kelompok17

40
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Pustaka 1.1.1 Pengenalan Bahan dan Alat Pembersih Pangan yang akan diolah dan disajikan harus memenuhi syarat higenis. Pangan tersebut juga harus memiliki penilaian indrawi yang baik, memiliki nilai gizi yang baik dan bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit dan keracunan. Untuk mencapai kondisi tersebut, ada beberapa hal yang perlu dipenuhi yaitu bahan baku harus baik dan bersih, ruangan pengolahan harus bersih, dan peralatan pengolahan, wadah, serta kemasan yang dipakai harus bersih pula. Selain itu para pekerja pengolahan juga harus memperhatikan kebersihan dan sanitasi. Semua peralatan yang bersentuhan dengan bahan pangan dapat terkontaminasi dengan bakteri berbahaya, sehingga diperlukan sanitasi dan pembersihan. Tahapan pada proses pembersihan dan sanitasi yaitu dengan cara pembersihan menggunakan detergen dan bahan penggosok, lalu dibilas sampai bersih. Kemudian alat-alat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan pada rak kering atau dilap dengan lap kering.

Upload: ghina-khoerunisa

Post on 11-Aug-2015

45 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KELOMPOK17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tinjauan Pustaka

1.1.1 Pengenalan Bahan dan Alat Pembersih

Pangan yang akan diolah dan disajikan harus memenuhi syarat higenis.

Pangan tersebut juga harus memiliki penilaian indrawi yang baik, memiliki nilai

gizi yang baik dan bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit dan keracunan.

Untuk mencapai kondisi tersebut, ada beberapa hal yang perlu dipenuhi yaitu

bahan baku harus baik dan bersih, ruangan pengolahan harus bersih, dan peralatan

pengolahan, wadah, serta kemasan yang dipakai harus bersih pula. Selain itu para

pekerja pengolahan juga harus memperhatikan kebersihan dan sanitasi.

Semua peralatan yang bersentuhan dengan bahan pangan dapat

terkontaminasi dengan bakteri berbahaya, sehingga diperlukan sanitasi dan

pembersihan. Tahapan pada proses pembersihan dan sanitasi yaitu dengan cara

pembersihan menggunakan detergen dan bahan penggosok, lalu dibilas sampai

bersih. Kemudian alat-alat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan pada rak

kering atau dilap dengan lap kering.

Ketika tangan atau baju terkena kotoran berupa minyak atau bahan lain

dapatkah menghilangkannya dengan cara menggosok-gosok dan membilas dengan

air? Usaha itu tidak akan memberikan hasil yang memuaskan, karena tidak akan

berhasil menghilangkan minyak yang menempel di tangan atau di baju dengan

cara menggosok-gosok dan membilas dengan air. Pencucian dengan air saja,

bahkan dengan penggosokan atau putaran mesin sekeras apapun, hanya akan

menghilangkan sebagian saja bercak dan kotoran di pakain, karena kotoran

dipakaian tidak larut dalam air. Air juga tidak memiliki kemampuan menahan

kotoran yang telah lepas dari kain agar tetap berada di air (tersuspensi) dan tidak

menempel lagi ke kain. Jadi apa yang harus dilakukan agar kotoran itu mau lepas

dari pakaian?

Page 2: KELOMPOK17

Oleh karena itu diperlukan bahan kimia sebagai pembersih yang dapat

membantu melepas kotoran dari tempatnya menempel dan kemudian menahan

agar kotoran yang telah terlepas tetap tersuspensi. Bahan kimia yang dapat

membantu proses pencucian atau pembersihan adalah sabun dan deterjen.

Berikut beberapa contoh bahan kimia sebagai pembersih serta kandungan

bahan kimia dari pembersih tersebut.

