kelompok 5 baru

31
TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT DALAM PELAYANAN KEBIDANAN “Aspek Hukum dalam Praktek Kebidanan Dan Pengertian Hukum dan Keterkaitannya dengan Moral Etika” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Etika Hukum Disusun oleh : Kelompok 5 Chaeriya Ramadani 14614554 Endang Asmayawati 14614567 Kartika Wita Sari 14614580 Nurannisya Mahnur 14614579 Risa Ariani 14614586 Umu Nur Khabibah 14614593 Yunita Anggraini 14614599 Semester 7.1 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK (D IV)

Upload: risa-ariani

Post on 09-Nov-2015

244 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

b

TRANSCRIPT

TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Aspek Hukum dalam Praktek Kebidanan Dan Pengertian Hukum dan Keterkaitannya dengan Moral Etika

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah

Etika Hukum

Disusun oleh :

Kelompok 5

Chaeriya Ramadani14614554Endang Asmayawati14614567Kartika Wita Sari14614580

Nurannisya Mahnur14614579

Risa Ariani14614586

Umu Nur Khabibah14614593Yunita Anggraini14614599Semester 7.1

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK (D IV)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI

TAHUN 2015KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Humaniora Aspek Sosial Budaya pada Masa Nifas ini dengan baik dan tepat waktu. Serta tak lupa pula Sholawat dan salam kita haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang baik dan benar.

Makalah Aspek Sosial Budaya pada Masa Nifas ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Humaniora yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswi Semester 7 Program Studi Bidan Pendidik (D IV) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri.

Atas semua bimbingan, dukungan dan semua bentuk bantuan, yang sangat bermanfaat dan berarti dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Ediatmi, S.SiT, M. Kes. sebagai dosen pembimbing dan Rekan-rekan Mahasiswi Semester 7 Program Studi Bidan Pendidik (D IV) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri

Akhirnya penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan penyusunan dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Tenggarong, Maret 2015

Kelompok 5DAFTAR ISI

Kata Pengantar

i

Daftar Isi

ii

BAB I PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang

1

B. Rumusan Masalah

1C. Tujuan

2

BAB II PEMBAHASAN

3

A. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat dalam Pelayanan Kebidanan

3B. Definisi Hukum

4C. Disiplin Hukum

5D. Peristilahan Hukum Dan Issue Kebidanan

6E. Pengertian Hukum Dan Keterkaitan Dengan Moral Dan Etika

10F. Displin Hukum Dan Keterkaitan Dengan Moral Dan Etika

13BAB III PENUTUP

18A. Kesimpulan

18B. Saran

18Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangBanyak permasalahan yang terjadi dalam praktik kebidanan yang sering kita jumpai. Permasalahan yang terjadi semakin kompleks karena kurang diterapkannya hukum, etika dan moral yang berlaku dalam ruang lingkup kebidanan, masyarakat, bangsa dan Negara.

Hukum yang berkaitan erat dengan ketentuan-ketentuan peraturan yang berlaku dan harus ditaati, jika melanggar akan mendapatkan sanksi sesuai dengan berat dan ringannya perilaku hukum yang dilanggar. Hukum bersifat mengikat, maka dari itu keterikatan tersebut membuat tingkat kesadaran untuk menaati aturan sangatlah tinggi.

Etika merupakan ilmu tentang baik dan buruk serta tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Dengan etika lebih mengajarkan bidan untuk berbuat yang mengarah pada hukum dan norma yang berlaku untuk ditaati dan diterapkan dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada masyarakat.

Moral tidak jauh berbeda dengan etika namun moral mengajarkan nilai yang sudah diakui secara umum. Hal ini berkaitan dengan tindakan susila, budi pekerti sikap, kewajiban dan lain-lain.

Dengan keterkatan antara hukum, etika dan moral, diharapkan permasalahan yang terjadi dalam praktik kebidanan dapat diseleaikan dengan baik dengan tetap memperhatikan sisi kenyamanan dan keamanan masyarakat.B. Rumusan Masalah1) Bagaimana aspek hukum dalam praktek kebidanan ?

