kebijakan penganggaran program kefarmasian...
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN PENGANGGARANPROGRAM KEFARMASIAN DAN ALKES
KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
1
Oleh :H. Mursidi, S.KM., M. Kes
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Hulu Sungai SelatanPropinsi Kalimantan Selatan
KONDISI WILAYAHLuas Wilayah 1.804,94 KM Persegi
Jumlah Penduduk 214. 428 Jiwa
3
Jumlah Masyarakat Miskin 55. 201 Jiwa
Jumlah Kecamatan 11 Kecamatan
Jumlah Desa 148 Desa
SARANA KESEHATANJumlah Puskesmas 20 (3 Perawatan ; 17 Non Perawatan)
Jumlah Pustu 69 Buah
Jumlah Posyandu 279 Buah
Jumlah Polindes 148 BuahJumlah Polindes 148 Buah
Jumlah Rumah Sakit Umum Daerah 1 Buah
Jumlah Rumah Sakit Swasta 2 Buah
Jumlah Apotik 11 Buah
Jumlah Toko Obat 25 Buah
4
KETENAGAANDokter Spesialis 6 Orang
Dokter Umum 32 Orang
Dokter Gigi 5 Orang
Apoteker 8 Orang
Tenaga Teknis Kefarmasian 32 Orang
Bidan 168 Orang
5
Menuju Kabupaten Hulu SungaiSelatan Yang Agropolitan dan Religius
(Pembangunan Pertanian BerbasisAgroindustri dan Keagamaan)
VISI
6
GERAKAN PEMBANGUNAN PEGUNUNGAN, RAWA DAN PERKOTAAN
1. Menuju Kabupaten HSS yang mandiri2. Menuju Kabupaten HSS yang unggul3. Menuju Kabupaten HSS yang religius
MISI
DINAS KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
VISITerwujudnya masyarakat agropolitanTerwujudnya masyarakat agropolitanyang sehat jasmani, rohani, sosial, dan
produktif, menuju kemandirian,keunggulan, dan religius
MISI• Pelayanan kesehatan yang terjangkau
dan bermutu
DINAS KESEHATANKABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
dan bermutu
• Meningkatkan promosi danpemberdayaan masyarakat yang sehat
• Menuju pusat jasa kesehatan dikawasan banua lima
ISU STRATEGIS Pelayanan kesehatan belum terjangkau
secara optimal
Pelayanan kesehatan belum bermutu
Pemberdayaan masyarakat dibidangkesehatan masih rendahkesehatan masih rendah
Masih rendahnya kualitas SDMkesehatan yang memadai
GRAND STRATEGI Meningkatkan jangkauan pelayanan
kesehatan
Meningkatkan mutu pelayanankesehatankesehatan
Meningkatkan pemberdayaanmasyarakat dibidang kesehatan
Meningkatkan kualitas SDM kesehatanyang memadai
STRATEGI DAN KEBIJAKANPEMBANGUNAN
1. Peningkatan kuantitas dan kualitas layanankesehatan melalui pemerataan kuantitas danperluasan akses layanan kesehatan sertapeningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
2. Pengembangan sentra-sentra kegiatan2. Pengembangan sentra-sentra kegiatanekonomi agroindustri (pengolahan).
3. Pengembangan sentra / pusat jasa kesehatan.
4. Pengembangan pariwisata terpadu (alam,sejarah perjuangan, religius, pertanian dankesehatan).
11
SASARAN KEBIJAKAN PENINGKATAN KUANTITASDAN KUALITAS LAYANAN KESEHATAN
1. Peningkatan jangkauan dan jumlahfasilitas kesehatan dasar dan rujukan.
2. Pemantapan promosi dan jaminankesehatan masyarakat masyarakat.kesehatan masyarakat masyarakat.
3. Peningkatan kesehatan lingkungan.
12
PENINGKATAN JANGKAUAN DAN JUMLAH FASILITASKESEHATAN DASAR DAN RUJUKAN
Mengembangkan poskesdes melalui desa siaga
Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanankesehatan
Meningkatkan rasionalisasi jumlah sarana pelayanankesehatan dasar puskesmas, puskesmas pembantudan puskesmas keliling terhadap jumlah pendudukkesehatan dasar puskesmas, puskesmas pembantudan puskesmas keliling terhadap jumlah pendudukdan luas wilayah
Meningkatkan mutu penggunaan obat dan perbekalankesehatan.
Meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan atasdasar kewilayahan
13
PEMANTAPAN PROMOSI DAN JAMINANKESEHATAN MASYARAKAT MASYARAKAT
Meningkatkan peran dan fungsi asuransi kesehatan
Menurunkan prevalensi penyakit menular dan tidakmenular (penekanan angka KLB)
Mengembangkan lingkungan sehat
Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, anak dan Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, anak danlansia
Meningkatkan pengawasan obat dan makanan
Mengembangkan upaya kesehatan masyarakat
Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Mengembangkan norma keluarga kecil bahagiasejahtera (NKKBS)
14
PENINGKATAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Mengendalikan kerusakan lingkungan
Peningkatan kualitas akses sumber daya alamdan lingkungan hidup
Penyusunan data sumber daya alam dan Penyusunan data sumber daya alam danneraca sumber daya hutan (NSDH) nasionaldan daerah
Mengembangkan kinerja pengelolaan sampah
Meningkatkan pengelolaan dan fungsi ruangterbuka hijau
Pembangunan sarana dan pra saranapemakaman 15
Persentase Pengeluaran Rumah tangga Per bulan MenurutJenis Belanja Dan Quintile Pengeluaran Perkapita, Kabupaten
HSS Tahun 2009
Quintile1 Quintile 2 Quintile 3 Quintile 4 Quintile 5
Mean Mean Mean Mean Mean Mean
Total Belanja 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Makanan 73.07% 71.32% 67.50% 62.51% 46.73% 64.38%
Non makanan 26.93% 28.68% 32.50% 37.49% 53.27% 35.62%
Group TotalJenis BelanjaQuintile
Quintile1 Quintile 2 Quintile 3 Quintile 4 Quintile 5
Mean Mean Mean Mean Mean Mean
Total Belanja 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Makanan 73.07% 71.32% 67.50% 62.51% 46.73% 64.38%
Non makanan 26.93% 28.68% 32.50% 37.49% 53.27% 35.62%
Group TotalJenis BelanjaQuintile
16
Health 1.26% 1.05% 1.64% 1.36% 1.23% 1.31%
Education 0.86% 0.94% 0.90% 0.84% 1.12% 0.93%
Rokok 4.61% 6.35% 6.76% 7.32% 4.78% 6.11%
Alkohol 0.01% 0.04% 0.12% 0.00% 0.00% 0.03%
Sirih pinang 0.05% 0.02% 0.02% 0.00% 0.00% 0.02%
Pulsa 0.72% 1.41% 2.35% 3.69% 4.36% 2.56%
Health 1.26% 1.05% 1.64% 1.36% 1.23% 1.31%
Education 0.86% 0.94% 0.90% 0.84% 1.12% 0.93%
Rokok 4.61% 6.35% 6.76% 7.32% 4.78% 6.11%
Alkohol 0.01% 0.04% 0.12% 0.00% 0.00% 0.03%
Sirih pinang 0.05% 0.02% 0.02% 0.00% 0.00% 0.02%
Pulsa 0.72% 1.41% 2.35% 3.69% 4.36% 2.56%
Pengeluaran non esensial (rokok,alkohol,sirih,pulsa) padakelompok 20% terbawah (Q1) hampir 3,5 kali daripadapengeluaran untuk kesehatan
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
• Rp. 41.327.925.455,002008
• Rp. 33.810.710.928,002009
• Rp. 36.935.898.250,002010
• Rp. 46.459.975.375,002011
• Rp. 50.516.496.184,002012
17
ALOKASI ANGGARAN DAK
• Rp. 8.650.000.000,- (Sub Bidang Yankes Dasar)2008
