kementerian kesehatan program...
TRANSCRIPT
-
PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI KEMENTERIAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
Disampaikan pada acara Rapat Konsultasi Nasional Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2015 Padang, 16 Maret 2015
OLEH: INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI
-
2
-
DASAR HUKUM 1. UndangUndang No 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN. 2. UndangUndang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi; sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001.
3. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
4. PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. 5. Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2012 tentang Strategi
Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang 2012 2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012 2014.
6. Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
3
-
PENGERTIAN KORUPSI (Menurut UU No 31 Tahun 1999Jo.UU No 20 Tahun 2001 )
Pasal 2 (1)
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara,
atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara
seumur hidup atau pidana paling singkat 4 (empat) tahun
dan paling lama 20 tahun, denda paling sedikit
Rp200.000.000,- dan paling banyak Rp1.000.000.000,-
4
-
Negara Skor CPI Peringkat Singapura 86 5 Hong Kong 75 15
Taiwan 61 36 Korea Selatan 55 46
China 40 80 Filipina 36 94
Indonesia 32 114 Vietnam 31 116
Timor Leste 30 119 Myanmar 21 157
POSISI INDONESIA BERDASARKAN IPK DI ASEAN TAHUN 2013
Posisi Indonesia Tahun 2012 : Skor 32, Peringkat 118 5
-
Problem Korupsi Indonesia: Korupsi Birokrasi dan Korupsi Politik
Med
ia; 2
,4
Lem
baga
Kea
gam
aan;
2,7
Lem
baga
Mas
yara
kat S
ipil;
2,8
Mili
ter;
3,1
Jasa
Pen
didi
kan;
3,2
Jasa
Kes
ehat
an; 3
,3
Peng
usah
a; 3
,4
Pega
wai
Neg
eri S
ipil;
4,0
Part
ai P
oliti
k; 4
,3
Pera
dila
n; 4
,4
Parle
men
; 4,5
Polis
i; 4,
5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
3,5
4,0
4,5
5,0
Skala 1-5, Skor 1 berarti tidak korup sama sekali, sedangkan Skro 5 berarti sangat korup
Sumber: Global Corruption Barometer (2013)
Jasa Kesehatan dipersepsikan korup oleh masyarakat
6
-
(Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi)
30 jenis tindak pidana korupsi, dikelompokkan menjadi 7 (tujuh), yaitu:
1. Kerugian keuangan Negara; 2. Suap-menyuap; 3. Penggelapan dalam jabatan; 4. Pemerasan; 5. Perbuatan curang; 6. Benturan kepentingan dalam
pengadaan; dan 7. Gratifikasi
7
-
PENGERTIAN GRATIFIKASI Menurut UU No.31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001, Penjelasan Pasal 12B ayat (1), Gratifikasi adalah :
Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.
8
-
Pengertian Gratifikasi
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut : Nilai Rp. 10.000.000 atau lebih pembuktian bahwa suap
dilakukan oleh penerima
Nilai kurang Rp. 10.000.000, pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan suap dilakukan oleh penuntut umum
Pasal 12 B UU No.31/1999 jo UU No.20/2001
TIDAK berlaku bila lapor ke KPK dalam waktu 30 hari kerja
9
-
KETENTUAN TERKAIT GRATIFIKASI
PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS: Pasal 4
Setiap PNS dilarang: menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya.
Pasal 13 Hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap Larangan: menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 angka 8.
10
-
Mengapa Pengendalian Gratifikasi
Menjadi PRIORITAS Kementerian Kesehatan
11
-
12
-
13
-
HASIL ASSESSMENT PERSEPSI BUDAYA ANTI KORUPSI PEGAWAI
DI 10 SATKER TERPILIH (2013)
Kebutuhan hidup & Persepsi Gratifikasi Skor Nilai Terendah Rata-rata Pegawai beranggapan bahwa pendapatan belum cukup untuk kebutuhan hidup dan GRATIFIKASI adalah hal wajar
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%77% 80%
84% 94%
85% 83%
64% 68%
14
-
15
(Kepmenkes No.232 Tahun 2013 tentang Strakom PBAK)
-
16
-
17
-
PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENKES
1. Terbentuknya Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) di lingkungan Kemenkes berdasarkan Keputusan Inspektorat Jenderal Kemenkes Nomor 01.T.P.S.17.04.215.10.3445 tertanggal 30 Juli 2010.
