kep anak (kasus pemicu 2)

5
KEPERAWATAN ANAK Kelompok 4 1.Ana Romaida 2.Harfah 3.Neneng herawati 4.Uli Sipayung Kasus pemicu 2 Anak C , usia 3 bulan, dengan BB 5 kg, dirawat di RS karena mengalami demam. Saat ini suhu tubuh anak 38’5 C (suhu tubuh normal sampai dengna 37’5 C). Anak C mendapatkan terapi berupa cairan KAEn 3B 15 tetes/menit. Dari pengkajian di ketahui C masih BAK dan jumlah urin dalam 8 jam sebanyak 40 cc. Pertanyaan a. Hitunglah kebutuhan cairan yang dibutuhkan anak. b. Hitunglah apakah terapi cairan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan cairan c. Buatlah 2 diagnosa keperawatan terkait dengan kebutuhan cairan . lengkapi data yang diperlukan untuk menegakan diagnosa tersebut. d. Buatlah kriteria evaluasinya. e. Buatlah rencana keperawatan untuk mengatasi diagnosa keperawatan yang telah dibuat. Jawaban : a. Diketahui : BB Bayi C : 5 kg Umur : 3 bulan Suhu tubuh 38’5 C Terapi cairan KAEn 3B 15 tetes/menit Bak (+) , urin 40 cc/ 8 jam

Upload: alfitoharfahgiffary

Post on 28-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lnKJbn

TRANSCRIPT

Page 1: Kep Anak (Kasus Pemicu 2)

KEPERAWATAN ANAK

Kelompok 4

1.Ana Romaida

2.Harfah

3.Neneng herawati

4.Uli Sipayung

Kasus pemicu 2

Anak C , usia 3 bulan, dengan BB 5 kg, dirawat di RS karena mengalami demam. Saat ini suhu tubuh anak 38’5 C (suhu tubuh normal sampai dengna 37’5 C). Anak C mendapatkan terapi berupa cairan KAEn 3B 15 tetes/menit. Dari pengkajian di ketahui C masih BAK dan jumlah urin dalam 8 jam sebanyak 40 cc.

Pertanyaan

a. Hitunglah kebutuhan cairan yang dibutuhkan anak.b. Hitunglah apakah terapi cairan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan cairanc. Buatlah 2 diagnosa keperawatan terkait dengan kebutuhan cairan . lengkapi data yang

diperlukan untuk menegakan diagnosa tersebut.d. Buatlah kriteria evaluasinya.e. Buatlah rencana keperawatan untuk mengatasi diagnosa keperawatan yang telah

dibuat.

Jawaban :

a. Diketahui : BB Bayi C : 5 kg Umur : 3 bulan Suhu tubuh 38’5 C Terapi cairan KAEn 3B 15 tetes/menit Bak (+) , urin 40 cc/ 8 jamHitunglah kebutuhan cairan yang di butuhkan :Jumlah tetesan x 24 jam

1) 15 tts/ mikro/menit x 24 jam =15 x 24 = 360 cc (intake dr infus)5 kg x 100 = 500 cc/hari kebutuhan cairan/24 jam

2) Kenaikan suhu diketahui : 1 derajat celcius12 % x 500 = 60 cc

Page 2: Kep Anak (Kasus Pemicu 2)

Jadi total kebutuhan cairan : 500 cc + 60 cc = 560 cc/jam3) Output urin 40 cc/ 8 jam

40 cc : 8 jam = 5 cc / jam24 jam = 5 cc x 24 jam = 120 cc / jam (output)

4) IWL = 50 x BB/kg = 50 x 5 kg = 10,4 ccJadi IWL 10,4 cc

Intake = Output360 cc = ( 120 cc + 10,4 cc ) = 130,4 ccJadi intake yang kurang = 360 cc – 130,4 cc = 230 ccJumlah cairan yang dibutuhkan adalah 560 cc / 24 jamJumlah kekurangan cairan = 560 cc/ 24 jam – 230 cc = 330cc / 24 jam

b. Terapi cairan yang diberikan pada bayi C adalah kurang, seharusnya 560 cc / 24 jam.c. Diagnosa keperawatan yang didapatkan

