terapi kognitif

25
Definisi Ada 3 definisi terapi kognitif yg digunakan dlm materi ini : 1. terapi kognitif adlh suatu sistem psikoterapi yg didasarkan pd gangg emosi (Beck, 1967) 2. Terapi kognitif adlh serangkaian percobaan & penyelidikan klinis (Kovacs & Beck, 1978; Blackburn, 1988) 3. Terapi kognitif adlh teknik2 terapi yg dirumuskan dg baik (Beck dkk., 1979) Terapi tsb mrpkn suatu bentuk psikoterapi yg terstruktur, yg bertujuan meredakan simtom2 penyakit & membantu klien2 agar mempelajari cara2 yg lbh efektif utk mengatasi kesulitan2 yg menyebabkan penderitaan mereka. Bagian yg penting yg bersifat terapeutis dlm terapi kognitif berorientasi pd masalah & diarahkan utk memperbaiki masalah2 yg bersifat psikologis, sekaligus situasional yg mgkn ikut menambah penderitaan klien. Terapi ini dinamakan terapi kognitif krn teknik2 yg dipakai dlm terapi ini bertujuan mengubah kesalahan (error) atau penyimpangan (bias) dlm pikiran klien. Teknik ini juga mencakup cara2 yg digunakan utk menilai situasi2 & stres, anggapan ttg diri sendiri, lingkungan, & masa depan, serta keyakinan & sikap; yg semuanya diperkirakan memperberat gangg emosi klien. Pdkt dlm penyembuhan ini didasarkan atas latar belakang historis, teoritis, & eksperimen. Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari 1

Upload: alfieean-warsi

Post on 20-Oct-2015

67 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

kaunseling

TRANSCRIPT

Page 1: terapi kognitif

Definisi

Ada 3 definisi terapi kognitif yg digunakan dlm materi ini :

1. terapi kognitif adlh suatu sistem psikoterapi yg didasarkan pd gangg

emosi (Beck, 1967)

2. Terapi kognitif adlh serangkaian percobaan & penyelidikan klinis

(Kovacs & Beck, 1978; Blackburn, 1988)

3. Terapi kognitif adlh teknik2 terapi yg dirumuskan dg baik (Beck dkk.,

1979)

Terapi tsb mrpkn suatu bentuk psikoterapi yg terstruktur, yg bertujuan

meredakan simtom2 penyakit & membantu klien2 agar mempelajari cara2 yg

lbh efektif utk mengatasi kesulitan2 yg menyebabkan penderitaan mereka.

Bagian yg penting yg bersifat terapeutis dlm terapi kognitif berorientasi pd

masalah & diarahkan utk memperbaiki masalah2 yg bersifat psikologis,

sekaligus situasional yg mgkn ikut menambah penderitaan klien.

Terapi ini dinamakan terapi kognitif krn teknik2 yg dipakai dlm terapi ini

bertujuan mengubah kesalahan (error) atau penyimpangan (bias) dlm pikiran

klien. Teknik ini juga mencakup cara2 yg digunakan utk menilai situasi2 &

stres, anggapan ttg diri sendiri, lingkungan, & masa depan, serta keyakinan

& sikap; yg semuanya diperkirakan memperberat gangg emosi klien.

Pdkt dlm penyembuhan ini didasarkan atas latar belakang historis, teoritis, &

eksperimen.

Asal Usul Filosofis

Epictetus : manusia merasa terganggu bukan krn benda2, melainkan krn

pandangan mereka thd benda2 itu sendiri

Marcus Aurellius : bila benda2 luar menyusahkan Anda, penyebabnya tdk

berada pd benda itu sendiri, melainkan pd pendapat Anda ttg benda yg

menyebabkan Anda menderita itu. Terserah kpd Anda utk mengubah

pendapat Anda. Bila perilaku Anda membuat Anda terganggu, siapa yg

melarang Anda mengubahnya?

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

1

Page 2: terapi kognitif

Kant : kita tdk dpt mengetahui apa2 yg ada di dlm benda2, yg kita ketahui

adlh penafsiran kita thd peristiwa2 & thd benda2 itu sendiri. Dimana

penafsiran2 itu dipengaruhi olh pengalaman masa lalu, pembawaan, latar

belakang sosio kultural, & suasana hati pd saat itu.

Asal Usul Psikiatris & Psikologis

Alfred Adler, seorang neoFreudian dpt dipandang sbg pelopor ahli teori

kognitif & terapis modern Ia menganggap dorongan2 yg mjd motif perilaku

blm cukup utk menimbulkan perilaku manusia Artinya : perilaku manusia

tgt pd peristiwa2 di luar dirinya terapi Adlerian : menyangkut mslh

reedukasi klien agar ia memiliki cara hidup yg lbh memuaskan cara :

mengubah sikap, tujuan, nilai, & perilaku klien

Adler pelopor bg ahli2 terapi kognitif spt Alber Ellis, Julian Rotter, George

Kelly, Eric Berne, Aaron Beck

1960, tahun revolusi kognitif Balckburn : bkn revolusi, melainkan suatu

evolusi thd ide & teknik menuju terapi kognitif atau terapi kognitif behavioral.

