kemoterapi untuk lepra

7/23/2019 Kemoterapi Untuk Lepra

1/7

KEMOTERAPI UNTUK LEPRA

data farmakoepid dr penggunaan obat & penyakit terkait, Gol obat, mekanisme kerja obat, efek

samping dan interaksi jk ada

1. Sejarah & Definisi Lepra

Penyakit Lepra masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini

karena dampak yang ditimbulkan sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari

segi medis, akan tetapi meluas sampai pada masalah sosial, ekonomi, budaya dan ketahanan

keamanan (epkes !I, "###$.

Penyakit Lepra adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh kuman Mycobaceteriumleprae yang pertama kali menyerang susunan syaraf tepi, selanjutnya dapat menyerang kulit,

mukosa (mulut$, saluran pernapasan bagian atas, system retikulo endotelial, mata, otot, tulang

dan testis (Harahap, %$.

Lepra (leprosy$ atau kusta adalah suatu penyakit infeksi kronis yang merusak terutama

jaringan saraf dan kulit yang disebabkan olah My'oba'terium Leprae My'obakterium Leprae

ditemukan oleh dokter or)egia Hansen, maka lepra disebut juga penyakit Hansen. *asil Lepra

sangat kuat karena mengandung lilin yang sukar di tembus obat, tahan asam dan

pertumbuhannya juga lambat sekali.

+ampai saat ini penyakit kusta masih ditakuti oleh sebagian besar masyarakat. eadaan ini

terjadi karena pengetahuan yang kurang, pengertian yang salah, dan keper'ayaan yang keliru

tentang penyakit kusta dan ke'a'atan yang ditimbulkannya.

etika seseorang yang merasakan dirinya menderita penyakit kusta, ia akan mengalami

ketakutan dan trauma yang amat sangat. Hal tersebut mun'ul dikarenakan pada umumnya pasien

kusta merasa rendah diri, takut terhadap penyakitnya dan akan terjadinya ke'a'atan, serta takut

menghadapi keluarga dan masyarakat karena sikap penerimaan mereka yang kurang )ajar.

eluarga akan menjadi panik dan merasa takut diasingkan oleh masyarat disekitarnya sehingga

berusaha menyembunyikan pasien kusta agar tidak diketahui masyarakat disekitarnya dan

mengasingkan pasien dari keluarga karena takut ketularan.


2/7

Penjelasan dari Menkes di tahun %", se'ara nasional, Indonesia sudah men'apai

eliminasi kusta tahun %. -api sampai saat ini Indonesia masih menduduki peringkat ketiga di

dunia sebagai penyumbang pasien baru kusta terbanyak. Masih ada " propinsi dan "/

kabupaten yang belum men'apai eliminasi dan yang harus lebih intensif dalam pelaksanaan

program kusta.

+edangkan Propinsi dan abupaten yang sudah men'apai eliminasi masih perlu tetap

memberikan komitmennya untuk mempertahankan status eliminasinya dengan melakukan

kegiatan pemberantasan kusta se'ara rutin.

i Indonesia beberapa upaya yang dilakukan untuk pemberantasan penyakit kusta adalah

melalui penemuan pasien kusta se'ara dini, pengobatan pasien kusta di sarana kesehatan yang

memadai seperti Puskesmas dan !umah +akit, serta penyuluhan kesehatan tentang kusta kepada

masyarakat se'ara langsung dan tidak langsung melalui media. Intinya adalah dengan

pengobatan yang tuntas, maka pasien kusta dapat disembuhkan.

0ntuk memastikan dan menyatakan (mendiagnosa$ seseorang pasien dengan penyakit

kusta, dokter atau petugas kesehatan 'ukup melakukan dengan 'ara anamnesa 1 )a)an'ara dan

pemeriksaan klinis (memeriksa lesi 1 ber'ak putih seperti panu atau ber'ak merah seperti kadas

pada kulit yang tidak gatal, tidak mengeluarkan keringat, tidak ditumbuhi bulu, dan mati rasa

atau kurang rasa bila disentuh$. *ila ada fasilitas yang memadai, akan dilakukan pemeriksaan

bakteriologis.

2. Klasifikasi penaki! Lepra

Berdasarkan klasif kasi WHO tahun 1981, penyakit kusta dibagi menjadi

2 yaitu kusta tipe Multi Basiler (MB dan kusta tipe !ausi Basiler (!B" ari sisi

medis, Lepra diklasifikasikan berdasarkan banyak faktor, hal tersebut bertujuan untuk

mempermudah 'ara penanganan dari penyakit kulit ini.

1. K"s!a Pa"si#asilar $P%

#ikatakan tipe kusta !B jika B$% negati&, jumlah ber'ak 1 sampai dan

hanya satu sara& tepi yang mengalami penebalan yang disertai dengan

gangguan &ungsi


3/7

-anda2tandanya3 *er'ak putih seperti panu yang mati rasa, artinya bila ber'ak putih

tersebut disentuh dengan kapas, maka kulit tidak merasakan sentuhan tersebut, 'iri2

'irinya seperti 3 Permukaan ber'ak kering dan kasar, Permukaan ber'ak tidak berkeringat,

*atas (pinggir$ ber'ak terlihat jelas dan sering ada bintil2bintil ke'il. usta tipe kering ini

kurang1tidak menular, namun apabila tidak segera diobati akan menyebabkan 'a'at.

