keperawatan komunitas

Upload: andrianlutfiariftea

Post on 07-Jan-2016

55 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

keperawatan komunitas

TRANSCRIPT

  • MAKALAH

    Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia

    TEORI PENUAAN

    Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : keperawatan komunitas II

    Dosen: Ns.Ramli Efendi. M.Kep

    Disusun oleh:

    Andrian lutfi arip (213.C.0006)

    Dicky priyadi (213.C.0016)

    Siti rohimah (213.C.0013)

    Nelly sulvasamawati (213.C.0036)

    Ely ferdiana (213.C.0029)

    Fitria dewi (213.C.0046)

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARDIKA CIREBON

    PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

    TAHUN AKADEMIK 2015

  • i

    KATA PENGANTAR

    Puji dan Syukur kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

    berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah

    ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang TEORI PENUAAN.

    Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan

    hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.

    Olehnya itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

    pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya

    mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

    Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

    bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami

    harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

    Cirebon,18 September 2015

    Penyusun

  • ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

    DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1

    C. Tujuan .............................................................................................................. 2

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Definisi Penuaan .............................................................................................. 4

    B. Teori-teori Penuaan .......................................................................................... 5

    a. Teori Biologi .............................................................................................. 5

    b. Teori Psikologi ........................................................................................... 10

    c. Teori Sosial ................................................................................................ 12

    d. Teori Spiritual ............................................................................................ 18

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan ...................................................................................................... 19

    B. Saran ................................................................................................................ 19

    DAFTAR PUSTAKA

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Bertambahnya usia selalu meninggalkan bekas pada setiap mahluk

    hidup, dan prinsip ini berlaku bagi semua tingkat organisasi (molekul, sel, dan

    organisme). Rentang hidup manusia menunjukan periode perkembangan secara

    bertahap dengan meningkatnya efisiensi tubuh pada masa anak-anak dan remaja

    sampai mencapai tingkat kematangan. Setelah melalui periode yang panjang

    dengan perubahan yang kecil, terjadilah penurunan terhadap dalam kekuatan,

    khususnya kekuatan fisik. Ini bisa disebut periode menua.

    Menjadi tua, dengan pasti akan diikuti oleh perubahan fisik dan psikis.

    Faktor lingkungan, personal, kehilangan pasangan, ditinggal anak, tidak sekuat

    ketika muda dan penyakit menjadi hal yang paling ditakuti lansia. Sehingga,

    melakukan persipan ataupun mengetahui hal apa yang akan terjadi di usia tua

    menjadi suatu yang sangat harus diketahui oleh seseorang manusia menjelang

    usia tuanya.

    Proses penuaan adalah proses yang tersembunyi, dan pemulaannya

    berbeda-beda antara tiap individu, demikian pula kecepatan penurunannya.

    Perubahan ini meliputi perubahan kekuatan jantung, penurunan sekresi cairan

    pencernaan aktivitas endokrin. Pada tingkatan psikologis, proses penuaan ini

    ditandai dengan melambatnya waktu beraksi, melambatnya proses belajar, serta

    penurunan daya ingat dan efisiensi intelektual.

    B. Rumusan Masalah

    Dari latar belakang diatas, yang menjadi fokus pembahasan dari

    penulisan makalah ini adalah bagaimana penjelasan mengenai teori-teori

    penuaan, yang meliputi:

  • 2

    1) Teori Biologis, terdiri dari:

    a. Teori Genetik dan mutasi

    b. Teori imunologi slow theory

    c. Teori Stres

    d. Teori Radikal bebas

    e. Teori Rantai silang

    f. Teori Riwayat lingkungan

    g. Riwayat Neuroendokrin

    h. Teori Organ Tubuh (Single Organ Theory)

    i. Teori Umur Panjang dan Penuaan

    j. Teori Harapan Hidup Aktif dan Kesehatan Fungsional

    k. Teori Medis

    2) Teori Psikologi, terdiri dari:

    a. Teori Kebutuhan Manusia

    b. Teori Keberlangsungan Hidup dan Perkembangan Pribadi

    c. Teori Recent and Evolving Theories

    3) Teori Sosial, terdiri dari :

    a. Teori Interaksi sosial

    b. Teori Penarikan Diri

    c. Teori Aktivitas

    d. Teori kesinambungan

    e. Teori Perkembangan

    f. Teori sratifikasi usia

    4) Teori Spiritual

    C. Tujuan

    1. Tujuan Umum

    Untuk mengetahui perubahan keadaan fisik atau psikososial pada

    lansia, dan bagaimana teori penuaan yang terjadi serta sebagai suatu fase

    yang dilewati oleh setiap manusia.

  • 3

    2. Tujuan Khusus

    a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penuaan

    b. Untuk mengetahui teori penuaan pada lansia

  • 4

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A. Definisi Penuaan

    Menurut Depkes.RI ( dalam Maryam, et all., 2008 ) penuaan adalah suatu

    proses alami yang tidak dapat dihindari berjalan secara terus menerus, dan

    berkesinambungan yang menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan

    biokimia pada tubuh sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan

    tubuh secara keseluruhan. Lansia dapat diklasifikasikan menjadi lima dalam

    Maryam,et all ( 2008), yaitu sebagai berikut:

    a. Pralansia, sesorang yang berusi antara 45 59 tahun.

    b. Lansia, seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.

    c. Lansia resiko tinggi, seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih dengan

    masalah kesehatan.

    d. Lansia potensial, lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan dapat

    menghasilkan barang atau jasa.

    e. Lansia tidak potensial, lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga

    hidupnya bergantung pada orang lain.

    Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses menghilangnya

    secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau

    mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat

    bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita. Seiring

    dengan proses menua tersebut, tubuh akan mengalami berbagai masalah

    kesehatan atau yang biasa disebut sebagai penyakit degeneratif.

    Proses menua bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu masa atau

    tahap hidup manusia, yaitu: bayi, kanak-kanak, dewasa, tua, dan lanjut usia.

    Orang mati bukan karena lanjut usia tetapi karena suatu penyakit, atau juga

    suatu kecacatan. Akan tetapi proses menua dapat menyebabkan berkurangnya

  • 5

    daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar

    tubuh. Walaupun demikian, memang harus diakui bahwa ada berbagai penyakit

    yang sering menghinggapi kaum lanjut usia.

    Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia

    dewasa. Misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan

    saraf, dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit. Sebenarnya

    tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan seseorang mulai

    menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik

    dalam hal pencapain puncak maupun menurunnya

    B. Teori-teori Penuaan

    Ada beberapa teori yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu teori biologi,

    teori psikologis, teori sosial dan teori spiritual.

    a) Teori Biologi

    Teori biologi merupakan teori yang menjelaskan mengenai proses fisik

    penuaan yang meliputi perubahan fungsi dan struktur organ, pengembangan,

    panjang usia dan kematian (Christofalo dalam Stanley). Perubahan yang

    terjadi di dalam tubuh dalam upaya berfungsi secara adekuat untuk dan

    melawan penyakit dilakukan mulai dari tingkat molekuler dan seluler dalam

    sistem organ utama.

    Teori biologis mencoba menerangkan mengenai proses atau tingkatan

    perubahan yang terjadi pada manusia mengenai perbedaan cara dalam proses

    menua dari waktu ke waktu serta meliputi faktor yang mempengaruhi usia

    panjang, perlawanan terhadap organisme dan kematian atau perubahan

    seluler. Teori biologi mencakup teori genetik, dan mutasi, immunology slow

    theory, teori stres, teori radikal bebas, dan teori rantai silang.

    a. Teori genetik dan mutasi

    Menurut teori genetik dan mutasi, menua terprogram secara genetik

    untuk spesies-spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari

  • 6

    perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul-molekul DNA yang

    setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi, sebagai contoh yang

    khas adalah mutasi dari sel-sel kelamin (terjadi penurunan kemampuan

    fungsi sel).

    Terjadi pengumpulan pigmen atau lemak dalam tubuh yang disebut

    teori akumulasi dari produk sisa, sebagai contoh adalah adanya pigmen

    lipofusin di sel otot jantung dan sel susunan saraf pusat pada lansia yang

    mengakibatkan terganggunya fungsi sel itu sendiri.

    Pada teori biologi dikenal istilah pemakaian dan pembukaan (wear

    and tear) yang terjadi karena kelebihan usaha dan stres yang

    menyebabkan sel-sel tubuh menjadi lelah (pemakaian). Pada teori ini

    juga didapatkan terjadinya peningkatan jumlah kolagen dalam tubuh

    lansia, tidak ada perlindungan terhadap radiasi, penyakit, dan kekurangan

    gizi.

    b. Imunologi slow theory

    Menurut imunologi slow theory, sistem imun menjadi efektif dengan

    bertambahnya usia dan masuknya virus ke dalam tubuh yang dapat

    menyebabkan kerusakan organ tubuh.

    c. Teori stres

    Teori stres mengungkapkan menua terjadi akibat hilangnya sel-sel

    yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat

    mempertahankan kesetabilan lingkungan internal, kelebihan usaha, dan

    stres yang menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.

    d. Teori radikal bebas

    Radikal bebas dapat terbentuk dialam bebas, tidak stabilnya radikal

    bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan

    organik seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel

    tidak dapat melakukan regenerasi.

    Radikal bebas merupakan contoh produk sampah metabolisme yang

    dapat menyebabkan kerusakan apabila terjadi akumulasi. Normalnya

  • 7

    radikal bebas akan dihancurkan oleh enzim pelindung, namun beberapa

    berhasil lolos dan berakumulasi di dalam organ tubuh.

    Radikal bebas yang terdapat di lingkungan seperti kendaraan

    bermotor, radiasi, sinar ultraviolet, mengakibatkan perubahan pigmen

    dan kolagen pada proses penuaan. Radikal bebas tidak mengandung

    DNA. Oleh karena itu, radikal bebas dapat menyebabkan gangguan

    genetik dan menghasilkan produk-produk limbah yang menumpuk di

    dalam inti dan sitoplasma. Ketika radikal bebas menyerang molekul,

    akan terjadi kerusakan membran sel; penuaan diperkirakan karena

    kerusakan sel akumulatif yang pada akhirnya mengganggu fungsi.

    Dukungan untuk teori radikal bebas ditemukan dalam lipofusin,

    bahan limbah berpigmen yang kaya lemak dan protein. Peran lipofusin

    pada penuaan mungkin kemampuannya untuk mengganggu transportasi

    sel dan replikasi DNA. Lipofusin, yang menyebabkan bintik-bintik

    penuaan, adalah dengan produk oksidasi dan oleh karena itu tampaknya

    terkait dengan radikal bebas

    e. Teori rantai silang

    Pada teori rantai silang diungkapkan bahwa reaksi kimia sel-sel yang

    tua atau usang menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya jaringan

    kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya elastisitas, kekacauan, dan

    hilangnya fungsi sel.

    Teori rantai silang mengatakan bahwa struktur molekular normal

    yang dipisahkan mungkin terikat bersama-sama melalui reaksi kimia.