18
-
2. PENANDATANGANAN KOMITMEN IMPLEMENTASI
TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
di Lingkungan Kementerian Kesehatan oleh Menteri
Kesehatan RI bersama seluruh pejabat Esselon I
pada tanggal 16 Desember 2010
19
-
3. Tahun 2011 Penandatanganan Tata Kelola Pemerintahan yang baik Kadinkes Provinsi/ Kab/ Kota, Kepala Satker Daerah dan para Kepala Unit Pelaksana Teknis Vertikal Kemenkes
20
-
Salah Satu Isi Komitmen Implementasi Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
.. pimpinan serta seluruh pejabat struktural, pegawai fungsional, dan seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Berkomitmen untuk tidak meminta atau pun menerima hadiah atau gratifikasi dalam bentuk apapun, kapanpun, dimanapun dan dari siapapun baik secara langsung maupun tidak langsung atas nama pribadi atau lembaga dari seluruh stakeholders.
21
-
KOMITMEN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DAN PENCEGAHAN TIPIKOR DENGAN MITRA KERJA TANGGAL 2 APRIL 2014
22
-
11 Stakeholders yang telah menandatangani Komitmen Pengendalian Gratifikasi dan Pencegahan Tipikor:
1. Perhimpunan Seluruh RS Seluruh Indonesia (PERSI) 2. Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) 3. Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) 4. PT. Indofarma 5. PT. Biofarma 6. PT. Kimia Farma 7. Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia
(GP Jamu) 8. Gabungan Perusahaan Alat Kesehatan dan Laboratorium
Indonesia (Gakeslab) 9. Internasional Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) 10. PT.Phapros 11. PT. Rajawali Nusantara Indonesia
23
-
ISI KOMITMEN
1 . T I D A K M E M B E R I / M E N E R I M A S U A P, G R AT I F I K A S I , U A N G P E L I C I N D A N ATA U FA S I L I TA S YA N G D I A N G G A P S U A P ;
2 . T I D A K M E M B I A R K A N A D A N YA P R A K T I K S U A P ;
3 . M E L A P O R K A N S E T I A P P E N E R I M A A N G R AT I F I K A S I YA N G D I A N G G A P S U A P ;
4 . M E N J A G A L I N G K U N G A N P E N G E N D A L I A N G R AT I F I K A S I ;
5 . M E N D O R O N G U PAYA P E N C E G A H A N K O R U P S I D I L I N G K U N G A N M A S I N G - M A S I N G ;
6 . M E WA J I B K A N S E M U A A N G G G O TA A S O S I A S I U N T U K M E L A K U K A N PA K TA I N T E G R I TA S .
24
-
Penandatanganan Komitmen Bersama Pengendalian Gratifikasi antara Kemenkes dengan Mitra disaksikan Pimpinan KPK Jakarta, 02/04/2014
-
MENKES MENERBITKAN PERATURAN TERKAIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN:
1. PERMENKES NO 14 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENKES
2. KEPMENKES No. HK.02.02/MENKES/ 306/2014 TENTANG JUKNIS PENGENDALIAN GRATIFIKASI
26
-
HAL-HAL YANG DIATUR DALAM PERMENKES NO.14 TAHUN 2014
KATEGORI GRATIFIKASI
UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI
MEKANISME PELAPORAN GRATIFIKASI
KETENTUAN LAINNYA
1
3
2
4
27
-
KATEGORI GRATIFIKASI
28
TIDAK DIANGGAP
SUAP
TERKAIT KEDINASAN
TIDAK TERKAIT KEDINASAN
DIANGGAP SUAP
-
...Lanjutan Kategori Gratifikasi
Gratifikasi yang dianggap suap adalah gratifikasi yang diterima oleh Aparatur Kementerian Kesehatan yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan kewajiban dan tugas penerima
Gratifikasi yang tidak dianggap suap adalah gratifikasi yang diterima oleh Aparatur Kementerian Kesehatan yang tidak berhubungan dengan jabatan dan tidak berlawanan dengan kewajiban dan tugas penerima
29
-
GRATIFIKASI DIANGGAP SUAP
Meliputi penerimaan namun tidak terbatas pada: 1. Marketing fee atau imbalan terkait pemasaran
produk; 2. Cash back yang diterima instansi digunakan
untuk kepentingan pribadi ; 3. Gratifikasi terkait pengadaan barang/jasa,
pelayanan publik atau proses lainnya; 4. Sponsorship terkait pemasaran atau penelitian
suatu produk.
