kemampuan siswa dalam menulis paragraf...

120
KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF PERSUASI SEDERHANA BERDASARKAN IKLAN AUDIO VISUAL DI KELAS III MIN 15 BINTARO Penelitian Kualitatif Deskriptif di MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah/ Sekolah Dasar (S.Pd.I) MONA SYLVIANA DEWI 1111018300069 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: lelien

Post on 13-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS

PARAGRAF PERSUASI SEDERHANA

BERDASARKAN IKLAN AUDIO VISUAL

DI KELAS III MIN 15 BINTARO

Penelitian Kualitatif Deskriptif di MIN 15 Bintaro

Jakarta Selatan

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah/ Sekolah Dasar (S.Pd.I)

MONA SYLVIANA DEWI

1111018300069

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan
Page 3: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan
Page 4: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan
Page 5: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

ABSTRAK

Mona Sylviana Dewi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul Skripsi, Kemampuan Siswa dalam Menulis Paragraf Persuasi Sederhana Berdasarkan Iklan Audio Visual di Kelas III MIN 15 Bintaro-Jakarta Selatan.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kemampuan siswa dalam

menulis paragraf persuasi dengan menggunakan media iklan audio visual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu metode yang melibatkan peneliti secara langsung untuk mengamati objek yang sedang diteliti. Kemudian data yang terkumpul dari hasil penelitian dideskripsikan dalam bentuk kata-kata. Subjek penelitian adalah siswa kelas III MIN 15 Bintaro yang berjumlah 33 siswa yang diambil dengan cara purposive sampling.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kemampuan menulis

paragraf persuasu sederhana berdasarkan iklan audio visual siswa baik (mampu). Terbukti dari data nilai rata-rata yang didapat oleh siswa adalah 79,57 dan jumlah siswa yang kurang mampu menulis paragraf dengan baik dan mendapat nilai di bawah KKM (70) yaitu dengan persentase 0,08% dan mendapat interpretasi cukup. Hal ini berarti yang sudah mampu mencapai hasil KKM ada 92% siswa dengan interpretasi baik.

Kata Kunci: Paragraf, Kemampuan Menulis, Kualitatif, Iklan, Audio Visual

i

Page 6: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

ABSTACT

Mona Sylviana Dewi Teacher Education Program Elementary School (primary education), Faculty of Tarbiyah and Teacher Learning, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi Title, Ability Students in Writing Paragraphs Simple Persuasion Based Advertising Audio Visual in Class III of MIN 15 Bintaro - South Jakarta.

This study aims to describe the ability of students to write a persuasive paragraph using the media Advertising Audio Visual. The method used in this research is descriptive qualitative method, a method that involves direct researchers to observe objects being studied. Then the data collected from the research described in the form of words. The subjects were students of class III MIN 15 Bintaro totaling 33 students were taken by purposive sampling.

Based on this research, it is known that the ability to write a paragraph

based audio-visual advertising good student (able). Evident from the average value data obtained by the students was 79.57 and values that have been analyzed are still some students who are less able to write good paragraphs and scored under the KKM (70) is the percentage of 0.08% and got a sufficient interpretation, while that has been able to achieve a 92% of KKM students with a good interpretation.

Keywords: Paragraph, Writing Ability, Qualitative Research, Advertising, Audio Visual

ii

Page 7: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt, yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya penulis mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Kemampuan Siswa dalam Menulis Paragraf Sederhana Berdasarkan Iklan

Audio Visual di Kelas III MIN 15 Bintaro” Sholawat dan salam semoga

tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang telah menjauhkan kita dari

zaman kebodohan.

Banyak hambatan dan rintangan yang penulis hadapi selama penulisan

skripsi ini. Tetapi, berkat do’a, usaha, dan perjuangan serta dorongan dari

berbagai pihak, akhirnya segala tantangan dan rintangan ini dapat diatasi. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku dekan FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta;

2. Dr. Khalimi, M.Ag., selaku ketua prodi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI). Terima kasih atas arahan, motivasi, dan bimbingan

menyelesaikan skripsi ini;

3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), yang telah memberikan dukungan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

4. Rosida Erowati, M.Hum., selaku dosen pembimbing. Terima kasih atas

motivasi, arahan, dan bimbingan, serta kesabaran Ibu dalam membimbing

saya menyelesaikan skripsi ini;

5. Nafia Wafiqni, M.Pd., selaku pembimbing akademik Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI);

6. Seluruh dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), yang

selama ini membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan;

7. Kedua orang tuaku, Omo S. dan Bahrijiah, yang telah merawat, mendidik,

membimbing, memberikan kasih sayang, mendukung, dan mendoakan

penulis agar diberi kemudahan dalam menempuh pendidikan. I love you so

much;

iii

Page 8: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

iv

8. Seluruh keluarga penulis, adikku tersayang: Ighfar Maulana.Terima kasih

telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini;

9. Seluruh mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI),

khususnya kelas B angkatan 2011. Terima kasih atas pengalaman dan

pembelajaran berharga yang penulis dapatkan selama ini. Canda tawa

kalian akan selalu penulis kenang selamanya;

10. Sahabat yang “tersayang” Fahrunnisa, Anisa Putri, Rusita Sari, Mustika

Febria R. yang selalu mengingatkan penulis agar segera menyelesaikan

skripsi ini. Terima kasih berkat motivasi dan dukungan kalian, skripsi ini

dapat diselesaikan;

11. Teman-teman dekat seperjuangan Nayu Patmonowati, Jovita Damayanti,

Elis Robiatul Adawiyah, Fizia Aulia Rahma, Nur Muti’ah, Hana

Fadhillah, dan Yuliana Sari Haluk yang selalu memberi motivasi dan

dukungan untuk penulis agar menyelesaikan skripsi ini;

12. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Semoga bantuan, dukungan, motivasi, dan partisipasi yang diberikan kepada

penulis, mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt. Aamiin.

Jakarta, 10 Desember 2015

Penulis

Page 9: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...........................................................................1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................5

C. Pembatasan Masalah ..................................................................5

D. Perumusan Masalah ...................................................................5

E. Tujuan Penelitian .......................................................................6

F. Manfaat Penelitian .....................................................................6

BAB II DESKRIPSI TEORETIS

A. Hakikat Menulis

1. Pengertian Menulis...............................................................8

2. Fungsi dan Tujuan Menulis..................................................9

3. Manfaat Menulis ................................................................10

4. Ciri-Ciri Tulisan .................................................................10

B. Hakikat Paragraf

1. Pengertian Paragraf ...........................................................12

2. Unsur-Unsur Paragraf .......................................................13

3. Fungsi Paragraf .................................................................14

4. Jenis-Jenis Paragraf ........................................................... 15

v

Page 10: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

vi

5. Pengertian Paragraf Persuasi ............................................ 17

6. Syarat-Syarat Penyusunan Paragraf Persuasi ................... 18

C. Hakikat Iklan

1. Pengertian Iklan ............................................................... 19

2. Tujuan Iklan ..................................................................... 19

3. Jenis-Jenis Iklan ............................................................... 20

D. Hakikat Media

1. Pengertian Media ............................................................. 21

2. Fungsi dan Manfaat Media................................................ 21

3. Media Audio Visual ........................................................ 23

4. Jenis-Jenis Media Audio Visual........................................ 23

5. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual .............24

E. Kerangka Berpikir .................................................................. 25

F. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. 28

B. Metode Penelitian.................................................................... 28

C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................29

D. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data .................... 32

E. Teknik Analisis Data ...............................................................32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Profil Madrasah ................................................................ 35

2. Visi dan Misi Madrasah .................................................... 35

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan ............................................36

C. Pembahasan

1. Deskripsi dan Analisis Data Tes ...................................... 37

2. Deskripsi dan Analisis Data Angket ................................. 68

Page 11: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

vii

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan................................................................................. 75

B. Saran ....................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIOGRAFI PENULIS

Page 12: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Penilaian Menulis Paragraf Sederhana Berdasarkan Rangsangan Iklan Audio Visual ...................................................................................................... 31

3.2 Penentuan Kriteria dengan Perhitungan Persentase untuk Skala Empat

Rubrik ........................................................................................................32

4.1 Data Tes Siswa Menulis Paragraf Sederhana Berdasarkan Media Iklan Gambar Audio Visual di Kelas III ............................................................ 38

4.2 Analisis Data Siswa No. 1..........................................................................39

4.3 Analisis Data Siswa No. 2 .........................................................................40

4.4 Analisis Data Siswa No. 3 .........................................................................41

4.5 Analisis Data Siswa No. 4 ........................................................................ 41

4.6 Analisis Data Siswa No. 5 ........................................................................ 42

4.7 Analisis Data Siswa No. 6 .........................................................................43

4.8 Analisis Data Siswa No. 7 ........................................................................ 44

4.9 Analisis Data Siswa No. 8 ........................................................................ 44

4.10 Analisis Data Siswa No. 9 ........................................................................ 45

4.11 Analisis Data Siswa No. 10 .......................................................................46

4.12 Analisis Data Siswa No. 11 ...................................................................... 47

4.13 Analisis Data Siswa No. 12 ...................................................................... 47

4.14 Analisis Data Siswa No. 13 ...................................................................... 48

4.15 Analisis Data Siswa No. 14 ...................................................................... 49

4.16 Analisis Data Siswa No. 15 .......................................................................50

4.17 Analisis Data Siswa No. 16 .......................................................................50

4.18 Analisis Data Siswa No. 17 ...................................................................... 51

viii

Page 13: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

ix

4.19 Analisis Data Siswa No. 18 .......................................................................52

4.20 Analisis Data Siswa No. 19 .......................................................................53

4.21 Analisis Data Siswa No. 20 ...................................................................... 54

4.22 Analisis Data Siswa No. 21 ...................................................................... 55

4.23 Analisis Data Siswa No. 22 .......................................................................56

4.24 Analisis Data Siswa No. 23 .......................................................................56

4.25 Analisis Data Siswa No. 24 ...................................................................... 57

4.26 Analisis Data Siswa No. 25 ...................................................................... 58

4.27 Analisis Data Siswa No. 26 ...................................................................... 59

4.28 Analisis Data Siswa No. 27 .......................................................................60

4.29 Analisis Data Siswa No. 28 ...................................................................... 60

4.30 Analisis Data Siswa No. 29 .......................................................................61

4.31 Analisis Data Siswa No. 30 ...................................................................... 62

4.32 Analisis Data Siswa No. 31 .......................................................................62

4.33 Analisis Data Siswa No. 32 .......................................................................63

4.34 Analisis Data Siswa No. 33 ...................................................................... 64

4.35 Hasil Analisis Data Tes Menulis Paragraf Persuasi Sederhana Berdasarkan Media Iklan Gambar Audio Visual .......................................................... 65

4.36 Data Hasil Angket Menulis Paragraf Persuasi Sederhana Dengan

Menggunakan Media Iklan Gambar Audio Visual ...................................69

4.37 Analisis Jawaban Angket No. 1 ................................................................ 70

4.38 Analisis Jawaban Angket No. 2 ............................................................... 71

4.39 Analisis Jawaban Angket No. 3 ................................................................ 72

4.40 Analisis Jawaban Angket No. 4 .................................................................72

4.41 Analisis Jawaban Angket No. 5 ................................................................ 73

Page 14: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Profil Sekolah MIN 15 Bintaro

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 3 : Nama Siswa

Lampiran 4 : Tulisan Paragraf Persuasi Siswa

Lampiran 5 : Daftar Wawancara

Lampiran 6 : Hasil Wawancara

Lampiran 7 : Kisi-Kisi Angket

Lampiran 8 : Lembar Observasi Siswa

Lampiran 9 : Lembar Observasi Guru

Lampiran 10 : Teks Record Iklan

Lampiran 11 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 : Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 13 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 14 : Dokumentasi

Lampiran 15 : Lembar Uji Referensi

x

Page 15: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semua kegiatan dalam masyarakat tidak terlepas dari bahasa. Semua

orang menyadari bahwa interaksi sesama manusia memerlukan bahasa untuk

berkomunikasi. Dengan bahasa, manusia dapat berekspresi, menyampaikan

pesan, ide, gagasan, atau pendapat. Tidak berlebihan apabila kita mengatakan

bahwa bahasa bagian dari kehidupan.

Dalam kehidupan modern ini, jelas bahwa keterampilan menulis

sangat dibutuhkan. Keterampilan menulis akan mengantarkan seseorang

menjadi seorang cendikiawan. Pada era reformasi ini, keterampilan menulis

akan makin menggeser pandangan orang mengenai citra kecendikiawanan

seseorang. Tolok ukur kecendekiaan seseorang akan lebih banyak ditentukan

oleh karya tulis yang telah dihasilkan daripada ucapannya. Kiranya tidaklah

terlalu berlebihan bila kita katakan bahwa keterampilan menulis merupakan

suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar.

Sehubungan dengan hal ini, ada seorang penulis mengatakan bahwa

“menulis dipergunakan melaporkan/memberitahukan dan memengaruhi; dan

maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-

orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas,

kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata dan

struktur kalimat”.1

Mengingat pentingnya keterampilan menulis dalam kehidupan

bermasyarakat, maka tidak heran jika pakar-pakar bahasa melalui kurikulum

yang mereka susun menggiring siswa agar menguasai bidang tersebut. Hal ini

terlihat dalam rumusan tujuan Bahasa Indonesia yang berhubungan dengan

pengajaran menulis, yakni siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia

1 Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa (Bandung: Angkasa, 2008), h. 3-4.

1

Page 16: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

2

yang dapat digunakan untuk menulis. Tujuan ini dijabarkan untuk setiap

jenjang pendidikan. Jelaslah bahwa dalam tujuan tersebut diharapkan siswa

dapat menyampaikan ide atau pesan secara tertulis melalui tulisan.

Kemampuan keterampilan menulis untuk kelas III MI/SD, seperti

tuntutan kurikulum, tidak hanya mereka terampil membuat kalimat yang

runtut dan mudah dipahami tapi siswa kelas III MI/SD juga dituntut dapat

menyusun beberapa kalimat sehingga membentuk satu paragraf.

Pengajaran paragraf merupakan suatu proses yang sistematis untuk

mengembangkan suatu gagasan yang saling berkaitan. Hasil dari pengajaran

paragraf ini diharapkan siswa mampu merangkaikan kalimat untuk

mengembangkan gagasan tersebut sehingga menjadi tulisan yang baik dan

menarik. Mengingat pentingnya pengajaran paragraf dalam keterampilan

menulis, maka hendaknya guru bisa memotivasi siswa untuk meningkatkan

mengenai pemahaman pengajaran paragraf.

Menulis paragraf dapat dikatakan sebagai menulis yang sulit dikuasai

oleh siswa karena untuk menulis dengan baik siswa harus memiliki

pengetahuan tentang hal yang akan ditulisnya. Pada umumnya, sebuah

paragraf disusun oleh kalimat utama dan kalimat penjelas yang saling

berhubungan, sehingga membentuk satu kesatuan pikiran.

Untuk membentuk sebuah paragraf yang baik, kalimat-kalimat yang

terdapat dalam paragraf tersebut ditata secara cermat sehingga tidak ada

penyimpangan pokok pikiran utama. Akan tetapi, jika sebuah paragraf tidak

ditata secara cermat, maka akan terjadi penyimpangan pokok pikiran utama.

Akibatnya paragraf tersebut menjadi tidak sempurna dan rancu.

Dalam menyusun sebuah paragraf yang baik perlu ditunjang dengan

kata-kata penghubung sebagai penyempurna antar kalimat. Namun, apabila

sebuah paragraf tanpa diisi dengan kata-kata penghubung maka paragraf

tersebut tidak ada suatu kepaduan. Kepaduan akan terlihat apabila susunan

kalimat tersusun secara logis.

Berdasarkan hasil observasi serta wawancara penulis dengan guru

bidang studi Bahasa Indonesia di MIN 15 Bintaro kesulitan anak dalam

Page 17: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

3

membuat paragraf yaitu pada tingkat pemahaman siswa tentang paragraf,

misalnya siswa belum paham awal paragraf itu harus diberi jarak spasi ke

dalam, siswa masih bertanya satu paragraf terdiri atas berapa kalimat, dan

siswa masih kesulitan untuk mengarang jika tidak ada tema yang ditentukan

sebelumnya.2

Dalam hal ini, peran seorang guru bukan hanya harus menguasai

materi ajar tetapi juga harus memiliki dan menguasai teknik-teknik

pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan

tujuan yang akan dicapai. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang

baik, seorang guru harus memperhatikan karakteristik anak dan berbagai teori

belajar yang dikemukakan oleh para ahli, serta penggunaan alat peraga yang

sesuai dengan materi ajar sehingga dapat tercipta proses pembelajaran yang

tepat, efektif, dan efisien. Salah satu media yang dapat digunakan untuk

membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan untuk menyampaikan

pesan ke dalam menulis paragraf adalah media gambar iklan.

Pada zaman yang penuh dengan kemudahan seperti sekarang ini,

semakin mudah kita menemukan sebuah alat bantu agar pembelajaran di

kelas semakin efektif bagi guru dan mengaktifkan siswa. Dengan demikian

siswa lebih memahami pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Media

pembelajaran dapat menjadi salah satu komponen yang mempengaruhi semua

aktivitas dan perkembangan siswa dalam menerima maupun membayangkan

sebuah imajinasi.

Iklan merupakan media audio visual yang penting dan mudah didapat.

Dikatakan penting sebab gambar dapat mengganti kata verbal dan

mengkongkretkan yang abstrak. Masalah yang umumnya dialami siswa

dalam kegiatan menulis iklan adalah kesulitan dalam menuangkan ide atau

gagasan dari iklan gambar. Iklan gambar audio visual membuat orang dapat

menangkap ide atau informasi yang dikandung di dalamnya dengan jelas

akan tetapi, setiap orang merasa mudah untuk memperoleh gambar.

2 Farida, Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia Kelas III, Wawancara Pribadi, Bintaro 26 Maret 2015

Page 18: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

4

Melalui pembelajaran menulis paragraf persuasi berdasarkan iklan

melalui media gambar siswa diharapkan dapat mengimplikasikannya pada

pembelajaran dan kehidupan sehari-hari. Melalui media audio visual

diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis

iklan. Bila siswa terlatih untuk menulis iklan gambar, maka siswa akan

mudah berkomunikasi dan bersosialisasi di masyarakat kelak.

Oleh karena itu, peneliti bermaksud meneliti pembelajaran dengan

menggunakan media iklan audio visual sebagai media untuk mempelajari

materi paragraf persuasi. Iklan yang akan digunakan dalam penelitian adalah

jenis iklan audio visual tentang layanan masyarakat isu tentang sungai. Iklan

layanan masyarakat dipilih peneliti karena dapat menanamkan nilai-nilai

sikap yang baik terhadap lingkungan sekitar.

Pemaparan di atas menunjukkan betapa pentingnya dalam memahami

sebuah paragraf, karena siswa yang menguasai paragraf tentu akan baik

dalam kemampuan mengarangnya. Hal ini yang mendorong penulis untuk

mencoba meneliti dan membahas mengenai, “Kemampuan Siswa Dalam

Menulis Paragraf Persuasi Sederhana Berdasarkan Media Iklan Audio Visual

di Kelas III MIN 15 Bintaro”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka

identifikasi masalah yang ditemukan sebagai berikut:

1. Kurangnya kemampuan siswa untuk menulis sebuah paragraf persuasi

sederhana.