1. Kekurangan volume cairanDefinisi : keadaan individu yang mengalami penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/intrasel.Batasan karakteristik :Data subyektif : klien mengatakan hausData objektif :

Suhu tubuh meningkat 38’5 c Penurunan haluran urin, 40 cc/8 jam. Membran mukosa kering Anak tampak lemah Terpasang infus KAEn 3B 15 tetes/menit

Kriteria evaluasi :

Kekurangan volume cairan akan teratasi, dibuktikan dengan keseimbangan cairan, keseimbangan elektrolit dan asam basa, hidrasi yang adekuat, dan asupan nutrisi yang adekuat: asupan makanan dan cairan.

Rencana keperawatan

Intervensi keperwatan :

Pantau warna, jumlah, dan frekuwensi kehilangan cairan.

Page 3: Kep Anak (Kasus Pemicu 2)

Observasi khususnya terhadap kehilangan cairan yang tinggi elektrolit ( misalnya, diare, drainase luka, pengisapan nasogastrik, diaforesis, dan drainase ileostomi ).

Pantau adanya perdarahan ( misalnya, periksa semua sekresi dari adanya darah nyata atau darah samar ).

Identifikasi adanya faktor-faktor yang berkonstribusi terhadap bertambah buruknya dehidrasi ( misalnya, obat-obatan, demam, stres, dan program pengobatan ).

Tinjau ulang elektrolit, terutama natrium, kalium, klorida, dan kreatinin. Pantau status hidrasi ( misalnya,kelembabpan membran mukosa, keadekuatan nadi,

dan tekanan darah ortostatik ). Pantau hasil laboraturium yang relevan dengan keseimbangan cairan ( misalnya,

kadar hematokrit,BUN, albumin, protein total, osmolaritas serum, dan berat jenis urine ).

Timbang berat badan dan pantau kemajuannya. Hitung atau timbang popok Pertahankan keakuratan catatan asupan dan haluran Penkes untuk pasien dan keluarga; anjurkan pasien dan keluarga untuk

menginformasikan perawat bila haus. Kolaburasi dalam pemberian terapi IV sesuai dengan anjuran Kolaburasi dalam pemeriksaan laboraturium dan terapi obat-obatan.

2. Ketidakseimbangan volume cairan, resikoBatasan karakteristik :Data objektif :Data objektif :

Suhu tubuh meningkat 38’5 c Klien tampak rewel HR meningkat Membran mukosa kering Penurunan haluran urine Terpasang infus KAEn 15 tetes/menit.

Kriteria evaluasi :keseimbangan elektrolit dan asam-basa akan teratasi

Rencana keperawatan

Intetervensi keperawatan :

Pantau pemberian cairan infus sesuai kebutuhan Observasi khususnya terhadap kehilangan cairan yang tinggi elektrolit misalnya diare Tinjau ulang elektrolit, terutama natrium, kalium, klorida dan kreatini Pantau status hidrasi ( misalnya,kelembabpan membran mukosa, keadekuatan nadi,

dan tekanan darah ortostatik ). Pertahankan keakuratan catatan asupan dan haluran Pantau hasil laboraturium yang relevan dengan keseimbangan cairan ( misalnya,

kadar hematokrit,BUN, albumin, protein total, osmolaritas serum, dan berat jenis urine ).

Page 4: Kep Anak (Kasus Pemicu 2)

Daftar PustakaWong. L,Donna at all, (2009), Buku Ajar Keperawatan Pediatrik vol 2, ed 6, Jakarta, EGC.Wilkinson, M, Judith, (2007), Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC, Jakarta, EGC.