30
-
PENJELASAN JENIS GRATIFIKASI YANG DIANGGAP SUAP MENURUT
KEPMENKES NO. HK.02.02/MENKES/306/2014
JUKNIS PENGENDALIAN GRATIFIKASI
31
-
MARKETING FEE
32
Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari perusahaan/ lainnya : 1. Sebelum jenis obat tertentu diresepkan atau alat
direkomendasikan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
2. Karena meresepkan obat atau mengusulkan/ menetapkan merk atau jenis alat tertentu untuk digunakan
3. Proses pemasukan jenis obat/ alkes ke dalam daftar obat/formularium
4. Karena penetapan jenis dan merk alkes sehubungan KSO
-
Cashback
33
Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari perusahaan/ bank/ hotel/lainnya terkait: 1. Pengelolaan gaji, pinjaman dan tabungan pegawai 2. Penginapan/ hotel/ biro travel terkait kontrak
atau pelaksanaan pertemuan atau perjadin
-
Pengadaan Barang/Jasa
34
Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari mitra kerja/ rekanan/lainnya terkait: 1. Pada saat sebelum/ sesudah proses pengadaan
barang/ jasa 2. Pemeriksaan laboratorium, radiologi, pengiriman
resep keluar rumah sakit, dll
-
Sponsorship
35
Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari perusahaan/ rekanan/lainnya terkait: 1. Menghadiri penelitian baik sebagai peserta/
narasumber 2. Keperluan pribadi/ dinas tanpa melalui institusi 3. Pembiayaan short course kesehatan di
dalam/luar negeri kepada individu atau pribadi
-
Layanan Publik
36
Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari perusahaan/ rekanan/lainnya terkait, a.l : 1. Pasien didahulukan dalam pelayanan/
mendapatkan fasilitas ruang rawat inap 2. Penetapan kelas dan/ atau akreditasi rumah sakit 3. Pengujian laboratorium (pengaturan jadwal
pemeriksaan sampel, pengaturan petugas sampling dll)
4. Pengaturan jadwal uji kalibrasi, permintaan tambahan layanan
-
GRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP SUAP
1. Gratifikasi Tidak dianggap suap Terkait Kedinasan: Meliputi gratifikasi yang diperoleh namun tidak terbatas pada: Cinderamata dalam kegiatan resmi kedinasan (rapat, seminar,
workshop, konfrensi pelatihan dll) Kompensasi diterima terkait kegiatan kedinasan seperti honor,
transport akomodasi sesuai standar biaya yang berlaku di instansi pemberi sepanjang tidak terdapat pembiayaan ganda, nilai wajar, tidak terdapat konflik kepentingan dan tidak melanggar ketentuan yang berlaku di instansi penerima.
Sponsorship diberikan pada organisasi terkait pengembangan institusi, perayaan tertentu ysng dimanfaatkan secara transparan dan akuntabel
Kompensasi/pengahasilan/jasa profesi saat jam kerja yg mendapat ijin tertulis atasan. 37
-
PENJELASAN JENIS GRATIFIKASI YANG TIDAK DIANGGAP SUAP
TERKAIT KEDINASAN MENURUT KEPMENKES NO.