0mumnya, orang mengira ber'ak putih seperti tanda2tanda di atas adalah panu biasa,

sehingga pemeriksaan pun tidak segera dilakukan sebelum akhirnya orang tersebut telah

mengalami usta pada le4el lebih lanjut. +ehingga, pemeriksaan dan pengobatan

semenjak dini ke Puskesmas atau pun !umah +akit terdekat pun sangat dianjurkan.

Pengobatan kusta tipe P* ini 'enderung lebih sebentar daripada tipe basah.

2. K"s!a M"l!i#asilar $M%

#ikatakan tipe kusta MB jika B$% p)siti&, jumlah ber'ak * dan * 1

sara& tepi yang mengalami penebalan yang disertai dengan gangguan

&ungsi"

-anda2-andanya3 *er'ak putih kemerahan yang tersebar satu2satu atau merata diseluruh

kulit badan, terjadi penebalan dan pembengkakan pada ber'ak, pada permukaan ber'ak

sering ada rasa bila disentuh dengan kapas. Pada permulaan tanda dari tipe kusta basah

sering terdapat pada 'uping telinga dan muka. usta tipe basah ini dapat menular, makabagi yang menderita penyakit tipe kusta tipe basah ini harus berobat se'ara teratur sampai

selesai seperti yang telah ditetapkan oleh dokter. amun, umumnya kendala yang

dihadapi adalah pasien tidak mentaati resep dokter, sehingga selain mereka tidak menjadi

lebih baik, mereka pun akan resisten terhadap obat yang telah diberikan. 0ntuk usta

M* ini menular le)at kontak se'ara langsung dan lama.

-ipe kusta dapat memengaruhi risiko ke'a'atan pada penderita. Pada penderita tipe Pausi

*asiler (P*$ 'a'at biasanya asimetris dan terjadi dini, sedangkan kusta tipe Multi *asiler (M*$

'a'at terjadi pada stadium lanjut (epkes !I, "###$. Hal ini sesuai dengan penelitian Mukminin

(%5$ yang menunjukkan bah)a kusta tipe Multi *asiler berisiko 6,7 kali lebih besar untuk

menderita 'a'at dibandingkan tipe Pausi *asiler.


4/7

'. T"j"an Pen()#a!an Lepra

+etelah seseorang didiagnosa menjadi pasien kusta, maka segera akan dilakukan

pengobatan terhadap pasien tersebut.

-erdapat dua tujuan utama dari pengobatan Lepra, yaitu

". Menyembuhkan pasien kusta dan men'egah timbulnya 'a'at. Pada penderita tipe

Pausebasiler yang berobat lebih dini dan teratur akan memper'epat sembuh tanpa

menimbulkan ke'a'atan. 8kan tetapi pada penderita yang sudah mengalami ke'a'atan

hanya dapat men'egah 'a'at yang lebih lanjut.

%. 0ntuk memutuskan mata rantai penularan dari penderita terutama tipe yang menular

kepada orang lain. Pengobatan kusta ditujukan untuk mematikan kuman kusta sehingga

tidak berdaya merusak jaringan tubuh, dan tanda2tanda penyakit menjadi berkurang dan

akhirnya hilang. engan han'urnya kuman maka sumber penularan dari penderita tipe

Multibasiler ke orang lain dapat terputus.

'. Pen()#a!an Pen*eri!a Lepra

Pengobatan pasien lepra di Indonesia dengan menggunakan multiobat (Multi rug-herapy1M-$ sesuai dengan regimen pengobatan yang direkomendasikan oleh 9H:.

!egimen M- tersebut adalah sebagai berikut,

". 0ntuk pasien lepra tipe Pausi *asiler (P*$ dengan lesi hanya satu maka menelan obat

regimen P* selama 5 bulan.

%. an untuk pasien kusta tipe P* dengan lesi %2/, lama pengobatan adalah selama 52#

bulan. !egimen M- untuk pasien kusta tipe P* terdiri atas obat !ifampi'in dan +.

;. +erta untuk pengobatan pasien kusta tipe Multi *asiler M*, pasien menelan obat regimen

M- selama "% bulan. !egimen M- untuk pasien kusta tipe M* terdiri atas

!ifampi'in, Lamprene dan +. +etiap bulannya obat diminum selama %7 hari dan

ditelan setiap hari.


5/7

+. Derifa! O#a!

A. Daps)ne $DDS

apsone (+$, singkatan dari iamino iphenyl +ulfone. *entuk obat berupa

tablet )arna putih dengan takaran / mg1tab dan "mg1tablet. +ifat bakteriostatik yaitu

menghalangi1menghambat pertumbuhan kuman kusta.


6/7

%. Rifa,pisin

8ntibiotikum dari kelompok rifampisin berkhasiat leprosid


7/7

Pengobatan dengan regimen M- untuk pasien kusta tersebut diberikan se'ara gratis di

Puskesmas atau !umah +akit yang mengikuti program pemberantasan kusta asional.

eberhasilan pengobatan pasien kusta tergantung pada penemuan penyakit dan pengobatan

se'ara dini, kepatuhan pasien kusta untuk berobat se'ara teratur, dukungan keluarga dan

masyarakat sekitar, serta keterampilan petugas dalam upaya pen'egahan ke'a'atan.

engan pengobatan segera dan pasien kusta menelan obat dengan teratur sampai tuntas,

maka ia akan dinyatakan !elease Arom -reatment (!-A1+embuh$. engan upaya deteksi dini

ke'a'atan dan upaya2upaya pen'egahan yang dilakukan oleh petugas yang mera)at dan pasien

kusta, maka diharapkan dapat men'egah dari ke'a'atan karena kusta.

kemoterapi untuk lepra

Documents