilan individu dalam yaitu keterampilan individu dalam menggunakan proses berpikirnya menggunakan proses berpikirnya untuk memecahkan masalah untuk memecahkan masalah melalui pengumpulan fakta, melalui pengumpulan fakta, analisis informasi, menyusun analisis informasi, menyusun berbagai alternatif pemecahan, berbagai alternatif pemecahan, dan memilih penyelesaian dan memilih penyelesaian masalah yang efektif.masalah yang efektif.

Page 20: Model Pembelajaran Kognitif :

Pengambilan Keputusan Pengambilan Keputusan (decision making)(decision making)

yaitu keterampilan individu dalam yaitu keterampilan individu dalam menggunakan proses berpikirnya menggunakan proses berpikirnya untuk memilih suatu keputusan yang untuk memilih suatu keputusan yang terbaik dari beberapa pilihan yang ada terbaik dari beberapa pilihan yang ada melalui pengumpulan informasi, melalui pengumpulan informasi, perbandingan kebaikan dan perbandingan kebaikan dan kekurangan setiap alternatif, analisis kekurangan setiap alternatif, analisis informasi, dan pengambilan keputusan informasi, dan pengambilan keputusan yang terbaik berdasarkan alasan-yang terbaik berdasarkan alasan-alasan yang rasional. alasan yang rasional.

Page 21: Model Pembelajaran Kognitif :

BerpikirBerpikir Kritis (critical Kritis (critical thinkingthinking

yaitu keterampilan individu dalam yaitu keterampilan individu dalam menggunakan proses berpikirnya menggunakan proses berpikirnya untuk menganalisis argumen dan untuk menganalisis argumen dan memberikan interpretasi memberikan interpretasi berdasarkan persepsi yang sahih berdasarkan persepsi yang sahih melalui “logical reasoning” , melalui “logical reasoning” , analisis asumsi dan bias dari analisis asumsi dan bias dari argumen, dan interpretasi logis.argumen, dan interpretasi logis.

Page 22: Model Pembelajaran Kognitif :

Berpikir KreatifBerpikir Kreatif (creative (creative thinking)thinking)

yaitu keterampilan individu yaitu keterampilan individu dalam menggunakan proses dalam menggunakan proses berpikirnya untuk menghasilkan berpikirnya untuk menghasilkan suatu ide yang baru dan suatu ide yang baru dan konstruktif, berdasarkan konsep-konstruktif, berdasarkan konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang konsep, dan prinsip-prinsip yang rasional maupun persepsi dan rasional maupun persepsi dan intuisi individu.intuisi individu.

Page 23: Model Pembelajaran Kognitif :

Keterampilan-Keterampilan Keterampilan-Keterampilan tersebut tidak terpisah melainkan tersebut tidak terpisah melainkan terintegrasi satu dengan yang lain. terintegrasi satu dengan yang lain.

Jadi pada saat bersamaan ketika Jadi pada saat bersamaan ketika mahasiswa menggunakan strategi mahasiswa menggunakan strategi kognitifnya untuk memecahkan kognitifnya untuk memecahkan masalah, dia juga menggunakan masalah, dia juga menggunakan keterampilannya untuk mengambil keterampilannya untuk mengambil keputusan, berpikir kritis, dan keputusan, berpikir kritis, dan berpikir kreatif.berpikir kreatif.

Page 24: Model Pembelajaran Kognitif :

Latar Belakang: Latar Belakang: Pengalaman praktis di lapangan Pengalaman praktis di lapangan

(reflection in action) (reflection in action)

Prinsip refleksi dari pengalaman-Prinsip refleksi dari pengalaman-pengalaman praktisi profesional pengalaman praktisi profesional (dikenal dengan nama (dikenal dengan nama reflective reflective practitioners)practitioners) dalam pemecahan dalam pemecahan masalah-masalah yang pernah masalah-masalah yang pernah dihadapi untuk memecahkan dihadapi untuk memecahkan masalah baru disebut prinsip masalah baru disebut prinsip reflection in reflection in action (Schon, 1982). Hal action (Schon, 1982). Hal ini merupakan salah satu prinsip ini merupakan salah satu prinsip yang melandasi Strategi Kognitifyang melandasi Strategi Kognitif

Page 25: Model Pembelajaran Kognitif :

Pengalaman praktis di lapangan Pengalaman praktis di lapangan (reflection in action) (reflection in action)