HK.02.02/MENKES/306/2014 JUKNIS PENGENDALIAN
GRATIFIKASI
38
-
CINDERAMATA
39
Pemberian yang berbentuk barang sebagai penghargaan atas keikutsertaan dalam suatu kegiatan tertentu yang ditujukan kepada instansi atau wakil instansi yang berlaku umum, misalnya : 1. Seminar kit 2. Plakat 3. Cindera mata kunjungan
-
KOMPENSASI
40
Pemberian kompensasi yang diterima terkait kedinasan, misalnya : 1. Honor sebagai pembicara/ kegiatan mengajar 2. Penerimaan honor yang tidak terdapat konflik
kepentingan dalam rangka peresmian pembukaan sarana/ institusi baru
3. Penerimaan pembiayaan ganda pada komponen kegiatan pelatihan berupa transportasi, akomodasi dan uang saku yang dibiayai APBN, namun pada akhir kegiatan juga mendapatkan pembiayaan dari pihak lain
4. Kompensasi dalam rangka promosi produk yang diberikan melalui kepada satuan kerja untuk kepentingan pengembangan institusi
-
SPONSORSHIP
41
Sponsorship diberikan pada organisasi terkait pengembangan institusi, perayaan tertentu yang dimanfaatkan secara transparan dan akuntabel : 1. Dalam rangka perayaan/ hari besar institusi (Doorprize, event,
olahraga dsb) oleh sponsor, produsen, distributor obat/ alkes 2. Penerimaan dari Bank pengelola dana APBN yang diberikan
melalui Kepala Satuan Kerja dalam rangka pengembangan institusi
3. Penerimaan dari sponsor untuk penelitian kepentingan pengembangan formularium, pengembangan alkes dsb.
-
.LANJUTAN GRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP SUAP
2. Gratifikasi Yang Tidak Dianggap Suap Tidak Terkait Kedinasan : a. Diberikan orang lain yang memiliki hubungan keluarga
(kakek/nenek, bapak/ibu/mertua, suami/isteri, anak/menantu, cucu, besan, paman/bibi, kakak/adik/ipar, sepupu, dan keponakan, sepanjang tidak mempunyai konflik kepentingan dg penerima gratifikasi.
b. Diberikan orang lain dalam acara pernikahan, keagamaan, adat yang tidak ada konflik kepentingan yang dilaporkan ke KPK dan setelah diverifikasi KPK dinyatakan tidak dianggap suap.
c. Pemberian instansi berasal dari sumbangan bersama kepada Aparatur Kemenkes selain upacara sebagaimana dimaksud pada huruf b yang dilaporkan ke KPK dan setelah diverifikasi KPK dinyatakan tidak dianggap suap;
d. Pemberian dari atasan kepada bawahan sepanjang tdk menggunakan anggaran negara;
42
-
.LANJUTAN GRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP SUAP
e. Pemberian dari sesama aparatur terkait acara perayaan menyangkut kedudukan/jabatannya seperti pisah sambut, promosi jabatan, pensiun yang dilaporkan ke KPK dan setelah diverifikasi KPK dinyatakan tidak dianggap suap;
f. Pemberian dari sesama aparatur terkait musibah/bencana yang dialami penerima gratifikasi atau keluarganya sepanjang tidak mempunyai konflik kepentingan;
g. Hadiah, hasil undian, diskon/rabat, voucher, point reward atau souvenir yang berlaku umum;
h. Hidangan, sajian yang berlaku umum; i. Prestasi akademis/non akademis yang diikuti dengan
menggunakan biaya sendiri seperti kejuaraan, perlombaan/kompetisi.
j. Keuntungan/bunga dari penempatan dana, investasi, saham pribadi yang berlaku umum;
k. Kompensasi/pengahasilan/jasa profesi saat jam kerja yg mendapat ijin tertulis atasan langsung/pihak lain yang berwenang.
43
-
Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG)
UPG adalah Unit pelaksana program pengendalian gratifikasi
44
-
.Lanjutan UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI
Unit Pengendalian
Gratifikasi (UPG)
UPG Unit Utama : Penerima laporan dari aparatur
Kemenkes, klarifikasi dan mengumpulkan berkas terkait
gratifikasi
UPG Kemenkes : Analisa, pelaporan, monev ke KPK
terkait Gratifikasi
UPG Unit Pelaksana Teknis : Penerima laporan dari aparatur
Kemenkes, klarifikasi dan mengumpulkan berkas terkait
gratifikasi 45
-
MEKANISME PELAPORAN GRATIFIKASI
Aparatur Kemenkes wajib lapor gratifikasi ke KPK Untuk mempermudah koordinasi, pelaporan gratifikasi di
lingkungan Kemenkes dapat dilakukan melalui Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG).
Dalam hal Aparatur Kemenkes melaporan gratifikasi kepada UPG Kemenkes, harus memberitahukan kepada UPG Unit Utama atau UPG UPT disertai bukti tanda terima dari UPG Kemenkes.