Evolusi ini berlangsung krn berbagai pengaruh :

1. ahli2 psikologi kognitif spt Miller, Gallanter, & Pribram (1960) dlm buku

mereka “plans and the structur of behavior” mulai menerapkan metode

ilmiah utk mempelajari gejala2 mental

2. ahli2 psikologi perkembangan, khusunya Piaget (Flaveli, 1963) yg

menyelidiki perkembangan intelektual, sosial & moral anak telah mampu

menjelaskan perkembangan manusia sbg pencari informasi yg aktif, bkn sbg

makhluk pasif yg hanya menerima stimulus dr lingkungannya. Piaget

menerangkan bhw struktur mental, yg disebut skemata, mrpkn alat utk

mengatur informasi & mengendalikan perilaku.

3. Ahli2 teori belajar sosial spt Miller & Dollard (1941), Rotter (1954), & Kelly

(1955) mulai membicarakan konsep2 kognitif spt perhatian, perantara

stimulus & respon, pengharapan, perencanaan, penggolongan kembali, &

pembentukan pribadi.

4. Ahli2 terapi behavioristik merevisi pendapat mereka dg memasukkan

peranan faktor kognitif sbg perantara ke dlm terapi mereka. Homme (1965)

menggambarkan pikiran sbg “coverant” yi tindakan2 akal yg tersembunyi yg

mjd unsur awal yg penting dlm rangkaian respon sblm semuanya benar2

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

2

Page 3: terapi kognitif

terlihat. Respon2 yg tersembunyi ini dpt dianalisis & dimodifikasi dg

menggunakan prinsip2 pengubahan perilaku. Bandura (1969) dlm bukunya

“principles of behavior modification” tdk setuju dg pendapat yg mengatakan

bhw perilaku dibentuk scr pasif olh faktor lingk spt yg dikemukakan dlm

model pengubahan perilaku klasikal. Ia berpendapat bg perilaku sso tgt pd

bbrp faktor yi prose berpikir, informasi yg diperoleh dr pengalaman masa

lalu, & pengendalian diri. Contoh plg baik adlh mempelajari cara belajar baru

mell melihat & meniru.

Proses Kognitif

Proses kognitif mengacu pd aturan2 yg berlaku bg stimulus dlm proses

informasi. Persepsi, pikiran, kesan, & ingatan mrpkn hasil akhir atau hasil

kognitif stlh stimulus ditransfomasikan mell proses kognitif. Penyimpangan

atau kesalahan dlm prose kognitif dpt mempertahankan adanya prasangka

negatif atau prasangka yg mencemaskan dlm pikiran.

Contoh2 pemrosesan informasi pd klien depresi & gangg kecemasan :

1. abstraksi pikiran : klien memilih salah satu aspek dr suatu situasi kmdn ia

menafsirkan seluruh situasi atas dasar satu hal rinci

Interpretasi :

Depresi : Bos menghilangkan 2 jam kerja keras saya mengetik dg cemoohan

Cemas : saya terus membuat kesalahan

2. kesimpulan arbitrer : klien memperoleh kesimpulan tanpa bukti yg cukup,

atau bahkan dg bukti yg bertentangan

Interpretasi :

Depresi : Ia mengira saya adalah pengetik yg tdk terampil

Cemas : saya betul2 tdk terampil, bodoh

3. generalisasi berlebihan : klien menarik kesimpulan umum berdasarkan

satu aspek dr situasi yg telah dipilih scr sembarangan dr seluruh keadaan

Interpretasi :

Depresi : tidak seorang pun menghargai saya

Cemas : saya seharusnya tdk mjd sekretaris

4. melebih2kan & meremehkan : klien membesar2kan aspek negatif suatu

situasi & memperkecil aspek positifnya

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

3

Page 4: terapi kognitif

Interpretasi :

Depresi : Ada apa dg saya? Saya selalu membuat kesalahan

Cemas : saya tdk dpt mengatasi hal ini. Bgmn jika bos marah?

5. personalisasi : klien menghubungkan diri dg peristiwa2 eksternal, pdhl tdk

ada alasan membuat hubungn spt itu

Interpretasi :

Depresi : Tdk heran kalau bos kelihatan terganggu setiap saat. Bahkan bos

tdk dpt mempercayakan kpd saya utk mengetik surat2nya dg benar

Cemas : saya mjd bahan tertawaan

Blackburn & Eunson (1988) : kesimpulan arbitrer plg sering dihubungkan dg

suasana hati yg cemas; abstraksi selektif plg sering dihubungkan dg suasana

hati yg tertekan.

Kesalahan2 sistematis tjd pd apa yg dinamakan pikiran2 otomatis, yg disebut

self-talk (berbicara kpd diri sendiri) pikiran2 otomatis berlangsung scr

refleks & mrpkn komentar2 lgsng ths situasi yg sdg dihadapi. Pikiran2 ini

mgkn tdk terlintas dlm pikiran, & mgkn mengikuti lbh banyak aktivitas

mental yg disadari.

Perbedaan antara proses informasi yg normal dg yg patologis terletak pd

luas, frekuensi & penyimpangan kesalahan2 sistematis

Peneliti2 di bdg basic cognitive & social cognitivetelah menonjolkan

kesalahan proses ini dlm proses informasi normal, khususnya bila keputusan2

hrs dibuat atas dsr kondisi kebimbangan. Individu akan menggunakan jl

pintas atau heuristik dlm memproses informasi krn dlm lingk yg sederhana

manusia mgkn tdk dpt terlibat dlm prose informasi yg menggunakan waktu

scr sungguh2. Walaupun heuristik ini mgkn menghsilkan kesimpulan yg teliti,

namun lbh sering menyebabkan hasil kognitif yg tdk teliti krn banyak aspek

dlm informasi itu yg diabaikan. Scr khusus heuristik dipengaruhi olh kondisi

perasaan individu, pengalaman belajar masa lalu, keyakinan & sikap yg

menentukan keputusan mengenai kemungkinan2 peristiwa2 ttt,

penggolongan tipe atau jenis peristiwa, serta penilaian thd peristiwa tsb.