Seorang praktisi yang profesional akan Seorang praktisi yang profesional akan berpikir tentang apa yang dilakukannya, berpikir tentang apa yang dilakukannya, bahkan kadang-kadang sambil melakukan bahkan kadang-kadang sambil melakukan aksinya. Cara tersebut akan menjadi awal aksinya. Cara tersebut akan menjadi awal baginya untuk mencoba menyadari apa baginya untuk mencoba menyadari apa yang terjadi, apa respon atau reaksinya yang terjadi, apa respon atau reaksinya terhadap kejadian tersebut dan terhadap kejadian tersebut dan bagaimana ia dapat menyimpulkan apa bagaimana ia dapat menyimpulkan apa masalah sesungguhnya. Pada saat itu, masalah sesungguhnya. Pada saat itu, seorang praktisi profesional terlibat dalam seorang praktisi profesional terlibat dalam pengaturan dan pengontrolan kognisinya pengaturan dan pengontrolan kognisinya secara intensif. secara intensif.

Page 26: Model Pembelajaran Kognitif :

Pengalaman praktis di lapangan Pengalaman praktis di lapangan (reflection in action) (reflection in action)

Tidak jarang ia akan terlibat dalam situasi Tidak jarang ia akan terlibat dalam situasi yang meragukan, problematik, atau yang meragukan, problematik, atau membingungkan. Ketika ia berusaha untuk membingungkan. Ketika ia berusaha untuk keluar dari keraguan, problematika, dan keluar dari keraguan, problematika, dan kebingungan tersebut ia merefleksikan apa-kebingungan tersebut ia merefleksikan apa-apa yang telah pernah dilakukannya dalam apa yang telah pernah dilakukannya dalam aksi-aksi sebelumnya untuk kemudian dipilah, aksi-aksi sebelumnya untuk kemudian dipilah, diatur, dan diorganisasikan untuk dilakukan diatur, dan diorganisasikan untuk dilakukan dalam aksi-aksi berikut. Proses ini dikenal dalam aksi-aksi berikut. Proses ini dikenal dengan nama dengan nama reflection in actionreflection in action, yang , yang merupakan proses operasional utama dalam merupakan proses operasional utama dalam seseorang menggunakan strategi kognitif.seseorang menggunakan strategi kognitif.

Page 27: Model Pembelajaran Kognitif :

Experiental Learning (David Experiental Learning (David Kolb)Kolb)

Window of the worldWindow of the world (Pengalaman Konkrit)(Pengalaman Konkrit)

RefleksiRefleksi Finding OutFinding Out (Penemuan)(Penemuan)

ImplementasiImplementasi Taking Action Taking Action (Penerapan)(Penerapan)

KonseptualisasiKonseptualisasi

Page 28: Model Pembelajaran Kognitif :

Experiental LearningExperiental Learning

Berdasarkan teori ini proses belajar dimulai Berdasarkan teori ini proses belajar dimulai dari pengalaman konkret yang dialami dari pengalaman konkret yang dialami seseorang. Pengalaman tersebut diteflekdikan seseorang. Pengalaman tersebut diteflekdikan secara individual. Dalam proses refleksi, secara individual. Dalam proses refleksi, seseorang akan berusaha memahami apa yang seseorang akan berusaha memahami apa yang terjadi atau apa yang dialami. Refkesi ini terjadi atau apa yang dialami. Refkesi ini menjadi dasar proses kenseptualisasi atau menjadi dasar proses kenseptualisasi atau proses pemahaman prinsip-prinsip yang proses pemahaman prinsip-prinsip yang mendasari pengalaman yang dialami serta mendasari pengalaman yang dialami serta perkiraan kemungkinan aplikasinya dalam perkiraan kemungkinan aplikasinya dalam situasi dan konteks yang lain atau baru. Proses situasi dan konteks yang lain atau baru. Proses implementasi merupakan situasi dan konteks implementasi merupakan situasi dan konteks yang memungkinkan penerapan konsep yang yang memungkinkan penerapan konsep yang sudah dikuasai seseorang. sudah dikuasai seseorang.