2. Kurangnya kemampuan siswa untuk mengungkapkan informasi yang

tertuang dalam iklan audio visual.

3. Penggunaan media gambar belum sepenuhnya teraplikasikan terhadap

keberhasilan kemampuan menulis paragraf sederhana berdasarkan iklan

audio visual.

Page 19: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

5

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditemukan peneliti

membatasi masalah pada kemampuan siswa dalam menulis paragraf persuasi

sederhana berdasarkan media iklan audio visual tentang layanan masyarakat di

kelas III semester genap MIN 15 Bintaro.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas

dan untuk memudahkan penyelesaian penelitian ini, maka perumusan

masalahnya yaitu: Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis paragraf

persuasi sederhana berdasarkan media iklan audio visual di kelas III MIN 15

Bintaro tahun ajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menulis paragraf persuasi

sederhana berdasarkan media iklan audio visual di kelas III MIN 15 Bintaro

tahun pelajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat, baik secara teoretis

maupun praktis. Untuk lebih jelas mengenai manfaat tersebut, dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

a. Manfaat bagi siswa

1. Memudahkan siswa dalam memahami konsep paragraf dengan

penggunaan media iklan gambar audio visual, sehingga dalam

pelaksanaan pembelajaran menjadikan siswa lebih mudah dalam

mengerjakannya.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang

menulis paragraf sederhana berdasarkan iklan.

Page 20: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

6

b. Manfaat bagi guru

1. Membantu guru dalam upaya menentukan strategi pengajaran yang

tepat dan efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

memahami tulisan paragraf sederhana.

2. Sebagai masukan bagi guru Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis paragraf

sederhana berdasarkan iklan audio visual.

3. Sebagai bahan pertimbangan guru dalam mengajar pembelajaran

paragraf sederhana baik dari strategi persiapan mengajar maupun

kendala-kendala yang dihadapi.

4. Untuk menambah khasanah konsep tentang penyebab kesulitan dalam

menulis paragraf sederhana berdasarkan iklan audio visual.

c. Manfaat bagi peneliti

Menambah pengetahuan peneliti tentang menulis paragraf dengan

penggunaan media iklan audio visual.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa

Sebagai sumber pelajaran bagi siswa atau pihak-pihak yang menaruh

perhatian pada kajian tentang memahami paragraf.

b. Manfaat bagi guru

Sebagai bahan dan pengayaan bahan ajar guru untuk diterapkan dalam

pembelajaran di kelas. Sebagai sumber dan teknik belajar yang asik dan

menyenangkan diterapkan dalam pembelajaran di kelas.

c. Manfaat bagi sekolah

Sebagai bahan pertimbangan dalam penerapan kebijakan yang berkaitan

dengan keterampilan menulis. Sebagai pengalaman dan bahan

perbandingan penerapan dalam menulis paragraf dengan teknik yang

tepat.

d. Manfaat bagi peneliti

Sebagai bahan ilmu pengetahuan yang diambil dari kemampuan siswa

dalam menulis paragraf dengan penggunaan media iklan audio visual.

Page 21: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

BAB II

DESKRIPSI TEORETIS

A. Hakikat Menulis

1. Pengertian Menulis

Menulis bukanlah keterampilan yang diwariskan dari leluhur. Terbukti

bahwa tidak semua orang memiliki keterampilan menulis. Menulis adalah

keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan. Menulis dapat dikatakan

suatu keterampilan berbahasa yang rumit diantara jenis-jenis keterampilan

yang lainnya. Menulis bukanlah hanya menyalin kata-kata dan kalimat,

melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu

struktur tulisan yang teratur.1

Banyak istilah yang menyebutkan arti kepenulisan (aktivitas yang

berkaitan dengan proses menulis). Alek A. dan Achmad H P. menyatakan,

“Menulis merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau

informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa

dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau

pensil”.2 Seiring perkembangan zaman kegiatan menulis berkembang pesat

sejak diciptakannya teknik percetakan yang menyebabkan orang untuk giat

menulis karena karya mereka akan mudah diterbitkan.

Menulis sebagai keterampilan seseorang mengkomunikasikan pesan

dalam sebuah tulisan. Keterampilan tersebut berkaitan dengan kegiatan

seseorang dalam memilih, memilah dan menyusun pesan untuk ditransaksikan

melalui bahasa tulis. 3

McCrimmon dalam Kundharu menyatakan, “Menulis merupakan

kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-

hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca

1 Isah Cahyani, Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2011), Cet ke- 1, hlm. 128.

2 Alek A. dan Achmad H.P, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 106.

3 Isah Cahyani dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD, (Jakarta: UPI Press, 2008), h. 127.

8

Page 22: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

9

dapat memahaminya dengan mudah dan jelas”.4 Dari beberapa pendapat di

atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan komunikasi

menyampaikan informasi atau ide kepada seseorang dengan menggunakan

media alat tulis dalam penyampaiannya. Menulis sebuah rangkaian kegiatan

seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya

melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami. Menulis yang

baik adalah menulis yang bisa dipahami oleh orang lain.

2. Fungsi dan Tujuan Menulis

Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan berpikir,

dapat menolong kita berpikir secara kritis, juga dapat memudahkan kita

merasakan dan menikmati hubungan, memperdalam daya tanggap atau

persepsi kita, memecahkan masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi

pengalaman masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi

pengalaman. Menurut Hugo Hartig dalam Tarigan, menyatakan tujuan

menulis adalah sebagai berikut:

a. Assignment Purpose (Tujuan Penugasan) b. Altruistick Purpose (Tujuan Alturistic) c. Persuasive Purpose (Tujuan Persuasif) d. Informational Purpose (Tujuan Informasional, Tujuan Penerangan) e. Self-expressive Purpose (Tujuan Pernyataan Diri) f. Creative Purpose (Tujuan Kreatif) g. Problem-Solving Purpose (Tujuan Pemecahan Masalah).5

Berdasarkan paparan di atas, tujuan menulis yang digunakan dalam

menulis paragraf siswa kelas III adalah tujuan Persuasive Purpose (Tujuan

Persuasif) yaitu tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan

kebenaran gagasan yang diutarakannya.

Disimpulkan bahwa kegiatan menulis memiliki fungsi sebagai alat

komunikasi tidak langsung yang memudahkan untuk memecahkan

permasalahan, mampu menganalisis secara tersurat dalam konteks yang lebih

4 Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia: Teori dan Aplikasi, ( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h. 151

5Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:Percetakan Angkasa, 2008), h. 25-27

Page 23: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

10

kongkret. Sedangkan tujuannya adalah menyampaikan ide ide atau gagasan ke

dalam bentuk tulisan dan disampaikan kepada pembaca.

3. Manfaat Menulis

Adapun manfaat menulis yang di jelaskan oleh Budinuryanta adalah sebagai berikut:

a. Mengenali kemampuan dan potensi diri sendiri b. Mengembangkan berbagai gagasan, c. Memperluas wawasan teoritis dan praktis d. Memperjelas permasalahan yang samar-samar e. gagasan sendiri secara objektif f. Memecahkan masalah g. Mendorong belajar secara aktif, dan h. Membiasakan diri untuk berfikir dan berbahasa secara tertib.6

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa menulis dapat

memberikan manfaat yaitu dengan menulis bisa mengenali kemampuan dan

potensi yang ada dalam diri individu. Dapat mengembangan berbagai gagasan

serta memberikan pemahaman dan ilmu pengetahuan dalam otak. Dengan

menulis juga dapat meningkatkan perasaan harga diri jika tulisannya di cetak

di media massa rasa percaya dirinya akan tumbuh dan menjadi suatu

kebanggaan percaya akan kemampuan diri. Selain itu juga menulis untuk

memecahkan masalah agar dapat meningkatkan kesadaran karena dituntut

untuk terus belajar untuk mengetahui berbagai informasi sehingga

pengetahuannya akan semakin luas

4. Ciri-ciri Tulisan

Henry Guntur Tarigan menyatakan maksud dan tujuan penulisan

tercapai, yaitu agar pembaca memberikan responsi yang diinginkan oleh

penulis terhadap tulisannya, mau tidak mau dia harus menyajikan tulisan yang

baik. Ciri-ciri tulisan yang baik itu sebagaimana disarikan dari buku tersebut

di bawah ini:

6 Budinuryanta, Kasuriyanta, dan Imam Koerman, Pengajaran Keterampilan berbahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), cet. ke-2, h. 12.2-12.3.

Page 24: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

11

a. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis mempergunakan

nada yang serasi.

b. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis menyusun bahan-

bahan yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh.

c. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk menulis

dengan jelas dan tidak samar-samar: memanfaatkan struktur kalimat,

bahasa dan contoh-contoh sehingga maknanya sesuai dengan yang

diinginkan oleh penulis. Jadi para pembaca tidak susah payah untuk

memahami makna yang tersirat.

d. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk menulis

secara meyakinkan: menarik minat para pembaca terhadap pokok

pembicaraan serta mendemonstrasikan suatu pengertian yang masuk akal

cermat-teliti mengenai hal itu.

e. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk mengkritik

naskah tulisannya yang pertama serta memperbaikinya. Mau dan mampu

merevisi naskah pertama merupakan kunci bagi penulisan yang tepat guna

atau penulisan efektif.

f. Tulisan yang baik mencerminkan kebanggaan penulis dalam naskah atau

manuskrip: kesudian mempergunakan ejaan dan tanda baca secara

saksama, memeriksa makna kata hubungan ketatabahasaan dalam

kalimat-kalimat sebelum menyajikannya kepada para pembaca. Penulis

yang baik menyadari benar-benar bahwa hal-hal seperti itu dapat memberi

akibat yang kurang baik terhadap karyanya.7

Dari paparan tulisan yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan

bahwa ciri-ciri tulisan yang baik itu serasi nada antar kata dan kalimat, makna

yang tulisan yang ditulis oleh penulis jelas, sehingga pembaca dengan mudah

membaca serta mengartikannya.

7 Henry Guntur Tarigan, op.cit., h. 6

Page 25: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

12

B. Hakikat Paragraf

1. Pengertian Paragraf

Dalam menuliskan sebuah karangan yang harus diperhatikan adalah

paragrafnya. Alek dan Achmad H P. menyatakan, paragraf memiliki beberapa

pengertian: (1) paragraf ialah karangan mini. Artinya semua unsur karangan

yang panjang ada dalam paragraf; (2) paragraf adalah satuan bahasa tulis yang

terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu

kesatuan ide yang tersusun lengkap, utuh, dan padu; (3) paragraf merupakan

suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan suatu

informasi dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas

sebagai pendukungnya; dan (4) paragraf yang terdiri atas satu kalimat berarti

yang tidak menunjukkan ketuntasan dan kesempurnaan.8

Paragraf dapat dikatakan karangan yang paling pendek (singkat).

Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan dimana suatu gagasan mulai

dan berakhir. Dalam sebuah paragraf terdapat beberapa kalimat yang runtut,

logis, dan utuh. Kunjana Rahardi menyatakan, “Paragraf adalah satuan bahasa

tulis yang terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat-kalimat di dalam paragraf itu

harus disusun secara runtut dan sistematis, sehingga dapat dijelaskan

hubungan antara kalimat yang satu dan kalimat lainnya dalam paragraf itu.”9

Seorang penulis dituntut untuk menuangkan ide dan jalan pikirannya

secara teratur dan terorganisasi ke dalam jenjang tulisan. Paragraf disusun

secara runtut padu dan utuh agar adanya kesesuaian cerita antara paragraf.

Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah menyatakan bahwa, “paragraf bukan

sekedar kumpulan kalimat. Artinya, tulisan yang terdiri dari sekumpulan

kalimat belum tentu paragraf. Dikategorikan paragraf jika sekumpulan kalimat

tersebut terdiri dari satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas.”10

8Alek A. dan Achmad H.P, op.cit., h. 208 9Kunjana Rahardi, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Erlangga,

2009), h. 101. 10Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah, Pembinaan Bahasa Indonesia, (Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2007), cet. I, h. 129.

Page 26: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

13

Supaya bagian-bagian yang dibicarakan tersebut tidak ada yang

terlewatkan dan tidak terbahas sampai dua kali, perlu dibuat kerangka

paragraf. Kalimat-kalimat yang berhubungan untuk membicarakan satu topik

tertentu itulah yang disebut paragraf. Asih Anggraini, dkk, menyatakan bahwa

“Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri atas beberapa kalimat yang

tersusun secara runtut, logis, lengkap, utuh, dan padu. Sebuah paragraf terdiri

atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan informasi dengan satu pikiran

utama atau gagasan pokok sebagai pengendalinya.”11

Sedangkan E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai memaparkan paragraf

adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.

Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan fikiran atau

mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.

Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua

buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat. Bahkan, sering kita

temukan bahwa suatu paragraf berisi lebih dari lima buah kalimat. Walaupun

paragraf itu mengandung beberapa kalimat, tidak satupun dari kalimat-kalimat

itu memperkatakan soal lain. Seluruhnya memperbincangkan satu masalah

atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu.12

Dapat disimpulkan bahwa sebuah paragraf di dalamnya terdapat ide

pokok dan ide utama. Tanpa ide pokok atau ide utama yang jelas, sebuah

paragraf pasti tidak akan jelas maksudnya. Ide utama yang utuh dan baik dapat

dibangun dengan sekelompok kalimat yang saling berkaitan dan

mengembangkan satu gagasan.

2. Unsur-unsur paragraf

Satuan bagian karangan yang digunakan untuk mengungkapkan sebuah

gagasan dalam bentuk kalimat disebut paragraf atau alinea. Paragraf berisi

11 Asih Anggraini, dkk, Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi, (Jakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 55.

12 E. Zaenal Arifin, dan S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. (Jakarta: Akademika Pressindo, 2008), h. 115

Page 27: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

14

satu gagasan dasar dan sejumlah gagasan pengembang atau penjelas yang

menjadi salah satu unsur pembentuk paragraf. Asih Anggraini, dkk

mengemukakan bahwa untuk dapat menulis paragraf yang baik, perlu

memperhatikan unsur-unsur paragraf yang baik, yaitu:

a. Gagasan Pokok

Gagasan pokok (gagasan utama) merupakan jiwa dari sebuah karangan

yang berisi ide dasar masalah yang akan di bicarakan dalam paragraf.

Gagasan pokok biasanya dituangkan dalam kalimat topik. Gagasan pokok

tidak harus berupa kalimat, sedangkan kalimat topik pasti merupakan

sebuah kalimat.

b. Kalimat Topik

Kalimat topik harus ada dalam setiap paragraf. Dari kalimat topik inilah

pembaca akan mengetahui hal-hal yang menjadi fokus pembahasan

paragraf. Kalimat topik merupakan aktualisasi dari gagasan pokok.

c. Kalimat Pendukung/ Kalimat Penjelas

Kalimat pendukung merupakan kalimat yang memperjelas kalimat topik.

Isi kalimat pendukung dapat berupa kalimat alasan, penjelasan, contoh,

atau dukungan terhadap sesuatu yang dikemukakan dalam kalimat topik.13

Perlu diketahui bahwa paragraf yang baik adalah paragraf yang

mengandung gagasan dasar dan sejumlah gagasan pengembang.14

3. Fungsi Paragraf

Menurut Alek dan Achmad H P. ada beberapa fungsi paragraf, yang di

antaranya:

a. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.

b. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa paragraf. Ganti paragraf berarti ganti pikiran.

c. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.

d. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satu-satua unit pikiran yang lebih kecil.

13 Asih Anggraini, dkk, op. cit. h. 56-66 14 Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet, op.cit, h. 158

Page 28: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

15

e. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri dari beberapa variabel.15

Sebuah karangan yang terdiri dari beberapa paragraf berisi pikiran

utama dan diikuti oleh sub-sub pikiran penjelas. Sebuah paragraf saja belum

cukup untuk menjadikan itu sebuah karangan.

4. Jenis-Jenis Paragraf

Paragraf dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Penggolongan itu

dapat dilakukan dengan menggunakan alat tertentu. Menurut M. Yunus ada

empat dasar untuk membuat penggolongan paragraf, yaitu berdasarkan letak

atau posisi paragraf, letak atau posisi kalimat utamanya, pengembangan, dan

teknik pemaparan.

1. Berdasarkan Posisi dalam paragraf jenis paragrafnya yaitu:

a. Paragraf Pengantar atau Pembuka

b. Paragraf pengembang atau paragraf penghubung

c. Paragraf penutup

2. Berdasarkan posisi kalimat topik yaitu:

a. Paragraf deduktif

b. Paragraf induktif

c. Paragraf deduktif – Induktif

d. Paragaraf penuh kalimat topik

3. Paragraf berdasarkan pengembangan paragraf sebagai berikut:

a. Paragraf menerangkan

b. Paragraf merinci

c. Paragraf contoh

d. Paragraf bukti

e. Paragraf pertanyaan

f. Paragraf perbandingan

g. Paragraf sebab-akibat

4. Berdasarkan teknik pemaparan pengembangan paragraf yaitu:

a. Deskripsi

15 Alek A. dan Achmad H P, op.cit., h. 209

Page 29: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

16

Paragraf deskripsi adalah paragraf paragraf yang bertujuan

memberikan kesan/impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan,

tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis.

b. Narasi

Paragraf narasi bertujuan mengisahkan atau menceritakan. Paragraf

narasi kadang-kadang mirip dengan paragraf deskripsi.

c. Eksposisi

Paragraf eksposisi bertujuan memeparkan, menjelaskan,

menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa

disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya.

d. Argumentasi

Paragraf argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat,

konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca. Untuk meyakinkan pembaca

bahwa yang disampaikan itu benar, penulis menyertakan bukti, contoh,

dan berbagai alasan yang sulit dibantah. 16

e. Persuasi

Paragraf persuasi merupakan kelanjutan atau pengembangan

argumentasi. Persuasi mula-mula memaparkan gagasan dengan alasan,

bukti atau contoh untuk meyakinkan pembaca. Kemudian diikuti oleh

ajakan, bujukan, rayuan, imbauan atau saran kepada pembaca. Menurut

Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah “persuasi artinya bujukan”.17

Dengan persuasi, penulis mempengaruhi pembaca supaya mengikuti

kehendaknya. Termasuk jenis media tulisan yang akan digunakan dalam

penelitian ini ialah iklan. Iklan sangat berkaitan erat dengan paragraf

persuasi karena paragraf persuasi berisi tentang ajakan, bujukan, rayuan,

dan salah satu contoh dari paragraf persuasi adalah iklan. Begitu pula iklan

16 M. Yunus, Keterampilan Menulis, ( Banten: Universitas Terbuka, 2013), h. 3.33 17 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah, op.cit. h. 138

Page 30: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

17

yang membutuhkan persuasi dalam mempromosikan barang atau yang

lainnya. 18

Dari penjelasan mengenai jenis-jenis paragraf dapat disimpulkan

bahwa ada empat jenis paragraf. Jenis paragraf yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebuah paragraf sederhana jenis persuasi memuat isi dari

sebuah iklan layanan masyarakat. Paragraf persuasi yang digunakan dalam

penelitian hanya memenuhi syarat jika dilengkapi dengan kalimat ajakan dan

menggunakan kata Ayo, Mari dalam paragrafnya.

