asep suryadin
DESCRIPTION
seorang perawatyang sedang bertugas pasti akan menghadapi berbagai situasi di rumah sakit maupun di tengah-tengah masyarakat. Situasi tersebut bisa berhubungan dengan diri pasien, anggota keluarganya, bahkan dengan sesama staf kesehatan lain yang masih satu lingkup tanggung jawab pekerjaan. Untuk itu, perawat dituntut agar bisa berpikir cerdas pada setiap situasi apapunTRANSCRIPT
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Berfikir Kritis
Asep Suryadin
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Setiap perawat pasti akan
menghadapi berbagai situasi saat
bertugas di rumah sakit maupun di
tengah-tengah masyarakat. Situasi
tersebut bisa berhubungan dengan
diri pasien, anggota keluarganya,
bahkan dengan sesama staf
kesehatan lain yang masih satu
lingkup tanggung jawab pekerjaan.
Untuk itu, perawat dituntut agar bisa
berpikir cerdas pada setiap situasi
apapun
Yang akan
dipelajari
Pengertian01
Tingkat Pemikiran Kritis dalam
Praktik Keperawatan02
Kemampuan Menerapkan
(kompetensi) Pemikiran Kritis03
Model Pemikiran Kritis untuk
Pengambilan Keputusan Klinis04
Your Picture Here
Perry (2009), menyebutkan
berpikir kritis bukan meru-
pakan hal yang mudah atau
proses linier yang dapat
dipelajari dalam satu malam,
melainkan proses yang harus
diperoleh melalui pengalaman,
komitmen, dan rasa ingin tahu.
Berpikir kritis merupakan
serangkaian proses belajar dan
berpikir seiring dengan perawat
melakukan keputusan klinis.
Melalui pembuatan keputusan
klinis, perawat dapat
melakukan observasi dan
penilaian saat menentukan
sebuah keputusan klinis.
Definisi berpikir kritis lebih
menitik beratkan kepada
pemikiran logis disertai alasan-
alasan yang menyertainya
Pengertian
Tingkat Pemikiran Kritis dalam Praktik Keperawatan
perawat dapat
mengantisipasi
keadaan untuk
menentukan suatu
pilihan tanpa bantuan
orang lain. Jadi,
apapun keputusan
yang ditentukan oleh
seorang perawat, dia
yang akan
menanggung risikonya.
mulai membiasakan
diri untuk
menganalisis dan
memeriksa pilihan-
pilihan atau alternatif
tindakan dengan lebih
independen
Pada tingkat
pemikiran dasar,
perawat sedang
belajar menerima
berbagai opini dan
nilai yang berbeda
dari beberapa staf
perawat lain
.
Pemikiran Kritis Dasar
Pemikiran Kritis Kompleks
Pemikiran Kritis Komitmen
1
2
3
Kemapuan Menerapkan (Kompetensi) Pemikiran Kritis
Kompetensi pemikiran kritis merupakan proses berpikir secara
kognitif yang berperan membantu perawat untuk membuat
penilaian terhadap perawatan klinis pasien. Terdapat 3 komponen
dalam kompetensi pemikiran kritis, yaitu pemikiran kritis umum,
pemikiran kritis spesifik terhadap suatu keadaan klinis, dan
pemikiran kritis pada keperawatan (Perry, 2009).
Komponen- komponen tersebut meliputi:
1. Metode Ilmiah
2. Pemecahan Masalah
3. Pengambilan Keputusan
You can simply impress
your audience and add a
unique zing and appeal to
your Presentations. Easy
to change colors, photos
and Text.
Kriteria
1. Berdasarkan
kenyataan atau fakta.
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan
hipotesis
4. Objektif
You can simply impress
your audience and add a
unique zing and appeal
to your Presentations.
Easy to change colors,
photos and Text.