Sabun

Natrium palmilat, Natrium palm kernelate,

Natrium palm stearat,

air, gliserin, Natrium klorida, dan parfum

Deterjen

Alkil benzen Sulfonat, penguat, anti

redeposisi, bahan

pencemerlang dan pewangi

Sampo

Air, Natrium lauril eter sulfat,

kokomidopropil betain dimetiko,

glikol distearat, Natrium klorida, fragrans,

dan karbomer

Pasta gigiNatrium monoflouroposfat, kalsium

gliseroposfat

Bahan kimia penyusun bahan pembersih dibedakan atas bahan utama

(bahan aktif) dan bahan tambahan (bahan aditif). Bahan aditif ditambahkan ke

dalam bahan pembersih untuk memenuhi fungsi-fungsi sebagai penguat(builder),

pelembut (pada pakaian), pewarnaan, pemberi aroma (pewangi), pengawet,

pengental, dan medium (pelarut). Bahan aktif pada bahan pembersih berfungsi

sebagai surfaktan.

Surfaktan mempunyai kemampuan mengikat dan mengangkat kotoran.

Dengan adanya surfaktan, maka lemak atau kotoran yang tadinya tidak dapat

bercampur dengan air, kini dapat bercampur dengan air. Dengan demikian lemak

atau kotoran dapat dilepaskan atau dihilangkan dari tempatnya menempel.

Ketika kita menggunakan sabun untuk mencuci, sabun tersebut akan

menghasilkan busa. Apakah jumlah busa mempengaruhi kualitas sabun?

Banyaknya busa tidak berkaitan secara signifikan dengan daya bersih deterjen.

Page 3: KELOMPOK17

Untuk kebanyakan kegunaan di rumah tangga, misalnya pencucian dengan jumlah

air yang berlimpah, busa tidak memiliki peran yang penting. Keberadaan busa

yang banyak merupakan faktor penting pada pencucian dengan jumlah air yang

sedikit (misalnya pada pencucian karpet). Dalam pencucian dengan sedikit air,

busa akan berperan untuk tetap “mengikat” partikel yang telah lepas dari kain

yang dicuci, sehingga mencegah pengendapan kembali kotoran.

Bahan pembersih adalah bahan kimia dalam rumah tangga yang

bermanfaat sebagai pembersih. Bahan kimia yang termasuk dalam kelompok ini

yang dapat membantu proses pencucian yaitu melepaskan kotoran dari tempatnya

menempel dan menahan agar kotoran yang telah terlepas tetap tersuspensi.

 Contoh bahan kimia pembersih adalah sabun dan deterjen.

 

A. Sabun

Reaksi dalam pembuatan sabun:

Gliserin + NaOH (soda api)   gliserol + natrium karboksilat (sabun)

 

B. Detergen

Reaksi pembentukan detergen:

Lauril alkohol + asam sulfat   lauril hidrogen sulfat

Lauril hidrogen sulfat + Soda api   Detergen

 

Prinsip kerja sabun dan deterjen:

Air dan lemak/kotoran tidak bercampur.

Sabun maupun deterjen memiliki dua bagian, yaitu bagian lipophob dan

bagian lipophil.

Bagian lipophob atau bagian hidrophil bersifat polar sehingga dapat

melarut dalam air yang juga bersifat polar.

Bagian lipophil atau hidrophob bersifat non polar sehingga dapat

bercampur dengan lemak-lemak atau kotoran.

Dengan adanya sabun atau deterjen maka air dan lemak/kotoran dapat

bercampur, sehingga lemak/kotoran dapat dihilangkan dari tempatnya

menempel.

Page 4: KELOMPOK17

1.1.2. Pengenalan Peralatan Pengolahan

Dalam industri pengolahan pangan baik skala rumah tangga maupun

industri besar, pengetahuan mengenai peralatan yang digunakan adalah perlu

karena setiap alat memiliki fungsi dan mekanisme serta perawatan yang berbeda.

Selain itu alat harus diletakkan sesuai tempatnya karena berpengaruh pada

kenyamanan karyawan dan kebersihan makanan.

Pengertian peralatan pengolahan makanan

Peralatan pengolahan adalah berbagai benda atau perkakas yang digunakan untuk

mengolah suatu masakan.