5. Pengertian Paragraf Persuasi

Dalam bahasa Inggris kata to persuade berarti ’membujuk’ atau

’meyakinkan.’ Bentuk nominanya adalah persuation yang kemudian menjadi

kata serapan dalam bahasa Indonesia: persuasi. Paragraf persuasi adalah

paragraf yang bertujuan membuat pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan

hal-hal yang dikomunikasikan baik berupa fakta, suatu pendapat/ gagasan

ataupun perasaan seseorang.19

Para pakar pun berpendapat bahwa paragraf persuasi merupakan jenis

paragraf yang bersifat memengaruhi pembaca. Berikut ini beberapa pendapat

para pakar tentang definisi dari paragraf persuasi. Tarigan, dalam bukunya

mengemukakan bahwa “persuasi merupakan tulisan yang dapat merebut

perhatian pembaca, yang dapat menarik minat, dan dapat meyakinkan

pembaca bahwa pengalaman pembaca merupakan suatu hal yang amat

penting.”20

Gorys Keraf menyatakan Persuasi adalah suatu seni verbal yang

bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang

dikehendaki pembicara pada waktu itu atau pada waktu yang akan datang.

Karena tujuan terakhir adalah agar pembaca atau pendengar melakukan

18 Ibid,h. 3.21 19 Suparno dan Muhammad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, (Jakarta:

Universitas Terbuka, 2009), h. 1.11. 20 Henry Guntur Tarigan, op. cit, h. 113

Page 31: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

18

sesuatu, maka persuasi dapat dimasukkan pula dalam mengambil keputusan.

Bentuk-bentuk persuasi yang dikenal umum adalah: propaganda yang

dilakukan oleh golongan-golongan atau badan-badan tertentu, iklan-iklan

dalam surat kabar, majalah atau media massa lain, selebaran-selebaran,

kampanye lisan, dan sebagainya.21

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan para pakar tersebut, dapat

disimpulkan bahwa paragraf persuasi merupakan jenis paragraf yang bersifat

memengaruhi, membujuk, dan meyakinkan pembaca agar mau melakukan

sesuatu sesuai persuasi yang diadakan.

6. Syarat Penyusunan Paragraf Persuasi

Dalam bukunya Rhetorica, Aristoteles dalam Gorys Keraf mengajukan

tiga syarat yang harus dipenuhi untuk mengajukan tiga syarat yang harus

dipenuhi untuk mengadakan persuasi. Inilah syarat-syarat paragraf persuasi

yang baik.

a. Watak dan kredibilitas

Dalam pergaulan antar manusia, karakter atau watak merupakan salah

satu faktor yang selalu harus diperhitungkan. Persuasi akan berlangsung

sesuai dengan harapan pembicara, bila hadirin telah mengenal pembicara

sebagai orang yang berwatak baik. Bila hadirin belum mengenal

pembicara sekurang-kurangnya dalam persuasi itu sendiri pembicara yang

tidak sadar akan memperlihatkan pula watak yang sebenarnya. Watak dan

seluruh kepribadian pembicara atau penulis dapat diketahui dari seluruh

pembicaraan atau karangannya.

b. Kemampuan mengendalikan emosi

Syarat kedua, sebagai telah disebutkan di atas, adalah kemampuan

pembicara untuk mengendalikan emosi hadirin. Pengertian pengendalian

emosi di sini harus diartikan baik sebagai kesanggupan pembicara untuk

21 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), cet. ke-14, h. 118

Page 32: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

19

mengobarkan emosi dan sentimen hadirin, maupun kesanggupan untuk

merendahkan atau memadamkan emosi dan sentimen itu bila perlu.

c. Bukti-bukti

Syarat ketiga yang harus dipenuhi agar pembicara dapat berhasil

dalam persuasi adalah kesanggupan untuk menyodorkan bukti-bukti

(evidensi) mengenai suatu kebenaran. Persuasi yang dilakukan pembicara

pun harus dapat diandalkan kebenarannya dan tidak terlalu abstrak

sifatnya bagi hadirin.22

Dari ketiga syarat penulisan persuasi yang digunakan untuk siswa

kelas rendah yaitu syarat watak dan kredibilitas dan bukti-bukti. Maksudnya

adalah bahwa pilihan kata, struktur kalimat, tema, serta bukti-bukti yang

dijelaskan dalam paragraf persuasi sederhana benar dan sesuai fakta sehingga

dapat meyakinkan pembaca.

C. Hakikat Iklan

1. Pengertian Iklan

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional menyatakan iklan

adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar

tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Selain itu dapat diartikan,

pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual,

dipasang dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat

umum.23

E. Zaenal Arifin, dkk. menyatakan, “iklan adalah sarana promosi bagi

perseorangan, pengusaha, sorganisasi, ataupun lembaga pemerintah untuk

menyampaikan pesan-pesan yang bersifat menguntungkan. Namun, secara

umum iklan lebih sering dikaitkan dengan segi-segi komersialnya saja.”24

22 Ibid, h.124 23 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 421. 24 E. Zaenal Arifin, dkk., Pemakaian Bahasa dalam Iklan Berita dan Papan Reklame,

(Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992), h. 6.

Page 33: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

20

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa iklan adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk

menyampaikan suatu pesan kepada masyarakat. Iklan juga merupakan sarana

komunikasi yang bersifat menguntungkan.

2. Tujuan Iklan

E. Zaenal Arifin, dkk., menyinggung sedikit tentang iklan sebagai

salah satu bentuk surat niaga yang bertujuan: 1) Melakukan penjualan

langsung, 2) menerima permintaan akan layanan hasil produksi, 3)

memberikan dan menguji reaksi terhadap hasil produksi 4) menjangkau

prospek perusahaan, 5) mempertahankan dan menumbuhkan keaagenan, 6)

mempunyai itikad baik.25

Struktur suatu iklan pada dasarnya bertopang pada empat unsur yakni

minat, hasrat, keyakinan, dan tindakan. Struktur itu dirancang untuk

menimbulkan reaksi pembaca. Struktur itu menurut E. Zaenal Arifin disusun

untuk: 1) merangsang minat pembaca, 2) menimbulkan hasrat akan hasil

produksi, 3) meyakinkan pembaca bahwa hasil produksi atau pelayanan itu

adalah yang terbaik, 4) mendorong pembaca untuk bertindak.26

Rendra Widyatama menyatakan “tujuan dasar iklan adalah pemberian informasi tentang suatu produk atau layanan jasa dengan cara dan strategi persuasif, agar berita atau pesan dapat dipahami, diterima dan disimpan diingat.”27

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa tujuan iklan yang sesungguhnya yaitu untuk menginformasikan atau

mempromosikan suatu produk atau jasa kepada masyarakat.

25 Ibid., h. 7 26 Ibid., h. 8 27 Rendra Widyatama, Teknik Menulis Naskah Iklan, (Jakarta: PT. Bhuana Ilmu

Populer, 2011), h. 29.

Page 34: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

21

3. Jenis-Jenis Iklan

Wawan Kuswandi menjelaskan jenis iklan di media massa

digolongkan dalam dua bagian yaitu iklan komersial dan iklan layanan

masyarakat:

1) Iklan Komersial

Iklan komersial adalah bentuk promosi suatu barang produksi atau jasa

melalui media massa dalam bentuktayangan gambar maupun bahasa yang

diolah melalui film maupun berita. Contoh: iklan obat, pakaian, makanan,

dan sebagainya.

2) Iklan Layanan Masyarakat

Iklan layanan masyarakat adalah bentuk tayangan gambar baik drama,

film, musik, maupun bahasa yang mengarahkan pemirsa atau khalayak

sasaran agar berbuat atau bertindak seperti dianjurkan iklan tersebut.

Seperti: iklan pariwisata, kesehatan, dan sebagainya.28

Berdasarkan kedua pendapat tersebut, iklan dapat diklasifikasikan ke

dalam beberapa jenis. Untuk keperluan penelitian ini, jenis iklan yang

digunakan adalah iklan layanan mayarakat.

D. Hakikat Media

1. Pengertian Media

Istilah media yang merupakan bentuk jamak dan medium secara

harfiah berarti perantara atau pengantar. Media telah mempengaruhi seluruh

aspek kehidupan kita, meskipun dalam derajat yang berbeda beda.

Gagne dalam Arief S. Sadiman, dkk menyatakan bahwa media adalah

berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya

untuk belajar. Sementara itu Briggs masih dalam Arief S. Sadiman, dkk

berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan

pesan serta merangsang siswa untuk belajar.29

28 Wawan Kuswandi, Televisi dan Masyarakat, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), h. 81. 29Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan Pengertian, pengembangan dan

Pemanfaatannya, (Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2012), h. 6

Page 35: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

22

Media merupakan alat bantu mengajar dari berbagai jenis komponen

yang dapat merangsang siswa untuk belajar sehingga memudahkan siswa

untuk berpikir. Yusufhadi Miarso menyatakan bahwa media dalam

pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untu menyalurkan pesan

serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar

sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan

dan terkendali.30

Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan

dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.

2. Fungsi dan Manfaat Media

Berbagai kajian teoretik maupun empirik menunjukkan kegunaan

media dalam pembelajaran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil

teknologi dalam proses belajar. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan

dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran.

Media pembelajaran menurut Kemp & Dayton dalam Azhar Arsyad,

dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk

perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu

1) memotivasi minat atau tindakan, 2) menyajikan informasi, 3) memberi

instruksi.31

Berbagai manfaat media pembelajaran telah dibahas oleh banyak ahli.

Azhar Arsyad menyatakan, bahwa beberapa hasil penelitian menunjukkan

30 Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 458

31 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h.19.

Page 36: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

23

dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran

di kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung sebagai berikut.

1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. 2. Pembelajaran bisa lebih menarik. 3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif. 4. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena

kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.

5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat terorganisasi dengan baik.

6. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana diinginkan. 7. Sikap positif siswa terhadap apa proses belajar dapat ditingkatkan. 8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif; beban guru untuk

menjelaskan berulang-ulang dapat berkurang sehingga guru dapat memusatkan perhatian kepada siswa. 32

Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan

gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-

elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik,

dan jelas.

3. Media Audio Visual

Rudi Bretz menyatakan, ia mencoba membagi media berdasarkan

indera yang terlibat, sehingga ia memilih tiga unsur pokok sebagai dasar dari

setiap media, yaitu suara, visual, dan gerak.

Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran

dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Media audio visual ini dapat

dibagi menjadi dua jenis. Jenis pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan

gambar dalam satu unit, dinamakan media audiovisual murni, seperti film

gerak (movie) bersuara, televisi dan video. Jenis kedua adalah media audio

visual tidak murni yakni apa yang kita kenal dengan slide, apaque, OHP dan

peralatan visual lainnya bila diberi unsur suara dari rekaman kaset yang

32 Ibid, h. 21

Page 37: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

24

dimanfaatkan secara bersamaan dalam satu waktu atau satu proses

pembelajaran. 33

4. Jenis-Jenis Media Audio Visual

Media audio visual yang dijelaskan oleh Yudhi Munadi dibagi menjadi

beberapa macam, yaitu:

a. Film

Film adalah sebuah gambaran cerita hidup. Film adalah alat yang

mampu yang ampuh sekali di tangan orang yang mempergunakannya

secara efektif untuk mengungkapkan suatu maksud terutama terhadap

masyarakat kebanyakan dan juga anak-anak. Film dapat memberikan

efek yang kuat terhadap penontonnya terutama terhadap perubahan

sikap, maka diperlukan analisis karakteristik film dan yang

menontonnya.

b. Video

Rekaman gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat

pesawat televisi. Karakteristik video mirip sekali dengan film yaitu:

mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, video dapat diulangi bila

perlu untuk menambah kejelasan, dapat mempengaruhi emosi

seseorang.

c. Televisi

Oemar Hamalik dalam Yudhi Munadi menjelaskan bahwa televisi

adalah perlengkapan elektronik, yang pada dasarnya sama dengan

gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Televisi juga dapat

memberikan kejadian-kejadian yang sebenarnya pada saat suatu

peristiwa terjadi dengan disertai komentar penyiarnya.34

Berdasarkan penjelasan jenis-jenis media audio visual di atas

disimpulkan bahwa media audio visual merupakan media gambar dan suara

yang merekam cerita kehidupan masyarakat.

114

33 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2012), h. 113- 34 Ibid, h.141

Page 38: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

25

5. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual

Adapun kelebihan dari media audio visual yang dijelaskan oleh Cecep

Kustandi dan Bambang Sutjipto yaitu:

a. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu

b. Dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat disaksikan

secara berulang jika diperlukan

c. Mendorong dan meningkatkan motivasi belajar

d. Mengandung nilai-nilai positif, dapat mengundang pemikiran dan

pembahasan dalam kelompok.

Adapun kelemahannya yaitu:

a. Media video dan film tidak selalu tersedia sesuai dengan kebutuhan

dan tujuan belajar yang diinginkan.

b. Pemanfaatan media audio visual masih sangat sedikit, karena dianggap

memakan biaya yang tinggi. 35

E. Kerangka Berpikir

Guru sebagai tenaga pendidik berperan sangat penting di kelas. Sudah

seharusnya guru menciptakan pembelajaran yang baik di dalam kelas.

Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh bagaimana guru

mempersiapkan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik anak dan

materi yang sedang diajarkan.

Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan

berbahasa. Menulis merupakan sebuah kegiatan berpikir kritis untuk

menciptakan ide-ide yang dituangkan ke dalam sebuah tulisan. Kegiatan

menulis banyak macamnya, seperti menulis paragraf, cerita, puisi, dan lain

sebagainya.

35 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran: Manual dan Digital, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 74.

Page 39: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

26

Dalam pembelajaran mengenai paragraf sebaiknya guru memilih untuk

menggunakan iklan sebagai medianya, karena iklan merupakan berita yang

digunakan untuk membujuk atau mendorong khalayak ramai agar tertarik

dengan barang atau jasa yang ditawarkan. Dengan adanya iklan sebagai media

yang digunakan untuk menulis paragraf maka akan memudahkan siswa untuk

menulis paragraf tersebut serta dapat memudahkan guru untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam menulis paragraf. Oleh karena itu, penggunaan

media iklan dalam membuat paragraf sederhana sangat penting.

F. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Nurus Saadah dalam skripsi yang berjudul Kemampuan Menulis Paragraf

Persuasi Berdasarkan Iklan Gambar Pada Siswa Kelas VIII MTs. Soebono

Mantofani Jombang-Ciputat, Tangerang Selatan, dari Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta 2012. Penelitian ini menggunakan metode

penelitian kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa siswa yang menulis paragraf menggunakan media iklan gambar

lebih baik dan siswa merasa tertarik dengan adanya media pembelajaran.

2. Mu’min Soleh dalam skripsi yang berjudul Kemampuan Siswa dalam

Menulis Persuasif dengan Penggunaan Media Gambar pada Siswa Kelas

X MAN Cikarang Tahun Pelajaran 2010 – 2011, dari Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011. Penelitian ini menggunakan

metode penelitian kuantitatif analisis komparasi. Hasil yang diperoleh dari

penelitian dengan menggunakan uji-t menunjukkan adanya peningkatan

yang signifikan bahwa penggunaan media gambar meningkatkan

kemampuan siswa dalam membuat paragraf persuasif. Hal ini dilihat dari

nilai thitung > ttabel, yaitu –3,723 > 1,679. Hasil uji-t tersebut membuktikan

bahwa nilai siswa dalam membuat paragraf persuasif yangmenggunakan

media gambar lebih tinggi dari yang tidak menggunakan media.

Page 40: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

27

3. Agung Nugroho skripsi berjudul Penggunaan Media Gambar Untuk

Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Sederhana Di Kelas III MI

Muhammadiyah Ngasem Plembutan Playen Gunungkidul dari Jurusan

Pendidikan Guru MI Univesitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Tahun 2014. Penelitian ini meggunakan metode penelitian kualitatif.

Proses pembelajaran di MI Muhammadiyah Ngasem yang pada awalnya

terasa menjemukan mulai dapat diatasi dengan spenggunaan media gambar

karena dengan penggunaan media gambar pemahaman siswa terhadap

pembuatan paragraf sederhana dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

mulai meningkat.

Dari ketiga penelitian relevan di atas dapat disimpulkan yaitu

penelitian ketiganya berbeda-beda jenis metode penelitiannya namun hasil

yang didapat menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dalam menulis

paragraf sangat baik dan menunjukkan adanya peningkatan. Dari penelitian

relevan di atas belum ada yang melakukan penelitian menggunakan media

iklan audio visual, maka peneliti menggunakan iklan audio visual dengan

tujuan untuk melihat kemampuan siswa menulis paragraf persuasi.

Page 41: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

BAB III METODOLOGI

PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MIN 15 Bintaro, yang berlokasi di Jalan

Mawar I No. 73 Rt. 002/013, Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan,

Jakarta Selatan. Waktu penyusunan skripsi dilaksanakan pada Januari-

November 2015. Penelitian berlangsung tepatnya pada semester II (dua) di

bulan Mei 2015.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif

deskriptif. Penelitian deskriptif adalah sebuah penelitian yang memaparkan

sebuah situasi atau peristiwa. Peneliti mencoba menggambarkan bagaimana

terjadinya suatu peristiwa. Semua data yang peneliti peroleh di lapangan

dideskripsikan dengan kata-kata yang berupa penjelasan-penjelasan. Inilah

yang namanya penelitian deskripsi.1

Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti mengartikan penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian. Dengan pendekatan ini peneliti akan menggambarkan dan menganalisis setiap individu dalam kehidupan pemikirannya.2

Penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan

temuannya tidak diperoleh melalui statistik atau beberapa hitungan lainnya.

Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penelitian secara

sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi

atau daerah tertentu.3 Beberapa penelitian dilakukan melalui wawancara dan

pengamatan, dua teknik yang biasa dikaitkan dengan metode kualitaif.

1 Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Ciputat: Islamic Reseach Publishing, 2009), h.24

2 Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 73.

3 Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 22014), h.75

28

Page 42: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

29

Sekalipun begitu, mereka selanjutnya menandai data tersebut dengan cara

yang memungkinkannya untuk dianalisis secara statistik. Sarana itu meliputi

pengamatan dan wawancara, namun bisa juga mencakup dokumen, buku, dan

video.4

Lexy J. Moleong menjelaskan “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang pa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.”5

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif

deskriptif merupakan penelitian yang mengutarakan penjelasan yang cermat

dalam melakukan analisis dan menyajikan data temuan-temuannya.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu unsur penting dalam

melakukan suatu penelitian. Teknik yang digunakan untuk menghimpun data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan dengan tujuan. Tujuan wawancara

yaitu untuk memperoleh konstruksi yang terjadi sekarang tentang orang,

kejadian, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi,pengakuan, kerisauan dan

sebagainya.6

Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan yaitu wawancara terbuka.