    Agen rantai silang yang menghubungkan menempel pada rantai tunggal.

    dengan bertambahnya usia, mekanisme pertahanan tubuh akan semakin

    melemah, dan proses cross-link terus berlanjut sampai terjadi kerusakan.

    Hasil akhirnya adalah akumulasi silang senyawa yang menyebabkan

    mutasi pada sel, ketidakmampuan untuk menghilangkan sampah

    metabolik.

  • 8

    f. Teori Riwayat Lingkungan

    Riwayat Lingkungan Menurut teori ini, faktor yang ada dalam

    lingkungan dapat membawa perubahan dalam proses penuaan. Faktor-

    faktor tersebut merupakan karsinogen dari industri, cahaya matahari,

    trauma dan infeksi.

    g. Teori Neuroendokrin

    Teori Neuroendokrin Teori neuroendokrin merupakan teori yang

    mencoba menjelaskan tentang terjadinya proses penuaan melalui

    hormon. Penuaan terjadi karena adanya keterlambatan dalam sekresi

    hormon tertentu sehingga berakibat pada sistem saraf. Hormon dalam

    tubuh berperan dalam mengorganisasi organ-organ tubuh melaksanakan

    tugasnya dam menyeimbangkan fungsi tubuh apabila terjadi gangguan

    dalam tubuh.

    Pengeluaran hormon diatur oleh hipotalamus dan hipotalamus juga

    merespon tingkat hormon tubuh sebagai panduan untuk aktivitas

    hormonal. Pada lansia, hipotalamus kehilangan kemampuan dalam

    pengaturan dan sebagai reseptor yang mendeteksi hormon individu

    menjadi kurang sensitif. Oleh karena itu, pada lansia banyak hormon

    yang tidak dapat dapat disekresi dan mengalami penurunan

    keefektivitasan.

    Penerunan kemampuan hipotalamus dikaitkan dengan hormon

    kortisol. Kortisol dihasilkan dari kelenjar adrenal (terletak di ginjal) dan

    kortisol bertanggung jawab untuk stres. Hal ini dikenal sebagai salah

    satu dari beberapa hormon yang meningkat dengan usia. Jika kerusakan

    kortisol hipotalamus, maka seiring waktu hipotalamus akan mengalami

    kerusakan. Kerusakan ini kemudian dapat menyebabkan

    ketidakseimbangan hormon sebagai hipotalamus kehilangan kemampuan

    untuk mengendalikan sistem.

  • 9

    h. Teori Organ Tubuh (Single Organ Theory)

    Teori penuaan organ tunggal dilihat sebagai kegagalan penyakit

    yang berhubungan dengan suatu organ tubuh vital. orang meninggal

    karena penyakit atau keausan, menyebabkan bagian penting dari tubuh

    berhenti fungsi sedangkan sisanya tubuh masih mampu hidup. Teori ini

    berasumsi bahwa jika tidak ada penyakit dan tidak ada kecelakaan,

    kematian tidak akan terjadi.

    i. Teori Umur Panjang dan Penuaan (Longevity and Senescence Theories)

    Palmore dalam buku Maryam et all, 2008 mengemukakan dari

    beberapa hasil studi, terdapat faktor-faktor tambahan berikut yang

    dianggap berkontribusi untuk umur panjang: tertawa; ambisi rendah,

    rutin setiap hari, percaya pada Tuhan; hubungan keluarga baik,

    kebebasan dan kemerdekaan; terorganisir, perilaku yang memiliki

    tujuan, dan pandangan hidup positif. Wacana yang timbul dari teori ini

    adalah sindrom penuaan merupakan sesuatu yang universal, progresif,

    dan berakhir dengan kematian.

    j. Teori Harapan Hidup Aktif dan Kesehatan Fungsional

    Penyedia layanan kesehatan juga tertarik dalam masalah ini karena

    kualitas hidup tergantung secara signifikan berkaitan dengan tingkat

    fungsi. Pendekatan fungsional perawatan pada lansia menekankan pada

    hubungan yang kompleks antara biologis, sosial, dan psikologis yang

    mempengaruhi kemampuan fungsional seseorang dan kesejahteraannya.

    k. Teori Medis (Medical Theories)

    Teori medis geriatri mencoba menjelaskan bagaimana perubahan

    biologis yang berhubungan dengan proses penuaan mempengaruhi

    fungsi fisiologis tubuh manusia. Biogerontologi merupakan

    subspesialisasi terbaru yang bertujuan menentukan hubungan antara

    penyakit tertentu dan proses penuaan. Metode penelitian yang lebih

    canggih telah digunakan dan banyak data telah dikumpulkan dari subjek

  • 10

    sehat dalam studi longitudinal, beberapa kesimpulan menarik dari

    penelitian tiap bagian berbeda.

    b) Teori Psikologis

    Pada usia lanjut, proses penuaan terjadi secara alamiah seiring dengan

    penambahan usia. Perubahan psikologis yang terjadi dapat dihubungkan pula

    dengan keakuratan mental dan keadaan fungsional yang efektif.

    Kepribadian individu yang terdiri atas motivasi dan inteligensi dapat

    menjadi karakteristik konsep diri dari seorang lansia. Konsep diri yang positif

    dapat menjadikan seorang lansia mampu berinteraksi dengan mudah terhadap

    nilai-nilai yang ada ditunjang dengan status sosialnya.

    Adanya penurunan dari intelektualitas yang meliputi persepsi,

    kemampuan kognitif, memori, dan belajar pada usia lanjut menyebabkan

    mereka sulit untuk dipahami dan berinteraksi.