Klasifikasi peralatan pengolahan makanan

Peralatan pengolahan dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Kitchen utensils/ peralatan dapur yaitu peralatan kecil untuk mengolah

makanan seperti panci, pisau dan sebagainya.

2. Kitchen equipment/ perlengkapan dapur : peralatan besar yang membuat

ruangan tersebut berfungsi sebagai dapur untuk mengolah makanan seperti oven,

kompor, dan sebagainya. Peralatan besar dibagi menjadi 3 kelompok :

Page 5: KELOMPOK17
Page 6: KELOMPOK17
Page 7: KELOMPOK17

1.1.3. Cara Pengukuran dan Penimbangan

Pengukuran peralatan pengukur dan teknik pengukuran yang baik dapat

membantu memastikan keberhasilan suatu produk. Untuk memperoleh hasil yang

tetap dan tepat harus mengetahui dan mengikuti prosedur pada setiap formulasi.

NERACA

Adalah suatu alat untuk mengukur massa benda. Massa adalah banyaknya zat

yang terkandung di dalam suatu benda. Satuan SI-nya adalah kilogram (kg).

Sedangkan berat adalah besarnya gaya yang dialmi benda akibat gaya tarik bumi

pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton (N). Untuk mengukur massa benda

dapat digunakan neraca atau timbangan.

Neraca Ohauss

Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek

laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini

adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.

Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan dikur

dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu

sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser

posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh

atau mendekati poros neraca . Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan

masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam

keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip

kerja tuas.

Jenis Neraca Ohaus

Neraca Ohaus terbagi menjadi dua macam, di antaranya:

1. Neraca Ohaus dua lengan

Page 8: KELOMPOK17

Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya di putar.

Gambar (1.10) merupakan neraca Ohaus dua lengan. Neraca ini memiliki dua

lengan. Lengan depan terdapat satu anting logam yang digeser-geser dari 0, 10,

20, …, 100g. Sedangkan lengan belakang lekukan-lekukan mulai dari 0, 100, 200,

…, 500 g. Selain dua lengan, neraca ini memiliki skala utama dan skala nonius.

Skala utama 0 sampai 9 g sedangkan skala nonius 0 sampai 0,9 g.

2. Neraca Ohaus tiga lengan

Adalah nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser.

Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut. Lengan depan memiliki

anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,….., 10gr. Di mana

masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.jadi skala terkecil 0,1 gram. Lengan

tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari

0,100, 200, ………, 500gr. Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan

tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20, …, 100 gr.

Page 9: KELOMPOK17

Neraca digital

Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang

digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan.

Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi

fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang.

Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya

timbul ditampilkan layar LCDnya (Mansur, 2010).

Kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan

dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual,

neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital

lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan)

(Timbangandigital, 2010).

Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat

dan biasanya tidak dipergunakan pad reaksi kimia, seperti menimbang cawan,

gelas kimia dan lain-lain. Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang

dipergunakan untuk membuat larutan atau akan direaksikan.

Untuk menimbang zat ini diperlukan tempat penimbangan yang dapat digunakan

seperti gelas kimia, kaca arloji dan kertas timbang

Page 10: KELOMPOK17

Menimbang zat dengan penimbangan selisih dilakukan jika zat yang ditimbang

dikhawatirkan akan menempel pada tempat menimbang dan sukar untuk dibilas.

Pada penimbangan selisih akan diperoleh berat zat yang masuk ke dalam tempat

yang diinginkan bukan pada tempat menimbang.

Neraca Analitik Digital

Neraca analitik digital merupakan salah satu neraca yang memiliki tingkat

ketelitian tinggi, neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai batas

0,0001 g.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan bekerja dengan neraca ini adalah:

• Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu bekerja

dengan neraca ini harus secara halus dan hati-hati.