Piaget (1952) mengemukakan 2 proses yi asimilasi & akomodasi. Dlm

menghadapi indormasi baru, asimilasi akan tjd bila individu mengubah atau

mengadakan asimilasi thd stimulus shg cocok dg skemata yg telah

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

4

Page 5: terapi kognitif

dimilikinya atau ia dpt berakomodasi dg jln mengubah skematanya agar

cocok dg infomasi baru.

Struktur kognitif atau Skemata

Adlh pengetahuan yg telah srabil, yg mewakili semua pengetahuan individu

mengenai dirinya & lingknya. Pengetahuan tsb dibentuk dr keyakinan

pendapat ttg orla, diri sendiri, & dunia pd umumnya. Oki pengetahuan ini

akan mempengaruhi aspek2 situasi yg diharapkan yg kita catat dlm ingatan

kita & bgmn kita menafsirkannya. Pengetahuan2 ini akan akan menentukan

heuristik & kesalahan2 dlm cara berpikir kita, & akhirnya menentukan isi &

hasil kognitif.

Contoh skemata, proses informasi, isi pikiran & depresi :

Stimulus : mereka tdk menegur saya

skemata : bila orang2 tdk peduli pd saya berarti mereka tdk menyukai saya.

Bila orang2 tdk menyukai saya berarti saya tdk berharga

proses informasi : mereka mengabaikan saya dg sengaja

kesimpulan : mereka tdk menyukai saya

susana hati : sedih

Contoh skemata, proses informasi, isi pikiran & gangg cemas :

Stimulus : dlm suatu pesta

situasi : pesta adlh suatu yg sulit . ornag yg berkumpul bersifat mengancam

skemata : bila saya tdk bertindak dg hati2, saya tdk pantas berada di sini &

orang akan mengira saya aneh

proses informasi : tdk seorang pun yg mau mendekati saya utk berbicara

kesimpulan : mereka menganggap saya asing

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

5

Page 6: terapi kognitif

suasana hati : cemas

Beck & Emery (1985) menganggap bhw skemata yg pd keadaan ttt bersifat

spesifik disebut sbg cognitive sets, & yg bersifat umum disebut modes. Pd

gangg cemas, dorongan rasa takut atau rasa dlm bahaya timbul sangat kuat

& masih berlangsng terus walaupun situasi berbahaya sdh hilang. Perasaan

spt ini mengakibatkan mobilisasi sistem saraf otonom scr berlebihan, serta

menyebabkan orang cenderung menganggap bhw lingk berbahaya. Beck &

Emery juga menegaskan bhw ketdkseimbangan neurogemis ttt atau

kelelahan, mgkn pd taraf ttt, mjd penyebab mengapa rasa dlm bahaya

bertahan terus.

Skemata2 yg dianggap depresogenik atau anxiogenik bersifat self referrent

(mengacu pd diri sendiri) & memiliki karakteristik formal ttt, spt sifat kaku &

tdk dpt membeda2kan. Skemata2 spt itu jg sangat ketat dlm peraturan shg

tampak kekanak2an & mgkn telah dipelajari sejak kecil tanpa perubahan

ketika mell proses akomodasi spt diuraikan di atas. Skemata2 itu dipengaruhi

olh latar belakang sosiokultural sso & mjd kekuatan awal selama masa2

depresi atau kecemasan.

Mnrt hasil2 penelitian, skemata dasar mjd nonaktif atau laten selama mas

aremisi (pengurangan tekanan), & diaktifkan kembali olh peristiwa2 ttt yg

bertindak sbg pemancing. Sekali skemata itu diaktifkan, ia akan dipakai olh

bbrp situasi yg menyebabkan bertambahnya kesesatan berpikir. Skemata yg

sering digunakan akan sangat sulit diubah. Dlm terapi kognitif, banyak usaha

yg dilakukan utk mendapatkan informasi yg bertentangan utk melemahkan

atau memperkenalkan keluwesan ke dlm sistem2 keyakinan ini. Usaha2

terapis dimaksudkan hanya utk melemahkan kekuatan keyakinan sso &

mgkn jg utk menyediakan sistem2 keyakinan sbg alternatif.

Skemata khusus klien depresi :

1. saya harus dicintai setiap orang

2. saya adlh orang yg 100% berhasil atau gagal total

3. nilai saya sbg manusia tgt pd apa yg dipikirkan orla ttg saya

4. saya hrs selalu mjd orang yg menyenangkan

5. bila orang tdk sependapat dg saya, berarti saya tdk baik

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

6

Page 7: terapi kognitif

6. saya hrs menampilkan diri sebaik mgkn

7. saya hrs mampu mengerjakan apa saja scr mandiri. Minta tolong

menunjukkan kelemahan

Skemata khusus klien gangg cemas :

1. saya hrs selalu siap siaga bila saya ingin menghindari sst kejadian yg

mengerikan

2. bila tindakan saya tdk hati2, say akan ditertawakan & kedudukan saya

mjd terancam

3. bila saya tdk menunjukkan kemampuan saya, orang akan mengira

saya bodoh

4. bila saya cemas, berarti saya tdk memiliki kontrol diri

5. bila saya terus menerus cemas, saya akan mati

6. bila orang memandang saya, mereka akan mengkritik saya

7. dunia ini penuh bahaya & ancaman yg tdk dpt saya hadapi

Penelitian terbaru (Beck dkk., 1983) menunjukkan adanya struktur

supraordinat yg lbh mantap drpd skemata yg telah diuraikan di atas. Struktur

supraordinat mrpkn tipe2 kepribadian yg digambarkan sbg autonomi &

sosiotropi. Individu yg bersifat autonomi mendapatkan kepuasan dr

ketdktergantungan, kebebasan & prestasi pribadi; sdgkan individu yg bersifat

sosiotropi tgt pd kepuasan2 sosial spt kasih sayang, berteman, & persetujuan

orla. Jd skemata orang2 yg bersifat autonomi berkaitan dg kebutuhan utk

menyendiri, utk tdk tgt pd orla, utk berprestasi & mendpt penghargaan.

