kelompok 4 pkp

Upload: danu-prasetyo-aji

Post on 31-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

MAKALAH PENYULUHAN PERTANIAN METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN

Disusun oleh :

Kelompok 4

Cahyo Katon

(H0712047)

Dwi Elpina PR

(H0712059)

Dyah Pratiwi A

(H0712063)

Ekky Permata D

(H0712065)

Erlina Indriastuti

(H0712069)

Felicitas Febrian

(H0712081)

Fieka Amelia

(H0712082)

FAKULTAS PERTANIAN

PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

BAB I

PENDAHULUAN

Untuk mensukseskan pembangunan nasional di dalam sektor pertanian pembangunan pertanian terdapat tiga kelompok sasaran utama yang perlu dicapai yaitu :

meningkatnya ketahanan pangan nasional yang meliputi meningkatnya kapasitas produksi komoditas pertanian dan berkurangnya ketergantungan terhadap pangan impor sekitar 5-10 persen dari produksi domestik;

meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian yang meliputi meningkatnya mutu produk primer pertanian, meningkatnya keragaman pengolahan produk pertanian dan meningkatnya ekspor serta meningkatkanya surplus perdagangan komoditas pertanian; dan

meningkatnya kesejahteraan petani yang meliputi meningkatnya produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian dan menurunnya insiden kemiskinan.

Untuk mengimplementasikan sasaran pembangunan pertanian tersebut sangat diperlukan mengajak seluruh lapisan masyarakat petani dan diluar pertanian. Bentuk ajakan yang sekaligus dapat meningkatkan kemampuan masyarakat tersebut diantara melalui pendidikan non formal seperti penyuluhan. Penyuluhan pertanian merupakan proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam rangka mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktifitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraan, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan.

Dalam proses penyuluhan pertanian keberhasilan yang dicapai yaitu dapat penetapkan pesan / materi yang tepat sesuai dengan sasaran pembangunan pertanian tersebut tanpa mengabaikan kebutuhan dari masyarakat petani. Pesan atau materi penyuluhan pertanian untuk dapat diterima dan dihayati serta diterapkan sehingga dapat meningkatkan kemampuan, bila cara penyampaiannya yang dipilih cocok dengan kondisi dari masyarakat petani. Memilih cara atau metode/teknik ini akan menentukan keberhasilan didalam penyelengaraan program penyuluhan pertanian yang merupakan bagian dari pembangunan pertanian.

BAB II

ISI

METODE PENYULUHAN

Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara penyampaian materi (isi pesan) penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta anggota keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau dan mampu menggunakan inovasi baru. Umumnya pesan terdiri dari sejumlah simbol dan isi pesan inilah yang memperoleh perlakuan. Bentuk perlakuan tersebut memilih, menata, menyederhanakan, menyajikan dll. Dilain pihak simbol dapat diartikan kode-kode yang digunakan pada pesan. Simbol yang mudah diamati dan paling banyak digunakan yaitu bahasa. Keputusan-keputusan yang dibuat oleh penyuluh pertnaian atau sumber unutk memilih serta menata isi pesan dan simbol yang digunakan pada pesan dapat dikatakan teknik penyuluhan pertanian.

Dilain pihak kegiatan penyuluhn pertanian terlibat dalam proses belajar mengajar karena penyuluhan termasuk dalam sistem pendidikan non formal. Sesusi dengan tujuan , proses belajar mengajar dalam penyuluhan pertanian menghendaki retensi yang tinggi atau efek yang maksimal. Untuk memperoleh retensi yang tinggi setiap audien memerlukan belajar yang berulang. Dengan demikian teknik penyuluhan pertanian dapat didefinisikan sebagai keputusan keputusan yang dibuat oleh sumber atau penyuluh dalam memilih serta menata simbul dan isi pesan menentukan pilihan cara dan frekuensi penyampaian pesan serta menentukan bentuk penyajian pesan.

Dalam kegiatan penyuluhan kita mengenal adanya : penyuluhan pertanian perorangan, penyuluhan pertanian kelompok dan penyuluhan pertanian massal, yang dalam prakteknya menggunakan metode-metode. Metode-metode tersebut terbagi menjadi 2, yaitu metode pendekatan dan metode penyuluhan partisipatif. Metode pendekatan terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu :

Personal approach method (metode pendekatan perorangan)

Group approach method (metode pendekatan kelompok)

Mass approach method (metode pendekatan massal/umum)

(Kartasapoetra 1987).