Dalam hal Aparatur Kemenkes melaporan gratifikasi kepada KPK, harus memberitahukan kepada UPG Kemenkes disertai bukti tanda terima dari KPK.
Ketentuan pelaporan gratifikasi dikecualikan bagi gratifikasi yang ditetapkan sebagai tindak pidana korupsi dan/atau sedang dalam proses hukum
46
-
PELAPORAN GRATIFIKASI
Aparatur Kemenkes
UPG Unit Pelaksana Teknis
UPG Unit Utama
UPG Kemenkes
KPK
5 hari
5 hari
30 hari
5 hari
15 hari
-
UPG KEMENKES MEMPEROLEH PENGHARGAAN UPG TERBAIK YANG TELAH MENERAPKAN PELAPORAN GRATIFIKASI SECARA
ONLINE DARI KPK
48
-
PELAPORAN GRATIFIKASI ONLINE
DAPAT DIAKSES PADA WEBSITE www.itjen.kemkes.go.id
DIGUNAKAN KHUSUS BAGI PEGAWAI/ APARATUR KEMENKES
49
-
SANKSI TIDAK MELAPORKAN PENERIMAAN GRATIFIKASI :
Dapat diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)
50
-
KETENTUAN LAIN
Setiap pihak ketiga yang bekerja atau menjadi mitra Kementerian Kesehatan wajib menandatangani pakta integritas
51
-
Terima kasih website = www.itjen.kemkes.go.id
email = [email protected]
52
PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI KEMENTERIAN KESEHATANSlide Number 2DASAR HUKUMSlide Number 4Slide Number 5Problem Korupsi Indonesia: Korupsi Birokrasi dan Korupsi Politik(Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi)Slide Number 8Pengertian Gratifikasi KETENTUAN TERKAIT GRATIFIKASISlide Number 11Slide Number 12Slide Number 13HASIL ASSESSMENT PERSEPSI BUDAYA ANTI KORUPSI PEGAWAI DI 10 SATKER TERPILIH (2013)Slide Number 15Slide Number 16Slide Number 17Slide Number 18Slide Number 19Slide Number 20Salah Satu Isi Komitmen Implementasi Tata Kelola Pemerintahan Yang BaikSlide Number 2211 Stakeholders yang telah menandatangani Komitmen Pengendalian Gratifikasi dan Pencegahan Tipikor:ISI KOMITMENPenandatanganan Komitmen Bersama Pengendalian Gratifikasi antara Kemenkes dengan Mitra disaksikan Pimpinan KPK Jakarta, 02/04/2014MENKES MENERBITKAN PERATURAN TERKAIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN:HAL-HAL YANG DIATUR DALAM PERMENKES NO.14 TAHUN 2014KATEGORI GRATIFIKASI...Lanjutan Kategori GratifikasiGRATIFIKASI DIANGGAP SUAPPENJELASAN JENIS GRATIFIKASI YANG DIANGGAP SUAP MENURUT KEPMENKES NO. HK.02.02/MENKES/306/2014JUKNIS PENGENDALIAN GRATIFIKASI MARKETING FEECashbackPengadaan Barang/JasaSponsorshipLayanan PublikGRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP SUAPPENJELASAN JENIS GRATIFIKASI YANG TIDAK DIANGGAP SUAP TERKAIT KEDINASAN MENURUT KEPMENKES NO. HK.02.02/MENKES/306/2014JUKNIS PENGENDALIAN GRATIFIKASI CINDERAMATAKOMPENSASISPONSORSHIP.LANJUTAN GRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP SUAP.LANJUTAN GRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP SUAPUnit Pengendalian Gratifikasi (UPG).Lanjutan UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASIMEKANISME PELAPORAN GRATIFIKASIPELAPORAN GRATIFIKASIUPG KEMENKES MEMPEROLEH PENGHARGAAN UPG TERBAIK YANG TELAH MENERAPKAN PELAPORAN GRATIFIKASI SECARA ONLINE DARI KPKSlide Number 49SANKSI TIDAK MELAPORKAN PENERIMAAN GRATIFIKASI :KETENTUAN LAINSlide Number 52