Page 29: Model Pembelajaran Kognitif :

Experiental LearningExperiental Learning

Proses pengalaman dan refleksi Proses pengalaman dan refleksi dikategorikan sebagai proses dikategorikan sebagai proses penemuan (finding out), sedangkan penemuan (finding out), sedangkan proses konseptualisasi dan proses konseptualisasi dan implementasi dikategorikan dalam implementasi dikategorikan dalam proses penerapan (taking action). proses penerapan (taking action). Proses keseluruhan ini terjadi berulang-Proses keseluruhan ini terjadi berulang-ulang sehingga setiap action yang ulang sehingga setiap action yang dilakukan seseorang merupakan hasil dilakukan seseorang merupakan hasil refleksi dari pengalaman atau kejadian refleksi dari pengalaman atau kejadian yang dialami.yang dialami.

Page 30: Model Pembelajaran Kognitif :

STRATEGI KOGNITIF VS. STRATEGI KOGNITIF VS. KETERAMPILAN KETERAMPILAN INTELEKTUALINTELEKTUAL

Strategi kognitif berbeda dengan Strategi kognitif berbeda dengan keterampilan intelektual yang disebut keterampilan intelektual yang disebut ""intelectual skillsintelectual skills” (dalam taksonomi ” (dalam taksonomi Gagne) atau aplikasi dalam taksonomi Gagne) atau aplikasi dalam taksonomi Bloom. Bloom.

Keterampilan intelektual lebih berorientasi Keterampilan intelektual lebih berorientasi kepada interaksi mahasiswa sebagai kepada interaksi mahasiswa sebagai individu dengan lingkungan belajarnya, individu dengan lingkungan belajarnya, yaitu dengan angka, kata-kata, simbol, yaitu dengan angka, kata-kata, simbol, rumus, prinsip, prosedur, dan lain-lain. rumus, prinsip, prosedur, dan lain-lain. Dengan keterampilan intelektual, Dengan keterampilan intelektual, mahasiswa mampu mengerjakan (mahasiswa mampu mengerjakan (how tohow to) ) sesuatu dengan fakta yang dimilikinya. sesuatu dengan fakta yang dimilikinya.

Page 31: Model Pembelajaran Kognitif :

STRATEGI KOGNITIF VS. STRATEGI KOGNITIF VS. KETERAMPILAN KETERAMPILAN INTELEKTUALINTELEKTUAL

Sedangkan strategi kognitif, merupakan Sedangkan strategi kognitif, merupakan kemampuan mahasiswa untuk mengontrol kemampuan mahasiswa untuk mengontrol interaksinya dengan lingkungan. interaksinya dengan lingkungan.

Contohnya, mahasiswa menggunakan strategi Contohnya, mahasiswa menggunakan strategi kognitif untuk membaca artikel di majalah ilmiah. kognitif untuk membaca artikel di majalah ilmiah. Apa yang dipelajarinya dari artikel tersebut Apa yang dipelajarinya dari artikel tersebut mungkin cuma fakta, rumus-rumus, atau mungkin cuma fakta, rumus-rumus, atau penerapan teori. Namun, untuk menyeleksi penerapan teori. Namun, untuk menyeleksi informasi yang dibacanya, memberikan kode informasi yang dibacanya, memberikan kode terhadap informasi yang direkam dipikirannya, dan terhadap informasi yang direkam dipikirannya, dan menemukan kembali informasi tersebut untuk menemukan kembali informasi tersebut untuk keperluan lain, merupakan strategi kognitif. keperluan lain, merupakan strategi kognitif.

Dalam hal tersebut, mahasiswa mempergunakan Dalam hal tersebut, mahasiswa mempergunakan strategi kognitif untuk memahami apa yang sudah strategi kognitif untuk memahami apa yang sudah dibaca dan dipelajarinya, dan untuk memecahkan dibaca dan dipelajarinya, dan untuk memecahkan masalahmasalah

Page 32: Model Pembelajaran Kognitif :

STRATEGI KOGNITIF VS. STRATEGI KOGNITIF VS. KETERAMPILAN KETERAMPILAN INTELEKTUALINTELEKTUAL Strategi kognitif merupakan cara mahasiswa untuk Strategi kognitif merupakan cara mahasiswa untuk

mengorganisasikan dan mengontrol proses mengorganisasikan dan mengontrol proses belajarnya, dan juga berproses berpikir, memecahkan belajarnya, dan juga berproses berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.masalah, dan mengambil keputusan.