Pada wawancara ini peneliti memberikan kebebasan kepada informan dan

mendorongnya untuk berbicara secara luas dan mendalam. Wawancara ini

dilakukan kepada guru bidang bahasa Indonesia dan digunakan untuk

menggali informasi tentang sistem pembelajaran di kelas, metode yang

digunakan pada saat pembelajaran, serta kondisi kelas saat pembelajaran pada

4 Anselm Strauss & Juiet Corbin, Dasar-dasar peneitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 4.

5Lexy J. Moleong, Metodoloig Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 6.

6 Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti, op.cit. h. 94.

Page 43: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

30

siswa kelas III MIN 15 Bintaro. Wawancara juga digunakan untuk mengetahui

hal-hal yang berhubungan dengan pengetahuan siswa membuat paragraf.

2. Observasi

Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkan data

dalam suatu penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh

perhatian untuk menyadari adanya sesuatu rangsangan tertentu yang

diinginkan, atau suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang

keadaan/fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan

mencatat.7

Teknik observasi yang paling lazim dipakai dalam penelitian kualitatif

adalah observasi partisipatif. Fokus perhatian yang paling esensial dari

penelitian kualitatif adalah pemahaman dan kemampuan peneliti dalam

membuat makna atas suatu kejadian atau fenomena pada situasi yang tampak.

Dengan observasi partisipatif, peneliti kualitatif harus melakukan pengamatan

dengan cermat terhadap perilaku subjek, baik dalam suasana formal maupun

santai. Biasanya pengamat membuat sebuah “pos observasi”.8 Dari sini

peneliti mengamati dan merekam apa yang sedang terjadi. Ia bertindak sebagai

penonton dengan membuat catatan-catatan lapangan.

3. Kuesioner (Angket)

Sugiyono mengungkapkan, kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel

yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.9

Kuesioner atau angket merupakan teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data atau informasi melalui formulir-formulir yang berisi

7 Kinayati Djojosuroto dan M.L.A. Sumaryati, Prinsip-prinsip Dasar Penelitian Bahasa dan Sastra, (Bandung: Nuansa, 2000), h. 39.

8 Syamsuddin, Opcit. h. 100-101 9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, (Bandung: ALFABETA, 2010), h. 199.

Page 44: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

31

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis bertujuan untuk

mendapatkan informasi bagi peneliti.10

Angket ini akan diberikan kepada peserta didik kelas III MIN 15 Bintaro

berjumlah 38 eksemplar dari jumlah siswa pada populasi yang ada yaitu 120.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu

dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu ditentukan oleh guru

dengan alasan tujuan pendidikan, kesamaan jadwal, dan jumlah siswa yang

dijadikan sampel. Jawaban telah disediakan yang berjumlah 5 soal dengan

menggunakan pertanyaan tertutup dengan pilihan jawaban ya atau tidak.

Angket disusun berdasarkan indikator respon terhadap media iklan dalam

penulisan paragraf sederhana.

4. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari sumber-sumber data tertulis di lapangan yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti. Maksud data tertulis dalam penelitian

ini yaitu seluruh hasil tulisan siswa dalam bentuk data tes paragraf persuasi

sederhana. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan

sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

peneliti secara langsung dari sumber data utama yaitu siswa/siswi kelas III

MIN 15 Bintaro. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data hasil

tulisan siswa dalam bentuk paragraf persuasi sederhana. Adanya data yang

diambil sebanyak 38 paragraf persuasi siswa-siswi yang selanjutnya data

tersebut akan diolah dan dianalisis sehingga dapat diketahui kemampuan

penulisan siswa. Data sekunder yaitu data tambahan seperti profil sekolah,

laporan penelitian, dan data-data pendukung lainnya.

10 Kinayati Djojosuroto dan M.L.A. Sumaryati, op.cit. h. 43.

Page 45: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

32

D. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

a) Triangulasi

Triangulasi adalah cara yang ditempuh untuk melakukan verifikasi

sepanjang penelitian dilakukan hingga data dianalisis dan laporan ditulis.11

Ada 4 model triangulasi, yaitu dengan menggunakan sumber, waktu, teknik,

dan teori. Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan yaitu triangulasi

sumber. Triangulasi sumber yaitu untuk menguji kredibilitas data, dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber

yaitu siswa dan guru bidang Bahasa Indonesia kelas III MIN 15 Bintaro.

E. Teknik Analisis Data

a) Analisis Data Tes

1. Membaca berulang-ulang paragraf yang dibuat oleh siswa kemudian

dibuat analisis dan dicatat. Selanjutnya menentukan nilai yang

menggambarkan taraf kemampuan siswa secara individual, dengan aspek

penilaian kemampuan menulis paragraf sederhana di bawah ini:

Tabel 3.1

Rubrik Penilaian Menulis Paragraf Persuasi Sederhana Berdasarkan

Rangsangan Iklan Audio Visual12

No

Aspek yang Dinilai

Jumlah Skor

1 Kesesuaian isi teks dengan iklan persuasi

25

2 Ketepatan logika urutan cerita 20 3 Ketepatan makna keseluruhan cerita 20 4 Ketepatan kata 15 5 Ketepatan kalimat 10 6 Ejaan dan tata tulis 10

Jumlah skor 100

11 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, (Jakarta: GP Press Group, 2013) h. 137.

12 Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa: Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta: BPFE, 2011), h. 433

Page 46: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

33

2. Menentukan nilai rata-rata kelas dengan rumus:

= X

N

Keterangan: = Nilai Rata-rata

X = Jumlah Nilai

N = Jumlah siswa13

3. Menginterpretasi dengan tabel sebagai berikut

Tabel 3.2

Penentuan Kriteria dengan Perhitungan Persentase untuk Skala

Empat14

Interval presentase

Tingkat Penguasaan

Nilai Ubahan Skala Empat

Keterangan 1- 4 D – A

86 - 100 4 A Baik Sekali (sangat mampu) 76 - 85 3 B Baik (mampu) 56 - 75 2 C Cukup (cukup mampu) 10 - 55 1 D Kurang (kurang mampu)

4. Analisis data Angket

Dalam analisis data angket, penulis menggunakan cara sebagai berikut:

P = F X 100% Ket: P = Persentase

N F = Frekuensi

N = Jumlah Responden15

13 Ibid, h. 218 14 Ibid, h. 253 15 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1994), Cet. V., h. 40-41

Page 47: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

34

Untuk mengetahui kualifikasi skor setiap variabel yang diambil dari nilai

rata-rata (mean), maka peneliti menjadikan skor tersebut ke dalam data

interval dengan kualifikasi masing-masing, namun harus mencakup skor

yang paling tinggi dan skor yang paling rendah.

Selanjutnya untuk mempermudah dalam menganalisa data dari hasil

penelitan, maka setiap item dibuatkan suatu tabulasi yang disesuaikan dengan

teknik analisis data. Teknik tersebut dimaksudkan agar data yang diperoleh

dapat ditarik kesimpulanya dari masalah yang diteliti.

Page 48: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Profil Madrasah

a) Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Negeri ( MIN ) Bintaro

b) NSS/NISN : 111131740003

c) NPSN : 20102842

d) Akreditasi : A

e) Periode Penilaian : 2012 - 2016

f) Alamat Sekolah

a. Jalan : Mawar I No. 73 RT. 002/013

b. Desa/Kelurahan : Bintaro

c. Kecamatan : Pesanggrahan

d. Kabupaten/ Kota : Jakarta Selatan

e. Provinsi : DKI Jakarta

f. KodePos : 12330

g. Telepon : 021-7371040

h. Faks : 021-7371040

i. E-mail : [email protected]

g) Kepala Sekolah

a. Nama : A. Taufiqillah, S. Ag, M.M

b. Status PNS : Aktif

c. NIP : 196812291997031002

d. Pangkat/ GolonganRuang/ TMT : IV/a/ Pembina

e. Jabatan Fungsional : Guru Golongan IV

f. NUPTK : 8561746648110020

g. TMT sebagai Kepala Sekolah : 07-07-2009

h. TMT Kepsek di Sekolah ini : 05-12-2011

h) Komite Sekolah

a. Nama : Maryadi, SE, M.M

35

Page 49: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

36

b. Periode : 2013-2016

2. Visi dan Misi Madrasah

a. Visi Madrasah

“Terwujudnya Lembaga Pendidikan Dasar Yang Kompeten Dalam

Pembinaan Imtaq Serta Berkualitas Dalam Pengembangan Ilmu, Sejalan

Kemajuan IPTEK”

b. Indikator Pencapaian Visi

1. Terwujudnya lingkungan madrasah yang islami.

2. Terwujudnya lingkungan madrasah yang kondusif untuk terciptanya

proses pembelajaran yang inovativ

3. Terwujudnya peningkatan sumber daya manusia (pendidik dan tenaga

kependidikan) yang professional.

4. Meningkatnya proses pembelajaran yang memanfaatkan kemajuan

IPTEK.

5. Terwujudnya rencana induk pengembangan sarana prasarana

pendidikan.

6. Terwujudnya peningkatan kualitas lulusan dalam bidang akademik

maupun non akademik

7. Terwujudnya madrasah sebagai pusat pembelajaran, pusat disiplin,

pusat kebudayaan, dan pusat dakwah.

c. Misi Madrasah

1. Menanamkan keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia melalui

pengamalan ajaran agama.

2. Mengoptimalkan proses KBM dan Bimbingan Keagamaan.

3. Mengembangkan pengetahuan dibidang IPTEK, bahasa, olahraga dan

seni, sesuai dengan bakat, minat serta potensi siwa.

4. Mengoptimalkan SDM demi terwujudnya output yang berkualitas.

5. Memanfaatkan kemajuan IPTEK sebagai media dan sumber

pembelajaran.

6. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan

masyarakat.

Page 50: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

37

d. Indikator Pencapaian Misi

1. Sholat zuhur berjamaah berjalan dengan tertib dan khusyu

2. Pembelajaran agama mengutamakan praktik

3. Kegiatan pembelajaran bidang studi umum terlaksana dengan lancar

dan berkualitas

4. Lulusan dapat melanjutkan ke sekolah negeri dan unggulan

5. Situasi sekolah kondusif

6. Kegiatan ekstra kurikuler aktif dan beragam

7. Sarana dan prasarana bertambah lengkap

8. Hubungan dengan komite madrasah dan orang tua siswa makin

harmonis

9. Disiplin Guru, karyawan dan siswa meningkat

10. Lingkungan sekolah bersih, indah, sehat dan aman

11. Terlaksananya kegiatan senam massal secara rutin

12. Komputerise dalam setiap kegiatan dan kearsipan

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan

Pengumpulan data berlangsung kurang lebih dua minggu, terhitung

dari Senin-Jumat tanggal 12-23 Mei 2015. Pada Senin 12 Mei 2015, peneliti

menyampaikan surat izin observasi ke sekolah untuk diizinkan melihat kondisi

kegiatan belajar dan mengajar siswa-guru pelajaran Bahasa Indonesia di kelas.

Pada Selasa 13 Mei 2015, peneliti melakukan wawancara singkat dengan guru

bidang studi Bahasa Indonesia untuk menggali informasi tentang pembelajaran

siswa menulis paragraf di kelas III MIN 15 Bintaro, metode yang digunakan

pada saat pembelajaran menulis, kondisi kelas saat pembelajaran pada siswa

kelas. Pada Rabu 14 Mei 2015, peneliti menyampaikan surat izin penelitian ke

sekolah untuk diizinkan melakukan penelitian serta menjelaskan maksud dan

tujuan melakukan penelitian. Pada Jumat 16 Mei 2015, peneliti datang ke

kelas untuk melihat guru memberikan pemahaman membuat paragraf. Pada

Rabu 21 Mei 2015, peneliti mengumpulkan data yang berupa dokumentasi

hasil tulisan siswa dalam bentuk paragraf, dengan jumlah keseluruhan siswa

sebanyak 38 diantaranya 20 laki-laki dan 18 perempuan. Kamis 22 Mei 2015,

Page 51: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

38

peneliti kembali lagi ke kelas untuk meminta siswa-siswi mengisi angket

kuesioner mengenai respon terhadap media yang telah digunakan dalam

membantu menulis paragraf sederhana. Pada hari Jumat 23 Mei 2015 peneliti

menyampaikan kepada kepala sekolah bahwa penelitian telah selesai

dilaksanakan namun jika ada data-data atau informasi yang kurang maka

peneliti diperbolehkan untuk datang lagi ke sekolah.

Kemampuan menulis dengan menggunakan iklan audio visual sebagai

media ternyata sangat bervariasi. Berikut ini, penulis akan menguraikan

tentang analisis kemampuan siswa dalam penulisan paragraf persuasi

sederhana berdasarkan media iklan audio visual. Setelah diketahui kesalahan

data tersebut kemudian dianalisis. Hasil analisis disajikan dalam bentuk

wacana deskripsi. Untuk lebih jelas mengenai deskripsi data hasil pekerjaan

siswa dimaksud, dapat diuraikan satu persatu di bawah ini.

C. Pembahasan

1. Deskripsi Data Tes Menulis Paragraf Persuasi Sederhana

Berdasarkan Media Iklan Gambar Audio Visual

Untuk memperoleh data tentang kemampuan siswa dalam menulis

paragraf persuasi sederhana berdasarkan iklan gambar audio visual, penulis

mengadakan tes kepada siswa kelas III MIN 15 Bintaro pada 21 Mei 2015.

Siswa diberi waktu untuk mengisi tes selama empat puluh menit. Sebanyak 5

siswa tidak dimasukkan ke dalam data karena tidak memenuhi kriteria

penulisan paragraf persuasi sederhana. Berikut disajikan data sebanyak 33

siswa yang akan dijelaskan di bawah ini.

Page 52: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

39

Tabel 4.1

Data Tes Siswa Menulis Paragraf Persuasi Sederhana Berdasarkan

Media Iklan Gambar Audio Visual di Kelas III

No.

Siswa

Nilai

1. Siswa no.1 74 2. Siswa no.2 80 3. Siswa no.3 79 4 Siswa no.4 68 5. Siswa no.5 73 6. Siswa no.6 79 7. Siswa no.7 81 8. Siswa no.8 82 9. Siswa no.9 80 10. Siswa no.10 76 11. Siswa no.11 85 12. Siswa no.12 79 13. Siswa no.13 64 14. Siswa no.14 71 15. Siswa no.15 81 16. Siswa no.16 79 17. Siswa no.17 73 18. Siswa no.18 75 19. Siswa no.19 82 20. Siswa no.20 76 21. Siswa no.21 80 22. Siswa no.22 80 23. Siswa no.23 79 24. Siswa no.24 80 25. Siswa no.25 76

Page 53: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

40

26. Siswa no.26 77 27. Siswa no.27 71 28. Siswa no.28 83 29. Siswa no.29 78 30. Siswa no.30 70 31. Siswa no.31 70 32. Siswa no.32 64 33. Siswa no.33 78

Berdasarkan langkah-langkah analisis data, berikut ini peneliti sajikan

analisis data dari setiap siswa untuk menggambarkan taraf kemampuan siswa

secara individual.

Tabel 4.2

Analisis Data Siswa No. 1

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21

C

2. Ketepatan logika urutan cerita 14

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 18

4. Ketepatan kata 9

5. Ketepatan kalimat 6

6. Ejaan dan tata tulis 6

Jumlah skor 74 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 1 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena isi teks

siswa sedikit menceritakan cerita narasi namun masih berkaitan dengan

iklan persuasi dan menggunakan kata ajakan di ahir paragraf, b) Ketepatan

logika urutan cerita: 14 alasannya karena urutan logika cerita sedikit ada

ketidak runtutan di pertengahan kalimat, c) Ketepatan makna keseluruhan

cerita: 18 alasannya makna dari cerita sudah dapat diartikan bahwa siswa

sedang menulis sebuah paragraf persuasi dengan tema layanan

masayarakat, d) Ketepatan kata: 9 alasannya kata yang digunakan pada

Page 54: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

41

kalimat sudah hampir baik, e) Ketepatan kalimat: 6 alasannya karena ada

kalimat yang terlalu panjang dan bisa dijadikan menjadi 2 kalimat, f)

Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya karena pada penggunaan huruf kapital di

pertengahan kalimat. Jumlah skor 74 interpretasi cukup. Nilai yang paling

rendah pada siswa no. 1 pada aspek ketepatan kalimat, ejaan dan tata tulis.

Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.3

Analisis Data Siswa No. 2

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 23

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 16

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16

4. Ketepatan kata 10

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 8

Jumlah skor 80 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 2 memperoleh skor a).

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 23 alasannya karena kesesuaian

isi cerita siswa hampir sempurna namun ada cerita yang tidak dimasukkan

ke dalam paragraf, b) Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasannya karena

urutan logika hampir baik namun ada sedikit kalimat yang tertukar tukar

urutannya, c) Ketepatan makna keseluruhan cerita: 16 alasannya karena

maksud dari cerita yang dijelaskan terlihat jelas untuk mengajak orang

untuk menjaga kebersihan sungai, d) Ketepatan kata: 10 alasannya karena

ketepatan kata sudah baik namun masih ada beberapa kata yang kurang

pas dalam sebuah kalimat, e) Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena

kalimat yang dituliskan hampir baik tetapi ada konjungsi antar kalimat

yang kurang tepat, f) Ejaan dan tata tulis: 8 alasannya karena banyak

terdapat kata yg yang di singkat. Jumlah skor 80 dan interpretasi baik.

Page 55: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

42

Nilai yang paling rendah pada siswa no. 2 pada aspek ketepatan kalimat,

ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi

dengan iklan.

Tabel 4.4

Analisis Data Siswa No. 3

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 16

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16

4. Ketepatan kata 12

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 7

Jumlah skor 79 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 3 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena tulisan

paragraf siswa hampir baik sesuai dengan iklan, b) Ketepatan logika

urutan cerita: 16 alasannya karena ada urutan yang kurang tepat dalam

penyusunan kalimat namun keseluruhan cerita hampir baik, c) Ketepatan

makna keseluruhan cerita: 16 alasannya karena makna dari cerita sudah

baik menunjukkan bahwa itu merupakan cerita ajakan karena terdapat kata

Ayo pada kalimat akhir, d) Ketepatan kata: 12 karena kata yang digunakan

siswa hampir baik hanya ada beberapa kata saja yang tidak tepat, e)

Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena kalimat yang digunakan sudah

hampir baik namun ada kalimat yang tidak sesuai dengan kalimat

sebelumnya, f) Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya karena ejaan dan tata tulis

penulisan awal paragraf tidak diberi spasi ke dalam, pada setiap ganti di

awal paragraf diberi jarak dua baris. Jumlah skor 79 dan interpretasi baik.

Nilai yang paling rendah pada siswa no. 3 pada aspek ejaan dan tata tulis.

Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Page 56: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

43

Tabel 4.5

Analisis Data Siswa No. 4

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 20

C

2. Ketepatan logika urutan cerita 10

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 12

4. Ketepatan kata 12

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 7

Jumlah skor 68 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 4 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 20 alasannya karena tulisan

paragraf siswa hampir baik sesuai dengan iklan, b) Ketepatan logika

urutan cerita: 10 alasannya karena urutan cerita kurang tersusun dengan

baik, c) Ketepatan makna keseluruhan cerita: 12 alasannya karena karena

makna dari cerita sudah baik menunjukkan bahwa itu merupakan cerita

ajakan karena terdapat kata Mari pada kalimatnya, d) Ketepatan kata: 12,

kata yang digunakan siswa hampir baik hanya ada beberapa kata saja yang

tidak tepat, e) Ketepatan kalimat: 7 alasnnya karena karena kalimat yang

dituliskan hampir baik tetapi ada konjungsi antar kalimat yang kurang pas,

f) Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya penggunaan huruf kapital masih kurang

baik. Jumlah skor 68 dan interpretasi cukup. Nilai yang paling rendah pada

siswa no. 4 pada aspek ketepatan kalimat, ejaan dan tata tulis. Nilai

tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.6

Analisis Data Siswa No. 5

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21

C 2. Ketepatan logika urutan cerita 13

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15

Page 57: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

44

4. Ketepatan kata 12

5. Ketepatan kalimat 6

6. Ejaan dan tata tulis 6

Jumlah skor 73 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 5 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena tulisan

paragraf siswa hampir baik sesuai dengan iklan, b) Ketepatan logika

urutan cerita: 15 alasannya karena urutan cerita ada sedikit kurang

tersusun dengan baik, c) Ketepatan makna keseluruhan cerita: 15

alasannya karena maksud cerita hampir baik untuk dipahami, d) Ketepatan

kata: 10 alasannya karena kata yang digunakan siswa cukup baik hanya

ada beberapa kata saja yang tidak tepat, e) Ketepatan kalimat: 6 alasannya

karena kalimat tersebut kurang tersusun dengan baik antara subjek,

predikat dan objek, f) Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya pada penggunaan

huruf kapital pada setiap kata dan urutan cerita yang tidak tepat pada tiap

penggantian kalimat. Jumlah skor 73 dan interpretasi cukup.

Tabel 4.7

Analisis Data Siswa No. 6

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 15

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16

4. Ketepatan kata 13

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 6

Jumlah skor 79 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 6 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena isi cerita

sudah baik dan sesuai dengan iklan namun ada isi cerita yang kurang, b)

Ketepatan logika urutan cerita: 15 alasannya karena urutan cerita hampir

Page 58: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

45

baik dan ada kalimat yang kurang tepat sehingga antar kalimat menjadi

tidak runtut, c) Ketepatan makna keseluruhan cerita: 16 alasannya karena

kalimat sudah hampir dapat dipahami maksud ceritanya, d) Ketepatan

kata: 13 karena masih ada sedikit terdapat kata yang kurang tepat dalam

kalimat namun keseluruhan sudah baik, e) Ketepatan kalimat: 7 alasannya

karena ada susunan di beberapa kalimat yang kurang tepat, f) Ejaan dan

tata tulis: 6 alasannya karena penggunaan huruf kapital yang tidak tepat.

Jumlah skor 79 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa

no. 6 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian

isi teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.8

Analisis Data Siswa No. 7

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 16

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 17

4. Ketepatan kata 12

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 8

Jumlah skor 81 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 7 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena isi cerita

hampir baik sesuai dengan iklan, b) Ketepatan logika urutan cerita: 16

alasannya karena urutan cerita hampir tersusun denga baik tetapi ada

kalimat yang susunannya tertukar, c) Ketepatan makna keseluruhan cerita:

17 alasannya karena makna cerita sudah hampir dimengerti maksud dari

cerita adalah sebuah ajakan, d) Ketepatan kata: 12 alasannya karena kata

yang digunakan hampir baik, e) Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena

kalimat yang dituliskan hampir baik tetapi ada satu kalimat yang susunan

Page 59: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

46

subjek predikatnya tidak lengkap, f) Ejaan dan tata tulis: 8 alasannya

karena terdapat reduplikasi (kata ulang) yang disingkat pada aspek ejaan

dan tata tulis. Jumlah skor 81 dan interpretasi baik. Nilai yang paling

rendah pada siswa no. 7 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi

pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.9

Analisis Data Siswa No. 8

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 20

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 15

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16

4. Ketepatan kata 14

5. Ketepatan kalimat 8

6. Ejaan dan tata tulis 7

Jumlah skor 82 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 8 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 20 alasannya karena isi cerita

hanya sedikit yang ditulis di dalam paragraf, b) Ketepatan logika urutan

cerita: 15 alasannya urutan cerita masih ada yang kurang tepat, c)

Ketepatan makna keseluruhan cerita: 16 alasannya karena maksud dari

seluruh cerita dapat dipahami, d) Ketepatan kata: 14 alasannya karena kata

yang digunakan tepat sehingga mendapat skor hampir sempurna dari skor

utuh 15, e) Ketepatan kalimat: 8 alasannya karena kalimat yang digunakan

sudah hampir tepat, f) Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya karena penulisan

singkatan kata yang kurang tepat. Jumlah skor 80 dan interpretasi baik.

Nilai yang paling rendah pada siswa no. 8 pada aspek ejaan dan tata tulis.

Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Page 60: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

47

Tabel 4.10

Analisis Data Siswa No. 9

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 14

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16

4. Ketepatan kata 13

5. Ketepatan kalimat 8

6. Ejaan dan tata tulis 8

Jumlah skor 80 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 9 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 karena isi cerita yang ditulis

di dalam paragraf sudah sesuai hanya sedikit isi cerita yang kurang

diungkapkan dalam tulisan, b) Ketepatan logika urutan cerita: 14

alasannya karena urutan cerita kurang baik karena ada beberapa kalimat

yang tertukar, c) Ketepatan makna keseluruhan cerita: 16 alasannya karena

maksud dari keseluruhan cerita dapat dipahami, d) Ketepatan kata: 13

alasannya karena penggunaan kata sudah hampir tepat walaupun ada

sedikit kata yang kurang tepat, e) Ketepatan kalimat: 8 alasannya karena

penggunaan susunan subjek predikat objek dalam kalimat sudah baik

walaupun masih ada yang kurang tepat meletakkan susunannya, f) Ejaan

dan tata tulis: 8 alasannya karena penggunaan huruf kapital di pertengahan

kata. Jumlah skor 80 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada

siswa no. 8 pada aspek ketepatan kalimat, ejaan dan tata tulis. Nilai

tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Page 61: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

48

Tabel 4.11

Analisis Data Siswa No. 10

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 14

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 14

4. Ketepatan kata 12

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 8

Jumlah skor 76 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 10 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena isi cerita

sudah hampir baik, b) Ketepatan logika urutan cerita: 14 alasannya karena

urutan cerita tidak tersusun dengan baik, c) Ketepatan makna keseluruhan

cerita: 15 alasannya karena maksud dari cerita masih ada yang kurang

dipahami di kalimatnya, d) Ketepatan kata: 12 alasannya karena ketepatan

kata hampir baik karena ada beberapa kata yang tidak tepat, e) Ketepatan

kalimat: 7 alasannya karena susunan kalimat hampir tepat, f) Ejaan dan

tata tulis: 8 alasannya karena penggunaan huruf kapital yang tidak tepat.

Jumlah skor 82 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa

no. 10 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek

kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.12

Analisis Data Siswa No. 11

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 17

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 18

4. Ketepatan kata 13

5. Ketepatan kalimat 7

Page 62: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

49

6. Ejaan dan tata tulis 7

Jumlah skor 85 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 11 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan skor 22 alasannya karena siswa

masih belum sempurna menuliskan isi iklan tetapi sudah menggunakan

kata ajakan seperti Ayo di dalam kalimatnya, b) Ketepatan logika urutan

cerita skor 16 alasannya karena siswa masih sedikit kurang tepat dalam

meletakkan urutan kalimat, c) Ketepatan makna keseluruhan cerita skor 18

alasannya karena makna dari cerita masih sedikit ada yang kurang

dimengerti, d) Ketepatan kata mendapat skor 13 alasannya karena masih

ada sedikit terdapat kata yang kurang tepat dalam kalimat, e) Ketepatan

kalimat skor 7 alasannya karena kalimat dalam paragraf sedikit kurang

tepat, f) Ejaan dan tata tulis skor 8 alasannya karena dalam penggunaan

huruf kapital pada pertengahan kalimat. Seperti contoh Ikan-ikan di sungai

Akan mati karena terkena air yg tercemar oleh sampah yang ada di sungai

Jumlah skor 85 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa

no. 11 pada aspek ketepatan kalimat, ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi

pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.13

Analisis Data Siswa No. 12

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 16

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16

4. Ketepatan kata 12

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 6

Jumlah skor 79 Baik

Page 63: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

50

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 12 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya karena isi cerita

sudah sesuai dengan iklan tetapi isi tentang hukuman bagi pelanggar

belum di ceritakan, b) Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasannya karena

urutan cerita baik tetapi ada beberapa antar kalimat yang tertukar, c)

Ketepatan makna keseluruhan cerita: 16 alasannya karena seluruh kalimat

sudah baik dan tepat maksud dari cerita dapat dipahami, d) Ketepatan kata:

12 kata yang digunakan sudah baik dan tepat, e) Ketepatan kalimat: 7

alasannya karena susunan kalimat masih belum tepat, f) Ejaan dan tata

tulis: 6 alsannya karena menggunakan huruf kapital di setiap kata. Jumlah

skor 79 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 12

pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi

teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.14

Analisis Data Siswa No. 13

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 18

C

2. Ketepatan logika urutan cerita 13

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 11

4. Ketepatan kata 9

5. Ketepatan kalimat 6

6. Ejaan dan tata tulis 6

Jumlah skor 64 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 13 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 18 alasannya karena isi cerita

yang sesuai dengan iklan hanya sedikit dan ada sedikit cerita narasi, b)

Ketepatan logika urutan cerita: 13 alasannya karena urutan logika cerita

ada yang kurang tepat dan hampir baik, c) Ketepatan makna keseluruhan

cerita: 11 alasannya karena maksud dari cerita sedikit yang dapat dipahami

yaitu jangan membuang sampah, d) Ketepatan kata: 9 alasannya karena

Page 64: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

51

ada beberapa penggunaan kata yang kurang tepat, e) Ketepatan kalimat: 6

alasannya karena penggunaan susunan subjek, predikat, objeknya kurang

tepat , f) Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya karena tiap pergantian kalimat

baru diletakkan dibaris baru, penggunaan tata tulis huruf kapital yang

kurang tepat. Jumlah skor 64 dan interpretasi cukup. Nilai terendah pada

siswa no. 13 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek

kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.15

Analisis Data Siswa No. 14

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 18

C

2. Ketepatan logika urutan cerita 13

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15

4. Ketepatan kata 12

5. Ketepatan kalimat 6

6. Ejaan dan tata tulis 7

Jumlah skor 71 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 14 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 18 alasannya karena siswa

menulis cerita narasi namun isinya sedikit sesuai dengan iklan dan ada

kalimat ajakan, b) Ketepatan logika urutan cerita: 13 alasannya karena

urutan cerita tersusun kurang baik, c) Ketepatan makna keseluruhan cerita:

15 alasannya karena makna cerita dapat dipahami walaupun cerita narasi,

d) Ketepatan kata: 12 kata yang digunakan sudah baik hanya ada beberapa

penggunaan kata baku yang kurang tepat, e) Ketepatan kalimat: 6

alasannya karena ada sedikit susunan antar kalimat kurang tepat, f) Ejaan

dan tata tulis: 7 alasannya karena penggunaan ejaan kata yang kurang tepat

seperti kata menasihati ditulis mengsihi. Jumlah skor 71 dan interpretasi

cukup. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 14 pada aspek ketepatan

Page 65: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

52

kalimat. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan

iklan.

Tabel 4.16

Analisis Data Siswa No. 15

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 18

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 17

4. Ketepatan kata 12

5. Ketepatan kalimat 8

6. Ejaan dan tata tulis 8

Jumlah skor 81 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 15 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya karena masih ada

sedikit isi dari iklan yang belum dijelaskan, b) Ketepatan logika urutan

cerita: 18 alasannya karena urutan cerita dari iklan ada yang tertukar

kalimatnya, c) Ketepatan makna keseluruhan cerita: 17 alasannya karena

masih ada sedikit kalimat yang kurang tepat namun keseluruhan makna

sudah jelas bahwa tulisan tersebut berupa ajakan penulis, d) Ketepatan

kata: 12 alasannya karena ada sedikit terdapat kata yang yang kurang tepat

digunakan, e) Ketepatan kalimat: 8. Ketepatan kalimat sudah baik hanya

ada sedikit kata penghubung kalimat saja yang kurang tepat digunakan

seperti Dan, Seperti, Itu, f) Ejaan dan tata tulis: 8 alasannya penggunaan

huruf kapital pada setiap kata. Seperti pada kalimat Pada hari Sabtu Ali

Membuang Sampah di Sungai. Jumlah skor 81 dan interpretasi baik. Nilai

yang paling rendah pada siswa no. 15 pada aspek ketepatan kalimat, ejaan

dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi

dengan iklan..

Page 66: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

53

Tabel 4.17

Analisis Data Siswa No. 16

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 20

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 15

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15

4. Ketepatan kata 13

5. Ketepatan kalimat 8

6. Ejaan dan tata tulis 8

Jumlah skor 79 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 16 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 20 alasannya karena isi cerita

sudah baik dan sesuai dengan iklan namun ada isi cerita yang kurang, b)

Ketepatan logika urutan cerita: 15 alasannya karena urutan cerita hampir

baik dan ada kalimat yang kurang tepat sehingga antar kalimat menjadi

tidak runtut, c) Ketepatan makna keseluruhan cerita: 15 alasannya karena

kalimat sudah hampir dapat dipahami maksud ceritanya, d) Ketepatan

kata: 13 karena masih ada sedikit terdapat kata yang kurang tepat dalam

kalimat namun keseluruhan sudah baik, e) Ketepatan kalimat: 8 alasannya

karena ada susunan di beberapa kalimat yang kurang tepat, f) Ejaan dan

tata tulis: 8 alasannya karena penggunaan huruf kapital yang tidak tepat

seperti Hujan dan gaTal-gataL. Jumlah skor 79 dan interpretasi baik. Nilai

yang paling rendah pada siswa no. 16 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai

tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.18

Analisis Data Siswa No. 17

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22

C 2. Ketepatan logika urutan cerita 13

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 14

Page 67: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

54

4. Ketepatan kata 10

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 7

Jumlah skor 73 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 17 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya karena siswa

hampir sedikit sempurna menuliskan isi iklan tetapi sudah menggunakan

kata ajakan seperti Ayo di dalam kalimatnya, b) Ketepatan logika urutan

cerita: 13 alasannya karena urutan susunan kalimatnya baik namun ada

pengulangan kalimat di awal dan di akhir kalimat dalam paragraf, c)

Ketepatan makna keseluruhan cerita: 14 makna dari keseluruhan paragraf

sudah baik dan dapat dimengerti maksud dari tulisan adalah sebuah

ajakan, d). Ketepatan kata: 10 alasannya karena kata yang digunakan

sudah tepat walapun ada beberapa kata yang tidak ditulid dengan kata

baku seperti kata tidak ditulis gak, e). Ketepatan kalimat: 7 alasannya

karena kalimat yang digunakan sudah tersusun dengan baik tetapi ada

sedikit kalimat yang susunannya acak, f). Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya

karena ada penggunan singkatan kata yang kurang tepat. Jumlah skor 73

dan interpretasi cukup. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 17 pada

aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks

persuasi dengan iklan.

Tabel 4.19

Analisis Data Siswa No. 18

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21

C

2. Ketepatan logika urutan cerita 15

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15

4. Ketepatan kata 12

5. Ketepatan kalimat 6

6. Ejaan dan tata tulis 6

Page 68: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

55

Jumlah skor 75 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 18 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena isi cerita

sudah hampir baik, b) Ketepatan logika urutan cerita: 15 alasannya karena

urutan cerita tidak tersusun dengan baik, c) Ketepatan makna keseluruhan

cerita: 15 alasannya karena maksud dari cerita masih ada yang kurang

dipahami di kalimatnya, d) Ketepatan kata: 12 alasannya karena ketepatan

kata hampir baik karena ada beberapa kata yang tidak tepat, e) Ketepatan

kalimat: 6 alasannya karena susunan kalimat hampir tepat, f) Ejaan dan

tata tulis: 6 alasannya karena penggunaan huruf kapital yang tidak tepat

dan tata tulisan ditulis seperti puisi. Jumlah skor 75 dan interpretasi cukup.

Nilai yang paling rendah pada siswa no. 18 pada aspek ejaan dan tata tulis.

Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.20

Analisis Data Siswa No. 19

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22

A

2. Ketepatan logika urutan cerita 16

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 17

4. Ketepatan kata 13

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 7

Jumlah skor 82 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 19 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya karena isi sudah

hampir sesuai dengan isi iklan tetapi ada beberapa kalimat yang kurang

tepat, b) Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasannya karena urutan cerita

sudah baik tetapi ada beberapa kata yang tertukar, c) Ketepatan makna

keseluruhan cerita: 17 alasannya karena maksud dari cerita sudah dapat

dipahami, d) Ketepatan kata: 13 alasannya karena kata yang digunakan

Page 69: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

56

keseluruhan baik tetapi ada beberapa kata yang tidak tepat dalam kalimat,

e) Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena penggunaan kata penghubung di

awal penulisan kalimat kurang tepat, f) Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya

masih sama dengan siswa nomor 18 yaitu penggunaan huruf kapital dan

penggunaan tanda baca yang kurang tepat. Jumlah skor 82 dan interpretasi

baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 19 pada aspek ejaan dan tata

tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.21

Analisis Data Siswa No. 20

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 13

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16

4. Ketepatan kata 12

5. Ketepatan kalimat 6

6. Ejaan dan tata tulis 7

Jumlah skor 76 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 20 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya karena isi sudah

sesuai dengan iklan tetapi ada beberapa yang kurang tercantum pada cerita

seperti hukuman yang akan dikenakan bagi pelanggar, b) Ketepatan logika

urutan cerita: 13 alasannya karena ada beberapa urutan cerita yang kurang

tepat tetapi keseluruhan urutannya sudah baik, c) Ketepatan makna

keseluruhan cerita: 16 alasannya karena maksud dari tulisan sudah dapat

dipahami yaitu mengenai ajakan, d) Ketepatan kata: 12 alasannya karena

kata yang digunakan sudah baik tetapi ada beberapa kata yang tidak tepat,

e) Ketepatan kalimat: 6 alasannya karena susunan kalimatnya kurang tepat

dan menjadikan kalimat tersebut menjadi kurang baik , f) Ejaan dan tata

tulis: 7 alasannya karena penggunaan huruf kapital pada setiap kata yang

terletak di tengah kalimat. Jumlah skor 76 dan interpretasi baik. Nilai yang

Page 70: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

57

paling rendah pada siswa no. 20 pada aspek ketepatan kalimat. Nilai

tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.22

Analisis Data Siswa No. 21

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 16

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 17

4. Ketepatan kata 10

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 8

Jumlah skor 80 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 21 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasan peneliti memberikan

skor 22 karena dalam menuliskan isi cerita masih ada yang kurang untuk

di ceritakan, b) Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasan peneliti karena

masih ada beberapa kalimat yang tertukar urutan ceritanya, c) Ketepatan

makna keseluruhan cerita: 17 alasannya karena makna cerita sedikit ada

yang kurang dipahami maksudnya, d) Ketepatan kata: 10 alasannya karena

masih ada kata yang kurang tepat digunakan di pertengahan kalimat, e)

Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena penggunaan kata penghubung di

awal penulisan kalimat kurang tepat, f) Ejaan dan tata tulis: 8 alasannya

karena ada penggunaan singkatan kata seperti yg dan dlm. Jumlah skor 80

dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 21 pada

aspek ketepatan kalimat. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks

persuasi dengan iklan.

