kelompok 8-kerangka karangan

26
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH BAHASA INDONESIA DOSEN PENGAMPU: DRS. ALDI MAWARDI, M.PD. MAKALAH KERANGKA KARANGAN Oleh: Kelompok VIII 1. Antony Wen (Ketua) NIM: 8020130020 2. Meilisa(Sekretaris) NIM: 8020130037 3. Michael (Anggota) NIM: 8020130121 Kelas: O8MT1 YAYASAN DINAMIKA BANGSA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER

Upload: meilisa-sila-mettayani

Post on 28-Dec-2015

63 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bahasa indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 8-Kerangka Karangan

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU: DRS. ALDI MAWARDI, M.PD.

MAKALAH

KERANGKA KARANGAN

Oleh:

Kelompok VIII

1. Antony Wen (Ketua) NIM: 8020130020

2. Meilisa(Sekretaris) NIM: 8020130037

3. Michael (Anggota) NIM: 8020130121

Kelas: O8MT1

YAYASAN DINAMIKA BANGSA

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER

(STIKOM) DINAMIKA BANGSA JAMBI

TAHUN AKADEMIK 2013-2014

Page 2: Kelompok 8-Kerangka Karangan

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun

makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami

membahas mengenai kerangka karangan.

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari

berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan

selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Aldi Mawardi selaku dosen Bahasa

Indonesia kami dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

makalah ini. 

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada

makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan

saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca

sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. 

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita

sekalian. 

Jambi, 29 Oktober 2013

Penulis

Page 3: Kelompok 8-Kerangka Karangan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. I

KATA PENGANTAR...........................................................................................II

DAFTAR ISI....................................................................................................... III

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1

B. Tujuan Penulisan....................................................................................1

C. Manfaat Penulisan..................................................................................1

D. Ruang Lingkup........................................................................................2

BAB II PENGEMBANGAN KERANGKA KARANGAN

A. Kerangka Karangan................................................................................3

B. Manfaat Kerangka Karangan.................................................................3

C. Langkah-langkah Membuat Kerangka Karangan...................................4

D. Syarat-syarat Kerangka Yang Baik.........................................................5

E. Macam Kerangka Karangan...................................................................6

F. Bentuk Kerangka Karangan....................................................................7

G. Pola Kerangka Karangan......................................................................11

BAB III PENUTUP

A. Simpulan...............................................................................................15

B. Saran....................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................16

Page 4: Kelompok 8-Kerangka Karangan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya kerangka karangan merupakan rencana garis besar

karangan berdasarkan tingkat kepentingannya (teratur tentang pembagian dan

penyusunan gagasan), serta pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi

suatu karangan.

Dalam membuat karangan kita membutuhkan kerangka karangan untuk

mempermudah kita dalam memahami suatu karangan dan agar tidak terjadi

pengulangan pembahasan. Kerangka karangan mempunyai banyak bagian-

bagian yang harus dipelajari agar suatu karangan bisa tersusun dengan baik

dengan menggunakan pola-pola penyusunan seperti pola almiah dan logis.

Maka dari itu kita membutuhkan pemahaman tatacara dan syarat-syarat

dalam membuat kerangka karangan. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas

maka penulisan makalah ini kami beri judul “Kerangka Karangan”

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui susunan kerangka karangan

2. Mengetahui macam-macam kerangka karangan

3. Mengetahui syarat kerangka karangan yang baik

4. Menambah wawasan pembaca

C. Manfaat Penulisan

Makalah ini bermanfaat agar semua orang yang membaca bisa mengetahui

dan menerapkan pembuatan kerangka karangan yang baik dan benar sebelum

membuat karangan.

Page 5: Kelompok 8-Kerangka Karangan

D. Ruang Lingkup

Kerangka karangan banyak dipergunakan didalam setiap pembuatan

penulisan karya ilmiah sehingga banyak ketentuan yang harus dilakukan untuk

pembuatan penulisan tersebut. Untuk itu Penulis hanya mengambil ruang

lingkup penulisan ini pada manfaat, fungsi, pola susunan secara garis besar,

macam–macam dan syarat pembuatan outline (kerangka karangan).