Jika mahasiswa menghadapi suatu masalah baru, Jika mahasiswa menghadapi suatu masalah baru, diharapkan mahasiswa dapat menanganinya dengan diharapkan mahasiswa dapat menanganinya dengan mempergunakan informasi dan fakta-fakta, serta mempergunakan informasi dan fakta-fakta, serta keterampilan intelektual yang pernah dipelajarinya. keterampilan intelektual yang pernah dipelajarinya. Namun, belum mencukupi, karena mahasiswa perlu Namun, belum mencukupi, karena mahasiswa perlu mempunyai strategi untuk dapat menangani masalah mempunyai strategi untuk dapat menangani masalah baru tersebut. Diharapkan, mahasiswa akan dapat baru tersebut. Diharapkan, mahasiswa akan dapat memilih cara penanganan masalah yang tepat dari memilih cara penanganan masalah yang tepat dari berbagai strategi alternatif. Keunikan dan kebenaran berbagai strategi alternatif. Keunikan dan kebenaran proses berpikir mahasiswa ditentukan oleh ketepatan proses berpikir mahasiswa ditentukan oleh ketepatan pemilihan strategi untuk menangani masalah baru pemilihan strategi untuk menangani masalah baru tersebut.tersebut.

Page 33: Model Pembelajaran Kognitif :

Pengembangan Strategi Pengembangan Strategi KognitifKognitif

1.1. Mengajarkan strategi kognitif Mengajarkan strategi kognitif melalui melalui pengajaranpengajaran dalam kelas dalam kelas

2.2. Selama perkuliahan, Selama perkuliahan, mengaktifkan strategi mengaktifkan strategi kognitif yang sudah dimiliki mahasiswakognitif yang sudah dimiliki mahasiswa

3.3. Menggunakan Menggunakan strategi kognitif pada waktu strategi kognitif pada waktu mengajarkan bidang ilmumengajarkan bidang ilmu

4.4. Menjelaskan strategiMenjelaskan strategi pengajaran untuk pengajaran untuk mencapai keterampilan strategi kognitifmencapai keterampilan strategi kognitif

Page 34: Model Pembelajaran Kognitif :

(Jenis-Jenis) STRATEGI KOGNITIF

Chunking

Spatial

Bridging

Multi Purpose

Frames

Concept Mapping

Rehearsal

Mneumonics

Space and Time

Classifi-cation

Advance Organizer

Metaphor

Imagery

Page 35: Model Pembelajaran Kognitif :

ChunkingChunking

merupakan strategi mengorganisasikan sesuatu merupakan strategi mengorganisasikan sesuatu secara sistematis melalui proses mengurutkan secara sistematis melalui proses mengurutkan (order), mengklasifikasi (classify) (order), mengklasifikasi (classify) , dan menyusun (arrange). , dan menyusun (arrange).

Chunking dapat membantu seseorang untuk Chunking dapat membantu seseorang untuk mengolah data yang sangat banyak atau proses mengolah data yang sangat banyak atau proses yang sangat kompleks. Melalui chunking, seseorang yang sangat kompleks. Melalui chunking, seseorang dapat memilah-milah materi kuliah atau masalah dapat memilah-milah materi kuliah atau masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, kemudian menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, kemudian menyusun bagian-bagian tersebut secara berurut.menyusun bagian-bagian tersebut secara berurut.

Page 36: Model Pembelajaran Kognitif :

SpatialSpatial

merupakan suatu strategi untuk merupakan suatu strategi untuk menunjukkan hubungan antar hal menunjukkan hubungan antar hal yang satu dengan yang lain. yang satu dengan yang lain.

Dalam kategori ini termasuk Dalam kategori ini termasuk “frames” (tabel) dan “frames” (tabel) dan “concept “concept maps” (peta konsep)maps” (peta konsep)

Page 37: Model Pembelajaran Kognitif :

BridgingBridging

merupakan strategi untuk menjembatani merupakan strategi untuk menjembatani pemahaman seseorang melalui “metafor” pemahaman seseorang melalui “metafor” (perumpamaan), analogi dan advance (perumpamaan), analogi dan advance organizer. organizer.

Metafor Metafor dan analogi merupakan strategi dan analogi merupakan strategi

pengandaian yang dapat menjembatani suatu pengandaian yang dapat menjembatani suatu konsep baru dengan menggunakan konsep konsep baru dengan menggunakan konsep yang sudah dipahami sebelumnya. yang sudah dipahami sebelumnya.