Page 71: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

58

Tabel 4.23

Analisis Data Siswa No. 22

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 16

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 17

4. Ketepatan kata 11

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 7

Jumlah skor 80 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 22 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya sama seperti no.

21 yaitu dalam menuliskan isi cerita masih ada yang kurang untuk di

ceritakan, b) Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasan peneliti karena

masih ada beberapa kalimat yang tertukar urutan ceritanya, c) Ketepatan

makna keseluruhan cerita: 17 alasannya karena makna cerita sedikit ada

yang kurang dipahami maksudnya, d) Ketepatan kata: 11 alasannya karena

masih ada kata yang kurang tepat digunakan di pertengahan kalimat, e)

Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena penggunaan kata penghubung di

awal penulisan kalimat kurang tepat, f) Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya

karena penyingkatan kata yang tidak sesuai dengan aturan penyingkatan

kata, penggunaan kata yang tidak tepat dan tidak baku. Jumlah skor 80 dan

interpretasi baik. . Nilai yang paling rendah pada siswa no. 21 pada aspek

ketepatan kalimat. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi

dengan iklan.

Tabel 4.24

Analisis Data Siswa No. 23

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 16

Page 72: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

59

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16

4. Ketepatan kata 12

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 7

Jumlah skor 79 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 23 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena isi cerita

sudah hampir baik, b) Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasannya karena

urutan susunan kalimatnya baik namun ada pengulangan kalimat di awal

dan di akir kalimat dalam paragraf, c) Ketepatan makna keseluruhan

cerita: 16 alasannya karena maksud dari cerita hampir tepat dan dapat

dipahami, d) Ketepatan kata: 12 karena masih ada sedikit terdapat kata

yang kurang tepat dalam menyusun kalimat namun keseluruhan sudah

baik, e) Ketepatan kalimat: 7 karena kalimat yang digunakan sudah

tersusun dengan baik tetapi ada sedikit kalimat yang susunannya acak, f)

Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya karena penggunaan tanda baca titik dan

koma yang kurang tepat. Jumlah skor 79 dan interpretasi baik. Nilai

terendah pada siswa no. 23 pada aspek ketepatan kalimat, ejaan, dan tata

tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.25

Analisis Data Siswa No. 24

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 16

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 17

4. Ketepatan kata 9

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 8

Jumlah skor 80 Baik

Page 73: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

60

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 24 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya karena kesesuaian

isi cerita siswa hampir sempurna namun ada cerita yang tidak dimasukkan

ke dalam paragraf, b) Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasannya karena

urutan logika hampir baik namun ada sedikit kalimat yang tertukar tukar

urutannya, c) Ketepatan makna keseluruhan cerita: 17 alasannya karena

maksud dari cerita yang dijelaskan terlihat jelas untuk mengajak orang

untuk menjaga kebersihan sungai, d) Ketepatan kata: 9 alasannya karena

ketepatan kata sudah baik namun masih ada beberapa kata yang kurang

pas dalam sebuah kalimat, e) Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena

kalimat yang dituliskan hampir baik tetapi ada konjungsi antar kalimat

yang kurang tepat, f). Ejaan dan tata tulis: 8 alasannya karena banyak

terdapat kata yang di singkat seperti kata tdk, dlm, dan yg. Jumlah skor 80

dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 24 pada

aspek ketepatan kalimat dan ketepatan kata. Nilai tertinggi pada aspek

kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.26

Analisis Data Siswa No. 25

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 20

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 14

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15

4. Ketepatan kata 12

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 8

Jumlah skor 76 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 25 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 20 alasannya karena isi cerita

sudah hampir baik tetapi ada isi iklan yang tidak dimasukkan ke dalam

paragraf, b) Ketepatan logika urutan cerita: 14 alasannya karena ada

Page 74: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

61

beberapa urutan cerita yang tidak tersusun dengan baik, c) Ketepatan

makna keseluruhan cerita: 15 alasannya karena maksud dari cerita masih

ada yang kurang dipahami di kalimatnya, d) Ketepatan kata: 12 alasannya

karena ketepatan kata hampir baik karena ada beberapa kata yang tidak

tepat, e) Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena susunan kalimat hampir

tepat, f) Ejaan dan tata tulis: 8 alasannya karena penggunaan huruf kapital

yang tidak tepat. Jumlah skor 76 dan interpretasi baik. Nilai yang paling

rendah pada siswa no. 25 pada aspek ketepatan kalimat. Nilai tertinggi

pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.27

Analisis Data Siswa No. 26

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 15

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15

4. Ketepatan kata 13

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 6

Jumlah skor 77 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 26 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena isi cerita

kurang menceritakan mengenai hukuman bagi pelanggar aturan

membuang sampah sembarangan, b) Ketepatan logika urutan cerita: 15

urutan kalimat sudah baik namun masih ada beberapa kalimat yang

tertukar urutannya, c) Ketepatan makna keseluruhan cerita: 15 alasannya

karena maksud dari isi iklan dapat dipahami namun masih belum lengkap

makna dari keseluruhan iklannya, d) Ketepatan kata: 13 alasannya karena

kata yang digunakan sudah tepat namun ada beberapa yang masih belum

tepat pada penggunaan kalimat, e) Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena

ada sedikit kurang tepat susunan kalimatnya, f) Ejaan dan tata tulis: 6

Page 75: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

62

alasannya karena penggunaan huruf kapital pada setiap kata dan

penggunaan kata penghubung kalimat diganti dengan menggunakan

simbol, misal: dan menggunakan simbol (&), atau digunakan simbol (/)..

Jumlah skor 77 dan interpretasi baik. . Nilai yang paling rendah pada siswa

no. 26 pada aspek ketepatan kalimat. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian

isi teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.28

Analisis Data Siswa No. 27

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22

C

2. Ketepatan logika urutan cerita 13

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15

4. Ketepatan kata 11

5. Ketepatan kalimat 6

6. Ejaan dan tata tulis 6

Jumlah skor 71 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 27 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya alasannya karena

ada beberapa isi dari cerita yang kurang sesuai dengan iklan namun sudah

hampir keseluruhan isi cerita sesuai dengan iklan, b) Ketepatan logika

urutan cerita: 13 alasannya karena urutan antar kalimat ada yang tertukar

sehingga menjadi susunan logikanya tidak tepat, c) Ketepatan makna

keseluruhan cerita: 15 alasannya karena makna dari seluruh isi bacaan

cukup baik, d) Ketepatan kata: 11 alasannya karena kata yang digunakan

kurang tepat pada sebuah kalimat, e) Ketepatan kalimat: 6 alasannya

karena susunan kalimatnya kurang tepat dan menjadikan kalimat tersebut

menjadi kurang baik, f). Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya karena

penggunaan simbol (/) yang kurang tepat. Jumlah skor 71 dan interpretasi

cukup. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 27 pada aspek ketepatan

Page 76: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

63

kalimat, ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks

persuasi dengan iklan.

Tabel 4.29

Analisis Data Siswa No. 28

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 16

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 17

4. Ketepatan kata 14

5. Ketepatan kalimat 8

6. Ejaan dan tata tulis 7

Jumlah skor 83 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 28 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena ada

beberapa isi dari cerita yang kurang sesuai dengan iklan namun sudah

hampir keseluruhan isi cerita sesuai dengan iklan, b) Ketepatan logika

urutan cerita: 16 alasannya karena ada sedikit urutan kalimat yang tertukar,

c) Ketepatan makna keseluruhan cerita: 17 alasannya karena ada kalimat

yang tidak sesuai sehingga maknanya kurang jelas di kalimat tersebut

namun untuk keseluruhan inti cerita baik, d) Ketepatan kata: 14 alasannya

kata yang digunakan baik dan tepat, e) Ketepatan kalimat: 8 alasannya

karena dalam memulai awal kalimat tidak diberi kata konjungsi yang tepat

namun keseluruhan kalimat baik, f) Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya

karena penggunaan tanda simbol dalam tulisan yang kurang tepat

digunakan, seperti pada kalimat sampah adalah suatu benda / makanan

yang sudah tidak bisa dikonsumsi. Jumlah skor 83 dan interpretasi baik.

Nilai yang paling rendah pada siswa no. 28 pada aspek ejaan dan tata tulis.

Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Page 77: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

64

Tabel 4.30

Analisis Data Siswa No. 29

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 20

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 16

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16

4. Ketepatan kata 12

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 7

Jumlah skor 78 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 29 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 20 alasannya karena isi dari

iklan belum seluruhnya dituliskan dan hanya membahas satu masalah saja

yaitu membahas mengenai penyakit yang diakibatkan dari banjir,b)

Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasannya karena urutan ceritanya baik,

c) Ketepatan makna keseluruhan cerita: 16 alasannya karena ada makna

dari sebuah kalimat yang kurang jelas sehingga perlu dihilangkan

kalimatnya agar maknanya menjadi jelas, d) Ketepatan kata: 12 alasannya

ketepatan kata sudah baik namun ada beberapa kata yang kurang tepat, e)

Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena kalimat yang digunakan kurang

sedikit tepat, f) Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya karena pemilihan tata tulis

kata masih ada yang belum tepat, ada huruf yang ditulis kapital di tengah

kalimat. Jumlah skor 78 dan interpretasi baik.

Tabel 4.31

Analisis Data Siswa No. 30

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 20

C 2. Ketepatan logika urutan cerita 15

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15

4. Ketepatan kata 8

Page 78: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

65

5. Ketepatan kalimat 6

6. Ejaan dan tata tulis 6

Jumlah skor 70 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 30 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 20 alasannya sama dengan

siswa nomor 19 yaitu karena isi dari iklan belum seluruhnya dituliskan dan

hanya membahas satu masalah saja yaitu membahas mengenai penyakit

yang diakibatkan dari banjir, b) Ketepatan logika urutan cerita: 15

alasannya karena urutan cerita sedikit kurang runtut, c) Ketepatan makna

keseluruhan cerita: 15 alasannya makna cerita sudah dapat dipahami, d)

Ketepatan kata: 8 alasannya karena sudah baik dalam ketepatan

penggunaan kata namun ada beberapa kata yang kurang tepat digunakan

dalam kalimat seperti reduplikasi kata, e) Ketepatan kalimat: 6 alasan

karena ada konjungsi antar kalimatnya yang kurang tepat, f). Ejaan dan

tata tulis: 6 alasannya karena pada penulisan huruf kapital disetiap awal

kata, bukan hanya pada awal kalimat. Jumlah skor 70 dan interpretasi

cukup. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 30 pada aspek ketepatan

kalimat, ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks

persuasi dengan iklan.

Tabel 4.32

Analisis Data Siswa No. 31

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 20

C

2. Ketepatan logika urutan cerita 15

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15

4. Ketepatan kata 7

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 6

Jumlah skor 70 Cukup

Page 79: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

66

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 31 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 20 alasannya karena isi dari

kalimat yang ada di cerita kurang menjelaskan akibat dari banjir, b)

Ketepatan logika urutan cerita: 15 alasannya karena urutan cerita tidak

tersusun dengan baik, c) Ketepatan makna keseluruhan cerita: 15

alasannya karena maksud dari cerita kurang dipahami karena akibat dari

banjir tidak dijelaskan, d) Ketepatan kata: 7 alasannya karena kata yang

digunakan kurang tepat dan penggunaan kata tidak baku, e) Ketepatan

kalimat: 7 alasannya karena ada kalimat yang susunannya tidak baik, f)

Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya karena penggunaan huruf kapital dan

tanda baca yang kurang tepat. Jumlah skor 70 dan interpretasi cukup. Nilai

yang paling rendah pada siswa no. 31 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai

tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.33

Analisis Data Siswa No. 32

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 17

C

2. Ketepatan logika urutan cerita 12

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 11

4. Ketepatan kata 11

5. Ketepatan kalimat 6

6. Ejaan dan tata tulis 6

Jumlah skor 64 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 32 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 17 alasannya karena isi cerita

yang sesuai dengan iklan hanya sedikit dan ada sedikit cerita narasi, b)

Ketepatan logika urutan cerita: 12 alasannya karena urutan logika cerita

ada yang kurang tepat dan hampir baik, c) Ketepatan makna keseluruhan

cerita: 11 alasannya karena maksud dari cerita sedikit yang dapat dipahami

yaitu jangan membuang sampah, d) Ketepatan kata: 11 alasannya karena

Page 80: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

67

ada beberapa penggunaan kata yang kurang tepat, e) Ketepatan kalimat: 6

alasannya karena penggunaan susunan subjek, predikat dan objeknya

kurang tepat, f) Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya karena tiap pergantian

kalimat baru diletakkan dibaris baru, pemakaian kata yang kurang tepat,

dan penggunaan tata tulis huruf kapital yang kurang tepat seperti kata

penghubung Dan, Yang, Itu. Jumlah skor 64 dan interpretasi cukup. Nilai

yang paling rendah pada siswa no. 32 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai

tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.

Tabel 4.34

Analisis Data Siswa No. 33

No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22

B

2. Ketepatan logika urutan cerita 15

3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 17

4. Ketepatan kata 11

5. Ketepatan kalimat 7

6. Ejaan dan tata tulis 6

Jumlah skor 78 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 33 memperoleh skor a)

Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya karena isi cerita

hampir baik, b) Ketepatan logika urutan cerita: 15 alasannya karena urutan

cerita kurang tersusun dengan baik, c) Ketepatan makna keseluruhan

cerita: 17 alasannya karena makna dari cerita adalah sebuah ajakan, d)

Ketepatan kata: 11 alasannya karena penggunaan kata yang digunakan

dalam menghubungkan dengan kata lainnya hampir baik, e) Ketepatan

kalimat: 7 alasannya karena penggunaan susunan kalimat masih ada yang

kurang tersusun dengan baik, f). Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya karena

tata penulisan paragraf kurang baik karena tidak diberi spasi ke dalam di

awal paragraf dan penyingkatan kata tidak menjadi tdk yang kurang tepat.

Jumlah skor 78 dan interpretasi baik.

Page 81: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

68

Dari tabel dan uraian di atas dapat dilihat skor dan diinterpretasikan.

Berikut ini penyajian tabel analisis data tes dari seluruh siswa dan nilai rata-

rata kelas.

Tabel 4.35

Hasil Analisis Data Tes Menulis Paragraf Persuasi Sederhana

Berdasarkan Media Iklan Gambar Audio Visual

No.

Siswa

Nilai

Interpretasi

1. Siswa no.1 74 Cukup

2. Siswa no.2 80 Baik

3. Siswa no.3 79 Baik

4 Siswa no.4 68 Cukup

5. Siswa no.5 73 Cukup

6. Siswa no.6 79 Baik

7. Siswa no.7 81 Baik

8. Siswa no.8 82 Baik

9. Siswa no.9 80 Baik

10. Siswa no.10 76 Baik

11. Siswa no.11 85 Baik

12. Siswa no.12 79 Baik

13. Siswa no.13 64 Cukup

14. Siswa no.14 71 Cukup

15. Siswa no.15 81 Baik

16. Siswa no.16 79 Baik

17. Siswa no.17 73 Cukup

18. Siswa no.18 75 Cukup

19. Siswa no.19 82 Baik

20. Siswa no.20 76 Baik

21. Siswa no.21 80 Baik

22. Siswa no.22 80 Baik

23. Siswa no.23 79 Baik

Page 82: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

69

24. Siswa no.24 80 Baik

25. Siswa no.25 76 Baik

26. Siswa no.26 77 Baik

27. Siswa no.27 71 Cukup

28. Siswa no.28 83 Baik

29. Siswa no.29 78 Baik

30. Siswa no.30 70 Cukup

31. Siswa no.31 70 Cukup

32. Siswa no.32 64 Cukup

33. Siswa no.33 78 Baik

Jumlah 2523

Rata-rata 76,4 Baik

Keterangan:

Xbar = X1+X2+X3+.................Xn

Xbar = 2903

38

= 76,4

Dekripsi

Tabel di atas menunjukkan bahwa kelas III yang terdiri dari tiga puluh

delapan siswa. Berdasarkan data diatas sebanyak 3 siswa masih mendapat nilai

di bawah KKM (70). Dengan persentase nilai yang dihitung sebagai berikut:

N = dari 33 siswa yang di teliti

Sedangkan siswa yang mencapai KKM sebanyak 30 siswa dengan

perhitungan sebagai berikut:

N =

Page 83: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

70

Keseluruhan siswa memperoleh tingkat rata-rata nilai penguasaan yaitu

76,4 dan berada dalam rentang 76—85 dengan interpretasi baik dan dikatakan

mampu menulis paragraf persuasi sederhana berdasarkan iklan gambar.

Berdasarkan data analisis dapat dilihat bahwa ada satu siswa yang

mendapatkan nilai tertinggi 85 yaitu siswa no. 11. Kesalahan yang peneliti

lihat dalam penulisan paragraf ini terletak pada penggunaan ejaan dan tata

tulis huruf kapital yang kurang tepat. Penulisan isi cerita sudah baik sesuai

dengan iklan yang ditayangkan. Sedangkan siswa yang mendapat nilai

terendah 64 yaitu siswa no. 32. Kesalahan yang peneliti lihat dalam penulisan

paragraf ini terletak pada awal paragraf tidak diberi jarak spasi ke dalam, tiap

pergantian kalimat baru diletakkan dibaris baru, pemakaian kata yang kurang

tepat, dan penggunaan ejaan serta tata tulis huruf kapital yang kurang tepat.

Dari hasil perolehan skor yang didapat serta dari hasil observasi,

peneliti menemukan kelebihan dan kekurangan dalam menulis paragraf

sederhana berdasarkan iklan audio visual. Pada aspek ejaan dan tata tulis cerita

sebanyak 13 siswa mendapat nilai terendah. Ini menyatakan bahwa siswa

masih belum teratur dalam menulis huruf yang dirangkai ke dalam sebuah

kalimat. Masih banyak siswa yang menuliskan huruf kapital di tengah kalimat,

menyingkat kata tidak pada aturan penulisan singkatan yang benar,

menggunakan simbol dalam menulis kata reduplikasi. Hal seperti ini bisa

terjadi karena kurang latihan menulis dengan baik dan benar, dan kebiasaan

menulis yang tidak teratur tidak akan terjadi jika guru membantu siswa untuk

selalu melakukan pembiasaan untuk menulis dengan baik dan benar. Sebanyak

11 siswa mendapat skor terendah pada aspek ketepatan kalimat. Pada aspek

ketepatan isi cerita dengan iklan sebanyak 4 siswa mendapatkan nilai rendah.

Siswa yang mendapat nilai terendah karena menulis cerita paragraf berbeda

sekali dengan isi iklan. Contohnya seperti siswa pada no. 37 yang menuliskan

isi paragraf mengenai bangsa Indonesia yang kaya dan maju, sedangkan iklan

menceritakan tentang layanan masyarakat mengenai banjir.