Sebaliknya, skemata dr orang2 yg bersifat sosiotropi akan berkaitan dg

kebutuhan2 cinta & kasih sayang, tdk mau menyendiri, & kebutuhan akan

persetujuan orla. Kedua struktur supraordinat ini sangat berguna utk

memahami klien, merumusakan masalahnya, & menentukan strategi

penyembuhannya, meramalkan skemata mana yg mjd aktif shg kelemahan2

klien dpt ditentukan.

Keterampilan Dasar yang Diperlukan untuk Terapi Kognitif

Terapi kognitif bukanlah suatu rangkaian teknik yg dipakai olh seorang

terapis begitu saja & dg cara yg sama utk semua klien. Terapi kognitif

ditentukan olh konseptualisasi tiap kasus individu & hal itu dimulai pd wwcr

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

7

Page 8: terapi kognitif

pertama kali. Semua kasus hrs dirumuskan scr hati2 dlm kerangka teoritis

kognitif, & rumusan inilah yg mjd pedoman bg terapis utk memilih strategi &

teknik penyembuhan yg tepat bg masing2 klien. Terapis jg harus menguasai

suatu gaya terapeutis yg khusus, sebagaimana ia harus cukup

berpengalaman dlm keterampilan terapeutis yg lain.

Keterampilan Umum yg Diperlukan dalam Terapi Kognitif

1. Pengetahuan ttg sindroma klinis

Kecemasan & depresi dpt tjd scr bersamaan. Terapis perlu menentukan

mana gangg mana yg bersifat primer, tdk hanya agar ia dpt membuat

diagnosis yg tepat; tp jg utk mengetahui riwayat perjalanan penyakit serta

dpt menentukan prioritas (masalah mana yg perlu ditangani lbh dl). Selain

keterampilan diagnosis, terapis perlu mengukur dg teliti prah tdknya

gangguan (the hamilton rating scale for depression; the hamilton rating scale

for anxiety).

Analisis fungsional gangg depresi :

Simtom2 psikologis :

Susana hati : kesedihan, kecemasan, mudah marah

Berpikir : kehilangan konsentrasi, lambat & kacau dlm berpikir, penyalahan

diri sendiri, ragu2, harga diri rendah

Motivasi : kurang minat bekerja & hobi, menghindari kegiatan kerja & sosial,

ingin melarikan diri, ketergantungan tinggi

Perilaku : lamban, mondar mandir, menangis, mengeluh

Simtom2 biologis :

Hilang nafsu makan – nafsu makan bertambah

Hilang nafsu birahi

Tidur terganggu

Lambat/gelisah

Analisis fungsional gangg cemas :

Simtom2 psikologis :

Susana hati : kecemasan, mudah marah, perasaan sangat tegang

Pikiran : khawatir, sukar konsentrasi, pikiran kosong, membesar2kan

ancaman, memandang diri sbg sangat sensitif, merasa tdk berdaya

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

8

Page 9: terapi kognitif

Motivasi : menghindari situasi, ketergantungan tinggi, ingin melarikan diri

Perilaku : gelisah, gugup, kewaspadaan yg berlebihan

Simtom2 biologis :

Gerakan otomatis meningkat, mis : berkeringat, gemetar, pusing, berdebar2,

mual, mulut kering

Indikasi & kontraindikasi penggunaan terapi kognitif utk depresi :

Indikasi kontraindikasiGangg unipolar Simtom psikosis (delusi & halusinasi)Klien luar – status dokter umum Gangg bipolarDengan atau tanpa simtom endogenous

Keterbelakangan yg hebat atau stupor

Dengan atau tanpa obat Penyembuhan bersama dg ECT (electroconvulsion therapy)

Daya pikir tinggi (catt : tk pendidikan tdk relevan)

Daya pikir rendah

Indikasi terapi kognitif utk gangg kecemasan :

Gangg kecemasan (dg atau tanpa serangan panik)

Gangg panik (simtom disbbkan olh hiperventilasi/bernafas cepat & dlm)

Kecemasan sbg simtom yg menyertai depresi

Dg atau tanpa obat

2. keterampilan wawancara

Keterampilan dlm wwcr klinis mrpkn hal pokok dlm rangka mengungkap

tanda2 atau simtom2 gangg yg penting & relevan. Khusus pd depresi, terapis

hrs mampu menilai ada tdknya keinginan dan/atau gagasan serta

perilaku/sikap bunuh diri. Dlm melakukan wwcr, terapis sebaiknya

mengajukan pertanyaan lgsg & rinci krn klien mgkn malu atau tdk mau

mengutarakan terus terang gejala2 yg dialaminya, atau ia merasa tdk

berharga. Terapis jg harus terampil melihat gejala2 psikosis yg sukar dilihat &

kadang2 memang disembunyikan dr terapis.