• Sebelum mulai menimbang persiapkan semua alat bantu yang dibutuhkan dalam

penimbangan

• Langkah kerja penimbangan yang meliputi:

a. Persiapan pendahuluan alat-alat penimbangan, siapkan alat dan zat yang akan

ditimbang, sendok, kaca arloji dan kertas isap.

b. pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca meliputi: periksa kebersihan neraca

(terutama piring-piring neraca), kedataran dan kesetimbangan neraca.

c. penimbangan, dapat dilakukan setelah diperoleh keadaan setimbang pada

neraca dan timbangan pada posisi nol, demikian pula setelah penimbangan selesai

posisi timbangan dikembalikan seperti semula

Kalibrasi

a. Pengontrolan Neraca Digital

Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang

sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100

Page 11: KELOMPOK17

gr. Timbangan/Neraca digital, harus menunggu 30 menit untuk mengatur

temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, hanya dapat

bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari

gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu

lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana

pada lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika

timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki

oleh suatu agen (supplier).

b. Penanganan Neraca

Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat

horizontal dengan “Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak,

oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus

menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan

yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang

ditetapkan.

Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang

angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Setiap orang yang

menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan

terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada manajer lab.

timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan ruang kerja.

c. Kebersihan Neraca

Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian

dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau

kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus

dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh

timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen

yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan

dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak

timbangan.

Page 12: KELOMPOK17

Prosedur pengoperasian neraca analitik digital yang harus diharus

diketahui dan harus dilakukan dalam mengoprasikan neraca digital sebelum

hingga setelah penimbangan:

1. Keadaan neraca harus siap pakai

2. Neraca harus bersih (terutama piring-piring neraca)

3. Anak timbangan dalam keadaan lengkap

4. Persiapan pendahuluan terhadap alat bantu penimbangan

5. Pemeriksaan kedataran neraca dan kesetimbangan neraca

6. Pekerjaan penimbangan dan perhitungan hasil penimbangan

7. Melaporkan hasil penimbangan

8. Mengembalikan neraca pada keadaan semula

Proses Pengukuran

Secara umum proses menimbangan dengan neraca elektronik/digital adalah:

1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.

2. Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”( jika tidak perlu di koreksi).

3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda.

4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan

tersebut.

5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit,

karena hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.

Langkah kerja penimbangan dengan neraca analitik meliputi:

1. Persiapan alat bantu penimbangan

Untuk menimbang zat padat diperlukan:

• Kaca arloji yang kering dan bersih, digunakan untuk menampung

kelebihan zat yang ditimbang, karena kelebihan zat tidak boleh

dikembalikan ke botol zat.

• Sendok (biasanya sendok plastik)

• Kertas isap untuk memegang tempat menimbang pada saat

memasukan/mengeluarkan alat timbang (dan zat) ke atau dari dalam

neraca

Page 13: KELOMPOK17

• Botol timbang sebagai tempat penimbangan

• Zat yang akan ditimbang dan setelah penimbangan selesai, botol zat

harus dikembalikan ke tempatnya

2. Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca adalah:

• Pemeriksaan kebersihan neraca terutama piring-piring neraca dapat

dibersihkan menggunakan sapu-sapu yang tersedia dalam neraca

• Pemeriksaan kedataran neraca dilakukan dengan cara melihat water pass,

dengan mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di

water pass tepat berada di tengah

• Pemeriksaan kesetimbangan neraca yang dilakukan dengan membiarkan

dahulu pointer bergoyang ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Jika

goyangan maksimum ke kiri dan ke kanan kira-kira sama jauh maka

neraca dalam keadaan setimbang

3. Cara menggunakan neraca analitis

• Nolkan terlebih dulu neraca tersebut

• Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan

• Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca

• Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut

1.2. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui bahan dan alat pembersih untuk peralatan dan ruangan

Laboratorium.

2. Mengetahui peralatan pengolahan yang digunakan dalam Laboratorium.

3. Menggunakan peralatan pengolahan dengan cara yang baik dan benar.

4. Mengetahui alat pengukuran dan penimbangan sesuai dengan

fungsinya.