Page 6: Kelompok 8-Kerangka Karangan

BAB II

PENGEMBANGAN KERANGKA KARANGAN

A. Kerangka Karangan

Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis

besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide

yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka

karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak

keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini

sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan

penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.

B. Manfaat Kerangka Karangan

Beberapa manfaat kerangka karangan adalah :

1. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.

2. Untuk menyusun karangan secara teratur.  Kerangka karangan

membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas

pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan

timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-

gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam

perimbangannya.

3. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap

tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum

mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian

yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap

bagian juga mempunyai klimaks tersendiri dalam bagiannya. Supaya

pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks

utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula  sekian macam

Page 7: Kelompok 8-Kerangka Karangan

sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat

perhatian pembaca.

4. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan

suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap

bagian dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua

kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang

tidak menguntungkan; misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka

pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda

dengan yang diutarakan pada bagian kemudian, atau bahkan

bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima.

Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang

waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka

penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan,

sedangkan di bagian lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.

5. Memudahkan penulis mencari materi pembantu.  Dengan

mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan

dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas

atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah

dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya

itu.

C. Langkah-langkah Membuat Kerangka Karangan

1. Menyusun semua ide pokok yang berhubungan dengan topik yang akan

ditulis,

2. Mencatat semua ide pokok yang muncul dari data tertulis maupun dari

data wawancara,

3. Menyusun dan menyeleksi ulang terhadap ide yang tidak penting

Page 8: Kelompok 8-Kerangka Karangan

4. Memeriksa ulang apakah masih terdapat ide yang tidak sesuai atau

terdapat ide yang belum dimasukkan serta memeriksa kembali urutan

semua ide, dan

5. Setelah membuat kerangka karangan, langkah selanjutnya adalah

mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah karangan.

D. Syarat-syarat Kerangka Yang Baik

Untuk membuat suatu kerangka karangan yang baik kita harus mengetahui

apa syarat-syarat kerangka yang baik. Berikut ini adalah syarat-syarat kerangka

karangan yang baik :

a. Pengungkapan maksud (tema dari karangan yang akan digarap) harus

jelas.

b. Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.

c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.

Setiap topik bawahan harus mempunyai keterkaitan secara langsung

dengan judulnya. Oleh karena itu, karangan yang disusun secara logis

dan teratur mempersoalkan tiga hal, yaitu:

1. Apakah setiap unit yang lebih tinggi telah diperinci secara maksimal;

2. Apakah setiap perincian memiliki hubungan langsung dengan unit

atasan langsungnya;

3. Apakah urutan perincian itu sudah baik dan teratur.

Hubungan logis dari unit-unit yang tercakup dalam kerangka karangan

bisa dilihat dari penempatannya. Semakin besar kepentingan logisnya,

pokok itu ditempatkan lebih ke kiri.

Penggunaan angka dan huruf sebagai penanda tingkatan dan urutan

unit-unit kerangka harus konsisten.

Page 9: Kelompok 8-Kerangka Karangan

E. Macam Kerangka Karangan

1. Kerangka kalimat, ialah kerangka karangan yang disusun dalam bentuk

kalimat-kalimat lengkap yang menjabarkan ide-ide pokok karangan.

2. Kerangka topik, ialah kerangka karangan yang dituangkan dalam bentuk

frasa dan klausa sehingga tampak lebih praktis.

Penyusunan kerangka karangan dapat berbentuk kalimat dan frasa atau

klausa sekaligus, meskipun yang lebih banyak digunakan adalah kerangka

topik. Berikut contoh kedua bentuk penyusunan kerangka karangan tersebut.

Contoh kerangka kalimat:

Membuka usaha warnet di tengah perkembangan teknologi informasi.

1. Masuknya ajaran komputer di sekolah-sekolah menambah pengetahuan

tentang teknologi informasi.

2. Perkembangan sarana komputer menjadi sarana jaringan informasi

melalui internet.