3. keterampilan terapeutis umum

Yi keterampilan yg berhubungan dg sifat2 pribadi yg diharapkan, yg

menunjang tercapainya hasil yg memuaskan : empati, hangat, ikhlas, penuh

pengertian. Empati : kemampuan terapis merasakan & memahami dg tepat

apa yg dialami olh klien terapis merasakan dunia pribadi klien sbg

dunianya sendiri, namun tdk sampai kehilangan objektivitasnya. Sebaliknya,

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

9

Page 10: terapi kognitif

klien pun hrs dpt menangkap sikap menerima & empati dr terapis. Ikhlas :

sikap yg menunjukkan bhw terapis dlm batas2 hubgn terapeutis hrs mjd

orang yg cocok, ikhlas & menyatu dg klien. Artinya, ia hrs dpt menunjukkan

kpd klien betapa ia jg merasakan situasi yg dialami klien. Hangat ditampilkan

tdk hanya dg empati tp jg mell tanggapan positif tanpa syarat. Pemahaman

thd tiap aspek pengalaman klien.

Keterampilan Khusus yg Diperlukan dlm Terapi Kognitif

Bila klien tetap mengatakan bhw bila ia melihat kehidupan masa lalunya, yg

ia lihat hanyalah kegagalan2 & persitiwa2 yg tdk menyenangkan mk terapis

dpt membantu klien utk tdk menganggap peristiwa2 sedih itu sbg kenyataan

hidup ttp ia hrs menganggapnya sbg gejala2 gangg depresi. Hal ini didasari

penelitian bhw kenangan2 yg menyedihkan bg klien depresi akan lebih

mudah diingat (mis penelitian Clark & Teasdale, 1982) guna : membantu

memantapkan validitas model kognitif & pemilihan teknik2 terapeutik yg

tepat; hati klien mjd tenang krn dpt melihat masalahnya sbg gangg, bkn sbg

sifat2 yg menetap.

Ciri utama gaya terapi kognitif :

1. kerja sama

Akan tercapai bila terdpt suasana keterbukaan & tegas, adanya balikan dr

kedua belah pihak & adanya pencatatan scr bersama ttg hal2 yg berkaitan

dg penyembuhannya kedua belah pihak bekerja sama utk menetapkan

masalahnya, menyusun hipotesis, & menentukan cara pemecahan

masalahnya

2. kelemahlembutan

Alat utama terapi kognitif adlh bertanya bertanya dg lemah lembut,

hangat, & menunjukkan empati yg tepat; jahkan dr sikap suka mengkritik &

bertindak sbg hakim terapis terhindar dr konfrontasi & kejengkelan

3. kemampuan mendengar

Dengarkan dg penuh perhatian isi jawaban & perkataan, jg makna yg tersirat,

masalah2 kecil lainnya yg terlihat dr kata2 tsb, keragu2an, & sikap diam.

Terapis hrs sll sadar bhw ia tdk hanya berhadapan dg kata2 yg diucapkan

klien tp jg pd karakteristik pikiran yg diperlihatkannya

4. sikap profesional

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

10

Page 11: terapi kognitif

terapis hrs sll mengacu pd masalah, dpt memberi dukungan empiris bila

perlu, mengikuti suatu program yg sdh sietujui bersama klien, menunjukkan

pengertian thd kata2 yg diucapkan klien dg jln memberikan balikan yg tepat,

& memegang kendali waktu klien scr efektif

5. fleksibilitas/keluwesan

kadang2 terapis perlu keluar dr teknik2 yg telah diuji yag ada dlm buku2 &

memilih strategi/teknik yg tepat utk masalah ttt atau dugaan ttt yg diperoleh

terapis dr pemahamannya thd kasus itu.

Fleksibilitas jg diperlukan dlm struktur selama pertemuan2 & bahkan stlh

terapi selesai shg walaupun terapis menggunakan format umum terapi ttp

urut2an tujuan terapi dpt berbeda antara klien satu dg klien lain.

6. humor

Bagi klien depresi khususnya, humor dpt menyebabkan perubahan yg

mendadak dlm cara memandang situasi. Hla ini mengurangi perasaan sedih

sementara waktu & menciptaka hubgn khusus antara terapis & klien utk

berbagi pengertian.

Pelatihan

Kelebihan terapi kognitif : 1) pencipta2 telah menyusun teknik2 terapeutis yg

sistematis dlm buku pegangan penyembuhan, 2) pelatihan2 bg terapis

sekurang2nya 3 kasus di bawah supervisi terapis kognitif yg terlatih

Ciri Umum Terapi Kognitif

1. batas waktu : 15-22 pertemuan selama 3-4bl

2. struktur : @1jam/pertemuan

3. agenda : tiap pertemuan disusun dg menggunakan agenda utk

mengoptimalkan penggunaan waktu

4. berorientasi pd masalah : terapis & klien memusatkan pd perumusan &

pemecahan masalah

5. ahistorikal : menyangkut keadaan di sini & sekarang, tanpa kembali ke

sejarah masa lalu yg sdh lama tjd

6. model belajar : tdk memakai susunan hipotesis psikodinamis dlm

menerangkan perilaku klien. Perilaku yg agak tdk berfungsi dianggap

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

11

Page 12: terapi kognitif

disbbkan krn belajar yg malsuai. Tujuannya mempelajari kembali

tingkah laku yg lbh fungsional

7. metode ilmiah : metode eksperimen, terapinya melibatkan

pengumpulan data (masalah, sikap, pikiran, perumusan hipotesis,

menyusun hasil eksperimen, & mengevaluasi hasilnya)