Page 14: KELOMPOK17

BAB II

ALAT DAN BAHAN

2.1. Alat

1. Macam-macam sabut

2. Macam_macam sikat

3. Macam-macam lap

2.2. Bahan

1. Macam-macam merk detergen

2. Macam-macam merk sabun

3. Vim

4. Abu gosok

Page 15: KELOMPOK17

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

3.1. Pengenalan Bahan dan Alat Pembersih

a. Bahan Pembersih

1. Bahan pembersih diamati

2. Nama produk ditulis

3. Bahan aktif yang terkandung didalamnya diamati dan dituliskan

4. Kegunaannya dikenali dan dituliskan

5. Cara pemakaiannya diketahui dan dituliskan

6. Cara menghindari bahaya dari bahan tersebut diketahui dan

dituliskan

7. Gambar produk dicantumkan

b. Alat Pembersih

1. Alat pembersih diamati

2. Nama alat ditulis

3. Kegunaannya dikenali dan dituliskan

4. Cara penggunaannya diketahui dan dituliskan

5. Cara pemeliharaannya diketahui dan dituliskan

6. Gambar alat dicantumkan

3.2. Pengenalan peralatan pengolahan

1. Alat-alat pengolahan diamati

2. Nama alat-alat pengolahan ditentukan

3. Kegunaannya dikenali dan dituliskan

4. Cara pemakaiannya diketahui dan dituliskan

5. Cara pemeliharaannya diketahui dan dituliskan

6. Gambar alat dicantumkan

Page 16: KELOMPOK17

3.3. Cara Pengukuran dan penimbangan

1. Alat-alat pengolahan diamati

2. Nama alat-alat pengukuran dan penimbangan ditentukan

3. Kegunaannya dikenali dan dituliskan

4. Kapasitas pengukuran dan penimbangannya diketahui dan dituliskan

5. Ketelitiannya diketahui dan dituliskan

6. Gambar alat dicantumkan

Page 17: KELOMPOK17

BAB 1V

HASIL PENGAMATAN

4.1 Alat-alat Pengolahan

No Nama

Alat

Gambar Kegunaan Cara

pemakaian

Cara

pemeliharaan

1 Gilingan

mi

Membuat

berbagai

macam mi

dengan

berbagai

bentuk.

Adonan mi

dimasukkan

ke rolling pin

yang di

inginkan.

Dibersihkan

dengan kain

basah lalu di

lap dengan

lap kering.

2 Ayakan Menyeraga

mkan

ukuran

partikel

Bahan yang

digunakan

dimasukkan

lalu di ayak

Dicuci

dengan air

lalu

dikeringkan

3 Meat

mixer

Untuk

membuat

daging

giling

Dirakit

terlebih

dahulu,lalu

daging

dimasukkan

Cuci dengan

air lalu di lap

dengan lap

kering

4 Juicer Untuk

memisahka

n daging

atau ampas

dengan air

dari bahan

pangan

Masukkan

bahan pangan

ke tempat

inputnya lalu

bisa diatur

kece-

patannya

Cuci tempat

inputnya

tetapi jangan

sampai

mengenai

mesinnya

Page 18: KELOMPOK17

5 Food

pro-

cessor

Untuk

mengecilka

n ukuran

bahan dan

bisa

menjadi

halus

Bahan

dimasukkan

ke

tempatinputn

ya lalu atur

kecepatan

putar

Cuci

tempatnya

lalu di lap

dengan lap

kering

6 Pasta

maker

Untuk

membuat

pasta

Masukkan

bahan ke

tempat input

Jangan

dengan di lap

dengan kain

basah,tetapi

kain lembab

7 Mixer Untuk

membuat

adonan kue

Digunakan

atau di

arahkan ke

adonan yang

Lepaskan

adukan

dengan

menekan

Page 19: KELOMPOK17

ingin di

mixer sambil

di gerakkan.

tombolnya

lalu dicuci.

8 Dough

mixer

Untuk

membuat

adonan

roti,donat

dan lain-

lain

Adonan

dimasukkan

lalu di mixer

Dicuci bin

nya tapi

jangan

mengenai

mesinnya

9 Ice

cream

mixer

Untuk

membuat

ice cream

(mempertah

ankan suhu

dingin)

Adonan di

masukkan

lalu di mixer

Bin di cuci

dengan

sabun.