Advance organizerAdvance organizer merupakan kerangka merupakan kerangka dalam bentuk abstraksi atau ringkasan dalam bentuk abstraksi atau ringkasan tentang konsep-konsep dasar materi yang tentang konsep-konsep dasar materi yang harus dipelajari, hanya dapat dibuat oleh harus dipelajari, hanya dapat dibuat oleh dosen untuk memudahkan mahasiswa belajar.dosen untuk memudahkan mahasiswa belajar.

Page 38: Model Pembelajaran Kognitif :

MulitpurposeMulitpurpose

merupakan strategi kognitif yang dapat merupakan strategi kognitif yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain rehearsal, imagery, dan mneumoncs rehearsal, imagery, dan mneumoncs (jembatan keledai). (jembatan keledai).

Rehearsal Rehearsal merupakan cara untuk untuk merupakan cara untuk untuk mereviu materi, bertanya, mengansipasi mereviu materi, bertanya, mengansipasi pertanyaan dan materi, yang hanya dapat pertanyaan dan materi, yang hanya dapat dilakukan oleh mahasiswa, dosen dapat dilakukan oleh mahasiswa, dosen dapat memberikan waktu agar mahasiswa dapat memberikan waktu agar mahasiswa dapat melakukan rehearsal. melakukan rehearsal.

Imagery (membayangkan)Imagery (membayangkan) merupakan proses merupakan proses visualisasi suatu konsep, kejadian, ataupun visualisasi suatu konsep, kejadian, ataupun prinsip. prinsip.

MneumonicsMneumonics merupakan alat bantu untuk merupakan alat bantu untuk mengingat, misalnya singkatan.mengingat, misalnya singkatan.

Page 39: Model Pembelajaran Kognitif :

Peta KognitifPeta Kognitif

““Concept mapping”Concept mapping” ialah cara yang ialah cara yang dapat digunakan dosen untuk dapat digunakan dosen untuk membantu mahasiswa membantu mahasiswa mengorganisasikan materi perkuliahan mengorganisasikan materi perkuliahan berdasarkan arti dan hubungan antar berdasarkan arti dan hubungan antar komponennya. Pakar-Pakar komponennya. Pakar-Pakar internasional menyebutnya juga internasional menyebutnya juga “pattern noting” . Concept mapping “pattern noting” . Concept mapping dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi menjadi Peta KognitifPeta Kognitif

Page 40: Model Pembelajaran Kognitif :

Peta KognitifPeta Kognitif

Menurut Jonassen (1987), peta kognitif Menurut Jonassen (1987), peta kognitif merupakan teknik yang dikembangkan oleh merupakan teknik yang dikembangkan oleh Buzan (1974) untuk mengorganisasikan dan Buzan (1974) untuk mengorganisasikan dan menyusun informasi yang menunjukkan menyusun informasi yang menunjukkan keterkaitan antara satu informasi dan keterkaitan antara satu informasi dan informasi lain. informasi lain.

Hubungan antara satu konsep ’atau Hubungan antara satu konsep ’atau informasi’ dengan konsep yang disebut informasi’ dengan konsep yang disebut proposisiproposisi (Novak & Gowin, 1984). (Novak & Gowin, 1984).

Peta kognitif dapat memperlihatkan arti Peta kognitif dapat memperlihatkan arti suatu konsep berdasarkan proposisi konsep suatu konsep berdasarkan proposisi konsep tersebut dengan konsep-konsep lainnya.tersebut dengan konsep-konsep lainnya.

Page 41: Model Pembelajaran Kognitif :

Peta KognitifPeta Kognitif

Dengan demikian, peta kognitif dapat Dengan demikian, peta kognitif dapat didefinisikan sebagai didefinisikan sebagai alat yang skematis alat yang skematis untuk menunjukkan arti suatu konsep untuk menunjukkan arti suatu konsep berdasarkan berdasarkan proposisiproposisi..

Peta kognitif juga dapat berfungsi Peta kognitif juga dapat berfungsi menjadi peta visual yang menjadi peta visual yang menggambarkan berbagai cara untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengartikan suatu konsep berdasarkan mengartikan suatu konsep berdasarkan preposisinya.preposisinya.