3. Penggunaan internet menjadi kebutuhan remaja dan anak sekolah.

4. Memanfaatkan minat remaja dan anak sekolah dengan membuka warnet.

Contoh kerangka topik:

Antisipasi lonjakan arus mudik lebaran :

1. Jumlah Pemudik Lebaran

1)    perkiraan lonjakan jumlah pemudik

2)    sarana angkutan yang dipersiapkan

3)    sarana angkutan yang diandalkan

2. Pengaturan jalur Jakarta-Surabaya

1) jalur utara

2) jalur selatan

3) kemacetan lalu lintas dan usaha pencegahannya

3. Petunjuk pemanfaatan jalur

1)    dari DLLAJR

2)    dari instansi terkait

Page 10: Kelompok 8-Kerangka Karangan

F. Bentuk Kerangka Karangan

Kerangka karangan terdiri dari beberapa bentuk, yaitu

1. Kerangka kasar menuju sempurna :

Kerangka kasar (Ragangan)

Upaya meningkatkan penjualan sepatu bata di Asean 2004

I. Penjualan yang sedang berlangsung

II. Peningkatan penjualan

III. Prospek penjualan 2004

Setelah diperoleh kerangka kasar, penulis memikirkan rincian setiap

bab kasar di atas menjadi sebuah kerangka yang lebih terinci.

Upaya meningkatkan penjualan sepatu bata di Asean 2004

I. Penjualan yang Sedang Berlangsung

1.1 Konsep Penjualan Tradisional

1.2 Kualitas Produk

1.3 Promosi

II. Peningkatan Penjualan Periode 2004

1.1Strategi Penjualan

1.2Kualitas Produk Standar Internasional

1.3Promosi Multimedia

Kerangka karangan itu dapat dirinci menjadi kerangka topik

sempurna dengan menambahkan detail pada masing-masing subtopik.

I. Penjualan yang Sedang Berlangsung

I.1 Penjualan Secara Tradisional

I.1.1 Menempatkan Barang di Toko

I.1.2 Jauh dari Pusat Perdagangan

I.2 Kualitas Produk Rendah

I.2.1 Tidak Terkontrol

I.2.2 Kalah Bersaing

I.3 Tanpa Promosi

Page 11: Kelompok 8-Kerangka Karangan

II. Peningkatan Penjualan

II.1Strategi Penjualan

II.2Kualitas Produk Standar Internasional

II.2.1 Sertifikat Internasional Standard Organization (ISO)

II.2.2 Memasuki Pasar Global

II.2.3 Memasuki Pasar WTO

2. Kerangka system lekuk, dengan angka romawi, huruf capital, dan angka

arab.

Upaya Meningkatkan Kreativitas Baru Mahasiswa dalam Kewirausahaan

I. Pendahuluan

II. Potensi Akademik Mahasiswa

A. Potensi Kecerdasan

B. Keahlian Bidang Studi

C. Tenaga Kerja Intelektual

III. Peradigma Kewirausahaan

A. Potensi Kewirausahaan

B. Sumber Kreativitas Baru

C. Budaya Kewirausahaan

IV. Strategi Berwirausaha

A. Strategi Awal

1. Konsep

2. Modal

3. Produk

4. Pasar

B. Evaluasi Perencanaan dan Pengembangan

C. Perencanaan Awal,

D. Pengembangan Semester Pertama

E. Evaluasi dan Pengembangan Semester Kedua

Page 12: Kelompok 8-Kerangka Karangan

3. Kerangka sistem lekuk dengan angka desimal.

Upaya Meningkatkan Kreativitas Baru Mahasiswa dalam Kewirausahaan

1. Pendahuluan

2. Potensi Akademik Mahasiswa

2.1Potensi Kecerdasan

2.2Keahlian Bidang Studi

2.3Tenaga Kerja Intelektual

3. Peradigma Kewirausahaan

3.1Potensi Kewirausahaan

3.2Sumber Kreativitas Baru

3.3Budaya Kewirausahaan

4. Strategi Berwirausaha

4.1Strategi Awal

4.1.1 Konsep

4.1.2 Modal

4.1.3 Produk

4.1.4 Pasar

4.2Evaluasi Strategi Awal

4.3Perencanaan dan Pengembangan Tahun Pertama

5. Kesimpulan

4. Kerangka sistem lurus dengan angka romawi dan desimal

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Pembatasan Masalah

1.5 Manfaat Penelitian

BAB II KERANGKA TEORI

2.1 Deskripsi Teori

Page 13: Kelompok 8-Kerangka Karangan

2.1.1 Deskripsi teoritik variabel pertama (definisi,

gambaran konsep)