Page 84: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

71

Peneliti juga melihat bahwa hampir seluruh siswa menulis isi paragraf

sama dengan apa yang diungkapkan oleh narator dalam iklan. Hal ini

menunjukkan bahwa kreativitas yang dimiliki siswa dalam menulis paragraf

terbatasi oleh video iklan audio visual. Sebanyak 2 siswa mendapat skor

terendah pada aspek ketepatan makna keseluruhan cerita. Peneliti melihat

bahwa siswa yang mendapat skor terendah ini keterkaitan antar kalimatnya

tidak sinkron sehingga makna yang dihasilkan dalam cerita menjadi kurang

tepat. Adapula siswa dalam aspek ketepatan logikanya tidak tepat tetapi

makna ceritanya masih bisa dipahami. Hal ini memang dibenarkan oleh guru

bidang Bahasa Indonesia bahwa masih ada siswa yang kurang memahami

dalam menulis paragraf, sehingga aspek-aspek penilaian yang diperoleh dalam

menulis paragraf juga kurang. Selain itu siswa belajar mengenai menulis

paragraf baru di kelas III ini, wajar saja jika masih ada siswa yang menulis

tidak sesuai dengan unsur-unsur penulisan paragraf yang baik dan benar.

2. Deskripsi dan Analisis Data Angket

a. Deskripsi Data Angket Menulis Paragraf Persuasi Sederhana Dengan

Menggunakan Iklan Gambar Audio Visual

Setelah mendeskripsikan analisis data tes, maka selanjutnya yaitu

menganalisis data angket dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang

data pendukung dan untuk mengetahui bagaimana respon siswa mengenai

menulis paragraf dengan menggunakan media iklan gambar audio visual.

Angket yang disebar berisi lima pernyataan dan setiap jawaban dijumlahkan

untuk menentukan besarnya frekuensi jawaban. Berikut ini deskripsi data

angket.

Page 85: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

72

Tabel 4.36

Data Hasil Angket Menulis Paragraf Persuasi Sederhana Dengan

Menggunakan Media Iklan Gambar Audio Visual

No.

Pernyataan dan Alternatif Jawaban

Frekuensi

1.

Saya senang menulis karangan paragraf menggunakan media iklan gambar

a. Ya b. Tidak

34 4

2.

Saya bisa membuat tulisan yang baik dengan menggunakan media iklan gambar

a. Ya b. Tidak

35 3

3.

Dengan media iklan gambar saya tidak merasa kesulitan mengarang paragraf

a. Ya b. Tidak

33 5

4.

Dengan bantuan media iklan gambar saya lebih mudah untuk menentukan judul, tema dan kalimat yang akan ditulis.

a. Ya b. Tidak

33 5

5.

Penggunaan meda iklan gambar dalam pembelajaran menulis paragraf membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan.

a. Ya b. Tidak

35 3

b. Analisis Data Angket Menulis Paragraf Persuasi Sederhana

Berdasarkan Iklan Gambar Audio Visual

Angket yang disebarkan kepada siswa sebanyak tiga puluh. Angket

dianalisis pada masing-masing pertanyaan yang diajukan dengan

menggunakan rumus presentase sebagai berikut.

P = f X 100%

N

Page 86: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

73

Keterangan:

f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Number of Cases (Jumlah Frekuensi/banyak individu)

p = Angka Persentase

Selanjutnya untuk mempermudah dalam menganalisa data dari hasil

penelitian, maka setiap butir dibuatkan suatu tabulasi yang disesuaikan dengan

teknik analisa data. Teknik tersebut dimaksudkan agar data yang diperoleh

dapat ditarik kesimpulannya dari masalah yang diteliti. Untuk lebih jelasnya

dapat diperhatikan tabel berikut.

Tabel 4.37

Analisis Jawaban Angket No.1

1. Saya senang menulis paragraf dengan menggunakan media iklan gambar

audio visual.

No.

Alternatif jawaban

frekuensi Persentase (%)

1. a. Ya 34 89% 2.

b. Tidak

4

11%

Jumlah 38 100%

Dekripsi

Dari hasil data angket menunjukkan bahwa 89% siswa senang

menggunakan media iklan audio visual dalam pembelajaran menulis paragraf

sederhana dan 11% siswa merasa tidak suka dan tidak senang menulis

menggunakan media iklan audio visual di kelas. Data menunjukkan bahwa

sebagian siswa senang dan menggunakan media merupakan suatu kegiatan

yang baru yang menyenangkan suasana belajar. Hal ini juga dibenarkan oleh

guru bidang studi bahasa Indonesia yaitu Ibu Farida yang menyatakan bahwa

anak-anak menunjukkan rasa sangat antusiasnya dan rasa senang ketika

Page 87: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

74

belajar menggunakan media pembelajaran di kelas. Menurutnya media

pembelajaran sangat diperlukan untuk memudahkan guru dalam mengajar.1

Tabel 4.38

Analisis Jawaban Angket No.2

2. Saya bisa membuat tulisan dengan baik dengan menggunakan media iklan

gambar audio visual.

No.

Alternatif Jawaban

frekuensi Persentase (%)

1. a. Ya 35 92% 2.

b. Tidak

4

8%

Jumlah 38 100%

Dekripsi

Dari hasil data angket menunjukkan bahwa 92% siswa dapat membuat

tulisan dengan baik dengan menggunakan media iklan audio visual dalam

pembelajaran menulis paragraf sederhana dan 8% siswa merasa tidak dapat

membuat tulisan dengan baik menggunakan media iklan audio visual di kelas.

Data menunjukkan bahwa siswa merasa mudah dalam memuat tulisan dan

dapat menghasilkan tulisan yang baik dengan bantuan media pembelajaran di

kelas.

Tabel 4.39

Analisis Jawaban Angket No.3

3. Dengan menggunakan media iklan gambar saya tidak mengalami kesulitan

mengarang paragraf.

No.

Alternatif Jawaban

frekuensi Persentase (%)

1. a. Ya 33 86% 2.

b. Tidak

5

14%

Jumlah 38 100%

1 Farida, Guru bidang studi Bahasa Indonesia Kelas III MIN 15 Bintaro, Wawancara Pribadi, Bintaro 20 Mei 2015

Page 88: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

75

Dekripsi

Dari hasil data angket menunjukkan bahwa 86% siswa merasa tidak

ada kesulitan dalam mengarang paragraf dengan menggunakan media iklan

audio visual dalam pembelajaran menulis paragraf sederhana dan 14% siswa

merasa ada sedikit kesulitan dalam mengarang paragraf menggunakan media

iklan audio visual di kelas. Data menunjukkan bahwa siswa mengalami

kemudahan membuat kata-kata dalam mengarang paragraf menggunakan

media pembelajaran.

Tabel 4.40

Analisis Jawaban Angket No.4

4. Dengan bantuan media iklan gambar saya lebih mudah untuk menentukan

judul, tema dan kalimat yang akan ditulis.

No.

Alternatif Jawaban

frekuensi Persentase (%)

1. a. Ya 33 86% 2.

b. Tidak

5

14%

Jumlah 38 100%

Dekripsi

Dari hasil data angket menunjukkan bahwa 86% siswa merasa lebih

mudah menentukan judul, tema dan kalimat yang akan ditulis dengan

menggunakan media pembelajaran iklan audio visual dan 14% siswa merasa

tetap merasa kesulitan dalam menentukan tema, judul, dan kalimat yang akan

ditulis. Data menunjukkan bahwa siswa merasa lebih mudah dalam

menentukan judul, tema, dan kalimat yang akan ditulis. Hal ini diperkuat

dengan pernyataan ibu Farida pada saat melakukan wawancara yang

menyatakan bahwa anak-anak jika diberi tugas untuk mengarang kebanyakan

kesulitannya adalah pada menentukan tema dan judulnya, mereka agak

kesulitan untuk memulainya jika temanya tidak ditentukan dahulu oleh guru.

Akan sangat memakan waktu yang lama ketika anak-anak diberikan

Page 89: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

76

kebebasan dalam menentukan tema sendiri, lebih mudah jika tema ditentukan

oleh guru terlebih dahulu.2

Tabel 4.41

Analisis Jawaban Angket No.5

5. Penggunaan meda iklan gambar dalam pembelajaran menulis paragraf

membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan tidak

membosankan.

No.

Alternatif Jawaban

frekuensi Persentase (%)

1. a. Ya 35 92% 2.

b. Tidak

3

8%

Jumlah 38 100%

Dekripsi

Dari hasil data angket menunjukkan bahwa 92% siswa merasa media

iklan audio visual dalam pembelajaran menulis paragraf sederhana

menyenangkan dan membuat mereka aktif di dalam kelas dan 8% siswa

merasa tidak merasa senang dan tetap tidak dapat mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan media iklan audio visual di kelas. Data menunjukkan

bahwa siswa merasa menggunakan media iklan audio visual adalah hal yang

menyenangkan bagi mereka dan membuat suasana kelas menjadi aktif. Hal ini

diperkuat dengan pernyataan ibu Farida selaku guru Bahasa Indonesia, yang

menyatakan bahwa guna media pembelajaran selain memudahkan guru

menyampaikan materi pembelajaran di kelas juga dapat membuat suasana

kelas yang aktif, tidak membosankan dan tidak selalu guru yang berbicara di

depan kelas, apalagi pelajaran bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang

memerlukan imajinasi sehingga dapat dituangkan ke dalam sebuah tulisan

yang hasilnya akan baik pula.3

2Ibid 3 Ibid

Page 90: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian yang telah dilakukan

mengenai “Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Persuasi Sederhana Berdasarkan

Iklan Audio Visual di Kelas III MIN Bintaro” maka, peneliti dapat

mengemukakan beberapa simpulan dan saran.

A. Simpulan

Simpulan dari penelitian ini secara keseluruhan siswa mampu menulis

paragraf persuasi sederhana berdasarkan iklan audio visual, terbukti dari rata-rata

yang diperoleh melebihi dari nilai KKM sebesar 70. Adapun nilai tertinggi yang

diperoleh siswa adalah pada aspek kesesuaian isi teks dengan iklan layanan

masyarakat. Hal tersebut dikarenakan siswa dapat membuat paragraf persuasi

sederhana menggunakan bantuan media iklan audio visual sehingga memberi

kemudahan kepada siswa untuk menulis sebuah paragraf.

Adapaun nilai terendah yang diperoleh siswa adalah pada aspek ketepatan

kata, ketepatan kalimat, ejaan, dan tata tulis. Hal ini dapat dilihat dari tiap aspek

siswa yang menunjukkan kurangnya skor yang didapat. Hal ini dikarenakan siswa

masih belum terbiasa untuk menulis sebuah paragraf yang baik dan benar.

Temuan yang menarik dalam menulis paragraf persuasi berdasarkan media iklan

lainnya adalah bahwa siswa hampir seluruhnya menuliskan kata-kata yang sama

dengan yang ada di iklan yang berarti tingkat kreatifitas serta berfikir dalam

menulis kata dan kalimat dalam paragraf sangat dibatasi oleh iklan tersebut.

Jadi, dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan

menulis paragraf sederhana berdasarkan media iklan audio visual pada siswa kelas

III MIN 15 Bintaro baik dengan nilai rata-rata kelas 76,4.

75

Page 91: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

76

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis, dan pebahasan pada bab IV serta

simpulan yang diperoleh, maka disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Agar siswa dapat mengatasi beberapa kesulitan dalam pembelajaran menulis

paragraf persuasi sederhana, sebaiknya siswa lebih banyak berlatih menulis

paragraf dan saling berinteraksi satu sama lain dalam menyelesaikan

kesulitan.

2. Bagi guru sebaiknya gunakan model pembelajaran yang lebih menarik yang

dapat membantu meningkatkan kemapuan menulis paragraf.

3. Jika ingin menggunakan media iklan seperti ini maka sebaiknya diberikan

alternatif pilihan iklan lebih dari satu karena akan membantu siswa berpikir

lebih kreativ dan luas.

Page 92: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

A., Alek dan Achmad H.P, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta:

Kencana, 2010

Alkaf, Nuraidadan Halid, Metodologi Penelitian Pendidikan, Ciputat: Islamic

Reseach Publishing, 2009

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia untuk

Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo, 2008

Arifin, E. Zaenal, dkk., Pemakaian Bahasa dalam Iklan Berita dan Papan

Reklame, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011

Anggraini, Asih, dkk, Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan

Tinggi, Jakarta: Graha Ilmu, 2006

Budinuryanta, Kasuriyanta, dan Imam Koerman, Pengajaran Keterampilan

berbahasa, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008

Cahyani, Isah, Pembelajaran Bahasa Indonesia, Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2011

Cahayani, Isah dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD, Jakarta:

UPI Press, 2008

Djojosuroto, Kinayati, Prinsip-prinsip Dasar Penelitian Bahasa dan Sastra,

Bandung: Nuansa, 2000

Gani, Ramlan A. dan Mahmudah Fitriyah, Pembinaan Bahasa Indonesia,

Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007

Keraf, Gorys, Argumentasi dan Narasi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2003

Kuswandi, Wawan, Televisi dan Masyarakat, Jakarta: Rineka Cipta, 1996

77

Page 93: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

78

Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana,

2004

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005

Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, Jakarta: GP Press

Group, 2013

Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2012

Nurgiyantoro, Burhan, Penilaian Pembelajaran Bahasa: Berbasis Kompeensi,

Yogyakarta: BPFE, 2012.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007

Rahardi, Kunjana, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Erlangga,

2009

Rahayu, Minto, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, Jakarta: PT Grasindo,

2007

Saddhono, Kundharu dan St. Y. Slamet, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014

Sadiman, Arief S., dkk. Media Pendidikan Pengertian, pengembangan dan

Pemanfaatannya, Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2012

Strauss, Ansem & Juiet Corbin, Dasar-dasar peneitian Kualitatif, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1994.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, Bandung: ALFABETA, 2010.

Page 94: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

79

Suparno dan Muhammad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, Jakarta:

Universitas Terbuka, 2009

Suryabrata, Sumadi, Metode Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1997

Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006

Tarigan, Henry Guntur, Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa,

Bandung: angkasa, 2008

Usman, Basyiruddin Asnawir, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press,

2002

Widyatama, Redra, Teknik Menulis Naskah Iklan, Jakarta: PT. Bhuana Ilmu

Populer, 2011

Yunus, M., dkk, Keterampilan Menulis, Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka, 2013

Page 95: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

A. SEJARAH MADRASAH

Sebelum lahirnya MIN Bintaro, ada proses perjuangan yang cukup

panjang yang melibatkan guru, orang tua siswa dan warga sekitar tempat

berdirinya MIN Bintaro, yaitu di kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan.

MIN Bintaro sebelumnya merupakan Kelas Jauh ( KJ ) dari MIN Petukangan

Selatan. Sejak berdirinya pada tahun 1996 MIN Bintaro dan MIN Petukangan

Selatan di pimpin oleh satu orang kepala madrasah. Baru pada tahun 2004 MIN

Bintaro dinyatakan mandiri berdasarkan SK Kepala Kantor Wilayah Departemen

Agama Provinsi DKI Jakarta. Sejak tahun 2004 MIN Bintaro mandiri dan

dipimpin oleh kepala Madrasahnya, bapak Asim S. Ag.

Ada perjuangan yang tidak boleh dilupakan, beberapa orang guru yang

boleh dikatakan penggagas berdirinya MIN Bintaro, yang pada waktu itu menjadi

guru dan kepala madrasah di MIN Petukangan Selatan, yaitu bapak Abd. Rosyid,

Bapak A. Taufiqillah, dan bapak Muhimin, merekalah yang berulang kali

mengusulkan agar dibangun gedung untuk MIN Bintaro. Setelah berdirinya

gedung untuk MIN Bintaro, mereka jualah yang berjuang mencari siswa,

membersihkan gedung dari semak belukar, dan yang lebih berat lagi

menyelesaikan sengketa jalan menuju MIN Bintaro, Antara Depag, warga sekitar

dan ahli waris masing mengklaim tanah milik mereka.

Secara berurutan, kepala sekolah yang pernah memimpin MIN Bintaro

adalah sebagai berikut:

1. Drs. Abdul Rosyid : 1997 – 1999

2. H. Moh. Noor Hasan : 2000 – 2004

3. Asim, S. Ag : 2004 – 2008

4. Drs. H. Cecep Suhendi : 2008 – 2009

5. Drs. H. Abd. Hay : 2009 – 2010

6. A. Taufiqillah, S. Ag : 2010 - Sampai sekarang

Demikianlah sejarah singkat MIN intaro.

Page 96: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

B. VISI DAN MISI

VISI

“TERWUJUDNYA LEMBAGA PENDIDIKAN DASAR YANG

KOMPETEN DALAM PEMBINAAN IMTAQ SERTA BERKUALITAS

DALAM PENGEMBANGAN ILMU, SEJALAN KEMAJUAN IPTEK”

a. Indikator Pencapaian Visi

1. Terwujudnya lingkungan madrasah yang islami.

2. Terwujudnya lingkungan madrasah yang kondusif untuk terciptanya

proses pembelajaran yang inovativ

3. Terwujudnya peningkatan sumber daya manusia (pendidik dan tenaga

kependidikan) yang professional.

4. Meningkatnya proses pembelajaran yang memanfaatkan kemajuan

IPTEK.

5. Terwujudnya rencana induk pengembangan sarana prasarana

pendidikan.

6. Terwujudnya peningkatan kualitas lulusan dalam bidang akademik

maupun non akademik

7. Terwujudnya madrasah sebagai pusat pembelajaran, pusat disiplin,

pusat kebudayaan, dan pusat dakwah

MISI MADRASAH

1. Menanamkan keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia melalui

pengamalan ajaran agama.

2. Mengoptimalkan proses KBM dan Bimbingan Keagamaan.

3. Mengembangkan pengetahuan dibidang IPTEK, bahasa, olahraga dan

seni, sesuai dengan bakat, minat serta potensi siwa.

4. Mengoptimalkan SDM demi terwujudnya output yang berkualitas.

5. Memanfaatkan kemajuan IPTEK sebagai media dan sumber

pembelajaran.

6. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan

masyarakat.

Page 97: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

NO

NAMA KEGIATAN EKSKUL

HARI

WAKTU

PEMBINA

PEMBIMBING

1

Marching Band

Sabtu

14.00 - 15.00

Ida Farida, S. Ag

Luar

2

Pramuka

Rabu

14.00 - 15.00

Nurjanah HM., S. Ag

Dalam dan Luar

. 3

Marawis

Selasa

14.00 - 15.00

Slamet Marzuki, S. Pd. I

Luar

4

Kaligrafi

Kamis

14.00 - 15.00

Adnan, S. Ag

Luar

5

TUB

Jumat

14.00 - 15.00

Ismail, S. Pd. I

Dalam

6

Dokter Kecil

Senin

14.00 - 15.00

Lathifatul Amanati, S. Pd.I

Dalam

7

Futsal

Jumat

14.00 - 15.00

Muhamad, S. Pd

Dalam

7

MIPA

Kamis

14.00 - 15.00

Dra. Ratna Mulyandini

Dalam

a. Indikator Pencapaian Misi

1. Sholat zuhur berjamaah berjalan dengan tertib dan khusyu

2. Pembelajaran agama mengutamakan praktik

3. Kegiatan pembelajaran bidang studi umum terlaksana dengan lancar

dan berkualitas

4. Lulusan dapat melanjutkan ke sekolah negeri dan unggulan

5. Situasi sekolah kondusif

6. Kegiatan ekstra kurikuler aktif dan beragam

7. Sarana dan prasarana bertambah lengkap

8. Hubungan dengan komite madrasah dan orang tua siswa makin

harmonis

9. Disiplin Guru, karyawan dan siswa meningkat

10. Lingkungan sekolah bersih, indah, sehat dan aman

11. Terlaksananya kegiatan senam massal secara rutin

12. Komputerise dalam setiap kegiatan dan kearsipan.

C. Jadwal Ekstrakurikuler

A

Page 98: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

LAMPIRAN

DAFTAR NAMA SISWA KELAS III MIN 15 BINTARO

No.