2) Apakah definisi tentang hukum ?

3) Apa yang di maksud dengan disiplin hukum ?

4) Apa yang di maksud dengan peristilahan hukum ?

5) Bagaimanakah keterkaitan antara hukum dengan moral dan etika ?

6) Bagaimanakah keterkaitan antara hukum dengan disiplin hukum ?

C. Tujuan1) Menjelaskan aspek hukum dalam praktek kebidanan 2) Menjelaskan definisi tentang hukum 3) Menjelaskan definisi disiplin hukum 4) Menjelaskan definisi peristilahan hukum 5) Menjelaskan keterkaitan antara hukum dengan moral dan etika6) Menjelaskan keterkaitan antara hukum dengan disiplin hukum BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat dalam Pelayanan Kebidanan1) Aspek Hukum dalam Praktek Kebidanan

Akuntabilitas bidan dalam praktik kebidanan merupakan suatu hal yang penting dan di tuntut dari suatu profesi, terutama profesi yang berhubungan dengan keselamatan jiwa manusia, adalah pertanggung jawaban dan tanggung gugat (accountability) atas semua tindakan yang dilakukuannya. Sehingga semua tindakan yang dilakukan oleh bidan harus berbasis kompetensi dan didasari suatu evidence based. Accountability diperkuat dengan satu landasan hukum yang mengatur batas-batas wewenang profesi yang bersangkutan.

Dengan adanya legitimasi kewenangan bidan yang lebih luas, bidan memiliki hak otonomi dan mandiri untuk bertindak secara profesional yang dilandasi kemampuan berfikir logis dan sitematis serta bertindak sesuai standar profesi dan etika profesi.

Beberapa dasar dalam otonomi pelayanan kebidanan antara lain sebagai berikut:1. PMK No. 1464 Tahun 2010 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan (Pembaruan dari KMK No.900 Tahun 2002 dan PMK No. HK. 02.02 Tahun 2010 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan)2. KMK No. 369 Tahun 2007 Tentang Standar Profesi Bidan 3. UU RI No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan (Pembaruan dari PP No.32 Th 1996 Tentang Tenaga Kesehatan)4. UU RI No. 36 TAHUN 2009 Tentang Kesehatan (Pembaruan dari PP No.32 Th 1996 Tentang Tenaga Kesehatan)5. PMK No. 46 Tahun 2013 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan (Pembaruan dari PMK No. 1796 Tahun 2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan 6. UU RI No. 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa 7. PMK No. 7 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengangkatan dan Penempatan Dokter dan Bidan Sebagai Pegawai Tidak Tetap 8. PMK No. 9 Tahun 2014 Tentang Klinik 9. PMK No. 439 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan (Pembaruan dari KMK No. 1277 Tahun 2001 tentang organisasi & tata kerja Depkes) B. Definisi HukumPengertian hukum menuru parat ahli hukum di antaranya:1) Definisi Hukum dari Kamus Besar BahasaIndonesiaa(1997):a) Peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas.

b) Undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur kehidupan masyarakat.

c) Patokan (kaidah, ketentuan)

d) Keputusan (pertimbangan) yang ditentukan oleh hakim dalam pengadilan, vonis.

2) Plato

Dilukiskan dalam bukunya Republik. Hukum adalah sistem peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang mengikat masyarakat.3) Aristoteles

Hukum yaitu kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat masyarakat tetapi juga hakim.4) Austin