2.1.2 Deskripsi teoritik variabel kedua (definisi, gambar

konsep)

2.2 Kerangka Berpikir

2.3 Rumusan Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

III.1Metode Penelitian

III.2Populasi dan Sampel

III.3Variabel

III.4 Instrumen

III.5Prosedur pengukuran

III.6Teknik Analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Data

4.2 Pengujian Data

4.3 Hasil Pengujian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan (interpretasi atas hasil penelitian)

5.2 Saran

5. Kerangka karangan dengan romawi lurus model kerangka penelitian

kualitatif

BAB I Pendahuluan

BAB II Teori Acuan

BAB III Metodologi Penelitian

BAB IV Hasil Penelitian

6. Kerangka karangan dengan romawi lurus model kerangka penelitian

kualitatif, untuk penulisan artikel.

Pola Penilaian : Sari tema – kekuatan – kelemahan – Integritas

Page 14: Kelompok 8-Kerangka Karangan

I Sari tema

II Deskripsi umum

III Kekuatan/ Keunggulan pertama

IV Kekuatan/ Keunggulan kedua

V Kelemahan pertama dan solusi

VI Kelemahan kedua dan solusi

VII Integritas (induktif)

7. Kerangka karangan dengan romawi dan desimal lurus model kerangka

penelitian kualitatif, untuk penulisan makalah.

I PENDAHULUAN

1.1Latar belakang dan masalah

1.2Pentingnya pembahasan masalah

1.3Sudut pandang dan pendekatan

1.4Pembatasan masalah

II PEMBAHASAN

2.1Masalah yang dihadapi

2.2Cara pemecahan masalah

2.3Dukungan

2.4Hambatan

III PENUTUP

3.1Kesimpulan

3.2Saran

G. Pola Kerangka Karangan

Secara garis besar, pola kerangka karangan dibagi menjadi dua yaitu pola

alamiah dan pola logis, berikut akan di jelaskan secara singkat pola susunan

kerangka karangan.

Page 15: Kelompok 8-Kerangka Karangan

1. Pola Alamiah

Merupakan suatu urutan unit–unit kerangka karangan sesuai dengan

keadaan yang nyata di alam. Disebut pola alamiah karena memakai

pendekatan berdasarkan faktor alamiah yang esensial. Pola alamiah

mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu.

Pola alamiah dapat terbagi menjadi 3 yaitu :

a. Kronologis (waktu)

Urutan yang di dasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap

kejadian.

Contohnya : Topik (riwayat hidup seorang penulis),

asal usul penulis

pendidikan si penulis

kondisi kehidupan penulis

keinginan penulis

karir penulis

b. Spasial (ruang)

Landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan mempunyai

pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat. Urutan ini

biasanya di gunakan dalam tulisan–tulisan yang bersifat deskriptif.

Contohnya : Topik (hutan yang sering mengalami kebakaran)

Di daerah Kalimantan

Di daerah Sulawesi

Di daerah Sumatra

2. Pola Logis

Dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan

pikir atau cara pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan

logika. Pola logis dapat dibagi menjadi 6, yaitu :

a. Klimaks dan Antiklimaks

Page 16: Kelompok 8-Kerangka Karangan

Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa

posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi

kedudukannya atau yang paling menonjol.

Contoh : Topik (turunnya Suharto)

Keresahan masyarakat

Merajalela nya praktek KKN

Keresahan masyarakat

Kerusuhan social

Tuntutan reformasi menggema

b. Kausal

Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan

akibat ke sebab. Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai

sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan perincian–perincian yang

menelusuri akibat–akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif

dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan–persoalan

yang di hadapi umat manusia pada umumnya.