8. pekerjaan rumah : klien diberi tugas2 mengumpulkan data, menguji

hipotesis & melaksanakan keterampilan kognitif

9. Kerja sama : klien & terapis bekerja sama utk memecahkan masalah

10.aktif & membimbing : terapis memegang peranan aktif & membimbing

selama penyembuhan. Kadang2 bersifat didaktif tp peranan utamanya

adlh memudahkan perumusan & pemecahan masalah

11.cara bertanya ala socrates : metode terapeutis pokok adlh pertanyaan

ala socrates yg menanyakan sejmlh pertanyaan yg bertujuan agar

klien menemukan pikiran2 bawah sadarnya utk melihat alternatif

pemecahan atau utk mengubah pendapatnya

12.keterbukaan : proses terapeutis tdk diliputi hal2 yg mistis tp bersifat

jelas & terbuka. Terapis & klien sama2 mengerti apa yg belgsg dlm

terapi

Persamaan dg terapi perilaku : format jk pendek, sama2 menggunakan

model belajar, penggunaan tugas rumah, ahistorikal, tdk mengacu pd

mekanisme bawah sadar, dibatasi olh waktu, berpusat pd masalah, terapis

bersifat aktif & membimbing.

Perbedaan model belajar : kogniif model perantara (mediasional),

behavioral model stimulus-respon

Perbedaan dg terapi perilaku :

1. sasaran utama yg ingin dicapai dlm terapi; kognitif pengertian,

behavioral perilaku yg tampak

2. teknik; kognitif teknik kognitif & teknik perilaku, perilaku teknik

perilaku

Susunan Pertemuan Penyembuhan

Susunan pertemuan penyembuhan adlh salah satu ciri utama terapi kognitif.

Alasan adanya susunan dlm pertemuan penyembuhan & struktur antara

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

12

Page 13: terapi kognitif

pertemuan satu dg pertemuan lain penting sekali : 1) memberi peluang bagi

terapis & klien utk menghadapi masalah sce efektif dlm waktu yg disediakan,

2) mengembangkan sikap praktis dlm memecahkan masalah, 3) menjamin

kerahasiaan masalah penting yg sdg dibicarakan, 4) memberikan cara

memantau yg mudah ttg kemajuan penyembuhan selama terapi, 5)

menjamin bhw model terapi kognitif tetap diikuti

Format pertemuan terapi kognitif :

1. meninjau keadaan klien : suatu pertanyaan umum dmn klien dpt

membantu tercapainya sasaran hari itu

2. menyusun agenda : tiap2 pertemuan berlgsg 1 jam; komentar pd

pertemuan terakhir; meninjau susunan pekerjaan rumah pd

pertemuan terakhir; menetapkan masalah2 dlm sasaran pertemuan

3. meninjau pekerjaan rumah : membicarakan hasil kesulitan pekerjaan

rumah & kesimpulan; menentukan kegiatan lbh lanjut

4. sasaran pertemuan : merumuskan masalah; mengidentifikasi pikiran

negatif yg terkait; menjawab pikiran negatif; menilai akibat jawaban

thd keyakinan dlm pikiran awal & thd emosi; bgmn jawaban dpt

dilanjutkan dg tindakan

5. pekerjaan rumah : tentukan suatu tugas yg sesuai dg pertemuan;

jelaskan dasar pikiran tugas; cari kesulitan yg diantisipasi, keraguan,

ramalan hasil; latihlah bila perlu

6. balikan pertemuan : periksa apakah sgl suatu yg terapis katakan &

lakukan telah membingungkan klien; tanyakan bila ada sst yg tdk

jelas; tanyakan apa yg berguna & apa yg tdk berguna; temukan bgmn

perasaan klien; berikan pertanyaan & komentar lain jika muncul

masalah penting; ubahlah jadwal utk pertemuan berikut

Wawancara pertama

Tujuan wwcr pertama :

1. memperoleh pengertian ttg masalah2 yg menganggu klien

2. menciptakan rapport pd permulaan

3. menjelaskan dasar2 model kognitif

4. memperoleh pemahaman & penerimaan pendahuluan dr klien

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

13

Page 14: terapi kognitif

5. mendorong timbulnya harapan

6. memberikan pengalaman lgsg ttg struktur & gaya pdkt kognitif pd

klien

Konseptualisasi Kasus

Segera stlh wwcr pertama & kedua, terapis sdh harus merumuskan keadaan

klien dlm bentuk model kognitif. Rumusan ini mencerminkan suatu hipotesis

sementara yg dg wwcr lanjutan tentu dilakukan validasi, perluasan, &

pengubahan.

Pertanyaan2 yg jawabannya akan disusun olh terapis adlh :

1. mengapa klien merasa tertekan, cemas, atau panik dlm saat ttt dlm

kehidupannya?

2. stres khusus apa yg ada?

3. sifat2 kepribadian yg mencolok apa yg diperlihatkannya?

4. emosi2 paa yg mendasarinya?

5. masalah2 dasar apa yg terdpt dlm komunikasi klien?

6. masalah2 dasar, ancaman2 & pengalaman2 masa lalu apa yg terdpt

pd klien?

7. apakah klien mgkn disembuhkan dg terapi kognitif?

Teknik-teknik Terapi Kognitif

Teknik perilaku sering kali tepat digunakan pd permulaan penyembuhan krn

masalah2 yg plg baik ditangani dg teknik2 ini dpt sangat menyulitkan klien &

dpt menghambat kemajuan terapi. Utk klien sendiri akan mudah menguasai

teknik terapi perilaku ini pd permulaan terapi, sambil berlatih dg terapi

kognitif.