Page 42: Model Pembelajaran Kognitif :

Peta KognitifPeta Kognitif Jonassen (1987) mengartikan peta kognitif Jonassen (1987) mengartikan peta kognitif

sebagai teknik untuk menggambarkan susunan sebagai teknik untuk menggambarkan susunan dan hubungan antar ide atau konsep dalam dan hubungan antar ide atau konsep dalam pikiran seorang individu. Dalam perkuliahan, pikiran seorang individu. Dalam perkuliahan, peta kognitif dapat digunakan untuk peta kognitif dapat digunakan untuk menggambarkan susunan dan hubungan menggambarkan susunan dan hubungan antarkonsep yang sudah dimiliki mahasiswa dan antarkonsep yang sudah dimiliki mahasiswa dan yang baru dipelajarinya. yang baru dipelajarinya.

Peta kognitif merupakan refleksi dari konsep-Peta kognitif merupakan refleksi dari konsep-konsep dan preposisinya yang sudah dikuasai konsep dan preposisinya yang sudah dikuasai oleh mahasiswa. Peta kognitif hanya berlaku oleh mahasiswa. Peta kognitif hanya berlaku pada saat peta tersebut dibuat oleh seorang pada saat peta tersebut dibuat oleh seorang mahasiswa, karena pada saat yang lain, ketika mahasiswa, karena pada saat yang lain, ketika mahasiswa sudah mempelajari konsep-konsep mahasiswa sudah mempelajari konsep-konsep lain, maka akan mempunyai peta kognitif yang lain, maka akan mempunyai peta kognitif yang berbeda.berbeda.

Page 43: Model Pembelajaran Kognitif :

Penyusunan Peta Penyusunan Peta KognitifKognitif Peta kognitif biasanya dimulai dengan Peta kognitif biasanya dimulai dengan

satu satu konsep utamakonsep utama. Konsep utama . Konsep utama tersebut mungkin merupakan topik yang tersebut mungkin merupakan topik yang terpenting dalam satu mata kuliah, atau terpenting dalam satu mata kuliah, atau hal yang terpenting dalam satu masalah. hal yang terpenting dalam satu masalah. Selain konsep utama, ada lagi konsep-Selain konsep utama, ada lagi konsep-konsep lain yang berhubungan dengan konsep lain yang berhubungan dengan konsep utama. Proposisi antarkonsep konsep utama. Proposisi antarkonsep tidak sama, oleh sebab itu peta kognitif tidak sama, oleh sebab itu peta kognitif juga memperlihatkan beraneka ragam juga memperlihatkan beraneka ragam proposisi antar konsep. proposisi antar konsep.

Page 44: Model Pembelajaran Kognitif :

DefinisiDefinisi

Proses mahasiswa menyusun Proses mahasiswa menyusun proposisi satu konsep dengan proposisi satu konsep dengan konsep lainnya dalam membuat konsep lainnya dalam membuat peta kognitif merupakan peta kognitif merupakan pengaturan proses berpikir, dan pengaturan proses berpikir, dan merupakan strategi kognitif merupakan strategi kognitif mahasiswamahasiswa

Page 45: Model Pembelajaran Kognitif :

Kegunaan Peta KognitifKegunaan Peta Kognitif1.1. Menyusun alur konsep atau ide dalam sebuah Menyusun alur konsep atau ide dalam sebuah

perkuliahan menjadi suatu “concept map” perkuliahan menjadi suatu “concept map” atau peta sajianatau peta sajian

2.2. Menginventarisasi ide-ide yang berhubungan Menginventarisasi ide-ide yang berhubungan dengan analisis tugasdengan analisis tugas

3.3. Merangkum suatu laporan atau bacaanMerangkum suatu laporan atau bacaan4.4. Mengorganisasikan berbagai kegiatanMengorganisasikan berbagai kegiatan5.5. Mengorganisasikan materi perkuliahan untuk Mengorganisasikan materi perkuliahan untuk

ujianujian6.6. Menemukan kembali informasi dalam pikiran Menemukan kembali informasi dalam pikiran

individuindividu7.7. Merupakan salah satu cara untuk Merupakan salah satu cara untuk

menunjukkan jaringan kerjamenunjukkan jaringan kerja8.8. Mengevaluasi serapan mahasiswa terhadap Mengevaluasi serapan mahasiswa terhadap

materi kuliah sebelum (pre-test) maupun materi kuliah sebelum (pre-test) maupun sesudah perkuliahan (post-test)sesudah perkuliahan (post-test)

9.9. Alat diagnostik kesukaran belajar mahasiswaAlat diagnostik kesukaran belajar mahasiswa

Page 46: Model Pembelajaran Kognitif :

Prosedur Pemetaan Prosedur Pemetaan KognitifKognitif

Menentukan satu konsep utamaMenentukan satu konsep utama

Sediakan kertas kosong dan alat tulis, kemudian Sediakan kertas kosong dan alat tulis, kemudian tentukan konsep utama untuk peta kognitif.tentukan konsep utama untuk peta kognitif.