Contoh : Topik (krisis moneter melanda tanah air)

Tingginya harga bahan pangan

Penyebab krisis moneter

Dampak terjadi krisis moneter

Solusi pemecahan masalah krisis moneter

c. Pemecahan Masalah

Di mulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju

kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut. Sekurang-

kurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah

terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau

persoalan tadi, dan akhirnya alternatif–alternatif untuk jalan keluar dari

masalah yang di hadapi tersebut.

Contoh : Topik (virus flu babi / H1N1 dan upaya penanggulangannya)

Page 17: Kelompok 8-Kerangka Karangan

Apa itu virusH1N1

Bahaya virus H1N1

Cara penanggulangannya

d. Umum khusus

Dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh (umum), lalu di

ikuti dengan pembahasan secara terperinci (khusus).

Contoh : Topik (pengaruh internet)

Para pangguna internet

- Anak–anak

- Remaja

- Dewasa

Manfaat internet

- Media informasi

- Bisnis

- Jaringan social

- Dan lain–lain

e. Familiaritas

Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang

sudah di kenal, kemudian berangsur–angsur pindah kepada hal–hal yang

kurang di kenal atau belum di kenal. Dalam keadaan–keadaan tertentu

cara ini misalnya di terapkan dengan mempergunakan analogi.

f. Akseptabilitas

Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan

familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal

atau tidak oleh pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan

apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh para pembaca, apakah

suatu pendapat di setujui atau tidak oleh para pembaca

Page 18: Kelompok 8-Kerangka Karangan

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dalam membuat suatu karangan kita harus membuat kerangka karangan

terlebih dahulu. Kerangka karangan yang kita buat harus dibuat secara teratur,

logis dan sistematis. Setiap embuat kerangka karangan harus melalui tahap

atau langkah-langkah sehingga kerangka karangan dapat mempermudah kita

dalam pembuatan suatu karangan. Kerangka karangan secara garis besar

suatu rencana yang memuat garis-garis besar dan suatu karangan yang akan

dikerjakan. Agar dalam pembuatan tidak terjadi penggarapan sebuah topik

sampai dua kali atau lebih sehingga kita perlu mengevaluasi setiap topik yang

akan kita kerjakan.

Seseorang tidak akan mencapai kemahiran dalam membuat karangan

apabila tidak bisa merumusakan kerangka karangan. Keahlian merumuskan

kerangka karanganpun tidak bisa dipelajari dalam waktu singkat. Keterampilan

menulis atau membuat karangan memerlukan banyak latihan dan harus melalui

perkembangan dari tahap yang satu ke tahap yang lain. Keterampilan ini juga

diperoleh melalui kegagalan-kegagalan dan akhirnya melalui kegagalan itu,

seseorang bisa belajar dari pengalamannya, dan pada akhirnya dapat membuat

merumuskan kerangka karangan secara benar sehingga menghasilkan

karangan yang berkualitas.

B. Saran

Sering kali kita tidak memperhatikan pembuatan kerangka karangan dalam

mengarang suatu karangan. Sehingga karangan tersebut menjadi tidak teratur

dan tidak sistematis, waktu yang digunakan untuk membuat suatu karangan pun

menjadi tidak efisien. Oleh karena itu seharusnya kita lebih memperhatikan

pembuatan kerangka karangan sebelum kita mengarang.

Page 19: Kelompok 8-Kerangka Karangan

DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, Nani. 2007. Bahasa Indonesia : Buku Pelajaran untuk Sekolah

Menengah Kejuruan Tingkat Semenjana (Kelas X). Bandung :

Grafindo Media Pratama.

Eziekim. 2010. “Kerangka Karangan”. http://eziekim.wordpress.com/2010/11/14/

kerangka-karangan/, (Diakses : 22 Oktober 2013)

Mahmud. 2013. “Pengertian, Manfaat dan Fungsi Kerangka”. http://mahmud09-

kumpulanmakalah.blogspot.com/2013/01/pengertian-manfaat-dan-fungsi-

kerangka.html, (Diakses : 22 Oktober 2013)

Wijono Hs. 2007. Bahasa Indonesia : Mata Kuliah Pengenmbangan

Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta : Grasindo.