Sasaran teknik perilaku pd gangg depresi & cemas

Sasaran Tekniktdk aktif Aktivitas bertahapKeraguan & penundaan Menjadwalkan aktivitasPerasaan sedih Selingan

Menjadwalkan aktivitas yg menyenangkanPerasaan cemas Selingan

RelaksasiKetegangan fisik RelaksasiTdk ceria / anhedonia Menjadwalkan aktivitas yg menyenangkan

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

14

Page 15: terapi kognitif

Kesulitan tidur Mengontrol stimulusKonsentrasi rendah Tugas2 bertahapKurang motivasi Tugas2 bertahap

Menjadwalkan tugas agar dikuasai & yg menyenangkan

Serangan panik Mengontrol pernafasanPenghindaran Pengungkapan scr bertahapSituasi bermasalah Latihan teknik mengatasi masalah, mis : latihan

kepercayaan diri Penjelasan dari masing2 sasaran & teknik lihat di buku langsung!!! Hal. 75

- 81

Teknik menimbulkan pikiran otomatis :

1. pertanyaan langsung

2. “penemuan terbimbing” atau pertanyaan induktif

3. penggunaan saat2 emosi kuat selama pertemuan pengobatan

4. penggunaan peningkatan tegangan fisik atau awal perasaan panik

5. bayangan mental (mental imagery)

6. bermain peran (role play)

7. memperoleh arti kejadian (makna)

8. menghitung pikiran2 negatif

9. mengikutsertakan dlm tugas2 perilaku & mencatat pikiran2 yg

menyertainya

10.membuat buku harian ttg perubahan2 suasana hati & pikiran2

otomatis yg sama ttg bentuk2 pikiran2 disfungsional

Penjelasan dari masing2 teknik lihat di buku langsung!!! Hal. 82 – 89

Cara memodifikasi pikiran otomatis :

1. meneliti bukti2 yg mendukung atau bertentangan

2. mengganti interpretasi2 alternatif

3. menciptakan kemungkinan masing2 interpretasi yg realistik

4. mengumpulkan informasi, mis : mell percobaan2 atau mengumpukan

sejmlh orang utk dimintai interpretasinya

5. tdk dipusatkan atau dijauhkan dr interpretasi

6. merumuskan kembali istilah2 yg dipakai

7. menghubungkan kembali

8. bermain peran

9. penggunaan formulir utk pikiran disfungsional

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

15

Page 16: terapi kognitif

Penjelasan dr masing2 cara lihat di buku langsung!!! Hal. 90 – 97

Contoh pikiran otomatis & bgmn menanggapinya

situasi Emosi (tk

keparahan 0-

100%)

Pikiran otomatis

(tk kepercaya

an 0-100%)

Tanggapan (tk kepercayaan 0-100%)

Hasil (tk

kepercayaan baru

dlm pikiran & perasaan)

Anak bertengkar mengenai acara tv

Marah (100%), tertekan (100%)

Anak2 sungguh marah pd saya, bkn antarmereka, krn saya adlh ibu yg jelek bg mereka (100%)

Anak2 sll bertengkar mengenai hal ini. Anak2 teman saya jg bgt. Saya membayangkan sst yg tdk berkaitan dg saya. Apa buktinya kalau saya ibu yg jelek? Apa yg dimaksud dg ibu yg jelek? Saya akan mencari jwbnnya pd sisi yg lain, bukti yg mendukung & bertentangan bhw saya adlh ibu yg jelek (80%)

Pikiran otomatis (0%), cemas (50%)

Siap pergi berakhir pekan

Marah (80%)

Saya terlalu lelah utk melakukan sst. Mengapa suami saya tdk membantu (80%)

Saya lbh lelah drpd biasanya krn saya tertekan. Saya tdk perlu berkemas malam ini. John tdk tahu pikiran saya. Bila saya minta, ia pasti mau membantu dg sukarela (100%)

Pikiran otomatis (0%), sedih (20%)

Anak pr saya mengatakan bhw bank terus menerus menelpon. Tdk tahu sbbnya.

Cemas (80%)

Sst yg betul2 penting yg berkaitan dg keuangan telah tjd. Kemiskinan terbentang di hadapan kami (80%)

Panik. Tiba2 menarik kesimpulan. Meramal nasib lg. Saya baru melihat saldo bank mgg lalu & tdk ada yg salah. Mgkn saya salah membubuhi tanggal pd cek. Saya menelpon ke bank & mengetahui apa masalahnya, kmdn saya dpt berbuat sst. Masalah tdk teratasi dg hanya berkahayal (100%)

Pikiran otomatis (20%), cemas (40%)

Teknik mengidentifikasi skemata :

1. mencarikan aturan2 umum dr contoh2 khusus

2. mencari masalah2 umum

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

16

Page 17: terapi kognitif

3. memilih aturan2 pribadi yg dinyatakan dlm “kehendak”

4. mengucapkan pernyataan2 klien yg bermakna scr implisit

5. penggunaan skala sikap disfungsional (the disfunctional attitudes

scale; Weissman & Beck, 1978)

6. mengembangkan implikasi logis dr pikiran2 otomatis dg jln teknik

“anak panah menurun”

Penjelasan dr masing2 teknik lihat di buku langsung!!! Hal. 101 – 106

Teknik modifikasi skemata & keyakinan :