10 Yoghurt

maker

Membuat

yoghurt

(mempertah

ankan suhu

konstan)

Susu

dimasukkan,d

itutup

(mengunci

binnya) tutup

Cuci binnya

dan body nya

dlap saja.

Page 20: KELOMPOK17

kedua,tutup

paling

luar,atur

tombol

waktunya

11 blender Untuk

mengecilka

n bahan

khusus

cairan

Bahan yang

telah

dipotong di

masukan

kedalam bin,

nyalakan alat,

lalu atur

kecepatannya

Dicuci bin

nya tapi

jangan

mengenai

mesinnya

Page 21: KELOMPOK17

12 grinder Untuk

mengecilka

n bahan

khusus

kering

Bahan yang

telah

dipotong di

masukan

kedalam bin,

nyalakan alat,

lalu atur

kecepatannya

Dicuci bin

nya tapi

jangan

mengenai

mesinnya

4.2 Bahan Pembersih

No Nama Bahan Aktif

Kegunaan Cara Penggunaan

Cara menghindari bahaya

Gambar

1 Sunlight 15% (Natrium Alkil Benzena Sulfanat, Natrium Lauril Eter Sulfat)

1. Menghancurkan ikatan lemak

2. Membersihkan lemak dan kotoran

- Larutkan 1 sendok teh sunlight cair ke dalam mangkok berisi setengah gelas air

- Masukan spons dalam larutan sunlight tersebut, lalu remas sampai berbusa

- Bilas sampai bersih dengan air

- Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

- Hindari kontak mata

2 Rinso Cair

16% Natrium Alkil Benzena Sulfonat,2% Alkohol Etoksilat

1. Membersihkan noda

2. Meninggalkan wangi

3. Menjaga warna

- Oleskan sedikit rinso cair pada noda, diamkan beberapa menit

- Larutkan 1 sachet rinso cair pada 10 liter air

-Hindari kontak mata.

Page 22: KELOMPOK17

- Rendam pakaian selama 30 menit

- Kucek seperlunya

- Bilas sampai bersih

3 Wings biru

Alkylbenzene

sulfonat

1. Membersihkan noda

- Si oleskan ke bagian yang ingin dibersihkan

- Bilas dengan air bersih

- Hindari kontak mata.

- Jauhkan dari jangkauan anak-anak

4 Bayclin 5,25 % NaClO

1. Untuk memutihkan pakaian

- Larutkan 30 ml bayclin kedalam 2L air,rendam pakaian 5-10 menit

- Bilas dengan air.

- Hindarkan dari bahan mengandung logam,kain berwarna.

5 Detergen Batangan Daia

- 1. Membersihkan pakaian

2. Membersihkan peralatan rumah tangga

- Di gosok sampai berbusa pada benda yang akan di bersihkan

- Bilas sampai bersih

- Simpan di tempat yang kering.

6 Abu gosok

Serat Abu

1. Mengangkat kotoran

- Taburkan abu gosok pada noda

- Gosok noda- Bilas sampai

bersih

- Hindari kontak mata.

7 Wipol Pine oil 2,5 %

1. Membersihkan lantai

- Larutkan dalam air

- Lalu langsung dapat digunakan pada lantai.

- Hindari kontak mata.

8 Lifeboy Tetrasodi 1. - Tuang ke -Hindari

Page 23: KELOMPOK17

um EDTA pentasodium pentetate,curcuma aromatica root oli glyceryl laurate,tridorcarbon 0,22

Membersihkan tangan

tangan,gosok lalu bilas dengan air.

kontak mata.

9 Rinso 22% natrium alkil benzena sulfonat,10% natrium fosfat,30% natrium karbonat.

Menghilangkan noda.

- Larutkan dalam air.

- Rendam pakaian yang ingin dibersihkan.

- Simpan di tempat yang kering.

- Bila terkena mata cuci dengan air.