    Persepsi merupakan kemampuan interpretasi pada lingkungan. Dengan

    adanya penurunan fungsi sensorik, maka akan terjadi pula penurunan

    kemampuan untuk menerima, memproses, dan menstimulus sehingga

    terkadang akan muncul aksi/reaksi yang berbeda dari stimulus yang ada.

    Kemampuan kognitif yang dapat dikaitkan dengan penurunan fisiologis

    organ otak. Namun untuk fungsi-fungsi positif yang dapat dikaji ternyata

    mempunyai fungsi lebih tinggi, seperti simpanan informasi usia lanjut,

    kemampuan memberi alasan secara abstrak, dan melakukan perhitungan.

    Memori adalah kemampuan daya ingat lansia terhadap suatu kejadian atau

    peristiwa baik jangka pendek maupun jangka panjang Memori terdiri atas tiga

    komponen yaitu sebagai berikut :

    1. Ingatan yang paling singkat dan segera. Contoh pengulangan angka.

    2. Ingatan jangka pendek. Contohnya peristiwa beberapa menit hingga

    beberapa hari yang lalu.

    3. Ingatan jangka panjang.

  • 11

    Kemampuan belajar yang menurun dapat terjadi karena banyak hal.

    Selain keadaan fungsional organ otak, kurangnya motivasi pada lansia juga

    berperan. Motivasi akan semakin menurun dengan menganggap bahwa lansia

    sendiri merupakan beban orang lain dan keluarga.

    Teori psikologis merupakan teori yang luas dalam berbagai lingkup

    karena penuaan psikologis dipengaruhi oleh faktor biologis dan sosial, dan

    juga melibatkan penggunaan kapasitas adaptif untuk melaksanakan kontrol

    perilaku atau regulasi diri.

    1. Teori Kebutuhan Manusia

    Banyak teori psikologis yang memberi konsep motivasi dan

    kebutuhan manusia. Teori Maslow merupakan salah satu contoh yang

    diberikan pada lansia. Setiap manusia yang berada pada level pertama

    akan mengambil prioritas untuk mencapai

    level yang lebih tinggi; aktualisasi diri akan terjadi apabila seseorang

    dengan yang lebih rendah tingkat kebutuhannya terpenuhi untuk

    beberapa derajat, maka ia akan terus bergerak di antara tingkat, dan

    mereka selalu berusaha menuju tingkat yang lebih tinggi.

    2. Teori Keberlangsungan Hidup dan Perkembangan Kepribadian

    Teori keberlangsungan hidup menjelaskan beberapa perkembangan

    melalui berbagai tahapan dan menyarankan bahwa progresi sukses terkait

    dengan cara meraih kesuksesan di tahap sebelumnya. Ada empat pola

    dasar kepribadian lansia: terpadu, keras-membela, pasif-dependen, dan

    tidak terintegrasi (Neugarten et all.).

    Teori yang dikemukakan Erik Erikson tentang delapan tahap hidup

    telah digunakan secara luas dalam kaitannya dengan lansia. Ia

    mendefinisikan tahap-tahap kehidupan sebagai kepercayaan dan

    ketidakpercayaan, otonomi dan rasa malu dan keraguan, inisiatif dan rasa

    bersalah, industri dan rendah diri, identitas dan difusi mengidentifikasi,

    keintiman dan penyerapan diri, generativitas dan stagnasi, dan integritas

  • 12

    ego dan putus asa. Masing-masing pada tahap ini menyajikan orang

    dengan kecenderungan yang saling bertentangan dan harus seimbang

    sebelum dapat berhasil dari tahap itu. Seperti dalam teori

    keberlangsungan hidup lain, satu tahapan menentukan langkah menuju

    tahapan selanjutnya.

    3. Recent and Evolving Theories

    Teori kepribadian genetik berupaya menjelaskan mengapa

    beberapa lansia lebih baik dibandingkan lainnya. Hal ini tidak berfokus

    pada perbedaan dari kedua kelompok tersebut. Meskipun didasarkan

    pada bukti empiris yang terbatas, teori ini merupakan upaya yang

    menjanjikan untuk mengintegrasikan dan mengembangkan lebih lanjut

    beberapa teori psikologi tradisional dan baru bagi lansia. Tema dasar dari

    teori ini adalah perilaku bifurkasi atau percabangan dari seseorang di

    berbagai aspek seperti biologis, sosial, atau tingkat fungsi psikososial.

    Menurut teori ini, penuaan didefinisikan sebagai rangkaian transformasi

    terhadap meningkatnya gangguan dan ketertiban dalam bentuk, pola,

    atau struktur.

    c) Teori sosial

    Ada beberapa teori sosial yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu

    teori interaksisosial (social exchange theory), teori penarikan diri

    (disengagement theory), teori aktivitas (activity theory), teori kesinambungan

    (continuity theory), teori perkembangan (development theory), dan teori

    stratifikasi usia (age stratification theory).

    a. Teori interaksi sosial

    Teori ini mencoba menjelaskan mengapa lansia bertindak pada suatu

    situasi tertentu, yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat. Mauss ,

    Homans, dan Blau dalam buku Maryam et all, 2008 mengemukakan

    bahwa interaksi sosial terjadi berdasarkan atas hukum pertukaran barang

    dan jasa. Sedangkan pakar lain Simmons dalam buku Maryam et all, 2008,

  • 13

    mengemukakan bahwa kemampuan lansia untuk terus menjalin interaksi

    sosial merupakan kunci untuk mempertahankan status sosialnya atas dasar

    kemampuannya untuk melakukan tukar-menukar.