1. menilai keuntungan & kerugian yg terkandung dlm keyakinan

2. menguji alasan2 yg mendukung & yg bertentangan

3. menentang tiap alasan dlm latihan anak panah menurun

4. membedakan penggunaan aturan pribadi utk jk pendek & panjang

5. menanyakan keabsahan perjanjian pribadi

6. uji realitas : akibat2 tdk mentaati aturan (hambatan respon)

Penjelasan dr masing2 teknik lihat di buku langsung!!! Hal. 107 – 113

Contoh : anggapan dasar “saya harus disukai olh setiap orang. Bila orang2

tdk menyukai saya berarti saya orang yg tdk berguna”

Keuntungan :

1. membuat saya bersikap baik kpd setiap orang = 100%

2. orang2 akan bersikap baik kpd saya = 100%

3. saya dpt mempunyai banyak teman = 100%

toral = +300%

kerugian :

1. membuat saya mudah tersinggung dg sikap suka & tdk suka dr orla =

100%

2. krn orang itu berbeda, saya harus memiliki banyak hal utk

menyenangkan mereka pd saat yg sama = 70%

3. saya mengerjakan sst sendiri. Sebenarnya saya tdk suka bekerja

hanya utk menyenangkan orang = 80%

4. saya tdk dpt menyatakan pendapat saya sendiri jk tdk menyenangkan

sso = 50%

5. saya membutuhkan jaminan yg tetap krn saya tdk dpt sll mengatakan

apakah sso menyukai saya atau tdk = 70%

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

17

Page 18: terapi kognitif

6. bila suasana hati sso sdg jelek & sangat tdk menyenangkan, saya

mengira hal itu berkaitan dg saya & hal itu membuat saya merasa

sedih = 100%

7. membuat saya menghindari situasi sosial bila orang2nya tdk menyukai

saya = 100%

8. krn tdk mgkn disukai olh setiap orang, saya menempatkan diri pd

posisi yg tdk pernah menang yg membuat saya tertekan = 100%

total = -670%

jd walaupun klien mendpt keuntungan dr anggapan itu, nilainya lbh tinggi

shg bila ditimbang ia lbh beruntung utk tdk menganut dikotomi hitam putih.

Ia dpt bersikap a.l. “disukai orang adlh baik tp saya tdk butuh disukai setiap

orang. Harga diri saya tdk tgt pd suka atau tdk sukanya setiap orang yg saya

jumpai”

Contoh : anggapan dasar “saya harus mengerjalan sgl suatu dg sempurna.

Bila tdk, orang2 tdk menghormati saya & saya merasa tdk berguna”

Keuntungan :

1. membuat saya berusaha keras melakukan sst dg baik = 100%

2. membuat saya menghasilkan kerja yg baik & berhasil = 100%

3. bila sst berjalan mulus, saya merasa sangat senang = 100%

total = +300%

kerugian :

1. menambah kecemasan saya, shg penampilan saya mjd buruk = 100%

2. menghambat saya mengerjakan hal2 yg saya sukai krn saya takut tdk

berhasil = 80%

3. membuat saya tll mengecam diri sendiri shg saya tdk bisa menikmati

apa yg saya kerjakan = 100%

4. saya tdk bisa menerima bhw kesalahan2 saya diketahui olh siapapun,

oki saya kehilangan saran2 membangun yg berharga = 60%

5. bila saya dikritik, saya mjd marah & membela diri = 50%

6. keberhasilan saya makin lama makin hilang krn suatu kegagalan yg tjd

menghilangkan pentingnya keberhasilan itu = 60%

7. saya mjd tdk toleran thd orla. Saya lihat banyak kesalahan pd mereka

yg membuat saya tdk akrab & tdk bersahabat dg mereka. Saya ingin

mati tanpa seorang teman pun = 70%

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

18

Page 19: terapi kognitif

8. saya tdk pernah berpikir baik ttg diri saya krn tdk mgkn tjd kapan pun

= 100%

9. krn saya sangat sedih krn kegagalan, saya tdk dpt memanfaatkannya

sbg pengalaman berharga utk mempelajari bgmn mengerjakan sst

lebih baik pd waktu akna datang = 50%

total = -670%

bentuk yg lbh fleksibel “jk saya tdk terlalu menekankan kesempurnaan, saya

tdk akan bgt cemas. Hal ini akan menambah tk penampilan saya. Tentu saja

kegiatan pekerjaan & waktu luang saya lbh menyenangkan. Kesempurnaan

adlh suatu hal yg ideal yg tdk mgkn tjd dlm kenyataan.mengejar sst yg tdk

mgkn diperoleh mrpkn pemborosan waktu & tenaga”

Perkembangan Terapi Kognitif

Terapi kognitif telah dikembangkan olh prof. A.T Beck & kelompoknya di

Philadelphia mell praktek klinis. Terapi ini telah berkembang scr bertahap

selama lbh dr 25th & telah diuraikan scr rinci olh Bek dkk. (1979) utk

penyembuhan gangg depresi, Beck & Emery (1985) utk penyembuhan gangg

cemas & fobia.

Tiga buku pegangan utk penyembuhan depresi sudha diterbitkan : Burns

(1980), Rush (1983), & Blackburn (1987).

Referensi :

Blackburn, Ivy-Marie & Davidson, K.M. 1990. Terapi Kognitif untuk Depresi

dan Kecemasan : Suatu Petunjuk Bagi Praktisi (Rusda Koto Sutadi

penerjemah). Edinburgh : Blackwell Scientific Publications.

Psikoterapi – Terapi Kognitif – Endah Puspita Sari

19