• Rp. 7.812.000.000,- (Sub Bidang Yankes Dasar)2009• Rp. 2.107.400.000,- (Sub Bidang Yankes Dasar)• Rp. 838.600.000,- (Sub Bidang Kefarmasian)2010• Rp. 814.700.000,- (Sub Bidang Yankes Dasar)• Rp. 636.800.000,- (Sub Bidang Kefarmasian)2011• Rp. 1.701.600.000,- (Sub Bidang Yankes dasar)• Rp. 652.840.000,- (Sub Bidang Kefarmasian)2012
18
GRAFIKALOKASI ANGGARAN DAK
Rp. 5.000.000.000,00
Rp. 6.000.000.000,00
Rp. 7.000.000.000,00
Rp. 8.000.000.000,00
Rp. 9.000.000.000,00
Rp. 10.000.000.000,00
19
Rp. 0,00
Rp. 1.000.000.000,00
Rp. 2.000.000.000,00
Rp. 3.000.000.000,00
Rp. 4.000.000.000,00
Rp. 5.000.000.000,00
2008 2009 2010 2011 2012
Sub Bidang Yankes Dasar Sub Bidang Kefarmasian
ALOKASI ANGGARAN DAKSub Bidang Kafarmasian
•Rp. 838.600.000,-2010
2011 •Rp. 636.800.000,-2011
•Rp. 652.840.000,-201220
GRAFIK ALOKASI ANGGARAN DAKSub Bidang Kafarmasian
Rp. 500.000.000,00
Rp. 600.000.000,00
Rp. 700.000.000,00
Rp. 800.000.000,00
Rp. 900.000.000,00
21
Rp. 0,00
Rp. 100.000.000,00
Rp. 200.000.000,00
Rp. 300.000.000,00
Rp. 400.000.000,00
Rp. 500.000.000,00
2O10 2011 2012
ALOKASI OBAT DAN PERBEKALANKESEHATAN
TAHUNAPBN(Rp)
APBDPROPINSI
(Rp)
APBDKABUPATEN
(Rp)
TOTAL(Rp)
2007 300.000.000,- 300.000.000,- 1.137.565.500,- 1.737.565.500,-
2008 290.000.000,- 200.000.000,- 1.345.000.000,- 1.835.000.000,-2008 290.000.000,- 200.000.000,- 1.345.000.000,- 1.835.000.000,-
2009 225.000.000,- 100.000.000,- 1.519.484.000,- 1.844.484.000,-
2010 838.600.000,- 0 1.461.400.000,- 2.300.000.000,-
2011 636.800.000,- 200.000.000,- 578.800.000,- 1.141.800.000,-
2012 652.840.000,- 150.000.000,- 800.000.000,- 1.602.840.000,-
22
GRAFIKALOKASI OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
Rp. 1.000.000.000,00
Rp. 1.200.000.000,00
Rp. 1.400.000.000,00
Rp. 1.600.000.000,00
APBN
Rp. 0,00
Rp. 200.000.000,00
Rp. 400.000.000,00
Rp. 600.000.000,00
Rp. 800.000.000,00
2007 2008 2009 2010 2011 2012
APBN
APBD 1
APBD 2
23
BENTUK ADVOKASI
• Advokasi Pada Eksekutif
Saat pembahasan anggaran – TAPD
Saat coffe morning agen media
Sudah terbangunnya kemauan politik penggunaandana alokasi umum (DAU) untuk obat dan
perbekalan kesehatan
Saat coffe morning agen media
Saat rakor bulanan
• Advokasi Pada Legeslatif
Saat pembahasan anggaran legeslatif
Saat rapat kerja dengan komisi
Saat pendampingan kunjungan kerja DPRD
24
KENDALA YANG DIHADAPI Bangunan instalasi farmasi kabupaten kurang
besar
Pendidikan tenaga kepegawaian rata-ratasetara SLTA (SAA : 81, 25%), (D3 :18,75 %)
Kurangnya jumlah apoteker Kurangnya jumlah apoteker
Masih lemahnya sinkronisasi antara kab – prop– pusat dalam perencanaan obat danperbekalan kesehatan
Kejelasan kebijakan pusat dalam pengadaanobat-obat program
Penghapusan obat ?????25