Sedangkan metode penyuluhan partisipatif terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu :1. RRA (Rapid Rural Apprasial)

Mulai dikembangkan tahun 70an. Penyuluhan yg dilakukan oleh orang luar dgn metode sbb:

Review

Observasi

Wawancara

Studi kasus, sejarah lokal, biografi

Kecenderungan-kecenderungan

Kuisioner

Laporan lapang

2. FGD (Focus Group Discussion)

Metode pengumpulan data dgn mengumpulkan orang-orang yg tidak saling mengenal (sekitar 10 orang) dan diarahkan utk mendiskusikan pemahaman dan pengalamannya. Metodenya:

Perumusan tujuan

Persiapan pertanyaan

Identifikasi dan pemilihan partisipan

Persiapan utk diskusi

Pelaksanaan diskusi

Analisis data

Penulisan laporan

3. PRA (Participatory Rapid Appraisal)

Penyempurnaan dari RRA dgn banyak melibatkan orang dalam dari semua stakeholder desa. Metodanya:

Pemetaan wilayah

Analisis keadaan

Alternatif pemecahan masalah

Rincian dan peran dari stakeholder tsb

4. PLA (Participatory Learning and Action)

Metode penyuluhan yg sudah umum dilaksanakan sekarang, dimana antara penyuluh dan petani ada diskusi atau komunikasi 2 arah.

5. SL (Farmers Field School)

Adanya penyuluhan berkala pada suatu tempat, dgn dilakukannya diskusi dan penyuluh sbg fasilitator.

Alasan pemilihan metode penyuluhan karena kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu berbeda-beda, demikian juga tahap perkembangan mental, keadaan lingkungan dan kesempatannya berbeda-beda, sehingga perlu ditetapkan suatu metode penyuluhan pertanian yang berdaya guna dan berhasil guna. Tahap perkembangan mental seseorang dapat digolongkan dalam tahap penumbuhan pertanian, tahap penumbuhan minat, tahap menilai, tahap mencoba dan tahap menerapkan.

Media penyuluhan pertanian sebagai alat komunikasi berfungsi untuk memindahkan fakta, gagasan, pendapat dan perasaan dari penyuluh kepada petani. Dengan melalui media ini akan terjadi perpindahan sesuatu dari pikiran seseorang kepada orang lain. Dalam hal ini materi yang disampaikan mencakup ilmu dan teknologi pertanian. Untuk media penyuluhan pertanian perorangan dapat melalui ; kunjungan rumah, surat menyurat, pemberian penghargaan secara perorangan dan perlombaan perorangan (Samsudin 1977).

PRINSIP METODE PENYULUHAN

Sebelum menerapakan metode penyuluhan pertanian yang harus diperhatikan bagi penyuluh adalah memahami prinsip prinsip yang dapat dijadikan landasan untuk memilih metode yang tepat:

Pengembangan untuk berpikir kreatif

Melalui penyuluhan, bukanlah dimaksud agar masyarakat penerima manfaat selalu menguntungkan diri kepada petunjuk, nasehat, atau bimbingan penyuluhannya. Tetapi sebaliknya, melalui penyuluhan harus mampu dihasilkannya petani yang mampu dengan upayanya sendiri mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, serta mampu mengembangkan kreatifitasnya untuk memanfaatkan setiap potensi dan peluang yang diketahuinya untuk terus menerus dapat memperbaiki mutu hidupnya.

Karena itu, pada setiap kegiatan penyuluhan, seorang penyuluh harus mampu memilih metoda yang sejauh mungkin dapat mengembangkan daya nalar dan kreatifitas masyaraket penerima manfaatnya.

Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan penerima manfaat

Dapat dipastikan bahwa, setiap individu sangat mencintai profesinya, karena itu tidak suka diganggu (untuk meninggalkan pekerjaan rutinnya), serta selalu berperilaku sesuai dengan pengalamannya sendiri dan kenyataan-kenyataan yang dihadapinya sehari-hari. Oleh sebab itu, dalam banyak kasus, kegiatan penyuluhan sebaiknya dilaksanakan dengan menerapkan metoda yang dilaksnakan di lingkungan pekerjaan (kegiatan) penerima manfaatnya. Hal ini dimaksudkan agar :

Tidak banyak mengganggu (menyita waktu) kegiatan rutinnya.

Penyuluh dapat memahami betul keadaan penerima manfaat, termasuk masalh-masalah yang dihadapi dan petensi serta peluang yang dapat dimanfaatkan utnuk perbaikan mutu hidup mereka.

Kepada penerima manfaat dapat ditunjukkan contoh-contoh nyata tentang masalah dan petensi serta peluang yang dapat ditemukan dilingkungan pekerjaannya sendiri, sehingga mudah dipahami dan diresapi serta diingat oleh penerima manfaatnya.