Hukum adalah sebagai peraturan yang diadakan untuk memberi bimbingan kepada makhluk berakal oleh makhluk berakal yang berkuasa atasnya (Friedmann, 1993: 149).Jadi, hukumadalah himpunan peraturan-peraturan yang dibuat oleh penguasa negara atau pemerintah secara resmi melalui lembaga atau intuisi hukum untuk mengatur tingkah laku manusia dalam bermasyarakat, bersifat memaksa, dan memiliki sanksi yang harus dipenuhi oleh masyarakat.C. Disiplin HukumDisiplin Hukum adalah suatu sistem ajaran tentang hukum. Disiplin hukum antara lain:1) Ilmu Hukuma) Kaidah hukum (validasi sebuah hukum)

b) Kenyataan hukum (sejarah, antropologi, sosiologi, psikologi, perbandingan hukum)

c) Pengertian hukum

2) Filsafat Hukum

Yaitu sistem ajaran yang pada hakikatnya menjadi kerangka utama dari segala ilmu hukum dan hukum itu sendiri berserta segala unur penerapan dan pelaksanaannya.

3) Politik Hukum

Yaitu arah atau dasar kebijakan yang menjadi landasan pelaksanaan dan penerapan hukum yang bersangkutan.

Disiplin Hukum merupakan suatu sistem ajaran tentang kenyataan atau realita hukum. Disiplin Hukum mencakup paling sedikit tiga bidang, yakni ilmu-ilmu hukum, politik hukum dan filsafat hukum. Dalam hal ini dapat dikatakan, bahwa filsafat hukum mencakup kegiatan perenungan nilai-nilai, perumusan nilai-nilai dan penyerasian nilai-nilai yang berpasangan, akan tetapi tidak akan bersitegang.D. Peristilahan Hukum Dan Issue Kebidanan

1) Istilah Hukum Dalam EtikSebelum melihat masalah etik yang Mungkin timbul dalam pelayanan kebidanan, maka ada baiknya dipahami beberapa Istilah berikut ini :a) Legislasi (Lieberman, 1970)Ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban seseorang yang berhubungan erat dengan tindakan.b) Lisensi Pemberian izin praktek sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang telah diterapkan. Tujuannya untuk membatasi pemberian wewenang dan untuk meyakinkan klien.c) Deontologi/Tugas Keputusan yang diambil berdasarkan keserikatan/berhubungan dengan tugas. Dalam pengambilan keputusan, perhatian utama pada tugas.d) Hak Keputusan berdasarkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu. Hak berbeda dengan keinginan, kebutuhan dan kepuasan.e) Instusioner Keputusan diambil berdasarkan pengkajian dari dilemma etik dari kasus per kasus. Dalam teori ini ada beberapa kewajiban dan peraturan yang sama pentingnnya.f) Beneficience Keputusan yang diambil harus selalu menguntungkan.g) Mal-efecience Keputusan yang diambil merugikan pasienh) Malpraktek/kelalaia. Gagal melakukan tugas/kewajiban kepada klien. Tidak melaksanakan tugas sesuai dengan standar. Melakukan tindakan yang mencederai klien. Klien cedera karena kegagalan melaksanakan tugas.i) Malpraktek terjadi karena. Cerobohan. Lupa. Gagal mengkomunikasikan. Bidan sebagai petugas Kesehatan sering berhadapan dengan masalah etik yang berhubungan dengan hukum. Sering masalah dapat diselesaikan dengan hukum, tetapi belum tentu dapat diselesaikan berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai etik. Banyak hal yang bisa membawa seorang bidan berhadapan dengan masalah etik.2) Issue Etik Dalam Pelayanan KebidananEtik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalm menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah pernyataan itu baik atau buruk.Issue etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya.Beberapa pembahasan masalah etik dalam kehidupan sehari hari adalah sebagai berikut:a) Persetujuan dalam proses melahirkan.b) Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.c) Kegagalan dalam proses persalinan.d) Pelaksanan USG dalam kehamilan.e) Konsep normal pelayanan kebidanan.f) Bidan dan pendidikan seks. Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:a) Perawatan intensif pada bayi.b) Skreening bayi.c) Transplantasi organ.d) Teknik reproduksi dan kebidanan. Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi:a) Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.b) Otonomi bidan dan kode etik profesional.c) Etik dalam penelitian kebidanan.d) Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.Biasanyan beberapa contoh mengenai isu etik dalam pelayananan kebidanan adalah berhubungan dengan masalah-masalah sebagai berikut:a) Agama / kepercayaan.b) Hubungan dengan pasienc) Hubungan dokter dengan bidan.d) Kebenaran.e) Pengambilan keputusan.f) Pengambilan data.g) Kematian.h) Kerahasiaan.i) Aborsi.j) AIDS.k) In_Vitro fertilizationBidan dituntut untuk berprilaku hati-hati dalm setiap tindakannya dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis dan profesional.3) Issue Moral Dalam Pelayanan KebidananMoral merupakan pengetahuan atau keyakian tentang adanya hal yang baik dan buruk yang mempengaruhi siakap seseorang.Kesadaran tentang adanya baik buruk berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial budaya, agama, dll. Hali ini yang disebut kesadaran moral.Isu moral dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang berhubungan dengan benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya dengan pelayanan kebidanan.