    Menurut Dowd dalam buku Maryam et all, 2008, interaksi antara

    pribadi dan kelompok merupakan upaya untuk meraih keuntungan sebesar-

    besarnya dan menekan kerugian hingga sesedikit mungkin. Kekuasaan

    akan timbul apabila seseorang atau kelompok mendapatkan keuntungan

    lebih besar dibandingkan dengan pribadi atau kelompoknya.

    Pada lansia, kekuasaan dan prestisenya berkurang, sehingga

    menyebabkan interaksi sosial mereka juga berkurang, yang tersisa

    hanyalah harga diri dan kemampuan mereka untuk mengikuti perintah.

    Pokok-pokok interaksi sosial adalah sebagai berikut :

    1. Masyarakat terdiri atas aktor-aktor sosial yang berupaya mencapai

    tujuannya masing-masing.

    2. Dalam upaya tersebut terjadi interaksi sosial yang memerlukan biaya

    dan waktu.

    3. Untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai, seorang aktor harus

    mengeluarkan biaya.

    4. Aktor senantiasa berusaha mencari keuntungan dan terjadinya

    kerugian.

    5. Hanya interaksi yang ekonomis saja yang dipertahankan olehnya.

    b. Teori penarikan diri

    Teori ini merupakan teori sosial tentang penuaan yang paling awal

    dan pertama kali diperkenalkan oleh Gumming dan Henry. Kemiskinan

    yang diderita lansia dan menurunnya derajat kesehatan mengakibatkan

    seorang lansia secara perlahan-lahan menarik diri dari pergaulan

    disekitarnya.

    Selain hal tersebut masyarakat juga perlu mempersiapkan kondisi agar

    para lansia tidak menarik diri. Proses penuaan mengakibatkan interaksi

    sosial lansia mulai menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas.

  • 14

    Pada lansia juga terjadi kehilangan ganda yaitu :

    1. Kehilangan peran (loss of roles)

    2. Hambatan kontak sosial (restriction of contacts and realationships)

    3. Berkurangnya komitmen (reduced commitment to social moralres and

    values)

    Menurut teori ini seorang lansia dinyatakan mengalami proses

    penuaan yang berhasil apabila ia menarik diri dari kegiatan terdahulu dan

    dapat memusatkan diri pada persoalan pribadi serta mempersiapkan diri

    dalam menghadapi kematiannya.

    Pokok-pokok teori menarik diri adalah sebagai berikut :

    1. Pada pria kehilangan peran hidup terutama terjadi pada masa pensiun

    sedangkan pada wanita terjadi pada masa ketika peran dalam keluarga

    berkurang, saat anak mengijak dewasa serta meninggalkan rumah

    untuk belajar dan menikah.

    2. Lansia dan masyarakat mampu mengambil manfaat dari hal ini,

    karena lansia dapat merasakan bahwa tekanan sosial berkurang,

    sedangkan kaum memperoleh kerja yang lebih luas.

    3. Tiga aspek utama dalam teori imi adalah proses menarik diri yang

    terjadi sepanjang hidup. Proses ini tidak dapat dihindari serta hal ini

    harus diterima oleh lansia dan masyarakat.

    c. Teori aktivitas

    Teori aktivitas dikembangkan oleh palmore dan lemon et al. yang

    menyatakan bahwa penuan yang sukses bergantung dari bagaimana

    seorang lansia merasakan kepuasan dalam aktivitas serta mempertahankan

    aktivitas tersebut lebih penting dibandingkan kuantitas dan aktivitas yang

    dilakukan. Dari satu sisi aktivitas lansia dapat menurun, akan tetapi dilain

    sisi dapat dikembangkan, misalnya peran baru lansia sebagai relawan,

  • 15

    kakek atau nenek, ketua RT, seorang duda atau janda, serta karena

    ditinggal wafat pasangan hidupnya.

    Dari pihak lansia sendiri terdapat anggapan bahwa proses penuaan

    merupakan suatu perjuangan untuk tetap muda dan berusaha untuk

    mempertahankan perilaku sesama mudanya.

    Pokok-pokok teori aktivitas adalah :

    1. Moral dan kepuasan berkaitan dengan interaksi sosial dan keterlibatan

    sepenuhnya dari lansia di masyarakat.

    2. Kehilangan peran akan menghilangkan kepuasan seorang lansia

    3. Penerapan teori aktivitas ini sangat positif dalam penyusunan

    kebijakan terhadap lansia, karena memungkinkan pada lansia untuk

    berinteraksi sepenuhnya dimasyarakat.

    d. Teori kesinambungan

    Teori ini dianut oleh banyak pakar sosial. Teori ini mengemukakan

    adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lansia. Pengalaman hidup

    seseorang pada suatu saat merupakan gambarannya kelak pada saat ia

    menjadi lansia. Hal ini dapat terlihat bahwa gaya hidup, perilaku, dan

    harapan seseorang tidak berubah meskipun ia telah menjadi lansia.

    Menurut teori penarikan diri dan teori aktivitas, proses penuaan

    merupakan suatu pergerakan dan proses yang searah, akan tetapi pada teori

    kesinambungan merupakan pergerakan dan proses banyak arah,

    bergantung dari bagaimana penerimaan seseorang terhadap status

    kehidupannya.

    Kesulitan untuk menerapkan teori ini adalah bahwa sulit untuk

    memperoleh gambaran umum tentang seseorang, karena kasus tiap orang

    sangat berbeda.

    Pokok-pokok teori kesinambungan adalah sebagai berikut :

    1. Lansia tidak disarankan untuk melepaskan peran atau harus aktif

    dalam proses penuaan, tetapi berdasarkan pada pengalamannya

  • 16

    dimasa lalu, lansia harus memilih peran apa yang harus dipertahankan

    atau dihilangkan.