Nama Siswa

Nilai

Interpretasi

1. Adam Mahmud Saputra 74 Cukup

2. Alexa Nur fadilah 80 Baik

3. Alfida Arinda Dewi 79 Baik

4 Alif Abdurrahman Y. 68 Cukup

5. Andika Kelana 73 Cukup

6. Dwi Aryanti 79 Baik

7. Faiz Nuzli Ramdan 81 Baik

8. Fatih Asyrafil Qalbani 82 Baik

9. Firniansyah Putri 80 Baik

10. Hafsatul Mutiah 76 Baik

11. Hasna Mailani Z 85 Baik

12. Muhammad Dzaki W. 79 Baik

13. Muhammad Fikriansyah 64 Cukup

14. Muhammad Naufal Dzatil I 71 Cukup

15. Muhammad Raihan Nashar 81 Baik

16. Mutia Nuraini S 79 Baik

17. Mutiara Amanda 73 Cukup

18. Nailul Fadhilah 75 Cukup

19. Najwa Nadia Rahma 82 Baik

20. Nashira Putri 76 Baik

21. Naswa Cahaya Putri 80 Baik

22. Nayla Del Fahira 80 Baik

23. Nisrina Umaimah 79 Baik

24. Nyimas Nazilah P Z 80 Baik

25. Radhwa Sumayyah 76 Baik

26. Rahma Azzahra 77 Baik

27. Ray Dzaky Bernadien P 71 Cukup

Page 99: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

28. Revaliana Cahya M 83 Baik

29. Revina Nur Aini 78 Baik

30. Salma Nurhanifah 70 Cukup

31. Salma Nadya 70 Cukup

32. Zaid Haikal Rizqi 64 Cukup

33. Zahra Aulia Putri 78 Baik

Page 100: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

Pedoman Instumen Wawancara Kemampuan

Menulis Paragraf Sederhana berdasarkan Media

Iklan Audio Visual di Kelas III

1. Apakah ibu pernah memakai media gambar sebagai media dalam

melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas?

2. Bagaimana sikap siswa ketika belajar menggunaan media gambar sebagai

alat bantu mereka dalam belajar?

3. Kesulitan apa yang dialami oleh siswa saat menulis paragraf sederhana?

4. Apakah ada perbedaan kemampuan menulis paragraf sederhana siswa

menggunakan media iklan dengan tidak menggunakan media iklan audio

visual?

5. Bagaimana nilai hasil kerja siswa setelah menggunakan iklan audio visual

sebagai media pembelajarannya?

6. Apakah dalam menulis paragraf sederhana membuat karangannya tanpa

ditentukan tema dan media atau ditentukan terlebih dahulu tema dan

medianya?

Pewawancara

Narasumber

.......................

......................

Page 101: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

Lampiran

1. Pertanyaan: Apakah ibu pernah memakai media gambar sebagai media

dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas?

Jawaban: ya, pernah. Memakai media dalam kegiatan belajar mengajar

sangat membantu saya dalam mencapai tujuan belajar yang akan dicapai.

Selain itu ketika menggunakan media, siswa terlihat sangat antusias dan

aktif dalam belajar. Biasanya media yang digunakan itu seperti media

gambar.

2. Pertanyaan: Bagaimana sikap siswa ketika belajar menggunaan media

gambar sebagai alat bantu mereka dalam belajar?

Jawaban: sikap siswa ketika belajar menggunakan media gambar sikapnya

terlihat aktif, yang tadinya siswa kurang tertarik untuk belajar Bahasa

Indonesia jadi ikut serta dalam kegiatan pembelajaran. Memang sedikit

kurang bisa tertib dan disiplin ketika menggunakan media tetapi masih

bisa terkontrol oleh saya. Malah saya merasa senang ketika siswa tidak

hanya diam, itu berarti kan siswa dapat merespon pelajaran yang saya

berikan kepada mereka.

3. Pertanyaan: Kesulitan apa yang dialami oleh siswa saat menulis paragraf

sederhana?

Jawaban: kesulitan yang dialami oleh siswa ketika mereka disuruh menulis

sebuah paragraf jika menulis tanpa ditentukan tema sebelumnya, mereka

juga masih kurang baik dalam menulis paragraf yang baik dan benar,

masih ada saja yang belum memberi jarak spasi ke dalam menjadi tanda

awal sebuah paragraf, kemudian siswa masih belum mengetahui dalam

satu paragraf terdiri dari berapa buah kalimat. Kesulitan ini mungkin akan

berkurang jika mereka sudah terbiasa menulis paragraf yang baik dan

benar, karena mereka baru mengenal menulis paragraf di kelas III ini.

4. Pertanyaan: Apakah ada perbedaan kemampuan menulis paragraf

sederhana siswa menggunakan media iklan dengan tidak menggunakan

media iklan audio visual?

Page 102: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

Jawaban: yang saya lihat dari hasil kerja mereka ya tentu ada, tingkat

menulis mereka sudah cukup baik dan siswa juga kelihatannya tidak ada

kesulitan dalam membuat karangannya.

5. Pertanyaan: Bagaimana nilai hasil kerja siswa setelah menggunakan iklan

audio visual sebagai media pembelajarannya?

Jawaban: nilai mereka cukup baik, rata-rata nilai siswa juga sudah berada

di atas KKM (70)

6. Pertanyaan: Apakah dalam menulis paragraf membuat karangannya tanpa

ditentukan tema dan media atau ditentukan terlebih dahulu tema dan

medianya?

Jawaban: kadang-kadang awalnya tidak ditentukan temanya, tetapi ketika

siswa bertanya tema dan mereka kesulitan untuk memulai mengarang saya

tentukan temanya. Kalau penggunaan media sih agak jarang namun pernah

digunakan karna biasanya di buku sudah ada gambar jadi saya mengambil

gambar dari buku yang dipakai oleh siswa.

Page 103: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

Instrumen Angket Penelitian Respon Siswa Kelas III terhadap Penggunaan

Media Iklan Dalam Menulis Paragraf Sederhana

Nama : ...................................

Kelas : ....................................

Pilihlah jawaban dari pertanyaan dibawah ini dengan memberi gambar jika “iya” dan

gambar jika “tidak”

No.

Pertanyaan

1.

Saya senang menulis karangan paragraf menggunakan media iklan gambar

2.

Saya bisa membuat tulisan yang baik dengan menggunakan media iklan gambar.

3.

Dengan media iklan gambar saya tidak merasa kesulitan mengarang paragraf

4. Dengan bantuan media iklan gambar saya lebih mudah untuk menentukan judul, tema dan kalimat yang akan ditulis

5. Penggunaan media iklan gambar dalam pembelajaran menulis paragraf membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan

Page 104: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

INSTRUMEN OBSERVASI (UNTUK GURU)

Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Sederhana

Berdasarkan Gambar Iklan Audio Visual di Kelas III MIN 15 Bintaro

Lingkari angka pada kolom skor 1,2,3, dan 4 sesuai dengan kriteria sebagai berikut:

(1) Kurang, (2) Cukup, (3) Baik, (4) Sangat baik

No.

ASPEK YANG DINILAI

DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN

PENGELOLAAN KELAS

SKOR

1. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai dengan tujuan dan karakteristik pembelajaran

1 2 3 4

2. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran dapat didengar dengan baik oleh peserta didik

1 2 3 4

3. Guru menggunakan kata-kata santun, lugas dan dimengerti oleh peserta didik

1 2 3 4

4. guru menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan belajar peserta didik

1 2 3 4

5. Guru menggunakan alat peraga atau media yang menarik untuk membantu peserta didik memahami materi dalam pembelajaran.

1 2 3 4

6. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran

1 2 3 4

7. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung

1 2 3 4

8. Guru menghargai dan mendorong peserta didik untuk bertanya dan berpendapat

1 2 3 4

9.

Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik

1 2 3 4

10.

Guru memaksimalkan efektivitas atau keberlangsungan penerapan media iklan gambar audio visual dalam pembelajaran menulis paragraf

1 2 3 4

KEGIATAN PENDAHULUAN PEMBELAJARAN

11. Guru menyiapkan peserta didik secara praktis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran

1 2 3 4 12.

Guru memberikan motivasi belajar siswa secara kontekstual dan menarik sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-sehari, dengan memberikan contoh dan perbanding lokal, rasional, dan intersional.

1 2 3 4

13. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang kan dipelajari

1 2 3 4

14. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai

1 2 3 4

15. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus kegiatan pembuka

1 2 3 4

Page 105: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

16. Menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan karakterisik peserta didik

1 2 3 4

17. Menggunakan media pemebelajaran yang menarik dan sesuai dengan karakteristik peserta didik

1 2 3 4

18. Menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik

1 2 3 4 19.

Guru mendorong peserta didik untuk melakukan aktivitas sesuai dengan karateristik sikap melalui proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan

1 2 3 4

20. Guru mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif 1 2 3 4

21. Pembelajaran bersifat holistik, sehingga peserta didik memaham suatu gejalan/fenomena (tema) dari segala sisi atau menyeluruh.

1 2 3 4

22.

Guru menciptakan pembelajaran bermakna, yaitu membentuk jalinan antar konsep yang berkaitan sehingga menambah kebermaknaan materi yang dipelajari.

1 2 3 4

23.

Autentik, pembelajaran dikaitkan dengan pengalaman peserta didik baik secara kejadian langsung (eksperimen) maupun yang pernah dilakukan.

1 2 3 4

KEGIATAN PENUTUP

24. Guru bersama peserta didik baik secara individu maupun kelompok melakukan refleksi terhadap rangkaian aktivitas pembelajaran.

1 2 3 4

25. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap hasil-hasil yang diperoleh peserta didik

1 2 3 4

26.

Guru bersama peserta didik melakukan refleksi untuk menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung

1 2 3 4

27. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

1 2 3 4

28. Guru melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas

1 2 3 4

29. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya

1 2 3 4

Jakarta Selatan, .......................................

Observer,

(.......................................)

Page 106: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

INSTRUMEN OBSERVASI (UNTUK SISWA)

Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Sederhana

Berdasarkan Gambar Iklan Audio Visual di Kelas III MIN 15 Bintaro

Lingkari angka pada kolom skor 1,2,3, dan 4 sesuai dengan kriteria sebagai berikut:

(1) Kurang, (2) Cukup, (3) Baik, (4) Sangat baik

No.

ASPEK YANG DINILAI

DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN

PENGELOLAAN KELAS

Skor

1. Siswa patuh pada perintah guru untuk merapikan tempat duduknya sesuai dengan tujuan dan karakteristik pebelajaran

1 2 3 4

2. Siswa dapat mendengar dengan baik volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran.

1 2 3 4

3. Siswa menggunakan kata-kata santun, lugas dan dimengerti oleh teman dan orang sekitar.

1 2 3 4

4. Siswa dapat tertib, disiplin, nyaman, dan senang dalam proses pembelajaran.

1 2 3 4

5. Siswa memberikan umpan balik atau respon saat pembelajaran berlangsung.

1 2 3 4

6. Siswa diberi penghargaan saat bertanya atau berpendapat. 1 2 3 4 7. Siswa berpakaian rapi, sopan, dan bersih. 1 2 3 4

KEGIATAN PENDAHULUAN PEMBELAJARAN

8. Siswa tertib dan disiplin secara praktis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran

1 2 3 4 9.

Siswa tertib mendengarkan motivasi belajar yang diberikan oleh guru secara kontekstual dan menarik sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-sehari, dengan memberikan contoh dan perbanding lokal, rasional, dan intersional.

1 2 3 4

10. Siswa menanggapi pertanyaan guru yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari

1 2 3 4

11.

Siswa menyimak guru mengenai cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus sebagai kegiatan pembuka

1 2 3 4

KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

12.

Siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode dari guru yang menyenangkan dan sesuai dengan karakterisik peserta didik

1 2 3 4

13. Siswa senang menggunakan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

1 2 3 4

14. Siswa menggunakan sumber pembelajaran yang dianjurkan oleh guru

1 2 3 4

15.

Siswa melakukan aktivitas sesuai dengan karateristik sikap melalui proses afesi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan

1 2 3 4

Page 107: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

16.

Pembelajaran bersifat holistik, sehingga peserta didik memaham suatu gejala/fenomena (tema) dari segala sisi atau menyeluruh.

1 2 3 4

17.

Guru menciptakan pembelajaran bermakna, yaitu membentuk jalinan antar konsep yang berkaitan sehingga menambah kebermaknaan materi yang dipelajari.

1 2 3 4

18.

Autentik, pembelajaran dikaitkan dengan pengalaman peserta didik baik secara kejadian langsung (eksperimen) maupun yang pernah dilakukan.

1 2 3 4

KEGIATAN PENUTUP

19. Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap rangkaian aktivitas pembelajaran.

1 2 3 4

20. Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap hasil-hasil yang diperoleh peserta didik

1 2 3 4

21.

Siswa bersama guru melakukan refleksi untuk menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung

1 2 3 4

22. Siswa menanggapi umpan balik yang diberikan oleh guru selama proses dan hasil pembelajaran

1 2 3 4

23. Siswa melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas

1 2 3 4

24. Siswa mendengarkan rencana kegiatan pembelajaran yang dijelaskan oleh guru untuk pertemuan berikutnya

1 2 3 4

Jakarta, .......................................

Observer,

(.......................................)

Page 108: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

Naskah Teks Monolog dari Iklan Layanan Masyarakat Isu Tentang Sungai

Teks Record

• Menit 00.00’ – 00.03’ = (suara berkokok ayam)

• Menit 00.04’ – 00.06’ = Monolog: “Sungai adalah wajah masa depan

kota Bandung” (gambar animasi sungai yang dikelilingi rumah warga)

• Menit 00.06’ – 00.12’ = Monolog : “Ada 46 sungai di kota Bandung yang

terbesar diantaranya sungai Cikapundung dan Cidurian” (gambar

animasi peta persebaran sungai di kota Bandung)

• Menit 00.12’ – 00.26’ = Monolog: “Air merupakan elemen terbesar yang

ada di sungai yang berkaitan dengan keseharian kita! (gambar animasi

air) memasak (gambar animasi anak perempuan sedang memasak di

dapur), mandi (gambar seorang anak laki-laki sedang mandi di kamar

mandi), menyiram tanaman (gambar anak perempuan menyiram tanaman

di halaman rumah), dan menikmati secangkir teh di pagi hari (gambar

seorang ayah yang sedang duduk sambil membaca koran serta secangkir

teh di atas meja)”

• Menit 00.27’ – 00.32’ = Monolog : “Tapi sayang, Perilaku membuang

sampah ke sungai akan berdampak buruk pada air yang ada di sungai”.

(gambar seorang ibu sedang membawa plastik bungkusan sampah dan

membuangnya ke sungai serta ada tagline bacaan).

• Menit 00.33’ – 00.37’ = “Sampahpun akan menumpuk di sungai!”

(tagline bacaan dan gambar animasi sungai yang penuh dengan sampah

dan mengeluarkan bau busuk yang tidak sedap serta warna air sungai yang

berwarna hijau dan kotor)

• Menit 00.38’ – 00.47’ = “Hal tersebut akan mengakibatkan ekosistem

sungai menjadi rusak” (tagline bacaan serta gambar animasi sungai yang

airnya kotor serta terdapat ikan-ikan mati mengambang di kelilingi

sampah), akan berakibat juga pada gangguan kesehatan seperti gangguan

pencernaan (tagline dan gambar animasi seorang anak laki-laki memakai

seragam yang kedua tangannya sedang memegang perutnya), dan iritasi

Page 109: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

pada kulit” (tagline dan gambar seorang ayah sedang menggaruk

badannya yang gatal akibat iritasi dari air sungai).

• Menit 00.48’ – 00.54’ = Monolog: “ketika hujan datang tinggi air

sungaipun akan naik dan akan mengakibatkan banjir” (tagline dan

gambar hujan turun di sekitaran aliran sungai)

• Menit 00.55’ – 00.58’ = Monolog: “Ayoooo beraksi nyata untuk Bandung

juara!!” (gambar tagline besar).

• Menit 00.59’ – 01.22’ = Monolog: “Dengan membersihkan sampah yang

ada di sungai (tagline bacaan dan gambar animasi warga yang sedang

membersihkan sampah di sungai) dan tidak membuang sampah ke sungai

(tagline dan gambar animasi anak-anak yang sedang bermain lari-larian di

pinggir sungai, ibu-ibu yang sedang bercakap-cakap di pinggir sungai,

serta ada warga yang sedang mendayung perahu di sungai yang airnya

jernih dan bebas sampah).

• Menit 01.22’ – 01.27’ = (tagline bacaan Ayo sama-sama menjaga

kebersihan sungai dan gambar rambu-rambu dilarang membuang sampah

sembarangan) (tagline bacaan dengan membuang sampah pada tempatnya

dan gambar seorang ibu yang sedang membuang sampah di keranjang

sampah)

• Menit 01.28’ – 01.44’ = Monolog : “Larangan membuang sampah di

sungai diberlakukan Perda K3 tahun 2005 Pasal 38 & 40, bagi yang

melanggarnya akan dikenakan denda hingga 50 juta rupiah atau pidana

kurungan paling lama 3 bulan”.

• Menit 01.45’ – 01.50’ = “Mari Selamatkan Kota Bandung!”

• Menit 01.51’ – 02.08 = Monolog: “Bandung Kita Tanggung Jawab

Kita!!”(gambar tagline bacaan)

Page 110: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan
Page 111: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan
Page 112: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan
Page 113: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan
Page 114: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Page 115: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan
Page 116: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan
Page 117: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan
Page 118: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan
Page 119: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan
Page 120: KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30710/3/MONA... · 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Prodi Pendidikan

MONA SYLVIANA DEWI, lahir di Jakarta 30 Maret

1993. Penulis merupakan anak pertama dari 2 bersaudara

pasangan Omo S. dan Bahrijiah. Pendidikan yang penulis

tempuh pertama kali di SDS Hang Tuah VII Bogor lulus

pada tahun 2005. Melanjutkan pendidikan di Mts Al

Hamid Cilangkap-Jakarta Timur lulus pada tahun 2008.

Melanjutkan pendidikan di MA Al Hamid Cilangkap Jakarta Timur lulus pada

tahun 2011. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah tahun 2011.

Selain itu, pengalaman mengajar yang pernah digeluti oleh penulis ini adalah

menjadi guru di SDIT Fathur Rahman dan mengajar privat. Saat ini penulis

tinggal di Komp. TWP TNI-AL Blok D 2/15 Ciangsana, Gunung Putri-Bogor.