Beberapa contoh isu moral dalam kehidupan sehari-hari:a) Kasus abortus.b) Euthanansia.c) Keputusan untuk terminasi kehamilan.d) Isu moral juga berhubungan dengan kejadian luar biasa dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang menyangkut konflik dan perang.4) Dilema dan Konflik MoralDilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan pada dua alternative pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan pemecahan masalah.Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin, atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada. Ketika mencari solusi atau pemecahan masalah harus mengingat akan tanggungjawab profesional, yaitu:a) Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan kesejahteraan pasien atau klien.b) Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian [omission], disertai ras tanggung jawab memperhatikan kondisi dan keamanan pasien atau klien.c) Konflik moral menurut Johnson adalh bahwa konflik atau dilema pada dasarnya sama, kenyataannya konflik berada diantara prinsip moral dan tugas yang mana sering menyebabkan dilema.Ada 2 tipe konflik:a) Konflik yang berhubungan dengan prinsip.b) Konflik yang berhubungan dengan otonomi.Dua tipe konflik ini merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan.CONTOH KASUS IBU POSTPARTUMa) Di sebuah desa terpencil seorang ibu mengalami pendarahan postpartum setelah melahirkan bayinya yang pertama di rumah. Ibu tersebut menolak untuk diberikan suntikkan uterotonika. Bila ditinjau dari hak pasien atas keputusan yang menyangkut dirinya maka bidan bisa saja tidak memberikan suntikkan karena kemauan pasien. Tetapi bidan akan berhadapan dengan masalah yang lebih rumit bila terjadi pendarahan hebat dan harus diupayakan pertolongan untuk merujuk pasien, dan yang lebih patal lagi bila pasien akhirnya meninggal karena pendarahan. Dalam hal ini bisa dikatakan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Walapun bidan harus memaksa pasiennya untuk disuntikitulah keputusan yang terbaik yang harus ia lakukan (dentology).b) Seorang ibu PP masuk kamar bersalin dalam keadaan inpartu. Sewaktu dilakukan anamnesa dia mengatakan tidak mau di episiotomi. Sekarang ini pasen tersebut berada dalam kala II dan kala II yang berlangsung agak lambat, tetapi ada kemajuan. Perineum masih kaku dan tebal. Keadaan ini dijelaskan kepada ibu oleh bidan, tetapi ibu tetap pada pendiriannya. Sementara waktu berjalan terus dan bjj mulai menunjukkan keadaan yang tidak stabil/fetal distress dan ini mengharuskan bidan untuk mempertimbangkan melakukan episiotomi, tetapi ibu tersebut tidak menggubrisnya. Bidan berharap bayinya selamat. Sementara itu ada bidan yang memberitahukan bahwa dia pernah melakukan hal ini tanpa persetujuan pasen untuk melindungi bayinya. Jika bidan melakukan episiotomi tanpa persetujuan pasen, maka bidan akan dihadapkan kepada sederetan tuntutan.E. Pengertian Hukum Dan Keterkaitan Dengan Moral Dan Etika 1. Pengertian hukum

Hukum berhubungan erat dengan moral. Hukum membutuhkan moral. Hukum tidak mempunyai arti, kalau tidak diijinkan oleh moralitas. Sebaliknya moral juga berhubungan erat adanya hukum. Moral hanya sebatas hal yang abstrak saja tanpa adanya hukum (Wahyuningsih, 2006).