    2. Peran lansia yang hilang tidak perlu diganti.

    3. Lansia berkesempatan untuk memilih berbagai macam cara untuk

    beradaptasi.

    e. Teori perkembangan

    Teori ini menekankan pentingnya pembelajaran apa yang telah

    dialami oleh lansia pada saat muda hingga dewasa, dengan demikian perlu

    dipahami oleh teori Frued, Buhler, Jung, dan Erickson.

    Erickson membagi kehidupan menjadi 8 fase yaitu :

    1. Lansia yang menerima apa adanya.

    2. Lansia yang takut mati.

    3. Lansia yang merasakan hidup penuh arti

    4. Lansia yang menyesali diri.

    5. Lansia yang bertanggung jawab dengan merasakan kesetiaan.

    6. Lansia yang hidupnya berhasil

    7. Lansia yang merasa terlambat untuk memperbaiki diri.

    8. Lansia yang perlu menemukan integritas diri melawan keputusasaan.

    Havighurst dan Duvali menguraikan tujuan jenis tugas perkembangan

    selama hidup yang harus dilaksanakan oleh lansia yaitu :

    1. Penyesuaian terhadap penurunan kemampuan fisik dan psikis.

    2. Penyesuaian terhadap pensiun dan penurunan pendapat.

    3. Menemukan makna kehidupan.

    4. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.

    5. Menemukan kepuasaan dalam hidup berkeluarga.

    6. Penyesuaian diri terhadap kenyataan akan meninggal dunia.

  • 17

    7. Menerima dirinya sebagai seorang lansia.

    Teori perkembangan menjelaskan bagaimana proses menjadi tua

    merupakan sesuatu tantangan dan bagaimana jawaban lansia terhadap

    berbagai tantangan tersebut yang dapat bernilai positif ataupun negative.

    Akan tetapi, teori ini tidak menggariskan bagaimana cara menjadi tua yang

    diinginkan atau yang seharusnya diterapkan oleh lansia tersebut. Pokok-

    pokok dalam teori perkembangan adalah sebagai berikut :

    1. Masa tua merupakan masa penyesuaian diri terhadap kenyataan sosial

    yang baru, yaitu pensiun atau duda atau janda.

    2. Lansia harus menyesuaikan diri sebagai akibat perannya yang berkahir

    didalam keluarga, kehilangan identitas dan hubungan sosialnya akibat

    pensiun, serta ditinggal mati oleh pasangan hidup dan teman-

    temannya.

    f. Teori sratifikasi usia

    Wiley menyusun statifikasi usia berdasarkan usia kronologis yang

    menggambarkan serta membentuk adanya perbedaan kapasitas, peran,

    kewajiban, dan hak mereka berdasarkan usia.

    Dua elemen penting dari model statifikasi usia tersebut adalah struktur dan

    prosesnya.

    1. Struktur mencakup hal-hal sebagai berikut: bagaimanakah peran dan

    harapan menurut penggolongan usia,bagaimanakah penilaian strata

    oleh strata itu sendiri dan strata lainnya bagaimanakah terjadinya

    penyebaran peran dan kekuasaan yang tak merata pada masing-masing

    strata, yang didasarkan pada pengalaman dan kebijakan lansia.

    2. Proses mencakup hal-hal sebagai berikut: bagaimanakah

    menyesuaikan kedudukan seseorang dengan peran yang ada,

    bagaimanakah cara mengataur transisi peran secara berurutan dan

    terus menerus.

  • 18

    Pokok-pokok dari teori stratifikasi usia adalah bahwa pendekatan yang

    dilakukan bersifat deterministic dan dapat dipergunakan untuk

    mempelajari sifat lansia secara kelompok dan bersifat makro. Setiap

    kelompok dapat ditinjau dari sudut pandang demografi dan keterkaitannya

    dengan kelompok usia lainnya.

    Kelemahannya adalah teori ini tidak dapat dipergunakan untuk menilai

    lansia secara perorangan, mengingat bahwa stratifikasi sangat kompleks

    dan dinamis serta terkait dengan klasifikasi kelas dan kelompok etnik.

    d) Teori spiritual

    Komponen spiritual dan tumbuh kembang merujuk pada penegertian

    hubungan individu tentang arti kehidupan. James Fowler mengungkapkan

    tujuh tahap perkembangan kepercayaan (wong et all, 1999). Fowler juga

    meyakini bahwa kepercayaan/demensia spiritual adalah suatu kekuatan yang

    memberi arti bagi kehidupan seseorang.

    Fowler menggunakan istilah kepercayaan sebagai suatu bentuk

    pengetahuan dan cara berhubungan dengan kehidupan akhir. Menurutnya,

    kepercayaan adalah suatu fenomena timbal balik, yaitu suatu hubungan aktif

    antara seseorang dengan orang lain dalam menanamkan suatu keyakinan,

    cinta kasih, dan harapan.

    Fowler meyakini bahwa perkembangan kepercayaan antara orang dan

    lingkungan terjadi karena adanya kombinasi antara nilai-nilai dan

    pengetahuan. Fowler juga berpendapat bahwa perkembangan spiritual pada

    lansia berada pada tahap penjelmaan dari prinsip cinta dan keadilan.

  • 19

    BAB III

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Proses penuaan dapat ditinju dari aspek biologis, sosial dan psikologik.

    Teori-teori biologik sosial dan fungsional telah ditemukan untuk menjelaskan

    dan mendukung berbagai definisi mengenai proses penuaan.