4.3 Alat pembersih

No Nama KegunaanCara

penggunaanCara Pemeliharaan Gambar

1 Sikat pembersih lantai

Untuk membersihkan noda pada lantai atau keramik

Sikat lantai yang bernoda

Dicuci bersih dan di simpan di tempat yang kering

2 Sikat tabung

Untuk membersihkan tabung reaksi

Sikat bagian dalam dinding tabung

Dicuci dan disimpan di tempat yang kering dan bersih

Page 24: KELOMPOK17

3 Sikat kawat

Untuk membersihkan noda yang sukar di bersihkan

Di sikat pada noda yang sukar di bersihkan

Dicuci dan di simpan pada tempat yang bersih

4 Sikat pojokan lantai

Untuk membersihkan pojokan lantai

Sikat pada pojokan lantai yang berkerak

Dicuci dan di simpan di tempat yang bersih

5 Sikat pakaian

Membersihkan noda pada pakaian

Menggunakan sikat pada pakaian kotor pada pakaian

Cuci dan simpan pada tempat kering

6 Spons (lembut)

Untuk membersihkan noda yang tidak menempel

Gosok pada noda yang menempel pada teflon

Bersihkan spons sampain bersih dan simpan di tempat yang bersih

Page 25: KELOMPOK17

7 Sabut spons

Untuk membersihkan noda yang sulit hilang

Gosok pada noda yang menempel

Bersihkan serabut spons sampai bersih dan simpan di tempat bersih

8 Stainless wool

Untuk membersihkan noda yang berkerak dan sulit di bersihkan

Gosokan pada noda yang ingin di bersihkan

Cuci bersih dan simpan di tempat yang kering

9 Sikat kloset (duduk)

Untuk membersihkan kotoran yang menempel pada kloset

Sikat kloset yang bernoda

Cuci bersih dan simpan di tempat yang kering

10 Sikat kloset (jongkok)

Untuk membersihkan kotoran yang menempel pada kloset

Sikat kloset yang bernoda

Cuci bersih dan simpan di tempat yang kering

11 Sapu ijuk tebal

Untuk membersihkan kotoran yang berat seperti pecahan kaca

Sapukan pada kotoran

Cuci bersih dan simpan di tempat yang kering

Page 26: KELOMPOK17

12 Sapu ijuk tipis

Untuk membersihkan kotorang yang ringan seperti kertas dan debu

Sapukan pada kotoran

Cuci bersih dan simpan di tempat yang kering

4.4. Neraca atau Alat ukur

No

.

Nama Alat Kegunaan Kapasitas Ketelitian Gambar

1. Neraca

Analitik

Menimbang benda

dengan berat kurang

dari 210 gram

210 gram 0,0001 g

2. Neraca

Triple

Beam

Menimbang partikel

atau bahan

2610 gram 0,1 g

3. Timbangan

Pasar

Menimbang partikel

atau baham

10 kg 50 g

Page 27: KELOMPOK17

LAPORAN BAHAN PANGAN

Page 28: KELOMPOK17

DAN DASAR-DASAR PENGOLAHAN

PRAKTIKUM IIPENGENALAN DAN PEMELIHARAAN LABORATORIUM

Oleh:Kelompok 17

Mona Surya Utami 240210120086Rizqiyah Salimah 240210120087Natasha Ariska 240210120088Siti Indah Disatya 240210120089Rizki Dwi Ananda Putri 240210120090Ghina Khoerunisa 240210120091

UNIVERSITAS PADJADJARANFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGANJATINANGOR

2013

LAPORAN BAHAN PANGAN

Page 29: KELOMPOK17

DAN DASAR-DASAR PENGOLAHAN

PRAKTIKUM IIPengenalan dan Pemeliharaan Laboratorium

Oleh:Kelompok 17

Mona Surya Utami 240210120086Natasha Ariska 240210120087Natasha Ariska 240210120088Siti Indah Disatya 240210120089Rizki Dwi Ananda Putri 240210120090Ghina Khoerunisa 240210120091

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGANFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARANJATINANGOR

2013

Page 30: KELOMPOK17