2. Definisi MoralMoral berasal dari bahasa Latin yaituMos(jamak :Mores) yang berarti kebiasaan adat. Moral mempunyai etimologi yang sama dengan etik, karena keduanya mengandung arti adat kebiasaan. Istilah moral dipakai untuk menunjukkan aturan dan norma yang lebih konkret bagi penilaian baik buruknya perilaku manusia.Moral adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Pada hakikatnya, moral mengindikasikan ukuran-ukuran yang telah diterima oleh suatu komunitas dan moral juga bersumber pada kesadaran hidup yang berpusat pada alam pikiran (Rahma, 2004). Moral tidak hanya berkaitan dengan larangan seksual, melainkan lebih terkait dengan benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari (SingerdalamPracticial Ethics, 1979).Jadi, moral adalah nilai-nilai dan norma kebiasaan perilaku manusia untuk mengatur tingkah lakunya dalam bermasyarakat.3. Definisi EtikaEtika dalam bahasa Yunani adalah Ethos(tunggal), yang berarti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia, adab, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berfikir sertata etha(jamak), yang berarti adab kebiasaan. Dalam bahasa Inggris,ethics,berarti ukuran tingkah laku atau perilaku manusia yang baik, tindakan yang tepat, yang harus dilaksanakan oleh manusia sesuai denga moral pada umumnya.Menurut aristoteles etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).Jadi, etika adalah ilmu pengetahuan tentang kebiasaan perilaku manusia baik yang bersifat baik maupun buruk seperti adab, perasaan, cara berfikir, dan akhlak.