3.Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya

Sebagai makhluk sosial, setiap individu akan selalu berperilaku sesuai dengan kondisi lingkungan sosialnya, atau setidak-tidaknya akan selalu berusaha menyesuaikan diri diri dengan perilaku orang-orang disekitarnya. Karena itu, kegaiatan penyuluhan akan lebih efisien jika diterapkan hanya kepada beberapa warga masyarakat, terutama yang diakui oleh lingkungannya sebagai panutan yang baik.

4.Ciptakan hubungan yang akrab dengan penerima manfaat

Kegiatan penyuluhan adalah upaya mengubah perilaku orang lain secara persuasif dengan menerapkan sietem pendidikan. Adanya hubungan pribadi yang akrab antara penyuluh dengan penerima manfaatnya, akan merupakan syarat yang harus dipenuhi, setidak-tidaknya akan memperlancar kegiatan penyuluhan itu sendiri.

Keakraban hubugna antara penyuluh dan penerima manfaat ini menjadi sangat penting. Karena dengan keakraban itu akan tercipta suatu keterbukaan megemukakan masalah dan menyampaikan pendapat. Disamping itu, saran-saran yang disampaikan penyuluh dapat diterima dengan senang hati seperti layaknya saran seorang sahabat tanpa ada prasangka atau merasa dipaksa.

5.Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan.

Kegiatan penyuluhan adalah upaya untuk mengubah perilaku penetima manfaat, baik pengetahuannya, sikapnya atau keterampilannya. Dengan demikian, metoda yang diterapkan harus mampu merangsang penerima manfaat untuk selalu siap (dalam arti sikap dan pikiran) dan dengan suka hati atas kesadaran atau pertimbangan nalarnya sendiri melakukan perubahan-perubahan demi perbaikan mutu hidupnya sendiri. Keluarganya dan masyarakatnya.

TEKNIK PENYULUHAN

Teknik penyuluan adalah cara penyuluh mendekatkan materi kepada sasarannya. Adapun ragam teknik penyuluhan yang dapat diterapkan, yakni:

Teknik individu kunci/kontak tani, yaitu teknik yang menggunakan individu-individu kunci sebagai sasaran utama penyuluhan.

Surat-menyurat, adalah teknik penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh melalui pengiriman barang cetakan (gambar, leaflet, booklet, bulletin, newsletter, majalah, dll), kepada sasaran, baik perseorangan maupun kelompok

Kunjungan, yaitu penyuluhan yang dilaksanakan penyuluh dengan melakukan kunjungan kepada sasarannya secara perseorangan atau kelompok, baik secara anjangsana maupun anjangkarya.

Karyawisata, kegiatan penyuluhan dibarengi dengan upaya menghibur sasaran penyuluhan

Demonstrasi, teknik yang diterapkan dengan maksud membuktikan keunggulan sesuatu inovasi dan menunukkan cara kerjanya (Mardikanto et al. 2005)

Diskusi sangat efektif untuk bertukar informasi dan menggali pengetahuan serta pengalamannya yang dimiliki oleh masing-masing peserta. Karena itu sangat efektif untuk menambah pengetahuan, siikap, bahkan juga dapat menambah ketrampilan sasaran, sehingga sangat efektif untuk sasaran pada tahapan menilai dan mencoba (Mardikanto 1992).

Teknik individu kunci sangat efektif dan efisien sebab :

Penyuluh tidak perlu berhadapan langsung dengan seluruh warga masyarakat sehingga menghemat waktu dan biaya.

Penyuluhan kepada masyarakat lebih efektif karena dilakukan sendiri oleh individu kunci yang sudah dikenal dan diakui sebagai panutan yang baik oleh masyarakat setempat.

BAB III

KESIMPULAN

Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara penyampaian materi (isi pesan) penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta anggota keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau dan mampu menggunakan inovasi baru.

Prinsip-prinsip metode penyuluhan pertanian

a. Pengembangan untuk berpikir kreatif

b. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan penerima manfaat

c. Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya

d. Ciptakan hubungan yang akrab dengan penerima manfaat

e. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan

Teknik penyuluhan pertanian dapat didefinisikan sebagai keputusan keputusan yang dibuat oleh sumberatau penyuluh dalam memilih serta menata simbul dan isi pesan menentukan pilihan cara dan frekuensi penyampaian pesan serta menentukan bentuk penyajian pesan.

DAFTAR PUSTAKA

Kartoesaputro 1987. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.Mardikanto 1992. Penyuluhan Pembangunan Pertanian.UNS Press. Surakarta.Mardikanto et al. 2005. Metoda dan Teknik Penyuluhan Pertanian. Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.Samsudin 1977. Pokok-Pokok Penyuluhan Pertanian. Bina Cipta. Bandung.