Konsep utama mewakili topik utama dari Konsep utama mewakili topik utama dari perkuliahan yang baru saja berjalan, topik utama perkuliahan yang baru saja berjalan, topik utama suatu tugas karya tulis, topik utama suatu suatu tugas karya tulis, topik utama suatu bacaan (buku atau artikel), judul mata kuliah.bacaan (buku atau artikel), judul mata kuliah.

Tuliskan topik utama dalam kotak dan Tuliskan topik utama dalam kotak dan tempatkan di bagian tengah kertas!tempatkan di bagian tengah kertas!

Page 47: Model Pembelajaran Kognitif :

Prosedur Pemetaan Prosedur Pemetaan KognitifKognitif

Pusatkan pikiran pada konsep utama dan Pusatkan pikiran pada konsep utama dan identifikasi isu-isu yang paling utama yang identifikasi isu-isu yang paling utama yang berhubungan dengan konsep utama. Isu berhubungan dengan konsep utama. Isu terdiri dari konsep lain dan proposisi yang terdiri dari konsep lain dan proposisi yang berhubungan dengan konsep utama. Pilihlah berhubungan dengan konsep utama. Pilihlah hanya isu yang paling utama saja, yaitu isu hanya isu yang paling utama saja, yaitu isu yang paling penting berhubungan dengan yang paling penting berhubungan dengan konsep utama. Kemudian, tuliskan konsep-konsep utama. Kemudian, tuliskan konsep-konsep tersebut terhadap konsep utama. konsep tersebut terhadap konsep utama. Setelah gambar jadi, pikirkan adakah isu Setelah gambar jadi, pikirkan adakah isu utama yang belum dicantumkan?utama yang belum dicantumkan?

Menentukan isu utamaMenentukan isu utama

Page 48: Model Pembelajaran Kognitif :

Prosedur Pemetaan Prosedur Pemetaan KognitifKognitif

Untuk selanjutnya, identifikasi sub-isu yang Untuk selanjutnya, identifikasi sub-isu yang berhubungan dengan setiap isu utama. berhubungan dengan setiap isu utama. Tuliskan konsep-konsep yang terdapat Tuliskan konsep-konsep yang terdapat dalam subisu, gambarkan dan tunjukkan dalam subisu, gambarkan dan tunjukkan proposisi konsep-konsep tersebut terhadap proposisi konsep-konsep tersebut terhadap isu utama. isu utama. Setelah gambar jadi, perhatikan Setelah gambar jadi, perhatikan adakah subisu yang belum dicantumkan?adakah subisu yang belum dicantumkan?

Proses identifikasi sub-isu dapat dilanjutkan Proses identifikasi sub-isu dapat dilanjutkan dengan pengidentifikasian sub-subisu, dan dengan pengidentifikasian sub-subisu, dan seterusnya sampai dianggap cukup. seterusnya sampai dianggap cukup.

Identifikasi sub-isuIdentifikasi sub-isu

Page 49: Model Pembelajaran Kognitif :

Perhatikan peta yang sudah jadi, Perhatikan peta yang sudah jadi, apakah ada proposisi antarkonsep yang apakah ada proposisi antarkonsep yang belum ditulis atau terlewat, dan apakah belum ditulis atau terlewat, dan apakah ada konsep yang belum dicantumkan?ada konsep yang belum dicantumkan?

Keterampilan untuk menyusun peta Keterampilan untuk menyusun peta kognitif memerlukan kemampuan untuk kognitif memerlukan kemampuan untuk dapat berpikir dapat berpikir spatial spatial (fragmentaris) di (fragmentaris) di samping juga penguasaan pola pikir samping juga penguasaan pola pikir holisticholistic ‘menyeluruh’. ‘menyeluruh’.

ReviewReview

Page 50: Model Pembelajaran Kognitif :

Laporan KaryaTulis Ilmiah

Metodologi

PermasalahanPermasalahan

Format

Bahasa Indonesiayang baik dan benar Bentuk

mempunyaimenggunakan

menggunakan

berisi

mempunyai mempunyai

Page 51: Model Pembelajaran Kognitif :