Karena Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab, dengan pengertian masing masing, sebagai berikut :a) Pengertian BenarBertindak sesuai aturan / hukum yang berlaku di masyarakat.b) Pengertian SalahBertindak tidak sesuai dengan aturan / hukumyang berlaku di masyarakat.c) Pengertian BaikSesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia ( Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif ).d) Pengertian BurukSegala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku.e) Pengertian Tanggung jawabSesuatu yang harus dilakukan sesuai dengan kewajiban dan dimensi waktu.Benar, salah, baik, dan buruk sendiriterkait dengan aturan / hukum dan nilai nilai yang berlaku di masyarakat ( norma ) maka jelaslah ada keterkaitan diantara etika, norma, dan hukum.Etika juga menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Misal : Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri dan jika kita mencuri, maka akan di kenai sanksi sesuai dengan hukum yang ada.Etika, hukum dan moral merupakanthe guardians(pengawal) bagi kemanusiaan. Ketiganya mempunyai tugas dan kewenangan untuk memanusiakan manusia dan memperadab manusia.Istilah etika yang kita gunakan sehari-hari pada hakikatnya berkaitan dengan falsafah moral, yaitu mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam kurun waktu tertentu, sesuai dengan perubahan/perkembangan norma dan nilai. Dikatakan dalam kurun waktu tertentu karena moral bisa berubah seiring waktu. Etika dan moral senantiasa berjalan beriringan, sehingga suatu tindakan yang dinilai bermoral pasti etis dan sesuatu yang tidak bermoral pasti dianggap tidak etis pula.Etika dan hukum memiliki tujuan yang sama, yaitu mengatur tata tertib dan tentramnya pergaulan hidup dalam masyarakat. Pelanggaran etik tidak selalu pelanggaran hukum. Tetapi sebaliknya, pelanggaran hukum hampir selalu merupakan pelanggaran etik. Etika tanpa hukum hanya merupakan pajangan belaka, bagaikan harimau tanpa taring, hanya bisa digunakan untuk memberi teguran, nasehat bahwa suatu tindakan itu salah atau benar, tanpa bisa berbuat lebih jauh lagi. Sebaliknya, hukum tanpa etika ibarat rumah tanpa pondasi yang kuat.Karena hukum ditujukan bagi masyarakat, maka bila hukum dibuat tanpa dasar etika, artinya menganggap manusia seperti robot. Keduanya saling membutuhkan, berkaitan dan keberadaannya tidak bisa digantikan. Misalnya, aborsi tanpa indikasi medis yang jelas, dianggap sebagai tindakan yang melanggar etika. Etika tidak hanya bergerak sebatas memberi peringatan dan tuntutan, sedangkan hukum (dengan dasar etika yang jelas), bisa memberi sanksi yang lebih jelas dan tegas dalam bentuk tuntutan.F. Displin Hukum Dan Keterkaitan Dengan Moral Dan EtikaDisiplin hukum dan keterkaitannya dengan moral dan etika, seperti yang kita ketahui disiplin hukum suatu sistem ajaran tentang hukum. Sistem ajaran mengenai hukum sangat erat hubungannya dengan politik hukum yang mengarah pada kebijakan-kebijakan hukum yang berlaku dalam memberikan pelayanan kebidanan. Kebijakan tersebut dibuat atas dasar hukum dasar yang mempelopori peraturan dan kebijakan yang dibuat.Tentunya dengan segala kebijakan hukum yang ada Kita tidak bisa meninggalkan etika dan moral yang berlaku. Kebijakan yang dibuat harus tetap memperhatikan kaidah etika dan moral yang diakui secara umum. Tanpa etika dan moral kebijakan hukum akan menjadi hukum yang kaku tanpa adanya dinamisasi yang harmonis dan selaras antara peraturan dan yang menerapkan peraturan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Jadi, dalam praktik pelayanan kebidanan sistem harus sejalan dengan etika dan moral yang berlaku agar sistem tata hukum berlaku dengan baik dan mencapai tingkat efisien dan efektif untuk pelayan kesehatan terutama bidan.BAB III

PENUTUP

A. KesimpulanDalam kehidupan bermasyarakat dan dalam memberikan pelayanan kesehatan untuk tercapainya kualitas mutu yang baik dalam memberikan pelayanan kebidanan, hukum, etika dan moral sangat diperlukan karena untuk menyeimbangkan antara hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing serta menjadi pedoman dalam mengambil keputusan dan berprilaku.

B. SaranDengan adanya hukum, etika, dan moral yang berlaku dalam memberikan pelayanan kebidanan diharapkan agar pelayan kesehatan terutama bidan dapat menaati hukum, menerapkan kebijakan yang telah dibuat serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan hukum, etika dan moral yang ada agar dalam memberikan pelayanan akan menghasilkan pelayanan yang bemutu di masyarakat.DAFTAR PUSTAKA

Soepardan, Suryani dan Dadi Anwar H. 2005.Etika Kebidanan dan Hukum Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Wahyuningsih, Heni Puji.2005.Etika Profesi Kebidanan.Yogjakarta : Fitra Maya

Jein Asmar Yetty.2005.Etika Profesi Kebidanan.Yogjakarta: Fitra Maya

Etika Profesi Dan Hukum Kebidanan. 2009

Blogspot.com/p/aspek-hukum-praktek-kebidanan.htmlhttp://sitinurhalimah178.blogspot.com/p/aspek-hukum-dan-keterkaitannya dengan.htmlhttp://ferriyantirini600.blogspot.com/p/masalah-masalah-etik-moral-yang muncul.htmlhttp://rossalita.blogspot.com/p/aspek-hukum-praktek-kebidanan.htmlhttp://belajarhukumindonesia-ourblogtemplates.comhttp://macammacamhukumdiindonesia-bloghukum.comhttp://pengertian-hukum-menurut-para-ahli-hukum.blogspot.com