Tujuan
mendapatkan ilmu
pengetahuan dan
pemikiran rasional yang
sudah teruji, sehingga
dapat digunakan dengan
tepat dan efektif
Langkah-langkah
1. Melakukan observasi
2. Melakukan
identifikasi masalah
3. Mengumpulkan data
4. Menyatakan
hipotesis
5. Menguji hipotesis
6. Melakukan evaluasi
Metode Ilmiah
Pemecahan Masalah
Memahami Masalah
Merencanakan cara
penyelesaian
Melaksanakan rencana
Melihat Kembali
pemecah masalah harus dapat menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Untuk
mempermudah pemecahan masalah, memahami
masalah, dan memperoleh gambaran umum
penyelesaiannya, dapat dibuat catatan-catatan
penting, dimana catatan-catatan tersebut bisa
berupa gambar, diagram, tabel, grafik atau yang
lainnya
1. Mengumpulkan
data/informasi
dengan mengaitkan
persyaratan yang
ditentukan untuk
analisis
2. Jika diperlukan,
analisis informasi
yang diperoleh
dengan mengunakan
analogi masalah yang
pernah diselesaikan
penyelesaian-
penyelesaian masalah
yang sudah
direncanakan itu
dilaksanakan. Didalam
menyelesaikan masalah,
setiap langkah dilakukan
pengecekan, apakah
langkah tersebut sudah
benar atau belum. Hasil
yang diperoleh harus
diuji apakah hasil
tersebut benar-benar
hasil yang dicari.
Setelah hasil
penyelesaian diperoleh,
perlu dilihat dan dicek
kembali untuk
memastikan semua
alternatif tidak diabaikan,
misalnya dengan melihat
kembali hasil, alasan-
alasan yang digunakan.
Pengambilan Keputusan
You can simply
impress your
audience and add a
unique zing.
Content Here
Proses Pengambilan Keputusan
Pertimbangan dalam Proses Pengambilan Keputusan
1. Appraising The Challenge
2. Surveying Alternatives
3. Weighing Alternatives
4. Deliberating About Commitment
5. Adhering Despite Negative
Feedback
1. Pertimbangan-pertimbangan
Utilitarian
2. Pertimbangan-pertimbangan
Nonutilitarian
Ferry (2009)
Pengambilan
keputusan adalah
suatu produk dari
pemikiran kritis yang
bertujuan untuk
memecahkan
masalah
Model Pemikiran Kritis
untuk Pengambilan Ke
putusan Klinis
Smith Higuchi dan Donald dalam tulisannya Thinking
Processes Used by Nurses in Clinical Desicion Making,
mengemukakan pengertian pengambilan keputusan klinis
merupakan kegiatan pemecahan masalah klien dan memilih
penatalaksanaan yang tepat
Model Pemikiran Kritis untuk Pengambilan Keputusan Klinis
Perilaku menggambarkan bagaimana pendekatan
yang dilakukan pemikir kritis, sehingga berhasil
menyelesaikan sebuah masalah.
Perilaku dalam
pemikiran kritissaat bertemu dengan pasien baru, perawat dapat meluangkan
waktu lebih lama pada pertemuan pertamanya dengan pasien
tersebut, sehingga, perawat dapat melakukan observasi perilaku
pasien dan menentukan temuan fisik pasien.
PengalamanPotter (2009), menyebutkan kompetensi,
terutama pada proses keperawatan,
menerapkan komponenmodel pemikiran kritis
pada setiap langkah proses keperawatan, mulai
dari tahap pengkajian, tahap diagnosis
keperawatan, tahap perecanaan, tahap
impelementasi, hingga evaluasi.
Pengetahuan
Dasar
Pengetahuan dasar spesifik sangat bergantung
pada pengalaman pendidikan, pendidikan lanjutan,
dan kuliah tambahanperawat.
Kompetensi proses
keperawatan
Paul dalam Wilson (1993) menyebutkan terdapat 11 perilaku seorang pemikir kritis
Kreatif
Rasa ingin tahu
Integritas
Rendah hati
Tanggung jawab
.
Mau mengambil risiko.
Disiplin
Persisten
.
Percaya
diri
Berpikir
independent
Keadilan
Standar untuk Menerapkan Berpikir Kritis
Dengan mengacu pada standar intelektual, maka seorang perawat
bisa memiliki petunjuk atau prinsip untuk berpikir rasional saat
menerapkan proses keperawatan. Jadi, ketika perawat mengahadapi
pasiennya, mereka bisa menggunakan standar intelektual seperti
ketepatan, akurasi, dan konsistensi untuk memastikan bahwa
keputusan klinis yang mereka ambil adalah tepat dan yang terbaik
bagi pasien.
Standar professional untuk pemikiran kritis merujuk
pada kriteria etik untuk penilaian keperawatan,
kriteria berdasar bukti untuk tanggung jawab
professional (Paul dalam Potter, 2009).
Standar intelektual
Standar professional
Mimpi itu
harus tinggi
SETINGGI APAPUN MIMPI YANG
INGIN DIRAIH, HARUS INGAT DARI
MANA ASAL BERANGKAT DAN AKAN
DIMANA AKAN MENDARAT
HATUR NUHUN