    Teori biologis menjelaskan proses fisik penuaan, termasuk perubahan

    fungsi dan struktural, pengembangan, panjang usia dan kematian. Perubahan-

    perubahan dalam tubuh termasuk perubahan molekular dan seluler dalam sistem

    organ utama dan kemampuan tubuh untuk berfungsi secara adekuat dan

    melawan penyakit.

    Teori psikososial memusatkan perhatian pada perubahan sikap dan

    perilaku yang menyertai peningkatan usia, sebagai lawan dan implikasi biologis

    pada kerusakan anatomis. Perubahan sosiologis atau nonfisik dikombinasikan

    dengan perubahan psikologis.

    B. SARAN

    Masa tua adalah sesuatu yang akan dan harus dihadapi oleh setiap

    manusia, untuk menjalani proses kehidupan mereka. Tidak ada satupun orang

    yang dapat menghindarinya dan berusaha agar tetap dapat terlihat awet muda.

    Berbagai proses harus dilewati, namun beberapa orang ada yang dapat

    melalui prosesnya dengan baik, namun ada pula yang tidak cukup lancar.

    Ditinjau dari berbagai aspek dan sudut pandang, dari segi fisik dan kejiwaan.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Maryam R. S., Mia F. E, Rosidawati, Ahmad J., dan Irwan B. 2008. Mengenal Usia Lanjut

    dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.

    Tamher dan Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan

    Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

    Dwi Lestari Muliyani. 2009. Penuaan Pada Sistem Neurologis.

    http://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/10/01/erfanfandyyah oo-com/. Diakses

    pada tanggal 15 Oktober 2010.

  • Teori penuaan

    kelomopok 5 : 1. andrian lutfi arif

    2. dicky rahman

    3. siti rohimah

    4. nelly sulvasamawati

    5. ely ferdiana

    6. fitria dewi

  • Definisi Penuaan

    Menurut Depkes.RI ( dalam Maryam, etall., 2008 )

    penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat

    dihindari berjalan secara terus menerus, dan

    berkesinambungan yang menyebabkan perubahan

    anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh sehingga akan

    mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara

    keseluruhan.

    Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses

    menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan

    untuk memperbaiki diri atau mengganti dan

    mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat

    bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan

    yang diderita

  • Teori-teori Penuaan

    Ada beberapa teori yang berkaitan

    dengan proses penuaan, yaitu teori

    biologi, teori psikologis, teori sosial dan

    teori spiritual.

  • Teori Biologi

    Teori biologi merupakan teori yang

    menjelaskan mengenai proses fisik penuaan

    yang meliputi perubahan fungsi dan

    struktur organ, penge.mbangan, panjang

    usia dan kematian.

    Teori biologi mencakup teori genetik, dan

    mutasi, immunologyslowtheory, teori stres, teori radikal bebas, dan teori rantai silang.

  • Teori Psikologis

    Pada usia lanjut, proses penuaan terjadi secara alamiah seiring

    dengan penambahan usia. Perubahan psikologis yang terjadi

    dapat dihubungkan pula dengan keakuratan mental dan

    keadaan fungsional yang efektif.

    Kemampuan kognitif yang dapat dikaitkan dengan penurunan

    fisiologis organ otak. Namun untuk fungsi-fungsi positif yang

    dapat dikaji ternyata mempunyai fungsi lebih tinggi, seperti

    simpanan informasi usia lanjut, kemampuan memberi alasan

    secara abstrak, dan melakukan perhitungan.

    Memori adalah kemampuan daya ingat lansia terhadap suatu

    kejadian atau peristiwa baik jangka pendek maupun jangka

    panjang

  • Macam-macam Teori Psikologis

    Teori Kebutuhan Manusia

    Banyak teori psikologis yang memberi konsep motivasi dan

    kebutuhan manusia.

    Teori Keberlangsungan Hidup dan Perkembangan Kepribadian.

    Teori keberlangsungan hidup menjelaskan beberapa

    perkembangan melalui berbagai tahapan dan menyarankan

    bahwa progresi sukses terkait dengan cara meraih

    kesuksesan di tahap sebelumnya. Ada empat pola dasar

    kepribadian lansia: terpadu, keras-membela, pasif-

    dependen, dan tidak terintegrasi (Neugartenetal.).

  • RecentandEvolvingTheories

    teori ini merupakan upaya yang menjanjikan untuk

    mengintegrasikan dan mengembangkan lebih lanjut beberapa

    teori psikologi tradisional dan baru bagi lansia.

    Tema dasar dari teori ini adalah perilaku bifurkasi atau

    percabangan dari seseorang di berbagai aspek seperti biologis,

    sosial, atau tingkat fungsi psikososial. Menurut teori ini,

    penuaan didefinisikan sebagai rangkaian transformasi terhadap

    meningkatnya gangguan dan ketertiban dalam bentuk, pola,

    atau struktur.

  • TEORI SOSIAL

    Ada beberapa teori sosial yang berkaitan

    dengan proses penuaan, yaitu teori

    interaksisosial (socialexchangetheory), teori penarikan diri (disengagementtheory), teori aktivitas (activitytheory), teori kesinambungan (continuitytheory), teori perkembangan (developmenttheory), dan teori stratifikasi usia (agestratificationtheory).

  • MACAM-MACAM TEORI SOSIAL

    Teori interaksi sosial

    lainSimmons (1945), mengemukakan bahwa

    kemampuan lansia untuk terus menjalin interaksi

    sosial merupakan kunci untuk mempertahankan

    status sosialnya atas dasar kemampuannya untuk

    melakukan tukar-menukar.

  • Pokok-pokok interaksi sosial adalah sebagai

    berikut :

    Masyarakat terdiri atas aktor-aktor sosial yang berupaya

    mencapai tujuannya masing-masing.

    Dalam upaya tersebut terjadi interaksi sosial yang

    memerlukan biaya dan waktu.

    Untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai, seorang

    aktor harus mengeluarkan biaya.

    Aktor senantiasa berusaha mencari keuntungan dan

    terjadinya kerugian.

    Hanya interaksi yang ekonomis saja yang dipertahankan

    olehnya.

  • Teori penarikan diri

    Kemiskinan yang diderita lansia dan menurunnya derajat

    kesehatan mengakibatkan seorang lansia secara perlahan-

    lahan menarik diri dari pergaulan disekitarnya.

    Selain hal tersebut masyarakat juga perlu mempersiapkan

    kondisi agar para lansia tidak menarik diri.

    Proses penuaan mengakibatkan interaksi sosial lansia mulai

    menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas

    Kehilangan peran (lossofroles)

    Hambatan kontak sosial

    (restrictionofcontactsandrealationships)

    Berkurangnya komitmen

    (reducedcommitmenttosocialmoralresandvalues)

  • Pokok-pokok teori menarik diri adalah sebagai

    berikut :

    Pada pria kehilangan peran hidup terutama terjadi pada masa

    pensiun sedangkan pada wanita terjadi pada masa ketika peran

    dalam keluarga berkurang, saat anak mengijak dewasa serta

    meninggalkan rumah untuk belajar dan menikah.

    Lansia dan masyarakat mampu mengambil manfaat dari hal

    ini, karena lansia dapat merasakan bahwa tekanan sosial

    berkurang, sedangkan kaum memperoleh kerja yang lebih luas.

    Tiga aspek utama dalam teori imi adalah proses menarik diri

    yang terjadi sepanjang hidup. Proses ini tidak dapat dihindari

    serta hal ini harus diterima oleh lansia dan masyarakat.

  • Pokok-pokok teori aktivitas adalah :

    Moral dan kepuasan berkaitan dengan interaksi sosial dan

    keterlibatan sepenuhnya dari lansia di masyarakat.

    Kehilangan peran akan menghilangkan kepuasan seorang

    lansia

    Penerapan teori aktivitas ini sangat positif dalam

    penyusunan kebijakan terhadap lansia, karena

    memungkinkan pada lansia untuk berinteraksi sepenuhnya

    dimasyarakat.

  • Teori kesinambungan

    Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan

    dalam siklus kehidupan lansia.

    . Pengalaman hidup seseorang pada suatu saat

    merupakan gambarannya kelak pada saat ia

    menjadi lansia. Hal ini dapat terlihat bahwa gaya

    hidup, perilaku, dan harapan seseorang tidak

    berubah meskipun ia telah menjadi lansia.

  • Pokok-pokok teori kesinambungan adalah

    sebagai berikut :

    Lansia tidak disarankan untuk melepaskan peran

    atau harus aktif dalam proses penuaan, tetapi

    berdasarkan pada pengalamannya dimasa lalu,

    lansia harus memilih peran apa yang harus

    dipertahankan atau dihilangkan.

    Peran lansia yang hilang tidak perlu diganti.

    Lansia berkesempatan untuk memilih berbagai

    macam cara untuk beradaptasi.

  • Teori perkembangan

    Teori ini menekankan pentingnya

    pembelajaran apa yang telah dialami

    oleh lansia pada saat muda hingga

    dewasa.

  • Erickson membagi kehidupan menjadi 8 fase

    yaitu :

    Lansia yang menerima apa adanya.

    Lansia yang takut mati.

    Lansia yang merasakan hidup penuh arti

    Lansia yang menyesali diri.

    Lansia yang bertanggung jawab dengan merasakan

    kesetiaan.

    Lansia yang hidupnya berhasil

    Lansia yang merasa terlambat untuk memperbaiki diri.

    Lansia yang perlu menemukan integritas diri melawan

    keputusasaan

  • Dua elemen penting dari model statifikasi usia

    tersebut adalah struktur dan prosesnya.

    Struktur mencakup hal-hal sebagai berikut: bagaimanakah

    peran dan harapan menurut penggolongan usia,bagaimanakah

    penilaian strata oleh strata itu sendiri dan strata lainnya

    bagaimanakah terjadinya penyebaran peran dan kekuasaan

    yang tak merata pada masing-masing strata, yang didasarkan

    pada pengalaman dan kebijakan lansia.

    Proses mencakup hal-hal sebagai berikut: bagaimanakah

    menyesuaikan kedudukan seseorang dengan peran yang ada,

    bagaimanakah cara mengataur transisi peran secara berurutan

    dan terus menerus.

  • Teori spiritual

    Fowler juga meyakini bahwa kepercayaan/demensia spiritual

    adalah suatu kekuatan yang memberi arti bagi kehidupan

    seseorang.

    Fowler menggunakan istilah kepercayaan sebagai suatu

    bentuk pengetahuan dan cara berhubungan dengan

    kehidupan akhir. Menurutnya, kepercayaan adalah suatu

    fenomena timbal balik, yaitu suatu hubungan aktif antara

    seseorang dengan orang lain dalam menanamkan suatu

    keyakinan, cinta kasih, dan harapan

  • Fowler meyakini bahwa perkembangan

    kepercayaan antara orang dan lingkungan

    terjadi karena adanya kombinasi antara nilai-

    nilai dan pengetahuan. Fowler juga

    berpendapat bahwa perkembangan spiritual

    pada lansia berada pada tahap penjelmaan

    dari prinsip cinta dan keadilan.

  • Terima kasih

    Semoga bermanfaat